Anda di halaman 1dari 106

PENGARUH LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP

PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI


BARANG KONSUMSI (CONSUMER NON-CYCLICALS) YANG
TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARI’AH (ISSI) PERIODE 2018-2022

SKRIPSI

Oleh :

RIA SAFIRA
NIM. 20383042021

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
MARET 2024

1
PENGARUH LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG
KONSUMSI (CONSUMER NON-CYCLICALS) YANG TERDAFTAR DI
INDEKS SAHAM SYARIAH (ISSI) PERIODE 2018-2022

SKRIPSI

Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Madura


untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana (S1) Akuntansi Syariah (S.Akun)

Oleh:

RIA SAFIRA
NIM. 20383042021

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
MARET 2024

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas

Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Industri Barang

Konsumsi (Consumer Non-Cyclicals) Yang Terdaftar Di Indeks

Saham Syari’ah (ISSI) Periode 2018-2022” yang ditulis oleh Ria Safira

(NIM. 20383042021) ini telah disetujui untuk diujikan dalam ujian

Skripsi.

Pamekasan, 3 April 2024


Pembimbing,

Khotibul Umam, M.E.I


NIP.199105142018011003

iii
ABSTRAK

Ria Safira, 2024, Pengaruh Likuditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas


Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Non-Cyclicals)
Yang Terdaftar Di Indeks Saham Syariah (ISSI) Periode 2018-2022, Skripsi,
Program Studi Akuntansi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Madura. Pembimbing: Bapak Khotibul Umam, M.E.I

Kata Kunci: Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas

Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan yang


besar, sama halnya dengan perusahaan sektor barang konsumsi (consumer non-
cyclicals). Untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan, hal ini dapat dilihat
melalui laporan keuangan perusahaan. Dalam penelitian ini kinerja perusahaan
dipengaruhi oleh likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif deskriptif.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor barang konsumsi
(consumer non-cyclicals) di Indeks Saham Syariah Indonesia Periode 2028-2022.
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 115 laporan keuangan perusahaan.
Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Data yang
digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan
yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Hasil penelitian uji t (parsial) menunjukkan bahwa Likuiditass dan
Solvabilitas secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas. Berdasarkan nilai F hitung
adalah sebesar 15,247 dengan nilai sig. 0,000 sedangangkan nilai F tabel adalah 3,09 yang
berarti bahwa Fhitung > Ftabel (15,247 >3,09) dan nilai sig. 0,000 < sig. 0,05. Likuiditas
berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil analisis regresi untuk variabel likuiditas
diketahui bahwa koefisien regresi bernilai 0,032. Likuiditas berpengaruh terhadap
profitabilitas, hasil uji t diketahui bahwa t hitung variabel likuiditas (X1) adalah
sebesar 2,560 yang artinya lebih besar dari ttabel = 1,983 (2,560 > 1,983) dengan
taraf sig. sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil dari taraf sig. 0,05 (0,012 < 0,05).
Solvabilitas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil analisis regresi untuk
variabel solvabilitas diketahui bahwa koefisien regresi bernilai -0,098.
Berdasarkan tabel hasil uji t diketahui nilai t hitung variabel solvabilitas (X2) adalah
sebesar -1,325 yang artinya lebih kecil dari nilai t tabel = 1,983 (-1.325 < 1,984)
dengan taraf sig. 0,188 yang berarti lebih besar dari taraf sig. 0,05 (0,188 > 0,05).
Berdasarkan uji koefisien determinasi, dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square
sebesar 0,218 atau 21,8%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa likuiditas,
solvabilitas kurang baik dalam menjelaskan profitabilitas karena hanya sebesar
21,8% dan sisanya sebesar 78,2%, dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel
penelitian.

iv
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, wr. wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esaatas

berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skrpsi yang

berjudul “Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabiitas Pada

Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Non-Cyclicals) Di ISSI

Periode 2018-2022” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mempelajari cara

pembuatan skripsi pada Institut Agama Islam Negeri Madura. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran

yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan.

Saya Ria Safira sebagai penulis menghaturkan banyak terimakasih kepada

semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan skripsi ini, yaitu:

1. Dr. H. Saiful Hadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Madura.

2. Bapak Dr. H. Zainal Abidin, M.EI, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam.

3. Ibu Ira Hasti Priyadi, S.Pd., M.A, selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Syariah.

4. Bapak Khotibul Umam, M.E.I, selaku dosen pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan saya.

5. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Madura yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan.

6. Seluruh Bapak/ Ibu Dosen Institut Agama Islam Negeri Madura.

v
7. Kedua orang tua saya, yang turut berjuang dan berkorban waktu serta

tenaga untuk saya, terimakasih.

8. Seluruh keluarga saya yang telah mensupport saya untuk menyelsaikan

skripsi ini.

9. Seluruh teman – teman saya yang telah berpartisipasi dalam proses

penyusunan skripsi ini.

Pamekasan, 3 April 2024


Penulis,

Ria Safira
Nim. 20383042021

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................... iv

KATA PENGANTAR.................................................................. vi

DAFTAR ISI................................................................................ vii

DAFTAR TABEL........................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR.................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

A. Latar Belakang................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................. 9

C. Tujuan Penelitian............................................................... 9

D. Asumsi Penelitian.............................................................. 10

E. Hipotesis Penelitian............................................................ 11

F. Kegunaan Penelitian.......................................................... 12

G. Ruang Lingkup Penelitian.................................................. 13

H. Definisi Istilah.................................................................... 14

I. Kajian Penelitian Terdahulu............................................... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................... 20

A. Akuntansi Keuangan ......................................................... 20

B. Laporan Keuangan ............................................................ 21

C. Analisis Laporan Keuangan................................................ 25

vii
D. Kinerja Keuangan Perusahaan............................................ 27

E. Analisis rasio Keuangan...................................................... 27

F. Rasio Likuiditas ................................................................. 30

G. Rasio Solvabilitas ............................................................... 33

H. Rasio Profitabilitas ............................................................. 35

BAB III METODE PENELITIAN............................................. 38

A. Rancangan Penelitian ......................................................... 38

B. Populasi dan Sampel .......................................................... 38

C. Sumber Data ....................................................................... 41

D. Instrumen Penelitian ........................................................... 41

E. Pengumpulan Data ............................................................. 43

F. Analisis Data ...................................................................... 43

BAB IV DESKRIPSI, HASIL DAN PEMBAHASAN ............. 51

A. Deskripsi Data .................................................................... 51

B. Pembuktian Hipotesis ......................................................... 71

C. Pembahasan ........................................................................ 75

BAB V PENUTUP ...................................................................... 80

A. Kesimpulan ........................................................................ 80

B. Saran ................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 82

LAMPIRAN ................................................................................

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kajian Penelitian Terdahulu ..............................................18

Tabel 2.1 Jenis Rasio Keuangan ........................................................28

Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian ...................................................40

Tabel 1.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ....................................65

Tabel 2.2 Hasil Uji Normalitas ..........................................................66

Tabel 3.2 Hasil Uji Normalitas Setelah Outlier.................................68

Tabel 1.3 Hasil Uji Heterokedastisitas ..............................................69

Tabel 2.3 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................70

Tabel 3.3 Hasil Uji Autokorelasi .......................................................70

Tabel 1.4 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ............................71

Tabel 2.4 Hasil Uji F .........................................................................73

Tabel 3.4 Hasil Uji t ..........................................................................74

Tabel 1.5 Hasil Koefisien Determinasi ..............................................75

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Return On Asset...................................................7

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keaslian Tulisan

Lampiran 2 Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Hasil Uji Statistik

Lampiran 4 Surat Tugas Pembimbing

Lampiran 5 Kartu Bimbingan

Lampiran 6 Surat Izin Penelitian

Lampiran 7 Surat Keterangan Telah Meneliti

Lampiran 8 Surat Keterangan Bebas Plagiarisme

Lampiran 9 Laporan Keuangan Perusahaan Sektor Industri Consumer Non-

cyclicals

Lampiran 10 Riwayat Hidup

xi
xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kasus Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak akhir tahun 2019 di

Wuhan, China menyebar dengan cepat ke seluruh belahan dunia dan sampai

ke Indonesia pada awal bulan Maret tahun 2020. Pemerintah telah melakukan

berbagai upaya untuk mencegah pandemi ini menyebar semakin luas dan

menyebabkan dampak yang lebih parah. Adanya kasus pandemi tidak hanya

menjadi permasalahan di bidang kesehatan saja, namun juga menjadi

masalah di berbagai bidang / aspek kehidupan tak terkecuali di bidang

perekonomian. Perusahaan-perusahaan mengalami penurunan pendapatan,

profitabilitas dan investasi. Dan dampak paling parah dirasakan oleh

perusahaan di bidang perjalanan dan pariwisata, transportasi yang sebagian

besar pendapatan mereka menurun drastis pada kuartal pertama tahun 2020.1

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan ekonomi Indonesia di tahun

2020 mengalami kontraksi pertumbuhan/minus sebesar 2% (yoy)

dibandingkan tahun 2019. Berdasarkan sektornya menurut hasil survey

Badan Pusat Statistik (BPS), perusahaan dalam sektor usaha akomodasi

merupakan yang paling terdampak karena mengalami penurunan pendapatan

yang paling banyak yakni 67%. Hal tersebut disusul sektor jasa lainnya yang

mengalami penurunan pendapatan.2

1
Ozbay Sariisik, et.al, “A Comparative Evaluation Between the Impact of Previous Outbreaks and
Covid-19 on the Tourism Industry,” International Hospitally Review, Vol.6 No.1 (2020): 65.
2
Data Sektor Usaha Yang Terdampak Pandemi Covid-19. IDX Channel
https://www.idxchannel.com/infografis/data-sektor-usaha-yang-paling-terdampak-
pandemicovid19 diakses pada 14 oktober 2023 pukul 20.00 WIB.
2

Pada saat terjadinya pandemi Covid-19 banyak perusahaan yang

bergerak disektor barang ataupun jasa berusaha untuk meningkatkan kegiatan

usahanya dengan tetap mengoptimalkan laba dan memperoleh kembali

kepercayaan para investor. Salah satu langkah untuk melihat maju tidaknya

suatu perusahaan dapat dilihat dari bagaimana perusahaan memiliki kinerja

keuangan yang baik sehingga dapat berpengaruh dalam perolehan laba,

memenuhi kewajiban (utang) dan juga kepercayaan investor. 3 Untuk melihat

baik tidaknya suatu perusahaan salah satunya dapat ditinjau dari informasi

laporan keuangan yang merupakan alat yang digunakan untuk melihat

bagaimana kinerja suatu perusahaan tersebut.4

Laporan keuangan merupakan sumber informasi historis tentang

sesuatu yang telah terjadi di masa lalu, sehingga dengan adanya informasi

tersebut dapat dijadikan acuan pihak perusahaan dalam mengambil keputusan

yang akan terjadi di masa yang akan datang baik yang bersifat jangka pendek

maupun jangka panjang.5 Menurut Hery mengatakan bahwa untuk mengetahui

jejak suatu perusahaan, laporan keuangan menjadi sebuah petunjuk, dengan

melihat petunjuk tersebut maka perusahaan dapat menilai kinerja perusahaan

yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan.6

Dalam kegiatan operasionalnya, tentunya perusahaan memerlukan

sumber dana yang dapat diperoleh dari pihak internal maupun eksternal
3
"Firdaus Fridikus Matondang and Eni Wuryani, “Pengaruh Aktivitas, Likuiditas dan Solvabilitas
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Di BEI 2014-2018,” E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana 9, no. 9 (September 3, 2020): 3403,
https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2020.v09.i09.p05."
4
Zakia Fadila, “Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Likudiditas dan Solvabilitas
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sub Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Periode
2014-2018,” Jurnal Ilmiah Simantek Vol. 3, no. 4 (2019): 1.
5
Kariyoto, Analisis Laporan Keuangan (Bandung: UB Press, 2017), 1.
6
Herry P. Silitonga, et.al, Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan (Bandung: Widia Bhakti
Persada, 2020), 16.
3

perusahaan. Sumber internal dapat berupa laba ditahan, sedangkan sumber

dana eksternal dapat berupa utang.7 Untuk mencegah dan meminimalisir

kerugian perusahaan harus mampu menentukan aliran dana yang tepat

sehingga itu dapat memperkecil biaya yang dikeluarkan.

Setiap perusahaan tentunya memiliki target akhir yang harus dipenuhi

yakni bagaimana perusahaan tersebut memperoleh laba. Orientasi perusahaan

dalam memperoleh laba tidak hanya bagi pihak internal saja, melainkan juga

kepada pihak eksternal yang bersangkutan dan memiliki kepentingan terhadap

perusahaan tersebut.8 Analisis laporan keuangan menjadi cara dalam

mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan berfungsi untuk mengevaluasi

bisnis pada beberapa jenis sekuritas yang mempunyai karakteristik ekuitas

(kepemilikan) maupun utang (pinjaman), sehingga dapat berdampak dalam

pengambilan keputusan maupun rekomendasi bagi pihak perusahaan. 9 Hal ini

juga berlaku pada perusahaan yang bergerak pada sektor industri konsumsi.

Prospek perkembangan sektor industri konsumsi di Indonesia memiliki

potensi untuk terus berkembang, sejalan dengan tingginya tingkat populasi

dan kondisi ekonomi masyarakat. Perusahaan yang bergerak dalam industri

barang konsumsi memiliki kemampuan lebih cepat dalam mengembangkan

produknya, dengan cara melakukan inovasi-inovasi yang cenderung

mempunyai pangsa pasar yang lebih luas dibandingkan perusahaan lainnya.

Negara Indonesia memiliki jumlah populasi terbesar jika dibandingkan dengan

7
Rebin Sumardi dan Suharyono, Buku Ajar: Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Jakarta: LPU-
UNAS,2020),2.
8
Amelia Ristianti dan Sonang Sitohang, Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas dan Modal Kerja
Terhadap Profitabilitas, "Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen," Vol. 8 no. 1 (Maret,2019): 2,
https://doi.org/10.26714/vameb.v18i1.9626.
9
Thomas R. Robinson, Investment Series: Internasional Financial Statement Analysis (Canada:
CFA Institute, 2008), 2.
4

negara-negara di Asia. Besarnya populasi di Indonesia menjadi salah satu

peluang tersendiri bagi perkembangan dunia usaha.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan perusahaan sektor barang

konsumsi (consumer non-cyclicals). Perusahaan jenis ini tidak bergantung

pada kondisi makro ekonomi, artinya ketika terjadi resesi, konsumen masih

menggunakan dan membutuhkan barang-barang perusahaan non cyclicals

ini.10 Perusahaan sektor barang konsumsi memiliki aktivitas operasional yang

cukup tinggi, sehingga ini akan menjadi sebuah target pencapaian perusahaan

untuk mampu mengelola kegiatan operasionalnya sehingga akan berdampak

dalam memperoleh keuntungan dan perusahaan dapat memaksimalkan laba. 11

Laba merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam melihat kinerja

suatu perusahaan. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan suatu

perusahaan yakni dengan melakukan analisis rasio keuangan.

Analisis rasio keuangan dilakukan untuk memperoleh hasil

perbandingan setiap pos laporan keuangan dengan pos lain yang menunjukkan

hubungan yang bersifat material dan juga signifkan.12 Rasio keuangan yang

digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah rasio likuiditas, rasio

solvabilitas dan rasio profitabilitas. Pada penelitian ini rasio likuiditas diwakili

oleh Quick Ratio (QR), rasio solvabilitas atau leverage diwakili oleh Debt to

Asset Ratio (DAR) dan rasio profitabilitas diwakili oleh Return On

Asset(ROA).
10
Farichatul Chusna, “Pengertian Saham Cyclicals dan Non-cyclicals,” diakses dari
https://investbro.id/saham-cyclical-dan-non-cyclical/ pada tanggal 14 Mei 2023 pukul 10.43 WIB.
11
Agatha Priti Dwiningtyas Prijantoro dan Herman Karamoy, “Pengaruh Rasio Likuiditas dan
Solvabilitas Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang
Konsumsi yang Terdaftar di BEI,” Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum Vol. 5 no. 2
(Januari,2022.): 346.
12
Sofyan S. Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada,2013),297
5

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas adalah rasio

likuiditas,. Likuiditas memainkan peranan penting terhadap harga suatu aset.

Apabila jumlah aktiva lancar terlalu kecil maka akan menimbulkan

perusahaan tidak mampu untuk membayar kewajiban jangka pendeknya pada

saat jatuh tempo, sedangkan apabila jumlah aktiva lancar terlalu besar akan

berakibat timbulnya dana yang menganggur (iddle cash), sehingga bisa

dikatakan perusahaan tidak mampu mengelola aktivanya dengan baik, semua

ini akan berdmpak terhadap jalannya operasi perusahaan.13

Quick Ratio merupakan variabel likuiditas yang secara sederhana

menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi

utang lancar. Menurut Kasmir, rasio cepat (quick ratio) atau rasio sangat

lancar atau acid test ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar

(utang jangk pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai

persediaan (inventory). Hal ini dilakukan karena persediaan dianggap

memerlukan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan, apabila perusahaan

membutuhkan dana cepat untuk membayar kewajibannya dibandingkan

dengan aktiva lancar lainnya.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas adalah

rasio solvabilitas atau leverage yang merupakan rasio yang digunakan untuk

mengetahui apakah perusahaan tersebut mampu melunasi seluruh

kewajibannya.14 Debt to Asset Ratio merupakan variabel solvabilitas yang

digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset.
13
Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4 Cet.7 (Yogyakarta: BPFE,
2001), 330.
14
Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan (Jakarta: Kencana, 2010), 123.
6

Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar aset

perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan

berpengaruh terhadap pembiayaan aset”. Semakin tinggi DAR, semakin besar

risiko keuangannya sehingga hutang yang tinggi akan menurunkan tingkat

profitabilitas suatu perusahaan dan kinerja dari suatu perusahaan.15

Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur bagaimana perusahaan

memperoleh laba. Rasio ini dapat dijadikan sebagai kunci dasar untuk melihat

perkembangan suatu perusahaan.16 Artinya semakin tinggi nilai rasio

profitabilitas maka semakin baik pula kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan keuntungan. Pada penelitian ini penulis menggunakan rasio

return on assset (ROA) sebagai proksi dalam rasio profitabilitas ini. Return

On Asset merupakan rasio yang penggunaannya ditujukan untuk menilai

seberapa efisien perusahaan mampu memanfaatkan aset yang dimiliki untuk

menghasilkan laba.

