ANGGOTA KELUARGA
Perkenalan Kelompok
Secara umum tentu tidak lazim lagi bagi kita bahwa status
kerapkali merujuk pada kondisi seseorang atau suatu hal yang
menjadikan ciri khas atau jati diri dari seseoarang. Pada umumnya
status biasanya terdiri dari status sosial, statusekonomi, status
pernikahan atau status dalam konteks teknologi seperti: pesan
atau status perangkat. Kerap kali status di gunakan sebagai acuan
untuk memberikan informasi tentang keadaan seseorang sehingga
orang lain dapat memahaminya atau meresponinya.
Peran Keluarga
Secara Umum
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat yang bertanggung jawab dalam
memberikan dukungan, perlindungan, dan pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.
Keluarga juga berperan dalam membentuk nilai-nilai, norma, dan perilaku yang akan
diwariskan kepada generasi berikutnya. Selain itu, keluarga juga menjadi tempat
untuk belajar, berbagi pengalaman, dan saling mendukung dalam menghadapi
tantangan kehidupan sehari-hari. Dan adapun Pengertian peran menurut Soekanto
(1990 : 268) peran adalah aspek dinamis dari Kedudukan (status). Apabila seseorang
melaksanakaan hak dan kewajiban sesuai dengan Kedudukannya, maka dia telah
menjalankan suatu peran. Sedangkan menurut R linton Peran adalah status dengan
kata lain, seseorang menjalankan suatu Peran sesuai hak dan kewajibannya.
Macam-macam
peran dalam keluarga
Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya,ayah berperan sebagai kepala
keluarga,pendidik, pelindung, mencari nafkah, serta pemberi rasa aman bagi anak dan istrinya
dan juga sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat di
lingkungan di mana dia tinggal. Salah satu contoh peran ayah dalam keluarga adalah sebagai
tulang punggung ekonomi. Ayah sering bertanggung jawab untuk menyediakan sumber
pendapatan utama bagi keluarga, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
pendidikan anak-anak, perawatan kesehatan, dan lainnya. Selain itu, ayah juga berperan
sebagai figur yang memberikan dukungan emosional, pendidikan, serta memainkan peran
dalam pengasuhan anak-anak, bersama dengan ibu, untuk memastikan pertumbuhan dan
perkembangan yang sehat bagi anak-anak.
Macam-macam
peran dalam keluarga
Peran keluarga Kristen dalam pertumbuhan iman anak sangat berperan penting. Oleh karena
Peran keluarga Kristen dalam
itu berikut ini kami akan menjabarkan beberapa cara di mana keluarga Kristen dapat
berkontribusi pada pertumbuhan iman anak:
pertumbuhan iman anak
Doa bersama: Keluarga Kristen dapat berdoa bersama secara rutin, melibatkan anak-anak
dalam doa, dan mengajari mereka pentingnya berhubungan dengan Tuhan melalui doa.
Pembelajaran Alkitab: Keluarga dapat membaca dan mempelajari Alkitab bersama,
menjelaskan cerita-cerita Alkitab, dan mengajarkan nilai-nilai Kristen serta prinsip-prinsip
iman kepada anak-anak.
Kehidupan Gereja: Menghadiri ibadah dan kegiatan gereja bersama anak-anak adalah cara
yang baik untuk mendukung pertumbuhan iman mereka dan memperkenalkan mereka
kepada komunitas Kristen.
Peran keluarga Kristen dalam
pertumbuhan iman anak
Contoh Hidup: Orang tua dan anggota keluarga lainnya harus memberikan contoh hidup
Peran keluarga Kristen dalam
yang mencerminkan iman Kristen, termasuk kasih, kerendahan hati, dan integritas.
Diskusi dan Pertanyaan: Mendorong anak-anak untuk bertanya dan berbicara tentang
pertumbuhan iman anak
iman mereka, serta memberi mereka ruang untuk mengungkapkan keraguan atau
pertanyaan yang mereka miliki.
Pelayanan dan Kepedulian: Melibatkan anak-anak dalam pelayanan sosial dan kepedulian
terhadap sesama merupakan cara praktis untuk mengajarkan kasih dan pelayanan sesuai
dengan ajaran Kristen.
