Muhammadiyah, Jl. K.H. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tanggerang Selatan,
Banten 15419
*Email : mawar@umj.ac.id
ABSTRAK
Penyebaran Virus Covid-19 yang terjadi saat ini semakin mengskhawatirakan dengan jumlah
peningkatan kasus yang sangat tajam setiap harinya. Oleh karena itu, Pemerintah harus memberikan
perlindungan kepada masyarakat dalam pencegahan maupun penanganan kasus Covid-19 sesuai amanat
Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Langkah yang ditempuh pemerintah ialah dengan melalui
implementasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun kebijakan
ini teryata berdampak pada aspek sosial ekonomi yang sangat besar di masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis dampak sosial ekonomi kebijakan PPKM di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Analisis data secara
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dengan menerapkan PPKM
memberikan dampak yang sangat besar dalam sektor sosial ekonomi. Pembatasan untuk melakukan
aktivitas dengan skala yang besar otomatis akan mengakibatkan kondisi ekonomi yang semakin sulit
dengan berhentinya sebagian besar aktivitas ekonomi Kebijakan PPKM juga telah memberi dampak
dalam interaksi hubungan sosial. Pembatasan aktivitas dan interaksi antar manusia menjadi persoalan
sosial karena kejenuhan dan kebosanan yang melanda selama mengikuti ketentuan harus di rumah saja.
Persoalan lain adalah bertambahnya jumlah penduduk miskin yang secara signifikan membuat jumlah
pengemis, anak-anak jalanan, para gelandangan dan tunawisma meningkat bahkan sangat mungkin
menambah jumlah orang yang mengalami gangguan jiwa. Angka perceraian berpotensi meningkat
karena timbulnya permasalahan di rumah tangga karena himpitan ekonomi. Angka pengangguran yang
semakin melonjak dengan sendiri akan menyebabkan tindakan kriminalitas juga meningkat. Dampak
ekonomi dan sosial diatas tentunya menjadi tantangan pemerintah dalam mengevaluasi kebijakan yang
diterapkan agar kondisi masyarakat tidak semakin memburuk.
ABSTRACT
The spread of the Covid-19 virus that is currently happening is increasingly worrying by seeing the
number of cases increasing which is very sharp every day. Therefore, the Government must provide
protection to the public in preventing and handling Covid-19 cases in accordance with the mandate of
the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. The steps taken by the government are through the
implementation of the policy for the Implementation of Restrictions on Community Activities (PPKM).
However, this policy turned out to have a very large socio-economic impact on the community. This
study aims to identify and analyze the socio-economic impact of policies (PPKM) in Indonesia. This
study uses a qualitative approach with a literature study method. Qualitative data analysis. The results
of the study show that government policies by implementing the PPKM policy have a very large impact
on the economic sector. Restrictions on carrying out activities on a large scale will automatically result
in increasingly difficult economic conditions with the cessation of most economic activities. The PPKM
policy has also had an impact on the interaction of social relations. Restrictions on activities and
interactions between humans have become a social problem because of the boredom and boredom that
occurs while following the provisions, one must stay at home. Another problem is the increase in the
number of poor people, which significantly increases the number of beggars, street children, the
homeless and the homeless, and it is very possible to increase the number of people with mental
disorders. The divorce rate has the potential to increase due to problems in the household due to the
economic crush. The increasing unemployment rate will automatically increase the crime rate. The
economic and social impacts above are certainly a challenge for the government in evaluating the
policies implemented so that people's conditions do not get worse.
2
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080
Mayoritas pekerja tersebut bekerja di dalam ulang di dalam sistem sosial sehingga akan
bidang usaha mikro kecil dan menengah tercipta titik keseimbangan yang baru ?
