Anda di halaman 1dari 10

1.

Peranan Keluarga Dalam Pendidikan

Kita telah merasakan keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan
utamadalam masyarakat karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang
menjadi dewasa. Pendidikan yang pertama dan utama adalah pendidikan yang diterima
seorang anak ketika lahir ke dunia adalah dari lingkungan keluarga, orang tua berperan
sebagai pendidik dan anak adalah peserta didik. Orang  tua mempunyai   tugas  dan 
tnggung  jawab dalam keluarga  terhadap pendidikan anak   lebih   bersikap  
menentukan   ;   watak   budi   pekerti,   latihan   ketrampilan,   pendidikan kesosialan.

Pendidika Segala hal yang dilakukan oleh orang tua merupakan proses pendidikan bagi
anak karena pada masa-masa ini anak selalu meniru apa yang diperbuat oleh orang tua.
Orang tua dapat membentuk anaknya sesuai keinginannya, jika orang tua ingin anaknya
menjadi baik, maka orang tua harus mencontohkan hal-hal yang baik dalam
kesehariannya baik itu berupa perkataan maupun perbuatan. Sebaliknya, jika orang tua
ingin anaknya menjadi orang yang tidak baik, maka contohkan hal-hal yang tidak baik
pula dalam keseharian orang tua. Akan tetapi, tidak ada orang tua yang menginginkan
anaknya menjadi anak yang tidak baik, tetapi pada kenyataannya, kebanyakan orang tua
tanpa sadar telah menjadikan anaknya menjadi anak yang tidak baik dengan perbuatan
orang tua yang tidak baik pula. Pendidikan dalam lingkungan keluarga adalah modal
penting dalam pendidikan anak ke jenjang selanjutnya.

Pembinaan dan Tanggung Jawab Pendidikan pada Orang Tua.Perkawinan  adalah  


ikatan   lahir  dan  batin  antara  pria  dan  wanita-Dalam pasal  1 UU Perkawinan  No.1  
tahun   1974.   yang   bertujuan   untuk  membentuk   keluarga   bahagia   dan sejahtera
maka lahirlah anak dan kita wajib mendidiknya. Memelihara dan mendidik anak terus
berlanjut sampai ia dikawinkan dan dapat berdiri sendiri. Bahkan memuat pasal 45 ayat 2
UU perkawinan   ini,   kewajiban   dan   tanggung   jawab   orang   tua   akan   kembali  
apabila   antara keduanya putus karena suatu hal maka anak ini kembali menjadi
tanggung jawab orang tua, sebagai mana firman Allah dalam Al-Quran Surat At Tahrim :
6

‫رهُ ْم‬7َ 7‫ا َأ َم‬77‫وْ نَ هللاَ َم‬7‫ْص‬ ُ ‫دَا ٌد الَيَع‬7‫ ةُ ِغالَظٌ ِش‬7‫ا َمالَ ِئ َك‬77َ‫يَاَأيُّهاَالَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا قُوْ ا َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأ ْهلِ ْي ُك ْم نَارًا َوقُوْ ُدهَاالنَّاسُ َو ْال ِح َجا َرةُ ع َْل ْيه‬
َ‫َويَ ْف َعلُوْ نَ َما يُْؤ َمرُوْ ن‬

6.  Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Tanggung jawab pendidikan yang perlu disadarkan dan dibina oleh orang tua terhadap
anak antara lain sebagai berikut:

1.    Memelihara, membesarkan agar hidup berkelanjutan

2.    Melindungi, mengayumi secara jasmani dan rohani


3.    Mendidik berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan yang berguna bagi hidupnya

4.   Membahagiakan   anak   dunia   akhirat   dengan   membarikan   pendidikan   agama  


sesuai ketentuan Allah. Sebagai tujuan hidup muslim tanggung jawab juga di katagorikan
sebagaitanggung jawab kepada Allah.

