DISERTASI
OLEH:
CITTRA JUNIARNI
NIM: DMP. 16.140
PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
PASC ASARJANA
Jl. Arif Rahman Hakim Telanaipura Jambi, Telp. (0741) 60731
Fax. (0741) 60548 e-mail: ppsiainsts@yahoo.com
NOTA DINAS
Promotor Co-Promotor
Cittra Juniarni
NIM. DMP. 16.140
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
PASC ASARJANA
Jl. Arif Rahman Hakim Telanaipura Jambi, Telp. (0741) 60731
Fax. (0741) 60548 e-mail: ppsiainsts@yahoo.com
iv
Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, SS., M. Ag
NIP. 19671021 199503 1001
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
PASC ASARJANA
Jl. Arif Rahman Hakim Telanaipura Jambi, Telp. (0741) 60731
Fax. (0741) 60548 e-mail: ppsiainsts@yahoo.com
Promotor Co-Promotor
Mengetahui,
Wakil Direktur
v
MOTTO
1
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 106
vi
PERSEMBAHAN
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
This research focus describes basically and find out concept of public
relations management which aims to determine how the public relations
management in developing organizational behavior in State Islamic Senior
High Schools in Jambi Province. This research aims to: 1) determine the
necessity of public relations management in developing organizational
behavior in State Islamic Senior High Schools in Jambi Province. 2)
determine the public relations management in State Islamic Senior High
Schools in Jambi Province. 3) determine the organizational behavior in
State Islamic Senior High Schools in Jambi Province. 4) determine the
public relations management in developing organizational behavior in
State Islamic Senior High Schools in Jambi Province.
The approach used was qualitative descriptive approach. Data
collection techniques were using observation, interview and
documentation. The data analysis was using Miles and Huberman model;
datavalidity technique was using data triangulation.
Results of the research show that public relations management can
be seen from implementation of small-group communication planning,
implementation of special event (special activities of public relations), use
of media, and evaluation of Islamic school program. The organizational
behavior can be seen from the presence of mutual communication by the
community, adjustment on community needs, presence of support from
the community and clear targets.
Conclusion of this research is that public relations management can
develop organizational behavior in State Islamic Senior High Schools in
Jambi Province. Implication of this research is that public relations
management has ability to develop the organizational behavior.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga dapat
menyelesaikan Disertasi ini. Sholawat beriring salam semoga senantiasa tetap
tercurahkan kepada tauladan bagi umat, yakni baginda Rosulullah Muhammad
SAW., karena melalui beliaulah umat manusia dapat memahami dan
mengaktualisasikan ajaran Islam sehingga mencapai kehidupan yang selamat
dan bahagia sebagaimana yang kita harapkan syafa’at beliau di akhirat kelak.
Disertasi yang berjudul “Manajemen Public Relations Dalam
Pengembangan Perilaku Organisasi Pada Madrasah Aliyah Negeri Di
Provinsi Jambi” sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Doktor (S3)
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) pada Pascasarjana
Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dalam
penelitian Disertasi ini, peneliti banyak memperoleh ilmu pengetahuan dan
pengalaman serta halangan dan rintangan. Berkat taufik dan hidayah-Nya serta
bantuan dari berbagai pihak terutama kementrian Agama sebagai
penyelenggara Program Beasiswa 5000 Doktor, dengan bantuan beasiswa ini
akhirnya dapat dapat diselesaikan dengan maksimal. Untuk itu peneliti
mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Kementrian Agama
yang telah memberikan beasiswa kepada saya, dan terimakasih sebesar-
sebarnya kepada:
1. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asyari, MA., Ph.D., yang telah menyediakan
fasilitas selama perkuliahan.
2. Direktur Program Pascasarjana, Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, SS.,
M.Ag., Wakil Direktur Bapak Dr. Badarussyamsi, S.g., MA., yang telah
memberi bantuan berupa kemudahan selama penulis menempuh
pendidikan di Pascasarjana ini.
x
3. Promotor I, Bapak Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd. dan Promotor II, Ibu Dr.
Risnita, M.Pd., yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
membimbing, mengarahkan, mengoreksi, serta memberi petunjuk dalam
penyusunan disertasi ini.
4. Bapak Dr. Kasful Anwar Us, M.Pd dan Bapak Dr. Jalaluddin, M.Pd.I.,
Selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
(MPI) Program Doktoral Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
yang telah membantu dalam penyelesaian disertasi ini.
5. Kepada bapak dan ibu dosen dijajaran civitas Pascasarjana UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, yang telah banyak memberikan ilmu melalui suatu
kegiatan belajar mengajar dengan dasar pemikiran analitis dan
pengetahuan yang lebih baik sehingga terselesainya studi ini.
6. Seluruh staf TU serta karyawan/i yang ada dijajaran civitas Pascasarjana
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, yang telah berupaya dengan cermat
dalam proses administrasi demi terselesainya penyusunan disertasi ini.
7. Seluruh civitas MAN 1 Kota Jambi, MAN 1 Batanghari dan MAN 1 Tebo,
yang telah mengizinkan dan bersedia memberikan informasi-informasi
terkait fokus penelitian yang diangkat dalam penyusunan disertasi ini.
8. Teman-teman seperjuangan Program Doktor MPI Tahun 2016 Kelas
Agresif yang telah banyak memberikan support, motivasi dan dukungannya
di dalam penyusunan dan penyelasian disertasi ini, serta semua pihak yang
tidak bisa peneliti sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan studi ini.
Dengan iringan do’a dan harapan, semoga Allah SWT. senantiasa
melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada mereka semua, yang dengan
jasa-jasanya bisa menghantarkan penulis untuk menyelesaikan studi dan
disertasi ini, serta mendapatkan pahala yang tak terhingga dari Allah, dan
hanya kepada Allah SWT. hendaknya kita berserah diri.
xi
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penelitian ini suatu karya yang
jauh dari sempurna, dari ketidak sempurnaan ini menjadi inspirasi bagi penulis
untuk terus mengembangkan diri, untuk itulah penulis mengharapkan kritik dan
saran untuk kesempurnaan disertasi ini, dan penulis berharap semoga disertasi
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Amiin.
Cittra Juniarni
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN MOTTO.................................................................................. vi
ABSTRACK ............................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 23
C. Fokus Penelitian ........................................................................ 23
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................. 24
1. Tujuan Penelitian ................................................................. 24
2. Kegunaan Penelitian ............................................................ 24
xiii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................ 74
B. Situasi Sosial dan Subjek Penelitian ....................................... 75
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 77
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 80
E. Teknik Analisis Data ................................................................. 83
F. Uji Keterpercayaan Data (Trusthworthines) ............................ 87
G. Rencana dan Waktu Penelitian .............................................. 90
xiv
BAB VPENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 : Program Kerja Rutin Public Relations .......................................... 48
Tabel 2.2: Program Kerja Insidentil Public Relations ..................................... 49
Tabel 2.3: Kategori dan Dimensi Teori ........................................................... 67
Tabel 3.1: Setting Peristiwa yang Diamati ...................................................... 81
Tabel 4.1: Keadaan Luas Tanah Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi...... 98
Tabel 4.2: Keadaan Bangunan Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi ........ 98
Tabel 4.3: Keadaan Luas Tanah dan Bangunan
Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari ........................................... 107
Tabel 4.4: Keadaan Luas Tanah Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo ................ 115
Tabel 4.5: Keadaan Bangunan dan Ruangan MAN 1 Tebo .......................... 115
Tabel 4.6: Kategorisasi Langkah-Langkah Perencanaan
Komunikasi Kelompok Kecil pada MAN 1 di Provinsi Jambi ........ 201
Tabel 4.7: Kategorisasi Sistem Organisasi Public Relations
padaMAN 1 di Provinsi Jambi ........................................................ 202
Tabel 4.8: Kategorisasi Penyelenggaraan Special Event (Kegiatan
KhususMadrasah) pada MAN 1 di Provinsi Jambi........................ 203
Tabel 4.9: Kategorisasi Penggunaan Mediapada MAN 1
di Provinsi Jambi ............................................................................ 205
Tabel 4.10: Kategorisasi Evaluasi Program Madrasah pada MAN 1
di Provinsi Jambi ............................................................................ 206
Tabel 4.11: Kategorisasi Komunikasi Timbal Balik dari Masyarakat
padaMAN 1 di Provinsi Jambi ..................................................... 256
Tabel 4.12: Kategorisasi Menyesuaikan Kebutuhan Masyarakat
padaMAN 1 di Provinsi Jambi ..................................................... 257
Tabel 4.13: Kategorisasi Adanya Dukungan dari Masyarakat
padaMAN 1 di Provinsi Jambi ..................................................... 258
Tabel 4.14: Kategorisasi Tujuan yang Jelas pada MAN 1
di Provinsi Jambi .......................................................................... 259
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan Diserasi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan
0543b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
Huruf
Nama Huruf Latin Keterangan
Arab
xix
ف fā’ f ef
ق qāf q qi
ك kāf k ka
ل lām l el
م mīm m em
ن nūn n en
و wāw w w
هـ hā’ h ha
ء hamzah ` apostrof
ي yā’ Y Ye
C. Tā’ marbūṭah
Semua tā’ marbūtah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata
tunggal ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti
oleh kata sandang “al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab
yang sudah terserap dalam bahasa indonesia, seperti shalat, zakat, dan
sebagainya kecuali dikehendaki kata aslinya.
حكمة ditulis ḥikmah
علّـة ditulis ‘illah
كرامةاألولياء ditulis karāmah al-auliyā’
xx
D. Vokal Pendek dan Penerapannya
----َ--- Fatḥah ditulis A
----َ--- Kasrah ditulis i
----َ--- Ḍammah ditulis u
E. Vokal Panjang
1. fathah + alif ditulis ā
جاهلـيّة ditulis jāhiliyyah
2. fathah + ya’ mati ditulis ā
تـنسى ditulis tansā
3. Kasrah + ya’ mati ditulis ī
كريـم ditulis karīm
4. Dammah + wawu mati ditulis ū
فروض ditulis furūḍ
F. Vokal Rangkap
1. fathah + ya’ mati ditulis ai
بـينكم ditulis bainakum
2. fathah + wawu mati ditulis au
قول ditulis qaul
xxi
H. Kata Sandang Alif + Lam
1. Bila diikuti huruf Qamariyyah maka ditulis dengan menggunakan huruf
awal “al”
القرأن ditulis Al-Qur’ān
القياس ditulis Al-Qiyās
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
2
Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan Berbasis Pada Madrasah (Semarang: Pustaka
Rizki Putra, 2011), hal.11
3
E. Syarifudin, Manajemen Pendidikan (Jakarta: Diadit Media, 2011), hal. 33.
4
Tilaar, H.A.R,, Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madai Indonesia; Strategi
Reformasi Pendidikan Nasional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hal. 169.
1
2
5
UU. RI. No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Asa
Mandiri, 2008), hal. 5.
6
Dean Kruckeberg, The Future of PR Education: Some Recommendations, Journal
Public Relations Review, 2014 (Vol. 24, No.2, pp.235-248), hal. 238.
7
Shahram Gilaninia, et.al., The Impact of Public Relations Performances on Market
Share of Firms: Case Study: Power Battery Manufacturing In Isfahan, Interdisciplinary
Journal Of Contemporary Research In Business (Vol.5, No.5, September 2013), hal. 357.
3
8
Kingsley Agyapong, et.al., Educational Public Relations Functions In Private Tertiary
Universities In Ghana, Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business,
(Vol 4, No. 11, March 2013), hal. 162.
9
Dalam bahasa Inggris disebut dengan The Bad Management
10
Sumantra Ghoshal, Bad Management Theories Are Destroying Good Management
Practices, Academy of Management Learning & Education,(Vol. 4, No. 1, 2005), hal. 75-
91.
4
11
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 468
12
Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Syeikh, Tafsir Ibnu Katsir;
Lubaabut Tafsiir, Jilid 8.4, Penerjemah: M. Abdul Ghoffar dan Abu Ihsan Al-Atsari,
(Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2005), hal. 404-405
13
Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, (Kairo: Daarul Hadits, 2005), hal. 153
5
14
Al-Hafidh Muhammad Abdurrahman al-Mubaarakfuuri, Tuhfatul Ahwadzi Jaami’ at-
Tirmidzi; Jilid 2 No. 6 Tafsir Surat ‘Abasa, Pentahqiq: Rooid bin Shobri, (Jordan: Baitul
Afkaar ad-Dauliyyah, 1995), hal. 75
15
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep, Fenomena,
dan Aplikasinya, (Malang: UMM Press, 2010), hal.11.
16
Husaini Usman, Manajemen, Teori, Praktek Dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), hal.4.
6
17
Heppy El Rais, Kamus lmiah Populer; Memuat Berbagai Kata dan Istilah, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2012), hal. 379
18
Muhammad Rohman dan Sofan Amri, Manajemen Pendidikan; Analisis dan Solusi
Terhadap Kinerja Manajemen Kelas dan Strategi Pengjran yang Efektif, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2012), hal. 2
19
Aan Komariah dan Yati Siti Mulyati, Manajemen Pendidikan; Tim Dosen Administrasi
Pendidikan UPI, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 86
20
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikn Islam,
(Bndung: PT Refika Aditama, 2008), hal. 1
7
21
Komponen penyempurna adalah komponen yang keberadaannya tidak mutlak harus
ada seperti komponen dasar pendidikan Islam (personalia, kesiswaan, kurikulum,
keuangan, sarana prasarana), namun komponen penyempurna ini melengkapi
komponen-komponen dasar untuk mencapai kemajuan suatu lembaga pendidikan.
Komponen-komponen ini harus mendapatkan perhatian manajerial bila suatu lembaga
pendidikan Islam menginginkan kemajuan yang signifikan. Diantara komponen
penyempurna adalah hubungan lembaga dengan masyarakat, layanan, mutu, perubahan
dan konflik. Lihat Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru
Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 20011), hal. 182-183
22
B. Suryobroto, Humas Dalam Dunia Pendidikan; Suatu Pendekatan Praktis,
(Yogyakarta: Mitra Gama Widya, 2010), hal. 12-15
23
Rhenald Kesali, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,
(Jakarta: Grafiti, 1994), hal. 5.
24
B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan... Op Cit., hal. 156
8
25
UU. RI. No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Asa
Mandiri, 2008), hal. 5-6
26
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep, Fenomena,
dan Aplikasinya, (Malang: UMM Press, 2010), hal. 11.
27
Wahyosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah; Tinjauan Teoretik dan
Permasalahannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 165
28
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi; Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), hal. 31.
9
29
Cepi Triatna, PerilakuOrganisasi dalam Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2015), hal. 3-4
10
30
Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, Organizational Behavior; Ninth Edition, (New York,
Mc Grow Hill, 2010), hal. 7. Lihat juga pada Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, Perilaku
Organisasi: Organizational Behavior, Terj. Biro Bahasa Elkemis, (Jakarta: Salemba
Empat, 2014), hal. 6
31
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 250
32
Veithzal Riva’i dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Rajawali
Pers: Jakarta, 2011), hal. 173
11
33
Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, (Kairo: Daarul Hadits, 2005), hal. 89.
34
Moh. Zuhri dkk, Tarjamah Sunan At-Tirmidzi, (Semarang: CV Asy-Syifa’, 2009), hal.
210
12
35
Syamsir Torang, Organisasi & Manajemen: Prilaku, Struktur, Budaya & Perubahan
Organisasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 45
36
Danang Sunyoto dan Burhanudin, Teori Perilaku Keorganisasian, Dilengkapi:
Intervensi Pengembangan Organisasi, (Yogyakarta: Center Of Academic Publishing
Service (CAPS), 2015), hal 3
13
37
Danang Sunyoto dan Burhanudin, Teori Perilaku Keorganisasian, Dilengkapi:
Intervensi Pengembangan Organisasi, (Yogyakarta: Center Of Academic Publishing
Service (CAPS), 2015), hal 5
38
Robbins P. Stephen, Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi Aplikasi; Versi Bahasa
Indonesia, Terj. Hadyana Pujaatmaka, (Jakarta: Prenhallindo, 2011), hal. 25.
14
39
Veithzal Riva’i dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Rajawali
Pers: Jakarta, 2011), hal. 171
40
Obs.1.1/KMKJ/07.05.18
41
Ww.1.1/WB.Hum.KJ/08.05.18
15
42
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
16
43
Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19
44
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
45
Ww.1.1/WB.Hum.KJ/08.05.18
17
46
Obs.1.1/KMKJ/07.05.18
47
Ww.2.1/WB.Hum.B/19.05.18
18
48
Ww.2.3/KMB/28.01.19
19
masuk. Hal ini menurut peneliti akan membuat para calon siswa dan
orang tua siswa kesulitan untuk mencari lokasi menuju MAN 1 Batanghari
yang mana menurut informasi dari kepala madrasah, bahwa siswa MAN 1
Batanghari tidak hanya berasal dari Batanghari saja akan tetapi ada juga
yang berasal dari luar Kabupaten Batanghari diantaranya Kabupaten
Bungo dan Sarolangun. Menurut peneliti hal ini dapat menjadi salah satu
kendala madrasah untuk mengembangkan sayap kerjasama eksternal
sebagai lembaga ke wilayah yang lebih luas.49
Ketiga: Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo merupakan madrasah
tertua atau madrasah yang pertama kali berdiri di Kabupaten Tebo.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan ternyata MAN 1
Tebosudah melaksanakan program kegiatan manajemen public relations
yaitu: 1) Penyelenggaraan Special Event (Kegiatan Khusus Public
Relations) di MAN 1 Tebo yaitu: meliputi a) publikasi: (seminar,
pertemuan, pameran, school visit, home visit, group discustion); b) sosial
kemasyarakatan: Bakti sosial, peringatan hari besar Islam (PHBI),
peringatan hari besar nasional; (sosial kemasyarakatanberupa tari Klik
Klang, peringatan hari besar Islam (PHBI), bakti sosial yang dilaksanakan
dalam bentuk penggalangan dana untuk dana santunan setiap ada
bencana alam seperti peduli gempa sunami palu dan Donggala, musibah,
sakit, semuanya ada santunan. Jika bantuan bencana alam misalnya
tsunami ada santunan hingga keluar kota dan c) jaringan kemitraan
berupa bekerjasama dengan lembaga Ganesa Operation (GO), perguruan
tinggi, Badan Narkotika Nasional (BNN), puskesmas, penyuluhan dari
Polres, Saka Kencana (Pramuka), PT. Indihome/PT. Telkomsel. Adapun
peralatan dalam penyelenggaraan special event (kegiatan khusus
madrasah) di MAN 1 Tebo memakai alat digital, kamera video shoting
(untuk pembuatan you tube), infokus, LCD, microphone atau pengeras
suara, sound sistem dan lain-lain. 2) PenggunaanMedia di MAN1 Tebo.
a) media cetak: meliputi brosur, koran (koran Bute (Bungo Tebo) Ekspres,
49
Obs.2.1/KMB/14.05.18
20
50
Ww.3.1/WB.Hum.T/24.05.18
21
51
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
52
Ww.3.1/WB.Hum.T/24.05.18
53
Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19/ Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19/ Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
22
54
Obs.1.5/PMPR.KJ/26.01.19
55
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
56
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18/ Obs.2.1/LKMB/14.05.18/ Obs.3.1/LKMT/21.05.18
57
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18/ Obs.2.1/LKMB/14.05.18
58
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
59
Obs.2.1/LKMB/14.05.18
23
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan berbagai permsalahan yang dikemukakan pada latar
belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengapa manajemen public relations belum mampu dalam
pengembangan perilaku organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri di
Provinsi Jambi?
2. Bagaimana manajemen public relations organisasi pada Madrasah
Aliyah Negeri di Provinsi Jambi?
3. Bagaimana perilaku organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri di
Provinsi Jambi?
4. Bagaimana manajemen public relations dalam pengembangan perilaku
organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri di Provinsi Jambi?
C. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini dengan mendeskripsikan secara mendalam
bagaimana langkah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
evaluasi program kegiatan manajemen public relations dalam
pengembangan perilaku organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri di
Provinsi Jambi (Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi, Madrasah Aliyah
Negeri 1 Batanghari dan Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo).
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan menambah wacana
keilmuan terutama di bidang manajemen public relations dalam
pengembangan perilaku organisasi pada MadrasahAliyah Negeri di
Provinsi Jambi
a. Secara Teoritis
Dengan penelitian ini dapat melahirkan sumbangan pemikiran baru,
terkait dengan manajemen public relations dalam pengembangan perilaku
organisasi. Adapun manfaat dan kegunaan dari penelitian ini, adalah:
1) Adanya kajian ilmiah terkait manajemen public relations dalam
pengembangan perilaku organisasi.
2) Menghasilkan temuan subtantif maupun formal, sehingga menambah
wacana baru dalam tataran manajemen public relations dalam
pengembangan perilaku organisasi.
3) Memberikan informasi profetik terkait manajemen pendidikan,
khususnya dalam hal public relations pada Manajemen Pendidikan
Islam (MPI).
b. Secara Praktis
Adapun kegunaan secara praktis dari hasil penelitian ini adalah:
25
A. Landasan Teori
1. Manajemen Public Relations
Setiap kegiatan dalam organisasi membutuhkan manajemen, begitu
juga dalam kegiatan public relations di madrasah atau lembaga
pendidikan. Manajemen banyak diartikan sebagai ilmu dan seni untuk
mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain. Ini berarti manajemen hanya
dapat dilaksanakan apabila dalam pencapaian tujuan tersebut tidak hanya
dilakukan seseorang tetapi juga dilakukan lebih dari seorang dalam
pencapaian tujuan.60
Kata manajemen berasal dari bahasa Latin yakni dari kata manus
yang berarti tangan, dan a gere yang berarti melakukan, kemudian
digabung menjadi kata manager yang artinya menangani. Lalu
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to
manage, dan dalam bentuk kata benda menjadi management, adapun
dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen yang berarti pengelolaan.61
Manajemen diartikan sebagai suatu penggunaan sumber daya secara
efektif untuk mencapai suatu sasaran.62 Istilah manajemen mengacu
kepada proses pelaksanaan aktivitas yang diselesaikan secara efisien
dengan dan melalui pendayagunaan orang lain. Hal ini sejalan dengan
batasan yang dikemukakan Donelly, Gibson dan Ivan Cevich yang dikutip
oleh Rohman manajemen sebagai suatu proses di mana sebagai usaha
individu dan kelompok dikoordinasikan untuk mencapai tujuan bersama. 63
60
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep, Fenomena,
dan Aplikasinya, (Malang: UMM Press, 2010), hal.11.
