Anda di halaman 1dari 22

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB

PESERTA DIDIK MI
(STUDI KASUS MI AL-FALAH NGAWI)
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Kepada Dekan Fakultas Tarbiyah


Institut Agama Islam (IAI) Ngawi
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Penulisan Skripsi

Oleh :

RIKA INDAH AYUNINGRUM


NPM : 2019130260111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) NGAWI
TAHUN 2023

i
Proposal Skripsi

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB


PESERTA DIDIK MI
(STUDI KASUS MI AL-FALAH NGAWI)
TAHUN AJARAN 2022/2023

Diajukan Oleh :

RIKA INDAH AYUNINGRUM

NPM : 2019130260111

Telah disetujui oleh

Tanggal : Tanggal :
Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dewi Susilo Reni, M.Pd.I Hanifah Hikmawati, S.S., M.Sos


NIDN. 2123058901 NIDN. 2123079301

Persetujuan Proposal Nomor Pendaftaran


Tanggal, Tanggal,

Dekan Fakultas Tarbiyah Kaprodi Pendidikan Guru Madrasah


Ibtidaiyah

Abdul Aziz Binsa, M.Pd.I Dewi Susio Reni, M.Pd.I


NIDN. 2111109001 NIDN. 2123058901

ii
DAFTAR ISI

Contents

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................3

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.........................................................................4

1. Tujuan...............................................................................................................4

2. Kegunaan Penellitian........................................................................................4

D. Telaah Pustaka............................................................................................................ 6

E. Landasan Teoritik....................................................................................................... 8

1. Pengertian Pendidikan Karakter........................................................................ 8

2. Pengertian Tanggung Jawab.............................................................................. 9

F. Pendekatan Penelitian................................................................................................ 9

G. Sistematika Pembahasan...................................................................................13

H. Rencana Daftar Skripsi............................................................................................ 14

Daftar Pustaka............................................................................................................... 17

iii
iv
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan karakter tanggung jawab adalah landasan utama yang harus

dimiliki oleh setiap individu. Sekolah mempunyai peran penuh terhadap

komponen penting dalam pendidikan karakter sebagai usaha sadar terhadap setiap

individu dengan yang lain untuk menumbuhkan etika dan sikap peduli. Sistem

pendidikan dan daya manusia di Indonesia yang masih kurang dalam hal

kecerdasan baik secara sosial, spiritual, dan intelektual. 1 Bagi masyarakat

pendidikan karakter adalah suatu hal yang mendasar.2 Pendidikan adalah usaha

untuk mendidik, membimbing dan mempengaruhi serta mengarahkan kepada

semua peserta didik yang dapat dilakukan baik secara informal maupun formal. Di

lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat maupun lingkungan yang dapat

dimanfaatkan menjadi sarana media pendidikan atau pembelajaran.3 Karakter

harus dibangun sejak usia dini sebagai upaya pembentukan dasar dalam

berpendidikan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik sebagai program

yang terukur dan terencana. Pemerintah menetapkan sesuai dengan UU Sisdiknas

Tahun 2003 No. 20 sebagai berikut,

“pada proses pembelajaran dengan media silabus dan rencana pelaksanaan


pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar”. Yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

1
Tim Direktorat Pendidikan Madrasah. Wawasan Karakter Dalam Islam.(Jakarta:
Direktorat Pendidikan Madrasah Kementrian Agama, 2010), hal 9-10.
2
Jauhar Fuad, “Pendidikan Karakter Dalam Pesantren Tasawuf,” Jurnal Pemikiran
Keislaman 23, no. 1 http: ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/tribaktiarticle/view/, hal 13.
3
Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam.(Bandung: Pustaka Setia, 2009) hal. 11

1
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara demokratis dan bertanggung jawab.4
Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) setara sekolah dasar yaitu sebagai

bimbingan serta pembinaan berlandaskan nilai-nilai Islami yang mendorong untuk

menumbuhkan kreatifitas yang menentukan masa depan, dengan tidak bergantung

kepada orang lain selain dirinya sendiri.

