Anda di halaman 1dari 41

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Studi Kelayakan Bisnis. Makalah ini disusun dengan tujuan
untuk lebih memahami tentang usaha swasta apakah dapat dikatakan
layak/tidak layak.

Pada kesempatan kali ini kami juga mengucapkan terima kasih


kepada Ibu Dr. Siti Rosyafah MM selaku dosen pembimbing Mata Kuliah
Studi Kelayakan Bisnis. Saya sangat menyadari makalah ini masih belum
menemukan kata sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun guna hasil yang lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi semua
pembaca, semoga apa yang kami bahas disini dapat dijadikan tambahan
ilmu pengetahuan teman – teman semua. Terima kasih.

ii
BAB I
LATAR BELAKANG

A. Alasan Dibangunnya Bisnis


1. Manja Cheese Tea Nologaten
Pengangguran merupakan masalah yang sangat kompleks karena
mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling
berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila
pengangguran tidak segera diatasi maka dapat menimbulkan kerawanan
sosial dan berpotensi mengakibatkan kemiskinan (BPS, 2007)
Permasalahan strategis di pemerintah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta tidak jauh berbeda dengan di pemerintah pusat, yakni masalah
tingginya pengangguran. Mengingat banyaknya jumlah angkatan kerja yang
muncul disetiap tahunnya, serta beberapa faktor seperti tingkat umr dan
inflasi di DIY membuat banyak masyarakat yang sulit mencari pekerjaan
atau yang disebut dengan pengangguran
Masalah pengangguran memang selalu menjadi suatu persoalan yang
perlu dipecahkan dalam perekonomian Negara Indonesia. Bertambahnya
jumlah penduduk yang semakin besar setiap tahunnya membawa akibat
bertambahnya jumlah angkatan kerja sama dengan jumlah orang yang
mencari pekerjaan akan meningkat. Angka pengangguran adalah presentase
jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja. Penduduk yang sedang
mencari pekerjaan tetapi tidak sedang mempunyai pekerjaan disebut
penganggur (Sumarsono, 2009).
Peningkatan Jumlah Kemiskinan dari tahun 2017-2018 disebabkan
oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengangguran. Melihat
peningkatan jumlah kemiskinan pada tahun 2018, mendorong owner untuk
membuka usaha dengan maksud mengurangi jumlah pengangguran di
Yogyakarta pada waktu itu. Owner memilih untuk usaha franchise Manja
Cheese Tea. Cheese Tea sebenarnya merupakan salah satu jenis minuman teh
racikan yang berasal dari Taiwan. Cheese Tea saat ini menjadi salah satu
minuman populer yang disukai oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak
hingga orang dewasa. Bahkan, jenis minuman ini cukup terkenal di
Tiongkok, Malaysia, dan Singapura. Sedangkan, di Indonesia meskipun
diminati namun belum banyak ditemukan. Sebenarnya, keju yang digunakan
dalam pembuatan minuman cheese tea bukan keju yang diparut melainkan
bentuknya cheese cream. Perpaduan antara teh dan cheese cream tersebut
yang menghasilkan rasa yang agak manis dan tentunya akan membuat sensasi
dilidah. Bisnis ini dipilih karena bisa menjangkau untuk berbagai kalangan.
2. Papoi Banana
Bisnis makanan memang tidak ada habisnya bahkan dapat dijadikan
sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Berbagai macam jenis makanan
bermunculan dengan ragam kreatifitas yang menarik dan unik. Makanan
biasa dikreasikan menjadi makanan yang memiliki cita rasa dan nilai jual
tinggi. Salah satunya adalah Papoi Banana yaitu salah satu jenis makanan
yang merupakan hasil olahan dari buah pisang.
Rasanya yang enak dan varian rasanya yang banyak mampu menarik
minat para konsumen. Keunikan Produk ini adalah produk dari segi bahan
dasarnya yaitu pisang dibuat dengan tepung terigu berkualitas tinggi yang
mudah di dapatkan. Keunggulan tersebut akan dimulai setelah memperoleh
informasi pasar nanti. Jika aneka rasa tersebut dapat dijalankan dan dapat
menarik minat dari konsumen maka mulailah melakukan inovasi dalam usaha
ini sehingga konsumen tidak akan merasa bosan. Adapun tempat penjualan
yang dicari yaitu lokasi yang ramai misalnya dekat sekolah, perumahan
ataupun dekat dengan jalan raya.
Selain meraih keuntungan, Papoi Banana berdiri atas dasar pemilik
yang memiliki hobby memasak dan memiliki asumsi “jika orang lain bisa
membuat usaha, mengapa saya tidak?”. Asumsi tersebut mendorong pemilik
untuk membuka usaha olahan pisang yang pada waktu didirikan usaha
tersebut, masih tergolong makanan baru dan tidak ada pesaing sejenis.

B. Kondisi Perusahaan
1. Manja Cheese Tea Nologaten
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, diketahui beberapa
informasi mengenai produktivitas, produksi, pemasaran, dan keuangan Manja
Cheese Tea Nologaten, secara umum perusahaan ini masih menggunakan
sistem produksi, pemasaran, dan pencatatan keuangan yang sudah mengikuti
perkembangan zaman
Alat yang digunakan adalah cup sealer. Alat ini sangat membantu produksi
agar efisien dan menghasilkan produk yang cukup. Namun, cup sealer
memiliki kendala yang sering di alami oleh karyawan, yaitu harus satu
persatu cup. Jika ada yang antrian pembeli, maka pembeli bisa menunggu
cukup lama karena alat hanya 1 dan pemasangan roll sealer harus satu
persatu cup.
2. Papoi Banana
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, diketahui beberapa
informasi mengenai produktivitas, produksi, pemasaran, dan keuangan Papoi
Banana, secara umum perusahaan ini masih menggunakan sistem produksi,
pemasaran, dan pencatatan keuangan yang masih sederhana.
Alat yang digunakan yaitu wajan, kompor, dan alat penggorengan
lainnya. Alat ini sudah cukup membantu Papoi Banana dalam memproduksi
produk olahan dalam jumlah besar maupun kecil. Usaha ini tidak
memerlukan alat lain yang terbilang modern. Karena, Papoi hanya
membutuhkan alat penggorengan saja.
C. Profil Perusahaan
C 1 Nama dan Alamat Perusahaan
1.Manja Cheese Tea Nologaten
Alamat Perusahaan : Jl. Nologaten No.93, Nologaten, Caturtunggal, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 5528 No. Tlp : +62 858-7926-
5675
2.Papoi Banana
Alamat Perusahaan : Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Karangbayam, Bantul, Kec.
Bantul, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta No. Tlp : +62 858-6536-6334
D.1 Visi Misi Perusahaan
i. Manja Cheese Tea Nologaten
Visi : Menjadikan minuman cepat saji asli Indonesia sebagai produk yang
berdaya saing tinggi dan menjadi konsumsi dunia.
Misi : Mempromosikan Manja Cheese Tea dan berusaha untuk memenuhi
harapan konsumen domestik maupun Internasional, Meningkatkan
kualitas produk dan sektor penunjang.
ii. Papoi Banana
Visi : Memanfaatkan dan meningkatkan hasil olahan pisang menjadi
produk makanan yang menarik dan bervariasi sehingga meningkatkan nilai
jual hasil olahan pisang yang dapat diterima masyarakat luas sebagai
alternative pengganti cemilan.
Misi : Memperkenalkan produk pisang berupa Papoi Banana kepada
konsumen, yaitu mempromosikan keunggulan produk dan manfaatnya bagi
tubuh, Meningkatkan kualitas produk dari bahan yang digunakann,
rasa,kebersihan produk, dan nilai gizi, Memperluas akses pemasaran produk.

