Anda di halaman 1dari 6

Cara Membuat Skema rangkaian Kontrol Motor Servo Dngn IC 555 Skema rangkaian kontroler

motor servo pada gambar di bawah adalah satu diantara contoh kontroler motor servo simpel.
Skema rangkaian kontroler motor servo tersebut memakai IC NE555 sbg pembangkit pulsa
kontrol putaran motor servo. Seting dari pembangkit pulsa IC NE555 tersebut yaitu astabiol
multivibrator dngn frekuensi kerja 50 Hz dngn periode pulsa 20 ms & lebar pulsa pusitif (duty
cycle) bisa diatur.

Skema rangkaian kontroler motor servo tersebut bisa dioperasikan menggunakan sumber
tegangan/voltage + 6 volt DC. Pengaturan gerakan motor servo dngn skema rangkaian kontrol
motor servo tersebut dikerjakan dngn mengatur tuas potensiometer 100 KOhm. skema
rangkaian lengkap & daftar komponen untuk membuat skema rangkaian kontroler motor servo
bisa di lihat pada gambar dibawah ini.

Skema rangkaian Kontrol Motor Servo Dngn IC 555


Motor servo yaitu motor DC yg gerakannya bisa diatur memakai pulsa kontrol & bakal bekerja
secara maksimal di frekuensi pulsa 50 Hz. Motor servo bisa dikendalikan gerakannya dngn
langkah mengatur lebar pulsa kontrolnya, di mana bakal bergerak searah jarum jam jika lebar
pulsa ositif pulsa kontrol lebih dari 1, 5 ms & bakal bergerak berlawanan arah jarum jam jika
lebar pulsa positifnya kurang dari 1, 5 ms. Jalur output kontrol motor servo di ambil dari pin 3 IC
NE555 & dihubungkan ke pin signal motor servo.

Sinyal kontrol tersebut bakal mengatur gerakan motor servo yg diatur oleh skema rangkaian
kontrol motor servo lewat potensiometer 100 KOhm di skema rangkaian itu. Potensiometer 100
KOhm di skema rangkaian kontroler di atas bakal mengatur periode pulsa positif untuk kontrol
motor servo dari 0, 9 ms sampai 2, 1 ms. Dngn variasi lebar pulsa positif dari 0, 9 2, 1 ms itu
maka motor servo bisa diatur gerakannya dari keadaan berhenti bergerak searah jarum jam,
posisi berhenti di tengah & bergerak berlawanan arah jarum jam.

Cukup sekian informasi yang bisa di himpun oleh corelita.com pada kesempatan kali ini. Mudah-
mudahan pada kesempatan yang lain bisa memberikan kepada Anda informasi yang lebih bagus
dan menarik, dan tentunya masih bisa memberikan manfaat bagi Anda semua. Selamat
mencoba, semoga berhasil dan mohon maaf apabila ada hal yang tidak pas dengan Anda. Jika
ada yang perlu tanyakan atau disampaikan, silahkan tinggalkan pesan pada kotak komentar
dibawah. Terima kasih
Apa itu Motor Servo?
Sebuah servomotor atau motor servo adalah aktuator rotari yang memungkinkan untuk
dikontrol secara presisi dari posisi sudut, kecepatan dan percepatannya. Motor ini cocok
digabungkan dengan sensor sebagai umpan-balik posisinya, dan seringkali perlu modul yang
dirancang khusus untuk digunakan dengan servomotors.
Perlu diketahui juga bahwa Servomotors bukan salah satu kelas spesifik dari suatu motor
meskipun istila servomotor ini sering digunakan untuk merujuk pada motor yang cocok untuk
digunakan dalam sistem kontrol loop tertutup.
Motor servo telah cukup lama diaplikasikan pada banyak hal, terutama dalam aplikasi
robotic, radio control,bahkan untuk pengaturan mekanikal pada pesawat terbang. Hal ini
dikarenakan Sistem kontrol servo yang paling cocok untuk kecepatan tinggi, aplikasi torsi
tinggi yang melibatkan perubahan beban dinamis. Untuk alternatifnya, Sistem kontrol motor
Stepper yang lebih murah dan optimal untuk aplikasi yang membutuhkan akselerasi rendah-
menengah, torsi memegang tinggi, dan fleksibilitas operasi loop terbuka atau tertutup.
Bagaimana cara kerja motor servo ini?
Motor servo dibangun dari motor listrik, yang didalamnya terdapat positionable shaft (poros)
yg dilengkapi roda gigi (gear). Motor Servo dikendalikan oleh sinyal elektrik yang
menentukan jumlah gerakan di porosnya.
Apa yang ada di dalam motor Servo?
Untuk memahami bagaimana motor servo bekerja, anda perlu menengok ke bagian dalam
dari motor servo itu. Didalam motor servo ada rangkaian sederhana yang terdiri atas: Motor
DC kecil, Potensiometer, dan rangkaian control. Pada motor melekat gear/roda gigi untuk
mengendalikan pergerakan memutar. Ketika motor berputar, terjadi perubahan resistansi dari
potensiometer , jadi rangkaian control akan dapat mengatur secara presisi seberapa besar
pergerakanperputaran dan arahnya kemana.

