Anda di halaman 1dari 52

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI,

PERPUTARAN MODAL KERJA, DAN

KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN.

( Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2019-2021)

Disusun oleh :

Nama : Natasya Rahmawati

NIM : 43219010008

Dospem : Fitri Indriawati, S.E., M.Si, CSRS

PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan

anugrah-Nya sehingga penyusunan tugas akhir ini dapat berjalan dengan

baik. Penulis menyusun skripsi ini dengan judul “Pengaruh Keputusan

Investasi, Perputaran Modal Kerja, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai

Perusahaan”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis.

Penulis menyadari bahwa Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

dukungan, semangat, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Mercu Buana Meruya

2. Selaku Dosen Pembimbing skripsi atas segala bimbingan, arahan

serta saran yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

3. Ibu Nurlis selaku Dosen Mata Kuliah Metodologi Penelitian

4. Seluruh staff pengajar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Mercu

Buana yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tidak ternilai

selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Bisnis

Universitas Mercu Buana

ii
5. Kedua orang tua penulis, yang selalu memberikan kasih sayang, doa,

nasehat, serta kesabarannya yang luar biasa dalam setiap langkah

hidup penulis yang merupakan anugrah terbesar dalam hidup penulis.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan, dan doa yang

diberikan kepada peneliti mendapat ridho dari Allah SWT. Dan Skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

Jakarta, 15 Juni 2022

Natasya Rahmawati

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1


A. LATAR BELAKANG ..................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................................5
C. TUJUAN PENELITIAN .............................................................................................5
D. MANFAAT PENELITIAN ..........................................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ...............7


A. KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................................7
B. KERANGKA PEMIKIRAN .....................................................................................21
C. HIPOTESIS................................................................................................................24

BAB III DESAIN DAN METODOLOGI PENELITIAN ...................................................25


A. JENIS PENELITIAN ................................................................................................25
B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL DAN PENGUKURAN VARIABEL ....26
C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN ............................................................28
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA .........................................................................39
E. METODE ANALISIS DATA ....................................................................................40

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................47

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap perusahaan pasti memiliki Nilai Perusahaan. Nilai

perusahaan adalah skor yang dimiliki oleh sebuah perusahaan perseroan

baik yang mendapatkan modal lokal atau asing. Skor ini didapatkan

berdasarkan beberapa poin penting yang membangun perusahaan dari awal

terbentuk sampai sekarang. Menurut Sujoko dan Soebiantoro seperti

dikutip dalam jurnal Ikraith-Humaniora, nilai perusahaan didefinisikan

sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang

terkait erat dengan harga sahamnya.

Fenomena yang terjadi terkait dengan nilai perusahaan adalah

perusahaan Salim Group yang bergerak di bisnis sektor barang konsumsi

yang diperkirakan memiliki prospek bagus. Beberapa tahun terakhir Salim

Group menambah asset lewat akuisisi saham dan ekspansi bisnis. Pada

tahun 2014 Holding usaha yang Salim Group, PT Indofood Sukses

Makmur Tbk (INDF) memperoleh penjualan bersih Rp63,59 triliun naik

14,3 persen dibandingkan penjualan 2013. Pencapaian menghasilkan laba

bersih 3,89 triliun naik 55,2 persen dari tahun 2013. Kemampuan

perusahaan dalam menjaga labanya memberikan sinyal positif terhadap

1
nilai perusahaannya. Menurut analisis investasi Group Salim dan Astra

sangat likuid sehingga menarik untuk investasi jangka panjang. Selain itu

pada Tahun 2018 Salim Group juga mengandeng Madco untuk akusisi 60

persen saham Hyflux Ltd dari Singapura. Perusahaan mengambil

pendekatan jangka panjang untuk menambah nilai perusahaan di mata

investor (Binsasi, 2018).

Keputusan investasi merupakan hal yang paling penting untuk

menciptakan nilai perusahaan, dimulai dengan penetapan total aktiva

yang diperlukan oleh perusahaan. (Van Horne & Wachowicz,2009).

Dilihat dari fenomena diatas, kita ketahui bahwa Nilai perusahaan

menjadi acuan untuk investor dalam melakukan keputusan investasi

untuk mengembangkan bisnis perusahaan agar perusahaan tersebut

dapat mengembangkan usahanya dan memperoleh laba sehingga

investor dapat menikmati hasil atas suntikan dana yang diberikan (Fadly,

et. al., 2020). Oleh sebab itu para pimpinan perusahaan dapat

mengoptimalkan kredibilitas nilai perusahaan untuk menarik para

investor menginvestasikan dananya agar para investor bersedia

menanamkan modal yang mereka miliki guna terciptanya arus keuangan

yang akan dikelola oleh manajemen perusahaan (Effendy, 2019).

Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Eny Purwaningsih,

Maulana Ajwa Siddk(2021) bahwa Investasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya, penelitian yang

dilakukan oleh Ghaesani Nurviandaa, Yulianib, Reza Ghasarma (2018)

2
menyatakan bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Selain keputusan investasi yang menjadi bagian penting dalam nilai

perusahaan, perputaran modal kerja juga menjadi salah satu komponen

penting untuk mewujudkan nilai perusahaan yang optimal. Modal kerja

merupakan suatu komponen yang tidak dapat dilepaskan dalam suatu

perusahaan dikarenakan modal kerja tersebut merupakan suatu

komponen yang digunakan untuk melakukan pembiayaan kegiatan

usaha produksi yang diharapkan mendatangkan return melalui hasil

penjualan. Perputaran modal kerja yang efektif dan efisien tentu akan

meningkatkan nilai perusahaan dikarenakan dengan penggunaan modal

kerja yang tepat maka mencerminkan suatu perusahaan mampu untuk

melakukan pembayaran hutang jangka pendeknya dengan tepat waktu

dan dalam menjalankan kegiatan operasi dapat dilaksanakan dengan

baik pula sehingga kesempatan dalam menambah jumlah dan kualitas

produk yang akan dijualpun semakin tinggi. Dengan adanya

peningkatan tersebut maka tentu akan meningkatkan penjualan dalam

perusahaan yang akan menyebabkan kenaikkan nilai perusahaan pula.

