0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengaturan kecepatan motor induksi satu fase, diantaranya dengan mengubah jumlah pasang kutub, mengatur frekuensi masukan menggunakan inverter, menggunakan tahanan luar, dan pengendalian vektor.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengaturan kecepatan motor induksi satu fase, diantaranya dengan mengubah jumlah pasang kutub, mengatur frekuensi masukan menggunakan inverter, menggunakan tahanan luar, dan pengendalian vektor.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengaturan kecepatan motor induksi satu fase, diantaranya dengan mengubah jumlah pasang kutub, mengatur frekuensi masukan menggunakan inverter, menggunakan tahanan luar, dan pengendalian vektor.
Descha Delsitory Tambunan (2017-71-070) Hendrawan Tri Agung (2017-71-071) Bogar Chandra Purnama (2017-71-072) Muhamad Fauzi (2017-71-073)
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR
Pada era modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi yang tepat guna sangat diperlukan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Sebagian besar alat industri dan rumah tangga menggunakan tenaga listrik sebagai energi penggerak utamanya. Penggunaan motor AC satu phase saat ini banyak digunakan di berbagai aplikasi. Salah satu penggunaan motor AC yang sering ditemui yaitu terdapat diperabotan rumah tangga berupa mesin cuci dan peralatan-peralatan yang serig dijumpai dalam rumah seperti kipas angin, AC, dan yang lainnya. Mengubah Pasang Kutub Kecepatan putar pada motor AC (Bolak Balik) dapat dihitung dengan rumus seperti dibawah: ns = Dimana : ns = Kecepatan Putar Dari Medan Putar Stator (rpm) f = Frekuensi (Hz atau cps) p = Jumlah Pasang Kutub Pada Motor
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa untuk mendapatkan besarnya putaran medan stator dapat dengan menambah atau mengurangi jumlah pasang kutubnya. Namun putaran yang dihasilkan tidak bisa tepat seperti putaran yang diinginkan dalam artian putaran yang dihasilkan secara kasar tidak dengan sehalus seperti pada pengendalian motor induksi dengan pengaturan frekuensi input. Mengatur Frekuensi Salah satu pengaturan kecepatan motor induksi ini dapat dilakukan dengan cara mengatur frekuensi yang masuk ke motor. Dengan kemajuan teknologi, maka cara ini sudah sangat mudah dilakukan. Bila frekuensi sumber yang diberikan ke motor semakin besar, maka motor akan berputar semakin cepat. Tetapi bila frekuensi sumber yang diberikan ke motor semakin rendah, maka motor akan berputar semakin lambat. Mengatur Besarnya Frekuensi Dengan PWM (Pulse Width Modulation) Mengatur frekuensi sumber daya Selain jumlah kutub, pengubahan frekuensi juga akan berpengaruh pada kecepatan putar motor induksi. Hal yang harus diperhatikan, bahwa dengan pengubahan frekuensi adalah kerapatan fluks yang ada harus diusahakan tetap, agar kopel yang dihasilkan pun tidak berubah, untuk itu tegangan jaringan pun harus diubah seiring dengan pengubahan frekuensi. Hal yang paling umum dalam penerapan cara ini adalah dengan menggunakan perangkat yang dikenal sebagai inverter. Inverter berfungsi untuk mengubah listrik DC menjadi listrik AC dengan tegangan dan frekuensi yang dapat diatur. Menggunakan Tahanan Luar Pengaturan tahanan luar untuk mengatur kecepatan putaran dengan cara pengaturan tahanan luar hanya bisa dilakukan pada motor induksi rotor belitan. Dengan mengubah- ubah nilai tahanan luar yang terhubung ke rotor, maka besarnya kopel akan berubah, demikian juga dengan kecepatan putarnya. Adapun kerugian dari pengaturan jenis ini adalah rendahnya efisiensi pada saat kecepatan putarnya dikurangi, di mana rugi-rugi daya dihasilkan cukup besar. Pengendalian motor induksi tiga phasa dengan kontrol vektor adalah suatu cara yang digunakan untuk memperbaiki unjuk kerja motor. Unjuk kerja yang buruk menyebabkan penggunaan motor menjadi terbatas. Seperti diketahui motor induksi relatif murah, kokoh dan mudah perawatannya namun mempunyai masalah dalam pengaturan kecepatannya . Metoda kontrol vektor dilakukan dengan cara mengestimasi fluks rotor dan posisi rotor. Kontrol vektor dikenal sebagai kontrol berorientasi medan, yang diterapkan pada motor induksi sehingga menghasilkan unjuk kerja yang mendekati unjuk kerja motor arus searah. Pada motor arus searah pemisahan hubungan antara torsi dengan fluks dapat dilakukan dengan menyusun model rangkaian penguat motor , sedangkan pada motor induksi, torsi dan fluks hanya dapat dipisahkan dengan membuat rangkaian tambahan diluar sistem, yaitu melalui kontrol vektor Konsep dasar kontrol vektor, bertujuan memisahkan komponen