Laba yang dihasilkan oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap

perhitungan Return On Asset perusahaan. Hal tersebut dikarenakan Return On

Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukan seberapa banyak laba bersih

yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan. Jadi

apabila suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan

tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

Tetapi jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba

15
Herlina Novita dan Rokky, “Analisis Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas dan Aktivitas Terhadap
Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Makanan yang terdaftar di BEI Periode 2017-2020”.
Owner : Riset & Jurnal Akuntansi Vol.6 No.2 (April,2022):1657.
16
Suwandi, Jenny Thalia dan Siti Aisyah, “Pengaruh Rasio Aktivitas, Solvabilitas dan Likuiditas
Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Pertambangan Batubara,” Journal of Education,
Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol. 1, no. 3 (April, 2019): 183,
https://doi.org/10.34007/jehss.v1i3.42.
7

maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat

pertumbuhanperusahaan.

Gambar 1.1
Rata- rata ROA pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi
Tahun 2018-2022

ROA
0.14
0.13
0.12

0.1
0.09
0.08

0.06 0.06 0.06


0.05
0.04

0.02

0
2018 2019 2020 2021 2022

Grafik nilai Return On Asset pada perusahaan sektor barang konsumsi

periode 2018-2022. Ditahun 2018 ROA menunjukkan angka 0,05 dan pada

tahun berikutnya sebesar 0,06. Pada tahun 2020 ROA mengalami kenaikan

mencapai angka 0,13. Dan pada tahun 2021 ROA mengalami penurunan

dengan menunjukkan angka 0,09 pada tahun 2022 mengalami penurunan

kembali dengan menunjukkan angka 0,06. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa selama periode penelitian nilai ROA pada perusahaan

sektor barang konsumsi befluktuasi selama periode penelitian yakni mulai

dari tahun 2018-2022.

Adapun beberapa hasil penelitian yang menguji tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan seperti yang dilakukan oleh

Yayan dan Dianita yang menjelaskan bahwa rasio likuiditas berpengaruh

signifikan terhadap rasio profitabilitas.17 Penelitian yang dilakukan Yayan


17
Yayan Hendyana dan Dianita Anjarini, “Pengaruh Aktivitas, Likuiditas dan Solvabilitas
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Konstruksi Yang Terdaftar di BEI 2015-2019”.
8

berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Abdul Sumarlin yang

menjelaskan bahwa rasio likuiditas tidak berpengaruh terhadap rasio

profitabilitas.18 Adapun penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan rasio

solvabilitas yang dilakukan oleh Nursafitri dan Nurman yang menjelaskan

bahwa rasio solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap rasio

profitabilitas.19 Hasil penelitian Nursafitri berbeda dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Apriati dan Bakti yang menjelaskan bahwa rasio

solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. 20 Berdasarkan

penjelasan diatas terjadi inkonsitensi hasil atas penelitian sebelumnya,

sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait pengaruh

likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas tersebut.

Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih

lanjut tentang temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan,

khususnya yang menyangkut likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

perusahaan dan juga untuk mengetahui bagaimana pengaruh rasio likuiditas,

solvabilitas terhadap profitabilitas perusahaan sektor barang konsumsi

(consumer non-cyclicals) terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka fokus penelitian ini berjudul

“Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada

Perusahaan Sektor Barang Konsumsi (Consumer Non-cyclicals) Yang

Mediastima Vol.27 No.1 (April,2021):79.


18
Abdul Sumarlin, “Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Farmasi BUMN Yang Terdaftar Di BEI Periode 2019-2020”. NmaR: Nobel Manajemen Review
Vol.2 No.1 (Maret,2021):119
19
Nursafitri dan Nurman, “Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas dan Saham Manejerial Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2020”
TRANSEKONOMIKA: Akuntansi, Bisnis dan Keuangan Vol.2 (2022):568.
20
Apriati Octorika dan Bakti, “Pengaruh Likuiditas, Struktur Modal dan Aktivitas Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Pakan Ternsk di BEI”. Jurnal Ilmu sosial, Manajemen,
Akuntansi dan Bisnis Vol.3 No.1 (Februari 2022):25.
9

Terdaftar Di ISSI Periode 2018-2022”.

A. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang akan

dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apakah likuiditas dan solvabilitas secara simultan berpengaruh

terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor barang konsumsi

(consumer non-cyclicals) yang terdaftar di ISSI periode 2018-2022?

2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan

sektor barang konsumsi (consumer non-cyclicals) yang terdaftar di

ISSI periode 2018-2022?

3. Apakah solvabilitas berpengaruh terhadap profitabilitas pada

perusahaan sektor barang konsumsi (consumer non-cyclicals) yang

terdaftar di ISSI periode 2018-2022?

B. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh likuiditas dan solvabilitas secara simultan

terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor barang konsumsi

(consumer non-cyclicals) yang terdaftar di ISSI periode 2018-2022.

2. Mengetahui pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada

perusahaan sektor barang konsumsi (consumer non-cyclicals) yang

terdaftar di ISSI periode 2018-2022.

3. Mengetahui pengaruh solvabilitas terhadap profitabilitas pada


10

perusahaan sektor barang konsumsi (consumer non-cyclicals) yang

terdaftar di ISSI periode 2018-2022.

C. ASUMSI PENELITIAN

Anggapan atau asumsi ialah suatu bentuk dugaan, perkiraan pendapat

atau suatu kesimpulan yang bersifat sementara ataupun teori sementara yang

belum menunjukkan suatu kebenaran. Menurut Abd. Mukhid asumsi

penelitian merupakan anggapan dasar mengenai suatu hal yang dapat

digunakan sebagai pi jakan untuk berpikir dan bertindak ketika melaksanakan

penelitian.21

Berdasarkan uraian tersebut, maka asumsi yang dapat dikemukakan

dalam penelitian ini adalah :

1. Likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas. Artinya apabila nilai

likuiditas rendah maka perusahaan dikatakan tidak mampu memenuhi

kewajiban jangka pendeknya sehingga akan mengalami penurunan

profitabilitas. Apabila nilai likuiditas tinggi perusahaan belum bisa

dikatakan dalam kondisi yang baik karena perusahaan tidak dapat

menggunakan dananya sebaik mungkin sehingga akan berpengaruh dalam

memperoleh laba/profit.

2. Solvabilitas berpengaruh terhadap profitabilitas. Artinya semakin tinggi

solvabilitas maka pendanaan dengan utang semakin banyak sehingga akan

berdampak pada menurunnya profitabilitas karena dana digunakan untuk

membayar bunga pinjaman. Begitu sebaliknya semakin rendah solvabilitas

21
Abd. Mukhid, Metodelogi Penelitian Pendekatan Kuantitatif (Surabaya: Jakad Media
Publishing, 2021), 60.
11

maka semakin bagus kondisi suatu perusahaan karena hanya sebagian

kecil asset yang dibiayai oleh utang. Jika dana yang dipinjam perusahaan

memperoleh hasil yang lebih besar daripada utang, maka laba yang

diperoleh akan bertambah.

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis adalah sebuah pernyataan individual yang bersifat dugaan

untuk mengetahui secara faktual (non teoritis) dengan sesuatu yang diinginkan

peneliti dari rumusan masalah yang diajukan.22 Artinya hipotesis merupakan

suatu jawaban yang bersifat sementara dari rumusan masalah, sebab jawaban

yang disajikan berdasarkan teori yang sesuai namun belum berlandaskan pada

fakta empiris yang didapat dari proses pengumpulan data.

Berdasarkan uraian diatas, adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Ha1 : Ada pengaruh likuiditas dan solvabilias secara simultan terhadap

profitabilitas pada perusahaan sektor barang konsumsi (consumer

non- cyclicals) yang terdaftar di ISSI periode 2018-2022.

Ha2 : Ada pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan

sektor barang konsumsi (consumer non- cyclicals) yang terdaftar di

ISSI periode 2018-2022.

Ha3 : Ada pengaruh solvabilitas terhadap profitabilitas pada perusahaan

sektor barang konsumsi (consumer non- cyclicals) yang terdaftar di

ISSI periode 2018-2022.

E. KEGUNAAN PENELITIAN
22
Suryani dan Hendry, Metode Riset Kuantitatif : Teori Dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang
Manajemen Dan Ekonomi Islam (Jakarta: PrenadaMedia Group, 2015), 99.
12

Kegunaan penelitian yakni dampak yang diperoleh dari kegiatan

penelitian. Kegunaan penelitian diharapkan memberikan tambahan ilmu

pengetahuan yang tidak hanya bersifat teoritis namun juga dalam hal praktis. 23

Adapun kegunaan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sarana

mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya Manajemen Keuangan terkait

dengan kinerja keuangan perusahaan dan teori – teori keuangan.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Peneliti

Penulis memperoleh informasi berupa data yang dibutuhkan untuk

mengetahui bagaimana pengaruh likuiditas dan solvabilitas terhadap

profitabilitas pada perusahaan sektor barang konsumsi (consumer non-

cyclicals) )yang terdaftar di ISSI periode 2018-2022.

b. Bagi Investor

Adanya informasi terkait laporan keuangan secara jelas, dapat

membantu pihak luar atau investor dalam mengambil keputusan untuk

berinvestasi.

c. Bagi Emiten

Dapat dijadikan sebagai saran atau masukan untuk mengetahui

bagaimana kinerja dimasa yang akan datang dan mempu memberikan suatu

informasi yang relevan.

23
Suharjono, Panduan Penulisan Skripsi Dan Tugas Akhir (Surabaya: Scopindo Media Pustaka,
2020), 40.
13

d. Bagi Institut Agama Islam Negeri Madura (IAIN Madura)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membrikan kontribusi bagi

mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai

bahan refrensi baik untuk tugas maupun untuk penelitian selanjutnya.

F. RUANG LINGKUP VARIABEL

1. Ruang Lingkup Variabel

Variabel penelitian merupakan sesuatu yang berupa apa saja yang

ditentukan oleh peneliti, dengan itu peneliti memperoleh informasi mengenai

hal tersebut dan dapat diambil keputusan.24 Penelitian ini menggunakan tiga

variabel yang terdiri dari dua variabel independent (X) yaitu Rasio Likuiditas

(X1) dan Rasio Solvabilitas (X2) dan satu variabel dependent (Y) yaitu Rasio

Profitabilitas (Y).

Berikut beberapa indikator dari masing-masing variabel yang

digunakan:

a. Rasio Likuiditas (X1)

Adapun indikator dari rasio likuiditas yang digunakan adalah

Quick Ratio dengan rumus sebagai berikut:

Aktiva Lancar− persediaan


Rasio Cepat =
Utang Lancar

b. Rasio Solvabilitas (X2)

Adapun indikator dari rasio solvabilitas yang digunakan adalah

Debt to asset ratio dengan rumus sebagai berikut:

24
Muslich dan Sri Iswati, Buku Ajar Metodelogi Penelitian Kuantitatif (Surabaya: Pusat
Penerbitan dan Percetakan UNAIR (UAP), 2009), 57.
14

Total Utang
DAR=
Total Aset

c. Rasio Profitabilitas (Y)

Adapun indikator dari rasio solvabilitas yang digunakan adalah

return on asset dengan rumus sebagai berikut:

Laba bersih
ROA=
Total aset

2. Ruang Lingkup Penelitian

Lokasi penelitian ini yaitu pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi

(Consumer Non-cyclicals) Yang Terdaftar Di ISSI Periode 2018-2022 yang

diakses melalui https://www.idx.co.id/id .

G. DEFINISI ISTILAH

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap

Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi (Consumer Non-

cyclicals) Yang Terdaftar Di ISSI Periode 2018-2022” maka dari itu dengan

meminimalisir kesalahan dalam memberikan interpretasi terhadap judul

penelitian ini, maka diperlukan definisi istilah. Adapun istilah yang digunakan

sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas

Analisis rasio ini merupakan analisis yang digunakan untuk

mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya.25 Artinya rasio ini dapat menggambarkan bagaimana perusahan

25
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan (Bandung: Alfabeta, 2011), 116.
15

memenuhi utang atau kewajiban lancarnya. Likuiditas yang penulis maksud

disini diwakili oleh quick ratio. Quick Ratio merupakan ratio yang digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki tanpa

memperhitungkan nilai persediaan (inventory).

2. Rasio Solvabilitas

Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui sejauh

mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjang atau

seluruh utangnya.26 Solvabilitas yang dimaksud penulis adalah Debt to Asset

Ratio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dapat

memenuhi utangnya dengan aset yang dimiliki.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio dalam mengukur sejauh mana

kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. 27 Semakin tinggi

rasio profitabilitas maka akan semakin baik perusahaan dalam memperoleh

keuntungan. Return On Asset (ROA), adalah salah satu bentuk dari rasio

profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba berdasarkan tingkat aset tertentu.

4. Consumer Non-cyclicals

Perusahaan consumer non-cyclicals atau barang konsumen primer

adalah perusahaan yang melakukan produksi atau distribusi barang dan

jasa yang bersifat anti-siklis atau barang primer, dimana permintaan


26
Sofyan S. Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan Cet. 11 (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada,2013),303.
27
Dermawan Syahrial dan Djahotman Purba, Analisis Laporang Keuangan – Cara Mudah &
Praktis Memahami Laporan Edisi 2 Keuangan (Jakarta: Penerbit Mitra Wicaksana
Media,2013),40.
16

barang dan jasa tidak dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi.

Consumer non cyclical jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan

yang bisnisnya tidak terpengaruh musim ataupun siklus ekonomi di

suatu negara. Suatu saham atau emiten disebut consumer non cyclical

karena barang atau jasa yang dijual adalah produk kebutuhan pokok

yang selalu dibutuhkan masyarakat. Oleh karenanya, harga saham-

saham consumer non cyclical cenderung stabil, sehingga kerap

direkomendasikan untuk investor-investor pemula karena risiko yang

relatif rendah bila dibandingkan dengan saham-saham

siklikal. Contoh industri konsumer non siklikal adalah: makanan dan

minuman, ritel, produk rumah tangga.

5. ISSI

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diluncurkan pada tanggal

12 Mei 2011 adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat di BEI. ISSI

merupakan indikator dari kinerja pasar saham syariah yang tercatat di BEI.

Konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang masuk ke dalam Daftar

Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK dan tercatat di papan utama

dan papan pengembangan BEI.28

H. KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu dapat dijadikan salah satu acuan peneliti ketika

melakukan penelitian sehinnga peneliti dapat menambah wawasan yang

digunakan untuk membahas penelitian yang diteliti. Peneliti mengambil

beberapa kajian penelitian terdahulu yang dapat dijadikan referensi untuk


28
https://www.idx.co.id/id/idx-syariah/indeks-saham-syariah/ diakses pada 15 Mei 2023 pukul
12.30 WIB.
17

menambah bahan kajian peneliti. Berikut merupakan beberapa kajian

penelitian terdahulu:

1. Abdul Sumarlin, yang berjdudul Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas

terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Farmasi BUMN Yang Terdaftar

Di BEI Periode 2019-2020. Jenis penelitian yang digunakan merupakan

studi empiris. Metode analisis data yang digunakan adalah

dokumentasi dari data sekunder dengan menerapkan instrument rasio

keuangan. Teknik analisis data yang dig unakan analisis regresi linear

berganda. Hasil penelitian menunjukkan Variabel likuiditas tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas. Solvabilitas tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas.29

2. Yayan dan Dianita, yang berjudul Pengaruh Aktivitas, Likuiditas dan

Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Farmasi Yang

Terdaftar di BEI Periode 2015-2019. Menggunakan metode analisis

regresi data panel dengan Eviews versi 9. Penentuan sampel menggunakan

teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan Variabel

Aktivitas berpengaruh positif terhadap profitabilitas.Variabel likuiditas

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Solvabilitas berpengaruh

negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas.30

3. Nursafitri dan Nurman, yang berjudul Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas

dan Saham Manajerial Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Farmasi

29
Abdul Sumarlin, “Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Farmasi BUMN Yang Terdaftar Di BEI Periode 2019-2020”. NmaR: Nobel Manajemen Review
Vol.2 No.1 (Maret,2021):119
30
Yayan Hendyana dan Dianita Anjarini, “Pengaruh Aktivitas, Likuiditas dan Solvabilitas
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Konstruksi dan Bangunan Yang Terdaftar Di BEI 2015-
2019”. Mediastima Vol.27 No.1 (April,2021):79.
18

Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2020. Penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif dan metode analisis data yang digunakan

adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Solvabilitas

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Saham manajerial

berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.31

4. Apriati dan Bakti, yang berjudul Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas dan

Aktivitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Sub Sektor

Pakan Ternak Di BEI. Menggunakan metode pendekatan kuantitaif

asosiatif yang bersifat kausal. Data yang digunakan yaitu data sekunder

berupa laporan keuangan. Metode analisis yang digunakan uji statistik

deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa Likuiditas tidak berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas. Solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas. Aktivitas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.32

