Anda di halaman 1dari 14

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Sudut Optimal Panel Surya dan


LAB POWER SYSTEM SEMESTER V
Efek Bayangan

111Equation Chapter 1 Section 1SUDUT OPTIMAL PANEL


SURYA DAN EFEK BAYANGAN

I. Tujuan Percobaan
Setalah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan
mampu:
1. Menentukan sudut optimal keluaran panel surya,
2. Menjelaskan pengaruh sudut kemiringan terhadap keluaran panel
surya,
3. Menjelaskan pengaruh efek bayangan terhadap keluaran panel
surya.
II. Teori Dasar
Komponen utama dari sistem PLTS atau photovoltaic system
adalah sel surya yang berfungsi untuk mengonversi energi cahaya
matahari menjadi energi listrik. Permasalahan utama dari photovoltaic
adalah besarnya daya keluaran yang dihasilkan relatif tidak konstan
karena dipengaruhi oleh besarnya intensitas matahari serta suhu
lingkungan di sekitarnya. Pada kondisi standarnya sistem photovoltaic
yang mempunyai efisiensi sebesar 10% dapat menghasilkan daya
sebesar 100 Watt pada saat intensitas matahari yang diterima
sebesar 1000 W/m2 dan pada suhu sebesar 25°C [1].
Daya yang dihasilkan oleh photovoltaic berbanding lurus dengan
besarnya intensitas matahari yang diterima panel surya. Semakin
besar intensitas matahari yang diterima oleh panel maka semakin
besar daya yang dapat dihasilkan oleh photovoltaic tersebut.
Besarnya intensitas matahari yang diterima oleh panel surya
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti letak astronomi lokasi
pemasangan panel, gerak semu harian dan tahunan matahari serta
cuaca [2].

Halaman 1 dari 14
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Sudut Optimal Panel Surya dan
LAB POWER SYSTEM SEMESTER V
Efek Bayangan

Gambar 1. Definisi sketsa untuk lintang dan bujur [4].


Untuk memaksimalkan intensitas matahari yang diterima oleh
panel surya maka pada perancangan sistem dibutuhkan sudut
kemiringan panel yang paling tepat untuk menerima radiasi matahari
yang paling tinggi. Sudut yang mempengaruhi pemasangan panel
surya pada instalasi ada 2 macam yaitu sudut kemiringan panel surya
terhadap bidang horizontal atau disebut juga dengan slope dan sudut
yang diukur searah dengan acuan arah selatan yang disebut dengan
sudut azimut [2], [3].
Gambar 1 menunjukkan Bumi yang berputar dalam 24 jam pada
porosnya, yang menentukan titik-titik kutub utara dan selatan N dan S.
Sumbu kutubnya normal terhadap bidang ekuator Bumi. Pada
Gambar 1, C adalah pusat Bumi. Titik P di permukaan bumi
ditentukan oleh garis lintangnya ϕ dan garis bujur ψ; ϕ positif untuk
titik-titik di utara Khatulistiwa, negatif di selatan Khatulistiwa. Dengan
kesepakatan internasional, ψ diukur positif ke arah timur dari
Greenwich, Inggris Bidang vertikal utara-selatan melalui P adalah
bidang meridional lokal E dan G pada Gambar 1 adalah titik-titik di
Khatulistiwa yang masing-masing memiliki garis bujur yang sama
dengan P dan Greenwich [4].
Sudut jam ω di P adalah sudut yang melaluinya bumi berotasi
sejak matahari siang. Karena Bumi berputar (360 °/24 jam) = 15
°/jam, sudut jam diberikan oleh:

Halaman 2 dari 14
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Sudut Optimal Panel Surya dan
LAB POWER SYSTEM SEMESTER V
Efek Bayangan

Gambar 2. Variasi deklinasi bumi karena revolusinya [4].

