SKRIPSI
OLEH :
FAHMI IMAM NUR KHALIS
NIM. 20381011021
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
NOVEMBER 2023
i
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Madura
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana (S1) Program Studi Pendidikan Agama Islam
OLEH :
FAHMI IMAM NUR KHALIS
NIM. 20381011021
NOVEMBER 2023
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Madura
iv
ABSTRAK
Fahmi Imam Nur Khalis, 2023, Implementasi Pendidikan Multikultural Dalam
Menanamkan Pemahaman Pentingnya Sikap Moderasi Beragama Dalam
Kehidupan Siswa di SMA Negeri 2 Pamekasan, Skripsi, Program Studi Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Agma Islam Negeri Madura (IAIN),
Dosen Pembimbing: Drs. H. Nor Hasan, M.Ag.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan
di SMA Negeri 2 Pamekasan” ini tepat waktu sesuai dengan target yang telah
junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW, yang telah mengantarkan kita dari
alam jahiliyah menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Dalam proses penulisan tugas akhir berupa skripsi ini tidak dapat terwujud
dan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan
tugas akhir berupa skripsi ini. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini dengan
sepenuh hati penulis mengucapkan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
2. Prof. Dr. Siswanto, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Madura
4. Drs. H. Nor Hasan, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah sudi
vi
mengarahkan, serta membantu penulis untuk menyelesaikan penulisan tugas
5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Madura, khususnya dosen PAI yang selama kurang
lebih 3 tahun ini telah sudi untuk mengajarkan ilmunya yang Insya Allah sangat
6. Kedua orang tua tercinta bapak Moh. Imam dan Ibu Salis Kholisah, kedua adik
tercinta Elfi Imamitha Nur Khalis dan Fajrel Imam Nur Khalis beserta seluruh
keluarga besar, serta calon pendamping hidup saya yakni Milin Qurratul Aini
yang telah memberikan semangat, dukungan, baik dari segi materi dan do’a-
do’a baiknya dalam berbagai hal kepada penulis yang tidak henti-hentinya
angkatan 2020 yang telah mau berjuang bersama-sama dan saling mendukung
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dalam teknik penulisan maupun isi. Oleh sebab itu dibutuhkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.
vii
DAFTAR ISI
viii
METODE PENELITIAN .......................................................................................28
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian................................................................. 28
B. Kehadiran Peneliti ...................................................................................... 29
C. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 29
D. Sumber Data ............................................................................................... 30
E. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................... 31
F. Analisis Data .............................................................................................. 34
G. Pengecekan Keabsahan Data...................................................................... 35
H. Tahap-tahap Penelitian ............................................................................... 37
BAB IV ..................................................................................................................39
PAPARAN DATA, TEMUAN PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN ..............39
A. Paparan Data dan Temuan Penelitian ........................................................ 39
B. Pembahasan ................................................................................................ 72
BAB V....................................................................................................................80
PENUTUP ..............................................................................................................80
A. Kesimpulan ................................................................................................ 80
B. Saran........................................................................................................... 82
DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................84
PERNYATAAN KEASLIAN................................................................................86
LAMPIRAN ...........................................................................................................87
RIWAYAT HIDUP..............................................................................................104
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Profil Lembaga SMA Negeri 2 Pamekasan ......................................... 39
Tabel 4. 2 Data Guru SMA Negeri 2 Pamekasan ................................................. 42
Tabel 4. 3 Data Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pamekasan .................................. 45
Tabel 4. 4 Data Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pamekasan ................................. 46
Tabel 4. 5 Data Siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Pamekasan ............................... 47
Tabel 4. 6 Data Siswa Non-Muslim Selama 5 Tahun Terakhir ............................ 47
Tabel 4. 7 Data Sarana & Prasarana SMA Negeri 2 Pamekasan .......................... 48
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
sejak lebih dari setengah abad yang lalu, sampai saat ini bangsa Indonesia telah
memiliki sejumlah besar kelompok suku, etnis, agama, budaya, dan lain sebagainya
yang menyebabkan bangsa Indonesia disebut sebagai salah satu bangsa yang
persimpangan antara dua benua yakni benua Asia dan benua Australia yang
sehingga tidak mengherankan apabila negara Indonesia dikenal sebagai salah satu
Selain kaya akan keberagaman budayanya, bangsa Indonesia juga kaya akan
keberagaman agama dan kepercayaannya. Saat ini tercatat enam agama yang resmi
dan diakui di Indonesia, yakni agama Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu,
Buddha dan Konghucu. Keberagaman agama dan kepercayaan ini dapat memicu
terjadinya konflik internal diantara sesama bangsa Indonesia jika para penganutnya
memiliki sikap egois, intoleran, diskriminatif, dan radikal. Oleh sebab itu adanya
sikap moderasi beragama menjadi sesuatu yang penting untuk dimiliki oleh bangsa
1
Edi Susanto, Dkk, Pendidikan Agama Islam Multikultural; Perspektif Kritis Atas Pemikiran
Nurcholish Madjid (Surabaya: eLKAF, 2008), 53.
1
2
Naf'anb Tarihoran berpendapat bahwa moderasi atau yang dapat disebut juga
dua sisi yang saling bertolak belakang supaya salah satu pihak tersebut tidak
dilaksanakan dengan tepat, maka hal tersebut akan memberikan sebuah harapan
yang cukup tinggi terhadap peningkatan prestasi peserta didik, serta mampu
membentuk suatu individu yang dapat menghargai adanya suatu perbedaan dan
dapat bekerja sama dengan baik, sehingga pada akhirnya para peserta didik akan
2
Akhmad Fajron dan Naf’an Tarihoran, Moderasi Beragama (Perspektif Quraish Shihab dan Syeikh
Nawawi Al-Bantani: Kajian Analisis Ayat Tentang Wasatiyyah di Wilayah Banten), (Serang: Media
Madani, 2020), 21.
3
terbentuk sebagai warga negara Indonesia yang terbuka, ramah, toleran, saling
menghormati perbedaan serta akan memiliki sikap tanggung jawab sebagai salah
terdapat beberapa hal yang muncul pertama kali dalam pikiran, diantaranya yaitu:
Pertama, tentu saja terkait dengan guru. Bagaimana guru bisa mengembangkan
mereka. Kedua, keberadaan peserta didik yang terdiri dari berbagai latar belakang
yang berbeda. Ketiga, isi materi pembelajaran apa yang bisa menjadi objek kajian
antara perbedaan keyakinan yang ada, yakni memberikan kebebasan kepada sesama
kehidupannya sendiri serta menentukan sendiri nasibnya selama hal tersebut tidak
3
Admila Rosada, dkk. Pendidikan Multikultural: Strategi Mengelola Keberagaman di Sekolah
(Yogyakarta: PT Kanisius, 2019), 12.
4
Ngainun Naim & Achmad Sauqi, Pendidikan Multikultural : Konsep dan Aplikasi. (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2008), 38.
4
lingkungan masyarakat.
beragama dalam kehidupan siswanya. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh bapak
Drs. Ali Umar Arhab, M.Pd selaku kepala sekolah di lembaga pendidikan SMA
penelitian lebih dalam lagi mengenai fenomena ini yang hasilnya akan dituliskan
5
Ali Umar Arhab, Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung Tahap Pra-Lapangan
(11 Agustus 2023)
5
B. Fokus Penelitian
Terdapat dua fokus penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
b. Hasil dari penelitian ini diharapkan layak untuk dijadikan sebagai acuan dan
rujukan bagi para peneliti baru di kemudian hari dalam menyusun sebuah
multikultural.
2. Kegunaan Praktis
penelitian ini pula diharapkan agar penulis mampu menerapkan ilmu yang telah
ilmiah bagi Instansi penulis yakni Institut Agama Islam Negeri Madura sehingga
ilmiah.
7
lembaga pendidikan SMA Negeri 2 Pamekasan bisa teratasi sehingga dapat lebih
E. Definisi Istilah
kesalahan dalam penafsiran khawatir terdapat pembaca yang masih awam dan tidak
1. Pendidikan Multikultural
sebuah pendidikan dasar bagi seluruh peserta didik yang menentang adanya
diskriminasi sosial yang didasarkan atas suatu nilai-nilai demokratis yang memicu
2. Moderasi Beragama
Secara bahasa moderasi berasal dari kata wasath yang memiliki arti
secara istilah yakni sebuah upaya untuk menjaga keseimbangan di antara dua sisi
yang bertolak belakang agar salah satu pihak tidak merasa didiskriminasi oleh pihak
6
Khairiah, Multikultural Dalam Pendidikan Islam (Bengkulu: t.p., 2020), 73.