D 2 Tujuan Perusahaan
1. Manja Cheese Tea Nologaten
Menjual Produk asli Indonesia. Karena, Manja Cheese Tea berasal
dari Bali, dan mendorong minuman cepat saji dalam negeri. Selain itu,
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
2. Papoi Banana
Membuka lapangan pekerjaan, mendapatkan penghasilan,
memanfaatkan dan meningkatkan hasil olahan pisang sebagai cemilan sehat
yang dapat diterima masyarakat.
D 3Target Perusahaan
1. Manja Cheese Tea Nologaten
Memiliki cabang yang lebih banyak dan masuk ke daerah terpencil (pedesaan) dan
menjadi minuman yang terkenal serta berkualitas.
2. Papoi Banana
- Menambah pengetahuan kewirausahaan dan ilmu pengetahuan
kewirausahaan dalam melakukan kegiatan usaha.
- Memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
- Memiliki cabang diberbagai kota.
D 4Lokasi
2. Manja Cheese Tea Nologaten
Lokasi terletak di Jl. Jl. Nologaten No.93, Nologaten, Caturtunggal, Kec.
Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55281
3. Papoi Banana
Lokasi terletak di Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Karangbayam, Bantul, Kec.
Bantul, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dekat dengan SMA 2 Bantu

E.4 Target Perusahaan


1. Manja Cheese Tea Nologaten
Memiliki cabang yang lebih banyak dan masuk ke daerah terpencil
(pedesaan) dan menjadi minuman yang terkenal serta berkualitas.
2. Papoi Banana
- Menambah pengetahuan kewirausahaan dan ilmu pengetahuan
kewirausahaan dalam melakukan kegiatan usaha.
- Memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
- Memiliki cabang diberbagai kota.
E.5 Waktu Operasional
1. Manja Cheese Tea
Nologaten
Senin - Minggu 10.00 -
22.000
2. Papoi Banana
Senin – Sabtu 14.00 - 21.00
E.6 Struktur Organisasi
1. Manja Cheese Tea Nologaten

Owner
Pekerja Pekerja

Gambar 4 Struktur Organisasi Manja Cheese Tea Nologate


2. Papoi Banana

Gambar 5 Struktur Organisasi Papoi Banana

E 7Tantangan Dan Peluang Bisnis


3. Manja Cheese Tea Nologaten
Tantangan Bisnis
1) Kompetitor yang semakin banyak
2) Banyak jenis minuman yang digemari oleh masyarakat selain Cheese
Tea
3) Persaingan globalisasi yang semakin meningkat
Peluang Bisnis
1) Selalu berinovasi dalam produktivitas, misal dalam varian rasa
2) Selalu memantau kondisi kompetitor saat ini untuk terus berinovasi
3) Melihat kondisi pasar yang ada

4. Papoi Banana
Tantangan Bisnis
a) Bahan aku pisang, mudah busuk
b) Papoi Banana adalah makanan yang tidak tahan lama
c) Saat pisang tidak terlalu matang, rasanya tidak terlalu manis dan kurang
d) enak dimakanAda produk lain yang diminati konsumen sudah
mulaibanyak pesaing
Peluang Bisnis
a) Bahan baku pisang, mudah didapat
b) Harga terjangkau
BAB II
ASPEK HUKUM
A.analisis Kesesuaian Bisnis dengan Hukum
Aspek hukum merupakan hal yang penting
untuk dipertimbangkan dalam sebuah proyek
termasuk proyek bisnis. Salah satu tujuan dari analisis
aspek hukum ialah untuk mengetahui legalitas suatu
bisnis. Legalitas ini diwujudkan dari bagaimana
ketepatan badan hukum yang sesuai dengan ide
bisnis. Dengan adanya legalitas ini dapat pula
dijadikan jaminan-jaminan untuk melakukan
pinjaman jika bisnis dibiayai dengan pinjaman.

1. Manja Cheese Tea Nologaten


Bentuk kegiatan usaha di Manja Cheese Tea
merupakan usaha perseorangan yang dikelola oleh
orang pribadi bernama Alfakhri. Dikarenakan Manja
Cheese Tea masih dikelola secara individu dan lokasi
usaha yang tidak begitu besar, bentuk usaha
perseorangan merupakan badan hukum yang tepat
jika dilihat dari kemampuan pengelolaan usaha dan
kegiatannya. Berdasarkan hasil wawancara, dapat
diketahui bahwa Manja Cheese Tea dipimpin oleh
Saudara Alfakhri sendiri, begitu pula dengan segala
pengelolaannya seperti pemasaran, produksi, maupun
keuangan semua di-handle oleh Saudara Alfakhri.
Sehingga dengan pengelolaan yang secara
keseluruhan dilakukan oleh Saudara Alfakhri sendiri.
Manja Cheese Tea Nologaten belum memiliki izin
usaha yang lengkap. Hanya ada izin sewa tempat, izin
lokasi secara lisan, dan IMB yang dipegang oleh
pemilik ruko. Bentuk usaha perorangan ini dapat
dikatakan tidak layak secara hukum.
2. Papoi Banana
Usaha Papoi Banana merupakan usaha
perseorangan yang dikelola oleh Saudara Fedelis.
Meskipun tergolong usaha perseorangan, pemilik
Papoi Banana berencana membuat usahanya menjadi
CV. Berdasarkan hasil wawancara, pemilik
mengutarakan akan sesegera mungkin mengubah
usaha perorangan ini menjadi CV. Dalam usahanya,
dibutuhkan waktu dan berkas-berkas yang harus
dilengkapi. Segala pengelolaan usaha ini di handle
oleh pemilik Papoi Banana sendiri. Pengelolaan yang
secara keseluruhan dilakukann oleh Saudara Fedelis.
Papoi Banana belum memiliki izin usaha yang
lengkap, hanya memiliki NPWP, izin lokasi secara
lisan, dan izin sewa tempat. Usaha ini dapat dikatakan
tidak layak secara hukum.

B. Analisis Kemampuan Memenuhi Perizinan


1. Manja Cheese Tea Nologaten
Dalam Usaha Perseorangan tidak terdapat
Peraturan Perundangan, yang diperlukan hanya izin
permohonan dari kantor perizinan setempat. Manja
Cheese Tea Nologaten hanya memiliki perizinan
untuk izin sewa tempat ke pemilik tanah.
2. Papoi Banana
Menurut peraturan perundangan, tidak ada
peraturan yang mengatur badan usaha perorangan,
hanya diperlukan izin permohonan dari kantor
perizinan setempat. Dari hasil observasi yang telah
kami lakukan, usaha Papoi Banana telah memiliki
persyaratan perizinan, yaitu NPWP karena dapat
dilihat dari fasilitas pelayanan online yang sudah
terdaftar di Go-food yang salah satu persyaratan
pendaftarannya memerlukan NPWP. Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan
kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal wajib pajak. Syarat untuk mendapatkan
NPWP pada usaha perorangan, hanya membutuhkan
foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih
berlaku atau foto kopi Kartu Keluarga (KK). Selain
itu, Papoi Banana memiliki perizinan untuk izin sewa
tempat ke pemilik tanah. Dengan perkembangan
usaha Papoi Banana yang cukup pesat, pemilik
menginginkan usahanya beralih ke badan usaha CV,
dan segala perurusan perizinan dan administrasi
masih berada dalam proses di Kemenhukam.

