DISUSUN OLEH:
NAMA:
NIM:
KELAS:
PRODI SANITASI
AMBON
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kesempatan pada saya untuk menyelesaikan laporan praktikum
SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM (STTU). Atas rahmat dan hidayah-Nyalah
saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan tepat waktu.
Tak lupa pula saya sampaikan rasa terimakasih kepada dosen mata kuliah STTU
yang telah memberikan arahan kepada saya sehingga laporan praktikum ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Demekian Laporan praktikum ini saya hadirkan dengan segala kelebihan dan
kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
laporan praktikum ini sangat saya harapkan. Semoga laporan praktikum ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Umum
2. Khusus
C. Rumusan Masalah
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangkas rambut merupakan salah satu jenis usaha yang masuk kedalam
kategori usaha yang bergerak dalam bidang jasa, didalamnya menyediakan jasa
potong rambut untuk pelanggan. Adapun alasan kenapa banyak yang membuka
usaha dibidang jasa pangkas rambut adalah: pertama modal yang dikeluarkan relatif
kecil, dengan pendapatan yang cukup tinggi; kedua mudah dalam melakukan
usahanya; ketiga tidak sulit dalam penyediaan peralatan dalam usaha ini; yang
keempat sampai kapanpun pangkas rambut akan selalu dicari karena setiap harinya
rambut manusia tumbuh dan semakin bertambah panjang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2 . Khusus
1. Untuk mengetahui persiapan dalam menajemen risiko pada pemangkas
rambut
2. Unutk mengetahui identifikasi dalam menejemen risiko pada pemangkas
rambut
3. Untuk mengetahui analisa risiko pada pemangkas rambut
4. Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam menajemen risiko pada pemangkas
rambut
5. Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam menajemen risiko pada
pemangkas rambut.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan diatas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam praktikum ini adalah :
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Sanitasi
Barber diambil dari kata Latin barba (yang berarti janggut) adalah seseorang,
kebanyakan pria, yang memiliki pekerjaan menggunting berbagai jenis rambut dan
merapikan serta memangkas jenggot dan kumis para lelaki. Tempat di mana mereka
bekerja biasanya disebut barbershop, atau ringkasnya "barber". Orang elit/ kelas
atas pada waktu itu memiliki tukang cukur pribadi. Pada masa lalu, pekerjaan para
pemangkas di barber itu dikaitkan dengan pembedahan dan klinik gigi. Tapi sejalan
dengan perkembangan sejarah, pada masa kini dengan pengembangan pisau cukur
yang telah canggih, barbershop sejak lama juga melayani pemotongan rambut,
bahkan para barber di Amerika juga banyak yang melakukan perawatan rambut bila
diminta. Sesuai dengan kebutuhan manusia sehari-hari, selain dari makanan dan
minuman, penampilan merupakan salah satu kebetuhan yang sangat harus dipenuhi
dalam kehidupan sehari-hari, salah satu penmpilan yang dimaksud yakni potongan
rambut. Karena semakin berkembangnya zaman,permintaan atau model dari
potongan rambut ini semakin banyak. Maka dari hal itu, usaha pangkas rambut ini
semakin berkembang pula. Walaupun usaha ini masih bertahap industry rumahan,
tetapi banyak juga yang mencoba peruntungan dalam usaha pangkas rambut ini.
Pelayanan jasa perawatan pria sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu. Praktek
pemotongan rambut pada pria (barbershop) berawal dari Wilayah Macedonia sekitar
400 tahun sebelum masehi lalu menyebar ke Mesir dan daerah-daerah lainnya. Kata
“barber” berasal dari bahasa 15 latin “barba” yang artinya janggut. Bangsa pertama
yang mengklaim dirinya paling ahli dalam jasa pelayanan pemotongan rambut
adalah bangsa Roma sekitar 296 tahun sebelum masehi. Akan tetapi baik pada
bangsa Roma maupun Mesir, barbershop memiliki reputasi yang kurang baik karena
orang-orang elit/ kelas atas pada waktu itu memiliki tukang cukur pribadi. Pada masa
itu, janggut pada lelaki menjadi symbol kekuatan dan intelegensi sehingga harus
dirawat dengan baik dan teratur.
