Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena atas berkat
dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan Laporan Observasi Survey UMKM dengan baik.
Laporan ini bertujuan untuk mengenalkan lingkungan usaha mikro atau kecil menengah yang
ada di lingkungan kota Kuningan sehingga timbul rasa empati untuk ikut andil dalam usaha
tersebut.Dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak rintangan dan tantangan yang kami
hadapi sehingga tidak luput dari kesalahan. Kami meminta maaf bila ada kesalahan dalam
laporan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
merealisasikan laporan ini khususnya untuk pemilik usaha mikro atau kecil menengah Pisang
Crispy yang berlokasi di Kuningan yang memberikan kami kesempatan melakukan survey.
Demikian laporan ini kami buat, semoga dapat berguna bagi kita semua.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang budiman sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan laporan ini kedepannya. Terima kasih.Demikian laporan ini kami buat,
semoga dapat berguna bagi kita semua.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kewirausaan adalah usaha yang mungkin banyak diminati oleh banyak orang.
Mereka dapat mengembangkan modal dengan cara melakukan suatu usaha yang dapat
memberikan peluang bagi mereka yang tidak mempunyai pekerjaan. Usaha seharusnya
dirintis dari usaha kecil yang lama-lama akan menjadi usaha besar. Dalam pengembangan
kewirausahaan memang sangat memerlukan ketelatenan dan kesabaran apabila ingin
menuju kesuksesan.
Usaha kecil menengah itulah salah satu contoh usaha yang mungkin sekarang ini
banyak kita temukan. Mereka  menjalankan usahanya dengan modal yang seminimal
mungkin dan dapat hasil yang lumayan. Usaha mikro atau kecil  menengah sedang
bertumbuh di Negara ini khususnya di kota Kuningan telah terbukti bisa meningkatkan
perekonomian serta memberikan penghidupan yang layak bagi masyarakat. Walaupun
begitu, ada juga UMKM yang masih belum mendapat perhatian dari pemerintah, pelaku
UMKM mengharapkan bantuan uluran tangan pemerintah serta masyarakat setempat agar
usaha itu bisa bertahan.
Memang sekarang ini kewirausaan sangatlah penting dan juga dikategorikan
sebagai kebutuhan. Usaha yang maju akan menghasilkan keuntungan yang lebih banyak.
Selain itu juga dapat memberi peluang yang luas bagi mereka yang belum memiliki
pekerjaan. Jadi kewirausaan lebih banyak untungnya dari pada ruginya apabila dikelola
dengan sebaik mungkin.

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT KEBERADAAN PERUSAHAAN


Adapun tujuan dan manfaat penulisan laporan kegiatan observasi UMKM, yaitu:
1). Dapat mengetahui mengetahui sejarah berdirinya UMKM
2). Dapat mengetahui manajemen dari UMKM
3). Dapat memahami kendala yang dihadapi pelaku UMKM
4). Mengenalkan mahasiswa akan lingkungan UMKM
BAB 2 PEMBAHASAN
PROFIL USAHA
1. IDENTITAS USAHA DAN SEJARAH USAHA
1.1 Nama dan Identitas Usaha