C. Analisis Badan Hukum


Manja Cheese Tea Nologaten dan Papoi
Banana merupakan perusahaan yang didirikan oleh
satu individu dan dijalankan secara perorangan.
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha
kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu
dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin
dan tata cara tententu. Semua orang bebas membuat
bisnis personal tanpa adanya batasan untuk
mendirikannya. Pada umumnya perusahaan
perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta
jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang
sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi
sederhana. Contoh perusahaan perorangan adalah
usaha kecil atau UKM (Usaha Kecil Menengah)
seperti bengkel, laundry, salon kecantikan, rumah
makan, persewaan komputer dan internet, toko
kelontong, tukang bakso keliling, dan pedagang
asongan. Ciri dan sifat perusahaan perseorangan :
a. relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
b. tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
c. tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
d. seluruh keuntungan dinikmati sendiri
e. sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
f. keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan
penghasilan yang lebih besar
g. jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
h. sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan
BAB III
ASPEK LINGKUNGAN
A. Analisis Lingkungan Operasional
Analisisnya adalah sebagai berikut : brand
image yang dilakukan oleh ketiga bisnis Cheese Tea
ini memiliki pertimbangan yang sama, yaitu yang
terbaik adalah Manja Cheese Tea Nologaten. Strategi
promosi ketiganya jika dibandingkan, yang terbaik
yaitu NOA Cheese Tea. Hal tersebut dapat terlihat
dari social media yang dimiliki oleh ketiga bisnis
tersebut. Kualitas produk yang paling baik diberikan
pada NOA Cheese Tea karena berdasarkan pendapat
kami sebagai konsumen yang pernah mencoba ketiga
brand tersebut, menyatakan rasa terenak adalah NOA
Cheese Tea. Daya saing harga antara NOA Cheese
Tea dan Manja Cheese Tea Nologaten lebih kuat
karena dianggap lebih murah atau sesuai dengan
sajian cheese teanya, untuk NOA Cheese Tea dinilai
paling mahal harganya untuk lingkungan lokasi yang
sama. Kemudahan yang didapat mempertimbangkan
tempat parkir dan kecepatan pelayanan yang
dirasakan konsumen. Menurut observasi penulis,
hasilnya adalah NOA Cheese Tea yang paling
memiliki kemudahan jika dibandingkan dengan
Manja Cheese Tea Nologaten dan Kedai turutut.
Posisi keuangan NOA Cheese Tea memiliki posisi
terbaik karena telah berpangalaman lebih dahulu
dalam hal bisnis makanan.
Analisisnya adalah sebagai berikut : Promosi
dan brand image yang dilakukan oleh ketiga bisnis
olahan pisang ini memiliki pertimbangan yang sama,
yaitu yang terbaik adalah Pisang Goreng Mande,
karena sudah memiliki 4 cabang.. Kualitas produk
yang paling baik diberikan pada Papoi Banana karena
berdasarkan pendapat kami sebagai konsumen yang
pernah mencoba ketiga brand tersebut, menyatakan
rasa terenak adalah Papoi Banana dengan tampilan
yang menarik dan bersih. Daya saing harga antara
Papoi Banana dan Pisang krezzz lebih kuat karena
dianggap lebih enak, bersih dan sajiannya menarik,
meskipun keduanya lebih mahal dari Pisang Goreng
Mande.
Kemudahan yang didapat mempertimbangkan
tempat parkir dan kecepatan pelayanan yang
dirasakan konsumen. Menurut observasi penulis,
hasilnya adalah Papoi Banana dan Pisang Goreng
Mande yang paling memiliki kemudahan jika
dibandingkan dengan Pisang krezz, karena lokasinya
juga berada di pinggir jalan raya. Posisi keuangan
Pisang Goreng Mande memiliki posisi terbaik karena
telah berpangalaman lebih dahulu dalam hal bisnis
makanan dan telah memiliki 4 cabang yang dimana
laporan keuangannya sangat terkoordinir. Lokasi
tempat makan Papoi Banana yaitu di Jl. Wahidin
Sudiro Husodo, Karangbayam, Bantul, Kec.Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
B. Analisis Lingkungan Dekat atau Industri
1. Manja Cheese tea Nologaten
Analisis kondisi lingkungan industri digunakan
untuk memperoleh jawaban apakah kondisi lingkungan
industri tersebut memungkinkan. Jika ditinjau dari
kegiatan usaha dan pemasaran lokasi bisnis, Manja Cheese
tea yang berada di Jalan Raya Nologaten, Caturtunggal,
Sleman, sangat potensial mengingat lokasi tersebut berada
di Jalan yang strategis yang banyak dilalui orang dan dari
segi transportasi juga mudah bahan baku utama Manja
Cheese tea mudah didapat karena dikirim langsung
dari Franchise.

2. Papoi Banana
ika ditinjau dari kegiatan usaha dan
pemasaran lokasi bisnis, Papoi Banana yang berada di
Jalan Raya Dr. Wahidin Sudirohusodo sangat
potensial mengingat lokasi tersebut berada di Jalan
Raya Bantul yang strategis dan dari segi transportasi
juga mudah
BAB IV
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
A. Analisis Potensi Pasar
Berdirinya suatu usaha dan tetap bertahannya usaha di
dalam pasar ketika usaha tersebut sudah dapat melihat
potensi dan mengoptimalkan potensi yang dia miliki
baik berupa permintaan, potensi sumber daya, potensi
konsumen yang ia bidik hingga potensi peingkatan
kualitas dari usaha tersebut.
Terutama untuk potensi pasar, apabila usaha tersebut
telah berhasil membidik sasaran konsumennya, dapat
mengambil momen tertentu, dan dapat terus
berinovasi atas produk yang dihasilkan dengan
mengikuti perkembangan zaman maka suatu usaha
dapat dipastikan dapat bertahan. Untuk menjamin
kelancaran proses produksi, tersedianya bahan baku
dan berkualitas dari pemasok harus diperhatikan.
Semua biaya yang dikelurkan untuk memperoduksi
produk ini juga haris tertutupi oleh pendapatn yang
diperoleh dan mencapai keuntungan. Permintaan dan
penawaran akan produk yang dihasilkan sangat
menentukan keberhasilan suatu perusahaan, ketika
suatu bisnis mampu memenuhi permintaan yang ada
di pasar dan memberikan penawaran yang lebih
(semisal dengan variasi produk) dari permintaan yang
ada maka dapat dikatakan sutau usaha telah mampu
memegang potensi pasar.

1. Manja Cheese Tea Nologaten


Faktor produksi dari Manja Cheese Tea sampai saat ini
tidak mengalami kendala, khususnya pada
penyediaan bahan baku karena Manja Cheese Tea ini
merupakan usaha Franchise jadi bahan baku
langsung terpercaya, ambil dari pusatnya Sehingga
dalam hall ketersediaan bahan baku tidak perlu di
khawatirkan lagi.

2. Papoi Banana
Faktor produksi dari Papoi Banana sampai saat ini tidak
mengalami kendala, khususnya pada penyediaan
bahan baku. Sampai saat ini Papoi Banana teah
memiliki 2 tempat pemasok pisang yang terpercaya.
Selain itu, bahan-bahan yang digunakan untuk
membuat produk juga mudah di peroleh di Jogja ini
karena merupakan bahan- bahan yang umum
dijumpai di pasaran.
Analisis Persaingan
Dalam pasar, persaingan menjadi salahsatu hal yang
dapat dianggap sebagai penghambat suatu usaha atau
dapat pula ditafsirkan sebagai suatu kesempatan,
dalam hal ini dengan adanya pesaing dapat
meningkatkan semangat produksi dan semangat
untuk terus berinovasi agar produk tersebut tetap
mengikuti perkembangan dan dapat bersaing dengan
produk- produk lainnya.Dengan begitu, tidak semua
persaingan pasar mengakibatkan sesuatu yang buruk.
B. Analisis Proyeksi Permintaan Potensial
1. Manja Cheese Tea Nologaten
Berdasarkan hasil wawancara dengan Saudara Alfakhri, rata – rata penjualan
Manja Cheese Tea perharinya 20 – 25 cup.
2. Papoi Banana
Berbeda dengan usaha Manja Cheese Tea, berdasarkan hasil wawancara
dengan Saudara Fedelis, jumlah permintaan papoi Banana ini setiap harinya
relatif sama. Pada 3 bulan awal berdirinya usaha, bisnis ini telah berhasil
menjual sekitar 1000 box papoi banana. Namun pada bulan ini, karena telah
memasuki bulan puasa, jumlah penjualan papoi sedikit menurun dikarenakan
jam buka papoi yang semakin sore dan mungkin minat beli oleh konsumen
juga menurun.

