Anda di halaman 1dari 69

PENGARUH ROA, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INTELLECTUAL

CAPITAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR


PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2015-2020

SKRIPSI

Oleh
SUBUR FIRMANSYAH
NPM 181110122

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KESATUAN
BOGOR
2022

1
PENGARUH ROA, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INTELLECTUAL
CAPITAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN

(Studi kasus Pada Sub Sektor Perkebunan Yang Terdaftar Di


Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2022)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen.
pada Program Studi Manajemen
Institut Bisnis Informatika Kesatuan

Oleh :
Subur Firmansyah
NPM : 181110122

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KESATUAN
BOGOR
2022

2
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH ROA, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INTELLECTUAL


CAPITAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN

(Studi kasus Pada Sub Sektor Perkebunan Yang Terdaftar Di


Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2022)

Telah diujikan dan disetujui pada sidang sarjana Institut Bisnis


dan Informatika Kesatuan, pada:

Hari : Sabtu
Tanggal : 27 Agustus 2022

Mengetahui :

Dekan Fakultas Bisnis Ketua Program Studi S1 Manajemen

Dr. Ratih Puspitasari, S.E., M.B.A. Dr. Iswandi Sukartaatmadja, S.E., M.M.

3
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH ROA, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INTELLECTUAL


CAPITAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN

(Studi kasus Pada Sub Sektor Perkebunan Yang Terdaftar Di


Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2022)

SKRIPSI

Telah disetujui oleh Pembimbing

Dr. H. R. Aang Munawar, SE., MM., CIFM., CIGS., CIMA., CIERM., CIBG.

Telah diujikan pada sidang sarjana dan dinyatakan LULUS

pada tanggal seperti tertera di bawah ini

Bogor 27 Agustus 2022

Dosen Penguji

Penguji I Penguji II

Dr. Iswandi Sukartaatmadja, S.E., M.M. Yoyon Supriadi, S.E., M.M.

4
5
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Subur Firmansyah


Program Studi : Manajemen
NPM : 181110122
Judul : “Pengaruh ROA, Tingkat Suku Bunga, Dan Intellectual
Capitar Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Perkebunan Yang
Terdaftar Di BEI Pada Periode 2015-2020”

Menyatakan bahwa:

1. Saya akan mentaati tata tertib seminar Mata Kuliah yang berlaku di IBI
Kesatuan
2. Saya tidak akan mengganti judul kecuali ditentukan pembimbing sidang
skripsi dan atas sepengetahuan Ketua Program Studi;
3. Saya akan menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan tepat waktu sesuai
dengan jadwal yang ditentukan oleh Koordinator siding skripsi.
4. Saya tidak akan menduplikasi penelitian skripsi dari penelitian orang lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila saya melanggar pernyataan saya tersebut diatas.

Bogor,..... Agustus 2022

(Subur Firmansyah)

6
ABSTRACT

SUBUR FIRMANSYAH. NPM: 181110122. The Effect of ROA, Interest Rates, and Intellectual
Capital on Stock Returns in Plantation Sector Companies Listed on the Indonesia Stock E change
for the 2015-2020 Period. Under the guidance of Aang Munawar.

This study entitled "The Effect of ROA, Interest Rates, and Intellectual Capital on Stock Returns
in Plantation Sector Companies Listed on the Indonesia Stock E change for the 2015-2020
Period". Intellectual Capital used is Value Added Capital Emploed (VACA). The research method
used is quantitative research method. The population in this study are ID 30 companies that are
consistently listed on the ID for the period 2014-2018. The sampling technique used purposive
sampling method and obtained a research sample of 104 companies for the data analysis method,
using the different test (Anova) and multiple linear regression analysis with SPSS. 2014-2018 and
intellectual capital simultaneously affect stock returns. Partially, this study shows that human
capital and customer capital have a positive effect on stock returns. While structural capital and
has no effect on stock returns.

Key words: Intellectual capital, human capital, structural capital, customer capital, stock returns,
ID 30 company, Stock E change

7
ABSTRAK

SUBUR FIRMANSYAH. NPM: 181110122. Pengaruh ROA, Tingkat Suku Bunga,


danIntellectual Capital Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Perkebunan Yang
Terdaftar di BEI Periode 2015-2020. Di bawah bimbingan Aang Munawar.

Penelitian ini berjudul “Pengaruh ROA, Tingkat Suku Bunga, danIntellectual Capital Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Sektor Perkebunan Yang Terdaftar di BEI Periode 2015-2020”.
Intellectual Capitalyang digunakan adalah Value Added Capital Emploed (VACA).Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan IDX30 yang konsisten selama dua semester yang terdaftar di BEI periode 2014-
2018..Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan intellectual capital antar
sektor industri perusahaan ID 30 di BEI periode 2014-2018 serta intellectual capital secara
simultan berpengaruh terhadap return saham. Secara parsial, penelitian ini menunjukkan bahwa
human capital dan customer capital berpengaruh positif terhadap return saham. Sedangkan
structural capital dan tidak berpengaruh terhadap return saham.

Kata Kunci: Intellectual capital, human capital, structural capital, customer capital, return saham,
perusahaan ID 30, Bursa Efek

8
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan
karunianya, yang senantiasa melimpahkan kepada saya, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh ROA, Tingkat Suku Bunga, dan
Intellectual Capital Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Perkebunan
Yang Terdaftar di BEI Periode 2015-2020” sebagai syarat untuk menyelesaikan
Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Bisnis dan Ekonomi Jurusan
Manajemen Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang saya
hadapi namun pada akhirnya saya dapat menyelesaikan dengan baik berkat
adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral dan
spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr.H. Moermahadi Seorja Djanegara,
SE.,MM.,AK.,CA.,CPA.,CSFA. Selaku Rektor Institut Bisnis dan
Informatika Kesatuan Bogor.
2. Ibu Dr. Ratih Puspitasari, SE.,MBA.Selaku Dekan Fakultas Bisnis
Informatika Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan.
3. Bapak Iswandi Sukartaatmadja, SE., MM selaku Ketua Program Studi
Manajemen S1.
3. Bapak Dr.H.R.Aang Munawar,Drs.,MM.,CIGS.,CIMA.,CIERM.,CIBG
selaku pembimbing skripsi yang selalu sabar dan membimbing saya
hingga tahap ini.
4. Kepada seluruh Dosen dan Staff karyawan Institut Bisnis dan
Informatika Kesatuan Bogor.
5. Kepada Kedua Orang Tua Saya yang selalu Mendukung saya dalam
Menyusun sehingga dapat menyelesaikan Skripsi Ini.
6. Sahabat saya Rizkania Sutisna, Rizka Alawiyah dan Wildan.G.Pratama
selalu saya memberikan semangat untuk menyelesaikan Skripsi ini.
7. Kepada Teman-teman Seangakatan dan seperjuangan yang selalu
memberikan semangat dalam menyusun skripsi

9
8. Seluruh pihak-pihak yang belum disebutkan yang telah banyak
membantu penulis dalam proses penulisan skripsi ini]
9. Tidak Lupa saya mengucapkan terimakasih kepada diri saya sendiri
dapat bertahan dan bersemangat untuk menyelesaikan skripsi ini dengan
tepat waktu.
10. Kepada Huang Renjun dan Member NCT Dream dan EXO yang selalu
memberikan semangat kepada penulis ketika penulis lelah dan strees.

Tidak dipungkiri bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Saya memohon
maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan baik disengajak maupun tidak
sengaja. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca dan
semua pihak khususnya dalam bidang manajemen keuangan. Wassalamualaikum
Wr. Wb.

Bogor, ….....Agustus 2022

SUBUR FIRMANSYAH

10
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN...................................................................................v
ABSTRACT...........................................................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah..................................................................................4
1.3. Batasan Masalah........................................................................................5
1.4. Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.5. Tujuan Penelitian.......................................................................................6
1.6. Manfaat Penelitian.....................................................................................6
1.6.1. Manfaat Teoritis.................................................................................6
1.6.2. Manfaat Praktis..................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS............................................................................................................7
2.1.1. Tinjauan Pustaka....................................................................................7
2.1.2. Landasan Teori...................................................................................7
2.1.2.1. Singnaling Theory..........................................................................7
2.1.3. Penjelasan Variabel Penelitian...........................................................7
2.1.4. Penelitian Terdahulu........................................................................17
2.2. Kerangka Pemikiran Konseptual.............................................................20
2.2.1. Hubungan Antar Variabel................................................................20
2.2.1.1. Pengaruh Value Added Capital Employed (VACA) terhadap
Return Saham......................................................................................................

11
20
2.2.1.2. Pengaruh ROA terhadap Return Saham.......................................20
2.2.1.3. Pengaruh Suku Bunga terhadap Return Saham............................21
2.2.2. Kerangka Konseptual.......................................................................21
2.3. Hipotesis Penelitian.................................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................23
3.1. Jenis, Objek, dan Subjek Penelitian........................................................23
3.2. Metode Penelitian....................................................................................23
3.2.1. Operasionalisasi Variabel................................................................23
3.2.2. Unit Analisis, Populasi, Teknik Penarikan Sampel.........................25
3.2.3. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data...............................26
3.2.4. Metode Pengujian Data....................................................................27
3.2.5. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis...............................28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................30
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian........................................................30
4.2. Hasil Penelitian........................................................................................33
4.2.1. Analisis Deskriptif...........................................................................33
4.2.2. Uji Asumsi Klasik............................................................................34
4.2.3. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis......................................37
4.3. Pembahasan.............................................................................................41
4.3.1. Pengaruh ROA Terhadap Return saham..........................................41
4.3.2. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Return Saham..............................41
4.3.3. Pengaruh Value Added Capital Employed (VACA) Terhadap
Return Saham......................................................................................................
42
BAB V SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................44
5.1. Simpulan..................................................................................................44
5.2. Saran........................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................46
LAMPIRAN..........................................................................................................50

12
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1. Perkembangan Tingkat Suku Bunga Terhadap Return Saham Pada


Perusahaan Sektor Perkebunan................................................................................2
Tabel 3. 1. Operasionalisasi Variabel....................................................................24
Tabel 3. 2. Populasi Perusahaan Sektor Perkebunan yang Terdaftar di BEI.........25
Tabel 3. 3. Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel.............................26
Tabel 3. 4. Sampel Penelitian.................................................................................26
Tabel 4. 1.Statistik Deskriptif................................................................................33
Tabel 4. 2. Uji Normalitas......................................................................................34
Tabel 4. 3. Uji Multikolinieritas.............................................................................35
Tabel 4. 4. Uji Heteroskedastisitas.........................................................................36
Tabel 4. 5. Uji Autokorelasi...................................................................................37
Tabel 4. 6. Analisis Regresi Linear Berganda.......................................................37
Tabel 4. 7. Uji F Simultan......................................................................................39
Tabel 4. 8. Uji t Parsial..........................................................................................39
Tabel 4. 9. Uji Determinasi....................................................................................40

DAFTAR GAMBAR

13
Gambar 2. 1. Kerangka Pemikiran.........................................................................21

14
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Statistik Deskriptif.............................................................................50


Lampiran 2. Uji Normalitas...................................................................................50
Lampiran 3. Uji Multikolinieritas..........................................................................50
Lampiran 4. Uji Heteroskedastisitas......................................................................51
Lampiran 5. Uji Autokorelasi................................................................................51
Lampiran 6. Analisis Regresi Linear Berganda.....................................................51
Lampiran 7. Uji F Simultan...................................................................................52
Lampiran 8. Uji t Parsial........................................................................................52
Lampiran 9. Uji Determinasi.................................................................................52

15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring berjalannya waktu bidang ekonomi terus berkembang dan
mengalami perubahan. Para pelaku bisnis menyadari modal yang penting dalam
perusahaan tidak selalu berwujud melainkan terdapat pula modal yang tidak
berwujud (Thaib, 2013). “Di Indonesia, aktiva tidak berwujud (intangibel asset)
mulai diperhatikan setelah munculnya PSAK No. 19 (Revisi tahun 2009). Di
dalamnya tercantum bahwa aktiva tidak berwujud adalah aktiva non-moneter yang
dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik aset. Beberapa bentuk aktiva tidak berwujud
adalah teknologi, paten, hak kekayaan intelektual, merk produk, desain,
periklanan, hubungan antara pemasok dan pelanggan, loyalitas konsumen, dan
masih banyak lagi (Setyawati & Irwanto, 2020). Modal tidak berwujud tersebut
selanjutnya disebut modal intelektual atau intellectual capital.
Intellectual capital merujuk pada sumber daya berbasis pengetahuan yang
dapat digunakan untuk mencapai kesejahteraan perusahaan. Intellectual capital
dapat memunculkan nilai-nilai organisasi dan bahkan dapat dimanfaatkan dalam
mengurangi biaya dan perbaikan produktivitas dengan inovasi-inovasi yang
dihasilkan (Cahyati, 2012). Intellectual capital dihasilkan dari gabungan dua atau
lebih aspek meliputi human capital, structural capital, dan costumer capital Oleh
karena itu, metode Metode VAIC™ dikembangkan sebagai metode penilaian
intellectual capital yang meliputi Value Added Human Capital (VAHU), Value
Added Capital Employed (VACA), dan Structure Capital Value Added (STVA)
Intellectual capital telah menjadi perhatian besar akuntan Identifikasi,
pengelolaan, dan pelaporan intellectual capital yang baik dapat meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan. Dengan demikian, kepercayaan investor dapat
dicapai yang akan berpengaruh pada peningkatan return saham.
Return on Assets (ROA) merupakan salah satu bagian dari rasio
profitabilitas yang dapat mengukur tingkat pengembalian investasi yang dapat
dilakukan perusahaan setelah memanfaatkan seluruh aktivanya. ROA tidak hanya

1
mengukur tingkat pengembalian tapi menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam mengelola modal(Sari et al., 2020). ROA erat kaitannya dengan retrun
saham. Nilai ROA yang maka semakin tinggi laba bersih yang dihasilkan
perusahaan sehingga return saham yang diberikan kepada investor semakin

bayak.
Suku bunga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan sebagai balas jasa
dari suatu penggunaan dana. Tingkat suku bunga di Indonesia diatur oleh

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau BI Rate(Beautric et al., 2019). Tingkat suku
bunga dapat mempengaruhi kegiatan investasi secara negatif. Penaikan tingkat
suku bunga membuat investor enggan melakukan investasi pada suatu perusahaan.
Sebaliknya, tingkat bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan kegiatan
investasi. Hal ini selanjutnya berpengaruh terhadap return saham (Kanwal et al.,
2014).
Return saham merupakan imbal hasil yang diterima investor dari hasil
kegiatan investasinya. Tingkat return saham dipengaruhi oleh jumlah keuntungan
yang didapat perusahaan dari proses pengelolaan segala bentuk aktiva yang
mereka miliki (Setyawati & Irwanto, 2020). Jika pengelolaan aktiva perusahaan
baik maka keuntungan yang didapat berpotensi lebih besar. Hal ini kemudian
dapat meningkatkan nilai return saham. Fenomena ini berlaku sebaliknya apabila
manajemen modal peruashaan kurang baik.
Berikut merupakan kondisi perkembangan suku bunga terhadap return
saham pada perusahaan sektor perkebunan pada tahun 2014-2019.

2
Tabel 1. 1. Perkembangan Tingkat Suku Bunga Terhadap Return Saham
Pada Perusahaan Sektor Perkebunan

Tingkat Return
Nama Kode
No Tahun Suku Saham Tahun
Perusahaan Perusahaan
Bunga (%) (%)
2014 7,75 -37 2015
2015 4,75 12 2016
Sampoerna 2016 4,25 34 2017
1. SGRO
Agro Tbk. 2017 6 -7 2018
2018 5 -11 2019
2019 7,73 -10 2020
2014 7,75 -31 2015
2015 4,75 5 2016
Astra Argo 2016 4,25 -21 2017
2. AALI
Lestari Tbk. 2017 6 349 2018
2018 5 -75 2019
2019 7,85 -225 2020
2014 7,75 -30 2015
2015 4,75 31 2016
PP London
2016 4,25 -18 2017
3. Sumatra LSIP
2017 6 -11 2018
Indonesia Tbk.
2018 5 18 2019
2019 4,85 20 2020
2014 7,75 -32 2015
2015 4,75 94 2016
Tunas Baru 2016 4,25 23 2017
4. TBLA
Lampung Tbk. 2017 6 -29 2018
2018 5 15 2019
2019 6,99 0 2020
2014 7,75 0 2015
2015 4,75 0 2016
Bakrie Sumatra 2016 4,25 226 2017
5. UNSP
Plantations Tbk. 2017 6 -34 2018
2018 5 -5 2019
2019 6,25 -2 2020
2014 7,75 -48 2015
2015 4,75 3 2016
2016 4,25 -21 2017
6. Smart Tbk. SMAR
2017 6 18 2018
2018 5 2 2019
2019 4,5 -20 2020

Sumber : www.id .co.iddan www.bi.go.id


Keterangan:
 Hijau : Gap Empiris Tingkat Suku Bunga terhadap Return saham

3
 Merah : Return Saham
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2016 dan 2018 perusahaan di
sektor perkebunan mengalami permasalahan tingkat suku bunga. Terdapat
penurunan saham sebesar 6,34% sejak awal tahun akibat tantangan prospek harga
minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang berpotensi naik. Hal ini
berdampak pada return saham dari perusahaan dan mempengaruhi keinginan
investor untuk menanamkan modalnya. Selain itu, tingkat suku bunga yang
ditetapkan Bank Indonesia juga cenderung meningkat padahal permintaan minyak
sedang menurun.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengkaji pengaruh intellectual

capital terhadap return saham.Penelitian Fadhilah (2020) menunjukkan bahwa


intellectual capital berpengaruh terhadap returnsaham perusahaan ID30 yang
terdaftardi Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018. Studi lain yang
dilakukan oleh Marindraet al. (2021) menunjukkan Return On Asset berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Return Saham pada 66 perusahaan Sektor Barang
Konsumsi yang Terdaftar diBursa Efek Indonesia Tahun 2017-2019.
Melihat uraian di atas, baik ROA, suku bunga, dan intellectual capital dapat
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Salah satau cara mengukur kinerja

tersebut adalah melalui return saham. Beberapa penelitian mengenai pengaruh


ROA, suku bunga,atau intellectual capital terhadap return saham telah dilakukan
dan menunjukkan hasilpositif. Meski demikian, belum ada penelitian yang
mengkaji pengaruh ROA, tingkat suku bunga, dan intellectual capital terhadap
return saham dalam satu studi sehingga menjadi research gap yang akan
mendasari penelitian ini. Oleh karena itu, penulis tergugah untuk melakukan
penelitian mengenai “Pengaruh ROA, Tingkat Suku Bunga, dan Intellectual
Capital Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Perkebunan Yang
Terdaftar di BEI Periode 2015-2020”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, indentifikasi masalah dalam skripsi ini
sebagai berikut:
1. Penurunan tingkat suku bunga akibat tantangan prospek harga minyak
sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang berpotensi naik yang

4
berpengaruh terhadap return saham dan keinginan investor untuk
menanamkan modalnya.
2. Return saham dapat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam
mengelola modalnya terasuk dalam bentuk intellectual capital.
3. Return saham juga dipengaruhi oleh laba yang didapat perusahaan dari
hasil pengelolaan modalnya. Pengukuran profitabilitas dapat dilakukan
dengan melihat ROA.
4. Return saham adalah tanda positif bagi penanam modal, yang mana

membuat mereka berminat untuk menanamkan modal lebih pada


perusahaan. Faktor yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja
perusahaan adalah Return on Assets dan faktor eksternal seperti tingkat
suku bunga. Faktor-faktor tersebut dapat diukur melalui return saham.

1.3. Batasan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah diatas dapat
mempertimbangkan yang ada, penulis hanya membatasi penelitian ini pada:
1. Perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan sektor perkebunan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Data penelitianu dikumplkan dari laporan keuangan periode 2015-2020.
3. Variabel yang diteliti meliputi return saham yang diukur menggunakan
intellectual capital khususnya Value Added Capital Employed (VACA),
tingkat suku bunga, dan profitabilitas yang dinyatakan dalam Return On
Assets (ROA).

1.4. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masaah yang telah dilakukan,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh ROA terhadap return saham?
2. Bagaimana pengaruh suku bunga terhadap return saham?
3. Bagaimana pengaruh Value Added Capital Employed (VACA) terhadap
return saham?

5
4. Bagaimana pengaruh ROA, Value Added Capital Employed (VACA), dan
suku bunga secara simultan terhadap return saham?

1.5. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang disampaikan di atas sehingga penelitian
ini dapat memeiliki inti dari tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh ROA terhadap return saham.
2. Untuk mengetahui pengaruh suku bunga terhadap return saham.
3. Untuk mengetahui pengaruh Value Added Capital Employed (VACA)
terhadap return saham
4. Untuk mengetahui pengaruh ROA, Value Added Capital Employed
(VACA), dan suku bunga secara simultan terhadap return saham.

1.6. Manfaat Penelitian


1.6.1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan baru dan
pengembangan sebuah materi/teori khusunya yang berkaitan dengan Intellectual
Capital dan komponennya.
1.6.2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan wawasan serta informasi
mengenai Intellectual Capital terhadap return saham.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1.1. Tinjauan Pustaka


2.1.2. Landasan Teori
2.1.2.1. Singnaling Theory
Manajemen memiliki arti yang sangat luas dan universal. Mary Parker
Follett mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Artinya, orang yang melakukan kegiatan manajemen (manajer)
bertanggung jawab dalam mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi. Dalam definisi lain, Ricky W. Griffin menyatakan bahwa
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien (Sulatri, 2012).
Sementara itu, manajemen keuangan secara khusus mencakup tugas dan
tanggung jawab manajer keuangan seperti membuat keputusan investasi,
mengendalian biaya kegaiatn usaha dan termasuk pembagian deviden perusahaan
kepada stakeholder. Manajemen keuangan juga merujuk pada kegiatan
perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian
dan penyimpanan dana milik perusahaan. Manajemen keuangan bertujuan untuk
memastikan kegiatan operasional perusahaan dapat dijalankan dengan modal yang
dimiliki (Mulyanti, 2017).
2.1.3. Penjelasan Variabel Penelitian
1. Return On Assets (ROA)
A. Pengertian ReturnOn Assets (ROA)
Return adalah hasil yang diperoleh perusahaan dari sebuah
investasi. Bentuk return dapat berupa return realisasi (realized return)
yaitu return yang telah terjadi dan return yang diharapkan (e pected
return) yaitu ekspetasi return yang didapat di masa yang akan datang.
Return dapat digunakan untuk menentukan nilai saham sesuai jumlah
yang diterima oleh pemegang saham (Almira & Wiagustini, 2020).

7
Return on assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukan hasil
(return) terhadap jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.
ROA dapat menjadi ukuran mengenai efektivitas manajemen dalam
mengelola investasinya. Semakin rendah rasio ini, semakin kurang baik
perusahaan mengelola investasi. Sebaliknya, nilai rasio yang lebih
tinggi menunjukkan perusahaan dapat mengelola investasi dengan baik
(R. Kurniasari, 2017). Nilai ROA yang tinggi juga dapat menarik lebih
banyak investor untuk menanamkan modalnya di suatu perusahaan
(Wijesundera et al., 2016).
B. Faktor Yang Mempengaruhi Return On Assets (ROA)
ROA merupakan bagian dari rasio profitabilitas. Terdapat beberapa

faktor yang mempengaruhi nilai ROA, meliputi likuiditas, manajemen


aktiva, dan utang terhadap hasil operasi. Faktor-faktor tersebut secara
bersamaan dapat mempengaruhi Return On Assets (ROA) (Brigham &
Houston, 2017):
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini didapat
dengan membandingkan nilai aktiva lancar perusahaan dengan
kewajiban lancar.
2. Rasio Manajemen Aktiva
Rasio manajemen aktiva “menunjukkan efektivitas
perusahaan dalam mengelola modal yang dimilikinya. Rasio
manajemen aktiva terdiri dari:
a) Inventory Turnover, yang digunakan untuk mengetahui
berapa banyak pergantian barang masuk (untuk
produksi) dan keluar (untuk dijual) dalam satu periode.
b) Days Sales Outstanding, yang digunakan untuk
mengetahui rata-rata jangka waktu penagihan piutang
menjadi kas yang berasal dari penjualan kredit
perusahaan.

