Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFITABILITAS

TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA PERUSAHAAN


MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

(Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri dan Konsumsi


tahun 2015-2019)

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Metodologi
Penelitian

Revia Fitri Veriza

1181002066

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS BAKRIE

JAKARTA
2020
Universitas Bakrie

UNGKAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Penulisan proposal ini
dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi penelitian Program Studi
Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan proposal ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Ibu Dr. Tita Djuitaningsih, S.E., M.Si., Ak., CA, selaku dosen mata kuliah
metodologi penelitian yang telah memberikan masukan dalam tahap
pembuatan proposal ini;
2. Keluarga penulis, bapak, ibu, dan kakak yang selalu memberi motivasi,
dukungan dan doa selama masa perkuliahan;
3. Dhea Amalia, Alda R Alviana, yang selalu bersedia bertukar pikiran dan selalu
memberi semangat kepada penulis;
4. Alvie Dian Verina selaku saudara kandung yang selalu menemani dan memberi
ide kepada penulis;
5. Seluruh rekan-rekan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial Universitas Bakrie angkatan 2018 yang saling memberi dukungan,
semangat dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan proposal ini.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis. Semoga proposal ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu kita semua.

Jakarta, November 2020

Revia Fitri Veriza

ii
Universitas Bakrie

DAFTAR ISI

UNGKAPAN TERIMA KASIH ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii

BAB I ..................................................................................................................................5

PENDAHULUAN...............................................................................................................5

Rumusan Masalah .................................................................................................7

Tujuan Penilitian ...................................................................................................7

Manfaat Penelitian.................................................................................................7

BAB II ................................................................................................................................9

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS.......................................................................9

2.1 Definisi Konsep dan Review peneliti sebelumnya ............................................9

2.1.1 Definisi Konsep ...................................................................................................9

2.1.1.1 Rasio Likuiditas .............................................................................................. 16

2.1.1.2 Rasio Solvabilitas ........................................................................................... 16

2.1.1.3 Rasio Profitabilitas .......................................................................................... 17

2.1.1.4 Laporan Keuangan .......................................................................................... 18

2.1.2 Review Penelitian Sebelumnya .......................................................................... 20

2.4 Hipotesis ....................................................................................................... 21

2.2.1 Pengaruh Likuiditas Terhadap Price Earning Ratio ............................................ 21

2.2.2 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Price Earning Ratio .......................................... 22

2.2.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Price Earning Ratio ........................................ 22

BAB III ............................................................................................................................. 24

METODE PENELITIAN................................................................................................. 24

Populasi dan Sampling ........................................................................................ 24

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 24

Uji Normalitas ............................................................................................................ 25

iii
Universitas Bakrie

UJI T .......................................................................................................................... 25

Uji F........................................................................................................................... 26

Uji Koefisien Determinasi .......................................................................................... 27

Model Penelitian ................................................................................................. 27

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 28

iv
BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Bursa Efek Indonesia (BEI) atau yang biasa kita kenal dengan Pasar Modal
memiliki tujuan untuk menghubungkan para investor atau calon pelaku usaha,
perusahaan-perusahaan, dan institusi pemerintah melalui perdagangan instrument
keuangan jangka panjang, dan salah satu instrumen yang diperdagangkan adalah
saham. Berkembangnya pasar modal di Indonesia mendorong perusahaan-
perusahaan untuk menjual sahamnya kepada masyarakat, hal tersebut membuat
banyak sekali perusahaan tercatat di bursa efek Indonesia samapai saat ini. Setiap
tahun perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib menyampaikan
laporan keuangannya, karena informasi laporan keuangan tersebutlah menjadi
unsur penting bagi investor dan para pelaku bisnis untuk mengnalisis dan
pengambilan keputusan. Sebelum calon pelaku ussaha akan melakukan investasi
di pasar modal ,hal yang terpenting yang harus dilakukan,yaitu dengan menilai
cermat terhadap ekuritas saham yang diperjualbelikan. Terdapat kepercayaan
bahwa informasi yang diterima oleh investor merupakan informasi yang benar,
dan akurat melalui sistem perdagangan di bursa efek yang dapat dipercaya, serta
tidak ada pihak lain yang dapat memanipulasi informasi dan perdagangan
tersebut. Dalam hal menganalisis sebuah perusahaan, calon pelaku usaha dapat
menggunakan laporan keuangan untuk menilai kondisi perusahaan yang akan di
pilihnya. Dengan melihat nya laporan keuangan yang sudah terdapat di Bursa
Efek Indonesia, para investor dan para pelaku bisnis akan dapat mudah
mengetahui saham yang akan dibeli nya dan akan melakukan analisis terlebih
dahulu dan akan mengambil keputusan nanti nya.
Universitas Bakrie

