Anda di halaman 1dari 462

MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS DALAM PENGEMBANGAN

PERILAKU ORGANISASI PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI


DI PROVINSI JAMBI

DISERTASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Doktoral


Pendidikan Islam dalam Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

OLEH:

CITTRA JUNIARNI
NIM: DMP. 16.140

PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
PASC ASARJANA
Jl. Arif Rahman Hakim Telanaipura Jambi, Telp. (0741) 60731
Fax. (0741) 60548 e-mail: ppsiainsts@yahoo.com

Jambi, Juni 2020

Promotor : Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd


Co-Promotor : Dr. Risnita, M.Pd

Alamat : Pascasarjana UIN STS Jambi kepada Yth,


Jl. Arif Rahman Hakim Bapak Direktur
Telanaipura Jambi Pascasarjana
UIN STS Jambi
Di
Jambi

NOTA DINAS

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan sesuai dengan


persyaratan yang berlaku di Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi,
maka kami berpen dapat bahwa Disertasi saudari Cittra Juniarni dengan judul
Manajemen Public Relations Dalam Pengembangan Perilaku Organisasi Pada
Madrasah Aliyah Negeri Di Provinsi Jambi telah dapat diujikan sebagai salah
satu syarat untuk mengikuti sidang Ujian Terbuka Disertasi dalam Prodi
Manajemen Pendidikan Islam pada Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin
Jambi.
Demikian yang dapat kami sampaikan kepada bapak, semoga
bermanfaat bagi kepentingan agama, nusa, dan bangsa.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Promotor Co-Promotor

Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd Dr. Risnita, M.Pd


NIP. 196401261992031001 NIP. 19670708199832001
ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
PASC ASARJANA
Jl. Arif Rahman Hakim Telanaipura Jambi, Telp. (0741) 60731
Fax. (0741) 60548 e-mail: ppsiainsts@yahoo.com

PERNYATAAN ORISINALITAS DISERTASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Cittra Juniarni
Nim : DMP. 16.140
Tempat, Tanggal Lahir : Kayuagung, 17Juni 1989
Konsentrasi : MPI
Alamat : Dusun V Desa Talang Aur Kec. Indralaya
Kab. Ogan Ilir Prov. Sumatera Selatan

Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya Disertasi yang berjudul


“Manajemen Public Relations Dalam Pengembangan Perilaku Organisasi
Pada Madrasah Aliyah Negeri Di Provinsi Jambi” adalah benar-benar karya
asli saya, kecuali kutipan-kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan
ini tidak benar, maka saya sepenuhnya bertanggung jawab sesuai dengan
hukum yang berlaku di Indonesia dan ketentuan Pascasarjana UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, termasuk pencabutan gelar perolehan melalui disertasi
ini.
Demikianlah surat penyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk
dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.
Jambi, 17 Mei 2020
Peneliti/Penulis

Cittra Juniarni
NIM. DMP. 16.140

iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
PASC ASARJANA
Jl. Arif Rahman Hakim Telanaipura Jambi, Telp. (0741) 60731
Fax. (0741) 60548 e-mail: ppsiainsts@yahoo.com

PENGESAHAN PERBAIKAN UJIAN TERTUTUP DISERTASI

Disertasi dengan Judul “Manajemen Public Relations Dalam


Pengembangan Perilaku Organisasi Pada Madrasah Aliyah Negeri Di
Provinsi Jambi” yang telah diujikan oleh sidang Pascasarjana UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi pada:
Hari : Jum’at
Tanggal : 17 April 2020
Jam : 13.30 WIB- 15.30 WIB
Tempat : Ruang Sidang Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Nama : CITTRA JUNIARNI
NIM : DMP.16.140
Judul : Manajemen Public Relations Dalam Pengembangan Perilaku
Organisasi Pada Madrasah Aliyah Negeri Di Provinsi Jambi
Telah diperbaiki sebagaimana hasil sidang di atas dan telah diterima
sebagai bagian dari persyaratan untuk mengikuti Ujian Terbuka Disertasi
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam pada Pascasarjana UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.

PENGESAHAN PERBAIKAN UJIAN TERTUTUP DISERTASI


No Nama Tanda Tangan Tanggal
Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, SS., M. Ag
1
(Ketua Sidang)
2 Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd
(Promotor I)
3 Dr. Risnita, M.Pd
(Promotor II)
4 Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd
(Penguji Tamu)
5 Prof. Dr. H. Martinis Yamin, M.Pd
(Penguji I)
6 Dr. Badarussyamsi, S.Ag., M.A
(Penguji II)
Jambi, Juni 2020
Direktur Pascasarjana UIN STS Jambi

iv
Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, SS., M. Ag
NIP. 19671021 199503 1001
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
PASC ASARJANA
Jl. Arif Rahman Hakim Telanaipura Jambi, Telp. (0741) 60731
Fax. (0741) 60548 e-mail: ppsiainsts@yahoo.com

PERSETUJUAN PROMOTOR UNTUK UJIAN TERBUKA DISERTASI

Promotor Co-Promotor

Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd Dr. Risnita, M.Pd

Jambi, 2020 Jambi, 2020

Mengetahui,
Wakil Direktur

Dr. Badarussyamsi, S.Ag., M.A


Jambi, 2020

Nama : Cittra Juniarni


NIM : DMP 16.140
Judul : Manajemen Public Relations Dalam Pengembangan Perilaku
Organisasi Pada Madrasah Aliyah Negeri Di Provinsi Jambi

v
MOTTO

َ ٰۖ َّ ‫ع َلى ٱ ۡ ِۡل ۡث ِم َوٱ ۡلعُ ۡد َو ِۚ ِن َوٱتَّقُو ْا‬


َ َّ ‫ٱّلل ِإ َّن‬
‫ٱّلل‬ َ ‫ع َلى ۡٱلبِ ِر َوٱلتَّ ۡق َو ٰۖى َو ََل تَعَ َاونُو ْا‬
َ ‫… َوتَعَ َاونُو ْا‬
٢ ‫ب‬ ِ ‫شدِيدُ ۡٱل ِعقَا‬
َ
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat
siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2) 1

1
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 106

vi
PERSEMBAHAN

Disertasi ini kupersembahkan kepada:


Ayahanda tercinta Syafarudin Zakariyah (Alm) dan Ibunda Ismiati Zaini
Ayah mertua Syafe’i Syair dan ibu mertua Marfu’a Bunto
Suamiku tersayang Almujahid, M.Ag
Anak-anakku tercinta Safiratunnisa’ Al’abqariyyah dan Hafizhatul Firdaus
Serta ayunda tersayang Ria Juniarti, Am.Pel dan adinda Hendi Saputra

vii
ABSTRAK

Cittra Juniarni, NIM 16.140. Manajemen Public Relations dalam


Pengembangan Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1
di Provinsi Jambi. Disertasi Manajemen Pendidikan Islam, Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2019.

Fokus penelitian ini mendeskripsikan secara mendasar dan menemukan


konsep manajemen public relations yang bertujuan untuk mengetahui
bagaimana manajemen public relations dalam mengembangkan perilaku
organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri di Provinsi Jambi. Penelitian ini
bertujuan untuk: 1) Mengetahui perlunya manajemen public relations dalam
pengembangan perilaku organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri di Provinsi
Jambi. 2) Mengetahui manajemen public relations pada Madrasah Aliyah
Negeri di Provinsi Jambi. 3) Mengetahui perilaku organisasi pada Madrasah
Aliyah Negeri di Provinsi Jambi. 4) Mengetahui manajemen public relations
dalam pengembangan perilaku organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri di
Provinsi Jambi.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman dan
teknik keabsahan data menggunakan triangulasi data.
Hasil penelitian manajemen public relations dapat terlihat dari
terlaksananya perencanaan komunikasi kelompok kecil, sistem organisasi
public relations, penyelenggaraan special event (kegiatan khusus public
relations), penggunaan media, dan evaluasi program public relations. Perilaku
organisasi dapat terlihat dari adanya komunikasi timbal balik dari masyarakat,
menyesuaikan kebutuhan masyarakat, adanya dukungan dari masyarakat, dan
tujuan yang jelas.
Kesimpulan penelitian ini adalah manajemen public relations dapat
mengembangkan perilaku organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri di Provinsi
Jambi. Implikasi dari penelitian ini bahwa manajemen public relations mampu
mengembangkan perilaku organisasi.

Kata Kunci: Manajemen, Public Relations, Perilaku Organisasi

viii
ABSTRACT

Cittra Juniarni, NIM 16.140. Public Relations Management in


Developing Organizational Behavior in State Islamic Senior High
School 1 in Jambi Province. Dissertation, Islamic Education
Management, Post Graduate Program, Sulthan Thaha Saifuddin
State Islamic University Jambi, 2019.

This research focus describes basically and find out concept of public
relations management which aims to determine how the public relations
management in developing organizational behavior in State Islamic Senior
High Schools in Jambi Province. This research aims to: 1) determine the
necessity of public relations management in developing organizational
behavior in State Islamic Senior High Schools in Jambi Province. 2)
determine the public relations management in State Islamic Senior High
Schools in Jambi Province. 3) determine the organizational behavior in
State Islamic Senior High Schools in Jambi Province. 4) determine the
public relations management in developing organizational behavior in
State Islamic Senior High Schools in Jambi Province.
The approach used was qualitative descriptive approach. Data
collection techniques were using observation, interview and
documentation. The data analysis was using Miles and Huberman model;
datavalidity technique was using data triangulation.
Results of the research show that public relations management can
be seen from implementation of small-group communication planning,
implementation of special event (special activities of public relations), use
of media, and evaluation of Islamic school program. The organizational
behavior can be seen from the presence of mutual communication by the
community, adjustment on community needs, presence of support from
the community and clear targets.
Conclusion of this research is that public relations management can
develop organizational behavior in State Islamic Senior High Schools in
Jambi Province. Implication of this research is that public relations
management has ability to develop the organizational behavior.

Keywords: Management, Public Relations, Organizational Behavior

ix
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga dapat
menyelesaikan Disertasi ini. Sholawat beriring salam semoga senantiasa tetap
tercurahkan kepada tauladan bagi umat, yakni baginda Rosulullah Muhammad
SAW., karena melalui beliaulah umat manusia dapat memahami dan
mengaktualisasikan ajaran Islam sehingga mencapai kehidupan yang selamat
dan bahagia sebagaimana yang kita harapkan syafa’at beliau di akhirat kelak.
Disertasi yang berjudul “Manajemen Public Relations Dalam
Pengembangan Perilaku Organisasi Pada Madrasah Aliyah Negeri Di
Provinsi Jambi” sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Doktor (S3)
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) pada Pascasarjana
Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dalam
penelitian Disertasi ini, peneliti banyak memperoleh ilmu pengetahuan dan
pengalaman serta halangan dan rintangan. Berkat taufik dan hidayah-Nya serta
bantuan dari berbagai pihak terutama kementrian Agama sebagai
penyelenggara Program Beasiswa 5000 Doktor, dengan bantuan beasiswa ini
akhirnya dapat dapat diselesaikan dengan maksimal. Untuk itu peneliti
mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Kementrian Agama
yang telah memberikan beasiswa kepada saya, dan terimakasih sebesar-
sebarnya kepada:
1. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asyari, MA., Ph.D., yang telah menyediakan
fasilitas selama perkuliahan.
2. Direktur Program Pascasarjana, Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, SS.,
M.Ag., Wakil Direktur Bapak Dr. Badarussyamsi, S.g., MA., yang telah
memberi bantuan berupa kemudahan selama penulis menempuh
pendidikan di Pascasarjana ini.

x
3. Promotor I, Bapak Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd. dan Promotor II, Ibu Dr.
Risnita, M.Pd., yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
membimbing, mengarahkan, mengoreksi, serta memberi petunjuk dalam
penyusunan disertasi ini.
4. Bapak Dr. Kasful Anwar Us, M.Pd dan Bapak Dr. Jalaluddin, M.Pd.I.,
Selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
(MPI) Program Doktoral Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
yang telah membantu dalam penyelesaian disertasi ini.
5. Kepada bapak dan ibu dosen dijajaran civitas Pascasarjana UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, yang telah banyak memberikan ilmu melalui suatu
kegiatan belajar mengajar dengan dasar pemikiran analitis dan
pengetahuan yang lebih baik sehingga terselesainya studi ini.
6. Seluruh staf TU serta karyawan/i yang ada dijajaran civitas Pascasarjana
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, yang telah berupaya dengan cermat
dalam proses administrasi demi terselesainya penyusunan disertasi ini.
7. Seluruh civitas MAN 1 Kota Jambi, MAN 1 Batanghari dan MAN 1 Tebo,
yang telah mengizinkan dan bersedia memberikan informasi-informasi
terkait fokus penelitian yang diangkat dalam penyusunan disertasi ini.
8. Teman-teman seperjuangan Program Doktor MPI Tahun 2016 Kelas
Agresif yang telah banyak memberikan support, motivasi dan dukungannya
di dalam penyusunan dan penyelasian disertasi ini, serta semua pihak yang
tidak bisa peneliti sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan studi ini.
Dengan iringan do’a dan harapan, semoga Allah SWT. senantiasa
melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada mereka semua, yang dengan
jasa-jasanya bisa menghantarkan penulis untuk menyelesaikan studi dan
disertasi ini, serta mendapatkan pahala yang tak terhingga dari Allah, dan
hanya kepada Allah SWT. hendaknya kita berserah diri.

xi
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penelitian ini suatu karya yang
jauh dari sempurna, dari ketidak sempurnaan ini menjadi inspirasi bagi penulis
untuk terus mengembangkan diri, untuk itulah penulis mengharapkan kritik dan
saran untuk kesempurnaan disertasi ini, dan penulis berharap semoga disertasi
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Amiin.

Jambi, Juni 2020


Penulis,

Cittra Juniarni

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i

HALAMAN NOTA DINAS ....................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS DISERTASI .................... iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SEMINAR HASIL DISERTASI ...... iv


HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SEMINAR HASIL DISERTASI .... v

HALAMAN MOTTO.................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii


ABSTRAK ................................................................................................ viii

ABSTRACK ............................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... x

RINGKASAN DISERTASI ...................................................................... xiii


DAFTAR ISI ............................................................................................. Iviii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... Ixi


DAFTAR GAMBAR .................................................................................. Ixii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. Ixiii

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................ Ixiv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 23
C. Fokus Penelitian ........................................................................ 23
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................. 24
1. Tujuan Penelitian ................................................................. 24
2. Kegunaan Penelitian ............................................................ 24

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN


A. Landasan Teori.......................................................................... 26
1. Manajemen Public Relations ................................................ 26
2. Perilaku Organisasi ............................................................... 56
B. Penelitian yang Relevan ........................................................... 68

xiii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................ 74
B. Situasi Sosial dan Subjek Penelitian ....................................... 75
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 77
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 80
E. Teknik Analisis Data ................................................................. 83
F. Uji Keterpercayaan Data (Trusthworthines) ............................ 87
G. Rencana dan Waktu Penelitian .............................................. 90

BAB IV DESKRIPSI LOKASI, TEMUAN PENELITIAN, DAN


ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian (Situasi Sosial)
1. MAN 1 Kota Jambi .................................................................. 91
2. MAN 1 Batanghari ................................................................... 99
3. MAN 1 Tebo ........................................................................... 108
B. Temuan Penelitian dan Analisis Hasil Penelitian
1. Manajemen Public Relations Belum Mampu Dalam
Pengembangan Perilaku Organisasi 117
a. MAN 1 Kota Jambi .............................................................. 117
b. MAN 1 Batanghari............................................................... 119
c. MAN 1 Tebo ....................................................................... 120
2. Manajemen Public Relations .................................................. 123
d. MAN 1 Kota Jambi .............................................................. 123
e. MAN 1 Batanghari............................................................... 148
f. MAN 1 Tebo ....................................................................... 171
3. Pengembangan Perilaku Organisasi ...................................... 207
a. MAN 1 Kota Jambi .............................................................. 207
b. MAN 1 Batanghari............................................................... 222
c. MAN 1 Tebo ....................................................................... 235
4. Manajemen Public Relations dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi ................................................................. 260

xiv
BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 293


B. Implikasi ....................................................................................... 298
C. Rekomendasi ............................................................................... 302
D. Saran ............................................................................................ 302
E. Penutup ........................................................................................ 303

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE

xv
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 : Program Kerja Rutin Public Relations .......................................... 48
Tabel 2.2: Program Kerja Insidentil Public Relations ..................................... 49
Tabel 2.3: Kategori dan Dimensi Teori ........................................................... 67
Tabel 3.1: Setting Peristiwa yang Diamati ...................................................... 81
Tabel 4.1: Keadaan Luas Tanah Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi...... 98
Tabel 4.2: Keadaan Bangunan Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi ........ 98
Tabel 4.3: Keadaan Luas Tanah dan Bangunan
Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari ........................................... 107
Tabel 4.4: Keadaan Luas Tanah Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo ................ 115
Tabel 4.5: Keadaan Bangunan dan Ruangan MAN 1 Tebo .......................... 115
Tabel 4.6: Kategorisasi Langkah-Langkah Perencanaan
Komunikasi Kelompok Kecil pada MAN 1 di Provinsi Jambi ........ 201
Tabel 4.7: Kategorisasi Sistem Organisasi Public Relations
padaMAN 1 di Provinsi Jambi ........................................................ 202
Tabel 4.8: Kategorisasi Penyelenggaraan Special Event (Kegiatan
KhususMadrasah) pada MAN 1 di Provinsi Jambi........................ 203
Tabel 4.9: Kategorisasi Penggunaan Mediapada MAN 1
di Provinsi Jambi ............................................................................ 205
Tabel 4.10: Kategorisasi Evaluasi Program Madrasah pada MAN 1
di Provinsi Jambi ............................................................................ 206
Tabel 4.11: Kategorisasi Komunikasi Timbal Balik dari Masyarakat
padaMAN 1 di Provinsi Jambi ..................................................... 256
Tabel 4.12: Kategorisasi Menyesuaikan Kebutuhan Masyarakat
padaMAN 1 di Provinsi Jambi ..................................................... 257
Tabel 4.13: Kategorisasi Adanya Dukungan dari Masyarakat
padaMAN 1 di Provinsi Jambi ..................................................... 258
Tabel 4.14: Kategorisasi Tujuan yang Jelas pada MAN 1
di Provinsi Jambi .......................................................................... 259

xvi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar2.1 : A Communications Process....................................................... 35


Gambar 2.2: Model Public Relations Alison Theaker ..................................... 39
Gambar 2.3: Proses Program Public Relations .............................................. 45
Gambar 2.4: Siklus Proses Perencanaan dan Strategi
Program Public Relations .......................................................... 46
Gambar 2.5: Tiga Tingkatan Analisis dalam Perilaku Organisasi.................. 62
Gambar 2.6: Model Dasar Perilaku Organisasi .............................................. 63
Gambar 3.1: Proses Analisis Data Model Miles dan Huberman.................... 85
Gambar 3.2: Triangulasi Sumber .................................................................... 94
Gambar 3.3: Triangulasi Teknik ...................................................................... 95
Gambar 4.1: Gedung Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi ........................ 92
Gambar 4.2: Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo ................................................ 109
Gambar 4.3: Struktur Organisasi MAN 1 Kota Jambi .................................... 131
Gambar 4.4: Struktur Organisasi MAN 1 Batanghari ..................................... 155
Gambar 4.5: Struktur Organisasi MAN 1 Tebo............................................... 178
Gambar 4.6: Langkah-langkah Perencanaan Komunikasi Kelompok Kecil
pada Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi ................... 269
Gambar 4.7: Penggunaan Media Program Public Relations
Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi .................. 279
Gambar 4.8: Alur Evaluasi ProgramMadrasah Aliyah Negeri 1
di Provinsi Jambi ........................................................................ 291
Gambar 5.1: Model Pengembangan Teori Manajemen Public Relations
dalam Pengembangan Perilaku Organisasi ............................. 301

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Informan


Lampiran 2: Pedoman Wawancara
Lampiran 3: Pedoman Observasi
Lampiran 4: Pedoman Dokumentasi
Lampiran 5: Daftar Koding Wawancara
Lampiran 6: Daftar Koding Observasi
Lampiran 7: Daftar Koding Dokumentasi
Lampiran 8:Transkrip Wawancara
Lampiran 9:Transkrip Observasi
Lampiran 10: Dokumentasi (Photo-Photo)
Lampiran 11: Surat-Surat Penelitian

xviii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan Diserasi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan
0543b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal

Huruf
Nama Huruf Latin Keterangan
Arab

‫ا‬ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan


‫ب‬ Bā’ b be
‫ت‬ Tā’ t te
‫ث‬ Ṡā’ ṡ es (dengan titik di atas)
‫ج‬ Jīm j je
‫ح‬ Ḥā’ ḥ ha (dengan titik di bawah)
‫خ‬ Khā’ kh ka dan ha
‫د‬ Dāl d de
‫ذ‬ Żāl ż zet (dengan titik di atas)
‫ر‬ Rā’ r er
‫ز‬ zai z zet
‫س‬ sīn s es
‫ش‬ syīn sy es dan ye
‫ص‬ ṣād ṣ es (dengan titik di bawah)
‫ض‬ ḍād ḍ de (dengan titik di bawah)
‫ط‬ ṭā’ ṭ te (dengan titik di bawah)
‫ظ‬ ẓȧ’ ẓ zet (dengan titik di bawah)
‫ع‬ ‘ain ‘ koma terbalik di atas
‫غ‬ gain g ge

xix
‫ف‬ fā’ f ef
‫ق‬ qāf q qi
‫ك‬ kāf k ka
‫ل‬ lām l el
‫م‬ mīm m em
‫ن‬ nūn n en
‫و‬ wāw w w
‫هـ‬ hā’ h ha
‫ء‬ hamzah ` apostrof
‫ي‬ yā’ Y Ye

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap


‫مـتعدّدة‬ ditulis Muta‘addidah
‫عدّة‬ ditulis ‘iddah

C. Tā’ marbūṭah
Semua tā’ marbūtah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata
tunggal ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti
oleh kata sandang “al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab
yang sudah terserap dalam bahasa indonesia, seperti shalat, zakat, dan
sebagainya kecuali dikehendaki kata aslinya.
‫حكمة‬ ditulis ḥikmah
‫علّـة‬ ditulis ‘illah
‫كرامةاألولياء‬ ditulis karāmah al-auliyā’

xx
D. Vokal Pendek dan Penerapannya
----َ--- Fatḥah ditulis A
----َ--- Kasrah ditulis i
----َ--- Ḍammah ditulis u

‫فعل‬ Fatḥah ditulis fa‘ala


‫ذكر‬ Kasrah ditulis żukira
‫يذهب‬ Ḍammah ditulis yażhabu

E. Vokal Panjang
1. fathah + alif ditulis ā
‫جاهلـيّة‬ ditulis jāhiliyyah
2. fathah + ya’ mati ditulis ā
‫تـنسى‬ ditulis tansā
3. Kasrah + ya’ mati ditulis ī
‫كريـم‬ ditulis karīm
4. Dammah + wawu mati ditulis ū
‫فروض‬ ditulis furūḍ

F. Vokal Rangkap
1. fathah + ya’ mati ditulis ai
‫بـينكم‬ ditulis bainakum
2. fathah + wawu mati ditulis au
‫قول‬ ditulis qaul

G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan


Apostrof
‫أأنـتم‬ ditulis A’antum
‫اُعدّت‬ ditulis U‘iddat
‫لئنشكرتـم‬ ditulis La’in syakartum

xxi
H. Kata Sandang Alif + Lam
1. Bila diikuti huruf Qamariyyah maka ditulis dengan menggunakan huruf
awal “al”
‫القرأن‬ ditulis Al-Qur’ān
‫القياس‬ ditulis Al-Qiyās

2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama


Syamsiyyah tersebut
‫سماء‬
ّ ‫ال‬ ditulis As-Samā’
‫الشّمس‬ ditulis Asy-Syams

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat


Ditulis menurut penulisannya
‫ذوىالفروض‬ ditulis Żawi al-furūḍ
‫سـنّ ة‬
ّ ‫أهل ال‬ ditulis Ahl as-sunnah

xxii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah proses seseorang mengembangkan kemampuan,
sikap dan tingkah laku di dalam masyarakat tempat mereka hidup. 2
Pendidikan juga merupakanproses perubahan jiwa anak dengan
memberikan arahan dan bimbingan melalui potensi yang dimiliki secara
optimal. Di samping itu, pendidikan juga bertugas mempersiapkan peserta
didik agar dapat berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, bangsa, dan
Negara tempat mereka tinggal dan melakukan aktivitas.3
Era sekarang ini, justru masyarakatlah yang menentukan maju
mundurnya suatu lembaga pendidikan. Sebab, kemajuan suatu lembaga
pendidikan dapat dilihat dari seberapa jauh tingkat kepercayaan
masyarakat terhadapnya. Sehingga, para manajer pendidikan khususnya
harus mencari strategi ampuh dalam menciptakan iklim sekolah yang
dinamis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Jika
ditelaah lebih lanjut, maka setiap lembaga pendidikan harus mampu
mensinergikan dan mengikutsertakan masyarakat dalam pengelolaan
proses manajerialnya. Argumen ini diistilahkan Tilaar sebagai pendidikan
bersama-sama masyarakat, yaitu masyarakat diikutsertakan di dalam
program-program pemerintah yang telah mendapat persetujuan
masyarakat karena lahir dari kebutuhan nyata dari masyarakat itu sendiri. 4
Partisipasi masyarakat menjadi isu penting dalam Undang-Undang
Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, sebuah kebijakan yang melibatkan
masyarakat dalam program pendidikan serta lahirnya sebuah tawaran
manajemen berbasis sekolah (SBM) yang memberi otonomi relatif luas

2
Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan Berbasis Pada Madrasah (Semarang: Pustaka
Rizki Putra, 2011), hal.11
3
E. Syarifudin, Manajemen Pendidikan (Jakarta: Diadit Media, 2011), hal. 33.
4
Tilaar, H.A.R,, Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madai Indonesia; Strategi
Reformasi Pendidikan Nasional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hal. 169.

1
2

kepada sekolah dan masyarakat. Pada Bab IV bagian ke tiga pasal 8


dinyatakan bahwa “masyarakat berhak untuk berperan serta dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program
pendidikan”. 5 Ini menandakan bahwa eksistensi dan partisipasi
masyarakat semakin diakui dan dibutuhkan dalam pembangunan dan
pengembangan pendidikan khususnya pendidikan Islam.
Terjadinya hubungan yang kurang harmonis antara lembaga
pendidikan dengan masyarakat jelas disebabkan oleh banyak faktor.
Menurut Dean Kruckeberg dalam penelitiannya, idealnya organisasi dan
masyarakat harus terjalin hubungan yang harmonis. Sebaliknya, jika
organisasi tidak menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat, maka
ada rasa enggan dari masyarakat untuk memberikan aspirasinya. Lebih
dari itu, masyarakat tidak memperoleh informasi yang akurat dan
transparan terkait dengan proses dan pengelolaan pendidikan yang terjadi
di sekolah, sehingga timbul kesenjangan hubungan antara sekolah
dengan masyarakat sebagai pelanggan pendidikan.6 Akibatnya,
komunikasi di dalam lembaga tidak berjalan dengan baik. Menurut
Shahram Gilaninia dkk beberapa faktor yang menyebabkan minimnya
sinergisitas antara lembaga dan masyarakat adalah kurang maksimalnya
peran public relationsatau hubungan masyarakat dalam organisasi. Faktor
lain adalah tidak ditempatkannya fungsi public relations di dalam lembaga
pendidikan secara benar.7 Kesenjangan tersebut berdampak pada nilai
atau anggapan dan opini masyarakat terhadap image lembaga pendidikan
yang kurang baik. Posisi public relations dalam lembaga pendidikan dapat

5
UU. RI. No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Asa
Mandiri, 2008), hal. 5.
6
Dean Kruckeberg, The Future of PR Education: Some Recommendations, Journal
Public Relations Review, 2014 (Vol. 24, No.2, pp.235-248), hal. 238.
7
Shahram Gilaninia, et.al., The Impact of Public Relations Performances on Market
Share of Firms: Case Study: Power Battery Manufacturing In Isfahan, Interdisciplinary
Journal Of Contemporary Research In Business (Vol.5, No.5, September 2013), hal. 357.
3

mengaktifkan pandangan dan opini publik terkait dengan pendidikan yang


dijalankan oleh sebuah madrasah atau lembaga pendidikan.8
Selain itu, terkadang yang menyebabkan bidang public relations
kurang berjalan baik dalam organisasi sekolah adalah karena manajemen
yang kurang baik, akibatnya berpengaruh terhadap image sekolah.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sumantra Ghoshal dari Advanced
Institute of Management Research (AIM), UK and London Business
School menyebutkan bahwa sekolah-sekolah di Inggris mengalami
penurunan yang sangat drastis dalam banyak bidang yang disebabkan
manajemen yang kurang baik. Penurunan tersebut disebabkan oleh
sebuah teori baru dalam praktiknya di lembaga pendidikan yang disebut
dengan “manajemen jahat” 9 yang dapat menurunkan kepercayaan
masyarakat terhadap manajemen sekolah yang selama ini diterapkan.
Sebenarnya hal ini bisa diatasi, namun pihak sekolah tidak menemukan
jalan komunikasi yang baik dengan masyarakat, sehingga hubungan
antara sekolah dengan masyarakat menjadi miss (tidak jelas).10 Dengan
demikian, dapat dipahami bahwa kejelasan informasi yang disampaikan
oleh pihak sekolah kepada masyarakat atau sebaliknya berpengaruh
terhadap manajemen (pengelolaan) sekolah. Kenyataan tersebut
menggambarkan bahwa public relations/humas berpengaruh terhadap
sistem kelembagaan pendidikan.
Kata public relations atau dikenal dengan hubungan masyarakat
dalam literatur Islam memang jarang terpakai baik dalam lisan maupun
tulisan. Namun dalam literatur tersebut untuk menjalin hubungan yag baik
dengan masyarakat ketika bertemu ataupun masyarakat yang datang
langsung ke madrasah haruslah dengan sapaan ekspresi wajah yang

8
Kingsley Agyapong, et.al., Educational Public Relations Functions In Private Tertiary
Universities In Ghana, Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business,
(Vol 4, No. 11, March 2013), hal. 162.
9
Dalam bahasa Inggris disebut dengan The Bad Management
10
Sumantra Ghoshal, Bad Management Theories Are Destroying Good Management
Practices, Academy of Management Learning & Education,(Vol. 4, No. 1, 2005), hal. 75-
91.
4

tersenyum ceria. Para praktisi public relations harus berusaha menarik


simpati masyarakat dan juga berusaha tidak menjadikan image yang
negatif terhadap lembaga pendidikan yang ditempatinya di mata
masyarakat. Hal ini disebutkan Allah tentang anjuran tersenyum dan tawa
yang dibenarkan dan dipuji oleh Allah dalam Al Qur’an Surah ‘Abasa 80
ayat 38-39:

٣٩ ‫ة‬ٞ ‫ة ُّم ۡستَ ۡبش َِر‬ٞ ‫اح َك‬


ِ ‫ض‬َ ٣٨ ‫ة‬ٞ ‫ه يَ ۡو َمئِ ٖذ ُّم ۡس ِف َر‬ٞ ‫ُو ُجو‬
Artinya: “Banyak muka pada hari itu berseri-seri (38), Tertawa (tersenyum)
dan bergembira ria (39). (Q.S. ‘Abasa 80: 38-39)11

Ayat di atas menunjukkan bahwa adanya keadaan bahagia dan


gembira di dalam hati mereka, dan diwajah mereka tampak keceriaan
tersenyum. Mereka itulah para penghuni syurga. Dengan tersenyum,
seseorang itupun secara tidak sadar memberikan energi positif kepada
orang yang menerima senyuman kita.12 Ayat di atas juga didukung
dengan sabda Rasulullah SAW tentang beberapa anjuran terkait mengapa
kita harus tersenyum. Karena dibalik senyum terdapat pahala yang
teramat sangat banyak, dan mudah untuk dilakukan. Apabila kita
tersenyum dihadapan saudara kita, kita sudah melakukan sedekah paling
ringan yang diperhitungkan oleh Allah SWT untuk menambah pahala kita.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

َ َ‫س ُمكَ فِي َو ْج ِه أَ ِخيكَ لَك‬


«‫صدَقَة‬ ُّ َ‫»تَب‬
Artinya: “Senyummu di depan saudaramu, adalah sedekah bagimu”.
(H.R. Tirmidzi).13
Penjelasan ayat dan hadits ini tertulis juga dalam kitab Tuhfatul
Ahwadzi Jaami’ at-Tirmidzi yang berbunyi: Menampakkan wajah
manisdihadapan seorang muslim akan meyebabkan hatinya merasa

11
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 468
12
Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Syeikh, Tafsir Ibnu Katsir;
Lubaabut Tafsiir, Jilid 8.4, Penerjemah: M. Abdul Ghoffar dan Abu Ihsan Al-Atsari,
(Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2005), hal. 404-405
13
Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, (Kairo: Daarul Hadits, 2005), hal. 153
5

senang dan bahagia, dan melakukan perbuatan yang menyebabkan


bahagianya hati seorang muslim adalah suatu kebaikan dan keutamaan.14
Ayat dan hadits di atas sangat jelas menunjukkan bahwa bagi para
praktisi public relations dalam menampilkan ekspresi wajah tersenyum
ceria yang simpati dan menarik amatlah penting. Sebab, perilaku simpati
ini mempunyai andil yang besar dalam menciptakan hubungan yang baik
dengan masyarakat atau orang yang berkebutuhan khusus terhadap
madrasah. Selain itu dalam berhubungan atau berkomunikasi dengan
masyarakat di lembaga pendidikan, kepala madrasah ataupun guru atau
bahkan siswa harus dengan sopan dan santun dalam berkomunikasi yang
disertai sapaan ekspresi wajah yang tersenyum ceria.
Setiap kegiatan dalam organisasi membutuhkan manajemen, begitu
juga dalam kegiatan public relations di madrasah atau lembaga
pendidikan. Manajemen banyak diartikan sebagai ilmu dan seni untuk
mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain. Ini berarti manajemen hanya
dapat dilaksanakan apabila dalam pencapaian tujuan tersebut tidak hanya
dilakukan seseorang tetapi juga dilakukan lebih dari seorang dalam
pencapaian tujuan.15
Kata manajemen berasal dari bahasa Latin yakni dari kata manus
yang berarti tangan, dan a gere yang berarti melakukan, kemudian
digabung menjadi kata manager yang artinya menangani. Lalu
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to
manage, dan dalam bentuk kata benda menjadi management, adapun
dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen yang berarti pengelolaan.16

14
Al-Hafidh Muhammad Abdurrahman al-Mubaarakfuuri, Tuhfatul Ahwadzi Jaami’ at-
Tirmidzi; Jilid 2 No. 6 Tafsir Surat ‘Abasa, Pentahqiq: Rooid bin Shobri, (Jordan: Baitul
Afkaar ad-Dauliyyah, 1995), hal. 75
15
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep, Fenomena,
dan Aplikasinya, (Malang: UMM Press, 2010), hal.11.
16
Husaini Usman, Manajemen, Teori, Praktek Dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), hal.4.
6

Manajemen diartikan sebagai suatu penggunaan sumber daya secara


efektif untuk mencapai suatu sasaran.17
Istilah manajemen mengacu kepada proses pelaksanaan aktivitas
yang diselesaikan secara efisien dengan dan melalui pendayagunaan
orang lain. Hal ini sejalan dengan batasan yang dikemukakan Donelly,
Gibson dan Ivan Cevich yang dikutip oleh Rohman manajemen sebagai
suatu proses di mana sebagai usaha individu dan kelompok
dikoordinasikan untuk mencapai tujuan bersama. 18 Adapun menurut
Hersey dan Blanchard yang dikutip oleh Aan Komariah dan Yati Siti
Mulyati menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses
bagaimana pencapaian sasaran organisasi melalui kepemimpinan.
Stonner mengungkapkan juga bahwa manajemen merupakan proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-
usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.19
Menurut Longnecker dan Pringle yang dikutip oleh Marno dan Triyo
merumuskan manajemen sebagai proses memperoleh dan
menggabungkan sumber-sumber manusia, finansial, dan fisik untuk
mencapai tujuan pokok organisasi menghasilkan produk atau jasa/layanan
yang diinginkan oleh sekelompok masyarakat.20 Berdasarkan kajian
konsep yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa
manajemen merupakan usaha pengelolaan sebuah lembaga yang di
dalamnya merupakan kerja sama antara beberapa orang dengan
penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.

17
Heppy El Rais, Kamus lmiah Populer; Memuat Berbagai Kata dan Istilah, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2012), hal. 379
18
Muhammad Rohman dan Sofan Amri, Manajemen Pendidikan; Analisis dan Solusi
Terhadap Kinerja Manajemen Kelas dan Strategi Pengjran yang Efektif, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2012), hal. 2
19
Aan Komariah dan Yati Siti Mulyati, Manajemen Pendidikan; Tim Dosen Administrasi
Pendidikan UPI, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 86
20
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikn Islam,
(Bndung: PT Refika Aditama, 2008), hal. 1
7

Selanjutnya, pemahaman Public Relations atau dalam istilah lain


lazim disebut sebagai hubungan masyarakat (humas) adalah salah satu
bagian dari manajemen yang merupakan komponen penyempurna 21 dari
suatu organisasi pendidikan. Karena tanpa adanya komponen tersebut
suatu organisasi sudah dapat berjalan, namun dengan tertatih-tatih dan
tidak mampu berkembang dengan baik. Suryobroto juga memberikan
batasan bahwa Public Relations adalahsuatu kegiatan yang dilakukan
secara bersama-sama antara lembaga dan masyarakat dengan tujuan
memperoleh pengertian, kepercayaan, penghargaan, hubungan yang
harmonis, serta dukungan (goodwill) secara sadar dan sukarela.22 Namun
demikian, public relations yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu
public relationsyang ada pada divisi sebuah madrasah atau lembaga
pendidikan. Rhenald Kesali menyatakan public relations adalah suatu
fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk
menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari masyarakat.23
Public relations dengan makna yang luas merupakan suatu langkah
yang kongkrit dalam menyebarluaskan informasi dan memberikan
penerangan-penerangan untuk menciptakan pemahaman yang sebaik-
baiknya dikalangan masyarakat luas mengenai tugas-tugas dan fungsi
yang diemban organisasi kerja tersebut.24 Pendidikan yang merupakan
wilayah kerja sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara tiga
elemen, yaitu orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Hal ini dikuatkan

21
Komponen penyempurna adalah komponen yang keberadaannya tidak mutlak harus
ada seperti komponen dasar pendidikan Islam (personalia, kesiswaan, kurikulum,
keuangan, sarana prasarana), namun komponen penyempurna ini melengkapi
komponen-komponen dasar untuk mencapai kemajuan suatu lembaga pendidikan.
Komponen-komponen ini harus mendapatkan perhatian manajerial bila suatu lembaga
pendidikan Islam menginginkan kemajuan yang signifikan. Diantara komponen
penyempurna adalah hubungan lembaga dengan masyarakat, layanan, mutu, perubahan
dan konflik. Lihat Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru
Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 20011), hal. 182-183
22
B. Suryobroto, Humas Dalam Dunia Pendidikan; Suatu Pendekatan Praktis,
(Yogyakarta: Mitra Gama Widya, 2010), hal. 12-15
23
Rhenald Kesali, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,
(Jakarta: Grafiti, 1994), hal. 5.
24
B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan... Op Cit., hal. 156
8

secara eksplisit dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional yaitu pasal 7, 8, 9, 10, dan 11 tentang hak dan
kewajiban orang tua, masyarakat, dan pemerintah terhadap pendidikan. 25
Konsep teori utuh dari manajemen public relations adalah suatu
proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian,
pengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan
rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau
lembaga yang diwakilinya.26 Manajemen public relations merupakan
seluruh proses kegiatan sekolah yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan bersungguh-sungguh, serta pembinaan secara
berkelanjutan untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada
umumnya, khususnya masyarakat yang berkepentingan langsung dengan
sekolah.27 Implementasi public relations di madrasah atau lembaga
pendidikan baik umum maupun Islam tidak terlepas dari manajemen, dan
begitu juga manajemen tidak mungkin berjalan sebagaimana yang
diharapkan tanpa adanya public relations.
Elreath sebagaimana yang dikutip Ruslan mendeskripsikan
manajemen public relations merupakan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh
organisasi; mulai dari pertemuan kelompok kecil hingga yang berkaitan
dengan konferensi pers internasional via satelit, dari pembuatan brosur
hingga kampanye nasional melalui multimedia, dari penyelenggaraan
acara open house hingga kampanye politik, dari pengumuman pelayanan
public hingga menangangi kasus manajemen krisis.28
Berdasarkan kajian konsep yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat disintesakan yang dimaksud manajemen public relations dalam

25
UU. RI. No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Asa
Mandiri, 2008), hal. 5-6
26
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep, Fenomena,
dan Aplikasinya, (Malang: UMM Press, 2010), hal. 11.
27
Wahyosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah; Tinjauan Teoretik dan
Permasalahannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 165
28
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi; Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), hal. 31.
9

penelitian ini adalah merupakan seluruh proses kegiatan madrasah dalam


berkomunikasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian
yang secara sengaja untuk mendapatkan simpati dan diterima oleh
masyarakat pada umumnya, khususnya orang tua siswa yang
berkepentingan langsung dengan madrasah. Indikator manajemen public
relations dalam penelitian ini adalah meliputi: perencanaan komunikasi
kelompok kecil, sistem organisasi public relations, penyelenggaraan
special event (kegiatan khusus public relations), penggunaan media, dan
evaluasi program public relations.
Ruang lingkup perilaku organisasi lebih ditekankan pada
bagaimana membuat orang-orang terbiasa bekerja dalam tim kerja yang
efektif. Kinerja tim lebih unggul dari pada kinerja individu-individu bila
tugas yang harus dilakukan menuntut keterampilan ganda. Dalam konteks
pekerjaan saat ini, seorang pekerja banyak terkait dengan profesi lainnya
atau memiliki keterhubungan yang tinggi/ intens dengan profesi lainnya.
Ketika organisasi telah menstruktur ulang orang-orang untuk bersaing
secara lebih efektif dan efisien, mereka telah berubah menjadi tim-tim
kerja di mana bakat mereka dimanfaatkan secara lebih baik.
Bahasan di atas dapat dipahami lebih lanjut mengenai konsep
perilaku organisasi. Perilaku organisasi menunjukkan pada suatu sikap
dan perilaku dari individu dan kelompok di dalam organisasi serta
interaksinya dengan konteks organisasi itu sendiri. Kajian perilaku
organisasi merupakan suatu bidang studi yang menelaah tentang tingkah
laku individu, tingkah laku kelompok, hubungan dan interaksinya di dalam
kelompok dan di dalam organisasi secara keseluruhan untuk mencapai
tujuan organisasi. Kajian perilaku organisasi juga mempelajari bagaimana
organisasi dapat tersusun lebih efektif dan bagaimana kejadian di
lingkungan internal dan eksternal berpengaruh terhadap organisasi. 29

29
Cepi Triatna, PerilakuOrganisasi dalam Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2015), hal. 3-4
10

Menurut Kreitner dan Kinicki Organisasi merupakan papan catur di


mana permainan kehidupan di atasnya dimainkan. Mengetahui lebih
banyak mengenai prilaku organisasi, kehidupan dalam organisai, sama
dengan mengetahui lebih banyak mengenai sifat, kemungkinan, dan
peraturan permainan tersebut. Perilaku organisasi merupakan sebuah
bidang interdisipliner yang ditujukan untuk memahami dan mengelola
pegawai secara lebih baik. Artinya, perilaku organisasi berorientasi pada
penelitian dan penerapan. Tiga tingkat dasar analisis dalam perilaku
organisasi adalah individu, kelompok dan organisasi.30
Adapun ayat-ayat dalam al-Qur’an yang berkaitan dengan sifat-
sifat dan keadaan manusia yaitu surah ar-Ra’d (13) ayat 11 yang
berbunyi:31

‫ٱلل ََل يُغَيِ ُر َما بِقَ ۡو ٍم‬


َ ّ ‫ٱلل إِ ّن‬ ُ ‫ت ِم ۢن بَ ۡي ِن يَدَ ۡي ِه َو ِم ۡن خ َۡل ِفِۦه يَ ۡح َف‬ٞ َ‫لَ ۥهُ ُمعَ ِق َٰب‬
ِ ‫ظو َن ۥهُ ِم ۡن أَمۡ ِر ّ ه‬
‫س ٓو ٗءا فَ َل َم َردّ لَ ۚۥهُ َو َما لَ ُهم ِمن دُو ِنِۦه ِمن‬ ّ َ‫َحتّ َٰى يُغ َِي ُرواْ َما ِبأَنفُ ِس ِه ۡهم َو ِإذَآ أ َ َراد‬
ُ ‫ٱللُ ِبقَ ۡو ٖم‬
١١ ‫َوا ٍل‬
Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas
perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali
tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.(Q.S. ar-Ra’d (13): Ayat
11).
Ayat di atas menjelaskan bahwa nasib suatu bangsa atau
organisasi sangat ditentukan oleh perilaku bangsa atau organisasi tersbut,
dan nasib suatu bangsa juga berdasarkan ketentuan Allah SWT. 32
Perubahan yang mesti dilakukan adalah perubahan secara individu yang

30
Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, Organizational Behavior; Ninth Edition, (New York,
Mc Grow Hill, 2010), hal. 7. Lihat juga pada Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, Perilaku
Organisasi: Organizational Behavior, Terj. Biro Bahasa Elkemis, (Jakarta: Salemba
Empat, 2014), hal. 6
31
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 250
32
Veithzal Riva’i dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Rajawali
Pers: Jakarta, 2011), hal. 173
11

dapat berdampak secara universal, karena perubahan secara bersama


inilah yang dikehendaki oleh Allah terbukti dengan penggunaan kata
kaum. Perubahan yang dilakukan secara bersama-sama ini akan
membawa imbas yang lebih luas.
Agar memiliki perilaku yang baik, tentunya kita juga harus
berpendirian dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang telah dijelaskan
dalam hadits Hudzaifah Ibnu Yaman riwayat at-Turmudzy, tentang
perlunya prinsip kependirian dalam kehidupan:

‫سنّا َوا ِْن‬ َ ْ‫اس أَح‬


ُ ّ‫سنَ الن‬ َ ْ‫للا ص م َلَ ت َ ُك ْونُ ْوا اِ ّمعَة تَقُ ْولُ ْونَ ِإ ْن اَح‬ ِ ‫س ْو ُل‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ع ْن ُخ ْذ ْيفَةَ قَا َل‬ َ
ْ ُ ‫سا َ ُء ْوا فَلَ ت‬
‫ظ ِل ُم ْوا‬ َ َ ‫س أ َ ْن تُحْ ِسنُ ْوا َوا ِْن ا‬ُ ‫سنَ النّا‬ َ ُ‫ظل َ ْمنَا َولَ ِك ْن َو ِطنُ ْوا ا َ ْنف‬
َ ْ‫س ُك ْم إِ ْن اَح‬ َ ‫ظلَ ُم ْوا‬
َ
)‫(روه الترمدى‬

Artinya: Hudzaifah berkata: bahwasanya Rasulullah SAW pernah


bersabda: “Janganlah kalian menjadi tidak berpendirian, kalian
berkata, “Jika manusia berbuat baik, kamipun berbuat baik, dan jika
manusia berbuat dholim, kamipun berbuat dholim; akan tetapi
tetaplah pada pendirian kalian. Jika orang-orang berbuat kebaikan,
berbuat baiklah kalian, dan jika orang-orang berbuat kejahatan,
janganlah kalian berbuat kejahatan”. (HR. Turmudzi)33
Hadits di atas menunjukkan bahwa Islam tidak mengajarkan
kepada umatnya untuk melahirkan sifat kekakuan, sebaliknya keluwesan
dalam menghadapi persoalan bukanlah menjadi indikasi lemahnya prinsip
Islam yang dimiliki. Betapa pentingnya istiqomah dalam kehidupan karena
dapat menuntun kita ke jalan yang benar dan diridhai Allah SWT.
Berpendirian atau istiqomah berarti teguh atas jalan yang lurus,
berpegang pada akidah Islam dan melaksanakan syariat dengan teguh,
tidak berubah dan berpaling walau dalam keadaan apapun.34
Perilaku organisasi adalah studi tentang apa yang selalu
(kebiasaan) dilakukan orang-orang dalam organisasi dan bagaimana
perilaku tersebut menciptakan budaya organisasi. Dengan demikian

33
Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, (Kairo: Daarul Hadits, 2005), hal. 89.
34
Moh. Zuhri dkk, Tarjamah Sunan At-Tirmidzi, (Semarang: CV Asy-Syifa’, 2009), hal.
210
12

dimensi-dimensi yang biasanya dikaji dalam perilaku organisasi antara


lain: dimensi individu, kelompok, motivasi, perilaku pemimpin (leadership),
komunikasi antar pribadi, pengaruh struktur dan proses kelompok,
pengembangan sikap dan persepsi, proses perubahan, konflik, desain
pekerjaan, dan stress kerja.35
Perilaku organisasional/ organizational behavior adalah bidang
studi yang mempelajari pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok
dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan
menerapkan bidang ini agar organisasi menjadi lebih efektif. Perilaku
organisasional mengajarkan tiga faktor penentu perilaku dalam organisasi,
yaitu individu, kelompok dan struktur. Perilaku organisasional juga
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh tantang individu, kelompok
dan pengaruh dari struktur terhadap perilaku, dengan tujuan agar
organisasi dapat bekerja secara lebih efektif.36
Menurut Greenberg dan baron yang dikutip oleh Danang dan
Burhanudin, perilaku organisasi fokus pada tiga tingkatan analisis, yaitu
tingkat individu, tingkat kelompok, dan tingkat organisasi. Tiga tingkatan
analisis ini harus dipertimbangkan untuk memahami dinamika perilaku
dalam organisasi yang begitu kompleks. Pertama, tingkat individu
merupakan setiap individu yang memasuki sesuatu organisasi akan
membawa perbedaan-perbedaan. Kedua, tingkat kelompok merupakan
individu-individu yang tergabung dalam suatu kelompok dipengaruhi oleh
pola-pola perilaku yang ingin mereka tunjukkan, apa yang dianggap
mereka standar perilaku yang dapat diterima oleh kelompok tersebut, dan
tingkat di mana anggota kelompok saling tertarik. Ketiga, tingkat

35
Syamsir Torang, Organisasi & Manajemen: Prilaku, Struktur, Budaya & Perubahan
Organisasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 45
36
Danang Sunyoto dan Burhanudin, Teori Perilaku Keorganisasian, Dilengkapi:
Intervensi Pengembangan Organisasi, (Yogyakarta: Center Of Academic Publishing
Service (CAPS), 2015), hal 3
13

organisasi merupakan pada level organisasi banyak faktor yang


mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan.37
Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-
aspek tingkah laku manusia dalam suatu kelompok tertentu. Hal ini
meliputi aspek yang ditimbulkan oleh pengaruh organisasi terhadap
manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia
terhadap organisasi. Tujuan praktis dari penelaahan studi ini adalah untuk
mendeterminasi bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha
pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Perilaku organisasi merupakan
bidang ilmu yang mempelajari tentang interaksi antar manusia dalam
organisasi yang meliputi studi secara sistematis tentang perilaku, struktur
dan proses di dalam organisasi. Isu utama perilaku organisasi adalah
hubungan antar manusia dalam organisasi dan organisasi diciptakan oleh
manusia untuk mencapai suatu tujuan.38
Selain itu, perilaku organisasi merupakan bidang studi yang
mencakup teori, metode dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin guna
mempelajari persepsi individu dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam
kelompok dan di dalam organisasi secara keseluruhan; menganalisis
akibat lingkungan eksternal terhadap organisasi dan sumber dayanya,
misi, sasaran dan strategi. dapat pula dikatakan bahwa perilaku organisasi
adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan,
kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud
menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki efektivitas
organisasi. Dalam perilaku organisasi juga merupakan suatu cara berpikir,
suatu cara untuk memahami persoalan-persoalan dan menjelaskan
secara nyata hasil-hasil penemuan berikut tindakan-tindakan pemecahan
masalah. Perilaku organisasi dapat pula dirumuskan sebagai suatu sistem

37
Danang Sunyoto dan Burhanudin, Teori Perilaku Keorganisasian, Dilengkapi:
Intervensi Pengembangan Organisasi, (Yogyakarta: Center Of Academic Publishing
Service (CAPS), 2015), hal 5
38
Robbins P. Stephen, Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi Aplikasi; Versi Bahasa
Indonesia, Terj. Hadyana Pujaatmaka, (Jakarta: Prenhallindo, 2011), hal. 25.
14

studi dari sifat organisasi seperti misalnya bagaimana organisasi dimulai,


tumbuh dan berkembang serta bagai mana pengaruhnya terhadap
anggota-anggota sebagai individu, kelompok pemilih, organisasi lainnya
dan institusi-institusi lainnya yang lebih besar.39
Berdasarkan kajian konsep yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat disintesakan yang dimaksud perilaku organisasidalam penelitian ini
adalah tindakan orang-orang yang ada di dalam madrasah mempengaruhi
masyarakat pengguna madrasah agar memberikan respon, kepedulian,
perhatian, dan partisipasi masyarakat kepada madrasah dalam mencapai
tujuan. Indikator perilaku organisasidalam penelitian ini adalah meliputi:
komunikasi timbal balik dari masyarakat, menyesuaikan kebutuhan
masyarakat, adanya dukungan dari masyarakat, dan tujuan yang jelas.
Hasil grand tour yang dilakukan peneliti ditiga madrasah yang ada
di Provinsi Jambi wilayah tengah, selatan dan barat yaitu Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Jambi, Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari dan Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo banyak terdapat keunggulan dan kendala yang
diamati dari hasil observasi dan wawancara dengan kepala madrasah,
waka bidang humas, kepala tata usaha dan stakeholders lainnya. Secara
terperinci hasil Grand Tour yang dilakukan oleh peneliti yaitu:
Pertama: Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi merupakan
madrasah tertua atau madrasah yang pertama kali berdiri di Kota Jambi
bahkan di Provinsi Jambi. Kemudian salah satu poin penting yang
terdapat di MAN 1 Kota Jambi ini adalah kepala madrasah, guru,
karyawan dan siswa wellcome dan ramah dengan siapapun serta nuansa
islamnya terlihat seperti saling bersalaman antar sesama. 40 Kepala
madrasah bertanggung jawab penuh dan memberi contoh yang baik
kepada anggotanya seperti datang duluan, selalu mengontrol dan
memberi motivasi kepada seluruh warga di madrasah.41

39
Veithzal Riva’i dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Rajawali
Pers: Jakarta, 2011), hal. 171
40
Obs.1.1/KMKJ/07.05.18
41
Ww.1.1/WB.Hum.KJ/08.05.18
15

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan bahwa MAN 1


Kota Jambi sudah melaksanakan program kegiatan manajemen public
relations, yaitu: 1) Penyelenggaraan Special Event (Kegiatan Khusus
Public Relations) di MAN 1 Kota Jambi yaitu: meliputi a.) publikasi:
(seminar, pertemuan, pameran, school visit, home visit, group discustion);
b.) sosial kemasyarakatan: (Bakti sosial, peringatan hari besar Islam
(PHBI), peringatan hari besar nasional); c.) jaringan dan kemitraan
bekerjasama dengan perguruan tinggi, puskesmas, polsek. Adapun
peralatan dalam penyelenggaraan special event (kegiatan khusus public
relations) di MAN 1 Kota Jambi memakai alat camera, digital, video, LCD,
monitor, dan lain-lain. 2) Penggunaan Media di MAN 1 Kota Jambi yaitu:
meliputi buku kontak, brosur, surat, spanduk, Koran (Koran Jambi
Ekspres, Koran Idependen), tabloid, papan nama, majalah pendidikan dan
lain-lain; b) media audio: meliputi telpon dan siaran radio, radio yang diisi
oleh Glora OSIS terkait promosi, solawat, drama yang diantar oleh waka
bidang humas ke lokasi setiap tahunnya; c) media audiovisual: meliputi
Jambi TV dan terkadang pihak Jambi TV sudah otomatis datang sendiri ke
madrasah, setiap tahun sebelum bulan puasa pihak Jambi TV datang ke
madrasah untuk meliput dan ditayangkan ketika bulan puasa; d) media
internet: meliputi website madrasah.42
Selanjutnya hasil pengamatan peneliti yang peneliti lakukan di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi, salah satu upaya agar kinerja
madrasah dapat berjalan dengan efektif adalah dengan menggandeng
masyarakat untuk ikut terlibat dalam proses pembangunan dan
perkembangan madrasah. Membangun komunikasi ataupun pelibatan
masyarakat di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi sudah berjalan,
pernyataan ini terlihat jelas bahwa dari pengamatan peneliti dilapangan
memang betul adanya hubungan dan kerja sama yang baik antara pihak
madrasah dan masyarakat di MAN 1 Kota Jambi, hal ini terlihat ketika
masyarakat menghadiri undangan dari pihak madrasah terkait membahas

42
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
16

tentang masalah pengadaan komputer atau laptop untuk ujian nasional


(UN). Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi juga mengadakan pertemuan
dengan orang tua siswa, kerjasama dengan komite untuk menunjang
program madrasah bisa berupa dana dan masukan-masukan untuk
kebaikan dan kemajuan madrasah.43 (Photo Terlampir).
Hasi tindakan dari kegiatan manajemen public relatons di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Kota Jambi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
agar mendapatkan dukungan dari masyarakat berupa materi dalam
proses pembangunan yaitu: perbaikan gedung madrasah seperti
panambahan teras mushollah, mengadakan pembuatan block halaman,
parkiran motor, dan semua bangunan dananya adalah dari dukungan dan
kesepakatan dari komite dan para orang tua siswa yang nominalnya
ditentukan melalui musyawarah bersama. Dukungan dari masyarakat
lainnya adalah berbentuk pemikiran, ataupun ide-ide serta saran dalam
menyalurkan pendapat..44
Waka bidang Humas juga memberi penjelasan tentang kegiatan
manajemen public relations bahwa pada MAN 1 Kota Jambi terkadang
melibakan orang tua siswa dalam rapat untuk pengambilan keputusan,
misalnya terkait tentang pemilihan pengurus komite, karena komite
dibentuk dengan masa jabatan 3 tahun jika anakanya lulus maka habis
masa jabatannya. Akan tetapi yang menjadi permasalahan dalam
kegiatan manajemen public relations di MAN 1 Kota Jambi adalah tidak
adanya atau belum masuk jaringan wifi khusus madrasah untuk
mempublikasikan kegiatan-kegiatan madrasah di media sosial karena
madrasah berada di perdesaan atau di pinggir kota.45 Permasalahan
lainnya pada media cetakdi MAN 1 Kota Jambi adalah tidak ada merek
atau tanda panah penunjuk arah jalan di lorong atau di persimpangan
jalan + 10 km untuk menuju madrasah sehingga menurut peneliti, hal ini
dapat menjadi salah satu kendala madrasah untuk melibatkan masyarakat

43
Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19
44
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
45
Ww.1.1/WB.Hum.KJ/08.05.18
17

juga dalam mengembangkan sayap kerjasama eksternal sebagai lembaga


ke wilayah yang lebih luas.46
Kedua: Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari merupakan madrasah
tertua atau madrasah yang pertama kali berdiri di Kabupaten Batanghari.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan ternyata MAN 1
Batanghari sudah melaksanakan program kegiatan manajemen public
relations, yaitu: 1) Penyelenggaraan Special Event (Kegiatan Khusus
public relations) di MAN 1 Batanghari yaitu: meliputi a.) publikasi: seminar,
pertemuan, pameran, school visit, home visit, group discustion; b.) sosial
kemasyarakatan: Bakti sosial, peringatan hari besar Islam (PHBI),
peringatan hari besar nasional; (mengundang sekolah lain/
penyelenggaraan ulang tahun madrasah digabung dengan isra mikraj,
maulid Nabi yang dinamakan kegiatan ekspo), c.) jaringan dan kemitraan
berupa bekerjasama dengan pabrik karet (terkait cara pengolahan,
pembuatan, limbah), bekerjasama dengan SMK untuk membatik
(prakarya),ada dari pihak Pertamina, penyuluhan dari Polres, Badan
Narkotika Nasional (BNN), Puskesmas, Saka Kencana (Pramuka), dan
PT. Telkomsel. Peralatan dalam penyelenggaraan Special Event di MAN 1
Batanghari adalah camera digital, LCD, monitor. 2) Penggunaan Media di
MAN 1 Batanghari. a) media cetak: meliputi brosur, surat, kalender
madrasah, koran, pemasangan baliho/ spanduk dan buku kontak; b)
media audio: meliputi siaran radio (Radio Siaran Pemerintah Daerah/
RSPD), dan telpon;c.) Media Internet (online): meliputi email, Website
Madrasah, facebook, warta (berita/kabar) kegiatan madrasah di internet.47
Selanjutnya hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan kepala
Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari, penyelenggaraan special event
(Kegiatan Khusus Public Relations) di MAN 1 Batanghari pada kegiatan
manajemen public relations yang digunakan oleh MAN 1 Batanghari untuk
menarik perhatian ataupun meningkatkan partisipasi masyarakat

46
Obs.1.1/KMKJ/07.05.18
47
Ww.2.1/WB.Hum.B/19.05.18
18

khususnya para orang tua siswa tidak lepas dari mempromosikan


madrasah dengan cara mempublikasikan kelebihan-kelebihan madrasah
(pameran) dan menunjukkan prestasi-prestasi, baik itu prestasi di bidang
ilmu agama, umum, hingga olah raga. Pertunjukan prestasi madrasah
biasanya melalui kegiatan ulang tahun madrasah, namun madrasah
terkendala dengan pendanaan atau perlengkapan dalam pelaksanaannya,
dengan adanya kendala tersebut madrasah berinisiatif untuk perencanaan
kegiatan manajemen public relations MAN 1 Batanghari melakukan
penggalangan dana atau biayanya dengan cara menyebarkan proposal
untuk mencari donatur dari Lessing, Deler Honda, Yamaha, dari PT.
Telkomsel/ XL yang menyebarkannya adalah dari OSIS yang di dampingi
oleh waka. bidang Kesiswaan dan waka. bidang Humas. Dan pernyataan
dari kepala madrasah yang membuat menarik perhatian para masyarakat
dari MAN 1 Batanghari ini adalah lulusan madrasah ini tanpa tes ketika
untuk melanjutkan ke UNJA atau UIN.48
Selanjutnya, MAN 1 Batanghari juga melibatkan orang tua siswa
atau komite dalam rapat dan musyawarah, misalnya rapat dalam bingkai
koordinasi tentang pembelajaran, prestasi siswa, kemajuan madrasah,
kebijakan-kebijakan madrasah. Rapat yang diadakan 6 bulan atau 1 tahun
sekali untuk program insidentilnya dan yang bersifat mendadak pasti di
undang untuk menghadiri rapat koordinasi tersebut. Kemudian yang
menjadi permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan manajemen public
relations dalam media cetak di MAN 1 Batanghari adalah tidak ada merek
atau nama pengenal madrasah dipintu gerbang/ gapura madrasah serta
tidak ada tanda panah penunjuk arah jalan di persimpangan jalan untuk
menuju madrasah sehingga menurut peneliti, ketika masyarakat yang baru
ingin mengunjungi madrasah kesulitan untuk menemukan lokasi
dikarenakan lokasi terletak sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan
Raya dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) bahkan TPU ini hampir
menutupi gedung Madrasah, kalau tidak ada gapura atau pintu gerbang

48
Ww.2.3/KMB/28.01.19
19

masuk. Hal ini menurut peneliti akan membuat para calon siswa dan
orang tua siswa kesulitan untuk mencari lokasi menuju MAN 1 Batanghari
yang mana menurut informasi dari kepala madrasah, bahwa siswa MAN 1
Batanghari tidak hanya berasal dari Batanghari saja akan tetapi ada juga
yang berasal dari luar Kabupaten Batanghari diantaranya Kabupaten
Bungo dan Sarolangun. Menurut peneliti hal ini dapat menjadi salah satu
kendala madrasah untuk mengembangkan sayap kerjasama eksternal
sebagai lembaga ke wilayah yang lebih luas.49
Ketiga: Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo merupakan madrasah
tertua atau madrasah yang pertama kali berdiri di Kabupaten Tebo.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan ternyata MAN 1
Tebosudah melaksanakan program kegiatan manajemen public relations
yaitu: 1) Penyelenggaraan Special Event (Kegiatan Khusus Public
Relations) di MAN 1 Tebo yaitu: meliputi a) publikasi: (seminar,
pertemuan, pameran, school visit, home visit, group discustion); b) sosial
kemasyarakatan: Bakti sosial, peringatan hari besar Islam (PHBI),
peringatan hari besar nasional; (sosial kemasyarakatanberupa tari Klik
Klang, peringatan hari besar Islam (PHBI), bakti sosial yang dilaksanakan
dalam bentuk penggalangan dana untuk dana santunan setiap ada
bencana alam seperti peduli gempa sunami palu dan Donggala, musibah,
sakit, semuanya ada santunan. Jika bantuan bencana alam misalnya
tsunami ada santunan hingga keluar kota dan c) jaringan kemitraan
berupa bekerjasama dengan lembaga Ganesa Operation (GO), perguruan
tinggi, Badan Narkotika Nasional (BNN), puskesmas, penyuluhan dari
Polres, Saka Kencana (Pramuka), PT. Indihome/PT. Telkomsel. Adapun
peralatan dalam penyelenggaraan special event (kegiatan khusus
madrasah) di MAN 1 Tebo memakai alat digital, kamera video shoting
(untuk pembuatan you tube), infokus, LCD, microphone atau pengeras
suara, sound sistem dan lain-lain. 2) PenggunaanMedia di MAN1 Tebo.
a) media cetak: meliputi brosur, koran (koran Bute (Bungo Tebo) Ekspres,

49
Obs.2.1/KMB/14.05.18
20

koran Jambar (Jambi Barat) Pos, koran Independen), majalah pendidikan,


surat, buku dumas (pengaduan masyarakat), buku kontak, pemasangan
baliho/ spanduk, dan; b) media audio: meliputi siaran radio, dan telpon; c)
Media Internet (online): meliputi Email, Website, Media Sosial (FB, WA,
IG), Blog, Youtube (video pendek).50
Hasil wawancara peneliti dengan ibu Nur’aini menyatakan bahwa
salah satu pelaksanaan program kegiatan manajemen public relations
untuk mempromosikan Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo yakni melalui
penyelenggaraan special event (kegiatan khusus public relations) dengan
cara menunjukkan prestasi siswa, mempublikasikan kelebihan-kelebihan
madrasah melalui pameran pada waktu ulang tahun kabupaten Tebo
kepada masyarakat khususnya para orang tua siswa, pada kegiatan ini
madrasah menunjukkan hasil karya seni dari siswa siswi, piala-piala,
penghargaan. MAN 1 Tebo juga mempromosikan madrasah dengan
mengembangkan budaya lokal yakni kegiatan ektrakurikuler berupa tari
Klik Lang yang mana MAN 1 tebo sering diundang pada acara-acara
pesta, nikahan, peresmian bank 9 Jambi untuk tari sekapur sirihnya
diambil dari siswa MAN I Tebo, dari kegiatan seperti ini dimanfaatkan oleh
MAN 1 Tebo untuk mempromosikan atau mengenalkan madrasah dengan
masyarakat. Selain tari Klik Lang kegiatan Safari Ramadhan juga
dimanfaatkan sebagai ajang pengenalan madrasah dengan masyarakat,
dalam kegiatan ini siswa siswi ditugaskan turun ke desa-desa untuk
mengisi kegiatan ramadhon yang didampingi guru, kegiatan safari
ramadhan ini terdiri dari ceramah atau tausyiah, mengaji, do’a ada juga
pembacaan asma’ul husnah dilantunkan dengan nada-nada yang indah.
Dari hasil kegiatan manajemen public relations tersebut, masyarakat lebih
megetahui tentang keunggulan-keunggulan dan prestasi madrasah,
masyarakat mengetahui bahwa madrasah ini bisa bersaing dengan
sekolah-sekolah lain, karena dengan demikian masyarakat menyadari dan

50
Ww.3.1/WB.Hum.T/24.05.18
21

tergerak untuk memasukkan anaknya ke MAN 1 Tebo sehingga jumah


siswa meningkat disetiap tahun.51
Selanjutnya, untuk membangun hubungan yang harmonis dengan
masyarakat MAN 1 Tebo juga memanfaatkan fasilitas yang ada untuk
menarik perhatian atau minat masyarakat dengan cara membangun
miniatur kakbah sebagai sarana pembelajaran untuk praktek ibadah
manasik dan boleh digunakan oleh masyarakat juga. Selain itu madrasah
juga memfasilitasi lapangan untuk penyelenggaraan penyembelihan
hewan kurban. Dengan adanya fasilitas yang di adakan MAN 1 Tebo ini,
secara tidak langsung masyarakat ikut berpartisipasi untuk menjaga dan
melindungi serta peduli terhadap sarana prasarana MAN 1 Tebo.52
Dalam kajian manajemen terdapat hubungan utama antara teori
manajemen dan teori perilaku organisasi. Manajemen public relations
hadir sebagai bagian dari dimensi manajemen pendidikan Islam yang
menjadikan pengelola atau manusia sebagai figur operasional. Begitu juga
pelaksanaan manajemen public relations bersentuhan dengan stakeholder
pendidikan sehingga kajian perilaku organisasi individu ataupun kelompok
menjadi aspek fundamental guna mencapai efektivitas pelaksanaan
manajemen public relations.
Grand tour yang sudah dilakukan oleh peneliti pada Madrasah Aliyah
Negeri 1 di Provinsi Jambi dari sisi efektivitas pelaksanaan manajemen
public relations dalam pengembangan perilaku organisasi yakni terdapat
sejumlah permasalahan di lapangan. Dalam temuan awal masih banyak
yang belum optimal yang dilakukan oleh para praktisi manajemen public
relations dalam pengembangan perilaku organisasi diantaranya 1) belum
optimalnya koordinasi antara madrasah dengan masyarakat khususnya
orang tua siswa sehingga masih terdapat sikap keterlambatan datang dan
ketidak hadiran ketika diundang oleh madrasah,53 2) belum terlaksananya

51
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
52
Ww.3.1/WB.Hum.T/24.05.18
53
Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19/ Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19/ Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
22

hubungan kerjasama antara madrasah dengan dunia usaha dan industri,54


3) pengelolaan website resmi sekolah belum optimal karena tidak
dilibatkannya tenaga ahli di bidang IT dalam merancang dan mengelola
website madrasah,55 4) minimnya SDM public relations dikarenakan Wakil
Kepala Madrasah bidang Humas pada MAN 1 di Provinsi Jambi belum
memiliki staf sehingga menyebabkan kerja sedikit terhambat, 56 5)
terkendala dengan pendanaan (anggaran terbatas) katika pelaksanaanya
dibutuhkan perlengkapan,57 6) minimnya fasilitas dibidang public relations
atau dengan kata lain kurangnya dukungan sarana dan prasarana atau
infrastruktur dibidang public relations yakni belum adanya jaringan wifi
yang tesambung dengan madrasah,58 7) belum disiplinnya penerimaan
tamu di Madrasah Aliyah Negeri Provinsi Jambi, karena dalam prosedur
yang ada terlebih dahulu tamu harus lapor ke piket dan kemudian
diarahkan kepada Kehumasan untuk didata akan tetapi kenyataan di
lapangan bahwa para tamu madrasah cenderung langsung menjumpai
kepala Madrasah dan tentunya ini mengabaikan prosedur yang ada, tentu
hal ini berdampak pada kinerja humas dimana pendataan buku tamu tidak
efektif.59
Melihat kondisi tersebut maka sangatlah penting madrasah
memperhatikan kembali manajemen public relations dalam
pengembangan perilaku organisasi. Terutama masalah kerjasama antara
madrasah dengan masyarakat untuk pencapaian tujuan bersama. Bertitik
tolak pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: Manajemen Public Relations dalam
Pengembangan Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri1 di
Provinsi Jambi (Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi, Madrasah Aliyah

54
Obs.1.5/PMPR.KJ/26.01.19
55
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
56
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18/ Obs.2.1/LKMB/14.05.18/ Obs.3.1/LKMT/21.05.18
57
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18/ Obs.2.1/LKMB/14.05.18
58
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
59
Obs.2.1/LKMB/14.05.18
23

Negeri 1 Batanghari dan Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo) dengan batasan


rumusan masalah yang telah ditentukan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan berbagai permsalahan yang dikemukakan pada latar
belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengapa manajemen public relations belum mampu dalam
pengembangan perilaku organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri di
Provinsi Jambi?
2. Bagaimana manajemen public relations organisasi pada Madrasah
Aliyah Negeri di Provinsi Jambi?
3. Bagaimana perilaku organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri di
Provinsi Jambi?
4. Bagaimana manajemen public relations dalam pengembangan perilaku
organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri di Provinsi Jambi?

C. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini dengan mendeskripsikan secara mendalam
bagaimana langkah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
evaluasi program kegiatan manajemen public relations dalam
pengembangan perilaku organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri di
Provinsi Jambi (Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi, Madrasah Aliyah
Negeri 1 Batanghari dan Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo).

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Berangkat dari pertanyaan-pertanyaan sebagai mana pada rumusan
masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
24

a. Mendeskripsikan mengapa manajemen public relations diperlukan


dalam pengembangan perilaku organisasi pada Madrasah Aliyah
Negeri di Provinsi Jambi.
b. Mendeskripsikan manajemen public relations pada Madrasah Aliyah
Negeri di Provinsi Jambi.
c. Mendeskripsikan perilaku organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri di
Provinsi Jambi.
d. Mendeskripsikan dan menganalisis manajemen public relations dalam
pengembangan perilaku organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri di
Provinsi Jambi.

2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan menambah wacana
keilmuan terutama di bidang manajemen public relations dalam
pengembangan perilaku organisasi pada MadrasahAliyah Negeri di
Provinsi Jambi
a. Secara Teoritis
Dengan penelitian ini dapat melahirkan sumbangan pemikiran baru,
terkait dengan manajemen public relations dalam pengembangan perilaku
organisasi. Adapun manfaat dan kegunaan dari penelitian ini, adalah:
1) Adanya kajian ilmiah terkait manajemen public relations dalam
pengembangan perilaku organisasi.
2) Menghasilkan temuan subtantif maupun formal, sehingga menambah
wacana baru dalam tataran manajemen public relations dalam
pengembangan perilaku organisasi.
3) Memberikan informasi profetik terkait manajemen pendidikan,
khususnya dalam hal public relations pada Manajemen Pendidikan
Islam (MPI).
b. Secara Praktis
Adapun kegunaan secara praktis dari hasil penelitian ini adalah:
25

1) Bagi Kepala Madrasah dan seluruh pengelola madrasah, diharapkan


menjadi bahan pertimbangan untuk kemajuan program madrasah
khususnya program kegiatan manajemen public relations lembaga
pendidikan Islam dalam mewujudkan Visi dan Misinya.
2) Bagi pengelola program studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, untuk
pengembangan keilmuan manajemen pendidikan terkait dengan
manajemen public relations antara pihak lembaga pendidikan dengan
masyarakat.
3) Bagi peneliti lebih lanjut, agar dapat mengembangkan penelitiannya
tentang manajemen public relations dalam pengembangan perilaku
organisasi dengan perspektif yang berbeda. Sehingga, terdapat
berbagai pengkayaan wacana sekaligus hasil temuan di lapangan yang
mampu membangun sebuah teori baru.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

A. Landasan Teori
1. Manajemen Public Relations
Setiap kegiatan dalam organisasi membutuhkan manajemen, begitu
juga dalam kegiatan public relations di madrasah atau lembaga
pendidikan. Manajemen banyak diartikan sebagai ilmu dan seni untuk
mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain. Ini berarti manajemen hanya
dapat dilaksanakan apabila dalam pencapaian tujuan tersebut tidak hanya
dilakukan seseorang tetapi juga dilakukan lebih dari seorang dalam
pencapaian tujuan.60
Kata manajemen berasal dari bahasa Latin yakni dari kata manus
yang berarti tangan, dan a gere yang berarti melakukan, kemudian
digabung menjadi kata manager yang artinya menangani. Lalu
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to
manage, dan dalam bentuk kata benda menjadi management, adapun
dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen yang berarti pengelolaan.61
Manajemen diartikan sebagai suatu penggunaan sumber daya secara
efektif untuk mencapai suatu sasaran.62 Istilah manajemen mengacu
kepada proses pelaksanaan aktivitas yang diselesaikan secara efisien
dengan dan melalui pendayagunaan orang lain. Hal ini sejalan dengan
batasan yang dikemukakan Donelly, Gibson dan Ivan Cevich yang dikutip
oleh Rohman manajemen sebagai suatu proses di mana sebagai usaha
individu dan kelompok dikoordinasikan untuk mencapai tujuan bersama. 63

60
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep, Fenomena,
dan Aplikasinya, (Malang: UMM Press, 2010), hal.11.
61
Husaini Usman, Manajemen, Teori, Praktek Dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), hal.4.
62
Heppy El Rais, Kamus lmiah Populer; Memuat Berbagai Kata dan Istilah, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2012), hal. 379
63
Muhammad Rohman dan Sofan Amri, Manajemen Pendidikan; Analisis dan Solusi
Terhadap Kinerja Manajemen Kelas dan Strategi Pengjran yang Efektif, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2012), hal. 2

26
27

Stonner mengungkapkan juga bahwa manajemen merupakan proses


perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-
usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.Adapun
menurut Hersey dan Blanchard yang dikutip oleh Aan Komariah dan Yati
Siti Mulyati menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses
bagaimana pencapaian sasaran organisasi melalui kepemimpinan. 64
Penelitian yang dilakukan oleh Mukhtar, Risnita dan Darwani menjelaskan
bahwa yang menjadikan kegiatan kepemimpinan efektif dan efesien dalam
mencapai tujuan organisasi adalah dalam kepemimpinan ada kebutuhan
untuk kemampuan memimpin, individu yang dipercayakan dengan
tanggung jawab memimpin, keterampilan komunikasi dengan bawahan/
staf, kehadiran individu yang menjadi bawahan/ staf, dan kehadiran
bawahan/ staf kepada pemimpin.65
Menurut Longnecker dan Pringle yang dikutip oleh Marno dan Triyo
merumuskan manajemen sebagai proses memperoleh dan
menggabungkan sumber-sumber manusia, finansial, dan fisik untuk
mencapai tujuan pokok organisasi menghasilkan produk atau jasa/
layanan yang diinginkan oleh sekelompok masyarakat.66 Andrew F. Sikula
mengartikan manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-
aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan,
pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengorganisasikan
berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan

64
Aan Komariah dan Yati Siti Mulyati, Manajemen Pendidikan; Tim Dosen Administrasi
Pendidikan UPI, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 86
65
Mukhtar, H., Risnita, D., & Darwani, H., Benchmarking Leadership In Lecturers’careers
Development Of Private Islamic Higher Education In Jambi Province. International
Journal of Research Granthaalayah, ISSN 2350-0530 (Online), ISSN 2394-3629 (Print),
Volume. 6 (11), 2018, p. 140.
66
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikn Islam,
(Bndung: PT Refika Aditama, 2008), hal. 1
28

dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.67 Sedangkan fungsi


manajemen secara umum menurut George R. Terry yaitu terdapat empat
fungsi manajemen, yaitu: perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling).68
Sehingga bisa penulis simpulkan bahwa manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dari
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Selanjutnya, pemahaman Public Relations atau dalam istilah lain
lazim disebut sebagai hubungan masyarakat (humas) adalah salah satu
bagian dari manajemen yang merupakan komponen penyempurna 69 dari
suatu organisasi pendidikan. Karena tanpa adanya komponen tersebut
suatu organisasi sudah dapat berjalan, namun dengan tertatih-tatih dan
tidak mampu berkembang dengan baik. Suryobroto juga memberikan
batasan bahwa Public Relations adalah suatu kegiatan yang dilakukan
secara bersama-sama antara lembaga dan masyarakat dengan tujuan
memperoleh pengertian, kepercayaan, penghargaan, hubungan yang
harmonis, serta dukungan (goodwill) secara sadar dan sukarela.70 Namun
demikian, public relations yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu
public relations yang ada pada divisi sebuah madrasah atau lembaga
pendidikan. Rhenald Kesali menyatakanpublic relations adalah suatu

67
Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan Berbasis pada Madrasah, (Semarang: Pustaka
Rizki Putra, 2011), hal. 8
68
George R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, Penerjemah J. Smith, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009), hal. 15
69
Komponen penyempurna adalah komponen yang keberadaannya tidak mutlak harus
ada seperti komponen dasar pendidikan Islam (personalia, kesiswaan, kurikulum,
keuangan, sarana prasarana), namun komponen penyempurna ini melengkapi
komponen-komponen dasar untuk mencapai kemajuan suatu lembaga pendidikan.
Komponen-komponen ini harus mendapatkan perhatian manajerial bila suatu lembaga
pendidikan Islam menginginkan kemajuan yang signifikan. Diantara komponen
penyempurna adalah hubungan lembaga dengan masyarakat, layanan, mutu, perubahan
dan konflik. Lihat Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru
Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007), hal. 182-183
70
B. Suryobroto, Humas Dalam Dunia Pendidikan; Suatu Pendekatan Praktis,
(Yogyakarta: Mitra Gama Widya, 2010), hal. 12-15
29

fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk


menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari masyarakat.71
Definisi public relations yang dikutip oleh John Tondowidjojo dari
beberapa ahli bahwa public relations dalam definisi situasi adalah
pencapaian tingkat pemahaman dan itikad baik antara individu,
organisasi/institusi dan publik; definisi kebijakan, public relations adalah
manajemen komunikasi antara organisasi dengan publik; dalam definisi
profesi public relations adalah seni dan ilmu sosial yang cenderung
menganalisa, memprediksi konsekuensi mereka, konseling pemimpin
organisasi dan melaksanakan program yang direncanakan, tindakan
melayani organisasi dan kepentingan public; definisi secara teknik public
relations adalah kemahiran mengkomunikasikan ide ke berbagai kalangan
publik dengan tujuan untuk meningkatkan hasil produksi; dan definisi
pelajaran public relations adalah seni dan ilmu untuk mencapai
keselarasan dengan lingkungan melalui saling pengertian berdasarkan
kebenaran dan kelengkapan informasi.72
Public relations dengan makna yang luas merupakan suatu langkah
yang kongkrit dalam menyebarluaskan informasi dan memberikan
penerangan-penerangan untuk menciptakan pemahaman yang sebaik-
baiknya dikalangan masyarakat luas mengenai tugas-tugas dan fungsi
yang diemban organisasi kerja tersebut.73 Pendidikan yang merupakan
wilayah kerja sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara tiga
elemen, yaitu orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Hal ini dikuatkan
secara eksplisit dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yaitu pasal 7, 8, 9, 10, dan 11 tentang hak dan
kewajiban orang tua, masyarakat, dan pemerintah terhadap pendidikan. 74

71
Rhenald Kesali, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,
(Jakarta: Grafiti, 1994), hal. 5.
72
John Tondowidjojo, Dasar-Dasar Public Relations, (Jakarta: Grasindo, 2004), hal. xiv
73
B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan... Op Cit., hal. 156
74
UU. RI. No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Asa
Mandiri, 2008), hal. 8-10
30

Peran public relations dalam organisasi atau lemabaga sangat


dibutuhkan dalam rangka mempertahankan eksisitas struktur
kelembagaan.75 Masyarakat sebagai core publik dan juga merupakan
obyek utama dari program kerja public relations dalam sebuah
kelembagaan (baik organisasi, perusahaan, maupun lembaga
pendidikan).76 Mengingat kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang
semakin beragam, maka setiap lembaga atau organisasi membutuhkan
sebuah peran public relations dalam prosesnya.77
Prinsip dan kaidah public relations yang terdapat dalam al-Qur‟an
adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan bahasa komunikasi yang baik

‫… َوقُولُواْ لَ ُه ۡم قَ ۡو اٗل َّمعۡ ُر ا‬.


٥ ‫وفا‬
Artinya: dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (Q.S. An
Nisaa’ (4): 5).78

Kata ma’rufan dalam bahasa ushul fiqih berarti kebaikan yang dinilai
oleh masyarakat sekitar. Sedangkan dalam penafsiran Ibn Katsir, berarti
kebaikan dalam rangka menjalin persaudaraan.79 Maka untuk menjalin
komunikasi public relations yang baik, seorang praktisi harus bisa
menyesuaikan komunikasinya dengan keadaan masyarakat tersebut dan
dilakukan dengan lemah lembut.
b. Menyapa dengan ekspresi wajah tersenyum
Para praktisi public relations harus berusaha menarik simpati
masyarakat dan juga berusaha tidak menjadikan image yang negatif

75
Cdr. Nav. Karadeniz Mustafa, The Comparison Of Public Relations And Advertisement
Activities In A Successful Marketing Management. Which One Should Be In Forefront?,
(Journal of Naval Science and Engineering, (2009, Vol. 5 , No.2, pp. 43-54), hal. 43.
76
Rachmat Kriyantono, The Situational Theory of the Publics in an Ethnography
Research: Identifying Public Response to Crisis Management, (International Journal of
Business and Social Science, Vol. 3 No. 20 (Special Issue – October 2012), hal. 124.
77
Rachmat Kriyantono, The Situational...Op Cit., hal. 124.
78
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 77
79
Abu al-Fida' Isma'il ibn Umar al-Dimasqa, Tafsir al-Qur'an Adzim, juz 2, (Mauqi'u al-
Islam: Dalam Software al-Maktabah al-Syamilah, 2005), hlm. 215
31

terhadap lembaga pendidikan yang ditempatinya di mata masyarakat. Hal


ini disebutkan Allah tentang anjuran tersenyum yang dibenarkan dan dipuji
oleh Allah dalam Al Qur’an Surah ‘Abasa 80 ayat 38-39:

٣٩ ‫ة‬ٞ ‫ة ُّم ۡستَ ۡبش َِر‬ٞ ‫اح َك‬


ِ ‫ض‬َ ٣٨ ‫ة‬ٞ ‫وه يَ ۡو َمئِ ٖذ ُّم ۡس ِف َر‬
ٞ ‫ُو ُج‬
Artinya: “Banyak muka pada hari itu berseri-seri (38), Tertawa (tersenyum)
dan bergembira ria (39). (Q.S. ‘Abasa 80: 38-39)80

Ayat di atas menunjukkan bahwa adanya keadaan bahagia dan


gembira di dalam hati mereka, dan diwajah mereka tampak keceriaan
tersenyum. Mereka itulah para penghuni syurga. Dengan tersenyum,
seseorang itupun secara tidak sadar memberikan energi positif kepada
orang yang menerima senyuman kita.81 Ayat di atas juga didukung
dengan sabda Rasulullah SAW tentang beberapa anjuran terkait mengapa
kita harus tersenyum. Karena dibalik senyum terdapat pahala yang
teramat sangat banyak, dan mudah untuk dilakukan. Apabila kita
tersenyum dihadapan saudara kita, kita sudah melakukan sedekah paling
ringan yang diperhitungkan oleh Allah SWT untuk menambah pahala kita.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

َ َ‫س ُمكَ فِي َو ْج ِه أَ ِخيكَ لَك‬


«‫صدَقَة‬ ُّ َ‫»تَب‬
Artinya: “Senyummu di depan saudaramu, adalah sedekah bagimu”.
(H.R. Tirmidzi).82

Penjelasan ayat dan hadits ini tertulis juga dalam kitab Tuhfatul
Ahwadzi Jaami’ at-Tirmidzi yang berbunyi: Menampakkan wajah manis
dihadapan seorang muslim akan meyebabkan hatinya merasa senang

80
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 468
81
Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Syeikh, Tafsir Ibnu Katsir;
Lubaabut Tafsiir, Jilid 8.4, Penerjemah: M. Abdul Ghoffar dan Abu Ihsan Al-Atsari,
(Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2005), hal. 404-405
82
Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, (Kairo: Daarul Hadits, 2005), hal. 153
32

dan bahagia, dan melakukan perbuatan yang menyebabkan bahagianya


hati seorang muslim adalah suatu kebaikan dan keutamaan.83
Ayat dan hadits di atas sangat jelas menunjukkan bahwa bagi para
praktisi public relations dalam menampilkan ekspresi wajah tersenyum
ceria yang simpati dan menarik amatlah penting. Sebab, perilaku simpati
ini mempunyai andil yang besar dalam menciptakan hubungan yang baik
dengan masyarakat atau orang yang berkebutuhan khusus terhadap
madrasah. Selain itu dalam berhubungan atau berkomunikasi dengan
masyarakat di lembaga pendidikan, kepala madrasah ataupun guru atau
bahkan siswa harus dengan sopan dan santun dalam berkomunikasi yang
disertai sapaan ekspresi wajah yang tersenyum ceria.
c. Menggunakan perkataan yang benar

ْ‫ٱّلل َو ۡل َيقُولُوا‬
َ َّ ْ‫ض َعفًا خَافُواْ َعلَ ۡي ِه ۡم فَ ۡل َيتَّقُوا‬
ِ ‫ش ٱلَّذِينَ لَ ۡو تَ َر ُكواْ ِم ۡن خ َۡل ِف ِه ۡم ذُ ِري اَّة‬
َ ‫َو ۡل َي ۡخ‬
٩ ‫سدِيدًا‬ َ ‫قَ ۡو اٗل‬
Artinya: dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.
oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar. (Q.S. An
Nisaa’ (4): 9).84

Kata qawlan sadidan (perkataan yang benar) ini dalam bahasanya


al-Alusi adalah perkataan yang benar yang disertai lemah lembut dan
adab yang baik.85 Maka hendaknya dipahami oleh seorang manajer
bahwa dalam mengkomunikasikan sesuatu kepada masyarakat
hendaknya dilakukan dengan benar dan tidak kasar juga dengan tata
krama yang baik.
Inti dari masalah atau problematika public relations adalah
komunikasi.Komunikasi merupakan komponen yang sangat penting bagi

83
Al-Hafidh Muhammad Abdurrahman al-Mubaarakfuuri, Tuhfatul Ahwadzi Jaami’ at-
Tirmidzi; Jilid 2 No. 6 Tafsir Surat ‘Abasa, Pentahqiq: Rooid bin Shobri, (Jordan: Baitul
Afkaar ad-Dauliyyah, 1995), hal. 75
84
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya... Op Cit., hal. 78
85
Shihab al-Din al-Alusi, Tafsir Ruh al-Ma‟ani, juz 3, (Mauqi‟u al-Tafasir: Dalam Software
al-Maktabah al-Syamilah, 2005), hal. 444
33

seseorang baik dalam pergaulan sosial maupun dalam hubungan sesama


manusia terutama di lingkungan pendidikan. Griffin mendefinisikan
komunikasi sebagai berikut: Komunikasi adalah proses penyampaian
informasi dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi dikatakan efektif
apabila proses pengiriman sebuah pesan kepada penerima pesan
memiliki pengertian yang sama pada pesan tersebut.86 Sedangkan
George dan Jones menjelaskan bahwakomunikasi merupakan bertukar
informasi antara dua orang atau lebih atau grup untuk mencapai
pemahaman yang sama. Maksudnya bahwa informasi yang disampaikan
dan yang diterima memiliki persepsi yang sama. 87
Keith Davis dalam Anwar mengemukakan komunikasi adalah
pemindahan informasi dan pemahaman dari seseorang kepada orang lain.
Andre E. Sikula mendefinisikan komunikasi adalah proses pemindahan
informasi, pengertian, dan pemahaman dari seseorang, satu tempat, atau
sesuatu kepada sesuatu, tempat, atau orang lain.88 Gibson,et. al
mendefinisikan komunikasi bahwa bentuk komunikasi yang dikirimkan bisa
berupa komunikasi verbal, komunikasi nonverbal dan komunikasi simbol.89
Komunikasi mempunyai empat fungsi utama dalam sebuah kelompok
atau organisasi:90
a. Fungsi kendali
Komunikasi berfungsi untuk mengendalikan perilaku anggotanya
dalam beberapa cara. Organisasi mempunyai otoritas hirarki dan
pedoman resmi dimana anggota-anggotanya diwajibkan untuk
mematuhinya.Sebagai contoh para karyawan wajib untuk
mengkomunikasikan keluhan yang berhubungan dengan pekerjaan

86
Griffin Ricky W, Management, (Boston New York, 2005), hal. 589
87
George Jenniver M., Gareth R. Jones, Understanding and Managing Organizational
Behavior, sixth edition, (Person Education Inc, USA, 2012), hal. 403
88
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Remaja
Rosdakarya: Bandung, 2011), hal. 145
89
Gibson James L., John M. Ivancevich, et., all, Organization Behavior, Structure,
Processes, (McGraw-Hill Irwin, New York, America, 2012), hal. 432
90
Robbins Stephen P, Perilaku Organisasi (terjemahan), (Erlangga: Jakarta, 2012), hal.
146
34

kepada atasannya langsung, untuk mengetahui rincian kerja mereka,


atau untuk memaksa mereka tunduk pada peraturan perusahaan,
komunikasi disini melaksanakan fungsi kendali.
b. Fungsi motivasi
Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan
kepada para karyawan tentang apa yang harus dilakukan, seberapa
baik mereka mengerjakannya, dan apa yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kinerja jika sedang berada di bawah standar.
Pembentukan tujuan khusus, umpan balik terhadap kemajuan kearah
pencapaian tujuan, dan penguatan perilaku-perilaku yang diinginkan
semuannya merangsang motivasi dan memerlukan komunikasi.
c. Fungsi pernyataan emosi
Bagi banyak karyawan, kelompok kerja mereka adalah sumber utama
bagi interaksi sosial.Komunikasi yang terjadi dalam kelompok
merupakan suatu mekanisme mendasar di mana para anggotanya
dapat mengungkapkan dan melukiskan perasaan kecewa dan rasa
puas mereka. Oleh karenanya, komunikasi adalah jalan untuk
menyatakan emosi perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
d. Fungsi informasi
Fungsi terakhir komunikasi berhubungan dengan perannya dalam
memfasilitasi pengambilan keputusan. Fungsi tersebut memberikan
informasi bagi perseorangan atau kelompok untuk membuat keputusan
dengan menyertakan data untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
pilihan.

Adapun proses komunikasi melalui communicator sampai receiver


digambarkan dalam bagan berikut:
35

Who… Says what… In what way… To whom…

Communicator Message Medium Receiver

Feedback

With what effect…

Gambar 2.1: A Communication Process


Sumber: Gibson, et. al. (2012:433)
Komunikasi terjadi melalui sumber berita siapa yang menyampaikan,
pesan apa yang disampaiakan, melalui perantara apa sampai kepada
penerima berita. Sehingga menghasilkan pemindahan maksud dari satu
pengirim berita kepada penerima berita dan tentunya terjadi feedback
berupa efek yang muncul dari komunikasi tersebut.Berdasarkan beberapa
pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
suatu proses penyampaian pesan dari pengirim berita kepada penerima
berita melalui perantara dan menimbulkan feedback.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh organisasi adalah
bagaimana menyampaikan informasi keseluruh bagian organisasi dan
bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian organisasi. Proses ini
berkaitan dengan arah aliran informasi. Komunikasi dalam organisasi
dapat dibedakan menjadi empat arah aliran yang berbeda, yaitu
komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, komunisasi horizontal, dan
komunikasi lintas saluran.91
a. Komunikasi ke bawah (downward communication)
Komunikasi mengalir dari individu dengan tingkat hirarki yang lebih
tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Bentuk yang paling umum
komunikasi ini adalah: Instruksi kerja, memo resmi, pernyataan
kebijakan, prosedur, manual dan publikasi perusahaan.
b. Komunikasi ke atas (upward communication)

91
R. Wayne Pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi; Starategi Meningkatkan
Kinerja Perusahaan, Penerjemah: Dedy Mulyana, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), hal. 189-198
36

Komunikasi yang mengalir dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat


yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Suatu organisasi yang efektif
membutuhkan komunikasi ke atas sebanyak mungkin. Di sisi lain
mencapai komunikasi ke atas yang efektif memperoleh pesan yang
terbuka dan wajar dari karyawan kepada manajemen.
Beberapa alat komunikasi ke atas diantaranya:kotak saran, pertemuan
kelompok, dan prosedur penyampaian keluhan atau pertimbangan.
c. Komunikasi horisontal (horizontal communication)
Komunikasi yang mengalir antar fungsi dalam suatu organisasi.
Komunikasi horisontal sebagai contoh antara produksi dan penjualan
dalam suatu organisasi bisnis. Contoh: Koordinasi, dan Integrasi atas
fungsi organisasi yang berbeda.
d. Komunikasi diagonal (diagonal communication)
Yaitu komunikasi yang memotong antar fungsi dan tingkat dalam suatu
organisasi. Penting bila anggota tidak bisa berkomunikasi melalui
bentuk saluran atas, bawah dan horisontal. Contoh: pengawas dari
organisasi besar akan menjalankan distribusi analisis biaya. Satu
bagian dari tugas tersebut mungkin wirajual mengirimkan suatu
laporan khusus langsung kepada mereka dibandingkan melalui saluran
biasa di departemen pemasaran. Komunikasi diagonal merupakan
bentuk yang efisien dari sisi waktu dan usaha.

Komunikasi merupakan komponen yang sangat penting bagi


seseorang baik dalam pergaulan sosial maupun dalam hubungan sesama
manusia terutama di lingkungan pendidikan, firman Allah dalam Al-Qur’an
surat Al-Nahl (16): ayat 125 juga memberikan gambaran yang lebih rinci
dalam hal komunikasi yang efektif dalam sebagai berikut:

َ‫س ُۚنُ ِإ َّن َربَّك‬


َ ‫ِي أَ ۡح‬ ۡ ِۖ َ ‫ظ ِة ۡٱل َح‬
َ ‫سنَ ِة َو َجدِل ُهم بِٱلَّتِي ه‬ َ ‫سبِي ِل َربِكَ بِ ۡٱل ِح ۡك َم ِة َو ۡٱل َم ۡو ِع‬
َ ‫ۡٱدعُ إِلَى‬
١٢٥ َ‫س ِبي ِلِۦه َوه َُو أَ ۡعلَ ُم ِب ۡٱل ُمهۡ تَدِين‬ َ ‫ض َّل َعن‬ َ ‫ه َُو أَ ۡعلَ ُم ِب َمن‬
37

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah 92 dan


pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. Al-Nahl
(16): 125).93
Ayat di atas mengemukakan tentang berkomunikasi atau berkata-
kata yang baik dan tidak membuat orang lain marah yang semuanya itu
merupakan dasar dari hubungan masyarakat, yaitu dengan perkataan
yang benar, perkataan yang pantas, perkataan yang mulia dan perkataan
yang baik. Di samping itu, juga nada bicara seseorang itu juga harus
dijaga, karena walaupun bicaranya dengan menggunakan kata-kata yang
sopan, namun nadanya keras, maka hal itu juga akan membuat orang lain
merasa sakit.
Ayat di atas juga menunjukkan bahwa dalam berhubungan atau
berkomunikasi dengan masyarakat baik komunikasi aktif maupun pasif
hendaklah dilakukan dengan sebaik-baiknya dan tidak boleh menyakiti
hati mereka. Demikian juga hubungan masyarakat di lembaga pendidikan,
kepala madrasah ataupun guru atau bahkan siswa harus dengan sopan
dan santun dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Mereka harus
berusaha menarik simpati masyarakat dan juga berusaha tidak
menjadikan image yang negatif terhadap lembaga pendidikan yang
ditempatinya di mata masyarakat. Dengan berkomunikasi yang baik
dengan masyarakat, lembaga pendidikan bisa melakukan promosi yang
menarik simpati masyarakat agar ikut berpartisipasi untuk memajukan
lembaga atau menjaga image masyarakat terhadap lembaga pendidikan
tersebut. Dengan demikian akan terjalin hubungan yang erat antara
lembaga pendidikan dengan masyarakat sehingga lembaga akan mampu
memainkan perannya sebagai transmitor nilai-nilai keislaman ke
masyarakat.
92
Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang
hak dengan yang bathil.
93
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 281
38

Tujuan utama dari kerja public relations adalah untuk menggait


pelanggan (masyarakat) agar tertarik dan mempercayai serta
menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan oleh lembaga atau
organisasi.94 Sebagaimana yang terjadi sekarang, banyak lembaga atau
oragnisasi yang mengalami krisis kepercayaan dari masyarakat dalam
menjalankan rutinitas program lembaga atau organisasi, 95 peran public
relations menjadi penting dalam internal kelembagaan organisasi atau
lembaga.96 Public relations atau hubungan masyarakat (humas) adalah
praktisi yang memang berfungsi sebagai perantara untuk menjembatani
antara lembaga yang diwakili dengan lembaga yang ada di dalam
masyarakat (atau masyarakat itu sendiri), akibatnya public relations
bertanggung jawab terhadap institusi yang diwakilinya dengan masyarakat
yang terkait.97
Konsep teori utuh dari manajemen public relations adalah suatu
proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian,
pengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan
rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau
lembaga yang diwakilinya.98 Manajemen public relations merupakan
seluruh proses kegiatan sekolah yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan bersungguh-sungguh, serta pembinaan secara
berkelanjutan untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada
umumnya, khususnya masyarakat yang berkepentingan langsung dengan
sekolah.99 Implementasi public relations di madrasah atau lembaga

94
Inger l. Stole, Philanthropy as Public Relations: A Critical Perspective on Cause
Marketing, (International Journal of Communication 2 (2009), 20-40
95
Fones-Wolf, E. Waves of Opposition: Labor and the Struggle for Democratic Radio.
(Urbana: University of Illinois Press, 2016), hal. 34.
96
McChesney, R. Telecommunications, Mass Media, and Democracy: The Battle for the
Control of U.S. Broadcasting, 1928-1935, (New York: Oxford University Press, 1993), hal.
51.
97
Nickolas George Makharashvili, Main Aspects of Function and Organizational Role of
Public Relations, (Journal of Business, 1(2):53-56,2012 ISSN:2233-369X), hal. 53.
98
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep, Fenomena,
dan Aplikasinya, (Malang: UMM Press, 2010), hal. 11.
99
Wahyosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah; Tinjauan Teoretik dan
Permasalahannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 165
39

pendidikan baik umum maupun Islam tidak terlepas dari manajemen, dan
begitu juga manajemen tidak mungkin berjalan sebagaimana yang
diharapkan tanpa adanya public relations.
Adapun bentuk model yang representatif dalam kajian ini
menggunakan model Alison Theaker sebagai berikut:

Organisation
Behaviour

Gambar 2.2: Model Public Relations Alison Theaker100


Model yang telah penulis sajiakan di atas tersebut, dijelaskan bahwa
telah disepakati oleh Aliansi Global Asosiasi Public Relations menyatakan
adanya dampak hubungan di dalam karakteristik public relations terhadap
perilaku organisasi.101 Hal tersebut sejalan dengan manajemen public
relations (seluruh proses kegiatan madrasah dalam mengelola komunikasi
agar diterima oleh masyarakat), dan perilaku organisasi (tindakan orang-
orang yang ada di dalam madrasah mempengaruhi masyarakat pengguna
madrasah).
Kajian teori tentang manajemen public relations lebih komprehensif
dibahas oleh Alison Theaker. Menurut Alison Theaker manajemen public
relations adalah sebagai upaya yang terencana dan berkelanjutan untuk

100
Alison Theaker, The Public Relations Handbook, (USA and Canada: Routledge;
Taylor & Pracis, 2004), hal. 68
101
Ibid, hal. 70
40

membangun dan mempertahankan kebaikan, kemauan dan pemahaman


antara organisasi dan masyarakatnya. Dijelaskan oleh Alison Theaker dari
hasil penelitiannya melalui tes efektifitas manajemen public
relationsdengan mengukur sebab akibat (membuktikan bahwa X adalah
alasannya Y terjadi), yang membuktikan bahwa dengan adanya kegiatan
manajemen public relations akan terjadi perubahan perilaku organisasi
terhadap sebuah lembaga organisasi perusahaan. Dijelaskan juga dalam
penelitiannya, semakin spesifik hasil yang diinginkan dan semakin fokus
program public relations yang berkaitan dengan harapan-harapan untuk
hasil akhirnya, maka semakin mudah untuk mengukur perubahan perilaku
organisasi. Dicontohkan dari hasil penelitiannya, adapun maksud tujuan
dari program manajemen public relations dalam kegiatan kampanye
melalui acara khusus untuk penggalangan dana adalah untuk
mengumpulkan lebih banyak dana untuk lembaga nirlaba (non profit), dan
terbukti dari hasil penelitiannya setelah kampanye menunjukkan dan
menyimpulkan bahwa memang ada peningkatan pendanaan, maka
aktivitas manajemen public relations memiliki peran untuk merubah
perilaku organisasi.102
Model teori dari Alison Theaker di atas, diperkuat juga dengan hasil
penelitian Patrick Jackson yang menyatakan bahwa public relations
berkontribusi pada enam faktor, adapun yang menjadi pembahasan dalam
penelitian ini yaitu public relations berkontribsi padaperilaku organisasi.
Dalam penelitiannya dijelaskan bahwakegiatan public relations dapat
merubah perilaku. Dalam penelitiannya menggunakan teori sistem yang
dapat mengidentifikasi orang-orang yang berkepentingan terhadap
organisasi, dan dapat mengantisipasi kebutuhan hubungan masing-
masing pihak melalui kegiatan public relation. Jika pengambil keputusan
menjaga sistem masyarakat tetap terbuka, maka masyarakat
memungkinkan untuk merspon sumber dan informasi antara organisasi
dan lingkungannya, atau mereka dapat menggunakan informasi yang

102
Ibid, hal. 381-385
41

masukuntuk mencoba mengendalikan lingkungan sebagai perubahan


perilakunya.103
James dan Hunt mendefinisikan manajemen public relations adalah
sebagai kegiatan pengelolaan komunikasi antara sebuah organisasi
dengan berbagai masyarakat. Dapat dipahami bahwa kegiatan public
relations pada dasarnya adalah kegiatan komunikasi antara sebuah
organisasi atau perusahaan dan berbagai masyarakatnya. Sedangkan
bagian public relations sebuah perusahaan adalah bagian yang mengelola
kegiatan komunikasi yang dilakukan satu perusahaan dengan berbagai
masyarakat.104 James dan Hunt mengusulkan teori situasional untuk
memberikan informasi yang lebih spesifik tentang kebutuhan komunikasi
dari kegiatan public relations. Menurut James dan Hunt sebagian
masyarakat akan secara aktif mencari dan memproses informasi tentang
suatu organisasi atau masalah yang menarik, kepada masyarakat yang
menerima informasi secara pasif. Menurut James dan Hunt, melalui acara
open house ada tiga variable yang memprediksi ketika masyarakat akan
mencari dan memproses informasi tentang suatu masalah: pengenalan
masalah, pengakuan kendala, dan tingkat keterlibatan. Kuncinya adalah
bahwa masyarakat bersifat situasional. Yaitu ketika situasi, masalah,
peluang, atau isu berubah, maka masyarakat yang berkepentingan
dengan organisasi harus menjalin komunikasi atau dengan kata lain
berubah perilakunya.
Dijelaskan lebih detail oleh James dan Hunt sebagai berikut: 1)
Pengakuan Masalah, masyarakat yang menghadapi masalah harus
terlebih dahulu menyadarinya dan potensinya untuk mempengaruhi
masyarakat lainnya. Misalnya, orang tua siswa akan lebih sadar akan
fasilitas sekolah yang berkualitas baik dan memadai. 2) Pengakuan
Kendala Variabel ini menjelaskan bagaimana masyarakat melihat

103
Patrick Jackson, Stacey Smith, and Fran R. Stansberry, Public Relations Practices,
7th ed. (Upper Saddle River, NJ: Pearson, 2006), hal. 15.
104
James E. Grunig and Todd Hunt, Managing Public Relations (New York: Holt,
Rinehart & Winston, 1994).Hal. 6
42

hambatan yang mungkin menghalangi jalannya solusi. Jika mereka


percaya mereka memiliki kesempatan untuk mempengaruhi suatu
masalah, mereka akan cenderung mencari dan memproses informasi
tentang masalah itu. Misalnya, orang tua siswa memiliki lebih banyak
akses ke pengambil keputusan sekolah karena mereka memiliki lebih
banyak kontak dengan kepala sekolah, guru, dan administrator dan orang
tua melakukan pembayar pajak/ iuran untuk keperluan anak-anak mereka.
3) Tingkat Keterlibatan Variabel ini mengacu pada seberapa besar
kepedulian seseorang terhadap sebuah isu. Mereka yang sangat peduli
kemungkinan akan menjadi komunikator aktif dalam suatu masalah. Itu
yang hanya sedikit peduli akan lebih pasif dalam mencari dan memproses
informasi. Sekolah mengantisipasi bahwa tingkat keterlibatan akan jauh
lebih tinggi untuk orang tua yang melihat langsung fasilitas sekolah di
bawah standar dan fasilitas yg tidak ada. Menggunakan tiga variabel ini,
James dan Hunt menggambarkan empat respons yang mengikuti dari
yang tinggi atau rendah dalam dimensi ini. Misalnya, masyarakat yang
punya tinggi pengenalan masalah, pengakuan kendala rendah, dan
keterlibatan tinggi dalam suatu masalah jauh lebih mungkin untuk terlibat
aktif dalam komunikasi tentang hal ini.105
Definisi public relations juga muncul dari berbagai organisasi profesi
public relations di sejumlah negara. British Institute of Public Relations
mendefinisikan manajemen public relations ebagai usaha-usaha yang
disengaja, terencana, dan berkelanjutan untuk membangun dan
memelihara saling pengertian antara sebuah organisasi dengan berbagai
masyarakatnya.106
Elreath mendeskripsikan manajemen public relations merupakan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian suatu kegiatan
komunikasi yang disponsori oleh organisasi; mulai dari pertemuan

105
James E. Grunig and Todd Hunt, Managing Public Relations (New York: Holt,
Rinehart & Winston, 1994). Hal. 117
106
Wilcox, D.L., Ault, P.,dan Agee, W. K.,Public Relations: Strategies and Tactics, Edisi
keempat, (New York: Harper Collin College Publishers, 1995), Hal. 6
43

kelompok kecil hingga yang berkaitan dengan konferensi pers


internasional via satelit, dari pembuatan brosur hingga kampanye nasional
melalui multimedia, dari penyelenggaraan acara open house hingga
kampanye politik, dari pengumuman pelayanan public hingga menangangi
kasus manajemen krisis.107
Berdasarkan kajian konsep yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat disintesakan yang dimaksud manajemen public relations dalam
penelitian ini adalah merupakan seluruh proses kegiatan madrasah dalam
berkomunikasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian
yang secara sengaja untuk mendapatkan simpati dan diterima oleh
masyarakat pada umumnya, khususnya orang tua siswa yang
berkepentingan langsung dengan madrasah. Indikator manajemen public
relations dalam penelitian ini adalah meliputi: perencanaan komunikasi
kelompok kecil, sistem organisasi public relations, penyelenggaraan
special event (kegiatan khusus public relations), penggunaan media, dan
evaluasi program public relations.
Kegiatan public relations di madrasah atau lembaga pendidikan baik
umum maupun Islam tidak terlepas dari manajemen, dan begitu juga
manajemen tidak mungkin berjalan sebagaimana yang diharapkan tanpa
adanya public relations. Dari pengertian manajamen public relations
tersebut, fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam manajemen public
relations dalam penelitian ini meliputi: perencanaan komunikasi kelompok
kecil, sistem organisasi public relations, penyelenggaraan special event
(kegiatan khusus public relations), penggunaan media, dan evaluasi
program public relations pada Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi.
Selanjutnya fungsi manajemen public relations pada lembaga pendidikan
antara lainakan dijelaskan sebagai berikut:
a) Perencanaan Program Kerja Public Relations
1) Langkah-langkah perencanaan program kerja public relations

107
McElreath, M. P. Managing Systematic and Ethical Public Relations, (Madison,
Wisconsin: Brown & Benchmark, 1993), Hal.12
44

Tujuan umum dari merencanakan program kerja dalam manajemen


public relations adalah bagaimana upaya menciptakan hubungan
harmonis antara lembaga pendidikan yang diwakilinya dengan
masyarakat atau stakeholder, agar tujuan yang diharapkan dapat terwujud
meliputi; tercipta citra positif, kemauan yang baik, saling menghargai,
toleransi antara kedua belah pihak yang terkait. Perencanaan program
kerja public relations dalam penelitian ini adalah perencanaan yang
dikomunikasikan oleh pihak madrasah dengan masyarakat khususnya
orang tua siswa dalam jumlah yang kecil (perencanaan komunikasi
kelompok kecil).
Adapun langkah-langkah kegiatan public relations dalam
merencanakan program kerja menurut Rosady (2001) yang di kutip oleh
Nasution ada beberapa tahapan sebagai berikut:
a) Menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap
lingkungan;
b) Menentukan dan memahami secara benar perilaku tiap-tiap kelompok
terhadap organisasi;
c) Menganalisis tingkat opini publik, baik ke dalam mupun ke luar;
d) Mengantisipasi kecendrungan masalah yang potensial, kebutuhan dan
kesempatan;
e) Menentukan formulasi dan merumuskan kebijkan;
f) Merencakana alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau
merubah perilaku kelompok masyarakat sasaran;
g) Menjalankan dan melaksanakan aktivitas sesuai dengan program yang
direncankan;
h) Menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian mengadakan
penyesuaian yang diperlukan.108
Sebelum melangkah lebih jauh pada program-progrm public
relations, baiknya sekolah melakukan perencanaan public relations.

108
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep,
Fenomena, dan Aplikasinya, (Malang: UMM Press, 2010), hal. 96
45

Artinya dalam kerangka ini perencanaan dalam manajemen public


relations merupakan langkah awal yang sangat membutuhkan pemikiran
yang mendalam sebelum mengimplementasikan program-program public
relations. Perencanaan program sebaiknya dilakukan berdasarkan
assesement kebutuhan dan analisis situasi sekolah. Secara sistemik,
proses tersebut dapat digambarkan seperti berikut:109

Desain Program Inisiasi Implementasi Evaluasi

Assesement (Analisis)
- Kebutuhan Sekolah
- Situasi Masyarakat (Lingk.)

Gambar 2.3: Proses Program PublicRelations

Proses perencanaan dan stategi program public relations dapat


dikatakan sebagai proses daur ulang. Proses tersebut tidak akan berhenti
dan terus-menerus diperbaharui yang dimulai dari pegenalan kebutuhan
(need assesement), kemudian diikuti oleh perencanaan kegiatan,
pelaksanaan kegiatan, pemantauan serta evaluasi, kemudian kembali
pada awal. Secara ilustratif, dapat digambarkan sebagai berikut:

109
Sri Minarti, Manajemen Sekolah; Mengelola Lembaga Pendidikan secara Mandiri,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 293-294
46

Perencanaan Kegiatan
(Kajian Potensi dan
Alternatif Kegiatan)

Penjajagan Kebutuhan (Kajian Pelaksanaan Kegiatan (Sikap


Masalah dan Kebutuhan) dan Perilaku)

Evaluasi Kegiatan Pemantauan Kegiatan


(Kajian Hasil Akhir Program) (Monitoring Perkembangan)

Gambar 2.4: Siklus Proses Perencanaan dan Strategi


Program Public Relations
Bentuk konkret dari suatu rencana adalah program kerja. Artinya,
setiap praktisi public relations dituntut untuk dapat menyusun program
kerjanya, baik program yang sifatnya jangka pendek maupun jangka
panjang. Program kerja harus dipersiapkan secara cermat dan hati-hati
agar dapat memberikan hasil yang nyata. Tanpa adanya program kerja
yang terencana, paraktisi public relations akan bekerja berdasarkan naluri
atau insting saja sehingga akan mudah kehilangan arah, gampang
tergoda mengerjakan hal-hal baru, sementara pekerjaan yang lama belum
diselesaikan. Hal seperti ini akan membuat praktisi public relations sulit
memastikan sejauh mana kemajuan dan hasil-hasil konkret yang telah
dicapai.110
Menurut Jefkins sebagaimana yang dikutip oleh Morissan, ada
empat alasan mengapa praktisi public relations perlu merencanakan
program kerjanya, yaitu: (1) untuk menetapkan target public relations yang
nantinya akan menjadi tolak ukur atas segenap hasil yang diperoleh; (2)
untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan biaya yang dikeluarkan; (3)
untuk menyusun sekala prioritas guna menentukan jumlah program yang

110
Frank Jefkins, Public Relatios, Terjemah. Haris Munandar, (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 1995), hal. 50.
47

harus dikerjakan dan waktu yang dikerjakan; (4) untuk menentukan daya
dukung perusahan.111
Sedangkan cakupan perencanaan humas meliputi:
1) Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program
2) Melakukan identifikasi khalayak penentu
3) Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menetukan strategi yang akan
dipilih
4) Dan memutuskan strategi yang akan digunakan.112
Dapat dipahami bahwa tujuan dari adanya perencanaan program
public relations dan cakupannya sebagaimana yang disebutkan di atas
adalah untuk mengukur sejauhmana program public relations berjalan
atau tidak.

2) Menyusun rencana program kerja public relations


Semua kegiatan public relations terlebih dahulu hendaknya disusun
melalui rencana program kerja public relations dalam program rutin
(jangka pendek) dan program kerja insidentil (jangka panjang). Dalam
implementasi program kerja tersebut harus dilaksanakan secara terus
menerus dan kronologis. Adapun program kerja yang akan dilaksanakan
dapat dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan, yakni:113 (1) program kerja runtin,
dan (2) program kerja insidentil.
1) Program Kerja Rutin
Program kerja rutin adalah kegiatan yang dilaksanakan secara terus
menerus dan kronologis. Adapun program kerja yang tergolong dalam
kegiatan rutin dapat dilihat pada tabel berikut ini:

111
Morissan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, (Jakarta:
Kencana, 2015, hal. 152.
112
Scott M. Cultp, et, al, Effective Public Relations, Terjemah. Tri Wibowo, (Jakarta:
Kencana, 2009), hal. 373.
113
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep,
Fenomena, dan Aplikasinya, (Malang: UMM Press, 2010), hal. 100-103
48

Tabel 2.1 : Program Kerja Rutin Public Relations

No Jenis Kegiatan Jenis Program Kerja


Menerbitkan pers release setip ada kegiatan di
1 Jangka Pendek
lingkungan lembaga pendidikannya.
Menerbitkan media cetak internal (warta/
2 Jangka Pendek
bulletin).
Memasukkan berita tentang kegiatan di
3 lingkungan lembaganya ke Web Internet bisa Jangka Menengah
berkeerja sama dengan unit terkait.
Mendokumentasikan dan mempublikasikan
4 kegiatan-kegiatan yang layak dipublikasikan di Jangka Pendek
lingkungan lembaga pendidikannya.
Mengumpulkan, mengolah, dan
menyampaikan informasi tentang kegiatan dan
5 Jangka Pendek
kebijakan di lembaga pendidikannya kepada
media massa cetak maupun elektronik.
Melayani wartawan dari media massa cetak
dan elektronik yang ingin mempreroleh
6 Jangka Pendek
informasi tentang kegiatan dan sesuatu
kebijakan pimpinan yang layak dipublikasikan.
Menyampaikan segala usul dan saran yang
7 diperoleh oleh masyarakat intern maupun Jangka Pendek
ekstern.
Meliputi dan mendokumentasikan kegiatan di
8 Jangka Pendek
lingkungan lembaga pendidikannya.
Meliput segala kegiatan di lingkungan lembaga
pendidikan dengan media audio visual dan
9 Jangka Pendek
dipublikasikan di media televisi lokal dan
Nasional.
Mengkliping berita-berita dari media cetak
tentang kegiatan di lingkungan lembaga
pendidikan, hasil wawancara para pakar atau
10 dosen, tulisan artikel warga lembaga Jangka Pendek
pendidikan, masalah lembaga, masalah
pendidikan, dan masalah lain yang dianggap
terkait dengan lembaga.
Menerbitkan kumpulan buku kliping berita-
11 Jangka Pendek
berita koran tentang berita pendidikan.
Proaktif mencari informasi yang terkait dengan
lembaga di lingkungan lembaga pendidikan
12 Jangka Pendek
(lembaga lain, fakultas, UPT, biro, dan unit
kerja lain).
Sumber: Zulkarnain Nasution (2010: 100-101)
49

2) Program Kerja Insidentil


Program kerja insidentil adalah kegitan yang dilaksanakan pada
periode tertentu. Program kerja ini pada prinsipnya membantu
pelaksanaan semua program kerja yang dilaksanakan kantor pusat
(rektor, biro, lembaga, dan fakultas) dalam bidang komunikasi dan
publikasi untuk semua warga sekolah maupun masyarakat luas. Adapun
program kerja yang tergolong dalam kegitan insidentil dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 2.2: Program Kerja Insidentil Public Relations
Jenis Program
No Jenis Kegiatan
Kerja
Jangka
Mengusulkan dan menyelenggarakan Pembentukan forum
1 Menengah/
antar Humas sekolah seKota/Kabupaten/Provinsi.
Panjang
Jangka
Mengusulkan Pembentukan Forum antar Humas di
2 Menengah/
lembaga pendidikan.
Panjang
Menyelenggarakan konfrensi pers (temu pers) dengan Jangka
3
wartawan media cetak dan elektronik. Menengah
Meningkatkan keterampilan staf Humas melalui pelatihan
Jangka
4 kehumasan dan kursus lain yang terkait dengan kerja-kerja
Menengah
Humas.
Menambah personil staf Humas sesuai dengan kebutuhan Jangka
5
bidang kerja di Humas. Panjang
Mengusulkan kepada pimpinan agar Humas memiliki Jangka
6
anggaran yang dikelola Humas sendiri. Menengah
Mengidentifikasi dan membuat buku tentang bidang
keahlian para dosesn, pakar, atau guru besar di
Jangka
7 lingkungan lembaga pendidikan untuk memudahkan media
Menengah
massa dalam mewawancarai tentang suatu masalah yang
aktual.
Jangka
8 Menyelenggarakan pelatihan tentang kehumasan.
Menengah
Mempublikasikan lembaga pendidikan kepada masyarakat,
kerjasama dengan media radio melalui program Jangka
9 Menengah
pendidikan atau program khusus tentang lembaga dan Panjang
pendidikannya setiap bulan.
Membuat profil lembaga pendidikannya di media audio Jangka
10 Menengah
visual. dan Panjang
Menambah alat yang mendukung kerja Humas, seperti: Jangka
11
kamera, video shoting, televisi, komputer, Internet, LCD, Menengah
50

printer warna, foto copy dll. dan Panjang


Merancang penyelenggaraan open house bagi masyarakat Jangka
12 Menengah
eksternal. dan Panjang
Menyusun profil lembaga dalam bentuk media cetak (buku) Jangka
13 Menengah
dan audio visual (VCD). dan Panjang
Menyelenggarakan pameran dengan melibatkan seluruh
unit kerja di lingkungan lembaga pendidikannya dan Jangka
14 digelar di dalam lembaga pendidikannya dengan Menengah
mengundang publik intern dan masyarakat luas (termasuk dan Panjang
sekolah-sekolah lainnya).
Meluruskan berita-berita yang dimuat di media massa
Jangka
15 cetak dan elektronik yang salah atau negatif tentang
Pendek
lembaga pendidikan.
Mendampingi unit kerja terkait apabila ada studi banding Jangka
16
dari luar. Pendek
Melakukan diskusi bulanan dengan pihak media pers dan
para orang tua siswa dengan nara sumber secara bergilir Jangka
17
dari unit kerja di lingkungan lembaga pendidikan tentang Pendek
informasi atau sesuatu kebijakan.
Mengumpulkan data, informasi untuk penyusunan rencanaJangka
18
pelayanan informasi dan kehumasan. Pendek
Jangka
19 Membuat statistik pelayanan informasi dan kehumasan.
Pendek
Jangka
20 Menyusun layanan informasi tatap muka internal.
Pendek
Jangka
21 Mengumpulkan isu tentang hubungan personil.
Pendek
Membuat poto, slide, spanduk untuk peningkatan Jangka
22
hubungan personil. Pendek
Jangka
23 Mengumpulkan isu tentang hubungan kelembagaan.
Pendek
Jangka
24 Menyusun petunjuk pelayanan informasi dan kehumasan.
Pendek
Jangka
25 Mengolah isu publik intern dan ekstern.
Pendek
Jangka
26 Mengolah dan menganalisis isu hubungan personil.
Pendek
Sumber: Zulkarnain Nasution (2010: 101-103)
Keterangan:
- Jangka Pendek : Harus dilaksanakan pada setiap tahun.
- Jangka Menengah : Dapat dilaksanakan selama 1-2 tahun.
- Jangka Panjang : Dapat dilaksanakan lebih kurang 4-5 tahun.
51

b) Pelaksanaan Program Kerja Public Relations


Setelah melalui dua tahapan di awal (pengumpulan fakta dan
melakukan penyusunan perencanaan), maka selanjutnya adalah
melakukan tindakan apa saja yang harus dilakukan atau pesan apa saja
yang ingin disampaikan, serta mengetahui media apa saja yang akan
digunakan dalam menyampaikan pesan public relations. Dalam
penggunaan media seharusnya para praktisi public relations juga
mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Pengetahuan ini sangat
penting untuk mejaga efektivitas pelaksanaan program kerja bidang public
relations.
Beberapa teknik yang dapat dilakukan oleh paktisi bidang public
relations untuk memberikan gambaran tentang madrasah yang perlu
diketahui masyarakat, antara lain: Laporan kepada orang tua murid,
buletin sekolah, surat kabar, pameran sekolah, open house, kunjungan ke
sekolah (school visitation), kunjungan ke rumah murid (home visitation),
penjelasan oleh staf sekolah, gambaran keadaan sekolah oleh murid,
siaran radio dan televise, laporan tahunan.114
Sedangkan peralatan kerja praktisi (staf) public relations yang harus
ada untuk menunjang kegiatan public relations, antara lain: kamera foto
digital biasa, kamera video shoting, LCD, monitor, dan layar, seperangkat
komputer internet, komputer untuk melayout warta atau buletin, scan, dan
printer, televisi, tape recorder rekaman, tempat video conference dan lain-
lain.115
Berikut ini beberapa media yang dapat digunakan praktsisi public
relations beserta sifat-sifatnya:
1. Media Cetak: dapat dibaca, di mana, dan kapan saja, dapat dibaca
secara berulang-ulang, pengolahan bisa mekanik, dan bias elektrik,

114
Agustinus Hermino, Asesemen Kebutuhan Organisasi Persekolahan: Tinjauan
Perilaku Organisasi Menuju Comprehensive Multilevel Planning,(PT. Gramedia: Jakarta,
2013), hal. 188-190
115
Agustinus Hermino, Asesemen Kebutuhan Organisasi Persekolahan: Tinjauan
Perilaku Organisasi Menuju Comprehensive Multilevel Planning,(PT. Gramedia: Jakarta,
2013), hal. 104
52

biaya relatif rendah, daya jangkau terbatas. Misalnya surat kabar


harian/ koran, tabloid, brusur, majalah dan lain-lain.
2. Media Audio: dapat didengar ketika siaran, dapat didengar kembali
ketika diputar kembali, daya rangsang rendah, elektris, daya jangkau
pasar. Misalnya telphon, radio, tape recorder.
3. Media Audiovisual: dapat didengar dan dilihat ketika adasiaran, dapat
dilihat dan didengar kembali bila diputar kembali, daya rangsang sangat
tinggi, elektris, sangat mahal, daya jangkau besar. Misalnya berupa
slide, kaset video, film dokumenter lembaga, televisi.116
4. Media Internet (Online): media internet dimanfaatkan sebagai sarana
publikasi dan komunikasi kepada masyarakat luas. Misalnya membuat
email, website, warta mingguan di internet, media sosial dan lainnya. 117
Pelaksanaan disebut juga dengan penggiatan berarti upaya
menggerakkan sambil merangsang para anggota kelompok agar
melaksanakan tugasnya dengan gairah. Penggiatan ini meliputi upaya-
upaya: memimpin, membimbing dan mengarahkan sedemikian rupa,
sehingga para anggota kelompok itu mempunyai aktivitas dan kreativitas
dalam melaksanakan rencana dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.118
Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan ini adalah
melaksanakan program public relations yang telah direncanakan
sebelumnya, sehingga membutuhkan sebuah team work yang bekerja
sama dengan baik. Karena dalam implementasi program public relations
ini dapat menentukan kesuksesan dari program yang telah dirancang
sebelumnya, baik hal itu merupakan program utama dalam kegiatan public
relations ataupun program pendukung. Program tidak harus merupakan
program yang besar, setiap program apapun membutuhkan kecermatan

116
Morissan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, (Jakarta:
Kencana, 2015), hal. 208
117
Rosadi Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi; Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grapinndo Persada, 2016), hal. 218
118
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis,
(Bandung: PT. Remaja karya, 2009), hlm.8
53

meskipun program tersebut ruang lingkupnya sederhana, karena yang


diharapkan di sini adalah program dapat terlaksana dengan baik sehingga
dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lembaga itu sendiri dari
program yang dilaksanakan.
Ada beberapa goals untuk mencapai tujuan yang disebut dengan
visi, misi, tujuan, strategi, sasaran. Masing-masing goals tersebut dalam
pelaksanaannya membutuhkan peran public relations untuk menetralisir
dan mengimbangi apa yang diinginkan oleh pihak sekolah atau lembaga
pendidikan dan masyarakat, serta untuk menjadikan masyarakat agar
loyal kepada lembaga.119 Salah satu faktor penting yang dapat mendorong
terjadinya perubahan dan peningkatan yang lebih maju di lembaga
pendidikan adalah kepala sekolah/madrasah. Komitmen kepala
sekolah/madrasah untuk mencapai tujuan tersebut memberikan andil yang
besar terhadap keberhasilan program public relations melalui kemudahan
akses kepala sekolah/madrasah terhadap yayasan, pemerintah daerah,
maupun lembaga-lembaga swadaya masyarakat.120

c) Evaluasi Program Kerja Public Relations


Untuk melihat keefektifan suatu program, maka dapat dilihat melalui
evaluasi atau penilaian, karena dengan melalui cara tersebut, maka akan
dapat diketahui kelemahan dan kekuatan dari pelaksanaan program public
relations tersebut. Dengan demikian, maka pimpinan dan anggota staff
dapat memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan program tersebut. Tapi
untuk melaksanakan penilaian yang valid, reliabel dan obyektif, maka
harus memperhatikan penggunaan metode yang tepat, membanding-
bandingkan dengan hasil penilaian-penilaian dari aspek-aspek yang dinilai
dan selanjutnya dilihat kemanfaatan program yang paling pokok di
lembaga pendidikan yang bersangkutan.

119
Benita Steyn and Estelle De Beer, Strategic Role of Public Relations in The Process of
‘Integrated Reporting’ An Exploratory Study, (International Journal of Sinergie, n. 88,
Maggio-Agosto 2012, pp. 53-72, ISSN 0393-5108), hal. 54.
120
Marno, Islam by Managemen and Leadership. (Jakarta: Lintas Pustaka Publisher,
2007), hal. 161-162
54

1) Pelaksanaan evaluasi program kerja public relations


Prosedur dalam pengadaan evaluasi dapat dibagi atas beberapa
langkah. Mengenai pembagian langkah-langkah evaluasi ini, Muchtar
Buckhori mengatakan bahwa; langkah-langkah pokok dalam evaluasi
terdiri dari perencanaan yang berkaitan dengan tujuan dari evaluasi,
pengumpulan data, analisa data dan penafsiran data.121
Masalah pertama yang harus dilakukan dalam pelaksanaan adalah
merumuskan tujuan evaluasi yang hendak dilaksanakan dalam suatu
proses pelaksanan program public relations didasarkan atas tujuan yang
hendak dicapai dalam program tersebut. Memberikan interpretasi atau
menafsirkan data maksudnya adalah merupakan suatu pernyataan
(statement) tentang hasil pengolahan data. Interpreatasi terhadap suatu
hasil evaluasi didasarkan atas kriteria tertentu yang disebut norma. Norma
ini dapat ditetapkan atau disiapkan terlebih dahulu secara rasional
sebelum evaluasi dilaksanakan, tetapi dapat pula dibuat berdasarkan
hasil-hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan evaluasi.
Setelah semua kegiatan dilaksanakan, maka tahap selanjutnya
adalah melakukan evaluasi terhadap seluruh program kerja bidang public
relations. Menurut Morrisan, ada tiga tahapan dalam pelaksanaan
evaluasi manajemen public relations, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap evaluasi.122
Semua tahapan evaluasi di atas harus dilakukan oleh praktisi public
relations. Hal ini bertujuan salah satunya adalah untuk menentukan
keberhasilan program yang sudah dijalankan. Evaluasi yang signifikan
harus dilakukan dan diukur secara ilmiah. Karena itu, ketiga tahapan
dalam evaluasi di atas harus digunakan oleh praktisi public relations.
2) Bentuk-bentuk metode evaluasi program kerja public relations
Tahap evaluasi (penilaian) merupakan tahap yang penting untuk
dioptimalisasikan pelaksanaannya yakni dalam rangka membina kegiatan

121
Wayan Nurkancana dan P.P.N Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1986), hal. 7
122
Morissan, Manajemen Public Relations… Op Cit., hal. 227.
55

public relations yang dinamis dan spiralistis. Sebagaimana yang dikutip


oleh Cutlip, dkk menyatakan bahwa: “Di dalam suatu lingkungan
organisasi yang ditandai oleh turun-besaran dan anggaran zero-based,
hubungan masyarakat tidak lagi dapat meyakinkan argumen fungsi yang
dibenarkan tanpa bukti hasil pengukuran (evaluasi)”.123
Penilaian yang dimaksud, berfungsi mengidentifikasi apakah pelak-
sanaan kegiatan telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau
belum. Sehingga perlu untuk dipahami bahwa dalam melaksanakan
program-program public relationsdalam pendidikan haruslah menelaah
secara seksama akan faktor-faktor penghambat yang menghalangi
pencapaian tujuan akhir kegiatan-kegiatan tersebut.Ada beberapa metode
penilaian guna menilai suatu pelaksanaan program public relations yang
dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan, diantaranya yaitu
Observasi, perekaman, penelitian melalui telepon, diskusi panel,
kuesioner, daftar cek, skala penilaian dan pol pendapat:124
3) Implikasi positif evaluasi program kerja public relations
Evaluasi pelaksanaan program public relations dalam hal ini
bertujuan untuk mengetahui implikasi suatu lembaga pendidikan terhadap
publik/ khalayak dalam berbagai hal.125 Sehingga evaluasi dalam
pelaksanaan program public relations di lembaga pendidikan Islam
dilaksanakan agar madrasah:126
1. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk meningkatkan
produktivitas serta keefektivan belajar siswa dan pengembangan
madrasah.
2. Memperoleh bahan feed back.

123
Scott M Cutlip, dkk, Effective Public Relations; Merancang dan Melaksanakan
Kegiatan Kehumasan Dengan Sukses. Edisi Kedelapan. Alih Bahasa Ch. Renata V.H.
Pohan, (Jakarta: INDEKS Kelompok Gramedia, 2005), hlm. 337
124
Soekarto Indrafachrudi, Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dan Masyarakat,
(Malang: IKIP Malang, 1994), hal. 138-139
125
F. Rahmadi, Public Relations dalam Teori danPraktek (Jakarta: PT Gramedia, 1996),
hal. 114.
126
Slameto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1988), hal. 15.
56

3. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki dan


menyempunarkan proses pembelajaran di madrasah.
4. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki,
menyempurnakan serta mengembangkan program.
5. Mengetahui kesukaran-kesukaran apa yang dialami siswa selama
belajar dan bagaimana mencari jalan keluarnya.
Disamping itu pula evaluasi pelaksanaan program public relations
dapat pula berimplikasi positif dalam meningkatkan prestasi yang
diharapakan oleh madrasah dan masyarakat, yang pada gilirannya dapat
membawa ke arah modifikasi program public relations yang ada pada
suatu lembaga pendidikan.127

2. Perilaku Organisasi
Manusia adalah makhluk organisasional karena sejak lahir
manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Organisasi
dibentuk untuk kepentingan manusia (antroposentris), organisasi
sebenarnya diciptakan untuk orang, bukan orang untuk organisasi.
Manusia harus memperalat organisasi, bukan diperalat organisasi.
Manusia jangan sampai diperbudak organisasi, tetapi manusia harus
memperbudak organisasi. Organisasi bukan tujuan, melainkan sebagai
alat bagi manusia untukmencapai tujuan. 128
Menurut W. Jack Duncan yang dikutip oleh Wahjosumidjo
mendifinisikan organisasi adalah satu kebersamaan dan interaksi serta
saling ketergantungan individu-individu yang bekerja ke arah tujuan yang
bersifat umum dan hubungan kerja samanya telah diatur sesuai dengan
struktur yang telah ditentukan. Pada buku yang sama Wahjosumidjo juga
mengutip pendapat Schermerhorn menyatakan organisasi ialah kumpulan

127
Colin Coulson, Public Relation: Pedoman Praktis untuk PR, (Jakarta: Bumi Aksara,
2002), hal. 213.
128
Husaini Usman, Manajemen Teori Praktik & Riset Pendidikan, (Bumi Aksara: Jakarta,
2008), hal. 139-140
57

orang-orang yang sedang bekerja bersama melalui pembagian tenaga


kerja untuk mencapai tujuan yang bersifat umum. 129
Agar organisasi dapat mencapai tujuannya secara efektif dan
efisien, maka dibutuhkan manajer. Manajer adalah orang yang melakukan
atau menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan melalui orang lain.
Manajer akan membuat suatu keputusan, mengalokasikan sumber daya,
dan mengatur aktivitas orang-orang yang menjadi bawahannya. Untuk
mencapai tujuan tersebut, manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen,
yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.
- Perencanaa/ planning, adalah proses pendefinisian tujuan, penentuan
strategi untuk mencapai tujuan tersebut, dan pengembangan
serangkaian rencana komprehensif untuk menggabung dan
mengkoordinasi berbagai aktivitas.
- Pengorganisasian/ organizing, yaitu proses yang mencakup penentuan
tugas yang harus dikerjakan, siapa yang melakukan tugas tersebut,
bagaimana tugas tersebut akan dikelompokkan, siapa melapor kepada
siapa, dan di mana keputusan-keputusan akan dibuat.
- Kepemimpinan/ leading, yaitu proses yang meliputi pemberian motivasi,
pengaturan orang, pemilihan saluran komunikasi, dan penyelesaian
konflik.
- Pengendalian/ controlling, adalah proses memantau aktivitas untuk
memastikan bahwa aktivitas tersebut sudah dikerjakan sesuai rencana,
dan melakukan koreksi jika terjadi penyimpangan.130
Menurut Kreitner dan Kinicki Organisasi merupakan papan catur di
mana permainan kehidupan di atasnya dimainkan. Mengetahui lebih
banyak mengenai perilaku organisasi, kehidupan dalam organisai, sama
dengan mengetahui lebih banyak mengenai sifat, kemungkinan, dan

129
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya, (Jakarta: PT. RajagrafindoPersada, 2008), hal. 60
130
Danang Sunyoto dan Burhanudin, Teori Perilaku Keorganisasian, Dilengkapi:
Intervensi Pengembangan Organisasi, (Yogyakarta: Center Of Academic Publishing
Service (CAPS), 2015), hal. 2
58

peraturan permainan tersebut. Perilaku organisasi merupakan sebuah


bidang interdisipliner yang ditujukan untuk memahami dan mengelola
pegawai secara lebih baik. Artinya, perilaku organisasi berorientasi pada
penelitian dan penerapan. Tiga tingkat dasar analisis dalam prilaku
organisasi adalah individu, kelompok dan organisasi.131
Adapun ayat-ayat dalam al-Qur’an yang berkaitan dengan sifat-
sifat dan keadaan manusia yaitu surah ar-Ra’d (13) ayat 11 yang
berbunyi:

‫ٱّلل َٗل يُغ َِي ُر َما ِبقَ ۡو ٍم‬


َ َّ ‫ٱّلل ِإ َّن‬ ُ ‫ت ِم ۢن بَ ۡي ِن يَدَ ۡي ِه َو ِم ۡن خ َۡل ِفِۦه يَ ۡح َف‬ٞ َ‫لَ ۥهُ ُم َع ِقب‬
ِ ‫ظو َن ۥهُ ِم ۡن أَمۡ ِر َّ ه‬
‫س ٓو اءا فَ َل َم َردَّ لَ ُۚۥهُ َو َما لَ ُهم ِمن دُونِِۦه ِمن‬ َّ َ‫َحتَّى يُغ َِي ُرواْ َما ِبأَنفُ ِس ِه ۡهم َو ِإذَآ أ َ َراد‬
ُ ‫ٱّللُ ِبقَ ۡو ٖم‬
١١ ‫َوا ٍل‬
Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas
perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali
tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Q.S. ar-Ra’d (13) ayat
11).132

Ayat di atas menjelaskan bahwa nasib suatu bangsa atau


organisasi sangat ditentukan oleh perilaku bangsa atau organisasi tersbut,
dan nasib suatu bangsa juga berdasarkan ketentuan Allah SWT. 133
Perubahan yang mesti dilakukan adalah perubahan secara individu yang
dapat berdampak secara universal, karena perubahan secara bersama
inilah yang dikehendaki oleh Allah terbukti dengan penggunaan kata
kaum. Perubahan yang dilakukan secara bersama-sama ini akan
membawa imbas yang lebih luas.

131
Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, Organizational Behavior; Ninth Edition, (New York,
Mc Grow Hill, 2010), hal. 7. Lihat juga pada Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, Perilaku
Organisasi: Organizational Behavior, Terj. Biro Bahasa Elkemis, (Jakarta: Salemba
Empat, 2014), hal. 6
132
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 250
133
Veithzal Riva’i dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Rajawali
Pers: Jakarta, 2011), hal. 173.
59

Pendekatan perilaku pada seseorang atau kepemimpinan artinya


perbuatan, kelakuan atau perangai. Sebagaimana firman Allah dalam
surah al-Ahzab/33: 21.

َ َّ ‫ٱّلل َو ۡٱل َي ۡو َم ۡٱۡل ٓ ِخ َر َوذَ َك َر‬


‫ٱّلل‬ َ ‫ٱّلل أ ُ ۡس َوة َح‬
َ َّ ْ‫َة ِل َمن َكانَ َي ۡر ُجوا‬ٞ ‫سن‬ ُ ‫لَّقَ ۡد َكانَ لَ ُك ۡم فِي َر‬
ِ َّ ‫سو ِل‬
٢١ ‫َكثِ ايرا‬
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut
Allah. (Q.S. Al Ahzab/ 33: 21).134

Kepemimpinan sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya


melalui pendekatan kesifatan, namun pengertian dan pemahaman tentang
kepemimpinan yang efektif yang umum diketahui hanyalah yang melekat
pada ciri seseorang dari sifat-sifat tertentu yang tidak dapat menjelaskan
apa yang menyebabkan pemempin efektif. Sebagai contoh, menurut
pendekatan kesifatan kepemimpinan yang efektif itu dibawa dari lahir atau
keturunan, hal ini mengabaikan kepemimpinan efektif yang mungkin dapat
di peroleh dari proses belajar ataupun pengalaman. Oleh karena itu,
melalui pendekatan tingkah laku kita dapat menentukan apa yang
dilakukan oleh pemimpin yang efektif dan mencari jawaban serta
menjelaskan apa yang menyebabkan kepemimpinan itu efektif, seperti;
bagaimana pemimpin mendelegasika tugas, bagaimana pemimpin
berkomunikasi dengan dan mencoba memotivasi pengikut dan anak
buahnya, bagaimana pemimpin melaksanakan tugas, dan sebagainya.
Agar memiliki perilaku yang baik, tentunya kita juga harus
berpendirian dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang telah dijelaskan
dalam hadits Hudzaifah Ibnu Yaman riwayat at-Turmudzy, tentang
perlunya prinsip kependirian dalam kehidupan:

134
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 420
60

‫سنَّا َوا ِْن‬ َ ْ‫اس أَح‬


ُ َّ‫سنَ الن‬ َ ْ‫للا ص م ٗلَ ت َ ُك ْونُ ْوا اِ َّمعَةً تَقُ ْولُ ْونَ ِإ ْن اَح‬ ِ ‫س ْو ُل‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ع ْن ُخ ْذ ْيفَةَ قَا َل‬ َ
ْ ُ ‫سا َ ُء ْوا فَلَ ت‬
‫ظ ِل ُم ْوا‬ َ َ ‫اس أ َ ْن تُحْ ِسنُ ْوا َوا ِْن ا‬ُ َّ‫سنَ الن‬ َ ُ‫ظل َ ْمنَا َولَ ِك ْن َو ِطنُ ْوا ا َ ْنف‬
َ ْ‫س ُك ْم إِ ْن اَح‬ َ ‫ظلَ ُم ْوا‬
َ
)‫(روه الترمدى‬

Artinya: Hudzaifah berkata: bahwasanya Rasulullah SAW pernah


bersabda: “Janganlah kalian menjadi tidak berpendirian, kalian
berkata, “Jika manusia berbuat baik, kamipun berbuat baik, dan jika
manusia berbuat dholim, kamipun berbuat dholim; akan tetapi
tetaplah pada pendirian kalian. Jika orang-orang berbuat kebaikan,
berbuat baiklah kalian, dan jika orang-orang berbuat kejahatan,
janganlah kalian berbuat kejahatan”. (HR. Turmudzi)135
Hadits di atas menunjukkan bahwa Islam tidak mengajarkan
kepada umatnya untuk melahirkan sifat kekakuan, sebaliknya keluwesan
dalam menghadapi persoalan bukanlah menjadi indikasi lemahnya prinsip
Islam yang dimiliki. Betapa pentingnya istiqomah dalam kehidupan karena
dapat menuntun kita ke jalan yang benar dan diridhai Allah SWT.
Berpendirian atau istiqomah berarti teguh atas jalan yang lurus,
berpegang pada akidah Islam dan melaksanakan syariat dengan teguh,
tidak berubah dan berpaling walau dalam keadaan apapun.136
Ruang lingkup perilaku organisasi lebih ditekankan pada
bagaimana membuat orang-orang terbiasa bekerja dalam tim kerja yang
efektif. Kinerja tim lebih unggul dari pada kinerja individu-individu bila
tugas yang harus dilakukan menuntut keterampilan ganda. Dalam konteks
pekerjaan saat ini, seorang pekerja banyak terkait dengan profesi lainnya
atau memiliki keterhubungan yang tinggi/ intens dengan profesi lainnya.
Ketika organisasi telah menstruktur ulang orang-orang untuk bersaing
secara lebih efektif dan efisien, mereka telah berubah menjadi tim-tim
kerja di mana bakat mereka dimanfaatkan secara lebih baik.
Bahasan di atas dapat dipahami lebih lanjut mengenai konsep
perilaku organisasi. Perilaku organisasi menunjukkan pada suatu sikap

135
Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, (Kairo: Daarul Hadits, 2005), hal. 89.
136
Moh. Zuhri dkk, Tarjamah Sunan At-Tirmidzi, (Semarang: CV Asy-Syifa’, 2009), hal.
210
61

dan perilaku dari individu dan kelompok di dalam organisasi serta


interaksinya dengan konteks organisasi itu sendiri. Kajian perilaku
organisasi merupakan suatu bidang studi yang menelaah tentang tingkah
laku individu, tingkah laku kelompok, hubungan dan interaksinya di dalam
kelompok dan di dalam organisasi secara keseluruhan untuk mencapai
tujuan organisasi. Kajian perilaku organisasi juga mempelajari bagaimana
organisasi dapat tersusun lebih efektif dan bagaimana kejadian di
lingkungan internal dan eksternal berpengaruh terhadap organisasi.137
Perilaku organisasi adalah studi tentang apa yang selalu
(kebiasaan) dilakukan orang-orang dalam organisasi dan bagaimana
perilaku tersebut menciptakan budaya organisasi. Dengan demikian
dimensi-dimensi yang biasanya dikaji dalam perilaku organisasi antara
lain: dimensi individu, kelompok, motivasi, perilaku pemimpin (leadership),
komunikasi antar pribadi, pengaruh struktur dan proses kelompok,
pengembangan sikap dan persepsi, proses perubahan, konflik, desain
pekerjaan, dan stress kerja.138
Perilaku organisasional/ organizational behavior adalah bidang
studi yang mempelajari pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok
dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan
menerapkan bidang ini agar organisasi menjadi lebih efektif. Perilaku
organisasional mengajarkan tiga faktor penentu perilaku dalam organisasi,
yaitu individu, kelompok dan struktur. Perilaku organisasional juga
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh tantang individu, kelompok
dan pengaruh dari struktur terhadap perilaku, dengan tujuan agar
organisasi dapat bekerja secara lebih efektif.139

137
Cepi Triatna, PerilakuOrganisasi dalam Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2015), hal. 3-4
138
Syamsir Torang, Organisasi & Manajemen: Prilaku, Struktur, Budaya & Perubahan
Organisasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 45
139
Danang Sunyoto dan Burhanudin, Teori Perilaku Keorganisasian, Dilengkapi:
Intervensi Pengembangan Organisasi, (Yogyakarta: Center Of Academic Publishing
Service (CAPS), 2015), hal. 3
62

Menurut Greenberg dan baron yang dikutip oleh Danang dan


Burhanudin, perilaku organisasi fokus pada tiga tingkatan analisis, yaitu
tingkat individu, tingkat kelompok, dan tingkat organisasi. Tiga tingkatan
analisis ini harus dipertimbangkan untuk memahami dinamika perilaku
dalam organisasi yang begitu kompleks. Pertama, tingkat individu
merupakan setiap individu yang memasuki sesuatu organisasi akan
membawa perbedaan-perbedaan. Kedua, tingkat kelompok merupakan
individu-individu yang tergabung dalam suatu kelompok dipengaruhi oleh
pola-pola perilaku yang ingin mereka tunjukkan, apa yang dianggap
mereka standar perilaku yang dapat diterima oleh kelompok tersebut, dan
tingkat di mana anggota kelompok saling tertarik. Ketiga, tingkat
organisasi merupakan pada level organisasi banyak faktor yang
mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Adapun gambar
ketiga tingkatan pada kajian perilaku organisasi tersebut sebagai
berikut:140

Tingkat
Tingkat Organisasi
Kelompok
Tingkat
Individu

Gambar 2.5: Tiga Tingkatan Analisis dalam Perilaku Organisasi

Tiga tingkatan analisis dalam perilaku organisasi tersebut sama


dengan balok-balok bangunan, di mana setiap tingkat berdiri di atas
tingkat sebelumnya. Tingkat kelompok berada di atas tingkat individu,
sedangkan tingkat organisasi berada di atas tingkat kelompok dan
individu. Hal ini berarti bahwa tiga level analisis dalam perilaku organisasi
akan bergerak dari tingkat individu menuju ke tingkat kelompok, dan
akhirnya ke tingkat organisasi.

140
Ibid., hal. 5
63

Tiga tingkatan di atas disampaikan dengan lebih rinci oleh Stephen


P. Robbins dalam model di bawah ini yang berkaitan dengan perilaku
pada tingkat individu, kelompok, dan organisasi sebagai berikut:141

Gambar 2.6: Model Dasar Perilaku Organisasi

Dari model dasar perilaku organisasi di atas yakni pada tiga


tingkatan tersebut harus dipertimbangkan untuk memahami dinamika
perilaku dalam organisasi yang begitu kompleks. Pertama, tingkat

141
Robbins P. Stephen, Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi Aplikasi; Versi Bahasa
IndonesTerj. Hadyana Pujaatmaka, (Jakarta: Prenhallindo, 2011), hal. 27
64

individual sering dikatakan bahwa para manajer itu, tidak seperti orang
tua, harus bekerja dengan orang-orang yang telah berumur, bukan sejak
kecil. Artinya, orang ini telah mendapat didikan dan pengalaman dari
orang-orang lain yang berhubungan dengannya sebelumnya. Hal ini untuk
menegaskan bahwa orang tersebut masuk ke dalam organisasi atau
perusahaan masing-masing dengan karakteristik tertentu yang akan
mempengaruhi perilakunya di tempat kerja. Lebih jelas dapat disebutkan
di sini, karakter-karakter tersebut di antaranya adalah karakteristik pribadi
atau biografik, ciri kepribadian, persepsi, nilai-nilai dan sikapnya, motivasi,
dan tingkat kemampuannya dalam menilai.142
Tingkat kelompok adalah perilaku orang-orang dalam sebuah
kelompok itu berbeda atau lebih dari sekedar menjumlahkan perilaku
perseorangan dalam caranya masing-masing. Oleh karena itu, langkah
berikutnya untuk lebih mengerti tentang perilaku organisasi adalah
mempelajari perilaku kelompok. Kita perlu mengerti mengenai dinamika
perilaku kelompok, di mana orang-orang dalam kelompok itu dipengaruhi
oleh corak perilaku yang diharapkan atau menjadi standar yang diterima
kelompok. Kita perlu mengerti pula mengenai corak komunikasi, proses
pembuatan keputusan kelompok, tipe-tipe kepemimpinan, kekuatan dan
politik, hubungan antar kelompok, dan tingkatan konflik yang semuanya
akan mempengaruhi perilaku kelompok. 143
Tingkat organisasi adalah perilaku organisasi mencapai
kompleksitas tertinggi jika kita menambahkan pengaruh struktur formal ke
dalam pengertian sebelumnya tentang perilaku individual dan perilaku
kelompok. Sama dengan pengertian bahwa kelompok itu lebih dari
sekedar menjumlahkan perilaku anggota-anggtotanya, organisasi juga
lebih dari sekedar menjumlahkan perilaku kelompoknya. Desain struktur

142
Robbins P. Stephen, Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi Aplikasi; Versi Bahasa
Indonesia, Terj. Hadyana Pujaatmaka, (Jakarta: Prenhallindo, 2011), hal. 25. Lihat juga
pada Makmuri Muchlas, Perilaku Organisasi, (Yogyakarta: Gadja Mada University Press,
2005), hal. 46
143
Robbins P. Stephen, Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi Aplikasi; Versi Bahasa
IndonesTerj. Hadyana Pujaatmaka, (Jakarta: Prenhallindo, 2011), hal. 27
65

organisasi formal, kebijakan dan praktik-praktik sumber daya manusia


dalam organisasi, tingkatan stress di tempt kerja, kultur nasioanl tempat
organisasi itu beroperasi dan kultur internal dalam organisasi, semuanya
akan berdampak pada produktivitas, absen kerja, pindah kerja, dan
kepuasan kerja.144
Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-
aspek tingkah laku manusia dalam suatu kelompok tertentu. Hal ini
meliputi aspek yang ditimbulkan oleh pengaruh organisasi terhadap
manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia
terhadap organisasi. Tujuan praktis dari penelaahan studi ini adalah untuk
mendeterminasi bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha
pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Perilaku organisasi merupakan
bidang ilmu yang mempelajari tentang interaksi antar manusia dalam
organisasi yang meliputi studi secara sistematis tentang perilaku, struktur
dan proses di dalam organisasi. Isu utama perilaku organisasi adalah
hubungan antar manusia dalam organisasi dan organisasi diciptakan oleh
manusia untuk mencapai suatu tujuan.
Selain itu, perilaku organisasi merupakan bidang studi yang
mencakup teori, metode dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin guna
mempelajari persepsi individu dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam
kelompok dan di dalam organisasi secara keseluruhan; menganalisis
akibat lingkungan eksternal terhadap organisasi dan sumber dayanya,
misi, sasaran dan strategi. Dapat pula dikatakan bahwa perilaku
organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak
perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi
dengan maksud menerapkan pengetahuan untuk memperbaiki efektivitas
organisasi. Dalam perilaku organisasi juga merupakan suatu cara berpikir,
suatu cara untuk memahami persoalan-persoalan dan menjelaskan
secara nyata hasil-hasil penemuan berikut tindakan-tindakan pemecahan
masalah. Perilaku organisasi dapat pula dirumuskan sebagai suatu sistem

144
Ibid.,, hal. 26
66

studi dari sifat organisasi seperti misalnya bagaimana organisasi dimulai,


tumbuh dan berkembang serta bagai mana pengaruhnya terhadap
anggota-anggota sebagai individu, kelompok pemilih, organisasi lainnya
dan institusi-institusi lainnya yang lebih besar.145
Selanjutnya menurut Veithzal dalam mempelajari perilaku organisasi
fokus pertama, yaitu proses organisasi berkaitan dengan pengambilan
keputusan. Fokus kedua, proses organisasi berkaitan dengan interaksi
yang terjadi antara anggota organisasi dan proses organisasi meliputi
komunikasi dan kepemimpinan. Fokus ketiga, struktur dari organisasi dan
kelompok dimana struktur organisasi berpengaruh besar terhadap perilaku
individu.146
Berdasarkan kajian konsep yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat disintesakan yang dimaksud perilaku organisasidalam penelitian ini
adalahtindakan orang-orang yang ada di dalam madrasah mempengaruhi
masyarakat pengguna madrasah agar memberikan respon, kepedulian,
perhatian, dan partisipasi masyarakat kepada madrasah dalam mencapai
tujuan. Indikator perilaku organisasidalam penelitian ini adalah meliputi:
komunikasi timbal balik dari masyarakat, menyesuaikan kebutuhan
masyarakat, adanya dukungan dari masyarakat, tujuan yang jelas.
Dari pemaparan teori sebagaimana telah peneliti sajikan di atas,
maka dapat diformulasikan kategorisasi teori beserta dimensi sebagai
berikut:

Tabel 2.3: Kategori dan Dimensi Teori

145
Veithzal Riva’i dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Rajawali
Pers: Jakarta, 2011), hal. 171
146
Ibid., hal. 172-173
67

NO KATEGORI DIMENSI

1. Perencanaan komunikasi kelompok


kecil
Manajemen Public 2. Sistem organisasi public relations
1
Relations 3. Penyelenggaraan special event
(kegiatan khusus public relations)
4. Penggunaan media
5. Evaluasi program public relatiions
1. Komunikasi timbal balik dari masyarakat
2. Menyesuaikan kebutuhan masyarakat
2 Perilaku Organisasi
3. Adanya dukungan dari masyarakat
4. Tujuan yang jelas

B. Penelitian yang Relevan


Untuk mendukung kajian penelitian, akan dipaparkan hasil temuan
penelitian terdahulu dari disertasi maupun jurnal, yaitu:
1. Lukiati Komala, 2013, Disertasi. Konstruksi Makna Public Relations
Profesional oleh Praktisi Public Relations Studi Fenomenologi tentang
Konstruksi Makna PR Profesional oleh Praktisi di Pemerintahan, Bumn,
dan Perusahaan Swasta di Bandung Dan Jakarta.147
Penelitian disertasi yang dilakukan oleh Lukiati Komala menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif, dengan paradigm konstruktivisme,
serta jenis studinya fenomenologi. Hasil penelitian mengungkapkan,
bahwa profesi public relations (PR) dikembangkan melalui kesadaran
motif dan perlakuan yang diterima menjadi sekumpulan pengetahuan,
sehingga mendorong mereka untuk memiliki makna yang menjadi
preferensi tersendiri. Kemudian makna profesi public relations (PR)

147
Lukiati Komala, Konstruksi Makna Public Relations Profesional oleh Praktisi Public
Relations Studi Fenomenologi Tentang Konstruksi Makna PR Profesional oleh Praktisi di
Pemerintahan, Bumn, dan Perusahaan Swasta di Bandung Dan Jakarta, Disertasi,
Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung, 2013.
68

dan public relations (PR) Profesional dikembangkan melalui munculnya


kesadaran dari motif, upaya, tindak lanjut dan interaksi dengan
pihakpihak yang dianggap berperan untuk mencapai profesionalisme,
serta perlakuan yang diterima setelah menjadi public relations (PR)
Profesional. Sedangkan pengalaman komunikasi public relations (PR)
Public relations (PR) profesional dengan lingkungan meliputi
pengalaman komunikasi yang kondusif dan tidak kondusif serta
dihasilkan dari interaksi dengan keluarga, lembaga dan masyarakat.
2. Amin Haris, 2011, Disertasi. Implementasi Program Public Relations
dalam Pencitraan Perguruan Tinggi (Studi Multikasus pada Tiga
Perguruan Tinggi Di Kota Wisata Indrayana).148 Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi
multikasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara
mendalam, observasi partisipasi, dan studi dokumentasi. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, public relations sebagai
fungsi manajemen organisasi melaksanakan berbagai kegiatan dalam
mengiringi setiap kegiatan yang diselenggarakan lembaganya secara
terus menurus, mulai dari kegiatan pimpinan universitas, pimpinan
fakultas, dosen, karyawan dan kemahasiswaan. Kehadiran public
relations dalam setiap kegitan tersebut untuk menggali informasi.
Informasi yang diperoleh public relations diolah dan dianalisis agar
memiliki nilai berita yang layak jual dan dipublikasikan melalui media
massa sebagai bahan pencitraan perguruan tinggi. Kedua, public
relations adalah pihak yang mengatur arus masuk dan ke luarnya
informasi, proaktif dalam menggali berbagai informasi dari setiap unit
atau ruang yang ada di lingkungan kerja, sebagai bahan informasi
dalam bentuk dokumentasi, yang apabila dibutuhkan publik organisasi,
maka public relations sebagai pihak yang bergerak di bidang informasi

148
Amin Haris, Implementasi Program Public Relations dalam Pencitraan Perguruan
Tinggi (Studi Multikasus pada Tiga Perguruan Tinggi Di Kota Wisata Indrayana),
Disertasi, Program Studi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas
Negeri, Malang, 2011.
69

dan komunikasi dapat melayani informasi. Ketiga, public relations


menopang dan mempertahankan jalur kerjasama dengan mitra kerja
lembaga dan membina hubungan harmonis dengan segenap publik
internal.
3. Sri Erwini Christine, 2014, Disertasi. Kontribusi Kepemimpinan Visioner
Dan Gaya Komunikasi Kepala Sekolah Serta Komitmen Guru Terhadap
Praktek Perilaku Keorganisasian-Kewarganegaraan (Organizational
Citizenship Behavior) (OCB) Guru Pada SMAN Se-Wilayah 2 Bogor.149
Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitik dengan
pendekatan kuantitatif, data analisis menggunakan teknik Structural
Equation Model (SEM). Hasil data analisis diperoleh temuan sebagai
berikut: (1) kontribusi komitmen guru adalah positif dan signifikan
terhadap praktek Perilaku Keorganisasian-Kewarganegaraan guru;(2)
kepemimpinan visioner tidak mempunyai kontribusi secara langsung
terhadap praktek Perilaku Keorganisasian-Kewarganegaraan guru,
tetapi kepemimpinan visioner mempunyai kontribusi terhadap praktek
Perilaku Keorganisasian-Kewarganegaraan guru melalui komitmen
guru dan gaya komunikasi kepala sekolah; (3) gaya komunikasi kepala
sekolah positif dan signifikan terhadap praktek Perilaku
Keorganisasian-Kewarganegaraan guru; (4) kepemimpinan visioner,
dan gaya komunikasi kepala sekolah serta komitmen guru positif dan
signifikan berkontribusi terhadap praktek Perilaku Keorganisasian-
Kewarganegaraan guru pada SMA Negri Se-Wilayah 2 Bogor secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
4. Brahim, 2017, Disertasi. Manajemen Perilaku Organisasi Madrasah
pada Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) Hidayatul Qur’an Leses Manisrenggo
Klaten Tahun 2016/2017.150

149
Sri Erwini Christine,Kontribusi Kepemimpinan Visioner Dan Gaya Komunikasi Kepala
Sekolah Serta Komitmen Guru Terhadap Praktek Perilaku Keorganisasian-
Kewarganegaraan (Organizational Citizenship Behavior) (OCB) Guru Pada SMAN Se-
Wilayah 2 Bogor, Disertasi, Universitas Pendidikan Indonesia. 2014.
150
Brahim, Manajemen Perilaku Organisasi Madrasah pada Madrasah Ibtidaiyah ( MI )
Hidayatul Qur’an Leses Manisrenggo Klaten Tahun 2016/2017. Disertasi, Program Studi
70

Hasil penelitian mengungkap mengenai (1) Manajemen Perilaku


Organisasi Madrasah Pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatul Qur’an
Leses Manisrenggo Klaten dalam mewujudkan sumber daya manusia
yang dilakukan dengan perencanaan; dilaksanakan dengan melakukan
analisis terhadap seluruh kegiatan atau beban pekerjaan kapasitas
intelektual, kapabilitas, pengalaman kerja dan ketauladanan.
Rekrutmen; mengutamakan prestasi akademik, non akademik,
berakhlak baik, dan mengesampingkan hubungan kekerabatan serta
mengutamakan prestasi dan profesionalisme. Pengembangan;
mengubah perilaku agar terjadi perubahan dan ada peningkatan
melalui workshop, diklat dan pelatihan.
5. Shahram Gilaninia, Mohammad Taleghani, dan Mohsen Eshghi
Mohammadi. 2013. International Journal. The Impact of Public
Relations Performances on Market Share of Firms (Case Study: Power
Battery Manufacturing In Isfahan).151
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak dari kinerja public
relations pada pangsa pasar perusahaan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa faktor-faktor public relations termasuk
periklanan; manajemen reputasi dan kepuasan pelanggan dalam
layanan purna jual adalah faktor yang paling penting dalam
meningkatkan penjualan. Ini faktor memiliki hubungan yang signifikan
dengan tingkat penjualan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa
perbaikan public relations melalui penguatan dan peningkatan iklan,
manajemen reputasi dan purna jual layanan akan mengurangi risiko
kerugian pasar.

Manajemen Pendidikan Islam, Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN),


Surakarta, 2017.
151
Shahram Gilaninia, Mohammad Taleghani, dan Mohsen Eshghi Mohammadi. The
Impact of Public Relations Performances on Market Share of Firms (Case Study: Power
Battery Manufacturing In Isfahan), International Journal, Institute of Interdisciplinary
Business Research, Vol. 5 No. 5, 2013, hal. 357-361
71

6. Ron Prindle, 2011, International Journal. A Public Relations Role in


Brand Messaging.152
Penelitian ini membahas tentang peran public relations dalam pesan
merek organisasi. Peningkatan keterlibatan oleh public hubungan
dalam periklanan organisasi dan strategi komunikasi pemasaran telah
menjadi hasil dari sinisme konsumen dan hilangnya kepercayaan
konsumen terbukti di pasar saat ini. Penggabungan kegiatan
komunikasi juga harus memasukkan peran untuk hubungan
masyarakat dalam transmisi organisasi, produk, atau merek
layanan. Praktisi public relations yang terampil dan berpengalaman
dalam hal menceritakan dan sosial media, keduanya telah menjadi alat
penting dalam komunikasi merek yang sukses. Apalagi ketajaman
public relations dalam hubungan dan membangun kepercayaan
berkontribusi pada keaslian organisasi, kunci lain faktor dalam branding
di pasar kontemporer.
7. Fred Luthans, 2012, International Journal. The Need For and Meaning
of Positive Organizational Behavior.153
Artikel dalam jurnal yang ditulis oleh Fred Luthans ini membahas
tentang kebutuhan dan arti dari pendekatan positif terhadap perilaku
organisasi. Hasil dari artikel ini secara khusus, argumen dibuat bahwa
pada saat ini, bidang perilaku organisasi (OB) membutuhkan proaktif,
positif pendekatan yang menekankan kekuatan, dari pada melanjutkan
dalam spiral negative mencoba memperbaiki kelemahan. Namun, untuk
menghindari positivitas permukaan yang diwakili oleh lestari penjual
terbaik, kasus ini dibuat untuk perilaku organisasi positif (POB) untuk
mengambil keuntungan dari kekuatan bidang perilaku organisasi (OB)
menjadi teori dan riset yang digerakkan. Kriteria tambahan untuk versi

152
Ron Prindle,A Public Relations Role in Brand Messaging. International Journal of
Business and Social Science,United States of America, Vol. 2 No. 18, October 2011, hal.
32-36
153
Fred Luthans, The Need For and Meaning of Positive Organizational Behavior,
International Journal, Journal of Organizational Behavior, Department of Management,
University of Nebraska, Lincoln, AS., Vol. 23, 2012, hal. 695–706.
72

perilaku organisasi positif (POB) ini adalah untuk mengidentifikasi


kapasitas psikologis unik, seperti negara yang tidak bisa hanya diukur
secara sah, tetapi juga terbuka untuk pengembangan dan manajemen
kinerja. Keyakinan, harapan, dan ketahanan ditawarkan sebagai
memenuhi kriteria inklusi POB. Itu maksud keseluruhan dari analisis ini
adalah untuk menghasilkan beberapa pemikiran positif dan
kegembiraan untuk prilaku organisasi (OB) lapangan dan 'mudah-
mudahan' merangsang beberapa bangunan teori baru, penelitian, dan
aplikasi yang efektif.
8. Daniel Olguín, Benjamin N. Waber, et.all., 2009. International Journal.
Sensible Organizations: Technology and Methodology for
Automatically Measuring Organizational Behavior.154
Penelitian ini menyajikan desain, implementasi, dan penyebaran
platform komputasi yang bisa dipakai untuk mengukur perilaku manusia
dalam pengaturan organisasi. Penelitian ini mengusulkan penggunaan
lencana elektronik yang dapat dikenakan yang mampu secara otomatis
mengukur jumlah interaksi tatap muka, percakapan waktu, kedekatan
fisik dengan orang lain, dan aktivitas fisik tingkat untuk menangkap pola
individu dan kolektif tingkah laku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
dapat memahami bagaimana bentuk pola perilaku individu dan perilaku
organisasi.

Demikian beberapa hasil pelacakan terhadap berbagai kajian yang


bertemamanajemen public relations dan perilaku organisasi, dari
pelacakan tersebut peneliti belum melihat ada kesamaan secara
menyeluruh dalam konsep kajian yang sedang peneliti kaji. Persamaan
hanya sebatas variabel terpisah, namun tentu sangat berbeda dengan
penelitian yang sedang peneliti kaji saat ini. Oleh sebab itu, sesuai dengan
kajian penelitian yang telah dilakukan, maka penelitian ini sangat relevan.

154
Daniel Olguín, Benjamin N. Waber, et.all., Sensible Organizations: Technology and
Methodology for Automatically Measuring Organizational Behavior. International Journal,
IEEE Transactions On Systems, Man, And Cybernetics, Vol. 39, No. 1, 2009, hal. 43-55
73
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui sudut
pandang ilmu pendidikan dengan observasi partisipatif untuk
menguraikan, menggambarkan, menggali dan mendeskripsikan tentang
manajemen public relations di lembaga pendidikan dalam pengembangan
perilaku organisasi khususnya pada Madrasah Aliyah Negeri di Provinsi
Jambi. Menurut Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif memiliki sejumlah
cirri-ciri yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya dan
mengajukan lima ciri sebagai berikut: 1) Menggunakan makna, konteks,
dan perspektif emik, 2) proses penelitian lebih berbentuk siklus dari pada
linier (pengumpulan dan analisa data berlangsung simultan), 3) Lebih
mengutamakan kedalaman daripada keluasan cakupan penelitian, 4)
Observasi dan wawancara mendalam bersifat sangat utama dalam proses
pengumpulan data, dan 5) Peneliti sendiri merupakan instrument
utama.155 Tidak hanya itu, peneliti juga mengamati secara berkala
terhadap fenomena yang tampak, situasi serta kondisi dari objek
penelitian yang informasinya dapat diambil dari berbagai responden dan
dokumen-dokumen pendukung lainnya.
Menurut Bogdan dan Taylor dalam J. Moleong bahwa metodologi
kualitatif diartikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati dan diarahkanpada latar dan individu secara utuh.
Tujuan penelitian kualitatif adalah mencari dan memperoleh informasi
mendalam dibandingkan dengan luas atau banyaknya informasi. 156
Sedangkan menurut Sugiono memberikan definisi penelitian kualitatif
yaitu sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya

155
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2016), hal. 8
156
Ibid., 14

74
75

dilakukan pada kondisi yang alamiah dan juga berdsarkan objek yang
alamiah. Objek alamiah adalah objek yang berkembng apa adanya, tidak
dimanipulasi oleh penelitian dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi
dinamika pada objek tersebut.157
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus,
dipilihnya studi kasus sebagai rancangan penelitian karena peneliti
beranggapan bahwa penelitian ini akan lebih mudah dijawab dengan studi
kasus, dengan alasan: (1) studi kasus dapat memberikan informasi
penting mengenai hubungan antara variabel serta proses-proses yang
memerlukan penjelasan dan pemahaman yang lebih luas, (2) studi kasus
memberikan kesempatan untuk memperoleh wawancara mengenai
konsep-konsep dasar perilaku manusia, dengan melalui penyelidikan
intensif, peneliti dapat menemukan karakteristik dan hubungan-hubungan
yang mungkin tidak di duga sebelumnya, (3) studi kasus dapat menyajikan
data-data dan temuan yang sangat berguna sebagai dasar untuk
membangun latar permasalahan bagi perencanaan penelitian yang
mendalam dalam rangka pengembangan ilmu-ilmu sosial.158
Gambaran karakteristik yang dijelaskan tersebut sesuai dari maksud
penelitian ini, karena yang diamati adalah bagaimana manajemen public
relations dalam pengembangan perilaku organisasi pada MadrasahAliyah
Negeri di Provinsi Jambi (Studi di MAN 1 Kota Jambi, MAN 1 Batanghari,
dan MAN 1 Tebo).

B. Situasi Sosial dan Subjek Penelitian


1. Situasi Sosiial
Menurut Spradley yang dikutip oleh Sugiono menyatakan
bahwasituasi sosial (social situation) terdiri dari tiga elemen yaitu tempat
(place), pelaku (actors) dan aktivitas (actifity) yang berinteraksi secara

157
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitati, Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 8
158
Abdul Aziz, Memahami Fenomena Sosial Melalui Studi Kasus: Kumpulan Materi
Pelatihan Metode Kualitatif, (BMPTSI Wilayah VII Jawa Timur, Surabaya, 1998), hal. 6
76

sinergis.159 Selain itu, situasi sosial bisa diartikan sebagai lokasi atau
tempat yang ditetapkan oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Situasi
juga bermakna sebagai keadaan latar atau tempat yang akan menjadi
tempat pelelitian.
Situasi sosial dalam penelitian ini dilakukan pada tiga wilayah di
Provinsi Jambi yakni wilayah tengah, selatan dan barat dengan
memfokuskan pada tiga lokasi penelitian yaitu studi di MAN 1 Kota Jambi,
MAN 1Batanghari, dan MAN 1 Tebo yang mana pemilihan situasi sosial ini
atas pertimbangan a) rasional, praktis, dan ekonomis; b) telah
terlaksananya manajemen public relations dalam pengembangan perilaku
organisasi; c) status madrasah terakreditasi sama-sama (A); d) madrasah
adalah madrasah yang tertua dimasing-masing kota dan kabupatennya
akan tetapi disetiap tahun jumlah siswa terus meningkat e) secara
keseluruhan masalah yang diteliti belum diteliti orang lain; f) ketersediaan
akses data/informan bagi penulis.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah bagian dari informan sebagai sumber
utama dalam menggali data. Dalam penelitian ini, sebagai subjek untuk
memperoleh sumber data adalah sosok yang memiliki otoritas
pengetahuan secara langsung dalam melaksanakan manajemen public
relations dalam pengembangan perilaku organisasipada Madrasah Aliyah
Negeri di Provinsi Jambi.
Peranan informan dapat dikatakan sebagai sumber informasi yang
dapat memberikan informasi primer yang dibutuhkan peneliti. Oleh karena
itu penetapan informan mutlak dibutuhkan dan dalam konteks ini,
penentuan informan disesuaikan dengan berbagai informasi berdasarkan
permasalahan yang dikaji. Penetapan informan dalam penelitian ini
dilakukan dengan caraporpusive sampling yaitu suatu metode dalam
pemilihan informan berdasarkan karakteristik atau pertimbangan tertentu.

159
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitaf Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2013),
hal. 219
77

Menurut Sugionoporpusive sampling adalah suatu metode dalam


pemilihan informan berdasarkan karakteristik tertentu.160 Porpusive
sampling yaitu menentukan subjek atau objek sesuai dengan tujuan
menggunakan pertimbangan pribadi yang sesuai dengan topik
penelitian.161
Subjek penelitian atau key informant dalam penelitian ini pada
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi, Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari, dan Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo adalah terdiri dari lima
unsur yaitu Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, Kepala Tata
Usaha, Perwakilan Guru, dan Perwakilan Masyarakat (orang tua siswa)
yang dianggap layak untuk memberikan informasi mendalam terhadap
fokus penelitian yang diangkat.

C. Jenisdan Sumber Data


1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif,
dimana jenis data ini berupa non-numerik (bukan berupa angka) data
yang diperoleh melalui hasil wawancara, observasi, atau dokumentasi.
Dominasi jenis data kualitatif menggunakan kata-kata verbal dan
dokumentasi. Data yang akan dikumpulkan melalui penelitian ini adalah
data yang sesuai dengan fokus penelitian, yaitu terkait manajemen public
relations dalam pengembangan perilaku organisasi.
Jenis data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bentuk, yaitu data
primer (pokok) dan sekunder (pendukung). Data primer diperoleh dalam
bentuk kata-kata atau ucapan lisan (verbal) dan perilaku dari subjek
(informan) berkaitan dengan pelaksanaan manajemen public relations
dalam pengembangan perilaku organisasi. Sedangkan data sekunder dari
dokumen-dokumen, arsip, file soft copy, dan hard copy,foto-foto, dan
benda-benda yang dapat digunakan sebagai pelengkap data primer.

160
Sugiono, Op.Cit, 215
161
Djam’an Satori, Metodologi Peneltian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 47
78

Karakteristik data sekunder yaitu berupa tulisan-tulisan, rekaman-


rekaman, gambar atau foto. Lebih lanjut, peneliti jelaskan sebagai berikut:
a. Data primer
Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
dari sumber pertamanya.162 Atau data primer adalah data yang didapat
dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara, atau hasil
pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.163 Data primer
dalam penelitian ini adalah informasi tentang manajemen public relations
dalam pengembangan perilaku organisasi yaitu bersumber dari Kepala
Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, Kepala Tata Usaha, Perwakilan Guru,
dan Perwakilan Masyarakat (orang tua siswa).
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau
diagram-diagram. Data dikumpulkan dengan cara membaca hasil
penelitian atau karya orang lain atau dokumentasi mengenai sejarah dari
tempat penelitian. Data sekunder dari hasil dokumentasi mengenai situasi
dan subjek penelitian yang diteliti oleh peneliti berbentuk dokumen dan e-
dokumen pada Madrasah Aliyah Negeri di Provinsi Jambi.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
manusia (human) dan bukan manusia. Sumber data manusia berfungsi
sebagai subjek atau infoman kunci (key informants) dan data yang
diperoleh melalui informan bersifat soft data (data lunak). Sedangkan
sumber data bukan manusia berupa dokumen yang relevan dengan fokus
penelitian, seperti gambar, foto, catatan atau tulisan yang ada kaitannya

162
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011),
hal. 39
163
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi, Tesis Bisnis, (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2008), hal. 42
79

denga fokus penelitian, data yang diperoleh malalui dokumen bersifat hard
data (data keras).164
Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh.165 Adapun
yang menjadi sumber data dalam penelitian ini meliputi: Sumber data
berupa manusia, yaitu Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, Kepala
Tata Usaha, Perwakilan Guru, dan Perwakilan Masyarakat (orang tua
siswa). Dan sumber data berupa dokumen, yaitu semua dokumen terkait
dengan penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data secara holistik dan integratif, serta
memperhatikan relevansi data dengan fokus dan tujuan, maka dalam
pengumpulan data penelitian ini peneliti memakai tiga teknik.Karena
penelitian ini berbentuk kualitatif, maka data-data yang dibutuhkan harus
berupa perkataan, catatan/tulisan, rekaman, gambar, dan lainnya. Selain
daripada itu, dalam penelitian ini juga terjadi proses pengamatan dan
pemaknaan terhadap kasus atau permasalahan yang terjadi. Oleh sebab
itu, data yang dikumpulkan berupa wawancara mendalam (depth
interview) untuk mengumpulkan informasi berupa perkataan lisan (verbal),
pengamatan (observation) untuk memahami sikap/tindakan yang terjadi,
dan dokumentasi yang berupa tulisan, gambar, rekaman, atau foto.
Berikut ini akan dibahas secara rinci dari masing-masing tiga teknik
tersebut yaitu:
a. Wawancara
Dalam penelitian kualitatif, wawancara atau interview berupaya untuk
mendapatkan informasi dengan bertanya langsung kepada responden. 166
Basrowi dan Suwandi menambahkan bahwa wawancara adalah semacam

164
S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 2003), hal. 55
165
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hal. 107
166
Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi (ed), Metode Penelitian Survey. (Jakarta:
LP3ES, 1994), hal. 192
80

dialog atau tanya jawab antara pewawancara dengan responden dengan


tujuan memperoleh jawaban-jawaban yang dikehendaki.167 Metode ini
sangat dipengaruhi oleh karakteristik personal seorang peneliti, termasuk
ras, kelas sosial, kesukuan, dan gender.168 Seorang peneliti harus pandai
dan dinamis dalam menggali informasi melalui tehnik wawancara ini.
Dalam penelitian ini, proses wawancara dilakukan secara terstruktur,
yaitu wawancara yang dilakukan berdasarkan item-item pertanyaan yang
telah tersusun dan terencana. Di samping itu juga, adakalanya peneliti
melakukan wawancara non-struktur, yang mana wawancara dilakukan
guna mempertajam jawaban dan informasi yang diterima dan itu tidak
dicantumkan dalam pedoman wawancara sebagaimana wawancara
tersrtuktur tadi.
Peneliti menggunakan pertanyaan dalam mewawancarai untuk
hampir semua indikator dari teori yang dirumuskan ke dalam rumusan
masalahnya. Untuk mengungkap secara mendalam akan hal tersebut,
peneliti menggunakan teknik wawancara kepada orang-orang yang
dianggap paling mengetahui atau bahkan “pelaksana” dalam melakukan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada konteks kegiatan
manajemen public relations dalam pengembangan perilaku organisasi
pada Madrasah Aliyah Negeri di Provinsi Jambi. Dalam penelitian ini,
proses wawancara dilakukan kepada Kepala Madrasah, Wakil Kepala
Madrasah, Kepala Tata Usaha, Perwakilan Guru, dan Perwakilan
Masyarakat (orang tua siswa).
b. Observasi
Observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka
memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena (perilaku,
kejadian-kejadian, keadaan, benda, dan simbol-simbol tertentu) selama

167
Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),
hal. 141
168
Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln, Handbook of Qualitative Research.[USA:
Sage Publication, Inc, 2000]. Terjemahan Indonesia oleh Dariyatno, dkk. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), hal. 495
81

beberapa waktu tanpa memengaruhi fenomena yang diobservasi, dengan


mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data
analisis.169
Sebagai metode pengumpulan data, observasi bisa diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang
nampak dalam suatu gejala pada suatu objek penelitian. Unsur-unsur
yang nampak itu disebut dengan data atau informasi yang harus
diamatidan dicatan secara benar dan lengkap.170 Metode ini digunakan
guna mengamati atau melihat gejala dilapangan agar peneliti memperoleh
gambaran secara nyata tentang permasalahan yang diteliti.
Hal-hal yang diamati dalam penelitian ini dapat disajikan
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.1: Setting Peristiwa yang Diamati
No Situasi yang Diamati Keterangan
Keadaan Fisik: Setting yang dianggap
a. Suasana lingkungan Madrasah perlu akan diambil
1 Aliyah Negeri di Prov. Jambi gambar/ dokumentasinya
b. Kantor-kantor, penataan dan ruang
kelas
Agnda-agenda dan rapat-rapat: Jika sudah terlewat maka
a. Penerimaan siswa baru diganti dengan
b. Upacara hari-hari besar nasional/ wawancara
keagamaan
2 c. Rapat internal madrasah, karyawan
dan guru
d. Rapat internal para pimpinan
e. Kegiatan seremonial dan rapat
lainnya
Suasana proses belajar mengajar: Setting yang dianggap
a. PBM di Madrasah perlu akan diambil
3
b. Kegiatan praktikum gambar/ dokumentasinya
c. Kegiatan kurikuler dan

169
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penalitian Sosial-Agama. (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 167
170
Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2016), hal. 46
82

ekstrakurikuler
Kegiatan lainnya: Setting yang dianggap
a. Kegiatan program public relations, perlu akan diambil
masyarakat (orang tua siswa) gambar/ dokumentasinya
4 dalam pertemuan, pembinaan-
pembinaan lainnya
b. Dan hal-hal lain yang ada kaitannya
dengan fokus penelitian.

c. Dokumentasi
Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang
menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti, sehingga akan memperoleh data yang lengkap, sah
dan bukan berdasarkan perkiraan.171 Hasil penelitian juga akan semakin
kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan
seni yang telah ada.172
Hasil observasi atau wawancara akan lebih kredibel/ dapat dipercaya
kalau didukung oleh dokumen yang terkait dengan fokus penelitian. Dalam
penelitian tentangmanajemen public relationsdalam pengembangan
perilaku organisasi ini, peneliti akan menghimpun dokumen-dokumen
mengenai berbagai kegiatan dan momentum atau programmadrasah yang
berkaitan dengan fokus penelitian. Adapun dalam penelitian ini metode
dokumenter digunakan untuk mencari data tentang profil madrasah, visi
misi, program kegiatan madrasah, agenda-agenda dan photo kegiatan
madrasah, letak geografis, struktur organisasi madrasah, struktur
ketatausahaan, sarana dan prasarana pendukung pekerjaan staf dan
dokumen lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

171
Basrowi & Suwandi, Memahami, hal. 158
172
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 83
83

E. Teknik Analisa Data


Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan,
pengelompokkan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar
sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis, dan ilmiah. 173Analisis
data untuk penelitian kualitatif dimulai sudah sejak di lapangan.174
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu model Miles
dan Huberman. Data-data yang dianalisis melalui beberapa tahapan-
tahapan, sebagaimana yang dikemukakan Miles & Huberman (1984)
bahwa aktivitas dalam analisa data, yaitu data reduction, data display, dan
conclusion drawing/ verification.175 Adapun analisis yang dilakukan
adalah:
a. Reduksi data (data reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan.176 Dalam proses reduksi
data pada penelitian ini adalah memilih dan memilah data-data yang
dianggap pokok, penunjang, dan tidak penting. Untuk data-data yang tidak
penting maka harus dibuang dan disisihkan dari data yang dianggap
bermutu.
Menurut Matthew B. Miles dan Michael Huberman, reduksi data
diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data ‘kasar’ yang
muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Sebagaimana kita

173
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penalitian Sosial-Agama. (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 191
174
M. Djunaidi Ghony dan Almanshur, Metodologi... Op Cit., hal. 274
175
Sugiono, Memahami... Op Cit.,hal. 91
176
Ibid., hal. 92
84

ketahui reduksi data berlangsung terus-menerus selama proyek yang


berorientasi kualitatif berlangsung.177
Data wawancara yang menyangkut strategi langkah pengembangan
madrasah dikaitkan dengan data observasi dan dokumentasi yang
semakna. Relevansi data terhadap fokus tersebut, disederhanakan
sebaik-baik mungkin, begitu juga untuk data-data yang lainnya. Data
tersebut dikelompokkan dan disususn secara sistematis menyangkut
dimensi permasalahan yang akan dicari jawabannya.
b. Penyajian data (data display)
Setelah melakukan reduksi data, tahap berikutnya adalah tahap
penyajian data. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa yang
dimaksud penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi yang
tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan.178 Yang paling penting dalam langkah penyajian
data ini adalah dengan teks naratif, yaitu teks yang ditulis singkat, padat,
dan jelas tidak bertele-tele.
Penyajian data berupaya untuk menampilkan atau menceritakan
data secara transparan. Teknik penyajian data yang runtun dan sistematis
sangat membantu peneliti dalam menarik kesimpulan dan verifikasi yang
memadai berupa pola hubungan yang permanen antara kepala madrasah,
waka, dan guru.
c. Kesimpulan/Verifikasi data (conclusion/verification)
Langkah berikutnya adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi
data, tentu data yang diharapkan adalah data yang valid dan berkualitas,
sehingga hasil penelitian yang dilakukan itu berkualitas tinggi dan baik.
Menurut Miles dan Huberman kegiatan analisis yang ke tiga adalah
menarik kesimpulan dan verifikasi (pemeriksaan tentang benar tidaknya
data yang didapat). Penarikan kesimpulan dalam pandangan ini, hanyalah
sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi/ bentuk yang utuh.

177
Matthew B. Miles dan Machael Huberman, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep
Rohendi Rohedi,(Jakarta: UI Press, 2009), hal. 16
178
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi... Op Cit., hal. 194
85

Kesimpulan-kesimpulan juga di verifikasi selama penelitian berlangsung.


Singkatnya makna-makna yang muncul dari data harus diuji
kebenarannya, kekokohanya, kecocokannya yakni yang merupakan
validitasnya. Jika tidak demikian, maka data yang dimiliki adalah
mengenai suatu yang terjadi dan tidak jelas kebenarannya dan
kegunaannya.179
Analisis yang ketiga ini yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi bila kesimpulan yang dikemukakan
pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (perihal dapat
dipercaya). Dengan demikian, kesimpulan dari verifikasi data yang ada
akan menjawab rumusan masalah yang telah disusun sebelumnya, atau
mungkin juga tidak. Berikut gambar ketiga langkah analisis data menurut
Miles dan Huberman yang menunjukkan bahwa analisis data kualitatif
bersifat interaktif dimana antara satu tahapan dengan tahapan yang lain
saling terikat (berinteraksi):

Pengumpulan
data Penyajian data

Reduksi
data
Kesimpulan:
penarikan/
verifikasi

Gambar 3.1: Proses Analisis Data Model Miles dan Huberman

179
Matthew B. Miles dan Machael Huberman, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep
Rohendi Rohedi,(Jakarta: UI Press, 2009), hal. 18
86

Analisis data telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan


masalah, sebelum terjun kelapangan data terus berlangsung terus sampai
penulisan hasil penelitian.180 Analisis data yang dilakukan dalam penelitian
ini juga mengikuti langkah-langkah Jhon W. Creswell dalam artian analisis
data penelitian ini menggunakan analisis data yang dikombinasikan antara
Matthew B. Miles dan Machael Huberman dengan Jhon W. Creswell.
Adapun langkah-langkah analisis data Jhon W. Creswell181 sebagai
berikut:
1. Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis, langkah ini
melibatkan transkrip wawancara, mengetik data lapangan atau
memilah-milah dan menyusun data tersebut ke dalam jenis-jenis yang
berbeda tergantung dengan sumber informasi.
2. Membaca keseluruhan data. Langkah pertama adalah informasi yang
diperoleh direfleksikan maknanya secara keseluruhan.
3. Menganalisis lebih detail dengan mengcoding data. Coding merupakan
proses mengolah materi/informasi menjadi segmen tulisan sebelum
memaknai. Tahap ini melibatkan beberapa proses yaitu mengambil
data tulisan atau gambar yang telah dikumpulkan selama proses
pengumpulan, mengsegmentasi kalimat atau gambar tersebut kedalam
kategori-kategori.
4. Terapkan proses coding untuk mendiskripsikan setting, orang-orang,
kategori-kategori dan tema-tema yang akan dianalisis.
5. Deskripsikan tema-tema ini untuk penyajian kembali dalam bentuk
narasi/laporan kualitatif. Pendekatan yang paling populer adalah
dengan menerapkan pendekatan naratif dalam menyampaikan hasil
analisis.
6. Interpretasi data yaitu memaknai data yang sudah dikumpulkan dilokasi
penelitian.

180
Sugiono, Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), hal. 245
181
Jhon W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitaf dan Mixed,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), hal. 275-284
87

F. Uji Keterpercayaan Data (trushworthines)


Dalam peneitian kualitatif pengecekan keabsahan data
(trushworthines) adalah bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan
dari penelitian ini. Menurut moleong pengecekan keabsahan data
didasarkan pada empat kriteria yaituderajat kepercayaan/ validitas internal
(credibility), keteralihan/ validitas eksternal (transferability),
kebergantungan (dependability) dan kepastian.182
1. Derajat Kepercayaan (credibility) yaitu ukuran kebenaran data yang
dikumpulkan yang menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan
hasil penelitian yang diperiksa dengan kelengkapan data dari berbagai
sumber.
2. Keteralihan (tranferability) yaitu validitas eksternal, suatu penelitian
yang nilai transferabilitynya tinggi senantiasa dicari orang untuk
dijadikan rujukan laporan yang lengkap, baik terbaca, sistematis dan
dipercaya. Uraian laporan diusahakan dapat mengungkap secara
khusus segalasesuatu yang diperlukan oleh pembaca agar para
pembaca dapat memahami temuan-temuan yang diperoleh. Penemuan
itu sendiri bukan bagian dari uraian rinci melainkan penafsirannya yang
diuraikan secara rinci dengan penuh tanggung jawab berdasarkan
kejadian-kejadian nyata.
3. Kebergantungan (dependability) yaitu penelitian yang memilki sifat
ketaatan dan konsisten serta stabilitas/keseimbangan hasil temuan.
4. Kepastian (confirmaability/objektivitas) yaitu data yang dapat dilacak
kebenarannya dan sumber informasinya.
Cara memperoleh keempat keabsahan data tersebut yaitu:
a. Meningkatkan kredibilitas
b. Perpanjangan pengamatan

182
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2016), hal. 327
88

c. Meningkatkan ketekunan/kegigihan dan triangulasi.183


Proses pengecekan keabsahan data ini sangat diperlukan karena
mengingat adanya unsur kurang teliti dan cermat dalam pengumpulan
data yang dilakukan, sehingga menjadikan perasaan was-was atau
keragu-raguan akan hasil yang telah diperoleh. Data dalam penelitian
ilmiah harus dapat dipercaya dan dipertanggung-jawabkan. Untuk
menjawab hal tersebut, maka diperlukan tahapan pengecekan keabsahan
data.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan beberapa kriteria yang
digunakan dalam mengecek keabsahan data penelitian, yaitu;
a. Perpanjangan keikutsertaan
Perpanjangan penelitian menuntut peneliti agar terjun ke lokasi
penelitian dalam waktu yang cukup panjang dan lama guna mendeteksi
dan memperhitungkan distorsi (penyimpangan) yang mungkin mengotori
data.184 Terdapat banyak manfaat dari proses ini, seperti menguji kembali
ketidakbenaran informasi yang didapatkan, menghilangkan keragu-raguan
peneliti, lebih banyak memahami kebudayaan dan kebiasaan dari obyek
penelitian, dan seterusnya. Sehingga, dalam tahapan ini, peneliti akan
mengikutsertakan diri dalam kegiatan yang ada pada Madrasah Aliyah
Negeri di Provinsi Jambi.
b. Triangulasi
Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.185 Tujuannya
adalah untuk mengetahui sejauh mana kebenaran data yang diperoleh
sebagai pedoman dalam analisis data yang telah dilakukan.
Adapun untuk penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik
triangulasi sebagai berikut;

183
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Alfabeta, 2013), hal. 165-171
184
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur, Metodologi...Op Cit.,hal. 320
185
Lexy J. Moleong, Metodologi...Op Cit.,hal. 330
89

1) Triangulasi sumber data


Triangulasi sumber data yaitu peneliti akan melakukan pengecekan
data dari seorang sumber dengan sumber lainnya yang berbeda.
Misalnya, data tentang kegiatan kepala madrasah yang telah dilakukan
melalui wakil kepala madrasah atau kepengurusan lainnya. Kemudian
peneliti tanya kembali dengan pihak lainnya, seperti para guru/staf,
karyawan secara langsung untuk mengetahui apakah ada kecocokan
informasi atau tidak.
Mencari data dari sumber yang beragam yang masih terkait satu
sama lain. Misalnya juga peneliti akan mencari proses pelaksanaan
program kegiatan manajemen public relations maka peneliti akan
mengumpulkan data dari kepala sekolah, waka. bidang humas, orang tua
siswa, dan guru-guru. Data dari keempat sumber tersebut dideskripsikan,
dikelompokkan, mana pendapat yang sama, dan mana yang berbeda
kemudian dianalisis untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Contoh alur
triangulasi sumber :

Waka
Humas

Kepala Masyarakat
Informan
pertama Sekolah
OrgOrang
Tua Tua
Siawa
Guru-
Guru

Gambar 3.2: Triangulasi Sumber


Sumber data: Djam’an Satori dan Aan Komariah (2013:170)
2) Triangulasi Teknik
Yaitu pengecekan keabsahan dari data yang diperoleh melalui
metode pengambilan data yang berbeda untuk mengkaji ulang antar
metode yang ada. Misalnya, data tentang persentase jumlah santri baru
dari tiap tahunnya yang berupa dokumen/arsip, kemudian peneliti lakukan
90

kajian ulang dengan metode wawancara dengan menanyakannya kembali


kepada kepala sekolah/wakil atau pengurus yang ada di obyek penelitian
serta dikuatkan pula dengan hasil observasi peneliti.Seperti dalam skema
berikut:

Dokumen

Informan Teknik
Wawancara Observasi

Gambar 3.3: Triangulasi Teknik


Sumber data: Djam’an Satori dan Aan Komariah (2013:171)
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI, TEMUAN PENELITIAN, DAN ANALISIS
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian (Situasi Sosial)


1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Olak Kemang Kota Jambi didirikan
pertama kali pada tahun 1968 pada masa kepemimpinan KH. Qodir
Ibrahim (1968-1971). Pada masa kepemimpinan KH. Qodir Ibrahim
tersebut Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Olak Kemang memisahkan diri
dengan Pondok Pesantren As’ad (PONPES AS’AD) yang pada waktu itu
bernama Pendidikan Guru Agama (PGA). Sampai digantikannya
kepemimpinan KH. Qodir Ibrahim oleh KH. Nurdin Roni (1971-1976)
madrasah ini masih bernama PGA. Setelah satu tahun kemudian tepatnya
pada tahun 1977 M diganti dari PGA (Pendidikan Guru Agama) menjadi
MAAIN (Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri) pada tahun (1977 M –
1980 M) pada waktu itu dibawah pimpinan A. Latif (1976 M – 1984
M).186Pada kepemimpinan beliau MAAIN mulai Berjaya, hal ini ditandai
dengan banyaknya siswa-siswi MAAIN yang meraih prestasi-prestasi
gemilang baik dibidang ilmu agama, umum, hingga olahraga. Pada masa
itu, MAAIN ini sempat dijuluki “King Of Volley” , karena siswa MAAIN
banyak meraih piala penghargaan dibidang Volley Ball baik dari tingkat
Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai tingkat mahasiswa yang diadakan
di Universitas Jambi (UNJA).187
Setelah itu MAAIN diganti lagi menjadi MAN 40 (Madrasah Aliyah
Negeri 40) karena jika dilihat dari sejarah MAN ini adalah MAN ke 40 se-
Indonesia.188 Pada waktu itu dibawah pimpinan Tabroni Khasim, BA (1980
M – 1988 M) pada waktu itu MAN 40 diresmikan secara langsung oleh
Gubernur Jambi H. Jamaludin Tambunan SH (1980 M).Hingga kemudian

186
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 dan Ww.1.1/WB.Hum.KJ/08.05.18
187
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
188
Ww.1.1/GBA.KJ/26.01.19

91
92

nama MAN 40 diganti kembali menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN)


Olak Kemang Kota Jambi 1980 karena MAN ini terletak dikelurahan Olak
Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi.189 Dan pada tahun 2017
MAN Olak Kemang diganti menjadi MAN 1 Kota Jambi. 190

Gambar 4.1: Gedung Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi191


Adapun nama-nama pendiri dan pimpinan Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) 1 Kota Jambi adalah sebagai berikut :
1. KH. A. Qodir Ibrahim (1968 M – 1971 M) PGA
2. KH. Nurdin roni (1971 M – 1976 M) PGA
3. A. Latif (1976 M – 1984 M) MAAIN
4. Tabroni Khasim (1984 M – 1988 M) MAN 40
5. Drs. Rahmat Nasution (1988 M – 1992 M) MAN. OK
6. Drs. Lukman Hakim (1992 M – 2000 M) MAN. OK
7. A. Manan Samid. BA (2000 M – 2004 M) MAN. OK
8. Drs. Syaifuddin (2004 M – 2009 M) MAN. OK
9. Dra. Husniyati S.Pd (2009 M – 2015M) MAN. OK
10. H. Muhammad Aman, M.Pd.I (2015 M – sampai sekarang) MAN 1
Kota Jambi.192

189
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 dan Ww.1.1/WB.Hum.KJ/08.05.18
190
Obs. 1.3/PNM.KJ/11.05.18 dan Ww.1.1/KMKJ/11.05.18
191
Dok.1.2/PMW.KJ/08.05.18
192
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
93

Madrasah Aliya Negeri (MAN) 1Kota Jambi beralamat di jl. KH.


Hasan Anang Kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota
Jambi. Adapun batas-batas tanah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota
Jambi adalah:
a. Sebelah barat berbatasan dengan Jl. KH. Hasan Anang dan
berhadapan dengan Pondok Pesantren AS’AD gedung baru.
b. Sebelah timur berbatasan dengan area persawahan.
c. Sebelah utara berbatasan dengan tanah pekarangan.
d. Sebelah selatan berbatasan dengan tanah pekarangan.193
Berdasarkan pengamatan peneliti madrasah ini sangat berkembang
pesat terutama dari gedung yang bagus, tertata dan memakai pintu
gerbang yang besar.194 Kemudian madrasah ini juga nyaman ditambah
lagi dengan warga madrasah yang ramah antar sesama dan memiliki
semangat dalam mengajar. 195

a. Visi Dan Misi Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi yaitu:


Visi
“Terwujudnya Lulusan Man Olak Kemang Ber-Imtaq Serta
Menguasai Iptek”
Misi
1) Membimbing siswa agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa
serta berkarakter.
2) Membekali siswa agar memiliki tekad yang kuat untuk menguasai ilmu
dan keterampilan bidang agama maupun pengetahuan umum.
3) Menanamkan rasa memliki pada siswa agar mencintai lingkungan dan
pelestarian budaya.
4) Menciptakan proses pendidikan yang “PAIKEM” (Pendidikan Aktif,
Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan).

193
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 dan Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
194
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
195
Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
94

5) Menyiapkan siswa agar dapat siap terjun ke masyarakat. 196

b. Tujuan Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi


1) Membekali siswa dengan keterampilan kecakapan hidup.
2) Mengembangkan Potensi Akademik dan Kreatifitas siswa melalui
Program di Bidang Keagamaan dan Umum.
3) Memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan
kemampuan Profesionalismenya.
4) Melakukan pembinaan dan peningkatan fasilitas penunjang
pendidikan.197

c. Strategi Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi


1) Peningkatan jumlah Anggaran Belanja Madrasah.
2) Memperbanyak jumlah Guru dan tenaga kependidikana untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan.
3) Peningkatan Mutu Hasil Belajar melalui pembentukan kelas unggul
4) Meningkatkan kegiatan keagamaan dengan menyiapkan jam belajar
khusus.
5) Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler di luar jam belajar. 198

d. Identitas dan Lokasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi


1) Identitas Madrasah
Nama Madrasah : MAN 1 Kota Jambi
Tahun Pendirian Madrasah: 1968
Nomor Statistik : 311157106001
NPWP : 004274411331000
Status Madrasah : Negeri
Status Akreditasi : Terakreditasi Peringkat A

Tahun Akreditasi : 2016

196
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
197
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
198
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
95

No. SK Lembaga : 268/BAP-SM/IX/Jbi/2016

Tgl SK Lembaga : 06 September 2016


Waktu Belajar : Pagi
Status Dalam KKM : Induk
Jumlah Anggota KKM : 002
Alamat : Jl. KH. Hasan Anang
Kelurahan : Olak Kemang

Kecamatan : Danau Teluk


Kabupaten : Kota Jambi
No. Telp. Kantor Madrasah: -
Fax atau E-mail : man.ok.jambi@gmail.com
Kode Pos : 36262
2) Lokasi Madrasah
Geografis : Dataran Rendah
Potensi Wilayah : Pertanian
Wilayah : Kota
Jarak Ke Pusat Provinsi : 1-10 km
Jarak Ke Pusat Kota : 11-20

Jarak Ke Pusat Kecamatan : 1-10 km


Jarak Ke Kanwil Kemenag Prov:1-10 km
Jarak Ke Kantor Kemenag Kota: 1-10 km
Jarak Ke MA Terdekat : 1 km
Jarak Ke SMA Terdekat : 1 km199

199
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
96

e. Keadaan Guru Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi


Guru yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Kota Jambi berjumlah 39 orang, termasuk di dalamnya
kepala madrasah yang mengasuh dibidang studi tertentu, karena jabatan
kepala madrasah merupakan tugas tambahan yang diberikan instansi
terkait dalam hal ini dinas pendidikan Kota Jambi. 200
Guru-guru yang dimiliki Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi rata-
rata sudah memenuhi kualifikasi pendidikan starata satu (S1), bahkan
beberapa orang yang tamatan S2 termasuk kepala madrasahnya, namun
sekitar 54% berstatus PNS yaitu sebanyak 21 orang dan 18 orang guru
Non PNS dan ada 22 orang sudah Sertifikasi, 1 orang PNS Non
Sertifikasi. Guru Non PNS adalah guru yang diperbantukan oleh kepala
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi untuk melengkapi dan membantu
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di Madrasah Aliyah Negeri 1
Kota Jambi.201
f. Keadaan Pegawai Tata Usaha Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
Jambi
Untuk membantu urusan proses belajar mengajar, urusan
kesiswaan, perpustakaan dan hubungan masyarakat kepala madrasah
menempatkan beberapa karyawan atau pegawai tata usaha. Operasional
kegaitan administrasi di madrasah tidak lepas dari usaha optimal
yangdilakukanoleh tenaga kependidikan. Demikian halnya di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Kota Jambi, peran aktif mereka dalam administrasi
madrasah mengantarkan madrasah tetap berjalan sampai saat ini.
Tugas karyawan (Tata Usaha) diantaranya adalah menyusun
program kerja tata usaha madrasah, pengelolaan administrasi
perlengkapan madrasah, penyusunan dan penyajian data/ statistik
sekolah. Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi jumlah karyawan (TU)

200
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 dan Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
201
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
97

berjumlah 11 orang yang membantu dalam pelaksanaan belajar


mengajar.202
Kemudian tenaga kependidikan yang dimiliki Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Jambi ada 11 orang, 6 orang memiliki kualifikasi pendidikan
S1 dan 5 orang lainnya masih pendidikan menengah atas, jika dilihat dari
kualifikasi pendidikannya, tenaga kependidikan yang dimiliki oleh
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi sudah memenuhi standar kualifikasi
pendidikan sebagai tenaga kependidikan.203
g. Keadaan Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Keberadaan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi juga
merupakan unsur utama dalam penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di madrasah. Tanpa siswa maka penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran tidak akan terlaksana. Siswa adalah objek
tujuan pendidikan. Dengan demikian keberadaan siswa tentunya sangat
penting bagi tercapainya sasaran pendidikan yang telah ditentukan.
Keadaan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi pada
tahun ajaran 2018-2019 ini yakni sebanyak 485 orang siswa.Hal ini terdiri
dari kelas X (sepuluh) sebanyak 168 orang siswa, kelas XI (sebelas)
sebanyak 155 orang siswa, dan kelas XII (dua belas) sebanyak 162 orang
siswa. Dari hasil pengamatan peneliti madrasah ini dari tahun ke tahun
peminatnya cukup banyak, ini terbukti dari jumlah siswanya selalu
bertambah karena MAN 1 Kota Jambi ini merupakan madrasah pertama
dan tertua di Kota Jambi ini, sehingga siswa berlomba-lomba untuk
melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi.204
h. Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
Jambi
Sarana dan prasarana merupakan faktor yang secara langsung
maupun tidak langsung ikut menunjang dan menentukan kelancaran
kegiatan pendidikan dan pengajaran. Fungsinya untuk mempermudah

202
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 dan Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
203
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
204
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 dan Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
98

tercapainya tujuan pendidikan. Oleh karena itu, sarana dan prasarana


sangatlah penting baik di lembaga formal maupun pendidikan non formal.
Tanpa adanya sarana dan prasarana, pendidkan dan pengajaran tidak
tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Berdasarkan dari hasil observasi dan dokumentasi tentang
keadaan sarana dan prasarana Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
sebagaimana tabel berikut ini:205

Tabel 4.1: Keadaan Luas Tanah Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi

NO DATA TANAH LUAS (M2) KET


1 Luas Tanah Seluruhnya 15,408
2 Luas Bangunan 2,061
3 Luas Pekarangan -
4 Luas Lapangan Upacara 100
5 Luas Lapangan Olah Raga -
6 Luas Tanah Kosong / Kebun 200

Tabel 4.2: Keadaan Bangunan/ Ruangan Madrasah Aliyah Negeri 1


Kota Jambi
Keadaan
No Bangunan / Ruangan Luas (M2) Jumlah
Baik Rusak
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik -
2 Ruang Wakasek - - -
3 Ruang Majelis Guru 1 Baik -
4 Ruang Tata Usaha 1 Baik -
5 Ruang BK/BP - - -
6 Ruang UKS - - -
7 Ruang PMR - - -
8 Ruang Osis - - -
Ruang Kelas Belajar
9 (RKB) 15 Baik -
10 Laboratorium IPA - - -
Laboratorium Kimia 1 Baik -
Laboratorium Fisika 1 Baik -
Laboratorium Biologi 1 Baik -

205
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 dan Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
99

Laboratorium Bahasa 1 Baik -


Laboratorium
Multimedia - - -
Laboratorium Komputer 1 Baik -
11 Ruang Perpustakaan 1 Baik -
12 Ruang Keterampilan - - -
13 Ruang Serba Guna - - -
14 WC Kepala Sekolah 1 Baik -
15 WC Guru Laki-Laki 1 Baik -
16 WC Guru Perempuan 1 Baik -
17 WC Siswa Laki-Laki 4 Baik -
18 WC Siswa Perempuan - - -
Rumah Penjaga
19 Sekolah - - -
20 Perumahan Guru - - -
21 Musholla 1 Baik -
22 Lapangan Olah Raga 1 Baik -
23 Asrama Siswa - - -

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Aliyah Negeri 1


Kota Jambi sudah cukup memadai. Dengan kondisi ini diharapkan guru
bisa mengajar dengan maksimal di sekolah dan siswa bisa belajar dengan
optimal di kelas. Sarana dan prasarana yang dimaksud di sini adalah alat-
alat yang dipergunakan atau diperlukan dalam memperlancar jalannya
proses pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi, baik itu
berupa gedung ataupun alat-alat lainnya yang menunjang tercapainya
tujuan pendidikan.206

2. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari


Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Muara Bulian pada awalnya adalah
Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Muara Bulian yang terletak di Komplek Air
Panas Kelurahan Rengas Condong. Madrasah Aliyah Swasta (MAS)
Muara Bulian berdiri pada tahun 1984, Pendirian MAS Muara Bulian
diprakarsai oleh Bapak Ibrahim HAR, BA. dan Bapak Drs. Abdul Kadir
Husein, M.Pd.I (sekarang Kepala Kementerian Agama Provinsi Jambi).

206
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
100

Adapun jumlah siswa pertama saat pendirian MAS Muara Bulian yaitu 12
orang terdiri dari laki-laki 1 orang dan perempuan 11 orang, aktifitas
proses belajar mengajar dilaksanakan pada pagi hari dari jam 07.15 s.d.
13.30. sedangkan angkatan pertama lulusan MAS Muara Bulian yang
sampai selesai/tamat berjumlah 9 orang. Adapun jurusan pertama yang
dibuka yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan jumlah guru sebanyak
sekitar 19 orang lebih. MAS Muara Bulian pertama berdiri menumpang di
SD Komplek Air Panas kemudian pindah kegedung MIS Almuhajirin
komplek Air Panas.207 Saat pertama berdiri MAS Muara Bulian Menginduk
ke MAN Olak Kemang Kota Madya Jambi.208
Selama proses pendirian dari MAS (swasta) Muara Bulian sampai
sekarang menjadi MAN Muara Bulian (negeri) telah dipimpin oleh
beberapa orang kepala. Adapun nama-nama yang pernah menjabat
sebagai Kepala Madrasah Aliyah Negeri Muara Bulian semenjak Swasta
(MAS) hingga sekarang yaitu :
1. Tahun 1984-1985 oleh Ibrahim HAR, BA
2. Tahun 1985-1993 oleh Dra. Fahrina Elvizar
3. Tahun 1993-2000 oleh Drs. Ibrahim Z
4. Tahun 2000-2003 oleh Drs. H. Muslim MPd
5. Tahun 2003-2006 oleh Drs. Al-Jufri, M.Pd.I
6. Tahun 2006-2009 oleh Drs. A. Kadir, MPd
7. Tahun 2010- sampai sekarang Drs. Raden Akhmad.209
Madrasah Aliyah Muara Bulian resmi dinegerikan berdasarkan
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 244 tahun 1993
tanggal 25 Oktober 1993 dengan Nomor Statistik 312150403030.
Berdasarkan data administrasi MAN Muara Bulian tertulis bahwa
dahulu sebelum pemekaran kabupaten Batanghari MAN Muara Bulian
merupakan salah satu Madrasah Aliyah Negeri yang ada di Kabupaten
Batanghari. Semenjak dinegerikannya maka MAN Muara Bulian

207
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
208
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18 dan Ww.2.2/KMB/19.05.18
209
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
101

merupakan induk Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKMA) yang meliputi


Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muara Jambi (sebelum
dimekarkan) yang pada mulanya Kelompok Kerja Madrasah Aliyah
(KKMA) MAN Muara Bulian beranggotakan 16 Madrasah Aliyah Swasta
(MAS). Perkembangan selanjutnya pada tahun 1996, Madrasah Aliyah
Negeri Muara Bulian bisa menempati gedung/ bangunan sendiri milik
Departemen Agama Republik Indonesia dengan luas 1992,25 m2, dan
lebar 100 m. Tanah berasal dari wakaf Bapak H.M. Saman Khatib SH
(Mantan Bupati Batang Hari periode 1996-2001).210Dan pada tahun 2017
MAN Muara Bulian diganti menjadi MAN 1 Batanghari.211
MAN 1 Batanghari terletak dilokasi yang strategis yakni pintu
masuk kota Muara Bulian persisnya di jalan poros Jambi - Muara Bulian,
ini lah yang membuat Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari semakin
mudah dikenali oleh setiap orang yang mengunjungi kota Muara Bulian.
MAN 1 Batanghari Beralamat di Jalan Gajah Mada RT 09 Kampung
Tengah Kelurahan Teratai Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang
Hari. Letak geografis Madrasah Aliyah Negeri Muara Bulian yakni
berbatasan dengan berikut :
1. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Raya dan pemakaman
(TPU)
2. Sebelah barat berbatasan dengan A. Bakar
3. Sebelah utara berbatasan dengan Priyono
4. Sebelah timur berbatasan dengan Tempat Pemakaman Umum
(TPU).212

a. Visi Dan Misi Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari yaitu:


Visi
“Teladan dalam Perilaku, Unggul dalam Prestasi”
Misi

210
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
211
Obs.2.3/PNM.B/19.05.18 dan Ww.2.2/KMB/19.05.18
212
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18 dan Obs.2.1/LKMB/14.05.18
102

1) Meningkatkan kualitas kepribadian..


2) Meningkatkan Profesional kerja kependidikan.
3) Meningkatkan sarana dan prasarana madrasah.
4) Mewujudkan kerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait.
5) Meningkatkan prestasi dan mutu lulusan.213

b. Tujuan Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari


1) Menyiapkan siswa yang memiliki kompetensi dasar keislaman sesuai
dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teklologi
dengan berciri khas agama Islam.
2) Menyiapkan siswa berprestasi dibidang akademik dan non akademik.
3) Menyiapkan siswa yang memiliki siswa terpuji dan berkepribadian
muslim dan muslimah agar dapat beradaptasi di tengah-tengah
masyarakat.214

c. Identitas dan Lokasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari

Nama Madrasah : MAN 1 Batanghari


Nomor Satker : 554528
Nama Kepala : Drs. Raden Akhmad
Status : Negeri
NIP : 196412311994011009
Nama Bendahara : Azizawati,S.E
NIP : 196710221990032001
Nama Pejabat
Penandatangan :
SPM/KAUR T.U Hawani, S.Pd.I
NIP : 199601251988012002
NPWP : 00.192.203.8.331.000
NPSN : 10498887

213
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
214
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
103

NSM : 131115040008
Alamat Madrasah
Jalan : Gajah Mada
Desa/Kel : Teratai
Kecamatan : Muara Bulian
Kabupaten/ Kota : Batanghari
Nomor Telepon : -
Alamat Email : Man1bulian@gmail.com
Kode Pos : 36612215

d. Keadaan Guru Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari


Peranan guru sebagai tenaga pengajar sangatlah penting di dalam
memupuk minat dan menumbuhkan semangat siswa dalam memberikan
bekal ilmu pengetahuan melaluiprogram pembelajaran. Keberhasilan
disetiap mata pelajaran tentunya didukung oleh semangat guru dalam
menyampaikan materi pelajaran. Guru yang baik adalah guru yang
memberikan pelajaran kepada siswanya secara efektif dan senantiasa
berusaha untuk menanamkan, memupuk dan mengembangkan sikap
cinta kepada pelajaran, serta memberikan semangat dalam setiap proses
pembelajaran.
Guru sebagai pendidik tidak hanya sebagai pengajar, tapi juga
dituntut berperan aktif dalam mengembangkan dan menciptakan
kreatifitas yang dimiliki dirinya kemudian disebarkan kepada orang lain
dalam berbagai bentuk salah satunya media tulis. Hal inilah yang
dilakukan oleh salah satu guru senior MAN 1 Batanghari yang sudah
berkarir kurang lebih dua puluh tahun sebagai guru yaitu Bapak Amri
Ikhsan, S.Pd., M.Pd. Jebolan S2 Universitas Pendidkan Indonesia
Bandung jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ini sudah tidak asing lagi
bagi penikmat media cetak dan media online di provinsi Jambi, sebab

215
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
104

karya tulis beliau sering muncul diberbagai media berupa opini dan lain-
lain.216
Guru yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Batanghari berjumlah 28 orang, termasuk di dalamnya
kepala madrasah yang mengasuh dibidang studi tertentu, karena jabatan
kepala madrasah merupakan tugas tambahan yang diberikan instansi
terkait dalam hal ini dinas pendidikan Batanghari.217
Guru-guru yang dimiliki Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari rata-
rata sudah memenuhi kualifikasi pendidikan starata satu (S1), bahkan
beberapa orang yang tamatan S2 dan S3 termasuk para wakil kepala
madrasahnya, namun sekitar 35% berstatus PNS yaitu sebanyak 19
orang, guru non PNS 9 orang,dan 17 orang sudah Sertifikasi yakni 15
orang PNS Sertifikasi, 2 orang guru Non PNS Sertifikasi. Guru Non PNS
adalah guru yang diperbantukan oleh kepala Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari untuk melengkapi dan membantu dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari.218

e. Keadaan Pegawai Tata Usaha Madrasah Aliyah Negeri 1


Batanghari
Karyawan merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah
organisasi, terutama organisasi madrasah yang membutuhkan dukungan
kinerja yang baik dari para karyawan tata usaha. Pengelolaan
administrasi yang baik membutuhkan tenaga-tenaga terampil dengan
kompetensi individual dan keilmuan yang sesuai dengan tugas dan fungsi
yang diberikan. Oleh sebab itu, madrasah pada umumnya memiliki tenaga
karyawan dan pengelola administrasi untuk membantu kepala madrasah
dalam mengerjakan berbagai tugas dan pekerjaan administrasi. Demikian
halnya di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari, peran aktif mereka dalam

216
Dok.2.2/PMW.B/08.05.18
217
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18 dan Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
218
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
105

administrasi madrasah mengantarkan madrasah tetap berjalan sampai


saat ini.
Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari jumlah karyawan (TU)
berjumlah 10 orang yang membantu dalam pelaksanaan belajar mengajar.
Dari jumlah 10 orang karyawan (TU) tersebut ada 4 orang berstatus PNS
dan 6 orang non PNS, 5 orang memiliki kualifikasi pendidikan S1 dan 5
orang lainnya masih pendidikan menengah atas, jika dilihat dari kualifikasi
pendidikannya, tenaga kependidikan yang dimiliki oleh Madrasah Aliyah
Negeri 1 Batanghari sudah memenuhi standar kualifikasi pendidikan
sebagai tenaga kependidikan.219

f. Keadaan Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari


Keberadaan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari juga
merupakan unsur utama dalam penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di madrasah. Tanpa siswa maka penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran tidak akan terlaksana. Siswa adalah objek
tujuan pendidikan. Dengan demikian keberadaan siswa tentunya sangat
penting bagi tercapainya sasaran pendidikan yang telah ditentukan.
Siswa di MAN 1 Batanghari ini memiliki banyak prestasi dibidang
akademik, dan olahraga diantaranya adalah Juara 1 Penyuluhan
Kesehatan Tingkat se-Kabupaten Batanghari, Juara 1 Olimpiade Sains,
Juara 2 Barisan Pawai Pramuka Tingkat SMA/ MA/ SMK dalam Rangka
Hari Pramuka, Juara 2 Voly BallTingkat SMA/ Aliyah, Aksi PMR Kreatif
Tingkat se-Kabupaten Batanghari.220 Selain itu MAN 1 Batanghari berhasil
menerima 3 piala saat penyelenggaraan lomba dalam rangka Hari Ulang
Tahun (HUT) Pramuka ke 57 tingkat Kabupaten Batang Hari yang
dilaksanakan di Pusdiklatcab Muara Bulian Kabupaten Batang Hari. Piala
yang didapat yaitu Juara 1 Pionering, Juara 1 LBB stok dan Yel-yel putra,
Juara 1 LBB stok dan Yel-yel putri, Juara 1 ceramah putri, Juara 1

219
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18 dan Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
220
Ww.2.2/KMB/19.05.18
106

rangking 1 putra, Juara 2 ranglking 1 putri, Juara 2 cermah putra, Juara 2


video pendek putra, Juara 2 video pendek putri, Juara 1 Senam Pramuka
Putri. Piala langsung diserahkan oleh Bupati Batanghari Ir. Syahirsah, Sy
selaku Kamabicab Pramuka Kabupaten Batang Hari bertempat
dilapangan upacara kantor Bupati Batanghari.221
Keadaan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari pada tahun
ajaran 2018-2019 ini yakni sebanyak 295 orang siswa. Hal ini terdiri dari
kelas X (sepuluh) sebanyak 100 orang siswa, kelas XI (sebelas) sebanyak
98 orang siswa, dan kelas XII (dua belas) sebanyak 97 orang siswa. Dari
hasil pengamatan peneliti madrasah ini dari tahun ke tahun peminatnya
cukup banyak, ini terbukti dari jumlah siswanya selalu bertambah karena
MAN 1 Batanghari ini merupakan madrasah pertama dan tertua di
Batanghari ini, sehingga siswa berlomba-lomba untuk melanjutkan
sekolah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari.222

g. Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Negeri 1


Batanghari
Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang penting
dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran, karena itu apabila
sarana dan prasarana kurang mendukung maka penyelenggaraan atau
pelaksanaan proses pembelajaran di madrasah tidak dapat berjalan
dengan baik. Sarana dan prasarana yang dimaksud di sini adalah alat-alat
yang dipergunakan atau diperlukan dalam memperlancar jalannya proses
pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari, baik itu berupa
gedung ataupun alat-alat lainnya yang menunjang tercapainya tujuan
pendidikan.
Berdasarkan dari hasil observasi dan dokumentasi tentang
keadaan sarana dan prasarana Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
sebagaimana tabel berikut ini:223

221
Dok.2.2/PMW.B/08.05.18
222
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18 dan Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
223
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18 dan Obs.2.1/LKMB/14.05.18
107

Tabel 4.3: Keadaan Luas Tanah dan Bangunan


Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
No Data Tanah dan Bangunan
TANAH
1 a. Luas Tanah : 19,925 M2
b. Status Tanah : WAKAP
PAGAR :
a. Depan : 79,79 M
2 b. Belakang : 128,73 M
c. Kiri : 231,96 M
d. Kanan : 282,95 M
3 Ruang Belajar : 12 Ruang
4 Ruang Perpustakaan : 1 Ruang
5 Ruang Laboratorium Komputer : 1 Ruang
6 Ruang Laboratorium Bahasa : 1 Ruang
7 Ruang Laboratorium Biologi : 1 Ruang
8 Ruang Laboratorium Fisika : - Ruang
9 Ruang Laboratorium Kimia : 1 Ruang
10 Ruang Laboratorium IPA : - Ruang
11 Ruang Kantor / Tata Usaha : 1 Ruang
12 Ruang Guru : - Ruang
13 Ruang Ibadah : 1 Ruang
14 Ruang Aula : 1 Ruang

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah sarana dan


prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari sudah
cukup memadai. Dengan kondisi ini diharapkan guru bisa mengajar
dengan maksimal di madrasah dan siswa bisa belajar dengan optimal di
kelas.
108

3. Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo


Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo pada awal mulanya bernama
Madrasah Aliyah Swasta Nurul Falah (MAS Nurul Falah) yang didirikan
pada tahun 1993 dengan nomor Piagam Pendirian D/W.e/Ma/0046/1993
berdasarkan Surat Keputusan Departemen Agama Provinsi jambi Nomor :
W.e/6/PP.03.2/11/1993 tanggal 9 maret 1993 dengan Nomot Statistik
Madrasah (NSM) 312150206023, pada kepemimpinan Drs.
Zahipnidibawah naungan Induk MAN Muaro Bungo. Status Negeri
diusulkan ke pemerintahan merupakan hasil perjuangan Tokoh
masyarakat Pulau Temiang, diantaranya: Bapak Drs. Zahipni, Drs. Hafiz
Azhari, A.Aziz Roni.BA, Jusmawati, Bapak Abd. Manaf, Abd. Hadi,
Nurbaini, Azwarman, Suhaimi Jamirin, Lurah A. Karim.AR dan tokoh-tokoh
lainnya yang ikut membantu penegerian MAN ini. Dan diresmikan oleh
Bapak Ka.Kanwil Departemen Agama Provinsi Jambi pada Tanggal 27
Mei 1997dengan Kepala Sekolah Bapak A.Bakar Bey.224
MAN 1 Tebo yang berada di lingkungan pedesaan merupakan
manifestasi bagi penyemaian nilai-nilai Islami bagi seluruh peserta didik,
yang diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui proses ta’lim,
tarbiyah, dan ta’dib secara terintegrasi. Hal ini mengingat bahwa
Madrasah merupakan sekolah umum yang bercirikan agama Islam.
Semoga terwujud Madrasah Hebat Bermartabat. 225
Lokasi gedung MAN 1 Tebo pada awalnya di pasar Pulau Temiang.
Dikarenakan lokasinya kurang strategis, maka pada tahun ajaran
1999/2000 lokasi MAN dipindahkan ke Pemugaran tepatnya di belakang
kantor Camat Tebo Ulu dan berdampingan dengan MTs.N Pulau Temiang
karena adanya penyerahan tanah dari kelurahan dan sekaligus adanya
bangunan baru di lokasi baru ini.226

224
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
225
Dok.3.2/PMW.T/08.05.18
226
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
109

Gambar 4.2: Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo227


Sampai tahun ajaran 2015/2016 ini, MAN Pulau Temiang sudah
dipimpin oleh 5 Kepala Madrasah, Yaitu: Drs. Zahipni tahun 1991 sampai
dengan 1997 (Masih berstatus swasta), A. Bakar Bey, S.Ag tahun 1997
sampai dengan 2004 (sudah berstatus Negeri), Sarbawi, S.Ag tahun 2004
sampai dengan 2007, Adhim Kusnadi, S.Ag.M.Pd.I dari Desember 2006
sampai dengan Februari 2012 kemudian 14 Maret 2012 sampai sekarang
dipimpin oleh Purwadi, S.Pd,M.Pd.228 Dan pada tahun 2017 nama MAN
Pulau Temiang diganti menjadi MAN 1 Tebo.229
Berdasarkan pengamatan peneliti madrasah ini sangat berkembang
pesat terutama dari gedung yang bagus, tertata dan memakai pintu
gerbang yang besar.230 Kemudian madrasah ini juga nyaman ditambah
lagi dengan warga madrasah yang ramah antar sesama dan memiliki
semangat dalam mengajar. 231

a. Visi dan Misi Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo yaitu:


Visi
“Terwujudnya Insan Berakhlakul Karimah Berlandaskan Ajaran
Islam dan Berdaya Saing pada Era Global”

227
Dok.3.2/PMW.T/08.05.18
228
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
229
Obs. 3.3/PNM.T/24.05.18 dan Ww.3.1/KMT/24.05.18
230
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
231
Obs.3.2/SMGS.T/24.05
110

Misi
1) Menciptakan sistem pembelajaran yang efektif dalam upaya
meningkatkan mutu pembelajaran.
2) Meningkatkan kualitas sikap dan perilaku disiplin bagi warga madrasah.
3) Melaksanakan proses pendidikan yang integratif melalui ta’lim,
tarbiyah dan ta’dib sebagai prinsip dalam setiap proses pembelajaran.
4) Menumbuhkan penghayatan terhadap nilai-nilai ajaran islam rahmatan
lil ‘alamiin serta aplikasinya dalam kehidupan nyata.
5) Memberikan pelayanan pendidikan yang relevan terhadap
perkembangan masyarakat melalui pemenuhan standar jaminan mutu
(quality assurance) yang baik.
6) Mengembangkan cara berpikir praktis, kritis dan logis232

b. Tujuan Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo


Dalam rangka membentuk karakter generasi bangsa memiliki
kepribadian yang untuh (integreted personality), maka tujuan
penyelenggaraan pendidikan di MAN 1 Tebo adalah membentuk
peradaban bangsa yang bermartabat, tangguh dan mandiri dengan
indikator :
1) Ikut berpartisipasi mencerdaskan anak berbangsa melalui sistem
penyelenggaraan pendidikan yang merata dan;
2) Menumbuhkan kecerdasan intelektual (aqliyyah), spiritual (bathiniyah),
serta sosial peserta didik dalam proses pendidikan yang utuh, yaitu
aspek kognitif, afektif dan;
3) Mengakomodir dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi peserta
didik sesuai dengan bidang minat dan bakatnya masing-
masingpendidikan.233

232
Dok.3.2/PMW.T/08.05.18
233
Dok.3.2/PMW.T/08.05.18
111

c. Nilai-Nilai yang Dikembangkan Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo


Nilai-nilai yang dikembangkan di madrasah berdasarkan sifat-sifat
Rasul yang kemudian dikembangkan dalam berbagai indikator:
1) Siddiq: Jujur, benar, dapat dipercaya baik secara lahir maupun batin
2) Amanah : Disiplin, Tanggungjawab (responsibility)
3) Fathanah : cerdas, keatif, inovatif dan berprestasi
4) Tabligh : Keterbukaan (openly), Kebersamaan, kerjasama
Nilai-nilai tersebut dikembangkan dan dilaksanakan berdasarakan
prinsip: melestarikan nilai-nilai baik yang sudah berjalan dan
mengadaptasi serta mengembangkan tradisi baru yang baik dan lebih
manfaat.
5) Kebijakan Mutu
MAN 1 Tebo memiliki komitmen untuk menyelenggarakan pendidikan
bermutu secara berkelanjutan (continous improvement) dalam
memberikan pelayanan pendidikan yang memuaskan dengan cara:
a) Menciptakan lulusannya memiliki pemahaman terhadap nilai ajaran
Islam dan budaya bangsa serta dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan nyata
b) Mengantarakan lulusan yang memiliki kecerdasan yang utuh (IESQ)
berdasarkan nilai ajaran Islam
6) Mendorong kreatifitas peserta didik untuk mewujudkan peradaban
Islam yang rahmatan lil ‘alamiin.234

d. Identitas dan Lokasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo

Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo


NSM : 131115090017
Nomor Satker : 603667
Status : Negeri
Penyelenggara :
Tahun Berdiri : 1993
No. SK Pendirian : W.e/6/PP.03.2/11/1993

234
Dok.3.2/PMW.T/08.05.18
112

Tahun dinegerikan : 17-Maret-1997


Status Akreditasi : A
200/BAP SM/VI/SK/2012 08 Oktober
:
No. SK Akreditasi 2012
NPWP : 00.217.408.4.332.000
Nama Bank : BRI Cabang Muara Bungo
Nomor Rekening : 0160.01.001879.30.7
Nama Rekening : Bendahara MAN Pulau Temiang
Alamat Bank : Muara Bungo
Penandatangan
:
Rekening
Nama Kepala : PURWADI,S.Pd
Nama Bendahara : PARWANTO,S.Pd
Alamat Madrasah :
Jalan : Padang Lamo
Desa/Kel : Pulau Temiang
Kecamatan : Tebo Ulu
Kabupaten/ Kota : Tebo
Nomor Telepon : 082250554675
Alamat Web : -
Alamat Email : -
Kode Pos 37254235
:

e. Keadaan Guru Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo


Guru yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo berjumlah 27 orang, termasuk di dalamnya kepala
madrasah yang mengasuh dibidang studi tertentu, karena jabatan kepala
madrasah merupakan tugas tambahan yang diberikan instansi terkait
dalam hal ini dinas pendidikan Tebo.236
Guru-guru yang dimiliki Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo sudah
memenuhi kualifikasi pendidikan starata satu (S1), bahkan beberapa
orang yang tamatan S2 termasuk kepala madrasahnya, namun sekitar
33% berstatus PNS yaitu sebanyak 9 orang dan 18 orang sudah
Sertifikasi, 15 orang Sertifikasi PNS, 3 orang guru Sertifikasi Non-PNS.

235
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
236
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18 dan Obs.3.2/SMGS.T/24.05.18
113

Guru Non PNS adalah guru yang diperbantukan oleh kepala Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo untuk melengkapi dan membantu dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar di Madrasah Aliyah Negeri 1
Tebo.237

f. Keadaan Pegawai Tata Usaha Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo


Untuk membantu urusan proses belajar mengajar, urusan
kesiswaan, perpustakaan dan hubungan masyarakat kepala madrasah
menempatkan beberapa karyawan atau pegawai tata usaha. Operasional
kegaitan administrasi di madrasah tidak lepas dari usaha optimal yang
dilakukan oleh tenaga kependidikan. Demikian halnya di Madrasah Aliyah
Negeri 1 Tebo, peran aktif mereka dalam administrasi madrasah
mengantarkan madrasah tetap berjalan sampai saat ini.
Tugas karyawan (Tata Usaha) diantaranya adalah menyusun
program kerja tata usaha madrasah, pengelolaan administrasi
perlengkapan madrasah, penyusunan dan penyajian data/statistik
sekolah. Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo jumlah karyawan (TU)
berjumlah 10 orang yang membantu dalam pelaksanaan belajar mengajar,
5 orang memiliki kualifikasi pendidikan S1 dan 5 orang lainnya masih
pendidikan menengah atas, jika dilihat dari kualifikasi pendidikannya,
tenaga kependidikan yang dimiliki oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
sudah memenuhi standar kualifikasi pendidikan sebagai tenaga
kependidikan.238

g. Keadaan Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo


Keberadaan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo juga
merupakan unsur utama dalam penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di madrasah. Tanpa siswa maka penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran tidak akan terlaksana. Siswa adalah objek

237
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
238
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
114

tujuan pendidikan. Dengan demikian keberadaan siswa tentunya sangat


penting bagi tercapainya sasaran pendidikan yang telah ditentukan.
Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo ini memiliki banyak
prestasi dibidang akademik diantaranya salah seorang siswi MAN 1
Tebo, Mika Noviani berhasil mengharumkan nama baik Tebo
ditingkat provinsi. Mikaberhasil meraih juara I pada cabang lomba
mata pelajaran Kimia di ajang Kompetensi Sain Madrasah (KSM)
Tingkat Provinsi Jambi, yang diselenggarakan pada 24 Agustus
2018 di provinsi Jambi.Atas prestasi tersebut, Mika Noviani mewakili
Jambi untuk berlaga pada ajang yang sama ditingkat nasional
mendatang.239
Keadaan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo pada tahun
ajaran 2018-2019 ini yakni sebanyak 311 orang siswa. Hal ini terdiri dari
kelas X (sepuluh) sebanyak 120 orang siswa, kelas XI (sebelas) sebanyak
98 orang siswa, dan kelas XII (dua belas) sebanyak 93 orang siswa. Dari
hasil pengamatan peneliti madrasah ini dari tahun ke tahun peminatnya
sangat meningkat drastis, ini terbukti dari jumlah siswanya selalu
bertambah karena MAN 1 Tebo ini merupakan madrasah pertama dan
tertua di kabupaten Tebo ini, sehingga siswa berlomba-lomba untuk
melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo.240

h. Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo


Sarana dan prasarana merupakan faktor yang secara langsung
maupun tidak langsung ikut menunjang dan menentukan kelancaran
kegiatan pendidikan dan pengajaran. Fungsinya untuk mempermudah
tercapainya tujuan pendidikan. Oleh karena itu, sarana dan prasarana
sangatlah penting baik di lembaga formal maupun pendidikan non formal.
Tanpa adanya sarana dan prasarana, pendidkan dan pengajaran tidak
tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar.

239
Dok.3.2/PMW.T/08.05.18
240
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18 dan Obs.3.2/SMGS.T/24.05.18
115

Terkait dengan fasilitas yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo


dalam menunjang proses belajar mengajar siswa antar lain:241

Tabel 4.4: Keadaan Luas Tanah Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo

NO DATA TANAH LUAS (M2) KET


Luas Tanah Seluruhnya 20.000
1
Luas Bangunan 2.199
2
Luas Pekarangan 5000
3
Luas Lapangan Upacara 2500
4
Luas Lapangan Olah Raga 5000
5
Luas Tanah Kosong / Kebun 5302
6
Pagar 20000
7

Tabel 4.5: Keadaan Bangunan/ Ruangan


Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
Keadaan
No Bangunan / Ruangan Luas (M2) Jumlah
Baik Rusak
1 Ruang Kepala Sekolah 14 1 1
2 Ruang Wakasek 14 1 1
3 Ruang Majelis Guru 64 1 1
4 Ruang Tata Usaha 14 1 1
5 Ruang BK/BP
6 Ruang UKS
7 Ruang PMR
8 Ruang Osis
Ruang Kelas Belajar
9 (RKB) 864 12 10 2
10 Laboratorium IPA
Laboratorium Kimia
Laboratorium Fisika
Laboratorium Biologi 123 1 1
11
Laboratorium Bahasa 96 1 1
Laboratorium

241
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18 dan Obs.3.1/LKMT/21.05.18
116

Multimedia
Laboratorium Komputer
Ruang Perpustakaan 123 1 1
12 Ruang Keterampilan
13 Ruang Serba Guna 213
14 WC Kepala Sekolah 3 1 1
15 WC Guru Laki-Laki
16 WC Guru Perempuan 3 1 1
17 WC Siswa Laki-Laki 13 4 1 3
18 WC Siswa Perempuan 13 1 3
Rumah Penjaga
19 Sekolah
20 Perumahan Guru
21 Musholla 96 1 1
22 Lapangan Olah Raga 450 1 1
23 Asrama Siswa
24 Meja siswa
25 Kursi Siswa
26 Meja Guru
27 Kursi Guru
28 Komputer 8 3 5
29 Laptop 7 5 2
30 Pagar 20000
31 Gudang

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Aliyah Negeri 1


Tebo sudah cukup memadai. Dengan kondisi ini diharapkan guru bisa
mengajar dengan maksimal di madrasah dan siswa bisa belajar dengan
optimal di kelas. Sarana dan prasarana yang dimaksud di sini adalah alat-
alat yang dipergunakan atau diperlukan dalam memperlancar jalannya
proses pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo, baik itu berupa
gedung ataupun alat-alat lainnya pada tabel di atas yang menunjang
tercapainya tujuan pendidikan.242

242
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
117

B. Temuan Analisis Penelitian


1. Manajemen Public Relations Belum Mampu Dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada MAN 1 di Provinsi Jambi
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting terutama di era
globalisasi seperti sekarang ini, dimana persaingan semakin meningkat
dan perkembangan teknologi yang semakin pesat mengharuskan
terlahirnya generasi penerus bangsa yang mampu berfikir kritis dan yang
lebih pintar sesuai dengan perubahan yang terjadi. Dan lembaga
pendidikan baik formal maupun non formal dituntut untuk menjadi
pengemban amanat ilmu pengetahuan untuk menjawab.Persaingan dalam
dunia pendidikan menjadi tidak terelakkan lagi, hal ini menuntut pengelola
pendidikan untuk menyingsingkan lengan baju serta lebih intens dalam
mempromosikan lembaga pendidikannya. Menurut Hasan Baharun
perkembangan teknologi informasi yang sedemikian cepat tidak saja
mengubah cara orang berkomunikasi dan bekerja, jauh daripada itu telah
membuat alam persaingan baru.Dalam posisi seperti ini, para praktisi
public relations dalam mempromosikan lembaga pendidikan menuntut
keaktifan dan peran serta warga madrasah maupun peran masyarakat
secara luas sebagai konsumen pendidikan. Tanpa adanya peran serta
masyarakat, lembaga pendidikan akan berjalan sepihak dan sulit untuk
berkembang. Oleh karena itu, perlu diadakannya komunikasi antara
lembaga pendidikan dan masyarakat, dan disinilah peran public relations
atau humas sangat diperlukan.
Memperhatikan pentingnya manajemen public relations di
madrasah terlihat jelas bahwa dari pengamatan peneliti dilapangan
memang betul adanya hubungan dan kerja sama antara pihak madrasah
dengan masyarakat di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambinamun belum
optimal, belum optimalnya koordinasi antara madrasah dengan
masyarakat khususnya orang tua siswa sehingga masih terdapat sikap
keterlambatan datang dan ketidak hadiran ketika diundang di MAN 1 Kota
Jambi.Pernyataan ini terlihat ketika masyarakat hanya sebagian yang
118

menghadiri undangan dari pihak madrasah terkait membahas tentang


masalah pengadaan komputer atau laptop untuk ujian nasional (UN). 243
Pernyataan di atas selaras dengan ungkapan kepala tata usaha
dan waka bidang humas dengan hasil wawancara sebagai berikut:
“Terkadang kita terkendala dengan sulitnya untuk mencocokkan waktu
bu, misalnya orang tua siswa kita undang untuk menghadiri undangan
untuk datang ke madrasah, tetapi sebagian mereka ada yang tidak
hadir, dikarenakan sibuknya bekerja, dan lain sebagainya bu”. 244“Kalau
kendala pasti ada bu, salah satunya adalah sulitnya mengatur waktu
atau jadual pertemuan dengan wali siswa agar tidak mengganggu
aktivitas kegiatan belajar mengajar.” 245“Ada sebagian masyarakat
khususnya orang tua siswa untuk berhalangan hadir ketika diundang
madrasah, yaa dengan alasan beracam-macam bu”. “Seperti
pembagian raport serta rapat pertemuan yang diadakan madrasah
masih terdapat orang tua siswa yang tidak hadir”.246

Selain dari kendala di atas terdapat juga beberapa hal lain yang
dinilai menjadi masalah yaitu belum terlaksananya hubungan kerjasama
antara MAN 1 Kota Jambi dengan dunia usaha dan industri.247 Hal ini
dibuktikan berdasarkan wawancara dengan bapak Nazarudin selaku
Waka bidang Humas bahwa pihak madrasah belum ada bekerjasama
dengan pihak DUDI dan kemudian nanti akan kita upayakan untuk
kerjasama dengan mereka untuk peningkatan mutu madrasah.
Terdapat kendala lainnya yang menjadikan kegiatan pulic relations
belum mampu dalam pengembangan perilaku organisasi di madrasah
yang dinilai menjadi masalah yaitu Pengelolaan website resmi sekolah
belum optimal karena tidak dilibatkannya tenaga ahli di bidang IT dalam
merancang dan mengelola website sekolah. Selain itu madrasah
terkendala dengan minimnya SDM public relations dikarenakan Wakil

243
Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19
244
Ww.1.2/KTU.KJ/16.01.19
245
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
246
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
247
Obs.1.5/PMPR.KJ/26.01.19
119

Kepala Madrasah bidang Humas pada MAN 1 di Provinsi Jambi belum


memiliki staf sehingga menyebabkan kerja sedikit terhambat.248
Sama halnya dengan pernyataan Ibu Munifatuzzuhroh, S.Pd yang
mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan Kepala Laboratorium
Bahasa yaitu:
“Kendala kecil di madrasah ini adalah kurangnya personil manakala
ada kegiatan/acara besar, akan tetapi masih berjalan dengan lancar
sebagaimana yang telah direncanakan. Dalam perencanaan serta
pelaksanaanya sudah terbilang bagus akan tetapi kita harus lebih
memaksimalkannya lagi terkhusus pencitraan madrasah agar
masyarakat luas tahu banyak tentang MAN 1 Kota Jambi ini, karena
humas harus menjadi ujung tombak madrasah, madrasah harus
membangun komunikasi intern dan ekstern”.249

Pernyataan yang sama sebagaimana hasil wawancara berikut:

“Kalau kendala pasti ada bu, seperti kendala yang sifatnya umum
diantaranya keterbatasan sumber daya manusia dalam artian jumlah
orang sebagai pelaksana kegiatan public relations yang sedang
berlangsung.”250

Pernyataan berbagai pihak yang menjalankan dan melaksanakan


aktivitas program kegiatan public relations ini menunjukkan bahwa harus
sesuai dengan program yang direncankan oleh pihak madrasah, maka
dari itu pihak madrasah harus mempertimbangkan semua yang akan
dimuat dalam perencanaan program kegiatan public relations di
madrasah, mulai dari analisis kebutuhannya, analisis kegiatannya apa,
analisis waktu, menentukan teamwork, serta tingkat level atau kelasnya
pun di pertimbangkan oleh pihak madrasah. Dari perencanaanpublic
relations ini sangat terlihat jelas keseriusan pihak madrasah dan
masyarakat dalam merencanakan program madrasah khususnya pada
kegiatan public relations untuk mencapai tujuan Madrasah Aliyah Negeri 1
di Provinsi Jambi.

Landasan dalam menjalankan tugas adalah dengan berpedoman


pada pedoman program kerja public relations, dimana para paktisi public

248
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
249
Ww.01/GBIng.KJ/16.01.19
250
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
120

relations dituntuk untuk membuat program public relations tahunan dan


program public relations semester. Selanjutnya program tersebut
dijalankan agar tujuan praktisi public relations dapat berjalan sesuai yang
diharapkan. Namun tidak dapat dipungkiri, salah satu kendala yang
dihadapi para praktisi public relations adalah masalah biaya untuk
menjalankan tugas praktisi public relations. Setiap pelaksanaan program
public relations yakni seperti kegiatan special event (kegiatan khusus
public relations), para praktisi public relations terkendala dengan
pendanaan katika pelaksanaanya dibutuhkan perlengkapan kegiatan. Hal
ini diungkap oleh salah satu guru sekaligus anggota pengurus komite
sebagai berikut:
“Adapun kendalanya pada pendanaan karena untuk
pelaksanaannya itukan butuh perlengkapan dan perlengkapan itu
kembali lagi masalahnya dana”.251 “Kendala atau masalah di keuangan,
kemampuan ekonomilah bu… seperti contohnya tadi, barusan kita
rapat dengan para orang tua siswa membahas tentang persiapan Ujian
Nasional, terkendala di pengadaan laptop, laptop madrasah hanya ada
32 laptop masih butuh 28 laptop, maka dari itu kita undang para orang
tua siswa untuk musyawarah mencari jalan keluar atau
solusinya,mungkin ada kerelaan untuk meminjamkan laptop kepada
madrasah dengan catatan madrasah membuat surat perjanjian jika
rusak. Hasil rapat tersebut dapatlah 15 laptop dan masih kurang 15
laptop lagi. Karena siswa kita kelas XII nya berjumlah 194 dibagi 3 sesi.
Nah, itu salah satu kendala madrasah kita bu…”.252
Solusi dari kendala pendanan ini adalah para praktisi public
relations menggunakan dana dari hasil penyebaran proposal untuk
mencari donatur, dan hasil penggalangan dana ini untuk menunjang
kegiatan para praktisi public relations agar tetap berjalan lancar. Hal ini
dijelaskan dalam kutipan wawancara berikut:
“Perencanaan biasanya mencari donatur dari lessing, deler
Honda,Yamah dari XL, Telkomsel. Madrasah menyiapkan proposal
untuk diajukan ke deler Honda Yamaha yang dijalankan oleh OSIS
yang didampingi oleh waka humas kemudian waka kesiswaan. Dan ini

251
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
252
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
121

termasuk program humas bu… karena madrasah mengundang


sekolah-sekolah lain”.253

Sebagai pendukung disetiap kegiatan yang dilakukan oleh para


praktisi public relations adalah salah satunya fasilitas. Fasilitas sangat
mengambil peran penting dalam menentukan terlaksananya kegiatan
public relations, sehingga dengan adanya fasilitas yang memadai akan
memudahkan para praktisi public relations menjalankan tugasnya dalam
melakukan pengembangan perilaku organisasi.Pernyataan tersebut
selaras dengan ungkapan staf tata usaha yakni ibu Jihan Nabila dengan
hasil wawancara:
“Biasanya dengan penyebaran brosur untuk mempromosikan
madrasah, penerimaan siswa baru, pada kegiatan palang merah
remaja (PMR), pramuka, dan ketika mengumpulkan orang tua siswa
untuk peminjaman laptop yang digunakan untuk pelaksanaan ujian
nasional (UN) karena madrasah kita terkendala dengan kurangnya
fasilitas seperti laptop”.254

Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa pada MAN 1 Kota Jambi


terkendala dengan minimnya fasilitas dibidang public relations atau
dengan kata lain kurangnya dukungan sarana dan prasarana atau
infrastruktur dibidangpublic relationsyakni belum adanya jaringan wifi
yang tesambung dengan madrasah.255
Biasanya yang menghandle di setiap kegiatan itu para waka, nah
para waka bekerjasama dan ada kepanitiaannya tersendiri yang terdiri
dari waka, guru, OSIS dan lain-lain”. “Adapun kendalanya adalah belum
ada jaringan internet di madrasah ini bu.., maksudnya wifi yang
tersambung kemadrasah akan tetapi kalau guru-gurunya sudah pakai
semua, dan sebagai solusinya kami menghubungi pak gubernur, DDPR
Provinsi, kakanwil ternyata belum juga terpasang hingga hari ini dan
bukan terkendala biaya tetapi terkendala pada jaringannya belum ada,
jadi bagaimana kami ingin mempubikasikan atau mengexpos berita-
berita madrasah keluar karena jaringannya tidak ada”.256

253
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
254
Ww.1.1/STU2.KJ/19.01.19
255
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
256
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
122

Dukungan infrastruktur sangat dibutuhkan oleh para praktisi public


relationsagar madrasah tidak ketinggalan informasi. Dengan
berkembangnya teknologi komunikasi dan begitu cepatnya penyebaran
informasi seharusnya juga disertai dengan dukungan sarana dan
prasarana yang memadai yang mendukung terhadap kinerja public
relations. Perangkat bagian public relations harus ditingkatkan sesuai
kebutuhan. Perangkat yang sangat dibutuhkan saat ini adalah fasilitas
internet, karena informasi harus dengan cepat diakses dan disebarkan
kepada pihak yang membutuhkan. Peran sebagai teknisi mewakili seni
dari public relations seperti menulis berita, mengedit berita, mengklarifikasi
berita, mengambil foto, membuat komunikasi dengan media/wartawan dan
kemampuan memanfaatkan teknologi informasi (IT). Saran dan kritik
merupakan pembuktian pemikiran seseorang. Bila saran dan kritik yang
membangun tidak mendapat respon dapat terjadi hambatan faktor
motivasi dan prasangka. Karena menilai kinerja seseorang berdasar
takaran pribadi dan berniat menggunakan pendapat diri sendiri demi
kemajuan organisasi.
Manajemen public relations memiliki tujuan pokok terhadap
lembaga pendidikan seperti untuk memungkinkan masyarakat atau orang
tua siswa berpartisipasi aktif dan penuh arti di dalam kegiatan Madrasah
Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi. Hubungan kerja sama ini mendorong
masyarakat dan orang tua terlibat ke dalam proses kegiatan di madrasah.
Dengan demikian komunikasi dan keterlibatan meningkat, karena orang
tua secara dekat bekerja sama dengan para tenaga pendidik untuk
memonitor perkembangan para siswa. Interaksi positif antara madrasah,
keluarga dan masyarakat sangat penting ditegakkan, karena ia akan
sangat menentukan keberhasilan siswa, produktivitas siswa dalam
kegiatan belajar mengajar, dan bahwa kemitraan yang dinamis antara
sekolah dan masyarakat akan memperbaiki efektivitas madrasah dan
memberikan kontribusi terhadap kualitas kehidupan di dalam masyarakat
secara keseluruhan.
123

2. Manajemen Public Relations pada MAN 1 di Provinsi Jambi


a. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
1) Perencanaan Komunikasi Kelompok Kecil
Sebuah organisasi atau lembaga pendidikan yang paling maju saat
ini sudah pasti menggunakan public relations sebagai salah satu cara
untuk memperkenalkan program yang ditawarkan oleh organisasi kepada
khalayak umum. Begitu juga dengan keberhasilan Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Jambi ini tidak lepas dari kerjasama yang baik antara pihak
madrasah dengan masyarakat khususnya orang tua siswa. Sebab dengan
bekerjasama ini kedua belah pihak akan mendapatkan ketercapaian yang
diinginkan bersama, dikarena dengan kerjasama ini berbagai persoalan
akan mudah diatasi.
Adanya kerjasama secara otomatis dan fleksibel di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Kota Jambi adalah merupakan amanat yang harus
diemban oleh setiap stakeholders di dalamnya.257 Semua kegiatan tidak
dapat berjalan dengan baik jika tidak dibarengi dengan perencanaan,
karena perencanaan merupakan pedoman atau panduan dalam
pelaksanaannya, agar ketika kita dalam melaksanakannya tidak merasa
bingung serta tau apa tujuan yang ingin kita capai.Perencanaan program
kerja public relations dalam penelitian ini adalah perencanaan yang
dikomunikasikan oleh pihak madrasah dengan masyarakat khususnya
orang tua siswa dalam jumlah yang kecil (Perencanaan komunikasi
kelompok kecil). Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh kepala
madrasah bapak H. Muhammad Aman, M.Pd.I dinyatakan bahwa:
“Biasanya perencanaan itu diatur diawal tahun dan tengah
semester, dan untuk rutinitasnya kondisional saja buu.., karena kita di
madrasah ini ada komite juga yang pastinya ada sosialisasi disetiap
kegiatan. Ketika ada kegiatan atau program apapun kita bisa selalu
komunikasi bersama mereka khususnya orang tua, kita undang ke
madrasah, dan disosialisasikan serta bagaimana tanggapan, saran,
ataupun idenya dari mereka, setelah itu kita laksanakan uji coba

257
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
124

programnya, kemudian dalam proses pelaksanaannya kita undang


kembali untuk pengevaluasian refleksinya, kemudian tahap berikutnya
adalah perencanaan ulang, implementasi serta dievaluasi lagi apa
refleksinya kemudian di implementasikan lagi terus seperti itu bu..”.258
Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh waka Bid. Humas
yakni bapak Nazaruddin, S.Pd dalam petikan wawancara berikut ini:
“Biasanya perencanaan diatur diawal tahun kalau kesepakatan
kami waka dan kepala madrasah, kami buat sendiri-sendiri dulu dan
dalam pembuatan rencana tidak harus di madrasah bisa di rumah
kemudian yang nantinya ada rapat khusus kepala dan waka kemudian
kita bahas apa yang perlu ditambahkan dan apa yang perlu kita kurangi
sehingga setelah dirapatkan rencana itu direvisi, setelah direvisi
rencana program itu baru masuk ke kepala madrasah untuk
mendapatkan persetujuan”.

Beliau juga menambahkan tentang klasifikasi perencanaaan


program public relations sebagaimana hasil wawancara berikut ini:
“Saya sudah punya programpublic relations atauhumas bu.., akan
tetapi saya masih mengingklut pada program-program yang lain dalam
artian dengan rutinitas yang sudah berjalan, yang jelas kita
menjalankan program rutinitas tahunan yang memuat agenda-agenda
dalam bentuk acara apa saja. Salah satu program yang sudah
terlaksana adalah seperti kemarin kita berkoordinasi dengan Danramil
kita undang pada pelaksanaan Upacara bendera hari Senin tanggal 24
April 2018 dan program lainnya. Dalam penyusunan program humasini
menyesuaikan dengan program-program para Waka. lainnya, sifatnya
kita saling bantu bu”.259

Selaras dengan yang dijelaskan oleh Bapak Surya Apriyandi, S.Pd


yang menjabat sebagai waka Bid. Kesiswaan bahwa:
“Program secara umum ada pada bidangnya masing-masing, saya
buat sendiri, waka bid. Humas buat sendiri, waka bid. Kurikulum juga
buat sendiri kemudian kepala madrasah juga. Nah, ini semuakan di
bawah naungan kepala madrasah yang nantinya semua itu dipilah,
dianalisis lagi dalam perencanaannya, ke pelaksanaannya hingga
selesai. Begini bu.., ada hal-hal tertentu yang memang kegiatan
kesiswaan itu harus dibantu oleh humas, karena butuh publikasi di
media sosial tentang kesiswaan untuk menunjang program kerja.

258
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
259
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
125

Terkadang waka humas lebih sering membantu waka kesiswaan dan


sebaliknya juga, yaa... adanya kerjasama itu bu..”.260
Berdasarkan dari hasil wawancara tersebut, dapat dipahami bahwa
perencanaan yang diterapkan di Madrasah Aliyan Negeri 1 Kota Jambi ini
dilakukan melalui analisis yang mendalam. Tahap perencanaan program
kegiatan public relations ini diawali dengan analisa individu kegiatan
program masing-masing terlebih dahulu. Pada tahapan ini, program di
analisa akan hambatan yang mereka temui dalam pelaksanaan yang
sudah berjalan sebelumnya.
Tahapan berikutnya ialah mengungkapkan kekurangan dan
kelebihan (terlalu luas) kegiatan yang telah direncanakan, dalam momen
musyawarah untuk disepakati secara bersama. Hasil musyawarah
tersebut kemudian diserahkan kepada kepala madrasah yang di ajukan
secara keseluruhan untuk dapat dilaksanakan. Selain itu pada dasarnya
Madrasah Aliyah Negeri1 Kota Jambi dalam menyelesaikan suatu
permasalahan selalu melalui rapat ataupun musyawarah bersama.261
Adapun proses pengambilan keputusan/ kebijakankepalamadrasah
selalu melalui proses musyawarah, namun proses musyawarah ini bersifat
buttom up. Artinya kepala madrasah memberikan kesempatan kepada
semua anggota bawahannya untuk melakukan musyawarah, setelah itu
hasil musyawarah tersebut baru diajukan kepada kepala madrasah untuk
disetujui.
Dengan adanya perencanaan komunikasi kelompok kecil yang
sangat membutuhkan pemikiran dan anailisis yang mendalam, program
yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi ini sudah dinilai oleh
para orang tua siswa bahwa dalam perencanaan program-program di
madrasah sudah tertata rapi dan kepercayaan para orang tua siswa
terhadap Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi sudah bisa terlihat. Dalam
hal ini bisa dilihat dari banyaknya jumlah siswa di Madrasah Aliyah Negeri

260
Ww.1.1/WB.Kesis.KJ/19.01.19
261
Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19
126

1 Kota Jambi serta kepedulian para orang tua siswa dalam mendukung
program-program sekolah.262
Pernyataan ini selaras dengan yang diungkapkan oleh orang tua
siswa yakni Ibu Aidah Rostika bahwa:
“Penilaian saya, untuk perencanaan program-program di madrasah
ini sudah sangat tertata rapi bu... dan orang tua siswa di MAN 1 ini
kebanyakan tinggal mengikuti program yang telah di susun oleh
madrasah, akan tetapi ada juga kegiatan-kegiatan tambahan yang
disusun oleh perwakilan dari para orang tua siswa yakni komite, dan
kebetulan saya adalah pengurus komite bu.. biasanya kami terlibat
menyusun rencana atau musyawarah dengan pihak madrasah tentang
tidak ada tempat parkiran, halaman becek untuk diblock atau disemen,
selanjutnya di informasikan kepada seluruh orang tua siswa di MAN 1
ini bagai mana untuk pemecahan masalah atau solusi terbaiknya.
Selain itu, seperti hari ini kami baru selesai menghadiri pertemuan antar
orang tua siswa dengan madrasah membahas tentang masalah
pengadaan komputer atau laptop untuk ujian nasional (UN), dan ada
lagi misalnya pertemuan ketika pembagian raport pasti ada arahan dari
kepala madrasah terlebih dahulu terkait tentang nilai, tentang
pembelajaran, prestasi siswa, dan kondisi anaknya di madrasah ini”.263

Pernyataan tersebutdiungkapkan juga oleh Ibu Samiyah orang tua


dari Desi Komariyah kelas XII jurusan PIS bahwa:
“Partisipasi yang kami berikan sebagai orang tua adalah
memberikan saran, ide, menyalurkan pendapat ataupun menilai tentang
kegiatan-kegiatan yang ada pada madrasah ini, misalnya apa yang
kurang dari kegiatannya atau apa saja yang harus dibenahi ketika
tedapat kendala, dan saya do’akan selalu semoga MAN 1 Kota Jambi
ini selalu lebih maju dan berkembang”.264
Sama hal nya dengan pernyataan Ibu Munifatuzzuhroh, S.Pd yang
mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan Kepala Laboratorium
Bahasa yaitu:
“Kendala kecil: kurangnya personil manakala ada kegiatan/acara
besar, akan tetapi masih berjalan dengan lancar sebagaimana yang
telah direncanakan. Dalam perencanaan serta pelaksanaanya sudah
terbilang bagus akan tetapi kita harus lebih memaksimalkannya lagi
terkhusus pencitraan madrasah agar masyarakat luas tahu banyak

262
Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19
263
Ww.1.1/OTSOP.KJ/26.01.19
264
Ww.1.1/OTDK.KJ/26.01.19
127

tentang MAN 1 Kota Jambi ini, karena humas harus menjadi ujung
tombak madrasah, madrasah harus membangun komunikasi intern dan
ekstern”.265

Pernyataan berbagai pihak yang menjalankan dan melaksanakan


aktivitas program kegiatan public relations ini menunjukkan bahwa harus
sesuai dengan program yang direncankan oleh pihak madrasah, maka
dari itu pihak madrasah harus mempertimbangkan semua yang akan
dimuat dalam perencanaan program kegiatan public relations di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Kota Jambi, mulai dari analisis kebutuhannya, analisis
kegiatannya apa, analisis waktu, menentukan teamwork, serta tingkat
level atau kelasnya pun di pertimbangkan oleh pihak madrasah. Dari
perencanaan komunikasi kelompok kecil ini sangat terlihat jelas
keseriusan pihak madrasah dan masyarakat dalam perencanaan program
madrasah khususnya pada kegiatan public relations untuk mencapai
tujuan Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi.
Selain dari pada merencanakan program madrasah yang
menggunakan analisis kebutuhan serta melihat keadaan situasi dan
kondisi Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi ini juga melalui
(penyusunan rencana program kegiatan public relations dalam program
kerja rutin (jangka pendek) dan program kerja jangka panjang insidentil).
Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh Bapak Nazaruddin, S.Pd yang
juga menjabat sebagai waka Bid. Humas:
“Untuk kegiatan-kegiatan kita ada program Insidentil yang
berkegiatan seminar-seminar, pertemuan, serta analisis untuk
kebutuhan anak di madrasah, dan semua ini adalah salah satu kiat
ataupun cara untuk mempererat silaturrahmi. Sebagian rencana
progam humas ini adalah mempromosikan kegiatan-kegiatan madrasah
di media massa, pasang spanduk, penyebaran brosur dan lain-lain.
Dan ke depannya saya sudah berencana untuk memasang papan
panah penunjuk jalan menuju MAN 1 Kota Jambi ini agar
mempermudah masyarakat menemukan letak lokasnya”.266

265
Ww.01/GBIng.KJ/16.01.19
266
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
128

Dalam perencanaan komunikasi kelompok kecil, beliau juga


menambahkan tentang klasifikasi perencanaaan program public relations
dalam program kerja rutin (jangka pendek) dan program kerja jangka
panjang insidentil sebagaimana hasil wawancara berikut ini:
“Program komite diantaranya memperhatikan pembangunan-
pembangunan fisik yang ada di lingkungan madrasah misalnya masjid,
pembuatan block halaman parkir, terkadang dananya bukan dari
pemerintah. Semua itu yang punya kerja adalah komite, Komite
mengundang orang tua dalam rangka membicarakan atau musyawarah
tentang halaman becek dikarenakan hujan, diantara hasil musyawarah
itu disepakatilah pembuatan block atau halaman harus disemen,
Alhamdulillah berhasil dan disepakati secara seksama. Jadi madrasah
menginformasikan kepada komite dan komite menghubungi para orang
tua siswa untuk diajak musyawarah atau rapat, agar menemukan solusi
atas permasalahan-permasalahan yang ada. Komite itu terdiri dari
pihak orang tua siswa yang dipilih oleh para orang tua siswa itu sendiri,
terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Jadi, ketika ada kegiatan-
kegiatan madrasah komite selalu ikut memantau. Mereka (komite)
dipilih pada waktu rapat tahunan dengan jangka waktu 3 tahun, selama
anaknya masih ada di madrasah akan tetapi pemilihan ini setiap
tahunnya diadakan pemilihan.”267

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh bapak H. Muhammad


Aman, M.Pd.I bahwa:
“Public relations atau humas itu kan sudah menjadi programnya
para waka-waka, dan para waka menyusun program apa saja yang
dibuat dalam 1 tahun ajaran minimallah dalam 1 semester, setelah itu
dirapatkan program-program tersebut, disetujui oleh kepala sekolah
dan selanjutnya ketika pada pelaksanaannya baru melibatkan para
guru dan dan lainnya”.268

Dari berbagai temuan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan


bahwa, bentuk konkret dari suatu perencanaan adalah adanya program
kerja, dan dalam hal ini adalah perencanaan komunikasi kelompok kecil
yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi untuk dapat menyusun
program kerjanya, baik program yang sifatnya jangka pendek maupun
jangka panjang.

267
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
268
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
129

2) Sistem Organisasi Public Relations


Pada umumnya, organisasi formal mempunyai struktur organisasi
yang jelas dan nyata yang tersusun dari ketua, bendahara, sekretaris, dan
juga anggota. Bagi suatu struktur organisasi yang lebih kompleks lagi,
terdapat wakil ketua, wakil sekretaris, dan banyak lagi koordinator dalam
tiap-tiap anggota yang terbagi menjadi divisi-divisi yang sesuai dengan
kebutuhan dari struktur organisasi tersebut.
Organisasi adalah wadah dari semua peran dalam lini kehidupan
dunia institusi, semua perencanaan, penggolongan jabatan dan
pembagian pekerjaan ada di dalam organisasi, pengorganisasian
merupakan salah satu fungsi dasar dalam manajemen untuk mencapai
sasaran yang di tetapkan oleh organisasi, hal ini berkaitan dengan
pengaturan kegiatan, orang dan sumberdaya lainnya, pengorganisasian
membutuhkan penyusunan struktur yang memperjelas fungsi-fungsi setiap
bagian dan sifat hubungan antara bagian-bagian tersebut.
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi dasar dari
manajemen untuk mencapai sasaran yang ditetapkan oleh organisasi.
Pengorganisasian ini berkaitan dengan pengelompokan kegiatan,
pengaturan orang maupun sumber daya lainnya dan mendelegasikannya
kepada individu ataupun kepada unit tertentu untuk menjalankannya
sehingga diperlukan penyusunan struktur organisasi yang memperjelas
fungsi-fungsi setiap bagian dan sifat hubungan antara bagian-bagain
tersebut.
Dalam hal ini struktur organisasi adalah sistem tugas, alur kerja,
hubungan pelaporan dan saluran komunikasi yang di kaitkan secara
bersama dalam pekerjaan individual maupun kelompok. Struktur ini
biasanya di gambarkan dalam bentuk bagan struktur, yaitu suatu diagram
yang menggambarkan pengaturan posisi pekerjaan dalam organisasi
yang di antaranya juga termasuk garis komunikasi dan wewenangnya.
130

Sebuah organisasi tidak terlepas dari yang namanya struktur


organisasi kepengurusan. Karena kepengurusan itulah yang akan
menjalankan roda-roda organisasi. Maju atau mundurnya sebuah
organisasi tergantung pada orang yang mengelola dikepengurusan
organisasi tersebut.
Madrasahmerupakan lembaga pendidikan yang memiliki berbagai
kegiatan dalam pencapaian efektivitas dan tujuan pendidikan. Untuk
mengatur dan menyusun program kegiatan madrasah agar dapat berjalan
dengan lancar dan terorganisir, diperlukan pembagian tugas secara
merata dan professional serta pengelola madrasah yang sesuai dengan
jabatannya.
Struktur organisasi merupak tolak ukur dalam suatu lembaga
organisasi, untuk memudahakan manajemen organisasi Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Jambi dengan lembaga pendidikan lainnya yang juga
memiliki struktur organisasi. Struktur organisasi tersebut memilki peran
penting dalam pembagian wewenang, tugas dan pelaksanaan program
yang direncanakan sebelumnya. Struktur tersebut dibangun dalam internal
madrasah yang dibentuk pengelola sebagai bagian sumber daya manusia
yang dimilki. Adapun struktur organisasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
Jambi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
131

Gambar 4.3: Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi

STRUKTUR ORGANISASI
MAN 1 KOTA JAMBI

Dewan / Komite Kepala Sekolah


Ahmad H. Muhammad Aman, M. Pd. I
NIP. 197110121997031004

Kaur Tata Usaha


Bendahara Pengeluaran Suparno, SH
Suparno, SH NIP. 196603051988031001
NIP. 196603051988031001

Umum dan Kepegawaian Pendidikan Operator


Rahmat Kuzarin, SE Ahmad Nabil Rosihan, S.Kom

Waka Bid. Kurikulum Waka Bid. Humas Waka Bid. Kesiswaan Waka bid. Sarana & Prasarana
Drs. Harsinto Nazaruddin, S.Pd Surya Apriandy, S.Pd Asia, S.Pd.I
NIP. 196511261994031005 NIP. 196206261988031005 NIP. 198004182009011009 NIP. 197408102006042002

Kepala Lab. Bahasa Kepala Lab. Fisika Kepala Lab. Kimia Kepala Lab. Biologi Kepala Perpustakaan Kepala Lab. Komputer
Munifatuzzuhro, S.Pd.I Roheli Ningsih, S.Si Tites Sumarni, S.Pd Bujang Kataruddin, S.Pd Siti Maisyarah, S. Kom
NIP. 198611142011012016 NIP. 197712202009012005 NIP.197303032002122001 NIP. 197001162002121003 A.Tarmizi, S.S

Wali Kelas X/ PMIA 1 Wali Kelas X/ PMIA 2 Wali Kelas X/ PIS 1 Wali Kelas X/ PIS 2 Wali Kelas X/ PIS 3
Dian Imaniaty, S.Pd Hairuman, S.Pd Rohimah, S.Pd Andriani, S.Pd Desi Rizki A.

Wali Kelas XI/ PMIA 1 Wali Kelas XI/ PMIA 2 Wali Kelas XI/ PIS 1 Wali Kelas XI/ PIS 2 Wali Kelas XI/ PIS 3 Wali Kelas XI/ PIS 4
Bujang K., S.Pd Tites Sumarni, S.Pd Lidya Suryati, S.Pd Khairil Sujai, S.Si
NIP. 197001162002121003 NIP. 197303032002122001
Sri Wahyuni, S.Pd.I NIP. 197702142007012023 Jelita Sri Puji A., SE NIP. 198107042009011008

Wali Kelas XII/ PMIA 1 Wali Kelas XII/ PMIA 2 Wali Kelas XII/ PIS 1 Wali Kelas XII/ PIS 2 Wali Kelas XII/ PIS 3
Lestari, S.Pd Drs. Sujarwo Roheli Ningsi, S.Si Mahmuda, S.Ag Dra. Erika Yunilma
NIP. 197908122005012001 NIP. 196204031993031007 NIP. 197712202009012005 NIP. 197802182003122002 NIP. 196706292000122002
132

Kepengurusan organisasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi


sudah ada sejak berdirinya. Berdasarkan dari hasil pengamatan peneliti,
kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi memberikan tugas,
wewenang dan tanggungjawab kepada masing-masing anggota
organisasi dari waka kurikulum, waka kesiswaan, waka humas, waka
sarana dan prasarana serta Kaur tata usaha (TU) sampai majelis guru.
Stuktur organisasi tersebut dibuat dengan tujuan agar setiap anggota
organisasi madrasah mengerti dengan jelas tugas, kewajiban, hak dan
tanggung jawab masing-masing.269Adapun surat keputusan tentang
pengangkatan wakil kepala madrasah bidang Humas Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Jambi terlampir.270
Wakil Kepala Madrasah Bidang Hubungan Masyarakat Madrasah
Aliyah Negeri 1 Kota Jambi mempunyai tugas membantu Kepala Madrash
dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan
sekolah.
2. Membina hubungan antara sekolah dengan wali murid
3. Membina pengembangan antar sekolah dengan lembaga pemerintah,
dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya.
4. Membuat dan menyusun program semua kebutuhan sekolah
5. Koordinasi dengan semua staf untuk kelancaran kegiatan sekolah
6. Menciptakan hubungan yang kondusif diantara warga sekolah
7. Melakukan koordinasi dengan semua staf dan bertanggung jawab
untuk mewujudkan 9 K
8. Menyusun proram kegiatan bakti sosial, karya wisata, dan pameran
hasil pendidikan (gebyar pendidikan)
9. Mewakili kepala sekolah apabila berhalanganuntuk menghadiri rapat
masalah-masalah yang bersifat umum. 271

269
Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
270
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
271
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18
133

Dari yang telah diutarakan di atas terlihat jelas bahwa setiap


pengurus atau anggota organisasi madrasah yang mendapat tugas dan
yang di amanahi agar semestinya dapat menjalankan tugas dengan
sebaik-baiknya. Di samping itu juga, tindakan-tindakan pengurus
organisasi yang tidak melaksanakan tugas dan tanggungjawab harus
diberikan perbaikan dengan mengedepankan asas-asas musyawarah
untuk mencari mufakat dan menemukan solusi. Kondisi ini sesungguhnya
diciptakan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab yang diemban
sebagai konsekuensi logis dari jabatan yang dipegang dalam suatu bagian
organisasi di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi. Pernyataan tersebut
diungkapkan juga oleh Kepala Tata Usaha yakni oleh bapak Suparno, SH:
“Cara pembagian tugasnya disesuaikan dengan keahliannya bu..,
seperti petugas operator dipilih yang ahli dibidang komputer, guru
mengajar disesuaikan dengan kualifikasinya masing-masing”.272

Pengelolaan sebuah lembaga pendidikan, baik itu dengan status


negeri maupun swasta secara keseluruhan membutuhkan organisasi
pendidikan sebagai wadah implementasi program yang dibuat dalam
bentuk sebuah struktur organisasi penyelenggaraan pendidikan. Untuk
memudahkan manajemen organisasi madrasah, Madrasah Aliyah Negeri
1 Kota Jambi sama dengan lembaga pendidikan lainnya yang juga
memiliki struktur organisasi. Struktur organisasi tersebut memiliki peran
penting dalam pembagian wewenang, tugas dan pelaksananaan program
yang direncanakan sebelumnya. Struktur tersebut dibangun dalam internal
madrasah yang dibentuk kepala madrasah sebagai bagian pemberdayaan
sumber daya manusia yang dimiliki. Hal tersebut selaras dengan
pernyataan bapak kepala madrasah yakni H. Muhammad Aman,
M.Pd.Isebagai kutipan wawancara berikut:
“Terkait dengan pekerjaan harus selalu kita komunikasikan
dengan para guru dan staf atau karyawan, nanti siapa yang mau
mengerjakan, kan ada tanggung jawabnya masing-masing, kita koordinir
saling komunikatif dalam pembagian tugas. Dan kita bekomunkasi tidak

272
Ww.1.2/KTU.KJ/16.01.19
134

selalu formal bu.. terkadang bentuknya informal.. terkadang kita lagi


ngobrol biasa ternyata ada ide bagus tentang pengembangan madrasah,
langsung kita agendakan dan laksanakan bu.., kalau formalkan harus
dalam forum rapat dan biasanya melalui surat, memo intruksi atau laporan
gitu.” “Kalau kendala pasti ada bu, dalam rapat komite banyak lika liku
tetapi pada akhirnya sepakat dengan keputusan yang ditetapkan”.
“Mendesain struktur organisasi madrasah ini dengan cara menyesuaikan
keahlian stakeholders bu… Insya Allah sudah sesuai dengan keahlian
bidangnya masing-masing walaupun belum 100% tetapi sudah di
posisikan”.273

Pernyataan kepala sekolah di atas diperkuat oleh bapak Surya


Apriyandi, S.Pd sebagai kutipan wawancara berikut:
“Struktur madrasah ini banyak pembagiannya bu.., ada kepala
madrasah, waka. bidang kesiswaan, waka. bidang kurikulum, waka.
bidang humas, waka. bidang sanpras, ada kaur tata usaha (TU) beserta
staf-stafnya, ada juga wali kelas dan jajaran komite. Semua itu
termasuk di dalam struktur kepengurusan organisasi madrasah. Dan
kepala madrasah bertugas sesuai dengan tupoksinya yakni mengatur
dan membina stakeholders di madrasah ini.”274

Berdasarkan dari hasil pengamatan peneliti, kepala Madrasah


Aliyah Negeri 1 kota Jambi memberikan tugas, wewenang dan
tanggungjawab kepada masing-masing anggota organisasi dari waka
kurikulum, waka kesiswaan, waka humas, tata usaha (TU) sampai majelis
guru. Stuktur organisasi tersebut dibuat dengantujuan agar setiap anggota
organisasi madrasah mengerti dengan jelas tugas, kewajiban, hak dan
tanggungjawab masing-masing.275

3) Penyelenggaraan Special Event (Kegiatan Khusus Public Relations)


Pelaksanaan program kegiatan public relations untuk membangun
kepercayaan masyarakat ataupun dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat terhadap Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi adalah
mempromosikan madrasah dengan cara menunjukkan prestasi akademik
dan prestasi non akademik siswa, mempublikasikan kelebihan-kelebihan

273
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
274
Ww.1.1/WB.Kesis.KJ/19.01.19
275
Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
135

lembaga (pameran) kepada masyarakat khususnya para orang tua siswa


dengan memakai berbagai media.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh bapak H. Muhammad Aman,
M.Pd.I dengan hasil wawancara:
“Media yang dipakai oleh MAN 1Kota Jambi ini untuk menyalurkan
informasi dalam kegiatan humasnya adalah media cetak, media visual,
dan audiovisual ya seperti: penyebaran brosur, pertemuan-pertemuan,
papan nama, siaran, pameran dan lain-lain. Kita mengadakan
pertemuan-pertemuan yang telah direncanakan di awal tahun pelajaran
atau persemester, dan dalam pelaksanaan misalnya kegiatannya dua
minggu lagi maka waka humas menghubungi komite untuk
musyawarah guna memfokuskan kegiatan yang akan dilaksanakan”.276

Pernyataan dari waka bidang Humas di atas diperkuat dengan


dokumentasi yang didapat oleh peneliti memang benar adanya, pada
pelaksanaan Upacara bendera Senin 24 April 2018 di MAN 1 Kota Jambi
yang mana bertindak selaku Irup adalah Kapten Inf A Rauf Ali Alfansuri
(Danramil 415-08/Danau Teluk). Pada amanatnya Danramil 415-08/DT
menyampaikan beberapa hal penting yang harus diketahui dan sekaligus
untuk dijadikan pemahaman kepada seluruh Siswa/i peserta upacara
tentang manfaat dari pelaksanaan upacara bendera itu sendiri yaitu: 1 .
Membiasakan disiplin 2. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan 3.
Membiasakan berpenampilan rapi 4. Meningkatkan kekompakan dan
kebersamaan 5. Menumbuhkan jiwa nasionalisme. 277 (Photo Terlampir)
Selain melayangkan surat dan promosi melalui brosur serta fasilitas
madrasah yang memadai di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi ini,
program kegiatan public relations lainnya adalah home visit, home visit
adalah pihak madrasah berkunjung atau mendatangi rumah para siswa.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh guru bahasa Arab ibu Rohmiyah
sebagaimana hasil wawancara berikut:
“Karena kita dari awal sudah melibatkan mereka (orang tua),
otomatis sudah satu visi dan misi serta gampang untuk
pelaksanaannya bu.. jadi kita itu sudah berjalan secara bersinergis.

276
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
277
Dok.1.2/PMW.KJ/08.05.18
136

Kemudian kita terkadang sebagai guru berkunjung kerumahnya anak-


anak dan inilah yang menjadi salah satu keunggulan kita... orang tua
santri itu mudah diajak komunikasi. Menjaga komunikasi dengan baik,
melibatkan mereka agar tetap selalu berpartisipasi untuk mendukung
semua kegiatan madrasah... maka dari itu kita harus berbagi tugas
dalam mendidik anak di rumah maupun di madrasah, bahkan tidak
menutup kemungkinan kita yang pergi ke rumahnya dengan program
home visit tadi... ataupun mereka yang harus ke madrasah” 278

Hasil dari wawancara dan dokumentasi Madrasah Aliyah Negeri 1


Kota Jambi juga merupakan sekolah yang banyak menjalin kerjasama di
berbagai Lembaga. Dijelaskan oleh Ibu Rohmiyah dalam kutipan
wawancara berikut:
“Setahu saya ya bu, Waka. Humas sering mengadakan pertemuan
dengan komite untuk menunjang program madrasah seperti membahas
tentang kebijakan-kebijakan madrasah misalnya tentang biaya diluar
dari pemerintah yang akan dikelola untuk apa saja.” Selain itu humas
juga menjalin kerjasama dengan BNN, Kesehatan Kota terkait masalah
P3K, Bank BRI, Bank BNI itu terkait gaji dan bekerjasama dengan POS
terkait beasiswa (BSM)”. “Misalnya kegiatan perpisahan, madrasah
mengundang aparat keamanan, tokoh-tokoh masyarakat, kepala
sekolah se-Kota Jambi. Dan jika perayaan hari besar Islam madrasah
mendatangkan penceramah”.279

Pernyataan ini diperkuat oleh bapak Nazaruddin, S.Pd


sebagaimana hasil wawancara berikut:
“Kita bekerjasama dengan pihak Kepolisian terkait Badan Narkotika
Nasional BNN, pihak Kesehatan Kota terkait masalah P3K dan pihak
kesehatan kota ini sering datang, dan bekerjasama dengan POS terkait
beasiswa (BSM). Saya sering mendatangkan Jambi TV dan terkadang
pihak Jambi TV sudah otomatis datang sendiri ke madrasah bu,
biasanya setiap tahun sebelum bulan puasa pihak Jambi TV datang ke
madrasah untuk meliput dan ditayangkan ketika bulan puasa.
Madrasah juga bekerjasama dengan Radio yang diisi oleh Glora OSIS
terkait promosi, solawat, drama, dan lain-lain, saya sebagai waka
bidang humas yang mengantarkan mereka ke lokasi setiap tahunnya.
Selain itu madrasah bekerjasama dengan Koran Jambi Ekspres, Koran
Idependen, Tabloid Media Pendidikan bu.”280

278
Ww.1.1/GBA.KJ/26.01.19
279
Ww.1.1/GBA.KJ/26.01.19
280
Ww.1.1/WB.Hum.KJ/08.05.18
137

Dijelaskan oleh Kaur Tata Usaha yakni bapak Suparno, S.H dalam
kutipan wawancara berikut:
“Kita bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN),
bekerjasama dengan pihak Bank BTN untuk masalah BSM, dan
bekerjasama dengan POS terkait beasiswa (BSM) juga”. “Madrasah ini
bekerjasama dengan Koran Jambi Ekspres, Koran Idependen, Tabloid
Media Pendidikan bu”.281

Dari berbagai petikan wawancara di atas, sudah benar adanya


komunikasi dan silaturrahmi yang dilakukan oleh pihak madrasah dan
orang tua siswa untuk selalu memikirkan semua kebutuhan anak (siswa)
di setiap kegiatan madrasah, baik itu melalui telpon, SMS, buku
penghubung antara pihak madrasah dengan orang tua siswa, home visit
kunjungan dari rumah ke rumah dan lain sebagainya.282 Dari hasil
wawancara bahwa Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi juga sering
mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa, kerjasama dengan
komite untuk menunjang program sekolah bisa berupa dana dan
masukan-masukan untuk kebaikan madrasah ini. Setiap tahun ada
pertemuan tentang keuangan karna setiap tahunnya meningkat. Dan
waka bidang humas juga mempunyai program sosial kemasyarakatan
berupa bakti sosial yang dilaksanakan dalam bentuk pemberian dana
santunan untuk anak yatim dan santunan setiap ada bencana alam,
musibah, sakit, melahirkan, bagi guru yang pindah dan pensiunan,
semuanya pasti ada santunan dari dana sosial guru. Jika bantuan
bencana alam misalnya tsunami ada santunan hingga keluar kota.
Pernyataan ini diperkuat dengan data dokumentasi Website Madrasah
Aliyah Negeri1 Kota Jambi sebagai berikut:
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi yang merupakan salah satu
lembaga pemerintah, pada bulan Muharram tahun 1439 Hijriyah merasa
terpanggil untuk menyantuni anak yatim yang ada di Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Jambi yang diprakarsai oleh Kepala Madrasah Aliyah

281
Ww.1.1/KTU.KJ/11.05.18
282
Obs. 1.4/KOTS.KJ/26.01.19
138

Negeri 1 Kota Jambi. Dirangkaikan dengan nonton bersama film


G30S/PKI yang dihadiri oleh seluruh Majelis Guru, Pegawai Tata Usaha
dan Siswa/siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi. Kepala Madrasah
Aliyah Negeri 1 Kota Jambi yakni H. Muhammad Aman dalam
sambutannya pada acara tersebut menghimbau kepada Majelis Guru,
Pegawai Tata Usaha dan Siswa/i Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi,
agar ikut menyantuni anak yatim pada 10 Muharram 1439 Hijriyah
dimanapun berada, terkait dengan film tersebut Kepala Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Jambi mengharapkan dapat mengambil hikmah dari
kejadian tersebut.283 (Photo Terlampir)
Komunikasi merupakan salah satu elemen penting dalam
kehidupan organisasi. Fungsi manajemen mulai dari perencanaan,
pengorganisaian, pengarahan samapi dengan pengawasan semuanya
melibatkan komunikasi. Komunikasi membantu para aggota organisasi
untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan organisasi, merespons dan
mengimplementasikan perubahan organisasi, mengkoordinasi aktivitas
organisasi, serta ikut berperan dalam semua tindakan organisasi yang
relevan. Komunikasi yang efektif juga membantu organisasi dalam
mencapai sasaran atau tujuannya.
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi menggunakan komunikasi
terkait dengan hal pekerjaan. Seperti observasi yang dilaksanakan oleh
peneliti pada tanggal 5 Mei 2018 di ruang kepala madrasah, terlihat
bahwa bapak Suparno selaku Kepala Tata Usaha menghampiri staf TU
untuk mengkomunikasikan beberapa hal pekerjaan.284 Bapak kepala
madrasah juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan komunikasi yaitu
mengkomunikasikan masalah pekerjaan, baik berupa pengkoordinasian
pekerjaan maupun pemberian informasi pekerjaan. Seperti Hal tersebut
selaras dengan pernyataan bapak kepala madrasah sebagai kutipan
wawancara berikut:

283
Dok.1.5/KMW.KJ/05.01.19
284
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
139

“Terkait dengan pekerjaan harus selalu kita komunikasikan dengan


para guru dan staf atau karyawan, nanti siapa yang mau mengerjakan,
kan ada tanggung jawabnya masing-masing, kita koordinir saling
komunikatif dalam pembagian tugas. Dan kita bekomunkasi tidak selalu
formal bu.. terkadang bentuknya informal.. terkadang kita lagi ngobrol
biasa ternyata ada ide bagus tentang pengembangan madrasah,
langsung kita agendakan dan laksanakan bu.., kalau formalkan harus
dalam forum rapat dan biasanya melalui surat, memo intruksi atau
laporan gitu”285

Pernyataan tersebut diungkapkan juga oleh waka. bidang Humas


yakni oleh bapak Nazaruddin, S.Pd:
“Yang biasanya dikomunikasikan tentunya untuk peningkatan
kinerja, dan pelayanan kepada masyarakat, kalau yang kinerja itu
bertujuan untuk menargetkan pekerjaan agar cepat selesai, kalau tidak
dapat tatap muka secara langsung bisa komunikasi melalui telpon atau
WA bu.. sekarangkan sudah canggih”.286

Berdasarkan beberapa hasil temuan yang peneliti peroleh melalui


wawancara dan observasi tersebut dapat diketahui bahwa, kegiatan
komunikasi yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
secara umum terkait dengan hal pekerjaan dari tupoksi masing-masing
kepala madrasah, para Waka. bidang dan staf. Selain
mengkomunikasikan perihal pekerjaan, jika ada waktu senggang
stakeholders tersebut juga terkadang mengkomunikasikan hal diluar
pekerjaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa materi yang dikomunikasikan
dengan atasan yaitu terkait dengan hal pekerjaan masing-masing
stakeholders, dan terdapat beberapa pegawai yang mengkomunikasikan
hal di luar pekerjaan.

4) Penggunaan Media
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi merupakan lembaga
pendidikan Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam sebagai pola
kehidupan yang dijalankan seperti pembiasaan sholat dzuhur dan sholat
dhuha berjama’ah, tadarusan yang dibina oleh guru jam pertama disetiap

285
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
286
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
140

pagi sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar, adanya kegiatan


ekskul yang namanya tahfizh qur’an yang mana pembinanya memang dari
Yaman dan seorang hafizh. Para siswa dididik dan dilatih untuk mampu
mengaktualisasikan nilai tersebut dalam setiap tindakan dan perilaku
secara individual maupun hubungan sosial dengan sekitarnya. Nilai-nilai
tersebut sangat diperjuangkan dan dipelihara dalam jati diri para siswa
yang itu bukan sebuah ilustrasi sesaat tetapi sampai kepada titik
kebiasaan dan bahkan sebuah keharusan bagi mereka dalam
beraktivitas.287
Sebagaimana yang diungkapkan oleh bapak H. Muhammad Aman,
M.Pd.I dengan hasil wawancara:
“Selain madrasah yang tertua keunikan madrasah kita ini terletak
pada kegiatan ekstra nya dan itu juga ditopang oleh orang tua siswa,
contohnya marawis sangat menonjol di madrasah ini, dan pada tahun
ajaran 2017-2018 ini madrasah sudah membuat program ekskul yang
namanya tahfizh qur’an yang mana pembinanya memang dari Yaman
dan seorang hafizh. Nah program ini berjalan karena berkat mitra kerja
antara humas dengan komite, karena semuanya itu berjalan kan
dengan uang komite.”288

Pelaksanaan program merupakan tahap yang paling penting di


Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi dan dalam organisasi apapun
karena tahap inilah sebagai puncak keberhasilan suatu program, dalam
pelaksanaan dibutuhkan orang-orang yang ahli berkomunikasi dengan
publik karena akan berhubungan baik yang langsung maupun tidak
langsung dengan mereka.
Adapun pernyataan tersebut selaras dengan ungkapan waka.
Bidang Humas yakni bapak Nazaruddin, S.Pd:
“Untuk media kita melaluibrosur kemudian kita ekspos dalam media
massa, media cetak/ koran, media-media pendidikan, terkadang kita
panggil ke madrasah, misalnya pada acara hari ulang tahun
kemerdekaan, hari besar nasional, hari besar Islam. Kemudian kalau
masih ada dana yang memungkinkan kita panggil juga dari pihak media
elektro seperti TVRI dan RRI, terkadang pihak RRI mengundang kita

287
Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
288
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
141

untuk mengisi acara dan kita bekerja sama dengan waka kesiswaan,
saya sebagai penghubung dan waka kesiswaan menyiapkan siswa
yang akan diutus dan nantinya saya yang mendampingi siswa-siswa ke
RRI”. “Bukan hanya dengan orang tua saja, tetapi sekaligus dengan
para pemuka-pemuka masyarakat, misalnya dari Camat, Danramil kita
berkoordinasi terus dua bulan sekali, terkadang ada juga masukan-
masukan dari media kalau perlu kita kasih surat undangan langsung ke
sini untuk menjadi Pembina upacara, memberikan pengarahan yang
berkenaan dengan kenakalan-kenakalan remaja, narkoba, kedisiplinan
dan lain-lain. Semua itu kerjanya Humas bu…, Ada juga upcara
gabungan, kemarin dari kapolda kita undang untuk memberikan
pengarahan yang memang itu programnya Kapolda. Mereka datang
kita sambut dan kita sebagai Humas yang mendampingi walaupun
kepala madrasah terkadang tidak ada di tempat kegiatan kita tetap
jalan. Karena ini adalah memang tugasnya humas”.289

Pernyataan tersebut selaras dengan ungkapan staf tata usaha


yakni ibu Jihan Nabila dengan hasil wawancara:
“Biasanya dengan penyebaran brosur untuk mempromosikan
madrasah, penerimaan siswa baru, pada kegiatan palang merah
remaja (PMR), pramuka, dan ketika mengumpulkan orang tua siswa
untuk peminjaman laptop yang digunakan untuk pelaksanaan ujian
nasional (UN) karena madrasah kita terkendala dengan kurangnya
laptop”.290

Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi juga mempunyai keunikan


dan keunggulan di bidang keagamaan untuk menarik minat atau perhatian
masyarakat menyekolahkan anak di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
Jambi. Dijelaskan oleh bapak H. Muhammad Aman, M.Pd.I dalam kutipan
wawancara berikut:
“Dan Yang menarik perhatian mereka adalah masyarakat
beranggapan bahwa pertama madrasah di MAN ini yang termurah.
Kedua masyarakat mengetahui Man ini adalah MAN tertua di Kota
Jambi. Ketiga bahwa MAN ini pulangnya jam 3 jadi para orang tua
siswa merasa tenang mulai jam 07.15 hingga jam 3 sore itu anaknya di
madrasah, karena belajarnya itu seperti full day school walaupun
madrasah ini bukan full dayschool tetapi pulangnya jam 3 sore. Karena
para orang tua siswa berfikir dengan sedikitnya jam pulang di rumah
berarti sedikit pula waktu anak bermain di rumah, selain itu masyarakat

289
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
290
Ww.1.1/STU2.KJ/19.01.19
142

sudah melihat sebelum-sebelumnya anak-anak yang sekolah di MAN


ini di masyarakat akhlaknya lebih baik dari sekolah-sekolah lain”.
“Selain madrasah yang tertua keunikan MAN 1 Kota Jaambi ini terletak
pada kegiatan ekstra nya dan itu juga ditopang oleh orang tua siswa,
contohnya marawis sangat menonjol di madrasah ini, dan pada tahun
ajaran 2017-2018 ini madrasah sudah membuat program ekskul yang
namanya tahfizh qur’an yang mana pembinanya memang dari Yaman
dan seorang hafizh. Nah program ini berjalan karena berkat mitra kerja
antara humas (public relations) dengan komite, karena semuanya itu
berjalan kan dengan uang komite.”291

Pernyataan ini diperkuat oleh bapak Nazaruddin,


S.Pdsebagaimana hasil wawancara berikut:
“Pembeda atau keunikan MAN 1 Kota Jambi dengan MAN yang
lainnya adalah MAN tertua se-Kota Jambi pada tahun 58, kalau dahulu
bukan MAN tetapi MAIN (Madrasah Aliyah Islam Negeri), kemudian
keunikannya lagi MAN ini kelebihannya alumni-alumninya banyak yang
berhasil, termasuk guru-gurunya banyak alumni MAN ini, uniknya lagi
waktu itu salah satu programnya yakni mengkaji kitab kuning, adapun
baru 4 tahun ini program dari Kepala Madrasah sholat dhuha secara
berjamaah di lapangan dilaksanakan satu minggu sekali setiap hari
jum’at pagi, selesai sholat dhuha ada kultum petugasnya dari siswa itu
sendiri dilakukan scara bergilir, setelah sholat dhuha anak-anak masuk
kelas dan dilanjutkan baca al-Qur’an sebelum proses Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM)”. “Yang menarik masyarakat menyekolahkan anaknya
ke sini, yang pertama jarak atau lokasinya dekat, yang kedua
baiayanya murah bisa dikatakan yang termurah di Jambi ini di
bandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya hanya Rp. 25.000
perbulannya itupun tanpa pungutan-pungutan lain lagi, selain itu
banyak guru-gurunya yang berpengalaman sesuai dengan bidang yang
dimilikinya masing-masing”.292

Pernyataan yang sama diungkapkan oleh waka. Bidang Kesiswaan


yakni bapak Surya Apriyandi, S.Pd:

“Madrasah ini mempunyai program sholat dhuha yang tujuannya


untuk mendidik dan petugasnya dari siswa yang sudah dibuatkan
jadwal khusus: setelah sholat dhuha kegiatanny bergilir atau diselang
seling seperti tausiyah, sholawatan, piadato”. “Semuanya sesuai
dengan adat, budaya dan orang tua siswa lebih senang ke kegiatan
keagamaan. Perkembanagn teknologi sudah semakin maju sehingga

291
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
292
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
143

ada hal-hal yang negative dilakukan oleh siswa, hal ini adalah salah
satu yang menjadikan minat atau menarik perhatian masyarakat
menyekolahkan anaknya di MAN ini agar madrasah membentengi anak
dengan banyaknya pelajaran keagamaan dan teladan dari para
guru”.293

Bapak Surya Apriyandi, S.Pd juga memperkuat pernyataan tersebut


dalam kutipan wawancara berikut:

“Sebagian besar kita ini berhubungan dengan humas buu.., seperti


contohnya pada kegiatan keagamaan untuk mencari penceramah kita
butuh beliau untuk membantu, karena beliau sangat dekat dengan
masyarakat untuk mencari ustd siapa yang kita undang ke madrasah.
Kedua: seperti forum komunikasi mahasiswa atau jambi kota sebrang
(FKM/ JKS) yakni sebuah organisasi mahasiswa yang salah satu
program kerjanya memberikan motivasi kepada siswa untuk masuk ke
perguruan tinggi dengan kiat-kiat dan cara-cara tertentu, nah di sini kita
butuh humas jika ada tamu undangan dari program kesiswaan agar
kegiatan-kegiatan bisa dipublikasikan dimedia”.294

Media lain yang dipakai oleh Madrasah Aliyah Negeri1 Kota Jambi
untuk menjalin komunikasi ataupun silaturrahmi dengan masyarakat
khususnya para orang tua siswa adalah adanya buku penghubung (nomor
kontak) antara pihak madrasah dengan orang tua siswa guna untuk
mengetahui perkembangan anak di madrasah serta selalu melibatkan
mereka para orangtua siswa agar tetap selalu berpartisipasi untuk
mendukung semua kegiatan madrasah.295 Pernyataan yang juga
disampaikan oleh ibu Samiyah dalam petikan hasil wawancara berikut:

“Iya sering sekali dan pasti kita dilibatkan... bisa lewat SMS, telepon
atau surat.Saya punya catatan nama dan nomor Hp guru ataupun staf
madrasah yang bisa dihubungi, jadi kita sebagai orang tua selalu tau
informasi perkembangan anak di madrasah, kita orang tua dikasih surat
bahwa ada pertemuan di madrasah, kalau masalah waktu dan
tempatnya sudah ditentukan oleh madrasah bu”.296

293
Ww.1.1/WB.Kesis.KJ/19.01.19
294
Ww.1.1/WB.Kesis.KJ/19.01.19
295
Obs. 1.4/KOTS.KJ/26.01.19
296
Ww.1.1/OTDK.KJ/26.01.19
144

Dijelaskan juga oleh salah satu informan ibu Aidah Rostikayang


mana beliau sebagai orang tua siswa dari Sri Okta Prida kelas XII jurusan
PIS:
“Kita dilibatkan juga biasanya pihak sekolah menghubungi kita
lewat telpon, SMS dan jika kegiatannya resmi ada surat yang dikirimkan
oleh pihak madrasah untuk orang tua siswa di rumah. Seperti hari ini
kami baru selesai menghadiri pertemuan antar orang tua siswa dengan
madrasah membahas tentang masalah pengadaan komputer atau
laptop untuk ujian nasional (UN), dan ada lagi misalnya pertemuan
ketika pembagian raport pasti ada arahan dari kepala madrasah
terlebih dahulu terkait tentang nilai, tentang pembelajaran, prestasi
siswa, dan kondisi anaknya di madrasah ini”.297

Banyaknya media dalam pelaksanaan program kegiatan public


relations yang digunakan oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambiuntuk
menarik perhatian ataupun meningkatkan partisipasi masyarakat
khususnya para orang tua siswa tidak lepas dari peralatan yang
digunakan oleh teamwork ataupraktisi public relations Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Jambi. Pernyataan tersebut senada dengan yang
diungkapkan oleh bapak H. Muhammad Aman, M.Pd. I dalam kutipan
wawancaraberikut:

“Peralatan yang kami gunakan seperti: camera, digital, video, LCD,


monitor dan lain-lain...”. “Biasanya yang menghandle di setiap kegiatan
itu para waka, nah para waka bekerjasama dan ada kepanitiaannya
tersendiri yang terdiri dari waka, guru, OSIS dan lain-lain”.298

5) Evaluasi Program Public Relations


Untuk melihat keefektifan suatu program, maka dapat dilihat melalui
evaluasi atau penilaian, karena dengan melalui cara tersebut, maka akan
dapat diketahui kelemahan dan kekuatan dari pelaksanaan program-
program yang telah di buat sebelumnya, dan dalam hal ini adalah
mengevaluasi program-programyang ada di Madrasah Aliyah Negeri 1
Kota Jambi melalui kegiatan manajemen public relations.

297
Ww.1.1/OTSOP.KJ/26.01.19
298
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
145

Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambitidak hanya memposisikan


masyarakat sebagai masyarakat sekitar disekeliling untuk lembaganya
semata, tetapi pihak madrasah benar-benar berperan secara optimal
dalam menjawab kebutuhan atau tuntutan mereka secara utuh. Bentuk
pengoptimalan dalam berperan Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
Jambiberupaya menjalin hubungan yang harmonis antara pihak madrasah
dengan masyarakat khususnya para orang tua siswa semaksimal
mungkin.299 Untuk membangun kegiatan yang lebih baik diprogram
berikutnya Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambisangat memerlukan
penilaian disetiap program khususnya pada program kegiatan public
relations. Pernyataan ini dijelaskan juga oleh Kaur Tata Usaha (TU)
secara langsung dalam kutipan berikut:
“Evaluasi perlu dilakukan bu, karena dari evaluasi nantinya kita jadi
tahu kekurangan kami, dan dari situ kami akan mendapatkan masukan-
masukan yang membangun untuk kegiatan yang lebih baik dan
tentunya agar tidak melakukan kesalahan yang sama kembali. Begini
bu, biasanya disetiap kegiatan itu kan di SK kan oleh kepala madrasah,
kemudian yang tertuang di dalam SK itu tertera bahwa panitia atau
yang bersangkutan untuk melaporkan kepada kepala madrasah hasil
dari pelaksanaannya, dan laporannya berbentuk tertulis untuk bahan
evaluasi sebagai perbaikan kedepannya kelak”. 300

Sebagai salah satu sekolah Islam yang berusaha untuk terus maju
dan berkembang, Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambitelah
melaksanakan tahap evaluasi terhadap program-program kegiatan public
relations yang ada karena evaluasi juga dipandang sebagai usaha
melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement).
Artinya, keinginan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya merupakan
tujuan dari setiap proses yang dijalankan. Selaras dengan yang
dinyatakan oleh Ibu Munifatuzzuhro, S.Pd yang menjabat sebagai Guru
Bahasa Inggris dan Kepala Laboratorium Bahasabahwa:
“Kami sebagai guru tidak begitu terlibat, fleksibel aja buu,
tergantung dengan kegiatannya. Hasil evaluasi yang dilakukan pihak

299
Obs.1.5/PMPR.KJ/26.01.19
300
Ww.1.2/KTU.KJ/16.01.19
146

madrasah baru kemudian dikomunikasikan dengan orang tua siswa,


dan bentuk pengevaluasiannya dilakukan saat rapat rutin tiap bulan,
namun tidak menutup kemungkinan dilakukannya rapat dadakan sesuai
dengan kebutuhan, kerjasama dan komunikasi yang berlanjut.Dan yang
sudah terjadwal di ruang guru dilakukan setiap akhir semester atau
pertahun”.301

Pernyataan tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh bapak


Nazaruddin, S.Pd yang menjabat sebagai waka Bid. Humas dalam
kutipan:
“Madrasah ini ada rapat setiap 1 bulan sekali yang dinamakan
rapat bulanan dan terkadang tidak menutup kemungkinan jika ada hal-
hal yang penting kita juga mengadakan rapat langsung untuk
musyawarah bu… adapun dalam rapat tersebut yang salah satunya
membahas tentang laporan kepada kepala madrasah hasil dari
pelaksanaannya, dan laporannya berbentuk tertulis atau diketik
sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan program-program berikutnya.
Selain rapat 1 bulan sekali madrasah ini juga mengadakan rapat di
setiap akhir tahun pelajaran yang mana bersifat membahas
keseluruhan perencanaan program kegiatan yang akan datang”.
“Untuk evaluasinya, biasanya kita para waka. Bidang dan guru diminta
pendapat dalam forum rapat setiap di akhir kegiatan untuk didiskusikan
bersama bagaimana hasil dan kendala disetiap kegiatannya,
bagaimana agar lebih baik lagi untuk kegiatan-kegiatan berikutnya.”302

Dalam pelaksanaan evaluasi program kegiatan public relations di


Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi juga melibatkan masyarakat yakni
para orang tua siswa dan itu hanya diakhir tahun pelajaran saja.
Pernyataan ini diungkapkan juga dalam hasil wawancara kepada salah
satu orang tua siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambiyakni Ibu
Samiyah:
“Seperti hari ini ya bu.. saya diundang untuk menghadiri rapat
tentang masalah ujian mengadakan komputer, walaupun kita tidak ada
kita usahankan agar ada. Selain itu pertemuan ketika ambil rapot yang
mana kita orang tua siswa dikasih tau mengenai perkembangan anak,
agar kita selalu memotivasi semangat belajar anak dan memikirkan
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan anak serta informasi tentang
pergantian kurikulum.” “Partisipasi yang kami berikan sebagai orang
tua adalah memberikan saran, ide, menyalurkan pendapat ataupun

301
Ww.01/GBIng.KJ/16.01.19
302
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
147

menilai tentang kegiatan-kegiatan yang ada pada madrasah ini,


misalnya apa yang kurang dari kegiatannya atau apa saja yang harus
dibenahi ketika tedapat kendala, dan saya do’akan selalu semoga
MAN 1 Kota Jambi ini selalu lebih maju dan berkembang”.303

Dari beberapa hasil wawancara tersebut, terlihat jelas bahwa


semangat juang Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi dalam menjalin
kerjasama serta menjalin silaturrahmi kepada para orang tua siswa dalam
rangka mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya.
Hasil wawancara di atas juga menyatakan bahwa dalam
pelaksanaan evaluasi program kegiatan public relations diMadrasah
Aliyah Negeri 1 Kota Jambi menggunakan beberapa bentuk metode
penilaian guna menilai suatu pelaksanaan program public relations yang
dilaksanakan pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi ini. Pernyataan
ini selaras dengan yang diungkapkan oleh bapak H. Muhammad Aman
dalam kutipan wawancara bahwa:
“Bentuk evaluasi dari kegiatan humasnya melalui pendapat-
pendapat dan diskusi bu.. terkadang diadakan di forum terbuka
bagaimana kegiatan yang sudah terlaksana kemarin apakah sudah baik
atau ada yang harus dibenahi atau ditambah kegiatannya.”304

Dari penilaian ataupun evaluasi program kegiatan public relations


yang dilakukan oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi ini, berfungsi
untuk mengidentifikasi apakah pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan atau belum. Sehingga perlu untuk dipahami
bahwa dalam melaksanakan program-program public relationspendidikan
haruslah menelaah secara seksama akan faktor-faktor penghambat yang
menghalangi pencapaian tujuan akhir kegiatan-kegiatan tersebut. Jika
faktor-faktor penghambat telah teridentifikasi, maka dalam
pelaksanaannya akan berjalan dengan lancar untuk mencapai tujuan
program kegiatan yang telah direncanakanan dan berdampak positif.

303
Ww.1.1/OTDK.KJ/26.01.19
304
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
148

Pernyataan ini dijelaskan oleh kepala madrasah dalam kutipan hasil


wawancara sebagai berikut:
”Implikasinya adalah selain meningkatnya jumlah santri dan juga
terhubungnya kemitraan yang baik antara sekolah dengan orang tua,
masyarakat, pemerintah, dan lain-lain”.305

Pernyataan ini diperkuat kembali oleh waka Bid. Humas


sebagaimana kutipan berikut:

“Bagus.., direspon dan ada peningkatan disetiap tahun, dan


kesemuanya itu tergantung kepada komitenya. Kita para waka hanya
menyampaikan aspirasi dari madrasah, kita sampaikan kepada komite
dan kita lihat juga kondisi di lapangan, lihat kemampuan lalu kita
adakan pertemuan dengan para orang tua siswa. Jika komite mampu,
cukup dengan komite saja penyelesaiannya”306

Pernyataan ini selaras dengan yang diungkapkan oleh ibu Sri


Wahyuni, S.Pd.I sebagaimana kutipan berikut:
“Implikasi dari adanya program public relation atau humas adalah
adanya peningkatan jumlah siswa, dan masyarakat lebih mengenal
MAN 1 Kota Jambi ini secara keseluruhan”.307

Dari hasil wawancara tersebut, dapat dipahami bahwa setelah


dilaksanakannya evaluasi program kegiatan public relations yang
dilakukan oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi ini bertujuan untuk
mengetahui implikasi suatu lembaga pendidikan yakni Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Jambi terhadap masyarakat khususnya para orang tua
siswa dalam berbagai hal.

b. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari


1) Perencanaan Komunikasi Kelompok Kecil
Tujuan umum dari merencanakan program kerja dalam manajemen
public relations adalah bagaimana upaya menciptakan hubungan
harmonis antara lembaga pendidikan dengan masyarakat atau
stakeholders, agar tujuan yang diharapkan dapat terwujud. Begitu juga

305
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
306
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
307
Ww.1.1/GPK.KJ/19.01.19
149

dengan keberhasilan Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari ini tidak lepas


dari kerjasama yang baik antara pihak madrasah dengan masyarakat
khususnya orang tua siswa. Sebab dengan bekerjasama ini kedua belah
pihak akan mendapatkan ketercapaian yang diinginkan bersama, dikarena
dengan kerjasama ini berbagai persoalan akan mudah di atasi. Kerja
sama orang tua siswa dengan madrasah sangat dibutuhkan untuk
meningkat prestasi anak-anak yang belajar di Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari, tanpa kerja sama maka musthil prestasi akan dicapai
terutama sekali tentang biaya sekolah seperti pembelian baju seragam
dalam pembahasan rapat antara pihak madrasah dengan para orang tua
siswa. Hal tersebut dapat terlihat jelas dari data dokumentasi peneliti
dinyatakan bahwa:
“Cut Husin selaku Ketua Komite Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari mengajak para orang tua untuk senantiasa mengawasi dan
memantau perkembangan belajar anaknya dirumah, tugas orang tua
mendidik anaknya dirumah sedangkan di madrasah adalah tanggung
jawab guru. Dalam rapat komite tersebut menghasilkan beberapa poin
keputusan yaitu:1.Seragam siswa putih abu-abu, pramuka dan sepatu
hitam dibeli langsung oleh orang tua/wali siswa. 2.Baju seragam siswa
yang dibeli orang tua siswa yang dikelola pengurus komite sebagai
perwakilan dari orang tua/wali siswa terdiri dari: 1)Baju seragam batik
satu stel 2)Baju seragam melayu satu stel 3)Baju seragam olahraga
satu stel 4)Dasi dan jilbab. 3.Baju seragam yang dipesan dapat dibayar
lunas atau dapat diangsur oleh orang tua siswa dengan batas waktu. 4.
Keputusan rapat telah disetujui oleh seluruh peserta rapat dan
konsekuensinya bagi orang tua/wali siswa yang tidak hadir harus
menyetujui semua hasil keputusan rapat. Acara diakhiri dengan ramah
tamah antara orang tua siswa, pihak sekolah dan pengurus komite.” 308
(Photo Terlampir)

Dengan adanya kerjasama secara otomatis dan fleksibel di


Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari adalah merupakan amanat yang
harus diemban oleh setiap stakeholder di dalamnya.309 Semua kegiatan
tidak dapat berjalan dengan baik jika tidak dibarengi dengan perencanaan,
karena perencanaan merupakan pedoman atau panduan dalam

308
Dok.2.5/KMW.B/05.01.19
309
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
150

pelaksanaannya, agar ketika kita dalam melaksanakannya tidak merasa


bingung serta tau apa tujuan yang ingin kita capai. Hal tersebut seperti
yang dijelaskan oleh kepala madrasah bapak Drs. Raden
Akhmaddinyatakan bahwa:
“Biasanya perencanaannya itu diawal tahun dan pelaksanaannya
kondisional, jika dalam hal komunikasi dengan masyarakat atau orang
tua sesuai dengan kebutuhan. Kita tidak bisa bilang persemester, jika
kita tiba-tiba ada kebutuhan dengan mereka para orang tua ya kita
undang untuk datang ke madrasah bu, apakah sudah cukup dengan
surat ya kita dengan surat, ada banyak media untuk berkomunikasi
dengan mereka, untuk lebih intennya lagi disetiap kelas itu kan ada no
Hp wali kelas untuk orang tua, jadi sebenarnya untuk komunikasinya itu
adalah setiap hari”.310
Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh waka Bid. Humas
yakni bapak Drs. M. Ali Alhamidi, S.Pd, M.Pddalam petikan wawancara
berikut ini:
“Adapun program kerja rutin misalnya memberikan informasi
kepada warga madrasah tentang ujian nasional /UAMBN, ada juga
contohnya besok hari minggu di STAI kita unjuk gelar untuk mengisi
acara di STAI, nah kegiatan ini harus di informasikan ke pihak
madrasah dan siswa untuk latihan sebagai persiapannya. Adapun rapat
komite membahas tentang menetapkan program kerja tahunan, terkait
penerimaan siswa baru. Kalau rapat rutinnya setiap bulanada juga
rapat tahunan 2 kali dalam setahun”.311

Selaras dengan yang dijelaskan oleh ibu Dra. Suparti dalam kutipan
wawancara bahwa:
“Pelaksaan perencanaannya di awal tahun dan untuk program
rutinitas dilaksanakan kondisional aja bu… contohnya pada kegiatan
ulang tauhun MAN, isra mikraj, maulid nabi dan perencanaan lanjutan
maksudnya perencanaan persiapan untuk dilaksanaknnya 1 atau 2
bulan sebelum hari H nya”. “Dalam perencanaan persiapan untuk
dilaksanakannya ini seperti komite, ketua RT, pemuka masyarakat.
Dan mengapa kita melibatkan mereka karena secara tidak langsung
agar dapat memberi tahu bahwa di madrasah ini melaksanakan
kegiatan-kegiatan ekspo dan lain-lain. Perencanaan biasanya mencari
donatur dari lessing, deler Honda,Yamah dari XL, Telkomsel.
Madrasah menyiapkan proposal untuk diajukan ke deler Honda

310
Ww.2.3/KMB/28.01.19
311
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
151

Yamaha yang dijalankan oleh OSIS yang didampingi oleh waka humas
kemudian waka kesiswaan. Dan ini termasuk program humas bu…
karena madrasah mengundang sekolah-sekolah lain”.312

Beliau juga menambahkan tentang klasifikasi perencanaaan


program public relations sebagaimana hasil wawancara berikut ini:
“Adapun langkah-langkah untuk perencanaannya, pertama pihak
humas dan kesiswaan mengundang guru untuk rapat bahwa madrasah
kita akan melaksanakan kegiatan ekspo yang mana kegitan itu ingin
mengenalkan madrasah ini mengundang seluruh SMP, MTs terutama
kelas IX nya setelah itu dibentuklah kepanitiaan atau team work nya.
Nah barulah kita mengundang komite, ketua RT, pemuka masyarakat
agar mereka mengetahui kegiatan madrasah dan agar masyarakat
tidak bertanya-tanya lagi tentang kegiatan di madrasah. Pelaksanaan
perencanaan program humas ini memang harus diaksanakan karena
dalam suatu kegiatan madrasah ini yang mengekspos adalah kegiatan
waka humas, jadi waka humas harus bergerak untuk membuat
langkah-langkah dan guru hanya memberikan informasi dan
mengusulkan kegiatan-kegiatan apa saja yang sebaiknya
direncanakan dan dilaksanakan oleh waka humas. Pelaksanaan
perencanaan ini dilaksanakan di ruangan guru, secara terbuka untuk
mengumpulkan informasi dan ide-ide, setelah itu dirapatkan kembali
oleh para waka mana yang harus ditambah dan dikurang dalam
perencanaannya untuk disetujui oleh kepala madrasah”. “Dalam
perencanaan ini ada program rutin dan program jangka panjangnya,
waka humas memang sudah ada perencanaan untuk satu tahun ini
kegiatannyaa apa saja… kalau ibu ini tau secara garis besarnya saja
sebagai guru.”313

Berdasarkan dari hasil wawancara tersebut, dapat dipahami bahwa


perencanaan komunikasi kelompok kecil yang diterapkan di Madrasah
Aliyan Negeri 1 Batanghari ini dilakukan melalui langkah-langkah untuk
perencanaannya. Pelaksanaan perencanaan program humas ini memang
harus diaksanakan karena dalam suatu kegiatan madrasah ini yang
mengekspos adalah praktisi public relations, dan dalam pelaksanaan
perencanaan ini dilaksanakan di ruangan guru, secara terbuka untuk
mengumpulkan informasi dan ide-ide, setelah itu dirapatkan kembali oleh
para waka mana yang harus ditambah dan dikurang dalam

312
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
313
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
152

perencanaannya untuk disetujui oleh kepala madrasah. Dari pernyataan


tersebut terlihat jelas bahwa proses perencanaan progra public relations
melalui analisis yang mendalam. Tahap perencanaan program public
relations ini diawali dengan menganalisa kebutuhan-kebutuhan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan program public relatioans dan melalui
persetujuan kepala madrasah. Pada tahapan ini, program di analisa akan
hambatan yang mereka temui dalam pelaksanaan yang sudah berjalan
sebelumnya.
Tahapan berikutnya ialah mengungkapkan kekurangan dan
kelebihan (terlalu luas) kegiatan yang telah direncanakan, dalam momen
musyawarah untuk disepakati secara bersama. Hasil musyawarah
tersebut kemudian diserahkan kepada kepala madrasah yang di ajukan
secara keseluruhan untuk dapat dilaksanakan. Selain itu pada dasarnya
Madrasah Aliyah Negeri1 Batanghari dalam menyelesaikan suatu
permasalahan selalu melalui rapat ataupun musyawarah bersama. 314
Dalam proses pengambilan keputusan/ kebijakankepala selalu
menginginkan melalui proses musyawarah, namun proses musyawarah ini
bersifat buttom up. Artinya kepala madrasah memberikan kesempatan
kepada semua anggota bawahannya untuk melakukan musyawarah,
setelah itu hasil musyawarah tersebut baru diajukan kepada kepala
madrasah untuk disetujui.
Dari pernyataan berbagai pihak yang menjalankan dan
melaksanakan aktivitas program kegiatan public relations ini menunjukkan
bahwa harus sesuai dengan program yang direncankan oleh pihak
madrasah, maka dari itu pihak madrasah harus mempertimbangkan
semua yang akan dimuat dalam perencanaan program kegiatan public
relations di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari, mulai dari analisis
kebutuhannya, analisis kegiatannya apa, analisis waktu, menentukan
teamwork, serta tingkat level atau kelasnya pun di pertimbangkan oleh
pihak madrasah. Dari perencanaan ini sangat terlihat jelas keseriusan

314
Obs.2.4/KOTS.B/31.01.19
153

pihak madrasah dalam perencanaan program kegiatan public relations


untuk meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya para orang tua
siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari ini.
Dari berbagai temuan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan
juga bahwa, bentuk konkret dari suatu perencanaan adalah adanya
program kerja, dan dalam hal ini adalah perencanaan komunikasi
kelompok kecil yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari.
Sebagaimana yang telah dilakukan oleh praktisi public relations di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari untuk dapat menyusun program
kerjanya, baik program yang sifatnya jangka pendek maupun jangka
panjang.