9
yang lainnya.7 Sedangkan kata beragama adalah suatu prinsip yang mendukung
pandang dan perilaku dalam mengambil sikap adil dalam beragama yang seimbang
antara agamanya sendiri dan menghormati kepada pemeluk agama lain yang
persamaan pendidikan diantara segala keberagaman yang ada khususnya dalam hal
lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap dan perilaku yang adil dalam praktik
Pamekasan.
7
Sonya Prawanda, “Peran Guru PAI Dalam Membangun Sikap Moderasi Beragama Melalui
Pendidikan Multikultural,” dalam Repository IAIN Pontianak (2023): 3,
https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2048/ARTIKEL%20PPMDI%20S
ONYA%20PRAWANDA.pdf?sequence=1.
10
dengan penelitian yang peneliti lakukan ini. Adapun penelitian tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nafis Nailil Hidayah yakni seorang staff
telah dilaksanakan di pondok tersebut sejak awal berdiri sampai saat ini.
Hidayah dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini, persamaan antara
8
Nafis Nailil Hidayah, “Implementasi Pendidikan Multikultural Dalam Proses Pembelajaran di
Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018,” Habitus: Jurnal Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi 2, no. 1 (Maret, 2018): 25-26,
https://doi.org/10.20961/habitus.v2i1.20192.
11
lembaga dan peserta didik di lokasi penelitian dari kedua penelitian ini.
Lembaga pendidikan yang dipilih oleh Nafis Nailil Hidayah sebagai lokasi
sedangkan lembaga pendidikan yang dipilih oleh peneliti ini adalah lembaga
tersebut para peserta didiknya berasal dari latar belakang keagamaan yang
lembaga tersebut.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Edi Susanto yakni seorang dosen PAI dari
dalam jurnal. Dalam penelitian tersebut ditemukan tiga hal sebagai berikut:
Pamekasan telah dilakukan dengan sebuah pola integratif dan additive level,
atau muatan kurikulum PAI yang sudah ada sebelumnya. Kedua, kendala yang
saat ini belum satu visi. Ketiga, upaya yang dilakukan oleh guru agama dan
12
hari besar agama yang dianut oleh peserta didiknya dengan cara memasang
tersebut.9
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini, persamaan tersebut terletak
pada lokasi penelitian dan fokus penelitian yang diteliti. Pada penelitian yang
9
Edi Susanto, “Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Multikultural di Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional SMAN 1 Pamekasan”, Nuansa 8, no. 2 (Juli-Desember, 2011): 179,
https://doi.org/10.19105/nuansa.v8i2.11
13
lembaga tersebut.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Shely Nasya Putri & Arif Budiman dari Institut
hal ini dikarenakan moderasi beragama merupakan suatu sikap yang berprinsip
atau radikal dalam praktik beragama. Maka dari itu, untuk mewujudkan
Putri & Arif Budiman dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini,
pada metode penelitian yang digunakan serta bentuk laporan penelitian yang
dihasilkan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Shely Nasya Putri & Arif
10
Shely Nasya Putri & Arif Budiman, “Penguatan Moderasi Beragama Melalui Implementasi
Pendidikan Multikultural pada Pendidikan Sekolah Dasar,” Ikhtisar: Jurnal Pengetahuan Islam 2,
no. 2 (November, 2022): 252, https://doi.org/10.55062//IJPI.2022.v2i2.131.
14
KAJIAN TEORI
baik jasmani maupun rohani, sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat
dalam kebijakan tentang keterbukaan yang mau menerima kelompok lain secara
pada saat yang sama memupuk terwujudnya sikap yang apresiatif positif terhadap
pluralitas dalam dimensi dan perspektif apapun karena pendidikan agama berbasis
1
M. Ainul Yaqin, Pendidikan Multikultural: Cross Cultural Understanding Untuk Demokrasi dan
Keadilan (Yogyakarta: Pilar Media, 2011), 5.
2
Asih Kartika Putri, dkk, “Strategi dan Peluang Pengajaran Agama Islam Dalam Pembelajaran
Berbasis Multikultural” Rabbani: Jurnal Pendidikan Agama Islam 3, no. 1 (Maret, 2022): 126,
https://doi.org/10.19105/rjpai.v3i1.5753.
15
16
multikultural memiliki visi dan misi untuk mewujudkan agama pada sisi yang lebih
santun, dialogis, apresiatif terhadap pluralitas dan peduli terhadap persoalan hidup
yang transformatif.3
bangsa ini akan memiliki elastisitas dan keuletan mental dalam menghadapi konflik
individu, tidak peduli dari mana mereka berasal atau ke mana mereka pergi
multikultural sejak dini diharapkan peserta didik mampu menerima dan memahami
perbedaan budaya dan mampu menerima perbedaan, kritik dan merasakan empati,
toleransi terhadap orang lain, tanpa memandang status, kelas sosial, golongan, jenis
visi dapat membuka cakrawala yang lebih luas serta mampu untuk melintas batas
3
Edi Susanto, Dkk, Pendidikan Agama Islam Multikultural; Perspektif Kritis Atas Pemikiran
Nurcholish Madjid (Surabaya: eLKAF, 2008), 53.
4
Asih Kartika Putri, dkk, “Strategi dan Peluang Pengajaran Agama Islam Dalam Pembelajaran
Berbasis Multikultural” Rabbani: Jurnal Pendidikan Agama Islam 3, no. 1 (Maret, 2022): 126,
https://doi.org/10.19105/rjpai.v3i1.5753.
17
kelompok etnis atau tradisi budaya dan agama sendiri, sehingga harapannya mampu
masyarakat dunia yang lebih luas. Membentuk kerangka dasar untuk menciptakan
5
Raihani, Pendidikan Islam dalam Masyarakat Multikultural (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017),
143.
18
organisasi sosial yang harus menyadari bahwa semua adalah bagian dari
suprastuktur. Satu sama lain saling berkaitan dan harus selalu bekerja sama
nasional. Pada akhirnya, output yang dihasilkan oleh pendidikan model ini
kebudayaan sebagai nilai dan penerapan iptek dalam menghadapi tantangan masa
depan.
politik, dan ekonomi dari berbagai kelompok etnis baik secara mayoritas maupun
secara minoritas.
b. Perkembangan Pribadi
pengembangan pemahaman diri yang lebih besar, konsep diri yang positif, dan
6
Khairiah, Multikultural Dalam Pendidikan Islam (Bengkulu: t.p., 2020), 18.
19
d. Kompetensi Multikultural
melatih kemampuan keterampilan dasar siswa yang berbeda secara etnis dengan
memberi materi dan teknik yang lebih bermakna untuk kehidupan dan kerangka
Tujuan ini melengkapi siswa sehingga mereka menjadi agen perubahan sosial yang
perbedaan etnis dan rasial dalam kesempatan dan kemauan untuk bertindak
bangsa sehingga tumbuh rasa kebangsaan yang kuat. Rasa kebangsaan itu tumbuh
dan berkembang dalam wadah Negara Indonesia yang kokoh. Untuk itu pendidikan
Hal ini berarti individu dituntut untuk memiliki wawasan sebagai warga
dunia. Namun, siswa harus tetap dikenalkan dengan budaya lokal, harus diajak
berpikir tentang hal yang ada di sekitar lokalnya terlebih dahulu sebelum mengenal
budaya luar.
peserta didik yang dapat hidup berdampingan secara damai baik di lingkungan
sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
lain, dengan begitu maka pada akhirnya mereka dapat hidup bersampingan secara
damai.
Kata moderasi adalah sebuah kata yang diambil dari kata moderat. Moderat
merupakan kata sifat yang berasal dari kata moderation, yang bermakna tidak
moderation kemudian diserap menjadi moderasi, yang dalam Kamus Besar Bahasa
perilaku atau pengungkapan yang ekstrem. Jadi, Moderasi adalah sikap dan
perilaku yang berusaha mengambil posisi pertengahan, tidak ekstrim juga tidak
abai, sesuai dengan fitrah manusia. Sedangkan moderasi dalam bahasa Arab dikenal
dengan kata wasath atau wasathiyah, sepadan dengan kata tawassuth yang memiliki
Tarihoran berpendapat bahwa moderasi atau yang dapat disebut juga dengan
wasathiyyah merupakan suatu upaya untuk menjaga keseimbangan antara dua sisi
yang berlawanan atau bertolak belakang agar tidak sampai salah satu pihak
7
Abror, “Moderasi Beragama Dalam Bingkai Toleransi: Kajian Islam dan Keberagaman” Rusydiah:
Jurnal Pemikiran Islam 1, no. 2 (Desember, 2020): 144,
https://ejournal.stainkepri.ac.id/index.php/rusydiah/article/download/174/130/.
