(Survey Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetansi Dasar Uang dan Perbankan
Kelas X SMA Tahun Ajaran 2016/2017)
Proposal Skripsi
Oleh :
Resvi Robiatul Adawiah
NPM : 135020009
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2017
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM MENINGKATKAN PROSES
BELAJAR MENGAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI
(Survey Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetansi Dasar Uang dan Perbankan
Kelas X SMA Tahun Ajaran 2016/2017)
Menyetujui,
………………………… …………………………
NIP NIP
Mengetahui ,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi atas berkat, rahmat, dan
EKONOMI. (Survey Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetansi Dasar Uang dan
dan pengarahannya serta bimbingan yang telah di berikan kepada Prof. Dr. H.
Bambang Heru. M.S dan Hj. Dini Riani, S.E.,M.M. selaku dosen mata kuliah
Bimbingan Skripsi.
kualitas proposal ini. Semoga proposal ini dapat menambah wawasan keilmuan
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
A. Judul..............................................................................................................1
C. Identifikasi Masalah......................................................................................6
1 Batasan Masalah...........................................................................................7
2 Rumusan Masalah.........................................................................................7
E. Tujuan Penelitian..............................................................................................8
F. Manfaat Penelitian............................................................................................9
1 Manfaat Praktis.............................................................................................9
2 Manfaat Teoritis..........................................................................................10
G. Definisi Operasional...................................................................................10
H. Kajian Teori................................................................................................12
1 Model Pembelajaran...................................................................................12
J. Kerangka Pemikiran.......................................................................................34
1 Asumsi........................................................................................................38
2 Hipotesis......................................................................................................38
1 Metode Penelitian.......................................................................................39
2 Desain Penelitian.........................................................................................40
M. Subjek Dan Objek Penelitian......................................................................42
1 Subjek Penelitian.........................................................................................42
2 Objek Penelitian..........................................................................................42
O. Operasionalisasi Variabel...........................................................................43
2 Instrumen Penelitian...................................................................................48
1) Uji Validitas............................................................................................48
2) Uji Reliabilitas.........................................................................................49
1 Analisis Deskriptif......................................................................................50
2 Analisis Verifikatif......................................................................................51
b) Koefisien Determinasi.............................................................................52
R. Langkah-Langkah Penelitian......................................................................52
S. Jadwal Penelitian............................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
EKONOMI”
(Survey Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetansi Dasar Uang dan Perbankan
sumber daya manusia merupakan aspek yang dominan terhadap kemajuan suatu
Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Bab II, pasal 3 tentang
sangat penting. Pendidikan berfungsi sebagai penyiap peserta didik dimasa yang
1
Inti dari pendidikan adalah proses pembelajaran, Wina Sanjaya (2013,
kurikulum, tenaga pengajar dan peserta didik, pemilihan dan penyusunan materi,
yang tepat, dan pelaksanaan evaluasi yang benar. Menurut Oemar Hamalik (2011,
h.36) belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat tetapi lebih luas daripada itu, yakni
salah satunya adalah kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didik melalui
pesan atau pikiran dari seseorang kepada orang lain. Penggunaan metode yang
tepat akan menjadikan siswa secara efektif mampu menerima pesan yang
disampaikan.
2
Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia
bagian ilmu-ilmu sosial. Hal ini karena ekonomi terkait dengan masalah manusia
akan tetapi pembelajaran diarahkan untuk mengubah tingkah laku siswa dalam
ekonomi. Oleh karena itulah, penguasaan materi pelajaran bukanlah akhir dari
tingkah laku yang lebih luas. Artinya, sejauh mana materi pelajaran yang dikuasai
siswa dapat membentuk pola perilaku siswa itu sendiri. Dalam proses
umumnya telah dilaksanakan secara maksimal, tetapi belum optimal. Hal ini
3
malas untuk belajar ekonomi sehingga prestasi belajar ekonomi siswa juga belum
Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi
bahwa rendahnya hasil belajar disebabkan karena masih banyaknya peserta didik
yang bermain-main saat pembelajaran dimulai atau masih banyak peserta didik
solusinya, umumnya mengenai masalah yang timbul dari para siswa karena
pembelajaran yang berlangsung selama ini yang masih berpusat pada guru
pengetahuannya. Sedangkan untuk tugas yang diberikan oleh guru, sebagian siswa
mengalami kesulitan dalam pemahaman materi yang diberikan oleh guru karena
guru terlalu serius dalam proses belajar mengajar yang selama ini menggunakan
bosan dan kurang termotivasi untuk mengikuti mata pelajaran tersebut, maka
belajar siswa tidak dapat dicapai secara maksimal, atau bahkan mengalami
penurunan.
