PENELITIAN
SALE PISANG PURWODADI
Disusun oleh
Nama Anggota :
1. Adhe Setiawan
2. Ania Ramadhani G
3. Ayiz Wahyu S
4. Revalina Kusuma P
5. Siva Aprilia N
6. Syilvia Vinanta
Rasanya tidak ada ungkapan paling tepat kecuali rasa syukur. Saya sangat
berterima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa. Berkat kuasa-Nya, saya bisa
menyelesaikan salah satu bagian dari tugas akhir ini. Menjelang akhir sekolah,
saya menyusun laporan penelitian dengan topik yang menarik. Setelah melewati
penelitian, akhirnya saya berhasil menyusun proposal penelitian.
Proposal ini adalah langkah awal sebelum saya menyelesaikan laporan Inilah jalan
saya melakukan penelitian. Untuk itu saya sangat berterima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan dorongan. Sehingga saya
berhasil menyelesaikan proposal penelitian berjudul `Sale Pisang Purwodadi`.
Selain kepada Tuhan, saya ucapkan banyak terima kasih kepada orang tua, teman,
sahabat dan anggota kelompok. Tanpa mereka, saya tidak bisa menyelesaikan
proposal ini dan melakukan seminar proposal.
Proposal penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Saya berharap pembaca tak
segan memberikan kritik dan saran. Sehingga saya bisa melakukan perbaikan di
masa depan. Agar tidak melakukan kesalahan yang sama kedua kalinya. Tak perlu
panjang-panjang, saya berharap proposal ini memberikan manfaat untuk pembaca.
Selamat membaca!
Penulis
Kata pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.5 tempat dan waktu penelitian
Bab 2 Sejarah
Bab 3 Pembahasan
1.1 Alat pembuatan sale pisang
1.2 Bahan pembuatan sale pisang
1.3 Proses produksi
Bab 4 Hasil Penelitian
Bab 5
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
1.3 Penutup
Bab 1 Pendahuluan
1.3 Tujuan
Berdasarkan ruusan masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
Tujuan dari pelaksanaan tugas akhir ini adalah:
1.Dapat melakukan proses produksi Sale Pisang Purwodadi
2.Dapat melakukan analisis usaha Sale Pisang Purwodadi
3.Dapat menentukan efektivitas saluran pemasaran pada usaha Sale Pisang Purwodadi
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan tugas akhir ini adalah Sebagai berikut:
1.Menambah wawasan dan pembelajaran untuk melatih jiwa wirausaha bagi Mahasiswa yang
ingin berwirausaha, terutama usaha sale pisang purwodadi
2.Sebagai referensi tugas akhir siswa SMK
3.Dapat dijadikan pembelajaran untuk mengembangkan inovasi dan kreatifitas
Kabupaten Groboganselama ini dikenal sebagai salah satu sentra produksi sale pisang
yang gaungnya sudah dikenal masyarakat luas. Banyaknya produsen sale pisang yang ada
di wilayah Grobogan ternyata memunculkan beragam inovasi camilan yang memiliki rasa
dan aroma khas tersebut. Selain sale pisang basah yang sebelumnya pernah kita
tampilkan, di Kabupaten yang beribukota di Purwodadi itu juga terdapat produsen sale
pisang goreng yang tidak kalah nikmatnya. Salah satu pelaku usaha yang sudah sejak
lama menggeluti produksi sale pisang goreng adalah Bapak Bambang Waluyo (36), yang
beralamat di Tembirejo, Toroh, Purwodadi.