Di dalam penilitian, peneliti akan menggunakan analisis rasio keuangan yang


akan digunakan yaitu, PER (Price Earning Ratio), analisis ini membandingkan
antara harga pasar saham sekarang dengan laba per lembar saham. PER (Price
Earning Ratio) merupakan salah satu rasio keuangan yang paling banyak
digunakan para calon pelaku usaha untuk menentukan apakah investasi saham
menguntungkan atau tidaknya, karena PER (Price Earning Ratio), merupakan
salah satu alat untuk mengukur kinerja perusahaan dan juga dapat mempengaruhi
kenaikan atau penurunan harga pasar saham suatu perusahaan. Para investor
tertarik dengan PER (Price Earning Ratio) dikarenakan investor dapat melihat
kinerja sebuah perusahaan yang akan dipilihnya.

Setelah itu dalam penelitian ini juga terdapat variable independent yang akan
mepengaruhi variable dependen ( PER ) salah satu nya dengan Rasio Return On
Equity (ROE) merupakan rasio yang dapat menunjukkan seberapa besar
kemampuan perusahaan dapat menghasilkan laba bersih untuk pengembalian
ekuitas terhadap pemegang saham. Penelitian struktur modal menggunakan Debt
Equity Ratio (DER). Debt Equity Ratio (DER) untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban dalam membayar hutangnya dengan
jaminan modal sendiri.

Menurut Kasmir (2013:134) terdapat beberapa jenis rasio likuiditas yang dapat
digunakan perusa haan diantaranya: “1. Rasio lancar (Current Ratio); 2. Rasio
cepat (quick atau acid test ratio); 3. Rasio kas (cash ratio).” Dari kutipan di atas,
penjelasan mengenai ketiga rasio likuiditas yaitu: 1. Rasio lancar (current ratio)
Rasio lancar adalah ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek.
Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan.

6
Universitas Bakrie

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah dari
penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah pengaruh Return On Equity terhadap Price Earnings Ratio Pada


Perusahaan Manufaktur Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
2. Apakah pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Price Earnings Ratio pada
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia
(BEI)
3. Apakah pengaruh Return on Equity terhadap Price to Earning Pada Manufakur
Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

Tujuan Penilitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka tujuan dari
penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Apakah pengaruh Likuiditas terhadap Price Earnings Ratio


Pada Perusahaan Manufaktur
2. Untuk mengetahui pengaruh Solvabilitas terhadap Price to Earning Ratio Pada
Perusahaan Manufaktur
3. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap Price to Earning Ratio
Pada Perusahaan Manufaktur

Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan untuk para investor dan calon pelaku usaha
dapat memperkaya ilmu pengetahuan untuk membeli harga saham suatu
perusahaan menggunakan price earning ratio, dan untuk dapat memperkuat
penelitian sebelumnya sehingga dapat menjadi acuan serta referensi dalam bidang

7
Universitas Bakrie

akuntansi yang berkaitan dengan masalah harga saham di suatu perusaahan di


Indonesia.

1.4.2 Manfaat Praktis


Hasil penelitian ini diharapkan untuk para investor dan calon pelaku usaha
dapat bermanfaat dan diharapkan menjadi acuan serta menjadi referensi dalam
bidang akuntansi yang berkaitan dengan masalah harga saham suatu perusahaan
khususnya perusahaan makanan dan minuman di Indonesia.

8
Universitas Bakrie

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 Definisi Konsep dan Review peneliti sebelumnya


2.1.1 Definisi Konsep
Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan
rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur
dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Rasio keuangan adalah
angka yang diperoleh dari hasil perbandingan antara satu pos laporan keuangan
dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.
Menurut Horne (2017) pengertian rasio keuangan adalah indeks yang
menghubungkan dua angka akuntansi dan di dapat dengan membagi suatu angka
dengan angka lain.