61
Husaini Usman, Manajemen, Teori, Praktek Dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), hal.4.
62
Heppy El Rais, Kamus lmiah Populer; Memuat Berbagai Kata dan Istilah, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2012), hal. 379
63
Muhammad Rohman dan Sofan Amri, Manajemen Pendidikan; Analisis dan Solusi
Terhadap Kinerja Manajemen Kelas dan Strategi Pengjran yang Efektif, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2012), hal. 2
26
27
64
Aan Komariah dan Yati Siti Mulyati, Manajemen Pendidikan; Tim Dosen Administrasi
Pendidikan UPI, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 86
65
Mukhtar, H., Risnita, D., & Darwani, H., Benchmarking Leadership In Lecturers’careers
Development Of Private Islamic Higher Education In Jambi Province. International
Journal of Research Granthaalayah, ISSN 2350-0530 (Online), ISSN 2394-3629 (Print),
Volume. 6 (11), 2018, p. 140.
66
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikn Islam,
(Bndung: PT Refika Aditama, 2008), hal. 1
28
67
Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan Berbasis pada Madrasah, (Semarang: Pustaka
Rizki Putra, 2011), hal. 8
68
George R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, Penerjemah J. Smith, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009), hal. 15
69
Komponen penyempurna adalah komponen yang keberadaannya tidak mutlak harus
ada seperti komponen dasar pendidikan Islam (personalia, kesiswaan, kurikulum,
keuangan, sarana prasarana), namun komponen penyempurna ini melengkapi
komponen-komponen dasar untuk mencapai kemajuan suatu lembaga pendidikan.
Komponen-komponen ini harus mendapatkan perhatian manajerial bila suatu lembaga
pendidikan Islam menginginkan kemajuan yang signifikan. Diantara komponen
penyempurna adalah hubungan lembaga dengan masyarakat, layanan, mutu, perubahan
dan konflik. Lihat Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru
Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007), hal. 182-183
70
B. Suryobroto, Humas Dalam Dunia Pendidikan; Suatu Pendekatan Praktis,
(Yogyakarta: Mitra Gama Widya, 2010), hal. 12-15
29
71
Rhenald Kesali, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,
(Jakarta: Grafiti, 1994), hal. 5.
72
John Tondowidjojo, Dasar-Dasar Public Relations, (Jakarta: Grasindo, 2004), hal. xiv
73
B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan... Op Cit., hal. 156
74
UU. RI. No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Asa
Mandiri, 2008), hal. 8-10
30
Kata ma’rufan dalam bahasa ushul fiqih berarti kebaikan yang dinilai
oleh masyarakat sekitar. Sedangkan dalam penafsiran Ibn Katsir, berarti
kebaikan dalam rangka menjalin persaudaraan.79 Maka untuk menjalin
komunikasi public relations yang baik, seorang praktisi harus bisa
menyesuaikan komunikasinya dengan keadaan masyarakat tersebut dan
dilakukan dengan lemah lembut.
b. Menyapa dengan ekspresi wajah tersenyum
Para praktisi public relations harus berusaha menarik simpati
masyarakat dan juga berusaha tidak menjadikan image yang negatif
75
Cdr. Nav. Karadeniz Mustafa, The Comparison Of Public Relations And Advertisement
Activities In A Successful Marketing Management. Which One Should Be In Forefront?,
(Journal of Naval Science and Engineering, (2009, Vol. 5 , No.2, pp. 43-54), hal. 43.
76
Rachmat Kriyantono, The Situational Theory of the Publics in an Ethnography
Research: Identifying Public Response to Crisis Management, (International Journal of
Business and Social Science, Vol. 3 No. 20 (Special Issue – October 2012), hal. 124.
77
Rachmat Kriyantono, The Situational...Op Cit., hal. 124.
78
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 77
79
Abu al-Fida' Isma'il ibn Umar al-Dimasqa, Tafsir al-Qur'an Adzim, juz 2, (Mauqi'u al-
Islam: Dalam Software al-Maktabah al-Syamilah, 2005), hlm. 215
31
Penjelasan ayat dan hadits ini tertulis juga dalam kitab Tuhfatul
Ahwadzi Jaami’ at-Tirmidzi yang berbunyi: Menampakkan wajah manis
dihadapan seorang muslim akan meyebabkan hatinya merasa senang
80
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 468
81
Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Syeikh, Tafsir Ibnu Katsir;
Lubaabut Tafsiir, Jilid 8.4, Penerjemah: M. Abdul Ghoffar dan Abu Ihsan Al-Atsari,
(Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2005), hal. 404-405
82
Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, (Kairo: Daarul Hadits, 2005), hal. 153
32
ْٱّلل َو ۡل َيقُولُوا
َ َّ ْض َعفًا خَافُواْ َعلَ ۡي ِه ۡم فَ ۡل َيتَّقُوا
ِ ش ٱلَّذِينَ لَ ۡو تَ َر ُكواْ ِم ۡن خ َۡل ِف ِه ۡم ذُ ِري اَّة
َ َو ۡل َي ۡخ
٩ سدِيدًا َ قَ ۡو اٗل
Artinya: dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.
oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar. (Q.S. An
Nisaa’ (4): 9).84
83
Al-Hafidh Muhammad Abdurrahman al-Mubaarakfuuri, Tuhfatul Ahwadzi Jaami’ at-
Tirmidzi; Jilid 2 No. 6 Tafsir Surat ‘Abasa, Pentahqiq: Rooid bin Shobri, (Jordan: Baitul
Afkaar ad-Dauliyyah, 1995), hal. 75
84
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya... Op Cit., hal. 78
85
Shihab al-Din al-Alusi, Tafsir Ruh al-Ma‟ani, juz 3, (Mauqi‟u al-Tafasir: Dalam Software
al-Maktabah al-Syamilah, 2005), hal. 444
33
86
Griffin Ricky W, Management, (Boston New York, 2005), hal. 589
87
George Jenniver M., Gareth R. Jones, Understanding and Managing Organizational
Behavior, sixth edition, (Person Education Inc, USA, 2012), hal. 403
88
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Remaja
Rosdakarya: Bandung, 2011), hal. 145
89
Gibson James L., John M. Ivancevich, et., all, Organization Behavior, Structure,
Processes, (McGraw-Hill Irwin, New York, America, 2012), hal. 432
90
Robbins Stephen P, Perilaku Organisasi (terjemahan), (Erlangga: Jakarta, 2012), hal.
146
34
Feedback
91
R. Wayne Pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi; Starategi Meningkatkan
Kinerja Perusahaan, Penerjemah: Dedy Mulyana, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), hal. 189-198
36
94
Inger l. Stole, Philanthropy as Public Relations: A Critical Perspective on Cause
Marketing, (International Journal of Communication 2 (2009), 20-40
95
Fones-Wolf, E. Waves of Opposition: Labor and the Struggle for Democratic Radio.
(Urbana: University of Illinois Press, 2016), hal. 34.
96
McChesney, R. Telecommunications, Mass Media, and Democracy: The Battle for the
Control of U.S. Broadcasting, 1928-1935, (New York: Oxford University Press, 1993), hal.
51.
97
Nickolas George Makharashvili, Main Aspects of Function and Organizational Role of
Public Relations, (Journal of Business, 1(2):53-56,2012 ISSN:2233-369X), hal. 53.
98
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep, Fenomena,
dan Aplikasinya, (Malang: UMM Press, 2010), hal. 11.
99
Wahyosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah; Tinjauan Teoretik dan
Permasalahannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 165
39
pendidikan baik umum maupun Islam tidak terlepas dari manajemen, dan
begitu juga manajemen tidak mungkin berjalan sebagaimana yang
diharapkan tanpa adanya public relations.
Adapun bentuk model yang representatif dalam kajian ini
menggunakan model Alison Theaker sebagai berikut:
Organisation
Behaviour
100
Alison Theaker, The Public Relations Handbook, (USA and Canada: Routledge;
Taylor & Pracis, 2004), hal. 68
101
Ibid, hal. 70
40
102
Ibid, hal. 381-385
41
103
Patrick Jackson, Stacey Smith, and Fran R. Stansberry, Public Relations Practices,
7th ed. (Upper Saddle River, NJ: Pearson, 2006), hal. 15.
104
James E. Grunig and Todd Hunt, Managing Public Relations (New York: Holt,
Rinehart & Winston, 1994).Hal. 6
42
105
James E. Grunig and Todd Hunt, Managing Public Relations (New York: Holt,
Rinehart & Winston, 1994). Hal. 117
106
Wilcox, D.L., Ault, P.,dan Agee, W. K.,Public Relations: Strategies and Tactics, Edisi
keempat, (New York: Harper Collin College Publishers, 1995), Hal. 6
43
107
McElreath, M. P. Managing Systematic and Ethical Public Relations, (Madison,
Wisconsin: Brown & Benchmark, 1993), Hal.12
44
108
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep,
Fenomena, dan Aplikasinya, (Malang: UMM Press, 2010), hal. 96
45
Assesement (Analisis)
- Kebutuhan Sekolah
- Situasi Masyarakat (Lingk.)
109
Sri Minarti, Manajemen Sekolah; Mengelola Lembaga Pendidikan secara Mandiri,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 293-294
46
Perencanaan Kegiatan
(Kajian Potensi dan
Alternatif Kegiatan)
110
Frank Jefkins, Public Relatios, Terjemah. Haris Munandar, (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 1995), hal. 50.
47
harus dikerjakan dan waktu yang dikerjakan; (4) untuk menentukan daya
dukung perusahan.111
Sedangkan cakupan perencanaan humas meliputi:
1) Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program
2) Melakukan identifikasi khalayak penentu
3) Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menetukan strategi yang akan
dipilih
4) Dan memutuskan strategi yang akan digunakan.112
Dapat dipahami bahwa tujuan dari adanya perencanaan program
public relations dan cakupannya sebagaimana yang disebutkan di atas
adalah untuk mengukur sejauhmana program public relations berjalan
atau tidak.
111
Morissan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, (Jakarta:
Kencana, 2015, hal. 152.
112
Scott M. Cultp, et, al, Effective Public Relations, Terjemah. Tri Wibowo, (Jakarta:
Kencana, 2009), hal. 373.
113
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep,
Fenomena, dan Aplikasinya, (Malang: UMM Press, 2010), hal. 100-103
48
114
Agustinus Hermino, Asesemen Kebutuhan Organisasi Persekolahan: Tinjauan
Perilaku Organisasi Menuju Comprehensive Multilevel Planning,(PT. Gramedia: Jakarta,
2013), hal. 188-190
115
Agustinus Hermino, Asesemen Kebutuhan Organisasi Persekolahan: Tinjauan
Perilaku Organisasi Menuju Comprehensive Multilevel Planning,(PT. Gramedia: Jakarta,
2013), hal. 104
52
116
Morissan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, (Jakarta:
Kencana, 2015), hal. 208
117
Rosadi Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi; Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grapinndo Persada, 2016), hal. 218
118
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis,
(Bandung: PT. Remaja karya, 2009), hlm.8
53
119
Benita Steyn and Estelle De Beer, Strategic Role of Public Relations in The Process of
‘Integrated Reporting’ An Exploratory Study, (International Journal of Sinergie, n. 88,
Maggio-Agosto 2012, pp. 53-72, ISSN 0393-5108), hal. 54.
120
Marno, Islam by Managemen and Leadership. (Jakarta: Lintas Pustaka Publisher,
2007), hal. 161-162
54
121
Wayan Nurkancana dan P.P.N Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1986), hal. 7
122
Morissan, Manajemen Public Relations… Op Cit., hal. 227.
55
123
Scott M Cutlip, dkk, Effective Public Relations; Merancang dan Melaksanakan
Kegiatan Kehumasan Dengan Sukses. Edisi Kedelapan. Alih Bahasa Ch. Renata V.H.
Pohan, (Jakarta: INDEKS Kelompok Gramedia, 2005), hlm. 337
124
Soekarto Indrafachrudi, Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dan Masyarakat,
(Malang: IKIP Malang, 1994), hal. 138-139
125
F. Rahmadi, Public Relations dalam Teori danPraktek (Jakarta: PT Gramedia, 1996),
hal. 114.
126
Slameto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1988), hal. 15.
56
2. Perilaku Organisasi
Manusia adalah makhluk organisasional karena sejak lahir
manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Organisasi
dibentuk untuk kepentingan manusia (antroposentris), organisasi
sebenarnya diciptakan untuk orang, bukan orang untuk organisasi.
Manusia harus memperalat organisasi, bukan diperalat organisasi.
Manusia jangan sampai diperbudak organisasi, tetapi manusia harus
memperbudak organisasi. Organisasi bukan tujuan, melainkan sebagai
alat bagi manusia untukmencapai tujuan. 128
Menurut W. Jack Duncan yang dikutip oleh Wahjosumidjo
mendifinisikan organisasi adalah satu kebersamaan dan interaksi serta
saling ketergantungan individu-individu yang bekerja ke arah tujuan yang
bersifat umum dan hubungan kerja samanya telah diatur sesuai dengan
struktur yang telah ditentukan. Pada buku yang sama Wahjosumidjo juga
mengutip pendapat Schermerhorn menyatakan organisasi ialah kumpulan
127
Colin Coulson, Public Relation: Pedoman Praktis untuk PR, (Jakarta: Bumi Aksara,
2002), hal. 213.
128
Husaini Usman, Manajemen Teori Praktik & Riset Pendidikan, (Bumi Aksara: Jakarta,
2008), hal. 139-140
57
129
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya, (Jakarta: PT. RajagrafindoPersada, 2008), hal. 60
130
Danang Sunyoto dan Burhanudin, Teori Perilaku Keorganisasian, Dilengkapi:
Intervensi Pengembangan Organisasi, (Yogyakarta: Center Of Academic Publishing
Service (CAPS), 2015), hal. 2
58
131
Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, Organizational Behavior; Ninth Edition, (New York,
Mc Grow Hill, 2010), hal. 7. Lihat juga pada Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, Perilaku
Organisasi: Organizational Behavior, Terj. Biro Bahasa Elkemis, (Jakarta: Salemba
Empat, 2014), hal. 6
132
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 250
133
Veithzal Riva’i dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Rajawali
Pers: Jakarta, 2011), hal. 173.
59
134
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 420
60
135
Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, (Kairo: Daarul Hadits, 2005), hal. 89.
136
Moh. Zuhri dkk, Tarjamah Sunan At-Tirmidzi, (Semarang: CV Asy-Syifa’, 2009), hal.
210
61
137
Cepi Triatna, PerilakuOrganisasi dalam Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2015), hal. 3-4
138
Syamsir Torang, Organisasi & Manajemen: Prilaku, Struktur, Budaya & Perubahan
Organisasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 45
139
Danang Sunyoto dan Burhanudin, Teori Perilaku Keorganisasian, Dilengkapi:
Intervensi Pengembangan Organisasi, (Yogyakarta: Center Of Academic Publishing
Service (CAPS), 2015), hal. 3
62
Tingkat
Tingkat Organisasi
Kelompok
Tingkat
Individu
140
Ibid., hal. 5
63
141
Robbins P. Stephen, Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi Aplikasi; Versi Bahasa
IndonesTerj. Hadyana Pujaatmaka, (Jakarta: Prenhallindo, 2011), hal. 27
64
individual sering dikatakan bahwa para manajer itu, tidak seperti orang
tua, harus bekerja dengan orang-orang yang telah berumur, bukan sejak
kecil. Artinya, orang ini telah mendapat didikan dan pengalaman dari
orang-orang lain yang berhubungan dengannya sebelumnya. Hal ini untuk
menegaskan bahwa orang tersebut masuk ke dalam organisasi atau
perusahaan masing-masing dengan karakteristik tertentu yang akan
mempengaruhi perilakunya di tempat kerja. Lebih jelas dapat disebutkan
di sini, karakter-karakter tersebut di antaranya adalah karakteristik pribadi
atau biografik, ciri kepribadian, persepsi, nilai-nilai dan sikapnya, motivasi,
dan tingkat kemampuannya dalam menilai.142
Tingkat kelompok adalah perilaku orang-orang dalam sebuah
kelompok itu berbeda atau lebih dari sekedar menjumlahkan perilaku
perseorangan dalam caranya masing-masing. Oleh karena itu, langkah
berikutnya untuk lebih mengerti tentang perilaku organisasi adalah
mempelajari perilaku kelompok. Kita perlu mengerti mengenai dinamika
perilaku kelompok, di mana orang-orang dalam kelompok itu dipengaruhi
oleh corak perilaku yang diharapkan atau menjadi standar yang diterima
kelompok. Kita perlu mengerti pula mengenai corak komunikasi, proses
pembuatan keputusan kelompok, tipe-tipe kepemimpinan, kekuatan dan
politik, hubungan antar kelompok, dan tingkatan konflik yang semuanya
akan mempengaruhi perilaku kelompok. 143
Tingkat organisasi adalah perilaku organisasi mencapai
kompleksitas tertinggi jika kita menambahkan pengaruh struktur formal ke
dalam pengertian sebelumnya tentang perilaku individual dan perilaku
kelompok. Sama dengan pengertian bahwa kelompok itu lebih dari
sekedar menjumlahkan perilaku anggota-anggtotanya, organisasi juga
lebih dari sekedar menjumlahkan perilaku kelompoknya. Desain struktur
142
Robbins P. Stephen, Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi Aplikasi; Versi Bahasa
Indonesia, Terj. Hadyana Pujaatmaka, (Jakarta: Prenhallindo, 2011), hal. 25. Lihat juga
pada Makmuri Muchlas, Perilaku Organisasi, (Yogyakarta: Gadja Mada University Press,
2005), hal. 46
143
Robbins P. Stephen, Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi Aplikasi; Versi Bahasa
IndonesTerj. Hadyana Pujaatmaka, (Jakarta: Prenhallindo, 2011), hal. 27
65
144
Ibid.,, hal. 26
66
145
Veithzal Riva’i dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Rajawali
Pers: Jakarta, 2011), hal. 171
146
Ibid., hal. 172-173
67
NO KATEGORI DIMENSI
147
Lukiati Komala, Konstruksi Makna Public Relations Profesional oleh Praktisi Public
Relations Studi Fenomenologi Tentang Konstruksi Makna PR Profesional oleh Praktisi di
Pemerintahan, Bumn, dan Perusahaan Swasta di Bandung Dan Jakarta, Disertasi,
Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung, 2013.
68
148
Amin Haris, Implementasi Program Public Relations dalam Pencitraan Perguruan
Tinggi (Studi Multikasus pada Tiga Perguruan Tinggi Di Kota Wisata Indrayana),
Disertasi, Program Studi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas
Negeri, Malang, 2011.
69
149
Sri Erwini Christine,Kontribusi Kepemimpinan Visioner Dan Gaya Komunikasi Kepala
Sekolah Serta Komitmen Guru Terhadap Praktek Perilaku Keorganisasian-
Kewarganegaraan (Organizational Citizenship Behavior) (OCB) Guru Pada SMAN Se-
Wilayah 2 Bogor, Disertasi, Universitas Pendidikan Indonesia. 2014.
150
Brahim, Manajemen Perilaku Organisasi Madrasah pada Madrasah Ibtidaiyah ( MI )
Hidayatul Qur’an Leses Manisrenggo Klaten Tahun 2016/2017. Disertasi, Program Studi
70
152
Ron Prindle,A Public Relations Role in Brand Messaging. International Journal of
Business and Social Science,United States of America, Vol. 2 No. 18, October 2011, hal.
32-36
153
Fred Luthans, The Need For and Meaning of Positive Organizational Behavior,
International Journal, Journal of Organizational Behavior, Department of Management,
University of Nebraska, Lincoln, AS., Vol. 23, 2012, hal. 695–706.
72
154
Daniel Olguín, Benjamin N. Waber, et.all., Sensible Organizations: Technology and
Methodology for Automatically Measuring Organizational Behavior. International Journal,
IEEE Transactions On Systems, Man, And Cybernetics, Vol. 39, No. 1, 2009, hal. 43-55
73
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
155
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2016), hal. 8
156
Ibid., 14
74
75
dilakukan pada kondisi yang alamiah dan juga berdsarkan objek yang
alamiah. Objek alamiah adalah objek yang berkembng apa adanya, tidak
dimanipulasi oleh penelitian dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi
dinamika pada objek tersebut.157
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus,
dipilihnya studi kasus sebagai rancangan penelitian karena peneliti
beranggapan bahwa penelitian ini akan lebih mudah dijawab dengan studi
kasus, dengan alasan: (1) studi kasus dapat memberikan informasi
penting mengenai hubungan antara variabel serta proses-proses yang
memerlukan penjelasan dan pemahaman yang lebih luas, (2) studi kasus
memberikan kesempatan untuk memperoleh wawancara mengenai
konsep-konsep dasar perilaku manusia, dengan melalui penyelidikan
intensif, peneliti dapat menemukan karakteristik dan hubungan-hubungan
yang mungkin tidak di duga sebelumnya, (3) studi kasus dapat menyajikan
data-data dan temuan yang sangat berguna sebagai dasar untuk
membangun latar permasalahan bagi perencanaan penelitian yang
mendalam dalam rangka pengembangan ilmu-ilmu sosial.158
Gambaran karakteristik yang dijelaskan tersebut sesuai dari maksud
penelitian ini, karena yang diamati adalah bagaimana manajemen public
relations dalam pengembangan perilaku organisasi pada MadrasahAliyah
Negeri di Provinsi Jambi (Studi di MAN 1 Kota Jambi, MAN 1 Batanghari,
dan MAN 1 Tebo).