Ditemui di rumahnya Selasa (10/4), Pak Bambang mengaku jika awal mula mendirikan
usaha tersebut niatnya hanyalah coba-coba. “Sekitar tahun 2000 saya mencoba
mendirikan usaha ini, memang niatnya hanya mencoba sambil belajar, namun lambat
laun usaha ini makin berkembang, sejak itulah saya memutuskan untuk menekuninya,”
jelasnya kepada tim liputan bisnisUKM. Meskipun di wilayahnya terdapat banyak
produsen sale pisang, namun Pak Bambang tidak gentar menghadapi iklim persaingan
yang cukup ketat tersebut. Terbukti, dengan mengusung ‘Sale Pisang Purwodadi’ sebagai
nama usahanya, saat ini Pak Bambang merupakan salah satu produsen sale pisang yang
cukup ‘ternama’ di Kabupaten Grobogan.
Bahan baku yang melimpah di pasaran semakin meyakinkan Pak Bambang bahwa
usahanya itu senantiasa akan selalu berkembang. “Mudahnya memperoleh bahan baku
utama (pisang) menjadi salah keuntungan kami, karena tidak perlu mengeluarkan biaya
operasional tambahan untuk mendatangkannya,” imbuhnya. Bahan baku tersebut
diperoleh Pak Bambang dari para petani pisang yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Pisang yang digunakan juga beragam, jadi tidak hanya berasal dari satu jenis pisang
semata.
Dengan dibantu sepuluh orang tenaga produksinya, Pak Bambang secara rutin
memproduksi sale pisang goreng yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu sale pisang merah
dan sale pisang biru. Warna merah dan biru digunakan untuk membedakan tipe sale
pisang produksinya, yaitu sale pisang goreng gulung, dan sale pisang goreng biasa. “Sale
pisang goreng gulung merupakan salah satu inovasi kami agar para pelanggan tidak bosan
dengan produk sale pisang yang seperti itu-itu saja,” terangnya. Terbukti, sale pisang
gulung kreasi Pak Bambang saat ini bisa tersebar ke beberapa toko dan swalayan yang
ada di seputaran wilayah Grobogan dan Semarang.
Dengan kapasitas produksi rata-rata 1 kuintal, Pak Bambang memberanikan diri menjadi
supplier produk sale pisang goreng bagi para pedagang toko oleh-oleh yang ada di
wilayah Grobogan dan Semarang. Sale pisang gorengnya tersebut dijual dengan harga
Rp.5.500,00/bungkus (225g), dan Rp.4.500,00/bungkus (175g). Dengan harga seperti itu,
Pak Bambang mengaku dalam sebulan bisa memperoleh omzet yang cukup fantastis,
yaitu 70 juta Rupiah, dengan keuntungan 30%.
Meskipun memiliki kapasitas dan omzet yang cukup tinggi, namun Pak Bambang
mengaku masih memiliki kendala dalam hal peralatan. “Untuk kendala terutama dalam
hal peralatan, karena selama ini kami menggunakan peralatan manual hasil buatan
sendiri,” imbuhnya. Dengan peralatan yang ada saat ini, beliau mengaku kesulitan ketika
harus melayani pesanan produksi dalam jumlah yang besar. Selain peralatan, cuaca yang
tidak menentu akhir-akhir ini juga menjadi momok yang seringkali menghambat proses
produksi sale pisang Pak Bambang.
Menutup wawancara pada siang hari itu, Pak Bambang secara khusus berharap kepada
pemerintah agar bisa membantu pengadaan peralatan bagi usaha kecil dan
menengah seperti dirinya. Dengan peralatan yang memadai, Pak Bambang yakin
usahanya tersebut akan semakin luas cakupan area pemasarannya.