4
Berdasarkan pandangan di atas, permasalahan yang muncul adalah
yang tepat.
pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan sekolah dan keadaan peserta didik
agar bisa diterapkan menjadi strategi pembelajaran yang efektif. Guru memiliki
informasi pendidikan. Guru perlu mencari metode yang tepat agar dapat
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Selain itu sangat diperlukan adanya
didik dan dapat meningkatkan pemahaman konsep yang diajarkan oleh peserta
didik, salah satunya dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dengan menguasai materi
pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Dalam STAD (Student Teams–
5
beranggotakan empat sampai lima orang peserta didik. Guru menjelaskan materi
memahami materi yang disampaikan guru. Selain itu, semua peserta didik
mengerjakan kuis secara individu terkait dengan materi yang telah disampaikan.
menekankan pada guru untuk bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas.
interaksi sosial dan komunikasi diantara siswa dalam proses belajar mengajar
pada mata pelajaran ekonomi. Interaksi dan komunikasi ini dapat memotivasi
Dalam Meningkatkan Proses Belajar Mengajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran
Ekonomi” (Survey Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetansi Dasar Uang dan
2016/2017).
6
C. Identifikasi Masalah
1. Guru terlalu serius dalam proses belajar mengajar yang selama ini
pelajaran ekonomi.
efektif.
1 Batasan Masalah
Agar penelitian terarah dan dapat mencapai sasaran maka perlu adanya
2. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Maniis Kab.
7
4. Proses Belajar Mengajar peserta didik meliputi, efektivitas pembelajaran,
2 Rumusan Masalah
Kab. Purwakarta?
pada mata pelajaran ekonomi kompetansi dasar uang dan perbankan kelas
E. Tujuan Penelitian
8
1. Persepsi peserta didik mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Student
kompetansi dasar uang dan perbankan kelas X SMA Negeri 1 Maniis Kab.
Purwakarta.
F. Manfaat Penelitian
1 Manfaat Praktis
a) Bagi siswa
9
b) Bagi guru
c) Bagi Sekolah
datang.
2 Manfaat Teoritis
yang cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan
dalam proses pembelajaran, minat belajar peserta didik, serta motivasi peserta
G. Definisi Operasional
10
1. Model Pembelajaran Kooperatif
(STAD)
rekor tim dan individual dan memberikan hadiah bagi kelompok yang
kegiatan interaksi antara pihak yang sedang belajar dengan pihak yang
atas, maka yang dimaksud “model pembelajaran kooperatif tipe student team
11
achievement division (stad) dalam meningkatkan proses belajar mengajar peserta
didik” adalah salah satu bentuk pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan
cara peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif
H. Kajian Teori
1 Model Pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman
dan lain-lain”.
12
Menurut Jihad dan Haris (dalam Sofan Amri, 2013, h. 142) pembelajaran
merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar
tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada
ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri
tersebut ialah:
berikut:
13
c. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
tujuan pembelajaran yang dirangkum oleh Ibrahim (Isjoni, 2013, h. 27) yaitu:
Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa
tugas-tugas akademik.
secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan, ras, budaya, sosial,
peluang bagi siswa dari latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan
14
sosial penting dimiliki oleh siswa saat ini banyak anak muda masih kurang
dalam terampil.
yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur
kelompok yang bersifat heterogen”. Menurut Anita Lie (dalam Isjoni, 2013,
peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang
strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang
15
hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai
dengan pengalaman.
jawab siswa terhadap diri sendiri maupun kelompoknya karena dalam cooperative
cooperative learning bersumber pada dua faktor, yaitu faktor dari dalam
Bannet (dalam Isjoni, 2013, h. 41) menyatakan ada lima unsur dasar
yaitu:
1. Positive Interdependence.
anggota kelompok.
