Sale Pisang adalah jajanan tradisional yang ada pada masyarakat Jawa, khusus nya di kabupaten
lumajang yang sekarang menjadi jajanan khas daerah lumajang. Namun di kotaa surabaya sangat minim
yang mengetahui tentang sale pisang terutama pada generasi muda atau remaja-remaja. Maka dari itu
saya selaku Mahasiswa dan calon Wirausahawan ingin membuat modfikasi dari salah satu jajanan
tradisional yang menjadi salah satu khas dari kabupaten asal saya, lumajang. Saya juga melihat peluang
yang besar bahwa bisnis saya bisa dikembangkan menjadi seperti bisnis oleh-oleh khas lumajang
meskipun itu di kota surabaya dan juga bisa sebagai ajang promosi daerah. Maka dari itu saya berfikir
hal tersebut akan menjadi peluang yang cukup besar untuk usaha kami.
B. PROFIL PRODUK
Sale pisang merupakan makanan tradisional dari pisang yang dibuat dengan proses pengeringan dan
pengasapan namun produk saya akan dibuat dengan cara digoreng. Sale dikenal mempunyai rasa dan
aroma yang khas. Sifat-sifat penting yang sangat menentukan mutu sale pisang adalah warna, rasa, bau,
kekenyalan, dan ketahanan simpannya. Sifat tersebut banyak dipengaruhi oleh cara pengolahan,
pengepakan, serta penyimpanan produknya.
Sale pisang yang saya buat merupakan produk lokal asli khas kabupaten Lumajang tempat saya berasal.
kalangan anak muda yang biasanya tidak suka makanan yang berbau tradisional kini dimodifikasi dengan
digoreng.
4.Cara Penjualan
Kami akan menjual produk dengan cara promosi secara langsung dari mulut ke mulut di sekitar kampus
unesa, dengan berjualan langsung di CFD
5. Cara pembayaran
Pembayaran bisa langsung dilakukan ketika kami melakukan penjualan di area kampus atau di CFD
6. Lokasi Berjualan
7. Promosi
b) Mouth to mouth
c) Bagi pembeli sale pisang sejumlah 5 kemasan ada potongan harga sebesar Rp 5.000,00
8. Target biaya/harga
Harga produk kami dipatok dengan harga Rp 10.000,00. Harga tersebut berdasarkan perhitungan dari
biaya-biaya yang kami keluarkan dari awal proses produksi hingga pemasaran nya.
9. Pesaing
Potensi pesaing sangat besar untuk menujual produk yang unik dan beda dengan yang lain terutama di
kota surabaya ini, karena pasti banyak usaha kreatif dari berbagai kalangan masyarakat, namun untuk
yang khusus menjual sale pisang kemungkinan sangat kecil atau sedikit.
F. ANALISIS OPERASIONAL:
kupas kulit pisang lalu pisang diiris tipis memanjang dengan pisau yang tajam
setelah pisang diiris tipis lalu dijemur dibawah terik matahari sampai benar-benar kering kira-kira selama
5-6 hari sambil dibolak balik
siapkan tepung beras, tepung terigu, gula pasir, garam dan margarine aduk sampai tercampur rata
dalam satu wadah
panaskan minyak dalam penggorengan/wajan diatas api sedang lalu goreng pisang yang sudah dibaluri
tepung sampai berwarna kuning keemasan, angkat tiriskan
Bahan baku:
2 kg pisang ambon yang sudah tua dan matang (2kg diibaratkan 3 sisir pisang ambon)
margarine secukupnya
½ kg gula pasir
Semua bahan baku dapat dengan mudah diperoleh dipasaran, oleh karena itu bahan baku akan di cari di
area kisaran surabaya
a) Kompor
b) Wajan
d) Spatula
e) Penyaring minyak
f) Baskom
Jika hari ke-1 adalah proses pengrisan pisang dan pengeringan maka proses penggorengan dan
pengemasan adalah hari ke 6
Jika hari ke-2 adalah proses pengrisan pisang dan pengeringan maka proses penggorengan dan
pengemasan adalah hari ke 7
Dan seterusnya
b. Kapasitas Produksi:
Dimana 1 sisir pisang ambon minimal memiliki 15 buah pisang akan menjadi 5 kemasan produk jadi.
Sehingga karena saya akan mengolah 3 sisir pisang per hari maka akan menjadi 15 produk jadi dalam
sehari.
Lampiran observasi
Tukang Sempol: saya kan bukan asli orang sini saya asli Jawa, awal-awal baru pindah kesini sudah nyari
kerja tapi tidak dapat akhirnya muncul di pikiran saya untuk membuat Sempol ayam karena disini tidak
banyak orang yang menjual Sempol ayam.
Tukang Sempol: mungkin untuk kendala untuk saat ini cuaca dan kenaikan harga bahan yang digunakan?
Saya: apa yang bapak lakukan jika terdapat kenaikan harga pada bahan-bahan yang bapak gunakan
apakah bapak juga menaikkan harga sempol?
Tukang Sempol: jika bahan yang digunakan mengalami kenaikan harga saya tidak menaikkan harganya,
saya hanya mengurangi pemberian adonan dalam satu tusuk.