Anda di halaman 1dari 13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Kewajiban orang tua

Anak dalam perkembangannya membutuhkan proses yang panjang,

maka peran orang tua dalam membentuk perilaku yang berakhlak mulia

peran orang tua sangat di butuhkan. Karena mengasuh anak tidak hanya

sekedar mengasuh tetapi ayah dan ibu perlu memberikan perhatian

sempurna kepada anaknya itu semenjak dari masa mengandung, melahirkan

hingga masa dewasa orang tua berkewajiban mempersiapkan pertumbuhan

jiwa, raga dan sifat anak supaya nantinya sanggup menghadapi pergaulan

masyarakat. Memberikan ajaran yang sempurna merupakan tugas terbesar

bagi orang tua. Kewajiban ini diberikan di pundaknya oleh agama dan

hukum masyarakat.1

Kewajiban seorang ibu sangatlah penting dalam hal ini, karena

bagaimanapun juga seorang ibu wajib membimbing anak-anaknya supaya

mau untuk mengaji dan mempelajari pendidikan agama. Karena salah satu

kewaiban seorang ibu adalah untuk mendidik anak-anaknya dengan didikan

yang benar, yaitu dengan mempelajari pendidikan agama islam seperti yang

terkandung dalam QS. al- Anfaal (8): 28.

ّ ‫َوا ْعلَ ُم ْٓىا اَوَّ َمآ اَ ْم َىالُ ُك ْم َواَوْ ََل ُد ُك ْم فِ ْتىَتٌ ۙ َّواَ َّن ه‬
ِ ‫ّللاَ ِع ْىد َٓي اَجْ ٌز ع‬
‫َظ ْي ٌم‬

1
Hanif anshori, „‟Konsep Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak pada Masa Neonatal menurut
Ibnu Qoyyim AL-Jauziyah‟‟,( Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta 2009), 6.
Yang artinya. „‟Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu
itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allah-lah pahala
yang besar.‟‟ (Qs Al-Anfaal (8): 28).2

Putusnya perkawinan yang disebabkan oleh kematian dan

perceraian membawa berbagai konsekuensi, baik pada istri, suami dan

anak (kalau ada). Oleh sebab itu, jika perpisahan suatu pasangan memilki

anak dari perkawinan tesebut maka akan terjadi status single parent

dalam waktu sementara bahkan permanen3. Namun keadaan tersebut

tidak menghilangkan hak dan kewajiban antara orang tua dan anaknya

sesuai dengan perintah Allah dalam firmannya, QS. at- -Tahrim (66): 6.

َ ‫هيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْيهَ ها َمىُىْ ا قُ ْٓىا اَ ْوفُ َس ُك ْم َواَ ْهلِ ْي ُك ْم وَارً ا َّوقُىْ ُدهَا الىَّاسُ َو ْال ِح َج‬
‫ارةُ َعلَ ْيهَا‬

ّ ‫َم هٰۤل ِى َكتٌ ِغ ََلظٌ ِشدَا ٌد ََّل يَعْ صُىْ نَ ه‬


‫ّللاَ َمآ اَ َم َزهُ ْم َويَ ْف َعلُىْ نَ َما‬

َ‫ي ُْؤ َمزُوْ ن‬

Yang artinya :Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu


dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, dan tidak
memdurhakai Allah terhadap apa yang di
perintahkan-nya kepada mereka dan selalu
4
mengerjakan apa yang di perintahkan.

Ada beberapa kewajiban orang tua untuk anak-anaknya yaitu:

2
QS. Al-anfal (8): 28.
3
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan islam di indonesia : antara fiqih munakahat dan undang-
undang perkawinan (jakarta kencana, 2020), 44
4
QS. At-Tahrim (66) : 6
a. Kewajiban Memberikan Nasab.5

b. Kewajiban memberikan susu (rada’ah:6

c. Kewajiban mengasuh (hadanah)

Dimaksud dengan pemeliharaan disini dapat berupa

pengawasan dan penjagaan terdapat keselamatan jasmani dan

rohani anak dari segala macam bahaya yang mungkin dapat

menimpa agar tumbuh secara wajar.

d. Kewajiban memberikan nafkah dan nutrisi yang baik

e. Hak mendapatkan pendidikan7

2. Pola pendidikan anak

Orang tua menjadi pelaku utama dan pertama dalam mendidik dan

mengasuh anak dalam lembaga pendidikan informal yaitu keluarga.