157
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitati, Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 8
158
Abdul Aziz, Memahami Fenomena Sosial Melalui Studi Kasus: Kumpulan Materi
Pelatihan Metode Kualitatif, (BMPTSI Wilayah VII Jawa Timur, Surabaya, 1998), hal. 6
76
sinergis.159 Selain itu, situasi sosial bisa diartikan sebagai lokasi atau
tempat yang ditetapkan oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Situasi
juga bermakna sebagai keadaan latar atau tempat yang akan menjadi
tempat pelelitian.
Situasi sosial dalam penelitian ini dilakukan pada tiga wilayah di
Provinsi Jambi yakni wilayah tengah, selatan dan barat dengan
memfokuskan pada tiga lokasi penelitian yaitu studi di MAN 1 Kota Jambi,
MAN 1Batanghari, dan MAN 1 Tebo yang mana pemilihan situasi sosial ini
atas pertimbangan a) rasional, praktis, dan ekonomis; b) telah
terlaksananya manajemen public relations dalam pengembangan perilaku
organisasi; c) status madrasah terakreditasi sama-sama (A); d) madrasah
adalah madrasah yang tertua dimasing-masing kota dan kabupatennya
akan tetapi disetiap tahun jumlah siswa terus meningkat e) secara
keseluruhan masalah yang diteliti belum diteliti orang lain; f) ketersediaan
akses data/informan bagi penulis.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah bagian dari informan sebagai sumber
utama dalam menggali data. Dalam penelitian ini, sebagai subjek untuk
memperoleh sumber data adalah sosok yang memiliki otoritas
pengetahuan secara langsung dalam melaksanakan manajemen public
relations dalam pengembangan perilaku organisasipada Madrasah Aliyah
Negeri di Provinsi Jambi.
Peranan informan dapat dikatakan sebagai sumber informasi yang
dapat memberikan informasi primer yang dibutuhkan peneliti. Oleh karena
itu penetapan informan mutlak dibutuhkan dan dalam konteks ini,
penentuan informan disesuaikan dengan berbagai informasi berdasarkan
permasalahan yang dikaji. Penetapan informan dalam penelitian ini
dilakukan dengan caraporpusive sampling yaitu suatu metode dalam
pemilihan informan berdasarkan karakteristik atau pertimbangan tertentu.
159
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitaf Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2013),
hal. 219
77
160
Sugiono, Op.Cit, 215
161
Djam’an Satori, Metodologi Peneltian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 47
78
162
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011),
hal. 39
163
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi, Tesis Bisnis, (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2008), hal. 42
79
denga fokus penelitian, data yang diperoleh malalui dokumen bersifat hard
data (data keras).164
Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh.165 Adapun
yang menjadi sumber data dalam penelitian ini meliputi: Sumber data
berupa manusia, yaitu Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, Kepala
Tata Usaha, Perwakilan Guru, dan Perwakilan Masyarakat (orang tua
siswa). Dan sumber data berupa dokumen, yaitu semua dokumen terkait
dengan penelitian ini.
164
S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 2003), hal. 55
165
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hal. 107
166
Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi (ed), Metode Penelitian Survey. (Jakarta:
LP3ES, 1994), hal. 192
80
167
Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),
hal. 141
168
Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln, Handbook of Qualitative Research.[USA:
Sage Publication, Inc, 2000]. Terjemahan Indonesia oleh Dariyatno, dkk. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), hal. 495
81
169
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penalitian Sosial-Agama. (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 167
170
Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2016), hal. 46
82
ekstrakurikuler
Kegiatan lainnya: Setting yang dianggap
a. Kegiatan program public relations, perlu akan diambil
masyarakat (orang tua siswa) gambar/ dokumentasinya
4 dalam pertemuan, pembinaan-
pembinaan lainnya
b. Dan hal-hal lain yang ada kaitannya
dengan fokus penelitian.
c. Dokumentasi
Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang
menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti, sehingga akan memperoleh data yang lengkap, sah
dan bukan berdasarkan perkiraan.171 Hasil penelitian juga akan semakin
kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan
seni yang telah ada.172
Hasil observasi atau wawancara akan lebih kredibel/ dapat dipercaya
kalau didukung oleh dokumen yang terkait dengan fokus penelitian. Dalam
penelitian tentangmanajemen public relationsdalam pengembangan
perilaku organisasi ini, peneliti akan menghimpun dokumen-dokumen
mengenai berbagai kegiatan dan momentum atau programmadrasah yang
berkaitan dengan fokus penelitian. Adapun dalam penelitian ini metode
dokumenter digunakan untuk mencari data tentang profil madrasah, visi
misi, program kegiatan madrasah, agenda-agenda dan photo kegiatan
madrasah, letak geografis, struktur organisasi madrasah, struktur
ketatausahaan, sarana dan prasarana pendukung pekerjaan staf dan
dokumen lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
171
Basrowi & Suwandi, Memahami, hal. 158
172
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 83
83
173
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penalitian Sosial-Agama. (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 191
174
M. Djunaidi Ghony dan Almanshur, Metodologi... Op Cit., hal. 274
175
Sugiono, Memahami... Op Cit.,hal. 91
176
Ibid., hal. 92
84
177
Matthew B. Miles dan Machael Huberman, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep
Rohendi Rohedi,(Jakarta: UI Press, 2009), hal. 16
178
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi... Op Cit., hal. 194
85
Pengumpulan
data Penyajian data
Reduksi
data
Kesimpulan:
penarikan/
verifikasi
179
Matthew B. Miles dan Machael Huberman, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep
Rohendi Rohedi,(Jakarta: UI Press, 2009), hal. 18
86
180
Sugiono, Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), hal. 245
181
Jhon W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitaf dan Mixed,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), hal. 275-284
87
182
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2016), hal. 327
88
183
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Alfabeta, 2013), hal. 165-171
184
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur, Metodologi...Op Cit.,hal. 320
185
Lexy J. Moleong, Metodologi...Op Cit.,hal. 330
89
Waka
Humas
Kepala Masyarakat
Informan
pertama Sekolah
OrgOrang
Tua Tua
Siawa
Guru-
Guru
Dokumen
Informan Teknik
Wawancara Observasi
186
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 dan Ww.1.1/WB.Hum.KJ/08.05.18
187
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
188
Ww.1.1/GBA.KJ/26.01.19
91
92
189
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 dan Ww.1.1/WB.Hum.KJ/08.05.18
190
Obs. 1.3/PNM.KJ/11.05.18 dan Ww.1.1/KMKJ/11.05.18
191
Dok.1.2/PMW.KJ/08.05.18
192
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
93
193
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 dan Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
194
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
195
Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
94
196
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
197
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
198
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
95
199
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
96
200
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 dan Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
201
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
97
202
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 dan Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
203
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
204
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 dan Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
98
Tabel 4.1: Keadaan Luas Tanah Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
205
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 dan Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
99
206
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
100
Adapun jumlah siswa pertama saat pendirian MAS Muara Bulian yaitu 12
orang terdiri dari laki-laki 1 orang dan perempuan 11 orang, aktifitas
proses belajar mengajar dilaksanakan pada pagi hari dari jam 07.15 s.d.
13.30. sedangkan angkatan pertama lulusan MAS Muara Bulian yang
sampai selesai/tamat berjumlah 9 orang. Adapun jurusan pertama yang
dibuka yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan jumlah guru sebanyak
sekitar 19 orang lebih. MAS Muara Bulian pertama berdiri menumpang di
SD Komplek Air Panas kemudian pindah kegedung MIS Almuhajirin
komplek Air Panas.207 Saat pertama berdiri MAS Muara Bulian Menginduk
ke MAN Olak Kemang Kota Madya Jambi.208
Selama proses pendirian dari MAS (swasta) Muara Bulian sampai
sekarang menjadi MAN Muara Bulian (negeri) telah dipimpin oleh
beberapa orang kepala. Adapun nama-nama yang pernah menjabat
sebagai Kepala Madrasah Aliyah Negeri Muara Bulian semenjak Swasta
(MAS) hingga sekarang yaitu :
1. Tahun 1984-1985 oleh Ibrahim HAR, BA
2. Tahun 1985-1993 oleh Dra. Fahrina Elvizar
3. Tahun 1993-2000 oleh Drs. Ibrahim Z
4. Tahun 2000-2003 oleh Drs. H. Muslim MPd
5. Tahun 2003-2006 oleh Drs. Al-Jufri, M.Pd.I
6. Tahun 2006-2009 oleh Drs. A. Kadir, MPd
7. Tahun 2010- sampai sekarang Drs. Raden Akhmad.209
Madrasah Aliyah Muara Bulian resmi dinegerikan berdasarkan
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 244 tahun 1993
tanggal 25 Oktober 1993 dengan Nomor Statistik 312150403030.
Berdasarkan data administrasi MAN Muara Bulian tertulis bahwa
dahulu sebelum pemekaran kabupaten Batanghari MAN Muara Bulian
merupakan salah satu Madrasah Aliyah Negeri yang ada di Kabupaten
Batanghari. Semenjak dinegerikannya maka MAN Muara Bulian
207
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
208
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18 dan Ww.2.2/KMB/19.05.18
209
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
101
210
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
211
Obs.2.3/PNM.B/19.05.18 dan Ww.2.2/KMB/19.05.18
212
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18 dan Obs.2.1/LKMB/14.05.18
102
213
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
214
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
103
NSM : 131115040008
Alamat Madrasah
Jalan : Gajah Mada
Desa/Kel : Teratai
Kecamatan : Muara Bulian
Kabupaten/ Kota : Batanghari
Nomor Telepon : -
Alamat Email : Man1bulian@gmail.com
Kode Pos : 36612215
215
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
104
karya tulis beliau sering muncul diberbagai media berupa opini dan lain-
lain.216
Guru yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Batanghari berjumlah 28 orang, termasuk di dalamnya
kepala madrasah yang mengasuh dibidang studi tertentu, karena jabatan
kepala madrasah merupakan tugas tambahan yang diberikan instansi
terkait dalam hal ini dinas pendidikan Batanghari.217
Guru-guru yang dimiliki Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari rata-
rata sudah memenuhi kualifikasi pendidikan starata satu (S1), bahkan
beberapa orang yang tamatan S2 dan S3 termasuk para wakil kepala
madrasahnya, namun sekitar 35% berstatus PNS yaitu sebanyak 19
orang, guru non PNS 9 orang,dan 17 orang sudah Sertifikasi yakni 15
orang PNS Sertifikasi, 2 orang guru Non PNS Sertifikasi. Guru Non PNS
adalah guru yang diperbantukan oleh kepala Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari untuk melengkapi dan membantu dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari.218
216
Dok.2.2/PMW.B/08.05.18
217
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18 dan Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
218
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
105
219
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18 dan Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
220
Ww.2.2/KMB/19.05.18
106
221
Dok.2.2/PMW.B/08.05.18
222
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18 dan Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
223
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18 dan Obs.2.1/LKMB/14.05.18
107
224
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
225
Dok.3.2/PMW.T/08.05.18
226
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
109
227
Dok.3.2/PMW.T/08.05.18
228
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
229
Obs. 3.3/PNM.T/24.05.18 dan Ww.3.1/KMT/24.05.18
230
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
231
Obs.3.2/SMGS.T/24.05
110
Misi
1) Menciptakan sistem pembelajaran yang efektif dalam upaya
meningkatkan mutu pembelajaran.
2) Meningkatkan kualitas sikap dan perilaku disiplin bagi warga madrasah.
3) Melaksanakan proses pendidikan yang integratif melalui ta’lim,
tarbiyah dan ta’dib sebagai prinsip dalam setiap proses pembelajaran.
4) Menumbuhkan penghayatan terhadap nilai-nilai ajaran islam rahmatan
lil ‘alamiin serta aplikasinya dalam kehidupan nyata.
5) Memberikan pelayanan pendidikan yang relevan terhadap
perkembangan masyarakat melalui pemenuhan standar jaminan mutu
(quality assurance) yang baik.
6) Mengembangkan cara berpikir praktis, kritis dan logis232
232
Dok.3.2/PMW.T/08.05.18
233
Dok.3.2/PMW.T/08.05.18
111
234
Dok.3.2/PMW.T/08.05.18
112
235
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
236
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18 dan Obs.3.2/SMGS.T/24.05.18
113
Guru Non PNS adalah guru yang diperbantukan oleh kepala Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo untuk melengkapi dan membantu dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar di Madrasah Aliyah Negeri 1
Tebo.237
237
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
238
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
114
239
Dok.3.2/PMW.T/08.05.18
240
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18 dan Obs.3.2/SMGS.T/24.05.18
115
241
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18 dan Obs.3.1/LKMT/21.05.18
116
Multimedia
Laboratorium Komputer
Ruang Perpustakaan 123 1 1
12 Ruang Keterampilan
13 Ruang Serba Guna 213
14 WC Kepala Sekolah 3 1 1
15 WC Guru Laki-Laki
16 WC Guru Perempuan 3 1 1
17 WC Siswa Laki-Laki 13 4 1 3
18 WC Siswa Perempuan 13 1 3
Rumah Penjaga
19 Sekolah
20 Perumahan Guru
21 Musholla 96 1 1
22 Lapangan Olah Raga 450 1 1
23 Asrama Siswa
24 Meja siswa
25 Kursi Siswa
26 Meja Guru
27 Kursi Guru
28 Komputer 8 3 5
29 Laptop 7 5 2
30 Pagar 20000
31 Gudang
242
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
117
Selain dari kendala di atas terdapat juga beberapa hal lain yang
dinilai menjadi masalah yaitu belum terlaksananya hubungan kerjasama
antara MAN 1 Kota Jambi dengan dunia usaha dan industri.247 Hal ini
dibuktikan berdasarkan wawancara dengan bapak Nazarudin selaku
Waka bidang Humas bahwa pihak madrasah belum ada bekerjasama
dengan pihak DUDI dan kemudian nanti akan kita upayakan untuk
kerjasama dengan mereka untuk peningkatan mutu madrasah.
Terdapat kendala lainnya yang menjadikan kegiatan pulic relations
belum mampu dalam pengembangan perilaku organisasi di madrasah
yang dinilai menjadi masalah yaitu Pengelolaan website resmi sekolah
belum optimal karena tidak dilibatkannya tenaga ahli di bidang IT dalam
merancang dan mengelola website sekolah. Selain itu madrasah
terkendala dengan minimnya SDM public relations dikarenakan Wakil
243
Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19
244
Ww.1.2/KTU.KJ/16.01.19
245
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
246
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
247
Obs.1.5/PMPR.KJ/26.01.19
119
“Kalau kendala pasti ada bu, seperti kendala yang sifatnya umum
diantaranya keterbatasan sumber daya manusia dalam artian jumlah
orang sebagai pelaksana kegiatan public relations yang sedang
berlangsung.”250
248
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
249
Ww.01/GBIng.KJ/16.01.19
250
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
120
251
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
252
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
121
253
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
254
Ww.1.1/STU2.KJ/19.01.19
255
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
256
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
122
257
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
124
258
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
259
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
125
260
Ww.1.1/WB.Kesis.KJ/19.01.19
261
Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19
126
1 Kota Jambi serta kepedulian para orang tua siswa dalam mendukung
program-program sekolah.262
Pernyataan ini selaras dengan yang diungkapkan oleh orang tua
siswa yakni Ibu Aidah Rostika bahwa:
“Penilaian saya, untuk perencanaan program-program di madrasah
ini sudah sangat tertata rapi bu... dan orang tua siswa di MAN 1 ini
kebanyakan tinggal mengikuti program yang telah di susun oleh
madrasah, akan tetapi ada juga kegiatan-kegiatan tambahan yang
disusun oleh perwakilan dari para orang tua siswa yakni komite, dan
kebetulan saya adalah pengurus komite bu.. biasanya kami terlibat
menyusun rencana atau musyawarah dengan pihak madrasah tentang
tidak ada tempat parkiran, halaman becek untuk diblock atau disemen,
selanjutnya di informasikan kepada seluruh orang tua siswa di MAN 1
ini bagai mana untuk pemecahan masalah atau solusi terbaiknya.
Selain itu, seperti hari ini kami baru selesai menghadiri pertemuan antar
orang tua siswa dengan madrasah membahas tentang masalah
pengadaan komputer atau laptop untuk ujian nasional (UN), dan ada
lagi misalnya pertemuan ketika pembagian raport pasti ada arahan dari
kepala madrasah terlebih dahulu terkait tentang nilai, tentang
pembelajaran, prestasi siswa, dan kondisi anaknya di madrasah ini”.263
262
Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19
263
Ww.1.1/OTSOP.KJ/26.01.19
264
Ww.1.1/OTDK.KJ/26.01.19
127
tentang MAN 1 Kota Jambi ini, karena humas harus menjadi ujung
tombak madrasah, madrasah harus membangun komunikasi intern dan
ekstern”.265
265
Ww.01/GBIng.KJ/16.01.19
266
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
128
267
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
268
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
129
STRUKTUR ORGANISASI
MAN 1 KOTA JAMBI
Waka Bid. Kurikulum Waka Bid. Humas Waka Bid. Kesiswaan Waka bid. Sarana & Prasarana
Drs. Harsinto Nazaruddin, S.Pd Surya Apriandy, S.Pd Asia, S.Pd.I
NIP. 196511261994031005 NIP. 196206261988031005 NIP. 198004182009011009 NIP. 197408102006042002
Kepala Lab. Bahasa Kepala Lab. Fisika Kepala Lab. Kimia Kepala Lab. Biologi Kepala Perpustakaan Kepala Lab. Komputer
Munifatuzzuhro, S.Pd.I Roheli Ningsih, S.Si Tites Sumarni, S.Pd Bujang Kataruddin, S.Pd Siti Maisyarah, S. Kom
NIP. 198611142011012016 NIP. 197712202009012005 NIP.197303032002122001 NIP. 197001162002121003 A.Tarmizi, S.S
Wali Kelas X/ PMIA 1 Wali Kelas X/ PMIA 2 Wali Kelas X/ PIS 1 Wali Kelas X/ PIS 2 Wali Kelas X/ PIS 3
Dian Imaniaty, S.Pd Hairuman, S.Pd Rohimah, S.Pd Andriani, S.Pd Desi Rizki A.
Wali Kelas XI/ PMIA 1 Wali Kelas XI/ PMIA 2 Wali Kelas XI/ PIS 1 Wali Kelas XI/ PIS 2 Wali Kelas XI/ PIS 3 Wali Kelas XI/ PIS 4
Bujang K., S.Pd Tites Sumarni, S.Pd Lidya Suryati, S.Pd Khairil Sujai, S.Si
NIP. 197001162002121003 NIP. 197303032002122001
Sri Wahyuni, S.Pd.I NIP. 197702142007012023 Jelita Sri Puji A., SE NIP. 198107042009011008
Wali Kelas XII/ PMIA 1 Wali Kelas XII/ PMIA 2 Wali Kelas XII/ PIS 1 Wali Kelas XII/ PIS 2 Wali Kelas XII/ PIS 3
Lestari, S.Pd Drs. Sujarwo Roheli Ningsi, S.Si Mahmuda, S.Ag Dra. Erika Yunilma
NIP. 197908122005012001 NIP. 196204031993031007 NIP. 197712202009012005 NIP. 197802182003122002 NIP. 196706292000122002
132
269
Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
270
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
271
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
133
272
Ww.1.2/KTU.KJ/16.01.19
134
273
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
274
Ww.1.1/WB.Kesis.KJ/19.01.19
275
Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
135
276
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
277
Dok.1.2/PMW.KJ/08.05.18
136
278
Ww.1.1/GBA.KJ/26.01.19
279
Ww.1.1/GBA.KJ/26.01.19
280
Ww.1.1/WB.Hum.KJ/08.05.18
137
Dijelaskan oleh Kaur Tata Usaha yakni bapak Suparno, S.H dalam
kutipan wawancara berikut:
“Kita bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN),
bekerjasama dengan pihak Bank BTN untuk masalah BSM, dan
bekerjasama dengan POS terkait beasiswa (BSM) juga”. “Madrasah ini
bekerjasama dengan Koran Jambi Ekspres, Koran Idependen, Tabloid
Media Pendidikan bu”.281
281
Ww.1.1/KTU.KJ/11.05.18
282
Obs. 1.4/KOTS.KJ/26.01.19
138
283
Dok.1.5/KMW.KJ/05.01.19
284
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
139
4) Penggunaan Media
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi merupakan lembaga
pendidikan Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam sebagai pola
kehidupan yang dijalankan seperti pembiasaan sholat dzuhur dan sholat
dhuha berjama’ah, tadarusan yang dibina oleh guru jam pertama disetiap
285
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
286
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
140
287
Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
288
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
141
untuk mengisi acara dan kita bekerja sama dengan waka kesiswaan,
saya sebagai penghubung dan waka kesiswaan menyiapkan siswa
yang akan diutus dan nantinya saya yang mendampingi siswa-siswa ke
RRI”. “Bukan hanya dengan orang tua saja, tetapi sekaligus dengan
para pemuka-pemuka masyarakat, misalnya dari Camat, Danramil kita
berkoordinasi terus dua bulan sekali, terkadang ada juga masukan-
masukan dari media kalau perlu kita kasih surat undangan langsung ke
sini untuk menjadi Pembina upacara, memberikan pengarahan yang
berkenaan dengan kenakalan-kenakalan remaja, narkoba, kedisiplinan
dan lain-lain. Semua itu kerjanya Humas bu…, Ada juga upcara
gabungan, kemarin dari kapolda kita undang untuk memberikan
pengarahan yang memang itu programnya Kapolda. Mereka datang
kita sambut dan kita sebagai Humas yang mendampingi walaupun
kepala madrasah terkadang tidak ada di tempat kegiatan kita tetap
jalan. Karena ini adalah memang tugasnya humas”.289
289
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
290
Ww.1.1/STU2.KJ/19.01.19
142
291
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
292
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
143
ada hal-hal yang negative dilakukan oleh siswa, hal ini adalah salah
satu yang menjadikan minat atau menarik perhatian masyarakat
menyekolahkan anaknya di MAN ini agar madrasah membentengi anak
dengan banyaknya pelajaran keagamaan dan teladan dari para
guru”.293
Media lain yang dipakai oleh Madrasah Aliyah Negeri1 Kota Jambi
untuk menjalin komunikasi ataupun silaturrahmi dengan masyarakat
khususnya para orang tua siswa adalah adanya buku penghubung (nomor
kontak) antara pihak madrasah dengan orang tua siswa guna untuk
mengetahui perkembangan anak di madrasah serta selalu melibatkan
mereka para orangtua siswa agar tetap selalu berpartisipasi untuk
mendukung semua kegiatan madrasah.295 Pernyataan yang juga
disampaikan oleh ibu Samiyah dalam petikan hasil wawancara berikut:
“Iya sering sekali dan pasti kita dilibatkan... bisa lewat SMS, telepon
atau surat.Saya punya catatan nama dan nomor Hp guru ataupun staf
madrasah yang bisa dihubungi, jadi kita sebagai orang tua selalu tau
informasi perkembangan anak di madrasah, kita orang tua dikasih surat
bahwa ada pertemuan di madrasah, kalau masalah waktu dan
tempatnya sudah ditentukan oleh madrasah bu”.296
293
Ww.1.1/WB.Kesis.KJ/19.01.19
294
Ww.1.1/WB.Kesis.KJ/19.01.19
295
Obs. 1.4/KOTS.KJ/26.01.19
296
Ww.1.1/OTDK.KJ/26.01.19
144
297
Ww.1.1/OTSOP.KJ/26.01.19
298
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
145
Sebagai salah satu sekolah Islam yang berusaha untuk terus maju
dan berkembang, Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambitelah
melaksanakan tahap evaluasi terhadap program-program kegiatan public
relations yang ada karena evaluasi juga dipandang sebagai usaha
melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement).
