Anda di halaman 1dari 4

TUGAS UTS MATA KULIAH PSIKOLOGI SOSIAL

Dosen Pengampu : Devi Putri,. M.Si

Nama : Novan Kurniawan


Prodi : Bimbingan & Konseling Pendidikan Islam
Semester : 3 (Tiga)
NIM : 2021.03.10.008

HASIL WAWANCARA
 NARASUMBER
Nama : Bpk. Supran
Tempat, tanggal lahir : Muara Kati Lama, 5 Desember 1978
Alamat : Dusun Baru, Kecamatan Muara Beliti Kab. Musi Rawas
Pekerjaan : Pedagang Buah
Bapak Supran, berusia 44 tahun beliau adalah seorang pedagang buah keliling yang biasa
berjualan di area trotoar di lingkungan sekitar kantor pemda lubuklinggau, kampus stais bs lubuklinggau
beliau sudah berjualan buah sejak 5 tahun lalu, beliau tinggal di dusun baru kecamatan muara beliti kab.
Musi rawas, beliau memiliki istri yang Bernama Haryani dan 3 orang anak yang satu masih duduk di
bangku SMP (Perempuan) dan 2 lainnya (Laki-laki) sudah bekerja menjadi kuli bangunan & pedagang di
pasar inpres lubuklinggau.

 HASIL WAWANCARA
Pewawancara (P): Assalaamu’alaikum. Selamat siang, pak, Saya Novan Kurniawan dari Institut Agama
Islam Al-Azhaar Lubuklinggau mau izin meminta waktunya sebentar untuk diwawancarai.
Narasumber (N): Wa’alaikumussalaam. Wah duh, gak salah ini, nak?
P: Iya, pak, kami ada tugas dari Kampus untuk minta waktu mewawancarai bapak.
N: Oh, tugas, ya. Baiklah, silakan.
P: Alhamdulillah terima kasih pak sudah berkenan saya wawancarai. Saya mulai pertanyaannya ya, pak.
Boleh tau identitas bapak? Nama tempat tanggal lahir?
N: Nama Bapak, Supran, lahir di Muara Kati Lama, 5 Desember 1978.
P: Apa bapak sudah berkeluarga?
N: Alhamdulillah, sudah,  Anak bapak ada 3; satu masih SMP, yang dua lagi setelah lulus SMA langsung
bekerja.
P: Kalau boleh tahu, anak bapak kerja apa?
N: Anak bapak yang satu jadi kuli bangunan, yang satu lagi jadi pedagang di pasar inpres lubuklinggau
P: Kalau bapak sendiri jualan buah sudah berapa lama?
N: Wah, kurang lebih sudah 5 tahun bapak berjualan buah.
P: Sudah lama sekali ya, pak. Apa pendapatan yang dihasilkan cukup untuk kehidupan sehari-hari
keluarga bapak, terutama membiayai anak sekolah?
N: Yah, dicukup-cukupkan saja, mau bagaimana lagi rezekinya sudah seperti ini, diterima saja. Walaupun
terkadang harus rugi karena buah yang sudah tidak segar tidak bisa dijual lagi karena sudah mulai
kecut,layu & terkadang busuk tapi ya Namanya juga jualan ada untung & Rugi itu harus tetap kita
syukuri nak.
P: Maksudnya, pak?
N: Begini, kalau jadi orang itu harus merasa cukup dengan semua yang sudah diusahakan, jangan
meminta lebih kalau usahanya gak seberat apa yang diinginkan. Alhamdulillah kami cukup dan selalu
bersyukur.
P: Kalau boleh tahu, pak, berapa pendapatan bapak setiap hari?
N: Tidak banyak bersihnya bapak bisa dapat 40.000 saja. Itu pun jarang-jarang dan belum termasuk uang
retribusi.
P: Uang retribusinya berapa, pak?
N: Tiga ribu rupiah, nak
P: Kenapa bapak terpikirkan untuk berdagang? Khususnya menjadi pedagang buah?
N: Awalnya karena dulu, saat bapak nganggur, diajak tetangga yang sudah lebih dahulu jualan buah
keliling. Ya, bapak ikut aja.
P: Jadi pada awalnya, sebelum bapak berjualan buah di trotoar seperti ini, bapak berjualan buah
berkeliling?
N: Iya, Sekarang juga masih keliling ke pasar-pasar inpres, pasar B Merasi & Pasar Muara Beliti, tapi lebih
lama di sini, di trotoar.
P: Pas pertama kali ikut jualan buah, apa bapak harus bayar dulu?
N: Alhamdulillah, tidak, Bapak langsung diizinkan untuk membantu menjualkan buah.
P: Sehari bisa laku berapa buah, pak?
N: Tidak tentu. Kadang habis kadang sisa. Sekali berjualan, bapak biasa ambil 20 buah dengan macam-
macam jenis dari petani sekitar Lubuklinggau & sekitarnya
P: Oh, gitu, pak. Buah yang dijual apa saja, pak?
N: Banyak, ada nanas, pepaya, jambu air, Salak, Jeruk, Mangga, & Pisang
P: Kalau berjualan, biasanya dimulai jam berapa, pak?
N: Kalau bapak sih biasa berjualan dari jam 8 pagi, sampai jam 5 sore.
P: Terimakasih, pak, kami kira sudah cukup mengetahui. Maafkan kalau kami kurang sopan. Semoga
bapak dan keluarga bapak selalu diberikan kesehatan dan usahanya lancar.
N: Aamiin. Terimakasih nak.

 SIMPULAN
Setelah wawancara dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa di Indonesia masih banyak orang-
orang seperti bapak Supran yang memilih untuk berjualan di pinggir jalan walaupun pendapatannya
tidak seberapa banyak. Retribusi yang disebutkan bapak Supran menurut Saya terlalu besar, belum lagi
menurut informasi yang Saya dapatkan ada juga uang untuk preman. & Juga terkadang dari masyarakat
sedikit sekali yang peduli dengan pedangan-pedangan kecil masih banyak yang lebih memilih membeli
buah import yang ada di supermarket & pasar-pasar buah padahal jikalau kita lihat buah-buahan local
pun tidak kalah dari buah-buah import yang jikalau kita membeli dari pedagang kecil setidaknya kita
mampu memberikan kehidupan & membantu keberlangsungan ekonomi dari keluarga tersebut, karena
tidak sedikit permasalahan keluarga disebabkan oleh ekonomi yang kurang , Dari bapak Supran Saya
belajar tentang usaha yang sebenarnya dan selalu merasa cukup atas apa yang telah diusahakan saja.

 SARAN
Saran saya untuk bapak Supran adalah menambah jumlah buah dagangannya agar lebih banyak
dan coba untuk keliling ke perumahan-perumahan, atau bisa membuka depot disekitar pasar khusus
buah yang ada di setiap pasar & mungkin penataan jenis buah serta pengemasan nya harus lebih bersih
agar bisa menarik perhatian masyarakat kalangan atas untuk membelinya, serta mungkin menjaga
kualitas buah agar selalu fresh & segar & untuk buah yang mulai tidak segar mungkin solusinya bisa
diberikan harga promosi agar dapat terjual meskipun harus merugi sedikit dari pada busuk & tidak bisa
di jual.

Anda mungkin juga menyukai