Nama Pemilik  : Sang Adipati suganda Tahun Brdiri    : Tahun 2014


Nama Usaha   : Keripik Pisang Umi
Jenis Usaha    : Oleh-Oleh dan Cemilan
(Makanan)
Alamat           : Jl. Ir. H. Juanda No. 170
1.2 Sejarah Usaha
            Usaha ini di mulai pada tahun 2014. Dahulu sebelum menggeluti usaha keripik pisang
ini Bapa Adipati adalah seorang karyawan di salah satu Bank Swasta dan beliau sendiri
merupaka lulusan dari Fakultas computer disalah satu perguruan tinggi di bandung. Dimulai
dari orangtua pak adipati yaitu ibunya yang sebelummnya memang sudah mulai berjualan
keripik pisang hanya saja belum memproduksi sendiri keripik pisangnya melainkan ada pihak
lain yang memasok.
Secara bertahap usaha keripik itu  mulai berkembang dan mulai pada tahap dimana
hanya sebagai re-packging belum mempunyai label dan re-packing memberi label.
Berjalannya waktu pak adipati melakukan survei media dan menemukan hasil bahwa keripik
pisang itu luas pemasarannya, banyak peminatnya, dan bahan bakunya sendiri banyak macam
jenisnya sehingga berpotensi untuk dikembangkan.
Dari hasil survei itu pak adipati mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari
kantor untuk fokus pada usaha keripik pisang dengan memproduksi sendiri keripik
pisangnya. Diberi nama keripik pisang umi karena umi (panggilan ibu) yang memulai
usahanya dan memberinya ide lalu diberi nama kakang prabu karena ayah dari pak adipati
turut memberi dukungan untuk memulai usahanya. Berawal hanya memiliki 4 varian rasa
yaitu original, coklat, keju, dan pedas. Sekarang Keripik Pisang Umi sudah memiliki banyak
rasa yang tidak monoton. Pada saat sang Ibu yang memgang Usaha ini Modal awal yang di
pakai hanya sekitar Rp. 500.000.
2. MANAJEMEN USAHA ( SISTEM SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM
PEMASARAN, PROSES PRODUKSI DAN KEUANGAN)
2.1 Aspek Pemasaran
Keripik pisang umi ini mengusung konsep online shop dalam aspek pemasarannya,
karena di era teknologi ini media sosial lebih cepat dalam menyampaikan atau memasarkan
suatu produk. Karena konsep itulah kunsumen lebih banyak berasal dari luar kota Kuningan
dan keripik pisang ini telah dinikmati oleh konsumen dari Riau, Bandung, Depok, Makasar,
Kalimantan dan kota lain. Keripik pisang ini telah tersedia di beberapa toko online shop
seperti Tokopedi, Bukalapak, BliBli.com dan GoFood. Dan juga Instagram
@Keripik_pisang_umi
2.2  Aspek Produksi
            Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk proses pembuatan keripik pisang yaitu :
Ø  Pisang, pisang yang biasa digunakan untuk keripik pisang ini adalah pisang yang berasal dari
Jawa, Banjar, Cianjur, Sukabumi, dan yang unggulan berasal dari Kadipaten.
Ø  Minyak goreng, minyak goreng yang digunakan adalah minyak goreng kemasan (Bimoli)
Ø  bumbu tabur berbagai macam rasa.

Alat- alat uang digunakan adalah sebagai berikut :

Ø  Penggorengan wajan dan perlengkapan penggorengan lainnya untuk proses penggorengan.


Ø  Pisau, sugu (alat untuk mengiris pisang).
Ø  Kompor, gas untuk proses penggorengan.

Cara membuat atau mengolah keripik pisang :

§  Pilih pisang yang berkualitas dan bagus untuk membuat keripik pisang.
§  Kupas pisang, iris tipis-tipis dengan perkiraan ketebalan 0,5 cm dan masukkan kedalam loyang
yang telah bersih.
§  Jika sudah, irisan pisang tadi masukkan ke dalam penggorengan yang telah berisi minyak
goreng yang telah dipanaskan.
§  Jika sudah kecoklatan maka angkat keripik pisang dan tiriskan. Tunggu sampai dingin lalu
campur dengan bumbu berbagai rasa setelah itu kemas dalam kantong plastik secara rapi dan
keripik pisang siap dipasarkan.

Keripik pisang umi ini telah memproduksi berbagai macam rasa, seperti :

·         Coklat
·         Susu
·         Oreo
·         Greentea
·         Original
·         Manis
·         Keju special
·         Keju manis
·         Rendang
·         Ayam lada Hitam
·         Sapi Panggang
·         Mocachino
·         Strawberry
·         Barbeque

untuk produksi 5 kuintal akan terjadi penyusutan dan hanya akan menjadi 3 kuintal kripik
pisang.
2.3 Aspek Keuangan
Keterangan Q P
Pisang 5 Kwintal  Rp        12,000
Bumbu untuk 1 rasa @75000
Minyak Goreng 15 dus  Rp        26,000
Gas 12 kg 3  Rp     150,000
Tenaga Kerja untuk 1 orang @75.000 dengan sistem harian
Harga jual keripik berbeda-beda tergantung re-sellernya, kisaran harga Rp. 12.500-25.000
Untuk keseluruhan Modal awal untuk usaha keripik pisang ini Rp. 50.000.000