Artinya, keinginan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya merupakan
tujuan dari setiap proses yang dijalankan. Selaras dengan yang
dinyatakan oleh Ibu Munifatuzzuhro, S.Pd yang menjabat sebagai Guru
Bahasa Inggris dan Kepala Laboratorium Bahasabahwa:
“Kami sebagai guru tidak begitu terlibat, fleksibel aja buu,
tergantung dengan kegiatannya. Hasil evaluasi yang dilakukan pihak
299
Obs.1.5/PMPR.KJ/26.01.19
300
Ww.1.2/KTU.KJ/16.01.19
146
301
Ww.01/GBIng.KJ/16.01.19
302
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
147
303
Ww.1.1/OTDK.KJ/26.01.19
304
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
148
305
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
306
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
307
Ww.1.1/GPK.KJ/19.01.19
149
308
Dok.2.5/KMW.B/05.01.19
309
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
150
Selaras dengan yang dijelaskan oleh ibu Dra. Suparti dalam kutipan
wawancara bahwa:
“Pelaksaan perencanaannya di awal tahun dan untuk program
rutinitas dilaksanakan kondisional aja bu… contohnya pada kegiatan
ulang tauhun MAN, isra mikraj, maulid nabi dan perencanaan lanjutan
maksudnya perencanaan persiapan untuk dilaksanaknnya 1 atau 2
bulan sebelum hari H nya”. “Dalam perencanaan persiapan untuk
dilaksanakannya ini seperti komite, ketua RT, pemuka masyarakat.
Dan mengapa kita melibatkan mereka karena secara tidak langsung
agar dapat memberi tahu bahwa di madrasah ini melaksanakan
kegiatan-kegiatan ekspo dan lain-lain. Perencanaan biasanya mencari
donatur dari lessing, deler Honda,Yamah dari XL, Telkomsel.
Madrasah menyiapkan proposal untuk diajukan ke deler Honda
310
Ww.2.3/KMB/28.01.19
311
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
151
Yamaha yang dijalankan oleh OSIS yang didampingi oleh waka humas
kemudian waka kesiswaan. Dan ini termasuk program humas bu…
karena madrasah mengundang sekolah-sekolah lain”.312
312
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
313
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
152
314
Obs.2.4/KOTS.B/31.01.19
153
315
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18.
154
STRUKTUR ORGANISASI
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BATANGHARI
Anggota
Pengadministrasi Umum Pengadministrasi Umum
Dra. Suparti, S.Pd
NIP. 196605031995032001 Hamzah M. Zakariah
NIP. 198204112014111003 NIP. 198410102014111001
Wali Kelas X.MIA.1 Wali Kelas X. MIA.2 Wali Kelas X. IIS. 1 Wali Kelas X. IIS.2
Siti Hazar, S.Pd Sefri Herlina, S.Pd Nurdin, S.Pd, M.Pd.I Sri Wahyuni, S.Pd.I
NIP. 199307072019032023 NIP. 197209202000122001 NIP. 198012272005011006 NIP. 197508172007012051
Wali Kelas XI. MIA.1 Wali Kelas XI. MIA.2 Wali Kelas XI. IIS.1 Wali Kelas XI.IIS.2
Prishidayati, M.Pd.I Dra. Elfa Yeni Sopian, S.Ag Sri Mulyani, S.Pd
NIP. 198108022005012006 NIP. 196807191993032002 NIP. 197508062005011009 NIP. 198705072019032011
Wali Kelas XII. MIA.1 Wali Kelas XII. MIA.2 Wali Kelas XII. IIS.1 Wali Kelas XII. IIS.2
Ratih Hadiyati, S.Pd Eli Suryani, S.Ag Hermanto, S.Ag,M.Pd.I Hj. Rohmi, S.Pd.I
NIP. 198509142009012006 NIP. 197010091997032003 NIP. 197010021998031002 NIP. 197510012007012031
156
316
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
317
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
318
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
157
319
Ww.2.3/KMB/28.01.19
158
320
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
321
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
322
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
159
326
Ww.2.3/KMB/28.01.19
327
Ww.2.1/WB.Hum.B/19.05.18
328
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
161
329
Obs. 2.4/KOTS.B/31.01.19
330
Dok.2.5/KMW.B/05.01.19
162
331
Ww.2.1/KTU.B/28.01.19
163
Hp wali kelas untuk orang tua, jadi sebenarnya untuk komunikasinya itu
adalah setiap hari”.332
332
Ww.2.3/KMB/28.01.19
333
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
164
4) Penggunaan Media
Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari merupakan lembaga
pendidikan Islam yang bertujuan untuk menyiapkan siswa yang memiliki
kompetensi dasar keislaman sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teklologi dengan berciri khas agama Islam, menyiapkan
siswa berprestasi dibidang akademik dan non akademik, menyiapkan
siswa yang memiliki siswa terpuji dan berkepribadian muslim dan
muslimah agar dapat beradaptasi di tengah-tengah
masyarakat.334Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari juga mempunyai
keunikan dan keunggulan di bidang keagamaan untuk menarik minat atau
perhatian masyarakat menyekolahkan anak di Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari. Sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Dra. Suparti dengan
hasil wawancara:
“Keunikan madrasah ini kebetulan Alhamdulillah madrasah ini
adalah madrasah yang pertama berdiri di Batanghari, masyarakat
merasa anak-anaknya bisa bermanfaat dimasyarakat contohnya anak-
anak bisa mengisi acara di masjid seperti bisa ceramah, bisa do’a dan
minimal anak-anak faham agama.” 335
334
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
335
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
336
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
165
337
Obs.2.1/LKMB/14.05.18
338
Ww.2.2/KMB/19.05.18
339
Ww.2.1/WB.Hum.B/19.05.18
166
340
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
341
Obs. 2.4/KOTS.B/31.01.19
342
Ww.2.1/OTRMR.B/31.01.19
343
Obs. 2.4/KOTS.B/31.01.19
167
344
Obs. 2.4/KOTS.B/31.01.19
345
Ww.2.1/OTRMR.B/31.01.19
168
346
Ww.2.1/GQH.B/28.01.19
347
Ww.2.2/KMB/19.05.18
348
Ww.2.3/KMB/28.01.19
169
349
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
350
Ww.2.3/KMB/28.01.19
170
351
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
352
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
353
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
171
354
Ww.3.2/KMT/18.02.19
172
kumpul diakhir semester ntah itu sifatnya pelatihan, dan itu semua akan
di evaluasi untuk perencanaan berikutnya. Yang saya maksud dengan
kondisional begitu ya itu bu, tidak mesti program yang kita punya dari
tahun ke tahun itu kita pakai kembali dan terkadang program yang lalu
belum tentu cocok dan tepat, maka dari itu kita harus selalu
mengevaluasi dan merancang jadwal kembali”.355
Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh waka Bid. Humas
yakni bapak Drs. A. Rahman, M.Pddalam petikan wawancara berikut ini:
“Ketua, sekretaris, seksi-seksi, perwakilan orang tua, tokoh
masyarakat, merencanakan program madrasah, atau program public
relations atau humas ini biasanya dirapatkan oleh kepala madrasah,
para waka bu… setelah itu hasilnya disampaikan atau dibahas lagi di
rapat terbuka yang dihadiri oleh kepala madrasah, para waka, guru dan
tenaga kependidikan/staf. Jika dalam rapat tersebut diharuskan wali
murid datang, ya… kita undang juga bu… karena biasanya ada
pembahasan yang wali murid harus tau terkait tentang perkembangan
anak dalam belajar, nilai anak, persiapan UN dan dibutuhkan juga
masukan-masukan ataupun ide dari wali murid dan tokoh
masyarakat”.356
355
Ww.3.2/KMT/18.02.19
356
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
173
ada yang melibatkan kepala madrasah ada juga yang tidak bu…
tergantung dengan apa yang dibahas di dalam rapat lihat situasinya.” 357
Berdasarkan dari hasil wawancara tersebut, dapat dipahami bahwa
perencanaan komunikasi kelompok kecil yang diterapkan di Madrasah
Aliyan Negeri 1 Tebo ini dilakukan melalui analisis yang mendalam. Pada
tahapan ini, program di analisa akan kebutuhan dan hambatan yang
mereka temui dalam pelaksanaan yang sudah berjalan sebelumnya.
Tahapan berikutnya ialah mengungkapkan kekurangan dan kelebihan
(terlalu luas) kegiatan yang telah direncanakan, dalam momen
musyawarah untuk disepakati secara bersama. Hasil musyawarah
tersebut kemudian diserahkan kepada kepala madrasah yang di ajukan
secara keseluruhan untuk dapat dilaksanakan. Selain itu pada dasarnya
Madrasah Aliyah Negeri1 Tebo dalam menyelesaikan suatu permasalahan
selalu melalui rapat ataupun musyawarah bersama. 358
Dalam proses pengambilan keputusan/ kebijakankepala selalu
menginginkan melalui proses musyawarah, namun proses musyawarah ini
bersifat buttom up. Artinya kepala madrasah memberikan kesempatan
kepada semua anggota bawahannya untuk melakukan musyawarah,
setelah itu hasil musyawarah tersebut baru diajukan kepada kepala
madrasah untuk disetujui.
Dengan adanya perencanaan program kegiatan public relations
yang membutuhkan pemikiran dan anailisis yang mendalam sebelum
mengimplementasikan program-program public relations di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo ini sudah dinilai oleh para orang tua siswa bahwa
dalam perencanaan program-program di madrasah sudah tertata rapi dan
kepercayaan para orang tua siswa terhadap Madrasah Aliyah Negeri 1
Tebo sudah bisa terlihat. Dalam hal ini bisa dilihat dari banyaknya jumlah
357
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
358
Obs.3.4/KOTS.T/21.02.19[
174
siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo serta kepedulian para orang tua
siswa dalam mendukung program-program sekolah.359
Pernyataan ini selaras dengan yang diungkapkan oleh orang tua
siswa yakni bapak Rahman bahwa:
“Mengadakan pertemuan dengan komite untuk menunjang program
madrasah, adapun program-program yang direncanakan oleh humas
melalui masyarakat adalah membangun kantin sehat, membangun
miniature kakbah, memperbaiki teras mushollah penambahan guru
honor, dan lain-lain”.360
359
Obs.3.4/KOTS.T/21.02.19
360
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
361
Ww.3.2/KMT/18.02.19
175
362
Ww.3.2/KMT/18.02.19
363
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
176
364
Obs.3.1/LKMT/21.05.18.
178
365
Ww.3.2/KMT/18.02.19
180
366
Ww.3.1/WB.Kur.T/18.02.19
367
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
368
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
369
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
181
7. Mengkoordinasikanpenelusurantamatan
8. Melakukanpromosi/PublikasiSekolah
9. MengkoordinasikanpembentukanIkatan Alumni
10. MembinaHubungandenganIkatan Alumni
11. MenyusunBuku Alumni
12. Pemasangan berbagai informasi dan dokumentasi kegiatan sekolah
melalui papan pengumuman, radio, televisi dan internet
13. Praktik siswa di masyarakat dalam bentuk majlis ta’lim, TPA/TPQ,
Bakti sosial dan pertandingan olahraga persahabatan dan seni
14. Mengadakan pemilihan guru teladan versi siswa setiap satu kali
setahun
15. Mengadakan pemilihan siswa teladan setiap satu kali setahun.370
Terlihat jelas dari yang telah diutarakan di atas bahwa setiap
pengurus atau anggota organisasi madrasah yang mendapat tugas dan
yang diamanahi agar semestinya dapat menjalankan tugas dengan
sebaik-baiknya. Di samping itu juga, tindakan-tindakan pengurus
organisasi yang tidak melaksanakan tugas dan tanggungjawab harus
diberikan perbaikan dengan mengedepankan asas-asas musyawarah
untuk mencari mufakat dan menemukan solusi. Kondisi ini sesungguhnya
diciptakan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diemban
sebagai konsekuensi logis dari jabatan yang dipegang dalam suatu bagian
organisasi di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo.
370
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
183
371
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
372
Ww.3.1/GE.T/20.02.19
184
kabupaten Tebo, nah pada kegitan itu hasil karya seni dari siswa siswi,
piala-piala, penghargaan madrasah diperlihatkan semua ke
masyarakat”. “Media massa yang diajak bekerjasama dengan
madrasah ini ada Koran bute (bungo tebo) ekspres, Koran jambar
(Jambi Barat) pos, media pendidikan (tabloid), Koran independen. Nah,
adapun yang dimuat di dalam media massa tersebut tentang prestasi
madrasah ini seperti: prestasi kimia tingkat nasional (olimpiade sains
madrasah), olimpiade biologi dan fisika tingkat provinsi. Selain prestasi
yang diekspos, ada juga kegiatan-kegiatan seperti lomba drumband,
pemilihan OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah), hari besar Islam
(lomba kultum, asmaul husnah, sholawat, pidato bahasa arab), hari
besar nasional (puisi, pidato dan lain sebagainya)”.373
373
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
374
Ww.3.1/WB.Kur.T/18.02.19
375
Ww.3.2/KMT/18.02.19
185
376
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
186
377
Ww.3.2/KMT/18.02.19
378
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
187
379
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
188
4) Penggunaan Media
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo merupakan satuan pendidikan
yang berciri khas Islam mengedepankan kebersihan dan keindahan
lingkungannya, dan menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan karena kebersihan sebagian dari iman. Dengan
menata ruang kelas dan lingkungan dengan taman-taman memberikan
dampak kenyamanan siswa sehingga mereka merasa nyaman dan betah
menganggap ini seperti di rumah sendiri.Kenyataannya dalam persaingan
sehat yang sangat kompetitif dari satuan pendidikan dalam merebut hati
calon peserta didik dan orangtua serta masyarakat harus disiapkan dari
sekarang, untuk itu semua warga Madrasah Aliyah Negeri 1 Teboharus
bersinergi sebagai sebuah team yang harus saling menopang dengan
satu tujuan yang sama yaitu memajukan lembaga.380 (Photo Terlampir)
Data dokumentasi di atas memang benar adanya berdasarkan hasil
pengamatan peneliti yang ditampakkan Madrasah Aliyah Negeri 1
Tebomerupakan cerminan perilaku dan keyakinan mereka terhadap nilai-
nilai yang ada baik berupa penampilan diri (self-performance), penataan
ruang dan lingkungan sekitar sekolah, pemahaman dan pendalaman
380
Dok.3.5/KMW.T/05.01.19
189
terhadap selogan, serta tata letak kantor, kelas, dan fasilitas lainnya; yang
mana dibalik semuanya tersebut terdapat nilai-nilai yang tersembunyi
sebagai pendorong semangat mereka dalam belajar, beribadah, bekerja
dan berkehidupan lainnya.381
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo juga mempunyai keunikan dan
keunggulan di bidang keagamaan untuk menarik minat atau perhatian
masyarakat menyekolahkan anak di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh bapak Purwadi, S.Pd, M.Pd dengan
hasil wawancara:
“Madrasah kita mengembangkan program olah raga
(kesehatannya), olah rasa (seni), olah dzikir (anak dibentengi dengan
mengingat Allah; sholat berjamaah, siraman rohani, ada yasinan dan
tahlilan yang diselenggarakan disetiap hari jum’at). Nah madrasah kita
mengembangkan yang ini, tidak hanya pintar dan sehatnya saja”.
Secara konprehensif kita melestarikan hal-hal yang baik dan
mengadopsi, memfilter hal-hal yang baik, karena kita sudah ada
jaringan.”382
381
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
382
Ww.3.1/KMT/24.05.18
383
Ww.3.1/WB.Kur.T/18.02.19
190
384
Obs. 3.4/KOTS.T/21.02.19
385
Ww.3.10/OTF.T/21.02.19
191
386
Ww.3.1/OTMR.T/21.02.19
387
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
192
388
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
389
Ww.3.2/KMT/18.02.19
193
Sebagai salah satu sekolah Islam yang berusaha untuk terus maju
dan berkembang, Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo telah melaksanakan
tahap evaluasi terhadap program-program kegiatan public relations yang
ada karena evaluasi juga dipandang sebagai usaha melakukan perbaikan
yang berkesinambungan (continuous improvement). Artinya, keinginan
untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya merupakan tujuan dari setiap
proses yang dijalankan. Selaras dengan yang dinyatakan oleh ibu Nur’aini
yang menjabat sebagai staf tata usaha bahwa:
“Kalau untuk evaluasi disetiap kegiatan, biasanya melalui masukan-
masukan dari masyrakat yang disampaikan secara langsung, misalnya
ada masyarakat yang datang silaturrahmi untuk menyampaikan
pendapatnya sebaiknya mushollah madrasah ini ditambah terasnya
atau diadakan parkiran dan lain sebagainya. Selain itu madrasah juga
melihat-lihat apa yang kurang atau kegiatan yang sudah terlaksana ini
terkendalanya dimana, nah ini didiskusikan bersama-sama untuk
perbaikan madrasah ke depan”. “Begini bu… madrasah ini sering
mengadakan rapat minimal satu bulan sekali dan ada juga rapat
tahunan, dan di dalam rapat tersebut terkadang dilakukan musyawarah
untuk mengambil keputusan yang dipimpin oleh kepala madrasah.
Contohnya ketika untuk menentukan panitia saja dimusyawarahkan
terlebih dahulu bu”.391
390
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
391
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
194
392
Ww.3.1/GBK.T/20.02.19
393
Ww.3.10/OTF.T/21.02.19
195
394
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
395
Ww.3.1/WB.Kur.T/18.02.19
396
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
196
1 Tebo memakai alat digital, kamera video shoting (untuk pembuatan you
tube), infokus, LCD, microphone atau pengeras suara, sound sistem dan
lain-lain. 4)PenggunaanMedia di MAN1 Tebo. a) media cetak: meliputi
buku kontak, buku Dumas (buku pengaduan masyarakat), papan nama,
brosur, surat, spanduk, kliping, dan lain-lain; b) media audio: meliputi
siaran radio, dan telpon; c) Media Internet (online): meliputi Email,
Website, Media Sosial (FB, WA, IG), Blog, Youtube (video pendek).5)
Evaluasi Program Public Relationsdi MAN 1 Tebo dilaksanakan dalam
rapat guru yang dilaksanakan 1 miggu atau 1 bulan sekali dan evaluasi
terjadwal yang dilakukan setiap akhir semester atau pertahun yang mana
bersifat membahas keseluruhan perencanaan program kegiatan yang
akan datang. Adapun bentuk metode evaluasi program public relationsdi
MAN 1 Tebo terdapat 4 bentuk metode yaitu metode observasi, metode
pol pendapat, metode diskusi panel dan metode perekaman. Terdapat
implikasi positif setelah dilaksanakannya evaluasi program public
relationsdi MAN 1 Tebo yaitu masyarakat lebih megetahui tentang
keunggulan-keunggulan dan prestasi madrasah, mengetahui bahwa
madrasah ini bisa bersaing dengan sekolah-sekolah lain, karena dengan
demikian masyarakat menyadari dan tergerak untuk memasukkan
anaknya ke MAN 1 Tebo, jumah siswa meningkat disetiap tahun.
