SKRIPSI
Oleh:
INGGRI MELATI TANTRI KUSUMA
NIM: 19381042076
FAKULTAS TARBIYAH
DESEMBER 2022
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENGATASI KENAKALAN
SISWA DI SMPN 2 LARANGAN PAMEKASAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Madura
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Program Sarjana (S1) Program S.Pd
Oleh:
INGGRI MELATI TANTRI KUSUMA
NIM: 19381042076
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Siswa di SMPN 2 Larangan Pamekasan” yang disusun oleh Inggri Melati Tantri
Pembimbing,
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Strategi Kepala Sekolah Dalam Mengatasi Kenakalan
Siswa di SMPN 2 Larangan Pamekasan” yang disusun oleh Inggri Melati Tantri
Kusuma ini telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi dan dinyatakan
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Madura
iv
ABSTRAK
Inggri Melati Tantri Kusuma, 22, Strategi Kepala Sekolah Dalam Mengatasi
Kenakalan Remaja Di SMPN 2 Larangan, Program Studi Manajemen Pendidikan
Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura, Dosen Pembimbing
Dr. H. Mohammad Muchlis Solichin M.Ag.
Kata Kunci: Strategi Kepala Sekolah, Kenakalan Remaja
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Sang Revolusioner dunia yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan keislaman.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas akhir di IAIN Madura. Dalam
berbagai pihak , untuk itu dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan
2. Bapak Dr. Siswanto M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah yang telah
3. Bapak Hilmi Qosim Mubah, M.Pd.I selaku ketua Program studi Manajemen
yang telah membimbing peneliti dari awal sehingga dapat terarah dengan baik
vi
5. Kedua orangtua saya yang telah bersusah payah mencari uang demi bisa
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
sudikah kiranya pembaca untuk memberikan kritik, saran dan masukan demi
kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga isi skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi kepentingan akademisi pada masa kini dan masa yang akan datang . Aamiin,
Allahumma Aamiin.
Penulis
19381042076
vii
DAFTAR ISI
viii
D. Sumber Data .................................................................................. 37
E. Prosedur Pengumpulan Data .......................................................... 37
F. Analisis Data ................................................................................. 39
G. Pengecekan Keabsahan Data ......................................................... 41
H. Tahap-Tahap Penelitian ................................................................ 43
PEMBAHASAN ...................................................................................... 45
A. Kesimpulan ................................................................................... 72
B. Saran .............................................................................................. 74
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 76
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................. 80
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................... 81
RIWAYAT HIDUP ................................................................................ 92
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
apa dan bagaimana sebab serta akibatnya. Kepala sekolah sebagai pemimpin
lembaga harus tahu apa saja yang sedang terjadi didalam lembaganya seperti
Kepala sekolah memiliki tanggung jawab yang besar serta peran yang sangat
penting dalam sebuah lembaga pendidikan. Kepala sekolah yang baik harus mampu
mengatur, menata, mengontrol serta memahami apa saja yang dibutuhkan oleh
warga sekolahnya, terutama bagi siswanya. Dalam lembaga pendidikan baik guru,
Kepala sekolah sebagai penentu arah dari setiap kebijakan sekolah. Walaupun
pada kenyataannya pekerjaan kepala sekolah bisa dibantu oleh para wakilnya,
namun kepala sekolah tetap orang yang harus memegang kendali lembaga
sekolahnya.1 Suatu lembaga sekolah yang baik dan maju tak luput dari peran kepala
1
Amin Haris, Kepemimpinan pendidikan, (Bandung; Alfabeta CV, 2018),
1
2
sekolah yang hebat.2 Kepala sekolah yang hebat ini juga harus mampu memberikan
perubahan pada lembaganya agar bisa menjadi lembaga yang Mengutip dari
Priansa, ”Nilai-nilai yang menjadi prinsip kepala sekolah akan menjadi pusat dari
mempunyai gaya kepemimpinan yang lugas. Lugas disini bisa diartikan pada
ketegasan saat berbicara, tidak bertele-tele, padat namun jelas. (3) Membimbing
dan memberikan arahan kepada guru dan siswa dalam pemecahan masalah.
Visi misi dan tujuan sekolah akan berhasil apa bila guru dan pegawai
lainnya serta siswa percaya pada kepemimpinan kepala sekolah. Karna tanggung
jawab kepala sekolah sangatlah besar, sehingga orang yang tidak mempunyai
kompeten didalam dirinya tidak akan mampu mengemban amanah serta sulit
dipercaya.
dibantu oleh guru BK (Bimbingan Konseling) untuk bisa lebih jauh menganalisis
apa saja penyebab dari kenakalan siswanya. Siswa tidak hanya membutuhkan
2
Mulyasa, Manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah, (Jakarta; PT Bumi aksara, 2019)
3
Donni Juni Priansa, Rismi Somad, Manajemen supervisi dan kepemimpinan kepala sekolah
(Bandung: Alfabeta CV, 2014), 198
3
materi pelajaran berupa teori saja, namun bimbingan konseling pun diperlukan
karna pada hakikatnya setiap kehidupan pasti ada masalah.4 Bimbingan berarti
pilihan secara bijakasana.5 Hidup di dunia kita memang diharuskan untuk memilih,
seperti misalnya pilihan untuk berbuat baik atau buruk.Sekalipun kita memilih
untuk berbuat baik, terkadang iman kita goyah dan alhasil tergelincir pada
SMPN 2 Larangan terbilang cukup unik, ini dikarenakan sikap disiplin dan
menghasilkan perubahan yang baik dan signifikan. Sejauh yang saya tahu, sangat
jarang kepala sekolah yang memiliki pemikiran untuk berkolaborasi dengan guru
guru Bimbingan Konseling lah yang turun tangan langsung untuk mengatasi
4
Lilis Satriah, Panduan bimbingan konseling pendidikan, (Bandung: Fokus Media, 2018), 21
5
Samsul Munir Amin, Bimbingan dan konseling islam, (Jakarta: Amzah, 2016)
6
Dahlia Novarianing Asri, Kenakalan remaja; Suatu problematika sosial diera milenial, Prosiding
SNBK, Vol 2, No 1 , 2018, 1-8
4
berkaitan dengan administrasi sekolah dan pendataan para siswa dan lain
sebagainya. Contoh kedua, setiap siswa harus mengikuti seluruh mata pelajaran
yang suda terjadwal serta mematuhi peraturan yang ada. Bagi siswa yang
melanggar peraturan akan dikenakan sanksi, baik berupa teguran secara langsung
atau bahkan fatalnya bisa diberhentikan dari sekolah tersebut jika memang sudah
melampaui batas. Sudah tidak bisa dipungkiri lagi dalam setiap lembaga sekolah
pasti ada 1 atau 2 bahkan lebih siswa yang bermasalah (terlibat konflik), baik yang
Didikan orang tua dirumah akan berpengaruh pula bagi didikan guru di
sekolah. Anak yang senantiasa diberi nasehat, selalu dilatih untuk berbuat jujur
secara tidak langsung akan membantu peran guru dalam mendidik siswanya di
sekolah, begitu juga sebaliknya. Jadi peran orang tua serta guru sama-sama sangat
penting dalam pembentukan kepribadian anak atau siswa agar menjadi remaja yang
berkualitas.7
keluarga terdekat atau kerabat yaitu dalam Q.S Asy-Asyu’Ara’ ayat 214.