Pada tingkatan sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) yaitu sangat

diperlukan pemahaman bagi peserta didik. Disetiap tahap golden dimana pada

tahapan tersebut adalah waktu yang tepat dalam memberikan pemahaman dari

proses pendidikan karakter. Berdasarkan dari beberapa penjelasan yang telah

disampaikan sebelumnya, sebagai calon pendidik adalah wujud nyata dari contoh

pendidikan berkarakter bertanggung jawab yang diterapkan pada disetiap proses

pembelajaran di kelas pada kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah

maupun di luar lingkungan sekolah. Perlunya pendidikan karakter disekolah

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Falah Ngawi untuk menuju tujuan yang lebih baik

lagi terkait dengan yang saya amati khususnya di lingkungan sekolah peserta

didik kurang adanya sikap tanggung jawab terhadap lingkungan sekolahnya,

ketika peserta didik menemukan sampah yang berserakan tanpa memungutnya

kembali dan membuang sampah pada tempatnya sebagaimana sekolah adalah

lingkungan atau sebagai rumah untuk menempuh pendidikan yang akan lebih baik

jika saling menjaga kebersihan satu sama lain. Jika hal tersebut dibiarkan dan

dilakukan secara berulang akan menimbulkan dampak yang tidak baik pada

karakter siswa khususnya di lingkungan sekolah. Untuk memperkuat karakter

4
UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003

2
yang positif di lingkungan sekolah sehingga dapat menerapkan dan membiasakan

sikap tanggung jawab yang akan membentuk karakter dan citra sekolah.

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Falah Ngawi merupakan sekolah swasta

formal lebih mengutamakan akhlak dalam pendidikan keagamaan sebagai pondasi

yang kuat dalam kehidupan. Melalui proses pendidikan berkarakter dengan segala

aspek kreatifitasnya akan memunculkan pemahaman-pemahaman baru pada setiap

aktifitas di lingkungan sekolah, keluarga maupun lingkungan sekitar.

Berdasar latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian

dengan mengambil judul “PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER

TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK MI.”

B. Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka masalah

yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Penerapan Pendidikan Karakter Tanggung Jawab Peserta

Didik kelas II MI Al-Falah Ngawi?

2. Bagaimana kendala saat menerapkan Pendidikan Karakter Tanggung

Jawab Peserta Didik di kelas II MI Al-Falah?

3. Bagaimana dampak setelah dilaksanakannya penelitian Penerapan

Pendidikan Karakter Tanggung Jawab di Sekolah kelas 2 MI Al-Falah

Ngawi?

3
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan

Berdasar latar belakang masalah dan fokus penelitian yang penulis

kemukakan di atas, dengan tujuan penelitian yang akan dicapai sebagai berikut:

a. Mendeskripsikan Penerapan Pendidikan Karakter Tanggung Jawab Peserta

Didik di kelas II MI Al-Falah Ngawi.

b. Mendeskripsikan kendala saat Penerapan Pendidikan Karakter Peserta

Didik di kelas II MI Al-Falah Ngawi.

c. Mendeskripsikan dampak setelah dilaksanakannya penelitian Penerapan

Pendidikan Karakter Tanggung Jawab Peserta Didik di kelas II MI Al-

Falah Ngawi.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dari

berbagai hal sebagai masukan dan pertimbangan bagi penelitian

sejenisnya. Sebagai pedoman dan referensi yang berkaitan dengan karakter

peserta didik. Manfaat Teoritis lain yaitu dapat menambah ilmu

pengetahuan di bidang Pendidikan Karakter Tanggung Jawab Peserta

Didik MI kelas II MI Al-Falah Ngawi Tahun Pelajaran 2022/2023.

4
b. Kegunaan Praktis

1) Bagi Peneliti

Dapat menambah Ilmu Pengetahuan khususnya pada pendidikan

karakter untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik dan sebagai

masukan positif serta sebagai bahan evaluasi untuk mencapai

keberhasilan dalam suatu proses.