Keluarga dan pendidikan adalah dua hal yang tidak bisa di pisahkan sebab

jika ada keluarga pasti ada pendidikan. Keluarga adalah pendidikan terkecil,

cikal bakal sebuah kehidupan dimulai, pendidikan paling pertama dan

utama. Ketika ada orang tua yang ingin mendidik anaknya, maka pada

waktu yang sama ada anak yang mendapatkan pendidikan dari orang tua.8

Pendidikan dalam arti umum merupakan suatu bentuk

pembelajaran dimana pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan dari

sekelompok orang yang dipindahkan dari suatu generasi ke generasi

berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, penelitian atau hanya melalui

5
Iim Fahimah, Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam Perspektif Islam (Jurnal Hawa Vol. 1
No.1 Januari-juni 2019) hal 37
6
Iim Fahimah, Kewajiban Orang Tua terhadap Anak …….hal 38
7
Iim Fahimah, Kewajiban Orang Tua terhadap Anak ….. hal 43
8
Neza irma, „‟Pola Pendidikan Anak Usia 6-12 Tahun yang di Tinggalkan Merantau Orang Tua‟‟
(Skripsi UNNES 2017), 10.
otodidak. Umunya itu terjadi melalui pengalaman yang memiliki efek

normatif pada cara orang berfiikir, merasa atau tidak.9 Hal ini berarti,

pendidikan menjadi sarana bagi setiap orang dalam meningkatkan

pengetahuan dana keterampilan serta kebiasaan. Proses tersebut tidaklah

berlangsung dengan sendirinya, tapi melalui suatu bentuk pengajaran

ataupun pelatihan, proses tersebut yang dinamakan dengan sekolah baik

itu jalur formal maupun non formal.

Pendidikan juga merupakan proses dimana suatu bangsa

mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan

untuk memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efisien. Menurut

Azyumardi Azra, pendidikan lebih dari sekedar pengajaran.10

Pendidikan benar-benar menjadi kebutuhan yang tidak hanya

dibutuhkan oleh satu individu maupun kelompok melainkan menjadi

kebutuhan setip orang dalam hal membangun dan mengembangkan moral

dan kehidupan setiap individu dalam suatu bangsa dan negara. Namun

pada perjalanannya, ada beberapa hal yang menyebabkan perkawinan

tersebut harus putus, salah satunya adalah perceraian dan kematian.

Perceraian ini menimbulkan kekhawatiran tentang kepastian nasib anak

setelah terjadinya perceraian. Pendidikan adalah rangkaian pembelajaran

9
Azyumardi Azra, Paradigma Membangun Karakter Bangsa Melalui Pendidikan, Jakarta,
Kompas, 2020, hal. 12.
10 10
Azyumardi Azra, Paradigma Membangun Karakter Bangsa Melalui Pendidikan, Jakarta,
Kompas, 2020, hal. 12.
untuk siswa agar mampu mengerti, paham, serta menciptakan manusia

semakin kritis, dalam berfikir.11

Pendidikan moral adalah bertujuan untuk membangun pribadi yang

bermoral dan sosok pribadi yang sempurna, maka oleh sebab itu, sangat

penting bagi para orang tua untuk menanamkan pendidikan moral untuk

anak-anaknya sejak dini. Penjelasan tersebut akan dipaparkan beberapa

prinsip pendidikan moral yang seharusnya diterapkan oleh orang tua

dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya, yaitu:

1. Menanamkan spririt kepercayaan dalam diri anak baik itu

kepercayaan Terhadap diri sendiri ataupun kepercayaan

kepada orang lain, khususnya di kalangannya sendiri dan

kaum muslimin dan juga kepada para guru dan pendidiknya.

2. Menebarkan semangat kasih sayang kepada anak dan juga

mengajarkan sikap saling perhatian dan empati dalam

anggota keluarga khususnya terhadap saudara-saudaranya

dan juga kepada orang tua dan juga kepada masyarakat

sekitar.

3. Membangun kesadaran dan perasaan dalam diri anak bahwa

prinsip-prinsip moral itu tumbuh dari dalam diri sendiri

dan bersumber pada agama, bukan sekedar peraturan

yang berasal dari orang tua dan masyarakat. Sebab moral

(akhlak) adalah prinsip yang berasal dari Allah untuk

membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya.