C. Analisis Strategi Pemasaran untuk Mencapai Permintaan Potensial


Pemasaran menjadi sesuatu yang penting dikedepankan dan perlu diberikan
perhatian lebih, karena dengan pemasaran produk yang baik, akan membantu
memudahkan untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang maksimal.
1. Manja Cheese Tea
Meskipun Manja Cheese Tea in merupakan usaha frenchaise yang
mungkin banyak orang sudah tahu, namun untuk memperkenalkan usaha
yang ada di nologaten ini pemilik (Alfakhri) tetap memperkenalkan
produknya melalui Instagram, GoFood dan GrabFood. Media pemasaran
Manja Cheese Tea ini dapat dikatakan sudah lumayan baik karena strategi
pemasaran yang ada tidak hanya dari mulut ke mulut (personal selling) atau
promosi oleh konsumen (Public Relation) namun sudah menggunakan
perkembangan teknologi yag ada saat ini.
Pemilihan tempat usaha ini juga kami rasa strategis karena dekat
dengan jalan raya dan mudah dijangkau karena di pinggir jalan dengan
tempat makan yang luas dan tempat parkir yang luas. Selain itu, di sepanjang
Jl Nologaten ini juga belum banyak cheese tea padahal dilewati banyak
mahasiswa dan banyak pengguna jalan lain sehingga memiliki peluang lebih
untuk membeuka usaha.
Cara pemasaran yang dapat dilakukan dan biasanya juga termasuk
salah satu hal yang sangat mempengaruhi yaitu penetapkan harga yang tepat
bagi para konsumen. Manja Cheese Tea dalam menetapkan harga produk
dapat dikatakan memakai metode Cost Plus Pricing (Penetapan harga biaya
plus), penetapan harga produk yang ada ditentukan berdasarkan bahan baku,
bahan pelengkap, laba yang di inginkan dan dengan memperhatikan biaya
tenaga kerja. Dalam 1 produk menghabiskan biaya produksi sebesar Rp
7.920,00.
2. Papoi Banana
Sekarang ini sarana pemasaran yang dapat digunakan yaitu media social
seperti Instagram, twitter, melalui poster, pamflet, radio televise dan
sebagainya. Saudara Fedelis Priantoro sekarang ini memilih menggunakan
Instagram dan pamflet untuk mempromosikan. Selain itu, Papoi Banana juga
dapat ditemui di Aplikasi GoFood. Media pemasaran Papoi Banana ini dapat
dikatakan sudah lumayan baik karena strategi pemasaran yang ada tidak
hanya dari mulut ke mulut (personal selling) atau promosi oleh konsumen
(Public Relation) namun sudah menggunakan perkembangan teknologi yag
ada saat ini. Selain itu, pemilihan tempat untuk mendirikan outlet kami rasa
juga lumayan strategis karena berada di pinggir jalan yang dilalui banyak
pengguna jalan dan juga dekat dengan sekolah-sekolah, rumah sakit dan
tempat untuk mengakses wifi (Telkom).

D.Strategi Pemasaran

1. Manja Cheese tea


Masyarakat semua kalangan yang melintasi Jalan Raya Nologaten,
Caturtunggal,Sleman. Bisnis Manja Cheese tea menyasar konsumen dari
kalangan anak muda atau remaja karena dari segi lokasi Manja Cheese tea
dekat dengan pusat pendidikan terutama Kampus. Namun banyak juga
konsumen dari kalangan orang dewasa menjadi sasaran karena daerah bisnis
tersebut juga terdapat pusat perkantoran. Manja Cheese tea melihat peluang
bisnis dari fenomena gaya hidup masyarakat saat ini terutama anak muda
yang menyukai sesuatu produk olahan produk yang sedang trend. Banak saat
ini olahan makanan dan minuman yang menggunakan keju atau cheese
sebagai campuran atau bahan utama produkna sehingga hal ini membuat
bisnis Manja Cheese tea dapat digemari. Masyarakat umum baik laki-laki
ataupun perempuan dari usia 14- 50 tahun menjadi target konsumen bisnis
Manja Cheese tea. Manja Cheese tea merupakan produk olahan minuman
dengan cheese atau krim keju sebagai bahan campuranna. Manja Cheese tea
memiliki keunikan yang membedakan dengan minuman cheese lainnya
terutama dalam keju nya ang lebih banyak. Varian rasa Manja Cheese tea
juga beragam dan memiliki nama yang unik, mulai dari Green tea, milo,
chocolate Lava, taro Gemini Modnight Blue, Coffe Unicorn Summer Part,
Camouflage,dll. Dalam hal harga, Manja Cheese tea juga cukup terjangkau
dengan kualitas yang baik bagi para pelaja
BAB V
ASPEK MANAJEMEN
A. Analisis Lokasi Bisnis
1. Manja Cheese Tea Nologaten
Lokasi pabrik/tempat produksi bisnis Manja Cheese Tea Nologaten cenderung relatif
dekat dengan pasar atau konsumen,dari segi sumber ketenagakerjaan juga mudah di
dapat, dan tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mempermudah proses
produksi juga relatif baik. Selain itu, lokasi bisnis tersebut juga banyak dilalui
pengendara dan disepanjang Jalan Nologaten juga belum ada usaha bisnis serupa. Manja
Cheese Tea mempertimbangkan letak pabrik, gudang, dan kantor dekat dengan pasar agar
dapat menekan biaya produksi pada bahan baku.
Manja Cheese Tea Nologaten merupakan industri pengolahan kecil dan tidak
memerlukan banyak tenaga kerja Manja Cheese Tea Nologaten memiliki dua orang
karyawan yang bertugas sebagai penyaji dan juga kasir. Selain itu, kualitas serta
pengalaman pegawai dalam memproduksi barang tidak menjadi syarat dalam merekrut
tenaga kerja karena tidak memerlukan keahlian khusus. Berdasarkan observasi yang telah
dilakukan, ketesediaan sarana dan prasarana publik disekitar usaha Manja Cheese Tea
Nologaten relatif baik. Akses jalan raya yang sudah teraspal dan lokasi bisnis tepat di
depan jalan raya dapat menekan waktu perjalanan dan biaya pengantaran bahan baku.
Ketersediaan sumber energi listrik dan air untuk kegiatan produksi sudah mencukupi.

2. Papoi Banana
Lokasi bisnis adalah lokasi di mana bisnis tersebut dijalankan, baik lokasi
untuk lahan pabrik maupun lokasi untuk perkantoran. Lokasi usaha Papoi
Banana ditentukan atas dasar jenis usaha yang dijalankan, lokasi
pabrik/tempat produksi cenderung relatif dekat dengan bahan baku, sumber
ketenagakerjaan juga mudah di dapat, dan tersedianya sarana dan prasarana
yang dibutuhkan untuk produksi relatif baik.
Papoi Banana terletak di Jalan raya Dr. Wahidin
Sudirohusodo, Bantul, yogyakarta . Letak lokasi bisnis juga sangat
strategis dan dekat dengan pasar atau konsumen karena berada di
pinggir jalan raya dan juga dekat dengan pusat perkantoran, rumah
sakit, dan sekolahan. Papoi Banana mempertimbangkan letak pabrik,
gudang, dan kantor dekat dengan pasar agar dapat menekan biaya
produksi pada bahan baku.
Papoi Banana merupakan industri pengolahan kecil sehingga,
tidak memerlukan banyak tenaga kerja. Selain itu, kualitas serta
pengalaman pegawai dalam memproduksi barang tidak menjadi syarat
dalam merekrut tenaga kerja karena dalam mengolah pisang Papoi
tidak memerlukan keahlian khusus dan bisa di pelajari. Berdasarkan
observasi yang telah dilakukan, ketesediaan sarana dan prasarana
publik disekitar Papoi Banana relatif baik. Akses jalan raya yang
sudah teraspal dan lokasi bisnis tepat di depan jalan raya dapat
menekan waktu perjalanan dan biaya pengantaran bahan baku.
Ketersediaan sumber energi listrik dan air untuk kegiatan produksi
sudah mencukupi.