Sedangkan menurut Ross (2015) Rasio keuangan merupakan satu angka yang
dibagi dengan angka lainnya dan karena ada begitu banyak angka akuntansi, kita
dapat menguji sejumlah besar dari berbagai kemungkinan rasio. Keown (2011)
menyatakan bahwa rasio keuangan merupakan penulisan ulang data akuntansi ke
dalam bentuk perbandingan dalam rangka mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan keuangan perusahaan

Menurut Hery (2017:140) kegunaan analisis rasio keuangan bagi tiga kelompok
utama pemakai laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Manajer perusahaan, menerapkan rasio untuk membantu menganalisis,
mengendalikan, dan meningkatkan kinerja operasi serta keuangan perusahaan.
2. Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank yang menganalisis rasio-rasio
untuk mengidentifikasi kemampuan debitur dalam membayar hutang-
hutangnya.
3. Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan
perusahaan.

9
Universitas Bakrie

Keunggulan Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan memiliki


beberapa keunggulan sebagai alat analisis (Hery, 2017:140) yaitu :

1. Rasio merupakan angka-angka yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.


2. Rasio dapat mengidentifikasi posisi perusahaan dalam industri.
3. Rasio sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
4. Dengan rasio, lebih mudah untuk melihat tren perusahaan serta melakukan
prediksi di masa yang akan datang.

Kelemahan Analisis Rasio Keuangan Menurut Hery (2017:140) analisis rasio


keuangan juga memiliki kelemahan atau keterbatasan sebagai alat analisis yaitu:

1. Kesulitan mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang


dianalisis, khususnya apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa
bidang usaha.
2. Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan rasio yang
berbeda pula, misalnya perbedaan dalam metode penyusutan aset tetap atau
metode penilaian persediaan.
3. Data yang digunakan untuk melakukan analisis rasio bisa jadi merupakan
hasil dari sebuah manipulasi akuntansi, di mana telah bersikap tidak jujur
dalam penyusunan laporan keuangan dan tidak netral dalam menyajikan
angka-angka laporan keuangan sehingga hasil perhitungan rasio keuangan
tidak menunjukkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya.

Jenis-Jenis Rasio Keuangan Setiap rasio keuangan memiliki tujuan,


kegunaan dan arti tertentu. Pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan
rasio dapat dilakukan dengan beberapa jenis rasio keuangan yang kemudian
berguna dalam pengambilan keputusan.

10
Universitas Bakrie

Menurut Mamduh Hanafi dan Abdul Halim (2016:74) pada dasarnya analisis
rasio bisa dikelompokkan ke dalam lima kategori yaitu: “1. Rasio likuiditas:
rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya; 2. Rasio aktivitas: rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas
penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset; 3. Rasio solvabilitas:
rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjangnya; 4. Rasio profitabilitas: rasio yang melihat
kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitabilitas); 5. Rasio pasar:
rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai buku
perusahaan”.

Menurut Kieso, Weygandt, Warfield (2011:211), jenis-jenis rasio keuangan


diantaranya:
“to analyze financial statements, we classify rations into fours tipe as follows:
(1) Liquidity ratios: measures of the company short-term ability to pay
maturing obligations, (2) Activity ratios: measures of how effectively the
company uses its assets; (3) Profitability ratios: measures of the degree of
success or failure of a given company or division for a given periode of time,
and (4) Leverage ratios: measures of the degree of protection of the long-term
creditors and investors”.

Menurut Mamduh Hanafi dan Abdul Halim (2016:75) “rasio likuiditas


mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat
aktiva lancar perusahaan relatif terhadap utang lancarnya (utang dalam hal ini
adalah kewajiban perusahaan)”.
Bentuk Rasio Keuangan Menurut Hery (2016:23), secara garis besar
setidaknya ada lima jenis rasio keuangan yang sering digunakan untuk menilai
kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kelima jenis rasio keuangan tersebut
adalah:

11
Universitas Bakrie

a. Rasio Likuiditas Menurut Kasmir (2016: 130), “Rasio likuiditas atau sering
juga disebut dengan nama rasio modal kerja adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan dengan cara
membandingkan komponen yang ada di neraca. Penilaian dapat dilakukan
untuk beberapa periode sehingga terlihat perkembangan likuiditas
perusahaan dari waktu ke waktu”.