Kesimpulan temuan hasil penelitiansecara keseluruhan tentang
manajemen public relations pada ketiga MAN 1 di Provinsi Jambi adalah
dari paparan data temuan di atas, peneliti dapat memberikan kesimpulan
mengenai langkah-langkah perencanaan komunikasi kelompok kecil
padaMAN 1 di Provinsi Jambi ini meliputi beberapa kriteria, sebagaimana
digambarkan dalam tabel berikut;
201
Komunikasi
Organisasi: meliputi Jenis komunikasi formal dan informal tetapi
komunikasi vertikal lebih sering menggunakan jenis komunikasi
ke bawah, informal dalam membahas pekerjaan.
komunikasi vertikal Metode komunikasi; yang digunakan adalah
ke atas, komunikasi metode persuasive.
horisontal
204
Penyelenggaraan Digital,
Penggunaan pendidikan;
397
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
398
Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19
209
399
Ww.1.1/OTSOP.KJ/26.01.19
400
Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19
401
Ww.1.1/GBA.KJ/26.01.19
210
402
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
403
Ww.1.1/WB.Kesis.KJ/19.01.19
211
Media lain yang dipakai oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
untuk menjalin komunikasi ataupun silaturrahmi dengan masyarakat
khususnya para orang tua siswa adalah adanya buku penghubung (nomor
kontak) antara pihak madrasah dengan orang tua siswa guna untuk
mengetahui perkembangan anak di madrasah serta selalu melibatkan
mereka para orangtua siswa agar tetap selalu berpartisipasi untuk
mendukung semua kegiatan madrasah.404 Pernyataan yang juga
disampaikan oleh ibu Samiyah dalam petikan hasil wawancara berikut:
“Iya sering sekali dan pasti kita dilibatkan... bisa lewat SMS, telepon
atau surat. Saya punya catatan nama dan nomor Hp guru ataupun staf
madrasah yang bisa dihubungi, jadi kita sebagai orang tua selalu tau
informasi perkembangan anak di madrasah, kita orang tua dikasih surat
bahwa ada pertemuan di madrasah, kalau masalah waktu dan
tempatnya sudah ditentukan oleh madrasah bu”.405
404
Obs. 1.4/KOTS.KJ/26.01.19
405
Ww.1.1/OTDK.KJ/26.01.19
406
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
212
407
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
408
Ww.1.1/GPK.KJ/19.01.19
213
409
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
410
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
214
411
Ww.1.1/GBA.KJ/26.01.19
412
Obs.1.6/KKM.KJ/07.01.19
215
413
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
414
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
415
Ww.1.1/GPK.KJ/19.01.19
216
416
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
417
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
218
418
Ww.1.1/OTDK.KJ/26.01.19
219
419
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
420
Obs.1.6/KKM.KJ/07.01.19
421
Ww.1.1/GBA.KJ/26.01.19
422
Ww.1.1/GPK.KJ/19.01.19
220
423
Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
424
Ww.01/GBIng.KJ/16.01.19
425
Obs.1.6/KKM.KJ/07.01.19
426
Ww.1.1/OTSOP.KJ/26.01.19
221
427
Ww.1.1/OTDK.KJ/26.01.19
428
Obs.1.6/KKM.KJ/07.01.19
222
429
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
223
430
Obs.2.4/KOTS.B/31.01.19
431
Ww.2.3/KMB/28.01.19
224
432
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
433
Ww.2.1/OTRMR.B/31.01.19
434
Obs. 2.4/KOTS.B/31.01.19
225
435
Ww.2.1/OTK.B/31.01.19
436
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
437
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
226
bangunan dananya ada yang dari pemerintah ada juga dari kesepakatan
komite dan para orang tua siswa yang nominalnya ditentukan melalui
musyawarah bersama. Pernyataan di atas selaras dengan yaang
diungkapkan oleh Waka bidang Kurikulum yakni bapak Feri Heriyadi,
S.Ag., M.Ud dalam kutipan wawancara berikut:
“Komite terdiri dari orang tua, Guru dan TU, dan di dalam
kepengurusan struktural komite ada ketua, sekretasis, bendahara dan
anggota. Program komite: 1. ada dipertemuan awal siswa terkait
seragam siswa: abu-abu, pramuka; 2. ada pro aktif dalam artian mohon
bantuan lapangan pengecoran, pengaspalan jalan, dari pemerintah
daerah yang dilobi oleh komite, penaggulangan banjir (buat Parit); 3.
ada dalam kegiatan-kegiatan hari besar Islam dan nasional, lurah, RT.
Pemuka masyarakat dan pemuka agama. 4. pembina upacara dari
Polres; kedisiplinan dan tata tertib lalu lintas, BNN; narkoba kenakalan
remaja dan pergaulan bebas, kemenag; lebih ke pernikahan dini, KPU;
sosialisasi tentang mata pilih”.438
438
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
439
Ww.2.1/OTRMR.B/31.01.19
228
440
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
441
Ww.2.1/GG.B/31.01.19
442
Ww.2.1/OTRMR.B/31.01.19
229
443
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
444
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
445
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
230
446
Obs.2.1/LKMB/14.05.18
231
447
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
448
Ww.2.1/WB.Hum.B/19.05.18
449
Ww.2.1/OTRMR.B/31.01.19
232
450
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
451
Ww.2.3/KMB/28.01.19
233
452
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
453
Ww.2.1/GSB.B/28.01.19
234
454
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
455
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
235
456
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
236
457
Ww.3.2/KMT/18.02.19
237
458
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
459
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
238
460
Obs.3.4/KOTS.T/21.02.19
461
Obs.3.4/KOTS.T/21.02.19
239
462
Ww.3.1/OTMR.T/21.02.19
463
Ww.3.1/OTF.T/21.02.19
464
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
240
465
Ww. .3.2/WB.Hum.T/18.02.19
466
Dok.3.5/KMW.T/05.01.19
241
467
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
468
Ww.3.1/KMT/24.05.18
242
tergantung dari siswanya dilihat dari minat dan bakat siswa, ada yang
ikut rebana, tari klik lang, kompangan, pramuka dan lainnya”.469
469
Ww.3.1/WB.Kur.T/18.02.19
470
Obs.3.2/SMGS.T/24.05.18
243
471
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
472
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
473
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
244
para waka bu… setelah itu hasilnya disampaikan atau dibahas lagi di
rapat terbuka yang dihadiri oleh kepala madrasah, para waka, guru dan
tenaga kependidikan/staf. Jika dalam rapat tersebut diharuskan wali
murid datang, ya… kita undang juga bu… karena biasanya ada
pembahasan yang wali murid harus tau terkait tentang perkembangan
anak dalam belajar, nilai anak, persiapan UN dan dibutuhkan juga
masukan-masukan ataupun ide dari wali murid dan tokoh
masyarakat”.474
474
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
475
Ww.3.2/KMT/18.02.19
476
Ww.3.10/OTF.T/21.02.19
246
477
Dok.3.5/KMW.T/05.01.19
247
478
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
479
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
480
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
248
481
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
482
Obs.3.2/SMGS.T/24.05.18
483
Ww.3.1/GE.T/20.02.19
484
Ww.3.2/KMT/18.02.19
249
485
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
250
486
Obs.3.2/SMGS.T/24.05.18
487
Ww.3.1/KMT/24.05.18
251
488
Ww.3.1/WB.Kur.T/18.02.19
252
489
Rhenald Kesali, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,
(Jakarta: Grafiti, 1994), hal. 5.
262
490
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2016), hal. 16.
491
Sri Minarti, Manajemen Sekolah; Mengelola Lembaga Pendidikan secara Mandiri,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 293-294
263
diselesaikan. Hal seperti ini akan membuat praktisi public relations sulit
memastikan sejauh mana kemajuan dan hasil-hasil konkret yang telah
dicapai.492
Menurut Jefkins sebagaimana yang dikutip oleh Morissan, ada
empat alasan mengapa praktisi public relations perlu merencanakan
program kerjanya, yaitu: (1) untuk menetapkan target public relations yang
nantinya akan menjadi tolak ukur atas segenap hasil yang diperoleh; (2)
untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan biaya yang dikeluarkan; (3)
untuk menyusun sekala prioritas guna menentukan jumlah program yang
harus dikerjakan dan waktu yang dikerjakan; (4) untuk menentukan daya
dukung perusahan.493
Adapun langkah-langkah kegiatan public relations dalam
merencanakan program kerja menurut Rosady yang di kutip oleh Nasution
ada beberapa tahapan sebagai berikut:
1) Menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap
lingkungan;
2) Menentukan dan memahami secara benar perilaku tiap-tiap kelompok
terhadap organisasi;
3) Menganalisis tingkat opini publik, baik ke dalam mupun ke luar;
4) Mengantisipasi kecendrungan masalah yang potensial, kebutuhan dan
kesempatan;
5) Menentukan formulasi dan merumuskan kebijkan;
6) Merencakana alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau
merubah perilaku kelompok masyarakat sasaran;
7) Menjalankan dan melaksanakan aktivitas sesuai dengan program yang
direncankan;
492
Frank Jefkins, Public Relatios, Terjemah. Haris Munandar, (Jakarta: Penerbit Erlangga,
1995), hal. 50.
493
Morissan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, (Jakarta:
Kencana, 2015, hal. 152.
264
494
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep,
Fenomena, dan Aplikasinya, (Malang: UMM Press, 2010), hal. 95
265
495
Scott M. Cultp, et, al, Effective Public Relations, Terjemah. Tri Wibowo, (Jakarta:
Kencana, 2009), hal. 373.
266
ُ ُۢ ٱَّللَ َخ ِب
ير َ َۚ َّ س َّما قَدَّ َم ۡت ِلغ َٖۖد َوٱتَّقُواْ ٱٞ ظ ۡر نَ ۡف
َّ َّلل ِإ َّن َ َّ ْيََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ ٱتَّقُوا
ُ ٱَّلل َو ۡلتَن
١٨ َبِ َما تَعۡ َملُون
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. 496
496
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 455
497
Didin Hafifuddin Dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’at dalam Praktek, (Jakarta:
Gema Insani, 2003), hal. 77
498
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 548
267
masa yang dilalui yakni masa lampau, masa kini dan prediksi masa yang
akan datang. Dalam melakukan perencanaan masa depan diperlukan
kajian-kajian masa kini dan menjadikan masa lampau sebagai bahan
evaluasi yang sangat berharga. Begitu pentingnya merencanakan masa
depan, ada dikenal ilmu yang membahas dan meramal masa depan yang
disebut ilmu “futuristic” demikianlah pentingnya sebuah perencanaan
karena menjadi bagian utama dari sebuah kesuksesan.499
Pembahasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa langkah-
langkah perencanaan komunikasi kelompok kecil program kegiatan
manajemen public relations dalam pengembangan perilaku organisasi
pada Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi adalah meliputi analisis
secara individu, analisis kebutuhan secara menyeluruh (anggaran,
teamwork, alat, dan lai-lain), analisis situasi dan kondisi (waktu, kegiatan,
level: kelas, tempat,dan lain-lain), perumusan masalah dan perumusan
tujuan pada evaluasi penetapan standar dalam musyawarah bersama
secara rapat terbuka, serta penyerahan hasil yang disetujui oleh kepala
madrasah untuk di keluarkan SK (surat keputusannya) melalui
musyawarah yang bersifat buttom up.
Adapun sejumlah kategori perencanaan (planning) menurut Hicks
dan Gullett yang dikutip oleh Marno dan Triyo500 yang perlu diketahui,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan pisik (Physical Planning), adalah perencanaan yang
berhubungan dengan sifat-sifat serta peraturan material, gedung dan alat-
alat. Misalnya perencanaan kota.
b. Perencanaan fungsional (Functional Planning), adalah sebuah
perencanaan yang berhubungan dengan fungsi-fungsi atau tugas-tugas
tertentu. Misalnya planning produksi, planning permodalan dan
sebagainya.
499
Ishak Arep dan Hendri Tanjung, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Trisakti,
2011), hal. 19
500
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam,
(Bandung: PT. Refika Aditama, 2012),hal. 15
268
Langkah Perencanaan
269
Perencanaan Komunikasi
Kepala Madrasah
Kelompok Kecil
Dibahas Kembali
Perencanaan selanjutnya
Implementasi/ Pelaksanaan
Evaluasi
501
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis,
(Bandung: PT. Remaja Karya, 2012), hal. 8
272
502
Yamin, T. Martinis, & Risnita, W. (2016). The Relationship between School Cultures
and the Principal’s Leadership Style and the Effectiveness of the Principal’s
Leadership. International Journal of Scientific Research and Management, ISSN (e):
2321-3418, Volume. 4, Issue. 10, 2016, p. 4672.
274
karena program yang padat dan menarik tidak memberi kesempatan atau
kemungkinan kepada peserta didik untuk berkhayal atau berbuat yang
tidak baik.503
Dalam hal ini, Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi sebagai
pengembang hubungannya dengan masyarakat harus menciptakan
hubungan yang harmonis, kerja sama merupakan unsur terpenting dari
manajemen public relations di lembaga pendidikan, ketika Madrasah
Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi mengembangkan institusi ke arah yang
lebih baik dan lebih maju. Bila ada lembaga pendidkan yang maju, hampir
bisa dipastikan salah satu faktor keberhasilan tersebut adalah keterlibatan
masyarakat. Dengan adanya kerjasama dan hubungan baik antara
sekolah dan masyarakat maka akan terjalin harmonisasi antara keduanya.
Hal ini tercermin dalam Al-Qur’an yang memerintahkan untuk bekerja
sama dalam hal kebaikan. Firman Allah SWT:
503
Mulyasa, Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, (Jakarta: DEPAG RI, 2005), hal.
76
504
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 106
275
اَل ايزا ا ُل هللاُ ِفي اع ْو ِن ْال اع ْب ِد اما اكانا ْال اع ْبدُ ِفي اع ْو ِن أ ا ِخ ْي ِه
505
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi’, Shahih Bukhari Muslim (Al-Lu’lu’ wal Marjan),
Penerjemah: Salim Bahreisy, (Surabaya: Bina Ilmu, 2005), hal. 318
276
peringatan hari besar Islam (PHBI), peringatan hari besar nasional); 3.)
jaringan dan kemitraan bekerjasama dengan lembaga Ganesa Operation
(GO), perguruan tinggi, puskesmas, polsek, PT. Indihome/Pt. Telkomsel.
Adapun peralatan dalam melaksanakan program kegiatan public relations
pada MAN 1 di Provinsi Jambi memakai alat camera, digital, video, LCD,
monitor, dan lain-lain.
Penyelenggaraan special event untuk membangun kepercayaan
masyarakat ataupun dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap
Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambiadalah menunjukkan prestasi
akademik dan prestasi non akademik siswa, mempublikasikan kelebihan-
kelebihan lembaga kepada masyarakat khususnya para orang tua siswa.
Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi juga sering
mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa, kerjasama dengan
komite untuk menunjang program madrasah bisa berupa dana dan
masukan-masukan untuk kebaikan madrasah ini. Setiap tahun ada
pertemuan tentang keuangan karna setiap tahunnya meningkat. Dan
waka bidang humas juga mempunyai program sosial kemasyarakatan
berupa bakti sosial yang dilaksanakan dalam bentuk pemberian dana
santunan setiap ada bencana alam, musibah, sakit, semuanya pasti ada
santunan. Berdasarkan pengamatan peneliti, media yang digunakani oleh
Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi untuk menjalin komunikasi
ataupun silaturrahmi dengan masyarakat khususnya para orang tua siswa
adalah mengundang melalui surat atau menghubungi orang tua siswa
guna untuk mengetahui perkembangan anak di madrasah serta selalu
melibatkan mereka para orang tua siswa agar tetap selalu berpartisipasi
untuk mendukung semua kegiatan madrasah.
Banyaknya media dalam pelaksanaan program kegiatan public
relations yang digunakan oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi
untuk menarik perhatian ataupun meningkatkan partisipasi masyarakat
khususnya para orang tua siswa tidak lepas dari peralatan yang
277
506
Agustinus Hermino, Asesement Kebutuhan Organisasi Persekolahan, (Jakarta:
Gramedia, 2013), hal. 173
278
3. Media Audiovisual: dapat didengar dan dilihat ketika ada siaran, dapat
dilihat dan didengar kembali bila diputar kembali, daya rangsang sangat
tinggi, elektris, sangat mahal, daya jangkau besar. Misalnya berupa
slide, kaset video, film dokumenter lembaga, televisi.507
4. Media Internet (Online): media internet dimanfaatkan sebagai sarana
publikasi dan komunikasi kepada masyarakat luas. Misalnya membuat
email, website, warta mingguan di internet, media sosial dan lainnya. 508
Peneliti juga menjabarkan dari penjelasan di atas, bahwa berbagai
media yang di gunakan dalam pelaksanaan program kegiatan manajemen
public relationsuntuk membangun kepercayaan masyarakat dalam
pengembangan perilaku organisasipadaMadrasah Aliyah Negeri 1 di
Provinsi Jambisebagai berikut:
507
Morissan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, (Jakarta:
Kencana, 2009), hal. 208
508
Rosadi Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi; Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrapinndo Persada, 2016), hal. 218
279
509
Onong Uchjana Efendy, Human Relation dan Public Relation, (Bandung: Mandar Maju,
2003), hal. 131.
510
Scott M Cutlip, dkk, Effective Public Relations; Merancang dan Melaksanakan
Kegiatan Kehumasan Dengan Sukses. Alih Bahasa Ch. Renata V.H. Pohan, (Jakarta:
INDEKS Kelompok Gramedia, 2010), hal. 337
281
kepala madrasah serta perwakilan orang tua siswa jika diperlukan, bersifat
membahas hasil dan kendala setiap kegiatan serta keseluruhan
perencanaan program kegiatan yang akan datang.
Pertama: Pelaksanaan evaluasi MAN 1 di Provinsi Jambi dalam
scope kecil dilaksanakan setiap 1 atau 2 bulan sekali. Evaluasi program
kegiatan public relations ini tidak perlu membentuk panitia penyelenggara
khusus, karena hanya cukup dilakukan oleh semua guru, waka. bidang
dan kepala sekolah. Biasanya evaluasi ini dilakukan untuk mengevaluasi
kegiatan yang bersifat rutinitas, seperti membahas hasil dan kendala
setiap kegiatan, dan kegiatan-kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional
maupun Peringatan Hari Besar Islam. Dalam pelaksanaan evaluasi kecil
ini, waka. bidang public relations sebelumnya mengadakan rapat kecil
untuk membahas hasil observasi di lapangan selama kegiatan
berlangsung untuk dimintai pendapat. Kemudian hasil dari rapat tersebut
didiskusikan dengan waka. bidang lainnya untuk mendapatkan masukan
saran/ pendapat, setelah itu dilaporkan pada saat evaluasi kecil bersama
kepala madrasah. Kegiatan evaluasi ini sebagai penyimpulan hasil rapat
sebagai pedoman perbaikan atau peningkatan kualitas kegiatan untuk
tahap selanjutnya, dan selanjutnya mengarsipkan atau
mendokumentasikan hasil tersebut sebagai bahan evaluasi di Rapat Kerja
pada akhir semester atau pada akhir tahun pelajaran.
Pelaksanaan evaluasi yang pertama ini, menurut peneliti terdapat
beberapa kelebihan dan kekurangan yang terjadi, di antaranya; a.
Kelebihan: waktu yang diperlukan lebih singkat, hemat biaya, cenderung
lebih maksimal dalam merespon dan menanggapi kendala-kendala yang
terjadi pada pelaksanaan kegiatan, pertanggungjawaban pelaksana jelas
dan pasti; b. Kekurangan: masukan, saran serta ide yang diperoleh
sedikitdan terbatas karena bergantung dengan jumlah penanggungjawab
pelaksanaan kegiatan (tim kecil).
Kedua: Pelaksanaan evaluasi pada MAN 1 di Provinsi Jambi dalam
scope besar ini dilaksanakan di setiap akhir tahun pelajaran. Dalam
282
pelaksanaan evaluasi ini tidak hanya dihadiri oleh pihak madrasah saja,
tetapi juga stakeholders lainnya, seperti pihak madrasah dan perwakilan
orang tua siswa. Pelaksanaan evaluasi tersebut dilaksanakan di tempat
yang luas masing-masing pada ketiga MAN 1 di Provinsi Jambi yakni MAN
1 Kota Jamabi, MAN 1 Batanghari, dan MAN 1 Tebo. Kegiatan tersebut
diharapkan tidak hanya fokus pada rapat evaluasi saja, tetapi juga
sebagai wahana keakraban antara pihak madrasah dengan masyarakat,
serta dapat menyegarkan kembali pikiran dan tenaga para stakeholders
MAN 1 di Provinsi Jambi setelah melakukan kerja keras dalam
mengemban amanah sebagai pendidik generasi mendatang. Sebagai
bentuk evaluasi program kegiatan public relations dalam scope besar,
kegiatan ini diawali dengan pemaparan terlebih dahulu terhadap hasil
kegiatan yang telah dicapai sebelumnya dan juga mengemukakan
kendala yang terjadi guna mencari pemecahan masalah dari kendala-
kendala yang ada sesuai dengan dokumen dan arsip-arsip yang telah
dipersiapkan sebelumnya (pada evaluasi kecil). Seluruh anggota rapat
dimintai kritik, saran dan masukannya terkait hal-hal tersebut sebagai
bahan analisis dan pertimbangan untuk menentukan program-program
public relations yang akan dijalankan pada tahun pelajaran berikutnya..
Menurut peneliti, evaluasi dalam bentuk ini juga memiliki kelebihan
dan kekurangannya yakni; a. Kelebihan: dimungkinkan memperoleh hasil
yang lebih valid terkait kritik, saran serta ide/pendapat dari seluruh
anggota raker yang berjumlah lebih besar; berlangsung terjalinnya
silaturrahmi. b. Kekurangan: membutuhkan waktu yang lama, biaya yang
lebih banyak, terkadang munculnya pendapat atau ide yang terlalu idealis
untuk dilaksanakan tanpa memahami lapangan dan kondisi.
Dalam pandangan Islam evaluasi dimaksudkan untuk meluruskan
yang tidak lurus, mengoreksi yang salah, dan membenarkan yang
hak.511Evaluasi merupakan suatu unsur manajemen untuk melihat apakah
segala kegiatan yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan rencana
511
Abdul Mannan, Membangun Islam Kaffah, (Madinah: Pustaka, 2010), hal. 152.
283
yang digariskan dan di samping itu merupakan hal yang penting pula
untuk menentukan rencana kerja yang akan datang. Oleh karena itu,
evaluasi merupakan suatu kegiatan yang perlu dilakukan oleh setiap
pelaksanaan terutama yang memegang jabatan pimpinan. Tanpa evaluasi
atau pengendalian, pimpinan tidak dapat melihat adanya penyimpangan-
penyimpangan dari rencana yang telah digariskan dan juga tidak akan
dapat menyusun rencana kerja yang lebih baik sebagai hasil pengalaman
yang lalu.512 Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an:
ض أ ُ ِعد َّۡت
ُ س َم َوتُ َو ۡٱۡل َ ۡر
َّ ض َها ٱل َ ع َٰٓواْ إِلَى َم ۡغ ِف َرة ِمن َّر ِب ُك ۡم َو َجنَّ ٍة
ُ ع ۡر ُ ار
ِ سَ َو
١٣٣ َِل ۡل ُمتَّقِين
512
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam,
(Bandung: PT. Refika Aditama, 2012),hal. 24
513
Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar
ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
514
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 63
284
515
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 67
516
Muhammad Abul Qo’qo’, Produktif 24 Jam; 125 Kiat Muslim Menjadikan Waktunya
Produktif. Terj. Izuddin al-Karimi, (Surabaya: Pestaka eLBA), hal. 281.