B. Analisis Ketersediaan Mesin


1. Manja Cheese Tea Nologaten
Manja Cheese Tea Nologaten memiliki mesin yang digunakan
untuk memproduksi, terdapat satu mesin alat produksi yang
digunakan. Mesin yang digunakan merupakan alat produksi yang
bernama Cup Sealer, gunanya untuk menutup gelas plastik yang
digunakan untuk menajikan minuman. Berdasarkan observasi yang
telah dilakukan berikut ini merupakan mesin pembantu dalam
pengerjaan produk minuman Manja Cheese Tea Nologaten
Gambar 9 Peralatan yang digunakan oleh Manja Cheese Tea
Nologaten

2. Papoi Banana
Bisnis Papoi Banana tidak memiliki mesin khusus
untuk memproduksi olahan pisang Papoi Banana,
peralatan yang digunakan hanya peralatan masak biasa,
seperti wajan,kompor,penggorengan,dll

C. Analisis Layout Pabrik


1. Manja Cheese Tea Nologaten

Tempat cuci
tangan

Dispenser Kursi Kursi Toilet


dan dan
meja meja
Kursi Kursi
Tempat melayani dan dan
penjual dan meja meja Kasir
membuat

Gambar 10 Layout Usaha Manja Cheese Tea Nologaten

Tata letak Manja Cheese Tea Nologaten dirancang dengan


produk, proses, sumber daya, dan lokasi sehingga dapat
mengefisiensikan operasi Manja Cheese Tea Nologaten. Layout yang
digunakan oleh Manja Cheese Tea Nologaten merupakan Layout
kelompok, dimana masing-masing mesin dan peralatan yang memuat
serangkaian komponen dikelompokan pada suatu tempat.

47 49
2. Papoi Banana
Layout pabrik merupakan keseluruhan bentuk dan
penempatan fasilitas- fasilitas yang diperlukan dalam
proses produksi. Tata letak Papoi Banana dirancang
dengan layout produk atau garis dimana mesin-mesin
atau peralatan disusun berdasarkan urutan proses yang
diperlukan untuk produk ang akan dibuat sehingga dapat
mengefisiensikan operasi pengolahan produk. Layout
yang digunakan oleh Papoi Banana merupakan gabungan
tata letak gudang, kantor dan produk. Kantor, gudang,
dan tempat produksi berada dalam satu kawasan atau satu
tempat, sehingga memudahkan pengelola dalam
mengelola dan mengefisiensikan biaya sewa dan atau
pembangunan gedung tertentu.
Gambar 11 Layout Usaha Papoi Banana
Keterangan : kursi dan meja tempat pembeli duduk berada diluar
Tempat peralatan
Tempat memasak
dapur

Tempat
Pintu Packing

Tempat melayani penjual

Kursi dan Kursi dan


meja meja

Lahan

(outdoor)

47
Aspek teknis dan teknologi dalam bisnis Manja Cheese tea
memiliki nilai evaluasi yang relative baik. Dalam hal Kondisi
rencana lokasi bisnis dapat dikatakan baik. Manja Cheese tea
Nologaten memiliki lokasi bisnis yang strategis di pinggir Jalan
raya. Lokasi geografis serta bahan baku yang dekat membuat bisnis
Manja Cheese tea Nologaten dekat dengan sasaran / target
konsumen, ketersediaan mesin seperti Cup sealer dan peralatan
lainnya yang mendukung bisnis sangat memudahkan dalam hal
efisiensi produksi.
Bisnis Manja Cheese tea Nologaten memiliki tata letak layout
yang cukup strategis dan baik. Maka dapat disimpulkan, bisnis Manja
Cheese tea Nologaten memilki rata-rata penilaian 3,8 yang dapat
dikatakan kurang layak karena masih terdapat beberapa sub aspek
yang memiliki nilai kurang dari 3, yaitu kemampuan memproduksi
produk secara optimal.
Aspek teknis dan teknologi dalam bisnis Papoi Banana
memiliki nilai evaluasi yang kurang baik. Dalam hal Kondisi rencana
lokasi bisnis dapat dikatakan baik. Papoi Banana memiliki lokasi
bisnis yang strategis di pinggir Jalan raya. Lokasi geografis serta
bahan baku yang dekat membuat bisnis Papoi Banana dapat menekan
biaya produksi dan ongkos bahan baku. Dalam hal mesin dan
peralatan tidak ada yang khusus digunakan untuk membantu proses
pengolahan pisang dan tidak membutuhkan alat yang khusus. Bisnis
Papoi Banana memiliki tata letak layout yang cukup strategis dan
baik. Maka dapat disimpulkan, bisnis Papoi Banana memiliki rata-rata
penilaian 4 yang dapat dikatakan belum layak, karena masih ada
aspek yang nilainya. Pada Aspek Teknis dan Teknologi, Manja
Cheese Tea Nologaten dan Papoi Banana tidak layak.

47
BAB VII
ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA
MANUSIA
A. Analisis Penjadwalan Proyek
1. Manja Cheese Tea Nologaten
Papoi banana mulai didirikan sejak Bulan Februari 2018. Namun
dalam hal penjadwalan proyek Manja Cheese Tea belum
memperhatikan atau menetapkan waktu yang pasti dan
menyusunnya dalam timeline.
2. Papoi Banana
Papoi banana mulai didirikan sejak Bulan Desember 2018.
Namun dalam hal penjadwalan proyek Papoi Banan belum
memperhatikan atau menetapkan waktu yang pasti dan
menyusunnya dalam timeline.
B. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
1. Manja Cheese Tea Nologaten
Tenaga kerja merupakan penentu berjalannya suatu proses
produksi agar waktu dan biaya yang dikeluarkan menjadi efektiv
dan efisien. Saat ini papoi Banana masih dikerjakan sendiri oleh
pemilik dengan dibantu 2 orang tenaga kerja.
2. Papoi Banana
Tenaga kerja merupakan penentu berjalannya suatu proses
produksi agar waktu dan biaya yang dikeluarkan menjadi efektiv
dan efisien. Saat ini papoi Banan masih dikerjakan sendiri oleh
pemilik dengan dibantu 1 oang tenaga kerja.

Owner

Pekerja Pekerja

Gambar 12 Struktur Organisasi Manja


Cheese Tea Nologaten

73
1. Papoi Banana
Untuk saat ini, owner masih merangkap beberapa posisi
dengan dibantu 1 pegawainya.

Gambar 13 Struktur Organisasi Papoi


Banana

73
BAB VIII

ASPEK
KEUANGAN

A. Analisis Kebutuhan Investasi


Identifikasi dalam aspek kebutuhan investasi diantaranya
adalah item investasi, jumlah setiap aspek investasi, harga per unit
investasi, dan umur ekonomis sehingga nilai investasi untuk tahun
pertama dan tahun-tahun beikutnya dapat diproyeksikan.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan tidak terdapat data biaya
persiapan perizinan maupun nilai investasi gedung dan peralatan.

1. Manja Cheese Tea Nologaten


Kebutuhan tenaga kerja Manja Cheese Tea Nologaten 2
orang untuk melayani pemesanan sekaligus juga menjadi kasir.
Berdasarkan data IMB diketahui Luas Tanah sebesar 60 m 2 dan
Luas Bangunan 24 m2.

2. Papoi Banana
Kebutuhan tenaga kerja Papoi Banana hanya ada 1 orang
untuk melayani pemesanan sekaligus juga menjadi kasir.
Berdasarkan data IMB diketahui Luas Tanah sebesar 11 m 2 dan
Luas Bangunan 9 m2.