1. Rasio Lancar ( Current Ratio) Menurut Kasmir (2016: 134), “Rasio lancar
atau current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain,
seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban
jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo”. Rumus yang
digunakan untuk menghitung rasio lancar atau current ratio adalah sebagai
berikut:
Current Ratio = Current Asset
Current Liabilities

2. Rasio Cepat (Quick Ratio) Menurut Kasmir (2016: 138), “Rasio cepat
(Quick Ratio) atau rasio sangat lancar atau acid test rasio merupakan rasio
yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau
membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka panjang) dengan
aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan (inventory)”. Rumus
yang digunakan untuk menghitung Rasio Cepat atau Quick Ratio adalah
sebagai berikut:

3. Rasio Kas (Cash Ratio) Menurut Kasmir, (2016: 138), “Rasio kas atau (cash
ratio) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang
kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat
ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau setara dengan kas seperti

12
Universitas Bakrie

rekening giro atau tabungan di bank (yang dapat ditarik setiap saat). Dapat
dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi
perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendeknya. Rumus yang
digunakan untuk menghitung Rasio kas (cash ratio) adalah sebagai berikut:

Current Ratio = Aktiva Lancar


Utang Lancar

b. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) Menurut Kasmir (2016: 150), bahwa:


“Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar
beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.
Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh
kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila
perusahaan dibubarkan”.

1. Debt to Assets Ratio Menurut Kasmir (2016:156), “Debt to Assets


Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain,
seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa
besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva”.
Rumus untuk mencari Debt to Assets Ratio dapat digunakan sebagai
berikut:

Debt To Asset Rasio = Total Debt


Total Asset

13
Universitas Bakrie

2. Debt to Equity Ratio Menurut Hery (2016:143), “Rasio utang terhadap


ekuitas (Debt to Equity Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara total utang dengan total ekuitas”. Dengan
kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri
yang dijadikan untuk jaminan utang”. Rumus untuk mencari Debt to
Equity Ratio adalah sebagai berikut:

Debt to Equity Ratio = Total Utang (𝐷𝑒𝑏𝑡)


Ekuitas (𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)

3. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) Menurut Kasmir (2016: 159),
“Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio antara utang jangka
panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa
bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang
jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang
dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan

c. Rasio Aktivitas Menurut Kasmir (2016:114), “Rasio aktivitas merupakan


rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan
sumber daya perusahaan (penjualan, sediaan, penagihan piutang, dan
lainnya) atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari”.
1. Perputaraan Modal Kerja (Working Capital Turnover) Menurut Kasmir
(2016:182), “perputaran modal kerja atau working capital turnover
merupakan salah satu rasio untuk megukur atau menilai keefektifan
modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya, seberapa
banyak modal modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam
suatu periode
2. Total Assets Turnover Menurut Kasmir (2016:184), “Total Assets
Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran

14
Universitas Bakrie

semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan menggukur berapa jumlah


penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.
3. Fixed Assets Turnover Menurut Kasmir (2016:184), “Fixed Assets
Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk berapa kali dana yang
ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. Atau
dengan kata lain, untuk mengukur apakah perusahaan sudah
menggunakan kapasitas aktiva tetap sepenuhnya atau belum”.

d. Rasio Profitabilitas Menurut Kasmir (2016: 196), “Rasio profitabilitas


merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan”.
1. Ratio Profit Margin atau Profit Margin on Sales Menurut Kasmir
(2016:199), “Ratio Profit Margin atau Profit Margin on Sales merupakan
salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas
penjualan”. Terdapat dua rumus untuk mencari Ratio Profit Margin atau
Profit Margin on Sales, yaitu sebagai berikut:
a) Untuk margin laba kotor dengan rumus:
b) Untuk margin laba bersih dengan rumus:
2. Hasil Pengembalian Investasi atau Return On Investment (ROI) Menurut
Kasmir (2016:201), “Hasil Pengembalian Investasi atau Return On
Investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas
jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan
suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola
investasinya”.
Rumus untuk mencari Return On Investment (ROI) sebagai berikut:
Profit Margin on Sales = Penjualan Bersih−Harga Pokok
Penjualan 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 (Penjualan)

3. Hasil Pengembalian Ekuitas atau Return On Equity (ROE) Menurut Fahmi


(2015:95), “Return On Equity mengkaji sejauh mana suatu perusahaan

15
Universitas Bakrie

menggunakan sumber daya yang dimiliki agar mampu memberika laba atas
equitas.”
Sedangkan menurut Hery (2016: 26), “Return On Equity merupakan
rasio yang menunjukan hasil (return) atas penggunaan equitas perusahaan
dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain rasio ini digunakan untuk
mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap
rupiah dana yang tertanam dalam total equitas.” Fahmi (2015: 96) Rumus
menghitung ROE adalah:

2.1.1.1 Rasio Likuiditas


Menurut Mamduh Hanafi dan Abdul Halim (2016:75) “rasio likuiditas
mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat
aktiva lancar perusahaan relatif terhadap utang lancarnya (utang dalam hal ini
adalah kewajiban perusahaan)”.