Oleh karena itu maka diduga perputaran modal kerja berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan dan pernyataan tersebut didukung oleh

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Cendy Chandra &

Jonnardi(2020) menyatakan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun penelitian lain yang

dilakukan oleh Budi Setyawan, SE. Ak. MAk. CA(2021) menyatakan

3
perputaran modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Tidak hanya keputusan investasi dan modal kerja yang menjadi

komponen penting dalam nilai perusahaan. Kebijakan dividen juga

merupakan bagian penting dari nilai perusahaan. Kebijakan dividen

(dividend policy) adalah keputusan apakah laba yang diperoleh

perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen

atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

dimasa datang. Para pemegang saham yang menginvestasikan dana

untuk operasional dan pengembangan perusahaan pastinya

mengharapkan dividen yang sesuai diberikan setelah Rapat Umum

Pemegang Saham, maka para pemegang saham pasti menjadikan nilai

perusahaan sebagai acuan terhadap keputusan dividen para pemegang

saham sebelum memutuskan untuk menginvestasikan modal pada

perusahaan (Meryana, et al., 2021). Para pimpinan perusahaan

mengoptimalkan jredibilitas perusahaan untuk menarik pemegang

saham dengan cara pemberian pembagian dividen (Fadly, et. Al., 2020).

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Titin Koesmia Wati, Sriyanto, Enis Khaerunnisa(2018) bahwa

kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil

tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Ghaesani

Nurviandaa, Yulianib, Reza Ghasarma (2018) yang menyatakan hal

yang sama. Namun hasil ini berbanding terbalik dengan penelitian yang

4
dilakukan oleh Anita & Yulianto (2016) yang menyatakan bahwa

kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas maka penulis

tertarik untuk membuat penelitian dengan judul yaitu PENGARUH

KEPUTUSAN INVESTASI, PERPUTARAN MODAL KERJA, DAN

KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi nilai perusahaan. Namun faktor-faktor tersebut memiliki

pengaruh signifikan yang berbeda-beda, ada yang memiliki pengaruh

signifikan yang kuat dan ada yang tidak memiliki pengaruh. Oleh sebab itu,

penulis akan melakukan penelitian mengenai seberapa berpengaruhnya

faktor-faktor tersebut terhadap nilai perusahaan melalui rumusan masalah

berikut ini :

1. Apakah Keputusan Investasi berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan ?

2. Apakah Modal Kerja berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?

3. Apakah Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa signifikannya

pengaruh investasi, modal kerja, dan kebijakan dividen terhadap kinerja


5
perusahaan diantara banyaknya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi

kinerja perusahaan.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari perancangan dan penelitian ini adalah :

1. Bagi pengguna

Penelitian ini bermanfaat memberikan kemudahan untuk mengelola

artikel publikasi mahasiswa dan sebagai wadah artikel publikasi

mahasiswa.

2. Bagi Penulis

Ilmu yang di peroleh selama masa perkuliahan dapat dipraktekkan dan

hasil penelitiannya akan menambah ilmu dan wawasan bagi penulis.

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS

A. KAJIAN PUSTAKA

1. KAJIAN TEORI

Signalling Theory

Menurut Brigham & Houston (2011) isyarat atau signal adalah tindakan

yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor tentang

bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Sinyal-sinyal

yang diberikan berupa informasi mengenai apa saja yang sudah

dilakukan oleh manajamen untuk merealisasikan keinginan pemilik

yakni pemegang saham. Informasi ini penting bagi para investor dan

para pelaku bisnis karena informasi tersebut menyajikan keterangan,

catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini, maupun

masa depan bagi kelangsungan dan efeknya bagi perusahaan.

Melalui Signaling Theory manajer memberikan informasi yang cukup

jelas sehingga dapat berpengaruh terhadap segala kegiatan yang

dilakukan untuk kepentingan perusahaan seperti keputusan investasi.

Keputusan investasi yang berkualitas tentu didapat dari pengaruh

7
kualitas informasi yang akan diungkapkan perusahaan melalui laporan

keuangan dan disampaikan kepada para pemangku kepentingan oleh

pihak manajer. Dimana pengeluaran keputusan investasi yang tepat

yang dilakukan oleh perusahaan merupakan sebuah tanda atau sinyal

yang baik dalam pertumbuhan perusahaan yang tentunya dapat

menyebabkan meningkatnya harga saham sebagai indikator untuk

mengukur nilai perusahaan (Fenandar, 2012).

Kenaikan dividen dalam jumlah kecil atau penurunan dividen yang

dibayarkan oleh perusahaan memberikan sinyal yang buruk bagi

pemegang saham dan mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami

penurunan profit atau kerugian yang tentu akan menurunkan nilai

perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilai perusahaan tinggi

memberikan sinyal positif bahwa sudah kompeten dalam manajemen

dan kegiatan operasionalnya, hal ini akan membuat investor tertarik

untuk menamkan modalnya berupa saham.

Keputusan Investasi

Investasi sebagai komitmen atas sejumlah dana lainnya yang dilakukan

pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa

mendatang di mana para investor harus menganalisis dengan cermat

tentang keputusan investasi yang mereka lakukan agar dana yang

dikeluarkan dapat menghasilkan keuntungan (Arizki, et, al., 2019).

Keputusan investasi merupakan hal yang paling penting untuk

8
menciptakan nilai perusahaan, dimulai dengan penetapan total aktiva

yang diperlukan oleh perusahaan (Van Horne & Wachowicz/2009).

Keputusan investasi dapat diibartkan seperti roda dalam perusahaan di

mana menjadi faktor yang penting karena untuk memaksimalkan

kemakmuran pemegang saham dihasilkan melalui kegiatan investasi

perusahaan (Awulle dan Rondonuwu, 2018).