B. Analisis Kebutuhan Modal Kerja


1. Manja Cheese Tea Nologaten
Hal-hal yang perlu diidentifikasi terlebih dahulu adalah item
modal kerja, jumlah setiap item modal kerja, harga per unit modal
kerja, dan asumsi pertumbuhan harga item modal kerja untuk
memproyeksikan nilai modal kerja pada tahun-tahun berikutnya.
Item-item tersebut meliputi biaya personal, biaya kantor, biaya
gedung dan instalasi, dan pembelian bahan per minggu. Dari
keseluruhan item yang dapat diidentifikasi adalah biaya yang
dikeluarkan yaitu sebesar Rp 5.876.000 dengan jumlah 300 cup
cheese tea.

73
Tabel 13 Kebutuuhan Modal MAnja
Cheese Tea Nologaten

No. Kebutuhan Jumlah No. Sumber Jumlah


Permodalan
Investasi Rp 9.209.000 1 Modal Rp13.086.000
1
Sendiri
2 Biaya Operasional Rp4.490.000 2 Modal Rp -
Asing
3 Cadangan Rp -
Total Rp13.086.000 Total Rp13.086.000

2. Papoi Banana
Hal-hal yang perlu diidentifikasi terlebih dahulu adalah item
modal kerja, jumlah setiap item modal kerja, harga per unit modal
kerja, dan asumsi pertumbuhan harga item modal kerja untuk
memproyeksikan nilai modal kerja pada tahun-tahun berikutnya. Item-
item tersebut meliputi biaya personal, biaya kantor, biaya gedung dan
instalasi, dan pembelian bahan per minggu. Dari keseluruhan item
yang dapat diidentifikasi adalah biaya yang dikeluarkan yaitu sebesar
Rp 1.476.000,00. dengan jumlah 72 box Banana.
Tabel 14 Kebutuhan Permodalan Papoi Banana

No. Kebutuhan Jumlah No. Sumber Jumlah


Permodalan
Investasi Rp11.995.000 1 Modal Rp12.526.000
1
Sendiri
2 Biaya Operasional Rp531.000 2 Modal Rp -
Asing
3 Cadangan Rp -
Total Rp12.526.000 Total Rp12.526.000

73
C. Analisis Biaya Operasional
Pengertian dari biaya operasi menurut Jusuf (2008), adalah
Biaya operasi atau biaya operasional adalah biaya-biaya yang tidak
berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan
dengan aktivitas operasi perusahaan sehari-hari.
Biaya operasional adalah biaya yang tidak berhubungan
langsung dengan produk, sebab biaya operasional berkaitan dengan
aktivitas operasi perusahaan dan dapat dibebankan secara langsung
maupun secara tidak langsung. Biaya operasional meliputi biaya
tetap dan biaya variabel, jumlah biaya variabel tergantung pada
volume penjualan atau proses produksi, jadi mengikuti peningkatan
atau penurunannya. Sedangkan, biaya tetap selalu konstan
meskipun volume penjualan produksi meningkat atau
turun.Singkatnya biaya operasional merupakan biaya yang harus
dikeluarkan agar kegiatan atau operasi perusahaan tetap berjalan.
C.1. Biaya produksi
Biaya produksi meliputi semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi produksi yaitu semua biaya dalam rangka
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap dijual.
Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok, yaitu:
a. Biaya bahan baku
Biaya bahan baku adalah harga perolehan berbagai macam
bahan baku yang dipakai dalam kegiatan pengolahan produk.
b. Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung dalah balas jasa yang diberikan
oleh perusahaan, kepada tenaga kerja langsung dan manfaatnya
dapat diidentifikasikan kepada produk tertentu.
c. Biaya overhead pabrik
Biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik
adalah seluruh biaya yang digunakan untuk mengkonversi bahan
baku menjadi produk jadi, selain bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung.

73
1. Manja Cheese Tea Nologaten `
Berikut ini merupakan data Biaya Produksi yang diperoleh dari
pencatatan sederhana Saudara Alfakhri terhadap usaha Manja Cheese
Tea Nologaten:
Tabel 15 Biaya Produksi Manja Cheese Tea Nologaten

Biaya Bahan Baku


No Keterangan Kuantitas Harga Jumlah
1 Green tea 100 Rp 3.000 Rp 300.000
2 Thai tea 50 Rp 3.000 Rp 150.000
3 Taro 50 Rp 3.000 Rp 150.000

4 Coklat 50 Rp 2.500 Rp 125.000


5 Coffee 50 Rp 2.500 Rp 125.000
7 Sedotan (100) 3 Rp 15.000 Rp 45.000
8 Susu carnation 12 Rp 9.500 Rp 114.000
9 Cheese cream 2 Rp 55.000 Rp 110.000
10 Bubble 2 Rp 30.000 Rp 60.000
11 Gelas 300 Rp 500 Rp 150.000
12 Plastik tenteng 1 Rp 30.000 Rp 30.000
Plastik kresek
13 (25) 12 Rp 20.000 Rp 240.000
Sarung tangan
14 plastik 4 Rp 12.000 Rp 48.000
15 Es batu 6 Rp 10.000 Rp 60.000
16 Whipped cream 3 Rp 107.000 Rp 321.000
17 Gula pasir /kg 24 Rp 13.000 Rp 312.000
18 Air / galon 6 Rp 6.000 Rp 36.000
TOTAL Rp 2.340.000
Biaya Tenaga Kerja

No Kuantitas Biaya Jumlah

73
Rp
1 2 1.000.000 Rp 2.000.000
Biaya Overhead
No Keterangan Kuantitas Harga Jumlah
1 Biaya Listrik 1 bulan Rp 150.000 Rp 150.000
TOTAL BIAYA PRODUKSI Rp 4.490.000

2. Papoi Banana
Berikut ini merupakan data Biaya Produksi yang diperoleh
dari pencatatan sederhana Saudara Fedelis terhadap usaha Papoi
Banana :
Tabel 16 Total Biaya Produksi Papoi Banana

Biaya Bahan Baku


No Keterangan Kuantitas Harga Jumlah
1 Pisang 4 sisir Rp 21.000 Rp 84.000
2 Tepung /kg 3 Rp 7.000 Rp 21.000
3 Gula pasir /kg 2 Rp 13.000 Rp 26.000
4 Tepung panir /kg 5 Rp 16.000 Rp 80.000
5 Coklat 4 Rp 50.000 Rp 200.000
6 Minyak 1 Rp 15.000 Rp 15.000
TOTAL Rp 426.000
Biaya Tenaga Kerja

No Kuantitas Biaya Jumlah


Rp
1 1 800.000 Rp 800.000
TOTAL BIAYA PRODUKSI Rp 1.226.000

C.2.Biaya non produksi


Dengan semakin tajamnya persaingan dan perkembangan
teknologi yang semakin pesat mengakibatkan biaya non produksi
menjadi semakin penting. Sehingga manajemen berkewenangan untuk
mengendalikan informasi mengenai kegiatan dan biaya non produksi
73
tersebut. Pada umumnya, biaya non produksi dapat digolongkan

73
Biaya administrasi dan umum

Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan


produksi dan pemasaran produk, contoh biaya ini adalah
biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi,
personalia, dan bagian hubungan masyarakat biaya
pemeriksanaan akuntan, biaya fotocopy.