Rasio Lancar ( Current Ratio) Menurut Kasmir (2016: 134), “Rasio lancar atau
current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada
saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva
lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo”. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio lancar
atau current ratio adalah sebagai berikut:

Current Ratio = Current Asset


Current Liabilities

2.1.1.2 Rasio Solvabilitas


Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) Menurut Kasmir (2016: 150), bahwa:
“Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh

16
Universitas Bakrie

mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban
utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya
Menurut Fahmi (2015:95), “Return On Equity mengkaji sejauh mana
suatu perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki agar mampu
memberika laba atas equitas.” Sedangkan menurut Hery (2016: 26), “Return
On Equity merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas penggunaan
equitas perusahaan dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain rasio ini
digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total equitas.” Fahmi
(2015: 96) Rumus menghitung ROE adalah:
ROE = Earning After Tax (EAT)
Total Modal

Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas Menurut Kasmir (2016: 196), “Rasio profitabilitas
merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan”.

Debt to Equity Ratio Menurut Hery (2016:143), “Rasio utang terhadap ekuitas
(Debt to Equity Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total ekuitas”.

Sedangkan Menurut Kasmir (2016:157), “Debt to Equity Ratio merupakan


rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas” Rasio Cash Ratio=
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑜𝑟 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑣𝑒𝑙𝑒𝑛𝑡 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 Cash Ratio= 𝐾𝑎𝑠 +𝐵𝑎𝑛𝑘
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 Debt to Assest Ratio = Total 𝐷𝑒𝑏𝑡 Total 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡s ini dicari
dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar
dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang
disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain,

17
Universitas Bakrie

rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan untuk jaminan utang”.
Rumus untuk mencari Debt to Equity Ratio adalah sebagai berikut:

Debt to Equity Ratio = Total Utang (𝐷𝑒𝑏𝑡)


Ekuitas (𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)

2.1.1.4 Laporan Keuangan


Pengertian Laporan Keuangan Pada akhir periode usaha, setiap perusahaan
atau lembaga menyusun laporan keuangan yang selanjutnya dilaporkan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Berikut ini beberapa pengertian laporan
keuangan yang penulis kutip dari beberapa sumber:

Menurut Kasmir (2018:7),“laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan


kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”.

Menurut Hantono (2018) laporan keuangan merupakan catatan tentang informasi


keuangan perusahaan pada suatu periode akutansi yang menggambarkan kondisi
atau kinerja perusahaan tersebut atau dengan kata lain laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari proses pencatatan dan perhitungan yang berisi
ringkasan dari transaksitransaksi keuangan selama periode tertentu. Tujuan
pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang :
1. Bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi
2. Membantu penilaian arus kas pada masa yang akan dating
3. Membantu mengidentifikasi sumber daya perusahaan (harta), kewajiban serta
perubahan kedua unsur tersebut (Wibowo : 2005)

Laporan keuangan utama bagi perusahaan adalah laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan (neraca), 7 laporan arus kas dan catatan

18
Universitas Bakrie

atas laporan keuangan. (Hantono 2018) .Urutan laporan yang biasanya disiapkan
dan karakteristik data yang disajikan dalam setiap laporan sebagai berikut :
1. Laporan laba rugi : ringkasan dari pendapatan dan beban untuk suatu
periode waktu tertentu.
2. Laporan perubahan ekuitas : ringkasan perubahan dalam ekuitas pemilik
yang terjadi selama periode waktu tertentu.
3. Laporan posisi keuangan : Daftar aset, liabilitas, dan ekuitas pemilik
pada waktu tertentu.
4. Laporan arus kas : ringkasan dari penerimaan dan pembayaran kas dari
tiga pos (operasional, investasi, dan pendanaan)
5. Catatan atas laporan keuangan : penjelasan dari setiap item atau pos di
dalam setiap laporan keuangan untuk periode waktu tertentu.

Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun untuk


memberikan informasi yang bermanfaat sehingga memudahkan para pemangku
kepentingan untuk mengambil keputusan bisnis dan ekonomi. Tujuan laporan
keuangan menurut Martani dkk. (2017:8-9) adalah sebagai berikut:

1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus Tujuan laporan keuangan tersebut diuraikan sebagai
berikut:

Tujuan umum, Tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan. Tujuan
umum laporan keuangan, diantaranya:

1) Memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta


perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi,
2) Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) dan
pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya,
3) Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai, dan

19
Universitas Bakrie

4) Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu.

2.1.2 Review Penelitian Sebelumnya


Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini yaitu
: penelitian yang dilakukan oleh Sijabat dan Anak Suarjaya ( 2018 ). Tujuan
dari penelitian yang dilakukan oleh Sijabat dan Anak Suarjaya ( 2018 ).
Penelitian memiliki tujuan mengetahui pengaruh dividend payout ratio, debt to
equity ratio, return on asset dan return on equity terhadap price earning ratio
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Hasil
analisis menunjukkan bahwa Dividend Payout Ratio berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Price Earning Ratio, Return on Asset tidak
berpengaruh terhadap Price Earning Ratio, Return on Equity berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Price Earning Ratio

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Farida Wahyu Lusiana (2010)


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadapa
price earning ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio likuiditas (current ratio),
rasio aktivitas (inventory turnover), dan rasio profitabilitas (return on equity)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap price earning ratio saham
perusahaan manufaktur. Sedangkan rasio solvabilitas (debt to equity ratio)
mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap price earning ratio saham
perusahaan manufaktur.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Januaristy V.I ( 2014 ). Penelitian


ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh Devidend payout ratio (DPR), Earning growth (EG), Return on equity
(ROE), Debt to equity ratio (DER),dan Current ratio (CR) terhadap Price
earning ratio (PER) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010- 2014. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara

20
Universitas Bakrie

parsial DPR, EG, ROE, DER, dan CR berpengaruh signifikan terhadap PER,
secara simultan DPR, EG, ROE, DER, dan CR berpengaruh signifikan terhadap
PER.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sunaryo. S ( 2011 ). Tujuan


utama dari penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan dan pengaruh
antara CR, DER, dan DPR dengan PER baik secara parsial maupun simultan.
Pengumpulan data sekunder dilakukan oleh kelompok industrial random
sampling yang terdaftar di BEI dan jurnal peneliti sebelumnya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa CR dan DER tidak berpengaruh signifikan, korelasi
sedang negatif untuk CR, dan korelasi tinggi negatif terhadap PER, dan DPR
berpengaruh signifikan, korelasi rendah positif terhadap PER. Namun CR,
DER, dan DPR berpengaruh signifikan secara simultan terhadap PER.
Disarankan agar topik penelitian ini dapat dilanjutkan dengan kelompok
perusahaan merchandising, atau kelompok perusahaan jasa baik kelompok
perusahaan jasa umum maupun khusus seperti perbankan, hotel, atau asuransi,
atau ditambah dengan variabel independensi baru.

2.4 Hipotesis
2.2.1 Pengaruh Likuiditas Terhadap Price Earning Ratio
Penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh Likuiditas
Terhadap Price Earning Ratio telah dilakukan oleh para peneliti
sebelum nya di antara nya Januaristy V.I ( 2014 ) dan Current ratio (CR)
terhadap Price earning ratio (PER) pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2014. Penelitian yang
sama dilakukan oleh Farida Wahyu Lusiana (2010) bahwa .Hasil
penelitian menunjukkan bahwa rasio likuiditas (current ratio), rasio
aktivitas (inventory turnover), dan rasio profitabilitas (return on equity)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap price earning ratio
saham perusahaan manufaktur. Berdasarkan uraian dan penjelasan dari
hasil penelitian sebelumnya, penulis menduga terdapat pengaruh Debt

21
Universitas Bakrie

to Equity Terhadap Price Earning Ratio sehingga hipotesis yang di


ajukan sebagai berikut:

