Anda di halaman 1dari 8

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketatnya persaingan dalam usaha kuliner terutama di kota Bandung ini membuat
para pelaku bisnis sekarang harus pandai-pandai membuat terobosan dan inovasi baru
dalam usaha kulinernya. Salah satu usaha yang mungkin masih banyak disukai
banyak orang dan menjanjikan ini adalah usaha onde-onde.

Jajanan basah satu ini berbahan dasar dari tepung ketan yang sudah tidak asing
dikenal oleh para penikmat kuliner. Onde-onde merupakan makanan favorit dari
jaman penjajah sampai sekarang. Dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua
pun suka dengan jajanan satu ini. Onde-onde merupakan jajanan basah setengah
kering yang terbuat dari tepung ketan, gula, sedikit santan, di isi kacang hijau, dan
taburan wijen. Rasanya yang manis membuat para penikmat salah satu jajan jadul ini
ketagihan. Namun untuk bahan baku ini, yang umumnya terbuat dari tepung ketan
yang semakin mahal, kami mencoba membuat onde-onde ini dari bahan baku olahan
dari tanaman singkong.

Tanaman singkong (Manihot utilissima) merupakan tanaman rakyat yang sangat


disukai oleh masyarakat Indonesia. Tidak hanya umbinya yang memiliki rasa yang
khas, namun daun singkong dapat menjadi sayuran yang sangat nikmat. Singkong,
yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, dalam bahasa Inggris bernama
cassava, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae.
Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya
sebagai sayuran.

Tanaman singkong berasal dari Amerika tropis sangat mudah tumbuh, banyak
ditanam di halaman, pekarangan, tanggul, atau kebun. Perbanyakan tanaman dapat
dilakukan dengan stek batang singkong tua. Menurut pakar pengobatan herbal, Prof
Hembing Wijayakusuma, efek farmakologis dari singkong adalah sebagai
antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah nafsu makan. Bagian yang
mempunyai khasiat tanaman herbal dari tanaman singkong yang umum digunakan
adalah daun, batang dan umbinya.

Di Indonesia sendiri, singkong merupakan makanan pengganti nasi. Karena


penanamannya yang mudah, singkong menjadi makanan pokok kedua setelah nasi.
Namun dalam pemanfaatan singkong itu sendiri, banyak masyarakat indonesia yang
belum tahu dan seringkali tidak memanfaatkan limbah singkong yang sudah kering
dan hanya menjadikannya limbah. Padahal, singkong yang sudah kering dan tidak
terpakai yang semulanya hanya menjadi limbah, dapat kita olah menjadi suatu produk
yang mempunyai nilai tambah. Sebagai contoh, limbah singkong yang kering bisa kita
olah menjadi tepung. Dari tepung inilah dapat diolah menjadi suatu makanan yang
tentunya tidak asing ditelinga kita, yaitu onde-onde.
Dalam hal ini saya mencoba melakukan diversivikasi makanan, yakni pengganti
tepung ketan dengan tepung dari limbah singkong kering dalam pembuatan onde-
onde. Alasan saya mengganti tepung ketan dari limbah singkong kering adalah
mahalnya harga tepung ketan, selain itu saya juga ingin memanfaatkan alam sekitar
kita secara optimal sekaligus dapat mengurangi adanya limbah.

2.2 Tujuan
Tujuan usaha onde-onde imut ini diantaranya adalah agar kita mendapatkan
keuntungan finansial dengan adanya usaha ini. Disamping itu, dengan adanya usaha
onde-onde imut ini kita dapat menyediakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Kita
juga bisa membantu petani singkong untuk memanfaatkan limbah singkong kering
tersebut agar tidak terbuang sia-sia.

2.3 Luaran
1) Produk Usaha Onde-onde Imut

Produk yang dihasilkan dari usaha Onde-onde “Imut” ini adalah limbah
singkong kering dengan aneka rasa. Mungkin kita sudah banyak melihat produk
onde-onde dengan rasa kacang hijau saja. Untuk membedakan usaha onde-onde
imut ini dengan dengan usaha onde-onde yang sudah banyak di pasaran ini, maka
saya akan memberikan aneka rasa pilihan yang lebih bervariasi.

