Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF ORANG TUA TERHADAP

PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DI MASYARAKAT

Mata Kuliah Metode Penelitian Kuantitatif

Disusun Oleh:

Angga Padila

NIM

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU


POLITIK DAN ILMU HUKUM UNIVERSITAS SERANG RAYA

SERANG-BANTEN

2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah ………………………………………….
2. Rumusan Masalah ………………………………………….
3. Identifikasi Masalah ………………………………………….
4. Tujuan Penelitian ………………………………………….
5. Manfaat Penelitian ………………………………………….
a. Manfaat Teoretis ………………………………………….
b. Manfaat Praktis ………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Orang tua merupakan pendidikan utama dan pertama bagi anak. Pada umumnya
pendidikan dalam keluarga tidak lahir secara terstruktur dan kesadaran mendidik
melainkan karena secara koadrat memberi secara alami membangun situasi pendidikan.
Ibu adalah orang dan teman pertama yang didapatkan anak. Oleh sebab itu anak akan
meniru apa yang dilakukan oleh ibu. Dalam Islam pendidikan pertama yang dilakukan
oleh orang Islam adalah pendidikan keluarga.
Sebagaimana dalam firman Allah SWT :
2 [412]‫ش عر ِذ َأن و‬
ِ ‫ب ر ك ْالَق ت ري‬
ِ ‫ي‬
Terjemahnya: ”Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabat yang terdekatmu” (QS.
Asy-Syuaraa: 214)
Tanggung jawab pendidikan Islam yang menjadi beban orang tua dilaksanakan dalam
rangka memelihara dan membesarkan anak, melindungi keselamatan jasmani dan
rohani untuk membahagiakan anakanak didunia maupun diakhirat.
Peranan orang tua mendidik anak dalam rumah tangga sangatlah penting karena dalam
rumah tanggalah seorang anak mula-mula memperoleh bimbingan dan pendidikan
orang tuanya. Tugas orang adalah sebagai guru pendidik utama dan pertama bagi anak-
anaknya dalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter bagi anak.
Keluarga merupakan suatu kelompok sosial yang utama tempat anak belajar menjadi
manusia sosial. Rumah tangga menjadi tempat pertama perkembangan segi-segi sosial
anak, dan dalam interaksi sosial dengan orang tuanya yang wajar, anak yang
memperoleh perbekalan yang memungkinkan untuk menjadi anggota masyarakat yang
berharga kelak, sedangkan apabila hubungannya dengan orang tuanya kurang baik,
maka besar kemungkinan bahwa interaksi sosial pada umumnya pun berlangsung
kurang baik pula. Salah satu pertanda pada hubungan baik antara anak dengan orang
tuanya ialah bahwa anaknya tidak segansegan untuk menceritakan isi hatinya atau cita-
citanya kepada orang tuanya.
Keluarga juga merupakan suatu kelompok terkecil ditengah masyarakat, hendaknya
berfungsi sebagai suatu tempat pertama dan utama dalam proses pedidikan. Anak
mengalami pembinaan pribadi pada permulaan di dalam keluarga. Suasana keluarga
dan apa yang dihayati di dalam keluarga sangat berpengaruh pada perkembangan jiwa
anak, oleh sebab itu hubungan antara ayah, ibu dan anak akan mempunyai pengaruh
besar terhadap suasana keluarga pada umumnya, dan khususnya terhadap
perkembangan anak, terutama pada perasaan dan kehidupan sosial. Pentingnya bahwa
kasih sayang itu perlu dibina dalam kehidupan keluarga, sehingga setiap anggota
keluarga merasa terpuaskan kebutuhan akan kasih sayang.
Banyak menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat funda mental
bagi seorang dalam kehidupan masyararakat terutama dalam kekeluargaan. Propesor
Wilbur Schramm menyebutkan bahwa komunikasi dalam masyarakat ada dua kata yang
tidak pernah dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin
masyarakat berbentuk sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat
mengembang tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah salah satu aktifitas yang
sangat pundah mental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk
berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir semua agama telah ada sejak
Adam dan Hawa.
Komunikasi yang lancar dalam anggota keluarga sangat penting. Sebab ada didalamnya
keterkaitan yaitu untuk saling berhubungan dan saling memerlukan satu sama lain
dalam keluarga terutama hubungan kepada anak-anak kita. Oleh karena itu komunikasi
yang saling harmonis dalam keluarga sangatlah dibutuhkan agar supaya dalam keluarga
tetap baik. Kemudian dengan adanya komunikasi yang baik dan dengan membimbing
dan mendidik anak-anaknya menuju kebaikan agar menjadi suri tauladan untuk dunia
dan akhirat. Allah SWT berfirman dalam QS. AtTahrim : 6
ٓ
‫ارةُ َعلَ ْيهَا َم ٰلَِئ َكةٌ ِغاَل ظٌ ِشدَا ٌد اَّل يَ ْعصُونَ ٱهَّلل َ َمٓا َأ َم َرهُ ْم‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
َ ‫وا قُ ٓو ۟ا َأنفُ َس ُك ْم َوَأ ْهلِي ُك ْم نَارًا َوقُو ُدهَا ٱلنَّاسُ َو ْٱل ِح َج‬ َ
َ‫َويَ ْف َعلُونَ َما يُْؤ َمرُون‬
Terjemahnya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya adalah
malaikat-malaikat kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintah-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS.
AtTahrim: 6). 6
Maksud dari ayat diatas bahwa Allah SWT memerintahkan orang orang yang beriman
untuk selalu menjaga diri dan keluarga dari segala perbuatan buruk yang bisa
menjerumuskan kedalam api neraka. Oleh karena itu orang tua dalam keluarga harus
mampu menjaga anak-anknya dengan cara membimbing dengan baik sebagai anak yang
bisa menyelamatkan di akhirat kelak nanti.
Hubungan antara anak dan orang tua adalah hubungan sarat dengan mansa yang
psikologi subyektif, hanya dengan mensikapi secara subyektif hubungan interpersional
keluarga akan berjalan mulus dan indah. Pengetahuan psikologi bisa menggunakan
untuk mengatasi konflikkonflik sosial dengan pendekatan kekeluargaan, bahkan bisa
juga digunakan untuk mewarnai psikologi politik tingkat tinggi dalam membangun
keluarga bangsa.Komunikasi antara orang tua dengan anak-anak, orang tua, dapat
menjadikan sumber kegembiraan yang besar dan juga banyak frustrasi di dalam
keluarga. Dalam meneliti komunikasi antar generasi pada semua tentang kehidupan.
Williams dan Nussbaum menemukan banyak faktor yang menjelaskan bagi kekuatan
hubungan anak-orangtua yang berumur tujuh tahun atau lebih. Hubungan orangtua-anak
yang kekal tetap yang memuaskan apabila apabila adanya hubungan tetap, adanya kasih
sayang secara timbal balik pada tingkat tinggi, dukungan sosial dan bantuan yang nyata,
dan adanya kesepakatan, keyakinan dan opini.
Komunikasi yang baik dalam keluarga akan merasa tentram, sayang menyayangi dan
akan memberikan kedamaian secara lahir batin, sehingga akan mencapai pengharapan
sebagai keluarga yang harmonis untuk kebahagiaan didunia maupun akhirat.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut
“Pengaruh Komunikasi Persuasif Orang tua Terhadap Pembentukan Karakter Anak
Pada Masyarakat”