Agama islam selalu mengingatkan pemeluknya agar generasi pemeluknya agar generasi
berikutnya lebih baik dari generasi berikutnya. Konsep   pendidikan   ini   telah   di  
anut   gangsa   indonesia   sehingga   dimasukan   kedalam GBHN (garis-garis besar
haluan negara). Kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina anak secara
terus menerus perlu di   kembangkan   kepada   setiap   orangtua,mereka   juga   perlu  
dibekali   teori-teori   pendidikan modern  secara  perkembangan  zaman,  pendidikan
yang di  berikan dapat  di  gunakan untuk menghadapi lingkungan yang lambat. Upaya
yang dapat ditempuh untuk dapat meningkatkan kualitas  dari  orang   tua   antara   lain  
dengan   cara  belajar   seumur   hidup,   sebagai  mana   yang diajarkan oleh Nabi 
muhammad SAW,  yaitu  :  Belajar  seumur  hidup dan menuntut   ilmu  itu wajib bagi
setiap Muslim dan Muslimat tanpa kecuali.

Bermacam-macam kepribadian anak yang di lakukan oleh orang tua terhadap anaknya,
bila  kepribadian  yang  diwarnai  dengan pelajaran   agama  yang berkesinambungan,  
ini   akan dapat membawa anak menjadi anak yang dewasanya manusia tang
berkepribadian muslim, ia akan   dapat   bergaul   dan   menyesuaikan   diri   dengan  
teteangga   ataupun   masyarakat   pada umumnya.

Pembentukan sikap sosial ini kadang kala agak terlupakan oleh sebagian orang tua.
Padahal  dalam ajaran  islam “Hablum Minannas”  ini  sangat  utama karena manusia
makhluk sosial yang memerlukan orang lain dalam kehidupan. Para   ahli   didik  
dewasa   ini  mengakui   besarnya   peran   seorang   ibu   dalam mendidik anaknya,
walaupun ibu atau wanita di golong kan pada kaum yang lemah. Meskipun demikian
secara kerohanian wanita adalah maluk Allah yang kuat dalam pendirian dan perinsip
hidup dalam keluarga.

Dalam dirinya, terdapat perasaan halus, kasih sayang melebihi halusnya perasaan dan
kasih sayang  laki-laki,  mungkin  juga dengan sifat  kewanitaannya,   ia diberi  Allah
rahim yaitu suatu tempat yang penuh kedamaian dan kasih sayang serta kua, sehingga
calon bayi yang tidur   selama masa kandungan merasa aman didalamnya.  Oleh Al-
quran  tempat   ini  disebut: makan hamin, yaitu tempat yang kuat dan kokoh. Dengan
belaian tangan, ciumannya serta kata-katanya yang lemah lembut anaknya dekat
dengannya, anak merasa lebih dekat dan lebih sayang padanya dibanding kedekatannya
dengan kedekatannya dengan ayahnya. Oleh Sigmund Freud kedekatan anak (anak laki-
laki) ini kepada ibunya ini menjadi teori Oedipus Compleks. Yaitu pertentangan antara
anak dan ayah. Oleh karena itu dalam konsep pendidikan Islam kebahagiaan rumah
tangga, lebih banyak berada di pihak ibu, karena ia dapat menciptakan suasana rumah
yang harmonis melalui kasih sayang dan sapaannya yang menyejukan hati anaknya. Kita
dapat  mengetahui  betapa besarnya peran  ibu sebagai  pendidik bagi  anak-anaknya yang
dapat membuahkan kebahagiaan, kedamaian, keharmonisan, kepatuhan, dan penanaman
nilai luhur serta norma-norma agama. Sosial yang berlaku di masyarkat setempat. Oleh
karena itu  Allah  menyebutkan   dalam Alqur’an   bahwa   setiap   anak  wajib   di  
berbakti,   patuh   dan berterimakasih kepada orang tuanya :

14.  Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang
ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.

