Allah mengingatkan perlunya manusia untuk mengelola dan menggarap dunia ini dengan sebaik-baiknya,
Content Here
untuk kepentingan kehidupan manusia dan keturunannya. Pada saat yang sama Allah juga menegaskan
You can simply impress your audience
perlunya selalu berbuat baik kepada orang lain dan tidak berbuat kerusakan di muka
and add a unique zing. bumi. Allah
mengingatkan: ”Tidakkah kalian perhatikan bahwa Allah telah menurunkan untuk kalian apa-apa yang
ada di langit dan di bumi dan menyempurnakan untuk kalian nikmat-Nya lahir dan batin” (QS. Luqman:
20).
You can simply impress your audience
and add a unique zing.
Untuk mengelola dan menggarap dunia dengan sebaik-baiknya,
maka manusia memerlukan berbagai persiapan, sarana maupun
prasarana yang memadai. Karena itu maka manusia perlu
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, setidaknya
keterampilan yang mencukupi dan profesionalisme yang akan
memudahkan dalam proses pengelolaan tersebut.
Dari sini dapat dijelaskan bahwa hanya sebahagian saja yang mencegah kerusakan lingkungan.
Padahal kerusakan lingkungan itu yang pada akhirnya membahayakan kehidupan manusia itu sendiri.
Karena itu, bila kita ingin terhindar dari berbagai bencana harus ada revolusi total tentang pandangan
manusia terhadap alam sekitarnya.
D. Seimbang antara ilmu dan amal
Seorang muslim dalam hidupnya harus bisa menyeimbangkan antara ilmu dan amal. Tidak boleh
hanya menekankan ilmu saja, tanpa diimbangi dengan amal perbuatan yang nyata. Sifat seperti ini
adalah sifat yang dimurkai oleh Allah Subhanahu Wata’ala, Sebagaimana dijelaskan dalm firman-
Nya, dalam (Surat Shaff ayat 2-3).
Artinya: orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu
kerjakan.
Sebelum beramal harus diketahui dulu teori dan ilmunya, sehingga diharapakan amal yang
dilakukan tersebut benar tidak menyeleweng. Sehingga dia akan berjalan pada jalan yang lurus dan
benar yang akan mengantarkannya pada tujuan. Beramal tanpa disertai ilmu yang cukup akan
menyebabkan seseorang tersesat di jalan, sehingga tujuannya tidak akan tercapai.
E. Seimbang antara Rasa Takut dan
Harapan
Seorang Muslim yang baik menggabungkan antara kedua hal rasa takut dan
harapan, Yaitu menggabungkan rasa takut terhadap siksaan karena dosa-
dosanya karena waktu yang sama, dia sangat mengharap rahmat dan ampunan
dari-Nya.
Allah SWT telah menggambarkan dengan indah kedua hal tersebut yang
terdapat dalam diri seorang muslim yang baik.
Artinya: “57. orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan
kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah)
dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; Sesungguhnya azab
Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.
F. Seimbang dalam Menjalankan Ajaran Agama
Seorang muslim tidak boleh berlebih-lebihan dalam menjalankan ajaran Islam, yaitu
melampui batas dari apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Misalnya
berlebih-lebihan dalam melaksanakan shalat Tahajud sehingga tidak ada waktu tidur
sama sekali, yang membuatnya lemah dan kusut pada pagi hari, serta tidak semangat
menjalani kehidupan sehari-hari karena belum istirahat semalam penuh.
Allah SWT juga melarang umat-umat terdahulu untuk tidak berlebihan di dalam
mengamalkan agama. Sebagaimana larangan Allah dalam (Q.S Al-Maidah:77) yang
berbunyi:
َ ْب ال َت ْغلُوا فِي دِي ِن ُك ْم َغ ْي َر ا ْل َح ِّق َوال َت َّت ِب ُعوا أَهْ َوا َء َق ْو ٍم َقد
ُ ضلُّوا مِنْ َق ْبل ِ قُلْ َيا أَهْ ل َ ا ْل ِك َتا
)٧٧( يل ِ س ِبَّ اء ال َ ْضلُّوا َعن
ِ س َو َ ِيرا َو ً ضلُّوا َكث َ ََوأ
Disamping larangan berlebih-lebihan di dalam melaksanakan ajaran agama Islam,
seorang Muslim dituntut juga untuk tidak meremehkan dan bermalas-malasan. Jadi
harus seimbang dan bersikap wajar.
G. Keseimbangan antara
Dunia Akhirat
Muslim yang baik dituntut untuk memikirkan dan
mempersiapkan diri untuk mencari bekal yang akan dibawa
yang akan dibawanya ke alam akhirat kelak, pada saat yang
sama dia tidak boleh melupakan keberadaanya di dunia yang
di jalani ini, sebagaimana hadist Rasulullah SAW:
ليس بخير كم من ترك دنياه لما خرته و ال اخرته لد نيا ه حتى يصيب منهما
جميعا فان الد نيا بال غ الى اال خرة و لما تكو نوا كل على النا س (بن عساكر
)عن انس