7
Savitri Suryandari, Pengaruh pola asuh orang tua terhadap kenakalan remaja, Jurnal inovasi
pendidikan, Vol 4, No 1, 2020, 23-29
5
bawaan yang berkaitan dengan sifat-sifat genetika yang diturunkan oleh kedua
yang membedakan yaitu dari segi tingkatan ringan atau beratnya kenakalan
tergolong pada jenis konflik yang ringan, yang mana untuk mengatasi konflik
8
Q.S Asy-Asyu’Ara’, Ayat 214
6
yaitu Kepala sekolah, guru, karyawan sekolah, siswa itu sendiri maupun orang
seperti misalnya anak yang memang memiliki karakter susah diatur dan keras
kepala. Mereka yang demikian cenderung lebih susah diarahkan dan diberi
nasehat.Ini maksudnya anak yang sifatnya susah diatur pada saat diberi nasehat
yang berkaitan dengan kepercayaan terhadap ajaran agama baik didalam hati,
perbuataan dan tingkah laku sehari-hari. Anak yang terbiasa dibekali ilmu
agama yang kuat, kemungkinan untuk terpengaruh oleh hal-hal negatif bisa
dikatakan sangat rendah. Pengarahan melalui ajaran agama juga penting dalam
yang dilarang dan diperintahkan oleh agama.9 Bimbingan moral serta agama
perlu dilakukan bagi remaja karna mereka masih bisa dikatakan memiliki
kepribadian yang labil dan belum bisa menempatkan diri dengan baik.10
9
Evi Aviyah,Muhammad Farid, Religiusitas, Kontrol diri, dan kenakalan remaja, Persona jurnal
psikologi Indonesia, Vol 3, No 2, 2014, 126-129
10
Dadan Sumara, Sahadi Humaedi, Meilanny Budiarti Santoso, Kenakalan remaja dan
penangannannya, Jurnal penelitian PPM, Vol 4, No 2 , 2017, 129-389
7
seperti merokok didalam kelas dan bolos. Merokok memang hukumnya sah-
sah saja, namun jika dilakukan didalam sekolah akan berbeda lagi, yaitu
Alasan lainnya juga karna siswa yang masih dibawah umur dianggap
belum pantas untuk merokok. Selanjutnya mengenai bolos,kita tau bahwa bolos
itu merupakan tindakan yang tidak baik. Ini karna akan berdampak besar baik
bagi sekolah maupun bagi anak yang sedang bolos itu sendiri. Anak yang
ketahuan bolos dengan seragam yang masih pakainya akan menggiring opini
padahal tidak demikian. Jika memang kepala sekolah ataupun guru mengetahui
bahwa siswanya akan bolos, tentu saja pihak sekolah akan melarangnya.
Dengan cara memahami apa-apa saja yang diinginkan dan faktor apa
saja yang menjadi alasan siswa berprilaku nakal harus segera diusut atau
ditangani agar nantinya tidak akan adalagi yang namanya pelanggaran norma
lebih nyaman dan damai. Misalnya seperti mendatangi rumah anak yang sedang
memiliki konflik disekolah dengan tujuan agar tahu alasan mereka melakukan
hal itu (bolos atau merokok). Berbicara dengan orang tua atau keluarga terdekat
dan sama-sama mencari jalan keluar yang nantinya diharapkan bisa berdampak
tergolong pada jenis konflik yang ringan, yang mana untuk mengatasi konflik
yaitu Kepala sekolah, guru, karyawan sekolah, siswa itu sendiri maupun orang
Kenakalan remaja adalah prilaku anak yang berusia kurang lebih 11-17
orang lain, baik secara materi ataupun fisik. Pelanggaran ini bisa berupa seperti
membahayakan diri sendiri dan orang lain, mabuk dan lain sebagainya.11
Kenakalan yang terjadi pada anak remaja sudah lumrah terjadi hampir diseluruh
luar biasa saat ini, yaitu menimbulkan Cultural Shock atau Syok Budaya.
Sehingga banyak sekali remaja yang yang kemudian mencari jalan pintas yang
hukum serta motivasi mereka melakukan hal itu hanya karna ingin memperoleh
11
Lis Binti Muawanah dan Herlan Pratikto, Kematangan emosi,konsep diri dan kenaklan remaja,
Jurnal psikologi, Vol 7, No 1, 2012, 490-500
9
dilakukan dengan cara yang positif dan memberikan dampak yang baik bagi
membawa nama baik Indonesia dan menjunjung tinggi prilaku yang baik,
tercoreng karna segelintir anak yang tidak mampu berprilaku baik dan tidak ada
melihat atau berorientasi pada masa depan, memikirkan apa yang akan dihadapi
oleh anak cucunya kelak.14 Memikirkan dampak atas apa yang dilakukan
mengantisipasi apa saja hal yang kemungkinan terjadi jika mereka melakukan
12
Amelia Dwi Syifaunnufush dan R.Rachmy Diana, Kecenderungan kenakalan remaja ditinjau dari
kekuatan karakter dan persepsi komunikasi empatik orang tua, Jurnal psikologi integrative, Vol 5, No
1, 2017, 47-68
13
Andrianto, Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja di Lebak Mulyo kecamatan Kemuning kota
Palemban, Jurnal PAI Raden fatah, Volume 1, No 1, 2019
14
Nurkholis, Pendidikan dalam upaya memajukan teknologi, Jurnal kependidikan, Vol 1, Nomor 1,
2013
10
suatu perbuatan. Hal tersebut serupa dengan pembahasan kali ini yaitu
berprilaku baik bisa dijadikan sebagai pedoman bagi anak remaja dalam
B. Fokus Penelitian
menjadi fokus penelitian dalam pembahasan skripsi yang akan diajukan yaitu:
SMPN 2 Larangan?
SMPN 2 Larangan?
C. Tujuan Penelitian
memiliki tujuan. Tujuan merupakan salah satu pedoman dalam satu penelitian,
maka dari itu dibutuhkan upaya dan cara-cara tertentu guna mencapai tujuan,
D. Kegunaan Penelitian
secara teoritis dan juga praktis. Dalam kegunaan secara teoritis penelitian ini
diharapkan mampu menjadi suatu inspirasi didalam upaya mengatasi segala macam
bentuk kenakalan remaja yang ada di SMPN 2 Larangan. Dan adapun kegunaan
secara praktisnya, penelitian ini dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, yaitu
diantaranya:
1. Bagi SMPN 2 Larangan, hasil penelitian ini sebagai tolok ukur bagaimana
2. Bagi peserta didik SMPN 2 Larangan, hasil penelitian ini sebagai peringatan
tentang apa saja dampak negatif yang disebabkan oleh kenakalan remaja.
E. Definisi Istilah
terhadap istilah-istilah yang digunakan pada pendekatan ini, maka dari itu penulis
1. Strategi kepala sekolah adalah suatu cara atau metode yang digunakan
gejala sosial pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian
dan juga kesamaan antar peneliti yang sekarang dengan yang terdahulu.
1. Iskandar, Institut Agama Islam Negeri Parepare, Skripsi yang berjudul Prilaku
kenakalan remaja didasari oleh motivasi yang salah. Suatu tingkah laku tidak
disebabkan oleh suatu motivasi saja, melainkan dapat oleh berbagai motivasi
yaitu salah satu contohnya anaka nakal mungkin saja disebabkan karna adanya
balas dendmam terhadap orang tua karna orang tua terlalu otoriter atau kejam,
atau orang tua yang tidak pernah memberikan kasih saying dan perhatian
kepada anaknya atau orang tua yang tidak adil terhadap sesama anak-anak. Dan
remaja, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal disini misalnya
seperti faktor keturunan yang bersifat biologis psikis, pembawaan negatif yang
cinta dari orang tua dan lingkungan, kurangnya pemahaman terhadap remaja-
14
2. Inggit Ginarsih, Institut Agama Islam Negeri Metro, dengan judul skripsi
sehingga keadaan ini dapat mendorong anak menjadi nakal. Serupa dengan
skripsi Iskandar diatas, bahwa faktor penyebab kenakalan anak atau remaja di
lingkungan keluarga di sebabkan karena rasa 16 cinta kasih sayang yang tidak
Iskandar, “Prilaku Kenakalan Remaja Di Desa Tubo Tengah Kecamatan Tubo Senjana Kabupaten
15
KAJIAN TEORI
Kepala sekolah berasal dari kata, “kepala” dan “sekolah”, kata kepala
lembaga. Sekolah memiliki artian yaitu sebuah lembaga tempat penerimaan dan
Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain yaitu para karyawan
atau bawahan. Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk
hadiah, hukuman, otoritas, dan karisma. Dan yang ketiga, Pemimpin harus
memiliki kejujuran terhadap diri sendiri, sikap bertanggung jawab yang tulus,
1
Yulius Mataputun, Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis Kecerdasan Intelektual, Emosional, Dan
Spiritual Terhadap Iklim Sekolah, (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2018), 330
15
16
keterampilan kepemimpinan agar tujuan dan program yang telah dibina dapat
kepemimpinan.
