Anda di halaman 1dari 56

i

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN


CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS
SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Studi Pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2019 & 2020)

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan oleh :

ANES RASELA
NPM. 1834030107

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2021
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS
SEBAGAI VARIABEL MODERASI
( Pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2019 & 2020 )

PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :

ANES RASELA
NPM. 1834030107

Disetujui Oleh :

Pembimbing

YUSMANIARTI S.E M.M


NIDN. 0225057501

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Furqonti Ranidiah, S.E., M.M


NIDN. 0208047301

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

karena berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan proposal penelitian yang

berjudul “Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social

ResponsibilityTerhadap Nilai Perusahaan Dengan ProfitabilitasSebagai

Variabel Moderasi ( Studi Pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2019 & 2020 )”.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan alam

Nabi Besar Muhammad SAW, yang mana telah berjasa menyebarkan islam bagi

kehidupan manusia di bumi ini, kepada para sahabat, para pahlawan-pahlawan

serta kepada kita semua.

Dalam penyusunan proposal penelitian ini, peneliti telah banyak

mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam

kesempatan ini peneliti banyak mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan kesehatan dan kesempatan

sehingga peneliti bisa menyelesaikan proposal penelitian

2. Bapak Dr. Sakroni,M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Bengkulu

3. Ibu Furqonti Ranidiah, SE.,M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Bengkulu

iii
4. Ibu Yusmaniarti, SE.,M.M selaku Dosen Pembimbing yang dalam

kesibukannya telah bersedia menyempatkan waktu untuk memberikan

arahan dan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini

5. Kedua orang tua dan saudara yang tak henti-hentinya memberika do’a dan

dukungan baik secara moril maupun material

6. Teman-teman Akuntansi Angkatan 2018

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan masukan dan bantuan dalam penyusunan Skripsi ini baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini jauh

dari kata sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang

membangun agar berguna bagi peneliti pada masa yang akan datang. Semoga

proposal penelitian ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Bengkulu, Juni 2022

Anes Rasela

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah.............................................................................. 5
1.3 Batasan Masalah................................................................................... 5
1.4 RumusanMasalah.................................................................................. 5
1.5 Tujuan Penelitian.................................................................................. 6
1.6 Mamfaat Umum.................................................................................... 6
BAB II STUDI PUSTAKA........................................................................... 8
2.1 Deskripsi Konseptual............................................................................ 8
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan............................................................. 24
2.3 Kerangka Konseptual............................................................................ 28
2.4 Definisi Operasional............................................................................. 29
2.5 Hipotesis............................................................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 38
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian............................................................. 38
3.2 Metode Penelitian................................................................................. 38
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian............................................................ 38
3.4 Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 40
3.5 Teknik Analisis Data............................................................................. 41

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 43

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual.................................................................... 28

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pengungkapan CSR ............................................................................. 16


Tabel 2.3 Kerangka Konseptual .......................................................................... 29
Tabel 2.4 Defini Operasional .............................................................................. 30
Tabel 3.3 Sampel Penelitian .............................................................................. 39

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi, dunia bisnis berkembang semakin pesat, dan persaingan

semakin ketat. Perusahaan perlu berpikir secara efektif, efisien, dan yang

terpenting, harus menonjol dalam persaingan.

Nilai Perusahaan merupakan salah satu nilai penting yang mencerminkan

kinerja perusahaan dan dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap nilai

perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka sinyal positif investor dapat

menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut (Hanum, 2012). Pada dasarnya

ketika perusahaan dapat mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang,

maka perusahaan tersebut dapat dikatakan baik.

Menurut Safitri Kaniasari ufi (2015), nilai perusahaan merupakan persepsi

investor terhadap perusahaan, yang biasanya berkaitan dengan harga saham.

Harga saham mengacu pada harga yang muncul pada saat saham tersebut

diperdagangkan di pasar saham. Jika harga saham tinggi, maka nilainya juga akan

tinggi. Di sisi lain, Komarudin et al., n.d. (2019) memberikan arti yang berbeda,

yaitu nilai perusahaan adalah hasil pengelolaan berbagai departemen, termasuk

arus kas kesehatan, pengembangan dan biaya modal. Menurut dia, saham juga

merupakan salah satu indikator nilai perusahaan, karena jika harga saham tidak

tinggi maka nilainya juga akan tinggi. Hal ini bisa diartikan sebagai kriteria untuk

mengukur keberhasilan suatu perusahaan adalah apakah perusahaan memiliki

kemampuan untuk mengamankan pemegang saham. Jika harga saham tinggi,

1
2

maka nilainya juga akan tinggi dan berdampak positif pada peningkatan

kepercayaan pasar, tidak hanya pada kepercayaan pasar saat ini, tetapi juga pada

prospek masa depan perusahaan. Namun, faktor non-keuangan juga merupakan

faktor penting yang harus diperhatikan perusahaan untuk meningkatkan nilai

perusahaannya. Salah satunya adalah untuk meningkatkan legitimasi orang-orang

di depan perusahaan melalui operasi berkelanjutan jangka panjang tata kelola

peruhasahan, tanggung jawab sosial perusahaan dan profitabilitas.

Good Corporate Governance (GCG) adalah prinsip tata kelola perusahaan

yang baik, yang dibangun untuk menciptakan kepercayaan stakeholder terhadap

perusahaan. Pedoman Umum GCG bukan merupakan aturan hukum yang

mengikat, melainkan etika yang menjadi acuan bagi semua perusahaan dalam

menjalankan bisnis secara baik (Sudarmanto Dll. 2021). Good Corporate

Governance tidak hanya untuk kepentingan perusahaan dan pemangku

kepentingan terdekatnya, tetapi juga dalam bisnis pemangku kepentingan

perusahaan yang luas, yaitu masyarakat nasional dan internasional, karyawan dan

pemangku kepentingan internal dan eksternal lainnya berdasarkan Hak dan

kewajiban. Apabila perusahaan menerapkan sistem Good Corporate Governance

dan Corporate Social Responsibility maka diharapkan kinerjanya akan

meningkatkan nilai perusahaan (Robert & Minow, 2011).

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bentuk kepedulian

perusahaan terhadap lingkungan masyarakat dan masyarakat di sekitar

perusahaan. Penerapan tanggung jawab sosial perusahaan bentuk dari

implementasi tata kelola perusahaan baik di masyarakat. Upaya yang dilakukan


3

oleh perusahaan tidak hanya memiliki kewajiban ekonomi dan hukum, tetapi juga

kewajiban etis (Pujana, 2016). Pengungkapan CSR dapat membuktikan bahwa jika

pengungkapan CSR terbaik dalam bisnis, nilai perusahaan akan meningkat.Selain

itu, pertumbuhan yang berkembang dalam profitabilitas perusahaan yang

menunjukkan bahwa kinerja perusahaan di masa depan akan dianggap lebih baik,

sehingga nilai perusahaan bagus di mata investor.

Selanjutnya, Profitabilitas dalam penelitian ini dimasukkan sebagai

variabel moderasi yang diduga memperkuat atau memperlemah pengaruh CSR

maupun GCG terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh

perusahaan berasal dari keputusan penjualan dan investasi yang dibuat oleh

Perusahaan. Profitabilitas tinggi menunjukkan perspektif bisnis yang baik

sehingga investor bereaksi positif dan harga saham akan meningkat (Tanjung

2019). Profitabilitas dapat diukur menggunakan rasio profitabilitas yang akan

menunjukkan seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga menghasilkan

keuntungan bagi perusahaan melalui rasio-rasio seperti ROA (Return on Assets).

ROA adalah suatu rasio profitabilitas yang menunjukkan laba perusahaan dengan

membagi laba bersih terhadap total aktiva yang dimiliki perusahaan sehingga

rasio ini disebut juga dengan earning power karena menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah asset yang

digunakan. Kinerja perusahaan tidak hanya dinilai dari faktor keuangannya saja,

namun juga dari faktor non keuangan yang berdampak terhadap nilai perusahaan

di mata investor, Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Corporate


4

Governance (GCG) adalah faktor non keuangan yang sangat perlu dipertimbangan

perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Khasanah et al. (2020), menunjukkan

bahwa Corporate Social Responbility berpengaruh tidak signifikan dan negatif

terhadap nilai perusahaan dan profitabilitas. Good Corporate Governance

berpengaruh tidak signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan. Good

Corporate Governance berpengaruh signifikan dan positif terhadap profitabilitas.

Profitabilitas berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan. Secara

tidak langsung Corporate Social Responbility berpengaruh tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan dengan adanya profitabilitas. Sebaliknya bahwa Good

Corporate Governance secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan dengan adanya profitabilitas. Selain itu, menurut Suryati dan

Gama (2019) menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas sebagai variabel pemoderasi

tidak dapat memoderasi hubungan antara Corporate Social Responsibility dengan

nilai perusahaan. Namun profitabilitas sebagai variabel independen berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

Sedangkan, menurut Astuti (2019) memberikan pendapat yang berbeda

yaitu menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan, Good Corporate Govenance berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan, peran profitabilitas dapat memoderasi atau

memperkuat hubungan positif antara Corporate Social Responsibility dengan nilai

perusahaan, dan peran profitabilitas tidak dapat memoderasi atau memperkuat


5

hubungan positif antara Good Corporate Govenance dengan nilai perusahaan.

Lalu diperjelas oleh Permatasari (2018), menyatakan bahwa Corporate Social

Responsibility dan Good Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan. Profitabilitas mampu memoderasi Corporate Social

Responsibility dan Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan.

Atas dasar penelitian sebelumnya tentang pengaruh Good Corporate

Governancedan Corporate Social Responsibility terhadap nilai Perusahaan,

penulis ingin melaksanakan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Good

Corporate Governancedan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderasi (Pada

Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019 &

2020 )”

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang terjadi adalah:

1. Penerapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam mengimplementasikan

tata kelola perusahaan yang yang baik mempengaruhi tinggi atau

rendahnya nilai perusahaan yang memicu minat para investor.

2. Apa perusahaan sudah menerapkan Corporate Social Responsibility

dengan benar atau menyebabkan timbulnya ketidaknyamanan pada

masyarakat sekitar.

3. Etika Corporate Governance menjadi acuan bagi semua perusahaan

menjalankan bisnis dan peningkatan kepercayaan pasar yang mengacu

pada nilai perusahaan lalu dilihat dan dinilai oleh para investor.
6

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih ditargetkan, diarahkan dan tidak memperpanjang

peneliti membatasi masalah yang ada dalam penelitian ini adalah objek utama,

yaitu pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility

terhadap Nilai Perusahan dengan dengan Profitabilitas sebagai variabel moderasi

dan Penelitian hanya dilakukan pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI,

tidak membahas perusahaan diluar .

1.4 Rumusan Masalah

Atas dasar deskripsi latar belakang di atas, beberapa rumusan masalah berikut

dapat dirumuskan:

1. Apakah Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Nilai

Perusahaan?

2. Apakah Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap Nilai

Perusahaan?

3. Apakah Profitabilitas mampu memoderasi Pengaruh Good Corporate

Governance terhadap Nilai Perusahaan?

4. Apakah Profitabilitas mampu memoderasi Pengaruh Corporate Social

Responsibility terhadap Nilai Perusahaan?

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengungkapkan

ada tidaknya Pengaruh Good Corporate Governancedan Corporate Social

Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel


7

Moderasi (Pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2019 & 2020 )”

1.5.2 Tujuan Khusus

Untuk Mengetahui pengaruh apakah profitabilitas sebagai Moderasi

mampu mengatur hubungan antara Good Corporate Governance dan Corporate

Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan baik.

1.6 Manfaat Umum

Hasil penelitian ini diharapkan membawa manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

yang bermanfaat bagi perusahaan lq45 pada tahun 2020, dan dapat

memasukkan atau mempertimbangkan dampak dari Good Corporate

Governance dan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan,

dengan profitabilitas sebagai variabel moderasi.

2. Untuk penulis Penelitian ini dapat memperluas pengetahuan tentang

profitabilitas, Good Corporate Governance, nilai perusahaan dan Corporate

Social Responsibility yang ada di dalam perusahaan, serta dapat

mempraktekkan dan menerapkan teori-teori yang diperoleh selama kuliah.

3. Untuk penulis selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai masukan untuk bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian

selanjutnya.

4. Bagi akademisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai pengetahuan tentang

profitabilitas, Good Corporate Governance, nilai perusahaan dan Corporate

Social Responsibility, sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.


BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Deskripsi Konseptual
2.1.1 Nilai Perusahaan

Tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan

atau Kekayaan, terutama bagi para pemegang sahamnya,

memanifestasikan dirinya dalam upaya meningkatkan atau

memaksimalkan nilai pasar dari harga saham perusahaan. Tujuan ini

secara garis besar karena dalam praktiknya selalu dipengaruhi oleh

keputusan sektor keuangan.

Nilai perusahaan merupakan gambaran kondisi tertentu yang ingin

dicapai perusahaan sebagai bentuk kepercayaan masyarakat terhadap

perusahaan Semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan digunakan

oleh investor sebagai persepsi dari aktivitas investasi yang berkaitan

dengan harga saham, karena peningkatan nilai perusahaan menunjukkan

kinerja perusahaan yang baik dalam mensejahterakan stakeholders

perusahaan (Marantika 2012).

Jeklin Andrew (2016) mengemukakan bahwa nilai perusahaan adalah

persepsi investor terhadap perusahaan, biasanya Harga saham. Nilai perusahaan

yang tinggi merupakan dambaan pemilik perusahaan, karena nilai perusahaan

yang tinggi juga menunjukkan kemakmuran pemegang saham tinggi.

8
2.1.2 Good Corporate Governance

Good Corporate Governance merupakan sistem pengendalian dan

pengaturan perusahaan yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan

antara

9
10

berbagai pihak yang mengurus perusahaan (hard definition), maupun ditinjau dari

nilai-nilai yang terkandung dari mekanisme pengelolaan itu sendiri.

Penerapan komitmen Corporate Governance yang baik atau biasa

disebut Good Corporate Governance (GCG) terkandung pada misi

Perusahaan yaitu menciptakan daya saing untuk menarik investor dan

emiten melalui pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan, penciptaan

nilai tambah, efisiensi biaya serta penerapan good governance. BEI telah

berhasil menerapkan pedoman, kerangka kerja serta prinsip-prinsip

Corporate Governance secara efektif dan efisien dalam kegiatan

operasional Perusahaan dan senantiasa memperbaiki praktik Corporate

Governance di masa yang akan datang. Manfaat dari penerapan Good

Corporate Governance dapat berdampak positif pada terciptanya

akuntabilitas Perusahaan, transaksi yang wajar dan independen, serta

kehandalan dan peningkatan kualitas informasi kepada publik.

Sehingga Good Corporate Governance adalah suatu subjek yang

memiliki banyak aspek. Salah satu topik utamanya adalah menyangkut

masalah akuntabilitas dan tanggung jawab mandat, khususnya

implementasi pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang

baik dan melindungi kepentingan pemegang saham. Fokus utama lain

adalah efisiensi ekonomi yang menyatakan bahwa sistem tata kelola

perusahaan harus ditujukan untuk mengoptimalisasi hasil ekonomi, dengan

penekanan kuat pada kesejahteraan para pemegang saham. Ada pula sisi

lain yang merupakan subjek dari tata kelola perusahaan, seperti sudut
11

pandang pemangku kepentingan, yang menuntu perhatian dan

akuntabilitas lebih terhadap pihak-pihak lain selain pemegang saham,

misalnya karyawan atau lingkungan.

2.1.2.1. Tujuan Penerapan GCG

Penerapan Corporate Governance memiliki beragam tujuan.

Beberapa tujuan yang dapat dicapai melalui penerapan Good Corporate

Governance diantaranya adalah sebagai berikut:

Implementasi mekanisme Corporate Governance diharapkan dapat

mengurangi masalah-masalah yang timbul sebagai akibat dari adanya

masalah keagenan. Pada gilirannya hal tersebut akan menimbulkan

perasaan aman pada seluruh pemegang saham ataupun investor lainnya

bahwa hak-hak mereka diperhatikan dan dilindungi. Manajemen ataupun

pemegang saham mayoritas sebagai pengendali perusahaan diharuskan

untuk bertindak dalam koridor aturan yang ada dan tidak dapat lagi

bertindak semaunya mengeksploitasi ketidakmampuan ataupun

keterbatasan informasi yang dimiliki investor. Iklim saling percaya di

antara pemilik dana dan pengelola perusahaan yang diatur dalam

mekanisme tata kelola perusahaan yang baik diharapkan akan mendorong

kinerja perusahaan lebih meningkat lagi. Hal ini tentunya akan

menguntungkan kedua belah pihak, pemilik dana dan pengelola

perusahaan.
12

Selain itu, kesadaran mengenai praktik Good Corporate

Governance akan mendorong transparansi perusahaan. Investor akan

mengapresiasi nilai informasi

lengkap yang disajikan perusahaan untuk membantu mereka mengevaluasi kinerja

sekaligus prospek perusahaan di masa datang. Meskipun tidak banyak perhatian

terhadap peranan pemegang saham di masa lalu, meningkatnya kesadaran

mengenai tata kelola perusahaan akan meningkatkan apresiasi terhadap

pentingnya nilai pemegang saham perusahaan dalam mencapai tujuan jangka

panjang perusahaan.

Penerapan Good Corporate Governance juga dapat mencegah

terjadinya praktik-praktik yang tidak sehat seperti perdagangan orang

dalam (insider trading), akuisisi internal dan transaksi hubungan istimewa

yang merugikan pemegang saham minoritas. Selain itu, penerapan tata

kelola perusahaan yang baik mendorong terciptanya iklim persaingan yang

sehat dalam suasana keterbukaan informasi. Dengan demikian, apabila

semua perusahaan menerapkan mekanisme Good Corporate Governance

diharapkan bahwa kinerja perusahaan di Indonesia akan meningkat. Pada

akhirnya hal ini tentunya akan mempengaruhi persepsi investor mengenai

investasi di Indonesia, dan juga pada jumlah premium yang bersedia

dibayar oleh investor untuk perusahaan yang melaksanakan Good

Corporate Governance (Hanafi, 2019).


13

Penerapan sistem Good Corporate Governance diharapkan dapat

meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan

(stakeholders) melalui beberapa tujuan berikut:

a. Meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kesinambungan suatu organisasi yang

memberikan kontribusi kepada terciptanya kesejahteraan pemegang saham,

pegawai dan stakeholders lainnya dan merupakan solusi yang elegan dalam

menghadapi tantangan organisasi kedepan.

b. Meningkatkan legitimasi organisasi yang dikelola dengan terbuka, adil, dan

dapat dipertanggung jawabkan.

c. Mengakui dan melindungi hak dan kewajiban para shareholders dan

stakeholders.

Dalam menerapkan nilai-nilai Tata Kelola Perusahaan, Perseroan

menggunakan pendekatan berupa keyakinan yang kuat akan manfaat dari

penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Berdasarkan keyakinan yang

kuat, maka akan tumbuh semangat yang tinggi untuk menerapkannya

sesuai standar internasional. Dalam hal penerapan prinsip GCG harus

disadari bahwa penerapan Good Corporate Governance hanya akan efektif

dengan adanya asas kepatuhan dalam kegiatan bisnis sehari-hari, terlebih

dahulu diterapkan oleh jajaran manajemen dan kemudian diikuti oleh

segenap karyawan. Melalui penerapan yang konsisten, tegas dan

berkesinambungan dari seluruh pelaku bisnis.


14

2.1.2.2 Faktor-Faktor Penerapan Prinsip Good Corporate Governance

Dikutip dari (www.madaniri. com), syarat keberhasilan penerapan

GCG memiliki dua faktor yang memegang peranan sebagai berikut :

a. Faktor Eksternal

1. Terdapatnya sistem hukum yang baik.

2. Dukungan pelaksanaan GCG dari sektor publik / lembaga pemerintahaan.

3. Terdapatnya contoh pelaksanaan GCG yang tepat (best practices).

4. Terbangunnya sistem tata nilai sosial yang mendukung penerapan GCG di

masyarakat.

5. Semangat anti korupsi yang berkembang di lingkungan publik di mana

perusahaan beroperasi disertai perbaikan masalah kualitas pendidikan dan

perluasan peluang kerja.

b. Faktor Internal

1. Terdapatnya budaya perusahaan (corporate culture) yang mendukung

penerapan GCG.

2. Berbagai peraturan dan kebijakan yang ikeluarkan perusahaan mengacu

pada penerapan nilai-nilai GCG.

3. Manajemen pengendalian risiko perusahaan juga didasarkan pada

kaidahkaidah standar GCG.

4. Terdapatnya sistem audit (pemeriksaan) yang efektif dalam perusahaan.

5. Adanya keterbukaan informasi bagi publik

2.1.3 Corporate Social Responsibility (CSR)


15

Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial

perusahaan yang muncul sebagai akibat dari teori stakeholder yang

menyatakan bahwa pemegang saham adalah prioritas utama sehingga

menyebabkan pihak lain yang juga berkepentingan yaitu masyarakat dan

lingkungan sosial menjadi terabaikan. Corporate Social Responsibility

menjadi bentuk tanggung jawab perusahaan dalam rangka memperbaiki

kesenjangan sosial dan kerusakan-kerusakan lingkungan yang disebakan

dari aktivitas operasional yang dilakukan perusahaan (Astuti, 2021).

Corporate Social Responsibility menurut World Business Council

on Sustainable Development (WBCSD) adalah suatu komitmen dari

perusahaan untuk melaksanakan etika keperilakuan (behavioural ethics)

dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan

(sustainable economic development). Menurut ISO 26000 Corporate

Social Responsibility adalah tanggung jawab sebuah organisasi terhadap

dampak dari keputusan dan kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan

yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan

dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat,

mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan

hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional, serta

terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh.

2.1.3.1 Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

Menurut Indrawati (2009), bahwa Corporate Social Responsibility

(CSR) adalah komitmen perusahaan untuk bersikap etis dan sesuai dengan
16

ketentuan hukum yang berlaku, untuk berkontribusi dalam meningkatkan

perekonomian dengan berfokus pada tanggung jawab sosial kepada

pemangku kepentingan dan lingkungan perusahaan.

Sedangkan Gray et al. (2001) mendefinisikan pengungkapan CSR

(CSR disclosure) sebagai berikut : Pengungkapan CSR (CSR disclosure)

adalah Studi Pengungkapan CSR (CSR disclosure) adalah untuk

memberikan Bertujuan untuk menyajikan informasi tentang masalah

tanggung jawab sosial, biasanya di media seperti laporan tahunan atau

dalam bentuk iklan yang berorientasi sosial. Menurut Inisiatif Pelaporan

Global (GRI), untuk mengukurPengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan Perusahaan dapat menggunakan Corporate Social Disclosure

Index (CSDI).

Metode yang digunakan untuk menentukan nilai pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR) dengan GRI-G4 dilakukan dengan

Cara membandingkan laporan ekonomi, sosial dan lingkungan perusahaan.

Dalam laporan tahunan nya serta laporan keberlanjutan perusahaan dengan

index standar GRI-G4. Cara yang dilakukan adalah memberikan poin 1

apabila perusahaan mengungkapkan suatu item pengungkapan CSR

berdasarkan indikator GRI-G4 dan memberikan poin 0 bagi perusahaan

yang tidak mengungkapkanCSR berdasarkan indikator GRI-G4.

Kemudian poin pengungkapan dijumlahkan laludibagi dengan jumlah item

indikator yaitu 91 sehingga didapatkan angka rasio pengungkapan CSR.

Apabila perusahaan mengungkapkan aktivitas CSR secara penuh maka


17

nilai maksimal yang dicapai yakni 1, dan nilai minimal pengungkapan

CSR adalah 0, 01. Adapun formula pengungkapan CSR dapat dirumuskan

sebagai berikut:

∑ x ij
CSRDI =
nj

Keterangan :

CSRDI : Pengungkapan Corporate Social Responsibility Index perusahaan


i periode t
∑Xij : Dummy variabel; 1 = jika 1 item diungkapkan, 0 = jika 1 item tidak

diungkapkan, dengan demikian 0 ≤ CSRDI ≤ 1.

Nj : jumlah item untuk perusahaan

Tabel 2.1
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Berdasarkan Indikator
GRI-G4

Katagori
Ekonomi:
EC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan

Kinerja EC2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang

Ekonomi

EC3 Cukupkan kewajiban organisasi atas program


18

EC4 Bantuan financial yang diterima dari pemerintah

EC5 Rasio standar upah pegawai pemula (entry level) menurut

gender dibandingkan dengan upah minimum reguler di

Keberadaan lokasi-lokasi yang signifikan

pasar

EC6 Perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan dari

masyarakat lokal dilokasi operasi yang signifikan

Dampak EC7 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur dan

ekonomi tidak jasa yang diberikan

langsung

EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan,

termasuk besarnya dampak

Praktek EC9 Perbandingan dari pembeli pemasok di operasional yang

pengadaan signifikan

Katagori
Lingkungan:
Bahan EN1 Bahan Yang Digunakan Berat Atau Volume
EN2 Presentasi bahan yang digunakan yang merupakan bahan
input daur ulang
Energi EN3 Konsumsi energi dalam organisasi
EN4 Konsumsi energi di luar organisasi
EN5 Intensitas energi
EN6 Pengurangan konsumsi energi
EN7 Pengurangan kebutuhan energi pada produk dan jasa
Air EN8 Total pengambilan air berdasarkan sumber
EN9 Sumber air yang signifikan dipengaruhi oleh pengambilan
air
EN10 Presentasi dan volume pengambilan air yang di daur
ulang dan digunakan kembali
Keanekaraga
EN11 Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola
man di dalam, atau yang berdekatan dengan kawasan lindung
Hayati dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi
di luar kawasan lindung
EN12 Uraian dampak signifikan kegiatan, produk, dan jasa
terhadap keanekaragaman hayati di kawasan lindung dan
kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi di
19

luar kawasan lindung


EN13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan
EN14 Jumlah total spesies dalam IUCN RED LIST dan spesies
dalam daftar spesies yang dilindungi nasional dengan
habitat di tempat yang dipengaruhi operasional,
berdasarkan tingkat risiko kepunahan
Emisi EN15 Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) langsung (cakupan 1)
EN16 Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) energi tidak langsung
(cakupan 2)
EN17 Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) tidak langsung lainnya
(cakupan 3)
EN18 Intensitas Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
EN19 Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
EN20 Emisi Bahan Perusak Ozon (BPO)
EN21 NOX, SOX, dan emisi udara signifikan lainnya
Efluen dan
EN22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan
limbah
EN23 Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode
pembuangan
EN24 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan
EN25 Bobot limbah yang dianggap berbahaya menurut
ketentuan konvensi Basel 2 Lampiran i, ii, iii, dan viii
yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah, dan
persentase limbah yang diangkut untuk pengiriman
internasional
EN26 Identitas, ukuran, status lindung, dan nilai
keanekaragaman hayati dari badan air Dan habitat terkait
yang secara signifikan terkena dampak dari air buangan
dan limpahan dari organisasi
Produk dan
EN27 Tingkat mitigasi dampak terhadap dampak lingkungan
jasa produk dan jasa
EN28 Persentase produk yang terjual dan kemasannya yang
direklamasi menurut kategori
Kepatuhan EN29 Nilai moneter denda signifikan dan jumlah total sanksi
nonmoneter karena ketidakpatuhan terhadap Undang-
Undang dan peraturan lingkungan
Transportasi
EN30 Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan
produk dan barang lain serta bahan untuk
operasional organisasi, dan pengangkutan tenaga
kerja
Lain-lain EN31 Total pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan
berdasarkan jenis
AssessmentEN32 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria
pemasok lingkungan
atas
lingkungan
EN33 Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan
potensial dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil
MekanismeEN34 Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang
20

Pengaduan diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme


masalah pengaduan resmi
lingkungan
Katagori
Sosial:
1.Sub-Kategori:Praktik
Ketenagakerjaan&
Kenyamanan Bekerja
Kepegawaian
LA1 Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan
turnover karyawan menurut kelompok, umur, gender dan
wilayah
LA2 Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu
yang tidak diberikan bagi karyawan sementara atau paruh
waktu, berdasarkan lokasi operasi yang signifikan
LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setelah cuti
melahirkan, menurut gender
Hubungan LA4 Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai
Industrial perubahan operasional, termasuk apakah hal tersebut
tercantum
Kesehatan LA5 Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite
dan bersama formal manajemenpekerja yang membantu
Keselamatan mengawasi dan memberikan saran program kesehatan dan
kerja keselamatan kerja
LA6 Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari
hilang, dan kemangkiran, serta jumlah total kematian
akibat kerja, menurut daerah dan gender
LA7 Pekerja yang sering terkena atau berisiko tinggi terkena
penyakit yang terkait dengan pekerjaan mereka
LA8 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam
perjanjian formal dengan serikat pekerja
Pelatihan dan
LA9 Jam pelatihan rata-rata pertahunan per karyawan menurut
pendidikan gender, dan menurut kategori karyawan
LA10 Program untuk manajemen keterampilan dan
pembelajaran seumur hidup yang mendukung
keberlanjutan kerja karyawan dan membantu mereka
mengelola purna bakti
LA11 Persentase karyawan yang menerima review kinerja dan
pengembangan karier secara reguler, menurut gender dan
kategori karyawan
KeberagamanLA12 Komposisi badan tata kelola dan pembagian karyawan
dan per kategori karyawan menurut gender, kelompok usia,
Kesetaraan keanggotaan kelompok minoritas, dan indikator
peluang keberagaman lainnya

KesetaraanLA13 Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan


remunerasi terhadap laki-laki menurut kategori karyawan,
Perempuan berdasarkan lokasi operasional yang signifikan
dan
laki-laki
21

AssessmentLA14 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria


Pemasok atas praktik ketenagakerjaan
Praktis
ketenagakerja
an
LA15 Dampak negatif aktual dan potensial yg signifikan
terhadap praktik ketenagakerjaan dalam rantai pasokan
tindakan yg diambil
LA16 Jumlah pengaduan tentang praktik ketenagakerjaan yang
diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme
pengaduan resmi

2. Sub
Kategori
Hak Asasi
Manusia
Investasi HR1 Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak
investasi yang signifikan yang menyertakan klausul
terkait hak asasi manusia atau penapisan berdasarkan hak
asasi manusia
HR2 Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan atau
prosedur hak asasi manusia terkait dengan aspek hak asasi
manusia yang relevan dengan operasi, termasuk
persentase karyawan yang dilatih
Non- HR3 Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan
Diskriminasi yang diambil
Kebebasan HR4 Operasi dan pemasok teridentifikasi yang mungkin
Berserikat melanggar atau berisiko tinggi melanggar hak untuk
dan melaksanakan kebebasan berserikat dan perjanjian kerja
Perjanjian bersama, dan tindakan yang diambil untuk mendukung
Kerja hak-hak tersebut
Bersama
Pekerja anak
HR5 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi
melakukan eksploitasi pekerja anak dan tindakan yang
diambil untuk berkontribusi dalam penghapusan pekerja
anak yang efektif
Pekerja HR6 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi
Paksa atau melakukan pekerja paksa atau wajib kerja dan tindakan
Wajib untuk berkontribusi dalam penghapusan segala bentuk
Kerja pekerja paksa atau wajib kerja
Praktik HR7 Persentase petugas pengamanan yang dilatih dalam
Pengamanan kebijakan atau prosedur hak asasi manusia di organisasi
yang relevan dengan operasi
Hak Adat HR8 Jumlah total insiden pelanggaran yang melibatkan hak-
hak masyarakat adat dan tindakan yang diambil
HR9 Jumlah total dan persentase operasi yang telah melakukan
review atau assessment dampak hak asasi Manusia
AssessmentHR10 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria
pemasok atas hak asasi manusia
22

Hak Asasi
Manusia
HR11 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan
terhadap hak asasi manusia dalam rantai pasokan dan
tindakan yang diambil
MekanismeHR12 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap hak asasi
Pengaduan manusia yang diajukan, ditangani, dan diselesaikan
Masalah Hak melalui mekanisme pengaduan formal
Asasi
Manusia
3.
Kategori
Masyaraka
t
MasyarakatSO1 Persentase operasi dengan pelibatan masyarakat lokal,
Lokal assessment dampak, dan program pengembangan yang
diterapkan
SO2 Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial yang
signifikan terhadap masyarakat lokal
Anti korupsi
SO3 Jumlah total dan persentase operasi yang dinilai terhadap
risiko terkait dengan korupsi dan risiko signifikan yang
teridentifikasi
SO4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan
prosedur antikorupsi
SO5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil
Kebijakan SO6 Nilai total kontribusi politik berdasarkan negara dan
Publik penerima/penerima manfaat
Anti SO7 Jumlah total tindakan hukum terkait anti persaingan, anti-
Persaingan trust, serta praktik monopoli dan hasilnya
Kepatuhan SO8 Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah total
sanksi non-moneter atas ketidakpatuhan terhadap
Undang-Undang dan peraturan
AssessmentSO9 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria
Pemasok atas dampak terhadap masyarakat
Dampak
pada
Masyarakat
SO10 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan
terhadap masyarakat dalam rantai pasokan dan tindakan
yang diambil
MekanismeSO11 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat
Pengaduan yang diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui
Dampak mekanisme pengaduan resmi
terhadap
Masyarakat
4. Sub-
Kategori :
Tanggung
Jawab
Atas
23

Produk
Kesehatan PR1 Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan yang
dan dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan yang
Keselamatan dinilai untuk peningkatan
Pelanggan
PR2 Total jumlah insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan
dan koda sukarela terkait dampak kesehatan dan
keselamatan dari produk dan jasa sepanjang daur hidup,
menurut jenis hasil
Pelabelan PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh
Produk prosedur organisasi terkait dengan informasi dan
dan Jasa pelabelan produk dan jasa, serta persentase kategori
produk dan jasa yang signifikan harus mengikuti
persyaratan informasi sejenis
PR4 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan
dan koda sukarela terkait dengan informasi dan pelabelan
produk dan jasa, menurut jenis hasil
PR5 Hasil survei untuk mengukur kepuasan pelanggan
KomunikasiPR6 Penjualan produk yang dilarang atau disengketakan
Pemasaran
PR7 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan
dan koda sukarela tentang komunikasi pemasaran,
termasuk iklan, promosi, dan sponsor, menurut jenis hasil
Privasi PR8 Jumlah total keluhan yang terbukti terkait dengan
Pelanggan pelanggaran privasi pelanggan dan hilangnya data
pelanggan
Kepatuhan PR9 Nilai moneter denda yang signifikan atas ketidakpatuhan
terhadap Undang-Undang dan peraturan terkait
penyediaan dan penggunaan produk dan jasa
Sumber: Global Reporting Initiative (data diolah-diakses 26 Juli
2018)https://www.globalreporting.org/.

2.1.4 Profitabilitas

2.1.4.1 Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, asset

dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai

melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang

akan diperbandingkan satu dengan lainya.


24

Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para

investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan

dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang

rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagi

perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas

efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut. Dengan demikian setiap

badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena

semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan

hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin.

2.1.4.2 Fungsi Rasio Profitabilitas

Rasio-rasio profitabilitas atau profitability ratio adalah diperlukan

untuk pencatatan transaksi keuangan biasanya dinilai oleh investor dan

kreditur (bank) untuk menilai jumlah laba investasi yang akan diperoleh

oleh investor dan besaran laba perusahaan untuk menilai kemampuan

perusahaan membayar utang kepada kreditur berdasarkan tingkat

pemakaian aset dan sumber daya lainnya sehingga terlihat tingkat efisiensi

perusahaan.

Efektivitas dan efisiensi manajemen dapat dilihat dari laba yang

dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan yang dilihat dari

unsur unsur laporan keuangan. Semakin tinggi nilai rasio maka kondisi

perusahaan semakin baik berdasarkan rasio profitabilitas. Nilai yang

tinggi melambangkan tingkat laba dan efisiensi perusahaan tinggi yang


25

bisa dilihat dari tingkat pendapatan dan arus kas. Rasio-rasio profitabilitas

memaparkan informasi yang pentingkan daripada rasio periode

sebelumnya dan rasio pencapaian pesaing (Sutrisno, 2009).

Dengan demikian, analisis tren industri dibutuhkan untuk menarik

kesimpulan yang berguna tentang tingkat laba (profitabilitas) sebuah

perusahaan. Rasio profitabilitas mengungkapkan hasil akhir dari seluruh

kebijakan keuangan dan keputusan operasional yang dilakukan oleh

manajemen suatu perusahaan di mana sistem pencatatan kas kecil juga

berpengaruh.

2.1.4.3 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas

Beberapa jenis rasio profitabilitas yang sering dipakai untuk

meninjau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dipakai

dalam jenis jenis akuntansi keuangan antara lain:

a. Rasio Pengembalian Aset (Return on Assets Ratio)

Tingkat pengembalian aset merupakan rasio profitabilitas untuk

menilai persentase keuntungan (laba) yang diperoleh perusahaan terkait

sumber daya atau total aset sehingga efisiensi suatu perusahaan dalam

mengelola asetnya bisa terlihat dari persentase rasio ini.Rumus Rasio

Pengembalian Aset sebagai berikut.

[ ROA = Laba Bersih : Total Aset ]

b. Rasio Pengembalian Ekuitas (Return on Equity Ratio)

Return on Equity Ratio (ROE) merupakan rasio profitabilitas untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi


26

pemegang saham perusahaan tersebut yang dinyatakan dalam persentase.

ROE dihitung dari penghasilan (income) perusahaan terhadap modal yang

diinvestasikan oleh para pemilik perusahaan (pemegang saham biasa dan

pemegang saham preferen). Return on equity menunjukkan seberapa

berhasil perusahaan mengelola modalnya (net worth), sehingga tingkat

keuntungan diukur dari investasi pemilik modal atau pemegang saham

perusahaan (Purnawati, 2015). ROE yaitu rentabilitas modal sendiri atau

yang disebut rentabilitas usaha.Rumus Return On Equity sebagai berikut.

[ ROE = Laba Bersih Setelah Pajak : Ekuitas Pemegang saham ]

c. Return on Investment (ROI)

Return on investment merupakan rasio profitabilitas yang dihitung

dari laba bersih setelah dikurangi pajak terhadap total aktiva. Return on

investment berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan secara

keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan terhadap jumlah aktiva

secara keseluruhan yang tersedia pada perusahaan. Semakin tinggi rasio

ini berarti semakin baik kondisi suatu perusahaan. Rumus Return on

Investment berikut ini.

[ ROI = ( (Laba Atas Investasi – Investasi Awal) / Investasi ) x 100 % ]

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan


Terdapat penelitian terdahulu yang telah dilakukan yang menguji

tentang variabel dependen yaitu nilai perusahaan yang dihubungkan

dengan berbagai variabel independen.

2.2.1 Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan


27

Penelitian Khasanah et al. (2020) menguji pengaruh GCG terhadap

nilai perusahaan dengan menggunakan Pemilihan sampel dalam penelitian

ini berdasarkan metode purposive sampling dan diperoleh 20 perusahaan

sampel dengan menggunakan teknik analisis data Partial Least Square

(PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan Good Corporate Governance

(GCG) berpengaruh tidak signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan.

Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh signifikan dan positif

terhadap profitabilitas. Secara tidak langsung bahwa Good Corporate

Governance (GCG) secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan dengan adanya profitabilitas.

Selain itu menurut, Astuti zuni (2019) Berdasarkan pengambilan

sampel purposive sampling dengan penelitian 5 tahun (2013-2017)

diperoleh sampel sebanyak 35 sampel dengan profitabilitas tinggi dan 35

sampel dengan profitabilitas rendah. Sehingga secara integrasi diperoleh

sebanyak 14 perusahaan atau 70 sampel. Uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji statistik t dan chow test. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa good corporate govenance berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan, dan peran profitabilitas tidak dapat memoderasi atau

memperkuat hubungan positif antara good corporate governance dengan

nilai perusahaan.

Ditambah oleh B. Permatasari (2018), yang mendapatkan hasil

yang berbeda Good Corporate Governance menunjukkan secara langsung

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan yang menggambarkan


28

semakin baik tata kelola suatu perusahaan maka nilai perusahaan juga

akan semakin baik. Profitabilitas mampu memperkuat pengaruh

pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan.

Profitabilitas memperkuat pengaruh Good Corporate Governance pada

nilai perusahaan. Semakin tinggi skor Good Corporate Governance atau

semakin baik peran Good Corporate Governance pada suatu perusahaan

mengakibatkan semakin tinggi pula perusahaan terutama bagi perusahaan

yang memiliki profitabilitas tinggi.

2.2.2 Pengaruh Corporate Social Responbility terhadap Nilai Perusahaan

Penelitian Khasanah et al. (2020), menguji pengaruh CSR terhadap

nilai perusahaan dengan menggunakan Pemilihan sampel dalam penelitian

ini berdasarkan metode purposive sampling dan diperoleh 20 perusahaan

sampel dengan menggunakan teknik analisis data Partial Least Square

(PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan Corporate Social Responbility

(CSR) berpengaruh tidak signifikan dan negatif terhadap nilai perusahaan

dan profitabilitas. Secara tidak langsung Corporate Social Responbility

(CSR) berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dengan

adanya profitabilitas.

Selain itu menurut, Astuti zuni (2019) Berdasarkan pengambilan

sampel purposive sampling dengan penelitian 5 tahun (2013-2017)

diperoleh sampel sebanyak 35 sampel dengan profitabilitas tinggi dan 35


29

sampel dengan profitabilitas rendah. Sehingga secara integrasi diperoleh

sebanyak 14 perusahaan atau 70 sampel. Uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji statistik t dan chow test. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan, dan peran profitabilitas dapat memoderasi atau memperkuat

hubungan positif antara corporate social responsibility dengan nilai

perusahaan

Ditambah oleh B. Permatasari (2018), yang mendapatkan hasil

yang berbeda corporate social responsibility menunjukkan secara

langsung berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan yang

menggambarkan semakin tanggung jawab sosial suatu perusahaan maka

nilai perusahaan juga akan semakin baik. Profitabilitas mampu

memperkuat pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility

terhadap nilai perusahaan. lalu dipertegas menurut Suryati, Gama (2019)

Penelitian ini menggunakan ROA untuk menilai profitabilitas, untuk

penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan rasio keuangan

lainnya seperti GMP (Gross Profit Margin) atau rasio lain yang dinilai

berhubungan dengan profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

2.2.3 Pengaruh profitabilitas moderasi Good Corporate Governance dan

Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan


30

Penelitian Khasanah et al. (2020), menguji pengaruh Good

Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terhadap nilai

perusahaan dengan menggunakan Pemilihan sampel dalam penelitian ini

berdasarkan metode purposive sampling dan diperoleh 20 perusahaan

sampel dengan menggunakan teknik analisis data Partial Least Square

(PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan Profitabilitas berpengaruh

signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan. Secara tidak langsung

Corporate Social Responbility berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan dengan adanya profitabilitas. Sebaliknya bahwa Good

Corporate Governance secara tidak langsung berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan dengan adanya profitabilitas.

Selain itu menurut, Astuti zuni (2019), Berdasarkan pengambilan

sampel purposive sampling dengan penelitian 5 tahun (2013-2017)

diperoleh sampel sebanyak 35 sampel dengan profitabilitas tinggi dan 35

sampel dengan profitabilitas rendah. Sehingga secara integrasi diperoleh

sebanyak 14 perusahaan atau 70 sampel. Uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji statistik t dan chow test. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa profitabilitas dapat memoderasi atau memperkuat hubungan positif

antara Corporate Social Responsibility dengan nilai perusahaan, danperan

profitabilitas tidak dapat memoderasi atau memperkuat hubungan positif

antara Good Corporate Govenance dengan nilai perusahaan.

Ditambah oleh menurut Suryati, Gama (2019) Penelitian

menunjukan bahwa profitabilitas sebagai variabel pemoderasi tidak dapat


31

memoderasi hubungan antara Corporate Social Responsibility dengan nilai

perusahaan. Namun profitabilitas sebagai variabel independen

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. lalu dipertegas menurut B.

Permatasari (2018) yang mendapatkan hasil bahwa Profitabilitas mampu

memoderasi Corporate Social Responsibility dan Good Corporate

Governance terhadap Nilai Perusahaan.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konsep penelitian yang menunjukkan pengaruh antara

variabel independen dengan variabel dependen. Berdasarkan deskripsi

konseptual dan hasil penelitian terdahulu, maka dapat disusun kerangka

pemikiran yang menggambarkan pengaruh antara Corporate Social

Responsibility dan Good Corporate Governance terhadap Nilai

Perusahaan yang di moderasi oleh profitabilitas.


32

Tabel 2.1
Kerangka Konseptual

Good Corporate Governance


()

H1

H3 Nilai Perusahaan
Profitabilitas (Z)
(Y)

H4

Corporate Social Responsibility H2


()

Keterangan :

: Pengaruh variabel secara parsial

: Pengaruh variabel secara simultan

2.4 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat empat variabel, yaitu dua variabel

bebas (independen/X), satu variabel terikat (dependen/Y) dan variabel

moderasi (Z). Variabel dependennya yaitu Nilai Perusahaan, variabel-

variabel independen dalam penelitianinidiantaranya Good Corporate

Governance dan Corporate Social Responsibility dan variabel moderasi


33

yaitu profitabilitas. Indikator yag digunakan untuk menentukan nilai

variabel dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2
Definisi Operasional

Variabel Pengukuran Indikator

Good Corporate
KM =
∑ Kepemilikan saham GCG memiliki 5 asas yaitu

Governance ∑ jumlah saham beredar transparansi, akuntabilitas,

( X 1) responsibilitas,
Dimana :
Kepemilikan saham manajer, direktur independensi dan

dan komisaris. sustainability. Pengukuran

GCG busa dilihat dari


K=
∑ saham yang dimiliki institusi
∑ saham yang beredar ketepatan alur sumber

pembiayaan perusahaan.

Corporate
CSRDI =
∑ Xij indikator pengungkapan
nj
Social CSR diukur menggunakan
Dimana :
Responsibility CSRDI. Perhitungan
CSRDI = Corporate Social
( X 2) CSRDI berdasarkan kriteria
Responsibility
Global Reporting Initiative
Disclousure Index
(GRI) 4.0 yang diperoleh
Xij = Dummy variabel; 1 = jika 1
dari GRI berjumlah 91 item
item diungkapkan, 0 = jika 1 item
kriteria pengungkapan.
tidak diungkapkan, dengan demikian
Perhitungan CSRDI
0 ≤ CSRDI ≤ 1. dilakukan dengan
nj = jumlah item untuk perusahaan memberikan nilai 1 jika

item CSR diungkapkan dan


34

0 bila item CSR tidak

diungkapkan..

Nilai ' MVE + DEBT Nilai peusahaan dapat


Tobi n sQ=
TA
Perusahaan diukur dengan suatu rasio
Dimana :
(Y ) yang disebut dengan rasio
MVE = Market Value of Equity
penilaian.
DEBT = (Utang Lancar + utang

jangka panjang)

TA =Total Aset

Tobin’s Q = 1, nilai pasar

mereflekasikan asset yang tercatat

suatu perusahaan.

Profitabilitas Laba Bersih Return on asset (ROA)


ROA=
Total Asset
(Z) dapat digunakan untuk

mengukur keuntungan

bersih yang diperoleh dari

penggunaan aset.

2.5 Hipotesis

Hipotesis atau dugaan yang dibuat untuk menjelaskan sesuatu, dan

itu perlu diperiksa. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas ungkapan

pertanyaan penelitian, dimana ungkapan pertanyaan penelitian dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Alasan dikatakan sementara karena

jawaban yang diberikan hanya berdasarkan teori yang relevan, bukan

berdasarkan pada fakta empiris yang diperoleh pengumpulan data. Uji

hipotesis dirancang untuk mengetahui korelasi kedua variabel yang diteliti.


35

Tahap perancangan uji hipotesis ini dimulai dengan penentuan hipotesis

nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha), pemilihan uji statistik, perhitungan

nilai statistik, dan penentuan taraf independen.

2.5.1 Pengaruh GCG terhadap Nilai Perusahaan

Penelitian Khasanah et al. (2020) menguji pengaruh GCG dan CSR

terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan Pemilihan sampel dalam

penelitian ini berdasarkan metode purposive sampling dan diperoleh 20

perusahaan sampel dengan menggunakan teknik analisis data Partial Least

Square (PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan Good Corporate

Governance (GCG) berpengaruh tidak signifikan dan positif terhadap nilai

perusahaan. Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh signifikan

dan positif terhadap profitabilitas. Secara tidak langsung bahwa Good

Corporate Governance (GCG) secara tidak langsung berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan dengan adanya profitabilitas. Selain

itu menurut, Astuti zuni (2019) Berdasarkan pengambilan sampel

purposive sampling dengan penelitian 5 tahun (2013-2017) diperoleh

sampel sebanyak 35 sampel dengan profitabilitas tinggi dan 35 sampel

dengan profitabilitas rendah. Sehingga secara integrasi diperoleh sebanyak

14 perusahaan atau 70 sampel. Uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji statistik t dan chow test. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa good corporate govenance berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan, dan peran profitabilitas tidak dapat memoderasi atau


36

memperkuat hubungan positif antara good corporate governance dengan

nilai perusahaan.

Ditambah oleh B. Permatasari (2018) yang mendapatkan hasil yang

berbeda Good Corporate Governance menunjukkan secara langsung

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan yang menggambarkan

semakin baik tata kelola suatu perusahaan maka nilai perusahaan juga

akan semakin baik. Profitabilitas mampu memperkuat pengaruh

pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan.

Profitabilitas memperkuat pengaruh Good Corporate Governance pada

nilai perusahaan. Semakin tinggi skor Good Corporate Governance atau

semakin baik peran Good Corporate Governance pada suatu perusahaan

mengakibatkan semakin tinggi pula perusahaan terutama bagi perusahaan

yang memiliki profitabilitas tinggi. Berdasarkan uraian dan hasil

penelitian sebelumnya, maka hipotesis ini dapat dikembangkan adalah

sebagai berikut :

H1 : Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Nilai peusahaan

2.5.2 Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan

Penelitian Khasanah et al. (2020) menguji pengaruh GCG dan CSR

terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan Pemilihan sampel dalam

penelitian ini berdasarkan metode purposive sampling dan diperoleh 20

perusahaan sampel dengan menggunakan teknik analisis data Partial Least

Square (PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan Corporate Social

Responbility (CSR) berpengaruh tidak signifikan dan negatif terhadap nilai


37

perusahaan dan profitabilitas.Secara tidak langsung Corporate Social

Responbility (CSR) berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan

dengan adanya profitabilitas. selain itu menurut, Astuti zuni (2019)

Berdasarkan pengambilan sampel purposive sampling dengan penelitian 5

tahun (2013-2017) diperoleh sampel sebanyak 35 sampel dengan

profitabilitas tinggi dan 35 sampel dengan profitabilitas rendah. Sehingga

secara integrasi diperoleh sebanyak 14 perusahaan atau 70 sampel. Uji

hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dan chow test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa corporate social responsibility

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dan peran profitabilitas

dapat memoderasi atau memperkuat hubungan positif antara corporate

social responsibility dengan nilai perusahaan

Ditambah oleh B. Permatasari (2018) yang mendapatkan hasil yang

berbeda corporate social responsibility menunjukkan secara langsung

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan yang menggambarkan

semakin tanggung jawab sosial suatu perusahaan maka nilai perusahaan

juga akan semakin baik. Profitabilitas mampu memperkuat pengaruh

pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan.

lalu dipertegas menurut Suryati, Gama (2019), Penelitian ini menggunakan

ROA untuk menilai profitabilitas, untuk penelitian selanjutnya diharapkan

dapat menggunakan rasio keuangan lainnya seperti GMP (Gross Profit

Margin) atau rasio lain yang dinilai berhubungan dengan profitabilitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility


38

tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian dan hasil

penelitian sebelumnya, maka hipotesis ini dapat dikembangkan adalah

sebagai berikut :

H2 : Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

2.5.3 H3Pengaruh profitabilitas moderasi Good Corporate Governance dan

Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan

Penelitian Khasanah et al. (2020), menguji pengaruh Good

Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terhadap nilai

perusahaan dengan menggunakan Pemilihan sampel dalam penelitian ini

berdasarkan metode purposive sampling dan diperoleh 20 perusahaan

sampel dengan menggunakan teknik analisis data Partial Least Square

(PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan Profitabilitas berpengaruh

signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan. Menjukan bahwa Good

Corporate Governance secara tidak langsung berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan dengan adanya profitabilitas. selain itu menurut,

Astuti zuni (2019), Berdasarkan pengambilan sampel purposive sampling

dengan penelitian 5 tahun (2013-2017) diperoleh sampel sebanyak 35

sampel dengan profitabilitas tinggi dan 35 sampel dengan profitabilitas

rendah. Sehingga secara integrasi diperoleh sebanyak 14 perusahaan atau

70 sampel. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dan

chow test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas dapat

memoderasi atau memperkuat hubungan positif antara Corporate Social

Responsibility dengan nilai perusahaan, danperan profitabilitas tidak dapat


39

memoderasi atau memperkuat hubungan positif antara Good Corporate

Govenance dengan nilai perusahaan.

Ditambah oleh menurut Suryati, Gama (2019) Penelitian

menunjukan bahwa profitabilitas sebagai variabel pemoderasi tidak dapat

memoderasi hubungan antara Corporate Social Responsibility dengan nilai

perusahaan. Namun profitabilitas sebagai variabel independen

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. lalu dipertegas menurut B.

Permatasari (2018) yang mendapatkan hasil bahwa Profitabilitas mampu

memoderasi Corporate Social Responsibility dan Good Corporate

Governance terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan uraian dan hasil

penelitian sebelumnya, maka hipotesis ini dapat dikembangkan adalah

sebagai berikut :

H3 : profitabilitas moderasi Good Corporate Governance terhadap nilai

perusahaan

2.5.4 Pengaruh profitabilitas moderasi Corporate Social Responsibility

terhadap nilai perusahaan

Penelitian Khasanah et al. (2020), Hasil penelitian ini menunjukkan

Profitabilitas berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan.

Secara tidak langsung Corporate Social Responbility berpengaruh tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan dengan adanya profitabilitas. selain

itu menurut, Astuti zuni (2019), Hasil penelitian menunjukkan bahwa

profitabilitas dapat memoderasi atau memperkuat hubungan positif antara

Corporate Social Responsibility dengan nilai perusahaan.


40

Ditambah oleh menurut Suryati, Gama (2019) Penelitian

menunjukan bahwa profitabilitas sebagai variabel pemoderasi tidak dapat

memoderasi hubungan antara Corporate Social Responsibility dengan nilai

perusahaan. Namun profitabilitas sebagai variabel independen

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. lalu dipertegas menurut B.

Permatasari (2018), yang mendapatkan hasil bahwa Profitabilitas mampu

memoderasi Corporate Social Responsibility Nilai Perusahaan.

Berdasarkan uraian dan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis ini

dapat dikembangkan adalah sebagai berikut :

H4 : profitabilitas moderasi Corporate Social Responsibility terhadap nilai

perusahaan.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan LQ45 yang yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) Pada tahun 2019 & 2020. Penulis memperoleh data dan

informasi dari IDX. Adapun waktu penelitian ini mengambil periode pengamatan

pada tahun 2019 & 2020.

3.2 Metode Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,

berdasarkan dari laporan tahunan LQ45 pada tahun 2019 & 2020 Melalui website

di BEI (www.idx.co.id). Hal ini didasarkan pada alasan berikut:

1. Pengumpulan data yang nyaman, menghemat waktu dan biaya

2. Data laporan tahunan telah digunakan dalam berbagai penelitian di dalam dan

luar negeri.

3. Data laporan tahunan yang terdapat di BEI sangat terpercaya dan bertanggung

jawab atas keabsahannya karena telah diaudit oleh auditor independen..

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah indeks perusahaan LQ45 yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun2019 & 2020. Sugiyono (2017),

mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

populasi. Teknik pengambilan sampel penelitian didasarkan pada pengambilan

sampel penilaian yang bertujuan, dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang

memenuhi standar yang telah ditentukan. Tujuan penjurian sampling adalah untuk

41
42

menentukan sampel dan memilih setiap item sampel sesuai dengan keputusan

yang wajar dari sampler .

Tabel 3.3
Perusahaan Yang Dijadikan Sampel Penelitian tetap

No. Kode Nama Saham Keterangan


1. ADRO Adaro Energy Tbk. Tetap
2. AKRA AKR Corporindo Tbk. Tetap
3. ANTM Aneka Tambang Tbk. Tetap
4. ASII Astra International Tbk. Tetap
5. BBCA Bank Central Asia Tbk. Tetap
6. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Tetap
7. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Tetap
8. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Tetap
9. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tetap
10. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. Tetap
11. Bank Tabungan Pensiunan Nasional
BTPS Tetap
Syariah Tbk.
12. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk Tetap
13. CTRA Ciputra Development Tbk. Tetap
14. ERAA Erajaya Swasembada Tbk. Tetap
15. EXCL XL Axiata Tbk. Tetap
16. GGRM Gudang Garam Tbk. Tetap
17. HMSP H.M. Sampoerna Tbk. Tetap
18. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Tetap
19. INCO Vale Indonesia Tbk. Tetap
20. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. Tetap
21. INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tetap
22. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Tetap
23. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. Tetap
24. JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Tetap
25. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. Tetap
26. KLBF Kalbe Farma Tbk. Tetap
27. MNCN Media Nusantara Citra Tbk. Tetap
28. PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk. Tetap
29. PTBA Bukit Asam Tbk. Tetap
30. PTPP PP (Persero) Tbk. Tetap
31. PWON Pakuwon Jati Tbk. Tetap
32. SCMA Surya Citra Media Tbk. Tetap
33. UNTR United Tractors Tbk. Tetap
34. WIKA Wijaya karya Tbk. Tetap
43

Tabel 3.4
Perusahaan Yang tidak Dijadikan Sampel Penelitian tidak tetap dan tidak
lengkap

No. Kode Nama Saham Keterangan


35. ACES Ace Hardware Indonesia Tbk. berubah
36. MDKA Merdeka copper gold tbk. berubah
37. MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. berubah
38. TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk. berubah
39. BRRT Barito Pacific Tbk. berubah
40. INDY Indika Energy Tbk. berubah
41. LPPF Matahari Department Store Tbk. berubah
42. MEDC Medco Energi Internasional Tbk . berubah
43. TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk. berubah
44. WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk. berubah
45. TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk. berubah
46. TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. berubah
47. SRIL Sri Rejeki Isman Tbk. berubah
48. SMRA Summarecon Agung Tbk. berubah
49. UNVR Unilever Indonesia Tbk. berubah
50. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. berubah
( Sumber : www.idx.co.id )

Alasan memilih perusahaan indeks LQ45 karena sudah terdaftar di BEI

Setidaknya 3 bulan, dengan status keuangan dan prospek pertumbuhan yang baik

Serta perdagangan frekuensi tinggi dan transaksi perdagangan di pasar reguler.

Kriteria seleksi yang ketat, seleksi dan pengawasan yang teratur BEI terus

mencatatkan sahamnya Ini disukai oleh investor di indeks LQ45. Investor penuh

percaya diri Investasikan pada saham LQ45 ini karena mereka percaya Saham

yang dia beli adalah saham unggulan dengan prospek pengembangan Manajemen

laba yang baik dan tinggi. Perusahaan termasuk dalam LQ45 biasanya pemimpin

industri di mana perusahaan berada bergerak.


44

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan

metode dokumentasi dari IDX, dan ICMD (Indonesian Capital Market

Dictionary). Tahun 2019 dan 2020 yang dilakukan dengan mengambil data

laporan keuangan dari perusahaan LQ45 yang terdaftar dalam IDX

(www.idx.co.id) pada Tahun 2019 dan 2020.

Penelitian ini merupakan penelitian explanatory research, variabel bebas

explanatory adalah ROA. Berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap variabel

terikat yaitu nilai perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah jenis data

kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-angka yang kemudian diolah dan

diinterprestasikan untuk memperoleh makna dari data tersebut. Sedangkan Studi

pustaka, berupa metode pengumpulan data yang menggunakan telaah pustaka,

dimana mengkaji berbagai sumber seperti jurnal, buku, dan sumber lainnya yang

berkaitan dengan penelitian tersebut.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah cara pengolahan data yang terkumpul untuk

kemudian dapat memberikan interprestasi hasil pengolahan data yang digunakan

untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini mengunakan

analisis deskripstif kuantitatif.

3.5.1 Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran atas

deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

maksimum dan minimum.


45

1) GCG diukur melalui kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

komisaris independen, dan ukuran komite audit GCG perusahaan.

2) CSR diukur melalui CSRDI menggunakan GRI (Global Reporting Index)

2010 ISO 26000.

3) Profitabilitas diukur dengan Return On Asset (ROA).

4) Nilai perusahaan diukur dengan rasio Price to Book Value (PBV)

3.5.2 Analisis Regresi


3.5.2.1 Analisis regresi linear ganda
Analisis regresi linear ganda pada penelitian ini digunakan untuk

meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen (Nilai perusahaan). Bila

variabel independen (GCG, dan CSR) sebagai indikator. Analisis ini digunakan

dengan melibatkan dua atau lebih variabel bebas antara variabel dependen (Y) dan

variabel independen (X1ndan X2). Dalam penelitian ini, analisis regresi linear

berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana pengaruh gcg dan csr

terhadap nilai perusahaan.

Persamaan regresi adalah :

Y =a+b 1 x 1+ b2 x 2 +b 3 x 3 +e

Di mana:

Y = tingkat kemiskinan

X1 = motivasi

X2 = pelatihan

b1 = koefisien motivasi

b2 = koefisien pelatihan

a = konstanta
46

3.5.2.2 Koefisien Determinasi (R2 )


Koefisien Determinasi (R2 ) digunakan untuk mengetahui prosentasi

perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X)”.

Jika R2 semakin besar, maka prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang

disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin tinggi. Jika R2 semakin kecil, maka,

prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel

bebas (X) semakin rendah.


47

DAFTAR FUSTAKA

Astuti, wati aris. 2021. “analisis pengungkapan corporate social responsibility


terhadap peusahaan disector property dan real estate”13 (2): 186-95.

Astuti zuni. 2019. “pengaruh corporate social responsibility dan good corporate
governance terhadap nilai variabel moderasi ( studi empiris pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2013-2017 ) good
corporate governance terhadap nilai variabel m.”

B. Permatasari. 2018. “pengaruh corporate social responsibility dan good


corporate governance terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai
variabel moderasi (studi pada perusahaan indonesia yang terdaftar di lq45
tahun 2014-2017).”

Ghozali. 2008. “bab ii landasan teori 2.1 teori stakeholder (,” 10–48.

Gray, rob, mohammed javad, david m. Power, dan c. Donald sinclair. 2001.
“social and environmental disclosure and corporate characteristics: a
research note and extension.” Journal of business finance and accounting 28
(3–4): 327–56. Https://doi.org/10.1111/1468-5957.00376.

H., tanjung. 2019. Pengaruh good corporate governance dan corporate social
responsbility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel
moderating (studi pada perusahaan yang terdaftar di indeks lq45 tahun 2017).

Hanafi. 2019. “good corporate governance,” no. 2012: 1–7.

Hanum, latifah, fefri indra azra, dan desi areva. 2012. “pengaruh good corporate
governance terhadap nilai perusahaan dengan corporate social responsibility
( csr ) sebagai variabel moderasi ( studi empiris pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di bei), 1–7.

Indrawati, novita. 2009. “pengungkapan corporate social responsibility (csr)


dalam annual report serta pengaruhnya terhadap political visibility dan
48

economic performance.” Pekbis jurnal 1 (1): 1–11.

Jeklin, andrew. 2016. “corporate social responsibility (csr),” no. July: 1–23.

Khasanah, isti dahliatul, agus sucipto, islam maulana, dan malik ibrahim. 2020.
“pengaruh corporate social responbility ( csr ) dan good corporate
governance ( gcg ) terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai
variabel intervening the influence of corporate social responsibility ( csr )
and good corporate governance ( gcg ” 17 (1): 14–28.

Komarudin, muhammad ismail, wa ode, dan zusnita muizu. N.d. “manajemen


sumber daya manusia pengelola lkm,” no. 2006.

Marantika, abshor. 2012. ( firm value ) konsep dan implikasi.

Purnawati, dewi. 2015. “pengaruh gross profit margin, return on equity, debt to
equity ratio dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.” Ekonomi
akuntansi 01 (08): 1–13.

Robert & minow. 2011. Corporate governance.

Safitri kaniasari ufi. 2015. “pengaruh profitabilitas dan size terhadap nilai
perusahaan dengan struktur modal sebagai,” 1–20.

Sudarmanto dll. 2021. Good corporate governance (gcg).

Suryati, gama, dan astiti. 2019. “pengaruh corporate social responsibility terhadap
nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderasi (studi
empirirs pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek
indonesia periode 2014 – 2016)” 17: 111–21.

Sutrisno. 2009. “rasio profitabilitas.”

W., pujana. 2016. “pengaruh good corporate governance dan corporate social
responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai
variabel mediasi (studi empiris pada perusahaan perbankan yang terdaftar
didi bursa efek indonesia tahun 2012-2014).”
49

Anda mungkin juga menyukai