2) Sistem Organisasi Public Relations


Keadaan organisasi dalam lembaga pendidikan tersebut akan sangat
berpengaruh dalam menumbuhkembangkan lembaga pendidikan yang
bersangkutan, dan wadah organisasi tersebut tidak akan dapat berdaya
fungsi tanpa adanya bantuan personalia organisasi yang memiliki
komitmen untuk memajukan organisasi. Oleh sebab itu, maju atau
mundurnya sebuah organisasi tidak terlepas dari intervensi keterlibatan
aktif orang-orang yang terlibat dalam kepengurusan organisasi tersebut.
Suatu organisasi tidak terlepas dari struktur organisasi
kepengurusan, karena kepengurusan itulah yang akan menjalankan roda-
roda organisasi. Maju atau mundurnya suatu organisasi sangat tergantung
pada orang yang duduk dikepengurusan tersebut, kemudian tugas
pengurus tersebut mengatur dan memberikan kebijakan dan mengatur
langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mencapai tujuan organisasi.
Hasil dari pengamatan peneliti ditemukan bahwa di Madrasah Aliyah
Negeri 1 Batanghari mempunyai struktur organisasi yang tertata dengan
baik, sehingga bisa dilihat pada dinding madrasah dengan jelas siapa saja
yang terlibat dalam kepengurusan madrasah tersebut.315 Untuk

315
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18.
154

memudahkan manajemen organisasi madrasah, sama dengan pendidikan


lainnya yang juga memiliki struktur organisasi.
Struktur organisasi tersebut memiliki peran penting dalam
pembagian wewenang, tugas dan pelaksanaan program yang
direncanakan sebelumnya. Struktur tersebut dibangun dalam internal
madrasah yang dibentuk pengurus dengan melibatkan stakeholder
sebagai bagian pemberdayaan sumber daya manusia yang dimilki.
Kondisi ini sesungguhnya diciptakan untuk mewujudkan suatu
tatanan kerja yang demokratis dan harmonis dalam menjalankan tugas
dan tanggungjawab yang diemban sebagai konsekwensi logis dari jabatan
yang dipegang dalam suatu bagian organisasi di Madrasah Aliyah Negeri
1 Batanghari. Adapun struktur organisasi Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari dapat dilihat pada gambar struktur organisasi berikut:
155

Gambar 4.4: Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari

STRUKTUR ORGANISASI
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BATANGHARI

Ketua Komite Kepala Sekolah


Cut Husin Drs. RADEN AKHMAD
NIP. 197110121997031004

Kaur Tata Usaha Bendahara


Wakil Komite Sekretaris Bendahara
Hawani.S.Pd.I Azizawati.SE
Drs. Munawar Hamzah, S.Pd.I Bejo Suripto, A.Md NIP. 196601251988012002 NIP. 196710221990032001

Anggota
Pengadministrasi Umum Pengadministrasi Umum
Dra. Suparti, S.Pd
NIP. 196605031995032001 Hamzah M. Zakariah
NIP. 198204112014111003 NIP. 198410102014111001

Waka Bid. Kesiswaan Waka bid. Sarana & Prasarana


Pembina OSIS Dr. Jamilah, M.Pd.I Siti Hadijah, S.Ag
Ismaliah, S.Pd.I NIP. 197107101997032004 NIP. 197304092014122001
NIP. 198002142007102001
Waka Bid. Kurikulum Waka Bid. Humas
Feri Hariyadi.S.Ag.M.Ud Drs. M.Ali Alhamidi,S.Pd,M.Pd.I
NIP. 197311192007101001 NIP. 196510141995021001

Wali Kelas X.MIA.1 Wali Kelas X. MIA.2 Wali Kelas X. IIS. 1 Wali Kelas X. IIS.2
Siti Hazar, S.Pd Sefri Herlina, S.Pd Nurdin, S.Pd, M.Pd.I Sri Wahyuni, S.Pd.I
NIP. 199307072019032023 NIP. 197209202000122001 NIP. 198012272005011006 NIP. 197508172007012051

Wali Kelas XI. MIA.1 Wali Kelas XI. MIA.2 Wali Kelas XI. IIS.1 Wali Kelas XI.IIS.2
Prishidayati, M.Pd.I Dra. Elfa Yeni Sopian, S.Ag Sri Mulyani, S.Pd
NIP. 198108022005012006 NIP. 196807191993032002 NIP. 197508062005011009 NIP. 198705072019032011

Wali Kelas XII. MIA.1 Wali Kelas XII. MIA.2 Wali Kelas XII. IIS.1 Wali Kelas XII. IIS.2
Ratih Hadiyati, S.Pd Eli Suryani, S.Ag Hermanto, S.Ag,M.Pd.I Hj. Rohmi, S.Pd.I
NIP. 198509142009012006 NIP. 197010091997032003 NIP. 197010021998031002 NIP. 197510012007012031
156

Gambarstruktur organisasi di atas menggambarkan bahwa tugas dan


wewenang serta tanggung jawab telah diberikan kepada masing-masing
anggota organisasi dari waka kurikulum, waka kesiswaan, waka humas,
waka sarana dan prasarana serta Kaur tata usaha (TU) sampai majelis
guru. Stuktur organisasi tersebut dibuat dengan tujuan agar setiap
anggota organisasi madrasah mengerti dengan jelas tugas, kewajiban,
hak dan tanggung jawab masing-masing.316Struktur organisasi tersebut
dibuat dengan tujuan agar setiap anggota organisasi mengerti dengan
jelas tugas, kewajiban, hak dan tanggung jawab masing-masing.Adapun
job description dan surat keputusan tentang pengangkatan wakil kepala
madrasah bidang Humas Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghariterlampir.317
Wakil Kepala Madrasah Bidang Hubungan Masyarakat Madrasah
Aliyah Negeri 1 Batangharimempunyai program dan tugas membantu
Kepala Madrash dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:1) Program
umum yakni a. koordinasi dengan kepala madrasah dan kepala tata
usaha; b. koordinasi dengan wakil kepala madrasah dan unsur pimpinan
lainnya; c. koordinasi dengan pemerintah daerah khususnya masalah
pendidikan; d. koordinasi dengan organisasi masyarakat dan aparatur
pemerintah; e. koordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan
tokoh pemuda dilingkungan madrasah. 2) program khususnya yakni a.
memberikan informasi kepada warga madrasah; b. menjalin silaturrami
dengan warga madrasah melalui kegiatan sosial; c. menjalin kerjasama
dengan komite madrasah tentang masalah pendidikan; d. menjalin
kerjasama dengan dinas penidikan dan kantor kemenag; e. menjalin
kerjasama dengan alumni madrasah; f. menjalin kerjasama dengan kantin
madrasah tentang perilaku hidup sehat dan bersih; g. melaksanakan
tugas yang diberikan kepala madrasah.318

316
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
317
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
318
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
157

Terlihat jelas dari yang telah diutarakan di atas bahwa setiap


pengurus atau anggota organisasi madrasah yang mendapat tugas dan
yang di amanahi agar semestinya dapat menjalankan tugas dengan
sebaik-baiknya. Manajemen yang handal dan mengutamakan satuan
tujuan yang telah disepakati sebelumnya perlu adanya jalur koordinasi
antara atasan dan bawahannya supaya sistem dan proses yang
direncanakan berjalan dengan baik. Dalam struktur tersebut tergambar
dengan jelas sistem koordinasi, alur kerja, dan tanggung jawab yang
sama besar. Di dalam struktur tersebut harus jelas dan sesuai agar sistem
dapat berjalan dengan baik dan terhindar dari kesalahpahaman di dalam
jalur komando maupun jalur koordinasi.
Pengelolaan sebuah lembaga pendidikan, baik itu dengan status
negeri maupun swasta secara keseluruhan membutuhkan organisasi
pendidikan sebagai wadah implementasi program yang dibuat dalam
bentuk sebuah struktur organisasi penyelenggaraan pendidikan. Untuk
memudahkan manajemen organisasi madrasah, Madrasah Aliyah Negeri
1 Batanghari sama dengan lembaga pendidikan lainnya yang juga
memiliki struktur organisasi. Hal tersebut selaras dengan pernyataan
bapak kepala madrasah sebagai kutipan wawancara berikut:
“Cara mengatur struktur organisasi madrasah tersebut sesuai
dengan bidangnya masing-masing bu… dan yang menjadi pertimbangan
saya jika kerjanya bagus dan sesuai dengan keahliannya kita teruskan
pada jabatan yang lama. Contohnya di madrash ini ada waka kurikulum,
humas, dan sarpras semuanya tidak diganti setiap tahun karena memang
tidak ada aturan untuk mengganti struktur organisasi di setiap tahunnya
dan menurut saya posisi atau penempatannya sudah disesuaikan dengan
keahliannya masing-masing”.319

Pernyataan kepala madrasah di atas diperkuat oleh ibu Dra. Suparti


sebagai kutipan wawancara berikut:

“Untuk mendesain struktur organisasi ada pembagian-


pembangiannya sendiri yang pastinya ditetapkan melalui forum rapat
terlebih dahulu untuk menyesuaikan bidang keahliannya masing-

319
Ww.2.3/KMB/28.01.19
158

masing ada kepala marasah, kepala TU, kemudian waka kurikulum,


waka humas, waka sarana prasarana, waka kesiswaan, kemudian ada
pembina agama, ada waka labor seperti labor kimia, labor biologi, labor
fisika, labor bahasa, kemudian ada bagian UKS”. “Stakeholder selalu
memperhatikan apa yang di instruksikan oleh kepala madrasah, seperti
bagian humas bagaimana mengekspos kegiatan-kegiatan madrasah ini
keluar dan bagaimana tanggapan-tanggapannya, seperti bagian
sarana harus meperhatikan semua peralatan yang ada di MAN ini,
kemudian bagian kesiswaan memperhatikan siswa hadir, siswa yang
terlambat, siswa yang bermasalah, siswa yang berprestasi dan lain
sebagainyakemudian bagian kurikulum yang membidangi tentang
proses kegiatan belajar mengajar.” 320

Pernyataan tersebut diungkapkan juga oleh waka. bidang Humas


dalam kutipan wawancara berikut:
“Yang mendesain struktur organisasi madrasah ini dari kepala
madrasah sendiri bu… yang mana sudah ditetapkan dan diposisikan
sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing”.321

Berdasarkan dari hasil pengamatan peneliti, struktur organisasi


tersebut memiliki peran penting dalam pembagian wewenang, tugas dan
pelaksananaan program yang direncanakan sebelumnya. Struktur
tersebut dibangun dalam internal madrasah yang dibentuk oleh kepala
madrasah sebagai bagian pemberdayaan sumber daya manusia yang
dimiliki. Terlihat jelas dari yang telah diutarakan di atas bahwa setiap
tindakan-tindakan pengurus organisasi yang tidak melaksanakan tugas
dan tanggungjawab harus diberikan perbaikan dengan mengedepankan
asas-asas musyawarah untuk mencari mufakat dan menemukan solusi.
Kondisi ini sesungguhnya diciptakan dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawab yang diemban sebagai konsekuensi logis dari jabatan
yang dipegang dalam suatu bagian organisasi di Madrasah Aliyah Negeri
1 Batanghari.322

320
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
321
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
322
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
159

3) Penyelenggaraan Special Event (Kegiatan Khusus Public Relations)


Pelaksanaan program kegiatan public relations untuk membangun
kepercayaan masyarakat ataupun dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat terhadap Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari adalah
mempromosikan madrasah dengan cara menunjukkan prestasi akademik
dan prestasi non akademik siswa, mempublikasikan kelebihan-kelebihan
lembaga (pameran) kepada masyarakat khususnya para orang tua siswa
dengan melalui penyelenggaraan special event. Pernyataan tersebut
diperkuat dengan ungkapan ibu Dra. Suparti:
“Untuk program rutinitas dilaksanakan kondisional aja bu…
Contohnya pada kegiatan ulang tauhun MAN, isra mikraj, maulid nabi
dan perencanaan lanjutan maksudnya perencanaan persiapan untuk
dilaksanaknnya 1 atau 2 bulan sebelum hari H nya”. “Adapun langkah-
langkah untuk perencanaannya, pertama pihak humas dan kesiswaan
mengundang guru untuk rapat bahwa madrasah kita akan
melaksanakan kegiatan ekspo yang mana kegitan itu ingin
mengenalkan madrasah ini mengundang seluruh SMP, MTs terutama
kelas IX nya setelah itu dibentuklah kepanitiaan atau team work nya.
Nah barulah kita mengundang komite, ketua RT, pemuka masyarakat
agar mereka mengetahui kegiatan madrasah dan agar masyarakat
tidak bertanya-tanya lagi tentang kegiatan di madrasah” 323

Dijelaskan juga oleh ibu Azizah dalam kutipan wawancara sebagai


berikut:
“Safari ramadhan menampilkan syahril qur’an, ceramah, puisi. Bakti
sosial; sumbangan untuk yang sakit, duka tetangga sekitar madrasah
berupa uang, materi sumbangan sukarela, takziah, dan kami sebagi
guru mengawasi ikut berpartisipasi.”324

Pernyataan tersebut diperkuat dengan ungkapan waka. Bidang


Kesiswaan yakni bapak Feri Heriyadi, S.Ag., M.Ud:
“Madrasah ini mempunyai kegiatan safari ramadhan menampilkan
ceramah dari siswa dan siswi sekaligus sosialisasi madrasah untuk
wilayah bulian. Untuk peralatan yang digunakan sebagai dokumentasi
digital kamera, dan ada juga berupa materi serta bantuan-bantuan
lainnya.”325
323
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
324
Ww.2.1/GG.B/31.01.19
325
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
160

Hasil dari wawancara dan dokumentasi Madrasah Aliyah Negeri 1


Batanghari juga merupakan sekolah yang banyak menjalin kerjasama di
berbagai Lembaga. Dijelaskan oleh bapak Drs. Raden Akhmad dalam
kutipan wawancara berikut:
“Bekerjasama dengan Pabrik karet (terkait cara pengolahan,
pembuatan, limbah), dengan SMK untuk membatik (prakarya), ada dari
pihak Pertamina, penyuluhan dari Polres, Badan Narkotika Nasional
(BNN), Dinas KB, Puskesmas, dan yang sering itu Saka Kencana
(Pramuka).326

Pernyataan ini diperkuat oleh bapak Ali sebagaimana hasil


wawancara berikut:
“Madrasah bekerjasama dalam bingkai koordinasi dengan tokoh
masyarakat, tokoh agama, pegawai syarah, dan tokoh pemuda di
lingkungan madrasah bu.”327

Dijelaskan oleh Waka bidang Kurikulum yakni bapak Feri Heriyadi,


S.Ag., M.U dalam kutipan wawancara berikut:
“Komite terdiri dari orang tua, Guru dan TU, dan di dalam
kepengurusan struktural komite ada ketua, sekretasis, bendahara dan
anggota. Program komite: 1. ada dipertemuan awal siswa terkait
seragam siswa: abu-abu, pramuka; 2. ada pro aktif dalam artian mohon
bantuan lapangan pengecoran, pengaspalan jalan, dari pemerintah
daerah yang dilobi oleh komite, penaggulangan banjir (buat Parit); 3.
ada dalam kegiatan-kegiatan hari besar Islam dan nasional, lurah, RT.
Pemuka masyarakat dan pemuka agama. 4. pembina upacara dari
Polres; kedisiplinan dan tata tertib lalu lintas, BNN; narkoba kenakalan
remaja dan pergaulan bebas, kemenag; lebih ke pernikahan dini, KPU;
sosialisasi tentang mata pilih”.328

Dari hasil wawancara di atas terlihat bahwa Madrasah Aliyah


Negeri 1 Batanghari juga sering mengadakan pertemuan dengan orang
tua siswa, kerjasama dengan komite untuk menunjang program sekolah
bisa berupa dana dan masukan-masukan untuk kebaikan madrasah ini.
Setiap tahun ada pertemuan tentang keuangan karna setiap tahunnya

326
Ww.2.3/KMB/28.01.19
327
Ww.2.1/WB.Hum.B/19.05.18
328
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
161

meningkat.329 Dan waka bidang humas juga mempunyai program sosial


kemasyarakatan berupa bakti sosial yang dilaksanakan dalam bentuk
pemberian dana santunan setiap ada bencana alam seperti peduli gempa
sunami palu dan Donggala, musibah, sakit, semuanya pasti ada santunan
Jika bantuan bencana alam misalnya tsunami ada santunan hingga keluar
kota. Pernyataan ini diperkuat dengan data dokumentasi Website
Madrasah Aliyah Negeri1 Batanghari sebagai berikut:
MAN 1 Batanghari adakan gerakan aksi peduli Gempa Sunami
Palu dan Donggala, aksi peduli berupa sumbangan sukarela bagi siswa,
guru dan pegawai untuk korban gempa sunami Palu dan Donggala, ini
dilakukan selama 4 hari terhitung dari hari Rabu 3 Oktober sampai hari
Sabtu tanggal 6 Oktober 2018. Selain sumbangan sukarela direncanakan
pada pagi Jum`at nanti saat pengajian rutin setiap hari jum`at dilaksankan
pembacaan yasin, tahlilan dan do`a yang khusus dikirimkan untuk korban
gempa sunami di palu dan donggala. Selain sumbangan berupa uang
POSKO peduli gempa sunami Palu dan Donggala MAN 1 Batang Hari
juga menerima sumbangan berupa pakaian layak pakai, peralatan sekolah
dan makanan yang akan dikirim melalui PT. POS Indonesia. “Tujuan
kegiatan ini adalah memupuk semangat siswa untuk peduli terhadap
sesama terutama terhadap saudara kita yang terdampak bencana gempa
sunami di Palu dan Donggala, kegiatan serupa ini juga dilakukan terhadap
bencana gempa yang terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat kemaren,
karena antusias siswa sangat tinggi untuk menyumbang pakaian dan
peralatan sekolah maka posko penerimaan sumbangan akan kita buka
sampai seminggu akan datang.330 (Photo Terlampir)
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh organisasi adalah
bagaimana menyampaikan informasi keseluruh bagian organisasi dan
bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian organisasi. Menurut
Dadang Sunyoto dan Burhanudin dalam bukunya Teori Perilaku

329
Obs. 2.4/KOTS.B/31.01.19
330
Dok.2.5/KMW.B/05.01.19
162

Organisasi menyatakan bahwa Setiap manajer selalu berhubungan


dengan proses komunikasi. Manajer yang berhasil adalah mereka yang
dapat menjalankan komunikasi dengan baik dan efektif, yaitu dapat
menjadi penerima sekaligus sebagai komunikator yang efektif. Komunikasi
dikatakan efektif apabila mendapat respon yang diharapkan dari audience.
Komunikasi yang efektif merupakan pemahaman bersama antara individu
yang menyampaikan pesan dengan individu yang menerima pesan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti
di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari komunikasi terjalin dengan baik
antara para waka. bidang dengan kepala madrasah maupun dengan staf.
Secara lebih rinci tentang pelaksanaan komunikasi yang dilaksanakan
oleh para waka. bidang dengan kepala madrasah maupun dengan staf
yaitu meliputi laporan pekerjaan, pekerjaan rutin harian, koordinasi
pekerjaan. Namun secara umum semua materi yang dikomunikasikan
dengan atasan mencakup hal pekerjaan dari tupoksi masing-masing
pegawai. Hal tersebut selaras dengan pernyataan ibu kepala tata usaha
(TU) yakni oleh ibu Hawani, S.Pd.I sebagai kutipan wawancara berikut:
“Yaaa laporan pendataan, pekerjaan rutin itu bu.. pekerjaan rutin
harian, kalau bagian sini kan tugasnya pendataan bu, pendataan profil,
sejarah, tentang kesiswaan, guru dan lain-lain. Dan jika ibu
memerlukan data-data tersebut bisa nanti kita kasih langsung atau bisa
melalui WA atau email ya bu..”.331
Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh kepala madrasah bapak
Drs. Raden Akhmad dinyatakan bahwa:
“Biasanya perencanaannya itu diawal tahun dan pelaksanaannya
kondisional, jika dalam hal komunikasi dengan masyarakat atau orang
tua sesuai dengan kebutuhan. Kita tidak bisa bilang persemester, jika
kita tiba-tiba ada kebutuhan dengan mereka para orang tua ya kita
undang untuk datang ke madrasah bu, apakah sudah cukup dengan
surat ya kita dengan surat, ada banyak media untuk berkomunikasi
dengan mereka, untuk lebih intennya lagi disetiap kelas itu kan ada no

331
Ww.2.1/KTU.B/28.01.19
163

Hp wali kelas untuk orang tua, jadi sebenarnya untuk komunikasinya itu
adalah setiap hari”.332

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh waka Bid. Humas


yakni bapak Drs. M. Ali Alhamidi, S.Pd, M.Pd dalam petikan wawancara
berikut ini:
“Adapun program kerja rutin misalnya memberikan informasi
kepada warga madrasah tentang ujian nasional /UAMBN, ada juga
contohnya besok hari minggu di STAI kita unjuk gelar untuk mengisi
acara di STAI, nah kegiatan ini harus di informasikan ke pihak
madrasah dan siswa untuk latihan sebagai persiapannya. Adapun rapat
komite membahas tentang menetapkan program kerja tahunan, terkait
penerimaan siswa baru. Kalau rapat rutinnya setiap bulan ada juga
rapat tahunan 2 kali dalam setahun”.333

Berdasarkan beberapa hasil temuan yang peneliti peroleh melalui


wawancara dan observasi tersebut dapat diketahui bahwa, kegiatan
komunikasi yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
secara umum terkait dengan hal pekerjaan dari tupoksi masing-masing
kepala madrasah, para Waka. bidang dan staf. Beberapa hal yang
membedakan materi komunikasi vertikal ke atas ini yaitu komunikasi yang
dilaksanakan oleh kepala madrasah, para waka. bidang dan staf yaitu
tentang laporan pekerjaan, kebijakan, dan program kerja. Sedangkan
komunikasi vertikal ke atas yang dilaksanakan oleh staf dan para Waka.
bidang kepada kepala madrasah yaitu meliputi laporan pekerjaan,
pekerjaan rutin harian, koordinasi pekerjaan, dan hal-hal baru. Selain
mengkomunikasikan perihal pekerjaan, jika ada waktu senggang
stakeholders tersebut juga terkadang mengkomunikasikan hal diluar
pekerjaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa materi yang dikomunikasikan
dengan atasan yaitu terkait dengan hal pekerjaan masing-masing
stakeholders, dan terdapat beberapa pegawai yang mengkomunikasikan
hal di luar pekerjaan.

332
Ww.2.3/KMB/28.01.19
333
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
164

4) Penggunaan Media
Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari merupakan lembaga
pendidikan Islam yang bertujuan untuk menyiapkan siswa yang memiliki
kompetensi dasar keislaman sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teklologi dengan berciri khas agama Islam, menyiapkan
siswa berprestasi dibidang akademik dan non akademik, menyiapkan
siswa yang memiliki siswa terpuji dan berkepribadian muslim dan
muslimah agar dapat beradaptasi di tengah-tengah
masyarakat.334Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari juga mempunyai
keunikan dan keunggulan di bidang keagamaan untuk menarik minat atau
perhatian masyarakat menyekolahkan anak di Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari. Sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Dra. Suparti dengan
hasil wawancara:
“Keunikan madrasah ini kebetulan Alhamdulillah madrasah ini
adalah madrasah yang pertama berdiri di Batanghari, masyarakat
merasa anak-anaknya bisa bermanfaat dimasyarakat contohnya anak-
anak bisa mengisi acara di masjid seperti bisa ceramah, bisa do’a dan
minimal anak-anak faham agama.” 335

Adapun pernyataan tersebut selaras dengan ungkapan waka.


Bidang Humas yakni bapak Drs. M. Ali Alhamidi, S.Pd, M.Pd:
“Yang menjadi keunikan atau pembeda madrasah ini dengan yang
lain sholat berjamaah, setiap hari jum’at kita melaksanakan pemberian
materi keagamaan kalau pagi guru yang menjadi pemateri, kalau hari
senin ba’da zhuhur guru juga, dan hari selasa, rabu dan kamis siswa
yang menjadi pemateri bergantian perkelas”.336

Diperkuat dengan hasil observasi peneliti, yang ditampakkan


merupakan cerminan perilaku dan keyakinan mereka terhadap nilai-nilai
yang ada baik berupa penampilan diri (self-performance), penataan ruang
dan lingkungan sekitar sekolah, pemahaman dan pendalaman terhadap
selogan, serta tata letak kantor, kelas, dan fasilitas lainnya; yang mana

334
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18
335
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
336
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
165

dibalik semuanya tersebut terdapat nilai-nilai yang tersembunyi sebagai


pendorong semangat mereka dalam belajar, beribadah, bekerja dan
berkehidupan lainnya.337
Pelaksanaan program merupakan tahap yang paling penting di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari dan dalam organisasi apapun
karena tahap inilah sebagai puncak keberhasilan suatu program, dalam
pelaksanaan dibutuhkan orang-orang yang ahli berkomunikasi dengan
publik karena akan berhubungan baik yang langsung maupun tidak
langsung dengan mereka.
Selain dari pada itu, dalam pelaksanaan program kegiatan public
relations untuk membangun kepercayaan masyarakat ataupun dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari adalah mempromosikan madrasah dengan cara menunjukkan
prestasi akademik dan prestasi non akademik siswa, mempublikasikan
kelebihan-kelebihan lembaga (pameran) kepada masyarakat khususnya
para orang tua siswa dengan memakai berbagai media.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh bapak Drs. Raden Akhmad
dengan hasil wawancara:
“Media yang dipakai oleh MAN 1 Batanghari diantaranya koran bu,
Koran Jambi Ekspres, dan yang lainnya seperti pemasangan baliho-
baliho atau spanduk-spanduk saja”.338

Adapun pernyataan tersebut selaras dengan ungkapan waka.


Bidang Humas yakni bapak Drs. M. Ali Alhamidi, S.Pd, M.Pd:
“Media yang digunakan untuk menyalurkan informasi kalau untuk
intern bisa dengan pengeras suara, melalui WA group karena HUMAS
mempunyai WA group disetiap kelas, melalui rapat-rapat. Kalau untuk
eksternnya madrasah ini melalui Website”.339

Pernyataan tersebut diperkuat dengan ungkapan waka. Bidang


Kesiswaan yakni bapak Feri Heriyadi, S.Ag., M.Ud:

337
Obs.2.1/LKMB/14.05.18
338
Ww.2.2/KMB/19.05.18
339
Ww.2.1/WB.Hum.B/19.05.18
166

“Untuk media MAN 1 Batanghari dengan penyebaran brosur, web,


WA, internet, siaran untuk penerimaan siswa baru (Radio-BHP: Batang
Hari Permai, Radio Bahana Batanghari, RSPD: Radio Siaran
Pemerintah Daerah), pameran 1 stand dengan kemenag photo-photo
kegiatan madrasah, tropi, penghargaan..., safari romadhan
menampilkan ceramah dari siswa dan siswi sekaligus sosialisasi
madrasah untuk wilayah bulian. Untuk peralatan yang digunakan
sebagai dokumentasi digital kamera, dan ada juga berupa materi serta
bantuan-bantuan lainnya.”340

Media lain yang dipakai oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari


untuk menjalin komunikasi ataupun silaturrahmi dengan masyarakat
khususnya para orang tua siswa adalah mengundang melalui surat atau
menghubungi orang tua siswa guna untuk mengetahui perkembangan
anak di madrasah serta selalu melibatkan mereka para orang tua siswa
agar tetap selalu berpartisipasi untuk mendukung semua kegiatan
madrasah.341 Pernyataan yang juga disampaikan oleh ibu Sri Warti orang
tua siswa dari Raden Muhammad Rizki dalam petikan hasil wawancara
berikut:
“Kita orang tua terkadang diundang untuk ikutserta menghadiri
pertemuan terkait seragam siswa seperti seragam abu-abu, pramuka;
ada juga diundang dalam musyawarah untuk mengadakan kegiatan-
kegiatan seperti kegiatan drum band, pramuka, gerak jalan, menerima
raport. Selain itu kita juga menghadiri rapat komite yang membahas
tentang permohonan pengaspalan jalan kepada pemerintah daerah,
dan Alhamdulillah sekarang jalannya sudah bagus tidak rusak lagi”.342

Dari berbagai petikan wawancara di atas, sudah benar adanya


komunikasi dan silaturrahmi yang dilakukan oleh pihak madrasah dan
orang tua siswa untuk selalu memikirkan semua kebutuhan anak (siswa)
di setiap kegiatan madrasah, baik itu melalui telpon, SMS, antara pihak
madrasah dengan orang tua siswa, dan lain sebagainya.343

340
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
341
Obs. 2.4/KOTS.B/31.01.19
342
Ww.2.1/OTRMR.B/31.01.19
343
Obs. 2.4/KOTS.B/31.01.19
167

5) Evaluasi Program Pubic Relations


Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari tidak hanya memposisikan
masyarakat sebagai masyarakat sekitar disekeliling untuk lembaganya
semata, tetapi pihak madrasah benar-benar berperan secara optimal
dalam menjawab kebutuhan atau tuntutan mereka secara utuh. Bentuk
pengoptimalan dalam berperan Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
berupaya menjalin hubungan yang harmonis antara pihak madrasah
dengan masyarakat khususnya para orang tua siswa semaksimal
mungkin.344 Untuk membangun kegiatan yang lebih baik diprogram
berikutnya Madrasah Aliyah Negeri 1Batanghari sangat memerlukan
penilaian disetiap program, dalam hal ini adalah mengevaluasi program-
programyang ada di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi melalui
kegiatan manajemen public relations. Pernyataan ini dijelaskan juga oleh
orang tua dari Raden Muhammad Rizki yakni ibu Sri Warti secara
langsung dalam kutipan wawancara berikut:
“Kita orang tua terkadang diikutsertakan untuk menghadiri
pertemuan terkait seragam siswa seperti seragam abu-abu, pramuka;
ada juga diundang dalam musyawarah untuk mengajukan pendapat-
pendapat, ide ataupun saran dalam mengadakan kegiatan-kegiatan
seperti kegiatan drum band, pramuka, gerak jalan, menerima raport dan
perpishan. Selain itu kita juga menghadiri rapat komite yang membahas
tentang permohonan pengaspalan jalan kepada pemerintah daerah,
dan Alhamdulillah sekarang jalannya sudah bagus tidak rusak lagi”.345

Dari hasil wawancara tersebut, terlihat jelas bahwa semangat juang


Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari dalam menjalin kerjasama serta
menjalin silaturrahmi kepada para orang tua siswa dalam rangka
mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya.
Untuk melihat keefektifan suatu program, maka dapat dilihat melalui
evaluasi atau penilaian, karena dengan melalui cara tersebut, maka akan
dapat diketahui kelemahan dan kekuatan dari pelaksanaan program-
program yang telah di buat sebelumnya, dan dalam hal ini adalah program

344
Obs. 2.4/KOTS.B/31.01.19
345
Ww.2.1/OTRMR.B/31.01.19
168

kegiatan public relations di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari. Dengan


demikian, maka para praktisi public relations khususnya waka Bid. humas
dan anggota staff dapat memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan
program tersebut.
Sebagai salah satu sekolah Islam yang berusaha untuk terus maju
dan berkembang, Madrasah Aliyah Negeri 1 Batangharitelah
melaksanakan tahap evaluasi terhadap program-program kegiatan public
relations yang ada karena evaluasi juga dipandang sebagai usaha
melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement).
Artinya, keinginan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya merupakan
tujuan dari setiap proses yang dijalankan. Selaras dengan yang
dinyatakan oleh Ibu Rohmi, S.Pd.I yang mengajar mata pelajaran Al
Qur’an Hadits bahwa:
“Evaluasi program kegiatan public relations atau humas juga
dipandang sebagai usaha melakukan perbaikan yang
berkesinambungan dan keinginan MAN 1 Batanghari ini untuk menjadi
lebih baik dari sebelumnya dari setiap proses yang dijalankan”.346

Pernyataan tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh bapak


Drs. Raden Akhmadyang menjabat sebagai kepala madrasah dalam
kutipan:
“Alhamdulillah ya bu, adanya hubungan kerja yang harmonis.
Karena segala sesuatu seluruh masalah kita bicarakan bersama-sama
(musyawarah), saya mengadakan rapat 1 bulan sekali. Dalam rapat
biasa ada perbedaan pendapat tetapi itu biasa di dalam organisasi
karena tujuannya untuk kebaikan madrasah.”347Evaluasi rutin dilakukan
rapat guru terkadang mingguan dan bulanan, dan yang sudah
terjadwal yang dilakukan setiap akhir semester atau pertahun”.348

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti juga menyatakan bahwa


dalam pelaksanaan evaluasi program kegiatan public relations
diMadrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari menggunakan beberapa bentuk
metode penilaian guna menilai suatu pelaksanaan program public

346
Ww.2.1/GQH.B/28.01.19
347
Ww.2.2/KMB/19.05.18
348
Ww.2.3/KMB/28.01.19
169

relations yang dilaksanakan pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari


ini. Pernyataan ini selaras dengan yang diungkapkan oleh ibu Dra. Suparti
dalam kutipan wawancara bahwa:
“Untuk bentuk evaluasinya dilihat disetiap akhir kegiatannya dan
akhir tahun secara keseluruhan kemudian dilihat bagaimana
kegiatannya kita observasi mana yang belum atau kita harus
mengadakan kegiatan baru. Dan evaluasinya itu ada juga yang
berbentuk laporan-laporan secara tertulis kemudian dilihat apakah
kegiatannya itu untuk tahun ini bertambah lebih maju dan baik atau
malah sebaliknya tambah berkurang. Misalnya tahun ini kegiatan apa
saja di MAN ini yang terlaksana dan apa saja yang belum terlaksana
semuanya itu kita diskusikan secara bersama.”349

Pernyataan tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh


bapakkepala madrasah dalam kutipan:
“Yaa... biasanya setelah proses pelaksanaannya kita diskusi atau
rapat guna untuk perencanaan kedepannya lagi. Bergulir.. setelah
perencanaan, pelaksanaan, dievaluasi untuk perbaikan pemprograman
berikutnya”.350

Dari penilaian ataupun evaluasi program kegiatan public relations


yang dilakukan oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari ini, berfungsi
untuk mengidentifikasi apakah pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan atau belum. Sehingga perlu untuk dipahami
bahwa dalam melaksanakan program-program public relations pendidikan
haruslah menelaah secara seksama akan faktor-faktor penghambat yang
menghalangi pencapaian tujuan akhir kegiatan-kegiatan tersebut. Jika
faktor-faktor penghambat telah teridentifikasi, maka dalam
pelaksanaannya akan berjalan dengan lancar untuk mencapai tujuan
program kegiatan yang telah direncanakanan dan berdampak positif.
Pernyataan ini dijelaskan oleh Drs. M. Ali Alhamidi, S.Pd, M.Pd
dalam kutipan hasil wawancara sebagai berikut:
”Implikasi yang dirasakan madasah setelah adanya kegiatan-
kegiatan humas ini adalah implikasi positif contohnya informasi lebih
cepat disalurkan, lebih terarah, terkoordinir dan dimengerti seluruh

349
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
350
Ww.2.3/KMB/28.01.19
170

warga madrasah, masyarakat lebih mengenal dengan kegiatan dan


keunggulan-keunggulan madrasah”.351

Pernyataan ini diperkuat kembali oleh waka Bid. Kurikulum


sebagaimana kutipan berikut:

“Madrasah dapat menunjukkan program pembinaan


kemasyarakatan dan menambah keyakinan orang tua untuk
memasukkan anaknya ke MAN 1 Batanghari ini bu..”.”352

Pernyataan ini selaras dengan yang diungkapkan oleh ibu Dra.


Suparti sebagaimana kutipan berikut:
“Implikasi positif setelah adanya program humas ini yang jelas
madrasah dikenal secara umum, kemudian mempunyai informasi yang
lebih bagi mereka yang sudah melihat di MAN ini, informasi lebihnya
mungkin dari bidang olah raga, bidang kesenian, kemudian bidang
agamanya, contohnya: seperti MTQ setiap tahunnya kalau ada syarhil
diambil dari MAN ini”.353

Dari hasil wawancara tersebut, dapat dipahami bahwa keadaan


Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari dikenal oleh masyarakat luas secara
umum dan masyarakat mendapat informasih lebih di bidang olah raga,
bidang kesenian, kemudian bidang agamanya dan program-program
madrasah lainnya setelah dilaksanakannya evaluasi program kegiatan
public relations yang dilakukan oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari.
Dan kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui implikasi suatu
lembaga pendidikan yakni Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghariterhadap
masyarakat khususnya para orang tua siswa dalam berbagai hal.

c. Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo


1) Perencanaan Komunikasi Kelompok Kecil
Keberhasilan Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo ini tidak lepas dari
kerjasama yang baik antara pihak madrasah dengan masyarakat
khususnya orang tua siswa. Sebab dengan bekerjasama ini kedua belah

351
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
352
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
353
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
171

pihak akan mendapatkan ketercapaian yang diinginkan bersama, karena


dengan kerjasama ini berbagai persoalan akan mudah di atasi.Tujuan
umum dari merencanakan program kerja dalam manajemen public
relations adalah bagaimana upaya menciptakan hubungan harmonis
antara lembaga pendidikan yang diwakilinya dengan masyarakat atau
stakeholders, agar tujuan yang diharapkan dapat terwujud meliputi;
tercipta citra positif, kemauan yang baik, saling menghargai, toleransi
antara kedua belah pihak yang terkait. Sebuah organisasi atau lembaga
pendidikan yang sudah maju saat ini telah menggunakan public relations
sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan program yang ditawarkan
oleh organisasi kepada khalayak umum.
Semua kegiatan tidak dapat berjalan dengan baik jika tidak
dibarengi dengan perencanaan, karena perencanaan merupakan
pedoman atau panduan dalam pelaksanaannya, agar ketika kita dalam
melaksanakannya tidak merasa bingung serta tau apa tujuan yang ingin
kita capai. Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh kepala madrasah
bapak Purwadi, S.Pd, M.Pd dinyatakan bahwa:
“Satu yang perlu diingat bahwa sebagus-bagusnya ide ataupun
perencanaan adalah yang dilakasnakan, jika ternyata perencanaan itu
tidak bisa dilaksanakan dengan baik dengan berbagai faktor, maka itu
semua tidak bisa dipaksakan. Perencanaan itu adalah pedoman atau
panduan dalam pelaksanaannya, agar ketika kita melaksanakan tidak
bingung serta tau apa tujuan yang ingin kita capai, kemudian pada
pelaksanaannya nanti kita bisa melihat situasi dan kondisi seperti apa
di lapangan. Ketika kita berbicara perencanaan pasti ada yang
namanya pelaksanaan serta pengendaliannya. Apapun planning nya
jika tidak dilaksanakan ya percuma... sebagus apapun pelaksanaannya
kalau tidak ada evaluasi dan organisasi yang terstruktur, semua itu
tidak tercapai dengan maksimal apa yang telah direncanakan.”354
Bisa jadi ketika rapat di ruang guru, di ruangan saya.. ruang kepala
madrasah. “Kita di MAN ini punya tradisi setiap akhir semester bu,
seperti raker (rapat kerja), dan biasanya pada saat itulah kita
merumuskan perencanaan-perencanaan dan pemprograman tahun
depan agar lebih bagus lagi. Program yang ada di evaluasi terus
menerus sebagai bentuk perbaikan berkelanjutan setelah itu
merencanakan lagi dan begitu seterusnya, bahkan kita ada kumpul-

354
Ww.3.2/KMT/18.02.19
172

kumpul diakhir semester ntah itu sifatnya pelatihan, dan itu semua akan
di evaluasi untuk perencanaan berikutnya. Yang saya maksud dengan
kondisional begitu ya itu bu, tidak mesti program yang kita punya dari
tahun ke tahun itu kita pakai kembali dan terkadang program yang lalu
belum tentu cocok dan tepat, maka dari itu kita harus selalu
mengevaluasi dan merancang jadwal kembali”.355
Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh waka Bid. Humas
yakni bapak Drs. A. Rahman, M.Pddalam petikan wawancara berikut ini:
“Ketua, sekretaris, seksi-seksi, perwakilan orang tua, tokoh
masyarakat, merencanakan program madrasah, atau program public
relations atau humas ini biasanya dirapatkan oleh kepala madrasah,
para waka bu… setelah itu hasilnya disampaikan atau dibahas lagi di
rapat terbuka yang dihadiri oleh kepala madrasah, para waka, guru dan
tenaga kependidikan/staf. Jika dalam rapat tersebut diharuskan wali
murid datang, ya… kita undang juga bu… karena biasanya ada
pembahasan yang wali murid harus tau terkait tentang perkembangan
anak dalam belajar, nilai anak, persiapan UN dan dibutuhkan juga
masukan-masukan ataupun ide dari wali murid dan tokoh
masyarakat”.356

Ibu Nur’ani juga menambahkan tentang klasifikasi perencanaaan


program public relations sebagaimana hasil wawancara berikut ini:
“Biasanya seperti sekarang kelas XII persiapan UN, disetiap tahun
itu memang diadakan rapat komite, terkadang memang dijadwalkan
misalnya wali murid kelas X dulu setelah itu sebulan kemudian baru
walimurid kelas XI kelas XII secara bergantian. Dari pengurus komite
yang merencanakan rapat yang mana minta persetujuan madrasah
kemudian madrasah mengeluarkan surat undangan untuk seluruh oang
tua siswa. Yang telah diprogramkan oleh komite untuk tahun ini
dianggarkan membangun kantin sehat kalau tahun kemaren
membangun miniature kakbah dan teras mushollah dan yang
menggalang dananya ini komite semua bu… terserah komite mau
bayar berapa sesuai dengan kesepakatan mereka”. “Adapun langkah-
langkah yang digunakan dalam merencanakan program kerja
publicrelations di madrasah ini ya… dirapatkan terlebih dahulu bu…
setelah itu baru dikeluarkan SKnya. Begini bu… biasaya diadakan rapat
kecil terlebih dahulu yang terdiri dari kepala madrasah dan para waka,
setelah itu baru diadakan rapat terbuka secara keseluruhan yang terdiri
dari kepala madrasah, para waka, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan, terkadang kita undang juga orang tua siswa dan tokoh
masyarakat bila diperlukan dalam rapat tersebut. Dalam rapat biasanya

355
Ww.3.2/KMT/18.02.19
356
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
173

ada yang melibatkan kepala madrasah ada juga yang tidak bu…
tergantung dengan apa yang dibahas di dalam rapat lihat situasinya.” 357
Berdasarkan dari hasil wawancara tersebut, dapat dipahami bahwa
perencanaan komunikasi kelompok kecil yang diterapkan di Madrasah
Aliyan Negeri 1 Tebo ini dilakukan melalui analisis yang mendalam. Pada
tahapan ini, program di analisa akan kebutuhan dan hambatan yang
mereka temui dalam pelaksanaan yang sudah berjalan sebelumnya.
Tahapan berikutnya ialah mengungkapkan kekurangan dan kelebihan
(terlalu luas) kegiatan yang telah direncanakan, dalam momen
musyawarah untuk disepakati secara bersama. Hasil musyawarah
tersebut kemudian diserahkan kepada kepala madrasah yang di ajukan
secara keseluruhan untuk dapat dilaksanakan. Selain itu pada dasarnya
Madrasah Aliyah Negeri1 Tebo dalam menyelesaikan suatu permasalahan
selalu melalui rapat ataupun musyawarah bersama. 358
Dalam proses pengambilan keputusan/ kebijakankepala selalu
menginginkan melalui proses musyawarah, namun proses musyawarah ini
bersifat buttom up. Artinya kepala madrasah memberikan kesempatan
kepada semua anggota bawahannya untuk melakukan musyawarah,
setelah itu hasil musyawarah tersebut baru diajukan kepada kepala
madrasah untuk disetujui.
Dengan adanya perencanaan program kegiatan public relations
yang membutuhkan pemikiran dan anailisis yang mendalam sebelum
mengimplementasikan program-program public relations di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo ini sudah dinilai oleh para orang tua siswa bahwa
dalam perencanaan program-program di madrasah sudah tertata rapi dan
kepercayaan para orang tua siswa terhadap Madrasah Aliyah Negeri 1
Tebo sudah bisa terlihat. Dalam hal ini bisa dilihat dari banyaknya jumlah

357
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
358
Obs.3.4/KOTS.T/21.02.19[
174

siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo serta kepedulian para orang tua
siswa dalam mendukung program-program sekolah.359
Pernyataan ini selaras dengan yang diungkapkan oleh orang tua
siswa yakni bapak Rahman bahwa:
“Mengadakan pertemuan dengan komite untuk menunjang program
madrasah, adapun program-program yang direncanakan oleh humas
melalui masyarakat adalah membangun kantin sehat, membangun
miniature kakbah, memperbaiki teras mushollah penambahan guru
honor, dan lain-lain”.360

Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh kepala madrasah bapak


Purwadi, S.Pd, M.Pd dinyatakan bahwa:
“Bisa seperti ini bukan semata-mata karena saya, tapi atas kerja
sama dengan kawan-kawan, dan sering saya katakan, siapapun disini
jangan merasa kalau tidak ada saya semua kegiatan tidak akan jalan,
adanya saya atau tanpa saya semua kegiatan harus berjalan. Kalau
nanti saya pergi atau pindah dari sini, madrasah ini mati, tidak dan
sekali lagi tidak. Mohon maaf ini adalah organisasi bukan milik
perorangan, bukan personal tapi teamwork”.361

Dari pernyataan berbagai pihak yang menjalankan dan


melaksanakan aktivitas program kegiatan public relations ini menunjukkan
bahwa harus sesuai dengan program yang direncankan oleh pihak
madrasah, maka dari itu pihak madrasah harus mempertimbangkan
semua yang akan dimuat dalam perencanaan program kegiatan public
relations di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo, mulai dari analisis
kebutuhannya, analisis kegiatannya apa, analisis waktu, menentukan
teamwork, serta tingkat level atau kelasnya pun di pertimbangkan oleh
pihak madrasah. Dari perencanaan inI terlihat jelas keseriusan pihak
madrasah dalam perencanaan program kegiatan public relations untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya para orang tua siswa
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo ini.

359
Obs.3.4/KOTS.T/21.02.19
360
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
361
Ww.3.2/KMT/18.02.19
175

Selain dari pada merencanakan program kegiatan public relations


yang menggunakan analisis kebutuhan serta melihat keadaan situasi dan
kondisi para orang tua Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo ini juga melalui
(penyusunan rencana program kegiatan public relations dalam program
kerja rutin (jangka pendek) dan program kerja jangka panjang insidentil).
Selaras dengan yang dijelaskan oleh bapak kepala madrasah
menyatakan bahwa:
“Trus kita wellcome bu…, secara umum namanya kita satuan kerja
(satker) itu punya biaya atau anggaran. Diawal tahun bahkan diakhir
tahun saya sudah membicarakan dahulu masalah anggaran ini saya
catat dan kemudian saya tawarkan program-program apa saja yang
akan dilaksanakan, di bulan apa, dan saya juga punya visi misi tetapi
saya tidak akan ngotot dengan agenda-agenda saya karena kita
sifatnya partisipan atau manajemen partisipan karena peran serta
seluruh warga itu lebih kuat dan kekuatan bersama itu yang kita
harapkan”.362

Hal tersebut juga diperkuat dengan penjelasan dari Waka. Bidang


Humas yang sering dipanggil bapak Rahman mengungkapkan:
“Dalam perencanaannya diawal tahun, jika dalam hal komunikasi
dengan orang tua sesuai dengan kebutuhan saja. Kita tidak bisa bilang
persemester, jika kita tiba-tiba ada kebutuhan dengan mereka para
orang tua ya kita undang untuk datang ke sekolah bu, apakah sudah
cukup dengan surat ya kita dengan surat, ada banya media untuk
berkomunikasi dengan mereka, untuk lebih intennya lagi disetiap kelas
itu kan ada buku penghubung (nomor kontak) untuk orang tua, jadi
sebenarnya untuk komunikasinya itu adalah setiap hari.363

Dari berbagai temuan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan


bahwa, bentuk konkret dari suatu perencanaan adalah adanya program
kerja, dan dalam hal ini adalah perencanaan program kegiatan public
relations yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo. Sebagaimana yang
telah dilakukan oleh praktisi public relations di Madrasah Aliyah Negeri 1
Tebo untuk dapat menyusun program kerjanya, baik program yang
sifatnya jangka pendek maupun jangka panjang.

362
Ww.3.2/KMT/18.02.19
363
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
176

2) Sistem Organisasi Public Relations


Struktur organisasi merupakan output dari fungsi pengorganisasian,
yang merupakan suatu aktivitas atau fungsi manajemen, disamping
perencanaan, staffing, pengarahan, dan pengawasan. Pengorganisasian
adalah fungsi manajemen yang dimaksudkan untuk menyusun atau
mengatur sumber daya-sumber daya dan aktivitas-aktivitas organisasi
untuk mencapai tujuan-tujan dengan cara yang efektif dan efisien.
Kepala madrasah atau tim penyusun dalam fungsi
pengorganisasian ini melakukan review terhadap rencana dan
menentukan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk melaksanakannya;
kemudian membagi pekerjaan-pekerjaan kepada unit-unit dan
memberikannya kepada individu-individu, kelompok-kelompok, atau unit
kerja-unit kerja.
Pengorganisasian ini penting karena beberapa alasan berikut.
Pengorganisasian (1) membantu menciptakan sinergi dari semua unsur
atau bagian; (2) menetapkan garis wewenang, (3) memperbaiki
komunikasi; (4) membantu menghindari duplikasi sumber daya, (5) dan
dapat memperbaiki daya kompetisi melalui kecepatan pengambilan
keputusan dan pelayanan kepada pengguna jasa.
Manajemen yang handal dan mengutamakan kesatuan tujuan yang
telah disepakati, sebelumnya perlu adanya jalur koordinasi yang jelas
antara atasan dan bawahan, supaya sistem dan proses yang
direncanakan berjalan dengan baik. Dalam struktur tersebut tergambar
jelas struktur organisasi serta jabatan dan tanggung jawab, agar sistem
dapat berjalan dengan baik dan terhindar dari ketidaksepahaman di dalam
jalur komando maupun jalur koordinasi.
Struktur organisasi juga merupakan faktor yang sama pentingnya
dalam menentukan dan melihat cara kerja suatu organisasi, yang mana
dapat dianalisa melalui strukturnya yang tergambar dan akan bisa
diketahui bagian dan sub bagian, wewenang masing-masingnya serta
177

hubungan koordinasi antar bagian dan sub bagian dalam pelaksanaan


tugas serta tanggungjawab masing-masing berikut pembagian tugas
berdasarkan spesialisasi yang ada akhirnya menggambarkan saling
ketergantungan antar bagian dan sub bagian dalam suatu organisasi.
Pengelolaan sebuah lembaga pendidikan secara keseluruhan
membutuhkan suatu organisasi pendidikan sebagai wadah implementasi
dan aktualisasi program pendidikan. Wadah organisasi tersebut tidak akan
dapat berdaya fungsi tanpa adanya dukungan personalia yang
mempunyai komitmen dalam memajukan organisasi itu sendiri.
Suatu organisasi tidak akan terlepas dari suatu struktur organisasi
kepengurusan. Karena kepengurusan itulah yang akan menjalankan roda-
roda organisasi. Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada
strategi yang dilakukan sumber daya manusia dalam kepengurusan
tersebut. Selanjutnya kepengurusan organisasi bertugas untuk mengatur
dan menentukan arah serta langkah-langkah yang diambil dalam
pengelolaan lembaga tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti ditemukan bahwa
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo telah memiliki struktur organisasi yang
tersusun dengan baik, pada akhirnya memudahkan bagi orang yang diberi
amanah dalam melaksanakan tugas, sehingga tidak terjadi tumpang tindih
pekerjaan.364 Adapun struktur organisasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
dapat dilihat pada gambar berikut ini.

364
Obs.3.1/LKMT/21.05.18.
178

Gambar 4.5: Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo.


179

Pengelolaan sebuah lembaga pendidikan, baik itu dengan status


negeri maupun swasta secara keseluruhan membutuhkan organisasi
pendidikan sebagai wadah implementasi program yang dibuat dalam
bentuk sebuah struktur organisasi penyelenggaraan pendidikan. Struktur
organisasi tersebut memiliki peran penting dalam pembagian wewenang,
tugas dan pelaksananaan program yang direncanakan sebelumnya.
Struktur tersebut dibangun dalam internal madrasah yang dibentuk kepala
madrasah sebagai bagian pemberdayaan sumber daya manusia yang
dimiliki. Untuk memudahkan manajemen organisasi madrasah, Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo sama dengan lembaga pendidikan lainnya yang juga
memiliki struktur organisasi.
Hal tersebut selaras dengan pernyataan bapak kepala madrasah
sebagai kutipan wawancara berikut:
“Pembagian tugas-tugas di madrasah ini kita melihat apa yang
dibutuhkan oleh madrasah, biasanya bu… untuk merangcang pembagian
tugas atau struktur organisasi kita pilih mana orang yang pas dibidangnya.
Contohnya madrasah kita membutuhkan konseling atau konselor,
kemudian Alhamdulillah ada lulusanan yang tugas semulanya tenaga
kependidikan yang basicnya konseling alumni dari UIN juga kita tarik
menjadi tenaga pendidik khusus menangani bimbingan konseling dengan
harapan bisa mengkafer permasalahan-permasalahan yang ada”.365

Pernyataan kepala madrasah di atas diperkuat oleh waka. bidang


kurikulum bapak Slamet, S.Ag, M.Pd.I sebagai kutipan wawancara berikut:

“Alhamdulillah ya bu… Kepala madrasah selalu mengontrol dan


memberi motivasi kepada seluruh warga di madrasah, orangnya
semangat dan ramah”. ”Cara penyusunan struktur organisasi
madrasah ini di sesuaikan dengan bidangnya masing-masing bu..,
struktur organisasi terdiri dari kepala madrsah sebagai pimpinan,
dibawahnya ada beberapa waka. bidang yakni waka. bidang kurikulum,
waka bidang kesiswaan, waka. bidang humas, waka. bidang sanpras,
ada juga kaur tata usaha (TU) dan ada beberapa staf dibawahnya,
setelah itu ada guru dan wali kelas. Semuanya itu disusun dengan
baik, maksudnya disesuaikan dengan kualifikasi ijazah atau dengan

365
Ww.3.2/KMT/18.02.19
180

bidangnya masing-masing bu.., untuk lebih jelasnya lagi bisa dilihat di


ruang guru ada gambar struktur organisai MAN ini secara langsung.”366

Dari pernyataan di atas dapat dilihat bahwa Madrasah Aliyah


Negeri 1 Tebo sebagai madrasah yang mengutamakan satuan tujuan
yang telah disepakati sebelumnya perlu adanya jalur koordinasi antara
atasan dan bawahannya supaya sistem dan proses yang direncanakan
berjalan dengan baik. Dalam struktur tersebut tergambar dengan jelas
sistem koordinasi, alur kerja, dan tanggung jawab yang sama besar.
Pernyataan tersebut diungkapkan juga oleh waka. bidang Humas
dalam kutipan wawancara berikut:
“Adapun pembagian tugas dalam madrasah ini bisa dilihat pada
struktur kepengurusan yang ditempel di ruang guru bu.., struktur
kepengurusan ini disesuaikan dengan keahlian dibidangnya masing-
masing, dan dijalankan dengan saling memberi informasi jika ada
hambatan”.367

Berdasarkan dari hasil pengamatan peneliti, kepala Madrasah


Aliyah Negeri 1 Tebo memberikan tugas, wewenang dan tanggungjawab
kepada masing-masing anggota organisasi dari waka kurikulum, waka
kesiswaan, waka humas, waka sarana dan prasarana serta Kaur tata
usaha (TU) sampai majelis guru. Stuktur organisasi tersebut dibuat
dengan tujuan agar setiap anggota organisasi madrasah mengerti dengan
jelas tugas, kewajiban, hak dan tanggung jawab masing-masing.368
Adapun surat keputusan tentang pengangkatan wakil kepala madrasah
bidang Humas terlampir.369
Wakil Kepala Madrasah Bidang Hubungan Masyarakat Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo mempunyai tugas membantu Kepala Madrash
dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

366
Ww.3.1/WB.Kur.T/18.02.19
367
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
368
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
369
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
181

1. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung


memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang
memerlukannya.
2. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada
masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya
3. Membantu Kepala Madrasah mempersiapkan bahan-bahan tentang
permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang
menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
4. Membantu Kepala Madrasah dalam mengembangkan rencana dan
kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan pelaksanaaan kepada
masyarakat sebagai akibat dari komunikasi timbal balik dengan pihak
luar, yang ternyata menumbuhkan harapan untuk penyempurnaaan
kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.
5. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam
masyarakat tentang masalah pendidikan.
6. Membantu kepala Madrasah bagaimana usaha untuk memperoleh
bantuan dan kerja sama.
7. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan.
8. Menunjukkan pergantian keadaan melalui pendapat umum.
9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Humas secara berkala
Program khusus wakil kepala madrasahbidang Humas Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo sebagai berikut:
1. Menyusun Program kerja
2. Membinahubungan baik dengan komite sekolah dan masyarakat Kota
Bima,
3. Membina hubungan baik dengan lembagapemerintah
4. Melakukan relasi sosial dengan pihak sekolah terutama SMP dan MTs
terutama dalam upaya penerimaan siswa baru
5. Membinahubungan baik dengan MTs, SMP, MA, SMA terutama di
wilayah Kabupaten Tebo
6. MembinaHubunganbaikdengan Orang tuasiswa
182

7. Mengkoordinasikanpenelusurantamatan
8. Melakukanpromosi/PublikasiSekolah
9. MengkoordinasikanpembentukanIkatan Alumni
10. MembinaHubungandenganIkatan Alumni
11. MenyusunBuku Alumni
12. Pemasangan berbagai informasi dan dokumentasi kegiatan sekolah
melalui papan pengumuman, radio, televisi dan internet
13. Praktik siswa di masyarakat dalam bentuk majlis ta’lim, TPA/TPQ,
Bakti sosial dan pertandingan olahraga persahabatan dan seni
14. Mengadakan pemilihan guru teladan versi siswa setiap satu kali
setahun
15. Mengadakan pemilihan siswa teladan setiap satu kali setahun.370
Terlihat jelas dari yang telah diutarakan di atas bahwa setiap
pengurus atau anggota organisasi madrasah yang mendapat tugas dan
yang diamanahi agar semestinya dapat menjalankan tugas dengan
sebaik-baiknya. Di samping itu juga, tindakan-tindakan pengurus
organisasi yang tidak melaksanakan tugas dan tanggungjawab harus
diberikan perbaikan dengan mengedepankan asas-asas musyawarah
untuk mencari mufakat dan menemukan solusi. Kondisi ini sesungguhnya
diciptakan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diemban
sebagai konsekuensi logis dari jabatan yang dipegang dalam suatu bagian
organisasi di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo.

3) Penyelenggaraan Special Event (Kegiatan Khusus Public Relation)


Selain dari pada itu, dalam pelaksanaan program kegiatan public
relations untuk membangun kepercayaan masyarakat ataupun dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap Madrasah Aliyah Negeri 1
Tebo adalah mempromosikan madrasah dengan cara menunjukkan
prestasi akademik dan prestasi non akademik siswa, mempublikasikan
kelebihan-kelebihan lembaga (pameran) kepada masyarakat khususnya

370
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18
183

para orang tua siswa dengan melalui penyelenggaraan special event.


Sebagaimana yang diungkapkan oleh bapak Drs. A. Rahman, M.Pd
dengan hasil wawancara:
“Media yang digunakan untuk mempromosikan madrasah ini
dengan menyebar brosur, pemasangan baleho atau spanduk,
menampilkan prestasi-prestasi siswa (pameran), dan sekarng sudah
zaman tekhnologi ya bu… kita juga punya facebook dan WhatUp.
Selain itu kita juga berkunjung ke SMP atau MTs untuk
mempromosikan kegiatan-kegiatan atau program madrasah ini bu..”371

Pernyataan tersebut diperkuat dengan ungkapan guru Ekonomi


yakni ibu Sri Lestari, S.E:

“Sebagai guru pastinya kita berperan juga dalam pelaksanaan


kegiatan humas ya bu, karena Waka. Humas memberitahukan kepada
guru terlebih dahulu untuk ikut andil dalam pelaksanaannya. Misalnya
dalam kegiatan pembagian raport ataupun membahas Ujian Nasional
(UN), tentang pembelajaran, dan tentang perpisahan di adakan rapat
dengan orang tua siswa juga. Dan biasanya saya berkunjung ke
sekolah-sekolah (school visitation) untuk meningkatkan mutu sekolah
dilibatkan sebagai pendamping study banding, dari mengikuti lomba
hingga meraih prestasi siswa.”372

Adapun pernyataan tersebut selaras dengan ungkapan ibu Nur’aini


dalam kutipan wawancara sebagai berikut:
“Kalau MAN ini untuk mempromosikannya kebetulan madrasah ini
unggul di tari klik lang, tari Klik Lang MAN I tebo sering diundang pada
acara-acara pesta, nikahan, seperti baru-baru ini ada peresmian bank 9
Jambi untuk tari sekapur sirihnya diabil dari siswa MAN I Tebo ini.
selain menyebarkan brosur dan tari klik lang di madrasah ini ada juga
kegiatan rabana, kompangan dan kegiatan-kegiatan safari romadhon
madrasah ini menugaskan siswa siswi turun ke desa-desa untuk
mengisi kegiatan-kegiatan ramadhon yang didampingi guru, kegiatan
safari ramadhan ini terdiri dari ceramah atau tausyiah, mengaji ada juga
pembacaan asma’ul husnah dilantunkan dengan nada-nada yang
indah. Adapun kegiatan humas lainnya namanya donggala sebagai
bakti sosialnya bu… donggala itu adalah penggalangan dana jika ada
bencana alam, ada musibah, misalanya ada orang tua siswa yang
meninggal dunia, yang menjalankan kegiatan penggalangan ini adalah
pengurus OSIM (organisasi siswa intra madrasah).” “Madrasah ini
pernah juga mengadakan pameran-pameran padawaktu ulang tahun

371
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
372
Ww.3.1/GE.T/20.02.19
184

kabupaten Tebo, nah pada kegitan itu hasil karya seni dari siswa siswi,
piala-piala, penghargaan madrasah diperlihatkan semua ke
masyarakat”. “Media massa yang diajak bekerjasama dengan
madrasah ini ada Koran bute (bungo tebo) ekspres, Koran jambar
(Jambi Barat) pos, media pendidikan (tabloid), Koran independen. Nah,
adapun yang dimuat di dalam media massa tersebut tentang prestasi
madrasah ini seperti: prestasi kimia tingkat nasional (olimpiade sains
madrasah), olimpiade biologi dan fisika tingkat provinsi. Selain prestasi
yang diekspos, ada juga kegiatan-kegiatan seperti lomba drumband,
pemilihan OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah), hari besar Islam
(lomba kultum, asmaul husnah, sholawat, pidato bahasa arab), hari
besar nasional (puisi, pidato dan lain sebagainya)”.373

Hasil dari wawancara dan dokumentasi Madrasah Aliyah Negeri 1


Tebo juga merupakan madrasah yang banyak menjalin kerjasama di
berbagai Lembaga. Dijelaskan oleh bapak Slamet, S.Ag, M.Pd.I dalam
kutipan wawancara berikut:
“MAN ini juga bekerjasama dengan lembaga seperti polsek
membahas tentang kedisiplinan, keamanan, tata tertib lalu lintas,
narkoba, tentang hukum pergaulan bebas. Bekerjasama juga dengan
perguruan tinggi untuk mensupport minat belajar siswa ke jenjang yang
lebih tinggi lagi. Setelah itu madrasah ini juga bekerjasama dengan
puskesmas yang membahas tentang kesehatan, pernikahan dini, akibat
dan dampak dari pergaulan bebas. Dan madrasah ini juga selalu
bekerjasama dengan pemerintah kecamatan terkait dengan kemajuan
program madrasah ini.374

Pernyataan ini diperkuat oleh bapak Purwadi, S.Pd, M.Pd


sebagaimana hasil wawancara berikut:
“Saya undang Kapolsek untuk Pembina upacara, saya undang
kepala SMA 18 sebagai Pembina upacara. Silahkan Tanya sekolah
atau madrasah mana yang mengundang kepala sekolah lain untuk
menjadi Pembina upacara bahkan kemaren saya undang senam
bersama. Bersama itu indah, dengan masyarakat tentunya tokoh-tokoh
masyarakat kita rangkul, seperti kalau di bulan puasa kita ada kegiatan
safari romadhon.”375 (Photo Terlampir)

Dijelaskan oleh ibu Nur’ani dalam kutipan wawancara berikut:

373
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
374
Ww.3.1/WB.Kur.T/18.02.19
375
Ww.3.2/KMT/18.02.19
185

“Seperti kemarin itu ya bu… lembaga yang diajak kerjasa dengan


madrasah ini Ganesa Operation (GO) itu diperuntukkan les kelas XII,
trus bekerjasama dengan Polsek terkait keamanan, narkoba, tata tertib,
tentang hukum-hukum pergaulan bebas, madrasah ini juga
bekerjasama dengan puskesmas bu… karena ada PIK remaja
(organisasi siswa untuk kesehatan madrasah) yang membahas
sosialisasi tentang produksi kesehatan, akibat dan dampak dari
pergaulan bebas. Selain itu madrasah juga bekerjasama dengan PT.
Indihome atau PT. Telkom untuk pemasangan Wifi atau jaringan”.376

Dari berbagai hasil wawancara yang peneliti lakukan bahwa


peralatan yang digunakan oleh praktisi public relations Madrasah Aliyah
Negeri 1 Tebo sudah cukup memadai karena Agustinus Hermino yang
judul bukunya Asesement Kebutuhan Organisasi Persekolahan
menyatakan bahwa peralatan kerja praktisi public relations yang harus
ada untuk menunjang kegiatan public relations, antara lain: kamera foto
digital biasa, kamera video shoting, LCD, monitor, dan layar, seperangkat
komputer internet, komputer untuk melayout warta atau buletin, scan, dan
printer, televisi, tape recorder rekaman, tempat video conference dan lain-
lain.
Penyampaian informasi di antara rekan-rekan sejawat dalam unit
kerja atau tingkatan kedudukan yang sama sangat mempermudah
anggota organisasi dalam menyelesaikan masalah perkerjaan maupun
masalah lain yang dimilikinya. Pembagian tugas maupun mempermudah
pelaksanaan pekerjaan sesama tingkatan dalam satu departemen sangat
membantu apabila dikomunikasikan secara intensif. Setiap masalah dapat
terselesaikan apabila dikomunikasikan secara cepat dengan sesama
anggota setingkat sehingga tidak harus semua masalah pekerjaan sampai
pada manajemen puncak. Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh
Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo yakni bapak Purwadi, S.Pd, M.Pd
dinyatakan bahwa:
“Terlebih dahulu kami mengadakan ratas (rapat terbatas) dengan
komite, misalkan pak kami butuh ini tolong sampaikan kepada orang

376
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
186

tua siswa. Ya merekalah yang menjadi penghubung antara madrasah


dengan orang tua siswa, dan sekali lagi saya tegaskan Purwadi (Kepala
Madrasah) tidak harus ada ditempat dan kemarin waktu rapat komite itu
saya tidak bisa hadir tapi keputusannya tetap jalan diwakili oleh pak
Slamet karena beliau adalah pengawas komite”. “Terlebih dahulu
memang kita harus melihat situasi dan kondisi sosial masyarakat,
bahkan di internal kita, yang namanya masyarakat itu tentu inginnya
sesuatu yang baik tanpa celah, tapi terkadang kurang berani
bertanggung jawab, apakah dengan surat, biasanya hanya melalui
lisan. Tapi itu sudah saya buka dengan melalui Dumas (pengaduan
masyarakat) bahkan dengan kawan-kawan sudah saya sampaikan.
Tapi yang namanya pengaduan tanpa adanya tulisan di tempat yang
disediakan (Dumas) saya anggap angin lalu, tapi bukan berarti semua
informasi yang kita dapatkan itu bukan suatu bentuk kebaikan akan
tetapi supaya ada rasa tanggung jawab”. 377

Kutipan hasil wawancara peneliti kepada bapak Kepala Madrasah


Aliyah Negeri 1 Tebo di atas menggunakan komunikasi terkait dengan hal
pekerjaan. Pernyataan tersebut diperkuat dengan pengamatan atau
observasi yang dilaksanakan oleh peneliti pada tanggal 24 Mei 2018 di
ruang kepala madrasah, terlihat bahwa ibu Nur’aini selaku staf Tata
Usaha menghampiri kepala madrasah yakni bapak Purwadi untuk
mengkomunikasikan beberapa hal pekerjaan dengan media tertulis
berupa surat.378 Bapak kepala madrasah juga mengungkapkan bahwa
pelaksanaan komunikasi yaitu mengkomunikasikan masalah pekerjaan,
baik berupa pengkoordinasian pekerjaan maupun pemberian informasi
pekerjaan. Pernyataan tersebut diungkapkan juga oleh waka. bidang
Humas yakni oleh bapak Drs. A. Rahman, M.Pd dalam kutipan
wawancara berikut:
“Dalam perencanaannya diawal tahun, jika dalam hal komunikasi
dengan orang tua siswa sesuai dengan kebutuhan saja. Kita tidak bisa
bilang persemester, jika kita tiba-tiba ada kebutuhan dengan mereka
para orang tua ya kita undang untuk datang ke sekolah bu, apakah
sudah cukup dengan surat ya kita dengan surat, ada banya media

377
Ww.3.2/KMT/18.02.19
378
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
187

untuk berkomunikasi dengan mereka, untuk lebih intennya lagi disetiap


kelas itu kan ada buku penghubung (nomor kontak) untuk orang tua,
jadi sebenarnya untuk komunikasinya itu adalah setiap hari. Biasanya
yang dibahas adalah untuk menunjang program madrasah, adapun
program-program yang direncanakan oleh humas melalui masyarakat
adalah membangun kantin sehat, membangun miniature kakbah,
memperbaiki teras mushollah penambahan guru honor”. “Cara
meningkatkan komunikasi dalam organisasi ya bu… pertama
silaturrahmi seluruh anggota madrasah harus tetap terjalin sehingga
tidak ada pemisah atau jarak kemudian terkadang beliau menawarkan
apa kegiatan-kegiatan berikutnya yang bagus, selain itu dengan
diadkan kegiatan seperti perpisahan, pentas seni, olahraga bersama
dan bahkan madrasah membangun miniature ka’bah. Madrasah
membangun miniature ka’bah sebagai sarana pembelajaran untuk
praktek ibadah manasik dan boleh digunakan oleh masyarakat juga”. 379

Pernyataan dari waka. bidang Humas dan Kepala Madrasah Aliyah


Negeri 1 Tebo di atas terlihat jelas bahwa, komunikasi merupakan salah
satu elemen penting dalam kehidupan organisasi. Fungsi manajemen
mulai dari perencanaan, pengorganisaian, pengarahan samapi dengan
pengawasan semuanya melibatkan komunikasi. Komunikasi membantu
para aggota organisasi untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan
organisasi, merespons dan mengimplementasikan perubahan organisasi,
mengkoordinasi aktivitas organisasi, serta ikut berperan dalam semua
tindakan organisasi yang relevan. Komunikasi yang efektif juga membantu
organisasi dalam mencapai sasaran atau tujuannya.
Jadi, dari beberapa hasil temuan yang telah dianalisis oleh peneliti,
dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa komunikasi yang berlangsung di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo secara umum menggunakan metode
komunikasi persuasive dan jenis komunikasi formal dan informal, sesuai
dengan kepentingan hal yang dikomunikasikan dan kondisi pada saat
melaksanakan komunikasi, hanya saja lebih sering menggunakan
komunikasi informal untuk kegiatan komunikasi pekerjaan sehari-hari.

379
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
188

Selain berdasarkan situasi dan kondisi, pemilihan jenis komunikasi


informal dalam kegiatan komunikasi sehari-hari dirasa lebih mudah
digunakan untuk berkomunikasi, lebih nyaman dan santai, serta
penggunaan bahasa yang tidak terlalu formal dirasa lebih efektif dan
efisien dalam menyampaikan suatu pesan atau informasi tersebut.
Komunikasi dengan jenis formal yang dimaksud di MAN 1 Tebo ini adalah
dengan menggunakan media tertulis misalnya surat dan melalui rapat
organisasi, sedangkan informal dengan tatap muka secara langsung
mengkomunikasikan apa yang akan dikomunikasikan tanpa terlalu
memperhatikan waktu dan tanpa memperhatikan alur komunikasi dalam
struktur organisasi.

4) Penggunaan Media
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo merupakan satuan pendidikan
yang berciri khas Islam mengedepankan kebersihan dan keindahan
lingkungannya, dan menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan karena kebersihan sebagian dari iman. Dengan
menata ruang kelas dan lingkungan dengan taman-taman memberikan
dampak kenyamanan siswa sehingga mereka merasa nyaman dan betah
menganggap ini seperti di rumah sendiri.Kenyataannya dalam persaingan
sehat yang sangat kompetitif dari satuan pendidikan dalam merebut hati
calon peserta didik dan orangtua serta masyarakat harus disiapkan dari
sekarang, untuk itu semua warga Madrasah Aliyah Negeri 1 Teboharus
bersinergi sebagai sebuah team yang harus saling menopang dengan
satu tujuan yang sama yaitu memajukan lembaga.380 (Photo Terlampir)
Data dokumentasi di atas memang benar adanya berdasarkan hasil
pengamatan peneliti yang ditampakkan Madrasah Aliyah Negeri 1
Tebomerupakan cerminan perilaku dan keyakinan mereka terhadap nilai-
nilai yang ada baik berupa penampilan diri (self-performance), penataan
ruang dan lingkungan sekitar sekolah, pemahaman dan pendalaman

380
Dok.3.5/KMW.T/05.01.19
189

terhadap selogan, serta tata letak kantor, kelas, dan fasilitas lainnya; yang
mana dibalik semuanya tersebut terdapat nilai-nilai yang tersembunyi
sebagai pendorong semangat mereka dalam belajar, beribadah, bekerja
dan berkehidupan lainnya.381
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo juga mempunyai keunikan dan
keunggulan di bidang keagamaan untuk menarik minat atau perhatian
masyarakat menyekolahkan anak di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh bapak Purwadi, S.Pd, M.Pd dengan
hasil wawancara:
“Madrasah kita mengembangkan program olah raga
(kesehatannya), olah rasa (seni), olah dzikir (anak dibentengi dengan
mengingat Allah; sholat berjamaah, siraman rohani, ada yasinan dan
tahlilan yang diselenggarakan disetiap hari jum’at). Nah madrasah kita
mengembangkan yang ini, tidak hanya pintar dan sehatnya saja”.
Secara konprehensif kita melestarikan hal-hal yang baik dan
mengadopsi, memfilter hal-hal yang baik, karena kita sudah ada
jaringan.”382

Adapun pernyataan tersebut selaras dengan ungkapan waka.


Bidang Kurikulum yakni bapak Slamet, S.Ag, M.Pd.I:
“Yang menarik perhatian masyarakat adalah karena keunggulan
dari kegiatan-kegiatan madrasah ini bu… seperti, madrasah ini punya
kompetensi lulusan yang terdiri dari pertama hafal ayat-ayat pendek juz
30, kedua hafal asma’ul husnah, ketiga bisa khutbah, ke empat bisa
sholat jenazah, kelima bisa protokol atau pembawa acara. Nah,
kesemuanya ini adalah merupakan keunggulan madrasah yang diujikan
dan ada panitianya tersendiri. Kalau seperti kegaitan ekstrakurikuler itu
tergantung dari siswanya dilihat dari minat dan bakat siswa, ada yang
ikut rebana, tari klik lang, kompangan, pramuka dan lainnya”.383

Pelaksanaan program merupakan tahap yang paling penting di


Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo dan dalam organisasi apapun karena
tahap inilah sebagai puncak keberhasilan suatu program, dalam
pelaksanaan dibutuhkan orang-orang yang ahli berkomunikasi dengan

381
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
382
Ww.3.1/KMT/24.05.18
383
Ww.3.1/WB.Kur.T/18.02.19
190

publik karena akan berhubungan baik yang langsung maupun tidak


langsung dengan mereka.
Berdasarkan dari pengematan peneliti, mediayang dipakai oleh
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo untuk menjalin komunikasi ataupun
silaturrahmi dengan masyarakat khususnya para orang tua siswa adalah
mengundang melalui surat atau menghubungi orang tua siswa guna untuk
mengetahui perkembangan anak di madrasah serta selalu melibatkan
mereka para orang tua siswa agar tetap selalu berpartisipasi untuk
mendukung semua kegiatan madrasah.384 Pernyataan yang juga
disampaikan oleh bapak Abdullatip orang tua siswa dari Febriyanto dalam
petikan hasil wawancara berikut:
“Iya sering sekali dan pasti kita dilibatkan diundang oleh
madrasah... bisa lewat SMS, telepon atau melalui surat. Jadi kita
sebagai orang tua selalu tau informasi tentang perkembangan anak di
madrasah, kita orang tua dikasih surat bahwa ada pertemuan di
madrasah, biasanya membahas tentang masalah iuran; untuk
sumbangan BPKS, OSIS, Pramuka, iuran tahunan Rp. 50.000 per
orang tua siswa untuk ujian nasional (UN). Perpisahan; menampilkan
keterampilan siswa seperti seni, rabana, pencak silat, puisi,
kompangan yang ditampilkan di dalam acara. PHBI; Maulid Nabi, isra
mikraj, 1 muharam, Hari besar Nasional dan lain-lain”.385

Dari hasil wawancara bahwa Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo juga


sering mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa, kerjasama
dengan komite untuk menunjang program madrasah bisa berupa dana
dan masukan-masukan untuk kebaikan madrasah ini. Setiap tahun ada
pertemuan tentang keuangan karna setiap tahunnya meningkat. Dan
waka bidang humas juga mempunyai program sosial kemasyarakatan
berupa bakti sosial yang dilaksanakan dalam bentuk pemberian dana
santunan setiap ada bencana alam, musibah, sakit, semuanya pasti ada
santunan. Pernyataan ini diperkuat dengan pernyataan ibu Fauzana Yanti,
S.Pd.I dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

384
Obs. 3.4/KOTS.T/21.02.19
385
Ww.3.10/OTF.T/21.02.19
191

“Biasanya pihak madrasah menghubungi kita para orang tua lewat


telpon, SMS dan jika kegiatannya resmi ada surat yang dikirimkan oleh
pihak madrasah untuk orang tua siswa di rumah, seperti tahun ajaran
baru diundang mengenai KBM untuk sosialisasi terkait jadwal mata
pelajaran agar orang tua tidak khawatir pulangnya 15.30 jum’at 11.30.
Ada lagi membahas tentang peraturan madrasah, kedisiplinan
sosialisasi tentang keamanan untuk siswa di sosialisasikan kepada
orang tua. Para orang tua biasanya mengutarakan ide-ide ketika rapat,
sosialisasi dengan orang tua tentang SPP berapa sanggup bayarnya.
Dan komite rapat satu kali dalam satu semester, diantaranya
membahas tentang keuangan, diinformasikan atau sesuai kerelaan
kemampuan orang tua, madrasah tidak memberatkan orang tua karena
biaya yang dikeluarkan untuk anaknya sendiri. Musyawarah terkait
perpisahan harus diadakan atau tidak”.386

Adapun pernyataan tersebut selaras dengan ungkapan ibu Nur’aini


dalam kutipan wawancara sebagai berikut:
“Media massa yang diajak bekerjasama dengan madrasah ini ada
Koran bute (bungo tebo) ekspres, Koran jambar (Jambi Barat) pos,
media pendidikan (tabloid), Koran independen. Nah, adapun yang
dimuat di dalam media massa tersebut tentang prestasi madrasah ini
seperti: prestasi kimia tingkat nasional (olimpiade sains madrasah),
olimpiade biologi dan fisika tingkat provinsi. Selain prestasi yang
diekspos, ada juga kegiatan-kegiatan seperti lomba drumband,
pemilihan OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah), hari besar Islam
(lomba kultum, asmaul husnah, sholawat, pidato bahasa arab), hari
besar nasional (puisi, pidato dan lain sebagainya)”.387

Banyaknya media dalam pelaksanaan program kegiatan public


relations yang digunakan oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo untuk
menarik perhatian ataupun meningkatkan partisipasi masyarakat
khususnya para orang tua siswa tidak lepas dari peralatan yang
digunakan oleh teamwork ataupraktisi public relations Madrasah Aliyah
Negeri 1 Tebo. Pernyataan tersebut senada dengan yang diungkapkan
oleh bapak Waka. Bidang Humas dalam kutipan:

386
Ww.3.1/OTMR.T/21.02.19
387
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
192

“Peralatan yang digunakan ketika pelaksanaannya yang pasti itu


ada kamera digital, kamera video shoting (untuk pembuatan you tube),
infokus, LCD, microphone atau pengeras suara dan lain-lain”.”.388

Pernyataan yang juga disampaikan oleh bapak Purwadi, S.Pd,


M.Pd dalam petikan hasil wawancara berikut:
“Biasanya di tebo ulu ini yang punya Aula ada dua, satu di kantor
camat dan dua di MAN 1 Tebo. Tapi untuk pasilitas kelengkapannya itu
ada di Aula MAN 1 tebo ini bu… panggungnya ada, kursinya ada,
sound sistemnya ada, lampu dan kipasnya juga ada, sehingga setiap
ingin mengadakan kegiatan kemasyarakatan biasanya dilaksanakan
disini. Bahkan reses dari DPR RI itu dilaksanakan di aula kita ini.
Satuan pendidikan inikan wahana (sarana) bu… dalam artian miliknya
masyarakat akan tetapi diatur regulasinya (pengaturan) itu aja, kalau
untuk masyarakat sangat saya support”.389

5) Evaluasi Program Public Relations


Untuk melihat keefektifan suatu program, maka dapat dilihat melalui
evaluasi atau penilaian, karena dengan melalui cara tersebut, maka akan
dapat diketahui kelemahan dan kekuatan dari pelaksanaan program-
program yang telah di buat sebelumnya, dan dalam hal ini adalah evaluasi
program madrasah melaui kegiatan public relations di Madrasah Aliyah
Negeri 1 Tebo. Dengan demikian, maka para praktisi public relations
khususnya waka Bid. humas dan anggota staff dapat memperbaiki
perencanaan dan pelaksanaan program tersebut.
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo tidak hanya memposisikan
masyarakat sebagai masyarakat sekitar disekeliling untuk lembaganya
semata, tetapi pihak madrasah benar-benar berperan secara optimal
dalam menjawab kebutuhan atau tuntutan mereka secara utuh. Bentuk
pengoptimalan dalam berperan Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo berupaya
menjalin hubungan yang harmonis antara pihak madrasah dengan
masyarakat khususnya para orang tua siswa semaksimal mungkin. Untuk
membangun kegiatan yang lebih baik diprogram berikutnya Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo memerlukan penilaian disetiap program khususnya

388
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
389
Ww.3.2/KMT/18.02.19
193

pada program kegiatan public relations. Pernyataan ini dijelaskan juga


oleh bapak Drs. A. Rahman, M.Pd secara langsung dalam kutipan berikut:
“Biasanya kita mengevaluasi kegiatan itu terkadang dalam bentuk
lomba bu… karena dengan adanya lomba itu madrasah mengundang
dari pihak luar, jadi dari situlah kita minta pendapat atau penilaian dari
masyarakat tentang kegiatan-kegiatan yang ada di madrasah ini, bisa
juga penilaiannya dilihat dari minimnya pernikahan dini, karena siswa
sudah mendapatkan pencerahan dari pihak puskesamas (bisa dikaitkan
observasi secara kseluruhan)”.390

Sebagai salah satu sekolah Islam yang berusaha untuk terus maju
dan berkembang, Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo telah melaksanakan
tahap evaluasi terhadap program-program kegiatan public relations yang
ada karena evaluasi juga dipandang sebagai usaha melakukan perbaikan
yang berkesinambungan (continuous improvement). Artinya, keinginan
untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya merupakan tujuan dari setiap
proses yang dijalankan. Selaras dengan yang dinyatakan oleh ibu Nur’aini
yang menjabat sebagai staf tata usaha bahwa:
“Kalau untuk evaluasi disetiap kegiatan, biasanya melalui masukan-
masukan dari masyrakat yang disampaikan secara langsung, misalnya
ada masyarakat yang datang silaturrahmi untuk menyampaikan
pendapatnya sebaiknya mushollah madrasah ini ditambah terasnya
atau diadakan parkiran dan lain sebagainya. Selain itu madrasah juga
melihat-lihat apa yang kurang atau kegiatan yang sudah terlaksana ini
terkendalanya dimana, nah ini didiskusikan bersama-sama untuk
perbaikan madrasah ke depan”. “Begini bu… madrasah ini sering
mengadakan rapat minimal satu bulan sekali dan ada juga rapat
tahunan, dan di dalam rapat tersebut terkadang dilakukan musyawarah
untuk mengambil keputusan yang dipimpin oleh kepala madrasah.
Contohnya ketika untuk menentukan panitia saja dimusyawarahkan
terlebih dahulu bu”.391

Pernyataan tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh ibu


Dia Yuniarti yang menjabat sebagai dalam kutipan:
“Kalau untuk evaluasi biasanya dinilai setelah selesai kegiatannya
bu, diadakan rapat apa kurangnya dan bagaimana baiknya, apa yang

390
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
391
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
194

harus ditambah dalam pelaksanaannya kedepan, dan khususnya pada


pada panitia pelaksana harus bikin laporan disetiap kegiatannya.”392

Pelaksanaan evaluasi program kegiatan public relations di


Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo juga melibatkan masyarakat yakni para
orang tua siswa dan itu hanya diakhir tahun pelajaran saja. Pernyataan ini
diungkapkan juga dalam hasil wawancara kepada orang tua dari
Febriyanto yakni bapakAbdullatip:
“Partisipasi yang kami berikan sebagai orang tua adalah
memberikan saran, ide, menyalurkan pendapat ataupun menilai
tentang kegiatan-kegiatan yang ada pada madrasah ini, misalnya apa
yang kurang atau apa saja yang harus dibenahi ketika tedapat kendala,
dan saya do’akan selalu semoga MAN 1 Tebo selalu lebih maju”.393

Beberapa hasil wawancara tersebut, terlihat jelas bahwa semangat


juang Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo dalam menjalin kerjasama serta
menjalin silaturrahmi kepada para orang tua siswa dalam rangka
mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya. Dan
hasil wawancara di atas juga menyatakan bahwa dalam pelaksanaan
evaluasi program madrasah melalui kegiatan public relations di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo menggunakan beberapa bentuk metode penilaian
guna menilai suatu pelaksanaan program public relations yang
dilaksanakan pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo ini.
Penilaian ataupun evaluasi program kegiatan public relations yang
dilakukan oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo ini, berfungsi untuk
mengidentifikasi apakah pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan atau belum. Sehingga perlu untuk dipahami
bahwa dalam melaksanakan program-program public relations pendidikan
haruslah menelaah secara seksama akan faktor-faktor penghambat yang
menghalangi pencapaian tujuan akhir kegiatan-kegiatan tersebut. Jika
faktor-faktor penghambat telah teridentifikasi, maka dalam

392
Ww.3.1/GBK.T/20.02.19
393
Ww.3.10/OTF.T/21.02.19
195

pelaksanaannya akan berjalan dengan lancar untuk mencapai tujuan


program kegiatan yang telah direncanakanan dan berdampak positif.
Pernyataan ini dijelaskan oleh bapak Drs. A. Rahman, M.Pd dalam
kutipan hasil wawancara sebagai berikut:
” Nilai implikasi positif dari kegiatan-kegiatan humas ini masyarakat
lebih megetahui tentang keunggulan-keunggulan madrasah,
mengetahui bahwa madrasah ini bisa bersaing dengan sekolah-sekolah
lain, karena dengan demikian masyarakat menyadari dan tergerak
untuk memasukkan anaknya ke MAN ini, jumah siswa meningkat
disetiap tahun”.394

Pernyataan ini diperkuat kembali oleh waka Bid. Kurilum yakni


bapak Slamet, S.Ag, M.Pd.I sebagaimana kutipan berikut:

“Kalau untuk dampak positif yang dirasakan oleh madrasah banyak


sekali ya bu, seperti misalnya: yang dulunya masyarakat hanya tau
letak madrasah sekarang sudah banyak yang tau kondisi di dalam
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo, baik dari segi kurikulumnya,
prestasinya sampai bentuk kegiatan pembelajarannya. Kedua, yang
jelas dari evaluasi program kegiatan humas membuat kami selalu
berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Ketiga, jumlah siswa Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo meningkat dari tahun kemaren, ini membuktikan
bahwa tingkat kepercayaan dan partisipasi masyarakat juga
meningkat”. “Menurut saya untuk hal mempromosikan madrasah
memang harus selalu ditingkatkan, dengan tujuan agar masyarakat
luas bisa mengetahui Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo tidak hanya dari
cover luarnya saja, tetapi juga mengetahui secara detail”.395

Pernyataan ini selaras dengan yang diungkapkan oleh ibu Nur’aini,


A.Mdsebagaimana kutipan berikut:
“Implikasi positif yang dirasakan madrasah kalau dilihat-lihat ya
bu… ketika penerimaan peserta didik baru (PPDB) peminatnya makin
banyak, jumlah siswa meningkat disetiap tahun, dan masyarakat lebih
mengenal tentang keunggulan-keunggulan, prestasi-prestasi madrasah
ini”.396

Hasil wawancara tersebut, dapat dipahami bahwa setelah


dilaksanakannya evaluasi program kegiatan humas yang dilakukan oleh
Madrasah Aliyah Negeri 1 Teboini bertujuan untuk mengetahui implikasi