H1: Likuditas berpengaruh terhadap Price Earning Ratio

2.2.2 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Price Earning Ratio


Penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh Ratio Debt to
Equity Terhadap Price Earning Ratio telah dilakukan oleh para peneliti
sebelum nya di antara nya Januaristy V.I ( 2014 ) Hasil pengujian
menunjukkan bahwa secara parsial DPR, EG, ROE, DER, dan CR
berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio, secara simultan
DPR, EG, ROE, DER, dan CR jugs berpengaruh signifikan terhadap
Price Earning Ratio. Penelitian yang sama dilakukan oleh Farida Wahyu
Lusiana (2010) bahwa Debt to Equity ( Rasio Solvabilitas ) mempunyai
pengaruh yang tidak signifikan terhadap price earning ratio saham
perusahaan manufaktur. Menurut Sijabat dan Anak Suarjaya ( 2018 )
Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Price
Earning Ratio. Berdasarkan uraian dan penjelasan dari hasil penelitian
sebelumnya, penulis menduga terdapat pengaruh Debt to Equity
Terhadap Price Earning Ratio sehingga hipotesis yang di ajukan sebagai
berikut:

H2 : Debt to Equity berpengaruh terhadap Price Earning Ratio

2.2.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Price Earning Ratio


Penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh Return on Equity
Ratio Terhadap Price Earning Ratio telah dilakukan oleh para peneliti
sebelum nya di antara nya Januaristy V.I ( 2014 ) Hasil pengujian
menunjukkan bahwa secara parsial DPR, EG, ROE, DER, dan CR
berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio, secara simultan

22
Universitas Bakrie

DPR, EG, ROE, DER, dan CR juga berpengaruh signifikan terhadap


Price Earning Ratio. Penelitian yang sama dilakukan oleh Farida Wahyu
Lusiana (2010) dan rasio profitabilitas (return on equity) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap price earning ratio saham
perusahaan manufaktur. Menurut Sijabat dan Anak Suarjaya ( 2018 )
Return on Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price
Earning Ratio

Berdasarkan uraian dan penjelasan dari hasil penelitian


sebelumnya, penulis menduga terdapat pengaruh Return on Equity
Ratio Terhadap Price Earning Ratio sehingga hipotesis yang di ajukan
sebagai berikut:

H3: Return on Equity Ratio berpengaruh terhadap Price Earning Ratio

23
Universitas Bakrie

BAB III
METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampling


Populasi dan sampel yang terdapat di dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur di sektor industri barang dan konsumsi yang
memiliki kriteria tertentu. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 45
sampel dari 9 perusahaan manufaktur barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa secara parsial dan simultan, Rasio Lancar, Rasio Hutang terhadap
Ekuitas, dan Margin Laba Bersih memiliki pengaruh positive yang
signifikan terhadap pertumbuhan laba. Dimana nilai Current Ratio
signifikan 0,018 lebih kecil dari 0,05, Debt to Equity Ratio 0,027 lebih kecil
dari 0,05 dan Net Profit Margin 0,005 lebih kecil dari 0,05. Untuk nilai uji
R Square sebesar 14% yang menunjukkan bahwa pertumbuhan laba dapat
dikaitkan dengan variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Net
Profit Margin sedangkan sisanya 86% dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak dibahas dalam penelitian ini.

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan
menganalisis hasil dari variabel uji Rasio Lancar, Rasio Hutang terhadap
Ekuitas, dan Marjin Laba Bersih terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dengan laporan keuangan dari Periode 2015-2019. Penelitian ini
menggunakan tiga (3) variabel independen dan satu (1) variabel dependen.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Purposive
Sampling.

24
Universitas Bakrie

HASIL DAN PEMBAHASAN

Teknik analisis menggunakan analissi regresi linier berganda. Teknik tersebut dipakai
untuk tujuan mengetahui arah dan besarnya pengaruh DPR, DER, ROA dan ROE
terhadap PER. Agar data dapat diolah dengan efisien maka dipergunakan SPSS.
Berikut hasil analisis.

Uji Normalitas
Tabel 1.

unstandarlized
residual
N 45
Normal Mean ,0000000

Pada Tabel 1 Test Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov di atas, menunjukkan


angka signifikan 0,057, dimana hasil tersebut lebih besar (>) dari 0,05. Sehingga
model regresi memenuhi asumsi normalitas.

UJI T
Uji t memiliki tujuan menguji variable independent apakah memiliki pengaruh
signifikan terhadap variable dependent (Ghozali, 2001).

