Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS MANAJEMEN MUTU, ISU dan PERUBAHAN

MANAJEMEN PROYEK PADA PT. BANK CENTRAL ASIA

Dosen Pembimbing :
YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si

Disusun Oleh :
1. NATASYA RAHMAWATI (43219010008)
2. BILQIS AULIA ZAHRAH (43219010011)
3. YUANISA RISQI CAHYANI (43219010063)
4. YENNI LESTARI (43219010071)
5. DIAN AYU PRATIWI (43219010172)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
TAHUN 2021– 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan

anugrah-Nya sehingga penyusunan Makalah ini dapat berjalan dengan baik.


Penyusunan Makalah ini merupakan suatu bentuk tugas kepada para

mahasiswa secara langsung di ruang A - 403 dengan mata kuliah Manajemen Proses

Bisnis. Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai Tugas dari Bapak Yananto

Mihadi Putra, SE, M.Si. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan,

semangat, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :


1. Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si, selaku dosen pengajar mata kuliah

Manajemen Keuangan
2. Terima kasih untuk Almamaterku Tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mercu Buana


Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan, dan doa yang diberikan

kepada peneliti mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga Makalah ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

Jakarta, 26 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii


ABSTRAK iv

BAB I PENDAHULUAN1

A. LATAR BELAKANG 1

B. RUMUSAN MASALAH 2

C. TUJUAN PENULISAN 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. MANAJEMEN MUTU PT BANK CENTRAL ASIA 3

B. MANAJEMEN ISU PT BANK CENTRAL ASIA 5

C. PERUBAHAN MANAJEMEN PROYEK PADA PT BANK CENTRAL

ASIA 6

BAB III PENUTUPAN 8


KESIMPULAN 8
DAFTAR PUSTAKA 9

iii
ABSTRAK

Seiring dengan peningkatan mutu yang dilakukan oleh perusahaan konstruksi,

seringkali diikuti juga dengan peningkatan biaya mutu. Salah satu cara yang

digunakan perusahaan konstruksi untuk meningkatkan mutu pekerjaan konstruksi

dengan cara yang paling menguntungkan adalah dengan menerapkan sistem

manajemen mutu. Penerapan sistem manajemen mutu yang efisien dan efektif

diharapkan dapat mengurangi sebagian dari biaya mutu yang dikeluarkan perusahaan

dalam usaha pencapaian mutu, dengan kata lain diharapkan dapat menekan

pengeluaran biaya mutu tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui elemen-elemen apa saja dari sistem

manajemen mutu ISO 9001:2000 yang diterapkan dalam perusahaan konstruksi yang

berpengaruh terhadap biaya mutu di dalam pelaksanaan proyeknya dengan

menggunakan analisis regresi linier berganda. Variabel- variabel penelitian

diidentifikasi melalui studi pustaka.

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen Mutu merupakan sistem manajemen yang mengedepankan kualitas

sebagai strategi bisnis dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan

seluruh anggota organisasi dan merupakan sistem manajemen yang berfokus pada

pada orang / karyawan. Pada abad ke-20 penyerapan tenaga kerja merupakan input

yang paling mahal dalam masyarakat yang paling maju, sehingga fokus bergeser ke

dalam kerjasama dan dinamika melalui siklus perbaikan secara terus-menerus. Pada

abad ke-21, SMM (Sistem Manajemen Mutu) cenderung untuk berinisiatif dalam

kesinambungan dan transparansi baik sebagai investor maupun pelanggan. Kualitas

yang dirasakan semakin terikat dengan faktor-faktor ini. Dari semua seri SMM,

keluarga standar ISO 9000 adalah yang paling banyak diterapkan di seluruh dunia.

Audit ISO 19011 berlaku untuk kali kedua yang berkaitan dengan kualitas,

kesinambungan dan integrasi. Oleh karena itu PT BCA terus berinovasi untuk

meningkatkan kualitasnya baik dalam hal SDM maupun pelayanannya agar timbul

kepuasan pada nasabahnya.