2) Bagi Peserta Didik

Diharapkan peserta didik mampu memahami dan mengetahui

seberapa pentingnya pendidikan karakter tanggung jawab dalam

pembiasaan yang dilakukan sehari-hari kelak akan berguna dalam

kehidupan.

3) Bagi Guru

Penelitian yang telah dibuat bisa digunakan sebagai bahan acuan

dalam pendidikan karakter baik pada proses pembelajaran maupun di

lingkungan sekolah dan betapa pentingnya keberhasilan peserta didik

di dalam maupun luar kelas sehingga peserta didik mampu

mengekspresikan dirinya dengan lainnya.

4) Bagi Lembaga Pendidikan

Melalui penelitian yang telah dibuat sebagai acuan bagi lembaga

pendidikan untuk melakukan pembiasaan serta tindakan secara tepat

untuk menerapkan proses pembelajaran pendidikan karakter tanggung

jawab.

5
5) Bagi Fakultas Tarbiyah

Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk memenuhi tugas yang

mencakup pendidikan karakter tanggung jawab dan sebagai referensi

perpustakaan Institut Agama Islam (IAI) Ngawi.

6) Bagi Peneliti Lain

Dapat disajikan sebagai kajian pustaka bagi peneliti lainnya apabila

peneliti lain akan meneliti lebih lanjut mengenai penelitian ini.

D. Telaah Pustaka

Skripsi yang telah disusun oleh Intan Rahmaannisa Putri

mahasiswi Universitas Negeri Semarang, jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar 2019, dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter

Pada Peserta Didik Kelas IV SD Margadana 8 Kota Tegal. 5 Penelitian

tersebut adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisa pendidikan

karakter di sekolah dalam membentuk karakter peserta didik. Penelitian

tersebut adalah penelitian kualitatif deskriptif. Hasil peneitian tersebut

yang telah disusun oleh Intan Rahmaannisa Putri yaitu mendeskripsikan

dan menganalisa lingkungan sekolah dengan 18 karakter. Persamaan

penelitian yang diteliti oleh Intan Rahmaannisa Putri dengan peneliti

adalah membahas pendidikan karakter di sekolah. Perbedaannya, jika

penilitian yang dilakukan Intan Rahmaannisa Putri yaitu membahas

5
Intan Rahmaannisa Putri, “Implementasi Pendidikan Karakter Pada Peserta Didik
Kelas IV SD Margadana 8 Kota Tegal”, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2019)

6
karakter secara umum dan menyeluruh, sedangkan peneliti membahas

lebih spesifik pendidikan karakter tanggung jawab di lingkungan sekolah.

Skripsi yang telah disusun oleh Saipul Fahmi Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2020 yang berjudul “Implementasi Pendidikan

Karakter Melalui Budaya Sekolah”.6 Penelitian tersebut berfokus pada

pendidikan berkarakter yang berbasis budaya sekolah dengan pendekatan

kualitatif yang bersifat deskriptif yang merujuk pada kebudayaan yang

terlaksana di sekolah yang masih dalam tahap penumbuhan. Persamaan

skripsi yang disusun oleh Saipul Fahmi dengan peneliti yaitu pendidikan

karakter yang ada di sekolah. Perbedaannya adalah jika penelitian yang

dilakukan Saipul Fahmi berfokus pada kebudayaan sedangkan peneliti

merujuk pada Pendidikan Karakter Tanggung Jawab Peserta Didik di MI.