285
517
Soekarto Indrafachrudi, Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dan Masyarakat, (Malang:
IKIP Malang, 2014), hal. 138-139
286
kepada orang tua murid atau masyarakat yang hadir pada suatu kegiatan-
kegiatan khusus diadakan oleh sekolah.
6) Daftar Cek
Item yang disusun dalam daftar cek ini hendaknya bisa langsung
mengena atau tajam, mudah dipahami dan disusun secara sistematis.
Dari satu item dapat diberi beberapa jawaban yang akan dipilih oleh
responden (3 sampai dengan 10 kemungkinan jawaban, yang akan dipilih
adalah satu jawaban yang berkenan menurut responden). Maksud dafatr
cek ini untuk melihat sikap, opini mereka tentang program hubungan
sekolah dengan masyarakat.
7) Pol Pendapat
Pelaksanaan metode ini dengan melalui wawancara langsung
kepada para responden dari suatu sampel yang diambil secara random.
Metode ini sangat baik, karena mereka akan terbuka untuk memberi opini
tentang pelaksaan program tersebut. Sebaiknya wawancara ini sudah
dipersiakan dengan pedoman wawancaranya.
8) Skala penilaian
Skala penilaian untuk mengukur sikap dan opini masyarakat,
biasanya dengan 3 skala atau 4 skala. Mereka dapat menentukan salah
satu skala menurut penilaian mereka.
Teori yang ditawarkan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
bentuk evaluasi program madrasah melalui kegiatan public relations pada
MAN 1 di Provinsi Jambi dilakukan dengan berbagai metode, yaitu:
observasi, pol pendapat, diskusi panel, dan perekaman.
Metode yang pertama adalah metode observasi tingkat partisipasi
masyarakat terhadap MAN 1 di Provinsi Jambi. Metode ini dilakukan
secara tidak formal, artinya bisa dilakukan kapan saja, dan yang
melakukan adalah waka. bidang humas itu sendiri serta teamwork di
bawahnya. Dalam kegiatan observasi ini, waka. bidang humas bisa
melihat sejauh mana orang tua siswa ini berpartisipasi jika ada kegiatan
madrasah yang melibatkan mereka, kemudian juga melihat bagaimana
288
518
Colin Coulson, Public Relation: Pedoman Praktis untuk PR, (Jakarta: Bumi Aksara,
2012), hal. 213.
290
BENTUK METODE
EVALUASI
PELAKSANAAN
EVALUASI
EVALUASI
EVALUASI
SCOPE BESAR
SCOPE KECIL
IMPLIKASI POSITIF
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat peneliti simpulkan
beberapa hal sebagaimana berikut ini:
1. Manajemen public relations belum mampu dalam pengembangan
perilaku organisasidi provinsi Jambi karena belum optimalnya
koordinasi antara madrasah dengan masyarakat khususnya orang tua
siswa, belum terlaksananya hubungan kerjasama antara madrasah
dengan dunia usaha dan industri, pengelolaan website resmi sekolah
tidak dilibatkannya tenaga ahli di bidang IT dalam merancang dan
mengelola website madrasah, minimnya SDM public relations sehingga
menyebabkan kerja sedikit terhambat, terkendala dengan pendanaan
(anggaran terbatas), minimnya fasilitas dibidang public relations atau
kurangnya dukungan sarana dan prasarana atau infrastruktur dibidang
public relations, belum disiplinnya penerimaan tamu sehinggaa
pendataan buku tamu tidak efektif.
2. Manajemen Public Relations pada MAN 1 di Provinsi Jambi (MAN 1
Kota Jambi, MAN 1 Batanghari, dan MAN 1 Tebo) sebagai berikut:
a. Perencanaan Komunikasi Kelompok Kecilpada MAN 1 di Provinsi
Jambi(MAN 1 Kota Jambi, MAN 1 Batanghari, MAN 1 Tebo) meliputi
analisis secara individu, analisis kebutuhan secara menyeluruh
(anggaran, teamwork, alat, dan lain-lain), analisis situasi dan kondisi
(waktu, kegiatan, level: kelas, tempat,dan lain-lain), perumusan
masalah dan perumusan tujuan pada evaluasi penetapan standar
dalam musyawarah bersama secara rapat terbuka, serta penyerahan
hasil yang disetujui oleh kepala madrasah untuk di keluarkan SK (surat
keputusannya) melalui musyawarah yang bersifat buttom up. Dan
penyusunan program kegiatan public relations pada MAN 1 di Provinsi
Jambi melalui program kerja rutin dan program kerja insidentil.
293
294
Email, Website, Media Sosial (FB, WA, IG), Blog, Youtube (video
pendek).
e. Evaluasi program public relations pada MAN 1 di Provinsi Jambi
terbagi menjadi 2 bagian: 1) Evaluasi scope kecil; 2) Evaluasi scope
besar: Bentuk metode evaluasi program kegiatan public relations pada
MAN 1 di Provinsi Jambi terdapat 4 bentuk yaitu metode observasi,
metode pol pendapat, metode diskusi panel, dan metode perekaman.
Adapun terdapat implikasi positif setelah dilaksanakannya evaluasi
program kegiatan public relations pada MAN 1 di Provinsi Jambi yaitu
adanya peningkatan kualitas atau mutu kegiatan pada tahap selanjut-
nya, terutama kegiatan-kegiatan yang rutinitas. Efektifitas dari setiap
program kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran
berikutnya berkecenderungan meningkat. Meningkatnya partisipasi
masyarakat terhadap madrasah: meningkatnya jumlah siswa disetiap
tahun.
surat, spanduk, dan lain-lain; (2) media audio: meliputi telpon dan
siaran radio (RRI); (3) Media Audiovisual: Meliputi Jambi TV (TVRI); (4)
Media Internet (Online): Email, Website, Media Sosial (FB, WA, IG),
Blog, Youtube (video pendek). Terdapat implikasi positif setelah
dilaksanakannya evaluasi program madrasah melalui manajemen
public relations dalam pengembangan perilaku organisasi pada MAN 1
di Provinsi Jambi yaitu mempertahankan daya tarik madrasah melalui
kegiatan public relations, adanya peningkatan kualitas atau mutu
kegiatan pada tahap selanjutnya terutama kegiatan-kegiatan yang
rutinitas. Menjaga hubungan silaturrahim. Meningkatnya partisipasi
masyarakat terhadap madrasah: meningkatnya jumlah siswa disetiap
tahun. Masyarakat memberikan penilaian/ pencitraan yang baik pada
madrasah.
B. Implikasi
Penelitian ini secara teori menemukan konsep tentang manajemen
public relations dalam membangun hubungan (internal) memiliki
hubungan yang harmonis dengan warga sekolah maupun (eksternal)
dengan atasan atau masyarakat yang berpengaruh dalam memajukan
madrasah. Dengan adanya kerjasama dan hubungan baik antara
madrasah dan masyarakat maka akan terjalin harmonisasi antara
keduanya. Penelitian manajemen public relations dalam pengembangan
perilaku organisasi ini yaitu berangkat dari teori model public relations
Alison Theaker yang telah disepakati oleh Aliansi Global Asosiasi Public
Relations yang menyatakan bahwa adanya dampak hubungan di dalam
karakteristik public relations terhadap perilaku organisasi.
Dijelaskan oleh Alison Theaker dari hasil penelitiannya melalui tes
efektifitas manajemen public relations dengan mengukur sebab akibat
(membuktikan bahwa X adalah alasannya Y terjadi), yang membuktikan
bahwa dengan adanya kegiatan manajemen public relations akan terjadi
perubahan perilaku organisasi terhadap sebuah lembaga organisasi.
299
Perencanaan Komunikasi
Kelompok Kecil
- Langkah perencanaan komunikasi
kelompok kecil; analisis
kebutuhan,analisis situasi dan
kondidsi,evaluasi melalui
musyawarah, penyerahan hasil
kepada kepala madrasah, dan
implementasi program. (General
Combination Planning)
- Penyusunan rencana melalui
C. Rekomendasi
Hasil penelitian disertasi ini, peneliti rekomendasikan khusus kepada:
1. Kepala MAN 1 Kota Jambi
2. Kepala MAN 1 Batanghari
3. Kepala MAN 1 Tebo
4. Kepala Madrasah dan Sekolah se-Provinsi Jambi
Selanjutnya Kepada:
1. Gubernur Provinsi Jambi
2. Walikota Jambi
3. Bupati se-Provinsi Jambi
4. Kepala Dinas se-Pemerintahan Provinsi Jambi, Pimpinan Lembaga
Pendidikan Nonformal, Perusahaan dan Organisasi Masyarakat.
D. Saran
Peneliti memberikan saran kepada beberapa pihak yang terkait,
yaitu kepada:
1. Kepada semua pengurus madrasah untuk lebih meningkatkan kualitas
disetiap kegiatan khusunya public relations yang sudah ada.
2. Kepada kepala madrasah untuk lebih banyak berperan aktif dalam
pengembangan perilaku organisasi dan menumbuhkan rasa
tanggungjawab masyarakat terhadap pengelolaan lembaga dengan
cara memberikan ruang yang luas akan partisipasi masyarakat tersebut
terutama dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi akhir tiap
semester khususnya pada kegiatan public relations.
3. Bagi praktisi public relations untuk lebih banyak melakukan studi
banding ke lembaga lain untuk memperkaya wawasan serta
pengalaman dalam upaya pengembangan program yang sudah ada
ataupun yang belum ada. Sehingga program-program yang terdapat di
lembaga lain dapat diadopsi ke madrasah dengan menyesuaikan
kondisi dan potensi yang ada.
303
E. Kata Penutup
Semoga Disertasi ini bermanfaat, menjadi bahan kajian teoritis dan
praktis bagi peneliti selanjutnya, dapat diterapkan di madrasah untuk
mempertahankan daya tarik madrasah melalui kegiatan public relations,
meningkatkan kualitas atau mutu kegiatan pada tahap selanjutnya,
menjaga hubungan silaturrahim, meningkatnya partisipasi masyarakat
terhadap madrasah dan menjadi teladan bagi madrasah lainnya dan
bermanfaat dunia dan akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
Abu al-Fida' Isma'il ibn Umar al-Dimasqa. Tafsir al-Qur'an Adzim, juz 2.
Mauqi'u al-Islam: Dalam Software alMaktabah al-Syamilah. 2005.
Ibn Arabi. Ahkam al-Qur‟ an, juz 6. Mauqi‟ u al-Islam: Dalam Software
al-Maktabah al-Samilah. 2005.
Shihab al-Din al-Alusi. Tafsir Ruh al-Ma‟ ani, juz 3. Mauqi‟ u al-Tafasir:
Dalam Software al-Maktabah al-Syamilah. 2005.
B. Sumber Buku
Aan Komariah dan Yati Siti Mulyati. Manajemen Pendidikan; Tim Dosen
Administrasi Pendidikan UPI. Bandung: Alfabeta. 2011.
Wilcox, D.L., Ault, P., dan Agee, W. K., Public Relations: Strategies and
Tactics. Edisi keempat. New York. Harper Collin College
Publishers. 1995.
C. Sumber Disertasi;
D. Sumber Jurnal;
Guru Pendidikan
Sri Wahyuni, S.Pd.I
1.9 Kewarganegaraan
PEDOMAN WAWANCARA
Nama :
Jabatan :
Waktu Wawancara :
Tempat Wawancara :
Kode :
Kategori : Manajemen Public Relations dalam Pengembangan Perilaku
Organisasi
Nama Responden :
Jabatan : Wakil Kepala Bidang Kurikulum
Kategori : Manajemen PR dalam Pengembangan Perilaku Organisasi
Waktu Wawancara :
Tempat wawancara :
No Pertanyaan Jawaban
Sejauhmana promosi pembagian
1
tugas kerja antara kurikulum dan
PR?
Dibidang apa biasanya terjadi
2
tumpang tindih tugas dengan PR
di madrasah?
Apa saja program-program
3
kurikulum yang berhubungan
dengan PR/kehumasan?
4 Bagaimana koordinasi
pelaksanaan tersebut?
5 Bagaimana implementasinya di
lapangan?
Bagaimana cara kepala madrasah
memimpin dalam menggerakkan
6
dan mendorong stakeholders dan
masyarakat dalam pengembangan
madrasah?
Apakah kegiatan PR di madrasah
7
ini sudah berjalan dengan baik?
Apa saja kendala yang dihadapi?
Tuntutan apa saja yang diinginkan
8 masyarakat terhadap madrasah ini
dan bagaimana madrasah
meresponya
Menurut bapak apa yang menarik
9
perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Responden :
Jabatan : Wakil Kepala Bidang Kesiswaan
Kategori : Manajemen PR dalam Pengembangan Perilaku Organisasi
Waktu Wawancara :
Tempat wawancara :
No Pertanyaan Jawaban
1 Sejauhmana pembagian tugas
kerja antara kesiswaan dan PR?
Dibidang apa biasanya terjadi
2
tumpang tindih tugas dengan PR
di madrasah?
Apa saja program-program
3
kesiswaan yang berhubungan
dengan PR/kehumasan?
4 Bagaimana koordinasi
pelaksanaan tersebut?
5 Bagaimana implementasinya di
lapangan?
Bagaimana cara kepala
madrasah memimpin dalam
6 menggerakkan dan mendorong
stakeholders dan masyarakat
dalam pengembangan
madrasah?
Apakah kegiatan PR di
7 madrasah ini sudah berjalan
dengan baik? Apa saja kendala
yang dihadapi?
Tuntutan apa saja yang
8 diinginkan masyarakat terhadap
madrasah ini dan bagaimana
madrasah meresponya
Menurut bapak apa yang menarik
9
perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Responden :
Jabatan : Guru
Kategori : Manajemen PR dalam Pengembangan Perilaku Organisasi
Waktu Wawancara :
Tempat wawancara :
No Pertanyaan Jawaban
Dalam masalah apa biasanya
para guru berkoordinasi
1 dengan PR/humas untuk
pengembangan madrasah atau
meningkatkan partisipasi
masyarakat (orang tua siswa)?
Bagaimana Bapak/Ibu berbagi
2
tugas sebagai seorang guru
dengan kehumasan di sekolah?
Apa saja program-program
3 kegiatan guru yang
berbenturan dengan waka bid.
Humas?
Bagaimana bentuk kerja sama
4
sebagai seorang guru dengan
kehumasan di MAN ini?
Bagaimana cara kepala
madrasah memimpin dalam
5 menggerakkan dan mendorong
stakeholders dan masyarakat
dalam pengembangan
madrasah?
Apakah kegiatan PR di
6 madrasah ini sudah berjalan
dengan baik? Apa saja kendala
yang dihadapi?
Tuntutan apa saja yang
diinginkan masyarakat
7
terhadap madrasah ini dan
bagaimana madrasah
meresponya?
Menurut bapak apa yang menarik
8
perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Responden :
Jabatan : Orang Tua Siswa MAN
Kategori : Manajemen PR dalam Pengembangan Perilaku Organisasi
Waktu Wawancara :
Tempat wawancara :
No Pertanyaan Jawaban
Dalam masalah apa biasanya Bapak/Ibu
sebagai orang tua siswa di MAN ini
1
berkomunikasi/berkoordinasi dengan
humas di sekolah untuk mengembangkan
program madrasah?
Prinsip apa saja yang digunakan sekolah
2 sebagai pijakan dalam melaksanakan
hubungan dengan orang tua siswa di MAN
ini?
Apa saja program-program persatuan
3
orang tua siswa (POS) yang berhubungan
dengan kehumasan di MAN ini?
Strategi apa yang digunakan bid. Humas
4
agar hubungan sekolah dengan orang tua
siswa dapat harmonis?
Apa saja yang diinginkan Bapak/Ibu
5 sebagai orang tua siswa terhadap
madrasah ini dan bagaimana madrasah
meresponya?
Apa saja yang diinginkan madrasah
6 terhadap Bapak/Ibu sebagai orang tua
siswa di MAN ini dan bagaimana
Bapak/Ibu meresponya?
Dalam mendukung program
pengembangan madrasah, apa saja yang
7
sudah disumbangkan (materi, saran, ide,
tenaga) oleh Bapak/Ibu sebagai orang tua
siswa di MAN ini?
PEDOMAN OBSERVASI
PEDOMAN DOKUMENTASI
Jenis
Bentuk Dokumen Ket.
Dokumen/Kode
Profil MAN 1 Kota Jambi, MAN 1 Batanghari dan
MAN 1 Tebo, Struktur Pengurus, Data Pengurus
dll.
Data Kesiswaan
1. Jumlah kelas dan siswa
2. Jumlah pendaftaran dan yang diterima tiga
tahun terakhir
3. Data Alumni
4. Prestasi-prestasi siswa
Data Ketenagaan
Dokumen 1. Kepala Sekolah
Tertulis 2. Waka. Bidang
3. Karyawan atau tenaga TU (tingkat pendidikan,
(sesuai dengan
tugas, dll)
bentuk Sarana dan prasarana
dokumen) 1. Denah lokasi dan bangunan sekolah (letak
geografis)
2. Gedung dan ruangan yang ada
3. Fasilitas penunjang
4. Sarana pembelajaran lainya (mushallah,
laboratorium, klinik kesehatan, perpustakan
dll)
KODE KETERANGAN
NO
Observasi pertama terkait Lokasi dan
Kondisi Madrasah Aliyah Negeri 1
Kota Jambi yang dilihat dari sarana
1. Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
dan prasarana serta suasana
lingkungan madrasah pada hari
Senin tanggal 7 Mei 2018
Observasi ke-1.2 terkait Suasana
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
2. Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18 Jambi, Guru dan siswa yang dilihat
dari keseharian pada hari Selasa
tanggal 08 Mei 2018
Observasi ke-1.3 terkait Pergantian
Nama Madrasah Aliyah Negeri 1
3. Obs.1.3/PNM.KJ/11.05.18 Kota Jambi yang dilihat dari
dokumentasi madrasah pada tanggal
11 Mei 2018
Observasi ke-1.4 terkait Keadaan
Orang Tua Siswa Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Jambi yang dilihat
4. Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19
secara langsung melalui wawancara
pada hari Sabtu tanggal 26 Januari
2019
Observasi ke-1.5 terkait Peran
Manajemen Public Relations di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
5. Obs.1.5/PMPR.KJ/26.01.19 Jambi berupaya menjalin hubungan
yang harmonis dengan masyarakat
pada hari Sabtu tanggal 26 Januari
2019
Observasi ke-1.6 terkait
Kepemimpinan Kepala Madrasah
Aliyah Negeri 1 Kota Jambi yang
dilihat dari keseharian dalam
6. Obs.1.6/KKM.KJ/07.01.19 berperan dan melaksanakan tugas
kepala madrasah untuk mencapai
tujuan, pada hari Senin tanggal 07
Januari 2019
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BATANGHARI
KODE KETERANGAN
NO
Observasi pertama terkait Lokasi dan
Kondisi Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari yang dilihat dari sarana
7. Obs.2.1/LKMB/14.05.18
dan prasarana serta suasana
lingkungan madrasah pada hari
Senin tanggal 14 Mei 2018
Observasi ke-2.2 terkait Suasana
Madrasah Aliyah Negeri 1
8. Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18 Batanghari, Guru dan siswa yang
dilihat dari keseharian pada hari
Sabtu tanggal 19 Mei 2018
Observasi ke-2.3 terkait Pergantian
Nama Madrasah Aliyah Negeri 1
9. Obs.2.3/PNM.B/19.05.18 Batanghari yang dilihat dari
dokumentasi madrasah pada tanggal
19 Mei 2018
Observasi ke-2.4 terkait Keadaan
Orang Tua Siswa Madrasah Aliyah
10. Obs.2.4/KOTS.B/31.01.19 Negeri 1 Batanghari yang dilihat
secara langsung melalui wawancara
pada tanggal 31 Januari 2019
Observasi ke-2.5 terkait Peran
Manajemen Public Relations di
Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari berupaya menjalin
11. Obs.2.5/PMPR.B/31.01.19
hubungan dengan lembaga lain
(STAI Muara Bulian) pada hari Kamis
tanggal 31 Januari 2019
KODE KETERANGAN
NO
Observasi pertama terkait Lokasi dan
Kondisi Madrasah Aliyah Negeri 1
Tebo yang dilihat dari sarana dan
12. Obs.3.1/LKMT/21.05.18
prasarana serta suasana lingkungan
madrasah pada hari Senin tanggal
21 Mei 2018
Observasi ke-3.2 terkait Suasana
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo,
13. Obs.3.2/SMGS.T/24.05.18 Guru dan siswa yang dilihat dari
keseharian pada hari Kamis tanggal
24 Mei 2018
14. Obs.3.3/PNM.T/24.05.18 Observasi ke-3.3 terkait Pergantian
Nama Madrasah Aliyah Negeri 1
Tebo yang dilihat dari dokumentasi
madrasah pada tanggal 24 Mei 2018
Observasi ke-3.4 terkait Keadaan
Orang Tua Siswa Madrasah Aliyah
15. Obs.3.4/KOTS.T/21.02.19 Negeri 1 Tebo yang dilihat secara
langsung melalui wawancara pada
tanggal 21 Februari 2019
Observasi ke-3.5 terkait Peran
Manajemen Public Relations di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
berupaya menjalin kerja sama
16. Obs.3.5/PMPR.T/18.02.19 dengan lembaga lain (SMAN 18
Kabupaten Tebo) mengundang
Kepala Sekolah sebagai pembina
upacara pada hari Senin tanggal 18
Februari 2019
Lampiran 7
KODE KETERANGAN
NO
Dokumentasi Ke-1.1 tentang brosur
1. Dok.1.1/BM.KJ/2018-2019 MAN 1 Kota Jambi pada Tahun
Pelajaran 2018-2019
Dokumentasi Ke-1.2 tentang Profil
Madrasah (Website) MAN 1 Kota
Dok.1.2/PMW.KJ/08.05.18 Jambi dalam
2.
http://man1kotajambi.mdrsh.id
(diakses pada tanggal 08 Mei 2018,
Jam. 14.15)
Dokumentasi Ke-1.3 tentang Profil
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 Madrasah yang didapat dari Tata
3.