Rasio Investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio

Investasi EPS (Earnings Per Share). EPS merupakan rasio yang

menghitung laba per lembar saham. Dengan menggunakan EPS dapat

mencerminkan porsi laba perusahaan yang terbagi dalam setiap lembar

sahamnya. Alasan penulis menggunakan rasio ini adalah karena

nominal yang digunakan untuk menghitung rasio ini tercantum dalam

laporan laba rugi suatu perusahaan jadi dapat memudahkan penulis

untuk menghitungnya. Berikut rumus rasio investasi EPS :

Laba Bersih
Earnings Per Share =
Jumlah Saham Beredar

Perputaran Modal Kerja

Setiap perusahaan pasti memiliki modal kerja yang selalu beroperasi

didalam perusahaan. Merlysa dan Wijaya (2017:3) menyatakan Istilah

9
modal kerja dulu berasal dari pedagang Yankee lama, yang memuat

keretanya dengan barang-barang dagangan dan kemudian menjalani

rutenya untuk menjual barang-barang tersebut. Barang dagangan itu

disebut modal kerja karena barang itu memang adalah barang yang

benar-benar dijual atau “diputar” untuk menghasilkan laba. Kereta dan

kudanya merupakan aktiva tetapnya. Pedagang tersebut biasanya

memiliki sendiri kuda dan kereta, sehingga artinya aktiva tersebut

didanai dengan modal “ekuitas” tetapi ia meminjam uang untuk

membeli barang dagangannya. Pinjaman ini disebut pinjaman modal

kerja (working capital loan), dan harus dilunasi setelah setiap

perjalanan untuk menunjukkan kepada bank bahwa kredit yang

diberikan adalah kredit yang baik. Jika pedagang tersebut mampu

melunasi pinjamannya, maka pihak bank akan mau memberikan

pinjaman lagi, dan bank yang mengikuti prosedur ini dikatakan telah

menerapkan “praktik perbankan yang baik”. Perusahaan yang bergerak

dalam bidang produksi barang maupun perusahaan jasa selalu

membutuhkan modal kerja untuk membiayai kegiatan usahanya,

dengan tujuan dana yang telah dikeluarkan dapat kembali masuk ke

perusahaan dalam jangka waktu yang relatif pendek.

Perputaran modal kerja berisikan siklus yang dimulai sejak suatu kas

diberikan atau ditanamkan kedalam perusahaan kemudian berubah

menjadi modal kerja yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasi

perusahaan sehingga berubah kembali menjadi kas yang diterima oleh

10
perusahaan melalui penjualan. Semakin singkat periode tersebut maka

semakin cepat perputaran yang akan terjadi (Utami & Prasetiono, 2016).

Pangesti (2017:7) menyatakan rasio yang umumnya digunakan dalam

mengukur modal kerja yaitu working capital turnover (WCT) atau

perputaran modal kerja. Perputaran Modal Kerja atau Working Capital

Turnover (WCT) merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau

menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu.

Rasio perputaran modal kerja memberi pengertian mengenai seberapa

banyak modal kerja berputar selama periode tertentu. Untuk mengukur

rasio ini adalah dengan membandingkan antara penjualan dengan

modal kerja periode tertentu atau dengan modal kerja rata-rata. Untuk

mengukur rasio ini kita membandingkan penjualan bersih dengan

modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata. Dari hasil perhitungan

apabila perputaran modal kerja rendah berarti pengolalaan modal kerja

belum efektif dan sebaliknya apabila perputaran modal tinggi berarti

modal kerja perusahaan efektif. Rasio Perputaran Modal Kerja dihitung

dengan rumus (Agusentoso, 2017):

Penjualan Bersih
Modal Kerja =
Aset Lancar - Hutang Lancar

11
Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan keputusan yang diambil perusahaan

untuk menentukan berapa besar bagian dari laba bersih yang diperoleh

untuk dibagikan sebagai dividen atau sebagai laba yang ditahan.

Kebijakan dividen merupakan sebagian dari keputusan investasi. Oleh

karena itu, perusahaan dalam hal ini dituntut untuk membagikan

dividen sebagai realisasi harapan hasil yang didambakan seorang

investor dalam menginvestasikan dananya untuk membeli

saham(Deitiana, 2011).

Bagian dari kebijakan dividen yang dipilih dalam penelitian ini adalah

Dividend Payout Ratio (DPR), dengan alasan bahwa, DPR lebih dapat

menjelaskan perilaku oportunistik manajerial yaitu dengan melihat

berapa besar laba yang dibagikan kepada shareholders sebagai dividen

dan berapa yang disimpan di perusahaan. Adapun rumus dari dividend

payout ratio (DPR) adalah(Mardiyantiet al, 2012).

Dividen per lembar saham


Dividend Payout Ratio (DPR) =
Laba per lembar saham

Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan

yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan yang

tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai

12
yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.

Sartono (2010:487), nilai perusahaan adalah nilai jual sebuah

perusahaan sebagai suatu bisnis yang sedang beroperasi. Adanya

kelebihan nilai jual diatas nilai likuidasi adalah nilai dari organisasi

manajemen yang menjalankan perusahaan itu.

Menurut Fahmi (2012:139) nilai perusahaan dapat diukur dengan PBV

(price to book value) yang merupakan rasio pasar yang digunakan untuk

mengukur harga saham per lembar saham terhadap nilai bukunya yang

dirumuskan dengan :

Harga Pasar per lembar saham


Price to Book Value (PBV) =
Nilai buku per lembar saham

Rasio price to book value ini dapat menunjukan apa yang akan

didapatkan oleh pemegang saham setelah perusahaan terjual dengan

semua hutangnya telah dilunasi. Rasio PBV yang rendah merupakan

tanda yang baik bagi perusahaan. Price to book value membantu

investor untuk membandingkan nilai pasar atau harga saham yang

mereka bayar per saham dengan ukuran tradisional nilai suatu

perusahaan. Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya memiliki

rasio price book value di atas satu, yang mencerminkan bahwa nilai

pasar saham lebih besar dari nilai bukunya.

13
2. KAJIAN PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan oleh Ghaesani Nurviandaa, Yulianib, dan

Reza Ghasarma (2018) dengan judul “Pengaruh Keputusan Investasi,

Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai

Perusahaan”. Menunjukkan hasil bahwa Investasi tidak berpengaruh

terhadap Nilai Perusahaan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Maezel Herit Pricella,Andi

Nurwanah, dan Ramlawati (2021). Dalam judul “Pengaruh Profitabilitas,

Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan Dividen

Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” menunjukkan hasil bahwa Investasi

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan namun tidak berpengaruh

secara signifikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Eny Purwaningsih, Maulana Ajwa

Siddk(2021) dalam judul “Pengaruh Keputusan Investasi, Pendanaan

dan Dividen terhadap Nilai Perusahaan” menunjukkan hasil bahwa

Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Cendy Chandra & Jonnardi(2020).

