PENDAHULUAN
jawabnya yaitu orang tua, unsur sekolah memiliki tanggung jawabnya yaitu
masyarakat.
bersama oleh semua pihak, baik orang tua, maupun masyarakat. Di Indonesia
berbunyi:
1
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. (Bandung: Fokus Media, 2006), hlm. 62.
Zakiah Darajat dalam bukunya Pendidikan Islam dalam Keluarga dan
Sekolah mengemukakan bahwa kebutuhan jiwa yang paling pokok adalah rasa
kasih sayang. Anak yang merasa kurang mendapatkan kasih sayang oleh
dua misi sekaligus, yaitu sebagai hamba Allah (abdullah) dan sebagai khalifah
di bumi.3
jika harus dilakukan dengan baik dan benar. Namun dalam kenyataannya di
Indonesia saat ini, sebagian orang tua mendidik anak berdasarkan pengalaman
yang diperoleh dari orang tuanya dahulu. Jika mereka merasakan itu baik,
maka pasti akan diterapkannya dalam keluarganya. Hal ini dibuktikan bahwa
sebagian orang tua sebelum pernikahan tidak memiliki bekal untuk menjadi
2
Zakiah Darajat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah (Bandung: PT
Rosdakarya, 1993), hlm. 23
3
Tujuan Pendidikan Islam ”(On-line), tersedia di:
https://www.hidayatullah.com/kajian/oase-iman/read/2017/03/21/113578/tiga-tujuan utama-
pendidikan-islam.htm. Di akses pada 18 September 2023 pukul 23.16.
guru atau pendidik bagi anaknya. Sedangkan untuk mendidik anak
berdasarkan pengalaman saja tidaklah cukup. Oleh karena itu, untuk mendidik
melalui pendidikan.4
anaknya. Akan tetapi, bukan hanya keluarga yang berstatus ekonomi rendah
saja yang akan mengalami kesulitan dalam mendidik anak, anak yang berasal
dari keluarga yang berstatus ekonomi tinggi pun jika tidak dididik secara
tepat, maka akan menghasilkan anak dengan tidak tepat pula. Maka dari itu,
bagi anak. Bentuk pendidikan yang diberikan dalam keluarga akan selalu
anak. Jika bentuk pendidikan yang diberikan dalam keluarga itu baik, maka
4
Helmawati, Pendidikan Keluarga Teoritis dan Praktis (Bandung: PT Rosdakarya,
2014), hlm. 2
5
Miftahul Taubah, “Pendidikan Anak Dalam Keluarga Perspektif Islam”. Jurnal
Pendidikan Agama Islam, Vol. 03 No. 01 (Mei 2015), hlm. 110-136. Di akses pada 19
September 2023 pukul 01. 25.
6
Ibid, hlm. 3.
akan menghasilkan anak baik. Maka dari itu dibutuhkan pendidikan yang baik
dalam keluarga. Selain itu, suasana yang dibangun dalam sebuah keluarga
juga merupakan hal yang dapat membentuk kepribadian seorang anak. Jika
suasana dalam keluarga itu baik dan menyenangkan maka kepribadian anak
bahwasanya peran dari kedua orang tua sangatlah besar terhadap pendidikan
anak.7
bertakwa kepada Allah Swt. Seperti yang telah tertulis dalam Undang-Undang
keterampilan.8
Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur
dalam pribadi anak yang sedang tumbuh. Perlakuan orang tua terhadap anak
dalam pribadi anak. Perlakuan keras, akan berlainan akibatnya dari pada
7
Zakiah Darajat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 1995), hlm. 47.
8
Abudin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung: Angkasa, 2003), hlm. 66.
Salah satu peranan orang tua terhadap keberhasilan pendidikan
keberhasilan anak dalam belajar dan merupakan faktor yang paling penting
dalam meningkatkan pendidikan anak. Hal ini mendorong orang tua untuk
diluar jalur agama. Hal ini dimaksudkan agar anak-anaknya nanti menjadi
orang yang shaleh dan berakhlakul karimah yang memang merupakan tugas
dan tanggung jawab orang tua. Dalam keluarga setiap anggotanya memiliki
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik anak
untuk menjadi manusia yang memiliki bakat dan potensi yang dimanfaatkan
sesuai dengan aturan-aturan Islam. Hal ini dipertegas oleh Allah Swt dalam
menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka. Menjaga diri dengan
perbuatan yang membuat Allah murka dan mengundang azab serta menjaga
keluarga dan anak- anak dengan cara mendidik, mengajarkan serta memaksa
BNT, BLT,Baznas bantuan anak sekolah, dan masih banyak lagi jenis bantuan
lainnya, namun pada saat ini masih banyak anak yang tidak sekolah atau putus
sekolah.
sebaya lainnya yang juga tidak bersekolah. Selain itu semangat dan motivasi
anak terhadap pendidikan yang kurang dan bahkan juga ada yang tidak
memiliki motivasi. Dugaan penulis ini terjadi karena anak tidak mendapatkan
perhatian yang cukup dari orang tuanya karena orang tua sibuk mencari
10
Departemen Agama RI, Alquran Terjemah As-Salaam, (Depok: Al-Huda, 2015),
hlm. 561.
11
Siti Asyiah, dkk., Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Gratis Di
Kabupaten Pasaman. Journal of Public Sector Innovations, Vol. 2, No. 1, November Tahun
2017, hlm. 1.
nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga karena tuntutan
memperhatikan lagi anaknya, dan ini kebanyakan terjadi pada orang tua yang
memiliki ekonomi yang rendah sehingga waktu dan perhatian mereka terfokus
pada kebutuhan ekonominya. Hal ini disebabkan banyaknya faktor yang tidak
mendukung baik faktor internal yang berasal dari dalam keluarga maupun
Pandahan”.
B. Fokus Masalah
C. Rumusan Masalah
dikaji adalah bagaimana cara orang tua dalam mendidik anak di Kampung
D. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui apa saja hambatan orang tua dalam mendidik anak di
E. Manfaat Penelitian
pendidikan anak.
F. Defenisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan
dalam judul skripsi. Sesuai dengan judul penelitian yaitu “pendidikan anak
dijelaskan, yaitu :
12
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, hlm. 1.
13
UU RI Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan UU No 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak, hlm. 3.
14
Mufidah Ch, Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender, (Malang:UIN
Press), hlm. 37-38.