Tabel 1.1
Kajian Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti / Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Judul
Abdul Sumarlin, Variabel Sama-sama Pada penelitian
“Pengaruh likuiditas tidak menggunakan ini menggunakan
Likuiditas dan berpengaruh variabel likuiditas objek perusahaan
Solvabilitas terhadap dan solvabilitas Perusahaan
31
Nursafitri dan Nurman, “Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas dan Saham Manejerial Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2020”
TRANSEKONOMIKA: Akuntansi, Bisnis dan Keuangan Vol.2 (2022):568.
32
Apriati Octorika dan Bakti, “Pengaruh Likuiditas, Struktur Modal dan Aktivitas Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Pakan Ternsk di BEI”. Jurnal Ilmu sosial, Manajemen,
Akuntansi dan Bisnis Vol.3 No.1 (Februari 2022):25.
19

terhadap profitabilitas. sebagai variabel farmasi BUMN


Profitabilitas Solvabilitas (X) dan Di BEI
Pada Perusahaan tidak profitabilitas sedangkan
Farmasi BUMN berpengaruh sebagai variabel penulis
Yang Terdaftar terhadap (Y) menggunakan
Di BEI Periode profitabilitas objek perusahaan
2019-2020”.33 sektor barang
konsumsi yang
terdaftar di ISSI
Yayan dan Variabel Sama-sama Pada penelitian
Dianita Aktivitas menggunakan ini menggunakan
“Pengaruh berpengaruh variabel likuiditas objek perusahaan
Aktivitas, positif terhadap dan solvabilitas Sektor Konstruksi
Likuiditas dan profitabilitas. sebagai variabel dan Bangunan
Solvabilitas Variabel (X) profitabilitas yang terdaftar di
Terhadap likuiditas sebagai variabel BEI sedangkan
Profitabilitas berpengaruh (Y) penulis
Pada Perusahaan signifikan menggunakan
Konstruksi dan terhadap objek perusahaan
Bangunan Yang profitabilitas. sektor barang
Terdaftar Di Solvabilitas konsumsi yang
BEI” 34 berpengaruh terdaftar di ISSI
negatif tidak
signifikan
terhadap
profitabilitas.
Nursafitri dan Variabel Sama-sama Pada penelitian
Nurman likuiditas menggunakan ini objek yang
“Pengaruh berpengaruh variabel likuiditas digunakan yaitu
Likuiditas, signifikan dan solvabilitas perusahaan
Solvabilitas dan terhadap sebagai variabel manufaktur
Saham profitabilitas. (X) profitabilitas sektor farmasi
Manajerial Solvabilitas sebagai variabel yang terdaftar di
Terhadap berpengaruh (Y) BEI sedangkan
Profitabilitas signifikan pada penelitian
Pada Perusahaan terhadap penulis
Farmasi Yang profitabilitas. menggunkan

33
Abdul Sumarlin, “Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Farmasi BUMN Yang Terdaftar Di BEI Periode 2019-2020”. NmaR: Nobel Manajemen Review
Vol.2 No.1 (Maret,2021):119
34
Yayan Hendyana dan Dianita Anjarini, “Pengaruh Aktivitas, Likuiditas dan Solvabilitas
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Konstruksi dan Bangunan Yang Terdaftar Di BEI 2015-
2019”. Mediastima Vol.27 No.1 (April,2021):79.
20

Terdaftar di Saham manajerial perusaan sektor


Bursa Efek berpengaruh barang konsumi
Indonesia signifikan yang terdaftar di
Periode 2011- terhadap ISSI
2020”. 35 profitabilitas.

Apriati dan Variabel Sama-sama Pada penelitian


Bakti, “Pengaruh Likuiditas tidak menggunakan ini menggunakan
Likuiditas, berpengaruh variabel likuiditas objek perusahaan
Solvabilitas dan signifikan dan solvabilitas Perusahaan
Aktivitas terhadap sebagai variabel Manufaktur Sub
Terhadap profitabilitas. (X) profitabilitas Sektor Pakan
Profitabilitas Solvabilitas tidak sebagai variabel Ternak Di BEI
Perusahaan berpengaruh (Y) sedangkan
Manufaktur Sub signifikan penulis
Sektor Pakan terhadap menggunakan
Ternak Di BEI”. profitabilitas. objek perusahaan
36
Aktivitas tidak sektor barang
berpengaruh konsumsi yang
terhadap terdaftar di ISSI
profitabilitas.

35
Nursafitri dan Nurman, “Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas dan Saham Manejerial Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2020”
TRANSEKONOMIKA: Akuntansi, Bisnis dan Keuangan Vol.2 (2022):568.
36
Apriati Octorika dan Bakti, “Pengaruh Likuiditas, Struktur Modal dan Aktivitas Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Pakan Ternsk di BEI”. Jurnal Ilmu sosial, Manajemen,
Akuntansi dan Bisnis Vol.3 No.1 (Februari 2022):25.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Akuntansi Keuangan

1. Pengertian Akuntansi Keuangan

Perhitungan akuntansi merupakan salah satu hal penting yang harus

dilakukan oleh setiap perusahaan. Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang

dapat memberikan informasi tentang kondisi bisnis dan hasil usahanya pada

suatu waktu atau periode tertentu.37

Akuntansi keuangan adalah cabang dari akuntansi yang berkaitan

dengan pencatatan, perangkuman, dan pelaporan transaksi-transaksi yang

dihasilkan dari kegiatan operasional suatu perusahaan selama periode tertentu

untuk disampaikan kepada beberapa pihak pemakai laporan keuangan dengan

menggunakan prinsip yang berlaku. Akuntansi keuangan memberikan

informasi yang bersifat baku, terstandar dan bertujuan umum (general

purpose).38

2. Siklus Akuntansi Keuangan

Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan mulai dari transaksi sampai

dengan penyusunan laporan keuangan dan siap untuk pencatatan berikutnya.

Siklus akuntansi dimulai dari bagaimana transaksi dicatat, bagaimana

munculnya akun-akun pada jurnal, bagaimana akun dinilai serta penyajiannya

pada laporan keuangan.39 Siklus akuntansi biasanya terjadi dalam satu periode

37
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (Jakarta: Rajawali Pers,2013),2.
38
Syaiful Bahri, Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS Edisi III (Yogyakarta:
Penerbit Andi,2020),16.
39
Ibid,53.
21

tertentu dan dilanjutkan ke periode selanjutnya. Dengan tahapan siklus

akuntansi yang tepat, maka pelaporan keuangan perusahaan akan dinilai baik

dan handal.

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Kasmir, mengatakan bahwa laporan keuangan merupakan

laporan yang memberikan infromasi mengenai kondisi keuangan perusahaan

dalam suatu periode. Artinya laporan keuangan memberikan informasi tentang

data keuangan perusahaan yang dialami perusahaan selama satu periode.

Laporan keuangan dapat disajikan per periode, misalnya tiga bulan (triwulan),

atau enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Adapun untuk

laporan yang lebih luas dilakukan satu tahun sekali. Dengan adanya infromasi

berupa laporan keuangan dapat diketahui posisi perusahaan terkini setelah

menganalisis laporan keuangan tersebut.40

Laporan keuangan pada dasarnya hasil dari proses akuntasi yang dapat

digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau

aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. 41 Dengan kata

lain, laporan keuangan ini berfungsi sebagai alat informasi yang

menghubungkan perusahaan dengan pihak yang berkepentingan, yang

menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan.

2. Tujuan Laporan Keuangan

40
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Cet.7 (Jakarta: Rajawali Pers,2014),7.
41
Hery, Analisis Kinerja Manajemen (Jakarta: Grasindo,2015),3.
22

a. Untuk memberikan informasi terkait jenis dan jumlah aktiva yang dimiliki

oleh perusahaan.

b. Untuk memberikan informasi jumlah kewajiban dan ekuitas yang dimiliki

perusahaan.

c. Untuk memberikan informasi jumlah pendapatan yang diperoleh dari

penjualan dalam periode tertentu.

d. Untuk memberikan informasi jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan

oleh perushaan.

e. Untuk memberikan informasi terkait dengan perubahan yang terjadi pada

aktiva, pasiva maupun modal.

f. Untuk mengetahui bagaimana kinerja manajemen atau pihak internal

perusahaan.

g. Untuk mengetahui informasi mengenai catatan atas laporan keuangan.42

3. Jenis-Jenis Laporan keuangan

a. Neraca (Balance Sheet)

Laporan neraca atau lebih dikenal dengan laporan posisi keuangan

perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal

pada periode tertentu. Neraca biasanya disusun pada periode tertentu,

misalnya satu tahun. Namun, neraca juga dapat dibuat pada saat tertentu untuk

mengetahui kondisi suatu perusahaan saat ini apabila diperlukan. Biasanya hal

ini dilakukan pihak manajemen pada saat tertentu.43

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa neraca merupakan

ringkasan laporan keuangan. artinya, laporan keuangan disusun secara garis


42
Ibid, 5
43
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Cet.7 (Jakarta: Rajawali Pers,2014),31.
23

besarnya saja dan tidak mendetail. Neraca juga menunjukkan posisi keuangan

berupa aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) pada

saat tertentu. Artinya neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi jumlah

dan jenis harta,utang dan modal perusahaan. Maksud pada tanggal tertentu

adalah neraca dibuat dalam waktu tertentu setiap saat dibutuhkan, namun

neraca dibuat biasanya akhir tahun atau kuartal.44

Dalam praktiknya, terdapat bebera bentuk neraca antara lain yaitu

bentuk skontro (account form), bentuk laporan (report form) dan bentuk

lainnya yang disesuaikan dengan keinginan perusahaan. Neraca berbentuk

skontro adalah bentuk neraca yang menyerupai huruf “T”. Oleh karena itu,

sering disebut dengan T Form. Dalam bentuk ini neraca dibagi ke dalam dua

posisi, yaitu di sebelah kiri berisi aktiva dan di sebelah kanan berisi kewajiban

dan modal. Bentuk neraca ini sering juga disebut dengan bentuk horizontal.

Bentuk laporan (report form) yang merupakan neraca bentuk vertikal.

Neraca disusun mulai dari atas terus kebawah yakni mulai dari aktiva lancar

seperti kas, bank,efek, komponen aktiva tetap, komponen aktiva lainnya,

komponen kewajiban lancar, utang jangka panjang dan terakhir komponen

modal (ekuitas).45

b. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi merupakan laporan yang memberikan informasi

tentang hasil-hasil usaha yang diperoleh perusahaan. Laporan ini juga berisi

jumlah pendapatan yang diperoleh dari jumlah biaya yang dikeluarkan.

Dengan kata lain, laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan

44
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Cet.7 (Jakarta: Rajawali Pers,2014),32
45
24

jumlah pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dan biaya-biaya yang

dikeluarkan serta laba rugi dalam suatu periode tertentu.46

Dari jumlah pendapatan dan biaya ini akan terjadi selisih, jika

dikurangkan selisih dari jumlah pendapatan dan biaya ini biasa disebut dengan

laba atau rugi. Jika jumlah pendpatan lebih besar dari jumlah biaya, maka

dikatakan perusahaan dalam kondisi laba (untung) begitu sebaliknya jika

jumlah pendapatan lebih kecil dari jumlah biaya maka perusahaan dalam

keadaan rugi.

c. Laporan Perubahan Ekuitas (Capital Statement)

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, tentunya modal awal yang

ditanam akan mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi karena modal harus

digunakan dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan, juga karena

adanya penambahan dari laba yang diperoleh, penggunaan modal untuk

kepentingan pemilik perusahaan, atau hal lainnya.

Laporan perubahan modal merupakan jenis laporan keuangan yang

memberikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan dalam periode

tertentu. pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan seberapa besar

perubahan modal yang terjadi dan sebab – sebab terjadinya perubahan modal

di perusahaan.47

d. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan seluruh aspek

berkaitan dengan aktivitas perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atu

tidak langsung terhadap kas. Laporan kas terdiri dari arus kas masuk dan arus
46
Ibid, 45.
47
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Cet.7 (Jakarta: Rajawali Pers,2014),28.
25

kas keluar selama waktu tertentu. Kas masuk dapat berupa uang yang masuk

keperusahaan, seperti hasil penjualan atau penerimaan lainnya, sedangkan kas

keluar merupakan sejumlah pengeluaran dan macam macam pengeluarannya

seperti pembayaran biaya operasional perusahaan.

e. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang

memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan

penjelasan. Artinya jika terdapat elemen dalam laporan keuangan yang belum

dipahami atau yang perlu diberi penjelasan lebih jelas sehingga pengguna bisa

memahami dengan baik.

C. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk

mengetahui mengetahui lebih dalam laporan keuangan beserta unsur-

unsurnya. Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang lebih baik dan tepat

terhadap laporan keuangan tersebut.48 Analisis laporan keuangan merupakan

suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi

posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa

lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang

paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja (performance) perusahaan di

masa yang akan datang.49

48
Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty, Analisis Laporan Keuangan Edisi 2 (Yogyakarta: UPP AMP
YKPN, 2005), 56.
49
Dian Meriewaty dan Astuti Setyani, ”Analisis Rasio Keuangan terhadap Perubahan Kinerja
pada Perusahaan,”Jurnal Riset Akuntansi danKeuangan Vol.1 No. 2 (2005): 104-107.
26

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan analisis laporan keuangan adalah mengurangi ketergantungan

para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan dan intuisi,

mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa

dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan.

3. Metode Analisis Laporan Keuangan

Metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :50

a. Metode Analisis Vertikal

Metode ini digunakan dengan membandingkan elemen satu dengan

elemen lain pada laporan keuangan dalam periode yang sama.

b. Metode Analisis Horizontal

Metode ini digunakan dengan membandingkan laporan keuagan dalam

beberapa periode atau tahun sehingga dapat mengetahui kecenderungan dan

perkembangannya.

D. Kinerja Keuangan Perusahaan

Menurut Hutabarat, kinerja keuangan adalah proses analisis yang

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahwa perusahaan telah

menjalankan kegiatan keuangan dengan menggunakan aturan pelaksanaan

keuangan dengan baik.51 Dalam menilai kinerja keuangan perusahaan ada

beberapa metode yang dapat digunakan, dimana masing-masing metode

50
Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty, Analisis Laporan Keuangan Edisi 2 (Yogyakarta: UPP AMP
YKPN, 2005), 5.
51
Hutabarat, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan (Serang: Desanta Muliavisitama, 2020), 15.
27

tersebut mempunyai manfaat yang berbeda-beda dan bersifat khusus dengan

suatu kegunaan tertentu.

E. Analisis Rasio Keuangan

1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio adalah suatu teknik analisa dalam banyak hal

mampu memberikan petunjuk atau indikator dan gejala-gejala yang timbul

disekitar kondisi yang melingkupinya. Dalam buku Kasmir pengertian

rasio keuangan menurut James C Van Horne merupakan indeks yang

menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu

angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi

kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.dari hasil rasio keuangan ini

akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.52

2. Jenis Rasio Keuangan

Pengelompokan komponen perhitungan dan maksud dari rasio

keuangan diuraikan sebagai berikut :

Table 2.1
Jenis Rasio Keuangan

Jenis Rasio Tujuan Analisa Formula


Likuiditas Mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek
Rasio Lancar (Current Mengukur kemampuan
Ratio) perusahaan dalam Aktiva lancar
memenuhi kewajiban utanglancar
yang segera jatuh tempo
Rasio Cepat (Quick Mengukur kemampuan Aktiva lancar
Ratio) perusahaan dalam −persediaan
memenuhi kewajiban utanglancar
tanpa memperhitungkan

52
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Cet.7 (Jakarta: Rajawali Pers,2014),104
28

nilai persediaan.
Rasio Kas (Cash Ratio) Mengukur kemampuan
perusahaan dalam kas
memenuhi kewajiban
utang lancar
yang segera jatuh tempo
dengan kas yang dimiliki
Solvabilitas Mengukur kemampuan perusahaan dalam
Memenuhi seluruh kewajibannya ketika di
likuidasi.
Debt to Asset Ratio Mengukur perbandingan
total utang dengan aset,
untuk mengetahui total utang
besarnya penggunaan total aset
hutang dibandingkan
jumlah aset.
Debt to Equity Ratio Mengukur perbandingan
total utang dengan
equitas, untuk total utang
mengetahui besarnya
total modal
penggunaan hutang
dibandingkan jumlah
modal perusahaan.
Long term debt to equity Membandingkan utang
ratio jangka panjang dengan
ekuitas, untuk utang jangka panjang
mengetahui besarnya
total modal
penggunaan utang jangka
panjang dibandingkan
jumlah modal
Long term debt to asset Membandingkan utang
ratio jangka panjang dengan
aset, untuk mengetahui utang jangka panjang
besarnya penggunaan total aset
utang jangka panjang
dibandingkan jumlah aset
Rasio Kelipatan Bunga Mengukur pengaruh laba bersih operasional
Yang dihasilkan (Time adanya modal luar bagi
beban bunga
Interest Earned) perusahaan
Lingkup Biaya Tetap Mengukur seberapa baik
(Fixed Charge Change) perusahaan dalam
membayar seluruh biaya pendapatan sebelum
atau beban tetapnya. beban tetap
Rasio cakupan biaya beban tetap
yang tinggi menunjukkan
bisnis yang sehat.
Aktivitas Mengukur efisiensi penggunaan dana yang
Tertanam dalam perusahaan
29

Mengukur waktu penjualan


Perputaran Piutang
penagihan piutang selama
(Receivable turn over) ratarata piutang
satu periode
Mengukur efektivitas
penggunaan dana yang
tertanam dalam harga pokok penjualan
Perputaran persediaan
persediaan. Mengukur
(Inventory turn over) persediaan rata−rata
efisiensi dalam
mengelola dan menjual
persediaan
Mengukur efisiensi
Perputaran aktiva tetap penggunaan dana pada penjualan
(Fixed Asset turnover) aktiva tetap dalam rangka aktiva tetap
mencapai penjualan
Mengukur efisiensi
Perputaran Total aktiva penggunaan dana pada penjualan
(Total Asset turnover) total aktiva dalam rangka total aktiva
mencapai penjualan
Perputaran Modal kerja Mengukur kefektivan penjualan bersih
(Working capital modal kerja perusahaan
modal kerja
turnover) selama periode tertentu.
Profitabilitas Mengukur kemampuan perusahaan dalam
Memperoleh laba/keuntungan.
Mengukur kemampuan
perusahaan dalam laba bersih
Return on Asset menghasilkan laba dari
total aset
total aktiva yang
digunakan
Mengukur kemampuan
perusahaan dalam laba bersih
Return on Equity menghasilkan laba dari
total ekuitas
total ekuitas yang
digunakan
Mengukur laba yang
dicapai dibandingkan
dengan penjualan.
Margin keuntungan laba bersih
Profit Margin
mewakili persentase penjualan
penjualan yang telah
diubah menjadi tingkat
keuntungan.
Sumber : Data diolah

3. Jenis Rasio Keuangan yang Menjadi Fokus Penelitian


30

Jenis rasio keuangan yang menjadi focus penelitian ini adalah

menggunakan tiga jenis rasio yaitu likuiditas dengan indikator quick ratio,

solvabilitas dengan indikator debt to asset ratio dan profitabilitas dengan

menggunakan return on asset.