4. Membutuhkan keluwesan.
18
beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru memberikan
pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu satu sama lain.
19
putih dan kulit hitam sebagai konsekuensi dari STAD, tetapi tidak
menemukan perbedaan dalam pertemanan antar kulit hitam dan kulit putih.
sebagai berikut :
b. Pembagian Kelompok
e. Kuis (Evaluasi)
20
Tahap ini untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan belajar
telah dicapai, diadakan tes secara individual, mengenai materi yang
telah dibahas. Pada penelitian ini tes individual diadakan pada akhir
pertemuan, agar siswa dapat menunjukkan apa yang telah dipelajari
secara individu selama bekerja dalam kelompok. Skor perolehan
individu didata dan diarsipkan, yang akan digunakan pada perhitungan
perolehan skor individu.
d. Tahap Perhitungan Skor Perkembangan Individu
Tahap ini dihitung berdasarkan skor awal, Skor perkembangan
individu dihitung berdasarkan skor awal (pretest) sebelum treatment.
Berdasarkan skor awal setiap siswa memiliki kesempatan yang sama
untuk memberikan sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya
berdasarkan skor test yang diperolehnya. Adapun perhitungan skor
perkembangan individu pada penelitian ini di ambil dari penskoran
perkembangan individu.
Tabel 1
Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu
Tabel 2
Kriteria Tingkat Penghargaan Kelompok
21
Skor kelompok didapat dengan cara menjumlahkan masing-masing
perbedaan.
22
5) Tidak bersifat kompetitif.
hangat.
1) Siswa yang kurang pandai dan kurang rajin akan merasa minder
2) Terjadi situasi kelas yang gaduh singga siswa tidak dapat bekerja
3) Pemborosan waktu.
pesan berupa materi pelajaran melainkan penanaman sikap dan nilai pada
diri siswa yang sedang belajar. dalam proses belajar mengajar tersirat
adanya suatu kesatuan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan antara siswa
yang belajar dan guru yang mengajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono
antara guru dan murid dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil
23
diartikan sebagai suatu proses terjadinya antara pelajar, pengajar dalam
antara guru dan murid dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil
waktu yang singkat dapat tercapai, yakni setelah selesai jam pelajaran
(2013, h. 90):
24
mengontrol sejauh mana tujuannya telah tercapai, misalnya
dengan pertanyaan lisan.
5) Perumusan tujuan jangan disatukan dengan kegiatan mencapai
tujuan. Kalau disatukan ini berarti tujuan, misalnya: menanam
pengetahuan dan pengertian tentang cara menanam padi.
Seharunya dirumuskan sebagai berikut.
- Agar siswa mengerti dan mengetahui tentang cara menanam
padi.
- Agar siswa memperoleh keterampilan tentang cara menanam
padi
Demikian beberapa kriteria yang hendaknya dijadikan pedoman
setiap calon guru berlatih secara baik agar teknik perumusan tujuan itu
evaluasi pembelajaran.
1. Guru (Pendidik)
25
Menurut Sukamdinata (2004, h. 252-258) fungsi atau tugas
2. Peserta Didik
26
penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkannya untuk
mencapai tujuan.
3. Tujuan Pembelajaran
perilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta didik setelah mengikuti
dalam tingkah laku yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain
4. Isi Pembelajaran
tujuan
27
d. Program yang dikembangkan harus menyeluruh dan jelas
mencapainya.
sekolah.
5. Metode Mengajar
cara mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa,
maka siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan,
sehingga diharapkan akan terjadi perubahan tingkah laku pada siswa baik
6. Media Pengajaran
secara sempit, terbatas pada alat bantu pengajaran atau alat peraga. Tapi
7. Evaluasi
Pendidikan Nasional 2003, pasal 57). Evaluasi hasil belajar peserta didik
28
untuk membantu aktivitas, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta
29
3. Menyelenggarakan proses belajar mengajar
Setelah segala sesuatunya disiapkan, dengan berpegang
kepada RPP guru akan menyelenggarakan proses belajar mengajar.
