Disusun Oleh:
TITANIA HENDRYANI
(16230045)
LEMBAR PENGESAHAN
Program Studi Akuntansi STIE ”KBP” Padang mengesahkan Skripsi
Mahasiswa dengan judul :
Disusun oleh :
TITANIA HENDRYANI
NIM : 16230045
memberikan rahmat dan nikmat dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat
satu syarat untuk dapat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Sekolah Tinggi
dan bantuan dari berbagai pihak, penulis belum tentu dapat menyelesaikan penelitian
ini. Untuk itu penulis mengucpkan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis
sampaikan kepada:
1. Bapak Febryandhie Ananda, SE, M.Si selaku ketua STIE “KBP” Padang.
2. Bapak Muhammad Rivandi, SE, M.Si selaku ketua program studi Akuntansi
4. Terima kasih yang sedalam – dalamnya untuk semua dosen yang telah
semua pihak akan menjadi ibadah bagi dirinya dan ilmu akan diberikan akan
bermanfaat di hari kelak, penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun sehingga dapat dijadikan referensi bagi penulis guna perbaikan di masa
skripsi ini dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
TITANIA HENDRYANI
16230045
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................7
BAB II...................................................................................................................................17
2.1.4 Profitabilitas..........................................................................................................29
3.4.1 Populasi.................................................................................................................39
3.4.2 Sampel...................................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................49
BAB I
PENDAHULUAN
Manufaktur dimulai pada masa kerajinan tangan, yang tujuan utamanya demi
meningkatkan keahlian dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan pasar pada saat
itu. Berkembangnya industri manufaktur yang lebih maju merupakan sebuah patokan,
mentah menjadi barang jadi dengan menggunakan berbagai peralatan, mesin, dan
keahlian tenaga kerja. Namun pada saat ini tenaga kerja kurang dibutuhkan oleh
informasi agar perusahaan mampu bersaing secara ketat baik dalam bidang teknologi,
agar pemodal dapat mengetahui informasi perusahaan secara umum (Ardianto &
Rivandi, 2018).
Berkembangnya perindustrian dalam bidang manufaktur pada saat ini dibantu dengan
pengerjaannya tidak hanya dilakukan oleh manusia, tetapi juga bisa menggunakan
sistem robot.
Dampak dari globalisasi memacu cara berpikir perusahaan lebih luas dan
Indonesia, karena adanya nilai investasi modal yang tersimpan cukup besar dan
menerima tenaga kerja dalam kapasitas besar. Hal itu merupakan keunggulan yang
keuntungan dan kesejahteraan pemberi modal, jika keuntungan perusahaan naik maka
akan menambah investor yang baru. Dengan kondisi perusahaan yang stabil maka
visi, misi , dan tujuan yang dimiliki oleh perusahaan pasti akan tercapai dan tidak
menghambat aktivitas perusahaan. Jika perusahaan sudah tercatat di BEI maka
Indonesia yang merupakan bagian dari wilayah regional Asia Tenggara. Dengan
demikian, Indonesia memiliki satu tantangan agar bisa menghadapi pasar bebas di
wilayah Asia Tenggara yang lebih dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi
atau mengalami penurunan setiap tahunnya. Adanya bursa efek Indonesia mewadahi
penjualan atau pembelian saham, deposito, surat berharga, wesel maupun sertifikat.
Pabrik yang mengelola barang konsumsi lebih dibutuhkan masyarakat dalam sehari-
hari mereka. Oleh karena itu, saham yang dimiliki oleh pabrik yang memproduksi
barang konsumsi meningkatkan harga perusahaan. Dalam dunia bisnis pertama kali
dikenalkan kepada masyarakat luas adanya perdagangan dengan istilah Initial Public
Offering (IPO) yang gunanya apabila sebuah perusahaan ingin membutuhkan dana
berlakunya fungsi manajemen diterapkan semenjak perusahaan itu berdiri sampai saat
ini, yang disebut dengan nilai perusahaan. Hasil kinerja dalam sebuah perusahaan
dilihat dengan adanya nilai kinerja perusahaan yang tinggi. Jika nilai perusahaan
tinggi, maka kesejahteraan yang didapat pemilik perusahaan semakin besar. Dengan
demikian, tujuan perusahaan dalam jangka panjang dapat terlaksana (Dewi &
Wirawati, 2018).
dihitung dengan adanya nilai perusahaan. Pemodal dapat melihat satu perusahaan
dalam kondisi yang baik ataupun buruk dengan melihat nilai perusahaannya.
Perusahaan dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang apabila nilai
apabila nilai perusahaan meningkat dan dapat berpengaruh terhadap nilai pemegang
adalah hasil dari keuangan perusahaan tersebut yang dapat diukur melalui berbagai
cara yaitu dengan melihat harga pasar saham perusahaan, karena dapat
menggambarkan pemikiran investor atas modal yang telah ditanam. Tidak hanya
harga pasar yang dilihat tetapi struktur modal juga harus dipertimbangkan dalam nilai
saham dan nilai perusahaan, hal tersebut merupakan sasaran utama perusahaan.
Tujuannya agar hidup perusahaan dapat terus berlangsung. Hal itu juga dapat
meningkatkan nilai perusahaan, nilai pasar juga harus ditingkatkan agar kesejahteraan
Menurut (Griffin & Ebert, 2006) Sesuatu yang dapat dijual kepada pemodal
adalah nilai perusahaan dengan harga perusahaan yang sudah disepakati bersama. Hal
Cara agar nilai perusahaan didapat secara maksimal salah satunya dengan cara
menambahkan nilai uang saat ini dari arus kas maupun pendapatan yang didapat dan
diinginkan oleh investor pada jangka waktu yang panjang (Dhani & Utama, 2017).
Kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain seperti pemegang
saham ataupun orang yang membuat keputusan dalam keuangan merupakan cara agar
bahwasanya investor lebih mengarah dan ingin membayar apabila saham satu
perusahaan tinggi.
juga termasuk pemegang saham yang ingin meningkatkan nilai perusahaan. Manajer
Hal itu berdampak kepada kepercayaan setiap pemodal dan juga target di masa depan
bisa tercapai. Calon pembeli bersedia membayar nilai perusahaan yang patokannya
dengan harga saham. Apabila perusahaan mempunyai harga saham yang tinggi maka
perusahaan haruslah berskala besar. Apabila sebuah perusahaan dengan skala besar
dapat menaikkan harga saham dan juga nilai perusahaannya. Dengan demikian,
Perusahaan yang stabil dapat pemodal beri nilai apabila satu perusahaan
mempunyai sumber daya yang melimpah dan berkualitas. Nilai perusahaan yang
tinggi menunjukkan adanya posisi keuangan yang baik (Dhani & Utama, 2017).
seperti rasio harga nilai buku. Cara perhitungannya adalah dengan membandingkan
nilai pasar saham terhadap nilai buku. Dengan demikian nilai buku dapat diketahui
apakah nilai pasar saham terlalu tinggi ataupun direndahkan. Harga nilai buku rendah
dapat dilihat dengan harga saham yang direndahkan juga, hal itu dapat terjadi jika
keputusan dalam informasi yang andal dan juga menguntungkan para pemodal dapat
dengan adanya profitabilitas. Profitabilitas dapat diukur dengan beberapa cara yaitu
adanya laba operasi, bruto, adanya pengembalian investasi atau aktiva, dan tingkat
meningkat akan pemodal ambil sebagai acuan, dengan demikian nilai perusahaan dan
harga saham di mata pemegang saham meningkat (Dewi & Wirawati, 2018).
Menurut (Susila & Prena, 2019) Menghasilkan laba yang besar merupakan
tujuan didirikannya perusahaan. Ketika laba yang besar diperoleh pertanda bahwa
untuk pemodal. Sehingga dapat menaikkan harga saham dan minat pemodal untuk
Harga saham merupakan gambaran dari sebuah perusahaan. Oleh sebab itu
baik, sebaliknya jika nilai perusahaan rendah maka kinerja keuangan juga rendah. Hal
dengan penjualan, jumlah aktiva, dan modal yang dimiliki perusahaan. Hal tersebut
pemodal.
kotor, persentase laba bersih, rasio pengembalian aset, rasio pengembalian ekuitas,
menganalisa bagaimana langkah yang harus diterapkan oleh perusahaan. Agar satu
Dari uraian di atas saya berminat untuk melakukan penelitian penelitian yang
Nilai Perusahaan”.
perusahaan?
perusahaan
bisa meningkat dapat dilihat dari intellectual capital yang gunanya untuk
dapat berjalan dengan baik. Karena pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai sebuah
perusahaan tidak hanya berguna untuk pemilik perusahaan tetapi juga para pemegang
perusahaan. Jika nilai suatu perusahaan tinggi, maka harga saham perusahaan tersebut
tinggi juga.
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang kajian yang mendasari penelitian selama menganalisa persoalan yang
Berisi tentang metode dan formula apa saja yang dibutuhkan penulis, selama
mengadakan penelitian juga dari mana sumber yang diambil dan juga menggunakan
Dalam teori keagenan, pemisahan peran terjadi antara agen dan principal yang
kepentingan pribadinya. Jika hal ini terjadi maka tingkat kualitas laba rendah. Konflik
pengelolaan sebagai suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang
tinggi laba yang dihasilkan perusahaan akan menunjukkan bahwa kinerja keuangan
tinggi. Hal tersebut ditangkap sebagai sinyal positif oleh investor sehingga akan
menunjukkan sinyal yang dapat berupa informasi positif kepada investor yang
sinyal yang positif dari sebuah organisasi diharapkan mendapat tanggapan yang
positif pula dari pasar, hal itu dapat memberikan sebuah keuntungan yang kompetitif
bagi sebuah perusahaan, serta dapat memberikan nilai yang cukup tinggi bagi
Nilai perusahaan merupakan hal yang sangat utama bagi perusahaan, jika nilai
perusahaan tersebut tinggi maka tinggi pula kesejahteraan bagi pemegang saham.
Semakin tinggi harga saham perusahaan maka semakin tinggi pula nilai perusahaan
tersebut (Yustitianingrum, 2013). Dimulai awal perusahaan itu berdiri hingga saat
mempunyai tujuan utama yang ingin dicapai melalui suatu proses kegiatan yang
dalam investasi pendanaan dan manajemen aset yang dilihat dari harga pasar atas
surat berharga hutang dan ekuitas yang beredar dalam pendapatan pemegang saham
dan perusahaan. Keinginan utama dalam sebuah perusahaan adalah tercapainya nilai
dari perusahaan tersebut, jika nilai perusahaan tersebut tinggi, maka kesejahteraan
perusahaan. Hal itu juga mengakibatkan perselisihan antara pemegang saham dengan
indikator. Apabila perusahaan tersebut dapat berproses dengan baik, sehingga nilai
dari saham tersebut dapat meningkat. Hal tersebut merupakan tujuan manajemen
antara pembeli dan penjual dapat memberikan peluang positif bagi perkembangan
meningkat. Oleh karena itu nilai perusahaan dicapai melalui indikator nilai pasar
bursa. Jika nilai perusahaan baik maka dapat meningkatkan kesejahteraan pemilik
perusahaan dan pemodal bersedia membayar perusahaan tersebut. Menurut (Sakala &
Moyo, 2017) konsep utama bagi pemodal dalam pasar untuk menilai perusahaan
secara keseluruhan adalah firm value atau nilai perusahaan yang juga biasa disebut
perusahaan saat ini terhadap peluang perusahaan di masa yang akan datang. Harga
saham perusahaan terjadi adanya transaksi antara pembeli dengan penjual yang
merupakan nilai pasar perusahaan. Nilai perusahaan dapat terbentuk melalui indikator
harga pasar saham yang mempengaruhi peluang bagi pemodal (Hery, 2017b).
Menurut (Edy, 2016) perusahaan yang memiliki kemampuan yang baik pada
masa yang akan datang dapat memberikan peluang nilai saham yang tinggi.
Sebaliknya, apabila nilai dari kemampuan perusahaan itu kurang baik maka peluang
terhadap dividen yang diperoleh oleh pemegang saham. Apabila kualitas laba tinggi
maka dividen yang dibagi juga tinggi. Pemodal akan tertarik apabila dividen tersebut
akan meningkatnya harga saham dan nilai perusahaan semakin meningkat juga. Hal
saham dapat dilihat dari tinggi rendahnya nilai dari perusahaan. Nilai perusahaan
yang tinggi dapat dilihat dari harga saham perusahaan, sehingga nilai perusahaan
tersebut dapat menjadi salah satu aspek penilaian calon pemodal sebelum
memberikan kepercayaan terhadap pasar akan kemampuan yang dimiliki dan peluang
Dimana sebuah keputusan keuangan yang diambil akan berdampak kepada keputusan
keuangan lainnya dan juga berdampak terhadap nilai perusahaan tersebut. Harga
saham yang diperjualbelikan merupakan indikator dari nilai perusahaan. Jika harga
saham itu bertambah maka dapat memberikan sinyal positif bagi manajemen
perusahaan terhadap keputusan keuangan yang telah diambil. Oleh sebab itu,
memperoleh keberuntungannya. Hal tersebut didasarkan atas pandangan dan ide, jika
saham.
harus mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan pertama dari perusahaan tersebut adalah
Tujuan kedua dari perusahaan adalah untuk menyejahterakan pemilik saham dan
nilai perusahaan yang tergambar pada harga sahamnya. Dari ketiga tujuan perusahaan
tersebut bahwa secara signifikan tidak banyak berbeda. Oleh sebab itu, pemusatan
yang ingin diperoleh oleh masing-masing perusahaan pasti berbeda (Saputra, 2018).
dapat diakui oleh publik. Nilai perusahaan juga diterapkan dari berbagai cara yaitu
nilai buku, nilai likuiditas dan nilai pasar. Dengan hal tersebut perusahaan
memberikan faktor terbatas dapat diuji melalui nilai buku. Nilai buku merupakan
perbandingan antara harga saham dengan nilai buku ekuitas perusahaan. Nilai buku
digunakan sebagai referensi dalam menghitung nilai suatu saham terhadap harga
pasarnya. Apabila rendahnya nilai buku, maka semakin rendah harga saham terhadap
nilai bukunya. Sebaliknya, apabila tinggi nilai buku tersebut, maka semakin tinggi
harga saham terhadap nilai bukunya. Dengan demikian perusahaan yang berkembang
Menurut (Nanik & Candra, 2016) salah satu cara dalam mengukur nilai dari
perusahaan yaitu dengan menggunakan Tobin’s Q. Apabila tinggi nilai dari Tobin’s
Dengan demikian semakin tinggi nilai pasar aset perusahaan dibandingkan dengan
nilai buku perusahaan, maka semakin banyak minat pemodal untuk menanamkan
berikut :
( MVS+ D )
Q=
TA
Keterangan :
MVS = Nilai Pasar Saham yang diperoleh dari hasil perkalian jumlah saham yang
D = Nilai Pasar Hutang yang diperoleh dari hasil (Kewajiban lancar – aset lancar +
membuktikan perusahaan tersebut ke publik yang dapat dilihat dari nilai harga saham
Menurut (Yuniati, Raharjo, & Oemar, 2016), ada beberapa cara dalam
laba
mengetahui aspek pasar. Banyaknya nilai dapat dilihat dari kemampuan perusahaan
untuk mengembangkan arus kas yang menjanjikan. Akan tetapi, keadaan aktiva
bersih perusahaan tersebut mempunyai nilai likuidasi yang tinggi. Dengan demikian,
panjang.
aset investasi, dan kemampuan dalam memproduksi serta distribusi ditentukan oleh
manajemen yang berupaya untuk memenuhi nilai dari total perusahaan tersebut.
Dengan demikian, nilai perusahaan dapat dikatakan sebagai harapan nilai investasi
Menurut (Ihyaul Ulum, 2017) ada tiga jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan
sumber daya informasi serta pengetahuan karyawan, organisasi dan kemampuan yang
berfungsi untuk menciptakan nilai tambah dan keunggulan kompetitif, serta
capital diperlakukan sebagai sinonim dari intangible asset. Menurut (Ihyaul Ulum,
2017) ada enam bagian yang mendasari intellectual capital yaitu : human capital,
process capital.
dilakukan.
“navigator”. Pendekatan ini dalam suplemen laporan tahunan Skandia terhadap para
pemodal. Kedua, yaitu metode model brooking yang merupakan dasar “dream ticket”
dan pendekatan target yang digambarkan sebagai bagian dari audit intellectual
capital.
Menurut (Tjiptohadi Sawarjuwono & Kadir, 2003) Ada tiga metode yang
dapat digunakan dalam bidang akuntansi guna mengukur dan melaporkan intellectual
capital perusahaan. Ketiga pengukuran ini ada dua kelompok pengukuran yaitu
metode pengukuran secara langsung dan tidak langsung. Berikut ini kedua metode
pengukuran tersebut :
informasi telah tersedia dengan cepat pada laporan tahunan, dan bisa
yang terkenal adalah Tobin’s Q. Adapun kelemahan dari cara ini yaitu
terhadap inflasi.
perusahaan)
2.1.4 Profitabilitas
menghasilkan dan mendapatkan laba atau keuntungan dalam periode tertentu. Oleh
karena itu diperlukannya suatu alat yang bisa menilainya. Alat tersebut adalah rasio-
membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah
aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. Jadi profitabilitas adalah rasio yang
tertentu.
keuntungan dengan berbagai cara, misalnya dengan cara menjual produk (barang atau
mengoptimalkan profit, baik profit jangka pendek maupun profit jangka panjang.
perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu,
dengan hasil yang diperoleh oleh perusahaan melalui aktivitas bisnisnya. Semakin
banyak ketertarikan pemodal terhadap perusahaan akan menambah harga saham dari
banyak, oleh karena itu perusahaan tersebut mampu meningkatkan laba dalam
baik dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, rasio profitabilitas diukur melalui
aktivitas manajemen dari hasil pengembalian yang diperoleh dan penjualan investasi
(Hery, 2017b).
d. Menghitung besarnya jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setip dana yang
peranan aset menghasilkan laba bersih. Oleh karena itu, rasio tersebut digunakan
untuk mengukur berapa jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari dana yang ada
dalam total aset. Rasio dapat dihitung dengan membagi laba bersih terhadap total
aset.
Apabila pengembalian aset tinggi, maka meningkat juga jumlah laba bersih
yang diperoleh dari total aset. Sebaliknya, jika rendah jumlah laba bersih yang
dihasilkan, maka menurun juga jumlah laba bersih yang diperoleh dari setiap rupiah
Laba Bersih
ROA=
Total Aset
peranan ekuitas menghasilkan laba bersih. Oleh karena itu, rasio tersebut digunakan
untuk mengukur berapa jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari dana yang ada
dalam total ekuitas. Rasio dapat dihitung dengan membagi laba bersih terhadap total
ekuitas.
Apabila tinggi pengembalian atas ekuitas, maka meningkat juga jumlah laba
bersih yang diperoleh dari total ekuitas. Sebaliknya, jika rendah hasil pengembalian
atas ekuitas, maka menurun juga jumlah laba bersih yang dihasilkan dari total ekuitas.
penjualan bersih. Rasio dapat dihitung dengan membagi laba kotor terhadap
penjualan bersih. Laba kotor dihitung sebagai hasil pengurangan antara penjualan
bersih dengan harga pokok penjualan. Adapun penjualan bersih tersebut adalah
penjualan (tunai maupun kredit) dikurangi retur dan penyesuaian harga jual serta
potongan penjualan.
Apabila tinggi hasil margin laba kotor, maka meningkat juga laba kotor yang
dihasilkan dari penjualan bersih. Hal tersebut dapat disebabkan karena tingginya
harga jual atau rendahnya harga pokok penjualan. Sebaliknya, jika rendah hasil
margin laba kotor, maka menurun juga laba kotor yang dihasilkan. Rumusnya sebagai
berikut :
Laba Kotor
GPM=
Total Pendapatan
Margin laba operasional yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah
laba operasional atas penjualan bersih. Rasio dapat dihitung dengan membagi laba
pengurangan antara laba kotor dengan beban operasional. Rumusnya sebagai berikut :
dalam menghasilkan nilai perusahaan. oleh karena itu, intellectual capital merupakan
intangible assets yang menghasilkan nilai tinggi dan menjadi aset penting bagi
perusahaan.
mendapatkan pendapatan dalam perusahaan yang berupa laba yang dihasilkan dari
perusahaan itu sendiri. Variabel profitabilitas juga dapat dilihat melalui kemampuan
modal yang ditanamkan perusahaan secara keseluruhan jumlah aktiva untuk
memperoleh pengembalian aset. Oleh karena itu, profitabilitas merupakan hal utama
bagi perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Dhani & Utama,
2017).
terhadap nilai perusahaan. Menurut (Widiastari & Yasa, 2018) hasil penelitian
Menurut (Susila & Prena, 2019) hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas
Intellectual
Capital Disclosure
(X1)
Nilai
Perusahaan
Profitabilitas
(X2)
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
penelitian kuantitatif ini disebut sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menggambarkan dan menguji hipotesis
penelitian menggunakan angka yang diambil dari laporan keuangan tahunan (Annual
Report) yang digunakan untuk variabel independen peneliti, yaitu intellectual capital
Indonesia (BEI). Perusahaan manufaktur dipilih karena sektor ini memiliki banyak
manufaktur mengungkapkan informasi yang luas juga sebagai wujud tanggung jawab
perusahaan.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipakai penulis yaitu data panel. Data panel atau yang sering
disebut juga sebagai data pooling adalah gabungan data runtut waktu (time series)
dengan data silang tempat (cross section). Di dalam ilmu ekonomi, penggunaan data
analisis terhadap daerah atau perusahaan dalam periode waktu tertentu. Analisis
dengan data panel memberikan informasi yang lebih lengkap (Purwanto &
Sulistyastuti, 2017).
Pengukuran data panel menggunakan skala rasio. Analisa skala rasio adalah
kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca maupun laba rugi. Skala rasio merupakan
skala pengukuran tingkat tertinggi yang mempunyai suatu simbol atau sifat seperti
perbandingan, atau interval yang sama dan memiliki titik nol yang mutlak (Radjab &
Jam’an, 2017). Dari data penelitian tersebut yaitu terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang telah
ada oleh peneliti. Data tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro
Pusat Statistik, buku, laporan tahunan, jurnal dan lain sebagai-Nya (Radjab &
Jam’an, 2017). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang telah
Periode penelitian ini adalah lima tahun pada laporan keuangan tahunan dan data
kapitalisasi pasar periode 2014-2018. Sumber data penelitian ini diperoleh dari situs
resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan web-web terkait lainnya.
3.4.1 Populasi
diteliti ciri-ciri (karakteristiknya), dan apabila populasinya terlalu luas, maka peneliti
harus mengambil sampel (bagian dari populasi) itu untuk diteliti. Populasi merupakan
keseluruhan sasaran yang seharusnya diteliti, dan pada populasi itulah nanti hasil
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018 yang berjumlah
141 perusahaan.
3.4.2 Sampel
cara memilih subjek berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti
(Kuntjojo, 2009).
industri dasar dan kimia, mesin dan alat berat, otomotif dan komponen, kabel,
Bursa.