budaya dan merupakan dasar dan landasan bagi perubahan dalam hidup pribadi
atau kelompok.2
cerdas, serta membuat saling terkait dan terikat antar fungsi dan antar warganya,
2
Akhmad Said, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Melestarikan Budaya Mutu Sekolah,
EVALUASI. Vol.2, No. 1, Maret 2018
17
kemungkinan baru, meskipun hasilnya tidak selalu benar (salah). Dengan kata
kualitas atau mutu sekolah. Oleh karena itu, seseorang yang akan diangkat
dalam sebuah lembaga yang dipimpin. Kepala sekolah harus paham tentang
kinerja serta tercapainya visi dan misi sekolah tersebut.4 Selain itu kepala
sekolah juga memiliki tugas memonitoring atau mengawasi kinerja guru dan
3
Siti Julaiha, Konsep Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tarbiyah Wa Ta’lim : Jurnal Penelitian
Pendidikan dan Pembelajaran , Volume 6 No.3, November 2019
4
Budi Suhadirman, Studi Pengembangaan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012), 2
18
juga siswanya yang bertujuan agar berjalan sebagai mana mestinya yaitu
ini, upaya untuk mengatasi hal tersebut tidak cukup hanya bergantung pada 1
pihak saja, namun kekompakan dari berbagai pihak harus diikutsertakan agar
kehidupan manusia.5
yemai niliai-nilai karakter, justru menjadi penjara yang penuh kekerasan.6 Tak
alasan tuntutan ekonomi, seperti halnya bekerja siang-malam. Orang tua sudah
sepatutnya harus peka terhadap kebutuhan anaknya, baik secara moral maupun
material. Kasih sayang orang tua dan perhatiannya begitu sangat berpengaruh
5
Aat Syafaat dkk, Peranan Pendidikan Agama islam , (Jakarta: Rajagrafindo Persada , 2004, ), 89
6
Agus Wibowo, Manajemen Pendidikan Karakter Di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2016), 5
19
situlah terkadang anak juga tidak dapat memilih sesuatu hal yang mana
keluarga yang kurang harmonis juga menjadi pemicu kenakalan remaja apabila
orang tua tidak bisa memberikan pemahaman kepada anaknya. Orang tua yang
hanya memikirkan egonya sendiri secra tidak langsung telah melukai perasaan
tugas dengan jujur, tanggung jawab, efektif dan efisien. Diharapkan dengan
adanya hal-hal yang harus dimiliki oleh kepala sekolah tersebut nantinya bisa
mampu memberikan arahan kepada siswa mengenai apa saja yang seharusnya
baik bagi warga sekolahnya. Kepala sekolah yang baik harus memiliki sifat
sekolah.7
7
Azharuddin, Peran Dan Fungsi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru, IHAFAS
Vol. 3, No. 2, Desember 2020, 164
20
tugas dan fungsi dari supervisi ini adalah untuk memberdayakan sumber daya
suatu organisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor yang datang dari
dalam maupun datang dari lingkungan. Dari berbagai faktor tersebut, motivasi
merupakan suatu faktor yang cukup dominan dan dapat menggerakkan faktor-
faktor lain ke arah keefektifan kerja, bahkan motivasi sering disamakan dengan
mesin dan kemudi mobil, yang berfungsi sebagai penggerak dan pengarah..8
8
Ibid. 164
21
sekolah, maka sekolah menjadi fitur sentral sebagai pemimpin tertinggi dan
mengelola sekolah.
dengan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah. Kepala sekolah adalah
demikian kepala sekolah adalah salah satu kunci keberhasilan sekolah dalam
mencapai tujuannya.9
9
Sri Purwanti, Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Guru Dan
Pegawai Di Sma Bakti Sejahtera Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur, eJournal Administrasi
Negara, Volume 1, Nomor 1, 2013: 210-224
22
Kata juvenile berasal dari Bahasa Latin juvenilis yang memiliki makna anak-
anak, anak muda, sifat-sifat khas pada periode remaja. Disamping itu, kata
Pada umumnya anak remaja ini mempunyai kebiasaan yang aneh dan
juga ciri khas tertentu, contohnya seperti cara berpakaian yang mencolok,
memakai bahasa-bahasa yang kotor, dan mereka juga mempunyai tingkah laku
yang selalu mengikuti tren remaja pada saat ini.11 Hal lain juga ditunjukkan
melalui gaya hidup anak remaja saat ini yang lebih kearah barat-baratan atau
kepribadian remaja, yang mana dari gaya hidup seperti ini secara tidak
& PA, 2015). Tahun 2013, pengaduan kejahatan yang dilakukan oleh anak
10
Een, Umbu Tagela , Sapto Irawan, “Jenis-jenis kenakalan remaja dan faktor-faktor yang
mempengaruhi di desa Merak Rejo kecamatan Bawen kabupaten semarang”, Jurnal Bimbingan dan
Konseling Terapan Volume 04 Number 01 2020, 33
11
Pusnita Baharudin, John. D. Zakarias, Juliana Lumintang” Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kenakalan remaja (Suatu Studi di Kelurahan Kombos Barat Kecamatan Singkil Kota Manado)”, Vol.
12 No. 3 Juli – September 2019, 3
23
persen dari angka itu adalah kasus pencurian yang diikuti dengan kasus
kekerasan, perkosaan, narkoba, judi, serta penganiayaan (KPP & PA, 2015).
Data yang dihimpun oleh Pusat Data Anak (KPP & PA, 2015) juga
(259 kasus) di antaranya dilakukan oleh anak berusia 6-12 tahun sedang 91
dan norma-norma masyarakat yang berlaku, sehingga berdampak pada hal yang
merugikan orang lain, mengganggu ketentraman umum dan serta juga bisa
i. Predisposing
Faktor ini ada dalam diri gunanya mengontrol dan mempertahankan diri
Karena kurangnya perhatian dan juga kasih sayang dari orang tua, maka
saat ini,banyak sekali pada masa remaja mereka yang penuh dengan
c. Kehidupan keluarga yang tidak harmonis juga menjadi salah satu faktor
dengan baik.
c. Faktor-faktor di masyarakat
dianutnya.
25
Pengaruh Norma Baru Dari Luar, tak jarang orang beranggapan bahwa
setiap norma yang berasal dari luar itu memiliki pengaruh atau dampak
yang baik.
oleh berbagai faktor salah satunya adalah lingkungan. Sebagai makhluk sosial, manusia
tidak bisa hidup sendirian, saling terikat dan berhubungan dengan lingkungannya serta
memberikan timbal balik atas semua yang dilakukan. Oleh karena itu, setiap perilaku
yang dilakukan oleh individu akan memunculkan tanggapan yang berbeda dari
berbagai pihak. Tanggapan yang diberikan oleh lingkungan juga akan berbeda pula
sesuai dengan hubungan yang dimiliki antara individu dengan lingkungan tersebut.
Malihah, Wilodati dan Jerry menjelaskan bahwa pada dasarnya remaja bukalah sautu
perilaku yang menyimpang pula. Menurut Hurlock (1998) salah satu tugas
perkembangan remaja adalah penyesuaian sosial denga lawan jenis dan lingkungan lain
diluar keluarganya. Oleh karena itu, remaja akan lebih sering bersama dengan
pertemanannyau12
Kecamatan Tamansari 02.00 Jakarta Barat, Minggu 20 Maret 2022 sekitar pukul 02.00
dini hari telah terjadi aksi tawuran remaja. Pada kejadian tersebut Polisi mengamankan
dua kelompok remaja yang saling baku hantam. Aksi tersebut dilakukan tanpa
menggunakan senjata alias dengan tangan kosong. Diduga tawuran tersebut terjadi
karna motif saling mengejek. Dari kejadian tersebut Kapolsek Tamansari AKBP
yang terlibat didalamnya. Namun mengingat usia mereka yang masih di bawah 17
tahun, akhirnya ke-12 pelaku tawuran tersebut dikembalikan kepada orang tua masing-
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja ini juga disebabkan dari
lingkungan pertemanan, kurangnya pengawasan dari orang tua dan juga minimnya
kontrol diri untuk menguasai keadaa yang sedang dihadapi. Melihat fakta di lapangan,
tak sedikit remaja Indonesia yang bermasalah dalam pergaulan yang disebabkan
yang tidak sehat. Berangkat dari rasa keingin tahuan untuk melakukan sesuatu hal yang
belum pernah dilakukan mereka sebelumnya merupakan alasan yang sering kali
12
Febriana Dwi Wanodya Mukti dan Nurchayati, Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency): Sebuah
Studi Kasus Pada Remaja Laki-Laki Yang Terjerat Kasus Hukum, Volume 06. Nomor 01. (2019) :
Character : Jurnal Penelitian Psikologi
13
Kompas.com - 21/03/2022, 11:08 WIB
27
seiring berjalannya waktu secara sadar ataupun tidak mereka terlena dan terjebak dalam
kenakalan remaja.