2.4 Aspek Sumber Daya Manusia


Pemilik usaha ini memperkerjakan karyawan berdasarkan jumlah produksi, disaat
memproduksi 2 kuintal maka diolah dalam 2 hari dengan 2 tenaga kerja. Gaji karyawan untuk
bertugas sebagai pengupas dengan penggoreng berbeda karena dalam menggoreng itulah
rahasianya dimana tingkat kerenyahan keripik pisang ditentukan sehingga gaji bagi yang
menggerong lebih besar.
Untuk memproses 5 Kuintal pemilik memperkerjakan sekitar 7 orang dari proses
penurunan barang, pengupasan, dan penggorengan. Jika menjelang hari raya pemilik
memperkerjakan sekitar 15 orang. Dikarenakan pemilik mengejar waktu produksi agar proses
produksi lebih singkat. Dan untuk system gaji karyawannya bersifat harian. Perhari sekitar
@75.000. Pemilik juga terjun langsung dalam proses pembumbuan Keripik.

3. PERMASALAHAN DAN RENCANA PROGRAM KERJA


3.1 Aspek Pemasaran
Media pemasaran usaha ini hanya Online Shop jadi untuk masyarakat yang kurang begitu
paham akan media sosial akan sulit untuk membeli produk usaha ini. Kelebihan dari konsep
pemasaran ini pembeli atau konsumen bisa dari dalam kota hingga luar kota dan sampai luar
negeri. Permasalahan selanjutnya usaha ini belum memasuki ke Ritel yaitu di supermarket-
supermaket alasannya karena menurut pemilik usaha ini resiko untuk masuk ritel itu lebih
besar dan untuk prosesnya sendiri lebih memakan waktu dan membutuhkan modal lagi. Saat
ini pemilik sedang menghakpatenkan logo keripik pisangnya, serta mencoba meng ekspor
keluar negeri tapi masih terhadang oleh perizinan ekspor impor produk yang sekiranya harus
menhabiskan dana sekitar Rp. 100.000.000
3.2 Aspek Produksi
            Permasalahan produksi keripik pisang ini adalah masih mempertahankan cara
tradisional tidak menggunakan mesin untuk mengiris ataupun menggorengnya dikarenakan
harga dari mesin tersebut sekitar Rp. 50.000.000 dan jika membeli mesin tersebut, pemilik
akan merugi di awal. Oleh karena itu dalam pengerjaan untuk produksi yang banyak
dibutuhkan juga tenaga kerja yang banyak. Rencana program kerja usaha ini adalah mencoba
untuk varian rasa baru yaitu rasa kopi asli Kuningan dan rasa strawberry. Untuk inovasi rasa
usaha ini memiliki rasa baru tiap tahunnya.

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Dari laporan observasi UMKM khususnya usaha Keripik Pisang Umi ini dapat disimpulkan
bahwa walaupun hanya usaha kecil dan menengah, manajemen usahanya tetap harus jelas,
dan mengikuti era perkembangan karena ini sebagai permulaan adanya usaha yang besar.
Mau berusaha dan tidak takut merugi adalah kunci utama pemilik. Membuat kami juga
mengetahui tentang sejarah usaha yang penuh perjuangan rintangan dan tantangan baik
secara moril ataupun materil yang dialami pemilik sampai Kripik Pisang Umi ini banyak
diminati.  

3.2 SARAN
1.Perlu pengadaan inovasi terhadap rasa dan kemasan agar tidak kalah oleh banyak pesaing
dan lebih menarik banyak pelanggan baru,namun juga harus tetap menjaga kualitas produk
yang di hasilkan
2. usaha ini sebaiknya diturunkan kepada anak cucuk nya mengingat usia pemilik yang sudah
tua,agar pelanggan tetap yang ada tidak beralih ke yang lain.
3. masalah kebersihan dalam proses produksi sebaiknya lebih di perhatikan lagi.

Anda mungkin juga menyukai