Sedangkan Manajemen isu adalah proses manajemen yang bertujuan membantu

melindungi pasar, mengurangi risiko, menciptakan kesempatan-kesempatan serta

mengelola image, sebagai sebuah aset organisasi, baik untuk kepentingan organisasi

itu sendiri maupun kepentingan stakeholders. Dalam hal ini PT BCA membangun

strategi untuk megurangi risiko yang mungkin terjadi pada kinerja mereka.
Manajemen perubahan dan implementasi proyek sistem informasi yang berhasil

akan mendatangkan banyak keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam hal biaya,

waktu, dan kualitas. Hal ini hanya akan terjadi jika dilakukan usaha secara sungguh-

sungguh dan fokus. Keterlibatan semua unit kerja akan mendatangkan nilai bagi

bisnis perusahaan (Baltzan & Phillips, 2009). Manfaat tersebut dapat berupa

1
pertumbuhan pendapatan, peningkatan profitabilitas, atau kenaikan likuiditas. Sisi lain

ketidakberhasilan melakukan inovasi karena pendekatan yang dilakukan hanyalah

bersifat jangka pendek seperti mencoba mengembangkan proses baru, mencari ide-ide

baru mengganti struktur organisasi, dan ide-ide sejenis lainnya. Seluruh pendekatan

ini terlihat hanyalah bersifat parsial dan tidak memiliki fokus yang jelas dan isu yang

lebih bersifat strategis. Oleh sebab itu PT. BCA terus berinovasi dalam segala hal agar

tetap dapat megikuti arus perkembangan zaman.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana penerapan manajemen mutu pada PT. BCA ?
2. Bagaimana penerapan manajemen isu pada PT. BCA ?
3. Bagaimana perubahan manajemen proyek pada PT. BCA ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah manajemen proses bisnis
2. Untuk mengetahui tentang manajemen mutu pada PT. BCA
3. Untuk mengetahui tentang manajemen isu yang diterapkan oleh PT. BCA
4. Untuk mengetahui perubahan manajemen proyek pada PT. BCA

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Mutu PT BANK CENTRAL ASIA

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menerima  sertifikasi ISO 9001:2008 mengenai

Sistem Manajemen Mutu untuk Data Center Operation BCA. Sertifikasi sistem

manajemen mutu ini merupakan wujud nyata komitmen BCA untuk   secara

berkesinambungan terus meningkatkan kualitas layanan kepada nasabahnya, termasuk

melalui peningkatan kualitas teknologi informasi. Sertifikasi ISO 9001:2008 ini

diberikan oleh Lembaga Sertifikasi SAI Global yang telah diakreditasi oleh Komite

Akreditasi Nasional (KAN) dan Joint Accreditation System of Australia and New

Zealand (JAS-ANZ) pada tanggal 25 November 2014. Sertifikat ISO ini diserahkan

secara langsung oleh National Operations Manager SAI Global, Fadjar Deniswara

kepada Direktur BCA Armand Wahyudi Hartono dan EVP IT BCA Hermawan

Thendean di Menara BCA, Rabu (17/12).

Direktur BCA Armand Wahyudi Hartono menyampaikan bahwa BCA secara

berkesinambungan melakukan berbagai langkah dan upaya meningkatkan kapasitas

maupun kemampuan sistem teknologi informasi bagi pengembangan jaringan

distribusi yang lebih canggih serta melayani transaksi yang terus meningkat dan

kebutuhan usaha yang terus berkembang dan semakin kompleks. Salah satu upaya

yang dilakukan adalah sertifikasi terhadap standard operasi yang telah diterapkan

untuk dapat diakui secara internasional yang telah mendapat pengakuan dari Sistem

Manajemen Mutu  ISO 9001:2008 untuk pengelolaan penyediaan layanan IT.

3
Tugas dan tanggung jawab pengelolaan penyediaan layanan IT selama ini

dilakukan oleh staf IT Data Center Operation BCA. Tugas dan tanggung jawabnya

cukup vital, meliputi first line trouble shooter bagi permasalahan TI di kantor cabang

dan unit kerja lainnya, pengelolaan operasional tiga data center BCA dan pengelolaan

IT Library yang merupakan tempat penyimpanan data-data komputer BCA.

Mengingat fungsinya yang sangat vital, kami meminta sertifikasi dari lembaga

sertifikasi ISO SAI Global untuk menilai penerapan sistem manajemen mutu yang

selama ini kami terapkan. Sejak 25 November lalu kami telah menerima sertifikasi

bahwa sistem operasi pengelolaan penyediaan layanan TI BCA telah sesuai dengan

standard internasional atau ISO 9001:2008.

ISO 9001:2008 merupakan standard internasional untuk sistem manajemen mutu

dan bukan standard produk semata. ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan-

persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen

mutu. ISO 9001:2008 merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek

standard untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu

proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu,

dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan

oleh pelanggan dan organisasi. Melalui penerapan ISO 9001:2008 ini diharapkan

produk atau layanan yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen yang berkualitas

internasional akan memiliki standard kualitas yang baik.

Penerapan ISO 9001:2008 juga diharapkan akan meningkatkan kepercayaan

nasabah, jaminan kualitas proses layanan, peningkatan produktivitas, motivasi, moral

& kinerja karyawan, peningkatkan efisiensi, dan lain-lain. Sertifikasi yang dilakukan

merupakan upaya peningkatan tata kelola teknologi informasi agar BCA dapat

4
mendukung dan meningkatkan layanan kepada berbagai unit kerja BCA. Hal ini

tentunya akan bermuara pada peningkatan mutu dan kelancaran kepada nasabah pada

umumnya.

Sepanjang tahun 2011 hingga 2013 BCA menerapkan kebijakan teknologi

informasi  yang ditujukan untuk melayani dan memperluas lini bisnis BCA,

memperkuat kinerja hardware dan infrastruktur TI serta memelihara dan

meningkatkan kemajuan tata kelola TI.

B. Manajemen Isu PT BANK CENTRAL ASIA

Bank dalam melakukan fungsinya memiliki manfaat sekaligus resiko. Bagi Bank,

yang memiliki anak perusahaan (grup usaha keuangan) dapat meningkatkan

persaingan dan mengurangi biaya. Sementara konsumen pun dimudahkan dengan

konsep one stop shopping. Namun resikonya, grup usaha keuangan dapat

menyebabkan konflik kepentingan. Di dalam grup usaha keuangan, ada potensi

pengalihan beban antara satu sektor dengan sektor lainnya yang menyebabkan resiko

meningkat. Maka itu sangat penting bagi grup usaha keuangan untuk memiliki

pengawasan, modal, likuidatas, governance dan manajemen resiko yang kuat. Dengan

demikian, manfaat grup usaha keuangan dapat dioptimalkan. Manajemen isu itu

sendiri merupakan proses manajemen yang bertujuan membantu melindungi pasar,

mengurangi risiko, menciptakan kesempatan-kesempatan serta mengelola image,

sebagai sebuah aset organisasi, baik untuk kepentingan organisasi itu sendiri maupun

kepentingan stakeholders.

5
Sebagai parents company, BCA memiliki enam anak perusahaan yang meliputi:

BCA Finance, BCA Syariah, BCA FL – Hong Kong, BCA Sekuritas, CS Finance dan

BCA Insurance. BCA menggunakan strategi GRC (Governance – Risk – Compliance)

terintegrasi untuk mengawasi anak-anak perusahaannya tersebut. BCA menggunakan

3 aspek Governance yaitu Structure (menilai kecukupan struktur dan infrastruktur tata

kelola bank), Process (menilai efektivitas proses pelaksanaan Good Corporate

Governance) dan Outcome (menilai kualitas outcome yang memenuhi harapan

stakeholders bank). Sementara itu, BCA menggunakan strategi Total Football dalam

menangani resiko baik material (resiko kredit & resiko operasional) maupun

immaterial (resiko pasar, resiko likuiditas, resiko hukum, resiko stratejik, resiko

kepatuhan, resiko reputasi). Strategi manajemen resiko BCA menggunakan 3 lapisan

pertahanan. Lapisan pertama adalah Regulator, lapisan kedua bagian Risk &

Compliance, sementara lapisan ketiga adalah tim Audit. Sementara untuk strategi

Compliance, BCA memantau area-area seperti peraturan baru/perubahan, produk &

aktivitas baru, pelanggaran ketentuan, penerapan anti pencucian uang & pencegahan

pendanaan terorisme. Jahja memberikan contoh tentang masalah audit anak

perusahaan yang tidak bisa sembarang dilakukan oleh tim audit BCA sebagai induk.

C. Perubahan Manajemen Proyek Pada PT. BANK CENTRAL ASIA


Pada lembaga keuangan bank sangat penting untuk selalu memenuhi kebutuhan

nasabah di era serba digital yang menuntut segalanya menjadi praktis, aman dan

mudah. Dengan demikian, banyak sekali inovasi pengadaan Sistem

Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) yang harus diukur kinerjanya guna

memberikan manfaat untuk nasabah dan lembaga keuangan itu sendiri.