Dalam judul “PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN

HUTANG, DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN” menunjukkan bahwa Modal kerja

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

14
Penelitian yang dilakukan oleh Budi Setyawan, SE. Ak. MAk.

CA(2021). Dalam judul “PENGARUH MODAL KERJA DAN

PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN.” ( Pada

Perusahaan Manufaktur Sektor Tekstil Dan Garmen ) menunjukkan

hasil bahwa modal kerja tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Jasniarisa(2021). Dalam judul

“PENGARUH MODAL KERJA, LEVERAGE DAN

PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA” menunjukkan bahwa

modal kerja tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Titin Koesmia Wati, Sriyanto, Enis

Khaerunnisa(2018) dalam judul “PENGARUH KEBIJAKAN

DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN

KEBIJAKAN HUTANG SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG

KONSUMSI PERIODE 2011-2016” menunjukkan hasil bahwa

kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Ghaesani Nurviandaa, Yulianib,

Reza Ghasarma (2018) dalam judul “Pengaruh Keputusan Investasi,

Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai

Perusahaan” menunjukkan hasil bahwa kebijakan dividen berpengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Anita & Yulianto (2016) dalam judul

“PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEBIJAKAN

15
DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN” menunjukkan bahwa

kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

TABEL 1

Daftar Penelitian Sebelumnya

NAMA DAN
JUDUL MEDIA HASIL
NO TAHUN
PENELITIAN PUBLIKASI PENELITIAN
PENELITI

Pengaruh Hasil

Keputusan penelitian

Ghaesani Investasi, Jurnal Menunjukkan

Nurviandaa, Keputusan Manajemen dan hasil bahwa


1
Yulianib, dan Reza Pendanaan dan Bisnis Sriwijaya Investasi tidak

Ghasarma (2018) Kebijakan Dividen Vol.16 (3), 2018 berpengaruh

Terhadap Nilai terhadap Nilai

Perusahaan Perusahaan.

Pengaruh Hasil

Maezel Herit Profitabilitas, Jurnal penelitian

Pricella,Andi Keputusan Univesritas menunjukkan


2
Nurwanah, dan Investasi, Muslim bahwa

Ramlawati (2021) Keputusan Indonesia Investasi

Pendanaan Dan berpengaruh

16
Kebijakan Dividen positif terhadap

Terhadap Nilai nilai

Perusahaan Pada perusahaan

Perusahaan namun tidak

Manufaktur Yang berpengaruh

Terdaftar Di Bursa secara

Efek Indonesia signifikan.

Hasil
JURNAL penelitian

Pengaruh AKTIVA : menunjukkan

Keputusan RISET hasil bahwa


Eny Purwaningsih,
Investasi, AKUNTANSI Investasi
3 Maulana Ajwa
Pendanaan dan DAN berpengaruh
Siddk(2021)
Dividen terhadap KEUANGAN positif dan

Nilai Perusahaan ,3(2), 2021, signifikan

47-61 terhadap nilai

perusahaan.

PENGARUH Hasil

PROFITABILITAS, penelitian

KEBIJAKAN Jurnal menunjukkan


Cendy Chandra &
4 HUTANG, DAN Universitas bahwa Modal
Jonnardi(2020)
PERPUTARAN Tarumanegara kerja

MODAL KERJA berpengaruh

TERHADAP positif terhadap

17
NILAI nilai

PERUSAHAAN perusahaan.

Hasil
PENGARUH
penelitian
MODAL KERJA
menunjukkan
Budi Setyawan, SE. DAN Jurnal
bahwa modal
5 Ak. MAk. PROFITABILITAS Universitas
kerja tidak
CA(2021) TERHADAP Pamulang
berpengaruh
NILAI
terhadap nilai
PERUSAHAAN
perusahaan.

PENGARUH

MODAL KERJA,
Hasil
LEVERAGE DAN
penelitian
PROFITABILITAS
menunjukkan
TERHADAP Jurnal
bahwa modal
6 Jasniarisa(2021). NILAI Universitas
kerja tidak
PERUSAHAAN Putera Batam
berpengaruh
YANG
terhadap nilai
TERDAFTAR DI
perusahaan.
BURSA EFEK

INDONESIA

18
PENGARUH

KEBIJAKAN

DIVIDEN

TERHADAP

NILAI

PERUSAHAAN Hasil

DENGAN penelitian

KEBIJAKAN Jurnal menunjukkan

HUTANG Universitas hasil bahwa


Titin Koesmia Wati,
SEBAGAI Sultan Agung kebijakan
7 Sriyanto, Enis
VARIABEL Tirtayasa, dividen
Khaerunnisa(2018).
INTERVENING Volume XI, berpengaruh

PADA Nomor 1, positif terhadap

PERUSAHAAN nilai

SUB SEKTOR perusahaan.

INDUSTRI

BARANG

KONSUMSI

PERIODE 2011-

2016

19
Hasil

penelitian
Pengaruh
menunjukkan
Keputusan
hasil bahwa
Ghaesani Investasi, Jurnal
kebijakan
Nurviandaa, Keputusan Manajemen dan
8 dividen
Yulianib, Reza Pendanaan dan Bisnis Sriwijaya
berpengaruh
Ghasarma (2018). Kebijakan Dividen Vol.16 (3), 2018
positif dan
Terhadap Nilai
signifikan
Perusahaan
terhadap nilai

perusahaan.

Hasil
PENGARUH
penelitian
KEPEMILIKAN Skripsi
menunjukkan
MANAJERIAL NURFADILLA
bahwa
Anita & Yulianto DAN KEBIJAKAN MUBARAQ,
9 kebijakan
(2016) DIVIDEN Universitas
dividen tidak
TERHADAP Muhammadiyah
berpengaruh
NILAI (2020)
terhadap nilai
PERUSAHAAN
perusahaan.

20
B. KERANGKA PEMIKIRAN

Keputusan Investasi yang diambil oleh perusahaan berupa asset akan

mempengaruhi langsung kepada tingkat profit yang akan didapat oleh

perusahaan. Tingkat profit yang dimiliki oleh perusahaan akan

mempengaruhi penilaian dari para investor mengenai perusahaan tersebut.

Melalui sinyal-sinyal yang dijelaskan dengan signalling theory maka

investor dapat mengetahui keputusan yang diambil manajemen mengenai

investasi yang dilakukan dan tentunya akan berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Dengan modal kerja yang memadai, suatu perusahaan akan mampu

membayar seluruh kewajiban jangka pendeknya, memiliki cadangan yang

cukup untuk menghindari kekurangan persediaan, dan memberikan piutang

kepada pelanggan sehingga hubungan dengan pelanggan dapat terus

dipertahankan. Modal kerja hendaknya dikelola secara tepat untuk

mengetahui jumlah modal kerja optimal dibutuhkan oleh perusahaan,

karena modal kerja akan diproses terusmenerus selama perusahaan masih

menjalankan usahanya.