15 ° 15 °
ω=
( )
h
−1 ( solar
h ( )
t −12 h ) ¿ −1 ( t zone−12 h ) + ωeq + ( ψ−ψ zone ) 22\*

MERGEFORMAT ()
di mana t solar dan t zone masing-masing adalah waktu matahari dan lokal
(diukur dalam jam), ψ zone adalah bujur di mana Matahari berada di atas
kepala ketika t zone adalah tengah hari (yaitu di mana waktu matahari
dan waktu lokal bertepatan), ω positif di malam hari dan negatif di
pagi hari. Istilah koreksi kecil ω eq disebut persamaan waktu; itu tidak
pernah melebihi 15 menit dan dapat diabaikan untuk sebagian besar
tujuan [4].
Bumi mengorbit Matahari sekali setahun, sedangkan arah
porosnya tetap di ruang angkasa, dengan sudut δ 0 = 23,45°. Sudut
antara arah Matahari dan bidang ekuator disebut deklinasi δ,
berkaitan dengan perubahan musim. Jika garis dari pusat Bumi ke
Matahari memotong permukaan Bumi di P pada Gambar 1, maka δ
sama dengan ϕ, yaitu deklinasi adalah garis lintang titik di mana
Matahari tepat berada di atas kepala pada tengah hari. Oleh karena
itu (Gbr. 2.6), δ bervariasi dengan lancar dari +δ = +23,45° pada
pertengahan musim panas di belahan bumi utara, hingga -δ = -23,45°
pada pertengahan musim dingin utara. Secara analitis dituliskan
sebagai [4]:

Halaman 3 dari 14
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Sudut Optimal Panel Surya dan
LAB POWER SYSTEM SEMESTER V
Efek Bayangan

Gambar 3. Sudut-sudut posisi matahari terhadap suatu benda miring.

δ =δ 0 sin [360 ° ( 284+n ) /365 ] 33\* MERGEFORMAT ()


dengan n adalah hari dalam tahun (n = 1, artinya 1 Januari)
Terdapat beberapa parameter sudut-sudut yang penting dalam
menentukan posisi matahari sebagaimana ditunjukkan di Gambar 2,
yaitu [5]:
a. Sudut latitude (ϕ), merupakan sudut lintang utara atau selatan dari
garis ekuator, yang bernilai positif untuk lintang utara, (-90° < ϕ <
90°).
b. Sudut deklinasi (δ), merupakan sudut posisi matahari saat solar
noon (ketika matahari berada tepat di atas posisi lokal suatu
daerah) terhadap garis ekuator/khatulistiwa, yang bernilai positif
untuk saat matahari di wilayah utara, (- 23,45° <S< 23,45°).
c. Sudut tilt/slope (β), merupakan sudut kemiringan suatu bidang
terhadap garis horizontal, (0° < /? < 180°).
d. Sudut azimuth (γ ), merupakan sudut deviasi dari proyeksi suatu
benda pada bidang horizontal terhadap garis selatan-utara, yang
bernilai positif untuk arah ke barat, (-180° < y < 180°).
e. Sudut solar azimuth (γ s ), merupakan sudut deviasi dari proyeksi
radiasi matahari pada bidang horizontal terhadap garis selatan-
utara, yang bernilai positif untuk arah ke barat.

Halaman 4 dari 14
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Sudut Optimal Panel Surya dan
LAB POWER SYSTEM SEMESTER V
Efek Bayangan

f. Sudut jam atau hour angle (ω), merupakan perubahan nilai sudut
matahari dari arah timur atau barat akibat rotasi bumi dengan nilai
15° per jam, yang saat pagi bernilai negatif dan sore bernilai positif.
g. Sudut kedatangan atau incidence angle (θ), merupakan sudut
antara radiasi matahari terhadap garis normal dari suatu
permukaan.
h. Sudut zenith (θ Z), merupakan sudut antara radiasi metahari
terhadap garis normal dari permukaan horizontal.
Berdasarkan sudut-sudut di atas, sudut datang matahari dapat
dihitung dengan
cos θ=( A−B ) sin δ + [ C sin ω+ D+ E cos ω ] cos δ 44\* MERGEFORMAT ()
dengan
A=sin ϕ cos β , B=cos ϕ sin β cos γ , C=sin β sin γ , D=cos ϕ cos β
E=sin ϕ sin β cos γ
Sudut kedatangan (θ) mendekati nol, maka menghasilkan
radiasi yang optimal bagi suatu bidang. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan teknologi solar tracker yang dapat mengikuti
pergerakan matahari setiap saat. Namun sistem tersebut akan
mengonsumsi energi dalam jumlah yang cukup besar sehingga tidak
dapat menghasilkan keuntungan ekonomis [5]. Pengaruh sudut
kedatangan (θ) terhadap tegangan, arus, daya dan efisiensi keluaran
panel surya dapat dilihat pada Gambar 4. Tegangan, arus, daya dan
efisiensi maksimal dicapai pada sudut datang 90° atau dengan kata
lain sumber cahaya tegak lurus terhadap panel surya [3].