Skripsi yang telah disusun oleh Nia Muhidatul Hasanah mahasiswi

IAI NGAWI Fakultas Tarbiyah Tahun 2022 yang berjudul “Peran Guru

Kelas Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran

Matematika MI Al-Falah Ngawi Tahun Pelajaran 2021/2022.7

Penelitian yang dilakukan tersebut guru lebih berperan di dalam kelas

untuk meningkatkan bakat dan minat belajar serta menumbuhkan

pembiasaan pembelajar yang menyenangkan dan diterima peserta didik

dengan pendekatan kualitatif yang melalui tahap observasi, wawancara,

6
Saipul Fahmi, “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Budaya Sekolah”, Skripsi,
(Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Jakarta pada tahun 2020).
7
Nia Muhidatul Hasanah, “Peran Guru Kelas Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Kelas V Mata Pelajaran Matematika MI Al-Falah Ngawi Tahun Pelajaran 2021/2022”, Skripsi,
(Ngawi:IAI Ngawi)

7
dan dokumentasi. Perbedaan penelitian dilakukan oleh Nia Muhinatul

Hasanah yaitu meningkatkan minat dalam proses pembelajaran sedangkan

peneliti berfokus pada Implementasi Pendidikan Karakter Tanggung

Jawab yang saling berkesinambungan pada bidang pendidikan.

E. Landasan Teoritik

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan penerapan nilai-nilai karakter

kepada peserta didik untuk berperilaku dan berpikir yang baik dalam hidup

setiap individu, bersosialisasi, baik di lingkungan keluarga, sekolah,

masyarakat dan negara. Individu yang baik adalah individu yang membuat

keputusan dan siap mempertanggung jawabkan setiap akibat dari

keputusannya. 8

Pendidikan karakter mempunyai makna tersendiri dan esensi yang

sama dengan pendidikan akhlak dan moral. 9

Berdasarkan definisi tersebut dapat difokuskan dan ditegaskan

bahwasanya pendidikan karakter merupakan suatu bentuk upaya serta

dilaksanakan secara berkesinambungan dan sistematis supaya peseta didik

mampu memahami setiap aspek perilaku dan nilai kesadaran seperti

adanya Tuhan yang Esa, diri sendiri, maupun orang lain sebagai

masyarakat sekitar dengan diwujudkan melalui perkataan, pemikiran,

tingkah laku yang berdasar norma keagamaan, budaya, hukum dan adat.
8
Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya 2012), h. 41
9
T. Ramli. 2003. Pendidikan Karakter. Bandung: Angkasa

8
2. Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan suatu kewajiban yang harus

dilaksanakan dan dialami individu untuk menanggung segala sesuatu yang

telah diperbuat sebagai kesadaran dan menyadari bahwa setiap individu

dengan individu lainnya memerlukan hak dan keadilan atas perbuatannya

baik sengaja maupun tidak sengaja.

Menurut Kurniasih dan Sani. Tanggung jawab adalah

melaksanakan berbagai tugas dengan baik, dengan menerima resiko atas

tindakan yang telah dilakukan, dan tidak akan menyalahkan orang lain

tanpa bukti sebagaimana mestinya, mengakui segala kesalahan dan

meminta maaf atas masalah yang telah diperbuat, untuk selalu menepati

dalam berjanji, serta tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan dari

suatu tindakan setiap individu. 10

Tanggung Jawab merupakan sebuah prinsip yang bersifat kodrat,

menjadikan bagian hidup yang melekat pada diri manusia dari sebab

akibat perbuatan itu sendiri. Sebagai contoh tanggung jawab juga bisa

dilakukan dan dilaksanakan bersama organisasi secara utuh dan

menyeluruh melalui program yang dilaksanakan.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian studi kasus yang merupakan sebuah metode penelitian yang

secara khusus menyelidiki secara langsung yang bersifat kontemporer (objek


10
Kurniasih dan Sani dalam Yaumi, muhammad. 2014. Pendidikan Karakter: Landasan,
Pilar, dan Implementasi. Jakarta : Prenada Media Group

9
yang berlangsung maupun sedang berlangsung, yang masih menyisakan

dampak dan pengaruh yang luas) kehidupan nyata dengan mengambil dari

berbagai sumber data.

