Pentingnya pembinaan anak dalam keluarga yang dilakukan sedini mungkin oleh orang tua agar
pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak dapat terbentuk dengan baik, terarah dan
terpimpin. Kenakalan anak erat hubungannya dengan pengaruh lingkungan baik di dalam maupun di
luar lingkungan keluarga anak tersebut, sebagaimana kita ketahui pembinaan anak lebih banyak di dapat
dalam keluarga untuk itu pihak orang tua harus memberikan perhatian yang cukup serta ikut berperan
dalam kehidupan anak dan bertanggung jawab penuh sebagai pengasuh dan pendidik anak.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah, melalui tulisan ini penulis dan pembaca bertumbuh
pengetahuan, pemahaman, pengertian, iman dan wawasannya menyangkut pembinaan anak dan
bersangkutpaut dengan pendidikan Agama Kristen yang berdasarkan Firman Allah yang tertulis dalam
Alkitab, masalah-masalah yang dibahas dalam makalah ini menyangkut bahwa pembinaan anak dalam
keluarga dewasa ini kurang diperhatikan orang tua sehingga anak mendapatkan kesulitan di dalam
lingkungan keluarga dan masyarakat. Kemudian peran dan tanggung jawab orang tua bukan semata-
mata hanya sebatas perkataan tapi perlu pembuktian yang sesungguhnya sebagai pengasuh dan
pendidik dalam keluarga dan yang paling akhir dalam pembahasan ini adalah : Dampak pengaruh anak
yang kurang dibina dengan baik oleh orang tua akan terlihat jelas melalui sikap dan sifat anak yang
terbawa sampai menjadi dewasa sehingga itu akan merugikan anak, orang tua, masyarakat dan bangsa.
Pada dasarnya anak mempunyai sifat meniru apa yang dilihat, didengar dan yang diperolehnya dari
lingkungan keluarga, maka peranan keluarga sangat besar pengaruhnya bagi kejiwaan dan
perkembangan kepribadian anak ke arah yang positif.
Adapun metode penulisan makalah ini adalah dengan memakai penelitian di perpustakaan (library
research), yang menyangkut riset melalui buku-buku mengenai anak dan pengkembangannya. Buku-
buku yang erat kaitannya dengan kejiwaan anak, kebanyakan buku yang bernilai Kekristenan dan
psikologi anak (sekuler). Dan sebagai kesimpulannya adalah keluarga bahagia, sejahtera dan serasi
hanya tercapai bila orang tua :
- Satu kesatuan yang resmi dan utuh dimana orangtua dan anak punya hubungan yang serasi dan
menunjang perkembangan mental dan kepribadian anak sampai dewasa
- Membimbing dan memberi perhatian kepada anak secara insentif
- Orang tua memberikan teladan baik pada anak
PEMBAHASAN
Peranan Orang Tua Sebagai Objek Sentral Pembinaan Anak Dalam Keluarga Kristen
Ikatan perkawinan akan membangkitkan adanya hak dan kewajiban pada masing-masing
pihak sesuai dengan peran mereka sebagai suami/istri yang diketahui secara formal dari
wejangan yang diberikan ketika menikah (Efesus 5:22-23 ; 1 Petrus 3:1-7). Dalam keluarga
Kristen, suamilah yang menjadi kepala keluarga dan menjadi wakil Tuhan dan kedudukan istri
harus tunduk kepada suami dimana dia merupakan penolong yang sepadan karena persatuan
kasih mesra dan pengertian
Keluarga Kristen tidak hanya mempunyai fungsi selaku penerus keturunan saja. Dalam
bidang pendidikan, keluarga merupakan sumber pembinaan utama karena segala pengetahuan
dan kecerdasan intelektual manusia diperoleh pertama-tama dari orang tua dan anggota
keluarga sendiri.
Setiap anggota keluarga dibutuhkan dan saling membutuhkan satu sama lain, supaya
mereka dapat hidup dengan senang. Masing-masing keluarga mempunyai peranan penting dalam
roda kehidupan serta dibutuhkan anggota keluarga lain. 3
Pada umumnya kebanyakan rumah tangga Kristen yang masih jauh dari aturan-aturan
Kekristenan karena kekruangan dan kelemahan orang tua Kristen, tidak sanggup memikul beban
dan tanggung jawab terhadap pemberian Allah untuk mengasuh anak-anaknya menurut
kehendak Allah. Kita melihat tingkah laku serta kejahatan-kejahatan yang dilakukan anak-anak
Kristen.
Kita yakin, menurut kitab suci bahwa orang tua harus bertanggung jawab atas anak-
anaknya. Dalam demokrasi kita juga disebut bahwa kita yang memiliki anak bukan orang lain, jadi
apabila anak-anak melakukan kejahatan maka sudah selayaknya jika para orang tua yang
disalahkan lebih dahulu. 4
Dalam kepribadian seseorang terbentuk sebagai hasil perpaduan antara warisan, sifat-
sifat, bakat orang tua dan lingkungan dimana individu berada dan berkembang. Lingkungan
pertama-tama yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam adalah lingkungan
keluarga yaitu ayah dan ibu serta saudaranya. Si anak memperoleh kemampuan dasar, baik
intelektual maupun sosial, bahkan penyaluran emosi banyak ditiru dan dipelajarinya dari
anggota-anggota keluarganya, sehingga dapat dikatakan anak tidak pernah merasakan kasih
sayang dari keluarganya, dan anak juga tidak akan memberikan kasih sayang kepada orang lain.
Sikap, pandangan dan pendapat orang tua atau anggota keluarganya menjadinya modal
oleh si anak dan ini menjadi sebagian dari tingkah laku anak itu sendiri. 5
Keluarga sangat berperan dan berpengaruh dalam melakukan pembinaan dan bimbingan
terhadap anak untuk membentuk dan mengembangkan pribadi yang bertanggung jawab penuh
secara etika moral sikap keras hati atau sebaliknya sikap lemah lembut, tabah serta dasar-dasar
kepribadian lainnya.
Dalam pembinaan/bimbingan orang tua terhadap perkembangan si anak, berbagai
masalah umum tidak akan menjadi masalah dan penderitaan apabila ditangani sedini mungkin,
yakni penanganan masalah dalam keluarga. 6
Suami merupakan sumber kebahagiaan istrinya dan sebaliknya serta orang tua bagi anak-
anaknya dan sebaliknya. 10
Suami istri harus hidup berdampingan dan maju bersama dan menerima suka maupun duka
dalam perkawinan saling menghargai dan menerima.
Dengan demikian, apa yang dilakukan suami terhadap istri merupakan cermin sikapnya
terhadap dirinya sendiri. Pusat perhatian haruslah kepentingan bersama sebagai suami istri, oleh
sebab itu suami tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada pasangan hidupnya. 11
Anak-anak lebih memperhatikan nasihat orang tuanya daripada nasihat atau perkataan orang
lain. Selama orang tua masih dapat memelihara kepercayaan itu, maka orang tua dapat
membentuk anak-anak dengan membimbing mereka ke arah yang dikehendaki untuk ditempuh
oleh anak.
John Wesly mengatakan para anak-anak adalah jiwa-jiwa yang hidup terus, yang
dipercayakan oleh Allah kepada orang tua untuk sementara waktu di asuh sampai menjadi suci,
supaya siap bagi pengadilan Allah dan untuk selama-lamanya. 24
Dalam bimbingan, orang tua harus waspada terhadap berbagai kesalahan yang tanpa
disadari sering dilakukan. Kesalahan-kesalahan tersebut seringkali dibuat sebagus kompensasi
dan kerap kali dilakukan karena di dorong oleh rasa cinta terhadap anak, yang akibatnya justru
akan merusak perkembangan jiwa anak yang bersangkutan.
Dalam lingkungan keluarga dapat di adakan tiga aspek bimbingan orang tua yaitu
pendidikan mental, fisik dan intelektual sekaligus dalam intensifitas yang cukup besar. 26
Diakui bahwa adalah hal yang wajar diharapkan para orang tua melihat anak-anak
mereka maju. Balikan orang tua yang baik ingin juga melihat anak-anak lebih maju dari dirinya.
Pengajaran Agama perlu diberikan kepada anak-anak sejak kecil. Hal ini sangat penting
dilakukan agar anak-anak menyadari hubungan manusia dengan Tuhan. Dengan cara-cara yang
sederhana atau simpel, anak-anak dibawa ke suatu sistem nilai atau sikap hidup yang dibentuk
padanya dan disertai teladan orang tua yang secara tidak langsung sudah membawa anak
kepada pandangan dan kebiasaan tertentu, sekaligus sudah di mulai pendidikan fisik.
Pendidikan intelektual juga harus dimulai melalui nasihat-nasihat ayah dan ibu. Tidak
sedikit orang besar dalam sejarah dunia yang di masa mudanya tidak sempat sekolah namun
mendapat pelajaran pertama dari orang tua, seperti Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat
yang menghentikan perbudakan dan terkenal sebagai orang berjiwa besar. 27
Kemudian orang tua jangan terlalu memanjakan anak, sebab memanjakan anak justru
menjerumuskan anak seumur hidupnya. 28
KESIMPULAN