Pada abad ke-4 para tukang cukur yang memiliki keahlian yang tinggi
mempunyai profesi tambahan sebagai ahli bedah medis. Mereka belajar dari para
pendeta selama abad pertengahan. Tukang cukur memiliki pekerjaan layaknya
seorang tabib, seperti mengobati luka pendarahan, serangan lintah dan periksa gigi.
Setelah dikeluarkannya putusan paus yang merupakan sanksi kepada 1163 pendeta
karena mereka tidak mengobati pasien luka pendarahan sesuai dengan ilmu bedah,
maka pelayaedis tersebut dimonopoli oleh barbershop. Organisasi resmi yang
mengatur tentang profesi barbershop pertama kali berawal dari Perancis pada tahun
1096 dan kemudian berkembang di Inggris pada abad ke-13. Warna merah, putih
dan strip biru diujung menjadi symbol yang turun-temurun sampai era barbershop
modern berasal dari masa itu. Warna merah berarti uk spiral/uril menggambarkan
perban yang dicuci diputar/diperas sehingga dari basah berubah menjadi kering.
Pada abad ke-19, kedua profesi itu, baik tukang cukur maupun ahli bedah menjadi
terpisah/sangat berlainan
Tukan cukur di Indonesia menarik untuk ditelisik. Selama ini ada dua daerah
yang dikenal sebagai penghasil tukang cukur di negeri ini, Garut dan Madura. Sejak
kapan orang-orang dari kota intan dan pulau garam ini menjadi tukang pangkas
rambut, dan mengapa profesi itu yang mereka pilih?
Pada awalnya penyebaran cikal bakal tukang cukur asal Garut dan Madura ke
seluruh nusantara ini tidak terlepas dari adanya konflik di daerah masing-masing.
Dede Saefudin, Kepala Desa Bagendit (salah satu desa pemasok tukang cukur
Garut) dalam sebuah wawancara di Trans7 (20/11/2013) mengatakan bahwa kiprah
orang Garut mulai jadi tukang cukur itu diawali pada saat adanya pemberontakan
DI/TII. Dalam kurun waktu antara tahun 1949 hingga tahun 1950-an banyakorang
Garut yang mengungsi ke berbagai daerah untuk menyelamatkan diri. Untuk
bertahan hidup, salah seorang diantaranya ada yang memilih menjadi tukang
pangkas rambut. Melihat kesuksesannya banyak pemuda asal Garut, khususnya
orang Banyuresmi, Wanaraja, dan sekitarnya yang kemudian mengikuti jejak
sebagai pencukur rambut.
Orang Madura sudah bermigrasi sejak lama. Muh Syamsuddin (2007) dalam
jurnalnya tentang Agama, migrasi dan orang Madura menuliskan bahwa konflik
antara Trunojoyo dan Amangkurat II (1677) menyebabkan pengikut-pengikut
Trunojoyo enggan kembali ke Madura. Mereka akhirnya menyebar ke berbagai
daerah di Indonesia. Orangorang ini pada beberapa masa kemudian memilih
mencari nafkah di sektor informal, seperti tukang soto, tukang sate, dan tukang
cukur. Selain kuatnya tradisi migrasi itu merupakan bentuk jawaban terhadap kondisi
ekologis pulau Madura yang gersang dan tandus.
Bila melihat dokumen masa lalu, orang Madura sepertinya lebih dulu menjadi
tukang cukur. KITLV/ Royal Netherland Institute of Southeast Asian and Caribbean
Studies memiliki dokumentasi foto yang menggambarkan aktivitas orang Madura di
Surabaya yang berprofesi sebagai tukang cukur pada tahun 1911 dan 1920.
Selain orang Madura, orang Cina di Indonesia juga diketahui ada yang berprofesi
sebagai tukang cukur di masa lalu. Entah siapa yang lebih dulu mengenalkan profesi
tersebut. Haryoto Kunto dalam Wajah Bandoeng Tempo Doeloe (1984) pernah
menuliskan bahwa orang Cina di Bandung pada masa lalu dikenal menguasai
profesi sebagai 18 pemangkas rambut dan mengorek kotoran telinga dengan alat
yang disebut ”kili-kili.”
Tak hanya orang Cina, pada zaman penjajahan Belanda, orang Jepang pun
diketahui sudah ada yang memiliki toko pangkas rambut. Seperti di Alun-alun
Bandung yang pada tahun 1932 diketahui ada toko Tjijoda, toko Nanko, dan
Toyama. Belum diketahui, apakah saat itu ada orang Garut atau Madura yang
bekerja menjadi tukang pangkas rambut di toko-toko tersebut. Jika melihat kurun
waktu di atas, kepada siapakah orang Garut pertama kali belajar menjadi tukang
cukur? Kepada orang Madura, Cina atau Jepang? Ini yang belum terjawab. Yang
pasti kini ada sekitar 15 ribu tukang cukur asal Garut yang tergabung dalam
Paguyuban Warga asal Garut di Jakarta dan sekitarnya (Asgar Jaya). Ternyata
banyak juga.
BAB III
HASIL
A. Gambaran Umum TTU
Pangkas rambut muis madura terletak di Batu Merah, Sirimau kota ambon
Maluku Indonesia
Tipe lokasi : perawatan rambut, kesehatan
Alamat : Batu Merah, Sirimau,Batu Merah, Kota Ambon, Maluku Indonesia
Telepon :082199228216
Jumlah Karyawan: 1 orang
B. Hasil Inspeksi Sanitasi
C. Pembahasan
Dari hasil observasi data dapat diperoleh bahwa keadaan pada tempat
pangkas rambut muis madura di Batu Merah, Sirimau Kota Ambon itu
memenuhi sayarat sanitasi, hanya ada beberapa komponen yang tidak
memenuhi syarat sanitasi. Berdasarkan daftar tabel yang ada pada lampiran
dapat di lihat bahwa dari tempat pangkas rambut muis madura tersedianya
tempat duduk yang bebas dari kutu busuk dan serangga lainnya dan selalu
dijaga kebersihannya, pencahayaan yang tedapat pada tempat pangkas
rambut tersebut cukup baik, lantai yang selalu bersih tidak lembab, tersedia
kotak sampah dan kantong pembukus rambut sebelum dibuang dan alat-alat
kerja yng berhubungan dengan kulit seperti sisir, gunting,mesin cukur, dan
lain- lain selalu dijaga kebersihannya.
1. Permasalahan.
Sebagaimana yang diketahui ada beberapa masalah yang terdapat pada
tempat pangkas rambut muis madura antara lain:
1. Tidak tersedia tempat abu/ putting rokok dan lubang ventilasi
2. Pemangkas rambut muis madura tidak mempunyai sertifikat kesehatan
yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan setempat dan masi berlaku dan
juga tidak tersedia kotak P3.K.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keadaan sanitasi tempat pangkas rambut Muis madura, Sirimau Kota Ambon
mendapat kategori cukup baik dengan nilai memenuhi syarat. Ada beberapa
hal yang perlu untuk diperbaiki lagi dan di tambahkan agar kedepannya
menjadi lebih baik lagi.
Keadaan bangunan pada tempat pangkas rambut di tempat tersebut
semuanya memenuhi syarat dengan nilai yang baik.
B. Saran
Perlu ada pembinaan higieni, penyedian tempat abu ataun putting rokok
,harus tesedia kotak P3.k, monitoring dan pemberlakuan izin dan sertifikat
kesehatan kepada tukan pangkas rambut muis madura,Sirimau Kota Ambon.
Daftar Pustaka