Beberapa sifat dan sikap yang mungkin muncul itu antara lain dikemukakan oleh Dr. Sis
Heyster dalam bukunya Ilmu jiwa anak dan masa muda. Dan juga oleh Crijn dan
Reksosiswojo dalam pengantar  di  dalam prakatek pengajaran  dan  pendidikan  sebagai 
berikut,  keras hati keras kepala,  manja,  perasaan  takut,  dusta,  agresif   (menyerang
anak  la8n),  cepat  merajuk berkata   gagap,   ingin  menang   sendiri,  menyembunyikan 
milik   teman   sendiri,  dan gangguan anak yang disebut infant terrible.

1. Peran Sekolah atau Madrasah

Sebagai   akibat   dari   perkembangan   ilmu   tekhnologi   dan   terbatasnya   orang   tua  
akan mengenai   kedua   hal   tersebut,   orang   tua   tidak   mampu   lagimendidik  
anaknya.   Untuk menjalankan tugas-tugas tersebut diperlukan orang lain yang lebih ahli.
Prof.  Dr.   Sikun   Pribadi  menyatakan.   “Karena   orang   tua   tidak  mampu 
memberikan pendidikan   selanjutnya   dalam  berbagai   kecakapan   dan   ilmu.  Kita  
dapat  menggambarkan masyarakat tanpa sekolah. Di dalam sekolah bekerja orang-orang
khusus didik untuk keperluan mengajar.

Didalam dunia pendidikan istilah sekolah sudah sangat lazim. Sekolah merupakan salah
satu   pusat pendidikan   yang   diharapkan   bisa   mencerdaskan   kehidupan   bangsa  
dan mengembangkan manusia  Indonesia seutuhnya yaitu manusia beriman dan bertakwa
kepada Tuhan  Yang  Maha  Esa   dan  berbudi  pekerti   luhur,memiliki  pengetahuan  
dan  keterampilan, kesehatan   jasmani   dan   rohani,kepribadian   mantap   dan   mandiri
serta   tanggung   jawab kemasayarakatan dan kebangsaan.

Sekolah dalam bahasa  inggris  disebut  “School” atau didalam dunia pendidikan  Islam
disebut   Madrasah   adalah   sebuah   lembaga   pendidikan   formal,   yaitu   pendidikan  
yang diselenggarakan secara sengaja, berencana, terarah dan sistematis.demikian menurut
pendapat Dr. Hadari Nawawi dalam bukunya Administrasi Pendidikan. Formalitas  
pendidikan   madrasah   molai   terangkat   ketika   adanya   usaha   pemerintah Indonesia
menghapus warisan kebijakan Belanda yang membedakan antara sistem pendidikan
Madrasah dengan sistem Pendidikan Sekolah biasa.

Di   dalam UU No.   2  Tahun   1989   tentang   Sistem  Pendidikan  Nasional,   sekolah  
di difenisikan   sebagai   “Satuan   Pendidikan   yang   berjenjang   dan  
berkesinambungan   untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar”. Sekolah 
melakukan   pembinaan   pendidikan   untuk   peserta   didiknya   didasarkan   atas
kepercayaan dan tuntutan zaman. Sekoalh sebagai lembaga pendidikan mempunyai
tanggungjawab atas tiga faktor:

a.       Tanggung Jawab Normal

Sekolah   atau   madrasah   sebagai   lembaga   pendidikan   sesuai   fungsi   tugas   dan  
tujuan pendidikan, harus melak sanakan pembinaan menurut ketentuan yang berlaku.

b.  Tanggung Jawab Keilmuan

Sekolah atau madrasah sebagai lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab


mentransfer pengetahuan kepada anak didik.

c. Tanggung jawab fungsional

Sekolah atau madrasah selain harus melakukan pembinaan sesuai ketentuan yang berlaku,
sekolah   juga   harus   bertanggunga   jawab  melalui   pendidik   (guru)   untuk 
melaksanakan program yang trstruktur di dalam kuri- kulum.