F. Rasio Likuiditas

1. Pengertian Rasio Likuiditas

Menurut Kasmir, rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban yan sudah jatuh tempo. Fred Weston mengatakan bahwasanya rasio

likuiditas ini dapat menggambarkan bagaimana kemampuan perusahaan dalam

melunasi utang jangka pendeknya. Artinya, ketika sudah jatuh tempo

perusahaan haruss mampu melunasi utangnya.53 Rasio ini membandingkan

antara total aktiva lancar dengan utang jangka pendek atau liabilitas lancar

yang terletak pada laporan neraca. Semakin tinggi rasio likuiditas maka

semakin baik, artinya aktiva lancar perusahaan mampu memenuhi kewajiban

atau utang lancarnya dan dapat disebut likuid. Namun jika rasio ini terlalu

tinggi dapat dikatakan perusahaan tidak mampu mengelola aktiva lancarnya

dengan baik.

2. Tujuan Rasio Likuiditas

1) Untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mampu melunasi

kewajibannya yang jatuh tempo.

2) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan mememuhi

kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar.


53
Ibid, 129.
31

3) Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi utang

lancarnya dengan aktiva lancar tanpa melihat sediaan atau oiutang. Aktiva

lancar yang dimaksud yaitu dikurangi sediaan dan utang yang dianggap

likuiditasnya kecil.

4) Untuk mengetahui jumlah kas yang dimiliki perusahaan untuk memenuhi

kewajiban.

5) Untuk mengetahui kondisi likuiditas pada perusahaan berdasarkan deret

waktu dengan cara membandingkan ke dalam beberapa periode.54

3. Indikator Rasio Likuiditas

1) Rasio Cepat (Quick Ratio)

Persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya

paling rendah, sering mengalami fluktuasi harga, dan sering menimbulkan

kerugian jika terjadi likuidasi. Menurut Halim & Hanafi, Quick ratio atau acid

test lebih baik dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya, karena dalam perhitungannya semua unsur-

unsur persediaan dikurangkan atau dianggap tidak digunakan untuk membayar

utang jangka pendek”.55 Menurut Kasmir, menyatakan bahwa Quick Ratio

merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan

membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa

memperhitungkan nilai persediaan..56 Artinya nilai persediaan kita abaikan,

dengan cara dikurangi dari nilai total aktiva lancar. Hal ini dilakukan karena

sediaan dianggap memerlukan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan,

54
Ibid,132.
55
Halim dan Hanafi, Analisis Laporan Keuangan (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), 202.
56
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Cet.7 (Jakarta: Rajawali Pers,2014),137.
32

apabila perusahaan membutuhkan dana cepat untuk membayar kewajibannya

dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya.

Jika rata- rata induustri quick ratio adalah 1,5 kali, maka keadaan

perusahaan dalam kondisi baik. Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan

tidak harus menjual sediaan bila hendak melunasi utang lancar, tetapi dapat

menjual surat berharga atau penagihan piutang.57

Begitupula sebaliknya, jika rasio perusahaan di bawah rata-rata

industri, keadaan perusahaan lebih buruk dari perusahaan lain. Hal ini

menyebabkan perusahaan harus menjual sediaannya untuk melunasi

pembayaran utang lancar, padahal menjual sediaan dengan harga yang normal

relatif sulit, kecuali perusahaan menjual dibawah harga pasar, yang tentunya

bagi perusahaan jelas menambah kerugian. Adapun rumus untuk menghitung

quick ratio sebagai berikut: 58

Aktiva Lancar− persediaan


Rasio Cepat =
Utang Lancar

Aktiva lancar (current asset) merupakan harta perusahaan yang dapat

dijadikan uang dalam waktu singkat (maksimal satu tahun). Komponen aktiva

lancar meliputi kas, surat-surat berharga piutang, sediaan, biaya dibayar

dimuka, pendapatan yang masih harus diterima.

Utang lancar (current liabilities) adalah kewajiban perusahaan dalam

jangka pendek (maksimal satu tahun). Artinya, kewajiban harus segera

dilunasi dalam waktu paling lama satu tahun. Komponen utang lancar terdiri

dari utang dagang, utang bank satu tahun, utang wesel, utang gaji.59

57
Ibid, 239.
58
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Cet.7 (Jakarta: Rajawali Pers,2014),138.
59
Ibid, 135.
33

G. Rasio Solvabilitas

1. Pengertian Rasio Solvabilitas

Dalam praktiknya, cara perusahaan untuk menutupi kekurangan akan

dana dilakukan dengan memilih sumber dana sesuai dengan tujuan dan

kemampuan perusahaan. Perusahaan mempunyai pilihan dalam memilih

sumber dana, baik dari salah satu ataupun kombinasi dari dua sumber dana.

Agar tidak terbebani perusahaan harus mampu mempertimbangkan

penggunaan masing-masing dari sumber dananya baik syang berasal dari

pinjaman. Kombinasi dari penggunaan dana ini dikatakan sebagai rasio

solvabilitas atau leverage.60 Rasio ini digunakan untuk mengetahui sejauh

mana kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh utangnya.61

2. Tujuan Rasio Solvabilitas

a. Untuk mengetahui kondisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak

kreditor.

b. Untuk mengetahui nilai kemampuan perusahaan dalam melunasi

kewajibannya seperti angsuran pinjaman dan bunga.

c. Untuk mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva yaitu aktiva tetap

dengan ekuitas.

d. Untuk mengetahui jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh

utang/kewajiban.

e. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap

pengelolaan aktiva.

60
Ibid,150.
61
V. Wiratna Sujarweni, Pengantar Akuntansi (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2016), 116.
34

f. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal

sendiri yang dijadikan jaminan utang panjang.

g. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat

sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki.62

3. Indikator Rasio Solvabilitas

1) Debt to Asset Ratio (DAR)

DAR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan

antara total utang dengan total total aktiva. Artinya rasio ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. Dengan

kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa

besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Semakin

tinggi rasio ini semakin banyak perusahaan mendanai usahanya dengan utang.

Sebaliknya, semakin rendah rasio ini maka semakin kecil perusahaan dibiayai

dengan utang. Rasio ini dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: 63

Total Utang
DAR=
Total Aset

H. Rasio Profitabilitas

1. Pengertian Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir, rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan

untuk mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam memperoleh

keuntungan. Rasio ini dapat dilakukan dengan membandingkan elemen yang

tertera di laporan keuangan, seperti laporan neraca dan laba rugi.

62
Ibid, 117
63
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Cet.7 (Jakarta: Rajawali Pers,2014),156.
35

2. Tujuan Rasio Profitabilitas

a. Untuk mengetahui jumlah laba yang diterima perusahaan dalam peridoe

tertentu.

b. Untuk membandingkan kondisi laba perusahaan pada periode sebelumnya

dengan periode sekarang.

c. Untuk mengetahui produktivitas perusahaan dalam menggunakan dananya

baik yang bersumber dari internal maupun eksternal.

d. Untuk mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

e. Untuk mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri.64

3. Indikator Rasio Profitabilitas

a. Return on Asset (ROA)

Return On Asset atau yang lebih dikenal dengan rasio pengembalian

aset. Rasio ini merupakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada. Artinya, rasio

ini mengukur pengembalian laba kita selama satu periode berdasarkan modal.

Rasio ini dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: 65

Laba bersih
ROA=
Total aset

ROA merupakan salah satu indikator terbaik untuk mengukur kinerja

perusahaan dimana ROA bisa ditentukan oleh serangkaian kebijakan


64
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Cet.7 (Jakarta: Rajawali Pers,2014),156.
65
Elloni Shenurti and Desyi Erawati, “Analisis Return on Asset (ROA) , Return on Equity (ROE)
dan Corporate Social Responsibility (CSR) yang mempengaruhi Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Manufaktur,” Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol. 19, No. 1 (Juni, 2022): 2,
https://doi.org/10.36406/jam.v19i01.539.
36

perusahaan dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan. Tingkat

profitabilitas perusahaan yang tinggi menunjukan kinerja manajerial

perusahaan yang baik.

Rasio yang lebih tinggi menunjukan bahwa perusahaan tersebut lebih

efektif dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan jumlah laba bersih

yang lebih besar. Analisis ROA sering disebut sebagai rentabilitas ekonomi

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu.

Analisis iini kemudian bisa diproyeksikan ke masa depan untuk melihat

kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang.66

Semakin besar nilai ROA, menunjukan kinerja perusahaan yang

semakin baik pula, karena tingkat pengembalian investasi semakin besar.

Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva (atau

pendanaan) yang dberikan kepada perusahaan. Keunggulan ROA menurut

Munawir, diantaranya:67

1. Dapat diperbandingkan dengan rasio industri sehingga dapat diketahui

posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu

langkah dalam perencanaan strategi.

2. Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntasi dengan baik maka

dengan analisis ROA dapat diukur efisiensi penggunaan modal yang

menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi

keadaan keuangan perusahaan.

3. Analisis ROA dapat juga digunauntuk mengukur profitabilitas dari

masing-masing produksi yang dihasilkan oleh perusahan.


66
M. Hanafi dan Halim, Analisis Laporan Keuangan Edisi Kedua, (Yogyakarta: UPP AMP
YKPN,2005),165.
67
Munawir, Analisa Laporan Keuangan (Yogyakarta: Liberty, 2014), 57
37
BAB III

METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang digunakan

untuk menguji hipotesis. Pendekatan ini mengarah pada analis data dan

perhitungan yang berupa angka dalam laporan keuangan dan dilakukan olah

data pada data tersebut.68

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif,

dikatakan asosiatif karena peneliti ingin mengetahui pengaruh variabel X

terhadap Y. Menurut Sugiyono penelitian kuantitatif merupakan penelitian

yang dilakukan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antar variabel.69

Variabel yang digunakan lebih dari satu maka penelitian ini

menggunakan regresi linear berganda. Independent Variabel atau variabel

bebas merupakan variabel yang mempengaruhi dan Dependent Variabel atau

variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi. Penelitian ini terdiri

dari dua variabel bebas yakni likuiditas (X1), solvabilitas (X2) dan satu

variabel terikat yakni profitabilitas (Y).

B. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi dikatakan sebagai total keseluruhan obyek yang terletak pada

suatu wilayah dan telah memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan

68
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: CV Alfabeta,2018),12.
69
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D (Bandung: CV Alfabeta, 2013), 11.
39

masalah yang akan diteliti. Dengan kata lain populasi ialah total unit atau

individu dalam ruang lingkup yang diteliti.70 Populasi dalam penelitian ini

adalah perusahaan sektor barang konsumsi (consumer non-cyclicals) yang

terdaftar di ISSI yang berjumlah 29 perusahaan. Namun fokus penelitian ini

adalah perusahaan yang terdaftar selama periode 2018-2022.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi. Pengambilan sampel

dimaksudkan karena keterbatasan peneliti baik waktu dan tenaga yang

dimiliki. Sampel yang digunakan harus benar mewakili populasi yang ada.

Peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling yang merupakan

teknik pengambilan dengan kriteria tertentu.71 Sehingga sampel yang

digunakan sesuai dengan yang diinginkan peneliti dan dapat mewakili

populasi yang ada. Adapun Kriteria sebagai berikut:

a. Perusahaan sektor barang konsumsi (consumer non-cyclicals) yang

terdaftar di ISSI periode 2018-2022.

b. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan lengkap dan telah

diaudit selama periode 2018-2022.

70
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: Teras, 2009), 99.
71
Sugiyono, Metode Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung: CV Alfabeta, 2016), 81.
40

Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian

Laporan
Keuangan
Terdaftar
No Nama Perusahaan Tahunan Sampel
di ISSI
Lengkap
2018-2022
2018-2022
PT Akasha Wira International Tidak
1 × ×
Tbk Memenuhi
Tidak
2 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk × ×
Memenuhi
3 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk √ √ Memenuhi
4 PT Chitose Internasional Tbk √ √ Memenuhi
5 PT Darya-Varia Laboratoria Tbk √ √ Memenuhi
PT Indofood CBP Sukses
6 √ √ Memenuhi
Makmur Tbk
7 PT Indofarma Tbk √ √ Memenuhi
8 PT Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ Memenuhi
9 PT Kimia Farma Tbk √ √ Memenuhi
PT Kedawung Setia Industrial Tidak
10 × ×
Tbk Memenuhi
11 PT Kedaung Indah Tbk √ √ Memenuhi
12 PT Kalbe Farma Tbk √ √ Memenuhi
PT Langgeng Makmur Industri
13 √ √ Memenuhi
Tbk
14 PT Martina Berto Tbk √ √ Memenuhi
15 PT Merck Tbk √ √ Memenuhi
16 PT Mustika Ratu Tbk √ √ Memenuhi
17 PT Mayora Indah Tbk √ √ Memenuhi
Tidak
18 PT Prashida Aneka Niaga Tbk × √
Memenuhi
Tidak
19 PT Pyridam Farma Tbk × ×
Memenuhi
20 PT Nippon Indosari Corpindo √ √ Memenuhi
PT Industri Jamu dan Farmasi
21 √ √ Memenuhi
Sido Muncul Tbk
22 PT Sekar Bumi Tbk √ √ Memenuhi
23 PT Sekar laut Tbk √ √ Memenuhi
PT Taisho Pharmaceutical Tidak
24 × ×
Indonesia Tbk Memenuhi
25 PT Siantar Top Tbk √ √ Memenuhi
26 PT Mandom Indonesia Tbk √ √ Memenuhi
41

27 PT Tempo Scan Pacific Tbk √ √ Memenuhi


PT Ultrajaya Milk Industri &
28 √ √ Memenuhi
Trading Company Tbk
29 PT Unilever Indonesia Tbk √ √ Memenuhi
Total Sampel 23 x 5 = 115

Berdasarkan tabel diatas, perusahaan yang telah sesuai dengan kriteria

sampel diantaranya perusahaan yang terdaftar di ISSI periode 2018-2022 dan

perusahaan yang memiliki laporan keuangan tahunan lengkap dan diaudit

periode 2018-2022. Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 115

laporan keuangan tahunan.

C. Sumber Data

Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder, yang

diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan. Data

yang diambil adalah laporan keuangan perusahaan sektor barang konsumsi

(consumer non-cyclicals) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2018-2022 yang diakses melalui situs https://www.idx.co.id/id.

D. Instrumen Penelitian

Penyusunan instrumen penelitian merupakan salah satu langkah

penting dalam pola prosedur penelitian. Instrumen penelitian sama dengan alat

ukur dalam penelitian. Artinya instrumen penelitian merupakan alat yang

digunakan untuk mengumpulkan data, mengukur fenomena, dan menganalisis

data yang sesuai dengan masalah yang dihadapi pada subjek atau sampel yang

diamati.72

Dalam hal ini, bentuk instrumen penelitian yang digunakan adalah

bentuk dokumentasi melalui data bentuk laporan keuangan tahunan


72
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana,2013), 46.
42

perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Indeks Saham

Syari’ah Indonesia periode 2018-2022.

1. Rasio Likuiditas

Analisis rasio ini merupakan analisis yang digunakan untuk

mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya.73 Artinya rasio ini dapat menggambarkan bagaimana perusahan

memenuhi utang atau kewajiban lancarnya. Likuiditas yang penulis maksud

disini diwakili oleh quick ratio. Quick Ratio merupakan ratio yang digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki tanpa

memperhitungkan nilai persediaan (inventory).

Aktiva Lancar− persediaan


Rasio Cepat =
Utang Lancar

2. Rasio Solvabilitas

Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui sejauh

mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjang atau

seluruh utangnya.74 Solvabilitas yang dimaksud penulis adalah Debt to Asset

Ratio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dapat

memenuhi utangnya dengan aset yang dimiliki.

Total Utang
DAR=
Total Aset

3. Rasio Profitabilitas

73
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan (Bandung: Alfabeta, 2011), 116.
74
Sofyan S. Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan Cet. 11 (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada,2013),303.
43

Rasio profitabilitas adalah rasio dalam mengukur sejauh mana

kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. 75 Semakin tinggi

rasio profitabilitas maka akan semakin baik perusahaan dalam memperoleh

keuntungan. Return On Asset (ROA), adalah salah satu bentuk dari rasio

profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba berdasarkan tingkat aset tertentu.

Laba bersih
ROA=
Total aset

E. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

dokumentasi yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan dalam bentuk

softcopy yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia.

F. Analisis Data

Analisis data merupakan langkah pengolahan data menjadi informasi,

sehingga karakteristik dari data dapat dipahami dan dapat menjawab masalah

yang berkatitan langsung dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan

metode analisis regresi linier berganda. Beberapa uji yang berkaitan dengan

analisis regresi diantarnya:76

1. Analisis Deskriptif

75
Dermawan Syahrial dan Djahotman Purba, Analisis Laporang Keuangan – Cara Mudah &
Praktis Memahami Laporan Edisi 2 Keuangan (Jakarta: Penerbit Mitra Wicaksana
Media,2013),40.
76
Andhita D. Wulansari, Aplikasi Statistika Paramtrik Dalam Penelitian (Yogyakarta: Pustaka
Felichia, 2016),
44

Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data untuk menguji

generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sampel. Dalam analisis ini

bertujuan untuk menguji hipotesis dari penelitian yang bersifat deskriptif.

Pengukuran yang digunakan dalam analisis ini berupa nilai rata-rata (mean),

varians, maksimum dan minimum.77

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Tujuan dari asumsi regresi berganda untuk uji normalitas yakni untuk

menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel

independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. 78

Penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah Kolmogorov Smirnov

dengan pengambilan keputusan sebagai berikut:

a) Jika nilai sig < 0,05 maka distribusi data dianggap tidak normal dan tidak

dapat dilakukan penelitian selanjutnya.

b) Jika nilai sig > 0,05 maka distribusi data dianggap normal dan dapat

dilakukan proses penelitian selanjutnya.79

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menilai apakah terdapat

ketidaksamaan varian dalam residual untuk seluruh pengamatan yang

dilakukan pada model regresi linear. Apabila asumsi heterokedastisitas tidak

dapat terpenuhi maka model regresi dikatakan tidak valid sebagai alat
77
M. Muchson, Statistik Deskriptif (Bogor: Guepedia,2017), 6.
78
"Nufan S. Nufan S. Febriani dan Wayan Weda, Teori Dan Praktis:Riset Komunikasi Pemasaran
Terpadu (Malang: UB Press, 2018), 73."
79
Suhartono dan Anik Indramarwan, Group Investigation Konsep Dan Implementasi Dalam
Pembelajaran (Lamongan: Academia Publication, 2021), 102.
45

prediksi.80 Dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser dengan pengambilan

keputusan :

a) Jika nilai sig < 0,05 maka pada model regresi terjadi heterokedastisitas.

b) Jika nilai sig > 0,05 maka pada model regresi tidak terjadi

heterokedastisitas.81

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukam untuk melihat ada atau tidaknya

korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi

linier berganda. Jika ada korlasi yang tinggi diantara variabel-variabel

bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat

menjadi terganggu.

Dasar pengambilan keputusan untuk uji multikolinearitas adalah

sebagai berikut:

a) Nilai tolerance

Jika nilai tolerance > 0.10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Sebaliknya

Jika nilai tolerance <0.10 maka terjadi multikolinearitas.

b) Nilai VIF (Variance Inflation Factor)

Jika nilai VIF < 10.00 maka tidak terjadi multikolinearitas.

Jika nili VIF > 10.00 maka artinya terjadi multikolinearitas.82

d. Uji Autokorelasi
80
Muhammad Yusuf dan Lukman Daris, Analisis Data Penelitian Teori Dan Aplikasi Dalam
Bidang Perikanan (Bogor: PT. Penerbit IPB Press, 2018), 76.
81
Ali H. Zein, Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian Dibidang Manajamen, Teknik,
Pendidikan Dan Eksperimen (Sleman: Deepublish, 2020), 209.
82
Herlambang Ramdhani, Metodelogi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk
Penulisan Skripsi & Analisis Data Dengan SPSS (Sleman: Deepublish, 2019), 120.
46

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t

sebelumnya pada model regresi linier yang dipergunakan. Jika terjadi korelasi

maka dinamakan ada problem autokorelasi. Dalam model regresi yang baik

adalah tidak terjadi autokorelasi.83 Penelitian ini menggunakan uji Durbin

Watson (uji DW) dengan pengambilan keputusan sebagai berikut:

a) Jika d (durbin watson) lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL),

maka H0 ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

b) Jika d (durbin watson) terletak antara dU dan (4-dU), maka H0 diterima,

yang artinya tidak terjadi autokorelasi.84

c) d (durbin watson) terletak antara dL dan dU atau di antara (4-dU) dan (4-

dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

Indikator Keputusan

d < dL atau d > 4-dL Terdapat Autokorelasi

dU < d < 4-dU Tidak terdapat autokorelasi

dL < d < dU atau 4-dU < d < 4-dL Tidak ada kesimpulan

3. Uji Hipotesis

a. Analisis Linear Berganda

83
M.Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial (Jakarta: Salemba Humanika,
2009), 92.
84
Hironymus Ghodang dan Hantono, Metode Penelitian Kuantitatif Konsep Dasar Dan Aplikasi
Analisis Regresi Dan Jalur Dengan SPSS (Medang: PT. Penerbit Mitra Group, 2020), 76.
47

Model regresi linear ini melibatkan lebih dari satu variabel bebas.

Analisis ini biasa disebut dengan istilah multiple linier regression.jika jumlah

variabel bebas lebih dari satu disebut dengan regresi linear berganda.

Sebaliknya, jika variabel bebas hanya satu disebut dengan regresi sederhana.

Berikut model dari regresi linear sederhana:

Y = α + β1x1 + β2x2 + ε85

Keterangan:

Y = Rasio Proditabilitas

X1 = Rasio Likuiditas

X2 = Rasio Solvabilitas

β1 β2 = Koefisien regresi

ε = Standar error

b. Uji f (Simultan)

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama

variabel independent mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent.

Pengambilan kesimpulamn dari uji ini adalah sebagai berikut:

a) Merumuskan hipotesis

Ho: Likuiditas dan solvabilitas secara simultan tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor barang konsumsi

(consumer non-cyclicals) yang terdaftar di ISSI periode 2018-

2022.

85
Ibid, 90.
48

Ha: Likuiditas dan solvabilitas secara simultan berpengaruh terhadap

profitabilitas pada perusahaan sektor barang konsumsi (consumer

non-cyclicals) yang terdaftar di ISSI periode 2018-2022.

b) Pengambilan keputusan

1) Berdasarkan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel

Jika : Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima.

Jika : Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak.

2) Berdasarkan nilai probabilitas

Jika P (probabilitas) > 0,05 maka Ho diterima.

Jika P (probabilitas) ≤ 0,05 maka Ho ditolak.

c. Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

independent memiliki pengaruh terhadap varaibel dependent dengan drajat

keabsahan 5%. Berikut langkah-langkah dalam mengambil keputusan uji t

adalah sebagai berikut:86

a) Merumuskan hipotesis

86
Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS (Yogyakarta: Universitas Atma
Jaya, 2009), 121.
49

Ho1: Likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas pada perusahaan sektor barang konsumsi (consumer

non-cyclicals) yang terdaftar di ISSI periode 2018-2022.

Ha1: Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada

perusahaan sektor barang konsumsi (consumer non-cyclicals) yang

terdaftar di ISSI periode 2018-2022.

Ho2: Solvabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas pada perusahaan sektor barang konsumsi (consumer

non-cyclicals) yang terdaftar di ISSI periode 2018-2022.

Ha2: Solvabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas

pada perusahaan sektor barang konsumsi (consumer non-cyclicals)

yang terdaftar di ISSI periode 2018-2022.

b) Pengambilan keputusan

1. Berdasarkan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel

Jika : Thitung ≤ Ttabel, maka Ho diterima.

Jika : Thitung > Ttabel, maka Ho ditolak.

2. Berdasarkan nilai probabilitas

Jika P (probabilitas) > 0,05 maka Ho diterima.

Jika P (probabilitas) ≤ 0,05 maka Ho ditolak.


50

d. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Rumus koefisien

determinasi adalah sebagai berikut:87

Kd = r2x 100%

Keterangan:

Kd = Koefisien determinasi

r2 = Koefisien korelasi.

87
Sugiyono, Metode Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, 247.
BAB IV

DESKRIPSI, HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DATA

1. Deskripsi Perusahaan

a) PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (sebelumnya Cahaya Kalbar Tbk)

(CEKA) didirikan 03 Februaru 1968 dengan nama CV Tjahaja Kalbar dan

mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1971. Kantor pusat Wilmar

Cahaya Indonesia Tbk terletak di Kawasan Industri Jababeka II, Jl. Industri

Selatan 3 Blok GG No.1, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat 17532. Wilmar

Cahaya Indonesia Tbk merupakan perusahaan dibawah Grup Wilmar

International Limited. Wilmar International Limited adalah sebuah perusahaan

yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Singapura.Berdasarkan Anggaran

Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan CEKA meliputi bidang industri

makanan berupa industri minyak nabati (minyak kelapa sawit beserta produk-

produk turunannya), biji tengkawang, minyak tengkawang dan minyak nabati

spesialitas untuk industri makanan & minuman; bidang perdagangan lokal,

ekspor, impor, dan berdagang hasil bumi, hasil hutan, berdagang barang-

barang keperluan sehari-hari. Saat ini produk utama yang dihasilkan CEKA

adalah Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel serta turunannya.88

b) PT. Chitose Internasional Tbk

88
“Sejarah dan Profil Singkat CEKA” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-ceka/ pada tanggal 1 Februari
2024 pukul 12.47 WIB
52

Chitose Internasional Tbk (CINT) didirikan tanggal 15 Juni 1978

dengan nama PT Chitose Indonesia Manufacturing Limited dan mulai

beroperasi secara komersial mulai tahun 1980. Kantor pusat dan pabrik

Chitose Internasional Tbk berlokasi di Jln. Industri III No. 5 Leuwigajah,

Cimahi 40533 – Indonesia. Telp: (62-22) 603-1900 (Hunting), Fax: (62-22)

603-1855. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

CINT adalah bergerak di bidang industri dan perdagangan furniture. Saat ini

perusahaan menjalankan usaha produsen dan distributor produk-produk

furnitur yang meliputi: kursi, meja, lemari, serta rak untuk kebutuhan

perkantoran dan rapat; hotel, banquet, rumah makan; gedung pertemuan,

tempat belajar mengajar, dan lainnya; serta kasur sehat berbahan dasar C-Pro.

Produk-produk tersebut dipasarkan dengan merek utama “Chitose dan

Yamato”.89

c) PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk

Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) didirikan tanggal 30 April 1976

dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1976. Kantor pusat

DVLA beralamat di South Quarter, Tower C, Lanta 18-19, Jl. R.A. Kartini

Kav. 8, Jakarta 12430 – Indonesia dan pabrik berada di Bogor. Telp: (62-21)

2276-8000 (Hunting), Fax: (62-21) 2276-8016. Berdasarkan Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan DVLA adalah bergerak dalam bidang

manufaktur, perdagangan, jasa dan distribusi produk-produk farmasi, produk-

produk kimia yang berhubungan dengan farmasi, dan perawatan kesehatan.

89
“Sejarah dan Profil Singkat CINT” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2014/06/sejarah-dan-profil-singkat-cint/ pada tanggal 1 Februari
2024 pukul 12.49 WIB
53

Kegiatan utama DVLA adalah menjalankan usaha manufaktur, perdagangan

dan jasa atas produk-produk farmasi. Merek-merek yang dimiliki oleh Darya-

Varia, antara lain: Natur-E, Enervon-C, Decolgen, Neozep, Cetapain,

Paracetamol Infuse, dan Prodiva.

d) PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) didirikan 02 September

2009 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1 Oktober 2009. ICBP

merupakan hasil pengalihan kegiatan us aha Divisi Mi Instan dan Divisi

Penyedap Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), pemegang saham

pengendali. Kantor pusat Indofood CBP berlokasi di Sudirman Plaza,

Indofood Tower, Lantai 23, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76-78, Jakarta 12910 –

Indonesia. Ruang lingkup kegiatan ICBP terdiri dari, antara lain, produksi mi

dan bumbu penyedap, produk makanan kuliner, biskuit, makanan ringan,

nutrisi dan makanan khusus, minuman nonalkohol, kemasan, perdagangan,

transportasi, pergudangan dan pendinginan, jasa manajemen serta penelitian

dan pengembangan.90

e) PT. Indofarma Tbk

Indonesia Farma Tbk disingkat Indofarma Tbk (INAF) didirikan

tanggal 02 Januari 1996 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun

1983. Kantor pusat dan pabrik Indofarma Tbk terletak di Jalan Indofarma

No.1, Cibitung, Bekasi 17530 – Indonesia. Telp: (62-21) 8632-3971/75; 8590-

8349/50, (Hunting), Fax: (62-21) 8832-3972/73; 857 4503. Pada tahun 1950,
90
“Sejarah dan Profil Singkat ICBP” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-icbp/ pada tanggal 1 Februari
2024 pukul 12.53 WIB
54

Pabrik Obat Manggarai ini diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia

dan dikelola oleh Departemen Kesehatan. Pada tahun 1979, nama pabrik obat

ini diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan.

Kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik indonesia (PP) No.20

tahun 1981, Pemerintah menetapkan Pusat Produksi Farmasi Departemen

Kesehatan menjadi Perseroan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma).

Selanjutnya pada tahun 1996, status badan hukum Perum Indofarma diubah

menjadi Perusahaan (Persero).91

f) PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) didirikan tanggal 14 Agustus

1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan memulai kegiatan usaha

komersialnya pada tahun 1990. Kantor pusat Indofood berlokasi di Sudirman

Plaza, Indofood Tower, Lantai 21, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta

12910 – Indonesia. Telp: (62-21) 5795-8822 (Hunting), Fax : (62-21) 5793-

5960. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INDF

antara lain mendirikan dan menjalankan industri makanan olahan, bumbu

penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng, penggilingan biji

gandum, pembuatan tekstil karung terigu, perdagangan, pengangkutan,

agrobisnis dan jasa.92

g) PT. Kimia Farma Tbk

91
“Sejarah dan Profil Singkat ICBP” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-inaf/ pada tanggal 1 Februari
2024 pukul 12.56 WIB

92
“Sejarah dan Profil Singkat INDF” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-indf/ pada tanggal 2 Februari
2024 pukul 12.50 WIB
55

Kimia Farma Tbk (KAEF) didirikan tanggal 16 Agustus 1971. Kantor

pusat Kimia Farma Tbk beralamat di Jln. Veteran No. 9, Jakarta 10110 –

Indonesia dan unit produksi berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang,

Watudakon (Mojokerto) dan Denpasar. Telp: (62-21) 384-7709 (Hunting),

Fax: (62-21) 381-4441. Kimia Farma mulai beroperasi secara komersial sejak

tahun 1817 yang pada saat itu bergerak dalam bidang distribusi obat dan

bahan baku obat. Pada tahun 1958, pada saat Pemerintah Indonesia

menasionalisasikan semua Perusahaan Belanda, status KAEF tersebut diubah

menjadi beberapa Perusahaan Negara (PN).93

h) PT. Kedaung Indah can Tbk

Kedaung Indah Can Tbk (KICI) didirikan tanggal 11 Januari 1974 dan

memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 1974. Kantor pusat KICI

berdomisili di Jalan Raya Rungkut No.15-17, Surabaya 60293 – Indonesia.

Telp: (62-31) 870-0006, 870-0088 (Hunting), Fax: (62-31) 870-5209, 870-

0544. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KICI

meliputi industri peralatan dapur dari logam dan produk sejenis serta industri

kaleng dan produk sejenis. Produk-produk yang dihasilkan KICI adalah alat

rumah tangga berlapis enamel dan kaleng untuk kemasan (biskuit, bedak, dan

lain lain).94

i) PT. Kalbe Farma Tbk


93
“Sejarah dan Profil Singkat KAEF” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-kaef/ pada tanggal 2 Februari
2024 pukul 15.09 WIB

94
“Sejarah dan Profil Singkat KICI” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-kici/ pada tanggal 2 Februari
2024 pukul 16.09 WIB
56

Kalbe Farma Tbk (KLBF) didirikan tanggal 10 September 1966 dan

memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1966. Kantor pusat Kalbe

Farma Tbk berdomisili di Gedung KALBE, Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4,

Cempaka Putih, Jakarta 10510 – Indonesia. Ruang lingkup kegiatan KLBF

meliputi, antara lain usaha dalam bidang farmasi, perdagangan dan

perwakilan. Saat ini, KLBF terutama bergerak dalam bidang pengembangan,

pembuatan dan perdagangan sediaan farmasi termasuk obat untuk manusia

dan produk konsumsi kesehatan. Produk kesehatan (Cerebrofort Gold,

Cerebrofort Marine Gummy, Cerebrovit, Entrostop, Extra Joss, Fatigon, H2

Health & Happiness, Hydro Coco, Kalpanax, Komix Herbal, Komix Kid,

Komix OBH, Love Juice, Mixagrip, Procold, Promag, Promag Herbal,

Sakatonik ABC, Sakatonik Liver, Woods dan Xonce); produk nutrisi mulai

dari bayi hingga usia senja, serta konsumen dengan kebutuhan khusus

(Morinaga, Diabetasol, Diva Beauty Drink, Entrasol, Fitbar, Milna, Nutrive

Benecol, Prenagen, Slim & Fit Dan Zee.95

j) PT. Langgeng Makmur Industri Tbk

Langgeng Makmur Industri Tbk (dahulu PT Langgeng Makmur Plastic

Industry Ltd) (LMPI) didirikan tanggal 30 Nopember 1972 dengan nama PT

Langgeng Jaya Plastic Industry Ltd. dan memulai kegiatan usaha

komersialnya pada tahun 1976. Kantor pusat Langgeng Makmur Industri Tbk

95
“Sejarah dan Profil Singkat KLBF” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-klbf/ pada tanggal 2 Februari
2024 pukul 16.32 WIB
57

berdomisili di Jalan Letjen Sutoyo No. 256, Waru – Sidoarjo 61256, Jawa

Timur – Indonesia, sedangkan pabriknya berlokasi di Waru – Jawa Timur,

Trosobo – Jawa Timur dan Tangerang – Banten. Telp: (+62-31) 853-3688

(Hunting), Fax: (+62-31) 853-3588.. Berdasarkan Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan LMPI adalah bergerak dalam bidang

industri pengolahan dan perdagangan besar dan eceran.96

k) PT. Martina Berto Tbk

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1977 oleh Dr HC. Martha Tilaar,