Usaha (TU) MAN 1 Kota Jambi pada
hari jum’at, tanggal 11 Mei 2018
Dokumentasi Ke-1.4 tentang
Dok.1.4/DP.KJ/tgl.bln/th Dokumentasi Pribadi yang diambil
4.
pada pelaksanaan observasi di MAN
1 Kota Jambi.
Dokumentasi Ke-1.5 tentang
Dokumentasi Kegiatan Madrasah
5. Dok.1.5/KMW.KJ/05.01.19 yang didapat dari Website MAN 1
Kota Jambi pada tanggal 5 Januari
2019.
KODE KETERANGAN
NO
Dokumentasi Ke-2.1 tentang brosur
6. Dok.2.1/BM.B/2018-2019 MAN 1 Batanghari pada Tahun
Pelajaran 2018-2019
Dokumentasi Ke-2.2 tentang Profil
Madrasah (Website) MAN 1
Dok.2.2/PMW.B/08.05.18 Batanghari dalam
7.
http://man1batanghari.mdrsh.id
(diakses pada tanggal 08 Mei 2018,
Jam. 15.00)
Dokumentasi Ke-2.3 tentang Profil
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18 Madrasah yang didapat dari Tata
8.
Usaha (TU) MAN 1 Batanghari pada
hari sabtu, tanggal 19 Mei 2018
Dokumentasi Ke-2.4 tentang
Dok.2.4/DP.B/tgl.bln/th Dokumentasi Pribadi yang diambil
9.
pada pelaksanaan observasi di MAN
1 Batanghari.
Dokumentasi Ke-2.5 tentang
Dokumentasi Kegiatan Madrasah
10. Dok.2.5/KMW.B/05.01.19 yang didapat dari Website MAN 1
Batanghari pada tanggal 5 Januari
2019.
KODE KETERANGAN
NO
Dokumentasi Ke-3.1 tentang brosur
11. Dok.3.1/BM.T/2018-2019 MAN 1 Tebo pada Tahun Pelajaran
2018-2019
Dokumentasi Ke-3.2 tentang Profil
Madrasah (Website) MAN 1 Tebo
12. Dok.3.2/PMW.T/08.05.18/h. dalam http://man2tebo.mdrsh.id
(diakses pada tanggal 08 Mei 2018,
Jam. 15.50)
Dokumentasi Ke-3.3 tentang Profil
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18 Madrasah yang didapat dari Tata
13.
Usaha (TU) MAN 1 Tebo pada hari
kamis, tanggal 24 Mei 2018
Dokumentasi Ke-3.4 tentang
Dok.3.4/DP.T/tgl.bln/th Dokumentasi Pribadi yang diambil
14.
pada pelaksanaan observasi di MAN
1 Tebo.
Dokumentasi Ke-3.5 tentang
Dok.3.5/KMW.T/05.01.19 Dokumentasi Kegiatan Madrasah
15.
yang didapat dari Website MAN 1
Tebo pada tanggal 5 Januari 2019.
CATATAN LAPANGAN
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1
KOTA JAMBI
Lampiran 8
TRANSKRIP WAWANCARA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA JAMBI
(1.1)
Nama : H. Muhammad Aman, M.Pd.I
Jabatan : Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Hari, Tanggal, Jam : Jum’at, 11 Mei 2018, Pkl. 09.20 s.d 10.10 WIB
Tempat : Ruang Kepala Madrasah
Kode : Ww.1.1/KMKJ/11.05.18
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Peneliti : “Assalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam... silahkan masuk bu... Bisa diperkenalkan dulu,
dari mana dan keperluannya apa...!”
Peneliti : “Nama saya Cittra Juniarni dari Pasca UIN STS Jambi yang dulu
pernah datang ke sini dalam rangka riset pendahuluan pada bulan maret
2018, nah sekarang saya melakukan penelitian lanjutannya pak. Dan
surat Izin Penelitiannya sudah saya serahkan di bagian TU pak”. “Maaf
sebelumnya pak, siapa nama lengkap bapak beserta gelarnya?”
Informan : “Nama saya Surya Apriyandi, S.Pd dan saya adalah Waka Bid.
Kesiswaan di MAN 1 Kota Jambi ini, dan saya juga mengajar mata
pelajaran Ekonomi bu...”
Peneliti : “Oo, iya pak, dalam hal ini saya meneliti terkait public relations/ humas
terkhusus pada manajemen humas dalam pengembangan perilaku
organisasi yang ada di MAN 1 Kota Jambi ini pak...”
Informan : “Humas itu ada bidangnya sendiri bu... dan Waka Bid. Humas
sekarang sedang keluar, berhubung waka bid. Humas lagi keluar, jika
kiranya ada informasi yang bisa saya bantu, monggo saya persilahkan
buu...”
Peneliti : “Kapan kira-kira Bapak ada waktu untuk wawancara?”
Informan : “Sekarang aja nggak apa-apa bu..”
Peneliti : “Saya mulai sekarang ya pak, bagaimana kerjasama dalam
pemprograman Waka. Bid. Kesiswaan dan Waka. Bid. Kehumasan di
madrasah ini pak?”
Informan : “Program secara umum ada pada bidangnya masing-masing, saya
buat sendiri, waka bid. Humas buat sendiri, waka bid. Kurikulum juga
buat sendiri kemudian kepala madrasah juga. Nah, ini semuakan di
bawah naungan kepala madrasah yang nantinya semua itu dipilah,
dianalisis lagi dalam perencanaannya, ke pelaksanaannya hingga
selesai. Begini bu.., ada hal-hal tertentu yang memang kegiatan
kesiswaan itu harus dibantu oleh humas, karena butuh publikasi di
media sosial tentang kesiswaan untuk menunjang program kerja.
Terkadang waka humas lebih sering membantu waka kesiswaan dan
sebaliknya juga, yaa... adanya kerjasama itu bu..”.
Peneliti : “Dibidang apa biasanya terjadi tumpang tindih tugas dengan public
relations/humas di madrasah ini pak?”
Informan : “Terkadang terjadi tumpang tindih diawal-awal tahun pembelajaran,
tetapi lebih sifatnya membantu atau bekerjasama dalam pembagian
tugas. Contohnya: jadwal-jadwal pelaksana upacara bendera belum ada
belum sempat trus penunjukan pembinanya juga belum sempat, nah di
sini humas yang mencarikan atau menggantikan menjadi pembina tanpa
harus ada jadwalnya dulu, sifatnya lebih membantu bu.., dan kami juga
terkadang membantu humas jika humas belum sempat
mempublikasikan dimedia, jadi di sini bukan tumpang tindih saja tetapi
saling membantu.”
Peneliti : “Apa saja program-program kesiswaan yang berhubungan dengan
PR/kehumasan?”
Informan : “Sebagian besar kita ini berhubungan dengan humas buu.., seperti
contohnya pada kegiatan keagamaan untuk mencari penceramah kita
butuh beliau untuk membantu, karena beliau sangat dekat dengan
masyarakat untuk mencari ustd siapa yang kita undang ke madrasah.
Kedua: seperti forum komunikasi mahasiswa atau jambi kota sebrang
(FKM/ JKS) yakni sebuah organisasi mahasiswa yang salah satu
program kerjanya memberikan motivasi kepada siswa untuk masuk ke
perguruan tinggi dengan kiat-kiat dan cara-cara tertentu, nah di sini kita
butuh humas jika ada tamu undangan dari program kesiswaan agar
kegiatan-kegiatan bisa dipublikasikan dimedia.”
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
dan mendorong stakeholders dan masyarakat dalam pengembangan
madrasah?”
Informan : “Kalo berbicara tentang kepemimpinan kepala madrasah ini bu, beliau
itu sangat support diberbagai kegiatan-kegiatan, seperti kegiatan ekstra
kususnya footsal, di MAN ini disetiap tahunnya mengadakan liga footsal
khusus untuk madrasah di samping itu ikut kegiatan-kegiatan luar.
Terakhir kemarin juara 2 footsal tingkat SMA/MAN se-Kota Jambi
sehingga kepala madrasah sangat senang dan support. Kemudian
beliau support juga dengan kegiatan keagamaan. Selain itu kerjanya
harus cepat (jangan menunda-nunda) asal positf kerjakan tugas-tugas.
Beliau juga sangat tegas, dalam artian kalo keputusannya A harus
jalankan A walaupun dalam pelaksanaannya di tengah jalan ada
kendala harus tetap dilaksanakan, cari solusinya kata beliau”. Nah, di
samping beliau itu orangnya disiplin beliau juga punya toleransi
(bijaksana) beliau lebih suka kita melapor izin dari pada dikit-dikit
menghilang, pokoknya kalau kemana izin melalui telpon atau SMS saja
tidak apa-apa jangan menghilang lebih baik lapor.”
Peneliti : “Bagaimana cara pembagian tugas-tugas dalam organisasi madrasah
yang telah bapak kepala madrasah lakukan, apakah sudah sesuai
dengan keahlian/ bidangnya (kualifikasi)?”
Informan : “Struktur madrasah ini banyak pembagiannya bu.., ada kepala
madrasah, waka. bidang kesiswaan, waka. bidang kurikulum, waka.
bidang humas, waka. bidang sanpras, ada kaur tata usaha (TU) beserta
staf-stafnya, ada juga wali kelas dan jajaran komite. Semua itu termasuk
di dalam struktur kepengurusan organisasi madrasah. Dan kepala
madrasah bertugas sesuai dengan tupoksinya yakni mengatur dan
membina stakeholders di madrasah ini.”
Peneliti : “Menurut bapak apa yang menjadi keunikan atau pembeda
(keunggulan) madrasah ini dari madrasah2 lainnya?.”
Informan : “Madrasah ini mempunyai program sholat dhuha yang tujuannya untuk
mendidik dan petugasnya dari siswa yang sudah dibuatkan jadwal
khusus: setelah sholat dhuha kegiatanny bergilir atau diselang seling
seperti tausiyah, sholawatan, piadato.”
Peneliti : “Menurut bapak apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?”
Informan : “Semuanya sesuai dengan adat, budaya dan orang tua siswa lebih
senang ke kegiatan keagamaan. Perkembanagn teknologi sudah
semakin maju sehingga ada hal-hal yang negative dilakukan oleh siswa,
hal ini adalah salah satu yang menjadikan minat atau menarik perhatian
masyarakat menyekolahkan anaknya di MAN ini agar madrasah
membentengi anak dengan banyaknya pelajaran keagamaan dan
teladan dari para guru”.
Peneiti : “Baiklah pak… saya pamit dulu. Terimakasih atas waktunya…”
Informan : “Oke…”
Peneliti : “Wassalamu’alaikum pak..”.
Informan : “Wa’alaikumussalam.”
TRANSKRIP WAWANCARA
(1.4)
Nama : Suparno, SH
Jabatan : Kepala Tata Usaha (TU) MAN 1 Kota Jambi
Hari, Tanggal, Jam : Jum’at, 11 Mei 2018, Pkl. 08.25 s.d 09.10 WIB
Tempat : Ruang Kepala Tata Usaha (TU)
Kode : Ww.1.1/KTU.KJ/11.05.18
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Nama : Samiyah
Jabatan : Orang Tua Siswa Desi Komariyah/ XII/ PIS
Hari, Tanggal, Jam : Sabtu, 26 Januari 2019, Pkl. 11.20 s.d 11.40 WIB
Tempat : Ruang Tamu Madrasah
Kode : Ww.1.1/OTDK.KJ/26.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Peneliti : “Assalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam... Silahkan masuk bu…”.
Peneliti : “Iya terimakasih pak..”.
Informan : “Ibu yang datang kemarin mau meneliti di madrasah ini ya ?”.
Peneliti : “Iya pak..”.
Informan : “Pak Ali belum datang bu, tadi katanya baru mau menuju ke madrasah,
tapi belum datang. Tunggu saja bu di sini tidak apa-apa”.
Peneliti : “Iya pak, selagi menunggu pak Ali belum datang dan jika bapak
berkenan bisakah saya bertanya-tanya tentang madrasah ataupun
tentang humas di madrasah ini pak”.
Informan : “Iya boleh, mau wawancara dengan saya juga ya?”.
Peneliti : “Iya pak, bapak sebagai kepala madrsah adalah salah satu informan
dari penelitian ini. Langsung saja ya pak..”.
Informan : “Iya, silahkan..”.
Peneliti : “Bagaimana sejarah berdirinya MAN 1 Batanghari ini pak?”.
Informan : “Sebelum namanya MAN 1 Batanghari madrasah ini bernama MAS
Muara Bulian yang menginduk ke MAN Olak Kemang Kota Jambi bu..
Dan pertama kali berdiri masih berstatus swasta pada tahun 1993. Kalau
terkait sejarah yang lebih lengkapnya nanti bisa lihat di profil madrsasah
ini bu. Nanti bisa minta di bagian TU ya”.
Peneliti : “Iya pak nanti saya minta di bagian TU. Mulai tahun berapa pergantian
nama madrsaha ini pak sehingga menjadi MAN 1 Batanghari?”.
Informan : “Sebenarnya pergantian nama madrasah ini sudah lama, kalo di
keluarkannya SK pada bulan Desember 2017 dan berlakunya baru di
tahun 2018 ini bu”.
Peneliti : “Sudah berapa lama bapak bekerja di Madrasah ini?”.
Informan : “Saya mulai diangkat menjadi guru pada tahun 1994 di MTs N Terusan
dan menjadi kepala madrasah pada tahun 2002-2006, dan pada tahun
2006-2010 sebagai kepala madrasah MTs Muara Bulian. Saya bekerja di
MAN 1 Batanghari mulai pada bulan Januari 2010 sampai dengan
sekarang bu”.
Peneliti : “Wahh, berarti sudah banyak sekali pengalaman bapak sebagai kepala
madrasah ya pak”.
Informan : “Iya buu…Alhamdulillah..”.
Peneliti : “Lanjut ya pak..”.
Informan : “Iya silahkan bu..”.
Peneliti: : “Waka. bidang Humas terbentuk dari tahun berapa ya pak?”.
Informan : “Semenjak saya menjadi kepala madrasah sudah ada waka. Bidang
Humas bu”.
Peneliti : “ Lembaga apa saja yang bekerjasama dengan MAN 1 Batanghari
pak?”.
Informan : “Bekerjasama dengan Pabrik karet (terkait cara pengolahan,
pembuatan, limbah), dengan SMK untuk membatik (prakarya), ada dari
pihak Pertamina, penyuluhan dari Polres, Badan Narkotika Nasional
(BNN), Dinas KB, Puskesmas, dan yang sering itu Saka Kencana
(Pramuka).
Peneliti : “Media massa apa saja yang diajak bekerjasama dengan madrasah
pak?”.
Informan : “Masih sebatas koran bu, Koran Jambi Ekspres, dan yang lainnya
seperti pemasangan baliho-baliho atau spanduk-spanduk saja..”.
Peneliti : “Apa faktor penghambat/kendala yang ada dalam kegiatan program
Humas pak?”.
Informan : “Sulitnya mengatur jadwal pertemuan dengan komite, dan sebagian
orang tua siswa tidak ingin diajak musyawarah tentang kemajuan
madrasah buktinya: masyarakat enggan belajar mengenai Teknologi,
masyarakat tidak menerima Teknologi (pendaftaran lewat online/website,
melihat tentang perkembangan madrasah dll)”.
Peneliti : “Bagaimana pola komunikasi yang berkembang di madrsaha ini pak?”.
Informan : “Alhamdulillah ya bu, adanya hubungan kerja yang harmonis. Karena
segala sesuatu seluruh masalah kita bicarakan bersama-sama
(musyawarah), saya mengadakan rapat 1 bulan sekali. Dalam rapat
biasa ada perbedaan pendapat tetapi itu biasa di dalam organisasi
karena tujuannya untuk kebaikan madrasah”.
Peneliti : “Oiya pak yang penting semuanya untuk kebaikan dan kemajuan
madrasah. Bolehkah saya meminta brosur penerimaan siswa baru untuk
tahun ini pak?”.
Informan : “Kalau brosur belum dicetak bu, tetapi mulai pendaftaran dibuka tanggal
28 Mei ini”.
Peneliti : “Oiya pak terima kasih banyak atas informasi yang diberikan”.
Informan : “Ya, sama-sama bu…”.
Peneliti : “Pak Ali nya belum datang ya pak?”
Informan : “Iya bu belum, tunggu aja di sini tidak apa-apa. (tidak lama kemudian)
Itu pak Ali bu sudah datang”.
Peneliti : “Oiya pak.., saya menemui pak Ali dulu. Wassalamu’alaikum…”.
Informan : “Wa’alaikumussalam..”.
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.1)
Nama : Drs. Raden Akhmad
Jabatan : Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 28 Januari 2019, Pkl. 08.40 s.d 09.35 WIB
Tempat : Ruang Kepala Madrasah
Kode : Ww.2.3/KMB/28.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Peneliti : “Assalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam... Silahkan masuk bu…”.
Peneliti : “Iya terimakasih pak..”.
Informan : “Silahkan duduk bu…, apa yang bisa saya bantu untuk penelitiannya”.
Peneliti : “Iya pak saya ingin melakukan penelitian lanjutan, jika bapak berkenan
kapan saya bisa melakukan wawancara”.
Informan : “Iya boleh, tapi sambilan saya tanda tangan berkas-berkas gak apa-apa
ya bu?”.
Penelitian : “Iya gak apa-apa pak”.
Informan : “Silahkan bu..”.
Peneliti : “Bagaimana perencanaan program public relations di madrasah ini
setiap kegiatannya pak?”.
Informan : “Untuk perencanaanya kita selalu dalam forum rapat atau musyawarah
bu… bagaimana baiknya, dan pastinya kita mencari donatur dari luar
seperti lessing, deler Honda, dari xl, telkomsel dll yang dijalankan oleh
OSIS dan didampingi oleh waka humas dan waka kesiswaan.
Peneliti : “Apakah rencana program humas di MAN 1 ini melalui program rutin
(jangka pendek) dan program Insidentil (jangka panjang)?”.
Informan : “Dalam perencanaannya diawal tahun dan pelaksanaannya kondisional,
jika dalam hal komunikasi dengan masyarakat atau orang tua sesuai
dengan kebutuhan. Kita tidak bisa bilang persemester, jika kita tiba-tiba
ada kebutuhan dengan mereka para orang tua ya kita undang untuk
datang ke madrasah bu, apakah sudah cukup dengan surat ya kita
dengan surat, ada banyak media untuk berkomunikasi dengan mereka,
untuk lebih intennya lagi disetiap kelas itu kan ada no Hp wali kelas untuk
orang tua, jadi sebenarnya untuk komunikasinya itu adalah setiap hari”.
Peneliti : “Apakah perencanaan kegiatan MAN 1 ini melibatkan pihak luar
sekolah, seperti masyarakat (orang tua) atau lainnya?”.
Informan : “Pastinya ada, akan tetapi kondisional saja... terkadang kita melibatkan
mereka dan ada yang sifatnya keputusan madrasah”.
Peneliti : “Mereka para orang tua itu, termasuk dalam bentuk pelibatan yang
bagaimana ya bu, apakah dalam bentuk pemberian saran, pendapat atau
ide?”.
Informan : “Iya bisa juga, kita undang mereka... bagaimana enaknya untuk
memutuskan bersama... dan terkadang yang menjadi kesepakatan yang
telah dibuat kemari-kemarin, itu yang kita pakai dan dari generasi ke
generasi seperti itu bu, tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada hal-
hal yang lebih baik dan bagus itu yang kita pakai”
Peneliti : “Untuk perencanaan awal semesternya bagaimana pak? Apakah ada
program-program yang telah ditetukan?”.
Informan : “Ada sebagian yang sudah menjadi kebiasaan-kebiasaan yang telah
kami lakukan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan ada beberapa
perubahan-perubahan karena disetiap tahun dan setiap angkatan
berbeda-beda karakternya, jadi program kita itu saangat fleksibel sekali
sesuai situasi dan kondisi..”.
Peneliti : “Langkah-langkah apa yang digunakan oleh bid. humas dalam
merencanakan program kerja humas untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat?”
Informan : ”Kalau untuk perencanaannya, yang pertama dilakukan adalah Analisis
kebutuhannya ataupun asessement. Misalnya, kita ingin memprogram
kegiatan apa saja, yang dibutuhkan dalam kegiatannya kan sudah
dirancang-rancang terlebih dahulu, terus tingkat levelnya (rombel)
berapa?, misalnya kelas X kegiatannya apa berarti selain ada tim
pelaksananya, yang dibutuhkan lebih banyak mendampingi kan wali
kelas X. Nah disini targetnya apa? Kapan pelaksanaanya dan siapa saja
dalam tim sukses pelaksanaannya?”. Intinya kita mengundang lewat
surat, meyediakan waktu untuk para orang tua yang ingin datang ke
madrasah (well come setiap hari) ntah itu sifatnya bertanya, bisa juga
lewat SMS, telpon dan yang intinya kita membuka selebar-lebarnya
dalam melibatkan para orang tua siswa untuk terlibat banyak hal
mengenai anaknya”.
Peneliti : ”Menurut bapak, mengapa perencanaan program humas di MAN 1 itu
perlu dilaksanakan?”.
Informan : “Jika tidak ada perencanaan! Tidak bisa melaksanakan kan bu... segala
sesuatu itu kan diawali dengan perencanaan dulu, teorinya kan begitu
bu...”.
Peneliti : “Apa faktor penghambat/kendala yang ada dalam pelaksanaan
perencanaan ini? dan bagaimana mengatasi kendala tersebut?”.
Informan : “Tidak ada, karena kita sudah ada no Hp untuk berkomunikasi antara
pihak madrasah dengan orang tua siswa disetiap harinya, jadi jika ada
masalah kecil orang tua siswa sudah bisa menerima. Akan tetapi bukan
berarti tidak terlepas dengan maslah ya, masalah itu pasti ada... yang
terpenting bagaimana kita mengtasi masalah yang ada”.