C.    Peranan Masyarakat dalam Pendidikan

Masyarakat   apabila   dilihat   dari   konsep   sosiologi   adalah   sekumpulan  manusia  


yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan saling berinteraksi. Bila   dilihat   dari  
konsep   pendidikan,  masyarakat   adalah   sekumpulan   baanyak   orang dengan
berbagai   ragam kualitas diri  mulai  dari  yang  tidak berpendidikan sampai  pada yang
berpendidikan   tinggi.   Ia   adalah   laboratorium  besar   tempat   para   anggotanya 
mengamalkan semua keterampilan yang dimilikinya.

Di   lihat  dari lingkungan   pendidikan,  masyarakat   disebut   lingkungan   pendidikan


nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruh
anggotanya, tetapi   tidak   sistematis. Secara   fungsional  masyarakat  menerima  
semua   anggotanya   yang pluralistik   (Majemuk)   itu   dan  mengarahkan  menjadi  
anggota  masyarakat   yang   baik   untuk tercapainya kesejahteraan sosial  para
anggotaqnya yaitu kesejah  teraan mental  spiritual  dan  fisikal atau kesejah teraan lahir
dan batin.

Kalau dilembaga pendidikan pendidikannya adalah guru. Maka kalau di masyarakat yang
menjadi pendidikannya adalah orang dewasa yang bertanggung jawab trehadap
pendewasaan anggotanya  melalui   sosialisasi   lanjutan   yang   diletakan   dasar-dasar  
oleh   keluarga   dan   juga sekolah   sebelum mereka  masuk   kedalam masyarakat. 
Masing-masing   anggotanya   dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab baik secara
sendiri-sendiri atau secara bersama melalui institusi atau lembaga yang dipimpinnya.

a. Mengawasi jalannya nilai sosio-budaya.


Masyarakat Indonesia sejak dahulu sangat menjujung tinggi nilai sosio nbudaya yang ada
dalam masyarakat  masing-masing  bahkan   sesuai  dengan   sikap masyarakatnya ada
yang berkehendak melestarikan dan mengembangkannya.

b. Menyalurkan aspirasi masyarakat.

Keingingan masyarakat untuk hidup bahagia dan sejahteraserta aman sejak


pemerintatahan orde baru makin besar, berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah
antara lain dengan menggalakan  transmigrasi,   sistem keamanan  lingkungan 
(sikamling),  posyandu dan  lain-lain.

1. Pembinaan Kerjasama antara Orang Tua, sekolah dan Masyarakat

Proses   pendidikan  yang  dilakukan  oleh  ketiga   lingkungan  tersebut  dapat   di 
kemukakan sebagai berikut, secara mental spiritual dasar-dasar pendidikan diletakan oleh
rumah tangga, dan secara akademik konseptual dikembangkan oleh sekolah sehingga
perkembangan pendidikan anak makin terarah. Betapa eratnya kerjasama yang  terpadu
dari  ketiga macam  lingkungan pendidikan untuk membawa anak kepada tujuan bersama,
yaitu membentuk anak menjadi anggota masyarakat yang baik untuk bangsa, negara, dan
agama.

a. Unsur-unsur pokok yang ada dalam suatu masyarakat adalah:

1. Adanya unsur kelompok manusia yang tinggal di daerah tertentu.

2. Mempunyai tujuan yang sama.

3. Mempunyai nilai-nilai dan aturan yang di taati bersama.

4. Mempunyai organisasi yang di taati.

KESIMPULAN

Tri Pusat Pendidikan adalah tiga unsur penting yang sangat berperan dalam pendidikan
dan menjadi pusat kegiatan pendidikan. Keluarga adalah tempat pertama dan utama
seseorang menerima pendidikan. Akibat dari perkembangan zaman dan keterbatasan
orang tua dalam mendidik anak, maka kegiatan pendidikan juga dilaksanakan disuatu
lembaga yang disebut Sekolah atau Madrasah.