Halaman 5 dari 14
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Sudut Optimal Panel Surya dan
LAB POWER SYSTEM SEMESTER V
Efek Bayangan

Selain sudut datang dapat mempengaruhi daya keluaran panel


surya, faktor lain juga karena adanya bayangan (shading) yang
menutupi sebagian dari panel surya. Efek bayangan merupakan
kemungkinan terhalangnya panel surya akibat dari bayangan suatu
benda sehingga mengakibatkan berkurangnya radiasi sinar matahari
yang dapat diterima oleh sel-sel pada panel surya. Dibanyak kasus
panel surya akan tertutup oleh bayangan, baik sebagian atau
seluruhnya. Bayangan yang terjadi sering disebabkan oleh awan yang
lewat, bangunan tinggi, menara-menara tinggi, pohon, kotoran
burung, debu, dan juga bayangan dari satu panel di sisi yang lain,
seperti pada Gambar 6 [6].
Panel surya, terdiri dari beberapa silikon yang diserikan untuk
menghasilkan daya yang diinginkan. Satu silikon menghasilkan 0.46
Volt, untuk membentuk panel surya 12 Volt, 36 silikon diserikan,
hasilnya adalah 0.46 Volt x 36 = 16.56. Shading adalah dimana salah
satu atau lebih sel silikon dari panel surya tertutup dari sinar matahari
[6]. Pada kasus shading ini, sel surya yang tertutupi akan berhenti
memproduksi energi listrik dan berubah menjadi beban pasif. Sel ini
akan berlaku seperti Dioda dalam kondisi memblok arus yang

Gambar 4. Hubungan Sudut datang cahaya terhadap arus .

Halaman 6 dari 14
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Sudut Optimal Panel Surya dan
LAB POWER SYSTEM SEMESTER V
Efek Bayangan

Bayangan
/shading

Gambar 5. Dioda by-pass pada string panel surya.


diproduksi oleh sel lain dalam hubungan seri dan akan
membahayakan keseluruhan produksi dari modul surya tersebut,
terlebih dapat merusak modul akibat adanya panas yang berlebih [7].
Untuk menghindari efek dari bayangan akibat shading pada
suatu string panel surya, maka diantisipasi dengan penggunaan
Dioda by-pass yang terpasang paralel pada masing-masing modul
seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 5. Berdasarkan gambar
tersebut, jika sebuah sel dari panel surya mendapat bayangan, maka

Gambar 6. Bayangan yang menutupi sebagian permukaan panel surya.

Halaman 7 dari 14
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Sudut Optimal Panel Surya dan
LAB POWER SYSTEM SEMESTER V
Efek Bayangan

Gambar 7. Kurva karakteristik I-V dan P-V panel surya dengan efek
bayangan.
sel tersebut tidak dapat menghasilkan arus. Berhubung struktur panel
terdiri dari beberapa sel yang terhubung secara seri dan paralel, maka
arus yang dihasilkan oleh sel lain tidak dapat disalurkan. Hal ini akan
membuat panel tersebut akan menghasilkan panas dan ini akan
mempengaruhi kinerja dari panel tersebut bahkan dapat merusak
panel, jika berlangsung secara terus menerus. Adanya Dioda by-pass
akan melewatkan arus yang dihasilkan oleh sel lain yang terhubung
secara seri dengan sel yang mendapat bayangan.
Efek dari bayangan terhadap daya keluaran panel surya ini
adalah berkurangnya daya yang dihasilkan. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya, bayangan ini menyebabkan jumlah sel yang terkena
bayangan, tidak dapat menghasilkan arus. Dengan demikian daya
yang dibangkitkan juga akan menurun. Kurva karakteristik I-V dan P-V
dengan adanya efek bayangan ini dapat dilihat pada Gambar 7.
Daya yang dihasilkan oleh panel surya diberikan oleh:
Pout =V oc × I sc × FF 55\* MERGEFORMAT ()
FF (fill factor) dihitung dengan
FF=[ V oc −ln ( V oc +0.72 ) ] / ( V oc +1 ) 66\* MERGEFORMAT ()
dengan
V oc adalah tegangan hubung buka (V)
I sc adalah arus hubung singkat (I)
Sehingga efisiensi dari panel surya adalah dihitung dengan

