MAKALAH
Oleh kelompok:
Ketua : Arif Imanda
Anggota : M.Azil Nurullah
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3. Tujuan
Adapun beberapa tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas yang hendak
dicapai adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah lempar lembing
2. Mengetahui pengertian lempar lembing
3. Mengetahui peraturan dalam permainan lempar lembing
4. Mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam permainan lempar
lembing
5. Mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam permainan lempar
lembing
6. Mengetahui informasi lain seputar lempar lembing
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Berdasarkan hal-hal sebelumnya, cukup tepat jika banyak ahli lebih memilih peradaban
Yunani klasik sebagai awal mulanya olahraga lempar lembing, mengingat ciri geografis
daerahnya dan tradisi masyarakat pada peradaban tersebut, misalnya aktivitas berburu leluhur
manusia pada zaman purba.
2. Lemparan dianggap tidak sah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum
bagian lembing lainnya.
3. Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis atau
jalur paralel.
4. Lemparan dianggap tidak sah apabila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau
anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku
terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah di depan garis lempar dan garis-garis itu
semua.
5. Sesudah membuat gerakan awalan lempar hingga lembingnya dilepaskan dan mengudara,
pelempar tidak diperbolehkan memutar tubuhnya penuh sehingga punggungnya
membelakangi sektor lemparan.
6. Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang dilemparkan
jatuh ke tanah.
7. Penilaian dalam lempar lembing dilakukan dengan menggunakan bendera putih untuk
menandakan bahwa lemparan yang dilakukan benar, serta bendera merah untuk
menandakan bahwa lemparan yang dilakukan salah. Suatu lemparan diukur dari tanda yang
terdekat dengan kepala lembing sampai ke bagian dalam ujung lingkaran, lalu mengukur
antara tanda tersebut. Cara memegang lembing dan pendaratan atau jatuhnya lembing juga
turut mempengaruhi penilaian.
untuk memegang lembing. Cara memegang lembing dapat dibagi mejadi tiga macam sebagai
berikut.
1. Cara Finlandia
Pertama, lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung atau mata lembing serong
hampir menuju ke arah badan. Kemudian, jari tengah memegang tepian atau pangkal ujung dari
tali bagian belakang, dilingkarkan, serta dibantu dengan ibu jari yang diletakkan pada tepi
belakang dari pegangan dan pada badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang
membantu menahan badan lembing, sedangkan jari-jari yang lainnya turut memegang lilitan
pegangan di atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara Finlandia, jari tengah dan ibu jarilah
yang memegang peranan penting untuk mendorong tali pegangan pada saat melempar, namun
cara ini sudah jarang dipakai karena dianggap tidak menguntungkan.
3. Cara Menjepit
Caranya dengan menjepitkan lembing di antara dua jari tengah dan jari telunjuk, sedangkan jari
jari lainnya memegang biasa.
dan dibantu dengan menolakkan kaki kanan sekuatnya dan melonjakkan badan ke depan,
kemudian lembing dilepaskan pada saat lurus dan jari-jari tangan mendorong pangkal lilitan tali
lembing.
Gerakan pelepasan lembing adalah gerakan penting untuk suatu lemparan yang baik,
dimana bahu, lengan atas, dan tangan bergerak berurutan. Mula-mula, bahu melempar secara
aktif dibawa ke depan dan lengan pelempar diputar, sedangkan siku mendorong ke atas.
Pelepasan lembing terjadi di atas kaki kiri dan pada sudut lemparan kira-kira 45º dengan suatu
gerakan seperti ketapel dari lengan bawah tangan kanan. Kaki kanan meluncur di tanah pada
waktu lembing lepas terjadi pada suatu garis lurus dari pinggang ke tangan pelempar yang hanya
sedikit keluar garis vertikal, sedangkan kepala dan tubuh condong ke kiri pada saat tahap
pelepasan lembing. Lengan kiri ditekuk selama pelepasan lembing
Saat melepas lembing, diperlukan keseimbangan badan agar tubuh tidak terbawa ke depan
yang dapat mengakibatkan diskualifikasi. Tubuh berpusat pada satu kaki tumpuan. Setelah kaki
kanan ditolakkan ke atas dan ke depan, kaki diangkat ke belakang dengan lemas, lalu badan agak
miring dan condong ke depan kaki kiri dan ke belakang dengan lemas. Kemudian, tangan kanan
dengan siku agak dibengkokkan berada di bawah dekat ke perut dan tangan kiri lemas ke
belakang sehingga pandangan ke arah lembing sampai jatuh.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa lempar lembing merupakan olahraga
melempar tongkat berujung runcing sejauh mungkin yang melibatkan tubuh bagian atas dan
bawah, mulai dari otot, sendi, hingga sumbu dan bidang. Koordinasi dari bagian-bagian tubuh
tersebut menghasilkan gerakan lempar lembing yang baik. Dalam olahraga lempar lembing, juga
diperlukan penguasaan beragam teknik-teknik guna tercapainya hasil yang maksimal dan sesuai
harapan (lemparan yang baik), serta terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi dan hal-hal
yang patut diperhatikan atau dihindari agar tidak terdiskualifikasi.
3.2. Saran
Olahraga lempar lembing harus diperkenalkan kepada anak didik untuk menghasilkan
bibit-bibit atlet berpotensi. Saat ini, pengenalan akan olahraga lempar lembing kepada peserta
didik di sekolah masih minim dikarenakan fasilitas yang kurang memadai. Oleh karena itu,
pemerintah dan pihak sekolah perlu menambah fasilitas lapangan yang memadai agar peserta
didik dapat mengenal sekaligus berlatih olahraga lempar lembing. Diharapkan akan muncul
kader-kader baru dalam olahraga lempar lembing yang dapat mengangkat nama baik bangsa
Indonesia dan membuat olahraga lempar lembing terus berkembang.
8
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (2011). Tolak Peluru, Lempar cakram ,dan Lempar Lembing.
Dari http://yukitamari.blogspot.co.id/2011/12/tolak-pelurulempar-cakramdan-
lempar.html, 28 Juli
2017
Musran (2013). Pengertian dan Teknik Lempar Lembing. Dari
http://musranaceh.blogspot.co.id/2013/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-
x.html, 27 Juli
2017
Nur, Siti (2016). Ukuran Lapangan Lempar Lembing Standar Internasional.
Dari https://aturanpermainan.blogspot.co.id/2016/04/ukuran-lapangan-lempar-
lembing-standar-
internasional.html, 28 Juli 2017
Padoe, Bayu (2013). Pengertian dan Teknik Lempar Lembing.
Dari http://coretankuliahku.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-dan-teknik-
lempar-lembing.html,
28 Juli 2017
Raika, Tika (2012). Contoh Makalah Olahraga : Lempar Lembing Olah Raga
Atletik.
Dari http://inforingankita.blogspot.co.id/2012/03/makalah-lempar-lembing-
olah-raga.html, 27
Juli 2017
Wibowo, Hermanto (2016). Contoh Makalah Lempar Lembing. Dari http://blog-
contoh-
makalah.blogspot.co.id/2016/11/contoh-makalah-lempar-lembing.html, 27 Juli
2017