Kenakalan remaja di era modem ini sudah melebihi Batas yang sewajamya. Banyak
anak di bawah umur yang sudah mengenal rokok, narkoba, freesex, dan terlibat banyak
tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkuri lagi, kita dapat
melihat brutalnya remaja zaman sekarang. Masalah kenakalan remaja dewasa ini
berkembang. Dalam kaitan ini, masyarakat Indonesia telah mulai pula merasakan.
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya
kenakalankenakalan yang ditimbulkan remaja, bukan hanya tanggung jawab remaja itu
Disamping itu juga, para remaja Setiap akan melakukan tindakan atau melakukan
suatu sikap tertentu dilakukan oleh sebuah motivasi dan motivasi atau dorongan
tersebut tidak hanya satu motivasi melainkan dapat dari berbagai motivasi. Misalnya,
seorang anak bersikap nakal di sekolah terhadap adik kelasnya, karena memiliki
pengalaman terhadap kakak kelas yang juga bersikap sama terhadapnya. Motivasi atau
14
Fahrul Rulmuzu, Kenakalan Remaja Dan Penanganannya, Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan , Vol.
5. No. 1 Januari 2021, 366
28
Orang tua yang sibuk bekerja menyebabkan bekurangnya interaksi orang tua
dengan anak. Hal ini akan berdampak pada pembentukan kepribadian anak dan remaja
menjadi lebih dipengaruhi oleh sekolah dan lingkungan sosialnya, bahkan peran media
massa mungkin akan menggantikan peran yang lain. Kurangnya perhatian orang tua,
rentang waktu kurang dari dasawarsa terakhir, pergaulan bebas yang merupakan
Di antara berbagai macam pergaulan bebas adalah seks bebas, kasus tawuran dan
pecandu alkohol.16
Mengutip dari Syamsul Yusuf seorang ahli psikologi remaja mengatakan remaja
berada dalam dua situasi. Yaitu dalam lingkungan kondusif maupun tidak kondusif.
Artinya apabila remaja berkembang dalam lingkungan yang kondusif, merka akan
memperoleh sifat-sifat yang positif yang bisa mengembangkan nilai-nilai. Begitu pula
sebaliknya apabila remaja berkembang dalam lingkungan tidak kondusif, mereka akan
mendapatkan nilai-nilai yang negatif. Hal ini bisa di katakan berpengaruh terhadap
keluarga dan lingkungan hidupnya, apakah remaja tersebut hidup di lingkungan yang
kondusif ataupun tidak yang akan membawa perilaku mereka yang positif atau negatif.
15
Uut Triwiyarto, Studi Kasus Tentang Penyebab Kenakalan Remaja, Skripsi Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
16
Darnoto dan Hesti Triyana Dewi, Pergaulan Bebas Remaja Di Era Milenial Menurut Perspektif
Pendidikan Agama Islam, Jurnal Tarbawi Vol. 17. No. 1. Januari - Juni 2020
29
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak emosi dan ketidak seimbangan yang
tercantum dalam ketidakseimbangan, yang tercakup dalam “strom and stress” sehingga
remaja mudah terkena pengaruh oleh lingkungan. Hal ini disebabkan karena pada masa
dan krisis penyesuaian diri, kecend erungan mengalami peningkatan konflik dengan
orangtua, impian dan khayalan, perilaku berpacaran dan percintaan, serta keterasingan
dari kehidupan dewasa dan norma kebudayaan. Pada masa “storm dan stres” ini, bila
dapat terarah dengan baik, maka remaja dapat menjadi seorang individu yang memiliki
rasa tanggung jawab, tetapi bila tidak terarah dengan baik, maka dapat menjadi seorang
Pada masa ini, remaja juga mengalami banyak perubahan. Perubahan yang terjadi
pertambahan tinggi dan berat badan. Perubahan kognitif meliputi perubahan dalam
hubungan seseorang dengan orang lain termasuk dalam emosi strom and stress.17
Upaya untuk menanggulangi kenakalan remaja tidak bisa dilaksanakan oleh tenaga
ahli seperti pisikomotor, konselor, dan pendidik, melainkan dengan kerjasama semua
17
Ismuzzakky.H, Gaya Hidup Remaja Di Era Millenial (Studi di Gampong Air Pinang Kecamatan
Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan), Skripsi Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam
Negeri Ar-Raniry Darussalambanda Aceh 1440 H/ 2019 M
30
pihak antara lain orang tua, guru, pemerintah dan masyarakan. Selain itu persoalan
mengenai kenakalan remaja tidak dapat diselesaikan hanya melalui ceramah dan
pidato, akan tetapi lebih baik dilakukan dengan perbuatan nyata. Menurut Ayuningtyas
upaya yang dilakukan dalam menanggulangi perilaku kenakalan remaja adalah sebagai
keluarga yaitu Orang tua menciptakan keluarga yang harmonis, terbuka dan jauh dari
kekacauan. Dengan keadaan keluarga yang seperti ini, dapat membuat remaja lebih
Orang tua harus memberikan pengawasan secara wajar terhadap pergaulan anak
remaja. Orang tua memberikan perhatian yang memadai terhadap kebutuhan anak.
pendapatnya dalam batas-batas kewajaran tertentu. Dengan tindakan seperti ini, anak-
anak dapat berani untuk menentukan langkahnya, tanpa ada keraguan dan paksaan dari
berbagai pihak. Sehingga mereka dapat menjadi lebih bertanggung jawab terhadap apa
Yang kedua, Upaya di sekolah. Yaitu Guru harus menegakkan disiplin sekolah
yang wajar dan dapat diterima siswa dan penghuni sekolah. Disiplin yang baik dan
wajar dapat diterapkan dengan pembentukan aturan-aturan yang sesuai dan tidak
merugikan berbagai pihak. Guru seharusnya melaksanakan peraturan dengan adil dan
tidak pandang bulu. Tindakan dilakukan dengan cara memberikan sangsi yang sesuai
terhadap semua siswa yang melanggar peraturan tanpa melihat keadaan orang tua siswa
31
tersebut. Seperti siswa yang berasal dari keluarga terpandang atau pejabat. Guru
memberikan jalan keluar terhadap masalah siswa. Yang ketiga, Upaya di masyarakat
melanggar norma. Menjadi teladan yang baik bagi remajaremaja yang tinggal di
berpartisipasi aktif.18
Selain itu Ada juga beberapa Upaya penaggulangan kenakalan remaja, yiatu secara
represif adalah suatu usaha atau tindakan untuk menindas dan menahan kenakalan
remaja sesering mungkin atau menghalagi timbulnya peristiwa yang lebih kuat. Yang
mana Upaya ini bisa diwujudkan dengan jalan memberi peringatan atau hukuman
kepada remaja diliquent terhadap setiap pelangaran yang dilakuan setiap remaja.
Bentuk hukuman tersebut bersifat psikologis yaitu mendidik dan menolong agar
Upaya penaggulangan secara represif dari lingkungan keluarga dapat ditempuh dengan
jalan memdidik anak hidup disiplin terhadap peraturan yang berlaku dan bila dilanggar
18
Lilis Karlina, Fenomena Terjadinya Kenakalan Remaja, Jurnal Edukasi Nonformal, 155
32
kembali (menolong) anak yang terlibat kenakalan agar kembali dalam perkembangan
Sehingga pada diri siswa tumbuh kesadaran dan terhindar dari keputusasaan (frustasi).