Penelitian studi kasus adalah salah satu jenis metode penelitian yang

bersifat kualitatif. Metode kualitatif adalah merupakan suatu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti secara alamiah (nyata), dimana

peneliti sebagai kunci dari instrumen, teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan triangulasi (gabungan), analisis data berifat induktif dari

hasil penelitian yang menekankan makna.11

2. Pendekatan Penelitian

Subyek dalam penelitian merupakan orang atau kelompok apa saja

yang menjadi sumber data penelitian.12 Dari penelitian kualitatif,

responden dari subjek penelitian sebagai informan, adalah orang

memberikan informasi mengenai data yang diinginkan dan berkaitan

dengan penelitian yang akan atau sedang dilaksanakan. Berikut

merupakan subyek peneitian ini:

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan seseorang yang

mempunyai kedudukan, jabatan atau wewenang yang

bertanggung jawab terhadap lembaga pendidikan.

b. Waka Kesiswaan

11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008) hlm 9
12
Suharsimi Arikunto, Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2002) hal. 88

10
Waka kesiswaan merupakan seseorang yang

bertugas untuk membimbing, mengarahkan, mengendalikan

kegiatan siswa untuk menegakkan tata tertib, kedisiplinan

termasuk membina, melaksanakan keamanan,

melaksanakan kebersihan, serta ketertiban di lingkungan

sekolah.

c. Wali Kelas II

Subyek selanjutnya untuk mendapatkan informasi

dalam peneitian ini wali kelas II Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Al-Falah Ngawi.

d. Peserta Didik

Peserta didik kelas II Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-

Falah Ngawi. Akan diambil 12 peserta didik sebagai

sampel dari implementasi pendidikan karakter tanggung

jawab di sekolah.

1. Metode pengumpulan data

a. Observasi

Observasi maupun pengamatan digunakan adalah sebagai teknik

pengumpulan data yang mempunyai ciri yang lebih spesifik dari

teknik pengumpulan data (wawancara) yaitu tidak harus selalu

berkomunikasi secara verbal terhadap objek yang diteliti. Observasi

adalah suatu proses atau objek dengan maksud untuk merasakan dan

kemudian paham akan pengetahuan dari sebuah fenomena yang

11
berdasarkan pada pengetahuan maupun gagasan yang sudah diketahui

sebelumnya, untuk mendapatkan segala informasi yang akan

dibutuhkan dalam melanjutkan suatu penelitian.

b. Wawancara

Wawancara merupakan teknik yang dilakukan dengan percakapan

oleh dua orang atau lebih untuk memperoleh informasi atau data yang

akan digunakan. Apabila peneliti ingin melakukan penelitian langkah

pertama adalah melakukan pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang diteliti, peneliti akan mengetahui lebih dalam hal-

hal tentang responden dengan cara merekam kemudian

menuliskannya kembali.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data maupun

informasi yang dilakukan untuk menyediakan bukti berupa media

cetak maupun gambar yang akurat dari pencatatan berbagai sumber

informasi resmi, tulisan, media cetak, buku, dan undang-undang.

2. Teknis analisis data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara sebagai data dari

catatan lapangan, dan dokumentasi dengan menyusun, mengorganisasikan

data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

12
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri maupun orang lain.13

Teknis analisis data penelitian kualitatif yaitu data yang bersifat

induktif berdasarkan fakta-fakta yang telah ditemukan di lapangan dan

dikontruksikan menjadi sebuah hipotesis atau teori. Metode kualitatif

digunakan sebagai bahan untuk mendapatkan data yang lebih mendalam,

suatu data yang mengandung isi dan makna. Makna adalah data yang

sebenarnya, data yang pasti merupakan nilai di balik data yang nampak.

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan pemaparan susunan sebuah

gambaran secara sistematis yang saling terikat satu sama lain. Yang terdiri

dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Bagian awal

berisi sampul, halaman judul, surat pernyataan, surat persetujuan,

pengesahan, motto, persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar

tabel, daftar gambar, daftar lampiran, pedoman transliterasi Arab-Latin. Pada

bagian isi terdapat empat BAB:

1. Bab I Pendahuluan, yang di dalamnya meguraikan tentang : latar

belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode

penelitian, dan sistematika pembahasan.