Pembagian dividen yang dilakukan oleh perusahaan akan

mempengaruhi nilai perusahaan dimata investor karena investor tentu

menghendaki pembagian dividen tinggi atas investasi yang mereka lakukan

sesuai dengan Bird in The Hand Theory. Semakin tingginya pembagian

dividen maka semakin tingginya minat investor terhadap perusahaan

tersebut dan dampaknya akan meningkatkan nilai perusahaan.

21
KEPUTUSAN INVESTASI

PERPUTARAN MODAL H2 NILAI PERUSAHAAN


KERJA

KEBIJAKAN DIVIDEN

Gambar 1.

Kerangka Pemikiran

1. Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan

Teori sinyal menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan

sinyal positif khususnya kepada investor dan kreditur mengenai prospek

perusahaan di masa mendatang, sehingga mengakibatkan nilai

perusahaan meningkat yang dapat ditinjau dari meningkatnya harga

saham perusahaan (Awulle dan Rondonuwu, 2018). Keputusan investasi

sebagai keputusan yang berhubungan mengenai menginvestasikan modal

dimasa ini untuk mendapatkan hasil atau keuntungan di masa mendatang

(Awulle dan Rondonuwu, 2018). Semakin tinggi tingkat keputusan investasi

yang ditetapkan perusahaan, maka menghasilkan kesempatan yang tinggi

untuk mendapatkan keuntungan yang besar (Meryana, et. al., 2021). Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maezel Herit Pricella,Andi

Nurwanah, dan Ramlawati (2021) hasil penelitian mereka menyatakan

22
bahwa Investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan namun

tidak berpengaruh secara signifikan.

2. Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Nilai Perusahaan

Pangesti (2017:7) menyatakan kebutuhan akan modal kerja menjadi

kebutuhan yang harus terpenuhi untuk dikeluarkan guna membiayai

operasional perusahaan sesuai porsi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Modal kerja merupakan aspek yang penting bagi setiap perusahaan

karena modal kerja adalah salah satu faktor penentu berjalannya

kegiatan operasional jangka pendek dalam perusahaan. Kegiatan

operasional tersebut berpengaruh pada pendapatan yang diperoleh

perusahaan. Perusahaan yang mampu menghasilkan nilai tambah atau

keuntungan yang berkelanjutan adalah perusahaan yang mampu

memanfaatkan modal kerjanya secara efektif dan efesien. Modal kerja

sangat berpengaruh dalam suatu organisasi ataupun perusahaan, karena

modal kerja itu adalah salah satu penggerak untuk melakukan aktivitas

di suatu perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Cendy Chandra & Jonnardi(2020) hasil penelitian mereka

menunjukkan bahwa Modal kerja berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

3. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan

Kebijakan deviden adalah kebijakan yang dikaitkan dengan

penentuan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan

23
kepada para pemegang saham sebagai deviden atau akan ditahan dalam

bentuk laba ditahan. Kebijakan terhadap pembayaran deviden

merupakan keputusan yang sangat penting dalam suatu perusahaan.

Kebijakan ini akan melibatkan dua pihak yang mempunyai kepentingan

yang berbeda, yaitu pihak pertama para pemegang saham, dan pihak

kedua perusahaan itu sendiri (Sukirni, 2012). Semakin besar deviden

yang dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja emiten atau

perusahaan akan dianggap semakin baik pula. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Ghaesani

Nurviandaa, Yulianib, Reza Ghasarma (2018) yang menunjukkan hasil

bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan.

C. HIPOTESIS

Dari kerangka pemikiran diatas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah :

H1 = Keputusan Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai

Perusahaan

H2 = Perputaran Modal Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Nilai Perusahaan

H3 = Kebijakan Dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai

Perusahaan

24
BAB III
DESAIN DAN METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Jenis

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dipandu oleh hipotesis tertentu.

Penelitian kuantitatif menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori,

melakukan generalisasi fenomena sosial yang diteliti. Salah satu tujuan penelitian

yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang dilakukan sebelumnya (Anggara,

2015). Pada penelitian ini metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui

pengaruh Keputusan Investasi(X1), Perputaran Modal Kerja(X2), dan Kebijakan

Dividen(X3) terhadap nilai perusahaan(Y) pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2019-2021.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan keadaan

saat penelitian. Metode ini bertujuan untuk mengungkapkan fakta-fakta hubungan

antara fenomena yang diteliti melalui deskripsian, pengembangan secara sistematis

faktual dan akurat. Diharapkan dengan menggunakan metode penelitian ini penulis

dapat mengetahui gambaran tentang pengaruh keputusan investasi, perputaran

modal kerja, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.

25
B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL DAN

PENGUKURAN VARIABEL

Variabel Dependen

Nilai Perusahaan (Y)

Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti

surat- surat berharga. Indikator untuk mengukur nilai perusahaan digunakan

pengukuran dengan price to book value (PBV) karena berkaitan dengan harga

saham perusahaan rata-rata perbulan dengan nilai bukunya. nilai buku sendiri

diperoleh perbandingan antara ekuitas dengan jumlah saham beredar perusahaan

dalam satu periode atau satu tahun. PBV dirumuskan dengan :

Harga Pasar per lembar saham


Price to Book Value (PBV) =
Nilai buku per lembar saham

Variabel Independen

Keputusan Investasi (X1)

Keputusan investasi yang didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang

dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan

net present value positif (Myers, 1977 dalam Wijaya dan Wibawa, 2010).

Keputusan investasi dalam penelitian ini diproksikan dengan EPS ( Earnings Per

26
Share), dimana EPS menunjukkan perbandingan antara laba perusahaan dengan

laba per lembar saham (earning per share). EPS dirumuskan dengan:

Laba Bersih
Earnings Per Share =
Jumlah Saham Beredar

Perputaran Moda Kerja (X2)

Menurut Kasmir (2010: 210) Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang

digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang

memiliki jangka waktu pendek. Modal kerja diartikan seluruh aktiva lancar yang

dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar.

Modal kerja dirumuskan dengan :

Penjualan Bersih
Modal Kerja =
Aset Lancar - Hutang Lancar

Kebijakan Dividen (X3)

Kebijakan Deviden adalah kebijakan untuk menentukan berapa keuntungan yang

harus dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham dan berapa banyak

yang harus disimpan kembali diperusahaannya sebagai laba yang ditahan.

Kebijakan dividen dalam penelitian ini diproksikan dengan Dividend Payout Ratio

(DPR), dimana rasio pembayaran dividen adalah persentase laba yang dibayarkan

kepada para pemegang saham dalam bentuk kas (Wijaya dan Wibawa, 2010). DPR

dirumuskan dengan :

27
Dividen per lembar saham
Dividend Payout Ratio (DPR) =
Laba per lembar saham

Jenis Skala
No Variabel Indikator
Variabel Pengukuran

Nilai
1 Dependen 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 Rasio
Perusahaan 𝑃𝐵𝑉 =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

Keputusan 𝐿𝑎𝑏𝑎𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
2 Independen 𝐸𝑃𝑆 = Rasio
Investasi 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

Perputaran
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
3 Modal Independen 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = Rasio
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Kerja

Kebijakan 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚


4 Independen DPR = Rasio
Dividen 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

Tabel 3.1

Tabel Operasional Variabel

C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

28
POPULASI

Menurut Arikunto Suharsimi (1998: 117), Populasi adalah keseluruhan objek

penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti sebuah elemen yang ada dalam

wilayah penelitian tersebut, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Perusahaan Perbankan yang

terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia periode 2019-2021 sebanyak 45 perusahaan.

No KODE NAMA PERUSAHAAN

1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk

2 AGRS Bank IBK Indonesia Tbk

3 AMAR Bank Amar Indonesia Tbk

4 ARTO Bank Jago Tbk

5 BABP Bank MNC Internasional Tbk

6 BACA Bank Capital Indonesia Tbk

7 BBCA Bank Central Asia Tbk

8 BBHI Bank Harda Internasional Tbk

9 BBKP Bank Bukopin Tbk

10 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk

11 BBNI Bank Negara Indonesi Tbk

12 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk

13 BBSI Bank Bisnis Internasional Tbk

14 BBTN Bank Tabungan Negara Tbk

29
15 BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk

16 BCIC Bank Jtrust Indonesia Tbk

17 BDMN Bank Danamon Tbk

18 BEKS Bank BPD Banten Tbk

19 BGTG Bank Ganesha Tbk

20 BINA Bank Ina Perdana Tbk

21 BJBR Bank BPD Jawa Barat dan Banten Tbk

22 BJTM Bank BPD Jawa Timur Tbk

23 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk

24 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk

25 BMRI Bank Mandiri Tbk

26 BNBA Bank Bumi Arta Tbk

27 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

28 BNII Bank Maybank Indonesia

29 BNLI Bank Permata Tbk

30 BRIS Bank BRI Syariah Tbk

31 BSIM Bank Sinarmas Tbk

32 BSWD Bank Of India Indonesia Tbk

33 BTPN Bank BTPN Tbk

34 NTPS Bank PTBN Syariah Tbk

35 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk

36 DNAR Bank Oke Indonesia Tbk

37 INPC Bank Artha GrahaInternasional Tbk

30
38 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk

39 MCOR Bank China onstruction Bank Indonesia Tbk

40 MEGA Bank Mega Tbk

41 NISP Bank OCBC Tbk

42 NOBU Bank Nationalnobu Tbk

43 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk

44 PNBS Bank Panin Dubai Syariah Tbk

45 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk

Tabel 3.2

Daftar Populasi Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

SAMPEL

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti oleh peneliti.

Menurut Sugiyono (2011:81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sehingga sampel

merupakan bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan

sampel harus menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh

pertimbangan-pertimbangan yang ada. Dalam teknik pengambilan sampel

ini penulis menggunakan teknik purpose sampling. Teknik purpose

sampling ini merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan

cara memilih sampel dari suatu populasi didasarkan pada informasi yang

tersedia serta sesuai dengan penelitian yang sedang berjalan sehingga

perwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan

(Anggara,2015). Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah :

31
1. Perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia periode 2019-

2021

2. Perusahaan yang mempublish laporan keuangan tahunannya secara

lengkap pada Bursa Efek Indonesia

Oleh karena itu, berdasarkan karakteristik sampel yang sudah disebutkan

diatas, maka saya mengambil 42 perusahaan Perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2019-2021 dengan periode pengamatan

selama 3 tahun adalah 126 sampel perusahaan.