Memahami Proses: Tentu sebagai Orang tua perlu memahami bahwa pertumbuhan iman
anak adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup. Mereka harus bersabar dan
mendukung anak-anak dalam perjalanan mereka menuju kedewasaan rohani.
Selain itu, penting juga kita sebagai orang tua menghormati kebebasan anak dalam memilih
dan meresapi iman mereka sendiri ketika mereka tumbuh. Orang tua dapat memberikan
panduan dan dukungan, tetapi juga harus memberikan ruang bagi anak-anak untuk
mengembangkan hubungan pribadi mereka dengan Tuhan.
Pertumbuhan Iman anak merupakan sebuah proses yang dilalui untuk mengembangkan
atau memajukan imannya kepada Allah untuk mencapai tahap yang lebih baik dalam iman,
kasih dan pengharapan kepada Allah. Pengenalan tentang Tuhan kepada anak-anak dimulai
sejak kecil dari keluarga karena dalam menjalani kehidupan, jiwa dan rohani anak sangat
penting untuk mengalami pertumbuhan iman. Pengajaran tentang Firman Tuhan yang dimulai
dari dalam keluarga dapat mempermudah anak bertumbuh menjadi dewasa dalam iman dan
kelak dapat menyikapi perubahan sikap yang menjadi kenyataan hidup imannya. Dalam
memperhatikan pertumbuhan anak, keluarga harus memberikan penajaras dasar iman yang
baik, supaya anak memiliki fondasi yang kokoh sebagai bangunan Allah dan iman anak akan
bertumbuh dalam kehidupannya sikap iman yang bagus itu akan nampak. Sebagaimana dalam
kitab Amsal 22 : 6 dikatakan bahwa "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya,
maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu". Itu berarti bahwa
didikan yang diperoleh anak dari orang tua pada masa muda akan berperngaharuh terhadap
kehidupan anak dikemudian hari. Orang tua harus mendidik anak dan mengarahkannya
kepada jalan yang benar.
Dalam kehidupan anak-anak, mereka akan hidup menurut apa yang menjadi pengalaman
atau yang dialami secara langsung. Kualitas kematangan pertumbuhan iman seseorang itu
tergantung pada sedikit atau banyaknya latihan-latihan yang diupayakan oleh keluarga karena
keluargalah yang menjadi dasar dalam perkembangan iman anak. Karena keluarga yang menjadi
dasar utama pertumbuhan iman seorang anak, jadi keteladanan dari dalam keluarga sangatlah
penting. Anak-anak akan lebih cenderung melihat bagaimana perilaku orang tua mereka lalu
meniru perilaku tersebut. Ketika peniruan anak berlangsung secara berulang-ulang atau terus-
menerus, maka sikap peneladanan akan semakin kuat. Sebagian besar orang tua akan merasa
senang jika anaknya mau menirukan perilakunya dan pujian bagi anakpun akan semakin
mendorong anak untuk terus meniru teladan tersebut. Sikap peneladanan akan terjalin dengan
baik ketika orang tua, guru, atau siapapun yang diteladani oleh anak-anak mau memberinya
pujian.
Keteladanan perbuatan baik keluarga atau orang tua akan menjadi pendorong bagi anak
bahwa ia merasa diperhatikan dan disayang. Sementara itu, nasihat atau saran melalui kata-kata
yang bijak dari orang tua akan akan menjadi motivasi bagi anak-anak. Selain memberi teladan
keluarga atau orang tua harus menanamkan kedisiplinan bagi anak agar pertumbuhan iman
anak dapat berjalan dengan baik. Alkitab memberi pelajaran pentingnya disiplin yang penuh
dengan kasih. Orang tua yang tidak menanamkan kedisiplinan bagi anak akan merugikan bagi
orang tua sendiri maupun bagi anak di kemudian hari. Penanaman nilai kedisiplinan bagi anak
harus disesuaikan menurut perkembangan usia mereka tanpa paksaan.
Implikasi keluarga dalam
perspektif Kristen