I Gede Nurhayata
Jurusan Teknik Elektronika
Fakultas Teknik dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Ganesha
email : gede_nur@yahoo.co.id
Abstrak
Motor universal banyak digunakan sebagai tenaga penggerak pada peralatan listrik
portable seperti gerinda, mixer, blender dimana pengaturan kecepatannya umumnya memiliki
jangkah yang terbatas dan tidak halus Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sistem
pengaturan kecepatan motor universal yang mampu memberikan jangkah pengaturan lebih
lebar dan halus. Penelitian diawali dengan perancangan hardware untuk kendali thyristor
dengan metode kontrol sudut fasa. Selanjutnya perancangan perangkat lunak berbasis
mikrokontroler AT89S52 untuk mengatur sudut fasa penyalaan thyristor secara digital. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mikrokontroler AT89S52 mampu menghasilkan pengaturan nilai
sudut fasa penyalaan thyristor yang linier dalam rentang sudut nol derajat sampai 180 derajat
namun linieritas tersebut tidak sepenuhnya menghasilkan linieritas pada pengaturan kecepatan
motor universal .
Abstract
Universal motors are widely used as a driving force in portable electrical equipment such
as grinders, mixers, blenders where the speed settings generally have limited ranges and are
not subtle purpose of this study is to develop a universal motor speed control system which is
able to provide wider ranges and refined setting. The study begins with the design of the
hardware to control thyristor phase angle control method. Furthermore, the design of software-
based microcontroller AT89S52 to adjust the phase angle of the thyristor ignition digitally. The
results showed that the AT89S52 microcontroller capable of generating the setting value of the
phase angle of the thyristor ignition linear in the range of angle of 0 degrees to 180 degrees,
but linearity is not fully produce the linearity of the universal motor speed control.
mulai dari 0 sampai 7, jalur/kaki pertama zero crsossing. Algoritma yang digunakan
port-0 disebut sebagai P0.0 dan jalur / kaki untuk menghasilkan fungsi mikrokontroler
terakhir untuk port-3 adalah P3.7. seperti tersebut diperlihatkan pada gambar
(Rachmad Setiawan, 2006). 9.
Berdasarkan algoritma pada gambar
3. METODE PENELITIAN 9 tersebut dapat dijelaskan prinsip kerjanya
Pada penelitian ini menerapkan sebagai berikut: pertama kali mikrokontroler
metode pengembangan perangkat keras AT89S52 akan melakukan inisialisasi
dan perangkat lunak dari sistem pengaturan terhadap register misalnya menyetel nilai
kecepatan motor universal. Adapun sudut fasa penyulutan yang diinginkan.
diagram blok rancangan penelitian ini Kemudian mikrokontroler melakukan
diperlihatkan seperti pada gambar 8. pendeteksian sinyal sinkronisasi dari
Prinsip kerja dari diagram blok di atas sumber tegangan ac. Jika ada sinyal
adalah zero crossing menghasilkan sinyal sinkronisasi, maka waktu tunda penyalaan
sinkronisasi dengan mendeteksi titik akan mulai diaktifkan yang lamanya sesuai
persilangan nol dari sumber tegangan dengan nilai yang sudah disetel pada
bolak-balik. Sinyal sinkronisasi dikirim ke register. Jika waktunya sudah habis maka
mikrokontroler AT89S52 digunakan sebagai mikrokontroler akan mengaktifkan pulsa
titik start mengaktifkan waktu tunda triger dan selanjutnya dikirim ke thyristor.
penyalaan thyristor sehingga sudut fasa Dalam penelitian ini rancangan
penyalaan thyristor selalu serempak sistem pengaturan kecepatan motor
dengan fasa sumber tegangan ac. Ketika universal berbasis mikrokontroler AT89S52
waktu tunda sudut fasa penyalaan thyristor akan diuji dalam beberapa variabel
telah berakhir maka mikrokontroler pengujian yakni pengujian sinyal
membangkitkan pulsa penyulutan untuk sinkronisasi, pengujian respon sudut
thyristor. Pulsa penyulutan ini diperkuat penyulutan terhadap sinyal sinkronisasi,
terlebih dahulu oleh rangkaian driver dan pengujian linieritas tegangan keluaran
sehingga mampu menghasilkan nilai arus efektif terhadap sudut penyalutan thyristor.
