PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
Nurkhalisah
180730024
i
yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu, namun telah memberikan
bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun sudah semaksimal mungkin dalam penyelesaian proposal ini,
tetapi jika masih terdapat kekurangan dalam proposal ini, kritik dan saran dari
pembaca sangat penyusun harapkan agar penyusun dapat melakukan perbaikan
dimasa yang akan datang. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi
penyusun dan para pembaca.
Nurkhalisah
NIM 180730024
ii
DAFTAR ISI
iii
3.6. Keabsahan Data ........................................................................................ 25
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Indikator Kesalahan Berdasarkan Newman ............................................. 13
Tabel 2 Penelitian Relevan.................................................................................... 17
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
banyak manusia yang tidak dapat memanfaatkan Sains dan Teknologi dengan
maksimal sehingga banyak manusia yang tertinggal dari yang sudah dapat
memanfaatkan Sains dan Teknologi seefisien mungkin. Hal tersebut dikarenakan
kurangnya literasi dalam pendidikan Sains dan Teknologi. Memberikan
pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan generasi yang akan dapat
bertahan dan bersaing dalam dunia pendidikan terutama dalam pendidikan era
industri 4.0.
Sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus mampu memberikan
pendidikan literasi sains sebagai bekal masyarakat terutama bagi peserta didik
untuk menghadapi kemajuan Sains dan Teknologi di era pendidikan industri 4.0
ini, melalui pendidikan yang terintegrasi, mulai dari keluarga, sekolah, sampai
masyarakat. Forum Ekonomi Duni pada tahun 2015 juga menetapkan literasi sains
sebagai salah satu dari enam literasi dasar yang sangat penting tidak hanya bagi
peserta didik, tetapi juga bagi orang tua dan seluruh warga masyarakat. Lima
literasi dasar yang lain mencakup literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi
digital,literasi finansial dan literasi budaya dan kewargaan (Kemendikbud, 2017).
Kemampuan literasi sains siswa merupakan tujuan penting dari pendidikan
sains. Literasi sains adalah kemampuan seseorang untuk memahami sains,
mengomunikasikan sains (lisan dan tulisan), serta menerapkan pengetahuan sains
untuk memecahkan masalah sehingga memiliki sikap dan kepekaan yang tinggi
terhadap diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan sains (Toharuddin, Hendrawati, & Rustaman, 2011).
Literasi sains diperlukan untuk mencari dan mempertanyakan, berpikir kritis,
mengembangkan pengetahuan, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan,
menjadi orang yang selalu belajar seumur hidupnya, memerhatikan aspek
lingkungan sekitarnya, dan pemahaman mengenai nilai-nilai sains (Fibonacci,
2020). Literasi sains ini juga meliputi pemahaman terhadap pengetahuan ilmiah,
hakekat sains, peranan dalam kehidupan, penghargaan terhadapat peranan sains
dalam kehidupan, serta kemampuan untuk menggunakan metode dan
keterampilan ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.
3
menggunakan metode dan teknik yang sesuai dan memberikan bimbingan yang
tepat sehingga kemampuan peserta didik bertambah. Salah satu metode atau
proses yang dapat digunakan untuk menganalisis kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal fisika khususnya pada soal cerita yaitu Analisis Kesalahan
Newman atau Newman’s Error Analysis (NEA).
Pada metode ini, Newman menyarankan lima kegiatan yang spesifik untuk
membantu menemukan dimana kesalahan yang terjadi pada peserta didik ketika
menyelesaikan suatu masalah berbentuk soal berbasis literasi sains, yaitu: (1)
tahapan membaca (reading),(2) tahapan memahami (comprehension),(3) tahapan
transformasi (transformation), (4) tahapan keterampilan proses (process skill), dan
(5) tahapan penulisan jawaban (encoding). Tahapan analisis kesalahan yang
ditemukan oleh Anne Newman ini merupakan metode esensial untuk menyeleksi
informasi yang relevan. Informasi tersebut berupa data dan permasalahan yang
akan dicari penyelesaian. Peneliti menggunakan analisis kesalahan dengan
menggunakan tahapan Newman dalam penelitian ini karena langkah Newman
menyediakan kerangka kerja yang tersusun rapi untuk menyelesaikan masalah
khususnya pada soal berbasis literasi sains.
Penelitian tentang analisis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam
menyelesaikan soal cerita pernah dilakukan oleh (Rizki, 2020) pada materi
Konversi Satuan. Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan bahwa jenis kesalahan
dan penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa yaitu kesalahan membaca,
kesalahan memahami, kesalahan transformasi, dan kesalahan penulisan. Faktor
penyebab kesalahan yang dilakukan peserta didik adalah kurangnya pengetahuan
peserta didik tentang cara membaca simbol dan satuan, tidak menguasai materi
konversi satuan dengan baik, peserta didik tidak paham dan tidak dapat
mengungkapkan maksud dari soal dengan bahasanya sendiri, peserta didik tidak
menemukan solusi penyelesaian soal, tidak teliti dalam proses perhitungan, asal-
asalan mengerjakan dan terburu-buru dalam proses penyelesaian soal.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Irwan, Usman, & Amin, 2019)
menunjukkan bahwa peserta didik dapat menjawab soal dengan baik dan benar
paling tinggi pada indikator pengetahuan konten indikator mengevaluasi dan
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
cerita matematis dan proses yang membantu guru untuk menentukan dimana letak
kesalahpahaman terjadi.
Menurut (Karnasih, 2015) ada beberapa kegiatan metode wawancara
analisis kesalahan yang sesuai dengan tahapan Newman yang dianggap mampu
memberikan informasi letak kesalahan siswa serta penyebabnya dalam
menyelesaikan suatu permasalahan.
a. Silahkan bacakan pertanyaan pada soal kepada saya, jika kamu tidak dapat
mengetahui satu kata ataupun satu bilangan pada soal, tinggalkan itu.
b. Beri tahu saya isi pertanyaan yang ditanyakan padamu yang akan
dikerjakan.
c. Beri tahu saya bagaimana kamu menyelesaikan pertanyaan untuk
menemukan jawaban tersebut.
d. Tunjukkan kepada saya bahwa bagaimana kamu mendapatkan jawaban
itu. Berbicaralah dengan keras pada saat kamu melakukannya agar saya
dapat mengerti bagaimana cara kamu berpikir.
e. Sekarang, tuliskan jawaban kamu dari pertanyaan tersebut.
Hurt dari Sranford University. Menurut Hurt, science lieracy berarti tindakan
memahami sains dan mengaplikasikannya bagi kebutuhan masyarakat.
Literasi sains dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah
untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru,
menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta,
memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi
membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk
terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains (OECD, 2016). Pendapat
lain juga dikemukan oleh (Wijaya D. , 2022) mengatakan literasi sains adalah
suatu kemampuan untuk memahami suatu konsep baik itu lisan maupun non-lisan
dan menghubungkan atau menerapkannya dalam memecahkan masalah-masalah
sains yang ada dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pertimbangan saintis.
Menurut (Aryani, Suwono, & Parno, 2016) Literasi sains merupakan
kemampuan untuk dapat menghubungkan isu-isu yang berkaitan dengan sains dan
gagasan-gagasan sains. Sedangkan menurut (Toharuddin, Hendrawati, &
Rustaman, 2011) Literasi sains adalah kemampuan seseorang untuk memahami
sains, mengomunikasikan sains (lisan dan tulisan), serta menerapkan pengetahuan
sains untuk memecahkan masalah sehingga memiliki sikap dan kepekaan yang
tinggi terhadap diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan sains.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa literasi sains
adalah suatu kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, mengidentifikasi
suatu pertanyaaan, serta dapat menerapkan isu-isu yang berkaitan dengan sains
dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pertimbangan saintis.
Menentukan kesimpulan
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Adanya kesediaan dari pihak sekolah dan guru mata pelajaran untuk
dijadikan sebagai tempat dan narasumber penelitian.
3. Letak SMA Negeri 1 Muara Batu yang terjangkau sehingga memudahkan
peneliti melakukan penelitian di SMA Ngeri 1 Muara Batu,
3.3.2 Sampel
Menurut (Sugiyono, 2017), sampel adalah bagian dari jurnal dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penarikan sampel pada
penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik Purposive
Sampling adalah teknik sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun sampel
pada penelitian ini adalah kelas XI MIA 1 yang terdiri dari 36 peserta didik.