19
Nurotun Mumtahanah, Upaya Menanggulangi Kenakalan Remaja Secara Preventif, Refresif, Kuratif
Dan Rehabilitasi, AL HIKMAH Jurnal Studi Keislaman, Volume 5, Nomor 2, September 2015, 270
BAB III
METODE PENELITIAN
deskriptif baik berupa kata tertulis dan lisan dari orang serta perilaku yang dapat
lokasi peneliti untuk melihat dan kemudian menganalisis berbagai situasi yang
terjadi di lokasi tersebut. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Denzim dan
Lincoln yang dikutip oleh Albi Anggito dan Johan Setiawan menyatakan
tentang gejala, fakta, atau kejadian secara sistematis dan juga akurat mengenai
1
Albi Anggito, Setiawan Johan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jawa barat: CV Jejak, 2018), 7.
33
34
sifat dari suatu populasi.2 Jenis penelitian ini dipilih karenakan memiliki kaitan
serta jenis penelitian deskriptif ini di gunakan oleh peneliti dalam pelaksanaan
2. Kehadiran Peneliti
pengumpulan data yaitu sebagai salah satu ciri-ciri dari penelitian kualitatif.
dibutuhkan. Dengan adanya peran serta yang dilakukan oleh peneliti disini bisa
berupa interaksi sosial yakni antara peneliti dengan subjek yang ada dalam
kualitatif dan jenis penelitian studi kasus adalah untuk mencocokkan teori
deskriptif.
2
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), 47.
35
3. Lokasi penelitian
atau yang biasa disebut lembaga negeri. Lokasinya terbilang strategis karna
berada dipinggir jalan raya dan berdekatan dengam Destinasi wisata Pantai
Talang Siring yaitu sekitar 50 M.Selain itu, SMPN 2 Larangan ini merupakan
sekolah Adiwiyata yang masih berjalan sampai saat ini. Oleh hal ini yang
penelitian:
4. Sumber data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari nama data diperoleh.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber.
kepada kepala sekolah, guru bimbingan konseling, sebagian guru, dan juga
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah terlebih dahulu,
yang berkaitan seperti misalnya buku, jurnal, koran , media cetak sejenis dan
lain-lain.
Dalam hal ini peneliti menggunakan kedua jenis sumber data yaitu data
a. Wawancara
berkomunikasi dengan sumber data melalui sebuah dialog berupa tanya jawab
atau secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini, Sutrisno Hadi yang
proses tanya jawab secara lisan dimana terdapat dua orang atau bahkan lebih
berikut:
memperoleh data.
fleksibel.
wawancara Semi Terstruktur karena dalam hal ini, peneliti diberi kebebasan
b. Observasi
3
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), 140.
38
partisipan karena dalam hal ini peneliti tidak ikut serta langsung terhadap
c. Dokumentasi
juga menafsirkan apa saja yang ada dilapangan. Data tersebut berupa
6. Analisis data
upaya mencari, yang kemudian dilanjutkan dengan menyusun sebuah data yang
dihasilkan baik dari hasil wawancara, dari catatan lapangan, dan juga dari bahan
4
Ibid.141
39
lainnya sehingga diperoleh pemahaman dan juga temuan yang dapat dijadikan
sebagai informasi kepada orang lain. Analisis data disini juga merupakan sebuah
pengorganisasian data dan sistem urutannnya bisa berbentuk pola, kategori, dan
1. Kondensasi Data
lapangan.
2. Penyajian data
memudahkan untuk memahami apa saja yang terjadi dan kemudian berproses
tersebut.
hal tersebut tidak akan dapat berubah apabila tidak ditemukannya bukti
5
Buna’i, metodologi penelitian pendidikan, (pamekasan:STAIN Pamekasan Press,2006), 48.
40
dengan bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali lagi ke
bagian akhir dari kegiatan analisis data disini yaitu peneliti menarik
tahapan.
6
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), 270.
41
1. Perpanjang pengamatan
mendatangi satu kali lokasi penelitian dan membutuhkan waktu yang terbilang
yang benar-benar akurat dan juga sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
2. Ketekunan pengamatan
Karna dengan hal inilah kemudian diperoleh data yang lebih akurat sehingga
3. Triangulasi
seuatu yang lain diluar data tersebut yang digunakan untuk kebutuhan
yang diperoleh melalui informan yang berbeda. Sumber dalam penelitian ini
7
Ibid. 116
42
yaitu kepala sekolah, guru bimbingan konseling, guru pengajar dan juga
kemudian dapat digunakan sebagai bahan penelitian yang sesuai dengan topik
yang relevan.
8. Tahap-tahap penelitian
cara mengkategorikan kedalam tiga tahap, yaitu tahap pra lapangan, tahap
1. Tahap pra-lapangan
lapangan untuk mengetahui apa saja yang terjadi dan agar kemudian bisa
dikondisikan.
Tahap ini bisa dilakukan oleh peneliti dengan cara memahami latar
Pada tahap analisis data ini, peneliti menelaah semua data yang
membuat catatan penelitian, yaitu engan cara menulis kembali dari apa
8
Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, (Malang:UMM Press, 2010), 97.
BAB IV
dengan potensi yang mereka miliki. Membentuk insan berprestasi (unggul) dibidang
Selain itu Saranana dan prasarana pun bisa dikatakan cukup memadai. SMPN
2 Larangan pernah tercatat menjuarai Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional pada tahun
2016. Disamping itu terdapat juga berbagai macam kegiatan esktrakurikuler yaitu
Larangan Pamekasan
sering dilakukan oleh siswa SMPN 2 Larangan hanyalah seputar merokok dan bolos
44
45
melakukan wawancara dengan kepala sekolah yang mana dalam hasil wawancara
1
Syamsul Arifin, Selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Larangan, Wawancara Langsung, (3 Oktober 2022)
46
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di lapangan pada hari
selasa tanggal 4 Oktober 2022 pukul 08.35 WIB peneliti melihat beberapa anak yang
Gambar 1.2 Foto Siswa sedang dihukum karena melompat pagar sekolah
Pada saat mewawancarai wali kelas dari siswa yang terkena hukuman diatas,
2
Observasi Langsung di SMPN 2Larangan, (4 Oktober 2022)
3
Dokumentasi Lapangan di SMPN 2 Larangan, (4 Oktober 2022)
47
Bimbingan Konseling yaitu ibu Rosita juga mengatakan hal yang sama melalui
WhatsApp bahwa:
Selain itu pak Fais selaku salah satu guru Bimbingan Konseling di SMPN 2
Larangan pun menambahkan bahwa:
4
Suhai, Wali Kelas IX C SMPN 2 Larangan, Wawancara Langsun,(4 Oktober 2022)
5
Rosita, Guru Bimbingan Konseling SMPN 2 Larangan, Wawancara Via WhatsApp (4 Oktober 2022)
48
langsung dengan kepala sekolah terkait faktor penyebab kenakalan remaja serta
6
Fais, Guru Bimbingan Konseling SMPN 2 Larangan, Wawancara Langsung (6 Oktober 2022)
7
Syamsul Arifin, Kepala Sekolah SMPN 2 Larangan, Wawancara Langsung (6 Oktober 2022)
49
Pada Hari kamis tanggal 6 Oktober sekitar pukul 09.12 pada saat peneliti
melakukan observasi peneliti bertemu dengan Guru Bimbingan Konseling yaitu Pak
Fais yang sedang mengecek tiap-tiap kelas apakah ada guru atau tidak dan sekaligus
Gambar 1.4. Foto Guru Bimbingan Konseling mengecek tiap kelas dan
melakukan razia
8
Observasi Lapangan di SMPN 2 Larangan (6 Oktober 2022)
50
bahwa:
ada pada anak tersebut dan dengan kebiasaan yang baik pada
saat di pondok terbawa hingga saat ini.”9
Dapat disimpulkan bahwa antara peran orang tua dan juga guru memiliki
relasi yang sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak serta pergaulannya.
