i
USULAN PENELITIAN
Oleh
GEDE INDRA GUNAWAN
NIM. 1811011079
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING PROPOSAL
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Prof. Dr. Drs. I Nyoman Linggih, M.Si Pendidikan Agama
Ni Wayan Sri Prabawati Kusuma Dewi, M.Pd.H
NIP.19561231 197903 1 037 NIP.19890322 201801 2 001
iii
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
“Peranan Guru Dalam Implementasi Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
dislesaikan. Tersusunnya karya tulis ini bukanlah hasil pemikiran sendiri, akan tetapi
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada:
1. Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si., Rektor Universitas Hindu
2. Dr. Made Redana, M.Si, Dekan Fakultas Dharma Acarya yang telah
Agama yang telah membantu administrasi dan telah memberikan arahan dan
v
5. Ni Wayan Sri Prabawati Kusuma Dewi, M.Pd.H., Pembimbing II yang telah
dalam bentuk skripsi dengan struktur teknis penulisan yang sesuai dengan
standar.
8. Orang Tua, saudara dan pacar yang selalu memberikan motivasi dan
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persau dan rekan-rekan
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, karena
keterbatasan pengetahuan penulis dan kemampuan yang ada pada penulis, sehingga
kritik dan saran yang konstruktif guna kesempurnaan penelitian ini sangat penulis
harapkan. Akhir kata, Penulis haturkan rasa hormat terhadap guru-guru spiritual
yang telah memberikan jalan terang bagi setiap insan, para pendidik yang telah
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................i
HALAMAN JUDUL....................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................v
DAFTAR ISI ................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................8
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................8
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................9
1.4.1 Manfaat Teoritis .............................................................................9
1.4.2 Manfaat Praktis ..............................................................................9
vii
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................29
3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................................30
3.3.1 Jenis Data .......................................................................................30
3.3.2 Sumber Data ...................................................................................30
3.4 Objek dan Subjek Penelitian ...................................................................31
3.4.1 Objek Penelitian..............................................................................32
3.4.2 Subjek Penelitian ...........................................................................32
3.5 Teknik Penentuan Informan ..................................................................33
3.6 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................33
3.3.1 Observasi ........................................................................................33
3.3.2 Wawancara......................................................................................34
3.3.3 Studi Kepustakaan .........................................................................35
3.3.4 Studi Dokumentasi .........................................................................36
3.7 Teknik Pengecekan Keabsahan Data Kualitatif.....................................36
3.8 Teknik Analisis Data .............................................................................37
3.9 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ...................................................38
OUTLINE PENELITIAN
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
manusia memiliki suara (sabda), tenaga (bayu), dan Pikiran (idep). Dari
kehidupan, manusia tidak dapat hidup sendiri, pasti perlu teman untuk berbicara,
canggih, maka para guru maupun orang tua akan mendapat banyak tantangan
pada umumnya siswa mudah sekali terpengaruh. Mengingat pada itu jiwanya
sedang labil, sedang mengalami gejolak jiwa, memiliki rasa emosi yang tinggi,
memiliki kecenderungan untuk meniru sesuatu yang baru, mudah kena pengaruh
lingkungan yang tidak bisa diterima masyarakat ramai. Perilaku anak pada jaman
sekarang yaitu: bersikap acuh tak acuh / tidak hormat terhadap orang tua maupun
sehingga anak memiliki sifat acuh tak acuh, tidak ada rasa hormat terhadap
siapapun. Karena pada masa tersebut anak sangat memerlukan teman bicara
1
untuk mencurahkan isi hatinya. Kesadaran akan sikap dan perilaku yang sudah
tertanam
2
2
dalam diri, sesuai tata tertib yang berlaku dalam suatu keteraturan secara
kesinambungan yang diarahkan pada suatu tujuan atau sasaran yang telah
ditentukan, sikap dan perilaku ini diwujudkan dengan perilaku yang konsisten
taat asas menuju tujuan tanpa perlu pengawasan, dan dorongan secara terus
menerus. Perilaku ini diwujudkan dalam hubungan dengan Tuhan dan diri sendiri
Sekarang ini guru Agama Hindu memiliki peranan yang sangat penting
kepribadian yang utuh dengan keimanan yang kuat serta fisik yang tangguh.