22
menyikapinya yaitu dengan cara memberikan porsi yang adil dan proporsional
adalah istilah yang merujuk pada sikap mengurangi kekerasan atau menghindari
َوَكَذلَكََجَعَلََناكَمََاَمَةََوَسَطَاَلَتَكَوَنَوَاَشَهَدَآءََعَلَىَالنَاسََوَيَكَوَنََالرَسَوَلََعَلَيَكَمََشَهَيَدَا؛َوماَجَعَلََنا
َالقبلة َالتي َكنت َعليهآَاال َلنعلمَمن َيتبع َالرسول َممن َينقلب َعلىَعقبيه؛َواَنكانت َلكبيرً َاال
ٌ علىَالذينَهدىَاللّه؛َوماَكانَاللّهَليضيعَايمانَكم؛َانَاللّهَبالناسَلرءو
ٌ.فَرحيم
Artinya:
Ayat tersebut memberikan isyarat bagi seluruh umat manusia agar berlaku
adil dan terpilih, moderat atau berada ditengah-tengah dalam segi akidah, ibadah,
8
Akhmad Fajron dan Naf’an Tarihoran, Moderasi Beragama (Perspektif Quraish Shihab dan Syeikh
Nawawi Al-Bantani: Kajian Analisis Ayat Tentang Wasatiyyah di Wilayah Banten), (Serang: Media
Madani, 2020), 21.
9
M.Quraish Shihab, Wasathiyah Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama (Tangerang Selatan
: Lentera Hati, 2019), 5-6.
23
dan muamalah.10 Bersikap moderat berarti tidak fanatik apalagi sampai pada taraf
fanatisme buta terlebih lagi sampai mengkafirkan orang lain, karena sikap
fanatisme buta inilah yang dapat memicu konflik keagamaan yang dapat
bermakna umat yang adil dan terpilih/pilihan, artinya umat Islam adalah umat yang
sempurna agamanya, paling baik akhlaknya, paling utama amalnya, ummat yang
sempurna dan adil yang menjadi saksi bagi seluruh manusia di hari kiamat nanti.
Ummatan wasathan adalah umat pilihan yang adil, terbaik, dan memiliki visi
meluruskan (hanif). Karenanya umat Islam yang memiliki sifat wasathiyah tidak
suka hal-hal ekstrim baik kanan maupun kiri, tidak hanya menghiraukan
dan meninggal- kan jasmani. Tidak hanya mementingkan kepentingan individu dan
ََحَدَثََناَأَبَوَ َمَعَاوَيَةَ َحَدَثََناَالَعَمَشَ َعَنَ َأَبَيَ َصَالَحَ َعَنَ َأَبَيَ َسَعَيد:60464َ َمَسََندَ َأَحَمَد
ََي َصَلَىَاللهَ َعَلَيَهَ َوَسَلَمَ َفَيَ َقَوَلَهَ َعَزَ َوَجَلَ َ[وَكَذلَكَ َجَعَلََناكَمَ َأَمَةَ َوَسَطَا]َقَال
َّ َعَنَ َالنَب
َعَدَال
Artinya:
10
Samsul AR, “Peran Guru Dalam Menanamkan Moderasi Beragama” Al-Irfan 3, no. 1 (Maret,
2020): 41, https://media.neliti.com/media/publications/318931-peran-guru-agama-dalam-
menanamkan-modera-80ab8583.
11
Maimun dan Mohammad Kosim, Moderasi Islam di Indonesia, (Yogyakarta: LKiS, 2019), 22.
24
mazhab maupun beragam dalam beragama. Meyakini agama sendiri yang paling
benar bukan berarti harus melecehkan agama orang lain, dengan begitu akan terjadi
yaitu:
tambahan dan pengurangan. Pertengahan merupakan hal yang paling utama, paling
baik, paling indah dan paling bermanfaat. Sedangkan i'tidal merupakan persamaan,
keajengan, dan pertengahan antara dua hal tanpa melewati batas-batas yang telah
ditetapkan.
b. Tawazun
segala sesuatu tanpa kelebihan dan kekurangan. Pada hakikatnya tawazun adalah
12
Yoga Irama, Liliek Channa AW, “Moderasi Beragama Dalam Perspektif Hadis” Mumtaz: Jurnal
Studi Al-Qur’an dan KeIslaman 5, no. 1 (Maret, 2021): 54,
https://jurnalptiq.com/index.php/mumtaz/article/download/144/126.
25
melakukan apa yang sepatutnya, dengan cara sepatutnya, dengan ukuran yang
c. Tasamuh
mungkin dilakukan oleh orang yang bersikap lapang dada, respek terhadap praktik
keagamaan orang lain, mampu mengapresiasi orang lain, dan merasa turun senang
d. Murunah
Murunah merupakan fleksibilitas sebagai bagian penting dari universalitas
syariat Islam.13
a. Berkeadaban (Ta’addub)
karimah, karakter, identitas, dan integritas sebagai khairu ummah dalam kehidupan
13
Dindin Solahudin, Dakwah Moderat: Paradigma dan Strategi Dakwah Syekh Gazali (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2020), 20-21.
14
Kementrian Agama Republik Indonesia, Panduan Implementasi Moderasi Beragama di Madrasah
(Jakarta: t.p, 2021), 9-11.
26
b. Keteladanan (Qudwah)
keberadaan agama yang dibuktikan dengan sikap dan perilaku nasionalisme yang
harus dimiliki warga negara yang meliputi keharusan mematuhi aturan yang
mengurangi atau mengabaikan ajaran agama. Di antara karakter titik tengah adalah
tidak bersikap ekstrem kanan maupun ekstrem kiri dalam memahami dan
(tasāmuh) serta hidup berdampingan secara damai dengan sesama umat Islam
e. Berimbang (Tawāzun)
semua aspek kehidupan baik duniawi maupun ukhrawi, tegas dalam menyatakan
Hal ini berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak
lebihan.
g. Kesetaraan (Musāwah)
lain, tidak bersikap diskriminatif terhadap orang lain yang disebabkan oleh
h. Musyawarah (Syūra)
i. Toleransi (Tasāmuh)
dan menghormati setiap perbedaan yang ada, baik dalam aspek keagamaan maupun
berbagai aspek kehidupan lainnya. Seseorang yang memiliki sikap toleran akan
yang sesuai dengan perkembangan zaman serta menciptakan hal baru untuk
METODE PENELITIAN
penelitian ini, fokus penelitian yang akan diteliti berkenaan dengan bagaiman
siswa di lokasi penelitian yang akan diteliti. Oleh sebab itu, data yang dikumpulkan
berupa data yang bersifat deskriptif, sehingga dalam penelitian ini lebih cocok
Hal ini, sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip
oleh Imam Gunawan yang menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati yang diarahkan pada latar dan
individu secara holistik (utuh).1 Penelitian kualitatif secara umum digunakan untuk
1
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), 82.
28
29
B. Kehadiran Peneliti
data, dimana peneliti berpartisipasi penuh dalam kegiatan penelitian ini, mulai dari
C. Lokasi Penelitian
dikarenakan terdapat hal yang menarik untuk diteliti disana. Dimana pada lembaga
ini para peserta didiknya berasal dari latar belakang keagamaan yang berbeda,
sehingga sangat menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut bagaimana cara
guru di SMA Negeri 2 Pamekasan ini menjaga kerukunan diantara para peserta
didik yang berbeda keyakinan. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan
pengantar dari Institut Agama Islam Negeri Madura yang merupakan tempat
peneliti menimba ilmu. Surat pengantar dari Institut Agama Islam Negeri Madura
D. Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data deskriptif yang
dihasilkan dari hasil observasi, dokumentasi dan wawancara yang dilakukan kepada
Pamekasan, guru pengampu mata pelajaran PAI serta kepada beberapa siswa/siswi
Data yang dikumpulkan berkenaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan fokus
dalam segala hal yang ada di lembaga pendidikan tersebut, termasuk fenomena
siswa/siswi yang diwawancarai oleh peneliti terdiri dari beberapa siswa/siswi yang
Data yang dikumpulkan kemudian disaring dengan cara diambil data yang
dianggap penting dan sesuai dengan fokus penelitian, sedangkan data hasil
wawancara yang tidak sesuai dengan fokus penelitian tidak digunakan lagi.
Untuk menggali data pokok dan data penunjang dalam penelitian ini, maka
1. Wawancara
melakukan sebuah proses tanya jawab antara penanya dan narasumber. Dalam
pembuktian, maka dari hasil wawancara harus sesuai dengan informasi yang telah
diperoleh sebelumnya.2
2
Erwan Juhara, Cendekia Berbahasa (Jakarta: PT Setia Purna Inves, 2005), 97.
32
a. Wawancara Terstruktur
apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang
Wawancara jenis ini dimulai dari isu yang dicakup dalam pedoman
pertanyaan dalam wawancara jenis ini tidaklah sama pada tiap partisipan
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), 138.