(UMKM), pariwisata, transportasi, dan Harus diakui bahwa dampak pandemi
manufaktur. Selain itu, kebijakan karantina covid-19 apalagi dengan pemberlakuan
wilayah/lockdown di negara lain juga kebijakan PPKM di Indonesia telah
ternyata memengaruhi berbagai unit usaha memaksa komunitas masyarakat harus
di Indonesia karena berbagai perusahan adaptif terhadap berbagai bentuk
tersebut kesulitan mengimpor bahan baku perubahan sosial yang diakibatkannya.
produksi dan mengekspor hasil produksi ke Ragam persoalan yang ada telah
berbagai negara lain.(kompas.com, 2020) menghadirkan desakan transformasi sosial
Dampak ekonomi kebijakan PPKM di masyarakat. Bahkan, bukan tidak
tidak berhenti di situ, selanjutnya, SMERU mungkin peradaban dan tatanan
Research Institute (2020) merilis hasil kemanusiaan akan mengalami pergeseran
simulasi dampak pandemi covid-19 ke arah dan bentuk yang jauh berbeda dari
terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia kondisi sebelumnya. Lebih lanjut, wajah
berbeda dengan proyeksi ideal dunia pasca pandemi bisa saja tidak akan
pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebesar pernah kembali pada situasi seperti
5 persen, kajian tersebut menerangkan awalnya. Dengan demikian, segala bentuk
bahwa angka itu akan turun dari 4,2 hingga aktivitas masyarakat yang dilakukan di
1 persen karena dampak penyebaran covid- masa pra-pandemi, kini harus dipaksa
19. Jadi, jika pertumbuhan ekonomi di untuk disesuaikan dengan standar protokol
Indonesia hanya terkoreksi menjadi 4,2 kesehatan. Tentu ini bukan persoalan yang
persen, tingkat kemiskinan berada di sederhana. Sebab pandemi Covid-19 telah
kisaran 9,22 persen hingga 9,71 persen. menginfeksi seluruh aspek tatanan
Artinya, jumlah orang miskin Indonesia kehidupan masyarakat yang selama ini
kemungkinan akan bertambah sebesar 1,3 telah diinternalisasi secara terlembaga
juta atau total orang miskin menjadi 26,09 melalui rutinitas yang terpola dan berulang.
juta. Jika ekonomi hanya tumbuh antara 1,2 Kedepan, masyarakat justru akan
dan 1 persen, tingkat kemiskinan dihadapkan pada situasi perubahan yang
diperkirakan menanjak antara 12,21 hingga tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
12,37 persen. Jumlah orang miskin naik Sejumlah tata nilai dan norma lama harus
sebanyak 8,03 hingga 8,45 juta atau total ditata ulang dan direproduksi kembali
orang miskin di Indonesia menjadi antara untuk menghasilkan sistem sosial yang
32,82 dan 33,24 juta. baru.
Selain dampak ekonomi akibat Melihat situasi dan kondisi yang
adanya kebijakan PPKM , yang mengalami diatas, dimana pandemi covid-19 tampak
perubahan yang cukup singnifikan adalah telah jauh berkembang dari suatu krisis
aspek sosial, dimana kondisi masyarakat kesehatan yang perlahan bereskalasi
yang belum siap beradaptasi tentu dapat menjadi krisis sosial–ekonomi, maka
menggoyahkan nilai dan norma sosial yang sangat penting kajian mengenai dampak
telah berkembang dan dianut oleh sosial dan ekonomi penerapan kebijakan
masyarakat selama ini. Meskipun, PPKM di Indonesia. Situasi tersebut tidak
masyarakat pada dasarnya memang akan luput dari kajian kebijakan publik karena
selalu mengalami perubahan. Masyarakat menyangkut suatu hal yang boleh dilakukan
tidak bisa dibayangkan sebagai keadaan dan yang tidak boleh dilakukan (do or not
yang tetap, melainkan sebagai proses yang to do) seperti menurut Thomas R. Dye
senantiasa berubah dengan derajat dalam Riant Nugroho (2003) menjelaskan