Peneliti : “Bagaimna pelaksanaan evaluasi program kegiatan Humas di MAN
ini?”.
Informan : “Evaluasi rutin dilakukan rapat guru terkadang mingguan dan bulanan,
dan yang sudah terjadwal yang dilakukan setiap akhir semester atau
pertahun. Yaa... biasanya setelah proses pelaksanaannya kita diskusi
atau rapat guna untuk perencanaan kedepannya lagi. Bergulir.. setelah
perencanaan, pelaksanaan, dievaluasi untuk perbaikan pemprograman
berikutnya”.
Peneliti : “Bagaimana cara bpk/ibu meningkatkan komunikasi dalam organisasi?
(menggunakan tindak lanjut untuk memastikan pesan sudah diterima,
saling percaya dl)
Informan : “Untuk meningkatkan komunikasi dalam madrasah ini kita harus
bekerjasama saling berkoordinasi, karena semuanya saling keterkaitan
bu…, satu orang dapat informasi langsung diinformasikan dengan yang
lainnya”.
Peneliti : “Bagaimana cara bapak memimpin stakeholders agar tetap unggul dari
madrasah2 lainnya?”.
Informan : “Saya sebagai kepala madrasah ini berupaya melakukan kerjasama
dengan guru, pegawai, stakeholders yang ada kemudian dengan
orangtua siswa atau komite untuk kemajuan madrasah ini dan
diusahakan selalu bersama-sama karena kepala madrasah ini hanya
mendorong, memotivasi memanaj untuk kemajuan madrasah”.
Peneliti : “Bagaimana desain sturktur organisai madrasah ini pak?”.
Informan : “Cara mengatur struktur organisasi tersebut sesuai dengan bidangnya
masing-masing bu… dan yang menjadi pertimbangan saya jika kerjanya
bagus dan sesuai dengan keahliannya kita teruskan pada jabatan yang
lama. Contohnya di madrash ini ada waka kurikulum, humas, dan sarpras
semuanya tidak diganti setiap tahun karena memang tidak ada aturan
untuk mengganti struktur organisasi di setiap tahunnya dan menurut saya
posisi atau penempatannya sudah disesuaikan dengan keahliannya
masing-masing.
Peneliti : “Lembaga apa saja yang bekerjasama dengan MAN 1 Batanghari
pak?”.
Informan : “Bekerjasama dengan Pabrik karet (terkait cara pengolahan,
pembuatan, limbah), dengan SMK untuk membatik (prakarya), ada dari
pihak Pertamina, penyuluhan dari Polres, Badan Narkotika Nasional
(BNN), Dinas KB, Puskesmas, dan yang sering itu Saka Kencana
(Pramuka).
Peneliti : “Media massa apa saja yang diajak bekerjasama dengan madrasah
pak?”.
Informan : “Masih sebatas koran bu, Koran Jambi Ekspres, dan yang lainnya
seperti pemasangan baliho-baliho atau spanduk-spanduk saja..”.
Peneliti : “Oiya pak terima kasih banyak atas informasi yang diberikan, saya mau
lanjut wawancara sm pak Ali..”.
Informan : “Ya silahkan bu, pak Ali ada di ruang guru…”.
Peneliti : “Baik pak, Wassalamu’alaikum…”.”.
Informan : “Wa’alaikumussalam..”.
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.2)
Nama : Drs. M. Ali Alhamidi, S.Pd, M.Pd
Jabatan : Waka. Bidang Humas MAN 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Sabtu, 19 Mei 2018, Pkl. 10.15 s.d 11.05 WIB
Tempat : Ruang Kepala Madrasah
Kode : Ww.2.1/WB.Hum.B/19.05.18
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
(2.6)
Peneliti : “Assalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”.
Peneliti : “Sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengganggu aktivitas ibu.
Perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari Pascasarjana UIN Sultan
Thaha Saifuddin (STS) Jambi, saya melakukan wawancara terkait public
relations dan untuk surat izin penelitiannya sudah diterima oleh bapak
kepala madrasah”.
Informan : “Iya boleh bu, kebetulan saya baru selesai mengajar”.
Peneliti : “Terima kasih atas waktunya bu.. Apakah bisa kita mulai
wawancaranya?”.
Informan : “Iya, silahkan bu…”.
Peneliti : “Sudah berapa lama ibu bekerja di madrasah ini?”
Informan : “Saya mulai bekerja di madrasah ini pada tahun 1995 dibulan Maret
nanti genap 24 tahun, saya termasuk perintis di madrasah ini”.
Peneliti : “Sudah lama sekali ya bu, saya lanjut ya bu.., Bagaimana perencanaan
program public relations di madrasah ini setiap kegiatannya ya bu?”.
Informan : “Perencanaan biasanya mencari donatur dari lessing, deler
Honda,Yamah dari XL, Telkomsel. Madrasah menyiapkan proposal untuk
diajukan ke deler Honda Yamaha yang dijalankan oleh OSIS yang
didampingi oleh waka humas kemudian waka kesiswaan. Dan ini
termasuk program humas bu… karena madrasah mengundang sekolah-
sekolah lain”.
Peneliti : “Untuk perencanaan kegiatan, biasanya kapan pelaksanaannya?”.
Informan : “Pelaksaan perencanaannya di awal tahun dan untuk program rutinitas
dilaksanakan kondisional aja bu… contohnya pada kegiatan ulang
tauhun MAN, isra mikraj, maulid nabi dan perencanaan lanjutan
maksudnya perencanaan persiapan untuk dilaksanaknnya 1 atau 2 bulan
sebelum hari H nya”.
Peneliti : “Apakah perencanaan kegiatan di madrasah tersebut melibatkan pihak
luar sekolah, seperti masyarakat (orang tua) atau lainnya?”.
Informan : “Dalam perencanaan persiapan untuk dilaksanakannya ini seperti
komite, ketua RT, pemuka masyarakat. Dan mengapa kita melibatkan
mereka karena secara tidak langsung agar dapat memberi tahu bahwa di
madrasah ini melaksanakan kegiatan-kegiatan ekspo dll”.
Peneliti : “Langkah-langkah apa yang digunakan waka. Humas dalam
merencanakan program kerja public relations untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat?”.
Informan : “Adapun langkah-langkah untuk perencanaannya, pertama pihak humas
dan kesiswaan mengundang guru untuk rapat bahwa madrasah kita akan
melaksanakan kegiatan ekspo yang mana kegitan itu ingin mengenalkan
madrasah ini mengundang seluruh SMP, MTs terutama kelas IX nya
setelah itu dibentuklah kepanitiaan atau team work nya. Nah barulah kita
mengundang komite, ketua RT, pemuka masyarakat agar mereka
mengetahui kegiatan madrasah dan agar masyarakat tidak bertanya-
tanya lagi tentang kegiatan di madrasah”.
Peneliti : “Menurut Ibu, mengapa perencanaan program public relations di
madrasah itu perlu dilaksanakan?”.
Informan : “Pelaksanaan program humas ini memang harus diaksanakan karena
dalam suatu kegiatan madrasah ini yang mengekspos adalah kegiatan
waka humas, jadi waka humas harus bergerak untuk membuat langkah-
langkah dan guru hanya memberikan informasi dan mengusulkan
kegiatan-kegiatan apa saja yang sebaiknya direncanakan dan
dilaksanakan oleh waka humas”.
Peneliti : “Di mana biasanya pelaksanaan perencanaannya?”.
Informan : “Pelaksanaan perencanaan ini dilaksanakan di ruangan guru, secara
terbuka untuk mengumpulkan informasi dan ide-ide, setelah itu
dirapatkan kembali oleh para waka mana yang harus ditambah dan
dikurang dalam perencanaannya untuk disetujui oleh kepala madrasah”.
Peneliti : “Apa faktor penghambat/kendala yang ada dalam pelaksanaan
perencanaan ini? dan bagaimana mengatasi kendala tersebut?”.
Informan : “Adapun kendalanya pada dana karena untuk pelaksanaannya itukan
butuh perlengkapan dan perlengkapan itu kembali lagi masalahnya
dana”.
Peneliti : “Apa faktor pendukung yang ada dalam pelaksanaan perencanaan ini?”.
Informan : “Adapun faktor pendukung khususnya untuk mempengaruhi motivasi
anak ya, motivasi anak yang tinggi kemudian guru memberikan informasi
lalu anak ternotivasi sehingga kegiatannya terlaksana dengan baik”.
Peneliti : “Apakah Bpk/Ibu menyusun rencana program public relations di
madrasah ini melalui program rutin (jangka pendek) dan program
Insidentil (jangka panjang)?”.
Informan : “Dalam perencanaan ini ada program rutin dan program jangka
panjangnya, waka humas memang sudah ada perencanaan untuk satu
tahun ini kegiatannyaa apa saja… kalau ibu ini tau secara garis besarnya
saja sebagai guru”.
Peneliti : “Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah ini
dan bagaimana madrasah meresponya?”.
Informan : “Tuntutan masyarakat menginginkan anaknya berakhla baik, jauh dari
hal-hal negative, karena masyarakat beranggapan sekolah di madrasah
ini sudah terlihat anak-anaknya baik”.
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”
Informan : “Keunikan madrasah ini kebetulan Alhamdulillah madrasah ini adalah
madrasah yang pertama berdiri di Batanghari, masyarakat merasa anak-
anaknya bisa bermanfaat dimasyarakat contohnya anak-anak bisa
mengisi acara di masjid seperti bisa ceramah, bisa do’a dan minimal
anak-anak faham agama”.
Peneliti : “Kalau melihat dari kegiatan-kegiatan public relation yang sudah ada,
apa implikasi positif yang dirasakan madrasah?”.
Informan : “Implikasi positif setelah adanya program humas ini yang jelas
madrasah dikenal secara umum, kemudian mempunyai informasi yang
lebih bagi mereka yang sudah melihat di MAN ini, informasi lebihnya
mungkin dari bidang olah raga, bidang kesenian, kemudian bidang
agamanya, contohnya seperti MTQ setiap tahunnya kalau ada syarhil
diambil dari MAN ini”.
Peneliti : “Bagaimana bentuk evaluasi (observasi, perekaman, diskusi, kuesioner,
pendapat dll) untuk setiap kegiatannya?”.
Informan : “Untuk bentuk evaluasinya dilihat disetiap akhir kegiatannya dan akhir
tahun secara keseluruhan kemudian dilihat bagaimana kegiatannya kita
observasi mana yang belum atau kita harus mengadakan kegiatan baru.
Dan evaluasinya itu ada juga yang berbentuk laporan-laporan secara
tertulis kemudian dilihat apakah kegiatannya itu untuk tahun ini
bertambah lebih maju dan baik atau malah sebaliknya tambah berkurang.
Misalnya tahun ini kegiatan apa saja di MAN ini yang terlaksana dan apa
saja yang belum terlaksana semuanya itu kita diskusikan secara
bersama”.
Peneliti : “Bagaimana cara bapak memimpin stakeholders agar tetap unggul dari
madrasah2 lainnya?
Informan : “Gaya kepemimpinan kepala madrasah MAN ini sangat tenang, dalam
artian beliau memberikan tugas dengan secara pengertian. Misalnya ada
guru yang menjalankan tugas dengan kurang baik atau terlambat dengan
waktu yang sudah ditentukan, beliau mengadakan musyawarah, beliau
mengingatkan untuk kemajuan madrasah ini, dimohon bapak ibu kita
harus bersama-sama bagaimana madrasah kita ini harus lebih maju dan
beiau tidak otoriter langsung panggil guru yang bersalah, akan tetapi
secara bersama-sama dikumpulkan nanti ada usul, pendapat-pendapat
yang ditanggapi sebaiknya kita bersama-sama untuk kemajuan
madrasah ini”.
Peneliti : “Bagaimana struktur organisasi di madrasah ini bu?”.
Informan : “Untuk mendesain struktur organisasi ada pembagian-pembangiannya
sendiri yang pastinya ditetapkan melalui forum rapat terlebih dahulu
untuk menyesuaikan bidang keahliannya masing-masing ada kepala
marasah, kepala TU, kemudian waka kurikulum, waka humas, waka
sarana prasarana, waka kesiswaan, kemudian ada pembina agama, ada
waka labor seperti labor kimia, labor biologi, labor fisika, labor bahasa,
kemudian ada bagian UKS”.
Peneliti : “Apakah stakeholder mau menerima tugas/ pekerjaan yang diarahkan
oleh kepala madrasah secara efektif dan efesien?”
Informan : “Stakeholder selalu memperhatikan apa yang di instruksikan oleh kepala
madrasah, seperti bagian humas bagaimana mengekspos kegiatan-
kegiatan madrasah ini keluar dan bagaimana tanggapan-tanggapannya,
seperti bagian sarana harus meperhatikan semua peralatan yang ada di
MAN ini, kemudian bagian kesiswaan memperhatikan siswa hadir, siswa
yang terlambat, siswa yang bermasalah, siswa yang berprestasi dan lain
sebagainya kemudian bagian kurikulum yang membidangi tentang proses
kegiatan belajar mengajar”.
Peneliti : “Baik ibu, terima kasih banyak atas informasi dan bantuannya, saya
menemui guru yang lainnya dulu bu..”.
Informan : “Iya sama-sama.. semoga lancar ya”.
Peneliti : “Iya bu.. Aamiin.. Wassalamu’alaikum”.
Informan : “Wa’alaikumussalam...”.
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.8)
Nama : Rohmi, S.Pd.I
Jabatan : Guru Al Qur’an Hadits MAN 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 28 Januari 2019, Pkl. 10.40 s.d 11.10 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.2.1/GQH.B/28.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Peneliti : “Assalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”.
Peneliti : “Perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari Pascasarjana UIN Sultan
Thaha Saifuddin (STS) Jambi, saya melakukan wawancara terkait public
relations jika ibu ada waktu”.
Informan : “Iya boleh silahkan..”.
Peneliti : “Terima kasih atas waktunya bu. Sudah berapa lama ibu bekerja di
madrasah ini?”
Informan : “Saya mulai bekerja di madrasah ini dari tahun 2008 lebih kurang 10
tahun bu..”.
Peneliti : “Dalam masalah apa biasanya para guru berkoordinasi dengan
PR/humas untuk pengembangan madrasah?”.
Informan : “Pemberitahuan kesiswa tentang PHBI; israk mikraj, maulid nabi,
menyambut ramadhan, 1 muharram. Semua kegiatan ini dirangkum
menjadi satu, dikhusus harinya biasanya pada bulan Agustus, September,
November, digabung dan perayaannya pada saat ulang tahun Madrasah
adapun kegiatan-kegiatannya olahraga, hari guru. Karena kalau tidak
digabung akan mengganggu KBM”.
Peneliti : “Apakah Ibu terlibat ketika dalam pelaksanaan evaluasi program humas
tersebut dan bagaimana bentuk pengevaluasiannya Bu?”.
Informan : “Evaluasi program kegiatan public relations atau humas juga dipandang
sebagai usaha melakukan perbaikan yang berkesinambungan dan
keinginan MAN 1 Batanghari ini untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya
merupakan tujuan dari setiap proses yang dijalankan”.
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
stakeholders dan masyarakat untuk pengembangan madrasah?”.
Informan : “Bagus, tetapi bapaknya kurang dapat menanggapi ketika ada masalah
mudah panik, setiap ada apa-apa pasti mengadakan rapat terlebih dahulu
untuk mengambil keputusan”.
Peneliti : “Bagaimana langkah-langkah bpk/ibu dalam mengambil keputusan?”.
Informan : “Kepala sekolah dan waka-waka setelah itu baru keguru dan diadakan
rapat terbuka.”.
Peneliti : “Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah ini
dan bagaimana madrasah meresponya?”.
Informan : “Lihat sasarannya masing-masing mayoritas kepada kelulusan SNPTN,
ingin anaknya lebih bagus akhlaknya. Memang yang masuk MAN ini bukan
orang kaya semua, tetapi pendidikan agamanya bisa dikatakan kuat juga.
Selain itu terjangkau dengan pembiayaan gratis tidak ada biaya, jika ada
pungutan tambahan musyawarah terlebih dahulu dengan orang tua siswa”.
Peneliti : “Terima kasih atas waktu dan informasinya bu.. Wassalamu’alaikum…”.
Informan : “Wa’alaikumussalam..”.
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.9)
Nama : Azizah, S.Hi
Jabatan : Guru Geografi MAN 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Kamis, 31 Januari 2019, Pkl. 10.05 s.d 10.25 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.2.1/GG.B/31.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Peneliti : “Assalamu’alaikum…”
Informan : “Wa’alaikumussalam... Silahkan masuk bu.. Ada keperluan apa bu..”.
Peneliti : “Perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari mahasiswa Pascasarjana
UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, saya melakukan penelitian di
MAN 1 Batanghari ini terkait dengan manajemen public relatioans atau
bidang humas bu, jika ibu ada waktu saya ingin wawancara bu”.
Informan : “Oiya boleh silahkan bu..”
Peneliti : “Dalam masalah apa biasanya para guru berkoordinasi dengan
PR/humas untuk pengembangan madrasah?”.
Informan : “Safari ramadhan menampilkan syahril qur’an, ceramah, puisi. Bakti
sosial; sumbangan untuk yang sakit, duka tetangga sekitar madrasah
berupa uang, materi sumbangan sukarela, takziah, dan kami sebagi guru
mengawasi ikut berpartisipasi.”.
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
dan mendorong stakeholders dan masyarakat dalam pengembangan
madrasah?”.
Informan : “Sudah sesuai dengan tugas-tugas dan fungsinya sebagai kepala
sekolah. Tetapi tidak hanya kepala madrasah untuk memajukan
madrasah akan tetapi keseluruhan, jadi kita sebagai guru juga harus ikut
andil”.
Peneliti : “Apakah kegiatan PR di madrasah ini sudah berjalan dengan baik? Apa
saja kendala yang dihadapi?”.
Informan : “Sudah baik, akan tetapi perlu ditingkatkan lagi”.
Peneliti : “Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah ini
dan bagaimana madrasah meresponya?”.
Informan : “Tuntutan masyarakat terhadap madrasah ini lebih pada keagamaan,
berguna di masyarakat, contohnya azan, do’a dan khotib”.
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”.
Informan : “Kalau dari sejarah madrasah tertua, selain itu madrasah tetap
mengedepankan shalat zuhur berjamaah”.
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?”.
Informan : “Madrasah ini lebih banyak pada ilmu keagamaannya”.
Peneliti : “Baiklah bu.. Terimakasih atas waktunya bu”.
Informan : “Iya sama-sama bu..”.
Peneliti : “Wassalamu’alaikum…”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.10)
Nama : Melda, S.Pd
Jabatan : Guru Seni Budaya MAN 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 28 Januari 2019, Pkl. 11.05 s.d 11.50 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.2.1/GSB.B/28.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Peneliti : “Assalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam… ingin wawancara juga ya”.
Peneliti : “Iya bu, jika ibu sedang tidak sibuk..”.
Informan : “Iya boleh, silahkan..”.
Peneliti : “Terima kasih banyak atas waktunya bu”.
Peneliti : “Dalam masalah apa biasanya para guru berkoordinasi dengan
PR/humas untuk pengembangan madrasah atau meningkatkan
partisipasi masyarakat (orang tua siswa)?”.
Informan : “Karena saya guru Seni Budaya pasti berhubungan dengan PTA:
penerima tamu ambalan, termasuk di pramuka mengenalkan madrasah
mulai dari drumband, pioneling, kompangan dan menari. Semua kegiatan
ada pertunjukan hasil karya madrasah itu dipajang sebagai ajang promosi
madrasah.
Peneliti : “Bagaimana Bapak/Ibu berbagi tugas sebagai seorang guru dengan
kehumasan di sekolah?”.
Informan : “Semua guru, OSIS, pramuka-dari sekolah-sekolah lain. Terkait
orangtua yang diundang membahas; penerimaan Raport, komite sekolah;
masalah baju, buku-buku, diserahkan kesepatan orang tua karena tidak
boleh pungli”.
Peneliti : “Apa saja program-program kegiatan guru yang berbenturan dengan
waka bid. Humas?”.
Informan : “Isra’ mikraj; kegiatannya digabung dengan ulang tahun madrasah
seperti nasyid, syahril, tilawah, pidato bahasa arab dan lain-lain”.
Peneliti : “Bagaimana bentuk kerja sama sebagai seorang guru dengan
kehumasan di MAN ini?”.
Informan : “Rapat komite di awal tahun”.
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
dan masyarakat dalam pengembangan madrasah?”.
Informan : “Orangnya baik, mengerti dengan guru-guru, jiwa sosialnya tinggi,
orangnya tidak, terlalu monoton dengan kehendaknya sendiri, lebih
mengutamakan kesejahteraan guru”.
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”
Informan : “Ilmu umum dan keagamaan beserta kegiatan ekstra, dalam kegiatan
ekstra lebih menonjol. Ada pembelajaran agamanya, karena masyarakat
memikirkan akhiratnya juga, setiap sholat zhuhur berjamaah”.
Peneliti : “Baik bu, saya kira cukup dan terima kasih banyak atas waktu dan
informasinya.. Wassalamu’alaikum…”.
Informan : “Iya sama-sama bu.. Wa’alaikumussalam...”.
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.11)
Nama : Yanti
Jabatan : Staf Tata Usaha (TU) MAN 1 Tebo
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 21 Mei 2018, Pkl. 09.10 s.d 09.25 WIB
Tempat : Ruang Tata Usaha (TU)
Kode : Ww.3.1/STU.T/21.05.18
Tema Wawancara : Penyerahan Surat Izin Penelitian Awal
Nama : Abdullatip
Jabatan : Orang Tua Siswa dari Febriyanto/ XII/ PMIA
Hari, Tanggal, Jam : Kamis, 21 Februari 2019, Pkl. 10.35 s.d 10.55 WIB
Tempat : Rumah Informan
Kode : Ww.3.10/OTF.T/21.02.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo