Anda di halaman 1dari 2

Quiz 9 Perindo

Nama : Natasya Rahmawati

NIM. : 43219010008

Judul jurnal :
Kebijakan fiskal : anggaran belanja negara untuk perlindungan sosial dalam
penanganan pandemi covid-19

Tanggal Jurnal :
4 November 2020

Sumber : https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/alj/article/view/9539/4875

Kesimpulan dari jurnal tersebut :

Kebijakan fiskal dalam rangka memberikan perlindungan sosial berkaitan dengan


penanganan pandemi Covid-19 dilaksanakan melalui PMK Nomor 43/PMK.05/2020,
yang menyatakan bahwa kegiatan dalam penanganan pandemi COVID-19 dilakukan
berdasarkan alokasi dana dalam DIPA.
Anggaran perlindungan sosial dalam rangka penanganan pandemi covid-19 telah
terserap sebesar Rp 170,2 triliun atau 69,6 % dari total anggaran sebesar Rp 244,59
triliun. Dia meyakini bahwa pada akhir tahun mendatang diperkirakan serapan
anggaran pagu ini akan mencapai 100 %.
Anggaran perlindungan sosial sendiri terdiri dari Program Keluarga Harapan,
Kartu Sembako, Bansos Jabodetabek, Bansos Luar Jabodetabek, Prakerja, Diskon
Listrik, Subsidi Gaji, Subsidi Kuota/Internet Pendidikan, serta Bantuan Gaji Honorer
Guru.
Dalam hal terdapat kondisi mendesak/tidak dapat ditunda dalam penanganan
pandemi COVID-19, Pejabat Perbendaharaan dapat melakukan tindakan yang
berakibat pengeluaran atas beban APBN yang dananya tidak tersedia/tidak cukup
tersedia dalam DIPA. Tindakan dalam penanganan pandemi Covid-19 tersebut
dilakukan melalui pembuatan komitmen.
PMK Nomor 43/PMK.05/2020 merupakan peraturan kebijakan di bidang
anggaran belanja negara yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan sebagai dasar
teknis operasional dalam penanganan
pandemi Covid-19.

Saran terhadap kebijakan yang harus diambil pemerintah :

Menurut saya, berdasarkan jurnal tersebut kebijakan yang dilakukan pemerintah


sudah bagus namun hanya kurang tepat sasarannya saja, walaupun memang saat
pandemi seperti ini semua orang merasakan dampaknya, tapi sebaiknya untuk
masyarakat yang benar-benar membutuhkan pemerintah harus benar-benar
memberikan bantuan yang tepat dan untuk tidak mengalihkan/mengambil hak bansos
untuk masyarakat. Selain itu, pemerintah juga harus mulai membekali masyarakat
mengenai UMKM berbasis digital, jadi disaat seperti ini masyarakat masih tetap bisa
produktif melalui media sosial dan tetap dapat mendapatkan penghasilan untuk
mempertahankan hidupnya disaat seperti ini. Jadi karena adanya pandemi covid-19 ini
bukan halangan bagi masyarakat untuk mengembangkan dirinya menjadi inovatif dan
kreatif, justru situasi seperti ini harus sangat dimanfaatkan masyarakat Indonesia, dan
menjadikan UMKM Indonesia dikenal secara menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai