Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN

PROSES TERJADINYA KESADAHAN AIR

DISUSUN OLEH :

ANNISA ANDIANI PUTRI (P21345120012)


EKA PRASETIA N (P21345120019)
FAZLY QAIS FEBRIYANTO (P21345120025)
INDIRA SHAFA WULANDARI (P21345120031)

KELOMPOK 10

KELAS 1 D III A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN LINGKUNGAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III Blok F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah


memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin kelompok kami tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni
Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Proses Terjadinya
Kesadahan Air”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah
ini disusun oleh kelompok kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
kelompok kami sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelompok kami membutuhkan
kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.

Jakarta, 8 November 2020


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KESADAHAN AIR

Kesadahan atau hardnees adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air.
Penyebabnya air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+ , Mg2+. Air sadah adalah
air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar
mineral yang rendah. penyebanya air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+ ,
Mg2+.

Atau dapat juga di sebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent  metal (logam
bervariasi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan
bikarbonat dalam jumlah kecil. Air sadah banyak di jumpai di daerah pegunungan kapur atau
di daerah pesisir pantai. Jenis sumber air  yang banyak mengandung sadah adalah air tanah
khususnya air tanah dalam.

Pengertian kesadahan air adalah kemampuan air mengendapkan sabun, dimana sabun
diendapkan oleh ion-ion Ca2+dan Mg2+ (khususnya Ca2+), maka arti dari kesadahan
dibatasi sebagai sifat / karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari
ionCa2+dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3.

Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air
sadah”,atau air yang sukar untuk dipakai mencuci(Atastina. dkk, 2005:1). Air sadah tidak
baik untuk mencuci karena ion-ion Ca2+dan Mg2+ akan berikatan dengan sisa asam
karboksilat pada sabun dan membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih.

B. JENIS KESADAHAN AIR

Terdapat dua jenis kesadahan, yakni sebagai berikut:

1. Kesadahan sementara
Kesadahan sementara merupakan kesadahan yang mengandung ion bikarbonat (HCO 3-),
atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO 3)2) dan atau
magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2) Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa
tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan
pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+.

Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel.
Reaksinya:

Ca(HCO3)2 → dipanaskan →  CO2 (gas) + H2O (cair) + CaCO3 (endapan)


Mg(HCO3)2 →  dipanaskan    →    CO2 (gas)  +   H2O (cair)    + MgCO3 (endapan)

2. Kesadahan Tetap
Kesadahan tetap adalah kesadahan yang mengadung anion selain ion bikarbonat,
misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi
berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4),
magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4).
Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena
kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air
tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air
tersebut dengan zat-zat kimia tertentu.
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda- kapur (terdiri dari
larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida) sehingga terbentuk endapan kalsium
karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam air.

Reaksinya:

CaCl2 +   Na2CO3 →   CaCO3 (padatan/endapan) + 2NaCl   (larut)


CaSO4 +   Na2CO3 →   CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)
MgCl2 +   Ca(OH)2 →   Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)
MgSO4 +   Ca(OH)2 →   Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut)

Ketika kesadahan kadarnya adalah lebih besar dibandingkan penjumlahan dari kadar
alkali karbonat dan bikarbonat, yang kadar kesadahannya equivalen dengan total kadar alkali
disebut  kesadahan karbonat; apabila kadar kesadahan lebih dari ini disebut kesadahan non-
karbonat. Ketika kesadahan kadarnya sama atau kurang dari penjumlahan dari kadar alkali
karbonat dan bikarbonat, semua kesadahan adalah kesadahan karbonat dan kesadahan
nonkarbonat tidak ada. Kesadahan mungkin terbentang dari nol ke ratusan miligram per liter,
bergantung kepada sumber dan perlakuan dimana air telah subjeknya.
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda – kapur (terdiri dari
larutan natrium karbonat dan magnesium  hidroksida ) sehingga terbentuk endapan kalium
karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam air. 

Reaksinya:

a.                   CaCl2 + Na2CO3      CaCO3 (padatan/endapan) + 2 NaCl (larut)

b.                  CaSO4 + Na2CO3      CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)

c.                   MgCl2 + Ca(OH)2      Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)

d.                  MgSO4 + Ca(OH)2                Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut)

Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral yang terdapat di dalam air umumnya
mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan
juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Kesadahan
air ini dapat dilihat pada air ketika sedang mencuci, karena sebenarnya air sadah sendiri
adalah air biasa yang sering digunakan sehari-hari. Dari air tersebut kita akan menemukan
dua jenis air:

a.    Air Lunak
Jika busa sabun yang dihasilkan pada air itu cukup banyak maka air tersebut termasuk air
lunak. Air lunak adalah air yang mengandung kadar mineral yang rendah. Penentuan air ini
dilihat dari jumlah busa sabun yang dihasilkan.
b.   Air Sadah (hard water)
Jika busa sabun yang dihasilkan pada air itu sangat sedikit atau bahkan tidak
menghasilkan sabun sama sekali maka air tersebut merupakan air sadah. Air sadah ini adalah
air yang mengandung kadar mineral yang sangat tinggi. Biasanya secara fisik terlihat air
tampak keruh. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v) dari
CaCO3. Air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan (scum) yang sukar
dihilangkan.
Air sadah digolongkan menjadi dua jenis, berdasarkan jenis anion yang diikat oleh kation
(Ca2+ atau Mg2+), yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.
Air Sadah Sementara, yaitu air yang mengandung garam hidrogen karbonat (Ca(HCO 3)2 dan
Mg(HCO3)2). Air Sadah Tetap, yaitu air yang mengandung garam selain garam hidrogen
karbonat, seperti garam sulfat (CaSO4, MgSO4) dan garam klorida (CaCl2, MgCl2). Air sadah
tetap tidak dapat dihilangkan dengan pemanasan, tetapi harus ditambahkan Natrium Karbonat
(soda) MgCl2(aq) + Na2CO3(aq)  MgCO3(s) + 2NaCl(aq)
Air sadah kurang baik apabila digunakan untuk mencuci dengan menggunakan sabun
(NaC17H35COO). Hal ini disebabkan karena ion Ca2+ atau Mg2+ dalam air sadah dapat
mengendapkan sabun sehingga membentuk endapan berminyak yang terapung dipermukaan
air. Dengan demikian, sabun hanya sedikit membuih dan daya pembersih sabun berkurang.
2NaCl7H35COO(aq) + Ca2+ → Ca(Cl7H35COO)2(s) + 2Na+(aq)

Walaupun tidak berbahaya, air sadah dapat menimbulkan kerugian, diantaranya :


 Kesadahan Air dapat menurunkan efisiensi dari deterjen dan sabun.
 Kesadahan Air dapat menyebabkan noda pada bahan pecah belah dan bahan flat.
 Kesadahan Air dapat menyebabkan bahan linen berubah pucat.
 Mineral Kesadahan Air dapat menyumbat semburan pembilas dan saluran air.
 Residu Kesadahan Air dapat melapisi elemen pemanas dan menurunkan efisiensi panas.
 Kesadahan Air dapat menciptakan buih logam pada kamar mandi.

1. Menghilangkan Kesadahan Pemanasan.


Pemanasan dapat menghilangkan kesadahan sementara. Pada suhu tinggi, garam hidrogen
karbonat Ca(HCO3)2 akan terutarai, sehingga ion Ca2+ akan mengendap sebagai CaCO3

Ca(HCO3)2(aq) à CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)


2. Penambahan ion karbonat.
Soda (NaCO3).10H2O yang ditambahkan dalam air sadah dapat mengendapkan ion
Ca2+ menjadi endapan CaCO3.

Na2CO3 + 10H2O(s)                      2Na+(aq) + CO32- + 10H2O


CaCl2                 Ca2+ (aq) + 2Cl-(aq)
Na2CO3 10H2O(s) + CaCl2                 2NaCl + CaCO3 + 10H2O

3. Menggunakan zat pelunak air.


Natrium Heksametafosfat [Na2(Na4(PO3))] dapat digunakan untuk menghilangkan air sadah
yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Kedua ion ini akan diubah menjadi ion kompleks yang
mudah larut, sehingga tidak dapat bergabung dengan ion dari sabun.
Na2[Na4(PO3)6](s) + 2Na+(aq)                 [Na4(PO3)6]2- (aq)
CaCl2                    Ca2+ + 2Cl-
Na2[Na4(PO3)6](s) + CaCl2                   2NaCl + Ca[Na4(PO3)6]

Menggunakan resin penukar ion. Resin berfungsi mengikat semua kation atau anion yang ada
di dalam air sadah.

C. STANDAR JENIS KESADAHAN AIR

Kandungan kapur yang terdapat dalam air, agar tidak kurang dan tidak juga berlebih
maka perlu diterapkan standar suatu air dikatakan sadah atau berlebih kesadahannya. Standar
kualitas menetapkan kesadahan total adalah 5-10 derajat Jerman. Apabila kurang dari 5
derajat Jerman maka air akan terasa lunak dan sebaliknya. Jika dalam air mengandung lebih
dari 10 derajat Jerman maka akan merugikan bagi manusia.
Di kalangan masyarakat yang awam, sangat sulit untuk membedakan mana air yang
tingkat kesadahannya tinggi. Mereka hanya bisa memperkirakan saja berdasarkan apa yang
ditimbulkan dari air, misalnya mereka mengamati kerak yang ditimbulkan air pada dasar
panci memberikan sedikit pemahaman pada masyarakat bahwa air yang dikonsumsinya itu
tingkat kesadahannya tinggi, dan sebaliknya jika tidak terlihat kerak yang ditimbulkan artinya
bahwa air yang dikonsumsinya tingkat kesadahannya masih tergolong rendah.
Standar kesadahan air meliputi:

1.    Standar kesadahan menurut WHO, 1984, mengemukakan bahwa :


 Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3;
 Lunak mengandung 0-60 ppm CaCO3;
 Agak sudah mengandung 60-120 ppm CaCO3;
 Sadah mengandung 120-180 ppm CaCO3;
 Sangat sadah 180 ppm ke atas.

2. Standar kesadahan menurut E. Merck, 1974, bahwa :


 Sangat lunak antara 0-4 OD atau 0-71 ppm CaCO3;
 Lunak antara 4-8 OD atau 71-142 ppm CaCO3;
 Agak sadah antara 8-18 OD atau 142-320 ppm CaCO3;
 Sadah 18-30 OD atau 320-534 ppm CaCO3;
 Sangat sudah 30 OD keatas atau sekitar 534 ppm ke atas.

3. Standar kesadahan menurut EPA, 1974, bahwa :


 Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3;
 Lunak, antara 0-75 ppm CaCO3;
 Agak sadah, antara 75-150 ppm CaCO3
 Sadah, 150-300 ppm CaCO3;
 Sangat sadah 300 ppm ke atas CaCO3.

4. Kesadahan merupakan salah satu sifat kimia yang dimiliki air.


Kesadahan air disebabkan adanya ion – ion Ca 2+ dan Mg2+. Berdasarkan Standar kesadahan
menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu
500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus diturunkan (pelunakan).
Dari data tersebut dapat dilihat jelas bahwa air yang dikatakan sadah adalah air yang
mengandung garam mineral khususnya CaCO3 sekitar 120-180 ppm menurut WHO, sedangkan
menurut Merck air dikatakan sadah jika mengandung 320-534 ppm atau sekitar 18-30 OD,
menurut EPA air yag dikatakan sadah jika mengandung CaCO3 sekitar 150-300 ppm, dan
menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu
500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus diturunkan (pelunakan).
Dikalangan masyarakat yang awam, sangat sulit untuk membedakan mana air yang tingkat
kesadahannya rendah dan mana air yang tingkat kesadahannya tinggi. Mereka hanya bisa
memperkirakan saja berdasarkan apa yang ditimbulkan dari air, misalnya mereka mengamati
kerak yang ditimbulkan air pada dasar panci memberikan sedikit pemahaman pada masyarakat
bahwa air yang dikonsumsin yaitu tingkat kesadahannya tinggi, dan sebaliknya jika tidak terlihat
kerak yang ditimbulkan artinya bahwa air yang dikonsumsinya tingkat kesadahannya masih
tergolong rendah.

Satuan ukuran kesadahan ada 3, yaitu :


1.                  Derajat Jerman, dilambangkan dengan °D
2.                  Derajat Inggris, dilambangkan dengan °E
3.                  Derajat Perancis, dilambangkan dengan °F

Dari ketiganya yang sering digunakan adalah derajat Jerman, dimana 1 °D setara dengan
10mg CaO per liter. Artinya jika suatu air memiliki kesadahan 1 °D maka didalam air tersebut
mengandung 10 mg CaO dalam setiap liternya.Sedangkan standar kesadahan air meliputi :

Tabel standar kesadahan air.

NO TINGKAT WHO, 1984 E-MERCK EPA, 1974


KESADAHAN
PPM          CaCO3 OD           PPM PPM
CaCO3 CaCO3
1 Sangat lunak - 0-4              0-71 -

2 Lunak 0-60 4-8          71-142 0-75

3 Agak Lunak 60-120 8-18      142-320 75-150

4 Sadah 120-180 18-30    320-534 150-300

5 Sangat Sadah >180 >30            >534 >300


D. TIPE-TIPE KESADAHAN AIR

a. kesadahan umum (“general hardness” atau GH)

Yaitu kesadahan total atau total hardness ini merupakan penjumlahan dari GH dan
KH. Kesadahan umum atau “General Hardness” merupakan ukuran yang menunjukkan
jumlah ion kalsium (Ca++) dan ion magnesium (Mg++) dalam air. Ion-ion lain sebenarnya
ikut pula mempengaruhi nilai GH, akan tetapi pengaruhnya diketahui sangat kecil dan relatif
sulit diukur sehingga diabaikan. GH pada umumnya dinyatakan dalam satuan ppm (part per
million/ satu persejuta bagian).

b. Kesadahan karbonat (“carbonate hardness” atau KH).

Kesadahan karbonat atau KH merupakan besaran yang menunjukkan kandungan ion


bikarbonat (HCO3-) dan karbonat (CO3–) di dalam air. KH sering disebut sebagai alkalinitas
yaitu suatu ekspresi dari kemampuan air untuk mengikat kemasaman (ion-ion yang mampu
mengikat H+). Oleh karena itu, dalam sistem air tawar, istilah kesadahan karbonat, pengikat
kemasaman, kapasitas pem-bufferan asam, dan alkalinitas sering digunakan untuk
menunjukkan hal yang sama. Dalam hubungannya dengan kemampuan air mengikat
kemasaman, KH berperan sebagai agen pem-buffer-an yang berfungsi untuk menjaga
kestabilan pH.

KH pada umumnya sering dinyatakan sebagai derajat kekerasan dan diekspresikan


dalam CaCO3 seperti halnya GH. Kesadahan karbonat dapat diturunkan dengan merebus air
yang bersangkutan, atau dengan melalukan air melewati gambut. Untuk menaikkan
kesadahan karbonat dapat dilakukan dengan menambahkan natrium bikarbonat (soda kue),
atau kalsium karbonat. Penambahan kalsium karbonat akan menaikan sekaligus baik KH
maupun GH dengan proporsi yang sama.

Dalam kaitannya dengan proses biologi, GH lebih penting peranananya dibandingkan


dengan KH ataupun kesadahan total. Apabila ikan atau tanaman dikatakan memerlukan air
dengan kesadahan tinggi (keras) atau rendah (lunak), hal ini pada dasarnya mengacu kepada
GH. Ketidaksesuaian GH akan mempengaruhi transfer hara/gizi dan hasil sekresi melalui
membran dan dapat mempengaruhi kesuburan, fungsi organ dalam (seperti ginjal), dan
pertumbuhan. Setiap jenis ikan memerlukan kisaran kesadahan (GH) tertentu untuk hidupnya.
Pada umumnya, hampir semua jenis ikan dan tanaman dapat beradaptasi dengan kondisi GH
lokal.

E. PROSES PELUNAKAN AIR SADAH

Proses pelunakan air sadah dikenal sebagai suatu proses yang bertujuan untuk
mengurangi kandungan kapur dalam air. Pelunakan air sadah adalah pengurangan ion-ion penyebab
utama kesadahan yaitu kalsium dan magnesium sehingga tidak mengganggu lagi. Selain
kalsium dan magnesium ion-ion strontium, besi, barium,dan mangan juga berperan sebagai
penyebab kesadahan. Pelunakan air bertujuan untuk mencegah pemakaian sabun lebih
banyak dan juga berfungsi mencegah terbentuknya kerak pada dinding pipa yang disebabkan
oleh endapan kalsium karbonat (CaCO3).

a.Proses pelunakan air melalui pengendapan


Pada proses ini keadaan harus dibuat sedikit jenuh, karena dalam keadaan tidak jenuh terjadi
reaksi yang mengakibatkan karat terhadap pipa.Kerak tipis akibat keadaan sedikit jenuh itu
justru melindungi dinding dari kontak dengan air yang tidak jenuh (agresif). Ion Mg2+ akan
bereaksi dengan OH-n membentuk garam yang terlarut sampai batas kejenuhan dan mengendap
sebagai Mg(OH) 2 bila titik kejenuhan dilewati.
Proses pengendapan dapat dipercepat dengan menggunakan tawas. Tawas menurunkan pH
larutan dan merubah perbandingan CO2n/HCO3-, sehingga diperlukan tambahan 
untuk menetralkan larutan tersebut. Pengendapan air sadah dapat juga dilakukan dengan
menggunakan soda (Na2CO3) dan kapur Ca(OH)2, sehingga ion-ion Ca2+
dan Mg2+ dapat diendapkan.

b.Proses pelunakan melalui pertukaran ion


Bahan yang digunakan dalam proses terdiri dari zeolit atau resin sintetik yang
dimasukkan kedalam suatu kolom dimana air sadah dialirkan melalui senyawa tersebut.Zeolit
adalah senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat dengan kation natrium,kalium dan
barium. Salah satu sifat Zeolit adalah mudah melepas kation dan diganti dengan kation
lainnya, misal zeolit melepas natrium dan digantikan dengan mengikat kalsium atau
magnesium. Sifat ini yang menyebabkan zeolit dimanfaatkan untuk melunakkan air sadah.
Proses pelunakan kesadahan dengan zeolit berlangsung sangat cepat (10-20 menit) dan
dengan efisiensi tinggi. Namun demikian proses ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan
seperti, tidak dapat dilakukan bersamaan dengan proses lain, air baku tidak boleh keruh,
instalasi dan operasi rumit mungkin pula harganya mahal.

c.Proses pemanasan, untuk mengurangi kesadahan sementara


Proses pemanasan hanya untuk menurunkan kesadahan yang sifatnya sementara, dan
dapat diterapkan dalam skala rumah, seperti merebus air sampai mendidih dengan reaksi:
Ca(HCO3)2(aq)→ CaCO3(s)+ CO2(l)+H2O(g)
Semakin lama pemanasan setelah air mendidih, dan penyimpanan air yang mendidih dalam
thermos, penurunan kesadahan akan semakin besar. Untuk membersihkan kerak/endapan
dalam thermos dapat diatasi dengan pemberian/perendaman dengan larutan garam dapur
(NaCl) jenuh.

F. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DARI AIR SADAH

a) Keuntungan yang dapat diperoleh dari air sadah sebagai berikut.

* Mempunyai rasa yang lebih baik daripada air lunak.

   * Menyediakan kalsium yang diperlukan tubuh, misalnya untuk pembentukan gigi dan
tulang.

   * Senyawa timbal (dari pipa air) lebih sukar larut dalam air sadah. Timbal merupakan racun
bagi  tubuh.

b) Kerugian yang ditimbulkan air sadah sebagai berikut.

* Memboroskan sabun

Karena air sadah menggumpalkan sabun membentuk scum, sehingga sabun tidak akan
berbuih sebelum ion Ca2+ dan Mg2+ mengendap.

* Scum dapat meninggalkan noda pada pakaian, sehingga pakaian menjadi kusam.
* Menimbulkan batu ketel

   Batu ketel adalah sejenis karang yang terbentuk pada dasar ketel. Adanya batu ketel
mengakibatkan penghantaran panas dari ketel ke air berkurang, sehingga akan

   memboroskan penggunaan bahan bakar. Selain itu, batu ketel dapat menyumbat pipa
saluran air panas, misalnyapada radiator.

*Dalam tubuh, kesadahan yang tinggi bisa menghasilkan endapan Ca oksalat yang
mengendap pada ginjal/saluran ginjal.

DAFTAR PUSTAKA

http://triafadilla.com/2014/10/makalah-kesadahan-airkimia-unsur.html?m=1

http://forummakalah.com/2015/10/makalah-kimia-tentang-kesadahan-air.html

Anda mungkin juga menyukai