11
Theresia Faradila Rafael Nong, Pemenuhan Hak Anak Atas Pendidikan Dasar Berdasarkan
International Covenant On Economic Social And Cultural Right (Skripsi Universitas Hasanuddin
Makasar 2019)
4. Menanamkan perasaan moral kepada anak-anak dengan cara

menghormati hak-hak anak sebagai manusia dan jika anak

melakukan kesalahan, hukuman yang diberikan masih dalam

batas normal kemanusiaan dan hanya bertujuan agar anak

tidak melakukan kesalahan yang menyebabkan dirinya di

hukum dan tentu jangan sampai mempengaruhi kondisi

psikologis anak.

5. Menanamkan tabiat pendidikan moral dan akhlak pada anak

dengan kuat sehingga hal ini menjadi sifat yang permanen

dalam diri anak dan tidak mudah tergoyahkan dengan

pengaruh-pengaruh yang tidak baik dari dunia luar dan

supaya tidak gampang terpengaruh oleh hawa nafsu.12

3. Hak-Hak Anak

a. Hak-hak Anak Dalam Islam

Hak berasal dari bahasa Arab yaitu haq yang secara etimologi

mempunyai beberapa makna, antara lain yaitu: kepastian atau ketetapan,

kebenaran, menetapkan atau menjelaskan.13

12
Zakiyah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Akasara 2018)
13
Ghufron Mas‟adi, Fiqih Muamalah Kontekstual, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002),
Persoalan tentang hak dalam Perspektif hukum islam berbeda

dengan Perspektif hukum modern. Islam memandang hak sebagai aturan-

aturan yang di tetapkan oleh syara‟ dan mengandung nilai moral dalam

rangka memelihara kemaslahatan kehidupan manusia di dunia dan

akhirat. Sedangkan menurut hukum modern, hak merupakan kekuasaan

yang melekat pada setiap manusia yang dapat digunakan sebebas-

bebasnya tanpa memperhatikan hak dan kepentingan orang lain. Hak

dalam pandangan syariat mengandung dua kewajiban: pertama kewajiban

yang bersifat umum dan merata untuk manusia untuk menghormati hak

setiap individu dan tidak menganggapnya tidak sama sekali. Dan kedua,

kewajiban yang bersifat khusus untuk si pemilik hak untuk menggunakan

haknya pada hal-hal yang tidak merugikan orang lain.14

Mengasuh anak bukan sekedar membesarkannya untuk tumbuh

sehat, namun anak juga mempunyai hak lain yang wajib dipenuhi oleh

orang tua. Hak anak dalam keluarga adalah hak sebelum lahir dan hak

sesudah lahir. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun,

termasuk anak yang masih berada di dalam kandungan.15 QS. Al-Kahfi

(18): 46

‫ت َخ ْي ٌز ِع ْى َد َربِّكَ ثَ َىابًا َّوخَ ْي ٌز اَ َم ًَل‬ ‫ت ه‬


ُ ‫الصّ لِ هح‬ ُ ‫اَ ْل َما ُل َو ْالبَىُىْ نَ ِس ْيىَتُ ْال َح هيى ِة ال ُّد ْويَ ۚا َو ْال هبقِ هي‬

Artinya: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi


amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya

14
Wahbah Az-zuhaili, Fiqih Islam wa Adillatuhu jilid 4, (Jakarta: Gema Insani 2011)
15
Muhammad Wahyudin, „‟Konsep Pembinaan Anak Menurut Al-quran Tafsir „‟, (Skrpsi Sarjana
Stara 1, UIN Maulana Hasanuddin Banten, Serang, 2017)
di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan” (QS. Al-
Kahfi (18): 46).16
Dalam surah Al-Kahfi [18]: 46, menggambarkan bahwa seorang

anak adalah nikmat yang besar yang Allah swt telah berikan, melebihi

nikmat apapun dalam kehidupan dunia. Maka ketika kita diberikan

seorang anak oleh Allah swt kita wajib untuk mensyukurinya. Seorang

anak juga suatu keindahan yang tidak dapat dilukiskan dengan perkataan.