Hal ini dapat direalisasikan oleh guru agama Hindu dengan membeberikan
generasi penerus bangsa yang berbudi luhur serta berkeyakinan (sradha) yang
mantap.
maka secara perlahan dan pasti mengatasi persoalan yang menyangkut tegaknya
moral sekarang ini, apa yang dilakukan dalam keluarga dan sekolah terhadap
ketidak
3
Agama tanpa moral jelas agama itu tidak punya pengaruh dalam hidup
pemikira yang modern serta membentuk prilaku-prilaku baru yang nantinya akan
XIII Pasal 31 ayat 1 dan 2 yang mengamanatkan bahwa semua warga Negara
pendidikan agama hindu dan budi pekerti hal ini di karenakan pendidikan
merupakan wujud dalam membangun prilaku anak atau peserta didik untuk lebih
memiliki budi pekerti yang luhur karna anak adalah sebagai pondasi dasar untuk
membangun bangsa. Budi Pekerti merupakan etika, sopan dan santun yang
termasuk di dalamnya nilai dan norma yang menjadi pegangan hidup seseorang
atau sekelompok orang bagi pengaturan tigkah lakunya. Dalam arti melakukan
yang baik dan tidak melanggar norma kesopanan yang ada. Seorang anak harus
memiliki Budi pekerti untuk bisa mengontrol tingkah laku dirinya terhadap
khusus, seperti orang tua, guru (pendidik), dan orang yang lebih tua.
Anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki hak untuk tumbuh dan
berkembang dengan optimal, karena anak merupakan generasi masa depan yang
4
memahami kemajuan dan pola adaptasi dalam menjalani pendidikan itu sendiri,
kepada peserta didik, tetapi juga mentransfer nilai-nilai aspek kehidupan dan
masalah besar yang dihadapi umat manusia tumbuh dengan pesat, sementara di
lain pihak kemajuan ilmu pengetahuan mengenai tingkah laku manusia bergerak
secara langsung dan tidak langsung, biasanya tidak dilandasi atas etika dan moral
antar siswa, tidak mau belajar, melanggar aturan sekolah, sopan santun siswa
dalam berkomunikasi baik sesama temannya maupun dengan guru masih kurang
tersebut menitik beratkan kepada pembentukan mental anak atau agar terhindar
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
5
dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Sumber daya manusia yang berkualitas
sangat diperlukan untuk menghadapi perubahan yang sangat cepat dalam era
sebagai pribadi yang bermoral, sehingga pendidikan dititik beratkan pada upaya
Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
yang mulia.
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
satuan pendidikan. K13 terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
dan silabus.
termasuk nilai etika, dan moralitas sebagai akibat penetrasi kemajuan zaman
6
yang tanpa filterasi. Kondisi ini dapat disaksikan betapa masyarakat saat ini telah
bangsa ini dalam krisis moral, terutama di saat pandemi seperti sekarang dengan
Dari segi negatif yang timbul akibat adanya pergeseran nilai, sikap dan
karakternya, dan peribadinya dari yang kurang baik agar menjadi baik. Dalam
membina mental, watak atau karakter dan pribadinya lebih ditekankan pada
pembinaan budi pekerti, karena dengan penekanan pada pembinaan budi pekerti
memiliki sikap dan perilaku sesuai dengan nili-nilai dan norma-norma ajaran
agama, sebab pembinaan budi pekerti pada hakekatnya adalah pengalaman dari
ajaran-ajaran agama. Agar pembinaan budi pekerti bisa tercapai sesuai dengan
harapan, maka perlu dicari pola yang tepat untuk bisa mewujudkan peserta didik
tingkah laku umatnya untuk selalu berbuat kebaikan. Pendidikan Agama Hindu
Hindu banyak sekali mengajarkan perilaku baik, luhur dan mulia untuk
berprilaku menyimpang akibat lokasi sekolah dan asal siswa yang sebagian besar
berasal dari wilayah desa itu sendiri dan wilayah kota yang sedang berkembang
menjadi kota besar. Jika diperhatikan dengan seksama maka sudah terdapat
kedisiplinan siswa. Hal ini merupakan keprihatinan di mana pada sekolah yang
berprestasi ini ternyata ada juga prilaku-prilaku siswa di SDN 3 Pering yang
melanggar aturan.