Bab 3 pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembuatan sale pisang purwodadi masih
menggunakan mesin atau alat tradisional . Dari awal pengupasan sampai proses produksi
masih menggunakan alat tradisional. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai
sumber belajar pada siswa
yang dapat memberikan informasi baru. Prastowo (2018) menyatakan dengan
adanya sumber belajar manfaat yang akan diperoleh oleh siswa
Bab 5
1. Kesimpulan
Strategi produk itu penerapannya melalui penyediaan variasi produk yaitu ada juga yang
menjual tipe A alamiTanpa campuran dan tipe B yang dicampur dengan pisang sale
kurang baik kualitasnya, kualitas produk hasil dari produksi keluarga sendiri yang
terjamin baru dan terjaga kebersihannya, ada sebagian penjual membuat merek produk
untuk menarik perhatian konsumen, kemasan produk pada pisang sale kering dibungkus
rapi dengan plastik transparan, ukuran produk disesuaikan dengan keingginan konsumen
yang membeli Pisang sale basah dan ukuran plastik setengah dan satu kilogram
dibungkus pada penjualan pisang sale kering, dan layanan diuatamakan. Untuk strategi
harga penerapannya melalui penentuan harga diskon/potongan harga khusus disesuaikan
dengan harga produk di pasar dan persaingan serta disesuaikan dengan konsumen yang
membeli banyak produk. Dalam hal Strategi promosi penerapannya melalui saluran
pemasaran dilakukan melalui personal selling dengan percakapan dan kerjasama, lokasi
pemasaran di pusat oleh-oleh depok kecamatan toroh kabupaten Grobogan
2. Saran
Saran yang diberikan penulis yaitu setelah penulis melakukan observasi dan wawancara
adalah agar pedagang Pisang sale mampu meningkatkan strategi yang telah digunakan
serta dalam menjalankan usahanya, hendaknya mereka melakukan inovasi dalam
menjalankan strategi pemasaran, agar hasil dari penjualannya akan lebih meningkat
setiap tahunnya. Seperti pada strategi promosi dan distribusi yang sangat kurang, dalam
strategi promosi sebaiknya pedagang mampu menerapkan strategi promosi berbentuk
iklan baik dalam bentuk media cetak seperti di Koran, promosi di internet dan media
elektronik seperti radio. Sedangkan untuk strategi distribusi pedagang mampu menarik
pelanggan dengan memperhatikan penampilan dari tokonya, sehingga konsumen yang
singgah ke tokonya menjadi tertarik untuk singgah.
2. Penutup
Strategi produk itu penerapannya melalui penyediaan variasi produk yaitu ada juga yang
menjual tipe A alamiTanpa campuran dan tipe B yang dicampur dengan pisang sale
kurang baik kualitasnya, kualitas produk hasil dari produksi keluarga sendiri yang
terjamin baru dan terjaga kebersihannya, ada sebagian penjual membuat merek produk
untuk menarik perhatian konsumen, kemasan produk pada pisang sale kering dibungkus
rapi dengan plastik transparan, ukuran produk disesuaikan dengan keingginan konsumen
yang membeli Pisang sale basah dan ukuran plastik setengah dan satu kilogram
dibungkus pada penjualan pisang sale kering, dan layanan diuatamakan. Untuk strategi
harga penerapannya melalui penentuan harga diskon/potongan harga khusus disesuaikan
dengan harga produk di pasar dan persaingan serta disesuaikan dengan konsumen yang
membeli banyak produk. Dalam hal Strategi promosi penerapannya melalui saluran
pemasaran dilakukan melalui personal selling dengan percakapan dan kerjasama, lokasi
pemasaran di pusat oleh-oleh depok kecamatan toroh kabupaten Grobogan
Saran yang diberikan penulis yaitu setelah penulis melakukan observasi dan wawancara
adalah agar pedagang Pisang sale mampu meningkatkan strategi yang telah digunakan
serta dalam menjalankan usahanya, hendaknya mereka melakukan inovasi dalam
menjalankan strategi pemasaran, agar hasil dari penjualannya akan lebih meningkat
setiap tahunnya. Seperti pada strategi promosi dan distribusi yang sangat kurang, dalam
strategi promosi sebaiknya pedagang mampu menerapkan strategi promosi berbentuk
iklan baik dalam bentuk media cetak seperti di Koran, promosi di internet dan media
elektronik seperti radio. Sedangkan untuk strategi distribusi pedagang mampu menarik
pelanggan dengan memperhatikan penampilan dari tokonya, sehingga konsumen yang
singgah ke tokonya menjadi tertarik untuk singgah.