Dalam kegiatan ini guru, pertanyaan yang harus diajukan oleh guru
kepada dirinya sendiri adalah bukan hanya apa materi yang harus
dipelajari oleh siswa, tetapi juga bagaimana cara yang terbaik siswa
mempelajari materi tersebut. Terkait dengan pertanyaan terakhir
guru diharapkan kehadirannya dalam kelas.
Dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar peran
media pembelajaranpun sangat berperan penting, seorang guru bisa
menggunakan media pembelajaran salah satu contohnya dengan
menggunakan media audio-visual, penggunaan media audio-visual
dapat merangsang minat belajar siswa karena dengan penggunaan
media audio-visual tersebut siswa dapat mengetahui gambaran
langsung tentang materi ajar, sehingga kegiatan pembelajaranpun
dapat menarik dan siswa dapat lebih lama mengingat pesan ataupun
materi ajar yang diterimanya.
4. Mengevaluasi hasil proses belajar mengajar
Untuk mengetahui apakah proses belajar mengajar telah
berjalan dan mencapai hasil sebagaimana yang ditetapkan dalam
RPP, harus dilakukan evaluasi proses belajar mengajar. Evaluasi ini
meliputi evaluasi terhadap proses belajar mengajar serta evaluasi
terhadap hasil yang dicapai oleh siswa.
Berdasarkan hasil evaluasi ini guru dapat mengambil
langkah-langkah tindak lanjut yang dinilai selayaknya dilakukan
baik oleh guru, siswa, orangtua siswa maupun penyelenggaraan
sekolah lainnya. Jika hasil evaluasi menunjukkan adanya masalah,
maka tindak lanjut bersifat solusi. Sebaliknya, jika hasil evaluasi
mengindikasikan adanya keberhasilan, maka tindak lanjut dapat
berupa pengayaan dan atau pengembangan.
Jadi pelaksanaan proses belajar-mengajar (PBM) bisa disimpulkan
sebagai proses terjadinya interaksi antara guru dengan siswa dalam rangka
30
pendidikan untuk lebih berdaya guna dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
Menurut Yuni (2013, h.30) menyatakan ada dua ciri yang menunjukan
1) Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa.
Dalam hal ini guru senantiasa akan menjadi pembimbing dan pelatih
yang baik bagi para siswa yang akan menghadapi ujian. Kalau hasil
pengajaran itu tidak tahan lama dan segera menghilang, berarti hasil
proses pembelajaran itu tidak efektif. Guru harus mempertimbangkan
berapa banyak dari yang diajarkan itu akan masih diingat kelak oleh
subjek belajar, setelah lewat satu minggu, satu bulan, satu tahun, dan
seterusnya.
2) Hasil itu merupakan pengetahuan “asli”. atau “otentik”. Pengetahuan
hasil proses belajar mengajar itu bagi siswa seolah – olah merupakan
bagian kepribadian bagi diri setiap siswa, sehingga akan dapat
mempengaruhi pandangan dan caranya mendekati suatu permaslahan.
Sebab pengetahuan itu dihayati dan penuh makna bagi dirinya.
31
Proses belajar mengajar yang dikatakan berhasil baik itu
kegiatan proses belajar mengajar siswa dapat disebabkan oleh dua hal
32
yaitu, faktor internal, yang berasal dari dalam diri siswa meliputi (umur,
ataupun faktor sosial ekonomi ) dan faktor eksternal, yang berasal dari luar
diri siswa seperti (guru, struktur kurikulum dan faktor lingkungan belajar
siswa).
Tabel 3
Hasil Penelitian Terdahulu
Nama Hasil
No Judul Persamaan Perbedaan
Peneliti Penelitian
1 Pratomo Adi Upaya Berdasarkan Penelitian Penelitian yang
(2013) Peningkatan hasil penelitian, terdahulu dan telah dilakukan
Hasil Belajar disimpulkan penelitian menggunakan hasil
Melalui Model bahwa Model yang akan belajar sebagai
Pembelajaran Pembelajaran dilakukan variabel (Y),
Kooperatif Tipe Kooperatif Tipe menggunaka subjek penelitian
Student Teams STAD (Student n model siswa kelas XI IPS
Achievement Teams- pembelajaran 4 SMA N 1
Divisions Achievement kooperatif Pengasih
(STAD) Pada Divisions) dapat tipe Student Tahun Ajaran
Pelajaran meningkatkan Team 2012/2013,
Akuntansi Hasil Belajar Achievement sedangkan
Siswa Kelas XI siswa kelas XI Division penelitian yang
IPS 4 SMA N 1 IPS 4 SMAN 1 (STAD) akan dilakukan
Pengasih Pengasih Tahun sebagai menggunakan
Tahun Ajaran Ajaran variabel (X) proses belajar
2012/2013 2012/2013 yang mengajar sebagai
dibuktikan variabel (Y),
dengan adanya subjek penelitian
peningkatan kelas X SMA
jumlah siswa Negeri 1 Maniis
yang memenuhi Kab. Purwakarta.