kecepatan, intensitas, irama, dan tempo bahwasanya Kebijakan publik sebagai
yang berbeda. Akan tetapi, dalam konteks sebagai “Whatever governments choose to
kebijakan PPKM, perlu diketahui bahwa do or not to do.”, yaitu segala sesuatu atau
apakah perubahan yang terjadi dalam apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk
masyarakat bersifat total sehingga dilakukan atau tidak dilakukan. Dye juga
menghasilkan sistem sosial baru ? atau memaknai kebijakan publik sebagai suatu
yang terjadi hanyalah proses negosiasi upaya untuk mengetahui apa sesungguhnya
3
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080
4
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080
5
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080
negatif 3,1 % (yoy) atau sebesar Rp 376.67 Sektor Industri, Dunia Usaha dan
triliun (hanya 30 % dari target APBN). Perdagangan
Sektor-sektor utama yang dominan Dari sisi sektor industri dan dunia
menyumbang penerimaan pajak seperti usaha termasuk perdagangan, persoalan
perdagangan, konstruksi dan real estate, besar yang dialami oleh negara-negara
pertambangan, serta transportasi dan ASEAN adalah karena faktor hubungan
pergudangan mengalami kontraksi. dagang dengan Cina, negara tempat
Meskipun memang beberapa sektor lainnya berawalnya wabah Covid-19. Data
masih tumbuh seperti jasa keuangan dan menunjukkan bahwa China merupakan
asuransi karena masih beroperasi selama mitra dagang dan investor eksternal
pandemi Covid-19 . terbesar untuk negara-negara kawasan
Di sisi lain, adanya wabah pandemi ASEAN. Tahun 2018 China menguasai
Covid-19 telah memicu peningkatan sekitar 17,1% dari total transaksi
realisasi belanja negara khususnya perdagangan ASEAN dan memberi
ditujukan dalam penanganan Covid-19. 5kontribusi sebesar 6,5% dari total Foreign
Data Kementerian Keuangan menunjukkan Direct Investment (FDI) (ASEAN, 2020).
bahwa hingga April 2020 realisasi belanja Begitu jua terkait supply chain
telah mencapai 23,87 % dari pagu APBN negara-negara ASEAN sangat bergantung
atau senilai Rp 623,98 triliun. Jumlah pada sektor industri manufaktur di China.
realisasi belanja ini terdiri dari belanja Dunia industri negara-negara ASEAN
pemerintah pusat meningkat sebesar 3,4 % mengalami goncangan awal terkait supply
(yoy) atau Rp 382,53 triliun, kemudian chain karena penutupan pusat industri
untuk belanja Transfer ke Daerah dan Dana utama untuk mesin dan elektronik di
Desa (TKDD) yang tumbuh negatif 8,0 % Propinsi Hubei karena kebijakan lockdown
(yoy) atau senilai Rp 241,45 triliun pemerintah setempat. Kekosongan suku
(Kemenkeu, 2020) cadang mengakibatkan aktivitas di
Porsi terbesar penggunaan realisasi sepanjang rantai pasokan akan
belanja pemerintah pusat adalah untuk menurunkan produksinya. Pabrik-pabrik
bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 61,4 terancam terhenti beroperasi sehingga akan
triliun dan belanja modal yang mencapai berdampak sistemik termasuk potensi
Rp 20,7 triliun. Peningkatan belanja bansos penambahan pengangguran karena PHK
sebesar 13,7 % (yoy) diperuntukkan (ASEAN, 2020).
kegiatan pendukung Sosial Safety Net Sehingga ketika negara China
(SSN) atau Jaring Pengaman Sosial dalam mengalami perlambatan ekonomi karena
menghadapi wabah pandemi covid-19. terdampak paling awal dari Covid-19, maka
Perlambatan berbagai aktivitas akan sangat berpengaruh terhadap negara-
ekonomi, dunia usaha, perdagangan dan negara ASEAN selain juga mengalami
berbagai sektor penggerak ekonomi real dampak langsung dari wabah tersebut.
telah menyebabkan potensi penurunan Perlambatan transaksi perdagangan dunia
PDRB Indonesia pada tahun 2020 sehingga dalam perkiraan WTO adalah antara 13%
otomatis terjadi penurunan pendapat per dan 32% pada tahun 2020, yang bahkan
kapita penduduk Indonesia. Dampak melebihi penurunan yang disebabkan oleh
langsungnya adalah penurunan daya beli Krisis Keuangan Global (WTO, 2020).
dan peningkatan jumlah penduduk yang Sehingga dapat disimpulkan bahwa dampak
berada dibawah standar garis kemiskinan yang akan dirasakan pada negara-negara
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. ASEAN diprediksi akan sangat sistemik,
Penurunan daya beli masyarakat akan luas dan mendalam meskipun akan
mempengaruhi perputaran uang di pasar bervariasi di setiap negara.
(market) sehingga semakin menekan Pembatasan Sosial Berskala Besar
perlambatan aktivitas perdagangan yang (PSBB) sebagai upaya menekan laju
akhirnya berdampak juga secara sistemik penularan Covid-19 mengharuskan seluruh
kepada sektor ekonomi. Sektor-sektor dunia industri, pelaku usaha dan pabrik-
ekonomi yang dimaksud adalah : pabrik untuk tutup dan dilarang beroperasi
kecuali industri yang bersifat strategis. Hal
6
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080
7
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080
akhirnya semakin menambah jumlah bisa jauh lebih banyak karena data tersebut
pengangguran karena mengalami PHK. berdasarkan laporan yang masuk ke PHRI
Para pedagang kecil, usaha mikro dan Pusat (Kompas, 2020).
pekerja informal pendukung pariwisata Kondisi sama terjadi pada sektor
yang berada di sekitar lokasi wisata sama transportasi yang bahkan mengalami
sekali kehilangan pendapatan dan berhenti dampak paling awal dengan adanya
total. Padahal klaster masyarakat ini sangat pembatasan akses kunjungan sejak wabah
rentan jatuh dalam kelompok masyarakat pandemi Covid-19 mulai terjangkit di
miskin. Wuhan. Penghentian akses transportasi
Salah satu contoh kecil dari sekian baik internasional (antar negara) maupun
banyaknya permasalahan di sektor domestik (antar wilayah) secara nyata
pariwisata dan perhotelan adalah kondisi berdampak terhadap operasional
pariwisata di pulau Bali. Perhimpunan perusahaan penyedia moda transportasi
Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali udara, laut dan darat. Terjadinya restriksi
menyatakan bahwa perekonomian di Bali kunjungan dan semakin ketatnya
saat wabah Covid-19 menjadi yang terparah pemeriksaan di pintu masuk menyebabkan
dalam sejarah karena tingkat hunian kamar banyak calon pendatang yang membatalkan
hotel di Bali sampai pada titik yang sangat kunjungannya sehingga tidak hanya
memprihatinkan yaitu zero atau nol. berdampak pada tingkat hunian hotel yang
Bahkan dampak yang ditimbulkan dari menurun drastis, namun juga penurunan
Covid-19 jauh lebih parah jika jumlah penumpang moda transportasi.
dibandingkan dengan peristiwa Bom Bali Industri penerbangan mengalami
dan letusan Gunung Agung. Tingkat hunian potential loss atau kehilangan pendapatan
hotel setelah kejadian bom Bali masih rata-rata hingga mencapai 70 persen.
berada pada sekitar 20 %, sedangkan Begitupula dengan PT. KAI yang average
setelah erupsi Gunung Agung bahkan masih okupasinya hanya tinggal 10 % sampai 16 %
mampu mencapai 60 % karena radius sejak mewabahnya Covid-19. Organisasi
berbahaya hanya pada jarak 12 KM. Tapi Angkutan Darat (ORGANDA) mencatat
Covid-19 telah membuat tingkat hunian potensi kerugian dari sektor transportasi
hotel di Bali adalah zero persen atau benar- darat mencapai 11 triliun lebih. Beberapa
benar kosong tidak ada tamu yang perusahaan transportasi melakukan alih
menginap. Jumlah hotel yang tutup sudah fungsi dari angkutan penumpang menjadi
mencapai 96 % dan bisa menjadi 100 % angkutan barang atau kargo sebagai
tutup semua karena wisatawan langkah penyelamatan dari kerugian yang
mancanegara akan dipanggil pulang ke semakin parah (Kompas, 2020a).
negaranya masing-masing. Sektor industri Beberapa perusahaan penerbangan
pariwisata Bali kehilangan potensi swasta terpaksa merumahkan ratusan
pendapatan yang mencapai miliaran rupiah karyawannya karena pendapatan
setiap harinya karena kunjungan wisatawan perusahaan hanya mengandalkan ekspedisi
asing mencapai 16 ribu sampai 17 ribu cargo saja sejak pelarangan penerbangan
orang setiap hari dengan rata-rata sipil diberlakukan. Lesunya dunia
pengeluaran belanja per orang mencapai Rp pariwisata dan transportasi pada akhirnya
20 juta. Perekonomian di Bali benar-benar berkontribusi terhadap lemahnya
porak-poranda karena wabah Covid-19 dan penerimaan negara dari sektor pajak dan
tentu terjadi juga pada daerah-daerah yang juga terhadap penurunan devisa negara.
sejenis dimana sektor pariwisata menjadi
andalan dalam menggerakkan Dampak Sosial Kebijakan PPKM
perekonomian masyarakat (Sugiari, 2020). Kebijakan PPKM membawa
Secara nasional di Indonesia dampak yang sangat besar dalam aspek
berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan sosial masyarakat Indonesia.Sebuah
Restoran Indonesia (PHRI) pusat sampai riset dilakukan oleh RB Consulting melalui
dengan awal April 2020 terdapat 1.266 survei secara online dengan melibatkan
hotel tutup dan 150 ribuan pegawainya Snapcart pada rentang waktu 17 Maret
terpaksa dirumahkan. Data ini secara riil sampai 28 Maret 2020, kegiatan ini
8
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080
menyasar sebanyak 2020 responden yang tidak mampu memenuhi kebutuhan fisik
berusia 15 sampai 50 tahun pada pria dan dan ekonomi sehari-hari.
wanita serta berdomisili di 8 kota besar di Larangan mengumpulkan massa
Indonesia. Hasilnya cukup mencengangkan dalam jumlah banyak baik indoor ataupun
dimana sebanyak 58 % responden outdoor telah berdampak secara sosial
mengalami gangguan dalam kehidupan khususnya pada acara-acara seremonial
sosialnya. Sebagian besar merasa terganggu resepsi pernikahan dan acar serupa. Ada
karena kebijakan pemerintah yang kekhawatiran para calon pengantin yang
mengharuskan setiap orang menjaga jarak telah menetapkan waktu dan tanggal
(physical distancing) dan di rumah saja resepsi namun terancam diundur atau
menjadi faktor penyebab utama gangguan dibatalkan karena ada kebijakan social and
dalam kehidupan sosial para responden physical distancing. Hal-hal seperti ini
(CNN, 2020). Kebijakan pemerintah yang sangat mungkin menimbulkan tekanan
melarang mudik pada hari raya untuk psikososial di masyarakat. Ditambah lagi
bersilaturahmi dengan orang tua, keluarga dengan masyarakat yang sudah haus
dan handai taulan tentu menjadi tekanan dengan hiburan dan wisata yang tidak bisa
sosial yang sangat berat karena benar-benar karena tidak adanya akses transportasi dan
merubah tradisi kebiasaan yang telah sarana wisata yang ditutup. Keinginan
berlangsung bertahun-tahun. refreshing dengan menonton acara-acara
Kebijakan PPKM juga telah memberi pertunjukan seperti konser musik, theater
dampak dalam interaksi hubungan sosial dan film di bioskop harus dikubur dalam-
antar masyarakat seperti adanya perasaan dalam selama masa wabah Covid-19. Situasi
kekhawatiran, kecurigaan dan menurunnya dan kondisi dimana aktivitas serba dibatasi
kepercayaan kepada orang di sekitar apalagi tentu akan memantik tekanan psikis dan
terhadap orang yang baru dikenal di masalah-masalah sosial yang dialami oleh
lingkungan tersebut. Ada sikap paranoid masyarakat.
terhadap orang lain yang baru dikenal
karena kekhawatiran orang tersebut Pembatasan pergerakan manusia
membawa virus sehingga bisa menularkan guna mengurangi resiko kontak juga telah
dan sebagainya. Anjuran untuk tidak menyebabkan aktivitas-aktivitas rutin
berjabat tangan juga telah mempengaruhi keagamaan yang dilaksanakan di tempat-
terhadap aspek sosial dan nilai-nilai di tempat ibadah juga dilakukan pembatasan
tengah masyarakat. Bagaimana adab yang bahkan penutupan. Majelis Ulama
dijunjung tinggi seseorang yang lebih muda Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa
menolak bersalaman atau jabat tangan bagi masyarakat yang beragama Islam
kepada yang lebih tua. Pemakaian masker untuk melaksanakan kegiatan ibadah sholat
juga telah menggeser nilai-nilai sosial di berjamaah lima waktu, sholat Jum’at,
masyarakat terkait interaksi dan sholat tarawih bahkan sampai Sholat Idul
komunikasi dengan lingkungan sekitar. Fitri dilakukan di rumah. Tempat-tempat
Pembatasan aktivitas dan interaksi ibadah agama lain juga dilakukan
antar manusia menjadi persoalan sosial pembatasan aktivitas ritualnya. Gereja-
karena kejenuhan dan kebosanan yang gereja dihimbau untuk tidak
melanda selama mengikuti ketentuan harus menyelenggarakan kegiatan misa kebaktian
di rumah saja. Persoalan lain adalah dan menyelenggarakan kegiatan
penambahan jumlah penduduk miskin akan peribadatan rutin lainnya. Pada intinya
meningkatkan jumlah pengemis, anak-anak adalah pembatasan interaksi antar manusia
jalanan, para gelandangan dan tunawisma semuanya harus dilakukan termasuk juga
bahkan sangat mungkin menambah jumlah polemik tentang pelarangan mudik dan
orang yang mengalami gangguan jiwa. atau pulang kampung dalam momentum
Angka perceraian berpotensi meningkat hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri
karena timbulnya permasalahan di rumah dan sebagainya telah membawa persoalan
tangga karena himpitan ekonomi setelah dari aspek keagamaan dan aspek sosial di
suami terkena PHK sehingga dianggap tengah-tengah masyarakat.
9
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080
Persoalan dampak politik dari Covid- usaha mikro, apabila peluang tersebut
19 secara substansial adalah potensi dimanfaatkan dibarengi dengan
munculnya krisis politik sebagai lanjutan pendampingan dari pemerintah akan
dari gangguan keamanan yang tidak sangat prospek untuk menghidupkan
diselesaikan secara menyeluruh atau kembali ekonomi masyarakat. Temuan yang
komprehensif dan berkeadilan. Sejarah di dilakukan oleh Tanoh, David dan Eric
Indonesia memberi pelajaran bagaimana (2020) berdasarkan hasil penelitian yang
peran elite-elite politik dengan latar dilakukan di Ghana bahwa pandemi covid
belakang organisasi masyarakat (ormas) 19 dapat menjadi prospek dan peluang
ataupun sebagai lembaga resmi dari partai dengan berinvestasi secara besar-besaran di
politik telah berperan sebagai provokator sektor kesehatan, pemerintah memberikan
dan aktor dalam berbagai pergolakan sosial dukungan untuk UMKM sehingga akan
politik di tanah air. Rasa ketidakpuasan menciptakan lapangan pekerjaan untuk
sekelompok masyarakat atas kebijakan- masyarakat.
kebijakan yang diambil pemerintah dalam
penanganan Covid-19 bisa menjadi bibit- 4. KESIMPULAN
bibit ketidakpuasan, kecemburuan sosial, Berdasarkan hasil penelitian yang
perasaan diskriminasi di mata hukum telah dipaparkan diatas maka dapat
ditambah dengan kesenjangan ekonomi dan disimpulkan bahwa penerapan kebijakan
kemiskinan yang makin meluas akan sangat pemberlakuan pembatasan kegiatan
mudah ditunggangi oleh agenda-agenda masyarakat (PPKM) sebagai upaya
politik. menanggulangi semakin meluasnya
Sedangkan dari segi keamanan, penyebaran virus covid 19 teryata
sangat jelas bahwa Covid-19 akan berdampak sangat luas. Upaya mengurangi
berdampak terhadap situasi keamanan di pergerakan manusia untuk mencegah
lingkungan masyarakat. Hal ini salah kontak melalui social distancing dan
satunya terkait dengan tingginya jumlah physical distancing realitasnya membawa
pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dampak yang besar dalam aspek sosial dan
menyebabkan angka pengangguran ekonomi. Pembatasan untuk melakukan
semakin melonjak, kesulitan dan himpitan aktivitas dengan skala yang besar otomatis
ekonomi akan memicu masalah-masalah akan mengakibatkan kondisi ekonomi yang
sosial di masyarakat termasuk masalah semakin sulit dengan berhentinya sebagian
keamanan karena meningkatnya besar aktivitas ekonomi .Kebijakan PPKM
kriminalitas. Berbagai motif tindak juga telah memberi dampak dalam interaksi
kriminalitas yang terjadi dari tidak punya hubungan sosial. Pembatasan aktivitas dan
uang untuk makan sampai motif kejahatan interaksi antar manusia menjadi persoalan
dengan kekerasan akan meningkat tajam sosial karena kejenuhan dan kebosanan
pada masa pandemi Covid-19. Dampak yang melanda selama mengikuti ketentuan
ekonomi dan sosial diatas tentunya menjadi harus di rumah saja. Persoalan lain adalah
tantangan pemerintah dalam mengevaluasi penambahan jumlah penduduk miskin
kebijakan yang diterapkan agar kondisi secara signifikan juga dapat meningkatkan
masyarakat tidak semakin memburuk. jumlah pengemis, anak-anak jalanan, para
Meningkatnya pandemi mempengaruhi gelandangan dan tunawisma bahkan sangat
interaksi sosial dan kegiatan ekonomi mungkin menambah jumlah orang yang
melalui kebijakan jarak sosial yang mengalami gangguan jiwa. Angka
diberlakukan yang memiliki tingkat perceraian berpotensi meningkat karena
keketatan yang berbeda ditiap-tiap wilayah. timbulnya permasalahan di rumah tangga
Kebijakan sosial teryata dapat karena himpitan ekonomi. Angka
mempengaruhi kesejahteraan sosial dan pengangguran yang semakin melonjak
ekonomi warga negara (Peterson, 2020) dengan sendiri akan menyebabkan
tindakan kriminalitas juga meningkat.
Disisi lain kondisi pandemi covid 19
sebenarnya membuka peluang-peluang UCAPAN TERIMAKASIH
ekonomi baru bagi pengembangan usaha-
10
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080
11
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080
12