Di Susun
Oleh kelompok:
Faizul Nuzula
Zula’kli
Said Muhammad Zamzami
Ikramullah
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
A. Pengertian-Pengertian.............................................................................................................3
B. Sarana dan Prasarana Sanitasi Sekolah...................................................................................3
C. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.............................................................................................7
D. Dampak dari kegiatan sekolah................................................................................................9
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Kesimpulan.............................................................................................................................9
B. Saran........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit,
pencemaran lingkungan, entah gangguan kesehatan lainnya. Pengawasan atau pemeriksaan
sanitasi terhadap tempat-tempat umum dilakukan guna mewujudkan lingkungan tempat-tempat
umum yang bersih guna melindungi Kesehatan masyarakat dari kemungkinan penularan
penyakit dan ganggan kesehatan lainnya (Budiman, 2007)
Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi. lingkungan
antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secam komersial, tempat yang
memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat layanan umum yang intensites jumlah
waktu dan kunjungannya tinggi (Chandra 2007)
1
Sanitasi lingkungan sekolah lebih menekankan pada upaya pengawasan pengendalian
pada faktor lingkungan fisik manusia misalnya keberadaan sekolah. Menyediakan udara bersih
yang memenuhi syarat kesehatan, tempat pembuangan kotoran dan limbah atau air buangan dan
kendisi halaman..
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Pedoman Sanītasi Sekolah?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu Untuk mengetahui bagaimana pedoman Sanītasi
Sekolah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian-Pengertian
1. Sanitasi
Sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitik beratkan kepada pengawasan
terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
(Dr.Azrul Azwar, MPH)
2. Sekolah
Sekolah adalah tempat didikan bagi anak anak. Tujuan dari sekolah adalah mengajar anak
untuk menjadi anak yang mampu memajukan hangsa. Sekolah adalah mengajar siswa/murid di
sebuah lembaga yang dirancang untuk pengawasan guru. (Dinas Pendidikan Provinsi Kaltin)
3. Sanitasi sekolah
Sanitasi lingkungan adalah pencegahan penyakit dengan jalan pengawasan tidak hanya
terhadap lingkungan fisik manusia saja tetapi juga pengawasan terhadap lingkungan biologi,
sosial dan ekonomi yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Sanitasi lingkungan sangat
berperan juga terhadap sanitasi makanan yang melipun kegiatan usaha yang ditujukan kepada
semua tindakan semua tingkatan, sejak makanan dibeli, disimpan, diolah dan disajikan untuk
melindungi agar konsumen tidak dirugikan kesehatannya. (Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim).
3
Tersedia tempat air dalam jamban untuk menampung air bersih dan mudah dibersihkan
supaya tidak menjadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk atau vektor/hewan
pembawa penyakit lainnya. atau dapat menggunakan pancuran/kran khususnya untuk
penampungan air hujan.
Secara kualitas dan fisik, air tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa serta tidak
mengandung racun dan logam berat. Jika air tidak memenuhi syarat tersebut, gunakan
alat ilutrasi/penyaringan untuk menyaring air. d. Air mudah dijangkau dan didapatkan
oleh semua warga sekolah pada saat kegiatan sekolah berlangsung.
Jarak sumber air dari Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) atau tangki septik
minimal 10 meter
2. Jamban Sekolah
Jamban layak adalah jamban yang memenuhi standar kesehatan, berjenis kloset
duduk/jongkok dengan saluran berbentuk leher angsa. Fasilitas jamban yang layak merupakan
hal yang wajib untuk mendukung perilaku hidup bersih dan sehat bagi seluruh warga sekolah.
Fasilitas jamban yang layak adalah jamban yang terpisah menurut jenis kelamin, dapat diakses
setiap waktu oleh peserta didik dan warga sekolah lainnya serta mudah. dibersihkan. Penyediaan
jamban mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 dengan rasio jamban peserta didik
laki-laki minimal 1:60 sementara rasio jamban dan peserta didik perempuan adalah 1:50. Setiap
penambahan ruang kelas baru idealnya disertai penambahan jamban. Jika sekolah memiliki
sumber daya untuk menyediakan jamban dapat mengacu pada Permenkes No.1429 Tahun 2006
dengan rasio 1:40 untuk peserta didik laki-laki dan 1:25 untuk peserta didik perempuan.
4
Standar CTPS
1. Satu unit fasilitas CTPS di setiap depan kelas
2. Satu unit fasilitas CTPS untuk ruang guru
3. Fasilitas CTPS berjarak 10 langkah dari jamban d. Satu unit fasilitas CPTS di dekat
kantin.
4. Sekolah dapat menyediakan fasilitas CTPS berkelompok dengan rasio 1 fasilitas untuk 2
ruang kelas (1 fasilitas minimal 10 titik air)
5. Air bekas CTPS ditampung di resapan air
Limbah cair terdiri dari black water dan grey water. Black water adalah air buangan dari
jamban yang mencakup air tinja dan urine. Sedangkan grey water adalah air buangan yang
dihasilkan dari limpasan air hujan, sisa CTPS, dan air cuci dari kantin
Black water dan grey water harus diolah melalui sarana pengolahan limbah cair. Sarana
pengolahan air limbah perlu memenuhi sarana kesehatan agar tidak menimbulkan bau,
mengganggu estetika, dan menjadi tempat bersarangnya vektor penyakit seperti nyamuk dan
tikus. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan kebersihan rutin pada saluran limbah maupun
drainase.
5
Apabila tidak bisa mengakses jasa sedot tinja, sekolah dapat bekerjasama dengan Dinas
Cipta Karya dan Dinas Lingkungan Hidup untuk mencari alternatif teknologi tangki septik
atau IPAL.
Jika memungkinkan, sekolah membangun IPAL untuk mengolah black dan grey water.
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) harus memastikan sarana prasarana. termasuk air
limbah.
5. Pengolahan Sampah
Menurut Undang Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah
didefinisikan sebagai sisa kegiatan manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Karena
sifat, onsentrasi dan volumenya, diperlukan pengelolaan khusus. Penanganan sampah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan dapat menjadi tempat berkembang biaknya vektor penyakit seperti
lalat, tikus, kecoak. Selain itu dapat juga menyebabkan pencemaran tanah dan menimbulkan
gangguan kenyamanan dan estetika.
Kegiatan warga sekolah baik dari kelas. kantin, halaman sekolah serta kamar mandi atau
toilet tentu akan menghasilkan sampah. Sampah yang dihasilkan oleh warga sekolah terdiri dari
sampah padat organik dan sampah padat anorganik.
a. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup seperti
tumbuhan dan hewan dan berbagai macam olahan yang kemudian dibuang yang dapat
mengalami pelapukan dan dapat terurai Contohnya, sampah dedaunan/ranting pohon,
sisa makanan. Dll
b. Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari berbagai macam proses yang
tidak dapat terurai secara alami oleh bakteri, dan membutuhkan waktu yang lama
dalam penguraiannya. Contoh sampah plastik, kaca, kaleng bekas, Dll.
a. Tersedia tempat sampah terpilah-dan tertutup di setiap ruangan dan tempat umum lainnya
halaman sekolah, kantin.
b. Tempat sampah tertutup di jamban khusus perempuan untuk membuang pembalut bekas
pakai.
6
c. Sampah harus dipilah sebelum diangkut sampah dipilah kedalam sampah organik atau
anorganik. Sampat organik dapat dijadikan komposter sementara sampah anorganik
dialah secara komprehensit
d. Di setiap ruang kelas harus terdapat tempat sampah
e. Di sekolah tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS)
f. Sekolah perlu bekerjasama dengan dinas atau mitra terkait untuk pengangkutan dan
pengelolaan sampah.
Indikator tatanan terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan di 5 tatanan,
yaitu tatanan rumah tangga, utanan sekolah, tatanan tempat umum dan tatanan tempat kerja.
Tatanan PHBS di sekolah adalah
1. PHBS di Sekolah
7
2. Manfaat PHBS di Sekolah
a. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit.
b. Meningkatnya semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar
peserta didik.
c. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik
minat orang tua masyarakat.
d. Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan
e. Menjadi contoh sekolah sehat bagi daerah lain
8
D. Dampak dari kegiatan sekolah
1. Dampak dari kamar mandi/WC
Akibat tidak menjaga kebersihan wc sekolah adalah wc menjadi kotor, bau, tidak nyaman
untuk digunakan, serta mengundang datangnya sumber-sumber penyakit, toilet rentan oleh
kuman dan sumber penyakit. Apalagi jika dibiarkan kotor dengan permukaan yang tidak bersih
dan mengeluarkan bau tidak sedap,sudah pasti kuman bersarang Sebuah penelitian menyebutkan,
jumlah bakteri akan lebih banyak ditemukan di area yang basah dan sering digunakan, seperti wc
sekolah. Fakta Hal lain yang tidak kalah mengerikannya adalah hakteri yang memiliki
kemampuan berkembang berkembang biak dengan cepat. Setiap 20 menit, bakteri berkembang
biak sehingga dalam Jumlahnya bisa sampai delgan juta sel.
Tapi tidak semua suasana gelap dapat menimbulkan rasa ketakutan, tergantung faktor
pengalaman dan kebiasaan. Terbatasnya cahaya menerangi sebuah ruang memberi persepsi
menyeramkan pada ruang tersebut. Suasana gelap dan dapat menghasilkan suatu nilai dan kesan
menarik atau tidak menarik pada sebuah ruang perpustakaan. Sedangkan dilihat dari segi arah
sumber cahaya, dapat pula
Cahaya yang dipantulkan oleh lampu dari arah atas kepala akan lebih baik untuk kegiatan
membaca. Karena sinar dari lampu tidak menimbulkan bayangan manusia yang jatuh ke
permukaan meja ketika orang sedang membaca
9
3. Dampak dari sampah
Sampah sampai saat ini selalu menjadi masalah; dianggap sampah sebagai sesuatu. Yang
kotor dan harus dibuang. Bila dibuang sembarangan akan menjadi sumber polusi lingkungan dan
sumber penyakit bagi manusia.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitik beratkan kepada pengawasan
terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat. Sekolah adalah tempat didikan bagi anak anak. Tujuan dari sekolah adalah
mengajar anak untuk menjadi anak yang mampu memajukan hangsa. Sekolah adalah mengajar
siswa/murid di sebuah lembaga yang dirancang untuk pengawasan guru. Sarana dan prasarana
sanitasi sekolah melipiti: Air Bersih, Jamban Sekolah, Cuci Tangan Pakai sabun, Pengolahan
Limbah Cair dan Pengolahan Sampah.
B. Saran
Diharapkan dapat menjadi sumber bacaan untuk kedepannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://disdikkatimprov.go.id
http://Kesehatan kaltimppas.go.id/
https://syaefudin93.blogspot.com/2015/08/makalah-turunnya-al-quran-dengan-tujuh.html?m=1
https://www.scribd.com/document/361900613/Makalah-Konsep-Makanan-Dan-Gizi
10