33
bulan September 2023. Adapun jenis wawancara yang akan digunakan oleh peneliti
2. Observasi
langsung suatu objek tertentu dengan tujuan memperoleh sejumlah data dan
a. Observasi Partisipan
terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau
pengamatan peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data,
sehingga data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai
Pengumpulan data dengan observasi jenis ini tidak akan mendapatkan data
yang mendalam.
bulan September 2023. Adapun jenis observasi yang digunakan oleh peneliti adalah
4
Ibid, 145.
34
3. Dokumentasi
pencarian dan penemuan bukti-bukti dalam arti metode pengumpulan data yang
tersimpan yang tersimpan dalam bentuk surat, arsip foto, catatan harian, jurnal,
bulan September 2023 dengan cara mengambil foto dan mencatat dokumen-
mencatat data hasil temuan peneliti yang bersumber dari foto-foto maupun
dokumen penting yang berkaitan dengan fokus penelitian yang kemudian dituliskan
F. Analisis Data
Analisis data merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk
penelitian ini yang dianalisis adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara,
observasi serta dokumentasi yang ada. Analisis data tersebut dilakukan saat proses
1. Reduksi Data
dilakukan pada saat pencarian data dan sesudah pencarian data dilakukan.
2. Penyajian Data
pengambilan tindakan. Penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pengecekan ulang yang dilakukan untuk meyakinkan bahwa data yang diperoleh
adalah benar.
Untuk megecek data yang sudah terkumpul dan mengetahui apakah data
yang diperoleh sudah valid dan bisa dipertanggung jawabkan, maka peneliti
melakukan peninjauan kembali secara cermat dan teliti agar sumber data dari
5
Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif.” ALHADHARAH: Jurnal Ilmu Dakwah 17, no. 33
(Januari-Juni 2018): 91, https://dx.doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374.
36
temuan-temuan ini tidak terkesan mengambang dan validitas data lebih terjamin
yang lebih valid dibandingkan data yang diperoleh pada kegiatan penelitian yang
sebelumnya. Dalam kegiatan ini, peneliti melakukan kegiatan penelitian lebih lanjut
terkait fokus penelitian untuk memperoleh data yang jauh lebih akurat.
2. Pendalaman observasi
memahami suatu gejala, peneliti juga dapat menetapkan mana aspek yang penting
dan yang tidak penting dalam pengumpulan data serta dapat memusatkan perhatian
kepada aspek yang relevan dengan topik yang menjadi fokus penelitian.
3. Triangulasi
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah
ada.
Adapun teknik triangulasi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
minimal tiga atau lebih informan. Adapun subjek penelitian pada penelitian
ini terdiri dari siswa-siswi SMA Negeri 2 Pamekasan, kepala sekolah SMA
b. Triangulasi Teknik
teknik yang berjumlah minimal tiga atau lebih teknik. Sedangkan pada
H. Tahap-tahap Penelitian
tahap, yaitu:
3. Tahap Pra-Penelitian
a. Mengurus perizinan
c. Membuat judul
Adapun tahap pra penelitian dilakukan oleh peneliti pada bulan Mei 2023.
lokasi penelitian untuk mengumpulkan data baik primer maupun sekunder melalui
38
Setelah peneliti berhasil mendapatkan data atau informasi dari objek yang
diteliti, langkah yang diambil adalah menganalisis data yang diperoleh, kemudian
informasi yang peneliti peroleh dari lokasi penelitian dalam bentuk karya ilmiah.
Adapun tahap ini dilakukan oleh peneliti pada bulan Agustus sampai bulan
September 2023
Penulisan laporan ini berisi tentang kerangka dan isi laporan penelitian.
Adapun mekanisme yang diambil dari penulisan laporan ini disesuaikan dengan
pedoman penulisan karya ilmiah Institut Agama Islam Negeri Madura. Adapun
tahap ini akan dilakukan oleh peneliti pada bulan September sampai bulan Oktober
2023.
BAB IV
NPSN 20527236
RT / RW 2/1
Kecamatan Pademawu
Kabupaten/Kota Pamekasan
Negara Indonesia
Lintang -71627
Bujur 1134967
39
40
Adapun yang menjadi indikator visi SMA Negeri 2 Pamekasan antara lain
yaitu:
numerasi;
inovasi;
tantangan;
lingkungan;
1
Tim Penyusun, Kurikulum SMA Negeri 2 Pamekasan Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran
\2023-2024, 24.
41
a) Membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
maha Esa;
b) Membentuk peserta didik yang memiliki budi pekerti dan akhlakul karimah;
mandala;
lingkungan;
2
Ibid, 25.
42
Keterangan:
PPPK = Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
GTT PROV = Guru Tidak Tetap Provinsi
GTT = Guru Tidak Tetap
1) Kelas X (Sepuluh)
X-A 16 16 34
X-B 18 16 34
46
X-C 18 16 34
X-D 16 18 34
X-E 16 18 34
X-F 18 16 34
X-G 16 18 34
X-H 16 18 34
X-I 16 18 34
X-J 16 18 34
2) Kelas XI (Sebelas)
XI-MIPA 1 17 15 32
XI-MIPA 2 15 16 31
XI-MIPA 3 15 17 32
XI-MIPA 4 16 16 32
XI-MIPA 5 17 14 31
XI-MIPA 6 13 19 32
XI-MIPA 7 17 15 32
XI-IPS 1 20 11 31
XI-IPS 2 21 11 32
47
XI-IPS 3 19 12 31
XII-MIPA 1 15 17 32
XII-MIPA 2 16 16 32
XII-MIPA 3 16 17 33
XII-MIPA 4 18 15 33
XII-MIPA 5 16 16 32
XII-MIPA 6 14 17 31
XII-MIPA 7 17 17 34
XII-IPS 1 16 8 24
XII-IPS 2 19 7 26
XII-IPS 3 19 8 27
Perpustakaan Baik
1
Ruangan BK Baik
8
Musholla Baik
10
Parkiran Baik
13
Setiap kali memasuki tahun ajaran baru, kepala sekolah dan guru-guru di
pendidikan di SMA Negeri 2 Pamekasan, salah satu yang menjadi pokok bahasan
lembaga tersebut agar semakin baik lagi kedepannya. Hal ini sebagaimana
pernyataan bapak Ali Umar Arhab berikut: “Perencanaan yang kami lakukan dalam
sebelum memasuki tahun ajaran baru yang melibatkan seluruh staff dewan guru
lagi kedepannya.”3
Hal ini juga didukung oleh pernyataan bapak Achmad Baisuni selaku guru
sebelum memasuki tahun ajaran baru kami mengadakan rapat evaluasi mengenai
lagi.”4
Hal tersebut juga dibenarkan oleh pernyataan ibu Khalilah selaku waka
kurikulum SMA Negeri 2 Pamekasan, hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara
berikut: “iya, memang setiap menjelang tahun ajaran baru kami mengadakan rapat
untuk mempersiapkan kegiatan pendidikan di lembaga ini. Salah satu yang dibahas
lembaga ini.”5
3
Ali Umar Arhab, Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (31 Agustus 2023)
4
Achmad Baisuni, Guru PAI SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (1 September 2023)
5
Khalilah, Waka Kurikulum SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (31 Agustus 2023)
51
diantaranya yaitu:
didik baru pada saat masa pengenalan lingkungan sekolah untuk menjaga
kerukunan di SMA Negeri 2 Pamekasan. Hal ini sebagaimana pernyataan bapak Ali
dalam hasil wawancara berikut: “Iya kak, pada saat masa pengenalan lingkungan
sekolah dulu bapak Ali Umar Arhab memberikan nasehat agar para siswa menjaga
kerukunan di lembaga ini, dan meminta kami untuk berteman baik satu sama lain
6
Ali Umar Arhab, Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (31 Agustus 2023)
7
Althea Tifany Sugiarto, Siswi Non-Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (8
September 2023)
52
Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Ega Pratiwi dalam hasil wawancara
berikut:
Ya kak, dulu waktu saya baru masuk ke lembaga ini, pada masa pengenalan
lingkungan sekolah bapak kepala sekolah disini bilang kalau di sekolah ini
tiap tahunnya pasti ada siswa non-muslim yang bersekolah di lembaga ini,
terus beliau meminta agar seluruh siswa disini harus saling menjaga
kerukunan dan tidak mendiskriminasi siswa non-muslim meskipun hanya
minoritas.8
kerukunan di lingkungan sekolah pada saat beliau menjadi pembina upacara yang
rutin dilaksanakan setiap hari Senin di lapangan SMA Negeri 2 Pamekasan. Hal ini
Ya karena saya rasa tidak cukup kalau hanya memberikan nasehat pada saat
masa pengenalan lingkungan sekolah berlangsung, karena pada waktu itu kan
siswanya masih tergolong baru dan belum saling mengenal satu sama lain.
