Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN OBSERVASI PARTISIPATORIS

Kelompok : Eden Muyu/16607046


Jaya Bawole/16607001
Frisly Pantow/166070
Jurusan : PPKn

Hasil Observasi

1. Gambaran Umum Mitra Belajar

Pada tanggal 07 Mei 2019 jam 12:30 tepatnya hari selasa hari itu merupakan hari yang sangat
berarti dalam kehidupan saya karena disaat itu saya melihat ada seorang pria yang sudah lanjut
usia sedang berjualan ikan mujair di pinggir jalan pasar Tondano. Lalu saya mendatangi pria itu
untuk menanyakan harga mujair per Baki. “Opa berapa satu baki tu mujair.? “ jawabnya Rp
35.000 cowo. Disamping membungkus ikan ke dalam tas plastik saya mulai bertanya seputar
pekerjaan yang bapak geluti itu. Dengan respon yang baik dari bapak saya mulai bertanya
seputar jati diri bapak mulai dari nama,alamat,tempat tanggal lahir, agama,umur dan keluarga.
Melalui hasil wawancara yang saya lakukan saya mendapatkan data seperti nama Agusfrans
Wawalangi (Utu), Umur 63 tahun, Tempat Tanggal Lahir Tolour 02 Agustus 1955, Agama
Kristen Protestan, istri telah meninggal pada tahun 1992 korban lakalantas jalan Manado-Bitung
dalam perjalanan menuju Kota Bitung dengan tujuan menjual ikan Mujair di Kota Bitung.

2. Perkenalan dan Obsevasi Awal

Sebelum kami melakukan observasi, kami melakukan perkenalan mulai dari Eden Muyu, Jaya
Bawole dan Frisly Pantow. Lewat perkenalan ini kami mulai mengobservasi mitra belajar kami
dengan melakukan pendekatan-pendekatan yang bersifat mencari tahu, dengan memberi
beberapa pertanyaan antara lain: “sudah berapa lama bapak melakukan pekerjaan seperti ini?
Berapa keuntungan bapak setiap hari? Dari mana sumber ikan-ikan ini? Apakah dengan menjual
ikan seperti ini bisa mencukupi kebutuhan bapak setiap hari? Kami juga mengamati cara Opa
Frans menjual ikan dan juga cara menarik minat pembeli.
3. Partisipasi Kegiatan.

Sesudah kami melakukan observasi awal dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan tadi


kamipun melakukan partisipasi dengan metode membantu menjual dagangan ikan mujair yang
ada. Dalam partisipasi ini kami menawarkan ikan kepada setiap orang yang melewati tempat
jualan ini. Dengan cara menanyakan apakah ibu/bapak ingin membeli ikan mujair ini dengan
harga yang berfariasi sesuai dengan besarnya ikan yang ada. Kami juga membantu Opa dengan
cara menarik minat masyarakat untuk membeli ikan. Dengan metode menawarkan ikan dengan
mengumumkan pada masyarakat sekitar. Kami juga membantu memasukan ikan yang telah
terjual ke dalam kantong plastik. Kami juga seringkali menghibur Opa dalam suasana belum ada
pembeli.

4. Refleksi/Kesimpulan.

Syukuri setiap pekerjaan dan Berikan yang terbaik ketika kita melakukan pekerjaan karena
Tuhan pasti akan memberkati setiap usaha kerja yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh
(Agusfrans Wawalangi 2019). Pekerjaan apapun itu tetap kita syukuri karena itu adalah anugerah
dari Tuhan Yang Maha Esa (Eden Dkk 2019). Melihat pekerjaan Opa Frans seperti ini
mengajarkan kami atau pun kita semua mengsyukuri setiap pekerjaan yang merupakan berkat
terindah dari Maha pencipta. Lewat kisah hidup dari Opa Frans kami kelompok “Pencari Nilai-
Nilai Kehidupan” sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan yang telah memberi
waktu dan kesempatan bagi kami untuk melakukan observasi dan mendapatkan nilai-nilai
kehidupan yang sebenarnya. Pada Opa Frans juga kami mengucapkan banyak terima kasih
karena telah memberi contoh yang baik dalam melakukan pekerjaan. Dan telah mengajarkan
kami nilai-nilai kehidupan yang sebenarnya, telah mengajarkan kami rendah hati,jujur,adil dan
telah memberikan motovasi bagi kami yang sementara duduk dibangku kuliah. Juga kepada Bpk
Mardan Umar kami berterima kasih sekali lewat tugas yang diberikan ini kami lebih mengenal
satu sama lain mengenal dari segi kekurangan,mengenal dari segi kemampuan dan segi ekonomi.
Kami kelompok menyimpulkan bahwasanya nilai-nilai kehidupan selalu ada dalam pekerjaan,
pekerjaan apapun itu.
PRATIWI W. MAMONTO 16607005