Adapun varian rasa produk hasil olahan onde-onde imut berbahan limbah
singkong kering ini, antara lain adalah sebagai berikut:

a. Isi original kacang hijau


b. Isi coklat
c. Isi keju
d. Isi strawberry
e. Isi blueberry
f. Isi nanas

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Keunikan Produk


Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa usaha onde-onde ini bukanlah
usaha yang baru di pasaran. Hal tersebut dikarenakan sudah ada usaha sejenis yang
beredar di pasaran. Oleh karena itu, saya mencoba untuk mengemas usaha onde-onde
imut ini sebagai suatu bentuk usaha yang berbeda dengan usaha sejenis yang sudah
ada lebih dulu di pasaran. Usaha onde-onde imut ini mempunyai berbagai keunggulan
antara lain sebagai berikut:

1. Isi varian rasa yang berbeda dari onde-onde biasanya di pasaran,


seperti rasa coklat, rasa keju, rasa strawberry, rasa blueberry, dan rasa
nanas.
2. Aman untuk dikonsumsi bagi semua kalangan dan juga baik untuk
kesehatan karena berbagai kandungan gizi didalamnya
3. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau
4. Proses produksinya higienis
5. Kemasan yang unik

2.2 Pangsa Pasar


Onde-onde imut selain enak rasanya karena telah ada bervariasi rasa, disukai
banyak orang dari semua usia, dan sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Oleh karena itu,
target pasarnya adalah semua kalangan baik usia tua maupun muda, anak kecil,
remaja, mahasiswa, karyawan, dan lain sebagainya. Untuk merealisasikannya, maka
saya menentukan outlet nantinya harus berdekatan dengan tempat keramaian dan
sering menjadi tempat jajanan banyak orang.

2.3 Lokasi Usaha


Lokasi usaha merupakan suatu hal yang sangat penting dan sangat
menunjang bagi berkembang atau tidaknya suatu usaha nantinya. Dalam menentukan
lokasi suatu usaha, berikut ini adalah beberapa hal yang dipertimbangkan:

1. Lokasi usaha strategis, berdekatan dengan keramaian dan merupakan


pusat kuliner di sore atau malam hari
2. Lokasi dekat dengan sekolah atau kos-kosan mahasiswa atau karyawan
3. Kawasan rekreasi, perumahan, perkantoran, dan kampus

Untuk itu, saya telah memilih lokasi usaha saya adalah di daerah Darut Tauhid
jalan geger kalong girang, Bandung. Yang berdekatan dengan kampus saya yaitu
Universitas Pendidikan Indonesia, kemudian yang daerahnya selalu ramai karena
daerah Darut Tauhid sering dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Pengamat Lingkungan


Sebaga awal dari pendirian suatu usaha, hal yang pertama dilakukan adalah
melakukan pengamatan langsung terhadap lingkungan sekitar kita. Tujuan dari
dilakukannya pengamatan lingkungan sekitar adalah untuk mencari peluang usaha
yang sekiranya nanti dapat berkembang dengan baik ke depannya.

Dari hasil pengamatan lingkungan sekitar didapatkan bahwa masyarakat


dilingkungan sekitar tempat tinggal saya sangat suka mengkonsumsi makanan
ringan/snack. Ditambah jika malam sore dan malam hari daerah saya sangat ramai
dengan hilir mudik orang lewat, mahasiswa pulang kampus misalnya pada sore hari
dan karyawan pulang kerja. Dan juga daerah geger kalong ini merupakan tempat
wisata kuliner bagi anak kos tentunya. Hal ini akan sangat mungkin dapat mendorong
berkembangnya usaha kuliner , teerutama usaha makanan ringan/snack . Oleh karena
itu, saya mencoba untuk membuat suatu usaha kuliner yaitu usaha onde-onde imut.

3.2 Pembuatan Planning Usaha


Langkah selanjutnya setelah mendapatkan ide untuk mendirikan suatu usaha
adalah membuat planning usaha. Di dalam planning usaha ini dijelaskan tentang latar
belakang usaha, jenis usaha, lokasi usaha, strategi pemasaran, jadwal kegiatan,
sumber dana, estimasi biaya yang diperlukan, penerimaan, dan keuntungan yang akan
didapatkan. Di samping itu, juga dicantumkan analisa kelayakan usaha yang akan
dijalankan.