NAMA
No KODE 2019 2020 2021 Keterangan
PERUSAHAAN

Bank Rakyat Indonesia


1 AGRO √ √ √ Lengkap
Agroniaga Tbk

Bank IBK Indonesia Tidak Terdaftar di


2 AGRS - - -
Tbk BEI

Bank Amar Indonesia


3 AMAR √ √ √ Lengkap
Tbk

4 ARTO Bank Jago Tbk √ √ √ Lengkap

Bank MNC
5 BABP √ √ √ Lengkap
Internasional Tbk

Bank Capital Indonesia


6 BACA √ √ √ Lengkap
Tbk

32
7 BBCA Bank Central Asia Tbk √ √ √ Lengkap

Bank Harda
8 BBHI √ √ √ Lengkap
Internasional Tbk

9 BBKP Bank Bukopin Tbk √ √ √ Lengkap

Bank Mestika Dharma


10 BBMD √ √ √ Lengkap
Tbk

Bank Negara Indonesia


11 BBNI √ √ √ Lengkap
Tbk

Bank Rakyat Indonesia


12 BBRI √ √ √ Lengkap
Tbk

Bank Bisnis
13 BBSI √ √ √ Lengkap
Internasional Tbk

Bank Tabungan
14 BBTN √ √ √ Lengkap
Negara Tbk

Bank Yudha Bhakti


15 BBYB √ √ √ Lengkap
Tbk

Bank Jtrust Indonesia


16 BCIC √ √ √ Lengkap
Tbk

17 BDMN Bank Danamon Tbk √ √ √ Lengkap

18 BEKS Bank BPD Banten Tbk √ √ √ Lengkap

19 BGTG Bank Ganesha Tbk √ √ √ Lengkap

20 BINA Bank Ina Perdana Tbk √ √ √ Lengkap

Bank BPD Jawa Barat


21 BJBR √ √ √ Lengkap
dan Banten Tbk

33
Bank BPD Jawa Timur
22 BJTM √ √ √ Lengkap
Tbk

Bank QNB Indonesia


23 BKSW √ √ √ Lengkap
Tbk

Bank Maspion
24 BMAS √ √ √ Lengkap
Indonesia Tbk

25 BMRI Bank Mandiri Tbk √ √ √ Lengkap

26 BNBA Bank Bumi Arta Tbk √ √ √ Lengkap

27 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk √ √ √ Lengkap

Bank Maybank
28 BNII √ √ √ Lengkap
Indonesia

29 BNLI Bank Permata Tbk √ √ √ Lengkap

30 BRIS Bank BRI Syariah Tbk √ √ √ Lengkap

31 BSIM Bank Sinarmas Tbk √ √ √ Lengkap

Bank Of India
32 BSWD √ √ √ Lengkap
Indonesia Tbk

33 BTPN Bank BTPN Tbk √ √ √ Lengkap

Bank PTBN Syariah


34 BTPS √ √ √ Lengkap
Tbk

Bank Victoria
35 BVIC √ √ √ Lengkap
Internasional Tbk

Bank Oke Indonesia


36 DNAR √ √ √ Lengkap
Tbk

34
Bank Artha

37 INPC GrahaInternasional - √ √ Tidak Lengkap

Tbk

Bank Mayapada
38 MAYA √ √ √ Lengkap
Internasional Tbk

Bank China

39 MCOR onstruction Bank √ √ √ Lengkap

Indonesia Tbk

40 MEGA Bank Mega Tbk √ √ √ Lengkap

41 NISP Bank OCBC Tbk √ √ √ Lengkap

Bank Nationalnobu
42 NOBU - √ √ Tidak Lengkap
Tbk

Bank Pan Indonesia


43 PNBN √ √ √ Lengkap
Tbk

Bank Panin Dubai


44 PNBS √ √ √ Lengkap
Syariah Tbk

Bank Woori Saudara


45 SDRA √ √ √ Lengkap
Indonesia 1906 Tbk

Jumlah perusahaan

Perbankan yang 44

terdaftar dalam BEI

Jumlah perusahaan

perbankan yang -2

melaporkan laporan

35
keuangan tahunan

tidak lengkap di BEI

Jumah perusahaan

yang mempublish

laporan keuangan
42
tahunan selama

periode 2019-2021 di

BEI secara lengkap

Tabel 3.3

Penentuan sampel

No KODE NAMA PERUSAHAAN

1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk

36
2 AMAR Bank Amar Indonesia Tbk

3 ARTO Bank Jago Tbk

4 BABP Bank MNC Internasional Tbk

5 BACA Bank Capital Indonesia Tbk

6 BBCA Bank Central Asia Tbk

7 BBHI Bank Harda Internasional Tbk

8 BBKP Bank Bukopin Tbk

9 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk

10 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk

11 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk

12 BBSI Bank Bisnis Internasional Tbk

13 BBTN Bank Tabungan Negara Tbk

14 BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk

15 BCIC Bank Jtrust Indonesia Tbk

16 BDMN Bank Danamon Tbk

17 BEKS Bank BPD Banten Tbk

18 BGTG Bank Ganesha Tbk

19 BINA Bank Ina Perdana Tbk

20 BJBR Bank BPD Jawa Barat dan Banten Tbk

21 BJTM Bank BPD Jawa Timur Tbk

22 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk

23 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk

37
24 BMRI Bank Mandiri Tbk

25 BNBA Bank Bumi Arta Tbk

26 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

27 BNII Bank Maybank Indonesia

28 BNLI Bank Permata Tbk

29 BRIS Bank BRI Syariah Tbk

30 BSIM Bank Sinarmas Tbk

31 BSWD Bank Of India Indonesia Tbk

32 BTPN Bank BTPN Tbk

33 BTPS Bank PTBN Syariah Tbk

34 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk

35 DNAR Bank Oke Indonesia Tbk

36 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk

Bank China onstruction Bank Indonesia


37 MCOR
Tbk

38 MEGA Bank Mega Tbk

39 NISP Bank OCBC Tbk

40 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk

41 PNBS Bank Panin Dubai Syariah Tbk

42 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk

Tabel 3.4

Sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 209-

2021

38
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan untuk

memperoleh data serta informasi yang dapat menunjang penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik dalam pengumpulan data, sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh teori-teori yang

mendukung penelitian ini dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji, serta

menelaah literatur teoritis berupa buku, makalah, dan jurnal yang berhubungan

dengan topik penelitian. Data ini dikumpulkan guna sebagai data pendukung

sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang

diteliti dan landasan teori untuk menganalisisnya.

2. Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan cara mencatat data-data yang telah dipublikasi

oleh lembaga-lembaga pengumpul data, mengumpulkan, serta mengkaji data

sekunder, yaitu berupa data laporan keuangan tahunan pada perusahaan

perbankan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019.

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data laporan keuangan perusahaan

yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti melakukan pencarian data

dengan cara browsing ke situs BEI www.idx.co.id, dan data pendukung

lainnya yang diperoleh melalui artikel- artikel di internet, bulletin, jurnal,

39
media cetak, website, blog ilmiah, laporan penelitian lain yang terkait dan

relevan dengan penelitian ini.

E. METODE ANALISIS DATA

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif (Sugiyono, 2014) adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Sedangkan statistik

deskriptif (Sujarweni, 2014) adalah menggambarkan berbagai karakteristik

data yang berasal dari suatu sampel, seperti (mean, median, modus dalam

bentuk analisis data maupun gambar/diagram).

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model persamaan

regresi yang digunakan dapat digunakan sebagai dasar estimasi yang tidak

bias. Terutama untuk data yang banyak, perlu menggunakan uji asumsi

klasik untuk lebih meyakinkan kesesuaian antara model persamaan regresi

tersebut. Adapun tahapan pengujian asumsi klasi menurut (Ghozali, 2016)

40
ada empat tahap, yaitu uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas,

dan autokorelasi.