PRASISKA MAMONTO 16607006

1. Gambaran umum mitra belajar

Dipagi hari yang sangat cerah ada seorang ibu atau oma yang berjualan di pasar yang bernama
oma Elsye, yang berusia sekitar 63 tahun , yang sudah berkeluarga dan mempunya 1 orang anak .
setiap pagi sekitar jam 5 oma berangkat ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang harus dijual
kembali di pasar lopas tataaran. Setelah dari pasar oma kembali bersiap-siap untuk berjualan
bahan-bahan pokok yang dilakukannya setiap hari senin-jumat , dari jam 8 sampai jam 5 sore di
pasar lopas Tataaran.

Pendapatan atau keuntungan walaupun tidak seberapa namun tidak mengurangi semangat oma
dalam berjualan. Kata oma walaupun sedikit tetapi dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari,
karena berjualan adalah satu-satunya mata pencaharian agar memperoleh sedikit rezeki untuk
membantu suami karena suaminya sudah tidak sehat seperti dulu.

Kami melihat sosok oma Elsye adalah sosok pekerja keras karena sejak masi gadis oma sudah
membantu orantua dalam berjualan seperti ini, setelah ibunya oma elsye sudah menua oma sudah
mengambil alih atau meneruskan pekerjaan dari orangtuanya. kira-kira oma elsye sudah
berjualan selama kurang lebih 36 tahun , omapun berkata kepada kami jika tidak berjualan maka
tidak akan mendapatkan uang sehingga itu semangat dari oma elsye tidak pernah pudar walau
sudah berumur 63 tahun.

2. Proses perkenalan dan observasi awal


 Menentukan objek terdebih dahulu
 Melihat/mengamati kegiatan objek dari jauh
 Mendekati objek tersebut
 Meminta izin kepada objek untuk melaksanakan observasi dalam kegiatan
partisipasi
 Mengikuti seluruh kegiatan dari awal hingga selesai
3. Pelaksanaan partisipasi belajar

Pada pagi hari selasa pukul 10:00 kami melakukan observasi di pasar lopas tataaran dan setiap
pagi sekitar jam 5 oma berangkat ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang harus dijual
kembali di pasar lopas tataaran. Setelah dari pasar oma kembali bersiap-siap untuk berjualan
bahan-bahan pokok yang dilakukannya setiap hari senin-jumat , dari jam 8 sampai jam 5 sore di
pasar lopas Tataaran dan dalam seharian itu pelangan-pelangan terus berdatangan dari pagi
sampai sore , dari kalanngan ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan mahasiswa. Tidak banyak orang yang
membeli dengan harga yang dikisarkan tetapi oma tetap memberi , seperti ada yang membeli
Rica Rp. 3000 , tomat Rp. 2000 , bawang Rp. 3000 dan bahan yang lain-lain. Kata oma
walaupun hanya begitu tapi oma tetap memberi walaupun sedikit. karena oma mengerti akan
kebutuhan setiap pelanggan dan biar ada yang laku juga dan kami membantu berjualan sampai
selesai.

4. Refleksi/kesimpulan

Kami melakukan observasi ini tidak hanya untuk memenuhi tugas saja melainkan dalam
observasi ini, kami belajar dan dilatih bahwa selalu bersyukur apapun yang ada walaupun
penghasilan sedikit tetapi bisa untuk kebutuhan sehari-hari dan walaupun sudah tua tetapi tidak
menggurangi semangat dalam berjualan , disini kami belajar bahwa orangtua saja tetap semangat
dalam bekerja kenapa kita sebagai kaum muda malah malas-malasan dan selalu mengeluh dalam
hal apapun tetapi tidak dengan sosok oma Elsye dan satu pesan dari oma bahwa selalu bersyukur
kepada Tuhan, karena Tuhan sudah mengatur rezeki setiap umatnya dan tidak akan tertukar
selagi kita mempunyai niat dan usaha.