8
c) Fixed Assets Turnover, yang digunakan untuk
mengetahui efektivitas perusahaan menggunakan aktiva
tetapnya dengan membandingkan penjualan terhadap
aktiva tetap bersih.
d) Total Assets Turnover, yang digunakan untuk
mengetahui efektivitas perusahaan menggunakan
seluruh aktivanya dengan membandingkan penjualan
terhadap total aktiva.
3. Rasio Manajemen Utang
Rasio ini mengukur efektivitas perusahaan dalam
memenuhi kewajiban utang jangka panjang yang digunakan
untuk menunjang aktivitas perusahaan. Manajemen utang
terdiri dari:
a) Debts Ratio, yaitu rasio untuk mengetahui persentase
dana yang disediakan oleh kreditur.
b) Times Interest Earned (TIE), yaitu nilai laba operasi
yang mungkin menurun sampai perusahaan tidak dapat
memenuhi beban bunga tahunan.
c) Fixed Charge Coverage Ratio, yaitu rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar
semua biaya atau beban tetapnya dengan laba sebelum
pajak dan bunga.
C. Perhitungan Return On Assets (ROA)
ROA dapat menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan
laba dari seluruh aset yang dimilikinya. Semakin besar ROA, maka
semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan dan menghasilkan laba
yang lebih besar, begitu pula sebaliknya. ROA dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut (Sudana, 2011).
Earning after taxes
ROA =
Total assets

9
2. Tingkat Suku Bunga
A. Pengertian Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga merupakan gambaran balas jasa yang akan

diterima dari penggunaan suatu dana. Bunga harus dibayarkan suatu


perusahaan apabila melakukan peminjaman atau menggunakan suatu
dana dari bank (Kasmir, 2012).
Dalam pengertian lain suku bunga merupakan sejumlah rupiah yang
dibayarkan setelah menggunakan sejumlah dana sebagai tanda balas
jasa. Tingkat bunga dapat dipengaruhi likuiditas. Perubahan tingkat
suku bunga mengakibatkan perubahan permintaan agregat atau
pengeluaran investasi. Suku bunga yang naik akan menurunkan
permintaan dan sebaliknya (Rompas, 2018).
Menurut Kanwal et al. (2014), suku bunga didefinisikan sebagai
“any rate a lender charge, as a percentage of the principal, to anyone
who borrows or use an asset. Interest rates are normally calculated on
annual basis known as the annual percentage rate (APR). The assets
that are borrowed could include cash, consumer goods, and assets such
as car, building, and raw material. Interest rates control the flow of
money in an economy” atau jika diterjemahkan menjadi sejumlah yang
dibebankan pemberi pinjaman, sebagai persentase dari pokok pinjaman,
kepada siapa saja yang meminjam atau menggunakan aset. Suku bunga
biasanya dihitung secara tahunan yang dikenal sebagai tingkat
persentase tahunan. Aset yang dipinjam dapat berupa uang tunai,
barang konsumsi, dan aset seperti mobil, bangunan, dan bahan baku.
Suku bunga mengontrol aliran uang dalam perekonomian.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa tingkat suku bunga merupakan nilai yang dibayarkan atau


didapatkan sebagai balas jasa dalam penggunaan dana.
B. Macam Suku Bunga
Terdapat dua macam bunga, yaitu (Kasmir, 2012):

10
a. Bunga simpanan, yaitu bunga yang diberikan dari suatu
kegiatan menyimpan uang. Misalnya, balas jasa bank kepada
nasabah karena telah menyimpan uangnya di bank.
b. Bunga pinjaman, yaitu bunga yang harus dibayarkan
peminjam dana kepada pemberi pinjaman. Contohnya bunga
kredit.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga baik simpanan maupun pinaman dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (Kasmir, 2012):
a. Kebutuhan dana. Apabila kebutuhan dana meningkat, maka
bank harus menyediakan dana lebih banyak. Salah satu cara
menambah ketersediaan biaya adalah menaikkan suku bunga.
b. Target laba. Apabila pemohon pinjaman atau simpanan
sedikit maka bank akan menurunkan tingkat suku bunga
untuk menarik lebih banyak nasabah. Dalam kondisi ini
tingkat suku bunga yang tinggi hanya menjadi beban.
c. Kualitas jaminan. Semakin likuid jaminan yang diberikan,
semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan
sebaliknya.
d. Kebijakan pemerintah. Tingkat suku bunga tidak boleh
melebihi ketetapan pemerintah.
3. Intellectual Capital
A. Pengertian Intellectual Capital
Intellectual Capital pertama kali dicetuskan oleh Galbaraith pada
tahun 1969. Intellectual Capital merupakan istilah lain dari intangible

assets.Dalam definisi lain, intellectual capital dapat merujuk pada


materi pengetahuan, informasi,atau hak dari pemilikan intelektual dan
pengalaman yang dapat digunakan untuk memberikan kekayaan materi

(Sudarno & Yulia, 2012).


Stewart (1997) dalam Sudarno & Yulia (2012) mengungkapkan 2
definisi intellectual capital, yaitu:

11
1. Intellectual capital adalah semua hal yang diketahui dan
diberikan oleh semua orang dalam perusahaan, yang
memberikan keunggulan bersaing.
2. Intellectual capital adalah materi intelektual (pengetahuan,
informasi, hak kekayaan intelektual, pengalaman) yang dapat
digunakan untuk menciptakan kekayaan.
Edvinson dan Malone (1997) mendefinisikan “intellectual capital
sebagai nilai yang tersembunyi (hidden value) dari sebuah bisnis.”
Artinya, intellectual capital adalah aset yang tak terlihat dan tidak
seperti aset yang berwujud pada laporan keuangan (Pratiwi, 2017).
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa intellectual capital adalah aset tak berwujud yang dimiliki
perusahaan berupa pengetahuan, informasi, hak kekayaan intelektual,
dan pengalaman yang dapat menciptakan kekayaan.
B. Komponen Intellectual Capital
Intellectual Capital dapat dapat dibagi menjadi 3 komponen, yaitu:
1. Physical Capital
Physical capital mengacu pada aset tak berwujud yang

diciptakan oleh manusia dan kemudian digunakan dalam


produksi. Biasanya berupa interaksi antara manusia dengan
modal fisik (Savitri, 2014). Physical capital dapat berupa
hubungan harmonis dengan mitranya, baik dari pemasok,
pelanggan, pemerintah, dan masyarakat sekitar (Salim &
Karyawati, 2013).
2. Human Capital (HU)
Investasi dalam sebuah perusahaan tidak selalu berbentuk

modal dan uang tapi juga sumber daya manusia. Human capital
meliputi pengetahuan, kemampuan, pengalaman, dan komitmen
karyawan yang dapat dimanfaatkan dalam menunjang suatu
perusahaan. Human capital dapat dibentuk melalui seminar
maupun pelatihan untuk mencapai kecerdasan intelektual,

12
kompetensi, dan budaya kerja yang optimal bagi perusahaan
(Rahmadhani, 2013).
3. Structural Capital (SC)
Structural capital adalah sarana dan prasarana yang
mendukung karyawan dalam bekerja ”sehingga hasil
pekerjaannya optimal. Misalnya kemampuan organisasi
menjangkau pasar, hardware, software, database, struktur
organisasi, paten, dan kemampuan lainnya yang dimiliki
organisasi untuk mendukung produktivitas karyawan
(Rahmadhani, 2013). Sederhananya, structural capita
lmerupakan kemampuan internal perusahaan dalam menunjang
dan mencapai hasil kerja yang optimal melalui struktur

organisasi yang ada (Pratiwi, 2017).


C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intellectual Capital
Ketersediaan intellectual capital dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu (Reditha & Mayangsari, 2016):
1. Umur dan ukuran perusahaan. Asumsinya, semakin lama dan

besar sebuah perusahaan maka ketersediaan modal


intelektualnya akan semakin terjamin. Selain itu, perusahaan
besar dan telah lama berdiri cenderung telah mengembangkan
modal intelektualnya dalam waktu yang lebih lama.
2. Pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang tumbuh dengan
baik dari waktu ke waktu cenderung memiliki modal intelektual
yang lebih baik dan berkualitas. Pertumbuhan perusahaan
memiliki pengaruh positif terhadap modal intelektual.
3. Leverage dan profitabilitas. Tingkat leverage dan profitabilitas
dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi serta
manajemen keuangan perusahaan. Modal dari piutang dan laba
hasil operasional perusahaan dapat dimanfaatkan perusahaan
dalam menyediakan dan meningkatkan kompetensi modal
intelektualnya (Faradina, 2015).
D. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™)

13
Metode VAIC™, dikembangkan oleh Pulic (1998) dan didesain
untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency baik dari
aset berwujud maupun aset tidak berwujud. Model ini dimulai dengan

kemampuan perusahaan menciptakan value added (VA) yang menjadi


indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai (value
creation) (Ermawati, 2017). Rumus yang digunakan dalam menghitung
komponen-komponen dalam VAICTM adalah (Wahyuni et al., 2021):

1. Value Added Human Capital (VAHU)


VAHU menunjukkan jumlah nilai tambah (VA) yang dapat

dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk SDM. Rasio ini


menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap modal yang
diinvestasikan dalam pengadaan sumber daya manusia terhadap
value added organisasi. Rumus VAHU yaitu:
VA
VAHU =
HC
Keterangan:
VA : value added
HC :beban gaji dan upah atau beban karyawan
2. Value Added Capital Employed (VACA)
VACA menunjukkan jumlah "nilai tambah (VA) yang dapat
diciptakan oleh satu unit capital employed (CE). Jika satu unit
CE dapat menghasilkan return yang lebih besar maka
perusahaan tersebut mampu memanfaatkan CE dengan lebih
baik. CE menjadi indikator kemampuan intelektual perusahaan
Rumus VACA yaitu:
VA
VACA=
CA

Keterangan:
VA : value added
CA : modal yang tersedia

14
3. Structure Capital Value Added (STVA)
Rasio ini mengukur jumlah Structure Capital (SC) yang
dibutuhkan untuk menghasilkan Value Added (VA) dan
merupakan indikator kesuksesan Structure Capital (SC) dalam

menciptakan nilai tambah perusahaan. Rumus untuk


menghitung STVA yaitu:
SC
STVA =
VA
Keterangan:
VA : value added
SC : Total dari VA dikurangi HC
4. Return Saham
A. Pengertian Return Saham
Return saham adalah pembayaran yang diterima atau keuntungan
atau tingkat pengembalian yang diterima investor dari hasil kegiatan

investasinya. Kegiatan investasi, baik jangka panjang maupun jangka


panjang, memiliki tujuan utama mendapatkan keuntungan. Keuntungan
yang diterima tersebut selanjutnya disebut return(Sudarsono &
Sudiyatno, 2016). Return saham dapat bernilai positif maupun negatif
nilai positif berarti investor mendapatkan keuntungan (capital gain)
sementara nila negatif berarti kerugian (capital loss).
” 18)

Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah


terjadidan dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi dapat

digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, menentukan return


ekspektasi (e pected return), dan risiko di masa datang.

