awal usaha ini bpk arif di mulai dengan usaha kecil-kecilan dengan berjualan di
rumah.
Untuk usaha ini p.arif membutuhkan modal sebesar Rp.3.000.000 (tiga juta
rupiah)untuk modal awal membeli bahan bahan kedelai ragi plastik panci dll.
untuk perhari membutuhkan modal Rp.1.000.000 untuk membeli kedelai atau
bahan seperlunya untuk membuat tempe seperti ragi,plastik dsb.untuk perhari bisa
meraih untung hingga Rp.500.000 dan keuntunganya pak arif gunakan sebagian
untuk menambah modal atau membesarkan usahanya dengan melakukan
pemasaran keliling dan mendapatkan untung yang lebih banyak.
Usaha Tempe Merupakan usaha kuliner .usaha tempe berawal dari keinginan
p.arif untuk sukses dan bahan yang saat itu mudah di dapat di dirikan di bareng
sekar Bojonegoro jatim pada awal 2005 produk/usaha tempe baru di mulai .
Tempe merupakan kebutuhan sehari hari yang di butuhkan di desa
tersebut .ketika perekonomian masih krisis produk tempe di produksi dengan kecil-
kecilan pada tahun 2005.
p.arif 27 tahun adalah seorang wiraswastawan yang terbilang sukses
menekuni usaha tempe di sebuah dusun bareng sekar bojonegoro .p.arif memulai
usaha produksi tempe dari 5 kilo gram kedelai perhari sedikit demi sedikit usaha
tempe meningkat dari 5 kg sampai 50 kg perhari.
Jika ingin berwirausahawan di mulai dari kecil tekun dan sabar insyaallah
akan berhasil
Pada hari Sabtu, 2 MEI 2015, pukul 19.00 WIB kami datan ke rumah P.arif
“pengusaha tempe”. Kesan pertama kami datang ke tempat ini adalah suasana yang
nyaman, sejuk, bersih dan tertata rapi. Tentu saja kami langsung bertemu dengan
pemilik rumah pengusaha ini, yang bernama arif dan meminta izin untuk
mewawancarainya. Narasumber ini bersikap ramah kepada kami.
tempe adalah makanan yang terkenal di Kota bojonegoro. Usaha kecil-
kecilan ini memang banyak yang menggelutinya. Salah satunya adalah Pak arif,
dialah pendiri usaha tempe di desa bareng .
Lelaki kelahiran bojonegoro,17 Juli 1977 ini merintis usahanya sejak lulus
SMP . Karena melihat banyak sekali orang yang menggelutinya, Pak ARIF tertarik
berjualan TEMPE. Dengan modal 3 juta hasil meminjam bank, ia merintis
berjualan TEMPE di rumah sampai keliling di daerah sekar dengan penuh harapan
akan sukses nantinya. Dengan pemasukan yang kurang, Pak arif dan keluarganya
bekerja dengan tekun untuk menambah omset guna membuat warung sendiri.
Dengan kesabaran dan keuletan yang cukup tinggi, akhirnya Pak arif berhasil
memetik hasilnya.
Ia juga memotivasi warga sekitar, bahwa setelah melihat hasil dari p.arif ini
mereka bias berjualan sendiri dan sukses mempunyai karyawan banyak .
Menurut Pak arif, keberhasilan ini adalah berkat dukungan dari keluarga
dan kerja keras keluarga.
Kendala Pak arif dalam berjualan adalah harga bahan-bahan pokok yang
naik turun sehingga harga tempe menjadi sulit untuk distabilkan. Harapan Pak arif
adalah harga bahan-bahan pokok tetap stabil.
Usaha harus butuh keberanian agar bisa menjadi pengusaha yang sukses.
Nasib seseorang tidak bisa dilihat dari gelar yang dimiliki oleh seseorang karena
belum tentu itu adalah jalan hidupnya, seperti halnya Pak arif disamping sebagai
petani beliau juga bekerja sebagai pengusaha tempe yang sukses. Dimulai dari
mencoba karena kebutuhan keluarga yang mulai meningkat sehingga menjadi
usaha menguntungkan.
Saran
Dalam melakukan seuatu kegiatan kita harus bekerja keras, tidak boleh
mengeluh, percaya diri bahwa kita bisa, jangan putus asa, selalu optimis, dan harus
berani dalam mengambil suatu keputusan. Harus berani untuk mencoba sesuatu
yang baru dan jangan pernah takut untuk gagal dalam melakukan sesuatu karena
kegagalan bukan akhir dari segalanya tapi awal dari kesuksesan.