5. Testimoni masing-masing anggota


 Pratiwi w.mamonto
Yang saya dapatkan dari observasi ini yaitu dilihat dari nilai sosial dimana dalam
pelaksanaan observasi tersebut saya dapat berinteraksi dengan banyak orang,
mencoba akrab dengan orang-orang yang datang entah dari kalangan apapun ,
selain itu dilihat dari nilai ekonomis dimana yang kami jual itu sangat berguna
bagi kehidupan sehari-hari dan sangat bernilai bagi seluruh pelangan karena
makanan merupakan sumber asupan yang sangat penting bagi kehidupan
manusia , disamping itu pula dari nilai religius yaitu dimana kita tetap yakin akan
tuhan , selalu bersyukur dan tidak pernah lupa untuk beribadah dan selalu berdoa
agar mendapatkan yang terbaik karena tuhan sudah mengatur apapun yang ada
dimuka bumi ini , apapun yang tuhan beri yakinlah itu yang terbaik untuk
umatnya .
Oma elsye merupakan motivator bagi kami karena diusianya yang sudah tidak
muda lagi , dia tetap semangat dan tetap terus berjualan walaupun kadang
badannya sakit tetapi dia tidak penah mengeluh dan terus bersyukur apa yang
tuhan berikan untuk dia dan keluarga .
Satu pesan oma yang selalu saya ingat : tetap berusaha walaupun itu tidak
membuat kaya tetapi dapat menghidupkan keluarga , jangan penah mengelu
apapun itu , selalu bersyukur karena tuhan sudah mengatur rezeki tiap umatnya
dan tidak akan pernah tertukar selagi ada niat dan selalu berusaha.
 Prasiska mamonto
Yang saya lihat dan dapatkan adalah bagaimana perjuangan seorang oma elsye
yang berumur 63 tahun yang sudah tidak mudah lagi yang berjualan di pasar
tataaran lopas untun membantu suami memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari
karena suami oma elsye sudah tidak dapat bekerja berat dan sudah tidak sehat
seperti dulu lagi. Semangat oma elsye tidak perna pudar dan sabar dalam
berjualan untu mendapatkan rezeki walau hanya sedikit.
oma elsye selalu bersyukur kepada Tuhan atas rezeki yang didapatkan oma elsye
karena dalam mencari uang itu terasa sulit dan tidak semudah dan segampang
yang kita lihat dan inilah menjadi motivasi bagi saya bahwa dalam mencari uang
itu tidak lah mudah dan semuah butuh pengorbanan dan kerja keras dan selalu
bersyukur atas rezeki yang kita miliki.
Nama : 1. Febri Regina Lindo

2. J.F. Tomeke

3. M. Rumengan

1. Gambaran umum Mitra Belajar.


Nama : Yani Mantiri
Umur : 46 tahun
Status : Menikah
Memiliki anak : 4 orang anak
Pekerjaan : Penjual Bakso tusuk
Tempat tinggal sekarang : Tataaran II
Asal daerah : Kecamatan Remboken, Kabupaten Minahasa
Bapak Yani Mantiri sudah berjualan bakso tusuk dari tahun 2017 sampai sekarang.

2. Proses perkenalan Observasi awal.


Pada tanggal 07 Mei 2019 kami melakukan kegiatan observasi dengan seorang
Bapak yang bernama Yani Mantiri pada awalnya kami berbincang-bincang bersama
Bapak Yani Mantiri dan kami betanya apakah kami bisa melaksanakan kegiatan
Observasi bersama dengan Bapak Yani Mantiri. dan setalah itu kami langgsung
bertanya tentang kehidupan Bapak Yani Mantiri, setelah kami bertanya gambaran umum
tentang kehidupan Bapak Yani Mantiri kami juga bertanya pengahasilan yang di dapat
oleh Bapak Yani Mantiri, dan Penghasilan yang di dapatkan oleh Bapak Yani Mantiri
kurang lebih Rp. 400.000,-/hari jikalau itu dalam keadaan yang ramai atau banyak
pembelinya, akan tetapi penghasilannya itu tidak menentu, kadang-kadang penghasilan
yang di dapat dari Bapak Yani Mantiri perharinya itu mencapai kurang lebih Rp.
300.000,- jikalau kurangnya pembeli. Tempat-tempat yang sering di kunjungi oleh Bapak
Yani Mantiri untuk berjualan biasanya di area Laboratorium FMIPA, Fakultas Ekonomi,
Perumahan UNIMA, dan di area Alfamart Kelurahan Tataaran II.