Return ekspektasi (e pected return) merupakan return yang


diharapkan akan diperoleh investor di masa mendatang. Berbeda
dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi
belum terjadi. Keseluruhan dari suatu investasi dalam periode waktu
tertentu dapat disebut dengan return total (Hermuningsih et al., 2018).
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham

15
Secara umum, return saham dipengaruhi 2 faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal dan eksternal tersebut

meliputi (Brigham & Houston, 2017):


1. Faktor Internal
a. Pengumuman pemasaran, produksi, penjualan, pengiklanan,
kontrak, perubahan harga, produk baru, laporan produksi,
laporan keamanan produk, dan laporan penjualan yang
diterbitkan perusahaan.
b. Pengumuman pendanaan (financing ennouncements), seperti
pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas atau hutang.
c. Pengumuman badan direksi manajemen (management board
of director announcements) seperti perubahan manajemen dan
struktur organisasi.
d. Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan
merger, investasi ekuitas, laporantake over, dan laporan
divestasi lainnya.
e. Pengumuman investasi (investment announcements), seperti
ekspansi pabrik, pengembangan riset, dan penutupan usaha.
f. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements),
seperti negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
g. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan
laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal,
Earnings Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS),
Price Earnings Ratio (PER), Net Profit Margin (NPM), Return
On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Price to Book
Value (PBV), maupun Economic Value Added (EVA), dan
lain-lain.
2. Faktor Eksternal
a. Pengumuman pemerintah seperti perubahan suku bunga
tabungan deposito, kurs valuta asing, inflasi, regulasi dan
deregulasi ekonomi yang dibuat pemerintah.

16
b. Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan
karyawan terhadap perusahaan atau manajer dan tuntutan
perusahaan pada karyawannya.
c. Pengumuman industri sekuritas (securities announcements),
seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, dan harga

saham perdagangan.
d. Kejadian politik luar negeri dan fluktuasi nilai tukar dapat
berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga
saham di bursa efek suatu negara.
e. Berbagai isu dalam dan luar negeri.
2.1.4. Penelitian Terdahulu
Penelitian (Penulis, Judul, Variabel yang Perbedaan dengan
No Hasil Penelitian
Nama Jurnal dan Tahun) diteliti Penelitian saat ini

1 Wahyuni et al. (2021) Intellectual Intellectual  Objek penelitiannya


Capital Terhadap capital tidak berupa 26
“Pengaruh Intellectual Capital Return Saham berpengaruh baik perusahaan real
Terhadap Return Saham Dan dan Kinerja terhadap return estate dan properti
Kinerja Keuangan Pada Keuangan saham maupun yang terdaftar di BEI
Perusahaan Real Estate Dan kinerja keuangan. selama periode 2016-
Properti Yang Terdaftar Di BEI 2019
Tahun 2016-2019.”

2 Fadhilah (2020) Intellectual  Tidak terdapat  Teknik pengambilan


Capital selisih sampel
“Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Return intellectual menggunakan
Terhadap Return Saham Pada Saham capital antar metode purposive
Perusahaan ID 30 Yang sektor industri
; sampling dan
Terdaftar Di Bursa Efek perusahaan ID diperoleh sampel
Indonesia (BEI) Periode 2014- 30 di BEI penelitian 104
2018” periode 2014- perusahaan untuk
2018 metode analisis data,
 Intellectual menggunakan uji
capital secara beda (Anova) dan
tidak langsung analisis regresilinear
sangat berganda dengan
berpengaruh SPSS
terhadap
return saham..
 Structural
capital tidak
;

berpengaruh
terhadap
return saham

3 Marindra et al. (2021) ROA Terhadap Return On Asset  Sektor Barang


Return Saham berpengaruh Konsumsi yang
“Pengaruh ROA Terhadap positif dan Terdaftar di Bursa
Return Saham Studi Pada signifikan Efek Indonesia

17
Sektor Barang Konsumsi Yang terhadap Return Tahun 2017-2019
Terdaftar Dibursa Efek Saham.
Indonesia Tahun 2017-2019”

4 Mangantar et al.(2020) ROA Terhadap Hasil penelitan 


Return Saham yang di uji secara
“Pengaruh ROA Terhadap parsial
Return Saham Studi Pada Sub menunjukan
Sektor Food And Beverage bahwa Return On
Yang Terdaftar Dibursa Efek Asset tidak
Indonesia Periode 2013-2017” berpengaruh
signifikan
terhadap Return
Saham.

5 Setyawati dan Irwanto (2020) ROA Terhadap  Capital  Sektor Manufaktur


Return Saham Employed yang Terdaftar di
“Pengaruh ROA Terhadap Efficiency Bursa Efek Indonesia
Return Saham Pada 50 (CEE)
Perusahaan Manufaktur Yang berpengaruh
Terdaftar Di Bursa Efek positif
Indonesia.” signifikan
terhadap
return saham
perusahaan
manufaktur di
Bursa Efek
Indonesia.
 Human
Capital
Efficiency
(HCE)
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
return saham
perusahaan
manufaktur di
Bursa Efek
Indonesia.
 Structural
Capital
Efficiency
(SCE)
berpengaruh
positif tidak
signifikan
terhadap
return saham
perusahaan
manufaktur di
Bursa Efek
Indonesia.

6 Suriyani dan Sudiartha (2018) Tingkat Suku Hasilnya  Sektor Property Dan
Bunga, Inflasi, ditemukan bahwa Real Estate Yang
Dan Nilai Tukar tingkat suku Terdaftar Di BEI

18
“Tingkat Suku Bunga, Inflasi, Terhadap Return bunga Periode 2013-2016
Dan Nilai Tukar Yang Saham berpengaruh
Mempengaruhi Return Saham positif dan tidak
Perusahaan Property Dan Real signifikan
Estate Yang Terdaftar Di BEI terhadap return
Periode 2013-2016” saham

7 Nina Nurhasanah (2013) ROAdan suku ROA memiliki  Tidak adanya


bunga ter hubungan positif variabel capital
“Hubungan Return On Assets terhadap return intellectual yang
(ROA) Dan Suku Bunga saham sedangkan dilibatkan dalam
Terhadap Return Saham Pt. tingkat suku penelitian.
Astra Internasional, Tbk” bunga memiliki
hubungan yang
negatif. Secara
simultan,
keduanya
memiliki
pengaruh positif
terhadap return
saham.

8 Yuliana dan Artati (2022) ROA, current Hasil penelitian  Tidak adanya
ratio, DER, dan menunjukkan variabel intellectual
“Pengaruh Kinerja Keuangan EPS terhadap bahwa Return on capital dan tngkat
Terhadap Return Saham dengan return saham Assets (ROA), suku bunga sebagai
Inflasi sebagai Variabel Current Ratio faktor eksternal yang
Moderasi pada Perusahaan (CR), dan Debt to dapat mempengaruhi
Manufaktur Sub Sektor Logam Equity Ratio return saham.
dan Sejenisnya yang Terdaftar (DER) tidak
di Bursa Efek Indonesia (BEI)” berpengaruh
terhadap return
saham, Earning
Per Share (EPS)
berpengaruh
negatif terhadap
return saham.

9 Muna dan Prastiwi (2014) Human Capital HCE dan SCE  Penelitian ini tidak
Efficiency tidak berpengaruh meneliti adanya
“Pengaruh Intellectual Capital (HCE), Capital terhadap return variabel profitabilitas
Terhadap Return Saham Employed saham, CEE seperti ROA dan
Melalui Kinerja Keuangan Pada Efficiency (CEE), berpengaruh faktor eksternal
Perusahaan Real Estate Dan dan Structural negarif terhadap seperti suku bunga
Properti Yang Terdaftar di Capital return saham,
Bursa Efek Indonesia (BEI) Efficiency (SCE) ROE memediasi
Tahun 2010-2012” terhadap return hubungan HCE
on equity (ROE) dan CEE
and Earning Per terhadap return
Share (EPS) saham

10 Paradesia et al. (2016) VACA, VAHU, Hasil penelitian  Tidak adanya


STVA terhadap menunjukkan variabel suku bunga
“Pengaruh Intellectual Capital cumulative bahwa
Terhadap Abnormal Return abnormal return intellectual
Saham Dan Kinerja Keuangan (CAR), average capital signifikan
(Studi Pada Perusahaan abnormal return berpengaruh
Perbankan Di Bursa Efek (AAR), return on positif signifikan

19
Indonesia Tahun 2011-2015)” assets (ROA), terhadap return
assets turn over saham dan
(ATO) dan kinerja keuangan.
growth in
revenue (GR)

Berdasarkan kajian-kajian terdahulu, secara keseluruhan ROA dan


” intellectual capital dapat berpengaruh maupun tidak berpengaruh terhadap return
saham. Namun, belum ada penelitian yang mengkaji perusahaan sektor
perkebunan. Selain itu, belum ada penelitian yang mengkaji faktor internal dan
eksternal dalam mempengaruhi return saham. Dengan demikian, penelitian ini
merupakan sesuatu yang baru untuk memperluas objek penelitian serta mendalami
apakah ROA, suku bunga, dan intellectual capitalkhususnya Value Added Capital
Employed (VACA) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan sektor

perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2015-2020.

2.2. Kerangka Pemikiran Konseptual


2.2.1. Hubungan Antar Variabel
2.2.1.1. Pengaruh Value Added Capital Employed (VACA) terhadap Return
Saham
Value Added Capital Employed (VACA) merupakan nilai tambah yang
dihasilkan dari pengelolaan modal berupa sumber daya manusia. Modal ini
termasuk pengetahuan, kompetensi, pengalaman, dan keterampilan khusus yang
dimiliki sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan (Rahmadhani, 2013).
Perusahaan yang mampu mengelola SDM dengan baik akan memiliki
performa karyawan yang lebih baik. Hal tersebut akan berdampak pada
meningkatkan kinerja perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai,
salah satunya mendapatkan laba. Laba yang besar memungkinkan perusahaan
memiliki return saham yang besar pula (Wahyuni et al., 2021).
2.2.1.2. Pengaruh ROA terhadap Return Saham
Return on assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukan hasil (return)
terhadap jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROA dapat menjadi
ukuran mengenai efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Semakin
tinggi ROA, maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam mengelola
investasi dengan baik (R. Kurniasari, 2017).

20
Perusahaan dengan nilai ROA yang tinggi memiliki laba bersih yang besar
pula sehingga cenderung memberikan return saham yang lebih tinggi. Oleh
karena itu, nilai ROA yang tinggi dapat menarik lebih banyak investor untuk
menanamkan modalnya di suatu perusahaan (Wijesundera et al., 2016).

2.2.1.3. Pengaruh Suku Bunga terhadap Return Saham


Tingkat suku bunga merupakan gambaran balas jasa yang akan diterima

dari penggunaan suatu dana. Bunga harus dibayarkan suatu perusahaan apabila
melakukan peminjaman atau menggunakan suatu dana dari bank (Kasmir, 2012).
Tingkat suku bunga yang tinggi membuat perusahaan harus menyiapkan
dana lebih besar untuk membayar kewajibannya sehingga mengurangi nilai laba
bersih. Dengan demikian, return saham yang diberikan juga lebih rendah. Suku
bunga berpengaruh negatif terhadap return saham (Rompas, 2018).
2.2.2. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menggambarkan hubungan antar variabel yang
diteliti. dalam penelitian ini, variabel bebas yang digunakan adalah ROA (X1),
suku bunga (X2), dan VACA (X3) dengan variabael terikat return saham (Y).
Dengan demikian, kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:

H4

H1
Return on Assets (ROA)

H2
Suku Bunga Return Saham

ValuexAdded CapitalxEmployed
(VACA)
H3

Gambar 2. 1. Kerangka Pemikiran

21
2.3. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1 : Diduga terdapat pengaruh antara Return on Assets (ROA) terhadap

return saham perusahaan sektor perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek


Indonesia tahun 2015-2020.

H2 :Diduga terdapat pengaruh suku bungaterhadap return saham


perusahaan sektor perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiatahun
2015-2020.
H3 : Diduga terdapat pengaruh antara Value Added Capital Employed
(VACA) terhadap return saham perusahaan sektor perkebunan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2020.
H4 : Diduga terdapat pengaruh ROA, Value Added Capital Employed
(VACA), dan suku bunga secara simultan terhadap return saham
perusahaan sektor perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2015-2020.

22
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis, Objek, dan Subjek Penelitian


Penelitian inimenggunakan jenis penelitian kuantitatif dimana populasi atau
” sampel tertentu diteliti untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,
2016). Penelitian ini menguji apakah terdapat pengaruh ROA, tingkat suku bunga,
dan intellectual capital terhadap return saham. Objek penelitian ini adalah ROA,
tingkat suku bunga, dan Value Added Capital Employed (VACA) terhadap return
saham perusahaan sektor perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2015-2020. Sementara itu, subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan

sektor perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2020.


3.2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif dan verifikatif. Metode
deskriptif digunakan untuk menggambarkan pengaruhROA, tingkat suku bunga,
“ ”

dan Value Added Capital Employed (VACA) terhadap return saham perusahaan
sektor perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2020.
Sedangkan analisis verifikatif merupakan analisis model dan pengujian hipotesis
secara statistik untuk melihat apakah hipotesis diterima atau ditolak.
””

3.2.1. Operasionalisasi Variabel


Dalam penelitian yang akan menjadi variabel bebas adalah ROA( 1), tingkat
suku bunga ( 2), dan Value Added Capital Employed (VACA) ( 3) sedangkan yang
menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah return saham (Y). Variabel
tersebut kemudian dioperasionalisasikan berdasarkan dimensi dan ukuran
(Sugiyono, 2016).

23
Tabel 3. 1. Operasionalisasi Variabel
Skala/
Variabel Definisi Variabel Indikator
Ukuran
Return on Return on assets (ROA) Rasio ROA
Assets merupakan rasio yang Earning after taxes
ROA =
(ROA) menunjukan hasil (return) Total assets Rasio
( 1) terhadap jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan.
Value VACA menunjukkan jumlah nilai
Added tambah (VA) yang dapat
Capital diciptakan oleh satu unit capital VA
VACA= Rasio
Employed employed (CE)(Wahyuni et al., CA
(VACA) ( 2021)
2)
Suku Sejumlah rupiah yang dibayarkan
bunga ( 3) setelah menggunakan sejumlah Suku bunga yang ditetapkan Persent
dana sebagai tanda balas jasa BI (BI Rate) ase
(Rompas, 2018)
Return Return saham adalah pembayaran
saham (Y) yang diterima atau keuntungan
atau tingkat pengembalian yang Keterangan:
diterima investor dari hasil Rit :return saham
kegiatan investasinya. Rasio
Pit : harga saham periode
ke-t
Pit-1 : harga saham periode
sebelumnya

24
3.2.2. Unit Analisis, Populasi, Teknik Penarikan Sampel
Unit analisis adalah satuan yang diteliti seperti individu, kelompok, atau
latar peristiwa sosial sebagai subjek penelitian (Sugiyono, 2016).Dalam pnelitian
ini, unit analisisnya berupa perusahaan sektor perkebunan.
Populasi dalam penelitian ini meliputi perusahaan sektor perkebunan yang
terdaftar di BEI periode 2015-2020 yang berjumlah 25 perusahaan.
Tabel 3. 2.
Populasi Perusahaan Sektor Perkebunan yang Terdaftar di BEI
No Nama Perusahaan Kode Perusahaan
1 Astra Agro Lestari Tbk AALI
2 Andira Agro Tbk ANDI
3 Austindo Nusantara Jaya Tbk ANJT
4 BISI International Tbk BISI
5 Bumi Teknokultura Unggul Tbk BTEK
6 Eagle High Plantations Tbk BWPT
7 Cisadane Sawit Raya Tbk CSRA
8 Dharma Satya Nusantara Tbk DSNG
9 Fap Agri Tbk FAPA
10 FKS Multi Agro Tbk FISH
11 Golden Plantation Tbk GOLL
12 Gozco Plantations Tbk GZCO
13 Jaya Agra Wattie Tbk JAWA
14 PP London Sumatra Indonesia Tbk LSIP
15 Multi Agro Gemilang Plantation Tbk MAGP
16 Mahkota Group Tbk MGRO
17 Provident Agro Tbk PALM
18 Pradiksi Gunatama Tbk PGUN
19 Palma Serasih Tbk PSGO
20 Sampoerna Agro Tbk SGRO
21 Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP
22 Smart Tbk SMAR
23 Sawit Sumbermas Sarana Tbk SSMS
24 Bakrie Sumatera Plantations Tbk UNSP
25 Wahana Pronatural Tbk WAPO
Sumber: https://www.idxchannel.com/

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah non
probability sampling purposive sampling. Sampel dipilih berdasarkan kriteria
tertentu, yaitu:

25
1. Perusahaan yang masuk kedalam daftar perusahaan sektor perkebunan
periode 2015-2020.
2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangannya dengan lengkap
pada periode 2015-2020.
3. Memiliki data return saham dan tidak melakukan stock split periode
2015-2020.
Berdasarkan kriteria di atas, terdapat 5 perusahaan yang dijadikan sampel.
Proses seleksi lebih rinci disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3. 3. Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel
N Karakteristik Jumlah
o
Perusahaan yang masuk kedalam daftar perusahaan sektor
1 15
perkebunan periode 2015-2020.
Perusahaan tidak mempublikasikan laporan keuangannya dengan
3 (1)
lengkap pada periode 2015-2020.
Memiliki tidak data return saham dan melakukan stock split
4 (4)
periode 2015-2020
Jumlah Sampel 5

Berdasarkan kriteria di atas, maka digunakan 5 perusahaan yang menjadi


sampel dalam penelitian ini. Perusahaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3
berikut.
Tabel 3. 4. Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode Perusahaan


1. Sampoerna Agro Tbk. SGRO
2. Astra Argo Lestari Tbk. AALI
3. PP London Sumatra Indonesia Tbk. LSIP
4. Tunas Baru Lampung Tbk. TBLA
5. Smart Tbk. SMAR

3.2.3. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data


Jenis, sumber, dan data pengambilan data dalam penelitian ini adalah:
1. Data Sekunder

26
Data sekunder adalah sumber data yang didapatkan secara tidak
langsung atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain (media perantara).
Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang tersedia pada
website Bursa Efek Indonesia.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan landasan mengenai
teori dan konsep dasar yang relevan dengan penelitian ini. Studi
kepustakaan dilakukan terhadap artikel ilmiah, buku, dan jurnal yang
dapat membantu menjawab rumusan masalah penelitian ini.
3. Pengamatan Langsung
Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap berbagai dokumen-
dokumen perusahaan seperti laporan keuangan dan laporan-laporan yang
relevan dengan penelitian ini.
3.2.4. Metode Pengujian Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji normalitas
Uji ini dilakukan untuk melihat distribusi penyebaran data yang ada.
Model regresi yang baik adalah dengan data yang berdistribusi normal
atau mendekati normal. Pengambilan keputusan uji normalitas
didasarkan oleh hasil dari probabilitas (Asymtotic Significance)
(Singgih, 2012).
1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah
normal
2. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah
tidak normal
b. Uji multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah uji untuk mengetahui situasi di mana
beberapa atau semua variabel independen memiliki korelasi. Semakin
besar korelasi di antara variabel independen, maka semakin besar
kesalahan koefisien-koefisien regresinya. Uji multikoliniearitas dapat
dilakukan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF):

27
1
VIF=
1−R2i
2
Ri adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan meregresikan
salah satu variabel bebas i terhadap variabel bebas lain. Jika nilai VIF
kurang atau sama dengan 10 maka tidak terdapat multikolinieritas.
c. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah uji untuk mengetahui apakah terjadi
ketidaksamaan varians atau residual dari satu pengamatan ke
pengamatan lain. Uji yang digunakan adalah uji-rank Spearman yaitu
uji dengan mengkorelasikan variabel independen terhadap nilai absolut
dari residual (error).

3.2.5. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis


1. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui besarnya

pengaruh Value Added Capital Employed (VACA), suku bunga, dan Return
on Assets (ROA) terhadap return saham. Secara umum, persamaan analisis
linear berganda ditulis sebagai berikut:

Y= β0 +β x X x + β y Xy +ε
Berdasarkan rumus di atas, model regresi dalam penelitian ini adalah:
Y= β0 +β 1 X 1 + β2 X2 + β3 X3 +ε
Keterangan:
Y = returnperusahaan
1 = Value Added Capital Employed (VACA)
2 = Return on Assets (ROA)
3 = Suku bunga
β0 = Konstanta saat variabel bebasnya adalah 0 ( 1, 2, dan 3 = 0)
β1 = Koefisien regresi multipel antara variabel bebas 1 terhadap
variabel terikat Y, bila variabel bebas lainnya dianggap konstan.
ε = Faktor error

28
Jika nilai β positif (+), maka terdapat hubungan searah antara variabel

bebas dengan variabel terikat. Jika nilai β negatif (-), maka terdapat
hubungan berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat Setiap
peningkatan nilai variabel bebas akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai
variabel terikat dan sebaliknya.
2. ANOVA
Anova (Analysis of Variance) adalah analisis untuk menguji hipotesis
penelitian apakah terdapat perbedaan rerata antar kelompok atau tidak,

yaitu dengan cara menguji perbedaan rerata antar kelompok.Hasil final


;

yang dihasilkan yaitu nilai f hitung. Lalu f hitung dibandingkan dengan


nilai di tabel f pada derajat kebebasan tertentu. Apabila Fhitung> FTabel, maka
H1 diterima atau terdapat perbedaan secara nyata atau signifikan.

29
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian


Sebagai salah satu subsektor penting dalam sektor pertanian, subsektor

perkebunan secara tradisional mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap


perekonomian Indonesia. Subsektor perkebunan juga merupakan salah satu sub
sektor yang mengalami pertumbuhan paling konsisten, baik ditinjau dari areal
maupun produksi. Dari beberapa komoditas perkebunan yang penting di Indonesia
(karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, kakao, teh, dan tebu), kelapa sawit, karet dan
kakao tumbuh lebih pesat dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya
dengan laju pertumbuhan diatas 5% per tahun. Pertumbuhan yang pesat dari
ketiga komoditas tersebut pada umumnya berkaitan dengan tingkat keuntungan
pengusahaan komoditas tersebut relatif lebih baik dan juga kebijakan pemerintah
untuk mendorong perluasan areal komoditas tersebut.
Dalam subsektor perkebunan terdapat lima belas (15) perusahaan sebagai
populasi Dari ke lima belas (15) perusahaan tersebut peneliti memilih lima
perusahaan untuk dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini dengan
menggunakan purpose sampling berdasarkan kriteria. Ke lima perusahaan ”

tersebut yaitu:
1. Sampoerna Agro Tbk
PT Sampoerna Agro Tbk SGRO didirikan 07 Juni 1993 dengan nama PT
Selapan Jaya dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Nopember 1998.
Kantor pusat SGRO berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang,
Sumatera Selatan. Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd. merupakan induk SGRO
Entitas induk terakhir: ian Investment Holding Ltd. Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SGRO adalah bergerak di bidang usaha
perkebunan kelapa sawit dan karet, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik minyak
inti sawit , produksi benih kelapa sawit, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu sagu
” “

dan lainnya, yang berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan


Tengah dan Riau. Di samping mengelola perkebunannya sendiri, SGRO dan

30
Entitas Anak tertentu juga Universitas Sumatera Utara mengembangkan
perkebunan Plasma dan membina kerjasama dengan petani Plasma. Pada tanggal
07 Juni 2007, SGRO memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO SGRO kepada masyarakat
sebanyak 461.350.000 dengan nilai nominal Rp200,- per saham dengan harga
penawaran Rp2.340,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia BEI pada tanggal 18 Juni 2007. Sejarah Pencatatan Saham No
Jenis Pecatatan Saham Tanggal Pencatatan 1 Saham Perdana Rp2.340,-