394
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
395
Ww.3.1/WB.Kur.T/18.02.19
396
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
196

suatu lembaga pendidikan yakni Madrasah Aliyah Negeri 1 Teboterhadap


masyarakat khususnya para orang tua siswa dalam berbagai hal.
Kesimpulan temuan hasil penelitian tentang manajemen public
relations pada ketiga MAN 1 di Provinsi Jambi di atas adalah Pertama
pada MAN 1 Kota Jambi sebagai berikut: 1) Perencanaan Komunikasi
Kelompok Kecil di MAN 1 Kota Jambi meliputi analisis secara individu,
kemudian diadakan rapat khusus kepala dan waka dan membahas apa
yang perlu ditambahkan dan apa yang perlu di kurangi sehingga setelah
dirapatkan rencana itu direvisi, setelah direvisi rencana program itu masuk
ke kepala madrasah untuk mendapatkan persetujuan kepada kepala
madrasah untuk di keluarkan (SK) surat keputusannya. Dan penyusunan
program kegiatan public relations di MAN 1 Kota Jambi melalui program
kerja rutin dan program kerja insidentil. 2) Sistem OrganisasiPublic
Relationsdi MAN 1 Kota Jambi memiliki peran penting dalam pembagian
wewenang, tugas dan pelaksananaan program yang direncanakan
sebelumnya. Adapun unsur-unsur desain struktur organisasi di MAN 1
Kota Jambi terdapat 4 unsur yaitu unsur spesialisasi kerja, unsur
departementalisasi, unsur rantai komando, dan unsur sentralisasi dan
desentralisasi. Dari desain struktur organisasi tersebut tergambarlah
bentuk struktur organisasi MAN 1 Kota Jambi yakni bentuk struktur
organisasi lini dan staf. 3) Penyelenggaraan Special Event (Kegiatan
Khusus Public Relations)diMAN 1 Kota Jambiyaitu: meliputi a.) promosi:
(seminar, pertemuan, pameran, school visit, home visit, group discustion);
b.) sosial kemasyarakatan: (Bakti sosial, peringatan hari besar Islam
(PHBI), peringatan hari besar nasional); c.) jaringan dan kemitraan
bekerjasama dengan perguruan tinggi, puskesmas, polsek.Adapun
Komunikasi Organisasi diMAN 1 Kota Jambiyaitu meliputi komunikasi
vertikal ke bawah, komunikasi vertikal ke atas, komunikasi horisontal
dengan menggunakan: a) jenis komunikasi formal dan informal tetapi lebih
sering menggunakan jenis komunikasi informal dalam membahas
pekerjaan, b) metode komunikasi; yang digunakan adalah metode
197

persuasive.Adapun peralatan dalam penyelenggaraan special event


(kegiatan khusus public relations) di MAN 1 Kota Jambi memakai alat
camera, digital, video, LCD, monitor, dan lain-lain. 4) PenggunaanMedia di
MAN1 Kota Jambi yaitu: meliputi a) media cetak: meliputi buku kontak,
brosur, surat, spanduk, koran, tabloid, papan nama, majalah pendidikan
dan lain-lain; b) media audio: meliputi siaran radio, dan telpon; c) media
audiovisual: Jambi TV (TVRI); d) media internet: meliputi wesitemadrasah.
5) Evaluasi Program Public Relationsdi MAN 1 Kota Jambi dilaksanakan
dalam rapat 1 bulan sekali dan mengadakan rapat di setiap akhir tahun
pelajaran yang mana bersifat membahas keseluruhan perencanaan
program kegiatan yang akan datang. Adapun bentuk metode evaluasi
programpublic relationsdi MAN 1 Kota Jambi terdapat 3 bentuk yaitu
metode observasi, metode pol pendapat, dan metode diskusi panel.
Terdapat implikasi positif setelah dilaksanakannya evaluasi program
public relations di MAN 1 Kota Jambi yaitu peningkatan jumlah siswa, dan
masyarakat lebih mengenal MAN 1 Kota Jambi ini secara keseluruhan.
Kedua pada MAN 1 Batanghari sebagai berikut: 1) Perencanaan
Komunikasi Kelompok Kecil di MAN 1 Batanghari meliputi perencanaan
persiapan untuk dilaksanaknnya 1 atau 2 bulan sebelum hari H, analisis
kebutuhan yang perencanaan ini dilaksanakan di ruangan guru, secara
terbuka untuk mengumpulkan informasi dan ide-ide, setelah itu dirapatkan
kembali oleh para waka mana yang harus ditambah dan dikurang dalam
perencanaannya untuk disetujui oleh kepala madrasah untuk di keluarkan
SK (surat keputusannya). Dan penyusunan program kegiatan public
relations di MAN 1 Batanghari melalui program kerja rutin dan program
kerja insidentil. 2) Sistem Organisasi Public Relations di MAN 1
Batanghari ini dibangun dalam internal madrasah yang dibentuk kepala
madrasah sebagai bagian pemberdayaan sumber daya manusia yang
dimiliki dengan tujuan agar setiap anggota organisasi madrasah mengerti
dengan jelas tugas, kewajiban, hak dan tanggungjawab masing-masing.
Adapun unsur-unsur desain struktur organisasi di MAN 1 Batanghari
198

terdapat 4 unsur yaitu unsur spesialisasi kerja, unsur departementalisasi,


unsur rantai komando, dan unsur sentralisasi dan desentralisasi. Dari
desain struktur organisasi tersebut tergambarlah bentuk struktur
organisasi MAN 1 Batanghari yakni bentuk struktur organisasi lini dan staf.
3) Penyelenggaraan Special Event (Kegiatan Khusus Public Relations) di
MAN 1 Batanghari yaitu: meliputi a.) promosi: (seminar, pertemuan,
pameran, school visit, home visit, group discustion); b.) sosial
kemasyarakatan: (Bakti sosial, peringatan hari besar Islam (PHBI),
peringatan hari besar nasional); c.) jaringan dan kemitraan bekerjasama
dengan, perguruan tinggi, puskesmas, polsek, PT. Indihome/Pt.
Telkomsel. Adapun Komunikasi Organisasi di MAN 1 Batanghari meliputi
komunikasi vertikal ke bawah, komunikasi vertikal ke atas, komunikasi
horisontal dengan menggunakan: a) jenis komunikasi formal dan informal
tetapi lebih sering menggunakan jenis komunikasi informal dalam
membahas pekerjaan, b) metode komunikasi; yang digunakan adalah
metode persuasive. Adapun peralatan dalam penyelenggaraan Special
Eventdi MAN 1 Batanghari memakai alat camera digital, LCD, monitor,
dan lain-lain. 4) Penggunaan Media di MAN 1 Batanghari. a) media cetak:
meliputi buku kontak, brosur, surat, spanduk, dan lain-lain; b) media audio:
meliputi telpon dan siaran radio (RRI); c.) Media Internet (Online): Email,
Website, Media Sosial (FB, WA, IG), Blog, Youtube (video pendek).5)
Evaluasi Program Public Relationsdi MAN 1 Batanghari dilaksanakan
dalam rapat guru yang dilaksanakan 1 miggu atau 1 bulan sekali dan
evaluasi terjadwal yang dilakukan setiap akhir semester atau pertahun
yang mana bersifat membahas keseluruhan perencanaan program
kegiatan yang akan datang. Adapun bentuk metode evaluasi program
public relations di MAN 1 Batanghari terdapat 4 bentuk metode yaitu
metode observasi, metode pol pendapat, metode diskusi panel dan
metode perekaman. Terdapat implikasi positif setelah dilaksanakannya
evaluasi program public relations di MAN 1 Batanghari yaitu informasi
lebih cepat disalurkan, lebih terarah, terkoordinir dan dimengerti seluruh
199

warga madrasah dan masyarakat, masyarakat lebih mengenal dengan


kegiatan dan keunggulan-keunggulan madrasah sehingga menambah
keyakinan orang tua untuk memasukkan anaknya ke MAN 1 Batanghari.
Ketiga pada MAN 1 Tebo sebagai berikut: 1) Perencanaan
Komunikasi Kelompok Kecil di MAN 1 Tebo dengan cara dirapatkan oleh
kepala madrasah dan para waka, setelah itu hasilnya disampaikan atau
dibahas lagi di rapat terbuka yang dihadiri oleh kepala madrasah, para
waka, guru dan tenaga kependiikan/ staf, setelah itu disetujui oleh kepala
madrasah untuk di keluarkan SK (surat keputusannya). Dan penyusunan
program kegiatan public relations di MAN 1 Tebo melalui program kerja
rutin dan program kerja insidentil. 2) Sistem Organisasi Public Relations di
MAN 1 Tebo dibuat dengan tujuan agar setiap anggota organisasi
madrasah mengerti dengan jelas tugas, kewajiban, hak dan
tanggungjawab masing-masing. Adapun unsur-unsur desain struktur
organisasi di MAN 1 Tebo terdapat 4 unsur yaitu unsur spesialisasi kerja,
unsur departementalisasi, unsur rantai komando, dan unsur sentralisasi
dan desentralisasi. Dari desain struktur organisasi tersebut tergambarlah
bentuk struktur organisasi MAN 1 Tebo yakni bentuk struktur organisasi
lini dan staf.3)Penyelenggaraan Special Event (Kegiatan Khusus Public
Relations) di MAN 1 Tebo yaitu: meliputi a) promosi: (seminar,
pertemuan, pameran, school visit, home visit, group discustion); b) sosial
kemasyarakatan: (Bakti sosial, peringatan hari besar Islam (PHBI),
peringatan hari besar nasional); c) jaringan dan kemitraan bekerjasama
dengan lembaga Ganesa Operation (GO), perguruan tinggi, puskesmas,
polsek, PT. Indihome/Pt. Telkomsel. Adapun Komunikasi Organisasi
diMAN 1 Tebo meliputi komunikasi vertikal ke bawah, komunikasi vertikal
ke atas, komunikasi horisontal dengan menggunakan: a) jenis komunikasi
formal dan informal tetapi lebih sering menggunakan jenis komunikasi
informal dalam membahas pekerjaan, b) metode komunikasi; yang
digunakan adalah metode persuasive.Adapun peralatan dalam
penyelenggaraan special event (kegiatan khusus public relations) di MAN
200

1 Tebo memakai alat digital, kamera video shoting (untuk pembuatan you
tube), infokus, LCD, microphone atau pengeras suara, sound sistem dan
lain-lain. 4)PenggunaanMedia di MAN1 Tebo. a) media cetak: meliputi
buku kontak, buku Dumas (buku pengaduan masyarakat), papan nama,
brosur, surat, spanduk, kliping, dan lain-lain; b) media audio: meliputi
siaran radio, dan telpon; c) Media Internet (online): meliputi Email,
Website, Media Sosial (FB, WA, IG), Blog, Youtube (video pendek).5)
Evaluasi Program Public Relationsdi MAN 1 Tebo dilaksanakan dalam
rapat guru yang dilaksanakan 1 miggu atau 1 bulan sekali dan evaluasi
terjadwal yang dilakukan setiap akhir semester atau pertahun yang mana
bersifat membahas keseluruhan perencanaan program kegiatan yang
akan datang. Adapun bentuk metode evaluasi program public relationsdi
MAN 1 Tebo terdapat 4 bentuk metode yaitu metode observasi, metode
pol pendapat, metode diskusi panel dan metode perekaman. Terdapat
implikasi positif setelah dilaksanakannya evaluasi program public
relationsdi MAN 1 Tebo yaitu masyarakat lebih megetahui tentang
keunggulan-keunggulan dan prestasi madrasah, mengetahui bahwa
madrasah ini bisa bersaing dengan sekolah-sekolah lain, karena dengan
demikian masyarakat menyadari dan tergerak untuk memasukkan
anaknya ke MAN 1 Tebo, jumah siswa meningkat disetiap tahun.
Kesimpulan temuan hasil penelitiansecara keseluruhan tentang
manajemen public relations pada ketiga MAN 1 di Provinsi Jambi adalah
dari paparan data temuan di atas, peneliti dapat memberikan kesimpulan
mengenai langkah-langkah perencanaan komunikasi kelompok kecil
padaMAN 1 di Provinsi Jambi ini meliputi beberapa kriteria, sebagaimana
digambarkan dalam tabel berikut;
201

Tabel 4.6 : Kategorisasi Langkah-Langkah Perencanaan


Komunikasi Kelompok Kecil pada MAN 1 di Provinsi Jambi

Kategori Hasil Temuan


 Analisis kebutuhan secara menyeluruh:
anggaran, teamwork, alat, dan lai-lain.
 Analisis situasi dan kondisi atau dengan kata
lain penelitian public relations (waktu,
Langkah-langkah kegiatan, level: kelas, tempat, dan lain-lain)
Perencanaan  Evaluasi penetapan standar dalam
Komunikasi musyawarah bersama secara rapat terbuka
Kelompok kecil  Penyerahan hasil yang disetujui oleh kepala
madrasah untuk di keluarkan SK (surat
keputusannya) melalui musyawarah yang
bersifat buttom up.
 Implementasi perencanaan program
Menyusun Rencana
Program Kerja  Program kerja rutin

Public Relations  Program kerja Insidentil

Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa langkah-langkah


perencanaan komunikasi kelompok kecil pada MAN 1 di Provinsi
Jambimeliputi analisis secara individu, analisis kebutuhan secara
menyeluruh (anggaran, teamwork, alat, dan lain-lain), analisis situasi dan
kondisi (waktu, kegiatan, level: kelas, tempat,dan lain-lain), perumusan
masalah danperumusan tujuan pada evaluasi penetapan standar dalam
musyawarah bersama secara rapat terbuka, serta penyerahan hasil yang
disetujui oleh kepala madrasah untuk di keluarkan SK (surat
keputusannya) melalui musyawarah yang bersifat buttom up. Dan
penyusunan program kegiatan public relations pada MAN 1 di Provinsi
Jambimelalui program kerja rutin dan program kerja insidentil.
202

Dari paparan data temuan di atas, peneliti dapat memberikan


kesimpulan mengenai sistem organisasi public relations pada MAN 1 di
Provinsi Jambi ini meliputi beberapa kriteria, sebagaimana digambarkan
dalam tabel berikut;
Tabel 4.7: Kategorisasi Sistem Organisasi Public Relations pada
MAN 1 di Provinsi Jambi

Kategori Hasil Temuan

Unsur-unsur  Unsur Spesialisasi Kerja

Desain Struktur  Unsur Departementalisasi

Organisasi  Unsur Rantai Komando


 Unsur Sentralisasi dan Desentralisasi.

Bentuk Struktur Bentuk struktur organisasi pada MAN 1 di Provinsi


Organisasi Jambi yakni Bentuk Struktur Organisasi Lini dan
Staf.

Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sistem organisasi public


relations pada MAN 1 di Provinsi Jambi ini memiliki peran penting dalam
pembagian wewenang, tugas dan pelaksananaan program yang
direncanakan sebelumnya. Struktur tersebut dibangun dalam internal
madrasah yang dibentuk oleh kepala madrasah sebagai bagian
pemberdayaan sumber daya manusia yang dimiliki. Struktur organisasi
dibuat dengan tujuan agar setiap anggota organisasi madrasah mengerti
dengan jelas tugas, kewajiban, hak dan tanggungjawab masing-masing.
Adapun unsur-unsur desain struktur organisasi pada MAN 1 di Provinsi
Jambi terdapat 4 unsur yaitu 1) unsur spesialisasi kerja (pembagian
kerja/tugas disesuaikan dengan keahlian), 2) unsur departementalisasi
(pengkelompokan pekerjaan), 3) unsur rantai komando (posisi pemimpin
memberi perintah), dan 4) unsur sentralisasi (keputusan diambil oleh
pemimpin) dan desentralisasi (gaya pengambilan keputusan dibagi
203

dengan para bawahan/musyawarah). Dari desain struktur organisasi


tersebut tergambarlah bentuk struktur organisasi pada MAN 1 di Provinsi
Jambi yakni Bentuk Struktur Organisasi Lini dan Staf karena struktur ini
digunakan oleh organisasi yang bidang tugasnya beraneka ragam dan
pimpinan tidak bekerja sendiri melainkan memerlukan bantuan staf dan
bawahan.
Berdasarkan dari temuan hasil penelitian di atas, peneliti dapat
memberikan kesimpulan mengenai penyelenggaraan special event
(kegiatan khusus public relations) pada MAN 1 di Provinsi Jambi ini
meliputi beberapa kriteria, sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut;
Tabel 4.8: Kategorisasi Penyelenggaraan Special Event
(Kegiatan Khusus Public Relations) pada MAN 1 di Provinsi Jambi
Kategori Hasil Temuan

 Promosi; (seminar, pertemuan, pameran,


school visit, home visit, group discustion),

Penyelenggaraan  Sosial kemasyarakatan; (Bakti sosial,

special event peringatan hari besar nasional, peringatan

(kegiatan khusus hari besar Islam (PHBI),

public relations)  Jaringan dan kemitraan: bekerjasama


dengan lembaga Ganesa Operation (GO)
perguruan tinggi, puskesmas, polsek, PT.
Indihome/Pt. Telkomsel.

Komunikasi
Organisasi: meliputi  Jenis komunikasi formal dan informal tetapi
komunikasi vertikal lebih sering menggunakan jenis komunikasi
ke bawah, informal dalam membahas pekerjaan.
komunikasi vertikal  Metode komunikasi; yang digunakan adalah
ke atas, komunikasi metode persuasive.
horisontal
204

Peralatan dalam  Camera,

Penyelenggaraan  Digital,

special event  Video,

(kegiatan khusus  LCD,

public relations)  Monitor


 dan lain-lain.

Penyelenggaraan special event (kegiatan khusus public relations)


pada MAN 1 di Provinsi Jambiyaitu meliputi 1.) promosi: (seminar,
pertemuan, pameran, school visit, home visit, group discustion); 2.) sosial
kemasyarakatan: (Bakti sosial, peringatan hari besar Islam (PHBI),
peringatan hari besar nasional); 3.) jaringan dan kemitraan bekerjasama
dengan lembaga Ganesa Operation (GO), perguruan tinggi, puskesmas,
polsek, PT. Indihome/Pt. Telkomsel. Adapun komunikasi organisasi:
meliputi komunikasi vertikal ke bawah, komunikasi vertikal ke atas,
komunikasi horisontal dengan menggunakan: 1) jenis komunikasi formal
dan informal tetapi lebih sering menggunakan jenis komunikasi informal
dalam membahas pekerjaan, 2) metode komunikasi; yang digunakan
adalah metode persuasive (melihat berbagai karakteristik: sasaran,
sumber (cara keterampilan berkomunikasi), isi pesan.Adapun peralatan
dalam melaksanakan program kegiatan public relations pada MAN 1 di
Provinsi Jambi memakai alat camera, digital, video, LCD, monitor, dan
lain-lain.

Berdasarkan dari temuan hasil penelitian di atas, peneliti dapat


memberikan kesimpulan mengenai penggunaan media pada MAN 1 di
Provinsi Jambiini meliputi beberapa kriteria, sebagaimana digambarkan
dalam tabel berikut;
205

Tabel 4.9:Kategorisasi Penggunaan Media


pada MAN 1 di Provinsi Jambi
Kategori Hasil Temuan

 Media Cetak: buku penghubung (nomor kontak),


buku dumas, spanduk, brosur, surat, koran,
kliping, kotak saran, papan nama, tabloid/majalah

Penggunaan pendidikan;

Media  Media Audio: telpon, siaran radio (RRI);


 Media Audiovisual: Jambi TV (TVRI);
 Media Internet (Online): Email, Website, Media
Sosial (FB, WA, IG), Blog, Youtube (video
pendek).

Media dalam pelaksanaan program kegiatan public relations pada


MAN 1 di Provinsi Jambiyaitu: 1.) media cetak: buku penghubung (nomor
kontak), buku dumas, spanduk brosur, surat, koran, kliping, kotak saran,
papan nama, tabloid/majalah pendidikan; 2.) media visual: meliputi telpon
dan siaran radio (RRI); 3.) media audiovisual: Jambi TV (TVRI); 4.) Media
Internet (Online): Email, Website, Media Sosial (FB, WA, IG), Blog,
Youtube (video pendek).
Bedasarkan dari paparan data temuan di atas, peneliti dapat
memberikan kesimpulan mengenai evaluasi program public relations pada
MAN 1 di Provinsi Jambi, dalam hal ini mengevaluasi program-program
dalam kegiatan manajemen public relationsyang meliputi beberapa
kriteria, sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut;
206

Tabel 4.10: Kategorisasi Evaluasi Program Public Relations


pada MAN 1 di Provinsi Jambi
Kategori Hasil Temuan

 Evaluasi scope kecil: Dilaksanakan 1 atau 2


bulan sekali; hanya melibatkan guru, semua
waka. bidang dan kepala madrasah; bersifat
membahas hasil dan kendala setiap kegiatan.
Pelaksanaan  Evaluasi scope besar: Dilaksanakan pada tiap
Evaluasi Program akhir tahun pelajaran; melibatkan semua guru,
Public Relations semua waka. Bidang, kepala madrasah dan
perwakilan orang tua siswa; bersifat membahas
hasil dan kendala setiap kegiatanserta
perencanaan program kegiatan yang akan
datang.

Bentuk Metode  Metode Observasi


Evaluasi Program  Metode Pol Pendapat
Public Relations  Metode Diskusi Panel
 Metode Perekaman
 Adanya peningkatan kualitas atau mutu
kegiatan pada tahap selanjut-nya, terutama
kegiatan-kegiatan yang rutinitas.
Implikasi Positif  Efektifitas dari setiap program kegiatan yang
Evaluasi Program akan dilaksanakan pada tahun pelajaran
Public Relations berikutnya berkecenderungan meningkat.
 Meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap
madrasah: meningkatnya jumlah siswa disetiap
tahun.
207

Pelaksanaan evaluasi program public relationspada MAN 1 di


Provinsi Jambi terbagi menjadi 2 bagian: 1)Evaluasi scope kecil:
dilaksanakan 1 atau 2 bulan sekali, hanya melibatkan guru, semua waka.
bidang dan kepala madrasah; bersifat membahas hasil dan kendala setiap
kegiatan; 2) Evluasi scope besar: Dilaksanakan pada tiap akhir tahun
pelajaran, melibatkan guru, semua waka. Bidang, kepala madrasah dan
perwakilan orang tua siswa; bersifat membahas hasil dan kendala setiap
kegiatan serta perencanaan program kegiatan yang akan datang. Bentuk
metode evaluasi program kegiatan public relations pada MAN 1 di Provinsi
Jambiterdapat 4 bentuk yaitu metode observasi, metode pol pendapat,
metode diskusi panel, dan metode perekaman. Adapun terdapat implikasi
positif setelah dilaksanakannya evaluasi program public relations pada
MAN 1 di Provinsi Jambi yaitu adanya peningkatan kualitas atau mutu
kegiatan pada tahap selanjut-nya, terutama kegiatan-kegiatan yang
rutinitas. Efektifitas dari setiap program kegiatan yang akan dilaksanakan
pada tahun pelajaran berikutnya berkecenderungan meningkat.
Meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap madrasah: meningkatnya
jumlah siswa disetiap tahun.

3. Pengembangan Perilaku Organisasi pada MAN 1 di Provinsi Jambi


a. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
1) Komunikasi Timbal Balik dari Masyarakat
Organisasi madrasah tidak akan efektif apabila interaksi diantara
orang-orang yang tergabung dalam madrasah tidak pernah ada
komunikasi. Komunikasi menjadi sangat penting karena merupakan
aktivitas tempat kepala madrasah mencurahkan waktunya untuk
menginformasikan sesuatu dengan cara tertentu kepada steakholders dan
masyarakat. Menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat untuk
membangun kepercayaan masyarakat ataupun dalam meningkatkan
partisipasi masyarakat terhadap Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
adalah dibutuhkan orang-orang yang ahli berkomunikasi dengan
208

masyarakat karena untuk mendapatkan timbal balik dari masyarakat.


Adapun hasil dari terjalinnya komunikasi yang baik antara pihak madrasah
dan masyarakat, maka masyarakat akan mendukung program ataupun
kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh madrasah. Sebagaimana
yang diungkapkan oleh bapak H. Muhammad Aman, M.Pd.I dengan hasil
wawancara:
“Selain madrasah yang tertua keunikan madrasah kita ini terletak
pada kegiatan ekstra nya dan itu juga ditopang oleh orang tua siswa,
contohnya marawis sangat menonjol di madrasah ini, dan pada tahun
ajaran 2017-2018 ini madrasah sudah membuat program ekskul yang
namanya tahfizh qur’an yang mana pembinanya memang dari Yaman
dan seorang hafizh. Nah program ini berjalan karena berkat mitra kerja
antara humas dengan komite, karena semuanya itu berjalan kan
dengan uang komite. Kita mengadakan pertemuan-pertemuan yang
telah direncanakan di awal tahun pelajaran atau persemester, dan
dalam pelaksanaan misalnya kegiatannya dua minggu lagi maka waka
humas menghubungi komite untuk musyawarah guna memfokuskan
kegiatan yang akan dilaksanakan”397

Salah satu upaya agar kinerja Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota


Jambi dapat berjalan dengan efektif adalah dengan menggandeng
masyarakat untuk ikut terlibat dalam proses pembangunan dan
perkembangan madrasah. Membangun komunikasi ataupun pelibatan
masyarakat di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi sudah berjalan,
pernyataan ini terlihat jelas bahwa dari pengamatan peneliti dilapangan
memang betul adanya hubungan dan kerja sama yang baik antara pihak
madrasah dan masyarakat di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi, hal
ini terlihat ketika masyarakat menghadiri undangan dari pihak madrasah
terkait membahas tentang masalah pengadaan komputer atau laptop
untuk ujian nasional (UN). Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi juga
mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa, kerjasama dengan
komite untuk menunjang program madrasah bisa berupa dana dan
masukan-masukan untuk kebaikan dan kemajuan madrasah.398

397
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
398
Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19
209

Pernyataan di atas dijelaskan juga oleh salah satu informan ibu


Aidah Rostika yang mana beliau sebagai orang tua siswa dari Sri Okta
Prida kelas XII jurusan PIS dalam kutipan wawancara berikut:
“Kita dilibatkan juga biasanya pihak sekolah menghubungi kita
lewat telpon, SMS dan jika kegiatannya resmi ada surat yang dikirimkan
oleh pihak madrasah untuk orang tua siswa di rumah. Seperti hari ini
kami baru selesai menghadiri pertemuan antar orang tua siswa dengan
madrasah membahas tentang masalah pengadaan komputer atau
laptop untuk ujian nasional (UN), dan ada lagi misalnya pertemuan
ketika pembagian raport pasti ada arahan dari kepala madrasah
terlebih dahulu terkait tentang nilai, tentang pembelajaran, prestasi
siswa, dan kondisi anaknya di madrasah ini”.399

Berbagai petikan wawancara di atas, sudah benar adanya


Komunikasi dan silaturrahmi yang dilakukan oleh pihak madrasah dan
orang tua siswa untuk selalu memikirkan semua kebutuhan anak (siswa)
di setiap kegiatan madrasah, baik itu melalui telpon, SMS, buku
penghubung antara pihak madrasah dengan orang tua siswa, home visit
kunjungan dari rumah ke rumah.400 Adapun upaya madrasah lainnya
adalah menjalin komunikasi agar mendapatkan simpati dari masyarakat
dengan cara pihak madrasah berkunjung atau mendatangi rumah para
siswa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh guru bahasa Arab ibu
Rohmiyah sebagaimana hasil wawancara berikut:
“Karena kita dari awal sudah melibatkan mereka (orang tua),
otomatis sudah satu visi dan misi serta gampang untuk
pelaksanaannya bu.. jadi kita itu sudah berjalan secara bersinergis.
Kemudian kita terkadang sebagai guru berkunjung kerumahnya anak-
anak dan inilah yang menjadi salah satu keunggulan kita... orang tua
siswa itu mudah diajak komunikasi. Menjaga komunikasi dengan baik,
melibatkan mereka agar tetap selalu berpartisipasi untuk mendukung
semua kegiatan madrasah... maka dari itu kita harus berbagi tugas
dalam mendidik anak di rumah maupun di madrasah, bahkan tidak
menutup kemungkinan kita yang pergi ke rumahnya dengan program
home visit tadi... ataupun mereka yang harus ke madrasah” 401

399
Ww.1.1/OTSOP.KJ/26.01.19
400
Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19
401
Ww.1.1/GBA.KJ/26.01.19
210

Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi juga mempunyai keunikan


dan keunggulan di bidang keagamaan untuk menarik minat atau perhatian
masyarakat menyekolahkan anak di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
Jambi. Dijelaskan oleh bapak H. Muhammad Aman, M.Pd.I dalam kutipan
wawancara berikut:
“Dan Yang menarik perhatian mereka adalah masyarakat
beranggapan bahwa pertama madrasah di MAN ini yang termurah.
Kedua masyarakat mengetahui MAN ini adalah MAN tertua di Kota
Jambi. Ketiga bahwa MAN ini pulangnya jam 3 jadi para orang tua
siswa merasa tenang mulai jam 07.15 hingga jam 3 sore itu anaknya di
madrasah, karena belajarnya itu seperti full day school walaupun
madrasah ini bukan full dayschool tetapi pulangnya jam 3 sore. Karena
para orang tua siswa berfikir dengan sedikitnya jam pulang di rumah
berarti sedikit pula waktu anak bermain di rumah, selain itu masyarakat
sudah melihat sebelum-sebelumnya anak-anak yang sekolah di MAN
ini di masyarakat akhlaknya lebih baik dari sekolah-sekolah lain”.
“Selain madrasah yang tertua keunikan MAN 1 Kota Jaambi ini terletak
pada kegiatan ekstra nya dan itu juga ditopang oleh orang tua siswa,
contohnya marawis sangat menonjol di madrasah ini, dan pada tahun
ajaran 2017-2018 ini madrasah sudah membuat program ekskul yang
namanya tahfizh qur’an yang mana pembinanya memang dari Yaman
dan seorang hafizh. Nah program ini berjalan karena berkat mitra kerja
antara humas (public relations) dengan komite, karena semuanya itu
berjalan kan dengan uang komite.”402

Pernyataan yang sama diungkapkan oleh waka. Bidang Kesiswaan


yakni bapak Surya Apriyandi, S.Pd:
“Madrasah ini mempunyai program sholat dhuha yang tujuannya
untuk mendidik dan petugasnya dari siswa yang sudah dibuatkan
jadwal khusus: setelah sholat dhuha kegiatannya bergilir atau diselang
seling seperti tausiyah, sholawatan, piadato”. “Semuanya sesuai
dengan adat, budaya dan orang tua siswa lebih senang ke kegiatan
keagamaan. Perkembanagn teknologi sudah semakin maju sehingga
ada hal-hal yang negative dilakukan oleh siswa, hal ini adalah salah
satu yang menjadikan minat atau menarik perhatian masyarakat
menyekolahkan anaknya di MAN ini agar madrasah membentengi anak
dengan banyaknya pelajaran keagamaan dan teladan dari para
guru”.403

402
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
403
Ww.1.1/WB.Kesis.KJ/19.01.19
211

Media lain yang dipakai oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
untuk menjalin komunikasi ataupun silaturrahmi dengan masyarakat
khususnya para orang tua siswa adalah adanya buku penghubung (nomor
kontak) antara pihak madrasah dengan orang tua siswa guna untuk
mengetahui perkembangan anak di madrasah serta selalu melibatkan
mereka para orangtua siswa agar tetap selalu berpartisipasi untuk
mendukung semua kegiatan madrasah.404 Pernyataan yang juga
disampaikan oleh ibu Samiyah dalam petikan hasil wawancara berikut:
“Iya sering sekali dan pasti kita dilibatkan... bisa lewat SMS, telepon
atau surat. Saya punya catatan nama dan nomor Hp guru ataupun staf
madrasah yang bisa dihubungi, jadi kita sebagai orang tua selalu tau
informasi perkembangan anak di madrasah, kita orang tua dikasih surat
bahwa ada pertemuan di madrasah, kalau masalah waktu dan
tempatnya sudah ditentukan oleh madrasah bu”.405

Komunikasi merupakan salah satu elemen penting dalam


kehidupan organisasi. Fungsi manajemen mulai dari perencanaan,
pengorganisaian, pengarahan sampai dengan pengawasan semuanya
melibatkan komunikasi. Komunikasi membantu para anggota organisasi
untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan organisasi, merespons dan
mengimplementasikan perubahan organisasi, mengkoordinasi aktivitas
organisasi, serta ikut berperan dalam semua tindakan organisasi yang
relevan. Komunikasi yang efektif juga membantu organisasi dalam
mencapai tujuan dalam program kegiatan yang telah direncanakanan dan
berdampak positif. Pernyataan ini dijelaskan oleh kepala madrasah dalam
kutipan hasil wawancara sebagai berikut:
”Hasil dari adanya komunikasi dan terjalinannya hubungan yang
baik tersebut adalah selain meningkatnya jumlah santri dan juga
terhubungnya kemitraan yang baik antara madrasah dengan orang tua,
masyarakat, pemerintah, dan lain-lain”.406

Pernyataan ini diperkuat kembali oleh waka Bid. Humas


sebagaimana kutipan berikut:

404
Obs. 1.4/KOTS.KJ/26.01.19
405
Ww.1.1/OTDK.KJ/26.01.19
406
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
212

“Bagus.., direspon dan ada peningkatan disetiap tahun, dan


kesemuanya itu tergantung kepada komitenya. Kita para waka hanya
menyampaikan aspirasi dari madrasah, kita sampaikan kepada komite
dan kita lihat juga kondisi di lapangan, lihat kemampuan lalu kita
adakan pertemuan dengan para orang tua siswa. Jika komite mampu,
cukup dengan komite saja penyelesaiannya”407

Pernyataan ini selaras dengan yang diungkapkan oleh ibu Sri


Wahyuni, S.Pd.I sebagaimana kutipan berikut:
“Implikasi dari adanya program public relation atau humas adalah
adanya peningkatan jumlah siswa, dan masyarakat lebih mengenal
MAN 1 Kota Jambi ini secara keseluruhan”.408

Hasil wawancara tersebut, dapat dipahami bahwa setelah


dilaksanakannya program kegiatan public relations yang dilakukan oleh
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi ini terlihat bahwa adanya respon
dari masyarakat terhadap madrasah dengan adanya peningkatan jumlah
siswa, dan masyarakat lebih mengenal MAN 1 Kota Jambi ini secara
keseluruhan.

2) Menyesuaikan Kebutuhan Masyarakat


Madrasah Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi tidak hanya
memposisikan masyarakat sebagai masyarakat sekitar disekeliling untuk
lembaganya semata, tetapi pihak madrasah benar-benar berperan secara
optimal dalam menjawab kebutuhan atau tuntutan masyarakat secara
utuh. Bentuk pengoptimalan dalam berperan Madrasah Aliyah Negeri 1
Kota Jambi memberikan solusi dari berbagai tuntutan masyarakat yang
mana madrasah berupaya untuk membangun fasilitas yang lebih baik
seperti contohnya dikarenakan Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
rawan dengan banjir madrasah mengadakan pembuatan block halaman,
parkiran motor, penambahan teras mushollah dan semua bangunan
dananya bukan dari pemerintah melainkan dari kesepakatan komite dan

407
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
408
Ww.1.1/GPK.KJ/19.01.19
213

para orang tua siswa yang nominalnya ditentukan melalui musyawarah


bersama. Hal ini dijelaskan oleh bapak Nazaruddin, S.Pd sebagaimana
hasil wawancara berikut:
“Program komite diantaranya memperhatikan pembangunan-
pembangunan fisik yang ada di lingkungan madrasah misalnya
mushollah, pembuatan block halaman parkir, terkadang dananya
bukan dari pemerintah. Semua itu yang punya kerja adalah komite,
Komite mengundang orang tua dalam rangka membicarakan atau
musyawarah tentang halaman becek dikarenakan hujan, diantara hasil
musyawarah itu disepakatilah pembuatan block atau halaman harus
disemen, Alhamdulillah berhasil dan disepakati secara seksama. Jadi
madrasah menjalin komunikasi atau menginformasikan kepada komite
dan komite menghubungi para orang tua siswa untuk diajak
musyawarah atau rapat, agar menemukan solusi atas permasalahan-
permasalahan yang ada. Komite itu terdiri dari pihak orang tua siswa
yang dipilih oleh para orang tua siswa itu sendiri, terdiri dari Ketua,
Sekretaris dan Bendahara. Jadi, ketika ada kegiatan-kegiatan
madrasah komite selalu ikut memantau. Mereka (komite) dipilih pada
waktu rapat tahunan dengan jangka waktu 3 tahun, selama anaknya
masih ada di madrasah akan tetapi pemilihan ini setiap tahunnya
diadakan pemilihan.”409

Pernyataan tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh bapak


H. Muhammad Aman, M.Pd. I dalam kutipan wawancara berikut:
“Tuntutanya yang pastinya berkenaan dengan fasilitas madrasah,
contohnya: madrasah pernah dituntut oleh masyarakat untuk
mengadakan parkiran motor, karena madrasah kita ini rawan dengan
banjir bu… dan sebagai solusinya kita adakan rapat atau musyawarah
dengan komite dan hasilnya kita sampaikan kepada orang tua siswa
dengan nominal yang sangat ringan”.410

Dijelaskan juga oleh salah satu informan ibu Rohmiyah


sebagaimana dalam kutipan wawancara berikut:

“Keinginan masyarakat tidak muluk-muluk bu, masyarakat hanya


ingin anaknya pintar dibidang keagamaan seperti bisa ngaji, sholat,
mimpin do’a di samping ilmu-ilmu umum, dan bagaimana akhlak siswa,
disiplin guru juga menjadi teladan siswa, dan sebagian orang tua siswa
menyerahkan anak sepenuhnya untuk dididik”. “Masyarakat ingin
madrasah ini berkualitas yang baik khususnya di bidang sarana
prasarananya bu.., dan madrasah meresponnya dengan cara

409
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
410
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
214

diadakanlah rapat orang tua siswa, komite dan madrasah bagaimana


baiknya untuk kedepannya kelak.”411

Tuntutan ataupun kebutuhan masyarakat tersebut tindaklanjuti oleh


pihak Madrasah melalui pembinaan yang dilakukan Kepala Madrasah
Aliyah Negeri 1 Kota Jambi dalam visi madrasah yakni mewujudkan
lulusan yang ber-Imtaq serta menguasai Iptek, berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu: a) Kepala Madrasah
menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai islami pada siswa, guru dan
karyawan hal ini tampak oleh peneliti dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar membaca Al Qur’an setiap sebelum melaksanakan kegiatan
belajar mengajar, pelaksanaan sholat zhuhur berjamaah secara
berkelanjutan dan terus menerus, pelaksanaan sholat sunat dhuha
disetiap hari jum’at pagi dan setelah sholat dhuha diadakan
tausyiah/ceramah yang petugasnya ialah dari siswa yang dilakukan
secara bergilir, kegiatan dan praktek seni budaya Islam dengan group
nasyid dan kaligrafi. b) Membudayakan sikap dan perilaku yang Islami
bagi komponen sekolah, hal ini tampat di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
Jambi siswa-siswi apabila bertemu dengan guru selalu menyapa dengan
salam dan mencium tangan gurunya sebagai tanda penghormatan dan
patuh kepada guru serta memberi salam kepada tamu. c) pada tahun
ajaran 2017-2018 madrasah sudah membuat program ekskul yang
namanya tahfizh qur’an yang mana pembinanya memang dari Yaman dan
seorang hafizh dan program ini berjalan karena berkat mitra kerja antara
humas dengan komite.412
Hasil observasi peneliti di atas diperkuat dengan yang diungkapkan
oleh bapak H. Muhammad Aman, M.Pd.I dalam kutipan wawancara
berikut:
“Seperti biasa setiap hari jum’at madrasah kita ini melaksanakan
kegiatan sholat dhuha satu minggu sekali, setelah sholat dhuha
diadakan tausyiah/ceramah yang petugasnya ialah dari siswa yang

411
Ww.1.1/GBA.KJ/26.01.19
412
Obs.1.6/KKM.KJ/07.01.19
215

dilakukan bergilir”. “Selain madrasah yang tertua keunikan madrasah


kita ini terletak pada kegiatan ekstra nya dan itu juga ditopang oleh
orang tua siswa, contohnya marawis sangat menonjol di madrasah ini,
dan pada tahun ajaran 2017-2018 ini madrasah sudah membuat
program ekskul yang namanya tahfizh qur’an yang mana pembinanya
memang dari Yaman dan seorang hafizh. Nah program ini berjalan
karena berkat mitra kerja antara humas dengan komite, karena
semuanya itu berjalan kan dengan uang komite”.413

Hal ini juga dijelaskan oleh bapak Nazaruddin, S.Pd sebagaimana


hasil wawancara berikut:

“Baru 4 tahun ini Madrasah mempunyai program sholat dhuha


yang tujuannya untuk mendidik dan petugasnya dari siswa yang sudah
dibuatkan jadwal khusus. Program ini dari Kepala Madrasah sholat
dhuha secara berjamaah di lapangan dilaksanakan satu minggu sekali
setiap hari jum’at pagi, selesai sholat dhuha ada kultum petugasnya
dari siswa itu sendiri dilakukan secara bergilir, setelah sholat dhuha
anak-anak masuk kelas dan dilanjutkan baca al-Qur’an sebelum proses
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). 414
Pernyataan tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh ibu Sri
Wahyuni dalam kutipan wawancara berikut:
“Yang menarik perhatian para masyarakat adalah dari segi
keagamaannya yakni siswa sudah bermasyarakat dalam memimpin
yasin, tahlil, do’a, baca al Qur’an sebelum kegiatan KBM disetiap pagi
dan lain-lain. Selain itu kedisiplinanya terkait belajarnya.”415

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti di atas, dapat


terlihat bahwa adanya solusi dari pihak madrasah terkait tuntutan dan
kebutuhan masyarakat, masyarakat menginginkan anaknya memiliki nilai-
nilai keagamaan berupa memimpin do’a, mengaji, memimpin baca surah
Yasiin, mengerjakan sholat, bisa khutbah, dan lain-lain. Sebagai solusi
madrasah mengatur jadwal rutinitas sholat dhuhur berjama’ah, sholat
sunnah dhuha di setiap hari jum’at pagi, membaca Al Qur’an setiap
sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

413
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
414
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
415
Ww.1.1/GPK.KJ/19.01.19
216

3) Adanya Dukungan dari Masyarakat


Kerjasama dan partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan
memerlukan kesadaran masyarakat akan arti penting peran mereka dalam
peningkatan kualitas pendidikan. Untuk menghasilkan kerjasama dan
dukungan dari masyarakat, pertama kali madrasah harus menyadarkan
masyarakat akan peran mereka dalam pembangunan pendidikan. Setelah
kesadaran itu tercapai, madrasah mesti melakukan komunikasi secara
lebih intensif dengan masyarakat agar kesadaran masyarakat berbuah
dukungan. Untuk itu, manajemen hubungan madrasah dengan
masyarakat perlu dikelola dengan lebih baik. Elemen masyarakat yang
perlu didekati untuk melakukan kerjasama dan berpartisipasi dalam
pengembangan madrasah adalah komite madrasah. Komite madrasah
adalah representasi (perwakilan) dari warga madrasah yang terdiri dari
perwakilan guru, kepala madrasah, orang tua siswa, dan warga
masyarakat. Sebagai representasi (perwakilan) dari warga madrasah,
komite madrasah mempunyai kepentingan terhadap pengembangan
madrasah, karena itu sangatlah wajar bila mereka diajak untuk
bekerjasama membangun madrasah. Hal ini dijelaskan oleh bapak
Nazaruddin, S.Pd sebagaimana hasil wawancara berikut:
“Program komite diantaranya memperhatikan pembangunan-
pembangunan fisik yang ada di lingkungan madrasah misalnya
mushollah, pembuatan block halaman parkir, terkadang dananya
bukan dari pemerintah. Semua itu yang punya kerja adalah komite,
Komite mengundang orang tua dalam rangka membicarakan atau
musyawarah tentang halaman becek dikarenakan hujan, diantara hasil
musyawarah itu disepakatilah pembuatan block atau halaman harus
disemen, Alhamdulillah berhasil dan disepakati secara seksama. Jadi
madrasah menjalin komunikasi atau menginformasikan kepada komite
dan komite menghubungi para orang tua siswa untuk diajak
musyawarah atau rapat, agar menemukan solusi atas permasalahan-
permasalahan yang ada. Komite itu terdiri dari pihak orang tua siswa
yang dipilih oleh para orang tua siswa itu sendiri, terdiri dari Ketua,
Sekretaris dan Bendahara. Jadi, ketika ada kegiatan-kegiatan
madrasah komite selalu ikut memantau. Mereka (komite) dipilih pada
waktu rapat tahunan dengan jangka waktu 3 tahun, selama anaknya
217

masih ada di madrasah akan tetapi pemilihan ini setiap tahunnya


diadakan pemilihan.”416

Kepala madrasah merupakan faktor penting untuk menentukan


kemajuan madrasah yang menjadi tanggung jawabnya, Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Jambi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
untuk menjadikan madrasah semakin maju dengan adanya dukungan dan
partisipasi dari masyarakat, untuk itu kepala madrasah beserta anggota
madrasah dan juga partisipasi dari masyarakat harus berjalan secara
seiring dan sejalan agar tercipta suasana yang kondusif dan harmonis
sehingga tujuan dan cita-cita untuk menjadikan Madrasah Aliyah Negeri 1
Kota Jambi semakin baik akan bisa terwujud.
Keberhasilan dari strategi yang di terapkan oleh Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Jambi tidak terlepas dari namanya rasa kebersamaan
antara semua unsur terkait demi mencapai tujuan bersama. Keberhasilan
ini merupakan hasil bersama antara Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
dan masyarakat. Sehingga dapat dilihat dari pengamatan peneliti bahwa
hubungan antara madrasah dengan masyarakat itu berjalan dengan baik
atau harmonis. Adapun hasil tindakan dari Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
Jambi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat agar mendapatkan
dukungan dari masyarakat berupa materi dalam proses pembangunan
yaitu: perbaikan gedung madrasah seperti panambahan teras mushollah,
mengadakan pembuatan block halaman, parkiran motor, dan semua
bangunan dananya bukan dari pemerintah melainkan dukungan dan
kesepakatan dari komite dan para orang tua siswa yang nominalnya
ditentukan melalui musyawarah bersama. 417
Pernyataan di atas terlihat bahwa untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat agar mendapatkan dukungan dari masyarakat sudah
terlaksana dengan baik. Dukungan dari masyarakat lainnya adalah
berbentuk pemikiran, ataupun ide-ide serta saran dalam menyalurkan

416
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
417
Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
218

pendapat. Selain bentuk dukungan masyarakat yang sudah dinyatakan,


ada juga dukungan yang sifatnya tidak nampak namun hasilnya jelas yaitu
partisipasi masyarakat dalam bentuk do’a. Pernyataan tersebut senada
dengan yang diungkapkan oleh ibu Samiyah orang tua siswa Desi
Komariyah dalam kutipan wawancara berikut:
“Partisipasi yang kami berikan sebagai orang tua adalah
memberikan saran, ide, menyalurkan pendapat ataupun menilai tentang
kegiatan-kegiatan yang ada pada madrasah ini, misalnya apa yang
kurang dari kegiatannya atau apa saja yang harus dibenahi ketika
tedapat kendala, dan saya do’akan selalu semoga MAN 1 Kota Jambi
ini selalu lebih maju dan berkembang.” 418

Dengan demikian dukungan yang dilakukan oleh para orang tua


siswa terhadap Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi dalam rangka ikut
mendo’akan anak-anaknya merupakan suatu yang sangat berarti bagi
kelangsungan pendidikan yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
Jambi

4) Tujuan yang Jelas


Proses pencapaian tujuan sebuah organisasi tidak lepas dari
keberadaan seorang pemimpin. Pada dunia pendidikan, madrasah
merupakan sebuah lembaga pendidikan formal. Madrasah adalah tempat
berlangsungnya sebuah aktivitas untuk memperoleh pengetahuan,
dimana terdapat kepala madrasah, guru, staf dan siswa.Ketercapaian
mutu dan tujuan pendidikan sangat bergantung pada kecakapandan
kebijaksanaan kepemimpinan kepala madrasah dalam mengelola
segenap sumberdaya untuk mencapai tujuan madrasah. Kepala
madrasah merupakan pemimpin pendidikan di madrasah untuk mencapai
tujuan pendidikan. Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
memimpin madrasah dengan membangun kebersamaan dengan guru-
guru dalam mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal

418
Ww.1.1/OTDK.KJ/26.01.19
219

tersebut selaras dengan pernyataan bapak kepala madrasah sebagai


berikut:
“Jadi begini bu… saya memimpin madrasah ini dengan
membangun kebersamaan, karena menurut saya kebersamaan itu sangat
penting sebab dengan kebersamaan anggota lebih terbuka dan tidak
sungkan-sungkan untuk memberikan ide-ide, saran-saran demi
pengembangan madrasah. Jadi bu… lebih ke mitra kerja bukan atasan
dan bawahan”.419

Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi mempunyai peranan


pimpinan yang sangat berpengaruh di lingkungan madrasah yang menjadi
tanggung jawabnya. Tugas kepala madrasah selakupemimpin ialah
membantu para guru mengembangkan kesanggupan-kesanggupan
mereka secara maksimal dan menciptakan suasana hidup madrasah yang
sehat yang mendorong guru, karyawantata usaha, siswa dan orang tua
siswa untuk mempersatukan kehendak, pikirandan tindakan dalam
kegiatan-kegiatan kerja sama yang efektif bagi terciptanya tujuan-tujuan
madrasah.420
Hasil observasi peneliti di atas diperkuat dengan yang diungkapkan
oleh guru Bahasa Arab ibu Rohmiyah, M.Pd.I dalam kutipan wawancara
berikut:
Biasanya di setiap awal tahun kepala madrasah selalu
mengingatkan kami para guru untuk membuat perangkat pengajaran,
seperti RPP, silabus serta melaksanakan tugas yang telah direncanakan
sebelumnya. Selain itu kepala madrasah salalu memberi motivasi kepada
seluruh stakeholders untuk disiplin karena guru juga menjadi teladan bagi
siswa.”421

Pernyataan tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh ibu Sri


Wahyuni, S.Pd dalam kutipan wawancara berikut:
“Cara kepala madrasah memimpin sangat tegas khususnya pada
kedisiplinan, orangnya ramah, mudah bergaul, terbuka, biasa turun
langsung di lapangan dan guru dikontrol tugas-tugasnya, dengan kami
para guru sering berinteraksi langsung”.422

419
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
420
Obs.1.6/KKM.KJ/07.01.19
421
Ww.1.1/GBA.KJ/26.01.19
422
Ww.1.1/GPK.KJ/19.01.19
220

Hasil wawancara di atas sesuai dengan pengamatan peneliti, ketika


pelaksanaan proses pembelajaran di kelas sudah ditingkatkan kualitasnya
terutama bagi guru yang mengajar harus memiliki RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai pedoman untuk melakukan proses
pembelajaran.423
Hal ini dijelaskan juga oleh kepala Laboraturium Bahasa ibu
Munifatuzzuhroh, S.Pd sebagaimana hasil wawancara berikut:
“Jika ingin MAN ini berkembang di berbagai bidang, tentunya tidak
bisa membebankan 1 orang saja bu, jadi seluruh stakeholdersserta
masyarakat harus terlibat. Biasanya kepala madrasah kasih pengarahan
kepada sakeholders bagaimana menjalankan tugasnya masing-masing,
dan untuk para orang tua agar senantiasa membimbing dan memberikan
arahan ke pada anak untuk lebih rajin belajar.”424

Hasil wawancara tersebut, terlihat jelas bahwa semangat juang


Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi dalam mencapai tujuan
dengan melibatkan seluruh stakeholders serta masyarakat untuk
membimbing siswa bersama. Terlihat juga dari pengamatan peneliti selain
orangnya bersikap ramah dan menjadi teladan, Kepala Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Jambijuga sebagai motivator, ia memberikan motivasi
inspiratif kepada seluruh civitas akademika dan orang tua siswa tentang
bagaimana cara memotivasi agar anak menjadi lebih serius dalam belajar
dan agar anak berakhlak baik.425 Hal tersebut selaras dengan pernyataan
Ibu Aida Rostika orang tua siswa dari Sri Okta Prida sebagai berikut:
“Menurut saya kepala MAN ini baik dan ramah bu.. apalagi terkait
dengan pembelajaran siswa sangat disiplin. Contohnya saja ketika
sebelum pembagian raport bapak kepala memberikan arahan bagaimana
cara memotivasi agar anak menjadi lebih serius dalam belajar dan agar
anak berakhlak baik”.426

Pernyataan di atas juga dijelaskan oleh Ibu Samiyah orang tua


siswa dari Desi Komariyah dalam kutipan wawancara berikut:

423
Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18
424
Ww.01/GBIng.KJ/16.01.19
425
Obs.1.6/KKM.KJ/07.01.19
426
Ww.1.1/OTSOP.KJ/26.01.19
221

“Seperti hari ini ya bu.. saya diundang untuk menghadiri rapat


tentang masalah ujian mengadakan komputer, walaupun kita tidak ada
kita usahankan agar ada. Selain itu pertemuan ketika ambil rapot yang
mana kita orang tua siswa dikasih tau mengenai perkembangan anak,
agar kita selalu memotivasi semangat belajar anak dan memikirkan
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan anak serta informasi tentang
pergantian kurikulum.”427

Pembinaan yang dilakukan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota


Jambi dalam visi madrasah yakni mewujudkan lulusan yang ber-Imtaq
serta menguasai Iptek, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh
peneliti yaitu: a) Kepala Madrasah menanamkan dan mengembangkan
nilai-nilai islami pada siswa, guru dan karyawan hal ini tampak oleh
peneliti dalam pelaksanaan proses belajar mengajar membaca Al Qur’an
setiap sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, pelaksanaan
sholat zhuhur berjamaah secara berkelanjutan dan terus menerus,
pelaksanaan sholat sunat dhuha disetiap hari jum’at pagi dan setelah
sholat dhuha diadakan tausyiah/ceramah yang petugasnya ialah dari
siswa yang dilakukan secara bergilir, kegiatan dan praktek seni budaya
Islam dengan group nasyid dan kaligrafi. b) Membudayakan sikap dan
perilaku yang Islami bagi komponen sekolah, hal ini tampat di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Kota Jambi siswa-siswi apabila bertemu dengan guru
selalu menyapa dengan salam dan mencium tangan gurunya sebagai
tanda penghormatan dan patuh kepada guru serta memberi salam kepada
tamu. c) pada tahun ajaran 2017-2018 madrasah sudah membuat
program ekskul yang namanya tahfizh qur’an yang mana pembinanya
memang dari Yaman dan seorang hafizh dan program ini berjalan karena
berkat mitra kerja antara humas dengan komite.428
Hasil observasi peneliti di atas diperkuat dengan yang diungkapkan
oleh bapak H. Muhammad Aman, M.Pd.I dalam kutipan wawancara
berikut:

427
Ww.1.1/OTDK.KJ/26.01.19
428
Obs.1.6/KKM.KJ/07.01.19
222

“Seperti biasa setiap hari jum’at madrasah kita ini melaksanakan


kegiatan sholat dhuha satu minggu sekali, setelah sholat dhuha
diadakan tausyiah/ceramah yang petugasnya ialah dari siswa yang
dilakukan bergilir”. “Selain madrasah yang tertua keunikan madrasah
kita ini terletak pada kegiatan ekstra nya dan itu juga ditopang oleh
orang tua siswa, contohnya marawis sangat menonjol di madrasah ini,
dan pada tahun ajaran 2017-2018 ini madrasah sudah membuat
program ekskul yang namanya tahfizh qur’an yang mana pembinanya
memang dari Yaman dan seorang hafizh. Nah program ini berjalan
karena berkat mitra kerja antara humas dengan komite, karena
semuanya itu berjalan kan dengan uang komite”.429

Hasil wawancara tersebut, terlihat jelas bahwa semangat juang


Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi dalam mencapai tujuan
madrasah dengan melibatkan seluruh stakeholders serta masyarakat
untuk membimbing siswa bersama agar menjadi lulusan yang beriman,
bertaqwa serta berkarakter; membimbing siswa agar memiliki tekad yang
kuat untuk menguasai ilmu dan keterampilan dibidang agama maupun
pengetahuan umum; menyiapkan siswa agar dapat siap terjun ke
masyarakat.

b. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari


1) Komunikasi Timbal Balik dari Masyarakat
Madrasah merupakan salah satu organisasi yang tidak dapat berdiri
sendiri, tidak dapat berkembang dan mencapai kemajuan tanpa
keterlibatan dari lingkungan masyarakatnya. Secara historis kelahiran
madrasah tidak bisa dilepaskan dari partisipasi masyarakat terhadap
dunia pendidikan. Oleh karena itu, kepala madrasah perlu membina
hubungan yang baik antara madrasah dan masyarakat. Madrasah perlu
memberi informasi kepada masyarakat tentang program-program dan
masalah yang dihadapi sehingga masyarakat dapat mengetahuinya.
Sehingga nanti diharapkan adanya timbal balik yang sangat berguna bagi
pengembangan program madrasah lebih lanjut dan diharapkan pula

429
Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
223

tumbuhnya rasa simpati masyarakat terhadap program-program


madrasah, yang dapat mengundang partisipasi masyarakat yang aktif.
Salah satu upaya agar kinerja Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
dapat berjalan dengan efektif adalah dengan menggandeng masyarakat
untuk ikut terlibat dalam proses pembangunan dan perkembangan
madrasah. Membangun komunikasi ataupun pelibatan masyarakat di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari sudah berjalan, pernyataan ini
terlihat ketika Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari mengadakan
pertemuan dengan orang tua siswa, kerjasama dengan komite untuk
menunjang program madrasah bisa berupa dana, ide, dan masukan-
masukan untuk kebaikan dan kemajuan madrasah.430 Pernyataan di atas
dijelaskan juga oleh bapak Drs. Raden Akhmad dalam kutipan wawancara
berikut:
“Dalam perencanaannya diawal tahun dan pelaksanaannya
kondisional, jika dalam hal komunikasi dengan masyarakat atau orang
tua sesuai dengan kebutuhan. Kita tidak bisa bilang persemester, jika
kita tiba-tiba ada kebutuhan dengan mereka para orang tua ya kita
undang untuk datang ke madrasah bu, apakah sudah cukup dengan
surat ya kita dengan surat, ada banyak media untuk berkomunikasi
dengan mereka, untuk lebih intennya lagi disetiap kelas itu kan ada no
Hp wali kelas untuk orang tua, jadi sebenarnya untuk komunikasinya
itu adalah setiap hari”. “Intinya kita mengundang lewat surat,
meyediakan waktu untuk para orang tua yang ingin datang ke
madrasah (well come setiap hari) ntah itu sifatnya bertanya ataupun
pengajuan saran, bisa juga lewat SMS, telpon dan yang intinya kita
membuka selebar-lebarnya dalam melibatkan para orang tua siswa
untuk terlibat banyak hal mengenai anaknya”.431

Hasil wawancara di atas sepadan dengan pernyataan Waka bidang


Kurikulum yakni bapak Feri Heriyadi, S.Ag., M.U dalam kutipan
wawancara berikut:
“Komite terdiri dari orang tua, Guru dan TU, dan di dalam
kepengurusan struktural komite ada ketua, sekretasis, bendahara dan
anggota. Program komite: 1. ada dipertemuan awal siswa terkait
seragam siswa: abu-abu, pramuka; 2. ada pro aktif dalam artian mohon

430
Obs.2.4/KOTS.B/31.01.19
431
Ww.2.3/KMB/28.01.19
224

bantuan lapangan pengecoran, pengaspalan jalan, dari pemerintah


daerah yang dilobi oleh komite, penaggulangan banjir (buat Parit); 3.
ada dalam kegiatan-kegiatan hari besar Islam dan nasional, lurah, RT.
Pemuka masyarakat dan pemuka agama. 4. pembina upacara dari
Polres; kedisiplinan dan tata tertib lalu lintas, BNN; narkoba kenakalan
remaja dan pergaulan bebas, kemenag; lebih ke pernikahan dini, KPU;
sosialisasi tentang mata pilih”.432

Pernyataaan di atas sepadan dengan ungkapan salah satu


informan yakni ibu Sri Wati yang mana beliau sebagai orang tua dari
Raden Muhammad Rizki kelas XII jurusan PIS sebagai berikut:
“Kita orang tua terkadang diikutsertakan untuk menghadiri
pertemuan terkait seragam siswa seperti seragam abu-abu, pramuka;
ada juga diundang dalam musyawarah untuk mengadakan kegiatan-
kegiatan seperti kegiatan drum band, pramuka, gerak jalan, menerima
raport dan perpisan. Selain itu kita juga menghadiri rapat komite yang
membahas tentang permohonan pengaspalan jalan kepada pemerintah
daerah, dan Alhamdulillah sekarang jalannya sudah bagus tidak rusak
lagi”.433

Berbagai petikan wawancara di atas, sudah benar adanya


Komunikasi dan silaturrahmi yang dilakukan oleh pihak madrasah dan
orang tua siswa untuk selalu memikirkan semua kebutuhan anak (siswa)
di setiap kegiatan madrasah, baik itu melalui pertemuan, rapat, telpon,
SMS, buku penghubung antara pihak madrasah dengan orang tua siswa.
Media lain yang dipakai oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari untuk
menjalin komunikasi ataupun silaturrahmi dengan masyarakat khususnya
para orang tua siswa adalah adanya buku penghubung (nomor kontak)
antara pihak madrasah dengan orang tua siswa guna untuk mengetahui
perkembangan anak di madrasah serta selalu melibatkan mereka para
orang tua siswa agar tetap selalu berpartisipasi untuk mendukung semua
kegiatan madrasah.434 Pernyataan yang juga disampaikan oleh bapak
Sarin Sumijo dalam petikan hasil wawancara berikut:

432
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
433
Ww.2.1/OTRMR.B/31.01.19
434
Obs. 2.4/KOTS.B/31.01.19
225

“Iya kami pernah diundang bu, membahas tentang seragam anak,


pernah juga diundang mengenai kegiatan maulid Nabi, dan
pramuka”.435

Komunikasi merupakan salah satu elemen penting dalam


kehidupan organisasi. Fungsi manajemen mulai dari perencanaan,
pengorganisaian, pengarahan sampai dengan pengawasan semuanya
melibatkan komunikasi. Komunikasi membantu para anggota organisasi
untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan organisasi, merespons dan
mengimplementasikan perubahan organisasi, mengkoordinasi aktivitas
organisasi, serta ikut berperan dalam semua tindakan organisasi yang
relevan. Komunikasi yang efektif juga membantu organisasi dalam
mencapai tujuan dalam program kegiatan yang telah direncanakanan dan
berdampak positif. Pernyataan ini diperkuat kembali oleh waka Bid.
Humas sebagaimana kutipan berikut:
“Implikasi yang dirasakan madasah setelah adanya kegiatan-
kegiatan humas ini adalah implikasi positif contohnya informasi lebih
cepat disalurkan, lebih terarah, terkoordinir dan dimengerti seluruh
warga madrasah, masyarakat lebih mengenal dengan kegiatan dan
keunggulan-keunggulan madrasah”. ”Masyarakat menginginkan
anaknya berakhla baik, jauh dari hal-hal negative, karena masyarakat
beranggapan sekolah di madrasah ini sudah terlihat anak-anaknya
baik..., Alhamdulillah... masyarakat merasa anak-anaknya bisa
bermanfaat dimasyarakat contohnya anak-anak bisa mengisi acara di
masjid seperti bisa ceramah, bisa do’a dan minimal anak-anak faham
agama436

Pernyataan ini selaras dengan yang diungkapkan oleh ibu Suparti,


S.Pd.I sebagaimana kutipan berikut:
“Implikasi positif setelah adanya program humas ini yang jelas
madrasah dikenal secara umum, kemudian mempunyai informasi yang
lebih bagi mereka yang sudah melihat di MAN ini, informasi lebihnya
mungkin dari bidang olah raga, bidang kesenian, kemudian bidang
agamanya, contohnya seperti MTQ setiap tahunnya kalau ada syarhil
diambil dari MAN ini”.437

435
Ww.2.1/OTK.B/31.01.19
436
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
437
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
226

Hasil wawancara tersebut, dapat dipahami bahwa masyarakat


menginginkan anaknya berakhla baik, jauh dari hal-hal negative, oleh
karena itu masyarakat memilih Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
sebagai lembaga pendidikan untuk anak-anaknya, dan masyarakat
beranggapan sekolah di madrasah ini sudah terlihat anak-anaknya baik
(masyarakat memberikan penilaian/ pencitraan yang baik pada madrasah)
dan masyarakat merasa anak-anaknya bisa bermanfaat dimasyarakat
contohnya anak-anak bisa mengisi acara di masjid seperti bisa ceramah,
bisa do’a dan minimal anak-anak faham agama. Setelah dilaksanakannya
program kegiatan public relations yang dilakukan oleh Madrasah Aliyah
Negeri 1 Batanghari ini terlihat bahwa informasi lebih cepat disalurkan,
lebih terarah, terkoordinir dan dimengerti seluruh warga madrasah,
masyarakat lebih mengenal dengan kegiatan dan keunggulan-keunggulan
madrasah, adanya respon dari masyarakat terhadap madrasah dengan
adanya peningkatan jumlah siswa, dan masyarakat lebih mengenal MAN
1 Batanghari ini secara keseluruhan.

2) Menyesuaikan Kebutuhan Masyarakat


Pada dasarnya tujuan pelibatan masyarakat dalam pendidikan
adalah agar lembaga tersebut mendapat informasi masukan dari
masyarakat berkenaan dengan keutuhan dan harapannya. Suatu lembaga
yang terpisah dari masyarakat tidak akan dapat menyesuaikan kebutuhan
penggunaannya disebabkan ketidaktahuannya terhadap kebutuhan
harapan dan tuntutan masyarakat terhadap layanan pendidikan yang
harus disajikan oleh lembaga.
Bentuk pengoptimalan dalam berperan Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari memberikan solusi dari berbagai tuntutan masyarakat yang
mana madrasah berupaya untuk membangun fasilitas yang lebih baik
seperti contohnya Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari meminta bantuan
pengecoran lapangan, pengaspalan jalan, dari pemerintah daerah yang
dilobi oleh komite, penaggulangan banjir (buat Parit); dan semua
227

bangunan dananya ada yang dari pemerintah ada juga dari kesepakatan
komite dan para orang tua siswa yang nominalnya ditentukan melalui
musyawarah bersama. Pernyataan di atas selaras dengan yaang
diungkapkan oleh Waka bidang Kurikulum yakni bapak Feri Heriyadi,
S.Ag., M.Ud dalam kutipan wawancara berikut:
“Komite terdiri dari orang tua, Guru dan TU, dan di dalam
kepengurusan struktural komite ada ketua, sekretasis, bendahara dan
anggota. Program komite: 1. ada dipertemuan awal siswa terkait
seragam siswa: abu-abu, pramuka; 2. ada pro aktif dalam artian mohon
bantuan lapangan pengecoran, pengaspalan jalan, dari pemerintah
daerah yang dilobi oleh komite, penaggulangan banjir (buat Parit); 3.
ada dalam kegiatan-kegiatan hari besar Islam dan nasional, lurah, RT.
Pemuka masyarakat dan pemuka agama. 4. pembina upacara dari
Polres; kedisiplinan dan tata tertib lalu lintas, BNN; narkoba kenakalan
remaja dan pergaulan bebas, kemenag; lebih ke pernikahan dini, KPU;
sosialisasi tentang mata pilih”.438

Senada dengan yang diungkapan oleh salah satu informan yakni


ibu Sri Wati yang mana beliau sebagai orang tua dari Raden Muhammad
Rizki kelas XII jurusan PIS sebagai berikut:
“Kita orang tua terkadang diikutsertakan untuk menghadiri
pertemuan terkait seragam siswa seperti seragam abu-abu, pramuka;
ada juga diundang dalam musyawarah untuk mengadakan kegiatan-
kegiatan seperti kegiatan drum band, pramuka, gerak jalan, menerima
raport dan perpisan. Selain itu kita juga menghadiri rapat komite yang
membahas tentang permohonan pengaspalan jalan kepada pemerintah
daerah, dan Alhamdulillah sekarang jalannya sudah bagus tidak rusak
lagi”.439

Adapun tuntutan masyarakat terhadap Madrasah Aliyah Negeri 1


Bataghari lebih pada nilai-nilai keagamaan, masyarakat ingin anaknya
pintar dibidang keagamaan seperti bisa ngaji, sholat, mimpin do’a di
samping ilmu-ilmu umum, dan bagaimana akhlak siswa, disiplin guru juga
menjadi teladan siswa. Hal ini dijelaskan oleh bapak Feri Heriyadi,
S.Ag.,M.Ud dalam kutipan wawancara berikut:

438
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
439
Ww.2.1/OTRMR.B/31.01.19
228

“Tuntutan yang signifikan itu masalah akhlak, karena masyarakat


sangat antusias dengan keilmuan keagamaan dan agama jadi harus
unggul, keterampilannya yang menonjol: drum band, pramuka, sering
mewakili dari batang hari ke provinsi”.440

Dijelaskan juga oleh salah satu informan ibu Azizah sebagaimana


dalam kutipan wawancara berikut:

“Tuntutan masyarakat terhadap madrasah ini lebih pada


keagamaan, berguna di masyarakat, contohnya azan, do’a dan
khotib441”.

Selain anaknya pintar dibidang keagamaan, masyarakat juga


menginginkan madrasah terus lebih baik lagi dari segi mutu dan sarana
prasarananya terusmenigkat. Pernyataan ini diperkutat oleh ungkapan ibu
Sri Wati dalam kutipan sebagai berikut:
“Kami sebagai orang tua siswa pastinya selalu mendo’akan agar
madrasah ini terus lebih baik lagi dari segi mutu dan sarana
prasarananya terus meningkat”. “Yang penting itu anak pinter dibidang
agama selain bisa sholat anak juga bisa do’a, mimpin yasin.”442

Tuntutan ataupun kebutuhan masyarakat tersebut direspon oleh


pihak Madrasah melalui pembinaan yang dilakukan Kepala Madrasah
Aliyah Negeri 1 Batanghari dalam visi madrasah yakni Teladan dalam
Perilaku dan Unggul dalam Prestasi. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan oleh peneliti yaitu: a) Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai islami pada
siswa, guru dan karyawan hal ini tampak oleh peneliti dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar membaca Al Qur’an setiap sebelum
melaksanakan kegiatan belajar mengajar, pelaksanaan sholat zhuhur
berjamaah secara berkelanjutan dan terus menerus, pelaksanaan sholat
sunat dhuha disetiap hari jum’at pagi dan setelah sholat dhuha diadakan
tausyiah/ceramah yang petugasnya ialah dari siswa yang dilakukan
secara bergilir, kegiatan dan praktek seni budaya Islam dengan group

440
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
441
Ww.2.1/GG.B/31.01.19
442
Ww.2.1/OTRMR.B/31.01.19
229

nasyid dan kaligrafi, tilawah, dan kompangan. b) Membudayakan sikap


dan perilaku yang Islami bagi komponen sekolah, hal ini tampak di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari siswa-siswi apabila bertemu dengan
guru selalu menyapa dengan salam dan serta mencium tangan gurunya
sebagai tanda penghormatan dan patuh kepada guru memberi salam
kepada tamu.443
Hasil observasi peneliti di atas diperkuat dengan yang diungkapkan
oleh ibu Suparti dalam kutipan wawancara berikut:
“Alhamdulillah.. masyarakat merasa anak-anaknya bisa
bermanfaat dimasyarakat contohnya anak-anak bisa mengisi acara di
masjid seperti bisa ceramah, bisa do’a dan minimal anak-anak faham
agama”.”.444

Pernyataan ini diperkutat oleh ungkapan bapak Ali dalam kutipan


sebagai berikut:

“Yang menjadi keunikan atau pembeda madrasah ini dengan yang


lain adalah sholat berjamaah, setiap hari jum’at kita melaksanakan
pemberian materi keagamaan kalau pagi guru yang menjadi pemateri,
kalau hari senin ba’da zhuhur guru juga, dan hari selasa, rabu dan kamis
siswa yang menjadi pemateri bergantian perkelas”.445

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti di atas, dapat


terlihat bahwa adanya solusi dari pihak madrasah terkait tuntutan dan
kebutuhan masyarakat, masyarakat menginginkan anaknya memiliki nilai-
nilai keagamaan berupa memimpin do’a, mengaji, memimpin baca surah
Yasiin, mengerjakan sholat, bisa khutbah, dan lain-lain. Sebagai solusi
madrasah mengatur jadwal rutinitas sholat dhuhur berjama’ah, sholat
sunnah dhuha di setiap hari jum’at pagi, membaca Al Qur’an setiap
sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dan hasil solusi serta
respon dari madrasah adalah masyarakat merasa anak-anaknya
berakhlak yang baik dan bisa bermanfaat dimasyarakat.

443
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
444
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
445
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
230

3) Adanya Dukungan dari Masyarakat


Kepala madrasah merupakan faktor penting untuk menentukan
kemajuan madrasah yang menjadi tanggung jawabnya, Madrasah Aliyah
Negeri 1 Batanghari dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
untuk menjadikan madrasah semakin maju dengan adanya dukungan dan
partisipasi dari masyarakat, untuk itu kepala madrasah beserta anggota
madrasah dan juga partisipasi dari masyarakat harus berjalan secara
seiring dan sejalan agar tercipta suasana yang kondusif dan harmonis
sehingga tujuan dan cita-cita untuk menjadikan Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari semakin baik akan bisa terwujud. Keberhasilan dari strategi
yang di terapkan oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari tidak terlepas
dari namanya rasa kebersamaan antara semua unsur terkait demi
mencapai tujuan bersama. Keberhasilan ini merupakan hasil bersama
antara Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari dan masyarakat. Sehingga
dapat dilihat dari pengamatan peneliti bahwa hubungan antara madrasah
dengan masyarakat itu berjalan dengan baik dan harmonis. Adapun hasil
tindakan dari Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat agar mendapatkan dukungan dari masyarakat
berupa materi dalam proses pembangunan yaitu: perbaikan gedung
madrasah seperti bantuan pengecoran halaman, pengaspalan jalan,
penanggulangan banjir (buat parit), dan penempatan parkiran motor dan
semua pembangunan dananya ada yang dari pemerintah dan ada juga
dukungan dan kesepakatan dari komite dan para orang tua siswa yang
nominalnya ditentukan melalui musyawarah bersama. 446
Pernyataan di atas selaras dengan yang diungkapkan oleh Waka
bidang Kurikulum yakni bapak Feri Heriyadi, S.Ag., M.Ud dalam kutipan
wawancara berikut:
“Komite terdiri dari orang tua, Guru dan TU, dan di dalam
kepengurusan struktural komite ada ketua, sekretasis, bendahara dan
anggota. Program komite: 1. ada dipertemuan awal siswa terkait
seragam siswa: abu-abu, pramuka; 2. ada pro aktif dalam artian mohon

446
Obs.2.1/LKMB/14.05.18
231

bantuan lapangan pengecoran, pengaspalan jalan, dari pemerintah


daerah yang dilobi oleh komite, penaggulangan banjir (buat Parit),
penempatan parkiran motor; 3. ada dalam kegiatan-kegiatan hari besar
Islam dan nasional, lurah, RT. Pemuka masyarakat dan pemuka
agama. 4. pembina upacara dari Polres; kedisiplinan dan tata tertib lalu
lintas, BNN; narkoba kenakalan remaja dan pergaulan bebas,
kemenag; lebih ke pernikahan dini, KPU; sosialisasi tentang mata
pilih”.447

Pernyataan tersebut diungkapkan juga oleh waka. bidang Humas


dalam kutipan wawancara berikut:
“Madrasah didukung oleh masyarakat, pihak pemerintah daerah,
kemenag bu.. Contohnya: hasil dari kerjasama untuk membangun
komunikasi dengan pemerintah daerah adalah madrasah mendapatkan
jalan aspal untuk menuju madrasah”.448

Pernyataan di atas terlihat bahwa untuk meningkatkan partisipasi


masyarakat agar mendapatkan dukungan dari masyarakat sudah
terlaksana dengan baik. Dukungan dari masyarakat lainnya adalah
berbentuk pemikiran, ataupun ide-ide serta saran dalam menyalurkan
pendapat. Selain bentuk dukungan masyarakat yang sudah dinyatakan,
ada juga dukungan yang sifatnya tidak nampak namun hasilnya jelas
yaitu partisipasi masyarakat dalam bentuk do’a. Senada dengan yang
diungkapan oleh salah satu informan yakni ibu Sri Wati yang mana beliau
sebagai orang tua dari Raden Muhammad Rizki kelas XII jurusan PIS
sebagai berikut:
“Kita orang tua terkadang diikutsertakan untuk menghadiri
pertemuan terkait seragam siswa seperti seragam abu-abu, pramuka;
ada juga diundang dalam musyawarah untuk mengadakan kegiatan-
kegiatan seperti kegiatan drum band, pramuka, gerak jalan, menerima
raport dan perpisan. Selain itu kita juga menghadiri rapat komite yang
membahas tentang permohonan pengaspalan jalan kepada pemerintah
daerah, dan Alhamdulillah sekarang jalannya sudah bagus tidak rusak
lagi”. “Kami sebagai orang tua siswa pastinya selalu mendo’akan agar
madrasah ini terus lebih baik lagi dari segi mutu dan sarana
prasarananya terus meningkat.”449

447
Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
448
Ww.2.1/WB.Hum.B/19.05.18
449
Ww.2.1/OTRMR.B/31.01.19
232

Dukungan yang dilakukan oleh para orang tua siswa terhadap


Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi dalam rangka ikut mendo’akan
anak-anaknya merupakan suatu yang sangat berarti bagi kelangsungan
pendidikan yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi.

4) Tujuan yang Jelas


Proses pencapaian tujuan sebuah organisasi tidak lepas dari
keberadaan seorang pemimpin. Berdasarkan pengamatan peneliti kepala
Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari adalah seorang pemimpin yang
menjalin dan membangun kerjasama yang baik dan mampu merancang
serta mengatur kegiatan dalam mewujudkan tujuan yang sudah
ditetapkan. Selain itu kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari adalah
seorang pemimpin yang bisa mempengaruhi anggotanya untuk mencapai
tujuan melalui perintah yang diberikannya dan sudah maksimal dalam
memberikan bimbingan. Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
berupaya melakukan kerjasama dengan guru, pegawai, stakeholders yang
ada kemudian dengan orang tua siswa atau komite untuk kemajuan
madrasah.450 Hasil pengamatan peneliti tersebut diperkuat dengan
pernyataan kepala madrasah bapak Drs. Raden Akhmad sebagai kutipan
wawancara berikut:
“Untuk meningkatkan komunikasi dalam madrasah ini kita harus
bekerjasama saling berkoordinasi, karena semuanya saling keterkaitan
bu…, satu orang dapat informasi langsung diinformasikan dengan yang
lainnya”. “Saya sebagai kepala madrasah ini berupaya melakukan
kerjasama dengan guru, pegawai, stakeholders yang ada kemudian
dengan orang tua siswa atau komite untuk kemajuan madrasah ini dan
diusahakan selalu bersama-sama karena kepala madrasah ini hanya
mendorong, memotivasi memanaj untuk kemajuan madrasah”.
“Alhamdulillah ya bu.., adanya hubungan kerja yang harmonis. Karena
segala sesuatu seluruh masalah kita bicarakan bersama-sama
(musyawarah), saya mengadakan rapat 1 bulan sekali. Dalam rapat
biasa ada perbedaan pendapat tetapi itu biasa di dalam organisasi
karena tujuannya untuk kebaikan madrasah”.451

450
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
451
Ww.2.3/KMB/28.01.19
233

Pernyataan tersebut selaras dengan pernyataan kepala madrasah


yakni ibu Dra. Suparti sebagai kutipan wawancara berikut:
“Gaya kepemimpinan kepala madrasah MAN ini sangat tenang,
dalam artian beliau memberikan tugas dengan secara pengertian.
Misalnya ada guru yang menjalankan tugas dengan kurang baik atau
terlambat dengan waktu yang sudah ditentukan, beliau mengadakan
musyawarah, beliau mengingatkan untuk kemajuan madrasah ini,
dimohon bapak ibu kita harus bersama-sama bagaimana madrasah
kita ini harus lebih maju dan beiau tidak otoriter langsung panggil guru
yang bersalah, akan tetapi secara bersama-sama dikumpulkan nanti
ada usul, pendapat-pendapat yang ditanggapi sebaiknya kita bersama-
sama untuk kemajuan madrasah ini”.452

Kemudian pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh ibu Melda,


S.Pd dalam petikan wawancara berikut ini:
“Orangnya baik, mengerti dengan guru-guru, jiwa sosialnya tinggi,
orangnya tidak, terlalu monoton dengan kehendaknya sendiri, lebih
mengutamakan kesejahteraan guru”.453

Hasil pengamatan peneliti serta diperkuat dengan pernyataan


kepala madrasah dan waka. bidang kesiswaan serta salah satu guru
Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari dapat disimpulkan bahwa kepala
madrasah memiliki motivasi yang tinggi dan memberikan dorongan dan
semangat bagi anggota madrasah, selain itu kepala madrasah memiliki
kemampuan berkoordinasi dengan baik, karena kepala Madrasah Aliyah
Negeri 1 Batanghari sudah menjalin dan membangun kerjasama yang
baik dan mampu merancang serta mengatur kegiatan dalam mewujudkan
tujuan yang sudah ditetapkan. Kepemimpinan kepala Madrasah Aliyah
Negeri 1 Batanghari sudah terbilang sebagai seseorang yang mempunyai
tanggung jawab untuk mengarahkan, mengontrol, dan mengevaluasi,
serta mengkoordinasikan pekerjaan yang diemban guru, staf, dan
pegawai lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan kerja yang harmonis di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari karena segala sesuatu seluruh

452
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
453
Ww.2.1/GSB.B/28.01.19
234

masalah di bicarakan bersama-sama (musyawarah), dan kepala


madrasah mempunyai program pertemuan rapat 1 bulan sekali untuk
membahas tentang kemajuan madrasah dan meminimalisir masalah serta
mencari solusi terbaik jika ada kendala. Dan dalam rapat biasa terdapat
perbedaan pendapat tetapi menurut kepala madarsah, hal tersebut adalah
hal biasa di dalam organisasi karena tujuannya untuk kebaikan madrasah.
Pembinaan yang dilakukan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari dalam visi madrasah yakni Teladan dalam Perilaku dan
Unggul dalam Prestasi. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh
peneliti yaitu: a) Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai islami pada siswa, guru dan
karyawan hal ini tampak oleh peneliti dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar membaca Al Qur’an setiap sebelum melaksanakan kegiatan
belajar mengajar, pelaksanaan sholat zhuhur berjamaah secara
berkelanjutan dan terus menerus, pelaksanaan sholat sunat dhuha
disetiap hari jum’at pagi dan setelah sholat dhuha diadakan
tausyiah/ceramah yang petugasnya ialah dari siswa yang dilakukan
secara bergilir, kegiatan dan praktek seni budaya Islam dengan group
nasyid dan kaligrafi, tilawah, dan kompangan. b) Membudayakan sikap
dan perilaku yang Islami bagi komponen sekolah, hal ini tampak di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari siswa-siswi apabila bertemu dengan
guru selalu menyapa dengan salam dan serta mencium tangan gurunya
sebagai tanda penghormatan dan patuh kepada guru memberi salam
kepada tamu.454 Hasil observasi peneliti di atas diperkuat dengan yang
diungkapkan oleh ibu Suparti dalam kutipan wawancara berikut:
“Alhamdulillah.. masyarakat merasa anak-anaknya bisa
bermanfaat dimasyarakat contohnya anak-anak bisa mengisi acara di
masjid seperti bisa ceramah, bisa do’a dan minimal anak-anak faham
agama”.455

454
Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18
455
Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
235

Pernyataan ini diperkutat oleh ungkapan bapak Ali dalam kutipan


sebagai berikut:
“Yang menjadi keunikan atau pembeda madrasah ini dengan yang
lain adalah sholat berjamaah, setiap hari jum’at kita melaksanakan
pemberian materi keagamaan kalau pagi guru yang menjadi pemateri,
kalau hari senin ba’da zhuhur guru juga, dan hari selasa, rabu dan kamis
siswa yang menjadi pemateri bergantian perkelas”.456

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti di atas, dapat


terlihat bahwa semangat juang Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari mencapai tujuan madrasah dengan melibatkan seluruh
stakeholders serta masyarakat untuk membimbing siswa bersama agar
menjadi lulusan yang memiliki kompetensi dasar keislaman sesuai dengan
tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berciri
khas agama Islam (kompetensi dasar sesuai dengan imtaq dan iptek);
agar menjadi siswa berprestasi dibidang akademik dan non akademik;
agar menjadi siswa yang memiliki akhlak yang terpuji, dan berkepribadian
muslim dan muslimah agar dapat beradaptasi di tengah-tengah
masyarakat.

c. Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo


1) Komunikasi Timbal Balik dari Masyarakat
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh organisasi adalah
bagaimana menyampaikan informasi keseluruh bagian organisasi dan
bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian organisasi. Menurut
Dadang Sunyoto dan Burhanudin dalam bukunya Teori Perilaku
Organisasi menyatakan bahwa setiap manajer selalu berhubungan
dengan proses komunikasi. Manajer yang berhasil adalah mereka yang
dapat menjalankan komunikasi dengan baik dan efektif, yaitu dapat
menjadi penerima sekaligus sebagai komunikator yang efektif. Komunikasi
dikatakan efektif apabila mendapat respon yang diharapkan dari audience.