1. Manja Cheese Tea Nologaten


Berikut ini merupakan data Biaya non produksi yang
diperoleh dari pencatatan sederhana Saudara Alfakhri terhadap usaha
Manja Cheese Tea Nologaten:

Tabel 17 Biaya Non Produksi Manja Cheese Tea Nologaten

Biaya Pemasaran
No Keterangan Kuantitas Biaya Jumlah
1 Banner 1 Rp 150.000 Rp 150.000
2 X-banner 1 Rp 80.000 Rp 80.000
JUMLAH Rp 230.000

2. Papoi Banana
Berikut ini merupakan data yang diperoleh dari pencatatan
sederhana Saudara Fedelis terhadap usaha Papoi Banana:

Tabel 18 Biaya Non Produksi Papoi Banana

Biaya Pemasaran
No Keterangan Kuantitas Biaya Jumlah
Rp
1 Banner 1 200.000 Rp 200.000

73
D. Analisis Struktur Permodalan
a) Manja Cheese Tea Nologaten
Modal usaha awal yang digunakan Saudara Alfakhri sebesar Rp
13.085.000,00
yang diperoleh melalui uang pribadi.
b) Papoi Banana
Modal usaha awal yang digunakan Saudara Fedelis sebesar Rp 12.526.000,00
yang diperoleh melalui uang pribadi.
E. Analisis Rasio Kelayakan
Keuangan
1. Manja Cheese Tea
Nologaten
Data yang di dapatkan dari hasil wawancara bahwa modal
awal yang digunakan untuk melakukan usaha Manja Cheese Tea
Nologaten ini sebesar Rp 13.085.000,00. Dengan rincian produk
serta harga yang tertera adalah:
Tabel 19 Data Penjualan Manja Chese Tea Nologaten

Nama Q P Jumlah
Green Cheese 3600 Rp 11.000 Rp 39.600.000
Tea
Cheese Tea 2160 Rp 11.000 Rp 23.760.000
Cheese 1440 Rp 11.000 Rp 15.840.000
Chocolate
Cheese Lava 720 Rp 11.000 Rp 7.920.000
Cheese Taro 1080 Rp 11.000 Rp 11.880.000
Total Rp 99.000.000

Dalam satu tahun produksi dengan rincian produk diatas,


dengan diasumsikan semua produk dalam satu tahun semua
produk terjual maka arus kas yang di dapatkan per tahun sebesar
Rp 99.000.000,00 sedangkan untuk besaran bunga yang
diterapkan di Indonesia saat ini sebesar 6,00 %, besaran bunga
ini mengacu pada Bunga BI Rate. Maka dengan data yang ada
dapat di hitung indikator
– indikator aspek keuangan untuk dapat mengetahui kelayakan
Manja Cheese Tea Nologaten dinilai dari aspek keuangan.

73
Tabel 20 Biaya Investasi Manja Cheese Tea Nologaten

Umur
No Item Unit Satuan Nilai Ekonomis
1 Booth 1 Rp 5.300.000 Rp 5.300.000 1
2 Roll banner 1 Rp 325.000 Rp 325.000 1
3 Cup sealer 1 Rp 920.000 Rp 920.000 5
4 Dispenser 1 Rp 255.000 Rp 255.000 3
Toples Varian
5 Kecil 9 Rp 11.000 Rp 99.000 1
Toples besar
wadah cheese
6 Cream 1 Rp 34.000 Rp 34.000 1
Toples besar
7 wadah bubble 1 Rp 34.000 Rp 34.000 1
Toples besar
8 wadah centong 1 Rp 26.000 Rp 26.000 1
Gelas Stainless
9 Kecil 3 Rp 12.000 Rp 36.000 1
Sendok stainless
10 Kecil 6 Rp 9.500 Rp 57.000 1
Tempat sedotan
11 Stainless 1 Rp 28.000 Rp 28.000 1
12 Teko 3 Rp 135.000 Rp 405.000 1
13 Ember 1 Rp 16.000 Rp 16.000 1
14 Seragam 2 Rp 52.000 Rp 104.000 1
15 Kanebo 1 Rp 27.000 Rp 27.000 1
16 Saringan 2 Rp 25.000 Rp 50.000 1
17 Gelas takar 2 Rp 18.000 Rp 36.000 2
18 Centong Es 1 Rp 15.000 Rp 15.000 1
19 Centong Cheese 1 Rp 20.000 Rp 20.000 1
Timbangan
20 Digital 1 Rp 157.000 Rp 157.000 5
21 ID CARD 2 Rp 45.000 Rp 90.000 1
22 Centong bubble 1 Rp 15.000 Rp 15.000 1
23 Hand mixer 1 Rp 250.000 Rp 250.000 5

73
24 Termos es batu 1 Rp 125.000 Rp 125.000 2
Sendok takar
25 (4pcs) 1 Rp 65.000 Rp 65.000 1
26 termos air panas 2 Rp 145.000 Rp 290.000 2
27 Menu 2 Rp 50.000 Rp 100.000 1
28 Kursi 2 Rp 65.000 Rp 130.000 3
29 Pembuka kaleng 1 Rp 140.000 Rp 140.000 2
TOTAL
INVESTASI Rp 9.149.000

Tabel 21 Perhitungan ARR Manja Cheese Tea Nologaten

TAHUN ARUS KAS


0 Rp13.085.000
1 Rp99.000.000
2 Rp99.000.000
3 Rp99.000.000
4 Rp99.000.000
5 Rp99.000.000
Rata-rata
EAT Rp99.000.000
Rata-rata
Investasi Rp9.209.000
ARR 10,75

Tabel 22 Perhitungan Payback Period Manja Cheese Tea Nologaten

PAYBACK
BULAN CASH FLOW PERIODE
NILAI
INVESTASI /
1 Rp 8.250.000 CASH FLOW

73
2 Rp 8.250.000 0,093020202
3 Rp 8.250.000
4 Rp 8.250.000
5 Rp 8.250.000
6 Rp 8.250.000
7 Rp 8.250.000
8 Rp 8.250.000
9 Rp 8.250.000
10 Rp 8.250.000
11 Rp 8.250.000
12 Rp 8.250.000
TOTAL Rp 99.000.000

Payback minimum yang diharapkan adalah 1 tahun sesuai


dengan umur ekonomis tercepat dari salah satu item investasi.
Menurut tabel payback period yang dihitung dengan Microsoft Excel
tersebut, dapat diperoleh bahwa lama pengembalian investasi Manja
Cheese Tea Nologaten adalah 1 bulan 3 hari. Waktu tersebut lebih
cepat daibandingkan payback minimumnya. Maka dari itu investasi
dikatan layak berdasarkan perhitungan payback period.
Tabel 23 Tabel Perhitungn NPV Manja Cheese Tea

BULAN CASH FLOW


1 Rp 8.250.000
2 Rp 8.250.000
3 Rp 8.250.000
4 Rp 8.250.000
5 Rp 8.250.000
6 Rp 8.250.000
7 Rp 8.250.000
8 Rp 8.250.000
9 Rp 8.250.000
10 Rp 8.250.000
11 Rp 8.250.000
12 Rp 8.250.000
TOTAL Rp 99.000.000
NPV Rp 85.915.000

73
Asumsi suku bunga yaitu dari BI Rate yaitu 6%. Berdasarkan
perhitungan dengan Microsoft Excel, diperoleh tabel di atas yang
menunjukan bahwa NPV bernilai positif sehingga dapat dikatakan
investasi dapan memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan
dengan rate of return minimum yang diinginkan.
Tabel 24Rekapan Perhitungan Aspek Keuangan Manja Cheese Tea Nologaten

PP 0.09
NPV Rp85.915.000
PI 10,75
IRR 90%
ARR 16,85

Payback Period untuk usaha Manja Cheese Tea Nologaten


hanya diperlukan waktu selama 0,09 tahun atau sekitar 33 hari, untuk
NPV diketahui sebesar Rp513.398.210 angka ini lebih besar dari 0,
maka usaha dinyatakan layak. Hasil perhitungan untuk Profitability
Index diketahui sebesar 10,75 angka ini lebih besar dari 1 sehingga
dikatakan layak, perhitungan IRR atau Internal Rate of Return diketahi
sebesar 90% hasil ini lebih besar dari tingkat keuntungan yang
diharapkan yang mengacu pada besaran BI Rate yaitu sebesar 6,00%
sehingga dinyatakan layak, dan untuk perhitungan ARR diketahui
sebesar 16,85.
2. Papoi Banana
Data yang di dapatkan dari hasil wawancara bahwa modal awal
yang digunakan untuk melakukan usaha Papoi Banana ini sebesar Rp
12.526.000,00 rincian produk serta harga yang tertera adalah :

Nama Q P Jumla
h
Banana 5400 (15/hari) Rp18.00 Rp 97.200.00
0
Total Rp 97.200.000
Tabel 25 Penjualan papoi Banana

73
Dalam satu tahun produksi dengan rincian produk diatas,
dengan diasumsikan semua produk dalam satu tahun semua produk
terjual maka arus kan yang di dapatkan per tahun sebesar
Rp97.200.000,00 sedangkan untuk besaran bunga yang diterapkan di
Indonesia saat ini sebesar 6,00 %, besaran bunga ini mengacu pada
Bunga BI Rate. Maka dengan data yang ada dapat di hitung indikator
– indikator aspek keuangan untuk dapat mengetahui kelayakan Papoi
Banana dinilai dari aspek keuangan.