Selain analisis data kuantitif, penelitian ini juga menggunakan analisis data
dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung,
dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu (Sugiyono, 2017). Data
yang dianalisis yaitu hasil observasi, wawancara dan jawaban dari tes tertulis soal
uraian fisika pada materi usaha dan energi yang sudah diberikan pada peserta
didik.
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagaimana yang diungkapkan oleh (Sugiyono, 2017) yaitu sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Menurut (Sugiyono, 2011), reduksi data merupakan merangkum,
memilih hal-hal pokok, kemudian memfokuskan pada hal-hal yang
penting. Reduksi data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu
kegiatan yang dilakukan untuk merangkum hal-hal atau data yang
dianggap penting sehingga data yang diperoleh bisa lebih jelas. Adapun
tahap-tahap reduksi data dalam penelitian ini adalah :
a. Periksa hasil tes tulis peserta didik, kemudian dikelompok untuk
menentukan peserta didik yang akan dijadikan subjek penelitian.
b. Subjek yang telah ditentukan sebelumnya akan dilakukan
wawancara satu per satu.
c. Hasil tes tulis peserta didik yang menjadi subjek penelitian
merupakan data mentah yang harus dimodifikasi menjadi catatan
yang akan dijadikan sebagai bahan untuk wawancara.
d. Mendeskripsikan terjadinya kesalahan dan jenisnya berdasarkan 5
aspek kesalahan dalam analisis Newman dengan kriteria atau
indikator kesalahan.
e. Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang
baik dan rapi, kemudian ditransformasikan ke dalam catatan.
Kegiatan ini dilakukan dengan mengolah hasil wawancara peserta
didik yang menjadi subjek penelitian agar menjadi data yang siap
untuk digunakan.
29
Menarik kesimpulan
2. Penyajian Data
Menurut (Sugiyono, 2015: 341) penyajian data dapat dilakukan
dalam bentuk uraian secara singkat, bagan, maupun sejenisnya. Penyajian
data dalam penelitian ini yaitu hasil dari kesalahan jawaban siswa yang
dikategorikan berdasarkan kesalahan Newman dalam uraian singkat teks
naratif, serta hasil wawancara yang dilakukan terhadap siswa berupa
percakapan yang telah disusun dengan baik. Penyajian data dilakukan
untuk memudahkan peneliti dalam mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan
apa saja yang dilakukan siswa, serta menganalisis faktor penyebab
kesalahan tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan
30
Mulai
Apakah Tidak
sudah
valid ?
Ya
Menarik kesimpulan
Selesai
Aryani, A. K., Suwono, H., & Parno. (2016). Profil Kemampuan Literasi Sains
Siswa SMPN 3 Batu. 1, p. 847. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
IPA Pascasarjana UM.
Irwan, A. P., Usman, & Amin, B. D. (2019). Analisis Kemampuan Literasi Sains
Peserta Didik Ditinjau Dari Kemampuan Menyelesaikan Soal Fisika Di
SMAN 2 Bulukumba. Jurnal Sains Dan pendidikan Fisika, 17-24.
24
Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Cv Pustaka Setia.
Pangestu, D. A., & Kadarisma, G. (2021). Analisis Kesalahan Siswa Smp Dalam
Menyelesaikan Materi Teorema Pythagoras. Jawa Barat: 2021.
Pratiwi, S., Cari, C., & Aminah, N. (2019). Pembelajaran IPA Abad 21 dengan
literasi Sains Siswa. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika, 35.
Rachman, A. f., & Purwasih, R. (2021). Analisis Kesalahan Siswa Sma Negeri Di
Kota Cimahi Dalam Menyelesaikan Soal Matematikapada Materi
Trigonometri. Jawa Barat: Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif.
25
Wijaya, D. (2022). Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa SMA Perguruan
Kristen Hosana Medan Dengan Instrumen Test Of Scientific Literacy Skill
(TOSLS). Jurnal Pendidikan, 10.
Wulandari, N., & Solihin, H. (2016). Analisis Kemampuan Literasi Sains Pada
Aspek Pengetahuan Dan Kompetensi Sains Siswa Smp Pada Materi Kalor.
Bandung: EDUSAINS.
26
36