Jadi, saya juga memberikan nasehat untuk tetap menjaga kerukunan satu
sama lain pada saat saya menjadi pembina upacara, karena tidak menutup
kemungkinan apa yang saya sampaikan pada saat masa pengenalan
lingkungan sekolah itu cukup untuk membuat seluruh siswa paham akan
pentingnya sikap moderasi beragama, maka dari itu dalam kesempatan lain
saya juga sesekali memberikan penguatan berupa pemberian nasehat dan
amanat untuk tetap saling toleransi dan menjaga keharmonisan di lingkungan
sekolah dengan cara tidak merendahkan maupun menjauhi siswa yang non
muslim karena berbeda keyakinan dengan siswa yang mayoritas adalah
seorang muslim di lembaga ini.9
Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Zainul Arifin dalam hasil
wawancara berikut: "Iya kak biasanya setiap kali bapak Ali Umar menjadi pembina
upacara, beliau selalu mewanti-wanti agar kita tetap menjaga kerukunan dan tidak
8
Ega Pratiwi, Siswi Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (8 September 2023)
9
Ali Umar Arhab, Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (31 Agustus 2023)
53
non-muslim."10
Hal tersebut juga sejalan dengan pernyataan Aprilia Ayu Susanti dalam hasil
wawancara berikut: "Benar mas, setiap kali ada kesempatan ketika bapak Umar
menjadi pembina upacara, beliau memberikan nasehat agar siswa harus tetap
Pernyataan tersebut juga didukung oleh hasil observasi yang dilakukan oleh
peneliti pada saat bapak Ali Umar Arhab memberikan amanat ketika upacara
berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari petikan catatan lapangan berikut:
Pada saat upacara berlangsung di hari Senin yang cerah, bapak Ali Umar
Arhab selaku kepala sekolah di SMA Negeri 2 Pamekasan memberikan
amanat agar para siswa khususnya yang berada dalam satu kelas dengan siswa
yang non muslim diminta agar tetap menjaga kerukunan di lingkungan kelas
serta tidak menjauhi apalagi sampai menjelek-jelekkan agama siswa yang
non-muslim, siswa diminta untuk saling toleransi dan saling menghargai
segala perbedaan yang ada karena pada dasarnya setiap orang berhak untuk
memperoleh pendidikan yang setara tanpa memperhatikan perbedaan latar
belakang yang ada dalam diri peserta didik.12
10
Zainul Arifin, Siswa Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (8 September
2023)
11
Aprillia Ayu Susanti, Siswi Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (8
September 2023)
12
Observasi di Lapangan Upacara SMA Negeri 2 Pamekasan Pada Tanggal 28 Agustus 2023.
54
dengan cara menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap hari setelah pembacaan doa
sebelum memasuki jam pelajaran pertama. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
jiwa nasionalisme yang ada dalam diri peserta didik sehingga mereka dapat lebih
semangat lagi untuk menjaga persatuan dan kesatuan khususnya dalam lingkungan
sekolah. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh bapak Ali Umar Arhab dalam hasil
wawancara berikut:
Hal ini didukung oleh pernyataan Noer Faradila Chintya Bella dalam hasil
wawancara berikut: "Iya, setiap hari di sini menyanyikan lagu Indonesia Raya
setelah pembacaan doa sebelum memulai pembelajaran."14 Hal ini juga sejalan
dengan pernyataan Daniel Obed Saputra dalam hasil wawancara berikut: "Ya,
oleh peneliti di kelas XI MIPA 7, hal tersebut dapat dilihat dari petikan catatan
lapangan berikut:
13
Ali Umar Arhab, Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (31 Agustus 2023)
14
Noer Faradila Chintya Bella, Siswi Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung
(12 September 2023)
15
Daniel Obed Saputra, Siswa Non Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (12
September 2023)
55
Hal tersebut juga diperkuat oleh foto dokumentasi yang terdapat pada foto
dokumentasi berikut:
persatuan dan kesatuan tanpa memandang segala perbedaan yang ada. Hal ini
Iya kak, dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap hari, membawa
dampak positif bagi diri saya dan teman-teman kelas saya. Waktu awal-awal
masuk sekolah ini dan menyanyikan lagu Indonesia Raya itu awalnya saya
anggap tidak penting dan buang-buang waktu, tetapi seiring berjalannya
16
Observasi Lapangan di Kelas XI MIPA 7 SMA Negeri 2 Pamekasan Pada Tanggal 15 September
2023.
56
Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Dewi Ina Savira dalam hasil
wawancara berikut: "Iya mas, dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya itu dapat
menumbuhkan jiwa nasionalisme dalam diri saya apabila ketika menyanyikan lagu
Hal ini senada dengan pernyataan Eka Erfina Abidah dalam hasil
wawancara berikut: "Kalau untuk saya sendiri sih iya, kurang tahu kalau yang lain.
Soalnya setiap orang kan beda-beda, ada yang merasa senang dengan menyanyikan
lagu tersebut, dan ada juga yang merasa bosan apabila menyanyikan lagu tersebut
setiap hari."19
kebijakan kepada peserta didik yang non muslim untuk berada di luar kelas atau
memilih untuk tetap berada di dalam kelas pada saat pembelajaran PAI
berlangsung. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh bapak Ali Umar arhab dalam
hasil wawancara berikut: "Ya karena di sini hanya ada mata pelajaran PAI, jadi
17
Valentino Arifin, Siswa Non Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (15
September 2023)
18
Dewi Ina Savira, Siswi Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (12 September
2023)
19
Eka Erfina Abidah, Siswi Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (8
September 2023)
57
kami membuat kebijakan berupa memberikan kebebasan kepada siswa yang non
muslim untuk memilih keluar kelas atau tetap berada di dalam kelas selama tidak
kelasnya."20
Hal ini senada dengan pernyataan bapak Achmad Baisuni dalam hasil
wawancara berikut:
Hal ini didukung oleh pernyataan Daniel Obed Saputra dalam hasil
wawancara berikut: “ya, pada saat jam pelajaran PAI ketika bapak Baisuni
melakukan absensi saat sudah sampai pada giliran saya beliau memperbolehkan
saya untuk keluar apabila tidak mau mengikuti jam pelajaran bapak Baisuni.
Hal ini juga didukung oleh pernyataan Althea Tifany Sugiarto dalam hasil
pembelajaran PAI selalu bertanya kepada saya mau tetap berada di sini atau mau
20
Ali Umar Arhab, Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (31 Agustus 2023)
21
Achmad Baisuni, Guru PAI SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (1 September
2023)
22
Daniel Obed Saputra, Siswa Non Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (12
September 2023)
58
keluar, tetapi saya lebih sering memilih untuk tetap berada di dalam kelas sambil
peneliti di kelas XI MIPA 7 pada saat pembelajaran PAI berlangsung, hal ini dapat
bekerja sama dengan masing-masing lembaga keagamaan peserta didik yang non
muslim untuk memberikan pembelajaran dan membuat soal ulangan. Hal ini
sebagaimana disampaikan oleh bapak Ali Umar arhab dalam hasil wawancara
berikut:
Ya karena siswa yang non muslim di sini hanya minoritas, jadi tidak ada mata
pelajaran agama khusus untuk siswa yang muslim. Maka dari itu untuk
masalah pembelajaran dan nilai pelajaran PAI agama siswa yang non-muslim
kami bekerja sama dengan lembaga keagamaan dari masing-masing siswa
yang non-muslim. Biasanya ketika di sini sudah mau memasuki PTS maupun
PAS, satu minggu sebelumnya kami mengirimkan surat ke lembaga-lembaga
keagamaan masing-masing siswa yang non-muslim untuk membuatkan soal
ujian.25
Hal ini didukung oleh pernyataan Daniel Obed Saputra dalam hasil
wawancara berikut: "Ya, ada waktu tersendiri untuk saya belajar pendidikan agama,
23
Althea Tifany Sugiarto, Siswi Non Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (9
September 2023)
24
Observasi Lapangan di Kelas XI MIPA 7 SMA Negeri 2 Pamekasan Pada Tanggal 22 September
2023.
25
Ali Umar Arhab, Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (31 Agustus 2023)
59
dan waktunya itu biasanya hari Senin setelah pulang sekolah. Dan memang benar
ketika sudah memasuki waktu PTS maupun PAS, saya mendapat soal yang dibuat
oleh guru agama saya untuk dikerjakan di sekolah pada saat waktu ujian
berlangsung."26
Hal ini sejalan dengan pernyataan Valentino Arifin dalam hasil wawancara
berikut: “Iya kak, untuk masalah penilaian agama pihak sekolah di sini bekerja
sama dengan lembaga keagamaan saya. Sebenarnya bukan hanya dalam penilaian
saja, tetapi saya juga diberi waktu khusus untuk belajar pendidikan agama Katolik,
untuk waktunya sendiri biasanya dilakukan pada hari Senin ketika pulang sekolah
Untuk masalah penilaian maupun pemberian soal saya kurang tahu kak,
soalnya kan saya baru masuk dan belum melakukan ujian sama sekali, tetapi
untuk masalah pembelajaran itu memang benar, ada jam khusus bagi saya
untuk mengikuti pembelajaran agama di gereja seminggu sekali. Untuk
waktunya sendiri itu kondisional tergantung gurunya, tetapi biasanya itu
dilakukan di hari Minggu pagi, terkadang juga Senin sore sepulang sekolah.28
26
Daniel Obed Saputra, Siswa Non Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (12
September 2023)
27
Valentino Arifin, Siswa Non Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (15
September 2023)
28
Rhea Audra Assharela Hutasoit, Siswi Non Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara
Langsung (15 September 2023)
60
memperbolehkan siswa yang non muslim untuk membawa dan membaca kitab
sucinya masing-masing setiap hari Jum'at, hal ini dilakukan sebagai bentuk
toleransi kepada siswa yang non muslim karena pada hari Jum'at dilakukan
pembacaan surat Yasin secara bersama-sama bagi siswa muslim di SMA Negeri 2
Pamekasan. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh bapak Ali Umar arhab dalam
Hal ini sejalan dengan pernyataan Valentino Arifin dalam hasil wawancara
berikut: "Iya kak, saya diperbolehkan untuk membawa dan membaca kitab suci
saya setiap hari Jumat pada saat teman-teman saya yang muslim membaca surat
Hal ini dibenarkan oleh pernyataan Althea Tifany Sugiarto dalam hasil
wawancara berikut:
Memang benar mas, saya diperbolehkan untuk membawa kitab suci agama
saya setiap hari Jum'at, tetapi saya jarang untuk membawanya. Pernah dulu
saya bawa tetapi teman-teman saya malah penasaran dengan isi kitab suci
saya sehingga mereka tidak fokus dalam melakukan pembacaan surat Yasin,
jadi saya tidak membawa lagi dan membacanya di rumah saja sebagai bentuk
toleransi dari saya agar hal tersebut tidak terjadi lagi.31
29
Ali Umar Arhab, Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (31 Agustus 2023)
30
Valentino Arifin, Siswa Non Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (15
September 2023)
31
Althea Tifany Sugiarto, Siswi Non Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (8
September 2023)
61
kelas XI MIPA 7 pada saat pembacaan surat yasin bersama berlangsung, hal ini
Pada pagi yang cerah di hari Jum’at, peneliti melakukan observasi di kelas XI
MIPA 7 untuk memastikan benar atau tidaknya siswa non muslim
diperbolehkan membawa kitab sucinya masing-masing. Dalam observasi
tersebut peneliti menemukan bahwa salah satu siswi non muslim di kelas XI
MIPA 7 tersebut membawa dan membaca kitab sucinya pada saat siswa lain
membaca surat Yasin secara bersama-sama setelah selesai menyanyikan lagu
Indonesia Raya di jam pertama. Setelah pembacaan surat Yasin selesai, siswi
non muslim tersebut juga berhenti membaca kitab sucinya lalu segera
memasukkan kitab sucinya tersebut ke dalam tas yang ia bawa.32
Gambar 4. 2 Siswa Non Muslim Membawa dan Membaca Kitab Sucinya Sendiri Pada
Hari Jum’at
32
Observasi Lapangan di Kelas XI MIPA 7 SMA Negeri 2 Pamekasan Pada Tanggal 29 September
2023.
62
Pamekasan
Negeri 2 Pamekasan sudah berjalan cukup baik, hal ini terjadi karena beberapa
SMA Negeri 2 Pamekasan. Beberapa faktor pendukung tersebut antara lain yaitu:
1) Dewan guru yang bisa diajak bekerja sama untuk menanamkan pemahaman
Menurut bapak Ali Umar Arhab, dewan guru di SMA Negeri 2 Pamekasan
khususnya guru mata pelajaran PAI bisa diajak bekerjasama dengan baik untuk
PAI di SMA Negeri 2 Pamekasan. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara
berikut:
33
Ali Umar Arhab, Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (31 Agustus 2023)
63
merasa agama sendiri sudah paling benar. Biasanya saya pasti memberikan
nasehat tersebut pada saat membahas tentang bab toleransi sebagai alat
pemersatu bangsa di materi PAI kelas XI. 34
Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan Dewi Ina Savira pada hasil
wawancara berikut:
Iya mas, bapak Baisuni biasanya memberikan nasihat agar kami tetap
menjaga kerukunan dan saling menghargai satu sama lain, hal itu beliau
lakukan biasanya ketika menjelaskan tentang bab toleransi dan dalam
beberapa kesempatan beliau juga melakukan hal yang sama baik itu sebelum
memulai pembelajaran, ketika sedang menjelaskan materi yang berkaitan
dengan sikap toleransi, ataupun ketika pembelajaran sudah selesai.35
Hal tersebut diperkuat pula dengan hasil observasi yang dilakukan oleh
peneliti di kelas XI IPS 2 pada saat pembelajaran PAI berlangsung, hal ini dapat
Pada saat jam pelajaran PAI berlangsung di kelas XI IPS 2, bapak Baisuni
menjelaskan materi pelajaran PAI tentang BAB Toleransi. Di akhir jam
pelajaran bapak Baisuni memberikan kesimpulan dari apa yang telah
dijelaskan sebelumnya, kemudian beliau memberikan nasehat agar apa yang
telah dipelajari tersebut diterapkan dalam kehidupan siswa sehari-hari,
terutama saling bersikap toleransi kepada siswa yang berbeda keyakinan,
serta tidak menganggap agama sendiri paling benar sehingga tercipta
kerukunan dan keharmonisan di lingkungan sekolah.36
34
Achmad Baisuni, Guru PAI SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (1 September
2023)
35
Dewi Ina Savira, Siswi Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (12 September
2023)
36
Observasi Lapangan di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Pamekasan Pada Tanggal 19 September
2023.
64
yang sudah cukup tinggi akan pentingnya sikap moderasi beragama tersebut. Hal
ini sebagaimana disampaikan beliau dalam hasil wawancara berikut: “Untuk faktor
pendukung yang lain saya rasa dari siswa itu sendiri. Siswa di sini sudah memiliki
kesadaran pentingnya sikap moderasi beragama yang sudah cukup tinggi sehingga
moderasi beragama dapat berjalan dengan baik dan lebih mudah untuk mencapai
Siswa di sini sudah memiliki kesadaran yang cukup tinggi akan pentingnya
sikap toleransi dan moderasi beragama. Ya mungkin masih ada sebagian
diantara mereka yang belum memahami akan pentingnya sikap tersebut,
tetapi saya selalu berusaha untuk membuat seluruh siswa yang saya ajarkan
untuk dapat menerapkan sikap moderasi beragama tersebut dalam
kehidupannya sehari-hari bukan hanya di lingkungan sekolah tetapi juga
diterapkan di ruang lingkup masyarakat.38
Hal ini juga didukung oleh pernyataan Aprilia Ayu Susanti dalam hasil
wawancara berikut: “Iya kak, saya sadar betul bahwa sikap moderasi beragama itu
penting untuk dimiliki terutama dalam berinteraksi dengan siswa lain yang berbeda
keyakinan. Mungkin hal tersebut sudah biasa bagi saya karena waktu SMP dulu
juga ada teman saya yang non muslim jadi kebiasaan berinteraksi dengan siswa lain
37
Ali Umar Arhab, Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (31 Agustus 2023)
38
Achmad Baisuni, Guru PAI SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (1 September
2023)
39
Aprilia Ayu Susanti, Siswi Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (8
September 2023)
65
Hal tersebut juga diperkuat oleh hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti
di kelas XI MIPA 7 pada saat jam istirahat, hal ini dapat dilihat dari petikan catatan
lapangan berikut:
Pada saat jam istirahat peneliti mengobrol dengan beberapa siswa di kelas XI
MIPA 7 termasuk dengan siswa non muslim di kelas tersebut. Ketika sedang
asyik mengobrol kemudian terdapat salah satu siswa di kelas tersebut datang
dan dengan niat bercanda mengatakan kepada peneliti agar siswa yang non
muslim tersebut diajak masuk Islam. Siswi lain yang saat itu ikut mengobrol
dengan peneliti dengan nada tidak terima langsung menegur siswa tersebut
dan bilang tidak boleh seperti itu dan harus saling toleransi. Kemudian banyak
siswa lain yang berada di kelas tersebut melakukan hal yang sama yakni
menegur siswa yang bercanda dengan mengatakan hal tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik di SMA Negeri 2
Pamekasan sudah memiliki kesadaran yang cukup tinggi akan sikap toleransi
dan moderasi beragama.40
Pamekasan
bapak Ali Umar Arhab dalam hasil wawancara berikut: "Selama saya menjabat
sebagai kepala sekolah di lembaga ini, belum ada yang menjadi faktor penghambat
Hal ini juga didukung oleh pernyataan bapak Achmad Baisuni dalam hasil
wawancara berikut: “Oh untuk faktor penghambatnya sendiri itu belum ada dan
semoga tetap tidak ada yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pendidikan
40
Observasi Lapangan di Kelas XI MIPA 7 SMA Negeri 2 Pamekasan Pada Tanggal 22 September
2023.