461.350.000 18-Jun-2007 2 Pencatatan Saham Pendiri Company Listing


1.428.650.000 18-Jun-2007
2. Astra Argo Lestari Tbk
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) bermula dari dibentuknya Divisi
Agribisnis PT Astra International pada tahun 1983. Awalnya dimulai dengan
usaha perkebunan ubi kayu seluas 2.000 hektar. Areal tersebut kemudian berganti
menjadi perkebunan karet. Pada tahun 1984, dimulailah budidaya tanaman kelapa

sawit dengan mengakuisisi PT Tunggal Perkasa Plantations, yang saat itu


menguasai dan mengelola 15.000 hektar perkebunan kelapa sawit di Riau. Pada
tanggal 3 Oktober 1988, didirikan PT Suryaraya Cakrawala yang kemudian pada
tahun 1989 berubah namanya menjadi PT Astra Agro Niaga. Pada tahun 1997 PT
Astra Agro Niaga melakukan penggabungan usaha dengan PT Suryaraya Bahtera
dan namanya berubah menjadi PT Astra Agro Lestari. Pada tanggal 9 Desember
1997, AAL mencatatkan sahamnya di dua bursa saham, yaitu Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya.
Pada bulan Agustus 1999, AAL menerbitkan saham bonus sebanyak
251.600.000 lembar saham. Pada bulan Maret 2000, AAL berhasil menerbitkan
obligasi lima-tahunan untuk pertama kalinya di Bursa Efek Surabaya. Di tahun
2004, AAL menyelesaikan penjualan kebun-kebunnya yang tidak terkait dengan
perkebunan kelapa sawit. 88 Saat ini PT Astra Agro Lestari tbk., mengelola total
areal perkebunan kelapa sawit seluas 263.281 hektar, yang terdiri dari kebun inti
dan plasma (perkebunan rakyat) di sumatera, kalimantan dan sulawesi dengan
” ;

rata-rata umur tanaman 14 tahun. Sedangkan sampai akhir 2010, perseroan


memiliki jumlah karyawan tetap 24.081 orang. Catatan perjalanan diatas

31
menunjukan bahwa PT Astra Agro Lestari tbk., mampu mengubah usaha kelapa
sawit menjadi sebuah kesempatan emas karena bisnis tersebut berkembang
dengan pesat.
3. PP London Sumatra Indonesia Tbk
PT. PP London Sumatera Plantation tbk., berawal dari tahun 1906 melalui

inisiatif Horrisons dan Crosfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan


yang berbasis di london. Perkebunan London- Sumatera yang kemudian lebih
dikenal dengan nama “Lonsum” berkembang menjadi satu perusahaan
perkebunan terkemuka di dunia, dengan lebih dari 100.000 hekter perkbunan

kelapa sawit, karet, kako, dan teh di empat pulau terbesar di Indonesia. 88 Di

awal berdirinya, perseroan melakukan diversifikasi melalui pananaman karet, teh


dan kakao.

Di awal kemerdekaan Indonesia, Lonsum lebih mengfokuskan usahanya pada


tanaman karet, dan kemudian beralih pada ke kelapa sawit di era tahun 1980. Pada
akhir dekade ini, kelapa sawit telah menggantikan karet sebagai komoditas utama
perseroan. Lonsum memiliki sebanyak 38 perkebunan inti dan 13 perkebunan
plasma di sumatra, jawa, kalimantan dan sulawesi yang memanfatkan keunggulan
perseroan di bidang penelitian dan pengembangan, keahlian di bidang agro-
manajemen, serta tenaga kerja yang trampil dan profesional.

4. Tunas Baru Lampung Tbk


Didirikan pada tahun 1973, PT Tunas Baru Lampung Tbk (“TBLA”) menjadi
salah satu anggota dari Sungai Budi Group, salah satu perintis industri pertanian

di Indonesia yang didirikan pada tahun 1947. TBLA berdiri karena keinginan
mendukung pembangunan negara dan memanfaatkan keunggulan kompetitif
Indonesia di bidang pertanian. Saat ini, Sungai Budi Group adalah salah satu
pabrikan dan distributor produk konsumen berbasis pertanian terbesar di

Indonesia.
PT Tunas Baru Lampung Tbk mulai beroperasi di Lampung pada awal tahun
1975, sejak itu kami telah berkembang menjadi salah satu produsen minyak

goreng terbesar dan termurah. PT. Tunas Baru Lampung Tbk terdaftar di Bursa
Efek Jakarta pada tanggal 14 Februari 2000. Anggota lain dari Sungai Budi Group
adalah perusahaan publik PT Budi Starch Sweetener & Tbk (Sebelumnya PT ”

32
Budi Acid Jaya Tbk), pabrikan tepung tapioka yang terbesar dan paling
terintegrasi di Indonesia.
5. Smart Tbk
PT SMART Tbk (SMART), adalah anak perusahaan Golden Agri-
Resoures (GAR), yang beroperasi di bawah merek Sinar Mas Agribusiness and
Food di Indonesia. SMART didirikan pada tahun 1962 dan tercatat sahamnya di

Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1992. Kegiatan operasional berskala besar dan
terintegrasi secara vertikal mendukung tim kami dalam menjamin efisiensi,
kualitas, dan keberlanjutan di keseluruhan rantai pasok. Kegiatan kami didorong

inovasi dan dipandu oleh keberlanjutan, demi memastikan SMART tetap menjadi
pemimpin dalam produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan dunia, dan selalu
menjadi mitra pilihan. Berkat fokus dan investasi di bidang R&D (penelitian dan
pengembangan), Perusahaan menempati garda depan di bidang agronomi dan

teknologi. Di bisnis hilir, fasilitas pemrosesan kami mampu memproduksi produk


berkualitas tinggi untuk memasok pasar internasional atas agronomi, bahan
pangan, oleokimia dan bio-energi.

Besarnya skala produksi minyak kelapa sawit melahirkan tanggung jawab


sosial perusahaan yang besar pula. 100% perkebunan kami memiliki serta

menjalankan program sosial dan juga pembangunan masyarakat. Kebijakan Sosial


dan Lingkungan GAR (KSLG) merupakan panduan yang diterapkan untuk
mencapai dua sasaran kembar, yaitu meraih pertumbuhan berkelanjutan sekaligus

menjadi yang terdepan dalam industri minyak kelapa sawit berkelanjutan.

4.2. Hasil Penelitian


4.2.1. Analisis Deskriptif
Uji statistik deskriptif ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau

deskriptif mengenai suatu data agar mudah dipahami.”

Tabel 4. 1.
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Ma imum Mean Std. Deviation
Return Saham 30 -.480 .940 -.01800 .288353
ROA 30 -.020 .100 .04033 .029064
Vaca 30 -.030 .240 .10767 .055627
Suku Bunga 30 3.750 7.500 5.20833 1.257877
33
Valid N 30
(listwise)
Sumber: Data yang diolah, 2022
Berdasarkan tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa variabel Y
(Return Saham) memiliki nilai ma imum sebesar 0.940 nilai minimum -0.480
Sedangkan nilai rata-rata (Mean) return saham sebesar -0.1800, dan nilai standar

devisiasi return saham ialah sebesar 0.288353. Variabel 1 ROA memiliki nilai ma
imum sebesar 0.100, nilai minimum sebesar -0.020. Sedangkan nilai rata-rata
(Mean) ROA sebesar 0.04033, dan nilai standar devisiasi ROA ialah sebesar
0.029064. Variabel 2 suku bunga memiliki nilai ma imum sebesar 7.500, nilai
minimum sebesar 3.750. Sedangkan nilai rata-rata (Mean) suku bunga sebesar
5.20833, dan nilai standar devisiasi suku bunga ialah sebesar 1.257877. dan
variabel 3 VACA memiliki nilai ma imum sebesar 0.240 dan nilai minimum

sebesar -0.30. Sedangkan nilai rata-rata (Mean) VACA sebesar 0.10767, dan nilai
standar devisiasi VACA ialah sebesar 0.055627. Dan
4.2.2. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Ujiini dilakukan untuk melihat distribusi penyebaran data yang ada.
Model regresi yang baik adalah dengan data yang berdistribusi normal atau

mendekati normal. Pengambilan keputusan uji normalitas didasarkan oleh


hasil dari probabilitas (Asymtotic Significance) (Singgih,2012).

Tabel 4. 2
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std. Deviation .25721572
Most E treme Absolute .141
Differences Positive .141
Negative -.085
Test Statistic .141
Asymp. Sig. (2-tailed) .131c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

34
Sumber: Data yang diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 4.2 pengujian normalitas dilakukan dengan menilai 2-

tailed signifikansi memiliki tingkat signifikansi 0.131 lebih besar dari 0,05 atau
5% maka disimpulkan bahwa Ho diterima, sehingga dikatakan data yang telah di

gunakan berdistribusikan normal.


2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah uji untuk mengetahui situasi dimana
beberapa atau semua variabel independen memiliki korelasi.Semakin besar

korelasi diantara variabel independen,maka semakin besar kesalahan


koefisien-koefisien regresinya.Uji multikoliniearitas dapat dilakukan
menggunakan Variance Inflation Factors (VIF):

Tabel 4. 3
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .342 .287 1.193 .243
ROA .693 1.876 .070 2.370 .007 .856 1.168
Vaca -.574 1.018 -.111 -.564 .578 .794 1.259
Suku -.086 .043 -.377 - .005 .876 1.142
Bunga 2.515
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber: Data yang diolah, 2022
Dari Tabel 4.3 yang ada dapat dilihat bahwa masing-masing variabel
bebas mempunyai nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 dan

tolerance lebih dari 0.10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikoliniaritas antar variabel bebas dalam model regresi.

3. UjiHeteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah uji untuk mengetahui apakah terjadi

ketidak samaan varians atau residual dari satu pengamatan kepengamatan


lain. Uji yang digunakan adalah uji-rank Spearman yaitu uji dengan
mengkorelasikan variabel independen terhadap nilai absolut dari residual

(error).

35
Tabel 4. 4
Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Suku Unstandardized
ROA Vaca Bunga Residual
Spearman's ROA Correlation 1.000 .475 **
-.269 -.147
rho Coefficient
Sig. (2- . .008 .151 .438
tailed)
N 30 30 30 30
Vaca Correlation .475 1.000 -.337
**
-.115
Coefficient
Sig. (2- .008 . .069 .546
tailed)
N 30 30 30 30
Suku Bunga Correlation -.269 -.337 1.000 .159
Coefficient
Sig. (2- .151 .069 . .401
tailed)
N 30 30 30 30
Unstandardized Correlation -.147 -.115 .159 1.000
Residual Coefficient
Sig. (2- .438 .546 .401 .
tailed)
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data yang diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, nilai signifikansi atau sig. (2-tailed) dari
variabel ROA sebesar 0,438, yang artinya 0,438> 0,05. Nilai signifikansi dari
variabel VACA sebesar 0,546, yang artinya 0,546> 0,05. Dan nilai signifikansi

dari variabel suku bunga sebesar 0,401, yang artinya 0,401> 0,05. Dengan kata
lain nilai dari variabel ROA, VACA, dan suku bunga nilai signifikansinya lebih
besar dari 0,05 sehingga dapat dikatan bahwa tidak terdapat ” masalah
heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

36
liniear ada korelasi kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Pada penelitian ini
uji autokoresi dilihat dengan nilai durbin-watson.