Apalagi jika anak yang dimiliki mempunyai akhlak yang mulia, patuh

terhadap orang tuanya dan menjadi anak yang bertakwa kepada Allah swt

akan tetapi, itu semua tergantung bagaimana baiknya pendidikan anak dan

menumbuhkan mereka dengan pertumbuhan yang baik dan hal-hal baik

lainnya, maka niscaya mereka akan menjadi perhiasan dunia sebagaimana

disebutkan dalam surah QS. Al-Kahfi [18]: 46.17

Ada dua peran penting bagi orang tua terhadap anaknya yang harus

diperhatikan, yaitu:

1. Orang tua yang perhatian, melalui sikap baik mereka, akan

memenuhi kebutuhan anaknya dan memberikan lingkungan

yang baik bagi pertumbuhan fisik dan jiwanya.

2. Orang tua yang tidak bertanggung jawab, melalui

kelakukan buruknya, maka akan menciptakan kebiasaan

buruk juga bagi anak-anak mereka.18

Lalai dalam melaksanakan hak-hak anak adalah termasuk dosa besar,

sebab sebagaimana ayah dan ibu memiliki hak-hak, anak-anak pun

16
QS. Al-Kahfi (18): 46.
17
Abdullah Nashih Ulwan, Mencintai dan Mendidik Anak Secara Islami, Trjmh. Rohinah M.
Nor, (Jogjakarta: Darul Hikmah, 2009)
18
Ibrahim Amini, Anakmu Amanat-Nya, (Jakarta: Penerbit Al-Huda, 2006)
demikian, jika ayah dan ibu tidak memperhatikan hak-hak mereka, maka

dalam pandangan Al-Qur‟an itu menyebabkan kerugian pada hari kiamat.

Fungsi-fungsi kejiwaan dan jasmani anak juga memperoleh pendidikan

yang pertama serta utama dalam keluarga. Hal ini selanjutnya mengalami

perkembangan dalam masyarakat maupun pengaruh dari faktor

lingkungan. Pendidikan yang berlangsung dalam keluarga termasuk

pendidikan informal. Jadi, pendidikan dalam keluarga tak bisa dianggap

remeh, bahkan sebaliknya keluarga dianggap sebagai lembaga pendidikan

yang utama ditinjau dari sudut urutan waktu dan tanggung jawab

Tidak ada perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan, mereka

harus mendapatkan hak yang sama yang harus mereka peroleh dari kedua

orang tuanya. Seperti pada zaman jahiliyah, setiap anak perempuan yang

lahir maka mereka harus dibunuh karena dianggap rendah.19

. Begitu besarnya perhatian islam terhadap perkembangan anak,

dalam kondisi apapun sebuah keluarga, perhatian orang tua kepada anak

harus tetap terjaga. Anak harus tetap dipenuhi hak-haknya. Bahkan, ketika

terjadi perceraian antara ayah dan ibu, islam telah mengatur bahwa

ayahnya bertanggung jawab memberi nafkah demi kelangsungan hidup

sang anak sampai usia dewasa. Demikian pula, ibunya bertanggung jawab

memberikan ASI sampai usia dua tahun.20

Adapun hak-hak yang harus didapatkan oleh seorang anak yaitu:

1. Hak untuk hidup.

19
Abdullah Nashih Ulwan, Mencintai Dan Mendidik Anak Secara Islami, (Jogjakarta:Darul
Hikmah, 2009)
20
HM. Budiyanto, “Hak-Hak Anak dalam Perspektif Islam”, (Skripsi Sarjana, Program
Strata 1, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta)
2. Hak anak untuk mendapatkan pendidikan dan berpartisipasi.

3. Hak anak untuk tumbuh kembang.

4. Hak Mendapatkan Pengakuan dalam Silsilah Keturunan

5. Hak anak untuk mendapatkan pemeliharaan dan perlindungan

6. Hak anak untuk menerima nafkah21

Hak-Hak anak yang wajib di penuhi oleh orang tua yaitu:

1. Hak mendapatkan identitas

2. Hak untuk mendapatkan pendidikan.

3. Hak untuk bermain

4. Hak untuk mendapatkan perlindungan.

5. Hak untuk rekreasi

6. Hak untuk mendapatkan makanan

7. Hak untuk mendapatkan jaminan kesehatan

8. Hak untuk mendapatkan status kebangsaan

9. Hak untuk turut berperan dalam pembangunan

10. Hak untuk mendapatkan kesamaan

Itulah beberapa hak anak yang wajib dipenuhi oleh kedua orang tua

dan diakui secara internasional sekaligus nasional. Menerima hak

mendapatkan identitas, hingga hak untuk mendapatkan kesamaan. Dan

selain hak-hak anak, orang tua pastinya juga perlu mengajarkan pada anak

bahwa dirinya juga memiliki kewajiban yang harus dipenuhi.22

B. Penelitian Terdahulu

21
HM. Budiyanto, “Hak-Hak Anak dalam Perspektif Islam”, (Skripsi Sarjana, Program
Strata 1, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta)
22
Iim Fahimah, „‟Kewajiabn Orang Tua terhadap Anak dalam Perspektif Islam‟‟(Jurnal Hawa
vol. 1 No. 1 Januari-Juni 2019). 35
Penelitian terdahulu ini diperlukan supaya bisa membedakan hasil

skripsi ini dengan hasil skripsi yang sebelumnya di dalam skripsi ini penulis

menelaah pustaka yang menurut penulis dilihat dari permasalahannya

hampir sama dengan apa yang akan diteliti oleh penulis. Dari penelusuran

yang dilakukan peneliti tentang karya-karya ilmiah yang berkenaan dengan

upaya seorang ibu dalam keberlangsungan pendidikan anak-anaknya dengan

status singgel parent (studi kasus di Desa Prenduan Kecamatan Pragaan

Kabupaten Sumenep). Di antara banyaknya penelitian terdahulu yang

sedikit mirip dengan yang akan diteliti anatara lain sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilakukan oleh Windi Ari Astuti, pada tahun (2020)

yang berjudul „‟Peranan orang tua tunggal (single parent) dalam

pendidikan akhlak anak di Desa Pempen Kecamatan Gunung

Pelindung‟‟ dengan memakai metode kualitatif deskriptif pada

penelitian tersebut. Dengan hasil penelitian peranan orang tua single

parent terhadap pendidikan akhlak anak sudah baik tetapi belum

efektif dalam memberikan pendidikan akhlak terhadap anak.

Dikarenakan tingkat penegtahuan tentang agama orang tua tunggal

(single parent). Dikatan belum efektif karena, belum optimal dalam

membina akhlak nya, ternyata nak memilki sifat yang tempramental

yang tinggi, dan terpengaruh oleh lingkungan sekitar lingkungan yang

tidak baik, anak cenderung bebas ketika dengan teman yang

menyandang status nakal.23

23
Astuti, „‟Peranan Orang Tua Tunggal , 5.
2. Penelitian ini dilakukan oleh Ari Putra Elizon, pada tahun (2019) yang

berjudul „‟Peran single parent dalam memenuhi kebutuhan dasar anak

(studi di Kelurahan Betungan Kecamatan Selebar Kota Bengkulu)‟‟

dengan memakai metode kualitatif pada penelitian tersebut. Dengan

hasil penelitian tugas perkembangan pada masa anak-anak akhir yang

harus dikuasai oleh anak yaitu keterampilan mengenai penolong

sendiri seperti memakai pakaian, mandi, membereskan mainannya

sendiri dan juga kegiatan-kegiatan lainnya24

3. Penelitian ini dilakukan oleh Ardhina Shafa Sipayung, Pada tahun

(2020) yang berjudul „‟Kewajiban ibu Single parent terhadap anak

yang belum Mumayyiz ditinjau dari kompilasi hukum islam (studi

persepsi masyarakat Kelurahan Jati Utomo Kecamatan Binjai Utara)

dengan memakai metode kualitatif pada penelitian tersebut. Dengan

hasil penelitian pandangan kompilasi hukum islam atas kewajiban ibu

single parent terhadap anak yang belum Mumayyiz di tuangkan dalam

pasal 105 huruf a yang menyatakan bahwa „‟Pemeliharaan anak yang

belum Mumayyiz adalah hak ibunya‟‟.25

Dalam beberapa penelitian terdahulu di atas peneliti ini ingin

menyusun skripsi dengan judul „‟Upaya seorang ibu dalam keberlangsungan

pendidikan anak-anaknya dengan status single parent (studi kasus di Desa

Prenduan Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep)‟‟ peneliti ini memakai

metode kualitatif deskriptif dalam skripsi ini agar memberikan hasil yang

24
Elizon, , „‟Peran Single Parent dalam Memenuhi Kebutuhan Anak, 6.
25
Sipayung, „‟Kewajiban ibu Single parent terhadap Anak yang belum Mumayyiz ditinjau dari
Kompilasi Hukum Islam, 45.
optimal dalam penelitian ini dengan studi kasus di Desa Prenduan

Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep

Anda mungkin juga menyukai