Anda di halaman 1dari 10

1.

Aktuator adalah sebuah peralatan mekanis untuk menggerakkan atau mengontrol


sebuah mekanisme atau sistem. Aktuator adalah bagian keluaran untuk
mengubah energi suplai menjadi energi kerja yang dimanfaatkan. Sinyal keluaran
dikontrol oleh sistem kontrol dan aktuator bertanggung jawab pada sinyal kontrol
melalui elemen kontrol terakhir.
Fungsi Aktuator
Aktuator memiliki fungsi sebagai berikut:
Penghasil gerakan
Gerakan rotasi dan translasi
Mayoritas aktuator sebagai motor based
Aktuator dalam simulasi cenderung dibuat linier
Aktuator riil cenderung non-linier
Tenaga Penggerak Aktuator
Jenis tenaga penggerak pada aktuator, sebagai berikut:
Aktuator tenaga elektris, biasanya digunakan solenoid, motor arus searah

(Mesin DC). Sifat mudah diatur dengan torsi kecil sampai sedang
Aktuator tenaga hidrolik, torsi yang besar konstruksinya sukar.

Aktuator tenaga pneumatik, sukar dikendalikan.

Aktuator lainnya: piezoelectric, magnetic, ultra sound.

5.4 Klasifikasi Aktuator

2. Solenoid.
Solenoid merupakan peralatan dasar yang mengubah sinyal elektrik menjadi
gerakan mekanik, biasanya rectilinear (dalam satu garis lurus). Solenoid terdiri
dari coil dan plunger, dengan plunger yang berkedudukan bebas. Coil akan
memiliki beberapa tingkat tegangan atau arus (ac ataupun dc). Solenoid termasuk

plungernya akan menarik atau memberikan suatu gaya jika dieksitasi dengan
tegangan tertentu.

Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai
koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut
akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian
dalamnya ketika plunger berpindah posisi maka pada lubang keluaran dari solenoid valve
pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal dari supply (service unit), pada
umumnya solenoid valve pneumatic ini mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC namun ada
juga yang mempunyai tegangan kerja DC.

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Berikut keterangan gambar Solenoid Valve Pneumatic:


1. Valve Body
2. Terminal masukan (Inlet Port)
3. Terminal keluaran (Outlet Port)
4. Manual Plunger
5. Terminal slot power suplai tegangan
6. Kumparan gulungan (koil)
7. Spring
8. Plunger

9. Lubang jebakan udara (exhaust from Outlet Port)


10. Lubang Inlet Main
11. Lubang jebakan udara (exhaust from inlet Port)
12. Lubang plunger untuk exhaust Outlet Port
13. Lubang plunger untuk Inlet Main
14. Lubang plunger untuk exhaust inlet Port

3. Aktuator Hidrolik
Aktuator hidrolik merupakan silinder hidrolik maupun motor hidrolik, dimana
silinder hidrolik bergerak secara translasi sedangkan motor hidrolik bergerak
secara roatasi. Prinsip kerja aktuator hidrolik milupti prinsip tekanan hidrolik.
Ph= F1/A1
Ph= tekanan hidrolik (Pa)
F1= gaya piston (N)
A1= Luas penampang piston (m2)

Gambar Prinsip Kerja Aktuator Hidrolik


1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.

Kelebihan Aktuator Hidrolik


Fluida hidrolik bisa sebagai pelumas dan pendingin.
Dengan ukuran kecil dapat menghasilkan gaya/torsi besar
Mempunyai kecepatan tanggapan yang tinggi
Dapat dioperasikan pada keadaan yang terputus-putus
Kebocoran rendah
Fleksibel dalam desain
Kekurangan Aktuator Hidrolik
Daya hidrolika tidak siap tersedia dibanding dengan daya listrik
Biaya sistem lebih mahal
Bahaya api dan ledakan ada
Sistem cenderung kotor
Mempunyai karakteristik redaman yang rendah

4. Aktuator pneumatik
Aktuator pneumatik prinsip kerjanya menggunakan perbedaan tekanan. Aktuator
pneumatik sering digunakan untuk mentranslasikan sinyal kontrol menjadi suatu
gaya atau torsi yang besar untuk memanipulasi elemen kontrol.

Simbol-simbol aktuator linear sebagai berikut :

Kelebihan Aktuator Pneumatik


Kecepatan putaran dan tenaga dapat diatur secara tak terbatas
Batas kecepatan cukup lebar
Ukuran kecil sehingga ringan
Memiliki pengaman beban lebih
Tidak peka terhadap debu, cairan, panas, dan dingin
Tahan terhadap ledakan
Mudah dalam pemeliharaan
Arah putaran mudah dibolak-balik
Kekurangan Pada Penggunaan Pneumatik

1.
2.
3.
4.
5.

Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara


Mudah terjadi kebocoran
Menimbulkan suara bising
Mudah Mengembun

Mengatur putaran motor DC


a. Mengatur arah putaran motor DC

Motor DC bekerja menggunakan arus searah dalam membangkitkan medan putarnya, maka untuk
membalik arah putaran motor DC adalah dengan membalik arah medan putarnya, arah medan putar
dapat dibalik dengan mengubah arah arus yang mengalir pada motor DC seperti gambar berikut:

Pada gambar di atas mengubah arah arus dapat dilakukan dengan membalik polaritas (kutub) sumber
arus, perubahan polaritas menyebabkan perubahan arah arus dalam motor sehingga arah medan
putar akan berubah dan menyebabkan motor berputar ke arah yang berlawanan. Untuk
mempermudah pembalikan arah arus dapat dengan menambahkan saklar 2 buah SPDT yang
dirangkai sebagaimana gambar berikut:

Pada gambar di atas, dengan mengubah posisi saklar S1 dan S2 maka arah arus akan berubah, untuk
mengembalikan putarannya tinggal mengembalikan posisi saklar S1 dan S2 ke posisi semula.

b. Mengatur kecepatan putar motor DC


Kecepatan putar dari motor DC juga dapat diatur sesuai kebutuhan. Pada intinya untuk pengaturan
kecepatan putaran motor DC dilakukan dengan mengatur tegangan yang masuk pada motor. Ada
beberapa cara pengaturan tegangan yang dapat dilakukan yaitu:

1. Pengaturan tegangan motor dengan rangkaian pembagi tegangan


Untuk mengatur tegangan motor, dapat menambahkan potensio atau variabel resistor untuk membagi
tegangan yang masuk ke dalam motor seperti pada gambar berikut:
Cara ini tidak efisien karena banyak energi yang hilang dan dibutuhkan VR dengan daya besar.
2. Mengatur tegangan motor dengan mengatur tegangan basis transistor
Cara ini merupakan pengembangan dari cara pertama dengan menambahkan transistor. Dengan
menambahkan transistor, maka energi yang terbuang akan dapat dikurangi sehingga energi lebih
hemat.
3. Pengaturan tegangan basis dengan PWM
Cara yang ketiga adalah dengan metode PWM (Pulse Width Modulation), dengan metode ini tegangan
basis dapat diatur dengan mengatur lebar pulsa yang masuk, semakin banyak pulsa yang masuk
maka semakin banyak arus yang mengalir ke motor.

6. Komponen Mesin CNC

PC (Personal Computer)
PC (Personal Computer) sebagai perangkat input bagi mesin CNC
sangat penting peranannya untuk memperoleh kinerja mesin CNC. Oleh karena
itu setiap pabrik yang memproduksi mesin CNC juga memproduksi atau
merekomendasi spesifikasi PC yang digunakan sebagai input bagi mesin CNC
produksinya sesuai dengan kebutuhan.
Misalkan pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (Training
Unit) atau dengan operasi sederhana, PC yang dipergunakan sebagaimana pada
mesin CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU IITM, EMCO TU.

Gambar 4 Tampilan Monitor Training Unit CNC


PC yang digunakan untuk proses manufacturing, industri besar
antara lain : EIPC700-ECKELMANN, DNC NT-2000, WinPromateII Baronics, Mirac PC, CamSoft, ProMotion iCNC, maupun yang sejenis.

Gambar 5 Tampilan Monitor manufacturing Unit CNC

Program
Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin
sebelumnya harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan
dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara manual
atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer Aided Design).
Proram lainnya adalah CAM (Computer Aided Manufacturing).
Dimana proram

ini dapat memberikan simulasi dari CAD. Dengan

menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar kerja


dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja
dapat dieksekusi secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda
kerja di mesin CNC melalui layer monitor. Apabila terdapat kekurangan atau
kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa harus kehilangan bahan. Jika hasil
eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka program
dilanjutkan dengan eksekusi program mesin. Program mesin yang sudah jadi
dapat langsung dikirim ke mesin CNC melalui jaringan atau kabel atau
ditransfer melalui media rekam.

Gambar 6 Tampilan program CAM

Motor listrik servo


Motor listrik servo digunakan untuk menggerakan control pahat
dari mesin CNC.
Motor servo adalah motor dengan gigi pada rotornya dikopel
dengan potentiometer untuk memberikan feedback posisi motor. Roda gigi
dalam gearbox servo dihubungkan dengan potensiometer. Potensiometer
dihubungkan dengan kapasitor dalam rangkaian RC dengan memberikan
tegangan pulsa ke rangkaian RC, motor akan bergerak. Ketika motor berputar,
tahanan pada rangkaian RC berubah yang akan mengubah tegangan motor
kembali. Dengan memberi pulsa tegangan pada rangkaian RC, maka posisi
moto dapat ditentukan dalam rentang 0 hingga 180 C

Servo memiliki 3

kabel: 2 untuk daya dan ground, satu untuk kontrol

Motor listrik
Motor listrik digunakan untuk menggerakan/memutar pahat.

Motor listrik

merupakan suatu alat yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
(gerak). Gerakan yang ditimbulkan adalah gerakan berputar

Pahat

Dudukan dan Pemegang

Anda mungkin juga menyukai