3. Pelaksanaan Partisipasi Kegiatan.


Dalam kegiatan observasi yang kami lakukan, kami menyempatkan diri untuk
membantu Bapak Yani Mantiri dalam berjualan Bakso Tusuk dengan mergoreng bakso
dan melayani para pembeli bakso. Selesai berjualan kami juga membantu membeli bakso
tusuk dari Bapak Yani Mantiri.
4. Refleksi / Kesimpulan.
Kami mendapat pelajaran yang berharga dari seorang Bapak Yani Mantiri yaitu
dimana kami melihat kerja keras untuk bisa memberi nafkah kepada keluarganya, dan
juga dengan berjualan bakso tusuk Bapak Yani Mantiri bias menyekolahakan anak-
anaknya.
5. Testimoni Masing-masing anggota.
Sebelum kami melakukan kegiatan observasi ini kami melihat bahwa dalam
berjualan bakso tusuk itu hanya mudah saja, akan tetapi setelah kami melakukan kegiatan
observasi ini teryata tidak semudah itu, dalam berjualan kita harus memiliki kesabaran,
dan memiliki keuletan dalam pembuatan bakso tusuk ini. Dan juga dalam proses
penggorengan kita bisa terkena minyak panas, Pada intinya bekerja itu tidaklah mudah
atau gampang.
Nama : Juan Rando Palakua
Nim.    : 16607019
             

LAPORAN HASIL OBSERVASI


Seorang Ibu penjual hasil tani Umbi-Umbian dan Sayur-Sayuran
Gambaran Umum Mitra Belajar
 Nama :   Ibu. Emma Saraung
            Lahir   :   Rewokan 21, April 1930 (88 Thn)
Nama Suami  :  Bpk. Frans Kolli (Pensiuanan TNI zaman orde lama orde baru)
       Lahir       :   Rewokan  28, Oktober  1927 (90 Thn)
       Anak       :   Ibu Emma mempunyai 6 orang anak , anak yang paling sulung (60 thn) dua
orang anak menjadi seorang pengajar (Guru)PNS, empat orang anak bekerja sebagai Petani. 

Proses Perkenalan dan Observasi Awal

Oma Emma biasa saya panggil Oma sudah 68 Thn dari thn 1951  menjadi seorang penjual hasil
tani dan hasil tani yang oma Emma jual ternyata dibelih dari petani-petani yang merupakan
langganan oma Emma dan oma Emma kembali jual di Pasar Tondano, pasar Tondano
merupakan tempat ke dua oma Emma berjualan sebelumnya oma Emma berjualan di pasar
Tondano yang lama. Sebenarnya oma Emma menerimah pensiuanan dari Suaminya yaitu
seorang anggota TNI , tapi oma Emma selalu mandiri disaat ussianya hampir satu Abad dan
sudah tidak pantas lagi melakukan aktifitas yang menguras tenaga karna mengingat usia yang
sudah tua, tetapi oma Emma ngotot/bersikeras untuk tetap berjualan di pasar walaupun anak-
anak dari oma Emma sudah melarang oma Emma agar  tidak berjualan lagi dipasar, biar kami
anak-anak membiayai semua keperluan oma Emma tetapi oma Emma tidak mau, karna kata oma
di rumah itu kerjanya hanya duduk dan tidur membuat badan oma sakit sehingga oma memilih
untuk beraktifitas dan menghasilkan uang untuk oma dan suaminya serta dibagikan pada anak-
anak dan cucu-cucu. 

Pelaksanaan Partisipasi Kegiatan


Pada saat saya mewawancarai oma Emma ada seorang ibu yang membelih jualan oma Emma
yaitu ibu jalar dengan harga Rp 10.000 dan omma Emma memberih bonus ubi jalar pada ibu
yang membelih jualan oma. Pada saat saya melakukan wawancara omma Emma bertanya asal
Daerah saya, kulia dimana dan saya menjawab saya berasal dari, Talaud dan kulia di UNIMA,
setelah selesai wawancara, saya membeli ubi jalar sebagai ucapan trimakasih dengan harga Rp
10.000 tapi oma Emma memberikan bonus dengan beberapa biji ubi jalar sayur kacang panjang
dan ketimun, pada saat saya memberikan uang kepada oma, oma tidak menerimah uang dari saya
dia menolak, oma mengatakan tidak usah di bayar kamu oma anggap sebagai cucu oma dann
saya berjabat tangan dengan oma dan mengucapkan trimakasih kepada oma, lalu saya pamitan
untuk pulang.
Kesimpulan  
Dari wawancara  saya dengan oma Emma yaitu seorang penjual umbi-umbian dan sayur-sayuran
di pasar Tondano kita dapat menyimpulkan bahwa kejadian hidup yang di berihkan Tuhan itu
berbedah-bedah . Dari cerita  di atas saya lebih menonjolkan sisi-sisi kehidupan dan bagaimana
kita mengatasi kehidupan yang begitu berat ini. Seperti oma Emma beliau memilih profesi
menjadi seorang penjual untuk memenuhi kebutuhan keluarga, walaupun terlihat mudah  namun
pada kesehariannya oma Emma banyak mendapat hambatan karna factor usia membuat fisik dari
oma Emma tidak kuat lagi.