tentang penerapan ajaran budi pekerti dalam penelitian ini dengan mengambil
judul “Implementasi Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Pada Siswa Di
implementasi pendidikan Agama Hindu dan budi pekerti pada siswa SDN
3 Pering?
8
ini memilki beberapa tujuan yang dapat dijadikan dasar untuk mendapatkan hasil
yang sesuai dengan apa yang diteliti. Sehubungan dengan hal tersebut tujuan
penelitian ini menyangkut dua hal, yakni tujuan umum dan tujuan khusus.
Agama Hidu dalam menerapkan menerapkan ajaran budi pekerti pada siswa
Sekolah Dasar Negeri 3 Pering, agar nantinya dapat di jadikan pedoman dalam
dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2, yaitu manfaat teoritis dan manfaat
praktis.
1. Bagi guru, dengen adanya penelitian ini diharapkan guru dapat kreatif
MODEL PENELITIAN
dianggap relevan dengan judul yang dipakai sebagai bahan pembanding bagi peneliti
selanjutnya. Setiap penelitian yang dilakukan oleh peneliti akan memiliki keterkaitan
dengan penelitian yang terdahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
pengulangan topik bahasan penelitian yang sama. Untuk itu kajian pustaka menjadi
penelitian ini didapatkan beberapa sumber pustaka yang dipandang relevan sebagai
Kaya Parisudha dalam Meningkatkan Pendidikan Budhi Pekerti Pada Siiswa kelas
10
menyatakan bahwa peranan guru dalam aplikasi Tri Kaya Parisudha guna
meningkatkan
11
11
memberikan penerapan dari ajaran Tri Kaya Parisudha agar para siswa bisa
bertingkah laku yang baik dan bisa meningkatkan pendidikan budi pekertinya.
pendidikan budi pekerti pada siswa SD. Perbedaan penelitian Cahyadi dengan
penelitian ini adalah penelitian Cahyadi lebih memfokuskan pada Tri Kaya
Parisudha sedangkan penelitian ini lebih fokus pada pendidikan budi pekertinya.
Siswa” menyatakan bahwa budi pekerti adalah nilai-nilai hidup manusia yang
pemahaman dan kesadaran diri untuk menjadi lebih baik. Pendidikan Budi Pekerti
adalah upaya yang terencana untuk menjadikan siswa mengenal, peduli, dan
yang baik. Perbedaan penelitian Siti, dkk dengan penelitian ini adalah, dimana
penelitian Siti, dkk lebih memfokuskan pada pendidikan budi pekerti dalam
kalangan siswa hampir melanda seluruh SMA yang ada di Kota Denpasar,
penyimpangan yang terjadi seperti bolos sekolah, tidak disiplin, tidak tertib waktu.
Faktor tersebutlah yang memicu masuknya muatan pendidikan budi pekerti, seperti
menanamkan nilai etika, nilai persahabatan, nilai pendidikan, nilai batas moralitas
dan kesopanan, serta nilai pengendalian dan mawas diri. Perbedaaan penelitian
Nyoman Sama dengan penelitian ini yaitu pada objek penelitiannya, dimana
SDN 3 Pering Gianyar. Persamaan penelitian Nyoman Sama dengan penelitian ini
pembelajaran di kelas selalu menyelipkan ajaran etika terhadap siswa yang nantinya
dapat berperilaku sesual dengan ajaran agama. Dengan demikdian pendidikan yang
seluruh komponen sekolah. Perbedaan penelitian Darta dengan penelitian ini adalah
pembahasan penelitian Darta strategi guru Agama Hindu dalam menerapkan etika di
Sudarsana dengan penelitian ini adalah pembahasan yang sama menyangkut guru
adalah untuk pembanding peranan guru disekolah sebagai lembaga formal yang
Narsa (2006), dalam tesis yang berjudul “Hubungan Persepsi Sikap dan
guru-guru SMA Swasta kota Denpasar belu m memahami secara utuh tentang
kurikulum, dan satuan acara pembelajaran pendidikan budhi pekerti. Namun secara
prinsip sikap guru tentang pembelajaran Budhi Pekerti sangat positif, jika budhi
Narsa dengan penelitian ini adalah pembahasan penelitian Narsa Hubungan Persepsi
sedangkan penelitian ini hanya membahas tentang peranan guru dalam implementasi
pendidikan Agama Hindu dan budi pekerti. Persamaan penelitian Sudarsana dengan
penelitian ini adalah pembahasan yang sama menyangkut budi pekerti. Kontribusi
sekolah.