456
Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
236

Komunikasi yang efektif merupakan pemahaman bersama antara individu


yang menyampaikan pesan dengan individu yang menerima pesan.
Penyampaian informasi di antara rekan-rekan sejawat dalam unit
kerja atau tingkatan kedudukan yang sama sangat mempermudah
anggota organisasi dalam menyelesaikan masalah perkerjaan maupun
masalah lain yang dimilikinya. Pembagian tugas maupun mempermudah
pelaksanaan pekerjaan sesama tingkatan dalam satu departemen sangat
membantu apabila dikomunikasikan secara intensif. Setiap masalah dapat
terselesaikan apabila dikomunikasikan secara cepat dengan sesama
anggota setingkat sehingga tidak harus semua masalah pekerjaan sampai
pada manajemen puncak. Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh
Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo yakni bapak Purwadi, S.Pd, M.Pd
dinyatakan bahwa:
“Terlebih dahulu kami mengadakan ratas (rapat terbatas) dengan
komite, misalkan pak kami butuh ini tolong sampaikan kepada orang
tua siswa. Ya merekalah yang menjadi penghubung antara madrasah
dengan orang tua siswa, dan sekali lagi saya tegaskan Purwadi (Kepala
Madrasah) tidak harus ada ditempat dan kemarin waktu rapat komite itu
saya tidak bisa hadir tapi keputusannya tetap jalan diwakili oleh pak
Slamet karena beliau adalah pengawas komite”. “Terlebih dahulu
memang kita harus melihat situasi dan kondisi sosial masyarakat,
bahkan di internal kita, yang namanya masyarakat itu tentu inginnya
sesuatu yang baik tanpa celah, tapi terkadang kurang berani
bertanggung jawab, apakah dengan surat, biasanya hanya melalui
lisan. Tapi itu sudah saya buka dengan melalui Dumas (pengaduan
masyarakat) bahkan dengan kawan-kawan sudah saya sampaikan.
Tapi yang namanya pengaduan tanpa adanya tulisan di tempat yang
disediakan (Dumas) saya anggap angin lalu, tapi bukan berarti semua
informasi yang kita dapatkan itu bukan suatu bentuk kebaikan akan
tetapi supaya ada rasa tanggung jawab”. 457
Kutipan hasil wawancara peneliti kepada bapak Kepala Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo di atas menggunakan komunikasi terkait dengan hal
pekerjaan. Pernyataan tersebut diperkuat dengan pengamatan atau
observasi yang dilaksanakan oleh peneliti pada tanggal 24 Mei 2018 di
ruang kepala madrasah, terlihat bahwa ibu Nur’aini selaku staf Tata

457
Ww.3.2/KMT/18.02.19
237

Usaha menghampiri kepala madrasah yakni bapak Purwadi untuk


mengkomunikasikan beberapa hal pekerjaan dengan media tertulis
berupa surat.458 Bapak kepala madrasah juga mengungkapkan bahwa
pelaksanaan komunikasi yaitu mengkomunikasikan masalah pekerjaan,
baik berupa pengkoordinasian pekerjaan maupun pemberian informasi
pekerjaan. Pernyataan tersebut diungkapkan juga oleh waka. bidang
Humas yakni oleh bapak Drs. A. Rahman, M.Pd dalam kutipan
wawancara berikut:
“Dalam perencanaannya diawal tahun, jika dalam hal komunikasi
dengan orang tua siswa sesuai dengan kebutuhan saja. Kita tidak bisa
bilang persemester, jika kita tiba-tiba ada kebutuhan dengan mereka
para orang tua ya kita undang untuk datang ke sekolah bu, apakah
sudah cukup dengan surat ya kita dengan surat, ada banya media
untuk berkomunikasi dengan mereka, untuk lebih intennya lagi disetiap
kelas itu kan ada buku penghubung (nomor kontak) untuk orang tua,
jadi sebenarnya untuk komunikasinya itu adalah setiap hari. Biasanya
yang dibahas adalah untuk menunjang program madrasah, adapun
program-program yang direncanakan oleh humas melalui masyarakat
adalah membangun kantin sehat, membangun miniature kakbah,
memperbaiki teras mushollah penambahan guru honor”. “Cara
meningkatkan komunikasi dalam organisasi ya bu… pertama
silaturrahmi seluruh anggota madrasah harus tetap terjalin sehingga
tidak ada pemisah atau jarak kemudian terkadang beliau menawarkan
apa kegiatan-kegiatan berikutnya yang bagus, selain itu dengan
diadkan kegiatan seperti perpisahan, pentas seni, olahraga bersama
dan bahkan madrasah membangun miniature ka’bah. Madrasah
membangun miniature ka’bah sebagai sarana pembelajaran untuk
praktek ibadah manasik dan boleh digunakan oleh masyarakat juga”. 459

Hasil wawancara di atas, menjelaskan bahwa upaya agar kinerja


Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo dapat berjalan dengan efektif adalah
menjalin silaturrahmi seluruh anggota madrasah harus tetap terjalin
sehingga tidak ada pemisah atau jarak, selain itu dengan menggandeng
masyarakat untuk ikut terlibat dalam proses pembangunan dan
perkembangan madrasah. Membangun komunikasi ataupun pelibatan
masyarakat di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo sudah berjalan, pernyataan

458
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
459
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
238

ini terlihat ketika Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo mengadakan pertemuan


dengan orang tua siswa, kerjasama dengan komite untuk menunjang
program madrasah bisa berupa dana, ide, dan masukan-masukan untuk
kebaikan dan kemajuan madrasah.460
Pernyataan dari waka. bidang Humas dan Kepala Madrasah Aliyah
Negeri 1 Tebo di atas terlihat jelas bahwa, komunikasi merupakan salah
satu elemen penting dalam kehidupan organisasi. Fungsi manajemen
mulai dari perencanaan, pengorganisaian, pengarahan samapi dengan
pengawasan semuanya melibatkan komunikasi. Komunikasi membantu
para aggota organisasi untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan
organisasi, merespons dan mengimplementasikan perubahan organisasi,
mengkoordinasi aktivitas organisasi, serta ikut berperan dalam semua
tindakan organisasi yang relevan. Komunikasi yang efektif juga membantu
organisasi dalam mencapai sasaran atau tujuannya.
Berbagai petikan wawancara di atas, sudah benar adanya
Komunikasi dan silaturrahmi yang dilakukan oleh pihak madrasah dan
orang tua siswa untuk selalu memikirkan semua kebutuhan anak (siswa)
di setiap kegiatan madrasah, baik itu melalui pertemuan, rapat, telpon,
SMS, buku penghubung antara pihak madrasah dengan orang tua siswa.
Media lain yang dipakai oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari untuk
menjalin komunikasi ataupun silaturrahmi dengan masyarakat khususnya
para orang tua siswa adalah adanya buku penghubung (nomor kontak)
antara pihak madrasah dengan orang tua siswa guna untuk mengetahui
perkembangan anak di madrasah serta selalu melibatkan mereka para
orang tua siswa agar tetap selalu berpartisipasi untuk mendukung semua
kegiatan madrasah.461 Pernyataan yang juga disampaikan oleh Ibu
Fauzana Yanti dalam petikan hasil wawancara berikut:
“Iya sering sekali bu... biasanya pihak madrasah menghubungi kita
para orang tua lewat telpon, SMS dan jika kegiatannya resmi ada surat
yang dikirimkan oleh pihak madrasah untuk orang tua siswa di rumah,

460
Obs.3.4/KOTS.T/21.02.19
461
Obs.3.4/KOTS.T/21.02.19
239

seperti tahun ajaran baru diundang mengenai KBM untuk sosialisasi


terkait jadwal mata pelajaran agar orang tua tidak khawatir pulangnya
15.30 jum’at 11.30. Ada lagi membahas tentang peraturan madrasah,
kedisiplinan sosialisasi tentang keamanan untuk siswa di sosialisasikan
kepada orang tua”. “Para orang tua biasanya mengutarakan ide-ide
ketika rapat, sosialisasi dengan orang tua tentang SPP berapa sanggup
bayarnya. Dan komite rapat satu kali dalam satu semester, diantaranya
membahas tentang keuangan, diinformasikan atau sesuai kerelaan
kemampuan orang tua, madrasah tidak memberatkan orang tua karena
biaya yang dikeluarkan untuk anaknya sendiri. Musyawarah terkait
perpisahan harus diadakan atau tidak”.462

Adapun ungkapan salah satu informan yakni bapak Abdullatip yang


mana beliau sebagai orang tua dari Febriyanto kelas XII jurusan PMIA
sebagai berikut:
““Iya sering sekali dan pasti kita dilibatkan diundang oleh
madrasah... bisa lewat SMS, telepon atau melalui surat. Jadi kita
sebagai orang tua selalu tau informasi tentang perkembangan anak di
madrasah, kita orang tua dikasih surat bahwa ada pertemuan di
madrasah, biasanya membahas tentang masalah iuran; untuk
sumbangan BPKS, OSIS, Pramuka, iuran tahunan Rp. 50.000 per
orang tua siswa untuk ujian nasional (UN). Perpisahan; menampilkan
keterampilan siswa seperti seni, rabana, pencak silat, puisi, kompangan
yang ditampilkan di dalam acara. PHBI; Maulid Nabi, isra mikraj, 1
muharam, Hari besar Nasional dan lain-lain”.463

Komunikasi yang efektif juga membantu organisasi dalam


mencapai tujuan dalam program kegiatan yang telah direncanakanan dan
berdampak positif. Pernyataan ini diperkuat kembali oleh Ibu Nur’aini
sebagaimana kutipan berikut:
“Implikasi positif yang dirasakan madrasah kalau dilihat-lihat ya
bu… ketika penerimaan peserta didik baru (PPDB) peminatnya makin
banyak, jumlah siswa meningkat disetiap tahun, dan masyarakat lebih
mengenal tentang keunggulan-keunggulan, prestasi-prestasi madrasah
ini”.464

Pernyataan ini selaras dengan yang diungkapkan oleh ibu Suparti,


S.Pd.I sebagaimana kutipan berikut:

462
Ww.3.1/OTMR.T/21.02.19
463
Ww.3.1/OTF.T/21.02.19
464
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
240

“Nilai implikasi positif dari kegiatan-kegiatan humas ini masyarakat


lebih megetahui tentang keunggulan-keunggulan madrasah,
mengetahui bahwa madrasah ini bisa bersaing dengan sekolah-sekolah
lain, karena dengan demikian masyarakat menyadari dan tergerak
untuk memasukkan anaknya ke MAN ini, jumah siswa meningkat
disetiap tahun”.465

Hasil wawancara tersebut, dapat dipahami bahwa setelah


dilaksanakannya program kegiatan public relations yang dilakukan oleh
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo ini terlihat bahwa adanya komunikasi
timbal balik dari masyarakat yakni masyarakat lebih mengenal kegiatan
dan keunggulan-keunggulan madrasah, prestasi-prestasi madrasah ini,
mengetahui bahwa madrasah ini bisa bersaing dengan sekolah-sekolah
lain, karena dengan demikian masyarakat menyadari dan tergerak untuk
memasukkan anaknya ke MAN ini, adanya respon dari masyarakat
terhadap madrasah dengan adanya peningkatan jumlah siswa disetiap
tahun.

2) Menyesuaikan Kebutuhan Masyarakat


Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo merupakan satuan pendidikan
yang berciri khas Islam mengedepankan kebersihan dan keindahan
lingkungannya, dan menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan karena kebersihan sebagian dari iman. Dengan
menata ruang kelas dan lingkungan dengan taman-taman memberikan
dampak kenyamanan siswa sehingga mereka merasa nyaman dan betah
menganggap ini seperti di rumah sendiri.Kenyataannya dalam persaingan
sehat yang sangat kompetitif dari satuan pendidikan dalam merebut hati
calon peserta didik dan orangtua serta masyarakat harus disiapkan dari
sekarang, untuk itu semua warga Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo harus
bersinergi sebagai sebuah team yang harus saling menopang dengan
satu tujuan yang sama yaitu memajukan lembaga.466 (Photo Terlampir)

465
Ww. .3.2/WB.Hum.T/18.02.19
466
Dok.3.5/KMW.T/05.01.19
241

Data dokumentasi di atas memang benar adanya berdasarkan hasil


pengamatan peneliti yang ditampakkan Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
merupakan cerminan perilaku dan keyakinan mereka terhadap nilai-nilai
yang ada baik berupa penampilan diri (self-performance), penataan ruang
dan lingkungan sekitar sekolah, pemahaman dan pendalaman terhadap
selogan, serta tata letak kantor, kelas, dan fasilitas lainnya; yang mana
dibalik semuanya tersebut terdapat nilai-nilai islami sebagai pendorong
semangat mereka dalam belajar, beribadah, dan bekerja.467
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo juga mempunyai keunikan dan
keunggulan di bidang keagamaan untuk merespon tuntutan dan
kebutuhan masyarakat terhadap madrasah, yang mana sebagai penarik
minat atau perhatian masyarakat untuk menyekolahkan anak di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo. Hasil dari pengamatan peneliti dan dokumentasi di
atas terlihat nilai-nilai islami dengan mengembangkan program madrasah.
Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara sebagaimana yang
diungkapkan oleh bapak Purwadi, S.Pd, M.Pd sebagai berikut:
“Madrasah kita mengembangkan program olah raga
(kesehatannya), olah rasa (seni), olah dzikir (anak dibentengi dengan
mengingat Allah; sholat berjamaah, siraman rohani, ada yasinan dan
tahlilan yang diselenggarakan disetiap hari jum’at). Nah madrasah kita
mengembangkan yang ini, tidak hanya pintar dan sehatnya saja”.
Secara konprehensif kita melestarikan hal-hal yang baik dan
mengadopsi, memfilter hal-hal yang baik, karena kita sudah ada
jaringan.”468

Adapun pernyataan tersebut selaras dengan ungkapan waka.


Bidang Kurikulum yakni bapak Slamet, S.Ag, M.Pd.I:
“Yang menarik perhatian masyarakat adalah karena keunggulan
dari kegiatan-kegiatan madrasah ini bu… seperti, madrasah ini punya
kompetensi lulusan yang terdiri dari pertama hafal ayat-ayat pendek juz
30, kedua hafal asma’ul husnah, ketiga bisa khutbah, ke empat bisa
sholat jenazah, kelima bisa protokol atau pembawa acara. Nah,
kesemuanya ini adalah merupakan keunggulan madrasah yang diujikan
dan ada panitianya tersendiri. Kalau seperti kegaitan ekstrakurikuler itu

467
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
468
Ww.3.1/KMT/24.05.18
242

tergantung dari siswanya dilihat dari minat dan bakat siswa, ada yang
ikut rebana, tari klik lang, kompangan, pramuka dan lainnya”.469

Hasil wawancara di atas terlihat bahwa strategi yang digunakan


oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo dalam menarik perhatian masyarakat
berupa mengembangkan program madrasah dengan nilai-nilai keislaman.
Program madrasah ini terlaksana melalui pembinaan yang dilakukan
Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo dalam visi madrasah yakni
Terwujudnya Insan Berakhlakul Karimah Berlandaskan Ajaran Islam dan
Berdaya saing pada Era Global. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan oleh peneliti yaitu: a) Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai islami pada siswa, guru dan
karyawan hal ini tampak oleh peneliti dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar membaca Al Qur’an setiap sebelum melaksanakan kegiatan
belajar mengajar, pelaksanaan sholat zhuhur berjamaah secara
berkelanjutan dan terus menerus, mengembangkan program olah raga
(kesehatannya), olah rasa (seni), olah dzikir (anak dibentengi dengan
mengingat Allah; sholat berjamaah, siraman rohani, ada yasinan dan
tahlilan yang diselenggarakan disetiap hari jum’at pagi dan setelah sholat
dhuha diadakan tausyiah/ceramah yang petugasnya ialah dari siswa yang
dilakukan secara bergilir, kegiatan dan praktek seni budaya Islam dengan
group nasyid dan kaligrafi, tilawah, dan kompangan. b) Membudayakan
sikap dan perilaku yang Islami bagi komponen sekolah, hal ini tampak di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo siswa-siswi apabila bertemu dengan guru
selalu menyapa dengan salam dan serta mencium tangan gurunya
sebagai tanda penghormatan dan patuh kepada guru memberi salam
kepada tamu. c) Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo mengembangkan
program kompetensi lulusan yang terdiri dari pertama hafal ayat-ayat
pendek juz 30, kedua hafal asma’ul husnah, ketiga bisa khutbah, ke
empat bisa sholat jenazah, kelima bisa protokol atau pembawa acara. 470

469
Ww.3.1/WB.Kur.T/18.02.19
470
Obs.3.2/SMGS.T/24.05.18
243

Selain anaknya pintar dibidang keagamaan, masyarakat juga


menginginkan madrasah terus lebih baik lagi dari segi mutu dan sarana
prasarananya terusmenigkat. Bentuk pengoptimalan dalam berperan
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo memberikan solusi dari berbagai tuntutan
masyarakat yang mana madrasah berupaya untuk membangun fasilitas
yang lebih baik seperti contohnya Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
meminta bantuan membangun kantin sehat, membangun miniature
kakbah, membangun teras musholla, pengecoran tempat parkir, dan
semua pembangunan dananya dari kesepakatan komite dan para orang
tua siswa yang nominalnya ditentukan melalui musyawarah bersama. 471
Pernyataan di atas selaras dengan yang diungkapkan oleh Waka bidang
Kurikulum yakni Ibu Nur’ani dalam kutipan wawancara berikut:
“Misalnya pengurus komite menginginkan sesuatu, nah nanti
komite yang merencanakan rapat yang mana minta persetujuan
madrasah kemudian madrasah mengeluarkan surat undangan untuk
seluruh oang tua siswa. Yang telah diprogramkan oleh komite untuk
tahun ini dianggarkan membangun kantin sehat kalau tahun kemaren
membangun miniature kakbah dan teras mushollah dan yang
menggalang dananya ini komite semua bu… terserah komite mau
bayar berapa sesuai dengan kesepakatan mereka”. “Adapun langkah-
langkah yang digunakan dalam merencanakan program kerja
publicrelations di madrasah ini ya… dirapatkan terlebih dahulu bu…
setelah itu baru dikeluarkan SKnya.”472

Pernyataan ini selaras dengan yang diungkapkan oleh orang tua


siswa yakni bapak Rahman bahwa:
“Mengadakan pertemuan dengan komite untuk menunjang program
madrasah, adapun program-program yang direncanakan oleh humas
melalui masyarakat adalah membangun kantin sehat, membangun
miniature kakbah, memperbaiki teras mushollah penambahan guru
honor, dan lain-lain”.473

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti di atas, dapat


terlihat bahwa adanya tindakan dari pihak madrasah terkait keinginan dan
kebutuhan masyarakat, masyarakat menginginkan anaknya memiliki nilai-

471
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
472
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
473
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
244

nilai keagamaan berupa memimpin do’a, mengaji, memimpin baca surah


Yasiin, mengerjakan sholat, bisa khutbah, dan lain-lain. Sebagai solusi
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo mengembangkan program kompetensi
lulusan yang terdiri dari pertama hafal ayat-ayat pendek juz 30, kedua
hafal asma’ul husnah, ketiga bisa khutbah, ke empat bisa sholat jenazah,
kelima bisa protokol atau pembawa acara; selain itu madrasah juga
mengatur jadwal rutinitas sholat dhuhur berjama’ah, sholat sunnah dhuha
di setiap hari jum’at pagi, membaca Al Qur’an setiap sebelum
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dan hasil solusi serta respon
dari madrasah adalah masyarakat merasa anak-anaknya berakhlak yang
baik dan bisa bermanfaat dimasyarakat.

3) Adanya Dukungan dari Masyarakat


Dukungan dari masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan
dalam bentuk non fisik merupakan suatu bentuk partisipasi masyarakat
yang tidak dapat dilihat mata, namun nilai dan manfaatnya dapat
dirasakan. Dukungan masyarakat dalam bentuk non fisik sangat penting
dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, dikarenakan sebaik
apapun secara fisik suatu lembaga, tidak akan berhasil secara optimal
karena tanpa adanya jasa pemikiran dan ide serta konsep sekaligus
manajemen yang baik dalam pengelolaan suatu lembaga. Dukungan dan
partisipasi masyarakat non fisik yang berbentuk pikiran dilakukan oleh
tokoh-tokoh masyarakat yang berpendidikan dan berpengalaman,
sehingga dalam mengusulkan suatu pendapat dan sebuah program
pendidikan berdasarkan prinsip dan landasan yang kuat sehingga
terbentuk suatu rencana yang baik dan manajemen yang terorganisir
secara otomatis akan menunjang keberhasilan suatu lembaga.
Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh waka Bid. Humas yakni
bapak Drs. A. Rahman, M.Pd dalam petikan wawancara berikut ini:
“Ketua, sekretaris, seksi-seksi, perwakilan orang tua, tokoh
masyarakat, merencanakan program madrasah, atau program public
relations atau humas ini biasanya dirapatkan oleh kepala madrasah,
245

para waka bu… setelah itu hasilnya disampaikan atau dibahas lagi di
rapat terbuka yang dihadiri oleh kepala madrasah, para waka, guru dan
tenaga kependidikan/staf. Jika dalam rapat tersebut diharuskan wali
murid datang, ya… kita undang juga bu… karena biasanya ada
pembahasan yang wali murid harus tau terkait tentang perkembangan
anak dalam belajar, nilai anak, persiapan UN dan dibutuhkan juga
masukan-masukan ataupun ide dari wali murid dan tokoh
masyarakat”.474

Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh kepala madrasah bapak


Purwadi, S.Pd, M.Pd dinyatakan bahwa:
“Bisa jadi ketika rapat di ruang guru, di ruangan saya.. ruang kepala
madrasah. “Kita di MAN ini punya tradisi setiap akhir semester bu,
seperti raker (rapat kerja), dan biasanya pada saat itulah kita
merumuskan perencanaan-perencanaan dan pemprograman tahun
depan agar lebih bagus lagi. Program yang ada di evaluasi terus
menerus sebagai bentuk perbaikan berkelanjutan setelah itu
merencanakan lagi dan begitu seterusnya, bahkan kita ada kumpul-
kumpul diakhir semester ntah itu sifatnya pelatihan, dan itu semua akan
di evaluasi untuk perencanaan berikutnya. Yang saya maksud dengan
kondisional begitu ya itu bu, tidak mesti program yang kita punya dari
tahun ke tahun itu kita pakai kembali dan terkadang program yang lalu
belum tentu cocok dan tepat, maka dari itu kita harus selalu
mengevaluasi dan merancang jadwal kembali”. “Ketika ada rapat yang
sekiranya membutuhkan masyarakat, kami selalu melibatkan
masyarakat, dan hasilnya masyarakat juga antusias dan memberikan
masukan-masukan yang sifatnya membangun.” 475

Upaya Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo untuk mendapatkan


dukungan dari masyarakat juga melibatkan masyarakat yakni para orang
tua siswa dan itu hanya diakhir tahun pelajaran saja. Pernyataan ini
diungkapkan juga dalam hasil wawancara kepada orang tua dari
Febriyanto yakni bapak Abdullatip:
“Ketika ada undangan di madrasah saya akan berusaha selalu
hadir dan partisipasi yang kami berikan sebagai orang tua adalah
memberikan saran, ide, menyalurkan pendapat ataupun menilai
tentang kegiatan-kegiatan yang ada pada madrasah ini, misalnya apa
yang kurang atau apa saja yang harus dibenahi ketika tedapat kendala,
dan saya do’akan selalu semoga MAN 1 Tebo selalu lebih maju”. 476

474
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
475
Ww.3.2/KMT/18.02.19
476
Ww.3.10/OTF.T/21.02.19
246

Beberapa hasil wawancara tersebut, terlihat bahwa semangat juang


Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo dalam rangka mendapatkan dukungan
dari masyarakat yakni para orang tua siswa dan tokoh masyarakat untuk
meningkatkan kualitas madrasah dan menunjang keberhasilan madrasah.
Selain dukungan berupa ide, saran, dan masukan-masukan yang
membangun madrasah untuk lebih maju, Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
juga mendapatkan dukungan dan partisipasi dari masyarakat dalam
menjaga keamanan madrasah. Bagi Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo,
yang menyadari pembangunan madrasahnya merupakan hasil dari
kerjasama dengan masyarakat, maka berupaya sedemikian rupa
sehingga masyarakat merasa memiliki terhadap madrasah, karena
masyarakat sekitar madrasah senantiasa ikut menjaga, memperbaiki
fasilitas-fasilitas madrasah, ikut menanam bunga dan pohon perindang,
bahkan ikut mengecat tembok madrasah dan adanya ukiran kaligrafi di
dinding madrasah. Masyarakat merasa memiliki terhadap madrasah yang
dulu pernah dibangunnya, maka kepedulian mereka terhadap keamanan
madrasah cukup tinggi, bahkan tidak jarang masyarakat justru menjadi
pengaman yang melarang warga lain, anak didik (siswa), atau orang lain
atan gotong royong untuk menjaga kebersihan madrasah dalam rangka
memperingati yang mencoret dinding atau pagar madrasah. MAN 1 Tebo
juga mengadakan kegi hari pramuka peduli lingkungan.477 (Photo
Terlampir)
Hasil wawancara dan dokumentasi di atas didukung juga dengan
hasil pengamatan peneliti terlihat bahwa Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
sebagai satuan pendidikan yang berciri khas Islam mengedepankan
kebersihan dan keindahan lingkungannya, sebab Islam selalu
menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kelestarian
lingkungan karena kebersihan sebagian dari iman. Terlihat juga di dinding
madrasah ukiran kaligrafi serta bunga-bunga dan pohon perindang.

477
Dok.3.5/KMW.T/05.01.19
247

Penataan ruang kelas dan lingkungan dengan taman-taman memberikan


dampak kenyamanan peserta didik sehingga membuat suasana belajar
mengajar lebih fokus.478
Semangat juang Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo dalam rangka
mendapatkan dukungan dari masyarakat yakni komite dan para orang tua
siswa untuk meningkatkan kualitas madrasah dan menunjang
keberhasilan madrasah. Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo berupaya untuk
membangun fasilitas yang lebih baik seperti contohnya Madrasah Aliyah
Negeri 1 Tebo menjalin kerjasama dan meminta bantuan membangun
kantin sehat, membangun miniature kakbah, membangun teras musholla,
pengecoran tempat parkir, dan semua pembangunan dananya dari
kesepakatan komite dan para orang tua siswa yang nominalnya
ditentukan melalui musyawarah bersama. 479 Pernyataan di atas selaras
dengan yang diungkapkan oleh Waka bidang Kurikulum yakni Ibu Nur’ani
dalam kutipan wawancara berikut:
“Misalnya pengurus komite menginginkan sesuatu, nah nanti
komite yang merencanakan rapat yang mana minta persetujuan
madrasah kemudian madrasah mengeluarkan surat undangan untuk
seluruh oang tua siswa. Yang telah diprogramkan oleh komite untuk
tahun ini dianggarkan membangun kantin sehat kalau tahun kemaren
membangun miniature kakbah dan teras mushollah dan yang
menggalang dananya ini komite semua bu… terserah komite mau
bayar berapa sesuai dengan kesepakatan mereka”. “Adapun langkah-
langkah yang digunakan dalam merencanakan program kerja
publicrelations di madrasah ini ya… dirapatkan terlebih dahulu bu…
setelah itu baru dikeluarkan SKnya.”480

Pernyataan ini selaras dengan yang diungkapkan oleh orang tua


siswa yakni bapak Rahman bahwa:
“Mengadakan pertemuan dengan komite untuk menunjang program
madrasah, adapun program-program yang direncanakan oleh humas
melalui masyarakat adalah membangun kantin sehat, membangun

478
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
479
Obs.3.1/LKMT/21.05.18
480
Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
248

miniature kakbah, memperbaiki teras mushollah penambahan guru


honor, dan lain-lain”.481

4) Tujuan yang Jelas


Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang-orang dalam organisasi untuk
mencapai tujuan. Berdasarkan pengamatan peneliti kepala Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo adalah seorang pemimpin yang bisa menanamkan
dan mengembangkan nilai-nilai islami pada siswa, guru, dan karyawan,
hal ini tampak oleh peneliti dalam pelaksanaan proses belajar mengajar,
pelaksanaan sholat zhuhur berjama’ah secara berkelanjutan dan terus
menerus, pelaksanan sholat sunnat dhuha, kegiatan praktek seni budaya
Islam dengan group nasyid dan kaligrafi yang ditempel di lingkungan
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo. Selain itu kepala madrasah bisa
mempengaruhi anggotanya untuk mencapai tujuan melalui perintah yang
diberikannya dan sudah maksimal dalam memberikan bimbingan. 482 Hasil
pengamatan peneliti tersebut diperkuat dengan pernyataan guru Ekonomi
ibu Sri Lestari, S.E sebagai kutipan wawancara berikut:
“Kepala madrasah itu orangnya baik, tidak membeda-bedakan,
pelayanannya baik, sering memotivasi. Kita mengerjakan sesuia
tupoksi atau tugas pokok masing-masing. Selain itu kepala madrasah
salalu memberi bimbingan dan dorongan kepada seluruh
stakeholders untuk disiplin dan untuk selalu ikhlas dalam bekerja.”483
Pernyataan tersebut selaras dengan pernyataan kepala madrasah
yakni bapak Purwadi, S.Pd, M.Pd sebagai kutipan wawancara berikut:
“Insya Allah bu… saya itu menerapkan bestschool manajemen.
Pimpinan itu tidak ada, yang ada hanya rekan kerja. Saya kawannya
pak slamet dan pak slamet kawan saya. Tapi yang namanya anggaran,
kuasa anggaran penggunaan anggaran harus ke saya dan transfaran
bu…, selanjutnya untuk penentuan keputusan kembali ke saya sebagai
kepala madrasah.”484

481
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
482
Obs.3.2/SMGS.T/24.05.18
483
Ww.3.1/GE.T/20.02.19
484
Ww.3.2/KMT/18.02.19
249

Hasil pengamatan peneliti serta diperkuat dengan pernyataan


tersebut dapat disimpulkan bahwa kepala madrasah memiliki kemampuan
berkoordinasi dengan baik, karena kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
sudah menjalin dan membangun kerjasama yang baik dan tidak
membeda-bedakan, pelayanannya baik, serta memiliki motivasi yang
tinggi. Kemudian pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh bapak Drs.
A. Rahman, M.Pd dalam petikan wawancara berikut ini:
“Saya lihat beliau memberi tugas yang sudah ditetapkan dan diberi
kepercayaan sepenuhnya, kemudian kepala madrasah tidak lepas dari
mengontrol tugas-tugas yang telah diberikan kepada kita, walaupun
tidak kepala langsung yang mengontrol pasti beliau memberikan
amanah kepada waka untuk mengontrol tugas tersebut, contoh
misalnya dipertengahan kegiatan, kepala turun langsung dan bertanya
apa hambatan atau kendala-kendala dalam pelaksanaannya. Dan
diakhir kegiatan tetap dipinta pertangung jawaban dan laporan secara
tertulis”.485

Pernyataan di atas dapat dipahami bahwa Kepala Madrasah Aliyah


Negeri 1 Tebo adalah seorang pemimpin yang dapat menjalin dan
membangun kerjasama yang baik dan mampu merancang serta mengatur
kegiatan dalam mewujudkan tujuan yang sudah ditetapkan. Selain itu
kepemimpinan kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo sudah terbilang
sebagai seseorang yang mempunyai tanggung jawab untuk
mengarahkan, mengontrol, dan mengevaluasi, serta mengkoordinasikan
pekerjaan yang diemban guru, staf, dan pegawai lainnya mulai dari
perencanaannya hingga pengevaluasiannya.
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo dalam menarik perhatian
masyarakat berupa mengembangkan program madrasah dengan nilai-
nilai keislaman. Program madrasah ini terlaksana melalui pembinaan yang
dilakukan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo dalam visi madrasah
yakni Terwujudnya Insan Berakhlakul Karimah Berlandaskan Ajaran Islam
dan Berdaya saing pada Era Global. Berdasarkan hasil observasi yang

485
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
250

dilakukan oleh peneliti yaitu: a) Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo


menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai islami pada siswa, guru dan
karyawan hal ini tampak oleh peneliti dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar membaca Al Qur’an setiap sebelum melaksanakan kegiatan
belajar mengajar, pelaksanaan sholat zhuhur berjamaah secara
berkelanjutan dan terus menerus, mengembangkan program olah raga
(kesehatannya), olah rasa (seni), olah dzikir (anak dibentengi dengan
mengingat Allah; sholat berjamaah, siraman rohani, ada yasinan dan
tahlilan yang diselenggarakan disetiap hari jum’at pagi dan setelah sholat
dhuha diadakan tausyiah/ceramah yang petugasnya ialah dari siswa yang
dilakukan secara bergilir, kegiatan dan praktek seni budaya Islam dengan
group nasyid dan kaligrafi, tilawah, dan kompangan. b) Membudayakan
sikap dan perilaku yang Islami bagi komponen sekolah, hal ini tampak di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo siswa-siswi apabila bertemu dengan guru
selalu menyapa dengan salam dan serta mencium tangan gurunya
sebagai tanda penghormatan dan patuh kepada guru memberi salam
kepada tamu. c) Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo mengembangkan
program kompetensi lulusan yang terdiri dari pertama hafal ayat-ayat
pendek juz 30, kedua hafal asma’ul husnah, ketiga bisa khutbah, ke
empat bisa sholat jenazah, kelima bisa protokol atau pembawa acara. 486
Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara sebagaimana yang
diungkapkan oleh bapak Purwadi, S.Pd, M.Pd sebagai berikut:
“Madrasah kita mengembangkan program olah raga
(kesehatannya), olah rasa (seni), olah dzikir (anak dibentengi dengan
mengingat Allah; sholat berjamaah, siraman rohani, ada yasinan dan
tahlilan yang diselenggarakan disetiap hari jum’at). Nah madrasah kita
mengembangkan yang ini, tidak hanya pintar dan sehatnya saja”.
Secara konprehensif kita melestarikan hal-hal yang baik dan
mengadopsi, memfilter hal-hal yang baik, karena kita sudah ada
jaringan.”487

486
Obs.3.2/SMGS.T/24.05.18
487
Ww.3.1/KMT/24.05.18
251

Adapun pernyataan tersebut selaras dengan ungkapan waka.


Bidang Kurikulum yakni bapak Slamet, S.Ag, M.Pd.I:
“Yang menarik perhatian masyarakat adalah karena keunggulan
dari kegiatan-kegiatan madrasah ini bu… seperti, madrasah ini punya
kompetensi lulusan yang terdiri dari pertama hafal ayat-ayat pendek juz
30, kedua hafal asma’ul husnah, ketiga bisa khutbah, ke empat bisa
sholat jenazah, kelima bisa protokol atau pembawa acara. Nah,
kesemuanya ini adalah merupakan keunggulan madrasah yang diujikan
dan ada panitianya tersendiri. Kalau seperti kegaitan ekstrakurikuler itu
tergantung dari siswanya dilihat dari minat dan bakat siswa, ada yang
ikut rebana, tari klik lang, kompangan, pramuka dan lainnya”.488

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti di atas, dapat


terlihat bahwa semangat juang Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
dalam mencapai tujuan madrasah dengan melibatkan seluruh
stakeholders serta masyarakat untuk membimbing siswa bersama agar
menjadi lulusan yang memiliki pemahaman terhadap nilai ajaran Islam
dan budaya bangsa serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
nyata yakni beriman dan bertaqwa (Imtaq); dan memiliki pemahaman
sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(Iptek); agar menjadi siswa yang cerdas, berprestasi dibidang akademik
dan non akademik; agar menjadi siswa yang memiliki akhlak yang terpuji,
agar dapat beradaptasi di tengah-tengah masyarakat.
Kesimpulan temuan hasil penelitian tentang Pengembangan
Perilaku Organisasipada ketiga MAN 1 di Provinsi Jambi di atas adalah
Pertama pada MAN 1 Kota Jambi sebagai berikut: 1) Komunikasi Timbal
Balik dari Masyarakat, masyarakat menghadiri undangan madrasah ketika
diundang oleh pihak madrasah, masyarakat memberikan ide dan
masukan-masukan ketika diminta pendapat, adanya respon dari
masyarakat terhadap madrasah dengan adanya peningkatan jumlah
siswa, dan masyarakat lebih mengenal MAN 1 Kota Jambi ini secara
keseluruhan. 2) Menyesuaikan Kebutuhan Masyarakat; a) bentuk
pengoptimalan dalam berperan MAN 1 Kota Jambi memberikan solusi dari

488
Ww.3.1/WB.Kur.T/18.02.19
252

berbagai tuntutan masyarakat yang mana madrasah berupaya untuk


membangun fasilitas yang lebih baik; b) adanya solusi dari pihak
madrasah terkait tuntutan dan kebutuhan masyarakat, masyarakat
menginginkan anaknya memiliki nilai-nilai keagamaan berupa memimpin
do’a, mengaji, memimpin baca surah Yasiin, mengerjakan sholat, bisa
khutbah, dan lain-lain. Sebagai solusi madrasah mengatur jadwal rutinitas
sholat dhuhur berjama’ah, sholat sunnah dhuha di setiap hari jum’at pagi,
membaca Al Qur’an setiap sebelum melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Solusi lainnya Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
membuat program ekstrakurikuler yang namanya tahfizh qur’an yang
mana pembinanya memang dari Yaman dan seorang hafizh dan
program ini berjalan karena berkat mitra kerja antara humas dengan
komite. 3) Adanya Dukungan dari Masyarakat. Dukungan dari
masyarakat pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi adalah berbentuk
materi/ finansial (panambahan teras mushollah, mengadakan
pembuatan block halaman, parkiran motor), tenaga, pemikiran,
ataupun ide-ide serta saran dalam menyalurkan pendapat, ada juga
dukungan yang sifatnya tidak nampak namun hasilnya jelas yaitu
partisipasi masyarakat dalam bentuk do’a. 4) Tujuan yang Jelas.
Pembinaan yang dilakukan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 di Kota
Jambi melaui kegiatan manajemen public relations dalam mewujudkan visi
madrasah yakni mewujudkan lulusan yang ber-Imtaq serta menguasai
Iptek, mencapai tujuan madrasah dengan melibatkan seluruh
stakeholders serta masyarakat untuk membimbing siswa bersama agar
menjadi lulusan yang beriman, bertaqwa serta berkarakter; membimbing
siswa agar memiliki tekad yang kuat untuk menguasai ilmu dan
keterampilan dibidang agama maupun pengetahuan umum; menyiapkan
siswa agar dapat siap terjun ke masyarakat.

Kedua pada MAN 1 Batanghari sebagai berikut: 1) Komunikasi


Timbal Balik dari Masyarakat, adanya rasa simpati masyarakat
253

terhadap program madrasah ketika madrasah memberi informasi


kepada masyarakat tentang program dan kebutuhan madrasah,
masyarakat memikirkan semua kebutuhan anak (siswa) di setiap
kegiatan madrasah, baik itu melalui pertemuan, rapat, telpon, SMS,
buku penghubung antara pihak madrasah dengan orang tua siswa,
adanya respon dari masyarakat terhadap madrasah dengan adanya
peningkatan jumlah siswa, dan masyarakat memberikan penilaian/
pencitraan yang baik pada madrasah (masyarakat merasa anak-anaknya
berakhlak yang baik dan bisa bermanfaat dimasyarakat). 2) Menyesuaikan
Kebutuhan Masyarakat; a) bentuk pengoptimalan dalam berperan MAN 1
Batanghari memberikan solusi dari berbagai tuntutan masyarakat yang
mana madrasah berupaya untuk membangun fasilitas yang lebih baik; b)
adanya solusi dari pihak madrasah terkait tuntutan dan kebutuhan
masyarakat, masyarakat menginginkan anaknya memiliki nilai-nilai
keagamaan berupa memimpin do’a, mengaji, memimpin baca surah
Yasiin, mengerjakan sholat, bisa khutbah, dan lain-lain. Sebagai solusi
madrasah mengatur jadwal rutinitas sholat dhuhur berjama’ah, sholat
sunnah dhuha di setiap hari jum’at pagi, membaca Al Qur’an setiap
sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar. 3) Adanya Dukungan
dari Masyarakat. Dukungan dari masyarakat pada Madrasah Aliyah Negeri
1 Batanghari adalah berbentuk materi/ finansial (pengecoran lapangan,
pengaspalan jalan dari pemerintah daerah yang dilobi oleh komite,
penaggulangan banjir (buat Parit));, tenaga, pemikiran, ataupun ide-ide
serta saran dalam menyalurkan pendapat, ada juga dukungan yang
sifatnya tidak nampak namun hasilnya jelas yaitu partisipasi masyarakat
dalam bentuk do’a. 4) Tujuan yang Jelas. Pembinaan yang dilakukan
Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 di Batanghari melaui kegiatan
manajemen public relations dalam mewujudkan visi madrasah yakni
Teladan dalam Perilaku dan Unggul dalam Prestasi, mencapai tujuan
madrasah dengan melibatkan seluruh stakeholders serta masyarakat
untuk membimbing siswa bersama agar menjadi lulusan yang memiliki
254

kompetensi dasar keislaman sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi dengan berciri khas agama Islam (kompetensi
dasar sesuai dengan imtaq dan iptek); agar menjadi siswa berprestasi
dibidang akademik dan non akademik; agar menjadi siswa yang memiliki
akhlak yang terpuji, dan berkepribadian muslim dan muslimah agar dapat
beradaptasi di tengah-tengah masyarakat.

Kedua pada MAN 1 Tebo sebagai berikut: 1) Komunikasi Timbal


Balik dari Masyarakat, masyarakat menghadiri undangan madrasah ketika
diundang oleh pihak madrasah, masyarakat memberikan ide, saran dan
masukan-masukan ketika diminta pendapat, adanya rasa simpati
masyarakat terhadap program madrasah ketika madrasah memberi
informasi kepada masyarakat tentang program dan kebutuhan madrasah,
adanya respon dari masyarakat terhadap madrasah dengan adanya
peningkatan jumlah siswa, dan masyarakat memberikan penilaian/
pencitraan yang baik pada madrasah (masyarakat lebih mengenal
kegiatan dan keunggulan-keunggulan madrasah, prestasi-prestasi
madrasah, masyarakat merasa anak-anaknya berakhlak yang baik dan
bisa bermanfaat dimasyarakat). 2) Menyesuaikan Kebutuhan
Masyarakat;a) bentuk pengoptimalan dalam berperan MAN 1 Tebo
memberikan solusidari berbagai tuntutan masyarakat yang mana
madrasah berupaya untuk membangun fasilitas yang lebih baik; b) adanya
solusi dari pihak madrasah terkait tuntutan dan kebutuhan masyarakat,
masyarakat menginginkan anaknya memiliki nilai-nilai keagamaan berupa
memimpin do’a, mengaji, memimpin baca surah Yasiin, mengerjakan
sholat, bisa khutbah, dan lain-lain. Sebagai solusi madrasah mengatur
jadwal rutinitas sholat dhuhur berjama’ah, sholat sunnah dhuha di setiap
hari jum’at pagi, membaca Al Qur’an setiap sebelum melaksanakan
kegiatan belajar mengajar. Solusi lain mengembangkan program
kompetensi lulusan yang terdiri dari pertama hafal ayat-ayat pendek
juz 30, kedua hafal asma’ul husnah, ketiga bisa khutbah, ke empat
255

bisa sholat jenazah, kelima bisa protokol atau pembawa acara. 3)


Adanya Dukungan dari Masyarakat. Dukungan dari masyarakat pada
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo adalah berbentuk materi/ finansial
(membangun kantin sehat, membangun miniature kakbah,
membangun teras musholla, pengecoran tempat parkir, penambahan
guru honor), tenaga, pemikiran, ataupun ide-ide serta saran dalam
menyalurkan pendapat, ada juga dukungan yang sifatnya tidak nampak
namun hasilnya jelas yaitu partisipasi masyarakat dalam bentuk do’a. 4)
Tujuan yang Jelas. Pembinaan yang dilakukan Kepala Madrasah Aliyah
Negeri 1 di Tebomelaui kegiatan manajemen public relations dalam
mewujudkan visi madrasah yakni Terwujudnya Insan Berakhlakul
Karimah Berlandaskan Ajaran Islam dan Berdaya saing pada Era
Global, mencapai tujuan madrasah dengan melibatkan seluruh
stakeholders serta masyarakat untuk membimbing siswa bersama agar
menjadi lulusan yang memiliki pemahaman terhadap nilai ajaran Islam
dan budaya bangsa serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
nyata yakni beriman dan bertaqwa (Imtaq); dan memiliki pemahaman
sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(Iptek); agar menjadi siswa yang cerdas, berprestasi dibidang akademik
dan non akademik; agar menjadi siswa yang memiliki akhlak yang terpuji,
agar dapat beradaptasi di tengah-tengah masyarakat.

Kesimpulan temuan hasil penelitian secara keseluruhan tentang


pengembangan perilaku organisasi pada ketiga MAN 1 di Provinsi Jambi
adalah dari paparan data temuan di atas, peneliti dapat memberikan
kesimpulan mengenai Komunikasi Timbal Balik dari Masyarakatpada MAN
1 di Provinsi Jambi ini meliputi beberapa kriteria, sebagaimana
digambarkan dalam tabel berikut;
256

Tabel 4.11: Kategorisasi Komunikasi Timbal Balik dari


Masyarakatpada MAN 1 di Provinsi Jambi
Kategori Hasil Temuan
- Masyarakat menghadiri undangan madrasah
ketika diundang oleh pihak madrasah,
- Masyarakat memberikan ide dan masukan-
masukan ketika diminta pendapat,
- Adanya rasa simpati masyarakat terhadap
program madrasah ketika madrasah
memberi informasi kepada masyarakat
Komunikasi tentang program dan kebutuhan madrasah,
Timbal Balik dari - Masyarakat memikirkan semua kebutuhan
anak (siswa) di setiap kegiatan madrasah,
Masyarakat baik itu melalui pertemuan, rapat, telpon,
SMS, buku penghubung antara pihak
madrasah dengan orang tua siswa,
- Adanya respon dari masyarakat terhadap
madrasah dengan adanya peningkatan
jumlah siswa disetiap tahun, dan
- Masyarakat memberikan penilaian/
pencitraan yang baik pada madrasah.

Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa Komunikasi Timbal Balik dari


Masyarakat pada MAN 1 di Provinsi Jambi adalah masyarakat menghadiri
undangan madrasah ketika diundang oleh pihak madrasah, masyarakat
memberikan ide dan masukan-masukan ketika diminta pendapat, adanya
rasa simpati masyarakat terhadap program madrasah ketika madrasah
memberi informasi kepada masyarakat tentang program dan kebutuhan
madrasah, masyarakat memikirkan semua kebutuhan anak (siswa) di
setiap kegiatan madrasah, baik itu melalui pertemuan, rapat, telpon, SMS,
buku penghubung antara pihak madrasah dengan orang tua siswa,
adanya respon dari masyarakat terhadap madrasah dengan adanya
peningkatan jumlah siswa disetiap tahun, dan masyarakat memberikan
penilaian/ pencitraan yang baik pada madrasah.
Temuan hasil penelitian di atas, peneliti dapat memberikan
kesimpulan mengenai Menyesuaikan Kebutuhan Masyarakatpada MAN 1
257

di Provinsi Jambi ini meliputi beberapa kriteria, sebagaimana digambarkan


dalam tabel berikut;
Tabel 4.12: Kategorisasi Menyesuaikan Kebutuhan Masyarakat
pada MAN 1 di Provinsi Jambi
Kategori Hasil Temuan

- Madrasah memberikan solusi dari berbagai


tuntutan masyarakat yang mana madrasah
berupaya untuk membangun fasilitas yang lebih
baik,
- Masyarakat menginginkan anaknya memiliki
nilai-nilai keagamaan berupa memimpin do’a,
mengaji, memimpin baca surah Yasiin,
mengerjakan sholat, bisa khutbah, dan lain-lain.
Sebagai solusi madrasah mengatur jadwal
Menyesuaikan rutinitas sholat dhuhur berjama’ah, sholat
sunnah dhuha di setiap hari jum’at pagi,
Kebutuhan membaca Al Qur’an setiap sebelum
Masyarakat melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Solusi lainnya madrasah membuat program
ekstrakurikuler yang namanya tahfizh qur’an
yang mana pembinanya memang dari Yaman
dan seorang hafizh dan program ini berjalan
karena berkat mitra kerja antara humas dengan
komite. Solusi lain mengembangkan program
kompetensi lulusan yang terdiri dari pertama
hafal ayat-ayat pendek juz 30, kedua hafal
asma’ul husnah, ketiga bisa khutbah, ke empat
bisa sholat jenazah, kelima bisa protokol atau
pembawa acara.

Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa masing-masing madrasah


dapat Menyesuaikan Kebutuhan Masyarakat padaMAN 1 di Provinsi
Jambi yaitu a) Madrasah memberikan solusi dari berbagai tuntutan
masyarakat yang mana madrasah berupaya untuk membangun fasilitas
yang lebih baik, b) Masyarakat menginginkan anaknya memiliki nilai-nilai
keagamaan berupa memimpin do’a, mengaji, memimpin baca surah
Yasiin, mengerjakan sholat, bisa khutbah, dan lain-lain. Sebagai solusi
madrasah mengatur jadwal rutinitas sholat dhuhur berjama’ah, sholat
sunnah dhuha di setiap hari jum’at pagi, membaca Al Qur’an setiap
258

sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Solusi lainnya


madrasah membuat program ekstrakurikuler yang namanya tahfizh qur’an
yang mana pembinanya memang dari Yaman dan seorang hafizh dan
program ini berjalan karena berkat mitra kerja antara humas dengan
komite. Solusi lain mengembangkan program kompetensi lulusan yang
terdiri dari pertama hafal ayat-ayat pendek juz 30, kedua hafal asma’ul
husnah, ketiga bisa khutbah, ke empat bisa sholat jenazah, kelima bisa
protokol atau pembawa acara.
Paran data temuan di atas, peneliti dapat memberikan kesimpulan
mengenai Adanya Dukungan dari Masyarakat pada MAN 1 di Provinsi
Jambi ini meliputi beberapa kriteria, sebagaimana digambarkan dalam
tabel berikut;
Tabel 4.13: Kategorisasi Adanya Dukungan dari Masyarakat
padaMAN 1 di Provinsi Jambi

Kategori Hasil Temuan

- Dukungan dari masyarakat pada Madrasah Aliyah


Negeri 1 di Provinsi Jambi adalah berupa materi/
finansial (membangun kantin sehat, membangun
miniature kakbah, mengadakan pembuatan block
Adanya halaman, membangun teras musholla, pengecoran
Dukungan dari tempat parkir, pengecoran lapangan, pengaspalan
jalan dari pemerintah daerah yang dilobi oleh
Masyarakat komite, penaggulangan banjir (buat Parit,
penambahan guru honor),
- Tenaga,
- Pemikiran, ataupun ide-ide serta saran dalam
menyalurkan pendapat,
- do’a.

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa Adanya Dukungan dari


Masyarakat pada MAN 1 di Provinsi Jambi ini yakni berupa materi/
finansial (membangun kantin sehat, membangun miniature kakbah,
mengadakan pembuatan block halaman, membangun teras musholla,
pengecoran tempat parkir, pengecoran lapangan, pengaspalan jalan dari
pemerintah daerah yang dilobi oleh komite, penaggulangan banjir (buat
259

Parit, penambahan guru honor), tenaga, pemikiran, ataupun ide-ide


serta saran dalam menyalurkan pendapat, ada juga dukungan yang
sifatnya tidak nampak namun hasilnya jelas yaitu partisipasi masyarakat
dalam bentuk do’a.
Temuan hasil penelitian di atas, peneliti dapat memberikan
kesimpulan mengenai Tujuan yang Jelaspada MAN 1 di Provinsi Jambi ini
meliputi beberapa kriteria, sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut;
Tabel 4.14: Kategorisasi Tujuan yang Jelas
pada MAN 1 di Provinsi Jambi
Kategori Hasil Temuan

Tujuan dari Madrasah Aliyah Negeri 1 di


Provinsi Jambi adalah untuk mewujudkan
lulusan yang ber-Imtaq serta menguasai Iptek,
Teladan dalam Perilaku dan Unggul dalam
Prestasi, Terwujudnya Insan Berakhlakul
Karimah Berlandaskan Ajaran Islam dan
Berdaya saing pada Era Global, adapun
pembinaan yang dilakukan Kepala Madrasah
Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi melaui
Tujuan yang Jelas kegiatan manajemen public relations dalam
mewujudkan visi madrasah yakni mencapai
tujuan madrasah dengan melibatkan seluruh
stakeholders serta masyarakat untuk
membimbing siswa bersama agar menjadi
lulusan yang beriman, bertaqwa serta
berkarakter; membimbing siswa agar memiliki
tekad yang kuat untuk menguasai ilmu dan
keterampilan dibidang agama maupun
pengetahuan umum; menyiapkan siswa agar
dapat siap terjun ke masyarakat.

Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat Tujuan yang Jelas


padaMAN 1 di Provinsi Jambi yaitu Tujuan dari Madrasah Aliyah Negeri 1
di Provinsi Jambi adalah untuk mewujudkan lulusan yang ber-Imtaq
serta menguasai Iptek, Teladan dalam Perilaku dan Unggul dalam
260

Prestasi, Terwujudnya Insan Berakhlakul Karimah Berlandaskan


Ajaran Islam dan Berdaya saing pada Era Global, adapun pembinaan
yang dilakukan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi melaui
kegiatan manajemen public relations dalam mewujudkan visi madrasah
yakni mencapai tujuan madrasah dengan melibatkan seluruh stakeholders
serta masyarakat untuk membimbing siswa bersama agar menjadi lulusan
yang beriman, bertaqwa serta berkarakter; membimbing siswa agar
memiliki tekad yang kuat untuk menguasai ilmu dan keterampilan dibidang
agama maupun pengetahuan umum; menyiapkan siswa agar dapat siap
terjun ke masyarakat.

4. Manajemen Public Relations dalam Pengembangan Perilaku


Organisasi pada MAN 1 di Provinsi Jambi
Manajemen public relations adalah merupakan seluruh proses
kegiatan madrasah dalam berkomunikasi yang telah direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh, serta pembinaan
secara berkelanjutan untuk mendapatkan simpati dan diterima oleh
masyarakat pada umumnya, khususnya masyarakat yang berkepentingan
langsung dengan madrasah.
Dengan demikian kegiatan public relations di madrasah atau
lembaga pendidikan baik umum maupun Islam tidak terlepas dari
manajemen, dan begitu juga manajemen tidak mungkin berjalan
sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya public relations. Dari
pengertian manajamen public relations tersebut, fungsi pokok atau
tahapan-tahapan dalam manajemen public relations dalam penelitian ini
meliputi: perencanaan komunikasi kelompok kecil, penyelenggaraan
special event (kegiatan khusus madrasah), penggunaan media, dan
evaluasi program madrasah dalam pengembangan perilaku organisasi
pada Madrasah Aliyah Negeri di Provinsi Jambi yakni MAN 1 Kota Jambi,
MAN 1 Batanghari, MAN 1 Tebo.
261

Pada pembahasan ini peneliti akan mendeskripsikan secara


mendalam temuan hasil penelitian tentang manajemen public relations
dalam pengembangan perilaku organisasi dan kemudian dikombinasikan
dengan konsep teoritis yang ada untuk menemukan titik temu antara
keduanya sebagai hasil penemuan baru secara konseptual. Selanjutnya
manajemen public relations dalam pengembangan perilaku
organisasipada Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi antara lain
akan dijelaskan sebagai berikut:
a) PerencanaanKomunikasi Kelompok KecildalamPengembangan
Perilaku Organisasipada MAN 1 di Provinsi Jambi
Sebuah organisasi atau lembaga pendidikan yang paling maju saat
ini sudah menggunakan public relations sebagai salah satu cara untuk
memperkenalkan program yang ditawarkan oleh organisasi kepada
khalayak umum. Begitu juga dengan keberhasilan Madrasah Aliyah
Negeri 1 di Provinsi Jambi ini tidak lepas dari kerjasama yang baik antara
pihak madrasah dengan masyarakat khususnya orang tua siswa. Sebab
dengan bekerjasama ini kedua belah pihak akan mendapatkan
ketercapaian yang diinginkan bersama, dikarena dengan kerjasama ini
berbagai persoalan akan mudah diatasi.
Dengan adanya kerjasama secara otomatis dan fleksibel pada
Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi adalah merupakan amanat
yang harus diemban oleh setiap stakeholder di dalamnya. Semua
kegiatan tidak dapat berjalan dengan baik jika tidak dibarengi dengan
perencanaan, karena perencanaan merupakan pedoman atau panduan
dalam pelaksanaannya, agar ketika kita dalam melaksanakannya tidak
merasa bingung serta tau apa tujuan yang ingin kita capai.
Rhenald Kesali menyatakan public relations adalah suatu fungsi
strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk
menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari masyarakat.489The British

489
Rhenald Kesali, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,
(Jakarta: Grafiti, 1994), hal. 5.
262

Institute of Public Relations a) Public Relations activity is management of


communication between an organization and publics. (Public relations
adalah mengelola komunikasi antara organisasi dan publiknya); b) Public
Relations practice is deliberate, planned and sustain effort to establish and
maintain nutual understanding between an organization and its public.
(Public relations adalah memikirkan, merencanakan, dan mencurahkan
daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi
dan publiknya).490
Sebelum melangkah lebih jauh pada program-progrm public
relations, baiknya madrasah melakukan perencanaan public relations.
Artinya dalam kerangka ini perencanaan dalam manajemen public
relations merupakan langkah awal yang sangat membutuhkan pemikiran
yang mendalam sebelum mengimplementasikan program-program public
relations. Perencanaan program sebaiknya dilakukan berdasarkan
assesement kebutuhan dan analisis situasi sekolah.Proses perencanaan
dan stategi program public relations dapat dikatakan sebagai proses daur
ulang. Proses tersebut tidak akan berhenti dan terus-menerus
diperbaharui yang dimulai dari pegenalan kebutuhan (need assesement),
kemudian diikuti oleh perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan,
pemantauan serta evaluasi, kemudian kembali pada awal.491
Bentuk konkret dari suatu rencana adalah program kerja. Artinya,
setiap praktisi public relations dituntut untuk dapat menyusun program
kerjanya, baik program yang sifatnya jangka pendek maupun jangka
panjang. Program kerja harus dipersiapkan secara cermat dan hati-hati
agar dapat memberikan hasil yang nyata. Tanpa adanya program kerja
yang terencana, paraktisi public relations akan bekerja berdasarkan naluri
atau insting saja sehingga akan mudah kehilangan arah, gampang
tergoda mengerjakan hal-hal baru, sementara pekerjaan yang lama belum

490
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2016), hal. 16.
491
Sri Minarti, Manajemen Sekolah; Mengelola Lembaga Pendidikan secara Mandiri,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 293-294
263

diselesaikan. Hal seperti ini akan membuat praktisi public relations sulit
memastikan sejauh mana kemajuan dan hasil-hasil konkret yang telah
dicapai.492
Menurut Jefkins sebagaimana yang dikutip oleh Morissan, ada
empat alasan mengapa praktisi public relations perlu merencanakan
program kerjanya, yaitu: (1) untuk menetapkan target public relations yang
nantinya akan menjadi tolak ukur atas segenap hasil yang diperoleh; (2)
untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan biaya yang dikeluarkan; (3)
untuk menyusun sekala prioritas guna menentukan jumlah program yang
harus dikerjakan dan waktu yang dikerjakan; (4) untuk menentukan daya
dukung perusahan.493
Adapun langkah-langkah kegiatan public relations dalam
merencanakan program kerja menurut Rosady yang di kutip oleh Nasution
ada beberapa tahapan sebagai berikut:
1) Menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap
lingkungan;
2) Menentukan dan memahami secara benar perilaku tiap-tiap kelompok
terhadap organisasi;
3) Menganalisis tingkat opini publik, baik ke dalam mupun ke luar;
4) Mengantisipasi kecendrungan masalah yang potensial, kebutuhan dan
kesempatan;
5) Menentukan formulasi dan merumuskan kebijkan;
6) Merencakana alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau
merubah perilaku kelompok masyarakat sasaran;
7) Menjalankan dan melaksanakan aktivitas sesuai dengan program yang
direncankan;

492
Frank Jefkins, Public Relatios, Terjemah. Haris Munandar, (Jakarta: Penerbit Erlangga,
1995), hal. 50.
493
Morissan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, (Jakarta:
Kencana, 2015, hal. 152.
264

8) Menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian mengadakan


penyesuaian yang diperlukan.494
Langkah-langkah perencanaan program kegiatan public
relationspada Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi diawali dengan
langkah peramalan dan prediksi Waka. bidang humas beserta teamwork
akan kendala dan hambatan yang mereka hadapi selama proses
perencanaan komunikasi kelompok kecil yang diterapkan pada Madrasah
Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi yang dilakukan melalui analisis
kebutuhan secara menyeluruh yakni anggaran, teamwork, sertaalat. Dan
langkah berikutnya adalah analisis situasi dan kondidsi (penelitian
program public relations) yakni waktu, kegiatan, level: kelas, tempat dan
lain-lain. Pada tahapan ini, program di analisa akan hambatan yang
mereka temui dalam pelaksanaan yang sudah berjalan sebelumnya.
Langkah berikutnya ialah mengungkapkan kekurangan dan
kelebihan (terlalu luas) kegiatan yang telah direncanakan oleh Waka.
bidang humas dan teamwork dalam momen musyawarah untuk disepakati
secara bersama. Hasil musyawarah tersebut kemudian diserahkan
kepada masing-masing kepala madrasah pada MAN 1 di Provinsi Jambi
secara keseluruhan untuk dapat dilaksanakan. Dalam tahap
merencanakan kegiatan program public relations ini memakai jenis
keputusan terprogram karena perencanaan public relations dalam
menentukan keputusan bersifat rutin dan berulang disetiap tahun(kontinu),
dan memiliki prosedur baku yakni pengeluaran surat keputusan (SK) dari
masing-masing kepala madrasah pada MAN 1 di Provinsi Jambi.
Sedangkan cakupan perencanaan public relations meliputi: membuat
keputusan mengenai sasaran dan tujuan program, melakukan identifikasi
khalayak penentu, menetapkan kebijakan atau aturan untuk menetukan
strategi yang akan dipilih, dan memutuskan strategi yang akan

494
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan: Konsep,
Fenomena, dan Aplikasinya, (Malang: UMM Press, 2010), hal. 95
265

digunakan.495Dapat dipahami bahwa tujuan dari adanya perencanaan


program public relations dan cakupannya sebagaimana yang disebutkan
di atas adalah untuk mengukur sejauh mana program public relations
berjalan atau tidak.
Dalam proses pengambilan keputusan/ kebijakanmasing-masing
kepala madrasah pada MAN 1 di Provinsi Jambi selalu menginginkan
melalui proses musyawarah, namun proses musyawarah ini bersifat
buttom up. Artinya kepala madrasah memberikan kesempatan kepada
semua anggota bawahannya untuk melakukan musyawarah, setelah itu
hasil musyawarah tersebut baru dilaporkan kepada kepala madrasah
pada MAN 1 di Provinsi Jambi untuk disetujui dan dikeluarkan surat
keputusan (SK) secara keseluruhan. Selain itu pada dasarnya MAN 1 di
Provinsi Jambi dalam merencanakan atau menyelesaikan suatu
permasalahan selalu melalui rapat ataupun musyawarah bersama.
Tujuan umum dari merencanakan program kerja dalam
manajemenpublic relations adalah bagaimana upaya menciptakan
hubungan harmonis antara lembaga pendidikan yakni pada MAN 1 di
Provinsi Jambi dengan masyarakat atau stakeholder, agar tujuan yang
diharapkan dapat terwujud meliputi; tercipta citra positif, kemauan yang
baik, saling menghargai, toleransi antara kedua belah pihak yang terkait.
Perencanaan program public relations mutlak diperlukan dalam sebuah
madrasah, karena dalam perencanaan inilah langkah-langkah yang harus
diambil untuk menyelesaikan masalah yang ditemui. Rencana dapat
disusun setelah mengetahui masalah apa yang dihadapi, sementara
masalah diketahui melalui riset yang telah dilakukan. Adanya langkah-
langkah perencanaan kegiatan program public relations adalah untuk
memperkirakan dan menganalisis sejauh mana kebutuhan akan tingkat
opini publik baik ke dalam mupun ke luar, untuk mengantisipasi

495
Scott M. Cultp, et, al, Effective Public Relations, Terjemah. Tri Wibowo, (Jakarta:
Kencana, 2009), hal. 373.
266

kecendrungan masalah yang potensial serta mempermudah dalam


pelaksanaannya.
Konsep perencanaan terlihat jelas dalam proses penciptaan langit
dan bumi beserta isinya bahwa Allah telah merencanakan segala sesuatu
dengan jelas dan matang bahkan usia manusiapun telah direncanakan
panjang pendeknya. Dalam Al-Qur’an manusia disuruh memperhatikan
dan mempersiapkan bekalnya untuk hari esok dalam surat Al-Hasyr ayat
18 Allah berfirman:

ُ ُۢ ‫ٱَّللَ َخ ِب‬
‫ير‬ َ َۚ َّ ‫س َّما قَدَّ َم ۡت ِلغ َٖۖد َوٱتَّقُواْ ٱ‬ٞ ‫ظ ۡر نَ ۡف‬
َّ ‫َّلل ِإ َّن‬ َ َّ ْ‫يََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ ٱتَّقُوا‬
ُ ‫ٱَّلل َو ۡلتَن‬
١٨ َ‫بِ َما تَعۡ َملُون‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. 496

Perencanaan atau planning adalah kegiatan awal dalam sebuah


pekerjaan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang terkait dengan
pekerjaan itu agar mendapat hasil yang optimal serta tidak terjadi dengan
sia-sia.497 Dalam hal ini firman Allah dalam surat Shaad ayat 27
memperkuat prinsip perencanaan yakni:

َ‫ل ِللَّذِين‬ٞ ‫ظ ُّن ٱلَّذِينَ َكفَ ُرو َۚاْ فَ َو ۡي‬


َ َ‫ض َو َما بَ ۡينَ ُه َما بَ ِط ٗ َۚل ذَلِك‬
َ ‫س َما َٰٓ َء َو ۡٱۡل َ ۡر‬َّ ‫َو َما َخلَ ۡقنَا ٱل‬
٢٧ ‫ار‬ ِ َّ‫َكفَ ُرواْ ِمنَ ٱلن‬
Artinya: “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa
yang ada antara keduanya tanpa hikmah (sia-sia), yang demikian itu
adalah anggapan orang-orang kafir. Maka celakalah orang-orang kafir
itu karena mereka akan masuk neraka”. 498

Prinsip perencanaan nampak jelas dalam ayat tersebut, konsep ini


menjelaskan bahwa perencanaan yang dibuat harus memperhatikan tiga

496
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 455
497
Didin Hafifuddin Dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’at dalam Praktek, (Jakarta:
Gema Insani, 2003), hal. 77
498
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 548
267

masa yang dilalui yakni masa lampau, masa kini dan prediksi masa yang
akan datang. Dalam melakukan perencanaan masa depan diperlukan
kajian-kajian masa kini dan menjadikan masa lampau sebagai bahan
evaluasi yang sangat berharga. Begitu pentingnya merencanakan masa
depan, ada dikenal ilmu yang membahas dan meramal masa depan yang
disebut ilmu “futuristic” demikianlah pentingnya sebuah perencanaan
karena menjadi bagian utama dari sebuah kesuksesan.499
Pembahasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa langkah-
langkah perencanaan komunikasi kelompok kecil program kegiatan
manajemen public relations dalam pengembangan perilaku organisasi
pada Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi adalah meliputi analisis
secara individu, analisis kebutuhan secara menyeluruh (anggaran,
teamwork, alat, dan lai-lain), analisis situasi dan kondisi (waktu, kegiatan,
level: kelas, tempat,dan lain-lain), perumusan masalah dan perumusan
tujuan pada evaluasi penetapan standar dalam musyawarah bersama
secara rapat terbuka, serta penyerahan hasil yang disetujui oleh kepala
madrasah untuk di keluarkan SK (surat keputusannya) melalui
musyawarah yang bersifat buttom up.
Adapun sejumlah kategori perencanaan (planning) menurut Hicks
dan Gullett yang dikutip oleh Marno dan Triyo500 yang perlu diketahui,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan pisik (Physical Planning), adalah perencanaan yang
berhubungan dengan sifat-sifat serta peraturan material, gedung dan alat-
alat. Misalnya perencanaan kota.
b. Perencanaan fungsional (Functional Planning), adalah sebuah
perencanaan yang berhubungan dengan fungsi-fungsi atau tugas-tugas
tertentu. Misalnya planning produksi, planning permodalan dan
sebagainya.

499
Ishak Arep dan Hendri Tanjung, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Trisakti,
2011), hal. 19
500
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam,
(Bandung: PT. Refika Aditama, 2012),hal. 15
268

c. Perencanaan secara luas (ComprehensivePlanning), adalah


perencanaan semesta, yaitu suatu perencanaan yang mencakup
kegiatan-kegiatan yang diadakan lembaga secara keseluruhan dari pada
suatu usaha yang mencakup faktor-faktor interen dan ekstern.
d. Perencanaan yang dikombinasikan (General Combination Planning),
adalah perencanaan yang meliputi berbagai dari unsur-unsur dari
perencanaan tersebut di atas yang digabungkan dan dikombinasikan
sedemikian rupa menjadi suatu pola yang lengkap dan sempurna.
Berdasarkan hasil analisa di atas, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar berikut;

Langkah Perencanaan
269

Perencanaan Komunikasi
Kepala Madrasah
Kelompok Kecil

Analisis Identifikasi Penyerahan Hasil


Kebutuhan Masalah Musyawarah Perencanaan
Program Kegiatan Public
Relations untuk
Memperoleh Persetujuan
Evaluasi Standar Kepala Madrasah.
Program dalam Musyawarah yang bersifat
Musyawarah Buttop Up

Dibahas Kembali

Perencanaan selanjutnya

Implementasi/ Pelaksanaan

Evaluasi

Gambar 4.6: Langkah-langkah PerencanaanKomunikasi


Kelompok Kecil pada Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi
(Sumber: Analisa peneliti dari hasil penelitian yang dilakukan)

Berdasarkan keterangan pada gambar di atas, langkah-langkah


perencanaan komunikasi kelompok kecildalam pengembangan perilaku
organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi di atas, jika
ditinjau dari kategori sebagai berikut: langkah peramalan dan prediksi
kepala madrasah, Waka. bidang humas beserta teamwork akan kendala
270

dan hambatan yang mereka hadapi selama proses perencanaan yang


diterapkan pada Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi yang
dilakukan melalui analisis kebutuhan secara menyeluruh yakni anggaran,
teamwork, alat. Dan langkah berikutnya adalah analisis situasi dan
kondidsi (penelitian kegiatan public relations) yakni waktu, kegiatan, level:
kelas, tempat dan lain-lain.
Dari pembahasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
langkah-langkah perencanaan komunikasi kelompok kecil dalam
pengembangan perilaku organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 di
Provinsi Jambi adalah meliputi: (a) Analisis kebutuhan secara menyeluruh:
anggaran, teamwork, alat, dan lai-lain; (b) Analisis situasi dan kondidsi
(penelitian kegiatan public relations) yakni waktu, kegiatan, level: kelas,
tempat dan lain-lain; (c) Evaluasi standar dalam musyawarah bersama; (d)
Penyerahan hasil yang disetujui oleh kepala madrasah untuk di keluarkan
SK (surat keputusannya) melalui musyawarah yang bersifat buttom up. (e)
Implementasi program. Dengan demikian, langkah-langkah perencanaan
program kegiatan manajemen public relations dalam pengembangan
perilaku organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi
menurut Hicks dan Gullett, kategori perencanaan (planning) seperti ini
termasuk kategori perencanaan yang dikombinasikan (General
Combination Planning).
Selain dari pada merencanakan program kegiatan manajemen
public relations yang menggunakan analisis kebutuhan dan
mengidentifikasi masalah serta melihat keadaan situasi dan kondisi,
Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi ini juga melalui penyusunan
rencana program kegiatan public relations dalam program kerja rutin
(jangka pendek) dan program kerja insidentil (jangka panjang).

b) Penyelenggaraan special event dan Penggunaan Media dalam


Pengembangan Perilaku Organisasi pada MAN 1 di Provinsi Jambi
271

Setelah melalui dua tahapan di awal (pengumpulan fakta dan


melakukan penyusunan perencanaan), maka selanjutnya adalah
melakukan tindakan apa saja yang harus dilakukan atau pesan apa saja
yang ingin disampaikan, serta mengetahui media apa saja yang akan
digunakan dalam menyampaikan pesan public relations. Dalam
penggunaan media, para praktisi public relations juga sudah mengetahui
kelebihan dan kekurangannya. Pengetahuan ini sangat penting untuk
mejaga efektivitas pelaksanaan program kerja bidang public relations.
Pelaksanaan disebut juga dengan penggiatan berarti upaya
menggerakkan sambil merangsang para anggota kelompok agar
melaksanakan tugasnya dengan gairah. Penggiatan ini meliputi upaya-
upaya: memimpin, membimbing dan mengarahkan sedemikian rupa,
sehingga para anggota kelompok itu mempunyai aktivitas dan kreativitas
dalam melaksanakan rencana dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.501 Implementasi atau pelaksanaan program membutuhkan
cara atau kiat tersendiri, sehingga pengalaman dan intuisi (pengetahuan)
pengelola program sering kali memberikan penguatan terhadap
keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Dalam implementasi ini diperlukan
kecermatan, kejelian dan khususnya keseriusan dari semua pihak
khususnya para pengelola.
Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan ini adalah
penyelenggaraan special event dalam pengembangan perilaku organisasi
pada Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi yang telah direncanakan
sebelumnya, sehingga membutuhkan sebuah teamwork yang bekerja
sama dengan baik. Karena dalam implementasi penyelenggaraan special
event ini dapat menentukan kesuksesan dari program yang telah
dirancang sebelumnya. Program tidak harus merupakan program yang
besar, setiap program apapun membutuhkan kecermatan meskipun
program tersebut ruang lingkupnya sederhana, karena yang diharapkan di

501
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis,
(Bandung: PT. Remaja Karya, 2012), hal. 8
272

sini adalah program dapat terlaksana dengan baik sehingga dapat


memberikan manfaat bagi masyarakat lembaga itu sendiri dari program
yang dilaksanakan.
Pelaksanaan penyelenggaraan special event ataupun program
lainnya, menurut peneliti struktur organisasi pada MAN 1 di Provinsi Jambi
ini memiliki peran penting dalam pembagian wewenang, tugas dan
pelaksananaan program yang direncanakan sebelumnya. Struktur
tersebut dibangun dalam internal madrasah yang dibentuk kepala
madrasah sebagai bagian pemberdayaan sumber daya manusia yang
dimiliki. Struktur organisasi dibuat dengan tujuan agar setiap anggota
organisasi madrasah mengerti dengan jelas tugas, kewajiban, hak dan
tanggungjawab masing-masing. Adapun unsur-unsur desain struktur
organisasi pada MAN 1 di Provinsi Jambi terdapat 4 unsur yaitu 1) unsur
spesialisasi kerja (pembagian kerja/tugas disesuaikan dengan keahlian),
2) unsur departementalisasi (pengkelompokan pekerjaan), 3) unsur rantai
komando (posisi pemimpin memberi perintah), dan 4) unsur sentralisasi
(keputusan diambil oleh pemimpin) dan desentralisasi (gaya pengambilan
keputusan dibagi dengan para bawahan/musyawarah). Dari desain
struktur organisasi tersebut tergambarlah bentuk struktur organisasi pada
MAN 1 di Provinsi Jambi yakni Bentuk Struktur Organisasi Lini dan Staf
karena struktur ini digunakan oleh organisasi yang bidang tugasnya
beraneka ragam seperti dibawah kepemimpinan kepala madrasah ada
beberapa waka bidang Kurikulum, waka. bidang Kesiswaan, waka bidang
Humas,waka. bidang Sarana dan Prasarana, ada juga Kaur Tata Usaha
berserta Stafnya, Wali Kelas, dan Siswa.Sebagai contoh, kepala
madrasah tidak bekerja sendiri melainkan memerlukan bantuan staf dan
bawahan dalam mengambil keputusan perencanaan program public
relations walaupun keputusan akhir ditentukan oleh kepala madrasah.
Kepala madrasah juga memerlukan bantuan waka. bidang Humas untuk
melaksanakan program public relations tersebut tanpa bantuan para
273

praktisi public relations kepala madrsah tidak akan maksimal dalam


mengembangkan institusi ke arah yang lebih baik dan lebih maju.
Penelitian yang dilakukan oleh Martinis Yamin, Risnita dan Warnida
menjelaskan kepemimpinan yang diyakini dapat mempercepat
pencapaian tujuan sekolah adalah kepemimpinan yang efektif, yaitu jenis
kepemimpinan yang berhasil membujuk, mendorong, mempengaruhi, dan
memimpin pengikut menggunakan berbagai cara dan strategi yang tepat
untuk bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penggunaan
suatu gaya kepemimpinan yang sesuai didukung oleh budaya sekolah
yang positif akan mendukung terciptanya yang tinggi kepemimpinan yang
efektif. Dengan kata lain, peningkatan efektivitas kepemimpinan kepala
sekolah dapat dicari dengan meningkatkan budaya sekolah dan gaya
kepemimpinan yang demokratis.502
Hasil temuan penelitian di atas terlihat jelas bahwa, setiap
pengurus atau anggota organisasi madrasah yang termasuk di dalam
struktur organisasi yang dipimpin oleh kepala madrasah yang telah
mendapat tugas dan yang di amanahi agar semestinya dapat
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Di samping itu juga, tindakan-
tindakan pengurus organisasi yang tidak melaksanakan tugas dan
tanggungjawab harus diberikan perbaikan dengan mengedepankan asas-
asas musyawarah untuk mencari mufakat dan menemukan solusi. Kondisi
ini sesungguhnya diciptakan dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawab yang diemban sebagai konsekuensi logis dari jabatan
yang dipegang dalam suatu bagian organisasi di Madrasah Aliyah Negeri
1 di Provinsi Jambi.
Hubungan yang harmonis antara madrasah dengan masyarakat
dalam mengembangkan program bersama bagi pembinaan peserta didik,
dapat mengurangi dan mencegah kemungkinan anak berbuat nakal

502
Yamin, T. Martinis, & Risnita, W. (2016). The Relationship between School Cultures
and the Principal’s Leadership Style and the Effectiveness of the Principal’s
Leadership. International Journal of Scientific Research and Management, ISSN (e):
2321-3418, Volume. 4, Issue. 10, 2016, p. 4672.
274

karena program yang padat dan menarik tidak memberi kesempatan atau
kemungkinan kepada peserta didik untuk berkhayal atau berbuat yang
tidak baik.503
Dalam hal ini, Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi sebagai
pengembang hubungannya dengan masyarakat harus menciptakan
hubungan yang harmonis, kerja sama merupakan unsur terpenting dari
manajemen public relations di lembaga pendidikan, ketika Madrasah
Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi mengembangkan institusi ke arah yang
lebih baik dan lebih maju. Bila ada lembaga pendidkan yang maju, hampir
bisa dipastikan salah satu faktor keberhasilan tersebut adalah keterlibatan
masyarakat. Dengan adanya kerjasama dan hubungan baik antara
sekolah dan masyarakat maka akan terjalin harmonisasi antara keduanya.
Hal ini tercermin dalam Al-Qur’an yang memerintahkan untuk bekerja
sama dalam hal kebaikan. Firman Allah SWT:

َ ٖۖ َّ ‫ٱل ۡث ِم َو ۡٱلعُ ۡد َو َۚ ِن َوٱتَّقُواْ ٱ‬


َّ ‫َّلل ِإ َّن‬
َ‫ٱَّلل‬ ِ ۡ ‫… َوتَعَ َاونُواْ َعلَى ۡٱلبِ ِر َوٱلتَّ ۡق َو ٖۖى َو ََل تَعَ َاونُواْ َعلَى‬.
٢ ‫ب‬ ِ ‫شدِيد ُ ۡٱل ِعقَا‬
َ
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya
Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2)504

Dalam pandangan Islam, manusia tidak bisa hidup sendiri, dan


eksistensinya tidak akan terlaksana kecuali dengan kehidupan bersama.
Manusia tidak akan mampu menyempurnakan eksistensi dan mengatur
kehidupannya dengan sempurna apabila sendiri. Kerja sama sudah
menjadi keharusan manusia apabila membutuhkan bantuan untuk
memenuhi kebutuhannya. Seseorang akan berserikat dengan orang lain
apabila ada kesatuan tujuan yang membawa pada sikap saling

503
Mulyasa, Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, (Jakarta: DEPAG RI, 2005), hal.
76
504
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 106
275

membantu. Akan tetapi jika tujuannya berbeda akan menimbulkan


perselisihan dan pertengkaran, sehingga muncul sikap saling membenci
dan saling berselisih.
Sebagaimana Nabi SAW bersabda:

‫اَل ايزا ا ُل هللاُ ِفي اع ْو ِن ْال اع ْب ِد اما اكانا ْال اع ْبدُ ِفي اع ْو ِن أ ا ِخ ْي ِه‬

“Allah selalu menolong hamba selama hamba itu menolong


saudaranya”. (HR. Bukhari dan Muslim)505

Hadis di atas menunjukkan bahwa memberi kelapangan kepada


sesama muslim dalam pergaulan dan usaha mencari kebaikan, berusaha
menyenangkan hati saudara-saudaranya, memberi pertolongan, atau
dengan kata lain menjalin kerjasama dan sebagainya termasuk yang
dianjurkan Rasulullah SAW. Demikian halnya jika dikaitkan dengan
pelaksanaan program kegiatan public relations, maka kerjasamasangat
besar manfaatnya apabila madrasah mampu menjadikannya sebagai
mitra bagi pengembangan dan peningktan mutu atau peningkatan citra
madrasah. Masyarakat dapat menentukan tujuan, strategi dan
perwakilanya dalam pelaksanaan kebijakan sebagai keterlibatan
masyarakat dalam keseluruhan proses dan pengembangan masyarakat
sesuai dengan arti pembangunan sendiri. Oleh karena itu program public
relations harus dilaksanakan secara harmonis, artinya madrasah dan
masyarakat harus saling bekerja sama, bahu membahu, tolong menolong
untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan madrasah secara efektif dan
efisien.
Berdasarkan pengamatan peneliti penyelenggaraan special event
(kegiatan khusus public relations) pada MAN 1 di Provinsi Jambi yaitu
meliputi 1.) promosi: (seminar, pertemuan, pameran, school visit, home
visit, group discustion); 2.) sosial kemasyarakatan: (Bakti sosial,

505
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi’, Shahih Bukhari Muslim (Al-Lu’lu’ wal Marjan),
Penerjemah: Salim Bahreisy, (Surabaya: Bina Ilmu, 2005), hal. 318
276

peringatan hari besar Islam (PHBI), peringatan hari besar nasional); 3.)
jaringan dan kemitraan bekerjasama dengan lembaga Ganesa Operation
(GO), perguruan tinggi, puskesmas, polsek, PT. Indihome/Pt. Telkomsel.
Adapun peralatan dalam melaksanakan program kegiatan public relations
pada MAN 1 di Provinsi Jambi memakai alat camera, digital, video, LCD,
monitor, dan lain-lain.
Penyelenggaraan special event untuk membangun kepercayaan
masyarakat ataupun dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap
Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambiadalah menunjukkan prestasi
akademik dan prestasi non akademik siswa, mempublikasikan kelebihan-
kelebihan lembaga kepada masyarakat khususnya para orang tua siswa.
Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi juga sering
mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa, kerjasama dengan
komite untuk menunjang program madrasah bisa berupa dana dan
masukan-masukan untuk kebaikan madrasah ini. Setiap tahun ada
pertemuan tentang keuangan karna setiap tahunnya meningkat. Dan
waka bidang humas juga mempunyai program sosial kemasyarakatan
berupa bakti sosial yang dilaksanakan dalam bentuk pemberian dana
santunan setiap ada bencana alam, musibah, sakit, semuanya pasti ada
santunan. Berdasarkan pengamatan peneliti, media yang digunakani oleh
Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi untuk menjalin komunikasi
ataupun silaturrahmi dengan masyarakat khususnya para orang tua siswa
adalah mengundang melalui surat atau menghubungi orang tua siswa
guna untuk mengetahui perkembangan anak di madrasah serta selalu
melibatkan mereka para orang tua siswa agar tetap selalu berpartisipasi
untuk mendukung semua kegiatan madrasah.
Banyaknya media dalam pelaksanaan program kegiatan public
relations yang digunakan oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi
untuk menarik perhatian ataupun meningkatkan partisipasi masyarakat
khususnya para orang tua siswa tidak lepas dari peralatan yang
277

digunakan oleh teamwork atau praktisi public relations Madrasah Aliyah


Negeri 1 di Provinsi Jambi.
Berbagai hasil temuan penelitian yang peneliti lakukan bahwa
peralatan yang digunakan oleh praktisi public relations Aliyah Negeri 1 di
Provinsi Jambi sudah cukup memadai karena Agustinus Hermino yang
judul bukunya Asesement Kebutuhan Organisasi Persekolahan
menyatakan bahwa peralatan kerja praktisi public relations yang harus
ada untuk menunjang kegiatan public relations, antara lain: kamera foto
digital biasa, kamera video shoting, LCD, monitor, dan layar, seperangkat
komputer internet, komputer untuk melayout warta atau buletin, scan, dan
printer, televisi, tape recorder rekaman, tempat video conference dan lain-
lain.506
Sudah benar adanya komunikasi dan silaturrahmi yang dilakukan
oleh pihak madrasah dan orang tua siswa untuk selalu memikirkan semua
kebutuhan anak di setiap kegiatan madrasah, baik itu melalui telpon,
SMS, buku penghubung antara pihak madrasah dengan orang tua siswa,
home visit kunjungan dari rumah ke rumah dan lain sebagainya. Dan dari
hasil paparan bab sebelumnya Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi
Jambi juga sering mengadakan pertemuan-pertemuan, sosialisasi dan
diskusi-diskusi.
Berikut ini beberapa media yang dapat digunakan praktsisi public
relations beserta sifat-sifatnya:
1. Media Cetak: dapat dibaca, di mana, dan kapan saja, dapat dibaca
secara berulang-ulang, pengolahan bisa mekanik, dan bias elektrik,
biaya relatif rendah, daya jangkau terbatas. Misalnya surat kabar
harian/ koran, tabloid, brusur, majalah dan lain-lain.
2. Media Visual: dapat didengar ketika siaran, dapat didengar kembali
ketika diputar kembali, daya rangsang rendah, elektris, daya jangkau
pasar. Misalnya telphon, radio, tape recorder.

