Motor Servo
A. Penjelasan motor servo
4
Gambar 2.13 motor servo
Ada dua jenis motor servo, yaitu motor servo AC dan DC. Motor servo AC
lebih dapat menangani arus yang tinggi atau beban berat, sehingga sering
diaplikasikan pada mesin-mesin industri. Sedangkan motor servo DC
biasanya lebih cocok untuk digunakan pada aplikasi-aplikasi yang lebih
kecil. Dan bila dibedakan menurut rotasinya, umumnya terdapat dua jenis
motor servo yang dan terdapat di pasaran, yaitu motor servo rotation
180⁰ dan servo rotation continuous.
Motor servo standard (servo rotation 180⁰) adalah jenis yang paling
umum dari motor servo, dimana putaran poros outputnya terbatas
hanya 90⁰ kearah kanan dan 90⁰ kearah kiri. Dengan kata lain total
putarannya hanya setengah lingkaran atau 180⁰.
4
(mili detik) akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90⁰. Bila
pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar ke arah posisi 0⁰ atau
ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang
diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar
ke arah posisi 180⁰ atau ke kanan (searah jarum jam). Lebih jelasnya
perhatikan gambar dibawah ini.
Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan
bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti
pada posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika
ada kekuatan eksternal yang mencoba memutar atau mengubah posisi
tersebut, maka motor servo akan mencoba menahan atau melawan
dengan besarnya kekuatan torsi yang dimilikinya (rating torsi servo).
Namun motor servo tidak akan mempertahankan posisinya untuk
selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms (mili
detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap
bertahan pada posisinya.
4
Gambar 2.15 jenis motor servo
2. Motor Stepper
A. Penjelasan motor stepper
4
1. Sudut rotasi motor proporsional dengan pulsa masukan sehingga
lebih mudah diatur.
2. Motor dapat langsung memberikan torsi penuh pada saat mulai
bergerak
3. Posisi dan pergerakan repetisinya dapat ditentukan secara presisi
4. Memiliki respon yang sangat baik terhadap mulai, stop dan berbalik
(perputaran)
5. Sangat realibel karena tidak adanya sikat yang bersentuhan dengan
rotor seperti pada motor DC
6. Dapat menghasilkan perputaran yang lambat sehingga beban dapat
dikopel langsung ke porosnya
7. Frekuensi perputaran dapat ditentukan secara bebas dan mudah
pada range yang luas.
Berikut ini adalah ilustrasi struktur motor stepper sederhana dan pulasa
yang dibutuhkan untuk menggerakkannya :
4
Gambar diatas memberikan ilustrasi dari pulsa keluaran pengendali
motor stepper dan penerpan pulsa tersebut pada motor stepper untuk
menghasilkan arah putaran yang bersesuaian dengan pulsa kendali.
4
PLC bekerja dengan menerima data dari peralatan input yang merupakan
saklar-saklar, tombol-tombol, sensor-sensor, dan lain sebagainya. Perubahan
yang terjadi pada peralaatan input akan memberikan sinyal pada PLC yang
bersifat logika yang selanjutnya disimpan dalam suatu program ingatannya,
kondisi input tersebut akan diolah oleh PLC, selanjutnya perintah-perintah dari
input akan ditransfer oleh PLC ke outputnya yang kemudian dapat digunakan
untuk menggerakan mesin-mesin atau suatu alur proses produksi.
4
gambar 2.1. PLC
A. Bagian-bagian PLC
Sebagai perangkat pengendali proses, PLC terdiri dari beberapa bagian
penting yang saling mendukung dalam sistem kerjanya, berikut adalah bagian-bagian
PLC:
4
B. Prinsip Kerja PLC
PLC bekerja dengan menerima data dari peralatan input yang merupakan
saklar-saklar, tombol-tombol, sensor-sensor, dan lain sebagainya. Perubahan yang
terjadi pada peralaatan input akan memberikan sinyal pada PLC yang bersifat logika
yang selanjutnya disimpan dalam suatu program ingatannya, kondisi input tersebut
akan diolah oleh PLC, selanjutnya perintah-perintah dari input akan ditransfer oleh
PLC ke outputnya yang kemudian dapat digunakan untuk menggerakan mesin-mesin
atau suatu alur proses produksi. untuk lebih jelasnya sebuah PLC dapat digambarkan
diagram bloknya sebagai berikut :
Catu daya
CPU
Komputer console
C. Pengawatan PLC
4
D. Dasar Pemrograman[2]
1. Instruksi Dasar
Instruksi dasar merupakan instruksi yang digunakan untuk membuat rangkaian
logika dari diagram tangga atau sebaliknya. Instruksi dasar ini ada enam, yaitu
LD, OUT, AND, OR, NOT dan END
a. LD adalah singkatan dari load, merupakan instruksi untuk memulai program
garis atau blok pada rangkaian logika yang dimulai dengan kontak NO.
LD
b. OUT merupakan instruksi untuk memasukkan program coil output. Kontak-
kontak dari masing-masing coil output dapat digunakan beberapa kali sesuai
yang diinginkan.
OUT
OR
e. Inverse Berfungsi untuk membentuk kontak NC.
NOT
4
f. END untuk menyatakan rangkaian ladder diagram yang diprogram telah
berakhir. Instruksi END ini harus selalu dimasukkan ke dalam penulisan
program ramgkaian, karema apabila tidak maka rangkaian tidak akan
dieksekusi oleh CPU
END
2. Instruksi gabungan
Instruksi gabungan merupakan suatu instruksi yang menggunakan dua buah
instruksi dasar untuk menggabungkan dua blok rangkaian dalam program, yaitu
a. ANB (And Block). Instruksi ini merupakan gabungan dari instruksi AND dan
LD, digunakan untuk penggabungan dua blok secara seri.