14
yang sangat berguna bagi anak ketika anak tersebut telah menjadi dewasa.
Pendidikan budi pekerti bertujuan untuk membangun karakter seorang anak untuk
menjadi anak yang baik memancarkan sifat-sifat yang luhur, yakni sifat kedewasaan,
maka di sekolah dasar perlu diberikan pendidikan budi pekerti supaya bisa selalu
diingat sampai dewasa. Perbedaan penelitian Sudarsana dengan penelitian ini adalah
budi pekerti sedangkan penelitian ini hanya membahas tentang pendidikan Agama
Hindu dan budi pekerti. Persamaan penelitian Sudarsana dengan penelitian ini adalah
tetapi berdasarkan pemahaman dan kesadaran diri untuk menjadi lebih baik.
peserta didik yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur.
15
2.2 Konsep
fenomena tentang suatu bidang studi atau bidang kajian tertentu. Berdasarkan
urain tersebut diketahui bahwa pengertian konsep merujuk pada suatu abstraksi,
pengertian atau definisi, atribut esensial suatu kategori yang memiliki ciri-ciri
untuk memahami secara lebih jelas hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini.
disepakati, hukum yang harus ditaati oleh setiap orang yang terkait dengan
pekerjaan dengan penggunaan sarana (alat) untuk memperoleh hasil dari tujuan
pendidikan, dalam arti pendidikan sebagai salah satu tolak ukur terhadap
siswa jika tidak mengandung upaya membina atau mendidik kembali sesuai
mengenai perbuatannya seperti orang lain melihat dirinya. Namun, jika ia gagal
17
untuk memahami diri dan gagal pula menerima aturan moral maka hukuman
Menurut (KBBI), makna budi pekerti ialah tingkah laku, akhlak, perangai
dan watak. Dan dalam bahasa Arabnya budi pekerti dikenal dengan julukan
akhlak serta ethics dalam bahasa Inggris. Budi pekerti juga dikenal dengan
istilah etika. Budi pekerti adalah sebuah mata pelajaran yang pernah ada dalam
berikut:
pikiran, perasaan, kerja, dan hasil karya yang berdasarkan nilai-nilai agama
serta norma dan moral luhur bangsa. Implementasi pendidikan Agama Hindu
dan budi pekerti adalah suatu pendidikan yang menekankan karakter prilaku
siswa kearah yang lebih baik sehingga peranan pendidikan Agama Hindu dan
pada Kitab Suci Veda selalu mengarah pada konsep Tri Kaya Parisudha
berpikir yang baik, berkata yang baik, dan berbuat yang baik sehingga
terwujudnya manusia berbudi pekerti yang luhur kepada Sang Hyang Widhi.
lingkungannya.
Budi pekerti ialah tingkah laku, akhlak, perangai dan watak dan budi
pekerti dikenal dengan julukan ethics dalam bahasa Inggris. Budi pekerti
Mata pelajaran ini mulai muncul pada akhir 1960an dan pada masa orde baru
dengan berlakunya kurikulum 1968 hingga tahun 1980an saat mata pelajaran
pendididkan Agama dan Budi Pekerti dalam penelitian ini adalah mata
diharapkan. Teori adalah alur logika penalaran yang merupakan konsep, definisi
dan proposisi yang disusun secara sistematis serta secara umum (Sugiyono,
2012 : 54).
mengingat semua fakta tertulis yang tersedia sebagai modal dasar untuk dapat
meneliti, tentunya tidak terlepas dari teori-teori untuk memahami dan memaknai
fakta-fakta tertulis baik berupa buku-buku majalah, bulletin, surat kabar dan lain
sebagainya, Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respons.
laku dcngan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan
terpenting adalah masuk atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau
output yang berupa respons. Sedangkan apa yang terjadi antara stimulus
dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak bisa diamati.
Faktor lain yang juga dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah
kuat. Begitu juga bila penguatan dikurangi responpun akan tetap dikuatkan.
pertama. Teori dari Edwin Lynn Thorndike ini mampu melihat hambatan-
Teori ini sangat relevan untuk membahas implementasi dalam hal ini
pendidikan agama hindu dan budi pekerti tentunya teori ini dikembangkan oleh
situasi laindan apabila dikehendaki informasi itu menjadi milik mereka sendiri.
dengan implementasi atau penerapan terhadap ajaran agama Hindu dan budi
perilaku siswa kearah yang lebih memiliki moralitas atau tingkah laku yang lebih
baik. Sehingga teori tersebut dalam penelitian ini sangatlah dapat berkontribusi
suatu pijakan awal dalam penelitian ini untuk menggali lebih dalam terkait
dengan implementasi.
2011: 96).
dalam strategi ini, namun guru menyajikan bahan yang mengundang teka-teki,
pertanyaan, bahkan masalah. Dengan adanya pemantik yang diberikan oleh guru
sembarangan, dengan kata lain strategi ini membutuhkan pengawasan dari guru
dan kesiapan yang besar. Dalam praktiknya tentu juga perlu adanya pemantauan
belajar supaya arah pembelajaran tetap terkontrol dan memastikan siswa merasa
tertantang dan aktif bergerak. Cara kerja teori konstruktivisme ini dapat kita
c. Perancah konseptual untuk membuat siswa lebih kompeten dan mahir dengan
caranya sendiri.
teori ini digunakan sebagai alat untuk membentuk dan mengembangkan perilaku
dengan agama Hindu dan ajaran moral. Hal ini dilakukan secara terus menerus
agama Hindu dan moral. Selama proses tersebut guru memberikan motivasi dan
23
dorongan kepada siswa. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk tetap menjaga
untuk masuk ke tahap yang selanjutnya yaitu refleksi diri. Siswa diajak untuk
mengevaluasi dirinya sendiri tentang sejauh mana dia telah belajar dan
pembelajaran yang dilakukan. Ketika hal tersebut sudah tercapai maka siswa
di geluti dan tentunya tetap berada pada pengawasan guru. Teori tersebut
konsep dasar teori yang ada, menunjukan relevansi yang sangat tinggi antara
pandang seseorang peneliti mengenai subjek yang dikaji. Model penelitian akan
skematik digambarkan dalam bentuk model penelitian. Hal ini bertujuan untuk
menggambarkan secara lebih jelas dan terinci model penelitian ini, maka akan
Pendidikan Agama
Hindu Dan Budi pekerti
Teori Konstruktivisme
Teori Behavioristik
Keterangan Tanda :
: hubungan langsung
: tujuan akhir
25
Keterangan Model :
untuk menanamkan nilai-nilai moral serta tata berperilaku yang baik. Dalam dunia
pendidikan nilai budi perkerti selalu diiringi bersmaan dengan pendidikan Agama.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti sangat diperlukan peserta didik guna
pengaruh dan pekembangan yang begitu pesat dapat mempengaruhi perilaku peserta
didik. Dengan adanya pekembangan teknologi yang begitu pesat tersebut sehingga
Guru Agama Hindu memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatasi
penyimpangan perilaku bagi para siswa. Pembinaan moral spiritual ini mengacu
dengan keimanan yang kuat serta fisik yang tangguh. Apabila keadaan tidak
Hindu dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat direalisasikan oleh guru agama
para siswa Hindu menjadi generasi penerus bangsa yang berbudi luhur serta
moral harus ditanamkan sejak dini sehingga nantinya dapat membentuk SDM yang
agama hindu dan budi pekerti pada siswa di Sekolah Dasar salah satunya yaitu di
SDN 3 Pering tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti :
bagaimana bentuk implementasi pendidikan agama hindu dan budi pekerti pada
siswa, apa saja fakto penghambat dan pendukung, dan bagaimana implikasi
pendidikan agama hindu dan budi pekerti pada siswa tersebut. Dari beberapa hal
yang harus diperhatikan tersebut tentunya terdapat 2 teori yang digunakan untuk
siswa di jenjang Sekolah Dasar (SD), serta beberapa hal yang harus diperhatikan,
tentunya terdapat tujuan akhir yang hendak dicapai yaitu untuk menanamkan nilai
moral yang baik dan mengubah perilaku yang menyimpang akibat perkembangan
zaman serta agar siswa memiliki perilaku yang religious dan berbudi luhur.