(Alm) Pranata Bernard, dan Theresa Harsini Setiady. Pada tahun 1981,

perusahaan mendirikan pabrik modern pertama di Jl. Pulo Ayang No 3,

Pulogadung Industrial Estate, yang memproduksi kosmetik dan jamu dengan

merek "Sariayu Martha Tilaar" untuk pertama kalinya. Pada tahun 1986,

Perusahaan mendirikan pabrik modern kedua di Jl. Pulo Kambing, Kawasan

Industri Pulogadung ("Pabrik Pulo Kambing"). Karena pertumbuhan

penjualan yang pesat, pada tahun 1995, perusahaan mengalihkan produksi

herbal untuk Gunung Putri, Bogor. Sementara factrory Pulo Ayang ditransfer

ke anak perusahaan, yaitu PT Cempaka Belkosindo Indah.97

l) PT. Mustika Ratu Tbk

Mustika Ratu Tbk (MRAT) didirikan 14 Maret 1978 dan mulai

beroperasi secara komersial pada tahun 1978. Kantor pusat MRAT berlokasi

di Graha Mustika Ratu, Penthouse Floor, Jalan Gatot Subroto Kav. 74-75,
96
“Sejarah dan Profil Singkat LMPI” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lmpi/ pada tanggal 3 Februari
2024 pukul 20.28 WIB
97
“Sejarah dan Profil Singkat MBTO” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/09/sejarah-dan-profil-singkat-mbto/ pada tanggal 6 Februari
2024 pukul 20.28 WIB
58

Jakarta Selatan 12870 – Indonesia dan pabrik berlokasi di Jalan Raya Bogor

KM. 26,4 Ciracas, Jakarta Timur 13740. Telp: (62-21) 830-6754 (Hunting),

Fax: (62-21) 8370-6085. Ruang lingkup kegiatan MRAT meliputi pabrikasi,

perdagangan dan distribusi jamu dan kosmetik tradisional serta minuman

sehat, perawatan kecantikan, serta kegiatan usaha lain yang berkaitan. Merek-

merek yang dimiliki MRAT, antara lain: Mustika Ratu, Mustika Puteri, Bask,

Biocell.98

m) PT. Merck Tbk

Merck Tbk (dahulu PT Merck Indonesia Tbk) (MERK) didirikan 14

Oktober 1970 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Kantor

pusat Merck berlokasi di Jl. T.B. Simatupang No. 8, Pasar Rebo, Jakarta

Timur 13760, DKI Jakarta – Indonesia. Telp: (+62-21) 2856-5600 (Hunting),

Fax: (+62-21) 2856-5601. Kegiatan utama Merck saat ini adalah menemukan,

mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan obat resep farmakologi dan

biologi yang inovatif untuk mengobati kanker kolorektal, kanker kepala dan

leher, multiple sclerosis, infertilitas, gangguan hormon pertumbuhan,

gangguan kardiovaskular, diabetes, serta kelainan tiroid seperti

hipertiroidisme dan hipotiroidisme. Divisi ini membawahi dua lini usaha,

yaitu Cardiovascular, Metabolic and General Medicines (CMGM) dan

Fertility, Oncology, Neurodegenerative Diseases and Endocrinology

(FONE).99

98
“Sejarah dan Profil Singkat MRAT” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-mrat/ pada tanggal 6 Februari
2024 pukul 08.12 WIB
99
“Sejarah Singkat MERCK”, Diakses dari https://www.merckgroup.com/id-id/company/who-
we-are/pt-merck-tbk/history-ptmi.html pada tanggal 6 Februari 2024 pukul 08.34 WIB
59

n) PT. Mayora Indah Tbk

Mayora Indah Tbk (MYOR) didirikan 17 Februari 1977 dan mulai

beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat Mayora Indah

Tbk berlokasi di Gedung Mayora lantai 8, Jl. Tomang Raya 21-23, Jakarta

11440 – Indonesia, dan pabrik terletak di Tangerang dan Bekasi. Telp: (62-21)

565-5311, 565-5320, 565-5322 (Hunting), Fax: (62-21) 565-5323.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MYOR

adalah menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta

agen/perwakilan. Saat ini, kegiatan utama MYOR adalah menjalankan bidang

usaha industri makanan, kembang gula dan biskuit.100

o) PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk

Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) (Sari Roti) didirikan 08 Maret

1995 dengan nama PT Nippon Indosari Corporation dan mulai beroperasi

komersial pada tahun 1996. Kantor pusat dan salah satu pabrik ROTI

berkedudukan di Kawasan Industri MM 2100 Jl. Selayar blok A9, Desa

Mekarwangi, Cikarang Barat, Bekasi 17530, Jawa Barat – Indonesia. Telp:

(62-21) 8998-3876, 8984-4953 (Hunting), Fax: (62-21) 8984-4955.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup usaha ROTI

bergerak di bidang pabrikasi, penjualan dan distribusi roti dan minuman,

termasuk tetapi tidak terbatas pada macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan

segala macam jenis kue lainnya serta segala jenis minuman ringan, termasuk

100
“Sejarah dan Profil Singkat MYOR” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-myor/ pada tanggal 6 Februari
2024 pukul 09.01 WIB
60

tetapi tidak terbatas pada minuman sari buah, minuman berbahan dasar susu

dan minuman lainnya.101

p) PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) (SIDO)

didirikan tanggal 18 Maret 1975. Kantor pusat Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk beralamat di Gedung Menara Suara Merdeka Lt. 16, Jl.

Pandanaran No. 30, Semarang, Jawa Tengha 50134 – Indonesia, dan pabrik

berlokasi di Jl Soekarno Hatta Km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Semarang.

Telp: (+62-24) 7692-8811 (Hunting), Fax: (+62-24) 7692-8815. Kegiatan

utama Sido Muncul adalah produksi dan distribusi jamu herbal, minuman

energi, minuman dan permen serta minuman kesehatan (dengan merek utama

Sidomuncul, Tolak Angin dan Kuku Bima).102

q) PT. Sekar Bumi Tbk

Sekar Bumi Tbk (SKBM) didirikan 12 April 1973 dan mulai

beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Kantor pusat SKBM berlokasi

di Plaza Asia, Lantai 2, Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190 – Indonesia

dan pabrik berlokasi di Jalan Jenggolo 2 No. 17 Waru, Sidoarjo serta tambak

di Bone dan Mare, Sulawesi. Telp: (62-21) 5140-1122 (Hunting), Fax: (62-21)

5140-1212. Sekar Bumi memiliki 2 divisi usaha, yaitu hasil laut beku nilai
101
“Sejarah dan Profil Singkat ROTI” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-roti/ pada tanggal 6 Februari
2024 pukul 09.12 WIB

102
“Sejarah dan Profil Singkat SIDO” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2014/03/sejarah-dan-profil-singkat-sido/ pada tanggal 6 Februari
2024 pukul 10.56 WIB
61

tambah (udang, ikan, cumi-cumi, dan banyak lainnya) dan makanan olahan

beku (dim sum, udang berlapis tepung roti, bakso seafood, sosis, dan banyak

lainnya). Selain itu, melalui anak usahanya, Sekar Bumi memproduksi pakan

ikan, pakan udang, mete dan produk kacang lainnya. Produk-produk Sekar

Bumi dipasarkan dengan berbagai merek, diantaranya SKB, Bumifood dan

Mitraku.103

r) PT. Sekar Laut Tbk

Sekar Laut Tbk (SKLT) didirikan tanggal 19 Juli 1976 dan mulai

beroperasi secara komersial pada tahun 1976. Kantor pusat Sekar Laut Tbk

berlokasi di Jalan Raya Darmo No. 23-25, Surabaya, Jawa Timur 60265 –

Indonesia dan Pabrik berlokasi di Jalan Jenggolo II/17, Sidoarjo, Jawa Timur

61219. Telp: (+62-31) 567-1371 (Hunting), Fax: (+62-31) 567-2318.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SKLT

meliputi bidang industri pembuatan kerupuk, saos tomat, sambal, bumbu

masak dan makan ringan serta menjual produknya di dalam negeri maupun di

luar negeri. Produk-produknya dipasarkan dengan merek FINNA.104

s) PT. Siamtar Top Tbk

Siantar Top Tbk (STTP) didirikan tanggal 12 Mei 1987 dan mulai

beroperasi secara komersial pada bulan September 1989. Kantor pusat Siantar

Top beralamat di Jl. Tambak Sawah No. 21-23 Waru, Sidoarjo, dengan pabrik

berlokasi di Sidoarjo (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara), Bekasi (Jawa


103
“Sejarah dan Profil Singkat SKBM” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-skbm/ pada tanggal 6 Februari
2024 pukul 11.00 WIB
104
“Sejarah dan Profil Singkat SKLT” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-sklt/ pada tanggal 6 Februari
2024 pukul 11.05 WIB
62

Barat) dan Makassar (Sulawesi Selatan). Telp: (021) 866-7382, 868-4101,

868-1115, 866-6480 (Hunting), Fax: (021) 866-7380, 867-3832. Ruang

lingkup kegiatan Siantar Top terutama bergerak dalam bidang industri

makanan ringan, yaitu Camilan (Snack, dengan merek French Fries 2000,

Twistko, Tictic dan Mister), Biskuit dan Wafer (Biscuit and Wafer – Goriorio,

Gopotato, Go Malkist dan Go), Mie Camilan (Snack Noodle – Soba, Spix Mie

Goreng, Mie Gemes, Gemes Enaak dan Suki), Mie Instan (Instant Noodle –

Jaya Mie ), Kopi (Coffee – O’Krimer dan Maestro), bihun (vermicelli – Bihun

Jago Idola) dan kembang gula (candy – DR. Milk, Gaul, Mango dan Era

Cool).105

t) PT. Mandom Indonesia Tbk

Mandom Indonesia Tbk (TCID) didirikan tanggal 5 Nopember 1969

dengan nama PT Tancho Indonesia dan mulai berproduksi secara komersial

pada bulan April 1971. Kantor pusat Mandom Indonesia Tbk terletak di

Wisma 46 Kota BNI, Suite 7.01, Lt. 7, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta

Pusat 10220 – Indonesia, dengan pabrik berlokasi di Kawasan Industri MM

2100, Cibitung – Bekasi, Jawa Barat. Telp: (62-21) 2980-9500 (Hunting), Fax:

(62-21) 2980-9501. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan TCID meliputi produksi dan perdagangan kosmetika, wangi-

wangian, bahan pembersih dan kemasan plastik termasuk bahan baku, mesin

dan alat produksi untuk produksi dan kegiatan usaha penunjang adalah

perdagangan impor produk kosmetika, wangi-wangian, bahan pembersih.106


105
“Sejarah dan Profil Singkat STTP” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-sttp/ pada tanggal 6 Februari
2024 pukul 11.10 WIB
106
“Sejarah dan Profil Singkat TCID” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tcid/ pada tanggal 6 Februari
2024 pukul 11.15 WIB
63

u) PT. Tempo Scan Pacific Tbk

Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) didirikan di Indonesia tanggal 20 Mei

1970 dengan nama PT Scanchemie dan memulai kegiatan komersialnya sejak

tahun 1970. Tempo Scan Pacific Tbk berkantor pusat di Tempo Scan Tower,

Lantai 16, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950 – Indonesia,

sedangkan lokasi pabriknya terletak di Cikarang – Jawa Barat. Telp: (62-21)

2921-8888 (Hunting), Fax: (62-21) 2920-9999. Berdasarkan Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan TSPC bergerak dalam bidang usaha

farmasi. Saat ini, kegiatan usaha TSPC adalah farmasi (obat-obatan), produk

konsumen dan komestika dan distribusi.107

v) PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) didirikan

tanggal 2 Nopember 1971 dan mulai beroperasi secara komersial pada awal

tahun 1974. Kantor pusat dan pabrik Ultrajaya berlokasi di Jl. Raya Cimareme

131 Padalarang, Bandung 40552 – Indonesia. Telp: (62-22) 8670-0700

(Hunting), Fax: (62-22) 8670-0777. Ruang lingkup kegiatan Ultrajaya

bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Di bidang minuman

Ultrajaya memproduksi minuman seperti susu cair, sari buah, teh, minuman

tradisional dan minuman kesehatan, yang diolah dengan teknologi UHT (Ultra

High Temperature) dan dikemas dalam kemasan karton aseptik. Di bidang


107
“Sejarah dan Profil Singkat TSPC” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tspc/ pada tanggal 6 Februari
2024 pukul 13.21 WIB
64

makanan Ultrajaya memproduksi susu kental manis, susu bubuk dan

konsentrat buah-buahan tropis. Perusahaan memasarkan produknya dengan

penjualan langsung, penjualan tidak langsung dan melalui pasar modern.

Merek utama dari produk-produk Ultrajaya, antara lain: susu cair (Ultra Milk,

Ultra Mimi, Susu Sehat, Low Fat Hi Cal), susu kental manis (Cap Sapi).108

w) PT. Unilever Indonesia Tbk

Unilever Indonesia Tbk (UNVR) didirikan pada tanggal 5 Desember

1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. dan mulai beroperasi secara

komersial tahun 1933. Kantor pusat Unilever berlokasi di Grha Unilever, BSD

Green Office Park Kav. 3, Jln BSD Boulevard Barat, BSD City, Tangerang,

Banten 15345 – Indonesia. Pabrik-pabrik berlokasi di Jalan Jababeka 9 Blok

D, Jalan Jababeka Raya Blok O, Jalan Jababeka V Blok U No. 14-16, Jalan

Jababeka XI Blok L No. 1-2, Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Bekasi,

Jawa Barat, dan Jalan Rungkut Industri IV No. 5-11, Kawasan Industri

Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. Telp: (62-21) 8082-7000 (Hunting), Fax:

(62-21) 8082-7002. Ruang lingkup kegiatan usaha UNVR meliputi bidang

produksi, pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi yang meliputi

sabun, deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, produk–produk

kosmetik, minuman dengan bahan pokok teh dan minuman sari buah. Merek-

merek yang dimiliki Unilever Indonesia, antara lain: Axe, Bango, Buavita,

Cif, Citra, Clear, Clear Men, Close Up, Cornetto, Dove, Feast, Glow &

Lovely, Hellmann’s, Jawara, Knorr, Lifebuoy, Lipton, Love Beauty & Planet,

108
“Sejarah dan Profil Singkat ULTJ” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-ultj/ pada tanggal 6 Februari
2024 pukul 13.30 WIB
65

Lux, Magnum, Molto, Paddle Pop, Pepsodent, Pond’s, Pond’s Men, Populaire,

Rexona, Rinso, Royco, SariWangi, Seru, Simple, St. Ives, Suave, Sunlight,

Sunsilk, Superpell, TRESemmé, The Vegetarian Butcher, Unilever

Professional, Vaseline Men, Viennetta, Vixal, Wall’s, Wipol dan Zwitsal.109

2. Hasil Uji Analisis Data

a) Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data untuk menguji

generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sampel. Dalam analisis ini

bertujuan untuk menguji hipotesis dari penelitian yang bersifat deskriptif.

Pengukuran yang digunakan dalam analisis ini berupa nilai rata-rata (mean),

standar deviasi, varians, maksimum dan minimum.

Tabel 1.2 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LIKUIDITAS 115 ,29 7,31 1,8385 1,24879
SOLVABILITAS 115 ,10 ,94 ,3922 ,18021
PROFITABILITAS 115 -,28 1,75 ,0887 ,21039
Valid N (listwise) 115
Sumber : Data Sekunder, diolah dengan SPSS 25

Berdasarkan tabel hasil analisis deskriptif SPSS diatas terdiri dari tiga

variabel selama 5 tahun pengamatan dengan jumlah (n) 115 dapat

diinterpretasikan sebagai berikut :

109
“Sejarah dan Profil Singkat UNVR” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-unvr/ pada tanggal 6 Februari
2024 pukul 13.33 WIB
66

1. Variable profitabilitas diperoleh nilai minimum sebesar -0,28 nilai

dan niai maximum 1,75. Nilai rata-rata sebesar 0,0887 < dari

standar deviasi sebesar 0,21039. Artinya, resiko investasi jika

perusahaan mengalami kerugian relatif besar dan jika mengalami

keuntungan juga relatif besar. Simpangan data lebar sehingga data

bersifat heterogen.

2. Variable likuiditas diperoleh nilai minimum sebesar 0,29 nilai dan

nilai maximum 7,31. Nilai rata-rata sebesar 1,8385, nilai tersebut

menggambarkan jika nilai mean perusahaan consumer non-

cyclicals berada dalam kondisi baik dan standar deviasi atau

simpangan data < dari mean sebesar 1,24879 yang mengartikan

bahwa sebaran data kecil sehingga data bersifat homogen.

3. Variable solvabilitas diperoleh nilai minimum sebesar 0,10 nilai

dari perusahaan sektor barang konsumsi dan nilai maximum

sebesar 0,94. Nilai rata-rata sebesar 0,3922 yang artinya kondisi

perusahaan dalam kondisi stabil dan standar deviasi < dari mean

sebesar 0,18021 yang artinya simpangan data kecil sehingga data

bersifat homogen.

b) Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan

adalah Kolmogorov Smirnov dengan pengambilan keputusan jika nilai sig >
67

0.05 maka data berdistribusi normal dan dapat dilakukan proses penelitian

selanjutnya.