Pendidikan yang dilakukan disekolah atau madrasah disebut pendidikan formal.


Masyarakat   merupakan   tempat   atau   unsur   yang   sangat   berperan   penting   dalam
pendidikan. lingkungan pendidikan masyarakat di sebut pendidikan nonformal.

Untuk membentuk kepribadian seorang anak  hingga menjadi pribadi yang shaleh, cerdas,
trampil  dan mandiri  maka  diperlukan  suatu  pola  kerjasama  yang   intensif   antara 
Keluarga, Sekolah/Madrasah dan Masyarakat.  Pola kerjasama awal  ditentukan oleh
keluarganya dalam hal ini orang tua anak tersebut, orang tua sebagai pemicu,
pembimbing dan pemerhati utama bagaimana pendidikan anak selanjutnya disekolahnya
ataupun di masyarakatnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://video.tvone.co.id/arsip/view/36005/2010/04/06/
tawuran_antar_mahasiswa_di_unhas_makassar/ 20/05/10. 22.20 WIB

http://staipuimajalengka.files.wordpress.com/2010/03/pola-kerjasama-tri-pusat-
pendidikan1.pdf 20/05/10. 20.21 WIB

http://www.lpmpjogja.diknas.go.id/materi/ti/KeluargaPendidikan.pdf 20/05/10. 22.20


WIB

Pendidikan sering dianggap mata uang yang berlaku baik di segala masa maupun di segala tempat.

Anda yang memiliki pendidikan yang matang dan menerapkannya, tentu mendapat banyak sekali

keuntungan dalam hidupnya. Anda mudah mencari kerja, bersosialisasi, mengetahui mana garis benar

dan juga salah serta lainnya. Banyak hal yang dinikmati oleh manusia buah dari sebuah pendidikan.

Mungkin pepatah sebelumnya cukup layak dikatakan untuk sebuah pendidikan, terutama di jaman

modern dan serba maju seperti sekarang ini.

Zaman yang seperti ini menuntut setiap anak untuk bisa berpikiran jauh ke depan dan mengetahui

langkah kedepannya meski hanya melihat. Secara psikologi hal tersebut memanglah tidak mungkin,

namun faktanya dengan pendidikan yang benar banyak anak yang bisa berpikiran dewasa dan

memiliki pendidikan yang matang. Umumnya seorang anak memiliki pendidikan awalnya untuk bekal
hidup dan melihat dunia, berasal dari lingkungan terdekatnya yakni keluarga.

Keluarga dalam Dunia Anak

Untuk anak, keluarga bukan hanya sekedar saudara atau orang yang memiliki satu darah sama dan

memiliki DNA yang sama. Namun keluarga merupakan satu-satunya tempat untuk anak-anak

berlindung dan mempertahankan diri dari hal yang membahayakan. Mereka mungkin hanya bisa

menilai mana hal yang menakutkan atau tidak, bukan hal yang baik dan buruk.

Anak akan bisa berpikir baik dan buruk tergantung dari didikan atau binaan keluarga, yang notabene

merupakan lingkungan terkecil, terdekat dan juga orang-orang yang paling didengar oleh anak-anak.
Begitupun masalah pendidikan (Baca: Psikologi Pendidikan ). Berikut ini, 10 peran keluarga dalam

pendidikan anak :

1). Menjadi Guru

Guru tak hanya ditemukan di sekolah, mereka yang bisa mengajar orang lain merupakan guru.

Namun, ada guru yang dianggap baik karena mengajarkan hal baik atau justru sebaliknya. Peran

pertama keluarga tentu menjadi guru bagi sang anak, dimana anak ketika membuka mata. Maka

keluargalah yang membantu menjelaskan apa yang anak lihat, hingga mereka beranjak menjadi anak-

anak yang sudah mengerti akan hal di dunia. Namun peranan keluarga tidak berhenti juga, setiap

anggota pasti bisa dan mungkin menjadi guru dari anggota lain yang masih anak (Baca: Cara

Mengatasi Anak Susah Belajar).

2). Menjadi Teman

Siapa yang mengatakan bahwa pendidikan yang kaku dan aneh bisa menjamin anak tersebut memiliki

pendidikan yang baik dan pribadi yang juga baik. Orang tua bisa berperan menjadi teman ketika

berbicara mengenai pendidikan anak (Baca: Cara Menghilangkan Trauma Pada Anak). Pihak keluarga

lainya pun seperti itu, dimana mereka bisa saja membiasakan diri untuk menjadi teman anak-anak

dalam belajar. Seringkali anak merasa takut dan malas jika belajar diawasi dengan keluarga, terutama

mereka yang sudah bersekolah dan sudah tahu akan suasana sekolah serta teman. Jadilah teman

mereka dalam mengenal lingkungan dan belajar ketika dirumah.

3). Seorang hakim

Selain menjadi teman atau guru, keluarga juga bisa menjadi seorang hakim bagi anak tersebut

(Baca: Gangguan Mental Pada Anak). Hakim disini dimaksudkan bahwa mereka harus bisa membantu

menentukan hal yang anak-anak tidak mengerti atau tidak ketahui. Terutama demi kebaikan anak

tersebut dan orang banyak. Selain itu, ada juga hal yang paling fatal jika peranan ini tidak

dilaksanakan, dimana anak mungkin tidak tahu dengan jelas mana hal yang diperbolehkan atau tidak

diperbolehkan oleh keluarga.Terkadang menjadi hakim merupakan hal utama yang dibutuhkan dalam

sebuah keluarga.

4). Pengawas

Sebagai keluarga, mengawasi merupakan fungsi utama dari keluarga untuk anak (Baca: Faktor

Penyebab Kenakalan Anak). Dimana pengawasan merupakan hal utama yang harus dilakukan bahkan

sampai anak sudah menjadi dewasa, bahkan hingga anak sudah siap melepas diri atau mandiri. Namun
sayangnya beberapa pihak keluarga terkadang terlalu berlebihan dalam mengawasi anaknya hingga

mereka tidak bisa berkembang dengan baik, bahkan anak cenderung tertutup dan tidak senang

bersosialisasi dan belajar akan hal baru. Cobalah buat batasan dengan jelas tanpa menyebabkan

kerugian pada anak-anak (Baca: Hambatan Perkembangan Anak).

5). Mengontrol dan Mengatur Waktu Anak

Mengontrol dan mengatur anak-anak mungkin menjadi hal buruk bagi sebagian orang, namun kontrol

diharuskan dalam pendidikan anak (Baca: Cara Mengatasi Anak Pemarah). Memang hal tersebut

adalah peranan keluarga yang dilakukan sejak awal. Sejak dini anak-anak harus diatur dan

didisplinkan untuk bisa mengatur waktu dengan baik, sehingga besar nanti mereka akan terbiasa

dengan hal yang teratur. Nah, mengatur anak merupakan salah satu peran keluarga dalam pendidikan

yang bisa diterapkan pada anak-anak.

6). Merangkul Anak

Merangkul anak mungkin terdengar mudah, namun kenyataanya bahkan hingga anak dewasa dan telah

meninggalkan keluarga inti untuk menikah. Banyak keluarga yang tidak bisa saling merangkul.

Terutama jika mereka terbentur masalah keluarga seperti merawat orang tua atau masalah warisan dan

harta.

Kasih sayang merupakan salah satu hal yang bisa diajarkan pada anak oleh pihak keluarga, terutama

keluarga inti seperti ayah, ibu dan kakak atau adik. Merangkul anak menjadi peranan besar yang

dibutuhkan anak dari keluarga. Mereka yang tidak tahu dunia luar, pasti membutuhkan rangkulan

keluarga.

7). Membimbing Anak

Apakah penting keluarga membimbing anak ? jawabannya sangatlah penting. Kepribadian dan jalan

pikir setiap anak berbeda. Mungkin ada beberapa anak yang masih bisa bertahan di keadaan yang

sangat tidak baik, namun ada juga anak yang terpengaruh jika tidak dibimbing kearah yang lebih baik.

Membimbing anak merupakan hal utama yang harus dilakukan setiap orang tua, atau keluarga.

Membimbing anak memang gampang-gampang mudah, dimana anak-anak merupakan tahapan dari

perkembangan manusia dan belum tahu apapun, sehingga mereka harus diberikan bimbingan dan juga

arahan agar tidak mengenal hal yang salah.


8). Membantu Rencana Pendidikan Anak

Pendidikan merupakan gerbang utama untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Meskipun ada

faktor lain yang mempengaruhi, banyak juga yang menganggap bahwa pendidikan merupakan poin

utama untuk bisa menggapai kehidupan yang lebih baik selanjutnya. Begitupun pilihan pendidikan

pada masing-masing anak.

Membantu rencana pendidikan anak merupakan poin selanjutnya peran keluarga untuk pendidikan

anak. Mereka mungkin merasa bingung dan tidak tahu dengan pilihan, memang pilihan kembali pada

masing-masing anak (Baca: Pola Asuh Anak Usia Dini). Namun orang tua berhak memberikan

penjelasan atas masing-masing pilihan mereka. Misalnya anak memilih untuk berkarir dan bercita-cita
menjadi Pilot atau Masinis. Silahkan anda jelaskan kelebihan dan kekurangan keduanya tanpa

memaksa mereka. Hal ini merupakan peranan yang paling dibutuhkan oleh banyak anak-anak.

9). Membangun Sosial Anak

Membangun lingkungan sosial anak merupakan hal yang paling dibutuhkan dalam keluarga. Banyak

anak yang harus menghadapi keluarga yang hancur atau berantakan, dan hal tersebut berpengaruh

pada sosialisasi anak dan kepribadian mereka (Baca: Tipe Kepribadian Melankolis). Selain itu,

membangun sosial bisa berasal dari sikap keluarga ke sesama anggota ataupun pada anggota di

keluarga besar. Dengan bersikap baik tentu anakpun akan mengikuti untuk membangun dunia sosial

yang baik juga.

10). Menciptakan Lingkungan Baik

Menciptakan lingkungan yang baik merupakan poin terakhir yang diberikan sebuah keluarga. Ikan
hias akan berasal dari kolam ikan indah, namun ikan paus berasal dari lautan luas. Anda bebas

memilih ingin memberikan lingkungan yang baik atau tidak pada anak-anak. Namun resiko haruslah

anda tanggung, ketika mereka harus menghadapi lingkungan yang tidak baik. Terutama jika mereka

masih usia sangat belia dan harus menghadapi hal yang dianggap belum sanggup ditanggung seorang

anak (Baca: Psikologi Anak). Sehingga, usahakanlah anda menciptakan lingkungan yang baik ketika

ada seorang anak tumbuh di tengah keluarga anda.

Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak sebenarnya lebih besar dibanding ke sepuluh poin diatas.

keluarga bisa dikatakan  sebagai hal membahagiakan yang bisa didapatkan oleh manusia. Hanya

keluarga yang bisa memberikan pendidikan terbaik, pelajaran terbaik dan kasih sayang terbesar pada
manusia. Khusunya anak-anak yang masih belum tahu seperti apa dunia dan belum bisa menentukan

dengan jelas harus melakukan apa mereka, atau harus memilih hal yang baik dan buruk secara tepat.

Demikian penjelasan terkait Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak.

Anda mungkin juga menyukai