2.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahannya adalah:
1. Bagaimana karakter anak di Masyarakat?
2. Bagaimana pengaruh komunikasi persuasif orang tua terhadap pembentukan
karakter anak di Masyarakat?
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat di identifikasikan seberapa besar
pengaruh komunikasi persuasif orang tua terhadap pembentukan karakter anak di
Masyarakat.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah sebagai
berikut:

1. Untuk mengetahui karakter anak di Masyarakat.

2. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi persuasif orang tua terhadap

pembentuan karakter anak di Masyarakat.

1.5Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis:

Peneliti mengharapkan penelitian ini untuk menambah kajian pustaka


sebagai bahan referensi pembaca atau yang ingin mengetahui mengenai pengaruh
komunikasi persuasif orang tua terhadap pembentukan karakter anak di Masyarakat
dengan menggunakan teori-teori yang ada dan menggunakan metode yang sama.

b. Manfaat Praktis :

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan deskripsi pengaruh


komunikasi persuasif orang tua terhadap pembentukan karakter anak di Masyarakat
dalam memberikan sebuah komunikasi persuasif melalui pendekatan terhadap anak.
Selain itu untuk memberikan masukan dan menambah wawasan pembaca sebagai
referensi mengenai informasi dalam sebuah komunikasi peruasif orangtua terhadap
anak.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.radenintan.ac.id/7820/1/Skripsi%20Full.pdf

https://repository.unsub.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/142/BAB%20I.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

https://eprints.uny.ac.id/16899/1/SKRIPSI%20FULL.pdf

Anda mungkin juga menyukai