Tabel 26 Perhitungan Investasi Papoi Banana

Umur
No Item Unit Satuan Nilai Ekonomis
Rp Rp
1 Wajan 1 100.000 100.000 1
Rp Rp
2 Kompor 1 250.000 250.000 1
Rp Rp
3 Serokan 1 25.000 25.000 1
Rp Rp
4 Kipas 1 130.000 130.000 2
Rp Rp
5 Dispenser 9 60.000 540.000 1
Rp Rp
6 Galualum 1 8.500.000 8.500.000 10
Alat-alat Rp Rp
7 Lain 1 600.000 600.000 1
Rp Rp
8 Iklan 1 200.000 200.000 1
Rp Rp
9 Meja 3 550.000 1.650.000 1
Rp
11.995.000

73
Tabel 27 Perhitungan Investasi
Papoi Banana

BULAN CASH FLOW PAYBACK PERIODE


NILAI INVESTASI / CASH
1 Rp 8.100.000 FLOW
2 Rp 8.100.000 0,142602389
3 Rp 8.100.000
4 Rp 8.100.000
5 Rp 8.100.000
6 Rp 8.100.000
7 Rp 8.100.000
8 Rp 8.100.000
9 Rp 8.100.000
10 Rp 8.100.000
11 Rp 8.100.000
12 Rp 8.100.000
TOTAL Rp 97.200.000
Rp 84.115.000

Payback minimum yang diharapkan adalah 1 tahun


sesuai dengan umur ekonomis tercepat dari salah satu item
investasi. Menurut tabel payback period yang dihitung dengan
Microsoft Excel tersebut, dapat diperoleh bahwa lama
pengembalian investasi Manja Cheese Tea Nologaten adalah 1
bulan 20 hari. Waktu tersebut lebih cepat daibandingkan
payback minimumnya. Maka dari itu investasi dikatan layak
berdasarkan perhitungan payback period.

Tabel 28 Perhitungan NPV Papoi Banana

BULA CASH FLOW


N
1 Rp 8.100.000

2 Rp 8.100.000
3 Rp 8.100.000
4 Rp 8.100.000
5 Rp 8.100.000
6 Rp 8.100.000
Discount rate 7 Rp 8.100.000 yang
digunakan adalah sebesar
8 Rp 8.100.000
6%. Berdasarkan
perhitungan dengan 9 Rp 8.100.000 Microsoft
Excel, diperoleh nilai 10 Rp 8.100.000 NPV yang
11 Rp 8.100.000
73
12 Rp 8.100.000
TOTA Rp 97.200.000
L
Rp 84.115.000
positif yang artinya investasi diterima dan layak.
Tabel 29 Perhitungan ARR Papoi Banana

TAHUN ARUS KAS


0 Rp12.526.000,00
1 Rp97.200.000
2 Rp97.200.000
3 Rp97.200.000
4 Rp97.200.000
5 Rp97.200.000
Rata-rata
Rp97.200.000
EAT
Rata-rata
Investasi Rp9.650.000
ARR 10,07

Discount rate yang digunakan adalah sebesar 6%. Berdasarkan perhitungan dengan
Microsoft Excel, diperoleh nilai NPV yang positif yang artinya investasi diterima dan
layak.
Tabel 29 Perhitungan ARR Papoi Banana

TAHU ARUS KAS


N
0 Rp12.526.000,00
1 Rp97.200.000
2 Rp97.200.000
3 Rp97.200.000
4 Rp97.200.000
5 Rp97.200.000
Rata-
rata Rp97.200.000

EAT
Rata-
rata
Rp9.650.000
Investa
si
ARR 10,07

73
Tabel 30 Rekap Hasil Perhitungan Aspek Keuangan

PP 0,10
NPV Rp 84.115.000
PI 10,07
IRR 49%
ARR 10,07

Payback Period untuk usaha Papoi Banana hanya diperlukan


waktu selama 0,10 tahun atau sekitar 36 hari, untuk NPV diketahui
sebesar Rp504.384.788 angka ini lebih besar dari 0, maka usaha
dinyatakan layak. Hasil perhitungan untuk Profitability Index
diketahui sebesar 10,07 angka ini lebih besar dari 1 sehingga
dikatakan layak, perhitungan IRR atau Internal Rate of Return diketahi
sebesar 49% hasil ini lebih besar dari tingkat keuntungan yang
diharapkan yang mengacu pada besaran BI Rate yaitu sebesar 6,00%
sehingga dinyatakan layak, dan untuk perhitungan ARR diketahui
sebesar 10,07.

73
A. Kesimpulan

BAB IX

KESIMPULAN

1. Manja Cheese Tea Nologaten


Berdasarkan deskripsi dan analisis Manja Cheese Tea Nologaten yang telah
dilakukan diatas terdapat 3 aspek yang dapat dikatakan layak yang terdiri dari aspek
lingkungan, aspek manajemen dan sumber daya, serta aspek keuangan dan terdapat 3
aspek yang dikatakan tidak layak yaitu aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran,
dan aspek teknologi dikarenakan dari ketiga aspek tersebut masih terdapat satu
penilaian dengan skor dibawah 2. Namun dengan ukuran usaha yang tidak cukup
besar serta kemampuan Pemasaran produk hasil produksi yang kurang baik, Manja
Cheese Tea Nologaten dinilai baik bahkan bisa dikatakan sangat baik untuk usaha
sejenis dengan kondisi yang sama pula, hal ini dapat dilihat dari sisi aspek keuangan
yang mampu melebihi target yang ditetapkan yaitu mampu memenuhi kebutuhannya,
memiliki nilai PP<Payback Maximum, NPV>0, IRR>tingkat keuntungan yang
dikehendaki dan ARR> Minimum Accounting Rate of Return yang
dikehendaki.pemenuhan kebutuhan akan permintaan produk yang setiap bulannya
atau setiap pesanan datang sanggar dapat memenuhi dan menyelesaikan dengan tepat
dan cukup.
Secara keseluruhan Manja Cheese Tea Nologaten telah memenuhi kriteria penilaian dalam
Studi Kelayakan Bisnis sehingga bisnis tersebut mampu menjalankan roda kehidupanya
dalam memberikan kontribusi terhadap tingginya kemiskinan di daerah Yogyakarta dan juga
memberikan kontribusi terhadap PRDB di Kabupaten Sleman untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
2. Papoi Banana
Berdasarkan deskripsi dan analisis Papoi Banana yang telah dilakukan diatas terdapat
3 aspek yang dapat dikatakan layak yang terdiri dari aspek pasar dan pemasaran,
aspek manajemen dan sumber daya, serta aspek keuangan dan terdapat 3 aspek
yang dikatakan tidak layak yaitu aspek hukum, aspek lingkungan, dan aspek
teknologi dikarenakan dari ketiga aspek tersebut masih terdapat satu penilaian
dengan skor dibawah 2 Namun dengan ukuran usaha yang tidak cukup besar serta
kemampuan usaha terhadap aspek teknologi yang kurang layak untuk memproduksi
produk secara efisien.

73
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik.Data Kemiskinan


DIY:BPS.2019 (diakses
Suliyanto, Dr.2010. Studi Kelayakan
Bisnis : Pendekatan
Praktis.ANDI:Yogyakarta.
https://journal.uny.ac.id/

73

Anda mungkin juga menyukai