Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH CABANG OLAHRAGA TOLAK PELURU

OLEH:

NAMA :

KELAS :XI IPS 1


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucapkan

kepada Allah SWT  karena bimbingannyalah sehingga penulis bisa menyelesaikan

sebuah karya tulis Pendidikan jasmani dan Kesehatan yang berjudul “TOLAK

PELURU”.

Makalah ini dibuat dengan menggunakan metode kepustakaan dalam jangka

waktu tertentu sehingga menghasilakan karya yang bisa dipertanggungjawabkan.

Harapan saya semoga makalah ini bisa membantu dan menambah pengetahuan

serta pengalaman untuk saya sendiri dan bagi para pembaca sehingga dapat

meningkatkan wawasan tentang olah raga tolak peluru ini.

Makalah ini kami rasa masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami

miliki sangat kurang.Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

makalah ini.

  Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar.........................................................................................................1

Daftar isi................................................................................,.,...............................2

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

1.1 Latar belakang masalah...............................................................................4

1.2 Rumusan masalah........................................................................................5

1.3 Tujuan penulisan.......................................................,.................................5

1.4 Metode penulisan.......................................,................................................5

1.5 Manfaat penulisan.......................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6

2.1 Sejarah Tolak Peluru.............................................................................6

2.2 Kerangka Teori.....................................................................................9

2.2 Isi..........................................................................................................11

2.3.1 Pengertian Tolak Peluru........................................................11

2.3.2 Teknik Bermain Tolak Peluru......................,........................11

2.3.3 Hal yang perlu diperhatikan dalam Bermain Tolak Peluru...11

2.3.4 Peralatan Yang Diperlukan Dalan Bermain Tolak Peluru....14

2.3.5 Ukuran Lapangan Tolak Peluru............................................14

BAB III PENUTUP................................................................................................15

3.1 Kesimpulan..........................................................................................15
3.2 Saran.....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang

            Cabang olahraga atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga

(Mother of Sport), di mana gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan,

lari, lompat dan lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga, sehingga

tak heran jika pemerintah mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah

satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa.

            Atletik merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu penyelenggaraan

olimpiade. Hal ini dikarenakan pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga

lain dapat dicapai melalui latihan nomor-nomor atletik, khususnya dalam

peningkatan kondisi fisik. Nilai edukatif dari cabang atletik dapat dijadikan

dukungan dalam pengembangan sumber daya manusia yang potensial di bidang

olahraga.Salah satu nomor pada cabang atletik adalah tolak peluru. Faktor tersebut

ada yang bersifat internal misalnya ; bakat, emosi, suasana hati, motivasi dan lain-

lain. Sedangkan faktor yang bersifat eksternal diantaranya ; faktor pelatih, sarana

dan prasarana, lingkungan dan sosial budaya. Prestasi pada nomor atletik dapat

dicapai melalui latihan yang khusus dan teratur dalam jangka waktu yang relatif

lama. Potensi yang cocok dengan cabang olahraga yang ditekuninya seperti

keadaan fisik, penguasaan teknik dan persyaratan lainnya semestinya dimiliki oleh

seorang atlet.
1.2.         Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan Tolak Peluru?

2.      Bagaimana teknik bermain tolak peluru?

3.      Apa saja yang perlu diperhatikan dalam bermain tolak peluru?

4.      Peralatan apa saja yang diperlukan dalam bermain tolak peluru?

5.      Berapa ukuran lapangan tolak peluru?

1.3.         Tujuan Penulisan

            Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk dapat mengetahui pengertian

tolak peluru,disamping itu kita juga dapat mempelajari cara bermain dan tata

tertib bermain tolak peluru.

            Tujuan saya membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang di

berikan bapak guru.

1.4.         Metode Penulisan

            Metode yang saya gunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah studi

kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan berbagai macam sumber baik bacaan

maupun online untuk rujukan atau referensi karya tulis ini.

1.5.         Manfaat Penulisan

            Karya tulis ini diharapkan mempunyai manfaat bagi penulis sendiri, karna

dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang bermain Tolak Peluru.