Kriteria
Ketuntasan
Minimal.
2 Ita J (2014) Analisis Model Hasil penelitian Penelitian Penelitian yang
Pembelajaran ini terdahulu dan telah dilakukan
Kooperatif Tipe menunjukkan penelitian menggunakan hasil
STAD (Student perbedaan hasil yang akan belajar sebagai
33
Nama Hasil
No Judul Persamaan Perbedaan
Peneliti Penelitian
Teams- belajar sebesar dilakukan variabel (Y),
Achievement 85,81 untuk menggunaka subjek penelitian
Divisions) kelas n model siswa kelas XI di
Dalam eksperimen, dan pembelajaran SMA Negeri 12
Meningkatkan 72,43 untuk kooperatif Bandung,
Hasil Belajar kelas kontrol. tipe Student sedangkan
Siswa di SMAN Team penelitian yang
12 BANDUNG. Achievement akan dilakukan
Division menggunakan
(STAD) proses belajar
sebagai mengajar sebagai
variabel (X) variabel (Y),
subjek penelitian
kelas X SMA
Negeri 1 Maniis
Kab. Purwakarta.
3 Fauzi R Pengaruh Berdasarkan Penelitian Penelitian yang
(2014) Penggunaan hasil penelitian terdahulu dan telah dilakukan
Media bahwa penelitian menggunakan
Pembelajaran pengaruh yang akan media
Audio Visual penggunaan dilakukan pembelajaran audio
Terhadap media menggunaka visual sebagai
Proses Belajar pembelajaran n Proses variabel (X),
Mengajar Siswa audio-visual Belajar subjek penelitian
Kelas X di terhadap proses Mengajar siswa kelas X di
SMA Negeri 20 belajar sebagai SMA Negeri 20
Bandung. mengajar siswa variabel (Y) Bandung,
yang telah sedangkan
dilaksanakan penelitian yang
berada dalam akan dilakukan
kategori baik menggunakan
dan positif yaitu model
sebesar 40%. pembelajaran
kooperatif tipe
STAD sebagai
variabel (X),
subjek penelitian
siswa kelas X IPS
SMA Negeri 1
Maniis Kab.
Purwakarta.
34
J. Kerangka Pemikiran
kelas karena aktivitas belajar akan mempengaruhi hasil belajar siswa namun
ternyata kebanyakan aktivitas belajar siswa di kelas masih tergolong kurang aktif.
Inti dari pendidikan adalah proses pembelajaran, Wina Sanjaya (2013, h.59)
kurikulum, tenaga pengajar dan peserta didik, pemilihan dan penyusunan materi,
bagian ilmu-ilmu sosial. Hal ini karena ekonomi terkait dengan masalah manusia
akan tetapi pembelajaran diarahkan untuk mengubah tingkah laku siswa dalam
ekonomi. Oleh karena itulah, penguasaan materi pelajaran bukanlah akhir dari
tingkah laku yang lebih luas. Artinya, sejauh mana materi pelajaran yang dikuasai
35
siswa dapat membentuk pola perilaku siswa itu sendiri. Dalam proses
umumnya telah dilaksanakan secara maksimal, tetapi belum optimal. Hal ini
malas untuk belajar ekonomi sehingga prestasi belajar ekonomi siswa juga belum
pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan sekolah dan keadaan peserta didik
agar bisa diterapkan menjadi strategi pembelajaran yang efektif. Guru memiliki
informasi pendidikan. Guru perlu mencari metode yang tepat agar dapat
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Selain itu sangat diperlukan adanya
didik dan dapat meningkatkan pemahaman konsep yang diajarkan oleh peserta
didik, salah satunya dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
36
Achievement Divisions (STAD). Dengan model pembelajaran STAD guru dapat
siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dengan menguasai materi
pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Dalam STAD (Student Teams–
beranggotakan empat sampai lima orang peserta didik. Guru menjelaskan materi
secara singkat dan kemudian peserta didik disetiap kelompok memastikan bahwa
anggotanya telah memahami materi yang disampaikan guru. Selain itu, semua
peserta didik mengerjakan kuis secara individu terkait dengan materi yang telah
disampaikan.