2. Bab II Landasan Teoritik dan Telaah Pustaka, yang menguraikan

tentang : Pengertian Pendidikan karakter, dan tanggung jawab di sekolah.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,


13

2011), hlm 147.

13
3. Bab III Temuan Penelitian, yang menguraikan tentang : Gambaran

umum MI Al-Falah Ngawi, letak geografis, sejarah pendirian, struktur

organisasi visi, misi, dan tujuan, data pendidik, data siswa-siswi kelas 2

MI Al-Falah Ngawi, data kegiatan kesiswaan, dan deskripsi data yang

diperoleh diakhir penelitian.

4. Bab IV Pembahasan, yang menjelaskan tentang hasil dari penelitian

yang merupakan jawaban terhadap rumusan masalah yang telah

dikemukakan sebelumnya.

5. Bab V Penutup, yang berisi meliputi kesimpulan dan saran.

Bagian akhir pada proposal penelitian yaitu rujukan pustaka yang

menunjukkan referensi pokok yang dijadikan rujukan utama dalam

penelitian dan bersifat sementara.

H. Rencana Daftar Isi Skripsi

Bagian Awal

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PENGESAHAN

MOTTO

HALAMAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK

14
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

PEDOMAN TRANSLITERASI

Bagian Isi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Fokus Penelitian

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan penelitian

E. Manfaat penelitian

F. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

2. Kehadiran peneliti

3. Lokasi penelitian

4. Sumber data

5. Proses pengumpulan data

6. Analisis data

7. Pengecekan keabsahan temuan

8. Tahapan-tahapan penelitian

G. Sistematika Pembahasan

15
BAB II : LANDASAN TEORITIK ATAU TELAAH PUSTAKA

BAB III : TEMUAN PENELITIAN

a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

b. Deskripsi Data

BAB IV : PEMBAHASAN

BAB V : PENUTUP

a. Kesimpulan

b. Saran

Bagian Akhir

Daftar Rujukan

Lampiran

Riwayat Hidup

Daftar Pustaka

Tim Direktorat Pendidikan Madrasah. Wawasan Karakter Dalam Islam.(Jakarta:


Direktorat Pendidikan Madrasah Kementrian Agama, 2010), hal 9-10.

Jauhar Fuad, “Pendidikan Karakter Dalam Pesantren Tasawuf,” Jurnal Pemikiran


Keislaman 23, no. 1 http:
ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/tribaktiarticle/view/, hal 13.

16
Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam.(Bandung: Pustaka Setia, 2009) hal. 11

UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003

Intan Rahmaannisa Putri, “Implementasi Pendidikan Karakter Pada Peserta Didik


Kelas IV SD Margadana 8 Kota Tegal”, (Semarang: Universitas
Negeri Semarang, 2019)

Saiful Fahmi, “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Budaya Sekolah”, Skripsi,


(Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun
2020).

Nia Muhidatul Hasanah, “Peran Guru Kelas Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Kelas V Mata Pelajaran Matematika MI Al-Falah Ngawi Tahun
Pelajaran 2021/2022”, Skripsi, (Ngawi:IAI Ngawi)

Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya 2012), h. 41

T. Ramli. 2003. Pendidikan Karakter. Bandung: Angkasa

Kurniasih dan Sani dalam Yaumi, muhammad. 2014. Pendidikan Karakter:


Landasan, Pilar, dan Implementasi. Jakarta : Prenada Media
Group

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm 9

Suharsimi Arikunto, Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada, 2002) hal. 88

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,


2011), hlm 147

(Roger:2003) Dalam Perspektif Ilmu Pendidikan -Vol. 16 Th VIII Oktober 2007

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi dilengkapi dengan metode R&D, cet Ke- 24
(Bandung; Alfabeta,2017) hlm 8.

17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm 147.

18

Anda mungkin juga menyukai