            Pihak terkait yang menjadi terbentuknya makalah ini adalah pihak sekolah

yang dapat memberikan sumbangan positif terhadap menambah pengetahuan para

siswanya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Tolak Peluru

Tolak peluru (the shot put) telah dikenal sejak dua ribu tahun yang lalu, yaitu

sejak masa Kerajaan Yunani kuno, tetapi dengan tata cara dan peraturan yang

berbeda. Menurut Homer, pada zaman dahulu, tolak peluru dikenal dengan nama

lempar beban atau weight throwing.

Sayangnya, tidak ditemukan catatan sejarah yang menjelaskan bentuk dan bahan

yang digunakan sebagai peluru pada waktu itu. Yang pasti, tolak peluru menjadi

salah satu bentuk latihan perang yang dilakukan para prajurit dari Troya dan

kemudian dipertandingkan antar-prajurit.

Catatan sejarah tentang olahraga tolak peluru yang berhasil ditemukan adalah

tentang diadakannya kompetisi di Skotlandia pada abad pertama. Kemudian, pada

abad ke-16, Raja Henry VII dari Inggris menyelenggarakan pertandingan yang

sama, yaitu lempar palu dan lempar beban.

Saat itu, kompetisi di kalangan masyarakat Inggris diadakan sebagai cara untuk

menguji kekuatan para pria. Peluru yang digunakan ketika itu masih terbuat dari

batu, bukan logam seperti sekarang.

Pertandingan pertama yang menggunakan alat seperti tolak peluru masa kini

adalah kompetisi yang diadakan pada era pertengahan. Pertandingan tersebut


diselenggarakan oleh kalangan militer dan diikuti para prajurit perang. Mereka

berlomba melempar bola besi sejauh-jauhnya.

Ide tersebut berawal dari kebiasaan para tentara perang yang sering mengadakan

lomba melempar cannon balls sejauh mungkin. Saat itu, meriam besi dan cannon

balls (peluru meriam) merupakan salah satu senjata yang paling mematikan.

Pertandingan tolak peluru yang berhasil didokumentasikan pertama kali adalah

kompetisi yang diadakan pada tahun 1866 di Skotlandia. Namun, kejuaraan yang

diadakan pada tahun 1866 itu masih bersifat amatir dan menjadi salah satu dari

The British Amateur Championships.

Sejak saat itu, tolak peluru makin digemari di negara-negara di daratan Eropa.

Tiga puluh tahun kemudian, barulah tolak peluru diperlombakan secara resmi di

Olimipade Athena, Yunani. 

Salah satu catatan penting dari sejarah tolak peluru terjadi pada tahun 1950, yaitu

ketika Parry O’Brien memperkenalkan teknik lemparan tolak peluru. Pada metode

O’Brien, pelempar memulai tolakan dengan menghadap bagian belakang ring.

Karena merupakan cabang olahraga atletik, induk organisasi tolak peluru menjadi

satu dengan induk olahraga atletik. International Amateur Athletic Federation

(IAAF) adalah wadah olahraga atletik (termasuk tolak peluru) seluruh dunia.

Indonesia mengenal olahraga tolak peluru melalui pemerintah kolonial Belanda

yang memasukkannya dalam kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah milik


Belanda. Namun, tolak peluru hanya dimainkan oleh para siswa bagsawan

Belanda sehingga kaum pribumi tidak terlalu mengenal olahraga ini.

Seiring waktu, tolak peluru kemudian juga menjadi bagian dari kurikulum di

sekolah-sekolah pribumi sehingga semakin dikenal di kalangan orang Indonesia.

Karena belum memiliki wadah sendiri, tolak peluru berada di bawah organisasi

NIAU yang bertanggung jawab mengadakan kejuaraan atletik.

Kepopuleran tola peluru kemudian melahirkan berbagai perkumpulan olahraga

tolak peluru di Jawa dan Sumatra. Sumatera Atletik Bond (SAB) di Medan

menyelenggarakan kompetisi atletik yang diikuti MULO, HBS, dan sekolah

lainnya. Salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan adalah tolak peluru.

Meski keberadaan tolak peluru (dan cabang olahraga atletik lainnya) sudah

dikenal sejak masa penjajahan Belanda, Persatuan Atletik Seluruh Indonesia

(PASI) baru terbentuk pada tanggal 3 September 1990. Dengan adanya PASI,

olahraga atletik, termasuk tolak peluru, makin berkembang.

Kegiatan pertama yang dilaksanakan PASI adalah pemilihan duta-duta atletik

yang akan mewakili Indonesia di ajang SEA Games. Selanjutnya, Indonesia juga

rutin mengirimkan delegasi untuk mengikuti kejuaraan regional dan internasional

serta terus melakukan pembinaan atlet tolak peluru.


2.2.    Kerangka Teori

Tolak Peluru merupakan bagian dari nomor lempar dalam atletik,nomor ini

mempunyai karakteristik tersendiri yaitu peluru tidak dilemparkan tetapi

ditolakkan dari bahu dengan satu tangan. Menurut Suyatno,berat peluru untuk

untuk kelas senior putra adalah 7,25 kg dan putri 4 kg, sedangkan untuk kelas

junior putra 5 kg dan putri 3 kg. Hasil tolak peluru ditentukan oleh beberapa

unsur, diantaranya adalah unsur teknik dan unsur fisik. Menurut Eddy

Purnomo,Ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang penolak

peluru yaitu :

a. Kekuatan / Kekuatan maksimum

b. Power

c. Kekuatan lempar

d. Kecepatan berakslerasi

e. Koordinasi

f. Adaptibility

Untuk dapat melakukan tolak peluru dengan baik, ada beberapa prinsip yang

harus diketahui. Jess Jarver (2009: 78), menyatakan bahwa:

Dalam nomor Tolak Peluru ada beberapa prinsip yang harus diingat yaitu :

a. Jarak lontaran yang diperoleh dalam tolak peluru sangat tergantung pada  

    kecepatan gerak dan sudut tangan yang menolakan peluru tersebut.

b. Untuk memperoleh kecepatan maksimum dibutuhkan tenaga terbesar yang bisa


    dikerahkan, tenaga ini digunakan untuk menolak peluru sejauh mungkin.

c. Tenaga yang digunakan harus dikerahkan dalam urutan yang tepat,mula-mula  

    digunakan kelompok otot yang menimbulkan gerak 8 lamban tetapi

berkekuatan besar, kemudian digunakan kelompok otot yang relatif lebih lemah

tetapi kerjanya lebih cepat.

d. Sudut optimum lintasan tergantung pada kecepatan dan tingginya tolakan,

    umumnya berkisar antara 40° - 42°.

e. Untuk mendapatkan kecepatan maksimum, atlet hendaknya melakukan gerakan

dulu ke belakang lingkaran sebelum mulai melakukan gerakan melontarkan.

f. Gerakan meluncur ini membantu atlet dan peluru tadi membentuk kecepatan

    horizontal sebelum gerakan melontar dilakukan.

g. Begitu selesai meluncur atlet harus berada dalam posisi menolakkan tanpa

     kehilangan kecepatan gerak yang berarti.

h. Untuk meningkatkan jarak tolakan, yang sangat memerlukan tenaga tubuh,

     hendaknya bahu kanan dan pinggul ditarik sedikit ke belakang.

i. Untuk mendapatkan tenaga maksimum, baik dalam arah horizontal maupun

    vertikal, kaki yang terletak di depan hendaknya tetap kontak dengan tanah

    sewaktu gerakan melontar dilakukan.

j. Pada saat menolakan peluru, pencurahan tenaga dimulai dengan melakukan

rotasi ke depan dari pinggul kanan kemudian diikuti batang tubuh si atlet dan

diakhiri dengan gerakan pergelangan tangan ketika peluru terlepas.

k. Pada saat pencurahan tenaga secara berurutan ini dilakukan,hendaknya

perhatian selalu dicurahkan untuk menjaga agar gerakan tampak simultan dan tida
2.3.    Isi

       2.3.1. Pengertian Tolak Peluru

Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan untk mencapai lemparan

atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi

berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3

meter. Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar

dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk

menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari

badan.

2.3.2. Teknik Bermain Tolak Peluru

Cara Memegang Peluru Ada 3 cara yaitu :

1. Teknik Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan

berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang

yang berjari kuat dan panjang. Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari

kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara.

Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan

letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang

tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.

2.Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara di

atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku

yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di

samping kiri badan.


3. Teknik Menolak Peluru, Pengenalan peluru, Peluru dipegang dengan satu

tangan dipindahkan ke tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan dan

diletakkan di bahu dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan

dengan sikap berdiri agak membungkuk,kemudian kedua tangan yang memegang

peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap

awal akan menolak peluru Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka

batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan

segaris dengan arah lemparan.Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan

menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki

kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu

kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.

2.3.3. Hal yang perlu diperhatikan dalam Bermain Tolak Peluru

   Ketentuan diskualifikasi / kegagalan peserta tolak peluru :

v  Menyentuh balok batas sebelah atas

v  Menyentuh tanah diluar lingkaran

v  Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah

v  Dipanggil selama 3 menit belum menolak peluru di taruh di belakang kepala

v  Peluru jatuh di luar sektor lingkaran

v  Menginjak garis lingkaran lapangan

v  Keluar lewat depan garis lingkar

v  Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang

v  Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan


 Beberapa hal yang disarankan :

v  Bawalah tungkai kiri merendah

v  Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai,dengan tungkai kiri

memimpin di belakang

v  Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak

v  Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan

v  Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran

v  Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin

v  Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan

v  Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

Beberapa hal yang harus dihindari :

v  Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan

v  Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan

v  Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran

v  Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan

v  Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang

v  Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping

v  Terlalu awal membuka badan

v  Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau kedepan

2.3.4. Peralatan Yang Diperlukan Dalam Bermain Tolak Peluru

      Alat yang diperlukan untuk bermain Tolak Peluru adalah :


§  Rol meter

§  Bendera kecil

§  Kapur/tali rafia

§  Peluru

-          Untuk senior putra berat peluru adalah 7.257 kg

-          Untuk senior putri berat peluru adalah 4 kg

-          Untuk junior putra berat peluru adalah 5 kg

-          Untuk junior putri berat peluru adalah 3 kg

2.3.5. Ukuran Lapangan Tolak Peluru

Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak

peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok di lengkungkan,
bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam

lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak

licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih

rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas

lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini

dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m.

Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan

dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan

sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih

kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2

cm.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dari atas, maka dapat saya simpulkan:

1. Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk   dalam

nomor lempar.

2.  Ada tiga teknik dalam memainkan olahraga tolak peluru yaitu Teknik

Memegang Peluru, Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu, dan Teknik Menolak

Peluru.

3. Alat yang digunakan yaitu Rol Meter, Bendera Kecil, Kapur / Tali Rafia,

Peluru.

4. Ada beberapa yang diperhatikan dalam permainan tolak peluru, seperti yang

sudah dipaparkan diatas.

3.2 Saran

        Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga tolak peluru berjalan

dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi masyarakat umum

(masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai

olahraga supaya keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah dan generasi

yang akan datang lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era

globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai

bidang terutama dalam bidang olahraga.

DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta : Depdikbud. 


Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992/1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Jakarta :     

         Depdikbud. 

Carr, Gerry. 2000. Atletik (Edisi Terjemahan). Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada. 

Depdikbud. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi SD dan MI. Jakarta:

Dharma Bhakti.

www.kaskus.us/showthread.php?t=3544765

http://blog.2menit.com/2010/06/shotput-tolak-peluru.html

http://Layla-innocent.blogspot.com

C:\Users\HP\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\IE\TN3DY9SW\

MAKALAH_TOLAK_PELURU_-_Artikel_dan_Bahan[1].mhtml

https://salamadian.com/pengertian-tolak-peluru/

Anda mungkin juga menyukai