menekankan pada guru untuk bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas.
terdapat peningkatan hasil belajar siswa antara kelas XI IPS 2 yang menggunakan
37
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas dapat digambarkan
Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Proses Belajar
Team Achievement Mengajar (PBM)
Divisions (STAD) (Y)
(X)
Gambar 1
Paradigma Penelitian
Keterangan:
Variabel X = Multimedia Pembelajaran Berbasis Audio-Visual
Variabel Y = Proses Belajar Mengajar (PBM)
1 Asumsi
berikut:
38
melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar dan menarik minat
2 Hipotesis
1 Metode Penelitian
penelitian, hal ini diperlukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari
adalah “Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
pendidikan diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid
39
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
bahwa metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu
dua variabel atau lebih. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab
2 Desain Penelitian
penelitian, agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Menurut M.
Nazir (2013, h. 84) “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan
40
ekonomi kompetansi dasar uang dan perbankan kelas X SMA Negeri 1
41
Gejala/
latar belakang Hipotesis
Instrumen
Ya Pengumpulan
Data
Uji Hipotesis
Laporan Hasil
Kesimpulan
Gambar 2
Desain Penelitian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team
Achievement Division (STAD Terhadap Proses Belajar Mengajar
42
M. Subjek Dan Objek Penelitian
1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sesuatu yang diteliti baik orang, benda atau
lembaga. Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan
penelitian harus ditata sebelum penelitian siap untuk mengumpulkan data. Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Maniis Kab. Purwakarta.
2 Objek Penelitian
tertentu untuk mendapatkan data tertentu. Objek varibel yang akan digunakan
dalam penelitian ini yakni model pembelajaran kooperatif tipe Student Team
1. Populasi
yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
pengertian bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada
43
suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian.
terdapat dalam kelompok tertentu yang disajikan sumber data. Populasi adalah
mendapatkan hasil yang diperuntukan. Hasil dari objek penelitian dapat dilihat
dengan perhitungan secara kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu kelas
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012, h. 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
O. Operasionalisasi Variabel
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.
terikatnya adalah proses belajar mengajar siswa (Y). Untuk lebih jelasnya dapat
44
Tabel 4
Operasionalisasi Variabel
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division
(STAD) Terhadap Proses Belajar Mengajar Siswa
3. Keuggulan 1. Keunggulan
dan a. Meningkatkan kecakapan
kelemahan individu. Ordinal
model b. Meningkatkan kecakapan
pembelajaran kelompok.
kooperatif tipe c. Meningkatkan komitmen,
Student Team percaya diri.
Achievement d. Menghilangkan prasangka
Divisions terhadap teman sebaya dan
(STAD). memahamiperbedaan.
e. Tidak bersifat kompetitif.
Davidson (dalam f. Tidak memiliki rasa dendam
Nurasma, dan mampu membina hubungan
2006:36) yang hangat.
g. Meningkatkan motivasi belajar
dan rasa toleransi serta saling
membantu dan mendukung
dalam memecahkan masalah.
2. Kelemahan
a. Siswa yang kurang pandai dan
kurang rajin akan merasa
minder berkerja sama dengan
teman-teman yang lebih
45
Variabel Dimensi Indikator Skala
mampu.
b. Terjadi situasi kelas yang gaduh
singga siswa tidak dapat bekerja
secara efektif dalam kelompok.
c. Pemborosan waktu.
Proses Belajar Langkah-langkah 1. Merencanakan proses belajar
Mengajar proses belajar mengajar,secara administratif guru
(PBM) mengajar menyiapkan RPP(rencana
(Y) (Gintings, 2007, Penyelenggaraan Pembelajaran)
h. 14) 2. Menyiapkan proses belajar mengajar,
diantaranya menyiapkan bahan ajar,
peralatan, dan sarana non-fisik seperti
kesiapan psikologis dan intelektual
guru dalam menyajikan mteri
pelajaran.
