PENCERNAAN
Disusun oleh
Nama:
JAKARTA SELATAN
2020
Daftar Isi
Daftar Isi...........................................................................................................................2
Anatomi Fisiologi.............................................................................................................3
Sistem Pencernaan Manusia............................................................................................3
Proses Pencernaan Manusia...........................................................................................3
Tahap Proses Pencernaan...............................................................................................4
Organ-organ Sistem Pencernaan....................................................................................5
A. Rongga mulut (Oral)............................................................................................5
B. Faring (Tekak)......................................................................................................5
C. Esofagus (Kerongkongan)....................................................................................6
D. Lambung (Gastrium)...........................................................................................6
Anatomi Lambung.........................................................................................................7
Fungsi Lambung............................................................................................................8
Sekresi lambung.............................................................................................................8
Digesti Lambung............................................................................................................9
Pengosongan Lambung................................................................................................10
Usus Halus......................................................................................................................11
Devisi/Anatomi Usus Halus.........................................................................................11
Motilitas usus...............................................................................................................12
Fungsi Usus Halus.......................................................................................................12
Pangkreas,Hati,dan Empedu.........................................................................................14
1).Pankreas...................................................................................................................14
Anatomi Pankreas....................................................................................................14
Fungsi dan Kendali Sekresi pada Pankreas...............................................................14
2)Hati...........................................................................................................................16
Anatomi Hati............................................................................................................16
Fungsi Hati................................................................................................................16
Sekresi Hati...............................................................................................................17
3).Kandung Empedu....................................................................................................18
Anatomi Kandung Empedu.......................................................................................18
Fungsi Kandung Empedu..........................................................................................19
Kendali Sekresi Pada Kandung Empedu...................................................................19
Usus Besar......................................................................................................................20
Anatomi Usus Besar......................................................................................................20
Fungsi Usus Besar.........................................................................................................21
Daftar Pustaka................................................................................................................22
Anatomi Fisiologi
B. Faring (Tekak)
Faring merupakan pertemuan saluran pernapasan antara rongga
hidung dengan tenggorokan dan saluran pencernaan antara rongga mulut
dan kerongkongan. Faring memiliki lubang yang menuju tenggorokan,
disebut glotis dan ditutup oleh klep yang disebut epiglotis yang berfungsi
agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Pada saat menelan,
epiglotis akan menutup saluran pernapasan. pada waktu proses menelan.
faring terdiri dari tiga bagian, yaitu :
a) Nasofaring adalah ruang di atas langit-langit lunak di bagian
belakang hidung yang menghubungkan hidung ke mulut.
Nasofaring memungkinkan seseorang bernapas melalui hidung.
Langit-langit lunak memisahkan nasofaring dan orofaring.
Nasofaring tetap terbuka bahkan ketika otot fleksibel sehingga
manusia bisa terus melanjutkan fungsi pernapasan. Nasofaring
dikelilingi oleh lipatan salpingopharyngeal dan tonsil tuba, yang
dapat menjadi meradang ketika terinfeksi
b) Orofaring merupakan saluran pernapasan yang memiliki bentuk
seperti tabung dan berada di antara faring dengan trakea
c) Tubaeustachius adalah saluran yang menghubungkan rongga
telinga tengah dengan nasofaring, yaitu daerah di belakang hidung.
Tubaeustachius selalu tertutup dan dalam keadaan steril, hanya
terbuka apabila udara diperlukan masuk ke telinga tengah atau
pada saat mengunyah, menelan, dan menguap.
C. Esofagus (Kerongkongan)
Makanan setelah dicerna di dalam mulut akan bergerak masuk ke
dalam kerongkongan. Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya
sekitar 25 cm, memanjang dari akhir rongga mulut hingga lambung.
Fungsinya adalah sebagai jalan untuk makanan yang telah dikunyah dari
mulut menuju lambung (menelan makanan), mencegah benda asing masuk
ke perut, menghasilkan gerak peristaltik, dan mencegah laju cairan dari
perut. Pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan. Makanan
berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Makanan
sebelum masuk ke dalam esofagus akan melewati tekak atau faring. Otot
kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga
mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan
ini disebut gerak peristaltik. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang
dan melingkari dinding kerongkongan secara bergantian.
D. Lambung (Gastrium)
Lambung merupakan saluran pencernaan makanan yang melebar
seperti kantung, Terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri, dan
sebagian tertutup oleh hati dan limpa. Lambung berbentuk menyerupai
huruf J. Lambung dapat mencerna makanan secara mekanik karena
memiliki lapisan-lapisan otot. Lambung dapat menampung makanan 1
liter hingga mencapai 2 liter.
Di dalam lambung terdapat tiga enzim, di antaranya enzim pepsin
(mengubah amilum menjadi maltosa & glukosa), enzim lipase steapsin
(mengemulsi lemak menjadi asam lemak & gliserol) dan enzim tripsin
(mengubah pepton menjadi polipeptida (asam amino)). Lambung terdiri
dari 4 lapisan yaitu :
a) Lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa
b) Lapisan berotot yang terdiri dari cardiac (terletak disebelah atas
dekat jantung), fundus (bagian yang membulat dan terletak di
tengah), dan pylorus (bagian yang berada di dekat usus). Ketiga
otot ini mengatur gerakan peristaltik.
c) Lapisan submukosa yang terdiri dari jaringan areoral (berisi
pembulun darah dan limfa).
d) Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal dan terdiri
atas banyak kerutan atau rugae, kerutan tersebut akan hilang jika
organ ini mengembang karena berisi makanan dan banyak
mengeluarkan mukus.
Anatomi Lambung
Lambung merupakan bagian dari traktus gastrointestinal pertama yang
berada di intra abdominal, terletak di antara esophagus dan duodenum.
Terletak pada daerah epigastrium dan meluas ke hipokhondrium kiri,
berbentuk melengkung seperti huruf “J” dengan mempunyai paries
anterior (superior) dan paries posterior (inferior). Seluruh organ lambung
terdapat di dalam rongga peritoneum dan ditutupi oleh omentum.
Lambung terdiri atas empat bagian, yaitu bagian kardiak, fundus, badan
lambung, dan pilorus.
c) Bodi lambung
Adalah bagian yang terdilatasi di bawah fundus, yang membentuk
dua pertiga bagian lambung. Tepi medial bodi lambung yang
konkaf disebut kurvatur kecil; tetapi lateral bodi lambung yang
konveks disebut kurvatur besar.
d) Bagian pylorus (bagian bawah)
Pilorus bagian yang menyempit di ujung bawah lambung dan
berhubungan langsung dengan usus dua belas jari (Duodenum). Di
ujung pilorus terdapat spingter pilorus. Bagian ini menghasilkan
mukus alkali.
Fungsi Lambung
1) Penyimpanan makanan : Menerima makanan, bekerja sebagai penampung
sementara (jangka pendek)
2) Menampung, menghancurkan, dan menghaluskan makanan
3) Produksi kimus : Aktivitas lambung mengakibatkan terbentuknya kimus
(massa homogen setengah cair, berkadar asam tinggi yang berasal dari
bolus) dan mendorongnya ke dalam duodenum.
4) Digesti protein : sekresi tripsin dan HCl. Mulai pencernaan protein, diubah
menjadi pepton
5) Produksi faktor intrinsik (glikoprotein yang disekresi sel parietal)
6) Produksi mucus : membentuk barrier 1 mm untuk melindungi lambung
7) Absorbsi : hanya sedikit. Obat larut lemak (aspirin) dan alkohol dapat
diabsorpsi di dinding lambung
Sekresi lambung
Sekresi lambung yaitu mekanisme pelepasan beberapa substansi getah
pencernaan. Ketika melihat, mencium, dan measakan makanan, sekresi
lambung akan terangsang karena pengaruh saraf sehingga menimbulkan
rangsangan kimiawi yang menyebabkan dinding lambung melepaskan
hormone yang disebut sekresi getah lambung. Sekresi getah lambung
mengalami 3 fase,yaitu :
1) Fase sefalik
Fase ini sudah dimulai bahkan sebelum makanan masuk lambung,
yaitu sebagai akibat melihat, mencium, memikir, atau mengecap
makanan. Makanan dalam mulut memulai refleks perangsangan
sekresi getah lambung. Rangsangan berupa cita rasa, bau dan
penglihatan. Defisiensi glukosa dalam otak juga merupakan
rangsangan. Antisipasi dari makanan menyebabkan stimulus merambat
dari otak ke nervus vagus sampai ke lambung tempat kelenjar
terstimulasi untuk menyekresi gastrin, hormone yang disekresi oleh
membrane mukosa kanalis pirolus lambung untuk menghasilkan getah
lambung.
2) Fase gastrik
Fase ini dimulai saat makanan mencapai antrum pylorus (masuk ke
lambung). Lebih banyak gastrin diproduksi dengan kombinasi tiga
peristiwa regangan mekanik lambung oleh makanan dan produk
protein dalam lambung. Gastrin dilepas bila isi lambung kontak
dengan antrum, secara: mekanik dan kemis (kimiawi). Melalui aliran
darah gastrin merangsang sekresi HCl.
3) Fase intestinal
Fase ini dimulai oleh gerakan kimus dari lambungke duodenum.
Masuknya darah ke dalam intestinum menyebabkan sekresi getah
lambung membentu lebih banyak gastrin. Sekresi lambung
ditingkatkan dengan jalur hormonal, oleh regangan duodenum dan
absorbsi asam amino yang meningkat.
Lendir melindungi sel – sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan
asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh
pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan
sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
Digesti Lambung
Di lambung, makanan ditampung, disimpan, dan dicampur dengan asam
lambung, lendir dan pepsin. Mukosa lambung banyak mengandung kelenjar
pencernaan. Kelenjar pada bagian pilorika dan kardiaka menghasilkan lendir.
Kelenjar pada fundus terdapat sel parietal (oxyntic cell) menghasilkan HCl,
dan chief cell menghasilkan pepsinogen. Proses digesti di lambung meliputi:
Pengosongan Lambung
Pengosongan lambung membutuhkan waktu sampai 5 jam dan dapat
menjadi lebih lama apabila makanan banyak mengandung lemak. Kimus kaya
karbohidrat secara cepat bergerak melalui duodenum. Sedangkan kimus
berlemak secara lambat dicerna sehinga lebih lama tinggal di lambung.
Pengosongan lambung diatur oleh
2.Anatomi Jejunum
Jejunum merupakan bagian kedua dari usus halus, dimulai dari flexura
duodenojejunalis dimana traktus gastrointestinalis kembali menjadi
intraperitoneal.Sebagian besar jejunum berada di kuadran kiri atas
abdomen dan lebih besar diameternya serta memiliki dinding yang lebih
tebal dibandingkan ileum. Lapisan bagian dalam mukosa jejunum ditandai
dengan adanya banyak lipatan menonjol yang mengelilingi lumennya
(plika sirkularis). Karakteristik unik jejunum adalah adanya arcade arteriae
yang kurang jelas dan vasa recta yang lebih panjang dibandingkan dengan
yang ada di ileum.
3.Anatomi Ileum
Ileum merupakan bagian ketiga dari usus halus yang akan berakhir pada
ileocecal junction.Dibandingkan dengan jejunum, ileum memiliki dinding
yang lebih tipis, lipatan-lipatan mukosa (plika sirkularis) yang lebih sedikit
dan kurang menonjol, vasa recta yang lebih pendek, lemak mesenterium
lebih banyak, dan lebih banyak arcade arteriae.\
Motilitas usus
Motilitas usus halus mencakup segmentasi dan migrating motility
complex. Segmentasi merupakan metode motilitas utama usus halus sewaktu
pencernaan makanan, mencampur dan mendorong kimus secara perlahan.
Kontraksi segmentasi dimulai oleh sel-sel pemacu usus halus yang meng hasilkan
irama listrik basal serupa dengan irama listrik basal pada lambung yang mengatur
peristaltik di lambung. Segmentasi akan berhenti diantara waktu makan,
kemudian akan menjadi kuat kembali setelah makan. Saat makanan pertama kali
masuk ke usus halus, duodenum dan ileum mulai melakukan kontraksi segmentasi
secara bersamaan. Segmentasi ileum kosong ditimbulkan karena gastrin yang
disekresikan sebagai respons terhadap keberadaan kimus di lambung, suatu
mekanisme dikenal sebagai refleks gastroileum.
1. Penyerapan Nutrisi
Fungsi usus halus yang penting dalam pencernaan adalah sebagai penyerap
nutrisi makanan dan minuman yang telah dikonsumsi. 90% nutrisi
makanan yang masuk ke dalam peredaran darah berasal dari penyerapan
nutrisi yang dilakukan oleh usus halus.
Usus Halus Dua Belas Jari ini memiliki 2 saluran utama yaitu saluran
empedu dan pankreas. Saluran empedu berfungsi menyalurkan cairan
empedu yg akan mengubah lemak menjadi bentuk emulsi. Sedangkan
saluran pankreas berfungsi memecah beberapa zat seperti lemak, protein
dan karbohidrat dengan jenis-jenis enzim yang dimilikinya agar makanan
mudah diserap tubuh.
Zat-zat ini akan memecah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi
senyawa yang lebih sederhana, sehingga dapat diserap dan dimanfaatkan
oleh tubuh.
3. Penetralan Makanan
Selain mencerna dan menyerap makan, fungsi usus halus juga membantu
sistem imun tubuh. Adanya flora usus pada usus halus memberikan
kontribusi positif pada tubuh. Selain itu, pada ileum terdapat peyer's
patches yang berupa kumpulan nodul limfoid. Struktur ini merupakan
bagian penting sistem imun yang berada dalam saluran pencernaan.
Bagian ini juga merupakan bagian dari sistem limfatik yang menghasilkan
antigen dari bakteri atau organisme berbahaya yang diambil dari saluran
pencernaan, yang kemudian akan dikenali oleh sistem kekebalan tubuh.
Pangkreas,Hati,dan Empedu
1).Pankreas
Pankreas adalah organ aksesoris pada sistem pencernaan yang memiliki
dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta
menghasilkan beberapa hormon atau fungsi endokrin. Pankreas terletak pada
kuadran kiri atas abdomen atau perut dan bagian kaput/kepalanya menempel pada
organ duodenum. Produk enzim akan disalurkan dari pankreas
ke duodenum melalui saluran pankreas utama.
Anatomi Pankreas
Fungsi pankreas terbagi menjadi dua, yaitu fungsi eksokrin dan endokrin.
1).Fungsi eksokrin
2).Fungsi endokrin
Anatomi Hati
Anatomi hati terdiri dari empat lobus (bagian) dengan ukuran yang berbeda.
1).Lobus kanan adalah bagian terbesar di hati yang ukurannya 5 sampai 6
kali lebih besar daripada lobus kiri.
2).Lobus kiri adalah bagian hati yang punya bentuk lebih runcing dan kecil
ketimbang lobus kanan. Lobus kiri dan kanan dipisahkan oleh ligamen
falciform.
3).Lobus kaudatus berukuran lebih kecil dibanding dua lobus sebelumnya,
letaknya memanjang dari sisi belakang lobus kanan dan membungkus
pembuluh darah balik utama (vena cava inferior).
4).Lobus kuadrat berada lebih rendah dari lobus kaudatus dan terletak dari
sisi belakang lobus kanan hingga membungkus kantong empedu. Lobus
kuadrat dan kaudatus jarang terlihat pada gambar anatomi karena letaknya
yang berada di belakang lobus kiri dan kanan.
Fungsi Hati
Sekresi Hati
Kolon
Ini adalah bagian usus besar yang paling panjang dan terbagi menjadi
empat bagian:
-Kolon asenden, terletak di bagian kanan di dalam rongga perut.
-Kolon transversum, melintang dari kanan ke kiri di bagian atas rongga
perut.
-Kolon desenden, terletak di bagian kiri rongga perut.
-Kolon sigmoid, bagian akhir kolon yang terhubung dengan rektum.
Rektum
Tempat tinja disimpan sampai akhirnya dikeluarkan melalui anus.
Anus
Bagian dari usus besar yang paling akhir.
Fungsi Usus Besar
Usus besar mempunyai fungsi yang tidak kecil dalam mencerna makanan
hingga membuangnya keluar tubuh. Fungsi usus besar antara lain adalah:
1)Menyerap nutrisi (misalnya vitamin K) dan air dari makanan dan minuman
yang kita konsumsi.
2)Mengolah sisa makanan dan minuman dengan bantuan bakteri baik di dalam
usus. Bakteri ini juga memiliki fungsi lain, seperti mensintesis berbagai
vitamin dan melindungi usus dari bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan
penyakit.
3)Membentuk atau mengubah tinja dari cairan menjadi padat.
4)Menyerap zat empedu. Hampir semua empedu yang tersisa pada proses
pencernaan akan diserap di usus kecil, namun sisa-sisa empedu yang masih
terdapat pada makanan yang telah dicerna akan diserap kembali oleh usus
besar.
5)Menyimpan tinja yang akan dibuang.
6) Membuang tinja keluar dari tubuh.
Daftar Pustaka
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/2/jtptunimus-gdl-s1-2007-teguhstyan-76-2-
bab2.pdf
http://kuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/48088/mod_resource/content/2/
P7.%20Sistem%20Pencernaan.pdf
http://raysha.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/
70361/4.+Sistem+Pencernaan.pdf
https://books.google.co.id/books?
id=lfzeG6ahJ7UC&pg=PA37&dq=usus+halus&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwihmsSPh5j
sAhUT7XMBHUwzBzcQ6AEwAXoECAEQAg