41
Ali Umar Arhab, Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (31 Agustus 2023)
66
dalam hasil wawancara berikut: "Tidak ada kak, selama saya bersekolah di sini saya
Hal tersebut diperkuat pula oleh hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti
tersebut, hal ini dapat dilihat dari petikan catatan lapangan berikut:
1) Sebelum memasuki tahun ajaran baru, kepala sekolah dan dewan guru di
42
Achmad Baisuni, Guru PAI SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (1 September
2023)
43
Daniel Obed Saputra, Siswa Non Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (12
September 2023)
44
Observasi Lapangan di SMA Negeri 2 Pamekasan Pada Bulan Agustus-September 2023.
67
berlangsung
kitab sucinya sendiri pada hari Jum’at sebagai bentuk toleransi karena
Negeri 2 Pamekasan
berbeda keyakinan.
SMA Negeri 2 Pamekasan sudah cukup baik dan mampu untuk mencapai tujuan
pentingnya toleransi dan sikap moderasi beragama. Hal ini sebagaimana disebutkan
pendidikan multikultural di sini sudah dapat mencapai tujuan yang kami harapkan,
Saya melihat siswa di sini sudah mampu berinteraksi dengan baik dengan siswa
Iya mas, saya sudah diperlakukan cukup baik oleh teman-teman saya yang
muslim. Mereka menghargai saya meskipun saya berbeda keyakinan dengan
mereka maka dari itu saya juga berusaha sebaik mungkin untuk tetap
berteman baik dengan mereka dengan cara tidak menyinggung perasaan
mereka terlebih dalam urusan agama. Dulu pas awal masuk di sini saya
merasa canggung dan sungkan untuk berteman dengan siswa lain karena saya
merasa berbeda sendiri, tapi lama-kelamaan ada dari mereka yang mau
berinteraksi dengan saya dan mau berteman baik dengan saya.47
dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 2 Pamekasan. Hal ini dapat dilihat dari
Saat jam istirahat, peneliti melihat siswa muslim dapat berinteraksi dengan
cukup baik seperti mengobrol, bercanda, dan sering berjalan secara bersama
dengan siswa yang non muslim. Mereka menunjukkan bahwa siswa di SMA
Negeri 2 Pamekasan memiliki sikap toleransi dan moderasi beragama yang
sangat baik diantara para peserta didik khususnya yang berbeda keyakinan. 48
45
Ali Umar Arhab, Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (31 Agustus 2023)
46
Achmad Baisuni, Guru PAI SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (1 September
2023)
47
Althea Tifany Sugiarto, Siswi Non Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (8
September 2023)
48
Observasi Lapangan di Taman SMA Negeri 2 Pamekasan Pada Tanggal 8 September 2023.
70
dokumentasi berikut:
Gambar 4. 4 Sisiwi Muslim dan Non Muslim Bermain Bersama Saat Jam
Istirahat
Sejauh ini belum pernah ada konflik di antara para peserta didik yang
maupun melakukan diskriminasi atau tindak kekerasan terhadap siswa yang non
muslim. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh bapak Ali Umar Arhab dalam hasil
71
wawancara berikut: "Belum ada, sejak saya menjabat sebagai kepala sekolah di sini,
saya belum pernah melihat adanya konflik di antara peserta didik yang berbeda
keyakinan. Kalau konflik atau masalah-masalah lain sih ada dan diserahkan ke BK,
tetapi kalau konflik terkait perbedaan keyakinan itu belum ada dan semoga tidak
pernah ada."49
Hal ini sejalan dengan pendapat Valentino Arifin dalam hasil wawancara
berikut:
Tidak kak, saya disambut secara baik-baik oleh siswa di lembaga ini
khususnya teman-teman kelas saya. Mereka menerima saya meskipun saya
berbeda keyakinan dengan mereka, teman-teman saya tidak pernah menjelek-
jelekkan keyakinan saya, mungkin hanya sebagian teman saya yang memang
sudah akrab sekali dengan saya yang sekali-kali bercanda dengan saya untuk
masuk Islam, mengucapkan salam dan lain sebagainya. Tetapi hal itu hanya
candaan antar teman semata, jadi saya tidak terlalu serius menanggapinya. 50
dalam hasil wawancara berikut: "Sampai saat ini tidak pernah ada siswa yang jelek-
jelekkan agama saya atau bahkan menjauhi saya karena saya non-muslim. Dulu
waktu saya awal-awal masuk ke sekolah ini, pernah ada kakak kelas cowok bilang
mau beliin saya hijab, entah dia belum tahu kalau saya non muslim atau tidak, tetapi
49
Ali Umar Arhab, Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (31 Agustus 2023)
50
Valentino Arifin, Siswa Non Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (15
September 2023)
51
Althea Tifany Sugiarto, Siswi Non Muslim SMA Negeri 2 Pamekasan, Wawancara Langsung (8
September 2023)
72
B. Pembahasan
Negeri 2 Pamekasan
moderasi beragama dalam diri peserta didik yang berbeda keyakinan. Oleh sebab
itu, sebelum melaksanakan hal tersebut diperlukan perencanaan yang matang agar
masalah yang terjadi maupun pelaksanaan suatu pekerjaan yang teratur dan terarah
kegiatan yang disusun secara sistematis untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang
yang akan dilaksanakan dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan tertentu,
bahwasanya perencanaan adalah “sebuah cara untuk membuat suatu kegiatan yang
akan dilakukan dapat berjalan dengan lancar yang disertai dengan berbagai macam
dapat terjadi sehingga kegiatan yang akan dilakukan dapat mencapai tujuan
adalah dengan melakukan rapat yang melibatkan kepala sekolah dan semua dewan
guru di SMA Negeri 2 Pamekasan setiap kali mau memasuki tahun ajaran baru.
52
Buna’i, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Surabaya : Jakad
Media Publishing, 2021), 3.
53
Taufiqurokhman, Konsep dan Kajian Ilmu Perencanaan, (Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, 2008), 3.
54
Setiadi Cahyono Putro, Perencanaan Pembelajaran (Malang: Ahlimedia Press, 2020), 23.
74
dapat diperbaiki pada tahun ajaran berikutnya dengan cara memperbaiki strategi
dan kebijakan yang dianggap kurang tepat dan meningkatkan lagi strategi dan
pendidikan multikultural
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha
Pertama, mengadakan sosialisasi terhadap peserta didik baru pada saat masa
itu, dalam beberapa kesempatan pada saat pelaksanaan upacara, kepala sekolah juga
55
Mimin Yatminiwati, Manajemen Strategi: Buku Ajar Perkuliahan Bagi Mahasiswa (Lumajang:
Widya Gama Press, 2019), 3.
75
memberikan amanat untuk tetap menjaga kerukunan dan saling toleran diantara
segala perbedaan yang ada serta tidak mendiskriminasi peserta didik yang non
Kedua, menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap pagi hari sebelum memulai
bersemangat lagi dalam menjaga persatuan dan kesatuan dengan cara bersikap
saling menghargai dan menghormati segala bentuk perbedaan yang ada di SMA
Ketiga, peserta didik yang non muslim diberikan kebebasan untuk berada di
luar kelas ataupun tetap berada di dalam kelas ketika pembelajaran PAI
peserta didik di SMA Negeri 2 Pamekasan adalah seorang muslim, jadi peserta
didik yang non muslim diberikan kebebasan untuk berada di luar kelas atau memilih
pembelajaran PAI di dalam kelas. Sedangkan untuk penilaian mata pelajaran agama
bagi peserta didik yang non muslim, pihak sekolah bekerja sama dengan pihak
gereja dari masing-masing peserta didik yang non muslim untuk diberikan
dan membaca kitab sucinya masing-masing pada hari Jum’at. Setiap hari Jum’at, di
sama, sedangkan peserta didik yang non muslim diperbolehkan untuk membawa
76
dan membaca kitab suci mereka masing-masing selama pelaksaan pembacaan surat
Yasin berlangsung.
berjalan dengan baik sehingga mampu memperoleh hasil sebagaimana yang telah
ditetapkan.