Halaman 8 dari 14
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Sudut Optimal Panel Surya dan
LAB POWER SYSTEM SEMESTER V
Efek Bayangan

η=Pout / P¿ 77\* MERGEFORMAT ()


P¿ merupakan daya input yang dihitung dengan
P¿ =G/ A 88\* MERGEFORMAT ()
dengan
G adalah iradiasi (W/m2)
A adalah Luasan area permukaan panel surya (m 2)
III. Alat dan Bahan
1. Simulator panel surya : 1 set
2. Panel surya jenis monokristal : 1 buah
3. Multimeter : 2 buah
4. Resistor variabel : 1 buah
5. Kabel Penghubung : secukupnya
IV. Keamanan & Keselamatan Kerja (K3)
A. Potensi Bahaya
1. Electric Shock yang dapat mempengaruhi aliran arus di badan
manusia.
4. Busur api (arcing) yang dapat menghasilkan panas dan dapat
mengakibatkan hubung singkat, kebakaran, luka sampai kematian.
5. Kebakaran yang diakibatkan oleh kondisi overload dari peralatan
dan kabel.
B. Antisipasi
1. Mengikuti petunjuk instruksi manual dan pembimbing.
6. Memeriksa kembali semua rangkaian sebelum memulai
mengoperasikan peralatan praktikum dengan pengawasan
pembimbing.
7. Matikan semua sumber tegangan sebelum membuat atau
mengubah koneksi apa pun.
8. Menggunakan peralatan pelindung seperti safety shoes dan helmet
bila diperlukan.
9. Biasakan diri Anda dengan peralatan keamanan Emergency stop,
Alat pemadam api dan MCB

Halaman 9 dari 14
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Sudut Optimal Panel Surya dan
LAB POWER SYSTEM SEMESTER V
Efek Bayangan

V. Rangkaian Percobaan
Rangkaian untuk percobaan sudut optimal panel surya dapat
dilihat pada Gambar 8.
VI. Prosedur Percobaan
A. Sudut Optimal
1. Mempersiapkan Alat dan Bahan percobaan,
10. Merangkai alat dan bahan sesuai gambar rangkaian,
11. Menyalakan sumber cahaya (lampu) dan mengukur besar
intensitas cahaya dengan menggunakan Lux meter dan posisikan
resistor variabel pada posisi minimum,
12. Posisikan panel surya tegak lurus terhadap lampu, kemudian catat
arus hubung singkat dan tegangan hubung buka yang tampil pada
alat ukur kemudian catat pada Tabel 1,
13. Putar panel surya sebesar 15° ke kiri, kemudian catat arus dan
tegangan yang tampil pada alat ukur dan catat pada Tabel 1,
14. Ulangi langkah 5 sampai posisi panel 90° dengan kenaikan 15°,
15. Ulangi langkah 6 sampai posisi panel 90° dengan kenaikan 15°,
akan tetapi diputar pada sebelah kanan.
16. Off-kan lampu.

Switch

Voltge AC Source
Regulator

- +
LED Lam
Port panel
A
TC

PV Module Lux meter

Resistor Variable

TC Controller V
Gambar 8. Rangkaian percobaan.

Halaman 10 dari 14
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Sudut Optimal Panel Surya dan
LAB POWER SYSTEM SEMESTER V
Efek Bayangan

B. Efek Bayangan
1. Dengan menggunakan rangkaian sebelumnya, tutuplah permukaan
panel surya ¼ dari luasannya.
2. On-kan lampu, buatlah tegangannya sampai mendekati 0V dengan
memperkecil nilai tahanan geser, kemudian catat arusnya pada
Tabel 2.
3. Naikkan tegangannya menjadi 2V kemudian catat arusnya pada
Tabel 2
4. Ulangi langkah 3 sampai mencapai tegangan maksimum dengan
kenaikan tegangan sebesar 2V,
5. Ulangi langkah 2- 4 masing-masing dengan permukaan panel surya
yang tertutup ½ dan ¾,
6. Off-kan lampu dan rapikan alat dan bahan.
VII. Tabel Percobaan
Tabel 1. Hasil pengukuran arus dan tegangan pada berbagai sudut panel
surya.
Sudut Panel Surya Tegangan Hubung Buka Arus Hubung Singkat
(°) (V) (A)
-90
-75
-60
-45
-30
-15
0
15
30
45
60
75
90
Tanda – (minus) panel diputar ke kiri
E = ............... Lux

Halaman 11 dari 14
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Sudut Optimal Panel Surya dan
LAB POWER SYSTEM SEMESTER V
Efek Bayangan

t = ..........°C
Tabel 2. Hasil pengukuran arus panel surya pada berbagai luasan
bayangan yang menutupi panel surya.
Tegangan Arus
Panel Surya (A)
(V) Bayangan ¼ Bayangan ½ Bayangan ¾
0 * * *
2
4
6
8
10
12
14
Voc
(V)

E = ............... Lux
t = ..........°C
* Isc

VIII. Tugas
Buatlah analisis dari data yang diperoleh yang meliputi:
1. Kurva sudut panel surya terhadap I dan V,
2. Buatlah persamaan dari kurva yang dibuat beserta koefisien
determinasinya,
3. Berikan penjelasan pengaruh sudut datang terhadap keluaran
panel surya (tegangan dan arus),
4. Berdasarkan poin 2 di atas hitunglah sudut optimalnya,
5. Hitunglah arus dugaan pada sudut datang di luar yang diuji,
6. hitunglah RMSE (Root Mean Square Error) dari persamaan yang
didapat pada poin 2 sebelumnya,
7. Buatlah kurva I-V dan P-V berdasarkan data pengukuran pada
berbagai kondisi bayangan,

Halaman 12 dari 14
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Sudut Optimal Panel Surya dan
LAB POWER SYSTEM SEMESTER V
Efek Bayangan

8. Hitunglah efisiensi panel surya pada berbagai kondisi bayangan


dan berikan penjelasan dari hasil perhitungan tersebut.
9.

Halaman 13 dari 14
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Sudut Optimal Panel Surya dan
LAB POWER SYSTEM SEMESTER V
Efek Bayangan

DAFTAR PUSTAKA

[1] U. Usman, A. R. Idris, Sofyan, dan I. Syamsuddin, “Pemodelan dan


Simulasi Photovoltaic Menggunakan Pendekatan Model Tiga Diode,”
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, vol. 9, no. 4,
hal. 423–429, Des. 2020, doi: 10.22146/jnteti.v9i4.688.
[2] D. L. Pangestuningtyas, H. Hermawan, dan K. Karnoto, “Analisis
Pengaruh Sudut Kemiringan Panel Surya Terhadap Radiasi Matahari
yang Diterima oleh Panel Surya Tipe Larik Tetap,” Transient: Jurnal
Ilmiah Teknik Elektro, vol. 2, no. 4, hal. 930–937, Sep. 2014, doi:
10.14710/transient.2.4.930-937.
[3] S. Samsurizal, A. Makkulau, dan C. Christiono, “Analisis Pengaruh
Sudut Kemiringan terhadap Arus Keluaran pada Photovoltaic dengan
Menggunakan Regretion Quadratic Method,” Energi & Kelistrikan, vol.
10, no. 2, hal. 137–144, Jan. 2019, doi: 10.33322/energi.v10i2.286.
[4] J. Twidell dan T. Weir, Renewable Energy Resources, 3 ed.
Routledge, 2015.
[5] B. Sutanto, Y. D. Herlambang, B. Bono, A. S. Alfauzi, dan D. A.
Munawwaroh, “Optimalisasi Arah Sudut Tilt dan Sudut Azimuth dari
Alat Pemanen Energi Radiasi Matahari di Semarang, Jawa Tengah,”
Eksergi: Jurnal teknik Energi, vol. 17, no. 2, hal. 145–154, 2021, doi:
10.32497/eksergi.v17i2.2545.
[6] P. A. Mertasana, “Pengaruh Kebersihan Modul Surya Terhadap Daya
Output yang di Hasilkan Pada PLTS Kayubihi Kabupaten Bangli,”
Teknik Elektro dan Komputer, Jimbaran, 2017. Diakses: Sep. 25,
2021. [Daring]. Tersedia pada:
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/506844982201
1e54c7c364840be42083.pdf.
[7] B. F. Azarin, “Analisis Efisiensi Photovoltaic Ditinjau dari Variasi
Bayangan pada Panel Surya,” Politeknik Sriwijaya, Sriwijaya, 2016.

Halaman 14 dari 14

Anda mungkin juga menyukai