Tabel 2.

strandarlized
model unstrandarlized coefficients coefficient t sig.
B std. error beta
1 constant 0,318 0,159 1,993 0,053
-
current ratio 0,084 0,034 -556 2,298 0,027

25
Universitas Bakrie

-
debt to equity ratio 0,242 0,105 -462 2,473 0,018
Net Profit Margin 1,94 0,658 506 2,947 0,005

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat bahwa Current Ratio terhadap


Pertumbuhan Laba terlihat pada kolom coefficiens model 1 terdapat nilai
signifikan 0,018. Nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau
nilai 0,018 < 0,05, maka Ha diterima dan Ho di tolak. Variabel X1 mempunyai
yakni 2,467 dengan 1,68288. (nilai t tabel menggunakan dua sisi dengan df 45-
3-1= 41). Jadi > dapat di simpulkan bahwa variabel X1 memiliki kontribusi
terhadap Y.

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat bahwa Debt to Equity Ratio


terhadap Pertumbuhan Laba terlihat pada kolom coefficiens model 1 terdapat
nilai sig 0,027. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,027
< 0,05, maka Ha diterima dan Ho di tolak. Variabel X2 mempunyai yakni 2,298
dengan 1,68288. (nilai t tabel menggunakan dua sisi dengan df 45-3-1= 41).
Jadi > dapat di simpulkan bahwa variabel X2 memiliki kontribusi terhadap Y.
Nilai t tabel negatif menunjukkan bahwa X2 mempunyai hubungan yang
berlawanan arah dengan Y. Jadi dapat di simpulkan Debt to Equity Ratio
memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Uji F
Uji F bertujuan melakukan uji terhadap pengaruh variable independent
secara simultan terhadap variable dependent.

Tabel 3.

sum of mean
model df f sig.
squares square
1 Regression 1,234 3 0,411 3,386 ,027b

26
Universitas Bakrie

Residual 4,982 41 0,122

Total 6,216 44

Pada tabel 2 pengujian nilai variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio
dan Net Profit Margin menghasilkan = 3,386. Dan nilai sebesar 2,83 sehingga
dapat di simpulkan nilai 3,386 < 2,83 ( yang di peroleh dari rumus dua sisi
dengan df 45-3-1 = 41). Pada tabel di atas di ketahui nilai signifikan sebesar
0,027, maka Ha di terima dan Ho di tolak. Sehingga dapat di simpulkan bahwa
Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan laba. Jadi, H4: Current Ratio, Debt to Equity
Ratio dan Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi.

Uji Koefisien Determinasi


R adjusted R std error of
model R
square square the estimate
1 ,446a 0,199 0,14 0,34857

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai R2 sebesar 0,140 atau


14%. Hasil ini menunjukkan bahwa pertumbuhan laba dapat di hubungkan
dengan Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin sebesar 14%.
Sedangkan selisihnya 86% yang di pengaruhi faktor di luar model penelitian ini

Model Penelitian

X1 : Likuiditas (+)
Price Earning
X2 : Solvabilitas (-) Ratio

X3 : Profitabilitas (+)

27
Universitas Bakrie

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Dea Nony, & Mulyadi. 2019. Pengaruh Debt To Equity Ratio, Total Asset
Turn Over, Current Ratio, Dan Net Profit Margin Terhadap Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, 6(1), 106–115.

Dr. kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. (Dr. kasmir, Ed.) (8th ed.). Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada. Retrievedfromhttp://www.rajagrafindo.c o.ids

Fadly, B. 2015. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba


Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. JURNAL
BINA AKUNTANSi IBBI, 23(1), 1–7.

Rachmatika, A. G. 2019. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba


pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-
2017. Jurnal Administrasi Bisnis, 7(1), 1–12.

Estininghadi, S. 2018. Pengaruh Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Total
Assets Turn Over (TATO) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Pertumbuhan
Laba Pada Perusahaan Property And Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2017. Ejournal, 2(1), 82–91.

Arief Sugiono, S.E., M.AK. Edy Untung, S. E. 2016. Panduan Praktik Dasar
Analisis Laporan Keuangan. (Adipramono, Ed.) (1st ed.). Jakarta: PT Grafindo.

Arief Sugiono, S.E., M.AK. Edy Untung, S. E. 2016. Panduan Praktik Dasar
Analisis Laporan Keuangan. (Adipramono, Ed.) (1st ed.). Jakarta: PT Grafindo.

Bionda, A. R., & Mahdar, N. M. 2017. Pengaruh Gross Profit Margin, Net Profit
Margin, Return on Asset, dan Return on Equity terhadap Pertumbuhan Laba pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Kalbisocio Jurnal Bisnis Dan
Komunikasi, 4(1), 1–7.

28

Anda mungkin juga menyukai