BAB III
METODE PENELITIAN
memahami objek agar menjadi sarana ilmu yang saling bersangkutan. Metode juga
disebutkan sebagai suatu cara dalam melakukan penelitian ilmiah dalam melakukan
suatu penelitian. Dalam penulisan penelitian ini, metode yang digunakan dalam
sebuah karya ilmiah yang diakui kebenarannya. Metode yang digunakan tentunya
relevan, serasi, praktis dan sesuai dengan kemampuan atau kesanggupan peneliti.
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian misalnya prilaku, pressepsi, motivasi, tindakan dan lain-
lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah.
27
Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan
28
28
fenomena yang sulit untuk diungkap oleh metode kuantitatif Mengetahui segala
sesuatu yang baru diketahui bahkan sesuatu yang belum diketahui sedikitpun.
Sehingga dapat dipahami bahwa hal-hal apa saja yang dapat diteliti.
dialami oleh objek penelitian misalnya prilaku persepsi, motivasi, tindakan dan
lain-lain. Dalam penelitian ini diteliti mengenai prilaku siswa SDN 3 Pering yaitu
tentang implementasi pendidikan Agama Hindu dan budi pekerti. Penelitian ini
bermanfaat untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh objek
penelitian ini diteliti mengenai prilaku siswa SDN 3 Pering yaitu tentang
Lokasi penelitian adalah suatu areal dengan batasan yang jelas agar tidak
penelitian sebagai sasaran yang sangat membantu untuk menentukan data yang
diambil, sehingga lokasi ini sangat menunjang untuk dapat diberikan informasi
Segala sesuatu hal yang menjadi titik tuju dari suatu penelitian. Definisi
secara konstitutif dinyatakan obyek merupakan area atau suatu bidang tanah.
yang terjadi sehingga menimbulkan suatu pertanyaan dan masalah yang perlu
pengembangan ajaran budi pekerti, dengan memilih lokasi ini peneliti diharapkan
dapat menemukan hal-hal yang bermakna. Waktu penelitian yang dilakukan pada
penelitin ini yakni terhitung dari bulan april 2022 hingga bulan juni 2022.
30
yaitu, penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang
atau bilangan yang di gunakan sangat terbatas dalam bentuk tabel. Maka
pada penelitian ini di peroleh dari wawancara informan serta hasil dari
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan
perlukan dalam penelitian ini. Data primer adalah data yang diperoleh atau
31
(lqbal, 2002: 167). Sumber data primer merupakan sumber data pertama
dimana sebuah data di hasilkan. Data primer dalam penelitian ini adalah
lapangan. Data yang sifat primer terkait dalam penelitian ini adalah data
Observasi yaitu melihat secara langsung dan secara inpiris. Data primer
masyarakat.
orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data
terdahulu (lqbal, 2002 :167). Data sekunder dalam penelitian ini dapat di
Penentuan objek dan subjek adalah suatu cara atau jalan yang digunakan
Berikut ini akan dijelaskan secara rinci objek penelitian dan subjek penelitian
sebagai berikut :
Agama Hindu dan budi pekerti pada siswa SDN 3 Pering, mengetahui
Pering.