Relasi tersebut harus digunakan sebaik mungkin untuk mengatasi secara bersama-
sama kenakalan remaja saat ini. Bentuk kerjasama antara orang tua dengan guru
disini dapat dilakukan menurut Eipsten dalam Coleman,10 Yaitu Parenting dan
masyarakat. Maka dari itu langkah pertama yang harus dilakukan oleh pihak
sekolah adalah menjalin sebuah komunikasi yang baik dengan orang tua siswa agar
Dengan adanya komunikasi yang baik antara guru dengan orang tua siswa
terjadi pada siswa di SMPN2 Larangan. Dengan ini jika suatu saat siswa ada yang
melanggar peraturan yang ringan bahkan yang berat, semuanya bisa dibicarakan
baik-baik antara guru dan orang dengan menggunakan musyawarah sebagai alat
untuk menemukan jalan keluarnya. Karna kenakalan remaja ini tidak serta merta
bisa langsung dihilangkan begitu saja, namun masih perlu pengusutan yang
9
Fais, Guru Bimbingan Konseling SMPN 2 Larangan, Wawancara Langsung (6 Oktober 2022)
10
Coleman M, Empowering Family –Teacher Partnership Building Connection Within Diverse
Communities (Los Angeles: Sago Publication, 2013), 25-27
52
bertujuan bisa mengetahui latar belakang dari siswa yang melakukan kenakalan
remaja tersebut.i
Di tanggal yang sama yaitu 6 Oktober 2022 pukul 11.10 peneliti kembali
bahwa kenakalan remaja saat ini memang lumrah terjadi, ditambah lagi dengan
perkembangan zaman yang serba instan dan mudah. Namun, kebiasaan menyimpang
tersebut dapat diatasi dengan berbagai cara, terutama harus menjalin komunikasi yang
baik dengan orang tua siswa yang sedang bermasalah di sekolah. Dan lingkungan pun
kesabaran untuk mengetahui sebab yang melatarbelakangi kenaklan remaja dan juga
Pada tanggal 18 Peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Emmy Selaku guru
11
Emmy Sulistiawaty, Guru IPS di SMPN 2 Larangan, Wawancara Langsung (10 Oktober 2022)
54
wawancara via telepone dengan Guru IPA yaitu Bapak Rizal yang mengatakan bahwa:
12
Rizal, Selaku guru Ilmu Pendidikan Alam di SMPN 2 Larangan, Wawancara Via Telephone, 10
Oktober 2022
55
Pada hari dan tanggal yang sama, peneliti melakukan wawancara dengan Ibu
Widiya Prayitno melalui telepon sekitar pukul 19.15 Malam, beliau mengatakan
bahwa:
13
Widiya Prayitno , Guru Bahasa Indonesia di SMPN 2 Larangan, Wawancara melalui telepon (10
Oktober 2022)
14
Bima Pradana S. , Siswa yang sering Bolos di SMPN 2 Larangan, Wawancara Langsung ( 12
Oktober 2022)
56
tercatat bobot pelanggaran yang dia miliki terbilang sudah sangat berat.
15
Observasi Lapangan di SMPN 2 Larangan (12 Oktober 2022)
57
Gambar 1.7. Buku skor siswa yang sering melanggar peraturan sekolah
Salah satu siswa yang sering bermasalah pun mengutarakan alasannya mengapa
16
Ricky Hermawan, Siswa yang sering Bolos di SMPN 2 Larangan, Wawancara Langsung ( 12
Oktober 2022)
58
anak yang ketahuan merokok didalam kelas yang bernama Yono. Yono yang duduk
17
Akbar Kurniawan Purwanto, Siswa yang merokok didalam kelas, Wawancara Langsung, (20
Oktober 2020)
59
SMPN 2 Larangan yang mana pada saat itu peneliti menemukan siswa yang tidak boleh
Pada hari kamis tanggal 2 November 2022 peneliti melalukan observasi dengan
18
Observasi Langsung di SMPN 2 Laranngan (25 Oktober 2022)
19
Observasi Langsung di SMPN 2 Larangan, (2 November 2022)
60
karena kurangnya kasih sayang dan perhatian di rumah. Anak yang demikian biasanya
cenderung akan mencari perhatian diluar rumah, contohnya seperti tadi yaitu
melanggar peraturan sekolah. Disamping itu juga faktor pergaulan antar teman dan
kebiasaan. Semua itu saling berkaitan dan menjadi pemicu tidak terkontrolnya diri sang
anak yang kemudian mereka terlena. Dari sinilah mereka akan menganggap semuanya
hal yang biasa saja dan tidak perlu perhatian khusus sehingga kebiasaan itu akan
berlangsung terus menerus, entah itu dalam jangka panjang ataupu pendek.
Larangan Pamekasan
Termasuk juga dengan siswa di SMPN 2 Larangan, yaitu mereka sebagian ada yang
menerima masukan dan juga kritikan dari guru dan ada juga yang sebaliknya, mereka
enggan mendengarkan nasehat dari guru dan cenderung acuh tak acuh. Mereka yang
demikian tidak menghargai perkataan maupun nasihat dari guru. Faktor dari orang tua
Dari sini peneliti menyimpulkan bahwa mereka para remaja yang nakal, yaitu
yang suka melanggar peraturan di sekolah memang memiliki watak yang keras kepala
dan susah diatur. Sehingga pada saat diberi nasehat, mereka enggan menggubris dan
bahkan mereka masih mencari pembelaan diri terhadap kesalahan yang telah mereka
perbuat. Dan komunikasi yang baik antara guru dengan orang tua siswa harus terjalin
dengan baik agar upaya untuk mengatasi atau memberikan perubahan yang baik bagi
Namun ada siswa lain yang pada saat mereka diberi nasehat, mereka
mendengarkan dan menghargai nasehat dari guru. Seperti halnya Bima pada hari 12
20
Syamsul Arifin, Selaku Kepala Sekolah di SMPN 2 Larangan, Wawancara Langsung, (28 Oktober
2020)
62
”Baik ibu, Insya Allah saya akan berubah. Saya usahakan tidak
akan membolos lagi, walaupun pada akhirnya saya harus datang
terlambat ke sekolah, hehehe”21.
Pada tanggal 4 November 2022 pukul 08.45 peneliti kembali
sekaligus menasehati Yono siswa yang sering merokok dia mengatakan bahwa:
21
Bima Pradana S., Siswa yang sering Bolos di SMPN 2 Larangan, Wawancara Langsung ( 12
Oktober 2022)
22
Eka, Guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Larangan, Wawancara Langsung (18 Oktober 2022)
23
Yono, Siswa yang merokok dalam kelas, Wawancara Langsung, ( 12 Oktober 2022)
63
mengatasi kenakalan di SMPN 2 Larangan ini meliputi watak dan kepribadian anak
yang keras serta komunikasi antara orang tua siswa dengan guru kurang berjalan
dengan baik. Mereka pada usia remaja ini memang sudah sepatutnya mencari jati diri,
namun kontrol diri, dukungan dari orang tua serta tameng yang kuat dari lingkungan
luar pada saat itupun dibutuhkan. Karena dengan begitu, remaja tidak akan melakukan
B. Pembahasan
dapat diketahui bahwa Strategi kepala sekolah dalam mengatasi kenakalan remaja
di SMPN 2 Larangan tak luput dari kebiasaan kedisiplinan dan profesionalitas yang
ditanamkan oleh kepala sekolah, baik itu bagi para guru, staff dan juga siswa. Yang
mana pada strategi tersebut kepala sekolah mengharuskan tiap tiap guru jika ada
SMPN 2 Larangan ini, kepala sekolah memberikan perintah kepada guru pengajar
ataupun wali kelas untuk memberikan tindakan tegas kepada anak yang telah
melanggar peraturan. Maka dari itu sikap kedisiplinan dan profesionalitas bagi
guru diperlukan agar nantinya juga bisa memberikan contoh kepada anak didiknya.
64
Kepala sekolah memberikan kebebasan kepada setiap guru pengajar ataupun wali
Dalam artian guru pengajar ataupun wali kelas bebas dalam memberikan
sanksi atau hukuman kepada siswa yang melanggar yang tentunya harus mampu
memberikan efek jera. Efek jera disini juga diharapkan mampu mendorong siswa
yang terbiasa melanggar peraturan untuk menjadi anak yang disiplin. Jika guru
pengajar ataupun wali kelas tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya, maka
merekalah yang kemudian akan ditegur oleh kepala sekolah. Sehingga secara
otomatis jika siswa yang melanggar peraturan di sekolah tidak ditindak, maka guru
lah yang akan ditegur oleh kepala sekolah. Maka dari itu keterkaitan antara kepala
sekolah, guru dan juga siswa sangat erat untuk mencapai visi dan misi sekolah.
Wahjosumidjo adalah sebagai berikut. Kepala sekolah bekerja dengan dan melalui
dilakukan oleh bawahan. Perbuatan yang dilakukan oleh para guru, siswa, staf, dan
orang tua siswa tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab kepala sekolah.
Larangan Pamekasan
disebabkan karena beberapa faktor yaitu faktor dari orang tua, kurangnya kontrol diri,
pengaruh dari teman dan juga lingkungan. Anak yang tidak mampu mengontrol dirinya
akan sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan, terutama lingkungan yang tidak
sehat. Kontrol diri sangat diperlukan saat ada di lingkungan luar, tujuannya agar dapat
membentengi diri dari hal-hal yang sekiranya merugikan orang lain bahkan diri sendiri.
Remaja saat ini memang harus pintar menempatkan diri dan mengelola situasi dan
kondisi yang sedang dihadapi. Kontrol diri merupakan aktivitas pengendalian tingkah
mengarahkan bentuk prilaku yang bisa membawa individu tersebut kepada arah yang
positif. 25
Begitu juga dengan kebiasaan buruk teman sebayanya. Terkadang anak yang
awalnya baik-baik saja, jika ia bergaul dengan teman sebaya yang memiliki kebiasaan
buruk dan ia tidak mampu mengontrol diri maka ia akan mengikuti jejak temannya.
Walaupun pada awalnya dia hanya berangkat dari sekedar keingintahuan akan sesuatu
24
Hendrikus Nai dan Wiwik Wijayanti, Pelaksanaan tugas dan fungsi kepala sekolah pendidikan
menengah negeri, urnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan Volume 6, No 2, September 2018 (183-
192)
25
Evi Avivah dan Muhammad Farid, Religiusitas, Kontrol Diri dan Kenakalan Remaja, Persona,
Jurnal Psikologi Indonesia, Vol 3, No 2 , Mei 2014, 126-129
66
yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Tetapi lambat laun jika dia merasa nyaman,
maka tidak menutup kemungkinan anak tersebut akan terus-menerus berprilaku buruk.
tersebut terjadi. Yaitu orang tua yang tidak peka terhadap kebutuhan anaknya dan
kurangnya kasih sayang kepada anaknya menyebabkan anak mencari kenyamanan dan
perhartian dari luar. Kurangnya kasih sayang dan perhatian inilah yang sering kali
hakikatnya orang tua yang seharusnya mampu memahami dan menyayangi dengan
tulus anak-anaknya.
Remaja merupakan kelompok yang unik dengan kebutuhan yang khas, yaitu
remaja cenderung untuk menerima tantangan atau mencoba melakukan suatu hal tanpa
didahului pertimbangan yang matang, yang pada akhirnya terkadang bisa saja
mendorong remaja tersebut ke arah perilaku yang beresiko dan tentunya menimbulkan
berbagai masalah..26
memang banyak. Namun bisa dikategorikan pada faktor internal dan ekternal. Yang
mana faktor internal ini yang berasal dari diri si anak sendiri misalnya, bawaan
26
Elyarianti dan Malik Abdul Azis, Pengaruh Lingkungan Sosial dan Komunikasi Keluarga terhadap
Perilaku Seksual Remaja Siswa SMAN 1 Bukit Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah, Volume 9,
No.2, Oktober 2021, 4
67
(keturunan), watak dan kebiasaan. Sedangkan faktor eksternal disini berasak dari luar
Mengutip dari Evi Vio Rina pun mengatakan hal yang serupa mengenai faktor
internal dan eksternal yaitu, faktor Internal adalah faktor yang datangnya dari tubuh
manusia itu sendiri tanpa dipengaruhi lingkungan sekitar. Faktor pribadi, setiap anak
memiliki kepribadian khusus, dengan keadaan khusus pada anak ini dapat menjadi
sumber munculnya perilaku menyimpang. Faktor eksternal adalah yang datangnya dari
luar tubuh anak yang bisa dikatakan faktor lingkungan. Diantaranya lingkungan
Anak adalah tanggung jawab orang tua selagi dia masih belum memiliki
keluarga. Segala kebutuhan mereka penanggung jawabnya yaitu orang tua. Orang tua
anaknya, tidak hanya terbatas pada hal-hal yang sifatnya material, melainkan pula hal-
hal yang bersifat spiritual seperti halnya pendidikan dan agama, untuk itu orang tua
Terkadang ada juga orang tua yang egois tidak memikirkan perasaan anaknya.
Terkadang anak yang merasa dirinya dikekang ia akan mencari kebebasan diluar
27
Evi Vio Rina dan Niken Agus Tianingrum, Pengaruh Lingkungan Terhadap Perilaku Kenakalan
Remaja Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru Kota Samarinda, Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur, Samarinda, Indonesia.
28
M Muktiali Jarbi, Tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak, JURNAL PENDAIS
VOLUME 3 NO. 2 DESEMBER 2021, 142
68
Mengutip dari Andrianto mengatakan bahwa Peran orang tua masih mutlak
diperlukan oleh remaja. Orang tua harus tetap memberikan bimbingan keagamaan
dengan remaja. Kondisi keluarga yang tidak harmonis ataupun orang tua yang tidak
memberikan kasih sayang penuh kepada anaknya tidak menutup kemungkinan remaja
tersebut akan bersikap kurang baik. Misalnya membuat onar, menghisap ganja,
Perkembangan anak dalam proses pencarian jadi diri di usia remaja sudah
lumrah terjadi. Status individu menjadi tidak jelas dan terdapat keraguan akan peran
yang kemudian harus dilakukan. Hal ini yang kemudian membuat remaja menjadi
bingung akan perannya, harus berperan sebagai anak atau orang dewasa. Bingung
dalam mengmbil tindakan antara yang baik dan kurang baik dikarenakan pola pikir
Pamekasan
29
Savitri Suryandari, Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja, Jurnal Inovasi
Pendidikan Dasar, Vol 4 No 1, Januari 2020, 23-29
30
Andriyanto, Faktor-Faktor Penyebab Kenakalan Remaja Di Lebak Mulyo Kecamatan Kemuning
Kota Palembang, Jurnal PAI Raden Fatah Vol 1 No 1 Januari 2019, 85
31
Amelia Dwi Syifaunnufush dan R. Rachmy Diana, Kecenderungan Kenakalan Remaja Ditinjau
Dari Kekuatan Karakter Dan Persepsi Dan Persepsi Komunikasi Empatik Orang Tua, Jurnal
Psikologi Integratif , Vol 5 No 1 , 2017, 47-68
69
antara orang tua siswa dengan guru dan juga kepribadian serta watak anak yang keras
sehingga menyebabkan mereka susah untuk diatur dan tidak mengindahkan nasihat
Dengan menjalin hubungan baik antara guru dan orang tua siswa segala
dengan guru. Sehingga dalam membicarakan hal-hal yang bersifat membangun serta
memberikan pengaruh positif bagi siswa juga bisa berjalan dengan baik. Segala sesuatu
yang tidak diketahui oleh guru dari anak yang bermasalah bisa ditanyakan langsung
kepada orang tua siswa, begitu juga sebaliknya orang tua bisa menanyakan langsung
mengenai kebiasaan baik atau buruk yang dilakukan anaknya di sekolah. Melalui
komunikasi yang dijalin dengan baik, tentunya akan menumbuhkan rasa kepercayaan
yang penuh dari orang tua terhadap pihak sekolah, dan memberikan penilaian positif.32
anaknya, tentang apa yang sedang ia alami atau hadapi. Seperti misalnya menanyakan
keluh kesah anak dan kemudian memberikan arahan yang sekiranya bisa membantu.
Begitu juga dengan kepribadian anak, orang tualah yang pastinya lebih paham tentang
apa yang dia suka atau bahkan tidak disukai serta alasan lain yang menyebabkan sang
anak berbuat hal yang kurang baik. Orang tua (keluarga) yang bertanggung jawab yang
32
Ike Junita Triwardhani , Wulan Trigartanti , Indri Rachmawati , Strategi Guru dalam membangun
komunikasi dengan Orang Tua Siswa di Sekolah, Raditya Pratama Putra Jurnal Kajian Komunikasi,
Volume 8, No. 1, Juni 2020, 99-113
70
paling utama atas perkembangan dan kemajuan anak. Peran orang tua dalam mendidik
anak adalah kunci keberhasilan orang tua dalam membentuk kepribadian anak. 33
Terdapat dua hal yang akan membentuk kepribadian dan karakter anak seperti
yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu kedua orang tua yang melahirkannya
sebagaimana kebiasaan dari orang tuanya. Sebagai seorang anak tentunya dia akan
yang ditanamkan kedua orang tua dan para pendidik di sekitar anak waktu kecil itulah
yang akan mempengaruhinya. Maka ketika kedua orang tua dan orang-orang di
sekitarnya membiasakan dengan pendidikan atau hal-hal yang baik, maka akan seperti
33
Muhammad Ari Akbar, Peran orang tua terhadap pendidikan anak, Skripsi, Universitas Negeri
Semarang
34
Azizah Maulina Erzad, Peran orang tua dalam mendidik anak dalam lingkungan keluarga, Vol 5,
No 2, Juli-Desember 2017, 416
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sekolah lain. Karna strategi yang digunakan kepala sekolah dalam mengatasi
teladan yang disiplin bagi siswa dan juga tenaga pendidik maupun tenaga
sebagai pendidik. Jika ada anak yang melanggar peraturan sekolah, kepala
sekolah akan menegur guru pengajar pada saat jam pelajaran itu berlangsung atau
bisa juga menegur wali kelas siswa yang melanggar karna sejatinya siswa adalah
peraturan sekolah untuk segera ditindak. Seperti misalnya diberi teguran terlebih
dahulu jika memang sudah pantas diberi sanksi atau hukuman guru bisa
menegakkan itu dalam artian masih m,.dalam batas wajar. Tujuannya agar bisa
71
72
memberikan efek jera kepada mereka agar tidak mengulangi kesalahan atau
Pamekasan ada beberapa yang diantaranya dari faktor orang tua. Anak yang
kekurangan kasih sayang dan perhatian dari orang tua cenderung akan mencari
perhatian di luar lingkungan keluarga. Dan dari sinilah kemudian mereka diuji
pada kekuatan mengontrol diri dari pengaruh lingkungan dan teman sebaya yang
tidak sehat atau tidak baik. Yang disebabkan karna pola pikir mereka yang
dangkal dan tidak bisa memikirkan dengan matang-matang seperti apa resiko
yang akan dihadapi dalam setiap perbuatannya. Jadi kontrol diri, peran orang tua
dalam mendidik anak serta lingkungan luar dan teman sebaya merupakan faktor
Pamekasan.
Larangan Pamekasan yaitu dari watak keras yang dimilki oleh siswa dan
kurangnya komunikasi yang baik antara guru dengan orang tua siswa. Watak
keras yang dimiliki oleh siswa menyebabkan setiap orang yang menasehati atau
dengan guru jika menasehati siswa yang memiliki watak keras akan bersikap
acuh tak acuh bahkan ada yang tidak menghargai. Siswa yang seperti ini hanya
mengenai komunikasi antara guru dan orang tua yang kurang baik memang di
hal-hal yang membangun dan bersifat perbaikan bagi siswa tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Orang tua siswa cenderung menutup diri dan enggan
B. Saran
Remaja Di SMPN 2 Larangan Pamekasan, oleh karena itu perlu adanya tindak
lanjut terhadap temuan peneliti di lapangan. Oleh sebab itu peneliti akan
memberikan saran yang dapat berguna dan bermanfaat bagi sekolah sebagai
berikut:
selalu memberikan contoh yang baik bagi bawahannya, baik itu tenaga
agar selalu berkelakuan baik dan menjauhi hal-hal yang buruk. Mengingat
2. Kepada Guru
mengontrol diri dalam situasi apapun terlebih lagi dalam hal pertemanan. Dan
juga mampu mendidik mereka untuk menjadi pribadi yang semakin hari
semakin baik serta selalu sadar bahwa tanggung jawab seorang guru adalah
3. Kepada Siswa
memperbaiki diri agar nantinya bisa menjadi pribadi yang berguna bagi orang
tua dan bangsa. Menguatkan kontrol diri dari lingkungan agar tidak mudah
terjerumus pada pengaruh negatif yang berdampak buruk pada diri sendiri
Ari Akbar, Muhammad, Peran orang tua terhadap pendidikan anak, Skripsi
Universitas Negeri Semarang
Amin, Samsul Munir. Bimbingan dan konseling islam, (Jakarta: Amzah, 2016)
Asri, Dahlia Novarianing .Kenakalan remaja; Suatu problematika sosial diera
milenial, Prosiding SNBK, Vol 2, No 1 , 2018
Een, Umbu Tagela , Sapto Irawan, “Jenis-jenis kenakalan remaja dan faktor-
faktor yang mempengaruhi di desa Merak Rejo kecamatan Bawen kabupaten
semarang”, Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 4 Nomor 1
2020
Elyarianti dan Malik Abdul Azis, Pengaruh Lingkungan Sosial dan Komunikasi
Keluarga terhadap Perilaku Seksual Remaja Siswa SMAN 1 Bukit Kecamatan
Bukit Kabupaten Bener Meriah, Volume 9, No.2, Oktober 2021
Evi Aviyah, Muhammad Farid, Religiusitas, Kontrol diri, dan kenakalan remaja,
Persona jurnal psikologi Indonesia, Vol 3, No 2, 2014
75
76
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2007), 47.
Triwardhani , Ike,Wulan Trigartanti , Indri Rachmawati , Strategi Guru dalam
membangun komunikasi dengan Orang Tua Siswa di Sekolah, Raditya
Pratama Putra Jurnal Kajian Komunikasi
Nim: 19381042076
Fakultas: Tarbiyah
pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan dan karya saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini merupaka hasil
plagiasi , maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan yang dituduhkan
kepada saya
19381042076
79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Pedoman Wawancara
1. Kepala Sekolah dan Guru
2. Siswa
No Fokus Penelitian Pertanyaan
1. Faktor yang mempengaruhi 1. Apa alasan kalian melakukan
kenakalan remaja yang terjadi di pelanggaran sekolah yang
SMPN 2 Larangan berdampak pada kenakalan remaja
di SMPN 2 Larangan?
80
81
Lampiran 2
PEDOMAN OBSERVASI
Lampiran 3
PEDOMAN DOKUMENTASI
1. Data Sekolah
2. Foto Kegiatan Siswa
3. Foto Fasilitas Sekolah
4. Foto Bersama Narasumber
82
Lampiran 4
83
Lampiran 5
84
Lampiran 6
85
Lampiran 7
86
Lampiran 8
87
Lampiran 9
88
Lampiran 10
Jam Kosong
pada tahun 2016, setelah itu penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas yaitu di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pamekasan jurusan Ilmu Pengetahuan Alam lulus pada
tahun 2019. Pada tahun2019 itu juga penulis melanjutkan studi ke perguruan tinggi
yang ada di kabupaten Pamekasan yaitu IAIN Madura (Institut Agama Islam Negeri
Madura). Karya inilah yang merupakan bentuk fisik sebagai tugas akhir untuk menjadi
Sarjana Strata Satu (S1) Tarbiyah (Manajemen Pendidikan Islam) di IAIN Madura.