Tabel 4. 5
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R Square Square Estimate Watson
1 .452a .420 .411 .271650 2.223
a. Predictors: (Constant), Suku Bunga, ROA, Vaca
b. Dependent Variable: Return Saham
Sumber: Data yang diolah, 2022
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.5, diperoleh nilai
Durbin Watson sebesar 2.223. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan

nilai du dan 4-du. Nilai du diambil dari table DW dengan jumlah sampel (n) =
30 dan jumlah variabel independen (k) = 4. Berdasarkan tabel DW diperoleh
nilai batas bawah (dl) sebesar 1.143 dan nilai batas atas (du) sebesar 1.739,
sehingga didapat nilai 4-du = 2.261. Oleh karena itu nilai Durbin Watson 2.223
lebih besar dari nilai (du) yaitu 1.739 dan lebih kecil dari 2.261 atau dapat
dinyatakan dengan ketentuan du < d w≤ 4-du (1.739< 2.223 ≤2.261). Dari
ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan tidak terjadi

gejala autokorelasi.
4.2.3. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui

besarnya pengaruh Value Added Capital Employed (VACA), suku


bunga,dan Return on Assets (ROA) terhadap return saham.Secara

umum,persamaan analisis linear berganda ditulis sebagai berikut:

Tabel 4. 6
Analisis Regresi Linear Berganda
37
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .342 .287 1.193 .243
ROA .693 1.876 .070 2.370 .007 .856 1.168
Vaca -.574 1.018 -.111 -.564 .578 .794 1.259
Suku -.086 .043 -.377 - .005 .876 1.142
Bunga 2.515
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber: Data yang diolah, 2022

Berdasarkan rumus diatas,model regresi dalam penelitian ini


adalah:
Y=0.342+0.693 1+0.086 2-0.574 3+ε
Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa hubungan antara
masing-masing variabel independen terhadap dependen yang akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta yang diperoleh dari hasil uji di atas adalah
sebesar 0.342. Hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel
independen (ROA,suku bunga dan VACA) sama dengan 0 (nol),
maka besarnya return saham menjadi 0.342.
2. Nilai koefisien regresi pada variabel ROA sebesar 0.693. Hal
tersebut menunjukkan bahwa jika variabel ROA mengalami
kenaikan 1%, maka variabel return saham akan naik sebesar
0.693 dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap tetap
(konstanta).
3. Nilai koefisien regresi pada variabel suku bunga sebesar -0.086.
Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel suku bunga mengalami
kenaikan 1%, maka variabel return saham akan turun sebesar -
0.086 dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap tetap
(konstanta)
4. Nilai koefisien regresi pada variabel VACA sebesar -0.574. Hal
ini menunjukkan bahwa jika variabel VACA mengalami
kenaikan 1%, maka variabel return saham akan turun sebesar -

38
0.574 dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap tetap
(konstanta).

2. ANOVA

Anova (Analysis of Variance) adalah analisis untuk menguji


hipotesis penelitian apakah terdapat perbedaan rerata antar kelompok atau

tidak,yaitu dengan cara menguji perbedaan rerata antar kelompok. Hasil


finalyang dihasilkan yaitu nilai f hitung. Lalu f hitung dibandingkan
dengan nilai di tabel f pada derajat kebebasan tertentu. Apabila Fhitung>
FTabel, maka H1 diterima atau terdapat perbedaan secara nyataa tau

signifikan.

Tabel 4. 7
Uji F Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .493 3 .164 15.225 .011b
Residual 1.919 26 .074
Total 2.411 29
a. Dependent Variable: Return Saham
b. Predictors: (Constant), Suku Bunga, ROA, Vaca
Sumber: Data yang diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, didapat probabilitas sig. sebesar 0.011 yang
nilainya di bawah 0,05. Adapun rumus F tabel : f (k ; n-k) adalah : f (3 ; 27) =

2.96 dan F hitung sebesar 15.225 sehingga f hitung 15.225>F tabel 2.96. Hal ini
menunjukkan bahwa semua variabel bebas yaitu ROA, suku bunga dan VACA
berpengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel return

saham.
3. Uji t Parsial
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara individual atau parsial dalam


menerangkan variabel dependen.

Tabel 4. 8
Uji t Parsial
Coefficientsa

39
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .342 .287 1.193 .243
ROA .693 1.876 .070 2.370 .007 .856 1.168
Vaca -.574 1.018 -.111 -.564 .578 .794 1.259
Suku -.086 .043 -.377 - .005 .876 1.142
Bunga 2.515
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber: Data yang diolah, 2022
Mencari t tabel

= t (0,05/2 ; 30-3-1)

= 0,025 ; 26

T tabel = 1.706
Interprestasi uji t
1. Variabel ROA nilai signifikansi yang dihasilkan adalah sebesar 0.007 yang
dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai signifikan sebesar 0.05
(0.007<0.05) dan nilai Thitung sebesar 2.370>1.706 Ttabel. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa variabel ROA berpengaruh terhadap return saham.
2. Variabel suku bunga bahwa nilai signifikansi yang dihasilkan adalah sebesar

0.005 yang dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai signifikan sebesar 0.05
(0.005<0.05) dan Thitung -2.515>1.706. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variabel suku bunga berpengaruh terhadap return saham.
3. Variabel VACA bahwa nilai signifikansi yang dihasilkan adalah sebesar 0.578
yang dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0.05

(0.578>0.05) dan Thitung -0.564<1.706. Dengan demikian dapat disimpulkan


bahwa variabel VACA tidak berpengaruh terhadap return saham
4. Uji Determinasi
Koefisiensi Determinasi R2, pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen

Tabel 4. 9
Uji Determinasi
Model Summaryb

40
R Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R Square Square Estimate Watson
1 .452 a
.420 .411 .271650 2.223
a. Predictors: (Constant), Suku Bunga, ROA, Vaca
b. Dependent Variable: Return Saham
Sumber: Data yang diolah, 2022
Berdasarkan hasil uji R² pada Tabel 4.9 besarnya Adjusted R Square
adalah sebesar 0.411 atau 41.1%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa ROA ( 1),

Suku Bunga ( 2) dan VACA ( 3) sebagai variabel independen mampu


memberikan sumbangan pengaruh terhadap Return Saham (Y) sebagai variabel
dependen sebesar 41.1% sedangkan sisanya sebesar 58.9% dijelaskan oleh sebab-

sebab lain di luar variabel yang diteliti.


4.3. Pembahasan
4.3.1. Pengaruh ROA Terhadap Return saham.
Berdasarkan hasil penelitian variabel ROA nilai signifikansi yang dihasilkan
adalah sebesar 0.007 yang dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai signifikan
sebesar 0.05 (0.007<0.05) dan nilai Thitung sebesar 2.370>1.706 Ttabel. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa variabel ROA berpengaruh terhadap return

saham. Hal ini menunjukan bahwa Return on asset dapat menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan dan memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan sehingga dapat dijadikan acuan dalam mengambil
keputusan oleh investor dengan melihat laba dari hasil penjualan dan total aset
yang dimiliki perusahaan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Setyawati dan Irwanto (2020) menunjukan bahwa ROA berpengaruh terhadap


return saham.
Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang menggambarkan tingkat

laba yang diperoleh perusahaan dengan tingkat investasi yang ditanamkan. ROA
digunakan untuk menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang
dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba. ROA mengukur kemampuan
menghasilkan laba dari total aktiva yang digunakan. Setiap perusahaan berusaha
agar nilai dari ROA mereka tinggi. Semakin tinggi nilai Return On Asset berarti
semakin baik perusahaan menggunakan asetnya untuk mendapatkan laba dengan
meningkatnya nilai ROA profitabilitas dari perusahaan semakin meningkat yang

41
berdampak kepada return saham yang diperoleh investor akan semakin besar juga.
Hal ini membuat para investor menjadi tertarik untuk membeli saham perusahaan
serta berdampak pada harga dan return saham yang semakin meningkat (Mayuni ,
2018:66).

4.3.2. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Return Saham

Berdasarkan hasil penelitian variabel suku bunga bahwa nilai signifikansi


yang dihasilkan adalah sebesar 0.005 yang dimana nilai tersebut lebih kecil dari
nilai signifikan sebesar 0.05 (0.005<0.05) dan Thitung -2.515>1.706. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa variabel suku bunga berpengaruh terhadap
return saham. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan suku bunga mempengaruhi

hasil investasi serta kenaikan suku bunga juga akan memotong laba perusahaan.
Selain itu, kenaikan suku bunga akan memberikan beban bunga emiten, sehingga
labanya dapat terpangkas. Selain itu, ketika suku bunga tinggi, biaya produksi
akan meningkat dan harga barang pun akan ikut meningkat. Akibatnya penjualan
dan laba perusahaan, maka penurunan dari penjualan tersebut akan menekan
return saham. Sejalan dengan penelitian Tandelilin (2010:343) menyatakan
“ ”

bahwa tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap return saham.


Perubahan tingkat suku bunga menyebabkan perubahan pada tingkat suku
bunga yang diisyaratkan pada suatu sekuritas. Meningkatnya tingkat suku bunga
mengakibatkan investor dapat menarik investasinya di pasar modal dan
memindahkan investasinya pada tabungan atau deposito.

4.3.3. Pengaruh Value Added Capital Employed (VACA) Terhadap Return


Saham
Berdasarkan hasil penelitian variabel VACA bahwa nilai signifikansi yang
dihasilkan adalah sebesar 0.578 yang dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai

signifikan sebesar 0.05 (0.578>0.05) dan Thitung -0.564<1.706. Dengan demikian


dapat disimpulkan bahwa variabel VACA tidak berpengaruh terhadap return
saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Value Added Capital Employed
(VACA) tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal ini terjadi karena
kemampuan perusahaan untuk memaksimalkan modal yang dimiliki masih kurang
dan belum mampu mengelola capital employed secara seimbang dan bijaksana

42
maka yang terjadi adalah perusahaan cenderung fokus pada peningkatan dan

penciptaan efisiensi nilai tambah capital employed. Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Wahyuni et al. (2021) melakukan penelitian mengenai pengaruh
intellectual capital terhadap return saham. Hasilnya, intellectual capital tidak
berpengaruh baik terhadap return saham.
Value Added Capital Employed (VACA) tidak berpengaruh terhadap return
saham. Hal ini berarti nilai tambah yang diciptakan perusahaan melalui

pemanfaatan physical capital belum menjadi pertimbangan penting bagi investor


dalam berinvestasi. Perusahaan hanya berfokus pada bagaimana meningkatkan
efisiensi nilai tambah pada capital employed, sehingga semua laba dan ekuitas
yang dimiliki perusahaan cenderung digunakan untuk memenuhi pendanaan bagi
stakeholder seperti; pembayaran deviden, pajak, gaji, bunga dan depresiasi. Hasil
penelitian ini mengindikasikan bahwa customer capital kurangmemberikan sinyal
bagi investor dalam menentukan return saham. Customer capital dalam penelitian
” “

ini tidakmemgakibatkan reaksi apapun pada pasar saham, sehinggadianggap


kurang memberikan gambaran informasi luas yang dibutuhkan investor.

43
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh return on asset,
tingkat suku bunga, dan intellectual capital terhadap return saham pada
perusahaan sector perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2015-2020. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis regresi linear
berganda diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel ROA berpengaruh terhadap return saham. Hal ini menunjukan
bahwa Return on asset dapat menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan dan memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan sehingga dapat dijadikan acuan dalam
mengambil keputusan oleh investor dengan melihat laba dari hasil
penjualan dan total aset yang dimiliki perusahaan.
2. Variabel suku bunga berpengaruh terhadap return saham. Hal ini
menunjukan bahwa peningkatan suku bunga mempengaruhi hasil
investasi serta kenaikan suku bunga juga akan memotong laba
perusahaan.
3. Variabel VACA tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal ini
terjadi karena kemampuan perusahaan untuk memaksimalkan modal
yang dimiliki masih kurang dan belum mampu mengelola capital
employed secara seimbang dan bijaksana maka yang terjadi adalah
perusahaan cenderung fokus pada peningkatan dan penciptaan efisiensi
nilai tambah capital employed.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan, perusahaan dapat meningkatkan kinerja keuangan dan
manajemen perusahaan melalui peningkatan kinerja perusahaan,
efesiensi biaya operasional perusahaan, dan meningakatkan efektivitas

44
pengelolaan aktiva atau modal yang dimiliki perusahaan. Serta
mengurangi penggunaan modal yang bersumber dari utang untuk
mengurangi bunga utang yang harus dibayarkan, sehingga dividen yang
dapat dibagikan kepada para pemegang saham menjadi lebih besar.
Selalu memperhatikan kondisi faktor makro ekonomi (pertumbuhan
ekonomi, inflasi, suku bunga, harga minyak dunia dan lain sebagainya)
dalam setiap pengambilan kebijakan perusahaan, sehingga tidak
berdampak terhadap kegiatan operasional perusahaan.
2. Bagi Investor Untuk calon investor disarankan sebelum berinvestasi,
diharapkan dapat terlebih dahulu menganalisis kinerja saham
perusahaan salah satunya melalui rasio-rasio keuangan yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
investasi yang tepat.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya, peneniliti selanjutnya untuk tidak terpaku
hanya pada variabel yang ada dalam penelitian ini, namun dapat
menambahkan variabel lainnya diluar penelitian ini yang memiliki
pengaruh terhadap harga saham, seperti halnya likuiditas, perputaran
modal kerja, inflasi, leverage, dan faktor lainnya. Serta untuk dapat
menggunakan subjek penelitian lainnya yaitu seperti perusahaan
manufaktur, sektor makanan dan minuman, industry dasar kimia dan
lainnya. Serta disarankan untuk peneliti selanjutnya dagar selalu
menggunakan periode penelitian dengan tahun terbaru. Hal-hal tersebut
dimaksudkan agar memberikan gambar yang luas dan terkini mengenai
harga saham perusahaan

45
DAFTAR PUSTAKA

Almira, N. P. A. K., & Wiagustini, N. L. P. (2020). Return On Asset, Return


OnEquity, Dan Earning Per Share Berpengaruh Terhadap Return Saham.
E-Jurnal Manajemen, 9(3),1069-1088.

Beautric, D., Sasongko, H., & Simamora, P. (2019). PengaruhCurrent


Ratio,Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Tingkat Suku Bunga, dan
NilaiTukar Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sub Sektor
PerkebunanYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2017.
Jurnal Online Mahasiswa Manajemen,4(1), 1-17.

Brigham,&Houston.(2017).Dasar-Dasar

Manajemen Keuangan.Jakarta:Salemba Empat.

Cahyati,A.D.(2012).Intellectual Capital:Pengukuran,Pengelolaan dan


Pelaporan.JRAK:Jurnal Riset Akuntansi & Komputerisasi
Akuntansi,3(1),1-12.

Ermawati, Y. (2017). Analisis Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM)


Dan Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Future Jurnal Manajemen dan Akuntansi,4(2),141-
152.

Fadhilah,N.(2020).Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Return Saham


Berdasarkan Kinerja Keuangan Pada Perusahaan ID 30 Di Bursa Efek
Indonesia.Skripsi, Universitas Islam Yogyakarta.

Faradina,S.(2015).Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan


Intellectual Capital Pada Perusahaan Property Dan Real Estate.Jurnal
Bisnisdan Manajemen, 5(2), 305-326.

Hermuningsih,S.,Rahmawati,A.D.,&Mujino.(2018).Faktor-FaktorYang
Mempengaruhi Return Saham.Ekobis, 2018, 78-89.

46
Kanwal, K., Abbasi, M. A., Burney, A. I., & Mubin, M. (2014). Determinants
ofInterest Rate : Empirical Evidence from Pakistan. Journal of
Economics and Sustainable Development, 5(13), 25-31.

Kasmir. (2012). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Penerbit Raja
Grafindo Persada.

Kurniasari, R. (2017). Analisis Return On Assets (ROA) dan Return On Equity


Terhadap Rasio Permodalan (Capital Adequacy Ratio) Pada PT Bank
Sinarmas Tbk. Jurnal Moneter, 4(2), 150-158.

Kurniasari, W., Wiratno, A., & Yusuf, M. (2018). Pengaruh Inflasi Dan Suku
Bunga Terhadap Return Saham Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel
Intervening Di Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2013-2015.Journal Of Accounting Science, 2(1),67-90.

Mangantar, A. A. A., Mangantar, M., & Baramuli, D. N. (2020). Pengaruh


Return On Asset, Return On Equity Dan Debt To Equity Ratio Terhadap
Return Saham Pada Subsektor Food And Beverage DiBursa Efek
Indonesia.Jurnal EMBA, 8(1), 272-281.

Marindra, W. A., Simbolon, E. I., Anjelia, L., & Dini, S. (2021). Pengaruh
Return On Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Inventory
Turnover Terhadap Return Saham pada Perusahaan Sektor Barang
Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-
2019.Ekonomis:Journal of Economics and Business, 5(2), 392-400.

Mulyanti, D. (2017). Manajemen Keuangan Perusahaan. Akurat Jurnal Ilmiah


Akuntansi,8(2), Dety Mulyanti.

Pratiwi, T. R. (2017). Pengaruh Intellectual Capital Dan Corporate


Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Di Indonesia. Jurnal
Akuntansi &Keuangan,8(1), 85–97.

47
Rahmadhani,S.(2013).Pengaruh Physical Capital,Human Capital,Dan Structural
Capital Terhadap Profitabilitas,Produktivitas Dan Penilaian

Pasar Pada Perbankan Indonesia (Studi kasus perbankan yang terdaftar diBEI
Tahun 2008-2011). Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi
Terapan(JIMAT),4(1), 63-82.

Reditha,D.,&Mayangsari,S.(2016).Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi


Pengungkapan Modal Intelektual.Media Rise tAkuntansi,Auditing &
Informasi,16(2), 1-24.

Rompas, W. F. I. (2018). Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Nilai


TukarTerhadapPermintaanKreditPadaPerbankandiKotaManado.JurnalBe
rkalaIlmiah Efisiensi, 18(2), 204-215.

Salim, S. M., & Karyawati, G. (2013). Pengaruh Modal Intelektual Terhadap


Kinerja Keuangan.Journal of Business and Entrepreneurship, 1(2).

Sari, D. W., Suyadi, Triharyati, E., Fitria, & Irsal, E. (2020). Pengaruh
ROA,NPM,dan EPS Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Subsektor
Perkebunan Yang Terdaftar di BEI. Jaktia: Jurnal Akuntansi,
Keuangan,danTeknologi Informasi Akuntansi, 1(2), 187-197.

Savitri, E. (2014). Physical Capital (VACA) dan Keputusan Pendanaan (Debt


ToTotal Asset) Terhadap Kinerja Keuangan (ROA) Melalui Risiko
Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar diBEI 2010-
2012.Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 3(3), 1-14.

Setyawati, E. P., & Irwanto, A. (2020). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap


Return Saham Perusahaan Manufaktur Di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Airlangga, 30(2), 100-113.

Singgih,S.(2012).Statistik Parametik.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka.

48
Sudana,I.M.(2011).Manajemen Keuangan Perusahaan,Teori dan
Praktik.Jakarta:Erlangga.

Sudarno,& Yulia,N.(2012). Intellectual Capital: Pendefinisian ,Pengakuan


,Pengukuran, Pelaporan Dan Pengungkapan. Jurnal Akuntansi
Universitas Jember,10(2), 155-167.Sudarsono,B.,& Sudiyatno,B.
(2016).Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Pada
Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Pada Bursa Efek
Indonesia Tahun 2009s/d2014. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), 23(1),
30-51.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


Bandung:Alfabeta.

Sulatri, L. (2012). Manajemen: Sebuah Pengantar Sejarah, Tokoh, Teori, dan


Praktik.Bandung:La Good's Publishing.

Suriyani, N. K., & Sudiartha, G. M. (2018). Pengaruh Tingkat Suku Bunga,


Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Return Saham di Bursa Efek
Indonesia.E-Jurnal Manajemen Unud,7(6), 3172-3200.

Thaib,F.(2013).Value Added Intellectual Capital (VAHU,VACA,STVA)


Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan Bank Pemerintah Periode
2007-2011.Jurnal EMBA, 1(3), 151-159.

Wahyuni,D.,Malikah,A.,&Afifudin.(2021).Pengaruh Intellectual Capital


Terhadap Return Saham Dan Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Real
Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2016-2019. E-
JRA,10(8),63-72.

Wijesundera,A.A.V.I.,Weerasinghe,D.A.S.,Krishna,T.P.C.R.,Gunawardena, M.
M. D., & Peiris, H. R. I. (2016). Predictability of stock return susing
financial ratios:empiri caleviden cefrom Colombostock e
change.Kelaniya Journal of Management, 4(2),44.

Mayuni, Suarjaya, (2018). Pengaruh ROA, Firm Size, EPS, dan PER Terhadap
49
Return Saham pada Sektor Manufaktur, Jurnal Manajemen, Vol 7 No ).

Tandelilin Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kanisius.

50
LAMPIRAN

Lampiran 1. Statistik Deskriptif


Descriptive Statistics
N Minimum Ma imum Mean Std. Deviation
Return Saham 30 -.480 .940 -.01800 .288353
ROA 30 -.020 .100 .04033 .029064
Vaca 30 -.030 .240 .10767 .055627
Suku Bunga 30 3.750 7.500 5.20833 1.257877
Valid N (listwise) 30

Lampiran 2. Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .25721572
Most E treme Differences Absolute .141
Positive .141
Negative -.085
Test Statistic .141
Asymp. Sig. (2-tailed) .131c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Lampiran 3. Uji Multikolinieritas


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .342 .287 1.193 .243
ROA .693 1.876 .070 2.370 .007 .856 1.168
Vaca -.574 1.018 -.111 -.564 .578 .794 1.259
Suku Bunga -.086 .043 -.377 - .005 .876 1.142
2.515
a. Dependent Variable: Return Saham

51
Lampiran 4. Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Suku Unstandardized
ROA Vaca Bunga Residual
Spearman's ROA Correlation 1.000 .475** -.269 -.147
rho Coefficient
Sig. (2- . .008 .151 .438
tailed)
N 30 30 30 30
Vaca Correlation .475** 1.000 -.337 -.115
Coefficient
Sig. (2- .008 . .069 .546
tailed)
N 30 30 30 30
Suku Bunga Correlation -.269 -.337 1.000 .159
Coefficient
Sig. (2- .151 .069 . .401
tailed)
N 30 30 30 30
Unstandardized Correlation -.147 -.115 .159 1.000
Residual Coefficient
Sig. (2- .438 .546 .401 .
tailed)
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 5. Uji Autokorelasi


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 .452a .420 .411 .271650 2.223
a. Predictors: (Constant), Suku Bunga, ROA, Vaca
b. Dependent Variable: Return Saham

Lampiran 6. Analisis Regresi Linear Berganda


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .342 .287 1.193 .243
ROA .693 1.876 .070 2.370 .007 .856 1.168
Vaca -.574 1.018 -.111 -.564 .578 .794 1.259
Suku Bunga -.086 .043 -.377 - .005 .876 1.142
2.515
a. Dependent Variable: Return Saham

52
Lampiran 7. Uji F Simultan
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .493 3 .164 15.225 .011b
Residual 1.919 26 .074
Total 2.411 29
a. Dependent Variable: Return Saham
b. Predictors: (Constant), Suku Bunga, ROA, Vaca

Lampiran 8. Uji t Parsial


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .342 .287 1.193 .243
ROA .693 1.876 .070 2.370 .007 .856 1.168
Vaca -.574 1.018 -.111 -.564 .578 .794 1.259
Suku Bunga -.086 .043 -.377 - .005 .876 1.142
2.515
a. Dependent Variable: Return Saham

Lampiran 9. Uji Determinasi


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 .452a .420 .411 .271650 2.223
a. Predictors: (Constant), Suku Bunga, ROA, Vaca
b. Dependent Variable: Return Saham

53
54

Anda mungkin juga menyukai