Anda di halaman 1dari 7

KARYA TULIS ILMIAH

PENYEBARAN COVID-19 DAN PARTISIPASI MASYRAKAT FAK-FAK DALAM


MEMUTUS RANTAI PENYEBARAN COVID 19, DAN AKSI RECOVERY
COVID 19

TAUFIK KELEDAR (16120007)

POLITEKNIK NEGERI FAKFAK

PENDAHULUAN
Pada desember 2019 Negara china di landai virus covid 19 terutama kota Wuhan china di
mana virus tersebut sangatlah mematikan dan tertular amatlah cepat

Virus tersebut menyerang bagian pernafasan penularan utama melalui tetesan kecil yang di keluargan
pada seseorang yang batuk atau bersin terutama pada (LANSIA), sehingga di butuhkan penaganan
medis khusus,dunia saat itu di gemparkan oleh virus tersebut sehingga perekonomian tidaklah
berjalan lancar.

Wabah Covid-19 menjadi pendemi global setelah di umumkan oleh WHO atau badan kesehatan dunia
dan dengan pemyebaran yang begitu cepat membuat virus covid ini menjadi topic utama di penjuru
dunia.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Penelitian ini mengguanakan teknik pengumpulan data secara studi kasus, yaitu dengan
mengambil beberapa informasi yang ada diinternet yang kemudian ditulis dengan yang terjadi di
lingkungan sekitar.
PEMBAHASAN

Aksi Solidaritas Covid-19 Dan Aksi Recorvery Covid-19


Pada tahun 2020 tepatnya bulan Januari dimana masa pandemi COVID-19 sudah
menyebar luas keseluruh Indonesia. Banyak warga yang terkena VIRUS ini, maka dari itu
pemerintah telah memberitahukan bahwa, kita semua wajib memakai masker, menjaga jarak ±1
M, sering mencuci tangan,dan menggunakan Antiseptic.
Guna untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona di Fakfak, telah dilakukan berbagai
upaya penyemprotan secara manual maupun menggunakan kendaraan.
Terkait dengan itu, Polres Fakfak Bersama TNI,Dinas Kesehatan dan BPBD, selasa
(31/4/2020)melakukan penyemprotan Disinfektan secara manual maupun menggunakan mobil
water cannon milik Polres Fakfak.
Balai Latihan kerja atau BLK UPTD Fakfak, Rabu(01/04/2020) melakukan bhakti sosial dengan
membagi-bagikan masker.BLK membagikan 2.000 lembar masker.
Setelah semua berlalu, terjadinya LOCK DOWN, bekepanjangan, seperti LOCK DOWN ,
Pelabuhan dan juga Bandara Udara.

DATA PEMANTAUAN COVID-19 DI KABUPATEN FAK-FAK


 Kabupaten Fak-Fak,Total OTG 21 Orang dalam Pantauan dan orang telah selesai
Pantauan sebanyak 14 orang,
 Orang tampa gejalah di kabupaten Fakfak berjumlah 64 orang,
 Pantauan OPD Di kabupaten Fak-Fak total 330 orang massi dalam pantauan 1 orang
 Pemeriksaan Laboraturium kabupaten fakfak total 7 orang
Penyemprotan Disenfektan dilakukan terus menerus, upaya memutuskan rantai Virus Corona.
Penghimbauan kepada masyarakat agar menggunakan masker saat keluar dari rumah, menjaga
jarak,dan hindari kerumunan, dan sering mencuci tangan.
Pada saat pandemi, semua kegiatan belajar mengajar dilakukan secara ONLIINE. Dan kendala
yang kami rasa ialah, kesulitan dalam mempelajari materi yang Dosen berikan, dikarnakan
jaringan yang tidak normal. Namun kami tetap bersemngat mengikuti pelajaran yang Dosen
berikan, penjelasan yang Dosen berikan cukup sederhana sehingga kami dapat memahami materi
tersebut dengan cepat dan baik.
Pembagian Masker dan Atiseptic dari Kampus, sangat membantu kami dalam hal mencegah
tertularnya Virus Corona yang amat bahaya.
Ada beberapa aksi solidaritas yang dilakukan oleh TNI yang saya lihat sangat antusias dalam
membagikan Masker GERATIS kepada masyarakat yang tidak menggunakan masker di tempat
pengisisan BBM. Dan Kepolisian Resor Fakfak, menyerahkan bantuan kemanusiaan berupa paket
sembako pada 6 keluarga. Yang dipimpin oleh Wakapolres Fakfak, kompol Daniel Cuma
sarampang ini, dilaksanakan dihalaman Mapolres Fakfak.