penyulutan yang sesuai bagi thyristor agar
bisa menghantarkan arus listrik. dari Start
aktifkan
waktu tunda
sudut fasa
Waktu
tunda habis
Gambar 8. Diagram blok sistem pengaturan ?
kecepatan motor universal
3021
up
𝑘. 𝐼𝑎
dan jika tegangan keluaran efektif terhadap
sudut penyalaan thyristor disubstitusikan
daerah linier
diperoleh persamaan :
2 𝑉𝑚 2 1
√
2𝜋 (𝜋 − 𝛼 + 2 𝑠𝑖𝑛2𝛼)
𝑛= − (𝑅𝑠
Sudut fasa
𝑘. 𝐼𝑎
+ 𝑗𝑋𝑠)
Gambar 13. Linieritas tegangan keluaran dari persamaan ini terbukti bahwa
terhadap sudut fasa kecepatan motor universal juga
sepenuhnya tidak akan linier dan mengikuti
Tampak pada grafik di atas bahwa nilai dari akar kuadrat sudut fasa penyalaan
pada setiap nilai sudut penyalaan thyristor thyristor. Karena adanya perlawanan dari
memberikan nilai tegangan keluaran efektif reaktansi kumparan jangkar dan stator Rs
yang berbeda pada motor universal. + jXs yang nilainya selalu tetap maka
Pengaturan sudut fasa secara linier dengan bentuk kecepatan motor universal tidak
pertambahan sudut dengan nilai tetap akan jauh berbeda dengan bentuk kurva di
sebesar 10 derajat ternyata tidak atas.
menghasilkan respon tegangan keluaran
efektif yang linier secara keseluruhan. 5. SIMPULAN DAN SARAN
Terlihat pada grafik dimana linieritas hanya Berdasarkan hasil dan pembahasan
terjadi mulai sudut 60 derajat sampai 170 di atas maka dalam penelitian ini dapat
derajat. Pada rentang sudut tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
dimana perubahan tegangan keluaran 1. Pengembangan perangkat keras dan
efektif akan memberikan perubahan yang lunak dalam pengaturan kecepatan
nyata pada kecepatan motor universal. motor universal dengan metode kontrol
Sedangkan pada sudut penyalaan antara 0 sudut fasa penyalaan thyristor berbasis
derajat hingga 60 derajat menghasilkan mikrokontroler AT89S52 telah bekerja
bentuk kurva tak linier sehingga hanya dengan baik dalam rentang pengaturan
terjadi perubahan kecil pada tegangan sudut fasa dari nol derajat sampai 180
keluaran dan juga kecepatan pada motor derajat.
universal. Ketidaklinieran dari tegangan 2. Linieritas pengaturan sudut fasa
keluaran efektif terhadap pengaturan sudut penyalaan thyristor dalam rentang sudut
fasa disebabkan karena tegangan keluaran pengaturan dari nol derajat sampai 180
tersebut merupakan fungsi akar kuadrat derajat tidak diimbangi dengan linieritas
dari nilai sudut fasa sehingga tidak memiliki kecepatan motor universal karena
konstanta pembanding yang tetap. merupakan fungsi dari akar kuadrat
Kecepatan motor universal dipengaruhi sudut fasa.
oleh tegangan keluaran efektif Vo seperti
tampak pada persamaan berikut : Saran-Saran
𝐸𝑎 𝑉𝑜 − 𝐼𝑎 (𝑅𝑠 + 𝑗𝑋𝑠) Perlu diterapkan metode yang lain
𝑛= =
𝑐. 𝑐. dalam pengaturan tegangan keluaran
DAFTAR PUSTAKA
Rachmad Setiawan, 2006, Mikrokontroller
MCS-51, Penerbit Graha Ilmu,
Yogyakarta.
JM. Bourgeois dkk, 1994, Improved
Universal Motor Drive,
http://www.st.com/st-web-
ui/static/active/jp/resource/technical/
document/
application_note/CD00003829.pdf
Robert W. Erickson, 2001, Fundamentals of
Power Electronics, Kluwer Academic
Publishers, New York
ON Semiconduktor, 2007, TDA 1085
Universal Motor Speed Controller,
http://www.onsemi.com/pub_link/Col
lateral/TDA1085C-D.PDF
Motor Universal,
http://id.wikipedia.org/wiki/Motor_uni
versal, di download 25 Januari 2015