Testimoni Masing-Masing Anggota


Sebelum saya melakukan observasi, sebenarnya saya sudah pernah merasakan atau melihat
langsung orang-orang kuat dan tegar seperti oma Emma karna di kampung halaman saya sendiri
bahkan oma saya sendiri di usianya yang sudah delapan puluan masih bisah kekebun dan mereka
merupakan motivasi saya untuk melanjutkan Study karna yang oma katakana kepada saya harus
rajin sekolah karna menjadi seorang petani itu sangat berat  dan sesudah melakukan observasi
saya lebih termotivasi bahkan terinspirasi beta gigihnya seorang oma Emma yang sudah 88 thn
masih berjualan walaupun menerimah uang pensiunan dari suaminya, tetapi oma tetap mandiri
dan itu merupakan pelajaran yang sangat-sangat berharga bagi saya untuk menjalani kehidupan
saat ini bahkan selanjutnya .
Nama : Indah L.M Kaaro ( 16 607 003 )

Nama : Firta A. Mamonto ( 16 607 020 )

1. Gambaran Umum Mitra Belajar

Seorang ibu yang bernama Elin Wawakere yang berusia 73 Tahun adalah seorang penjual

ikan dan gorengan yang biasa jualan dirumahnya. Yang bertampat di Tataaran Dua (Lorong

SMA). Setiap hari ia selalu berjualan bermacam-macam ikan dan gorengan di tempat tersebut.

Setiap pagi pada pukul 06:00 Wita oma tersebut sering pergi kepasar untuk berbelanja kebutuhan

yang diperlukan. Penghasilan Oma setiap harinnya tidak seberapa hanya sekitar 150.000 / hari

walaupun oma memiliki anak-anak disekitarnya oma tidak meminta uang kepada anak-anaknya.

Semagat seorang ibu atau oma tersebut memiliki keinginan yang sungguh-sungguh dalam

berkerja keras dan memiliki hati yang tulus kepada setiap orang semagat kerja keras itu,trus

timbul dari diri oma dan dari lingkunga oma tersebut.

2. Proses Perkenalan Dan Observasi Awal

- Menentukan objek terlebih dahulu

- Melihat/megamati kegiatan objek dari jauh

- Mendekati objek tersebut

- Meminta izin kepada objek untuk melaksanakan observasi dalam kegiatan partisipasi

- Mengikuti seluruh kegiatan dari awal hingga selesai

3. Pelaksanaan Partisipasi Kegiatan

Pada pagi hari Sabtu pukul 07.00 selesai oma berbelanja kegiatan dimulai dengan

membersihkan rempah-rempah,ikan. Setelah semua dibersihkan kita mulai pada pengorengan

ikan dan gorengan. Kemudian kita membuat bumbu-bumbu untuk dipakai pada ikan tersebut
seperti saus. Selanjutnya membantu memotng sayur-sayuran untuk di membuat midal dan

kemudian membantu melayani pelanggan yang membeli ditempat tersebut.

4. Refleksi / Kesimpulan

Ibu / oma memiliki contoh semagat yang tinggi dan kesabaran yang besar dalam

menjalani kehidupan sehari-hari dengan usia yang tidak mudah lagi yaitu 73 tahun. Dan ini

merupakan pemebelajaran bagi kami kepada orang-orang untuk saling menghargai usaha orang

lain yang ada disekitar kita.

5. Testimoni Masing-masing Anggota

 Firta A. Mamonnto yang saya rasakan adalah bagaimana perjuangan seorang ibu untuk

membantu keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan usia yang tak mudah lagi

yaitu dengan usia 73 tahun. Semagat yang tak pernah pudar dan sabar yang begitu besar

dalam menjalani keseharian dan sudah menjadi kebiasaan atau aktifitas sehari-hari.

 Indah Kaaro yang saya rasakan bahwa dalam mencari uang itu terasa sulit dan tidak

segampang dengan yang kita lihat. Perjuangan oma yang sudah tidak mudah lagi memilki

semagat yang tinggi dan kesabaran yang besar dalam mencari nafkah kehidupan sehari-hari.

Ini membuat sesuatu motivasi bagi saya bahwa dalam mencari uang itu tidaklah mudah.

Semua butuh pengorbanan dan kerja keras.

Anda mungkin juga menyukai