1.1
Latar Belakang
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam
kehidupan manusia saat ini, dimana hampir semua aktifitas manusia berhubungan dengan energi listrik. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat populasi penduduk di indonesia yang semakin tinggi maka permintaan akan energi listrik juga meningkat. Oleh karena itu berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah agar dapat kebutuhan listrik masyarakat. Sistem pembangkit listrik di indonesia sebagaian besar menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber panas untuk menghasilkan steam yang bertemperatur dan bertekanan tinggi dalam menghasilkan energi listrik. Penggunaan bahan bakar fosil harus efisien karena ketersediaanya yang terbatas seperti ditunjukkan dalam Tabel 1. Disamping itu bahan bakar fosil memberikan dampak polusi udara yang sangat besar sehingga ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dalam dalam jangka waktu panjang sangat tidak relewan. Tabel 1 Cadangan Energi Fosil memenuhi
Sumber : KEN-DJLPE Tahun 2002 Oleh karena itu di perlukan terobosan baru untuk dapat memenuhi kebutuhan listrik yang sumber panasnya tersedia dalam jangka waktu yang lama dan ramah terhadap lingkungan, misalnya dengan membuat suatu pembangkit listrik yang dapat
menggunakan sumber panas yang bertemperatur dan tekanan rendah, yaitu dengan sistem pembangkit Organik rankine cycle (ORC) seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.1. Dimana sistem ini merupakan proses pengkonversi energi hasil modifikasi siklus rankine yang menggunakan fluida organik (refrigeran) sebagai fluida kerja yang memiliki titik didih yang rendah untuk menghasilkan energi listrik. System ini terdiri dari 4 komponenkomponen utama yaitu Evaporator, Kondensor, Pompa dan Turbin. Sistem ini hanya memerlukan temperatur dan tekananr rendah untuk menghasilkan uap refrigent yang
digunakan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan energi listrik . Disamping itu sistem ini tidak memerlukan furnace sebagai tempat pembakaran bahan bakar yang dapat menghasilkan emisi gas buang yang dapat menciptakan polusi udara. Maka dengan menggunakan system Organic Rankine Cycle (ORC) kita dapat menggunakan berbagai macam waste energi sebagai sumber panas seperti panas bumi yang temperatur rendah ( 80-1700C ) waste energi ( gas buang PLTD,PLTU).
Untuk dapat meningkatkan efisiensi dari siklus Organic Rankine Cycle, maka salah satu cara yang dapat di lakukan dengan melakukan modifikasi terhadap alat penukar panasnya yaitu evaporator dan kondensor. Evaporator berfungsi untuk memindahkan panas dari sumber panas ke fluida kerja (refrigeran) untuk diuapkan sedangkan kondenser berfungsi mengkondensikan uap refrigerant keluar dari turbin melalui media air/udara pendingin. Alat penukar panas ini berupa susunan fin dan tube seperti terlihat pada Gambar 1.2. Fin ini berfungsi sebagai sirip yang berguna untuk meningkatkan laju perpindahan panas dengan memperluas area perpindahan panas, agar perpindahan panas yang terjadi menjadi meningkat.
Gambar 1.2 Susunan Fin dan Tube dalam Compact Heat Exchanger
Dengan meningkatnya laju perpindahan panas maka akan meningkatkan efisiensi dari siklus tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan rancang bangun terhadap alat penukar kalaor ( heat exchanger ) agar efisiensi dari siklus Organik Rankine Cicle yang akan dibuat memiliki efisiensi yang tinggi, dimana Gambar 1.3 menunjukkan diagram fish bone dari penelitian dilakukan.
Analaisa data
Rancang Bangun Heat Exchanger Pada Organik Rankine Cycle Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Dengan Sumber Panas Waste Energi
Merancang Prototipre HE
1.2
ORC dengan performance yang maksimal maka ada beberapa permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
a.
Mencari desain Alat Penukar panas (Heat Exchanger) untuk sistim ORC agar dapat menghasilkan efisiensi sistim yang paling tinggi.
b.
Melakukan desain terhadap heat exchanger (evaporator dan kondensor) seperti pemilihan material dan lebar celah pelat terhadap diameter tube (fin pitch) yang tepat untuk memdapatkan performance heat exchanger yang maksimum. Untuk itu dilihat pengaruh jarak fin dan kecepatan fluida terhadap
koefisien perpindahan panas.
c.
Mencari seberapa besar laju aliran massa dari fluida yang digunakan, agar alat penukar panas memberikan performance yang optimum.
d.
Mencari
karateristik
bentuk
aliran
dan
perpindahan
panas
dengan
1.3 a.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Alat penukar panas (Heat Exchanger) untuk sistim ORC yang dapat menghasilkan efisiensi sistim yang paling tinggi.
b.
Mendapatkan desain heat exchanger (evaporator dan kondensor) yang paling optimal dalam hal ini adalah pemilihan material, lebar celah pelat terhadap diameter tube (fin pitch), dan kecepatan fluida untuk memdapatkan performance heat exchanger yang maksimum.
c. Pengetahuan dan informasi mengenai parameter- parameter yang mempengaruhi karakteristik aliran dan perpindahan panas pada susunan tube dengan sirip berpola wavy. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan sekaligus sebagai pedoman dalam perancangan suatu Wavy Fin dan Tube Heat Exchanger. 1.4 Relevansi
Pemanfaatan waste energi atau geothermal dengan temperatur yang rendah sampai menengah sangat dibutuhkan. Pada kenyataanya, energi geothermal dengan P< 5 bar atau
temperatur 155 0C tidak dapat digunakan untuk mengerakkan turbin uap. Oleh karena itu ORC merupakan solusi yang tepat dalam pemanfaatan energi tersebut diatas. Dari
publikasi yang ada, penelitian mengenai ORC sangat sedikit, padahal di Indonesia potensi geothermal yang low temperatur sangat besar. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan kajian yang lebih mendalam mengenai ORC. Ada 4 komponen utama dalam ORC yaitu Pompa, Evaporator, Turbin dan Condensor. Pada penelitian usulan ini dititikberatkan pada kajian rancang bangung Compact Heat Exchanger yang digunakan dalam ORC.
Penelitian kali ini menitikberatkan pada pengaruh pitch fin dan kecepatan aliran fluida terhadap karakteristik aliran dan perpindahan panas fluida pada pada alat penukar panas (heat exchanger). Disamping itu juga mengkaji unjuk kerja alat penukar panas (heat exchanger) yang ditunjukkan oleh koefisien perpindahan panas konveksi (h), efisiensi sirip ( f ), efisiensi overall ( o ) serta faktor j Colburn ( j H ). Manfaat dari penelitian ini dapat dikelompokkan dalam 3 tabel yaitu:
Prototype, Kelulusan mahasiswa S2 dan S1 serta Publikasi.
1.5
Target Luaran (sesuai jenis luaran yang dijanjikan pada lampiran surat perjanjian penelitian)
Produk Produk Prototype Compact Heat Exchanger Manfaat
Pemakaian Evaporator dan Condensor pada ORC untuk mendapatkan efisiensi siklus yang tinggi
Silkus ORC
Pemanfaatan waste energi atau low temperature dari geothermal untuk menghasilkan energi listrik
Publikasi Judul
Study Experimental Organic Rankine Cycle As Sources Electrical Alternative Energy With Working Fluid R134a
Seminar/Jurnal
Fluid and Thermal Energy Conversion 2009 (FTEC)Gyeongsang Nasional University South of Korea.
Karakteristik Perpindahan Panas Pengaruh Fin Pitch pada Compact Heat Exchanger dengan sirip berbentuk wavy fin