Subjek adalah setiap individu yang akan diselidiki atau yang akan
diteliti. penelitian sering juga di sebut dengan istilah informan. Subjek atau
(Muhadjir, 1990:34).
dipahami oleh seorang peneliti Informan dalam hal mi adalah sumber data asli
atau primer. Informan adalah sumber data utama dalam sebuah penelitian,
Peneliti jika salah menentukan informan maka data yang diperoleh tidak akan
optimal dan tidak bisa menyajikan penelitian yang berkualitas, dalam penelitian
seorang peneliti dalam mengumpulkan data-data yang nyata dan benar, sehingga
dapat menjawab segala pertanyaan yang ada. Berdasarkan hal tersebut, untuk
3.6.1 Observasi
pengamat, dalam teknik ini peneliti tidak sepenuhnya sebagai peran serta
tujuan yang hendak dicapai sehinnga observasi akan pada SDN 3 Pering.
3.6.2 Wawancara
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksi makna dalam
suatu topik tertentu (Cintiasih Tiara, 2020). Wawancara ini dapat dipakai
masalah apa yang dibutuhkan peneliti, sebab dalam suatu wawancara dapat
ada dua macam yaitu, pedoman yang terstruktur dag tidak terstruktur.
disediakan atau kalau berbeda jawabannya tidak terlalu jauh dari yang
pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar (Mardalis, 2004: 64).
masa yang relevan serta mengutip bagian yang penting (Zuriah, 2007:191).
refrensi lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti yakni tentang
3.6.4Studi Dokumentasi
catatan peristiwa yang berlalu berbentuk gambar, foto, sketsa, dan lain –
lain. Bentuk dari dokumen bisa berupa gambar, tulisan, atau karya-karya
satunya yaitu ketepatan atau kesesuaian sumber data dengan data yang
observasi sertaa cara membuat catatan lapangan. Salah satu teknnik yang dapat
kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang. Triangulasi
37
adalah teknik pengecekan keabsahan data dari berbagai sumber dengan berbagai
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di SDN 3 Pering. lalu di cek
dengan observasi dan dokumentasi. Bila ketiga teknik penguji kredibilitas data
tersebut menghasilkan data yang sama maka data tersebut dapat dikatakan
diskusi lebih lanjut kepada sumber data untuk memastikan data yang dianggap
benar.
Data yang sudah direduksi selanjutnya disusun dan ditata dalam satuan
Agama Hindu dan Budi Pekerti, peran tenaga pendidik dalam melaksanakan
Agama Hindu dan Budi Pekerti, peluang dan tantangan yang dialami dalam
SDN 3 Pering .
38
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Siti & Zuriah, Nurul & Syahri, M. (2016). Implementasi Pendidikan Budi
Pekerti Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa. Jurnal Civic Hukum.
1(1),18-32. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang. Link :
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/jurnalcivichukum/article/view/
10459/7116
Hikmawati, Fenti. 2012. Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Husamah. 2018. Belajar & Pembelajaran. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang
Iqbal, H. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
38
Joko. 2004. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta
Lagatama, P. 2004. Implementasi Ajaran Tri Kaya Parisudha Dalam Membentuk
Budi Pekerti Siswa Di SDN 2 Bunutin. (Skripsi tidak diterbitkan). Denpasar:
IHDN Denpasar
Sama, I.N. 2015. Peranan Pendidikan Budi Pekerti Dalam Perubahan Perilaku
Siswa Kelas II SMA Dwijendra . Denpasar: UNUD
Sudarsana. 2012. Peranan Guru Agama Hindu Dalam Pembelajaran Budi Pekerti
Di SDN 4 Pupuan, Tegalalang, Gianyar.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT.
Alfabet
Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
39
OUTLINE PENELITIAN
40
4.2.3.1 Berimplikasi Dalam Bidang Kognitif
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
41