Anda di halaman 1dari 6

Makalah Kewirausahaan

BELAJAR DARI PENGUSAHA SUKSES


DAN PENGUSAHA GAGAL

Oleh:

Sibghotur Rohman NIM. H1E014058

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2017
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan atau menjalankan
suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang sebesar-
besarnya dengan modal yang sekecil-kecilnya dengan cara memproduksi, menjual atau
menyewakan suatu produk barang atau jasa. Di negara-negara yang sedang berkembang
terutama Indonesia usaha-usaha yang dijalankan atau dikembangkan oleh masyarakatnya
pada umumnya tergolong sebagai usaha kecil. Namun usaha kecil inilah yang dapat
meciptakan lapangan pekerjaan sehingga mengurangi pengangguran dan dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi negaranya.

Banyak cerita kesuksesan para wirausahawan yang memulai kariernya dari nol.
Mereka berjuang selama bertahun-tahun untuk membangunkan usahanya. Mereka berusaha
keras dan tahap demi tahap membuat usahanya menjadi semakin maju. Untuk
mempertahankan usahanya dalam dunia persaingan dibutuhkan kecerdasan dan keinginan
yang kuat untuk tetap bertahan di dunia usaha itu sendiri. Keuletan dan tekad merupakan
modal utama dalam menjalankan usaha yang ingin dikembangkan. Kisah-kisah mereka
inilah yang bisa kita jadikan panutan dan inspirasi bagi masyarakat agar terdorong rasa
keinginan untuk membuka usaha yang bisa menguntungkan banyak orang. Selain cerita
kesuksesaan, banyak juga kegagalan yang di alami oleh para pewirausahawan namun
kegagalan ini lah yang kemudian dapat kita jadikan sebagai pembelajaran untuk mulai
membangun usaha. Untuk itulah wawancara ini diperlukan agar kita mengetahui
bagaimana para pengusaha bisa mengalami kegagalan maupun proses mencapai
keberhasilan.

B. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang berpengaruh dalam keberhasilan
maupun kegagalan seorang wirausaha.

C. Manfaat Wawancara
1. Mahasiswa dapat mengetahui kiat-kiat dalam memulai sebuah usaha.
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara untuk mencapai keberhasilan dalam
berwirausaha.
3. Mahasiswa dapat menghindari atau mengetahui cara-cara agar usahanya tidak
mengalami kegagalan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Isi wawancara pengusaha sukses (ibu Istiqomah dengan usaha galon isi ulang)

Ibu istiqomah adalah salah seorang dari banyak pemilik usaha penjualan galon isi
ulang yang sukses. Beliau mempunyai 4 orang anak dan sekarang tinggal di daerah
Purwokerto tepatnya di desa Karangwangkal. Ibu Istiqomah memulai usahanya pada tahun
2014. Namun sebelum memulai usaha galon isi ulang ini, beliau juga pernah membuka
usaha lainnya yaitu warung klontong, namun karena sepinya pengunjung dan juga karena
usaha ini sudah banyak di buka oleh beberapa orang di daerah Karangwangkal, akhirnya
ibu Istiqomah memutar otak untuk membuka usaha lainnya, kemudian beliau memilih
membuka usaha penjualan galon isi ulang. Ibu istiqomah memilih usaha ini karena
menurutnya usaha galon isi ulang banyak dan selalu dibutuhkan oleh masyarakat sekitar
yang berdekatan dengan banyak perumahan dan kompleks kampus UNSOED. Ibu
Istiqomah membuka usaha ini dengan modal 35 juta. Dari modal 35 juta ini, beliau
gunakan untuk membeli beberapa peralatan dan mesin yang dibutuhkan dalam menyuling
dan menghasilkan air yang bersih. Cara promosi yang digunakan ibu Istiqomah yaitu dari
penyebaran brosur dan promosi besar-besaran di awal penjualan. Beberapa keunggulan dari
galon isi ulang milik ibu istiqomah dengan merek TELAGA ini, yaitu berasal dari mata
air yang digali dengan mesin teknlgi mutakhir, jernih, higienis, bersih, sehat dan aman
dikonsumsi. Pelanggan beliau tidak hanya dari Karangwangkal atau sekitar Purwokerto
Utara saja, namun usaha beliau ini sudah memiliki beberapa pelanggan yang berada di
kawasaan Purwokerto Barat.
Di setiap usaha yang dijalani seseorang pasti pernah menemui kendala. Begitupula
dengan usaha yang dijalani oleh ibu Istiqomah, kendala yang paling sering dijumpai oleh
beliau yaitu padatnya kendaraan di jalan raya. Hal ini yang menjadi kendala saat beliau
akan menuju rumah pelanggan yang memesan, sehingga kadang-kadang jika datang
terlambat beliau mendapat teguran dari beberapa pelanggan.
Saat ini beliau sudah memiliki 1 orang karyawan, karyawannya ini adalah orang
Majenang yang tinggal di rumah beliau. Pemberian gaji karyawan dilakukan setiap harinya
sesuai dengan jumlah penjualan, setiap galon diberi upah 1500 rupiah. Keuntungan bersih
yang diperoleh tiap bulannya tidak selalu sama, tergantung pada banyak tidaknya galon
yang terjual. Meskipun demikian, dari usaha ini beliau dapat memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya, serta memenuhi biaya untuk keperluan sekolah anak beliau. Bahkan dari
usaha ini beliau dapat menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi.
Untuk terus mempertahankan usaha ini, beliau mempunyai komitmen bahwa
dengan memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan kepada konsumen serta dapat
mengatur keuangan dengan baik, maka usaha yang ditekuni akan bertahan lama. Menurut
ibu Istiqomah kiat-kiat untuk menjadi seorang pengusaha adalah kita harus pandai-pandai
melihat peluang bila perlu kita harus berinovasi pada usaha yang kita jalani dan
membuatnya berbeda dengan usaha lainnya yang sejenis. Selain itu keberanian, kejujuran,
tekun, serius menjalani usaha, serta tidak pantang menyerah juga sangat diperlukan jika
ingin usaha yang dijalani berhasil. Setelah itu barulah modal yang menjadi nomer sekian,
karna disetiap ada niat yang baik, pasti ALLAH S.W.T akan memudahkan jalan untuk kita.

B. Isi wawancara pengusaha gagal (Ibu Lulu dengan usaha kue)

Ibu Lulu adalah salah satu orang yang pernah merasakan gagal dan suksesnya jadi
seorang pengusaha. Beliau saat ini suskes menjalani usaha penjualan kacang bandung
dengan merek Indah Lestari. Usaha beliau ini bahkan sudah sampai dikirim ke luar kota.
Ibu Lulu merupakan orang Purwokerto asli dan saat ini beliau tinggal di Desa
Arcawinangun , kecamatan Puwrokerto Utara. Beliau pernah menjalani usaha yang gagal,
yaitu usaha penjualan kue. Ibu Lulu memulai usaha kue ini pada tahun 2015, namun tidak
bertahan setahun. Usaha ini merupakan usaha yang pertama kali dibuka oleh ibu Lulu
setelah beliau lulus dari perguruan tinggi di Jogja. Alasan mengapa beliau memilih usaha
ini pada saat itu, karena beliau mengaggap bahwa usaha ini akan berkembang degan cepat
karena di desa sekitarnya sangat jarang orang yang bisa membuat kue, selain itu
masyarakat juga lebih memilih untuk membeli daripada membuat sendiri karena dianggap
lebih praktis. Dipilihnya usaha ini oleh ibu Lulu, selain karena dilihat dari peluangnya,
melalui usaha ini ibu Lulu juga bisa menyalurkan hobinya yaitu memasak dan membuat
kue.
Awal mula ibu Lulu menjual kue ini adalah saat ada tetangganya yang akan
mengadakan acara hajatan. Tetangganya tersebut meminta tolong kepada ibu Lulu untuk
membuatkanya kue sebagai makanan yang akan dihidangkan pada saat acara hajatan.
dengan senang hati beliau menerima permintaan tersebut. Dengan modal Rp 100.000 ibu
Lulu menggunakannya untuk membeli bahan bahan yang akan digunakan untuk membuat
kue bolu, sedangkan alat-alat yang digunakan merupakan milik temannya karena saat itu
ibu Lulu masih belum mempunyai alat untuk membuat kue sendiri. Keterampilan ibu Lulu
dalam membuat kue didapatkannya melalui beberapa pelatihan yang sering sekali di
adakan di desa nya. Dari modal Rp 100.000 ini ibu Lulu dapat membuat 4 kue bolu. Dari 4
kue bolu yang beliau buat, beliau mendapatkan keuntungan 5.000 dari tiap kue yang
dibuatnya. Merasa kue bolu yang dibuat oleh ibu Lulu cukup enak dan tidak kalah dengan
kue yang di jual di pasaran akhirnya mulai banyak tetangganya yang memesan kue dari ibu
Lulu.
Awalnya ibu Lulu hanya membuat kue jika ada yang memesan, namun beberapa
dari pelanggannya ini mulai ada yang menjual kembali kue yang dibuat oleh ibu Lulu ini.
Karena pelanggan ini hampir memesan setiap hari, beliau akhirnya memberanikan diri
untuk mulai membuka usaha penjualan kue. Bermodal uang Rp 1.500.000 yang ibu Lulu
dapatkan dari tabungannya sendiri, ibu Lulu mulai membeli beberapa peralatan dan bahan
untuk membuat kue seperti mixer, oven, tepung terigu, gula pasir, telur, cetakan, mika dan
lain-lainnya. Ibu Lulu pun menjual kue buatannya di sebuah toko kecil di pinggir jalan.
Toko ini bukan lah milik ibu Lulu namun milik saudaranya yang sudah lama tidak
ditempati. Cara promosi yang digunakan yaitu dari mulut ke mulut. Proses pembuatan kue
ini dibantu oleh saudara dan 3 keponakan ibu Lulu, meskipun dibantu oleh keluarganya
sendiri beliau teteap memberikan upah.
Meskipun hanya dengan sebuah took kecil dipinggir jalan, rata-rata keuntungan