Tabel 2.2 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 112
Normal Mean -,0057219
Parameters Std. Deviation ,20936289
a,b

Most Absolute ,249


Extreme Positive ,249
Differences Negative -,171
Test Statistic ,249
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Hal ini

mencerminkan hasil dari uji Kolmogorov-Smirnov yang menunjukkan Asymp-

Sig. (2-tailed) lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,000.

Dilakukan perbaikan dengan menghilangkan outlier. Metode statistik

yang digunakan adalah likehood displacement. LD adalah metode untuk

mendeteksi adanya outlier dengan cara menghilangkan data yang diduga

outlier. Langkah – langkah mendeteksi outlier sebagai berikut:

a) Analyze – desciptive statistic – explore – dependent list

(X1_Likuiditas) –statistics – outlier – continue – display

(both) – ok – muncul boxplot pada output SPSS.

b) Analyze – desciptive statistic – explore – dependent list

(X2_Solvabilitas) – statistics – outlier – continue – display


68

(both) – ok – muncul - boxplot pada output SPSS

c) Analyze – desciptive statistic – explore – dependent list

(Y_profitabilitas) –statistics – outlier – continue – display

(both) – ok – muncul boxplot - pada output SPSS

d) Hilangkan data yang memiliki tanda (*) dan ( o) pada boxplot : data

yang dilihilangkan yaitu: 5, 23, 46, 51, 57, 66, 69, 80, 87, 89, 93,

97.

e) Data yang digunakan sebanyak 103 data.

f) Analyze – regression – linier – statistics – plot – save

(unstandardized.

g) Analyze – nonparametic tests – legacy dilaogs – 1-sample K-S

– test variabel list : Unstandardized Residual 2.

Hasil uji setelah menghilangkan outlier sebagai berikut :

Tabel 3.2 Hasil Uji Normalitas Setelah Menghilangkan Outlier

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 103
Normal Mean -,0209776
a,b
Parameters Std. Deviation ,09235126
Most Extreme Absolute ,086
Differences Positive ,074
Negative -,086
Test Statistic ,086
Asymp. Sig. (2-tailed) ,060c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
69

Berdasarkan hasil uji di atas menunjukkan bahwa data berdistribusi

normal. Hal ini dibuktikan dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov yang

menunjukkan nilai Asymp-Sig. (2-tailed) lebih besar dari nilai sig 0,05 yaitu

0,060. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Suatu model regresi dikatakan tidak mengalami gejala

heterokedastisitas apabila nilai sig > 0,05 dan dikatakan mengalami

heterokedastisitas apabila nilai sig < 0,05. Berikut hasil uji heterokedastisitas:

Tabel 1.3 Hasil Uji Heterokedastisitas


Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,014 ,035 ,392 ,696
LIKUIDITAS ,005 ,009 ,076 ,510 ,611
SOLVABILITAS ,082 ,054 ,223 1,504 ,136
a. Dependent Variable: RES2
Sumber : Data Sekunder diolah dengan SPSS 25

Berdasarkan hasil uji glejser di atas maka dapat diketahui bahwa nilai sig.

Variabel X1 sebesar 0,611 dan variabel X2 sebesar 0,136. Sehingga dapat


70

disimpulkan bahwa nilai sig variabel X1 , X2 likuiditas dan solvabilitas > 0,05 yang

artinya tidak terjadi heterokedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan korelasi antar variabel bebas (independen). Adapun cara untuk menguji

uji multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Jika nilai

tolerance dan VIF > 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas begitu sebaliknya

jika nilai tolerance dan VIF < 0,10 maka terjadi multikolinearitas.

Tabel 2.3 Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1(Constant) ,047 ,048 ,975 ,332
LIKUIDITAS ,032 ,012 ,338 2,560 ,012 ,439 2,277
SOLVABILITAS -,098 ,074 -,175 -1,325 ,188 ,439 2,277
a. Dependent Variable: PROFITABILITAS

Berdasarkan tabel hasil SPSS di atas diketahui bahwa nilai tolerance masing

– masing variabel > 0,10 dan nilai VIF dari masing – masing variabel < 10. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t

sebelumnya pada model regresi linier yang dipergunakan. Jika terjadi korelasi
71

maka dinamakan ada problem autokorelasi. Dalam model regresi yang baik adalah

tidak terjadi autokorelasi.

Tabel 3.3 Hasil Uji Autokorelasi


Uji Durbin Watson

Nilai DW dU dL 4-dU 4-dL


1,702 1,7186 1,6396 2,2814 2,3604
Sumber : Data Sekunder diolah dengan SPSS 25

Berdasarkan tabel di atas hasil uji autokorelasi dengan nilai Durbin-

Watson sebesar 1,702. Nilai tersebut dibandingkan dengan tabel Durbin-

Watson (k,n) merupakan total variabel independen yang digunakan yaitu 2

variabel likuiditas, solvabilitas serta n adalah total data yang digunakan yaitu

sebanyak 103 data. Selanjutnya untuk membuktikan bahwa tidak terjadi

autolorelasi dengan cara dU < DW < 4-dU. Berdasarkan tabel di atas diperoleh

nilai 1,7186 < 1,702 < 2,2814. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi

autokorelasi sehingga model regresi tidak dapat digunakan.

Langkah selanjutnya yang dilakukan untuk mendeteksi autokorelasi

adalah dengan uji run test dengan dasar pengambilan keputusan jika nilai

Asymp.Sig < 0,05 maka terdapat gejala autokorelasi sebaliknya, jika nilai

Asymp.Sig > 0,05 maka tidak terdapat gejala autokorelasi.

Tabel Hasil Uji Runs Test


72

Runs Test

Unstandardized
Residual

Test Valuea .00103

Cases < Test Value 51

Cases >= Test Value 52

Total Cases 103

Number of Runs 56

Z .694

Asymp. Sig. (2-tailed) .488

a. Median
Berdasarkan table hasil uji runs test di atas dikperoleh nilai Asmp.Sig

0,488 > 0,05 yang artinya bahwa pada model regresi tidak terdapat gejala

autokorelasi. Dengan demikian, gejala autokorelasi yang tidak dapat

terselesaikan dengan uji durbin Watson dapat di atasi dengan uji runs test

sehingga analisis linear dapat dilanjutkan.

B. PEMBUKTIAN HIPOTESIS

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Uji analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui pola

hubungan atau pengaruh positif atau negative antara variabel independen

dengan variabel dependen.

Tabel 1.4 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) ,047 ,048 ,975 ,332
LIKUIDITAS ,032 ,012 ,338 2,560 ,012
SOLVABILITAS -,098 ,074 -,175 -1,325 ,188
a. Dependent Variable: PROFITABILITAS
73

Sumber : Data Sekunder diolah dengan SPSS 25

Berdasarkan tabel di atas diketahui koefisien variabel likuiditas (X1) =

0,032, variabel solvabilitas (X2) = -0,098 serta konstanta sebesar 0,047.

Berdasarkan nilai tersebut maka model persamaan regresi yang diperoleh pada

penelitian ini sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = 0,047 + 0,032X1 - 0,098X2 + e

Model persamaan regresi linear berganda tersebut dapat dipahami melalui

penjelasan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta profitabilitas (Y) sebesar 0,047 artinya jika variabel

likuiditas dan solvabilitas bernilai 0, maka nilai variabel profitabilitas (Y)

akan berada pada angka 0,047.

b. Koefisien regresi X1 (likuiditas) dari perhitungan nilai berganda didapat

nilai koefisien sebesar 0,032. Yang artinya, jika likuiditas mengalami

kenaikan sebesar 1% maka volume profitabilitas akan mengalami

kenaikan sebesar 0,032. Dan dikarenakan koefisien bernilai positif maka

terdapat hubungan yang positif antara likuiditas dan solvabilitas.

c. Koefisien regresi X2 (solvabilitas) dari perhitungan nilai berganda didapat

nilai koefisien sebesar -0,098. Yang artinya, jika solvabilitas mengalami

penurunan sebesar 1% maka volume profitabilitas akan mengalami

penurunan sebesar -0,098.

2. Uji f (Uji Signifikansi secara Simultan)


74

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas

pengetahuan konsumen (X1) dan word of mouth (X2) secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu minat menjadi

anggota (Y). Adapun pengambilan keputusan pada uji F adalah sebagai

berikut:

a. Jika Fhitung < Ftabel maka variabel bebas secara bersama-sama tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

b. Jika Fhitung > Ftabel maka variabel bebas secara bersama-sama

berpengaruh secara signifikat terhadap variabel terikat.

Tabel 2.4 Hasil Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji f)

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression ,202 2 ,101 15,247 ,000b
Residual ,662 100 ,007
Total ,863 102
a. Dependent Variable: PROFITABILITAS
b. Predictors: (Constant), SOLVABILITAS, LIKUIDITAS

Sumber : Data Sekunder diolah dengan SPSS 25

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai F hitung adalah

sebesar 15,247 dengan nilai sig. 0,000 sedangangkan nilai F tabel adalah 3,09

yang berarti bahwa Fhitung > Ftabel (15,247 >3,09) dan nilai sig. 0,000 < sig.

0,05 sehingga keputusannya adalah variabel bebas (X1 dan X2) yaitu

likuiditas dan solvabilitas secara simultan berpengaruh terhadap

profitabilitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan

H0 ditolak yang berarti ada pengaruh signifikan antara likuiditas dan

solvabilitas terhadap profitabilitas.


75

3. Uji t (Uji Signifikansi Secara Parsial)

Uji t dilakukan untuk mengukur secara terpisah kontribusi yang

ditimbulkan oleh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

Dengan α = 0,05, dengan pengambilan keputusan:

a. Jika thitung < ttabel maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap

variabel terikat.

b. Jika thitung > ttabel maka variabel bebas berpengaruh terhadap

variabel terikat.

Tabel 3.4 Hasil Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji t)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) ,047 ,048 ,975 ,332
LIKUIDITAS ,032 ,012 ,338 2,560 ,012
SOLVABILITAS -,098 ,074 -,175 -1,325 ,188
a. Dependent Variable: PROFITABILITAS
Sumber : Data Sekunder diolah dengan SPSS 25

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa t hitung variabel likuiditas (X1)

adalah sebesar 2,560 yang artinya lebih besar dari ttabel = 1,983 (2,560 > 1,983)

dengan taraf sig. sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil dari taraf sig. 0,05

(0,012 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha 2 diterima dan H0

ditolak yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel

likuiditas (X1) terhadap variabel profitabilitas (Y). Sedangkan t hitung variabel

solvabilitas (X2) adalah sebesar -1,325 yang artinya lebih kecil dari nilai t tabel

= 1,983 (-1.325 < 1,984) dengan taraf sig. 0,188 yang berarti lebih besar dari

taraf sig. 0,05 (0,188 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha 3 ditolak
76

dan H0 diterima yang artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel

solvabilitas (X2) terhadap profitabilitas (Y).

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent.

Tabel 1.5 Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,483 ,234 ,218 ,08134
a. Predictors: (Constant), SOLVABILITAS, LIKUIDITAS

Hasil uji koefisien determinasi variabel likuiditas dan solvabilitas dari tabel

di atas. Tabel nilai yang dimiliki nilai adjusted R2 sebesar 0,218 yang artinya

variabel independent dapat menjelaskan variabel dari variabel dependent

sebesar 21,8% sedangkan sisanya 78,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar

variabel penelitian.

C. PEMBAHASAN

1. Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar

15,247 dengan nilai sig. 0,000 sedangangkan nilai Ftabel adalah 3,09 yang berarti

bahwa Fhitung > Ftabel (15,247 >3,09) dan nilai sig. 0,000 < sig. 0,05 sehingga dapat

diambil keputusan bahwa variabel bebas (X 1 dan X2) yaitu likuiditas dan

solvabilitas secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas. Dengan demikian


77

dapat disimpulkan bahwa Ha1 diterima dan H0 ditolak yang berarti ada pengaruh

signifikan antara likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nurasafitri dan Nurman yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara

simultan likuiditas, solvabilitas dan saham manajerial terhadap profitabilitas.

Menurut Kasmir, likuditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

sejauh mana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Artinya, ketika sudah jatuh tempo, perusahaan harus mampu melunasi

kewajibannya. Semakin tinggi rasio likuiditas maka semakin baik, artinya aktiva

lancar perusahaan mampu memenuhi kewajiban atau utangnya. Namun jika nilai

rasio terlalu tinggi dapat dikatakan perusahaan kurang mampu mengelola aktiva

lancar dengan baik sehingga terlalu banyak dana perusahaan menganggur dan

akan berdampak pada profitabilitas perusahaan.110

Menurut Fahmi, solvabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam

memenuhi seluruh kewajibannya. Semakin tinggi solvabilitas maka pendanaan

perusahaan semakin banyak sehingga akan berdampak menurunnya profitabilitas

perusahaan karena dana digunakan untuk membayar bunga pinjaman. Sebaliknya,

semakin rendah solvabilitas maka semakin baik kondisi perusahaan karena hanya

sebagian kecil aset dibiayai oleh utang.111

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi variabel likuiditas dan

solvabilitas dari tabel. Tabel nilai yang dimiliki nilai adjusted R2 sebesar 0,218

yang artinya variabel independent dapat menjelaskan variabel dari variabel

110
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Cet.7 (Jakarta: Rajawali Pers,2014),129.
111
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan (Bandung: Alfabeta,2011),115
78

dependent sebesar 21,8%. Sebaliknya, variabel lain di luar variabel penelitian

memberikan kontribusi sebesar 78,2%.

2. Pengaruh Likuiditas (X1) Terhadap Profitabilitas (Y)

Hasil analisis regresi untuk variabel likuiditas diketahui bahwa koefisien

regresi bernilai 0,032. Berdasarkan tabel hasil uji t diketahui bahwa t hitung variabel

likuiditas (X1) adalah sebesar 2,560 yang artinya lebih besar dari t tabel = 1,983

(2,560 > 1,983) dengan taraf sig. sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil dari taraf

sig. 0,05 (0,012 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha1 diterima dan H0

ditolak yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel

likuiditas (X1) terhadap variabel profitabilitas (Y).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yayan

dan Dianita tentang likuiditas yang menjelaskan bahwa rasio likuiditas

berpengaruh terhadap profitabilitas. Menurut Halim dan Hanafi, quick ratio atau

acid test lebih baik dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya, karena dalam perhitungannya semua unsur – unsur

persediaan dikurangkan atau dianggap tidak digunakan untuk membayar utang

jangka pendek.

Menurut Kasmir, rasio cepat (quick ratio) atau rasio sangat lancar atau

acid test ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangk pendek)

dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan (inventory). Hal ini

dilakukan karena persediaan dianggap memerlukan waktu relatif lebih lama untuk

diuangkan, apabila perusahaan membutuhkan dana cepat untuk membayar

kewajibannya dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya. Jika rata- rata induustri
79

quick ratio adalah 1,5 kali atau 150%, maka keadaan perusahaan dalam kondisi

baik. Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak harus menjual sediaan

bila hendak melunasi utang lancar, tetapi dapat menjual surat berharga atau

penagihan piutang.112

Likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas apabila nilai likuiditas

rendah maka perusahaan dikatan tidak mampu memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Sebaliknya, apabila nilai likuiditas tinggi maka perusahaaan mampu

memenuhi kewajiban jangka pendeknya sehingga akan meningkatkan

profitabilitas. Quick ratio dapat dibuat dalam bentuk berapa kali atau dalam

bentuk persentasi. Apabila rasio lancar bernilai 1:1 atau 100% ini berarti bahwa

aktiva lancer dapat menutupi semua utang lancar. 113 PT. Sekar Bumi Tbk pada

tahun 2018 dengan jumlah aktiva lancar Rp. Rp.719.401.326.130 dan total utang

lancer Rp.883.202.660.221 dengan QR 0,81 menghasilkan laba

Rp.29.707.421.605 memperoleh nilai profitabilitas 0,015. Pada tahun 2019 total

aktiva lancar Rp.806.166.240.174 dan jumlah total utang lancar sebesar

Rp.875.853.096.624 nilai QR 0,92 laba sebesar Rp.86.635.603.936 memperoleh

nilai profitabilitas 0,042 yang artinya profitabilitas pada perusahaan ini

mengalami kenaikan.114

PT. Merck Tbk pada tahun 2018 total aktiva lancer Rp.702.794.435 dan

total utang lancer Rp.709.437.157 dengan QR 0,99 menghasilkan laba

Rp.37.377.736 memperoleh nilai profitabilitas 0,029. Pada tahun 2019 total

aktiva lancar Rp.439.347.626 dan total utang lancer Rp.269.085.165 nilai QR


112
Ibid, 239.
113
Analisis Laporan Keuangan
114
Data Keuangan PT.Sekar Bumi Tbk
80

1,63 meenghasilkan laba Rp.78.256.797 dengan nilai profitabilitas 0,086 yang

artinya perusahaan mengalami kenaikan profitabilitas. 115 Berdasarkan data

perusahaan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai quick ratio

maka semakin baik perusahaan dalam memperoleh laba. PT. Nippon Indosari

Tbk. pada tahun 2018 memperoleh nilai QR sebesar 3,45 menghasilkan nilai

profitabilitas sebesar 0,028 dan pada tahun 2019 memperoleh nilai QR 1,6

menghasilkan nilai profitabilitas 0,05 yang artinya perusahaan mengalami

kenaikan profit karena nilai QR pada tahun 2019 masih dalam kondisi rata-rata

industri.

3. Solvabilitas (X2) Tidak Berpengaruh Terhadap Profitabilitas (Y)

Hasil analisis regresi untuk variabel likuiditas diketahui bahwa koefisien

regresi bernilai -0,098. Berdasarkan tabel hasil uji t diketahui nilai t hitung variabel

solvabilitas (X2) adalah sebesar -1,325 yang artinya lebih kecil dari nilai t tabel =

1,983 (-1.325 < 1,984) dengan taraf sig. 0,188 yang berarti lebih besar dari taraf

sig. 0,05 (0,188 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha3 ditolak dan H0

diterima yang artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel solvabilitas (X2)

terhadap profitabilitas (Y).