Ketika poros sudah berada di posisi yang dikehendaki, supply tenaga ke motor akan terhenti,
kalau tidak maka motor akan berputar kea rah sebaliknya. Posisi yang dikehendaki terkirim
melalui pulsa listrik di kawat/kabel, kecepatan motor akan proporsional sebanding antara
posisi sekarang dan posisi yang dikehendaki artinya bila posisi sekarang dekat dengan posisi
yang dikehendaki maka motor akan berputar perlaha, sebaliknya bila posisinya jauh, motor
akan berputar lebih cepat.
Bagaimana Motor Servo dikendalikan?
Motor servo dikendalikan dengan mengirimkan pulsa melalui kabel control dengan variable
lebar pulsa terkirim atau biasa disebut Pulse Width Modulation (PWM).
Ada minimum lebar pulsa dan maksimum lebar pulsa dan tingkat perulangan. Sebuah motor
servo biasanya hanya dapat mengubah 90 di kedua arah untuk total 180 gerakan. Posisi
netral motor didefinisikan sebagai posisi di mana servo memiliki jumlah yang sama dari
potensi rotasi di kedua searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam arah. PWM yang
dikirim ke motor menentukan posisi poros, dan berdasarkan durasi dari pulsa yang dikirim
melalui kabel kontrol rotor akan berubah ke posisi yang diinginkan. Motor servo
mengharapkan untuk mendapat pulsa setiap 20 milidetik (ms) dan panjang pulsa akan
menentukan seberapa jauh motor berubah. Sebagai contoh, pulsa 1.5ms akan membuat
pergantian motor ke posisi 90 . Lebih pendek dari 1.25ms bergerak ke 0 dan lebih
lama/panjang dari 12ms akan memutar servo sejauh 180

Ketika motor servo diperintahkan untuk bergerak ke posisi tertentu, bila posisi tujuan sudah
tercapai ia akan mengunci mempertahankan posisinya. Apabila ada pengaruh luar yang
mencoba merubah posisinya maka motor servo akan tetap mempertahankan sampai kekuatan
tertentu. Kekuatan maksimum menahan/mempertahankan posisi itu disebut sebagai Torque
Rating dari motor servo.
Tipe motor servo
Berdasarkan arus/tegangan inputnya ada 2 tipe motor servo:
1. Motor Servo AC : motor servo jenis ini mampu menahan lonjakan arus tinggi (surge)
sehingga umum digunakan oleh kalangan industry
2. Motor Servo DC : motor servo jenis DC tidak dirancang untuk lonjakan arus yang cukup
tinggi dan biasanya cocok untuk aplikasi lebih sederhana dan murah dibandingkan motor
servo AC
Motor servo berdasarkan gerakan perputarannya juga dibagi menjadi beberapa jenis :

1. Positional Rotation Servo : ini adalah jenis yang paling umum dari motor servo, Poros
output akan berputar sebesar setengah lingkaran (180o). motor jenis ini mempunyai batas
fisik di mekanisme gearnya untuk berputar lebih dari 180o untuk melindungi sensor rotasi.
2. Continous Rotation Servo : secara umum mirip dengan Positional Rotation servo namun
jenis ini bisa berubah arah dan berputar tanpa batas. Sinyal kontol disini diterjemahkan
sebagai arah dan dan kecepatan rotasi.
3. Linier Servo : sebenarnya ini juga mirip dengan Positional rotation servo dengan
tambahan gear/roda gigi (biasanya menggunakan mekanisme rack dan Pinion)untuk
mengubah output dari circular ke Back and forth. Model terakhir ini susah ditemukan di
pasaran.
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol
umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan
posisi sudut dari poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC,
serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor
DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer
dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros
motor servo.

Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk mengontrol gerakan dan posisi
akhir dari poros motor servo. Penjelasan sederhananya begini, posisi poros output akan di sensor untuk
mengetahui posisi poros sudah tepat seperti yang di inginkan atau belum, dan jika belum, maka kontrol
input akan mengirim sinyal kendali untuk membuat posisi poros tersebut tepat pada posisi yang
diinginkan. Untuk lebih jelasnya mengenai sistem kontrol loop tertutup, perhatikan contoh sederhana
beberapa aplikasi lain dari sistem kontrol loop tertutup, seperti penyetelan suhu pada AC, kulkas, setrika
dan lain sebagainya.

Motor servo biasa digunakan dalam aplikasi-aplikasi di industri, selain itu juga digunakan dalam berbagai
aplikasi lain seperti pada mobil mainan radio kontrol, robot, pesawat, dan lain sebagainya.

Ada dua jenis motor servo, yaitu motor servo AC dan DC. Motor servo AC lebih dapat menangani arus
yang tinggi atau beban berat, sehingga sering diaplikasikan pada mesin-mesin industri. Sedangkan motor
servo DC biasanya lebih cocok untuk digunakan pada aplikasi-aplikasi yang lebih kecil. Dan bila
dibedakan menurut rotasinya, umumnya terdapat dua jenis motor servo yang dan terdapat di pasaran, yaitu
motor servo rotation 180 dan servo rotation continuous.
Motor servo standard (servo rotation 180) adalah jenis yang paling umum dari motor servo,
dimana putaran poros outputnya terbatas hanya 90 kearah kanan dan 90 kearah kiri. Dengan kata lain
total putarannya hanya setengah lingkaran atau 180.
Motor servo rotation continuous merupakan jenis motor servo yang sebenarnya sama dengan jenis
servo standard, hanya saja perputaran porosnya tanpa batasan atau dengan kata lain dapat berputar terus,
baik ke arah kanan maupun kiri.
Prinsip kerja motor servo
Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide Modulation /
PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi sudut
putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan
memutar poros motor servo ke posisi sudut 90. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar ke
arah posisi 0 atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih
lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180 atau ke kanan (searah jarum
jam). Lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.

Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan bergerak atau berputar ke posisi
yang telah diperintahkan, dan berhenti pada posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut.
Jika ada kekuatan eksternal yang mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor servo
akan mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang dimilikinya (rating torsi
servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa
kendali harus diulang setiap 20 ms (mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap
bertahan pada posisinya.

Anda mungkin juga menyukai