Pamekasan
keluarga atau bahkan kesadaran diri sendiri dalam melaksanakan sesuatu. Faktor
pendukung dapat dikatakan juga sebagai motivasi untuk tetap konsisten dalam
kesadaran para peserta didik akan pentingnya sikap toleransi di antara segala
77
pelajaran PAI dilakukan 3 jam pelajaran dalam setiap minggunya pada masing-
masing kelas, sehingga hal tersebut dimanfaatkan oleh guru PAI untuk memberikan
nasihat serta motivasi kepada para peserta didik untuk saling menghargai dan
menghormati satu sama lain serta tidak mendiskriminasi peserta didik yang
Pamekasan
mengehentikan sesuatu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dapat diartikan bahwa
sendiri yaitu rasa malas dan terbawa arus pergaulan remaja, selain itu faktor
Sampai saat ini belum ditemukan adanya faktor yang menjadi penghambat
Pamekasan, oleh sebab itu diharapkan pihak sekolah tetap mempertahankan atau
bahkan lebih meningkatkan lagi kebijakan-kebijakan yang sudah ada saat ini,
SMA Negeri 2 Pamekasan. Dengan begitu, maka kualitas lulusan (output) yang
78
dihasilkan akan semakin baik dan dapat menjadi pelopor terciptanya transformasi
masyarakat yang memiliki sikap toleransi dan moderasi beragama yang baik.
Pamekasan dapat dikatakan sudah berjalan dengan cukup baik dan mampu
memperoleh hasil sebagaimana yang telah diharapkan, hal ini dapat dibuktikan
dengan terciptanya lingkungan belajar yang harmonis yang bebas dari tindak
kekerasan maupun diskriminasi sosial diantara para peserta didik khususnya karena
perbedaan keyakinan.
mempersiapkan peserta didik yang dapat hidup berdampingan secara damai baik di
kelompok lainnya.56
Tidak adanya diskriminasi sosial di antara para peserta didik di SMA Negeri
SMA Negeri 2 Pamekasan berpegang teguh pada salah satu prinsip moderasi
56
Khairiah, Multikultural Dalam Pendidikan Islam (Bengkulu: t.p., 2020), 18.
79
saling menghormati dan menghargai serta menjunjung persamaan hak orang lain
dan tidak bersikap diskriminatif terhadap orang lain karena berbeda tradisi,
Berdasarkan pengakuan dari kepala sekolah dan guru PAI di SMA Negeri
2 Pamekasan selama ini belum pernah ada konflik di antara para peserta didik yang
menyangkut tentang perbedaan keyakinan. Hal ini juga diperkuat oleh hasil
menemukan bahwasanya para peserta didik muslim dapat berteman baik dan saling
bersikap toleransi kepada peserta didik yang non muslim, begitu pula peserta didik
yang non muslim juga bersikap toleran terhadap peserta didik yang muslim.
menjadi salah satu cara yang cukup efektif dalam menanamkan pemahaman
dilakukan oleh Shely Nasya Putri & Arif Budiman yang menunjukkan bahwa untuk
57
Kementrian Agama Republik Indonesia, Panduan Implementasi Moderasi Beragama di
Madrasah (Jakarta: t.p, 2021), 11.
58
Shely Nasya Putri & Arif Budiman, “Penguatan Moderasi Beragama Melalui Implementasi
Pendidikan Multikultural pada Pendidikan Sekolah Dasar,” Ikhtisar: Jurnal Pengetahuan Islam 2,
no. 2 (November, 2022): 252, https://doi.org/10.55062//IJPI.2022.v2i2.131.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pamekasan sudah berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal
berikut:
Pamekasan pihak sekolah melakukan rapat evaluasi untuk mencari tahu kelemahan-
terhadap pencapaian tujuan akhir yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pendidikan
80
81
lain yaitu: Pertama, kepala sekolah dan guru dalam beberapa kesempatan
memberikan nasehat kepada siswa untuk tetap menjaga kerukunan dan saling
toleransi satu sama lain. Kedua, menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap pagi hari
sebelum memulai pelajaran jam pertama dengan harapan dapat meningkatkan jiwa
nasionalisme peserta didik. Ketiga, memperbolehkan siswa yang non muslim untuk
berada di luar kelas atau memilih tetap berada di dalam kelas pada saat
untuk membawa kitab sucinya masing-masing pada hari Jumat dan membacanya
Beberapa faktor pendukung tersebut yaitu pihak guru yang mau diajak
moderasi beragama bagi peserta didik, faktor pendukung lainnya yaitu siswa sudah
Pamekasan
dikatakan sudah berjalan dengan baik dan mampu mencapai hasil sebagaimana
yang telah diharapkan, hal ini dapat dibuktikan dengan terciptanya lingkungan
belajar yang harmonis yang bebas dari tindak kekerasan maupun diskriminasi sosial
B. Saran
beragama dalam kehidupan siswa, maka peneliti ingin memberikan beberapa saran
berikut:
didik yang memiliki sikap moderasi beragama, oleh sebab itu sebaiknya hal ini tetap
2. Bagi Guru Pengampu Mata Pelajaran PAI di Lembaga Pendidikan SMA Negeri
2 Pamekasan
Pamekasan hendaknya lebih sabar dan lebih sering memberikan motivasi atau
83
amanat untuk para siswa di SMA Negeri 2 Pamekasan untuk saling toleransi satu
sama lain khususnya dalam perbedaan agama sehingga siswa di SMA Negeri 2
harus menerapkan sikap toleransi dan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-
mencerminkan perilaku yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain yang
terlaksana dengan baik sehingga mampu mencapai tujuan akhir yang diharapkan
Asih Kartika Putri, dkk, “Strategi dan Peluang Pengajaran Agama Islam Dalam
Pembelajaran Berbasis Multikultural” Rabbani: Jurnal Pendidikan Agama
Islam 3, no. 1 (Maret, 2022), https://doi.org/10.19105/rjpai.v3i1.5753.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara, 2014.
84
Putro, Setiadi Cahyono. Perencanaan Pembelajaran. Malang: Ahlimedia Press,
2020.
Sonya Prawanda, “Peran Guru PAI Dalam Membangun Sikap Moderasi Beragama
Melalui Pendidikan Multikultural,” dalam Repository IAIN Pontianak (2023),
https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2048/ARTIK
EL%20PPMDI%20SONYA%20PRAWANDA.pdf?sequence=1.
Susanto, Edi, Dkk. Pendidikan Agama Islam Multikultural; Perspektif Kritis Atas
Pemikiran Nurcholish Madjid. Surabaya: eLKAF, 2008.
Yoga Irama, Liliek Channa AW, “Moderasi Beragama Dalam Perspektif Hadis”
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur’an dan KeIslaman 5, no. 1 (Maret, 2021),
https://jurnalptiq.com/index.php/mumtaz/article/download/144/126.
85
PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : 20381011021
Fakultas : Tarbiyah
atau dapat dibuktikan skripsi ini merupakan plagiasi, maka saya bersedia menerima
86
LAMPIRAN
Isi Wawancara :
lembaga ini?
ini?
87
B. Narasumber Kedua : Guru Mata Pelajaran PAI
Isi Wawancara :
di lembaga ini?
lembaga ini?
lembaga ini?
dengan baik dan telah mencapai tujuan akhir yang ingin dicapai?
88
C. Narasumber Ketiga : Siswa/Siswi SMA Negeri 2 Pamekasan
Isi Wawancara :
4. Apakah anda mampu memahami apa yang dijelaskan oleh guru pada saat
moderasi beragama?
di lembaga ini?
lembaga ini?
lembaga ini?
10. Apakah anda keberatan belajar di lingkungan sekolah yang sama dengan siswa
89
Lampiran 2: Pedoman Observasi
1. Mengamati kegiatan pembelajaran PAI di SMA Negeri 2 Pamekasan
Pamekasan
Negeri 2 Pamekasan
5. Data siswa non muslim sejak 5 tahun terakhir di SMA Negeri 2 Pamekasan
90
Lampiran 4: Foto-Foto Dokumentasi
91
Wawancara Kepada Rhea Audra Assharela Hutasoit (Siswi Non-Muslim)
92
Wawancara Kepada Althea Tifany Sugiarto (Siswi Non Muslim)
93
Wawancara Kepada Noer Faradila Chintya Bella (Siswi Muslim)
94
Wawancara Kepada Beberapa Siswi Muslim
95
Lampiran 5: Lembar Persetujuan Judul dan Dosen Pembimbing Skripsi
96
Lampiran 6: Surat Tugas Penyusunan Skripsi
97
Lampiran 7: Surat Permohonan Izin Penelitian
98
Lampiran 8: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
99
Lampiran 9: Surat Keterangan Bebas Plagiasi
100
Lampiran 10: Kartu Bimbingan Tampak Depan
101
Lampiran 12: Tata Tertib Sekolah Tentang Pelaksanaan Menyanyikan Lagu
Indonesia Raya Setiap Hari Sebelum Memulai Pelajaran Jam Pertama
102
Lampiran 13: Surat Permohonan Pembuatan Soal Ujian Untuk Siswa Non-
Muslim pada Lembaga Keagamaannya Masing-Masing
103
RIWAYAT HIDUP
104