1. Uji Normalitas.

Menurut (Ghozali, 2016) uji normalitas digunakan untuk mengetahui

apakah nilai residu (perbedaan yang ada) yang diteliti memiliki

distribusi normal atau tidak normal. Nilai risidu yang berdistribusi

normal akan membentuk suatu kurva yang kalau digambarkan akan

berbentuk lonceng (bell shaped curve). Uji normalitas dapat dilakukan

dengan menggunakan Histogram Regression Residual yang sudah

distandarkan, Menurut (Ghozali, 2016) data yang diuji dalam uji

normalitas akan dibuktikan normalitasnya dengan menggunakan uji

Kolmogorov-smirnov. Jika nilai Probability Sig (2 tailed) > α; sig > 0,05.

2. Uji Multikolinieritas.

Menurut (Widarjono, 2016) Gejala multikolinieritas dapat diketahui

melalui suatu uji yang dapat mendeteksi dan menguji apakah persamaan

yang dibentuk terjadi gejala multikolinearitas. Salah satu cara dari

beberapa cara untuk mendeteksi gejala multikolinearitas adalah dengan

menggunakan atau melihat tool uji yang disebut Variance Inflation

Factor (VIF). Jika nilainya VIF > 10 maka terdapat gejala

multikolinearitas yang tinggi.

3. Uji Heterokedastisitas.

41
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali, 2016) Gejala varians yang tidak sama

ini disebut dengan heteroskedastisitas, sedangkan adanya gejala residual

yang sama dari satu pengamatan ke pengamatan lain disebut dengan

homoskedastisitas. Sebuah model regresi dikatakan baik jika tidak

terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan (Priyatno, 2012) ada berbagai

macam uji heteroskedastisitas yaitu dengan uji park gleyser melihat pola

titik-titik pada scatterplots regresi atau dengan uji korelasi spearman’s

rho. Uji Park Gleyser digunakan untuk menguji ada tidaknya gejala

heteroskedastisitas dengan cara mengkorelasikan nilai absolut

residualnya dengan masing-masing variabel independen, yaitu:

1) Jika hasil nilai probabilitasnya memiliki signifikansi > 0,05 maka α

maka tidak mengalami gejala heteroskedastisitas.

2) Jika hasil nilai probabilitasnya memiliki signifikansi < 0,05 maka α

ada mengalami gejala heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi.

Uji autokorelasi digunakan untuk suatu tujuan yaitu mengetahui ada

tidaknya korelasi antar anggota serangkaian data yang diobservasi dan

dianalisis menurut ruang atau menurut waktu, cross section atau time

series. Uji ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya korelasi antara

residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Jika

terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau

42
tidak layak dipakai prediksi. persamaan regresi yang baik adalah yang

tidak memiliki masalah autokorelasi. Masalah autokorelasi baru timbul

jika ada korelasi secara liniear antara kesalahan penggangu periode t

(berada) dan kesalahan pengganggu periode t-1. Pengujian autokorelasi

menggunakan melalui uji Durbin Watson (Ghozali, 2016). Salah satu

ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji

Durbin Watson (DW), dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW dibawah - 2 (DW < - 2).

2. Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada diantar - 2 dan + 2

atau – 2 ≤DW≤+2.

3. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas + 2 atau DW > +

2.

Uji Regresi Berganda.

Analisis data penelitian ini menggunakan metode regresi berganda, dengan

alasan bahwa dalam penelitian ini melibatkan beberapa variabel bebas dan

satu variabel terikat (Ghozali, 2016). Adapun model dari regresi berganda

yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 + e

Keterangan :

Y = Variabel terikat (dependen)

X (1,2,3) = Variabel Bebas (Independen)

43
a = Nilai Konstan

b (1,2,3..) = Nilai koefisien regresi

Uji Hipotesis.

Uji hipotesis sama artinya dengan menguji signifikasi koefisien regresi

linier berganda secara parsial yang sekait dengan pernyataan hipotesis

penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan dua metode

untuk uji hipotesis, yaitu uji t dan uji F.

1. Uji T

Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel

penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat

(Sugiyono, 2014). Rumusnya sebagai berikut:

t=

t=

Keterangan :

t = nilai signifikan (t hitung) yang nantinya dibandingkan dengan t tabel

r = koefisien korelasi

n = banyaknya sampel

44
βn = koefisien regresi setiap variabel

Sβn = standar eror setiap variabel

Pengujian setiap koefisien regresi dikatakan signifikan apabila:

a) Bila nilai mutlak thitung > ttabel atau nilai probabilitas signifikansi

kebih kecil 0,05 maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis

alternative (Ha) diterima, sebaliknya.

b) Jika dikatakan tidak signifikan bilai nilai thitung< ttabel atau nilai

probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol (Ho)

diterima dari hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

2. Uji F.

Uji F dilakukan dengan menguji pengaruh variabel bebas secara

bersama-sama terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2014). Rumus untuk

mencari F:

F=

Keterangan:

R2 = Koefisien Determinasi

K = Banyak variabel independen (bebas)

N= Banyaknya sampel

45
Pengujian setiap koefisien regresi dikatakan signifikan apabila:

a) Jika dikatakan signifikan Fhitung > Ftabel atau nilai probabilitas

signifikansi kebih kecil 0,05, maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan

hipotesis alternatif (Ha) diterima sebaliknya.

b) Jika dikatakan tidak signifikan maka Fhitung < Ftabel atau nilai

probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol

(Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha).

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi (R2) berfungsi untuk melihat sejauh mana

keseluruhan variabel independen dapat menjelaskan variabel

dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Apabila

koefisien determinasi semakin mendekati 1 maka kemampuan menjelaskan

variabel independen terhadap variabel dependen adalah semakin kuat. Yang

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2016).

46
DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/284010-pengaruh-keputusan-investasi-

keputusan-p-a0491598.pdf

https://jurnal.fe.umi.ac.id/index.php/CESJ/article/view/960

https://aktiva.nusaputra.ac.id/article/view/87/83

https://journal.untar.ac.id/index.php/jpa/article/viewFile/9555/6057

https://journal.ubaya.ac.id/index.php/JIBT/article/download/4093/3384/

http://repository.upbatam.ac.id/969/1/cover%20s.d%20bab%20III.pdf

https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jsm/article/download/4319/3084

https://media.neliti.com/media/publications/284010-pengaruh-keputusan-investasi-

keputusan-p-a0491598.pdf

47
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/12502-Full_Text.pdf

48

Anda mungkin juga menyukai