4
2. Timer dan Counter
Timer
Instruksi timer merupakan suatu output khusus. Pada diagram ladder, simbol timer
erupakan alat pertama dari garis sisi kanan. Biasanya dikanan atas output terdapat
nilai “K”. Ini adalah konsanta waktu, yaitu durasi waktu yang telah dise sebelumnya
untuk pengoprasian timer.
Timer akan di-reset secara otomatis pada nilai default bila sinyal kondisi dihapus,
yatu dimatikan.
Counter
instruksi counter adalah suatu output khuss. Pada diagram ladder, simol Counter
merupakan alat pertama dari sisi kanan. Biasanya dikanan atas output terdapat nilai
“K”. Ini adalah konsanta waktu, yaitu durasi waktu yang telah dise sebelumnya untuk
pengoprasian counter.
Counter dibuat untuk mempertahankan nilainya. Kemampuan ini sangat penting
bagi operasi Counter, sebab counter “menghitung “ jumlah pulsa “off” ke “on” dari
sinyal kondisi yang menjalankan counter. Sehingga bila sinyal kondisi dijalankan
kembali, maka counter akan mulai dari nilai terakhir pada saat counter dimatikan.
Semua counter harus di-reset dengan menggunakan instruksi RST.
4
3. INCP
INCP berfungsi seperti counter tetapi menyimpan data desimal dan hexadecimal
untuk menambah bilangan.
4
mesin, memudahkan operator untuk memulai dan menghentikan operasi serta
memonitor beberapa part pada lantai produksi.
d. Jalankan GX Developer .
4
e. Setting GX Developer, sesuaikan dengan perangkat yag dipakai.
i. Jalankan program.
j. Monitor sinyal-sinyal yang bekerja di PLC untuk memastikan kerja dari PLC
tersebut sesuai sesuai denga yang diharapkan.
k. Edit program apabila ada ketidak sesuaian atau apabila ingin memodifikasi.
2) Membuka GX Developer
- Klik [Project]
4
Gambar 2.6. setting new project
- Klik OK untuk memulai pemrograman. Tampilan pada layar akan seperti ini:
4
5) Cara mentransfer program ke PLC
- Pertama pilih transfer setup pada toolbar online
- Pilih connection test untuk mengetest apakah sudah terhubung atau belum
- Setelah berhasil terhubung pilih ok
4
- Pertama ceklis MAIN dan PLC parameter selanjutnya pilih execute setelah
selesai pilih close
3. Easybuilder 8000
Easybuilder 8000 merupak software yang untuk memprogram HMI yang
diproduksi oleh pabrikan Weintek, dalam memprogram HMI tersebut maka harus
dibuat didalam komputer selanjutnya ditransfer ke dalam HMI.
d. Jalankan Easybuilder .
4
e. Setting Easybulder 8000, sesuaikan dengan perangkat yag dipakai.
j. Jalankan program.
Buka aplikasi Easybuilder 8000, maka akan didapatkan layar sebagai berikut :
Untuk memulai atau membuat program baru maka ikuti langkah-langkah berikut
ini:
- Klik [new]
- Lalu pilih type HM yang kita gunakan dan tampilan yang kita inginkan lalu
pilih OK, seperti tampilan di bawah ini
4
Gambar 2.9. setting type HMI
- Lalu pilih type plc pada name PLC dan masukkan alamat toggle seperti pada
program yang telah di buat, lalu pilih jenis toggle yang dibuat apakah itu
momentary atau toggle untuk merubah gambar tampilan toggle dapat diatur
di menu shape, dan untuk memberi nama atau lable dapat diatur pada menu
lable, setelah selesai pilih oke
4
- letakkan pada posisi yang diinginkan
- Lalu pilih type plc pada name PLC dan masukkan alamat lampu (output)
seperti pada program yang telah di buat, untuk merubah gambar tampilan la
dapat diatur di menu shape, dan untuk memberi nama atau lable dapat
diatur pada menu lable, setelah selesai pilih oke
4
- Lalu letakkan lampu pada tempat yang diinginkan
4
- pilih base window
4
- pilih halaman yang akan dituju pada window no lalu pilih ok
4
- lalu pilih compile
4
- tunggu hingga proses selesai dan tampilan pada HMI berubah seperti pada
program yang telah dibuat
- untuk menjalankan program sambungkan HMI dengan PLC menggunakan
kabel yang telah disediakan
6. Dasar program motor servo dan motor stepper
Untuk menggerakan motor servo dan motor stepper kita membutuhkan PLC yang dapat
mengirimkan pulsa pada driver motor tersebut dan pada PLC Mitsubishi FX-3g yang kita
gunakan titik kontak tersebut berada pada titik kontak output Y0,Y1 dan Y2. Pada
dasarnya program motor servo dan stepper sama hanya pada motor stepper enable
harus dihubungkan saat motor tidak bekerja agar driver stepper tidak terbakar berikut
program dasar agar motor tersebut dapat bekerja:
Titik kontak M0 untuk menjalankan motor servo bergerak forward dan titik kontak M1
untuk menjalankan motor servo bergerak riverse, “K” berfungsi untuk memberikan pulsa
yang diberikan kepada titik kontak Y000 dan titik kontak Y001 berfungsi sebagai direction
motor servo.
Dan untuk menjalankan motor servo secara bertahap atau ber-ulang
Maka dapat dimasukkan program seperti berikut:
4
Saat M200 bekerja maka D2 bertambah nilainya, dan saat nilai D2 sama dengan 1 maka
nilai D200 berubah menjadi 4096, D200 merupakan pulsa yang dimasukkan untuk jarak
motor dan D300 merupakan kecepatan motor servo.