Berdasarkan kriteria pemilihan sampel perusahaan dapat digambarkan pada
Tabel 3.1
Kriteria Proposive Sampling
No Keterangan Total
.
1. Jumlah perusahaan Manufaktur di Bursa Efek 141
Indonesia pada periode 2014
2. Perusahaan yang tidak mempunyai Laporan (91)
Keuangan tahunan (Annual Report) secara
lengkap periode 2014-2018
3. Perusahaan yang mengalami delisting pada (8)
periode penelitian tahun 2014-2018
Jumlah perusahaan sampel yang digunakan 42
Jumlah tahun penelitian 5
Jumlah data akhir yang digunakan (42×5) 210
Untuk memperoleh teknik data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis
kegiatan pada periode atau waktu yang lalu (Gulo, 2002). Peneliti mengumpulkan
data laporan keuangan tahunan perusahaan dari tahun 2014-2018, yang sesuai dengan
Tabel 3.2
No Variabel Pengertian Pengukuran
.
1. Nilai Nilai perusahaan merupakan Tobin’s Q
perusahaan tersebut
(Yustitianingrum, 2013).
2. Intellectual Menurut (Ihyaul Ulum,
perusahaan.
3. Profitabilita Profitabilitas merupakan cara
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016). Untuk
(5%). Apabila Prob. JB hitung besar dari 0,05 maka residual terdistribusi normal dan
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel
ortogonal adalah variabel independen yang korelasi antar sesama variabel independen
sama dengan nol. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen manakah
variabel yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi
nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =
multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥10.
Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir.
Sebagai misal nilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95.
Walaupun multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi
kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independen mana sajakah yang
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan
besar) (Ghozali, 2016). Metode yang digunakan adalah dengan uji Glejser. Apabila
nilai Prob. F hitung lebih besar dari tingkat alpha 0,05 (5%) maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila nilai Prob. F hitung lebih kecil dari tingkat
terdiri dari satu variabel dependen dan satu variabel independen. Model regresi
Y = a + â1X1 + â2 X2 + e
variabel dependennya. Hipotesis nol (HO) yang hendak di uji adalah apakah suatu
HO : β = 0
alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau :
Ha : β ≠ 0
dependen.
Cara melakukan uji t menurut (Purwanto & Sulistyastuti, 2017) adalah jika
nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut) maka Ho ditolak dan Ha diterima.
dependen.
3.7.2.3 Uji Koefisien Determinasi
dependen. Apabila nilai koefisien determinasi dalam model regresi semakin kecil
(mendekati nol) berarti semakin kecil pengaruh semua variabel independen terhadap
semua variabel independen dalam model memberikan hampir semua informasi yang
2017).
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.22441/profita.2018.v11.02.009
Hery. (2017a). Balanced Scorecard For Business. In Manajemen (p. 108 Halaman).
Widiasarana.
Nanik, L., & Candra, S. R. (2016). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai
Pertiwi, P. J., Tommy, P., & Tumiwa, J. R. (2016). Pengaruh Kebijakan Hutang,
Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA, 4(1), 1369–
1380.
Media.
Muhammadiyah Makassar.
54.
552. https://doi.org/10.17509/jaset.v3i2.8918
Sakala, W. D., & Moyo, S. (2017). Pengaruh Debt To Equity Ratio, Debt To Asset
Ratio Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Food And Beverages Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Studi Akuntansi Dan Keuangan, 2(7),
1–18. https://doi.org/10.5281/zenodo
https://doi.org/10.30813/ncci.v0i0.1313
Susila, M. P., & Prena, G. Das. (2019). Pengaruh Keputusan Pendanaan, Kebijakan
https://doi.org/10.30656/jak.v6i1.941
Widiastari, P. A., & Yasa, G. W. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow,
dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi, 23, 957.
https://doi.org/10.24843/eja.2018.v23.i02.p06
Yuniati, M., Raharjo, K., & Oemar, A. (2016). Pengaruh Kebijakan Deviden,
E-mail : titaniahy@gmail.com
Pass : 22juli98