3. Menyelenggarakan proses belajar
mengajar, dalam menyelenggarakan
proses belajar guru bisa menggunakan Ordinal
media pembelajaran berupa media
audio-visual dalam menyampaikan
materi ajarnya.
4. Mengevaluasi hasil proses belajar
mengajar, guru dapat mengambil
langkah-langkah tindak lanjut setelah
melakukan proses belajar mengajar.
yang ada untuk ditelaah serta catatan yang diperoleh di bangku kuliah
47
yang kemudian akan diambil kesimpulan dan saran-saran dengan batas
kemampuan penulis.
2) Observasi
3) Angket
bahwa angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer,
yaitu data yang dihimpun langsung oleh peneliti dengan cara penyebaran
48
bebas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD) dan variabel terikat yaitu peroses belajar mengajar dengan
tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan data proses belajar
Tabel 5
Penelitian Skala Likert Angket
Tipe Skor
Sangat Setuju/sangat positif 5
Setuju/sering/positif 4
Ragu-ragu/kadang-kadang/netral 3
Tidak setuju/hamper tidak pernah/negatif 2
Sangat tidak setuju/tidak pernah 1
2 Instrumen Penelitian
uji coba alat tes terhadap peserta didik. Alat tes yang berkualitas dapat ditinjau
dari beberapa hal diantaranya validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya
1) Uji Validitas
49
apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang
r N Σ XY − ( Σ X ) (Σ Y )
xy= ¿
√ {N Σ X 2−( Σ X ¿¿¿2 }{ N Σ Y 2 – ¿¿¿
Keterangan :
r xy = Koofisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dan variabel
yang dikorelasikan.
x = Skor tiap items
y = Skor tiap items
N = Jumlah responden uji coba
2) Uji Reliabilitas
untuk menguji reliabilitas suatu alat tes. Dilihat menurut statistik alpha
memadai jika koefesien alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan
n ∑S i 2
r= x 1-
n-1 St 2
Keterangan:
r = Koefisien realibilitas
n = Jumlah soal
S12 = Variansi skor soal tertentu (soal ke 1)
ΣSi2 = Jumlah varians skor seluruh soal menurut skor soal tertentu
St2 = Varians skor seluruh soal menurut skor peserta didik perorangan
50
Tabel 6
Klasifikasi Tingkat Reliabilitas
1 Analisis Deskriptif
51
1. Analisis deskriptif tanggapan responden peserta didik kelas X SMA
Cara menilai jawaban dari setiap kuesioner melalui sikap responden dengan
skala yang digunakan dengan menggunakan skala likert yang telah disesuaikan
Tabel 7
Penelitian Skala Likert Angket
Tipe Skor
Sangat Setuju/sangat positif 5
Setuju/sering/positif 4
Ragu-ragu/kadang-kadang/netral 3
Tidak setuju/hamper tidak pernah/negatif 2
Sangat tidak setuju/tidak pernah 1
uji statistik yang relevan yaitu meneliti hubungan antar variabelyang diteliti
analisis verifikatif yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang
berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya
52
dapat diperkecil. Untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel
independen (X) dan dependen (Y) maka digunakan analisis regresi linier
b) Koefisien Determinasi
R. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini peneliti melakukan studi pustaka, dan menentukan sampel
2. Tahap Penerapan
53
pengumpulan kembali instrumen penelitian yang telah diisi oleh
responden.
Pada tahap ini, data yang telah terkumpul kemudian data diverifikasi
hipotesis.
penelitian sesuai masalah yang akan dibahas dengan hipotesis yang telah
keputusan.
54
Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dan diuji menurut
7. Tahap Akhir
penelitian.
S. Jadwal Penelitian
Tabel 8
Jadwal Rencana Penelitian
55
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Skripsi :
Juwita, Ita. (2014) . Analisis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student
Teams Achievement Divisions) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di
SMAN 12 Bandung. Universitas Pasundan Bandung: Skripsi. Tidak
Diterbitkan.