Perubahan zaman ke arah digital membuat PT Bank Central Asia Tbk harus

mengonversikan berbagai layanannya ke platform digital. Namun, pelayanan offline

6
seperti di cabang-cabang bank juga terus dilakukan mengingat nasabahnya tak hanya

milenial.

Untuk terus bisa menghadapi tantangan zaman, Santoso menuturkan BCA akan

memantau sejauh mana populasi milenial dan generasi sebelumnya

berkembang. Selain itu, nasabah yang datang ke cabang-cabang BCA juga mulai

dikenalkan penggunaan platform digital yang simpel, seperti setor uang melalui ATM.

Setelah memperkenalkan teknologi finansial secara simpel, nantinya nasabah juga

akan diperkenalkan dengan akun-akun virtual untuk belanja produk BCA dan

sebagainya. 

PT. Bank Central Asia, Tbk. merupakan bank swasta terbesar di Indonesia yang

terus menawarkan solusi perbankan untuk menjawab segala kebutuhan finansial

nasabah. Semakin pesatnya perkembangan teknologi, semakin pesat pula tingkat

mobilisasi dari nasabah yang menginginkan layanan perbankan secara praktis, aman

dan mudah. KlikBCA Individual (KBI) adalah salah satu layanan yang diberikan

BCA kepada nasabah agar dapat melakukan berbagai transaksi perbankan seperti cek

saldo, informasi kartu kredit, transaksi debit BCA, transfer dana, pembayaran

berbagai tagihan dan lain-lain. Nasabah dapat langsung melakukan transaksi

perbankan dengan browser dimanapun dan kapan pun. KBI dilengkapi dengan

KeyBCA berupa token yang akan memunculkan kode berupa angka yang harus

diinputkan sebelum melakukan transaksi demi menjamin keamanan transaksi

nasabah.

7
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dapat dilihat dari hasil pengukuran diatas bahwa kinerja SI/TI di PT. Bank

Central Asia sudah baik. Perspektif operasionalisasi memiliki nilai terendah diantara

perspektif lainnya dalam IT Balanced Scorecard disebabkan masih perlu adanya

peningkatan kompetensi IT dan infrastruktur IT pada sumber daya untuk

meningkatkan kegiatan operasional serta masih perlu mengurangi beberapa aktifitas

manual untuk memaksimalkan otomatisasi teknologi baru. Seiring dengan

perkembangan teknologi yang kian pesat, perlu didukung kompetensi dan

infrastruktur IT yang baik untuk menghadapi kebutuhan masyarakat yang semakin

selalu ingin cepat, praktis, dan aman.

8
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2021). Manajemen Komunikasi & Manajemen Resiko pada

Manajemen Proyek. Modul Kuliah Manajemen Proses Bisnis. Jakarta : FEB-

Universitas Mercu Buana.

Haryono, A., & Rimawan, E. Improvement of Business Process Modeling in Small

and Medium Industries (Smis) 9(1), 34-43.

Nugroho, A., & Kusumah, L.H. (2021). Analisis Pelaksanaan Quality Control untuk

Mengurangi Defect Produk di Perusahaan Pengolahan Daging Sapi Wagyu dengan

Pendekatan Six Sigma. Jurnal Manajemen Teknologi 20 (1), 56-78.

Nusraningrum, D., Jaswati, J., & Thamrin, H. (2020). The Quality of IT Project

Management: The Business Process and The Go Project Lean Aplication. Manajemen

Bisnis, 10(1), 10-23.

Saryanto, S., Purba, H., & Trimarjoko, A. (2020). Improve quality remanufacturing

welding and machining process in Indonesia using six sigma methods. J. Eur.

SystèMes Autom, 53, 377-384

9
Vidianto, A. S., & Haji, W. H. (2020). Sistem Informasi Manajemen Proyek Berbasis

Kanban (Studi Kasus: PT. XYZ). Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

(JTIIK), 7(2).

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/money/read/2019/07/17/174600326

/mengintip-strategi-bca-hadapi-perubahan-zaman

https://www.google.com/amp/s/m.tribunnews.com/amp/beritabca/2015/01/20/terapka

n-iso-9001-2008-sistem-manajemen-mutu-bca-terus-tingkatkan-kualitas-layanan

https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jsi/article/download/8039/4113

10

Anda mungkin juga menyukai