3.3 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Membuat onde-onde imut dengan berbagai macam varian isi rasa
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen untuk
bisa memilih rasa yang mereka sukai
2. Menjual produk dengan harga terjangkau oleh masyarakat
3. Menyebarkan brosur yang berisikan tentang keunikan, keunggulan, serta
manfaat produk (onde-onde imut)
4. Menawarkan produk visa online dan juga secara langsung dengan teman
kuliah atau rekan kerja
3.4 Persiapan Usaha
Persiapan usaha yang dimaksud disini adalah mempersiapkan segala peralatan
yang dibutuhkan untuk memulai usaha onde-onde imut ini, termasuk didalamnya
adalah bagaimana merancang media promosi yang akan digunakan.

3.5 Memulai Usaha


Setelah semua persiapan diatas dilakukan dengan baik, barulah usaha onde-onde
imut ini bisa dimulai.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)


1 Peralatan penunjang
2 Bahan habis pakai
3 Lain-lain
Jumlah

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-K

No. Jenis Kegiatan Maret 2016 April 2016 Mei 2016


1 Persiapan proposal usaha
2 Survey usaha dan bahan baku
3 Pengadaan peralatan
4 Pengadaan media promosi
5 Menjalankan usaha
6 Pemasaran produk
Lampiran 1

Daftar Biodata Pelaksana Kegiatan serta Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ibanes Fajar Mukhibban
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program studi Pendidikan Geografi
4 NIM 1505823
5 Tempat dan Tanggal Lahir Gresik, 7 Mei 1997
6 E-mail ibanezmuchibban@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 082245557528

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN SMPN 3 Gresik SMAN 1 Kebomas
Sidokumpul II
Gresik
Jurusan - - IPS
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM Kewirausahaan.

Bandung, 1 Maret 2016

Pengusul,

Ibanes Fajar Mukhibban


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan penunjang
No Material Justifikasi Kuantitas Harga Total Harga Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)

1 Gerobak Peralatan 1 2.000.000,- 2.000.000,-


2 Kompor Gas Peralatan 1 200.000,- 200.000,-
3 Tabung gas 3 kg Peralatan 2 100.000,- 100.000,-
4 Wajan Peralatan 1 25.000,- 25.000,-
5 Nampan Peralatan 1 25.000,- 25.000,-
6 Timbangan Peralatan 1 150.000,- 150.000,-
7 Ember Peralatan 2 15.000,- 15.000,-
8 Mangkok Peralatan 2 5.000,- 5.000,-
9 Baskom Peralatan 1 15.000,- 15.000,-
10 Spatula Peralatan 1 15.000,- 15.000,-
11 Tempeh Peralatan 1 15.000,- 15.000,-
SUB TOTAL 2.685.000,-

2. Bahan habis pakai


No. Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Total Harga
Pemakaian (Rp)

1 Limbah singkong kering Bahan dasar 100 kg 5.000,- 500.000,-


2 Kacang hijau Bahan tambahan 100 kg 15.000 1500.000,-
3 Gula Bumbu 10 kg 12.000 120.000,-
4 Garam Bumbu 5 kg 5.000 25.000,-
5 Wijen Bahan tambahan 5 kg 5.000 25.000,-
6 Keju Bahan tambahan 5 kg 80.000 400.000,-
7 Selai Coklat Bahan tambahan 3 kg 60.000 180.000,-
8 Selai Strawberry Bahan tambahan 3 kg 60.000 180.000,-
9 Selai Blueberry Bahan tambahan 3 kg 60.000 180.000,-
10 Selai Nanas Bahan tambahan 3 kg 60.000 180.000,-
11 Minyak goreng Bumbu 80 kg 12.000 960.000
SUB TOTAL 4.225.000,-
3. Lain-lain
No Material Justifikasi Kuantitas Harga Total Keterangan
Pemakaian Satuan Harga
(Rp)
1 Leaflet+brosur Promosi 1 150.000,- 150.000,-
SUB TOTAL 150.000,-
TOTAL (KESELURUHAN) 4.375.000,-

Anda mungkin juga menyukai