DATA PEMANTAUAN COVID-19 DI KABUPATEN FAKFAK
Gugus depan Covid 19 kabupaten Fakfak papua Barat melaporkan bahwa hasil penusuran
kontak dua kasus positif Corona di kabupaten Fakfak merupakan orang dalam pantauan (ODP)
yang sebelunya memiliki riwayat perjalanan dari kota sorong, berikut data pantauan Covid di
kabupaten Fak-Fak sebagai berikut :

(17 April 2020)


Kumulatif ODP-OTG : 124 Orang
selesai pemantauan : 79 Orang
ODP dalam pemantauan : 39 Orang
OTG dalam pemantauan : 6 Orang
OTG selesai pemantauan : 0 Orang

Tim Disinfektan Mobil kodim 1803/Fakfak bergerak dengan Route Tanjung Wagom, Tumburuni,
Pertokoan, &Jl Ahmad Yani untuk melakukan penyemprotan disinfektan.
Dan sampai saat ini Alhamdulillah kota Fakfak baik-baik saja, walau banyak Rumor yang belum
pasti kebenaran namun warga disini sangat antusias dalam mengikuti himbauan dari pemerintah
untuk jaga jarak, dan menggunakan masker.
Dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian nasional dan global sangat terasa
pada triwulan II tahun 2020. Triwulan I tahun 2020, ekonomi nasional masih tumbuh
2,97%, walau turun dibandingkan dengan triwulan I tahun 2019 yang sebesar 5,07. Hal
ini terjadi karena pengaruh eksternal di mana Covid-19 sudah merebak di beberapa
negara seperti Cina..

Sinergi dalam Pemulihan Ekonomi Nasional


Prediksi tersebut tentu membuat kita semakin optimis untuk melaksanakan
kebijakan-kebijakan pemulihan ekonomi nasional secara konsisten dan membangun
kerjasama dari seluruh komponen bangsa. Pemerintah Pusat mengambil kebijakan
pemulihan ekonomi yang holistic. Pelaksanaan kebijakan tersebut harus didukung oleh
pemerintah daerah.
Pemda mempunyai peran strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas
pemulihan ekonomi nasional. Pemda memahami struktur ekonomi daerah, demografi,
dan kondisi sosial ekonomi masyarakatnya. Di samping itu, kebijakan APBD dapat
disinergikan untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi di daerah.
Di samping itu, masyarakat dan pelaku usaha termasuk UMKM juga mempunyai peran
yang strategis dalam mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia. Pemerintah
memberikan kemudahan/stimulus fiskal dan moneter, seyogyanya disambut dengan
positif oleh pelaku usaha dengan menggerakkan usahanya secara baik.

Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional


Pemulihan ekonomi nasional dilakukan dengan mengambil kebijakan fiskal dan
moneter yang komprehensif. Di samping itu, Pemerintah juga mengalokasikan dana
APBN untuk pemulihan ekonomi sebesar Rp 695,2 triliun.
Pemulihan ekonomi nasional diharapkan mulai terasa pada triwulan III. Meskipun tidak
bertumbuh positif, diharapkan ekonomi nasional tidak berkontraksi sebesar triwulan II.
Selanjutnya triwulan IV, diharapkan ekonomi nasional bertumbuh positif sehingga
kontraksi tahun 2020 bisa ditekan sekecil mungkin. Sementara itu, pada tahun 2021,
diharapkan ekonomi nasional akan mengalami recovery secara siginifkan.
Untuk mencapai tujuan di atas, terdapat 3 (tiga) kebijakan yang dilakukan yaitu
peningkatan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha serta menjaga
stabilitasi ekonomi dan ekpansi moneter. Kebijakan tersebut dilaksanakan secara
bersamaan dengan sinergy antara pemegang kebijakan fiskal, pemegang kebijakan
moneter dan institusi terkait.
Salah satu penggerak ekonomi nasional adalah konsumsi dalam negeri, semakin
banyak konsumsi maka ekonomi akan bergerak. Konsumsi sangat terkait dengan daya
beli masyarakat. Oleh sebab itu, Pemerintah telah mengalokasi anggaran sebesar
Rp172,1 triliun untuk mendorong konsumsi/kemampuan daya beli masyarakat. Dana
tersebut disalurkan melalui Bantuan Langsung Tunai, Kartu Pra Kerja, pembebasan
listrik dan lain-lain. Pemerintah juga mendorong konsumsi
kementerian/Lembaga/pemerintah daerah melalui percepatan realisasi APBN/APBD.
Konsumsi juga diarahkan untuk produk dalam negeri sehingga memberikan multiplier
effects yang signifikan.
Pemerintah berusaha menggerakkan dunia usaha melalui pemberian insentif/stimulus
kepada UMKM dan korporasi. Untuk UMKM, pemerintah antara lain memberikan
penundaaan angsuran dan subsidi bunga kredit perbankan, subsidi bunga melalui Kredit
Usaha Rakyat dan Ultra Mikro, penjaminan modal kerja sampai Rp10 miliar dan
pemberian insentif pajak misalnya Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21) Ditanggung
Pemerintah. Untuk korporasi, Pemerintah memberikan insentif pajak antara lain bebas
PPh Pasal 22 impor, pengurangan angsuran PPh Pasal 25 dan pengembalian
pendahuluan PPN; menempatkan dana Pemerintah di perbankan untuk restrukturisasi
debitur. Pemerintah juga memberikan penjaminan modal kerja untuk korporasi yang
strategis, prioritas atau padat karya.
Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, Bank Indonesia menjaga
stabilisasi nilai tukar Rupiah, menurunkan suku bunga, melakukan pembelian Surat
Berharga Negara, dan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Tujuan
penurunan suku bunga adalah meningkatkan likuiditas keuangan untuk mendorong
aktivitas dunia usaha.l. The only thing that will redeem mankind is cooperation.(Bertrand
Russell)
Penulis : Edward UP Nainggolan, Kakanwil DJKN Kalimantan Barat
KESIMPULAN
Pada umumnya berita tentang keganasan virus corona ini sudah tersebar di penjuru dunia, dan
hampir diseluruh dunia sedang berperang melawan virus ini. Sebuah negara tidak hanya tinggal
diam jika warga negaranya mendapat ancaman baik secara eksternal maupun internal. Termasuk
juga pandemic covid 19 ini. Pemerintah telah berusaha keras untuk memutus rantai penyebaran
covid 19 ini.
Namun dibalik itu semua masih banyak terdapat warga negara yang tidak patuh terhadap
peraturan pemerintah yang telah ditetapkan. Kini di era new normal pemerintah mewajibkan
kepada seluruh warga negara untuk senantiasa menaati protokol kesehatan, hal ini ditujukan
sebagai salah satu bentuk usaha yang dilakukan untuk memutus rantai penyebaran covid 19.
Selain itu pemerintah juga tetap berintegritas kepada masyarakatnya dengan memperhatikan
keadaan didalam negara itu sendiri sebagai salah satu bentuk recovery covid 19.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13287/Strategi-Kebijakan-Pemulihan-Ekonomi-
Nasional.html
https://instagram.com/informasi.kejadian.kota.fakfak?igshid=fq4or40xxwzk

https://dinkes.papuabaratprov.go.id/artikel/situasi-terkini

perkembangan-covid-19-di-provinsi-papua-barat-tanggal-14-juli--2020

Anda mungkin juga menyukai