bersih yang didapatkan ibu Lulu sekitar Rp 1.000.000 setiap bulan, namun keuntungan
bersih yang diperoleh tiap bulannya tidak selalu sama, tergantung pada banyak tidaknya
kue yang dibeli. Meskipun demikian, dari usaha ini beliau dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya. Namun pada bulan Ramdhan terutama menjelang hari raya keuntungan yang
didapatkan ibu Lulu bisa mejadi 2 kali lipat, karena pada bulan ini pembeli kue ibu Lulu
menjadi semakin banyak. Tidak hanya kue bolu yang ibu Lulu jual, tetapi ibu Lulu juga
mulai menjual kue lainnya seperti kue kukus, putu ayu, dan sarang semut agar pembelinya
tidak bosan.
Di setiap usaha yang dijalani seseorang, pasti pernah menemui kendala. Begitupula
dengan usaha yang dijalani oleh ibu Lulu, kendala yang ibu Lulu jumpai adalah
melonjaknya harga bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue seperti telur dan gula
pasir. Untuk menghindari kerugian yang semakin besar akibat semakin meningkatnya harga
produksi, ibu Lulu mulai menaikkan harga kue yang beliau jual. Naiknya harga jual ini juga
disebabkan karena pada proses pembuatan kue tersebut, ibu Lulu menggunakan bahan-
bahan yang berkualitas dan juga alami. Kenaikan harga jual kue ini menyebabkan
konsumen yang membeli kue ibu Lulu menjadi berkurang. Selain itu, sudah mulai banyak
juga orang yang membuka usaha kue seperti yang dijual oleh ibu Lulu dengan harga yang
lebih murah. Harga murah yang ditawarkan oleh pedagang lain belum tentu menggunakan
bahan-bahan yang berkualitas dan alami seprti ibu Lulu, banyak juga pedagang curang
yang menambahkan beberapa zat kimia ke kue yang dijualnya misalnya dengan
memberikan pewarna yang bukan pewarna untuk makanan agar kuenya terlihat menarik
maupun pemanis buatan agar kue yang dibuatnya semakin manis tanpa perlu menggunakan
gula yang banyak. Mulai berkurangnya pembeli, membuat keuntungan yang didapatkan ibu
Lulu semakin sedikit. Sehingga untuk menghindari kerugian yang lebih besar lagi ibu Lulu
akhirnya lebih memilih untuk menutup usahanya pada tahun 2016, dan memulai bisnis baru
yaitu penjualan kacang bandung. Tips-tips yang diberikan ibu Lulu agar usaha yang kita
jalani tetap bertahan adalah kita harus benar-benar bisa memanfaatkan peluang yang ada,
pintar dalam memilih tempat penjualan, tekun, sabar, pantang menyerah dan kejujuran serta
kerja keras adalah kunci utamanya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk membuat usaha yang kita jalani bisa sukses dan terhindar dari
kebangkrutan kita harus pandai-pandai melihat peluang, pintar dalam memilih tempat
penjualan, bila perlu kita harus berinovasi pada usaha yang kita jalani dan membuatnya
berbeda dengan usaha lainnya yang sejenis. Selain itu keberanian, kejujuran, tekun,
serius menjalani usaha, serta tidak pantang menyerah juga sangat diperlukan. Setelah
itu barulah modal yang menjadi urusan nomer sekian.

B. Saran
Dalam memulai sebuah usaha sebaiknya dipersiapkan dengan baik dan matang
serta dijalani dengan sungguh-sungguh agar usaha tersebut bisa sukses atau tidak
mengalami kegagalan.

Anda mungkin juga menyukai