Debt to asset ratio adalah rasio yang menggambarkan kemampuan

perseroan untuk membiayai dana perusahaan dengan hutang. Semakin tinggi nilai

debt to asset ratio maka semakin kecil profitabilitas yang dapat dihasilkan

oleh perusahaan karena pendanaan dengan utang semakin banyak sehingga akan

berdampak pada menurunnya profitabilitas perusahaan. Sebaliknya, semakin kecil

115
Data Keuangan PT. Merck Tbk
81

nilai debt to asset ratio maka semakin bagus kondisi suatu perusahaan karena

hanya sebagian kecil asset dibiayai oleh utang. 116

Debt to asset ratio ditujukan guna mengevaluasi kondisi keuangan

perseroan, hal ini sangat penting bagi perusahaan khususnya para pemangku

kepentingan seperti investor, kreditur, dan manajeman dalam menilai

kesehatan keuangan industri. Hal ini dapat dijadikan sebagai objek penilaian bagi

para pemangku kepentingan yang akan menanamkan modalnya di perushaaan

tersebut.

Hasil dari uji hipotesis menjelaskan bahwa debt to asset ratio tidak

mempunyai pengaruh terhadap return on asset. Hal tersebut dikarenakan nilai

rata-rata debt to asset ratio beberapa perusahaan ini tidak terlalu besar, hal ini

mengemukakan bahwa nilai debt to asset ratio relatif kecil sehingga

mengakibatkan selisih nilai return on asset tidak signifikan berpengaruh terhadap

debt to asset ratio. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Apriati

dan Bakti tentang solvabilitas yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh

solvabilitas terhadap profitabilitas.

PT. Ultraja Milk Industri pada tahun 2018 total utang Rp.780.915 dan

jumlah total asset Rp.5.555.871 memperoleh laba bersih senilai Rp.701.607

dengan angka rasio 0,13. Pada tahun 2019 total utang Rp.953.283 dan total asset

Rp.6.608.422 memperoleh laba bersih senilai Rp.1.035.865 dengan nilai rasio

0,15 yang artinya perusahaan hanya mengalami kenaikan sebesar 0,02%.117

PT. Langgeng Makmur Industri Tbk pada tahun 2018 dengan total utang

Rp.456.214.088.287 dan total asset Rp.786.704.752.983 memperoleh laba bersih

116
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan (Bandung: Alfabeta,2011),117.
117
Data Keuangan PT. Ultrajaya Milk Industri Tbk
82

Rp-46.390.704.290 dengan angka rasio -0,059 Pada tahun 2019 total utang

Rp.448.320.875.981 dengan total asset Rp.737.642.257.697 dengan perolehan

laba bersih Rp.-41.669.593.909 dengan nilai rasio -0,056 yang dimana perusahaan

hanya mengalami kenaikan laba sebesar 0,003%. Pada tahun 2020 total utang

Rp.451.757.472.151 dan total asset Rp.698.252.022.979 memperoleh laba bersih

Rp.-41.331.271.519 dan nilai rasio -0,059 yang dimana perusahaan kembali

mengalami penurunan laba sebesar 0,003%.118

PT. Martina Berto Tbk pada tahun 2020 dengan total utang

Rp.393.023.326.750 dan total asset Rp.982.882.686.217 menghasilkan laba bersih

sebesar Rp.-203.214.931.752 dengan nilai rasio 0,20. Pada tahun 2020 dengan

total utang yang lebih kecil Rp.274.313.446.640 total asset Rp.982.882.686.217

dan memperoleh hasil laba bersih sebesar Rp.-203.214.931.752 menghasilkan

nilai rasio 0,021 yang artinya perusahaan hanya mengalami kenaikan sebesar

0,001% namun berada dalam kondisi mengalami kerugian.119

118
Data Keuangan PT. Langgeng Makmur Industri Tbk
119
Data Keuangan PT. Martina Berto Tbk
83

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Likuditas dan

Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Industri Barang

Konsumsi (Consumer Non-cyclicals) Yang Terdaftar Di Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2018-2022 dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Likuiditass dan Solvabilitas secara simultan berpengaruh terhadap

profitabilitas. Berdasarkan nilai Fhitung adalah sebesar 15,247 dengan

nilai sig. 0,000 sedangangkan nilai F tabel adalah 3,09 yang berarti

bahwa Fhitung > Ftabel (15,247 >3,09) dan nilai sig. 0,000 < sig. 0,05.

2. Likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil analisis regresi

untuk variabel likuiditas diketahui bahwa koefisien regresi bernilai

0,032. Berdasarkan tabel hasil uji t diketahui bahwa t hitung variabel

likuiditas (X1) adalah sebesar 2,560 yang artinya lebih besar dari t tabel =

1,983 (2,560 > 1,983) dengan taraf sig. sebesar 0,000 yang artinya

lebih kecil dari taraf sig. 0,05 (0,012 < 0,05).

3. Solvabilitas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil analisis

regresi untuk variabel likuiditas diketahui bahwa koefisien regresi

bernilai -0,098. Berdasarkan tabel hasil uji t diketahui nilai t hitung

variabel solvabilitas (X2) adalah sebesar -1,325 yang artinya lebih

kecil dari nilai ttabel = 1,983 (-1.325 < 1,984) dengan taraf sig. 0,188

yang berarti lebih besar dari taraf sig. 0,05 (0,188 > 0,05).
84

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka terdapat

beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi pemangku kepentingan (investor, kreditur, dan manajemen), hasil

dari penelitian menunjukkan bahwa Likuditas dan Solvabilitas

berpengaruh Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Industri Barang

Konsumsi (Consumer Non-cyclicals) Yang Terdaftar Di Indeks Saham

Syariah Indonesia Periode 2018-2022, sehingga variabel tersebut

dapat dijadikan pertimbangan untuk mengambil keputusan, baik

untuk mennamkan modal dan sebaginya.

2. Bagi perusahaan, diharapkan untuk meperhatikan likuiditas dan

solvabilitas sebagai indikator yang mempengaruhi profitabilitas

yang merupakan ukuran kinerja perusahaan, karena investor dan

kreditur akan melihat seberapa besar kemampuan perusahaan dalam

mengahasilkan laba.

3. Bagi peneliti selanjutnya, untuk penelitian selanjutnya diharapkan

dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan

variabelvariabel lain yang mempengaruhi profitabilitas seperti,

perputaran kas, piutang, persedian, modal, ukuran perusahaan dan

variabel lainnya.
85

DAFTAR RUJUKAN

Bahri, Syaiful. Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS Edisi III.
Yogyakarta: Penerbit Andi,2020.
Chusna, Farichatul. “Pengertian Saham Cyclicals dan Non-cyclicals,” diakses
dari https://investbro.id/saham-cyclical-dan-non-cyclical/ pada tanggal 14
Mei 2023 pukul 10.43 WIB.

Fadila, Zakia. “Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Likudiditas dan


Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sub Sektor
Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2014-2018,” Jurnal Ilmiah
Simantek Vol. 3, No. 4. 2019.
Fahmi, Irfan. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta, 2011.
Febriani, Nufan dan Wayan Weda. Teori Dan Praktis:Riset Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Malang: UB Press, 2018.

Ghodang, Hironyumus dan Hantono. Metode Penelitian Kuantitatif Konsep Dasar


Dan Aplikasi Analisis Regresi Dan Jalur Dengan SPSS. Medang:
PT. Penerbit Mitra Group, 2020.
Hanafi dan Halim. Analisis Laporan Keuangan Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN,2005
Harahap, Sofyan Syafri. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan Cet. 11. Jakarta:
Rajawali pers,2013.

Hendyana, Yayan dan Dianita Anjarini, “Pengaruh Aktivitas, Likuiditas dan


Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Konstruksi dan
Bangunan Yang Terdaftar Di BEI 2015-2019”. Mediastima Vol.27 No.1
(April,2021):

Hery. Analisis Kinerja Manajemen. Jakarta: Grasindo,2015


Hutabarat. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan. Serang: Desanta
Muliavisitama, 2020.
Kariyoto. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: UB Press, 2017.
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan Cet. 7. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
--------. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana, 2010.
Matondang, Firdaus Fridikus dan Eni Wuryani. “Pengaruh Aktivitas, Likuiditas
dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Makanan dan Minuman Di BEI 2014-2018,” E-Jurnal Manajemen
86

Universitas Udayana 9, No. 9 (September,2020).


https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2020.v09.i09.p05.
Meriewaty, Dian dan Astuti Setyani. ”Analisis Rasio Keuangan terhadap
Perubahan Kinerja pada Perusahaan,”Jurnal Riset Akuntansi
danKeuangan Vol.1 No. 2. 2005.

Muchson. Statistik Deskriptif. Bogor: Guepedia,2017


Mukhid, Abd. Metodelogi Penelitian Pendekatan Kuantitatif. Surabaya: Jakad
Media Publishing, 2021.
Munawir. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty, 2014.
Muslich dan Sri Iswati. Buku Ajar Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Surabaya:
Pusat Penerbitan dan Percetakan UNAIR (UAP), 2009.
Nisfiannoor. Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba
Humanika, 2009.
Novita, Herlina dan Rokky. “Analisis Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas dan Aktivitas
Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Makanan yang terdaftar di
BEI Periode 2017-2020”. Owner : Riset & Jurnal Akuntansi Vol.6 No.2
April,2022

Nursafitri dan Nurman, “Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas dan Saham Manejerial


Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI
Periode 2011-2020” TRANSEKONOMIKA: Akuntansi, Bisnis dan
Keuangan Vol.2, 2022
Octorika, Apriati dan Bakti, “Pengaruh Likuiditas, Struktur Modal dan Aktivitas
Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Pakan Ternsk di BEI”.
Jurnal Ilmu sosial, Manajemen, Akuntansi dan Bisnis Vol.3 No.1
Februari,2022
Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty. Analisis Laporan Keuangan Edisi 2.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.
Prijantoro, Agatha dan Herman Karamoy. “Pengaruh Rasio Likuiditas dan
Solvabilitas Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI,” Jurnal LPPM Bidang
EkoSosBudKum Vol. 5 No. 2. 2022.
Ramdhani, Herlambang. Metodelogi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep
Dasar Untuk Penulisan Skripsi & Analisis Data Dengan SPSS.
Sleman: Deepublish, 2019.
Riyanto, Bambang. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4 Cet.7.
Yogyakarta: ,2001.
Robinson, Thomas R. Investment Series: Internasional Financial Statement
Analysis. Canada: CFA Institute, 2008.
87

Sariisik, Ozbay. “A Comparative Evaluation Between The Impact of Outbreaks


and Covid-19 on The Tourism Industry,” International Hospitally Review
Vol.6 No.1. 2020.
Shenurti, Elloni dan Desyi Erawati. “Analisis Return on Asset (ROA) , Return on
Equity (ROE) dan Corporate Social Responsibility (CSR) yang
mempengaruhi Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur,” Jurnal
Akuntansi dan Manajemen Vol.19, No.1. Juni, 2022.
https://doi.org/10.36406/jam.v19i01.539.
Silitonga, Hery Pandapotan et.al. Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan.
Bandung: Widia Bhakti Persada,2020.
Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif . Jakarta: Kencana,2013.
Sitohang, Sonang dan Amelia Ristansi. “Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas dan
Modal kerja Terhadap profitabilitas,” Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Vol.8 No.1. Maret,2019.
Sjahrial, Dermawan dan Djahotman Purba. Analisis Laporan Keuangan - Cara
Mudah & Praktis Memahami Laporan Keuangan Edisi 2. Jakarta:
Penerbit Mitra Wicaksana Media, 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: CV
Alfabeta, 2013.
-----------. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta,2018.
Suharjono. Panduan Penulisan Skripsi Dan Tugas Akhir. Surabaya: Scopindo
Media Pustaka,2020.

Suhartono dan Anik Indramarwan. Group Investigation Konsep Dan


Implementasi Dalam Pembelajaran. Lamongan: Academia Publication,
2021.
Sujarweni, V. Wiratna. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press,
2016.

Sumarlin, Abdul. “Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas


Pada Perusahaan Farmasi BUMN Yang Terdaftar Di BEI Periode 2019-
2020”. NmaR: Nobel Manajemen Review Vol.2 No.1 Maret,2021
Suryani dan Hendry. Metode Riset Kuantitatif : Teori Dan Aplikasi Pada
Penelitian Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam. Jakarta:
PrenadaMedia Group, 2015.
Suwandi dan Siti Aisyah. “Pengaruh Rasio Aktivitas, Solvabilitas dan Likuiditas
Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Pertambangan Batubara,”
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS)
Vol. 1, No. 3. April ,2019. https://doi.org/10.34007/jehss.v1i3.42.
Tanzeh, Ahmad. Pengantar Metode Penelitian.Yogyakarta: Teras, 2009
88

Wijaya, Tony. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta:


Universitas Atma Jaya, 2009.
Wulansari, Andhita. Aplikasi Statistika Paramtrik Dalam Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka ,2016.
Yudiana. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Penerbit
Ombak,2013.
Yusuf, Muhammad dan Lukman Daris. Analisis Data Penelitian Teori Dan
Aplikasi Dalam Bidang Perikanan. Bogor: PT. Penerbit IPB Press,
2018.
Zein, Ali. Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian Dibidang Manajamen
Teknik, Pendidikan Dan Eksperimen. Sleman: Deepublish, 2020.

“Sejarah dan Profil Singkat CEKA” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-ceka/

“Sejarah dan Profil Singkat CINT” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2014/06/sejarah-dan-profil-singkat-cint/

“Sejarah dan Profil Singkat ICBP” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-icbp/

“Sejarah dan Profil Singkat INAF” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-inaf/

“Sejarah dan Profil Singkat INDF” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-indf/

“Sejarah dan Profil Singkat KAEF” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-kaef/

“Sejarah dan Profil Singkat KICI” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-kici/

“Sejarah dan Profil Singkat KLBF” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-klbf/

“Sejarah dan Profil Singkat LMPI” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lmpi/

“Sejarah dan Profil Singkat MBTO” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/09/sejarah-dan-profil-singkat-mbto/
“Sejarah dan Profil Singkat MRAT” britama.com, Diakses dari
https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-mrat/
89

“Sejarah Singkat MERCK”, Diakses dari


https://www.merckgroup.com/id-id/company/who-we-are/pt-merck-tbk/his
tory-ptmi.html

“Sejarah dan Profil Singkat MYOR” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-myor/

“Sejarah dan Profil Singkat ROTI” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-roti/

“Sejarah dan Profil Singkat SIDO” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2014/03/sejarah-dan-profil-singkat-sido/

“Sejarah dan Profil Singkat SKBM” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-skbm/

“Sejarah dan Profil Singkat SKLT” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-sklt/

“Sejarah dan Profil Singkat STTP” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-sttp/

“Sejarah dan Profil Singkat TCID” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tcid/

“Sejarah dan Profil Singkat TSPC” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tspc/

“Sejarah dan Profil Singkat ULTJ” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-ultj/

“Sejarah dan Profil Singkat UNVR” britama.com, Diakses dari


https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-unvr/
90

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya:

Nama : Ria Safira


NIM : 20383042021
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : Akuntansi Syari’ah

Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa Proposal Skripsi ini baik


secara keseluruhan maupun sebagian adalah hasil karya saya sendiri, kecuali
pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Apabila dikemudian hari terbukti
atau dapat dibuktikan proposal skripsi ini merupakan plagiasi, maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan yang dituduhkan kepada saya.

Pamekasan, 3 April 2024


Saya yang menyatakan,

Ria Safira
91

INSTRUMEN PENELITIAN

1. Unduh laporan keuangan perusahaan yang terdaftar pada sektor industri

barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022

2. Melakukan analisis rasio keuangan. Variabel independen yang digunakan

yaitu Likuiditas yang diwakili oleh Quick Ratio, solvabilitas yang diwakili

Debt to Asset Ratio sedangkan variabel dependen yang digunakan yaitu

profitabilitas dengan menggunakan indikator Return on Asset.

3. Berikut rumus analisis rasio yang digunakan:

Rumus Analisis Rasio Keuangan

Variabel Dimensi Formula

Independen (X) Quick Ratio Aktiva lancar− persediaan


utang lancar

Debt to Asset Ratio total utang


total aset

Dependen (Y) Return on Asset lababersih


total aset
92

RIWAYAT HIDUP

Ria Safira, lahir di Sampang pada 19 Juni 2001. Biasa dipanggil


dengan sebutan Fira. Anak dari pasangan Bapak Abd. Mu’in dan Ibu
Hosniyah. Merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara. Penulis memulai
pendidikan di TK Dharma Wanita Camplong III. Kemudian penulis
melanjutkan pendidikan ke SDN Tamba’an II Camplong, selanjutnya
penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama SMPN 1 Camplong,
selanjutnya penulis melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas yaitu
di SMAN 3 Sampang. Pada tahun 2020 melanjutkan studi keperguruan
tinggi negeri yang ada di Kabupaten Pamekasan yaitu IAIN Madura.
Karya inilah yang merupakan bentuk fisik sebagai tugas akhir untuk
menjadi Sarjana Strata Satu (S1) Ekonomi dan Bisnis Islam (Akuntansi
Syariah) di IAIN Madura.

Selama menempuh pendidikan hingga kejenjang perkuliahan,


beragam prestasi akademik maupun non akademik pernah diraih oleh
spenulis diantaranya, juara lomba baca puisi tingkat kecamatan dan
kabupaten saat menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah
Menengah Atas (SMA), juara Oliampade Sains Nasional (OSN) kabupaten
93

Sampang saat dibangku SMA dan juara lomba telling story tingkat
kabupaten.

Anda mungkin juga menyukai