“Jadikanlah dari yang pahit menjadi manis. Seperti perjuangan ini, dengan
kesabaran dan keuletan pasti sukses akan kita raih,”tambahnya.
BAB lll
lampiran
Data Narasumber
Nama :Bpk.arif
Pemilik usaha tempe
Jl. Bareng Sekar,Bojonegoro
Data wawancara
Tempat wawancara : Kediaman bpk.arif bareng sekar bojonegoro
Tanggal Wawancara : 2 mei 2015
Waktu Wawancara : 19.00 WIB
Tema Wawancara : Pengusaha yang sukses
Tujuan Wawancara :
1.memenuhi tugas kewirausahaan semester genap
2. Belajar untuk dapat berwirausaha.
3.Melatih mental dalam berbicara dengan orang yang lebih berpengalaman.
4.Melatih untuk disiplin dan bertanggungjawab.
5.Memperoleh informasi dari narasumber langsung.
6.Mengetahui permasalahan dan perkembangan yang dialami oleh seorang pengusaha dalam
menjalankan usahanya
f) Ini maaf ya pak, mau Tanya suka dukanya bapak jadi penjual tempe sendiri itu apa ?
Dukanya jika kedelai mahal dan sulit di dapatkan tetapi agen inginkan tempe dengan harga yang
sama dan besar yang sama . tapi sukanya itu kalau kedelai murah kualitas bagus dan permintaan
yang banyak jadi omset lebih tinggi .
g) Untuk proses pembuatannya itu gimana pak? Yang secara praktek juga teorinya?dan bahan-
bahanya apa saja.
Setruktur pembuatan tempe
Komposisi :
· Kacang kedelai 1 kg
· Ragi tempe 2 gram
· Air bersih secukupnya
Alat-alat :
· Plastik putih ukuran 1 kg
· Daun pisang yang masih hijau untuk membungkus
· Baskom
· Panci besar
· Kompor
· Kain penyaring
Proses Pembuatan Tempe
1. Biji kedelai yang telah dipilih/dibersihkan dari kotoran, dicuci dengan air yang bersih selama 1
jam.
7. Kedelai diambil dari dandang, diletakkan di atas tampah dan diratakan tipis-tipis. Selanjutnya,
kedelai dibiarkan dingin sampai permukaan keping kedelai kering dan airnya menetes habis.
8. Sesudah itu, kedelai dicampur dengan laru (ragi 2%) guna mempercepat atau merangsang
pertumbuhan jamur. Proses mencampur kedelai dengan ragi memakan waktu sekitar 20 menit.
Tahap peragian (fermentasi) adalah tahap penentu keberhasilan dalam membuat tempe kedelai.
9. Bila campuran bahan fermentasi kedelai sudah rata, campuran tersebut dicetak pada loyang atau
cetakan kayu dengan lapisan plastik atau daun yang akhirnya dipakai sebagai pembungkus.
Sebelumnya, plastik dilubangi atau ditusuk-tusuk. Maksudnya ialah untuk memberi udara supaya
jamur yang tumbuh berwarna putih. Proses percetakan/pembungkus memakan waktu 3 jam.
Daun yang biasanya buat pembungkus adalah daun pisang atau daun jati. Ada yang berpendapat
bahwa rasa tempe yang dibungkus plastik menjadi "aneh" dan tempe lebih mudah busuk
(dibandingkan dengan tempe yang dibungkus daun).
10. Campuran kedelai yang telah dicetak dan diratakan permukaannya dihamparkan di atas rak dan
kemudian ditutup selama 24 jam.
11. Setelah 24 jam, tutup dibuka dan campuran kedelai didinginkan/diangin-anginkan selama 24
jam lagi. Setelah itu, campuran kedelai telah menjadi tempe siap jual.
h) Terima kasih sudah bersedia di wawancarai oleh saya dan maaf sudah mengganggu aktifitas
bapak.
Iya, tidak apa apa.
Selesai saya mewancarai narasumber saya, meminta foto hasil pembuatan tempe sebagai bukti
otentik bahwa saya telah melaksanakan tugas kwirausahaan. Tidak lupa saya berterimakasih
kepada narasumber dan berpamitan untuk pulang.