PENDAHULUAN
Air tidak termasuk dalam makanan karena merupakan elemen yang vital bagi
kehidupan manusia (Chandra, 2006)
Makanan memiliki 4 fungsi pokok bagi kehidupan manusia antara lain (Azwar,
1996):
3. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan
tubuh yang lain.
Batuk adalah suatu tanda adanya penyakit atau alergi. Orang yang
batuk sebenarnya orang yang tidak sehat dan dapat menularkan
penyakit pada makanan saat pengolahan makanan. Jika batuk
dikarenakan alergi tidak tahan asap, bau tertentu atau sebab lain, maka
harus menghindar dari sumber penyebab dan menutupnya dengan
saputangan.
3. Makanan yang mudah membusuk disimpan dalam suhu panas lebih dari 65,50
C atau dalam suhu dingin kurang dari 40 C. Makanan yang disajikan lebih dari
6 jam disimpan dalam suhu -50 C sampai -10 C.
a. Bahan makanan dan minuman yang berasal dari instalasi gizi atau dari luar
rumah sakit/jasaboga harus diperikas secara fisik dan laboratorium
minimal 1 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1098/Menkes/Per VI/2011 tentang persyaratan hygiene sanitasi jasaboga.
b. Makanan jadi yang dibawa oleh keluarga pasien dan berasal dari sumber
lain harus selalu diperiksa kondisi fisiknya sebelum dihidangkan.
c. Bahan makanan kemasan (olahan) harus mempunyai label dan merek serta
dalam keadaan baik.
Tempat penyimpanan bahan makanan harus selalu terpelihara dan dalam keadaan
bersih, terlindung dari debu, terlindung dari bahan kimia berbahaya, serta
terlindung dari serangga dan hewan lain.
b. Bahan makanan tidak diletakkan dibawah saluran atau pipa air (air
bersih maupun air limbah) untuk menghindari terkena bocoran
e. Suhu gudang bahan makanan kering dan kaleng dijaga kurang dari
220C.
f. Makanan yang berbau tajam (udang, ika, dan lain lain) harus dalam
kondisi tertutup
Pengolahan makanan dan minuman adalah proses pengubahan bentuk dari bahan
mentah menjadi makan siap santap. Pengolahan makanan dan minuman yang
baik mengikuti kaidah dari prinsip prinsip hygiene dan sanitasi. Semua kegiatan
pengolahna makanan dan minuman harus dengar cara terlindung dari kontak
langsung dengan tubuh.
4. Selalu mencuci tangan sebelum bekerja dan setelah keluar dari kamar
kecil.
2. Tempat Pengolahan Makanan dan Minuman
1. Lantai
Lantai harus dibuat sedemikian rupa sehingga kuat, tidak mudah rusak,
permukaan lantai di buat kedap air, tidak ada yang retak, tidak licin dan
tahan terhadap pembersihan yang berulang ulang. Dibuat miring ke arah
tertentu dengan kelandaian 2 -3 % sehingga tidak terjadi genangan air
serta mudah dibersihkan.
2. Dinding
Permukaan dinding dibuat dari bahan yang kuat, halus, kering dan tidak
menyerap air serta mudah dibersihkan, sehingga tidak mudah ditumbuhi
oleh jamur atau kapang yang akan mengotori dindinbg dan tempat
berkumpulnya kuman. Keadaan dinding harus terpelihara bebas dari debu
dan kotoran yang dapat menyebabkan pencemaran pada makanan. Agar
mudah dikenali bila terdapat kotoran di dinding dibuat berwarna terang.
Bila permukaan dinding sering terkena percikan air misalnya tempat
pencucian maka setinggi 2 meter dari lantai dilapisi bahan kedap air yang
permukaannya halus dan tidak menahan debu.
3. Langit Langit
7. Air bersih
8. Tempat Sampah
Kantong plastik dan bak sampah tertutup harus tersedia dalam jumlah
yang cukup dan diletakkan sedekat mungkin dengan sumber produksi
sampah namun dapat menghindari kemungkinan tercemarnya makanan
dan minuman oleh sampah.
Makanan dan minuman yang telah siap disajikan perlu diperhatikan dalam
cara pengangkutannya.
b. Pengisian kereta dorong tidak sampai penuh, agar masih tersedia udara
untuk ruang gerak.
b. Makanan dan minuman jadi yang siap disajikan harus diwadahi dan
tertutup.
f. Makanan dan minuman jadi yang sudah menginap tidak boleh disajikan
kepada pasien.
a. Makanan dan minuman adalah bahan selain obat yang mengandung zat
zat gizi dan berguna bila dimasukkan kedalam tubuh.
1. Lokasi
a. Umum
b. Tata Ruang
c. Lantai
1. Lantai dibuat kedap air, rata, tidak licin, dan mudah dibersihkan.
d. Dinding
e. Langit Langit
g. Pencahayaan
h. Ventilasi/penghawaan
i. Atap
Tidak bocor, cukup landai dan tidak menjadi sarang tikus dan
serangga.
1. Luas dapur sekurang kurangnya 40% dari ruang makan atau 27%
dari luas bangunan.
c. Tempat pengolahan
d. Tempat persiapan
e. Tempat administrasi
12. Ruang dapur harus bebasdari serangga, tikus dan hewan lainnya.
b. Lap basah
c. Air hangat
1. Terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan mudah
dibersihkan.
2. Air untuk keperluan pencucian dilengkapi dengan air panas dan air
dingin.
3. Tempat pencucian peralatan dihubungkan dengan saluran
pembuangan air limbah.
4. Bak pencucian sedikitnya terdiri dari 3 (tiga) bilik atau bak pencuci
yaitu untuk mengguyur, menyabun, dan membilas.
1. Terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkaraat, dan mudah
dibersihkan.
6. Air Bersih
7. Air Limbah
1. Sistem pembuatan air limbah harus baik, saluran terbuat dari bahan
kedap air, tidak merupakan sumber pencemaran, misalnya
memakai saluran tertutup, septic tank dan riol.
10. Air limbah dibuang ke septic tank, riol atau lubang peresapan yang
tidak mencemari air tanah.
13. Didalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam
keadaan cukup.
15. Jamban harus dibuat dengan tipe leher angsa dan dilengkapi
dengan air penggelotoran yang cukup serta sapu tangan kertas
(tissu).
9. Tempat Sampah
1. Tempat sampah dibuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat.
Mempunyai tutup dan memakai kantong plastik khusus untuk sisa
sisa bahan makanan dan makanan jadi yang cepat membusuk.
3.1 Kesimpulan
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan
memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Batasan
makanan dan minuman tersebut tidak termasuk obat-obatan dan substansi-substansi
yang diperlukan untuk tujuan pengobatan.
Hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah upaya kesehatan dan
kebersihan unutuk mengendalikan faktor makanan dan minuman, orang, tempat, dan
perlengkapannya yang dapat menimbulkan penyakit / gangguan kesehatan atau
keracunan makanan dan minuman.
3.2 Saran