506
Agustinus Hermino, Asesement Kebutuhan Organisasi Persekolahan, (Jakarta:
Gramedia, 2013), hal. 173
278

3. Media Audiovisual: dapat didengar dan dilihat ketika ada siaran, dapat
dilihat dan didengar kembali bila diputar kembali, daya rangsang sangat
tinggi, elektris, sangat mahal, daya jangkau besar. Misalnya berupa
slide, kaset video, film dokumenter lembaga, televisi.507
4. Media Internet (Online): media internet dimanfaatkan sebagai sarana
publikasi dan komunikasi kepada masyarakat luas. Misalnya membuat
email, website, warta mingguan di internet, media sosial dan lainnya. 508
Peneliti juga menjabarkan dari penjelasan di atas, bahwa berbagai
media yang di gunakan dalam pelaksanaan program kegiatan manajemen
public relationsuntuk membangun kepercayaan masyarakat dalam
pengembangan perilaku organisasipadaMadrasah Aliyah Negeri 1 di
Provinsi Jambisebagai berikut:

Penggunaan Media Program


Public Relations

507
Morissan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, (Jakarta:
Kencana, 2009), hal. 208
508
Rosadi Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi; Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrapinndo Persada, 2016), hal. 218
279

Media Cetak: Media Visual: Media Media Internet:


Audiovisual
- Buku Penghubung - Telpon - Email
- Buku Dumas - Siaran Radio - Jambi TV (TVRI) - Website
- Papan nama - Media Sosial
- Brosur
(FB, WA, IG)
- Koran
- Surat - Blog
- Kliping - Youtube (video
- Spanduk pendek)
- Kotak saran
- Tabloid/Majalah
Pendidikan.

Gambar 4.7: Penggunaan Media Program Public Relations


Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi
(Sumber: Analisa Peneliti dari Hasil Penelitian yang Dilakukan)

Pada gambar di atas menjelaskan bahwa Media dalam


pelaksanaan program kegiatan public relations pada MAN 1 di Provinsi
Jambi yaitu: penggunaan Media di MAN 1 di Provinsi Jambi. a) media
cetak: meliputi buku kontak, buku Dumas ( buku pengaduan masyarakat),
papan nama, brosur, surat, spanduk, kliping, dan lain-lain; b) media audio:
meliputi siaran radio, dan telpon; c) media audiovisual: Jambi TV (TVRI);
d) Media Internet (online): meliputi Email, Website, Media Sosial (FB, WA,
IG), Blog, Youtube (video pendek).
Banyaknya media dalam pelaksanaan program public relations
yang digunakan oleh MAN 1 di Provinsi Jambi untuk menarik perhatian
ataupun meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya para orang tua
siswa tidak lepas dari penyelenggaraan special event (kegiatan khusus
madrasah) di MAN 1 di Provinsi Jambi yaitu: meliputi a) promosi:
(seminar, pertemuan, pameran, school visit, home visit, group discustion);
280

b) sosial kemasyarakatan: (Bakti sosial, peringatan hari besar Islam


(PHBI), peringatan hari besar nasional); c) jaringan dan kemitraan
bekerjasama dengan lembaga Ganesa Operation (GO), perguruan tinggi,
puskesmas, polsek, PT. Indihome/Pt. Telkomsel. Adapun peralatan dalam
penyelenggaraan special event (kegiatan khusus madrasah) di MAN 1
Tebo memakai alat digital, kamera video shoting (untuk pembuatan you
tube), infokus, LCD, microphone atau pengeras suara, sound sistem dan
lain-lain.

c) Evaluasi Program Madrasah dalam Pengembangan Perilaku


Organisasi pada MAN 1 di Provinsi Jambi
Evaluasi adalah tahap terakhir setelah tahap-tahap penelitian,
perencanaan dan penggiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi. 509
Tahap evaluasi (penilaian) merupakan tahap yang penting untuk di
optimalisasikan pelaksanaannya yakni dalam rangka membina kegiatan
public relations yang dinamis. Sebagaimana yang dikutip oleh Cutlip, dkk
menyatakan bahwa: “Di dalam suatu lingkungan organisasi yang ditandai
oleh turun-besaran dan anggaran zero-based, hubungan masyarakat tidak
lagi dapat meyakinkan argumen fungsi yang dibenarkan tanpa bukti hasil
pengukuran (evaluasi)”.510
Pelaksanaan evaluasi program madrasah melalui kegiatan
manajemen public relations dalam pengembangan perilaku organisasi
pada MAN 1 di Provinsi Jambi terbagi menjadi 2 bagian: 1) Evaluasi
scope kecil: dilaksanakan 1 atau 2 bulan sekali, hanya melibatkan semua
waka. bidang dan kepala madrasah serta guru, bersifat membahas hasil
dan kendala setiap kegiatan; 2) Evluasi scope besar: dilaksanakan pada
tiap akhir tahun pelajaran, melibatkan semua guru, waka. bidang dan

509
Onong Uchjana Efendy, Human Relation dan Public Relation, (Bandung: Mandar Maju,
2003), hal. 131.
510
Scott M Cutlip, dkk, Effective Public Relations; Merancang dan Melaksanakan
Kegiatan Kehumasan Dengan Sukses. Alih Bahasa Ch. Renata V.H. Pohan, (Jakarta:
INDEKS Kelompok Gramedia, 2010), hal. 337
281

kepala madrasah serta perwakilan orang tua siswa jika diperlukan, bersifat
membahas hasil dan kendala setiap kegiatan serta keseluruhan
perencanaan program kegiatan yang akan datang.
Pertama: Pelaksanaan evaluasi MAN 1 di Provinsi Jambi dalam
scope kecil dilaksanakan setiap 1 atau 2 bulan sekali. Evaluasi program
kegiatan public relations ini tidak perlu membentuk panitia penyelenggara
khusus, karena hanya cukup dilakukan oleh semua guru, waka. bidang
dan kepala sekolah. Biasanya evaluasi ini dilakukan untuk mengevaluasi
kegiatan yang bersifat rutinitas, seperti membahas hasil dan kendala
setiap kegiatan, dan kegiatan-kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional
maupun Peringatan Hari Besar Islam. Dalam pelaksanaan evaluasi kecil
ini, waka. bidang public relations sebelumnya mengadakan rapat kecil
untuk membahas hasil observasi di lapangan selama kegiatan
berlangsung untuk dimintai pendapat. Kemudian hasil dari rapat tersebut
didiskusikan dengan waka. bidang lainnya untuk mendapatkan masukan
saran/ pendapat, setelah itu dilaporkan pada saat evaluasi kecil bersama
kepala madrasah. Kegiatan evaluasi ini sebagai penyimpulan hasil rapat
sebagai pedoman perbaikan atau peningkatan kualitas kegiatan untuk
tahap selanjutnya, dan selanjutnya mengarsipkan atau
mendokumentasikan hasil tersebut sebagai bahan evaluasi di Rapat Kerja
pada akhir semester atau pada akhir tahun pelajaran.
Pelaksanaan evaluasi yang pertama ini, menurut peneliti terdapat
beberapa kelebihan dan kekurangan yang terjadi, di antaranya; a.
Kelebihan: waktu yang diperlukan lebih singkat, hemat biaya, cenderung
lebih maksimal dalam merespon dan menanggapi kendala-kendala yang
terjadi pada pelaksanaan kegiatan, pertanggungjawaban pelaksana jelas
dan pasti; b. Kekurangan: masukan, saran serta ide yang diperoleh
sedikitdan terbatas karena bergantung dengan jumlah penanggungjawab
pelaksanaan kegiatan (tim kecil).
Kedua: Pelaksanaan evaluasi pada MAN 1 di Provinsi Jambi dalam
scope besar ini dilaksanakan di setiap akhir tahun pelajaran. Dalam
282

pelaksanaan evaluasi ini tidak hanya dihadiri oleh pihak madrasah saja,
tetapi juga stakeholders lainnya, seperti pihak madrasah dan perwakilan
orang tua siswa. Pelaksanaan evaluasi tersebut dilaksanakan di tempat
yang luas masing-masing pada ketiga MAN 1 di Provinsi Jambi yakni MAN
1 Kota Jamabi, MAN 1 Batanghari, dan MAN 1 Tebo. Kegiatan tersebut
diharapkan tidak hanya fokus pada rapat evaluasi saja, tetapi juga
sebagai wahana keakraban antara pihak madrasah dengan masyarakat,
serta dapat menyegarkan kembali pikiran dan tenaga para stakeholders
MAN 1 di Provinsi Jambi setelah melakukan kerja keras dalam
mengemban amanah sebagai pendidik generasi mendatang. Sebagai
bentuk evaluasi program kegiatan public relations dalam scope besar,
kegiatan ini diawali dengan pemaparan terlebih dahulu terhadap hasil
kegiatan yang telah dicapai sebelumnya dan juga mengemukakan
kendala yang terjadi guna mencari pemecahan masalah dari kendala-
kendala yang ada sesuai dengan dokumen dan arsip-arsip yang telah
dipersiapkan sebelumnya (pada evaluasi kecil). Seluruh anggota rapat
dimintai kritik, saran dan masukannya terkait hal-hal tersebut sebagai
bahan analisis dan pertimbangan untuk menentukan program-program
public relations yang akan dijalankan pada tahun pelajaran berikutnya..
Menurut peneliti, evaluasi dalam bentuk ini juga memiliki kelebihan
dan kekurangannya yakni; a. Kelebihan: dimungkinkan memperoleh hasil
yang lebih valid terkait kritik, saran serta ide/pendapat dari seluruh
anggota raker yang berjumlah lebih besar; berlangsung terjalinnya
silaturrahmi. b. Kekurangan: membutuhkan waktu yang lama, biaya yang
lebih banyak, terkadang munculnya pendapat atau ide yang terlalu idealis
untuk dilaksanakan tanpa memahami lapangan dan kondisi.
Dalam pandangan Islam evaluasi dimaksudkan untuk meluruskan
yang tidak lurus, mengoreksi yang salah, dan membenarkan yang
hak.511Evaluasi merupakan suatu unsur manajemen untuk melihat apakah
segala kegiatan yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan rencana

511
Abdul Mannan, Membangun Islam Kaffah, (Madinah: Pustaka, 2010), hal. 152.
283

yang digariskan dan di samping itu merupakan hal yang penting pula
untuk menentukan rencana kerja yang akan datang. Oleh karena itu,
evaluasi merupakan suatu kegiatan yang perlu dilakukan oleh setiap
pelaksanaan terutama yang memegang jabatan pimpinan. Tanpa evaluasi
atau pengendalian, pimpinan tidak dapat melihat adanya penyimpangan-
penyimpangan dari rencana yang telah digariskan dan juga tidak akan
dapat menyusun rencana kerja yang lebih baik sebagai hasil pengalaman
yang lalu.512 Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an:

ِ ‫عونَ ِإلَى ۡٱلخ َۡي ِر َويَ ۡأ ُم ُرونَ بِ ۡٱل َمعۡ ُر‬


‫وف َويَ ۡن َه ۡونَ َع ِن ۡٱل ُمن َك َۚ ِر‬ ُ ‫ة يَ ۡد‬ٞ ‫َو ۡلتَ ُكن ِمن ُك ۡم أ ُ َّم‬
َٰٓ
١٠٤ َ‫َوأ ُ ْولَئِكَ هُ ُم ۡٱل ُم ۡف ِل ُحون‬
Artinya: dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah
dari yang munkar;513 merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Al
Imran: 104)514

Fungsi utama evaluasi bertujuan untuk memastikan bahwa setiap


pegawai yang memiliki tanggungjawab bisa melaksanakannya dengan
sebaik mungkin. Kinerjanya dinilai dan dikontrol sesuai prosedur yang
berlaku sehingga dapat disingkap kesalahan dan penyimpangan yang
terjadi.
Pembahasan evaluasi ini, Allah SWT telah mengilustrasikan
kepada kita di dalam al-Qur’an kapan evaluasi itu sebaiknya dilakukan.
Merujuk kepada tujuan adanya evaluasi adalah untuk mencapai kualitas
tertinggi (high quality) terhadap program yang dijalankan, maka
bersegeralah untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Allah SWT
telah berfirman;

‫ض أ ُ ِعد َّۡت‬
ُ ‫س َم َوتُ َو ۡٱۡل َ ۡر‬
َّ ‫ض َها ٱل‬ َ ‫ع َٰٓواْ إِلَى َم ۡغ ِف َرة ِمن َّر ِب ُك ۡم َو َجنَّ ٍة‬
ُ ‫ع ۡر‬ ُ ‫ار‬
ِ ‫س‬َ ‫َو‬
١٣٣ َ‫ِل ۡل ُمتَّقِين‬

512
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam,
(Bandung: PT. Refika Aditama, 2012),hal. 24
513
Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar
ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
514
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 63
284

Artinya: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu


dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa, (QS. Ali Imran: 133)515

Pada ayat tersebut, Allah SWT memberi jaminan kepada makhluk-


Nya untuk meraih derajat tertinggi yaitu takwa. Hanya orang-orang yang
bersegera (tidak menunda-nunda) datang kepada ampunan dan surga-
Nyalah yang dapat mencapai itu semua. Di sini Allah SWT secara eksplisit
(tegas) memerintahkan manusia khususnya untuk menghargai waktu dan
tidak menyia-nyiakannya begitu saja. Ibnu al-Jauzi berkata: “Jauhilah
sikap menunda karena ia adalah tentara terbesar iblis”.516
Dalam pelaksanaan evaluasi, sebaiknya dilakukan sesegera
mungkin sehingga apabila terdapat kendala atau kekurangan yang
menghambat jalannya kegiatan organisasi, maka dapat dilakukan
perbaikan secepatnya. Lebih dari itu, kemungkinan untuk melakukan
kesalahan yang terus-menerus dapat terhindarkan. Menurut peneliti,
terdapat makna yang lebih dalam selain dari makna di atas, yaitu manusia
yang beruntung hanya dapat dimiliki oleh orang yang percaya dan
meyakini dirinya mampu untuk menjadi lebih baik dan orang yang
mempersiapkan dirinya untuk dikritik, diberi saran dan masukan terhadap
kekurangan dan keterbatasan yang dimilikinya. Dengan dua hal tersebut,
dia akan berusaha sekuat tenaga dengan melakukan perbaikan-perbaikan
secara berkesinambungan hingga mencapai target yang diharapkan.
Prinsip ini harus dijiwai oleh seorang evaluator dalam menilai segala
program kegiatan yang dijalankannya dengan memanfaatkan potensi
sumber daya yang ada dengan kapasitas lebih maksimal. Dengan
harapan, tercapainya visi, misi dan tujuan lembaga yang menaunginya.
Sehingga program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan
dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan tujuan yang dicapai. Dan

515
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, (Jakarta: SYGMA, 2007), hal. 67
516
Muhammad Abul Qo’qo’, Produktif 24 Jam; 125 Kiat Muslim Menjadikan Waktunya
Produktif. Terj. Izuddin al-Karimi, (Surabaya: Pestaka eLBA), hal. 281.
285

dapat dengan segera memberikan implikasi positif/ negatif pada lembaga


karena sudah adanya perencanaan untuk kemudian dengan segera
mengevaluasi apa saja yang masih kurang dan apa saja yang menjadi
pedoman bagi keberhasilan sebuah program tersebut.
Penilaian yang dimaksud di atas, berfungsi mengidentifikasi apakah
pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
atau belum. Sehingga perlu untuk dipahami bahwa dalam melaksanakan
program-program public relations dalam pendidikan haruslah menelaah
secara seksama akan faktor-faktor penghambat yang menghalangi
pencapaian tujuan akhir kegiatan-kegiatan tersebut.Ada beberapa metode
penilaian guna menilai suatu pelaksanaan program public relations yang
dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan, diantaranya yaitu
observasi, perekaman, penelitian melalui telepon, panel, daftar cek, skala
penilaian dan pol pendapat:517
1) Observasi
Penilaian melalui obesrvasi ini membutuhkan pedoman karena
dilakukan secara tidak formal untuk melihat pengaruh-pengaruh program.
Pengukuran melalui program ini memang sulit, tapi dapat dilihat antara
lain dari perubahan sikap guru-guru, pegawai, wali murid, masyarakat
sekitar sekolah, sikap murid, hubungan kemanusiaan mereka, adanya
minat dari guru untuk memikirkan kesejahteraan murid-murid dan lain
sebagainya. Selain itu juga bisa dilihat dari tingkat partisipasi guru dalam
kehidupan masyarakat, kesediaan orang tua siswa atau pimpinan
masyarakat untuk mendiskusikan masalah pendidikan dengan pimpinan
sekolah atau guru-guru, pendapat-pendapat umum dari masyarakat
tentang sekolah tersebut dan sebagainya.
2) Perekaman
Merekam komentar-komentar, saran-saran, opini warga
masyarakat, baik dari anggota staff murid maupun dari orang tua murid

517
Soekarto Indrafachrudi, Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dan Masyarakat, (Malang:
IKIP Malang, 2014), hal. 138-139
286

dan tokoh masyarakat merupakan metode yang efektif untuk melihat


keefektivan program tersebut. Perekaman ini telah banyak dilakukan oleh
berbagai lembaga pendidikan yang dilengkapi dengan sarana dan
prasarana yang memadai apakah bersifat tatap muka langsung atau tidak
langsung, misalnya melalui tape recorder, stasiun radio dan lain
sebagainya. Contoh dalam metode perekaman ini adalah dengan
pemanfaatan stasiun radio yang berada pada lembaga pendidikan dengan
cara membuka on-line saran dan kritik terhadap lembaga pendidikan yang
ada melalui acara khusus yang disiarkan langsung oleh lembaga
pendidikan yang bersangkutan dengan melibatkan unsur-unsur
pendidikan yang ada.
3) Penelitian Melalui Telepon
Melalui penelitian atau pelacakan dengan telepon dapat melihat
bagaimana pendapat orang tua murid atau masyarakat terhadap program
sekolah, program TV sekolah atau artikel-artikel atau cerita-cerita dalam
suart kabar sekolah/ majalah sekolah dan sebagainya. Pengambilan
sampel dalam pelacakan ini dilakukan secara random.
4) Diskusi Panel
Metode ini adalah suatu metode yang sering dilakukan oleh
berbagai lembaga pendidikan dalam upaya untuk memecahkan berbagai
problematika yang melilit di sekolah untuk kemudian didiskusikan dengan
para wali murid, alumni dan masyarakat dalam upaya mencari
penyelesaian masalah. Melalui metode ini dapat diperoleh pendalaman
pendapat dari pengikut panel tentang keefektivan program yang telah
dilakukan oleh sekolah.
5) Kuesioner
Metode ini berupa pertanyataan-pertanyaan yang diajukan kepada
wali murid, masyarakat dalam kaitannya dengan berbagai kegiatan-
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh sekolah atau berupa penawaran
kegiatan yang akan dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan dari sekolah selama ini. Kuesioner ini diberikan
287

kepada orang tua murid atau masyarakat yang hadir pada suatu kegiatan-
kegiatan khusus diadakan oleh sekolah.
6) Daftar Cek
Item yang disusun dalam daftar cek ini hendaknya bisa langsung
mengena atau tajam, mudah dipahami dan disusun secara sistematis.
Dari satu item dapat diberi beberapa jawaban yang akan dipilih oleh
responden (3 sampai dengan 10 kemungkinan jawaban, yang akan dipilih
adalah satu jawaban yang berkenan menurut responden). Maksud dafatr
cek ini untuk melihat sikap, opini mereka tentang program hubungan
sekolah dengan masyarakat.
7) Pol Pendapat
Pelaksanaan metode ini dengan melalui wawancara langsung
kepada para responden dari suatu sampel yang diambil secara random.
Metode ini sangat baik, karena mereka akan terbuka untuk memberi opini
tentang pelaksaan program tersebut. Sebaiknya wawancara ini sudah
dipersiakan dengan pedoman wawancaranya.
8) Skala penilaian
Skala penilaian untuk mengukur sikap dan opini masyarakat,
biasanya dengan 3 skala atau 4 skala. Mereka dapat menentukan salah
satu skala menurut penilaian mereka.
Teori yang ditawarkan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
bentuk evaluasi program madrasah melalui kegiatan public relations pada
MAN 1 di Provinsi Jambi dilakukan dengan berbagai metode, yaitu:
observasi, pol pendapat, diskusi panel, dan perekaman.
Metode yang pertama adalah metode observasi tingkat partisipasi
masyarakat terhadap MAN 1 di Provinsi Jambi. Metode ini dilakukan
secara tidak formal, artinya bisa dilakukan kapan saja, dan yang
melakukan adalah waka. bidang humas itu sendiri serta teamwork di
bawahnya. Dalam kegiatan observasi ini, waka. bidang humas bisa
melihat sejauh mana orang tua siswa ini berpartisipasi jika ada kegiatan
madrasah yang melibatkan mereka, kemudian juga melihat bagaimana
288

sikap masyarakat luar ketika siswa diajak berbaur dengan masyarakat


luar, misalnya ketika ada kegiatan bakti sosial, pameran, kunjungan ke
sekolah lain.
Metode yang kedua adalah metodepol pendapat. Pelaksanaan
metode ini dengan melalui wawancara langsung kepada para orang tua
siswa dari suatu pertanyaan-pertanyaan yang diambil secara random.
Metode ini sangat baik, karena mereka akan terbuka untuk memberi opini
tentang pelaksaan program tersebut.
Metode yang selanjutnya adalah dengan menggunakan metode
perekaman. Perekaman ini berisikan komentar, kritik, saran-saran baik
dari anggota staf, siswa, ataupun dari orang tua siswa untuk melihat
keefektifan program madrasahtersebut. Dalam pelaksanaan metode
perekaman ini, madrasah menggunakan fasilitas website madrasah.
Selanjutnya tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan kegiatan yang diadakan oleh madrasah serta mengetahui
kendala yang ada dan ide, saran serta solusinya.
Metode yang terakhir adalah dengan metode diskusi panel.
Metode ini digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang
terjadi baik dalam pelaksanaan program kegiatan public relations maupun
pada saat evaluasi. Untuk kemudian didiskusikan dengan para guru, para
waka. bidang, kepala madrasah maupun masyarakat dalam upaya
mencari penyelesaian masalah. Dalam diskusi panel ini juga membahas
hasil dari ketiga metode sebelumnya, yakni hasil dari observasi, hasil dari
rekap perekaman, dan hasil dari pol pendapat. Melalui metode ini
diharapkan mendapat saran, kritik maupun pendapat dari pengikut panel
tentang keefektivan program kegiatan yang telah dilakukan oleh praktisi
public relations pada MAN 1 di Provinsi Jambi.
Untuk melihat keefektifan suatu program, maka dapat dilihat melalui
evaluasi atau penilaian, karena dengan melalui cara itu akan dapat
diketahui kelemahan dan kekuatan dari pelaksanaan program public
relations tersebut. Disamping itu pula menurut Colin Coulson, evaluasi
289

pelaksanaan program public relations dapat pula berimplikasi positif dalam


meningkatkan prestasi yang diharapakan oleh sekolah dan masyarakat,
yang pada gilirannya dapat membawa ke arah modifikasi program public
relations yang ada pada suatu lembaga pendidikan.518
Keterangan di atas terdapat dua kategori implikasi positif yang
dirasakan oleh MAN 1 di Provinsi Jambi dari evaluasi program kegiatan
public relations yang sudah dijalankan saat ini, yaitu;
1. Bentuk implikasi positif dari evaluasi kecil
Menurut hemat peneliti, implikasi positif dari bentuk evaluasi kecil
program kegiatan public relationas pada MAN 1 di Provinsi Jambi adalah
adanya peningkatan kualitas atau mutu kegiatan pada tahap berikutnya,
terutama kegiatan-kegiatan yang sifatnya rutinitas, seperti membahas
hasil dan kendala setiap kegiatan, dan kegiatan-kegiatan Peringatan
HariBesar Nasional maupun Peringatan Hari Besar Islam. Sebab,
kelemahan dan kekurangan yang terjadi sebelumnya dapat diminimalisir
untuk tahapan pelaksanaan kegiatan berikutnya.
2. Bentuk implikasi positif dari evaluasi besar
Jika dilihat dari proses pelaksanaan evaluasi besar ini ialah
efektifitas dari setiap program kegiatan yang akan dilaksanakan pada
tahun pelajaran berikutnya berkecenderungan meningkat. Adanya hal ini,
dikarenakan upaya perbaikan-perbaikan yang lebih matang/ terencana
terhadap kendala yang ada sebelumnya. Selanjutnya, menurut penulis
dimungkinkan adanya penambahan program-program yang belum ada
sehingga menampakkan adanya perkembangan dan peningkatan yang
diupayakan terutama menyangkut kerjasama dengan lingkungan sosial di
mana lembaga berada.
Selain itu implikasi positif yang paling besar dirasakan oleh MAN 1
di Provinsi Jambi adalah meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap
madrasah, yang salah satunya bisa dibuktikan dengan jumlah siswa yang

518
Colin Coulson, Public Relation: Pedoman Praktis untuk PR, (Jakarta: Bumi Aksara,
2012), hal. 213.
290

meningkat disetiap tahunnya. Serta masyarakat yang tadinya hanya tahu


letak MAN 1 di Provinsi Jambi yakni MAN 1 Kota Jambi, MAN 1
Batanghari, MAN 1 Tebo atau hanya terdengar dari namanya saja,
sekarang masyarakat sudah mengetahuinya secara kesuluruhan, baik dari
segi kurikulumnya, metode pembelajarannya hinga prestasi-prestasi yang
diraihnya.
Berdasarkan hasil paparan di atas, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut;

BENTUK METODE
EVALUASI

OBSERVASI PEREKAMAN POL DISKUSI


LAPANGAN PENDAPAT PANEL
291

PELAKSANAAN
EVALUASI

EVALUASI
EVALUASI
SCOPE BESAR
SCOPE KECIL

- Dilaksanakan 1 atau 2 - Dilaksanakan pada tiap


bulan sekali akhir tahun pelajaran
- Hanya melibatkan - Melibatkan semua
semua guru, waka. guru,waka. bidang, kepala
bidang dan kepala madrasah dan perwakilan
madrasah orang tua siswa serta
- Bersifat membahas masyarakat jika diperlukan
hasil dan kendala - Bersifat
setiap kegiatan membahasperencanaan
program kegiatan akan
datang

IMPLIKASI POSITIF

Gambar 4.8: Alur Evaluasi Program


Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi
(Sumber: Analisa Peneliti dari Hasil Penelitian yang Dilakukan)

Pada gambar di atas menjelaskan bahwa pelaksanaan evaluasi


program madrasah melalui kegiatan manajemenpublic relations dalam
pengembangan perilaku organisasi pada MAN 1 di Provinsi Jambi terbagi
menjadi 2 bagian: 1) Evaluasi scope kecil: dilaksanakan 1 atau 2 bulan
sekali, hanya melibatkan guru, semua waka. bidang dan kepala
madrasah; bersifat membahas hasil dan kendala setiap kegiatan; 2)
Evaluasi scope besar: dilaksanakan pada tiap akhir tahun pelajaran,
melibatkan guru, semua waka. Bidang, kepala madrasah dan perwakilan
orang tua siswa; bersifat membahas hasil dan kendala setiap kegiatan
serta perencanaan program kegiatan yang akan datang. Bentuk metode
292

evaluasi program madrasah melalui kegiatan manajemen public relations


pada MAN 1 di Provinsi Jambi terdapat 4 bentuk yaitu metode observasi,
metode pol pendapat, metode perekaman, dan metode diskusi panel.
Adapun terdapat implikasi positif setelah dilaksanakannya evaluasi
program madrasah melalui kegiatan manajemenpublic relations pada
MAN 1 di Provinsi Jambi yaitu adanya peningkatan kualitas atau mutu
kegiatan pada tahap selanjutnya, terutama kegiatan-kegiatan yang
rutinitas. Efektifitas dari setiap program kegiatan yang akan dilaksanakan
pada tahun pelajaran berikutnya berkecenderungan meningkat.
Meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap madrasah: meningkatnya
jumlah siswa disetiap tahun.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat peneliti simpulkan
beberapa hal sebagaimana berikut ini:
1. Manajemen public relations belum mampu dalam pengembangan
perilaku organisasidi provinsi Jambi karena belum optimalnya
koordinasi antara madrasah dengan masyarakat khususnya orang tua
siswa, belum terlaksananya hubungan kerjasama antara madrasah
dengan dunia usaha dan industri, pengelolaan website resmi sekolah
tidak dilibatkannya tenaga ahli di bidang IT dalam merancang dan
mengelola website madrasah, minimnya SDM public relations sehingga
menyebabkan kerja sedikit terhambat, terkendala dengan pendanaan
(anggaran terbatas), minimnya fasilitas dibidang public relations atau
kurangnya dukungan sarana dan prasarana atau infrastruktur dibidang
public relations, belum disiplinnya penerimaan tamu sehinggaa
pendataan buku tamu tidak efektif.
2. Manajemen Public Relations pada MAN 1 di Provinsi Jambi (MAN 1
Kota Jambi, MAN 1 Batanghari, dan MAN 1 Tebo) sebagai berikut:
a. Perencanaan Komunikasi Kelompok Kecilpada MAN 1 di Provinsi
Jambi(MAN 1 Kota Jambi, MAN 1 Batanghari, MAN 1 Tebo) meliputi
analisis secara individu, analisis kebutuhan secara menyeluruh
(anggaran, teamwork, alat, dan lain-lain), analisis situasi dan kondisi
(waktu, kegiatan, level: kelas, tempat,dan lain-lain), perumusan
masalah dan perumusan tujuan pada evaluasi penetapan standar
dalam musyawarah bersama secara rapat terbuka, serta penyerahan
hasil yang disetujui oleh kepala madrasah untuk di keluarkan SK (surat
keputusannya) melalui musyawarah yang bersifat buttom up. Dan
penyusunan program kegiatan public relations pada MAN 1 di Provinsi
Jambi melalui program kerja rutin dan program kerja insidentil.

293
294

b. Sistem organisasi public relations pada MAN 1 di Provinsi Jambi


terdapat 4 unsur yaitu 1) unsur spesialisasi kerja (pembagian
kerja/tugas disesuaikan dengan keahlian), 2) unsur departementalisasi
(pengkelompokan pekerjaan), 3) unsur rantai komando (posisi
pemimpin memberi perintah), dan 4) unsur sentralisasi (keputusan
diambil oleh pemimpin) dan desentralisasi (gaya pengambilan
keputusan dibagi dengan para bawahan/musyawarah). Dari desain
struktur organisasi tersebut tergambarlah bentuk struktur organisasi
pada MAN 1 di Provinsi Jambi yakni Bentuk Struktur Organisasi Lini
dan Staf karena struktur ini digunakan oleh organisasi yang bidang
tugasnya beraneka ragam dan pimpinan tidak bekerja sendiri
melainkan memerlukan bantuan staf dan bawahan.
c. Penyelenggaraan Special Event (kegiatan khusus public relations)
pada MAN 1 di Provinsi Jambi yaitu: meliputi (1) Promosi: (seminar,
pertemuan, pameran, school visit, home visit, group discustion); (2)
sosial kemasyarakatan: (Bakti sosial, peringatan hari besar Islam
(PHBI), peringatan hari besar nasional); (3) jaringan dan kemitraan
bekerjasama dengan, perguruan tinggi, puskesmas, polsek, PT.
Indihome/Pt. Telkomsel. Adapun komunikasi organisasi meliputi
komunikasi vertikal ke bawah, komunikasi vertikal ke atas, komunikasi
horisontal dengan menggunakan: (1) jenis komunikasi formal dan
informal tetapi lebih sering menggunakan jenis komunikasi informal
dalam membahas pekerjaan, (2) metode komunikasi; yang digunakan
adalah metode persuasive (melihat berbagai karakteristik: sasaran,
sumber (cara keterampilan berkomunikasi), isi pesan.Adapun peralatan
dalam penyelenggaraan Special Event di MAN 1 Batanghari memakai
alat camera digital, LCD, monitor, dan lain-lain.
d. Penggunaan Media pada MAN 1 di Provinsi Jambi yaitu:(1) media
cetak: meliputi buku kontak, brosur, surat, spanduk, kalender dan lain-
lain; (2) media audio: meliputi telpon dan siaran radio (RRI); (3) Media
Audiovisual: Meliputi Jambi TV (TVRI);(4) Media Internet (Online):
295

Email, Website, Media Sosial (FB, WA, IG), Blog, Youtube (video
pendek).
e. Evaluasi program public relations pada MAN 1 di Provinsi Jambi
terbagi menjadi 2 bagian: 1) Evaluasi scope kecil; 2) Evaluasi scope
besar: Bentuk metode evaluasi program kegiatan public relations pada
MAN 1 di Provinsi Jambi terdapat 4 bentuk yaitu metode observasi,
metode pol pendapat, metode diskusi panel, dan metode perekaman.
Adapun terdapat implikasi positif setelah dilaksanakannya evaluasi
program kegiatan public relations pada MAN 1 di Provinsi Jambi yaitu
adanya peningkatan kualitas atau mutu kegiatan pada tahap selanjut-
nya, terutama kegiatan-kegiatan yang rutinitas. Efektifitas dari setiap
program kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran
berikutnya berkecenderungan meningkat. Meningkatnya partisipasi
masyarakat terhadap madrasah: meningkatnya jumlah siswa disetiap
tahun.

3. Pengembangan Perilaku Organisasi pada MAN 1 di Provinsi Jambi


(MAN 1 Kota Jambi, MAN 1 Batanghari, dan MAN 1 Tebo) sebagai
berikut:
a. Komunikasi Timbal Balik dari Masyarakat, adanya Komunikasi
Timbal Balik dari Masyarakat pada MAN 1 di Provinsi Jambi bahwa
masyarakat menghadiri undangan madrasah ketika diundang oleh
pihak madrasah, masyarakat memberikan ide dan masukan-masukan
ketika diminta pendapat, adanya rasa simpati masyarakat terhadap
program madrasah ketika madrasah memberi informasi kepada
masyarakat tentang program dan kebutuhan madrasah, masyarakat
memikirkan semua kebutuhan anak (siswa) di setiap kegiatan
madrasah, baik itu melalui pertemuan, rapat, telpon, SMS, buku
penghubung antara pihak madrasah dengan orang tua siswa, adanya
respon dan minat dari masyarakat terhadap madrasah dengan adanya
296

peningkatan jumlah siswa disetiap tahun, dan masyarakat memberikan


penilaian/ pencitraan yang baik pada madrasah.
b. Menyesuaikan Kebutuhan Masyarakat: masing-masing madrasah
dapat Menyesuaikan Kebutuhan Masyarakat padaMAN 1 di Provinsi
Jambi yaitu a) Madrasah memberikan solusi dari berbagai tuntutan
masyarakat yang mana madrasah berupaya untuk membangun fasilitas
yang lebih baik, b) Masyarakat menginginkan anaknya memiliki nilai-
nilai keagamaan berupa memimpin do’a, mengaji, memimpin baca
surah Yasiin, mengerjakan sholat, bisa khutbah, dan lain-lain. Sebagai
solusi madrasah mengatur jadwal rutinitas sholat dhuhur berjama’ah,
sholat sunnah dhuha di setiap hari jum’at pagi, membaca Al Qur’an
setiap sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Solusi
lainnya madrasah membuat program ekstrakurikuler yang namanya
tahfizh qur’an yang mana pembinanya memang dari Yaman dan
seorang hafizh dan program ini berjalan karena berkat mitra kerja
antara humas dengan komite. Solusi lain mengembangkan program
kompetensi lulusan yang terdiri dari pertama hafal ayat-ayat pendek juz
30, kedua hafal asma’ul husnah, ketiga bisa khutbah, ke empat bisa
sholat jenazah, kelima bisa protokol atau pembawa acara.
c. Adanya Dukungan dari Masyarakat: Adanya Dukungan dari
Masyarakat pada MAN 1 di Provinsi Jambi berupa materi/ finansial
(membangun kantin sehat, membangun miniature kakbah,
mengadakan pembuatan block halaman, membangun teras musholla,
pengecoran tempat parkir, pengecoran lapangan, pengaspalan jalan
dari pemerintah daerah yang dilobi oleh komite, penaggulangan banjir
(buat parit), penambahan guru honor), tenaga, pemikiran, ataupun ide-
ide serta saran dalam menyalurkan pendapat, ada juga dukungan yang
sifatnya tidak nampak namun hasilnya jelas yaitu partisipasi
masyarakat dalam bentuk do’a.
d. Tujuan yang Jelas: terdapat Tujuan yang Jelas dari Madrasah
Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi yakni mewujudkan lulusan yang ber-
297

Imtaq serta menguasai Iptek, Teladan dalam Perilaku dan Unggul


dalam Prestasi, Terwujudnya Insan Berakhlakul Karimah Berlandaskan
Ajaran Islam dan Berdaya saing pada Era Global, adapun pembinaan
yang dilakukan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi
melaui kegiatan manajemen public relations dalam mewujudkan visi
madrasah yakni mencapai tujuan madrasah dengan melibatkan seluruh
stakeholders serta masyarakat untuk membimbing siswa bersama agar
menjadi lulusan yang beriman, bertaqwa serta berkarakter;
membimbing siswa agar memiliki tekad yang kuat untuk menguasai
ilmu dan keterampilan dibidang agama maupun pengetahuan umum;
menyiapkan siswa agar dapat siap terjun ke masyarakat.

4. Manajemen public relations dalam pengembangan perilaku organisasi


pada Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi (MAN 1 Kota Jambi,
MAN 1 Batanghari, dan MAN 1 Tebo) sebagai berikut: langkah-langkah
perencanaan komunikasi kelompok kecil dalam pengembangan
perilaku organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 di Provinsi Jambi
menurut Hicks dan Gullett termasuk kategori perencanaanyang
dikombinasikan (General Combination Planning). Sistem organisasi
public relations pada MAN 1 di Provinsi Jambi terdapat 4 unsur yaitu (1)
unsur spesialisasi kerja, (2) unsur departementalisasi, (3) unsur rantai
komando, dan (4) unsur sentralisasi dan desentralisasi. Bentuk struktur
organisasi pada MAN 1 di Provinsi Jambi yakni Bentuk Struktur
Organisasi Lini dan Staf. Penyelenggaraan Special Event (Kegiatan
Khusus Public Relaions)pada MAN 1 di Provinsi Jambi yaitu: meliputi
(1) Promosi: (seminar, pertemuan, pameran, school visit, home visit,
group discustion); (2) sosial kemasyarakatan: (Bakti sosial, peringatan
hari besar Islam (PHBI), peringatan hari besar nasional); (3) jaringan
dan kemitraan bekerjasama dengan, perguruan tinggi, puskesmas,
polsek, PT. Indihome/Pt. Telkomsel. Penggunaan Media pada MAN 1 di
Provinsi Jambi yaitu: (1) media cetak: meliputi buku kontak, brosur,
298

surat, spanduk, dan lain-lain; (2) media audio: meliputi telpon dan
siaran radio (RRI); (3) Media Audiovisual: Meliputi Jambi TV (TVRI); (4)
Media Internet (Online): Email, Website, Media Sosial (FB, WA, IG),
Blog, Youtube (video pendek). Terdapat implikasi positif setelah
dilaksanakannya evaluasi program madrasah melalui manajemen
public relations dalam pengembangan perilaku organisasi pada MAN 1
di Provinsi Jambi yaitu mempertahankan daya tarik madrasah melalui
kegiatan public relations, adanya peningkatan kualitas atau mutu
kegiatan pada tahap selanjutnya terutama kegiatan-kegiatan yang
rutinitas. Menjaga hubungan silaturrahim. Meningkatnya partisipasi
masyarakat terhadap madrasah: meningkatnya jumlah siswa disetiap
tahun. Masyarakat memberikan penilaian/ pencitraan yang baik pada
madrasah.

B. Implikasi
Penelitian ini secara teori menemukan konsep tentang manajemen
public relations dalam membangun hubungan (internal) memiliki
hubungan yang harmonis dengan warga sekolah maupun (eksternal)
dengan atasan atau masyarakat yang berpengaruh dalam memajukan
madrasah. Dengan adanya kerjasama dan hubungan baik antara
madrasah dan masyarakat maka akan terjalin harmonisasi antara
keduanya. Penelitian manajemen public relations dalam pengembangan
perilaku organisasi ini yaitu berangkat dari teori model public relations
Alison Theaker yang telah disepakati oleh Aliansi Global Asosiasi Public
Relations yang menyatakan bahwa adanya dampak hubungan di dalam
karakteristik public relations terhadap perilaku organisasi.
Dijelaskan oleh Alison Theaker dari hasil penelitiannya melalui tes
efektifitas manajemen public relations dengan mengukur sebab akibat
(membuktikan bahwa X adalah alasannya Y terjadi), yang membuktikan
bahwa dengan adanya kegiatan manajemen public relations akan terjadi
perubahan perilaku organisasi terhadap sebuah lembaga organisasi.
299

Konsep teori manajemen public relations sebelumnya lebih pada


perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian suatu kegiatan
komunikasi yang disponsori oleh organisasi mulai dari konferensi pers,
pembuatan brosur, penyelenggaraan acara open house hingga kampanye
melalui media. Sedangkan temuan penelitian ini terdapat beberapa
kegiatan dalam manajemen public relations yakni perencanaan
komunikasi kelompok kecil, sistem organisasi public relations,
penyelenggaraan special event (kegiatan khusus public relations: promosi,
seminar, pameran, school visit, home visit, group discustion, sosial
kemasyarakatan, jaringan dan kemitraan), penggunaan media: (media
cetak, media audio, media audiovisual, media internet (Online), dan
evaluasi program public relations.
Konsep dari manajemen public relations tidak terlepas dari
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang ada, yakni kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian/
evaluasi. Dalam praktiknya, manajemen public relations dalam pendidikan
merupakan seluruh proses kegiatan madrasah dalam berkomunikasi yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh,
serta pembinaan secara berkelanjutan untuk mendapatkan simpati dan
diterima oleh masyarakat pada umumnya, khususnya masyarakat yang
berkepentingan langsung dengan sekolah.
Perilaku organisasi dalam penelitian ini adalah tindakan orang-orang
yang ada di dalam madrasah mempengaruhi masyarakat pengguna
madrasah agar memberikan respon, kepedulian, perhatian, dan partisipasi
masyarakat kepada madrasah dalam mencapai tujuan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa adanya keterlibatan perilaku organisasi dalam
kegiatan manajemen public relations pada Madrasah Aliyah Negeri 1 di
Provinsi Jambi, di dalam proses manajemen public relations tersebut
adanya proses orientasi (peninjauan untuk menentukan sikap) yang mana
organisasi tersebut akan meningkatkan atau menciptakan orgaisasi yang
efektif yakni pencapaian tujuan sesuai dengan yang direncanakan
300

organisasi. Dari hasil penelitian ini, maka beberapa pendekatan tersebut


telah mampu diciptakan oleh lembaga (madrasah), jadi manajemen public
relations telah membentuk perilaku organisasi dengan terciptanya
organisasi yang efektif.
Terdapat implikasi positif setelah dilaksanakannya manajemen public
relations dalam pengembangan perilaku organisasi pada MAN 1 di
Provinsi Jambi yaitu mempertahankan daya tarik madrasah melalui
kegiatan public relations, adanya peningkatan kualitas atau mutu kegiatan
pada tahap selanjutnya terutama kegiatan-kegiatan yang rutinitas,
menjaga hubungan silaturrahim, meningkatnya partisipasi masyarakat
terhadap madrasah: meningkatnya jumlah siswa disetiap tahun, adanya
penilaian/ pencitraan yang baik dari masyarakat. Dari keterangan di atas,
dapat peneliti ilustrasikan sebagaimana bagan berikut ini:
301

Perencanaan Komunikasi
Kelompok Kecil
- Langkah perencanaan komunikasi
kelompok kecil; analisis
kebutuhan,analisis situasi dan
kondidsi,evaluasi melalui
musyawarah, penyerahan hasil
kepada kepala madrasah, dan
implementasi program. (General
Combination Planning)
- Penyusunan rencana melalui

Manajemen Public RelationspadaMAN 1 Provinsi Jambi


program kerja rutin dan program Perilaku Organisasi
kerja insidentil.
 Komunikasi Timbal
Balik dari Masyarakat
Penyelenggaraan  Menyesuaikan
Special Event Implikasi Kebutuhan Masyarakat
- Promosi, (seminar, pertemuan,  Adanya Dukungan dari
pameran, school visit, home visit, Masyarakat
group discustion);  Tujuan Yang Jelas
- Sosial kemasyarakatan;
- Jaringan dan kemitraan.
(Peralatan: camera, digital, video,
LCD, monitor, dan lain-lain) Membentuk
Penggunaan Media
- Media cetak: meliputi buku
penghubung (nomor kontak), buku
dumas, spanduk, papan nama,
brosur, surat, koran, kliping, kotak
saran, tabloid/majalah pendidikan.
- Media audio : meliputi telpon dan - Mempertahankan daya
siaran radio. tarik madrasah melalui
- Media Audiovisual: Meliputi Jambi kegiatan public
TV (TVRI); relations.
- Media Internet (Online): Email, - Meningkatkan kualitas
Organisasi
Website, Media Sosial (FB, WA, atau mutu kegiatan yang Efektif
IG), Blog, Youtube (video pendek).
pada tahap selanjutnya. (Efektifitas
- Menjaga hubungan Organisasi)
silaturrahim.
- Meningkatnya
Evaluasi Program Madrasah partisipasi masyarakat
- Evaluasi scope kecil: dilaksanakan 1 terhadap madrasah:
atau 2 bulan sekali dan Evaluasi meningkatnya jumlah
scope besar: dilaksanakan pada tiap siswa disetiap tahun.
akhirsemeser atau tahun pelajaran. - Adanya penilaian/
- Bentuk metode observasi,
pencitraan yangpositif
perekaman, pol pendapat dan diskusi
dari masyarakat
Panel

Gambar 5.1: Model Pengembangan Teori Manajemen Public


Relations dalam Pengembangan Perilaku Organisasi
302

C. Rekomendasi
Hasil penelitian disertasi ini, peneliti rekomendasikan khusus kepada:
1. Kepala MAN 1 Kota Jambi
2. Kepala MAN 1 Batanghari
3. Kepala MAN 1 Tebo
4. Kepala Madrasah dan Sekolah se-Provinsi Jambi
Selanjutnya Kepada:
1. Gubernur Provinsi Jambi
2. Walikota Jambi
3. Bupati se-Provinsi Jambi
4. Kepala Dinas se-Pemerintahan Provinsi Jambi, Pimpinan Lembaga
Pendidikan Nonformal, Perusahaan dan Organisasi Masyarakat.

D. Saran
Peneliti memberikan saran kepada beberapa pihak yang terkait,
yaitu kepada:
1. Kepada semua pengurus madrasah untuk lebih meningkatkan kualitas
disetiap kegiatan khusunya public relations yang sudah ada.
2. Kepada kepala madrasah untuk lebih banyak berperan aktif dalam
pengembangan perilaku organisasi dan menumbuhkan rasa
tanggungjawab masyarakat terhadap pengelolaan lembaga dengan
cara memberikan ruang yang luas akan partisipasi masyarakat tersebut
terutama dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi akhir tiap
semester khususnya pada kegiatan public relations.
3. Bagi praktisi public relations untuk lebih banyak melakukan studi
banding ke lembaga lain untuk memperkaya wawasan serta
pengalaman dalam upaya pengembangan program yang sudah ada
ataupun yang belum ada. Sehingga program-program yang terdapat di
lembaga lain dapat diadopsi ke madrasah dengan menyesuaikan
kondisi dan potensi yang ada.
303

4. Kepada pihak madrasah untuk melakukan kerjasama antara madrasah


dengan dunia usaha dan industri, menambah fasilitas dibidang public
relations, untuk melibatkan tenaga ahli di bidang IT dalam merancang
dan mengelola website madrasah.
5. Penelitian ini dijadikan sebagai referensi untuk menambah wawasan
dan pengalaman serta bahan kajian penelitian. Para peneliti di bidang
manajemen public relations dan perilaku organisasi dapat melakukan
kajian lanjutan yang lebih komprehensif dan mendalam tentang
berbagai tema yang dapat berpengaruh baik secara langsung maupun
tidak langsung.

E. Kata Penutup
Semoga Disertasi ini bermanfaat, menjadi bahan kajian teoritis dan
praktis bagi peneliti selanjutnya, dapat diterapkan di madrasah untuk
mempertahankan daya tarik madrasah melalui kegiatan public relations,
meningkatkan kualitas atau mutu kegiatan pada tahap selanjutnya,
menjaga hubungan silaturrahim, meningkatnya partisipasi masyarakat
terhadap madrasah dan menjadi teladan bagi madrasah lainnya dan
bermanfaat dunia dan akhirat.
DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Al-Qur’an, Tafsir dan Hadits

Departemen Agama RI Al-Qur'an dan Terjemahnya. Yayasan


Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an. Jakarta:
SYGMA. 2007.

Al-Hafidh Muhammad Abdurrahman al-Mubaarakfuuri. Tuhfatul


Ahwadzi Jaami’ at-Tirmidzi; Jilid 2 No. 6 Tafsir Surat ‘Abasa.
Pentahqiq: Rooid bin Shobri. Jordan. Baitul Afkaar ad-Dauliyyah.
1995.

Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Syeikh. Tafsir


Ibnu Katsir; Lubaabut Tafsiir. Jilid 8.4. Penerjemah: M. Abdul
Ghoffar dan Abu Ihsan Al-Atsari. Bogor. Pustaka Imam Asy-
Syafi’I. 2005.

Abu al-Fida' Isma'il ibn Umar al-Dimasqa. Tafsir al-Qur'an Adzim, juz 2.
Mauqi'u al-Islam: Dalam Software alMaktabah al-Syamilah. 2005.

Ibn Arabi. Ahkam al-Qur‟ an, juz 6. Mauqi‟ u al-Islam: Dalam Software
al-Maktabah al-Samilah. 2005.

Muhammad Fu’ad Abdul Baqi’. Shahih Bukhari Muslim (Al-Lu’lu’ wal


Marjan). Penerjemah: Salim Bahreisy. Surabaya. Bina Ilmu. 2005.

Shihab al-Din al-Alusi. Tafsir Ruh al-Ma‟ ani, juz 3. Mauqi‟ u al-Tafasir:
Dalam Software al-Maktabah al-Syamilah. 2005.

Tirmidzi. Sunan Tirmidzi. Kairo. Daarul Hadits. 2005.

B. Sumber Buku

Aan Komariah dan Yati Siti Mulyati. Manajemen Pendidikan; Tim Dosen
Administrasi Pendidikan UPI. Bandung: Alfabeta. 2011.

Agustinus Hermino, Asesemen Kebutuhan Organisasi Persekolahan:


Tinjauan Perilaku Organisasi Menuju Comprehensive Multilevel
Planning. PT. Gramedia: Jakarta. 2013.
Alison Theaker. The Public Relations Handbook. USA and Canada:
Routledge; Taylor & Pracis. 2004.

B. Suryobroto. Humas Dalam Dunia Pendidikan; Suatu Pendekatan


Praktis. Yogyakarta: Mitra Gama Widya. 2010.

Cepi Triatna. Perilaku Organisasi dalam Pendidikan. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya. 2015.

Colin Coulson, Public Relation: Pedoman Praktis untuk PR. Jakarta:


Bumi Aksara. 2002.

Danang Sunyoto dan Burhanudin, Teori Perilaku Keorganisasian,


Dilengkapi: Intervensi Pengembangan Organisasi. Yogyakarta:
Center Of Academic Publishing Service (CAPS). 2015.

Djam’an Satori dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif.


Bandung. Alfabeta. 2013.

E. Syarifudin. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Diadit Media. 2011.

F. Rahmadi. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT


Gramedia, 1996.

Fatah Syukur. Manajemen Pendidikan Berbasis pada Madrasah.


Semarang: Pustaka Rizki Putra. 2011.

Fones-Wolf, E. Waves of Opposition: Labor and the Struggle for


Democratic Radio. Urbana: University of Illinois Press. 2006.

Frank Jefkins. Public Relatios. Terjemah. Haris Munandar. Jakarta:


Penerbit Erlangga. 1995.

Husaini Usman. Manajemen, Teori, Praktek Dan Riset Pendidikan.


Jakarta: Bumi Aksara. 2008.

Heppy El Rais. Kamus lmiah Populer; Memuat Berbagai Kata dan


Istilah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012.

James E. Grunig and Todd Hunt. Managing Public Relations. New


York. Holt, Rinehart & Winston. 1994.
Jhon W. Creswell. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitaf
dan Mixed. Yogyakarta. Pustaka Pelajar, 2014.

J. B Wahyudi. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak.


Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1992.

John Tondowidjojo. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta: Grasindo.


2004.

Matthew B. Miles dan Machael Huberman. Analisis Data Kualitatif.


Penterjemah: Tjetjep Rohendi Rohedi. Jakarta. UI Press. 2009.

Mukhtar, H., Risnita, D., & Darwani, H., Benchmarking Leadership In


Lecturers’careers Development Of Private Islamic Higher
Education In Jambi Province. International Journal of Research
Granthaalayah. ISSN 2350-0530 (Online). ISSN 2394-3629
(Print). Volume. 6 (11). 2018.

Morissan. Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas


Profesional. Jakarta. Kencana. 2015.

Mulyono. Teknik Manajemen Humas dalam Pengembangan Lembaga


Pendidikan Islam (Mataram: Ulummuna Jurnal Studi Keislaman.
IAIN Mataram Volume XV Nomor 1 Juni 2011.

Mulyono. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan.


Jogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2008.

Muhammad Rohman dan Sofan Amri. Manajemen Pendidikan; Analisis


dan Solusi Terhadap Kinerja Manajemen Kelas dan Strategi
Pengjran yang Efektif. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2012.

Marno dan Triyo Supriyatno. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikn


Islam. Bndung: PT Refika Aditama. 2008.

Morissan. Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas


Profesional. Jakarta: Kencana. 2015.

Makmuri Muchlas. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gadja Mada


University Press. 2005.

Onong Uchjana Effendy. Hubungan Masyarakat Suatu Studi


Komunikologis. Bandung: PT. Remaja Karya. 2002.
Patrick Jackson, Stacey Smith, and Fran R. Stansberry. Public
Relations Practices, 7th ed., Upper Saddle River. NJ: Pearson.
2006.

Rhenald Kesali. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya


di Indonesia. Jakarta: Grafiti. 1994.

Robbins P. Stephen. Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi Aplikasi;


Versi Bahasa Indonesia. Terj. Hadyana Pujaatmaka. Jakarta:
Prenhallindo, 2011), hal. 25.

Robbins P. Stephen. Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi Aplikasi;


Versi Bahasa Indonesia. Terj. Hadyana Pujaatmaka. Jakarta:
Prenhallindo. 2011.

Robert Kreitner dan Angelo Kinicki. Organizational Behavior; Ninth


Edition. New York, Mc Grow Hill. 2010.

Robert Kreitner dan Angelo Kinicki. Perilaku Organisasi: Organizational


Behavior. Terj. Biro Bahasa Elkemis. Jakarta: Salemba Empat.
2014.

Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi;


Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
2016.

Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana. Manajemen Pendidikan; Edisi


Revisi. Yogyakarta: Aditya Media. 2012.

Sondang P, Siagian. Filsafat Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara. 2006.

Scott M Cutlip, dkk,. Effective Public Relations; Merancang dan


Melaksanakan Kegiatan Kehumasan Dengan Sukses. Edisi
Kedelapan. Alih Bahasa Ch. Renata V.H. Pohan. Jakarta:
INDEKS Kelompok Gramedia. 2005.

Soekarto Indrafachrudi. Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dan


Masyarakat. Malang: IKIP Malang. 1994.

Scott M. Cultp, et, all,. Effective Public Relations. Terjemah. Tri


Wibowo, (Jakarta: Kencana, 2009).
Sri Minarti. Manajemen Sekolah; Mengelola Lembaga Pendidikan
secara Mandiri. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2011.

Syamsir Torang, Organisasi & Manajemen: Prilaku, Struktur, Budaya &


Perubahan Organisasi. Bandung: Alfabeta, 2013.

Tilaar, H.A.R,, Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madai


Indonesia; Strategi Reformasi Pendidikan Nasional. Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2002.

UU. RI. No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.


Jakarta: Asa Mandiri. 2008.

Veithzal Riva’i dan Deddy Mulyadi. Kepemimpinan dan Perilaku


Organisasi. Rajawali Pers: Jakarta. 2011.

Wahyosumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah; Tinjauan Teoretik dan


Permasalahannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2005.

Wayan Nurkancana dan P.P.N Sumartana. Evaluasi Pendidikan.


Surabaya: Usaha Nasional. 1986.

Wilcox, D.L., Ault, P., dan Agee, W. K., Public Relations: Strategies and
Tactics. Edisi keempat. New York. Harper Collin College
Publishers. 1995.

Yamin, T. Martinis, & Risnita, W. (2016). The Relationship between


School Cultures and the Principal’s Leadership Style and the
Effectiveness of the Principal’s Leadership. International Journal
of Scientific Research and Management, ISSN (e): 2321-3418.
Volume. 4, Issue. 10, 2016.

Zulkarnain Nasution. Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan:


Konsep, Fenomena, dan Aplikasinya. Malang: UMM Press.
2010.

C. Sumber Disertasi;

Amin Haris, Implementasi Program Public Relations dalam Pencitraan


Perguruan Tinggi (Studi Multikasus pada Tiga Perguruan Tinggi
Di Kota Wisata Indrayana), Disertasi, Program Studi Manajemen
Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri, Malang,
2011.
Aslamiah, Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah,
Kepuasan Kerja Guru, Komitmen Organisasi, dan Perilaku
Keorganisasian-Kewarganegaraan (Organizational Citizenship
Behavior/ OCB) dengan kinerja guru-guru Sekolah Dasar di Kota
Banjarmasin, Disertasi, Program Studi Manajemen Pendidikan
Pascasarjana Universitas Negeri, Malang, 2015.

Asri Widiatsih, Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat


Berbasis Kearifan Lokal Etnis Madura untuk Meningkatkan Mutu
Pendidikan (Studi Multi Situs pada Tiga SMP di Kecamatan
Kalisat Kabupaten Jember), Disertasi, Program Studi
Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas
Negeri, Malang, 2017.

Brahim, Manajemen Perilaku Organisasi Madrasah pada Madrasah


Ibtidaiyah ( MI ) Hidayatul Qur’an Leses Manisrenggo Klaten
Tahun 2016/2017. Disertasi, Program Studi Manajemen
Pendidikan Islam, Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri
(IAIN), Surakarta, 2017.

Lukiati Komala, Konstruksi Makna Public Relations Profesional oleh


Praktisi Public Relations Studi Fenomenologi Tentang Konstruksi
Makna PR Profesional oleh Praktisi di Pemerintahan, Bumn, dan
Perusahaan Swasta di Bandung Dan Jakarta, Disertasi,
Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung, 2013.

Sri Erwini Christine, Kontribusi Kepemimpinan Visioner Dan Gaya


Komunikasi Kepala Sekolah Serta Komitmen Guru Terhadap
Praktek Perilaku Keorganisasian-Kewarganegaraan
(Organizational Citizenship Behavior) (OCB) Guru Pada SMAN
Se-Wilayah 2 Bogor, Disertasi, Universitas Pendidikan
Indonesia. 2014.

D. Sumber Jurnal;

Anshika Prakash Aggarwal dan Saileswar Ghosh, The Impact of


Organizational Citizenship Behaviour on Normative
Organizational Commitment (A Case Study of Telecom Industry),
Jurnal Penelitian Internasional dalam Manajemen, Ekonomi, dan
Perdagangan, ISSN 2250-057X, Vol. 07 No. 07, Juli 2017, hal.
52-59.
Benita Steyn and Estelle De Beer. Strategic Role of Public Relations in
The Process of ‘Integrated Reporting’ An Exploratory Study.
International Journal of Sinergien. 88. Maggio-Agosto 2012, pp.
53-72. ISSN 0393-5108.

Ben U. Nwanne, Substantiating Public Relations Contributions to


Organizational Success In Nigeria’s Banking Sector, International
Journal of International Relations, Media and Mass
Communication Studies, Vol.1, No.4, December 2015, hal.10-18.

Cdr. Nav. Karadeniz Mustafa. The Comparison Of Public Relations And


Advertisement Activities In A Successful Marketing Management.
Which One Should Be In Forefront?. Journal of Naval Science
and Engineering. 2009. Vol. 5 , No.2, hal. 43-54.

Daniel Olguín, Benjamin N. Waber, et.all., Sensible Organizations:


Technology and Methodology for Automatically Measuring
Organizational Behavior. International Journal, IEEE
Transactions On Systems, Man, And Cybernetics, Vol. 39, No. 1,
2009, hal. 43-55

Dean Kruckeberg. The Future of PR Education: Some


Recommendations. Journal Public Relations Review. 3013 Vol.
24, No. 2, pp. 235-248

Fred Luthans, The Need For and Meaning of Positive Organizational


Behavior, International Journal, Journal of Organizational
Behavior, Department of Management, University of Nebraska,
Lincoln, AS., Vol. 23, 2012, hal. 695–706.

Inger l. Stole. Philanthropy as Public Relations: A Critical Perspective


on Cause Marketing. International Journal of Communication 2.
2008.

Kingsley Agyapong, et.all., Educational Public Relations Functions In


Private Tertiary Universities In Ghana, Interdisciplinary Journal
Of Contemporary Research In Business. Vol 4, No. 11, March
2013.

Mulyono. Teknik Manajemen Humas dalam Pengembangan Lembaga


Pendidikan Islam. Mataram: Ulummuna Jurnal Studi Keislaman.
IAIN Mataram Volume XV Nomor 1 Juni 2011.
Nickolas George Makharashvili. Main Aspects of Function and
Organizational Role of Public Relations. Journal of Business,
1(2):53-56,2012 ISSN:2233-369X.

Rachmat Kriyantono. The Situational Theory of the Publics in an


Ethnography Research: Identifying Public Response to Crisis
Management. International Journal of Business and Social
Science, Vol. 3 No. 20. Special Issue October 2012.

Ron Prindle, A Public Relations Role in Brand Messaging. International


Journal of Business and Social Science, United States of
America, Vol. 2 No. 18, October 2011, hal. 32-36

Shahram Gilaninia, et.al., The Impact of Public Relations Performances


on Market Share of Firms: Case Study: Power Battery
Manufacturing In Isfahan, Interdisciplinary Journal Of
Contemporary Research In Business. Vol .5, No.5, September
2013.

Sumantra Ghoshal. Bad Management Theories Are Destroying Good


Management Practices. Academy of Management Learning &
Education. Vol. 4, No. 1, 2005.

Shahram Gilaninia, Mohammad Taleghani, dan Mohsen Eshghi


Mohammadi. The Impact of Public Relations Performances on
Market Share of Firms (Case Study: Power Battery
Manufacturing In Isfahan), International Journal, Institute of
Interdisciplinary Business Research, Vol. 5 No. 5, 2013, hal.
357-361
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I
DAFTAR INFORMAN

NO NAMA INFORMAN JABATAN

1. MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA JAMBI

1.1 H. Muhammad Aman, M.Pd.I Kepala Madrasah

1.2 Nazaruddin, S.Pd Waka Bid. Humas


Waka Bid. Kesiswaan/ Guru
1.3 Surya Apriyandi, S.Pd
Ekonomi

1.4 Suparno, SH Kepala Tata Usaha (TU)

1.5 Purnomo, S.Pd Staf Tata Usaha (TU)

1.6 Jihan Nabila Staf Tata Usaha (TU)


Rohmiyah, M.Pd.I Guru Bahasa Arab
1.7
Guru Bahasa Inggris dan Kepala
Munifatuzzuhroh, S.Pd
1.8 Laboratorium Bahasa

Guru Pendidikan
Sri Wahyuni, S.Pd.I
1.9 Kewarganegaraan

Orang Tua Siswa Desi


Samiyah
1.10 Komariyah/ XII/ PIS

Oang Tua Siswa dari Sri Okta


Aidah Rostika
1.11 Prida/ XII/ PIS

2. MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BATANGHARI

2.1 Drs. Raden Akhmad Kepala Madrasah

2.2 Drs. M. Ali Alhamidi, S.Pd, M.Pd Waka Bid. Humas


Feri Heriyadi, S.Ag., M.Ud
2.3 Waka. Bidang Kurikulum
Dr. Jamilah, M.Pd.I
2.4 Waka. Bidang Kesiswaan
Hawani, S.Pd.I
2.5 Kepala Tata Usaha (TU)

2.6 Abdul Muthalib Staf Tata Usaha (TU)


Dra. Suparti Guru Bahasa Indonesia
2.7
Rohmi, S.Pd.I
2.8 Guru Al Qur’an Hadits
Azizah, S.Hi
2.9 Guru Geografi
Melda, S.Pd
2.10 Guru Seni Budaya
Orang Tua Siswa dari Raden
Sri Warti
2.11 Muhammad Rizki/ XII/ PIS

Sarin Sumijo Oang Tua Siswa dari Khoirudi/


2.12
IX/ PIS

3. MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 TEBO


Purwadi, S.Pd, M.Pd.
3.1 Kepala Madrasah
Drs. A. Rahman, M.Pd
3.2 Waka. Bidang Humas
Slamet, S.Ag, M.Pd.I
3.3 Waka. Bidang Kurikulum
Nur’aini, A.Md
3.4 Staf Tata Usaha (TU)
Yanti
3.5 Staf Tata Usaha (TU)
Dia Yuniarti, S.Kom.I
3.6 Guru Bimbingan Konseling (BK)
Sri Lestari, S.E Guru Ekonomi
3.7
Orang Tua Siswa dari
Abdullatip
3.8 Febriyanto/ XII/ PMIA

Guru dan Oang Tua Siswa dari


Fauzana Yanti, S.Pd
3.9 Muti’ah Rafifah/ XII/ PIS
Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA

Nama :
Jabatan :
Waktu Wawancara :
Tempat Wawancara :
Kode :
Kategori : Manajemen Public Relations dalam Pengembangan Perilaku
Organisasi

A. Manajemen Public Relations


1. Perencanaan Komunikasi Kelompok Kecil
a. Bagaimana perencanaan program public relations di madrasah ini setiap
kegiatannya?
b. Apa saja program-program public relations yang direncanakan oleh waka bid.
humas?
c. Untuk perencanaan kegiatan, biasanya kapan pelaksanaannya?
d. Apakah perencanaan kegiatan di madrasah tersebut melibatkan pihak luar
sekolah, seperti masyarakat (orang tua) atau lainnya?
e. Menurut bapak apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk memilih
madrasah ini?
f. Untuk perencanaan awal semesternya bagaimana pak/bu? Apakah ada program-
program yang telah ditetukan?
g. Langkah-langkah apa yang Bpk/Ibu gunakan dalam merencanakan program
kerja public relations untuk meningkatkan partisipasi masyarakat (orang tua)?
h. Menurut Bpk/Ibu, mengapa perencanaan program public relations di madrasah
itu perlu dilaksanakan?
i. Di mana biasanya pelaksanaan perencanaannya?
j. Dalam kategori apa saja yang masuk dalam pelaksanaan perencanaan program
public relations? (apa saja yang masuk dalam pembahasan)
k. Apa faktor penghambat/kendala yang ada dalam pelaksanaan perencanaan ini?
dan bagaimana mengatasi kendala tersebut?
l. Apa faktor pendukung yang ada dalam pelaksanaan perencanaan ini?
m. Apakah Bpk/Ibu menyusun rencana program public relations di madrasah ini
melalui program rutin (jangka pendek) dan program Insidentil (jangka panjang)?
n. Bagaimana cara public relations dalam menggerakkan dan mendorong
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan madrasah?
o. Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah ini dan
bagaimana madrasah meresponya?
p. Kira-kira, apa rencana Bpk/Ibu ke depan dalam hal pengembangan program
public relations di madrasah yang sudah ada ini? (serta lingkup meningkatkan
partisipasi masyarakat (orang tua siswa))
2. Penyelenggaraan Special Event (Kegiatan khusus public relations)
a. Dalam masalah apa biasanya public relations berkomunikasi dengan para
orang tua siswa untuk mengembangkan madrasah?
b. Apa saja program-program persatuan orang tua siswa (POS) yang
berhubungan dengan public relations di madrasah?
c. Strategi apa yang di gunakan public relations agar hubungan madrasah dengan
masyarakat dapat tetap harmonis?
d. Berapa orang tenaga public relations di madrasah ini?
e. Apakah kegiatan public relations di madrasah ini sudah berjalan dengan baik?
f. Peralatan (camera, digital, LCD, monitor dll) apa saja yang digunakan untuk
menunjang kegiatan public relations?
g. Apakah ada team work yang berkerjasama dalam pelaksanaannya (panitia
khusus)? Siapa saja di dalamnya (kepala sekolah, waka, guru, masyarakat,
orang tua siswa)?
3. Penggunaan Media
a. Media (brosur, buletin, papan nama, siaran, pameran dll) apa saja yang sering
digunakan public relations untuk menyalurkan informasi dalam kegiatan
humasnya?
b. Apakah ada dukungan dari masyarakat dalam pelaksanaannya?
c. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program public relations
tersebut? Dan bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?
d. Apa saja faktor-faktor pendukungnya?
e. Lembaga apa saja yang diajak kerjasama dengan madrasah ini?
f. Media massa (TV, Radio, Koran dll) apa saja yang diajak kerjasama di madrasah
ini?
4. Evaluasi Program Madrasah
a. Bagaimna pelaksanaan evaluasi program madrasah melalui kegiatan public
relations di madrasah ini?
b. Bagaimana bentuk evaluasi (observasi, perekaman, diskusi, kuesioner, pendapat
dll) untuk setiap kegiatannya?
c. Apakah evaluasi kegiatan tersebut melibatkan pihak luar sekolah, seperti tokoh
masyarakat atau lainnya?
d. Strategi apa yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi di madrasah ini?
e. Bagaimana tanggapan Bpk/Ibu sebagai orang yang berperan banyak dalam
mempromosikan madrasah terhadap kegiatan yang sudah ada untuk perbaikan
selanjutnya?
f. Apa rencana Bpk/Ibu ke depan dalam hal pengembangan program public
relations yang sudah ada saat ini?
g. Kalau melihat dari kegiatan-kegiatan public relation yang sudah ada, apa
implikasi positif yang dirasakan madrasah?
h. Bagaimana pengawasan/pengendalian di dalam perencanaan, pelaksanaan
serta evaluasinya?
B. Perilaku Organisasi
1. Komunikasi Timbal Balik dari Masyarakat
a. Bagaimana cara bpk/ibu menyampaikan informasi kepada seluruh stakeholder di
madrsah ini, dan bagaimana cara bpk/ibu menanggapinya?
b. Bagaimana cara bpk/ibu meningkatkan komunikasi dalam organisasi?
(menggunakan tindak lanjut untuk memastikan pesan sudah diterima, saling
percaya dll).
c. Adakah kendala/ hambatan yang dihadapi ketika bpk/ibu berkomunikasi dengan
stakeholder dan apasolusinya? (khususnya tentang kegiatan public relations).
d. Apakah dalam berkomunikasi bpk/ibu selalu diperkuat dan didukung dengan
beragai teknologi? (berbasis komputer, hp, radio dll).
e. Pernakah pihak madrasah berkunjung ke rumah orang tua siswa (silaturrahmi
kepada orang tua/ siswa yang sakit, siswa tidak ada kabar, dan lain sebagainya)?
f. Bagaimana cara madrasah dalam menggerakkan dan mendorong masyarakat
untuk berpartisipasi dalam pengembangan sekolah?
g. Dalam masalah apa biasanya madrasah berkomunikasi dengan para orang tua
siswa untuk meningkatkan partisipasi masyarakat?

2. Menyesuaikan Kebutuhan Masyarakat


a. Upaya apa yang dilakukan madrasah untuk meningkatkan motivasi masyarakat
(orang tua siswa) memilih MAN ini sebagai sarana pendidikan?
b. Bagaimana cara bapak memimpin stakeholders agar tetap unggul dari
madrasah2 lainnya?
c. Dalam menanggapi setiap keputusan rapat, bagaimana respon
masyarakat/orang tua?
d. Menurut bapak, mengapa para orang tua siswa memilih madrasah ini sebagai
sarana pendidikan?
e. Strategi apa yang digunakan madrasah agar hubungan dengan masyarakat
dapat tetap harmonis?
f. Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah ini dan
bagaimana madrasah meresponya?
g. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketertarikan orang tua untuk
menyekolahkan anaknya di madrasah ini?

3. Adanya Dukungan Masyarakat


a. Dalam mendukung program pengembangan madrasah, apa saja yang sudah
disumbangkan (materi, saran, ide, tenaga) oleh masyarakat/orang tua siswa?
b. Adakah peran dari tokoh masyarakat di lingkungan madrasah ((berupa dana,
jasa, pikiran, tenaga dan lain-lain) dalam hal apa dan bagaimana
pelaksanaannya?
c. Apakah evaluasi kegiatan tersebut melibatkan pihak luar sekolah, seperti tokoh
masyarakat atau lainnya?
d. Apakah ada bantuan dari pihak lain untuk madrasah? Jika ada dipergunakan
untuk kegiatan apa saja?
e. Bagaimana bentuk motivasi atau dorongan yang diberikan kepala madrasah
kepada seluruh stakeholders dan masyarakat?
f. Menurut Bpk/Ibu, apakah partisipasi masyarakat selama ini terhadap madrasah
sudah cukup maksimal?
g. Bagaimana cara Ibu/Bapak memelihara semangat berpartisipasi ini?

4. Tujuan yang Jelas


a. Bagaimana pembinaan yang dilakukan Kepala Madrasah dalam mewujudkan visi dan
misi serta tujuan madrasah?
b. Bagaimana (renstra) rencana strategi madrasah untuk mencapai madrasah yang
ideal/unggul?
c. Apakah kepala madrasaah melibatkan seluruh stakeholders serta masyarakat untuk
mencapai tujuan madrasah?
d. Bagaimana mutu lulusanya, dan diterima dimana saja?
e. Bagaimana struktur organisasi di madrasah ini?
f. Bagaimana cara pembagian tugas-tugas dalam organisasi madrasah yang telah bapak
lakukan, apakah sudah sesuai dengan keahlian/ bidangnya (kualifikasi)?
g. Apakah stakeholder mau menerima tugas/ pekerjaan yang diarahkan oleh kepala
madrasah secara efektif dan efesien? Adakah kendala dan bagaimana solusinya?
PEDOMAN WAWANCARA

Nama Responden :
Jabatan : Wakil Kepala Bidang Kurikulum
Kategori : Manajemen PR dalam Pengembangan Perilaku Organisasi
Waktu Wawancara :
Tempat wawancara :

No Pertanyaan Jawaban
Sejauhmana promosi pembagian
1
tugas kerja antara kurikulum dan
PR?
Dibidang apa biasanya terjadi
2
tumpang tindih tugas dengan PR
di madrasah?
Apa saja program-program
3
kurikulum yang berhubungan
dengan PR/kehumasan?
4 Bagaimana koordinasi
pelaksanaan tersebut?
5 Bagaimana implementasinya di
lapangan?
Bagaimana cara kepala madrasah
memimpin dalam menggerakkan
6
dan mendorong stakeholders dan
masyarakat dalam pengembangan
madrasah?
Apakah kegiatan PR di madrasah
7
ini sudah berjalan dengan baik?
Apa saja kendala yang dihadapi?
Tuntutan apa saja yang diinginkan
8 masyarakat terhadap madrasah ini
dan bagaimana madrasah
meresponya
Menurut bapak apa yang menarik
9
perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?
PEDOMAN WAWANCARA

Nama Responden :
Jabatan : Wakil Kepala Bidang Kesiswaan
Kategori : Manajemen PR dalam Pengembangan Perilaku Organisasi
Waktu Wawancara :
Tempat wawancara :

No Pertanyaan Jawaban
1 Sejauhmana pembagian tugas
kerja antara kesiswaan dan PR?
Dibidang apa biasanya terjadi
2
tumpang tindih tugas dengan PR
di madrasah?
Apa saja program-program
3
kesiswaan yang berhubungan
dengan PR/kehumasan?
4 Bagaimana koordinasi
pelaksanaan tersebut?
5 Bagaimana implementasinya di
lapangan?
Bagaimana cara kepala
madrasah memimpin dalam
6 menggerakkan dan mendorong
stakeholders dan masyarakat
dalam pengembangan
madrasah?
Apakah kegiatan PR di
7 madrasah ini sudah berjalan
dengan baik? Apa saja kendala
yang dihadapi?
Tuntutan apa saja yang
8 diinginkan masyarakat terhadap
madrasah ini dan bagaimana
madrasah meresponya
Menurut bapak apa yang menarik
9
perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?
PEDOMAN WAWANCARA

Nama Responden :
Jabatan : Guru
Kategori : Manajemen PR dalam Pengembangan Perilaku Organisasi
Waktu Wawancara :
Tempat wawancara :

No Pertanyaan Jawaban
Dalam masalah apa biasanya
para guru berkoordinasi
1 dengan PR/humas untuk
pengembangan madrasah atau
meningkatkan partisipasi
masyarakat (orang tua siswa)?
Bagaimana Bapak/Ibu berbagi
2
tugas sebagai seorang guru
dengan kehumasan di sekolah?
Apa saja program-program
3 kegiatan guru yang
berbenturan dengan waka bid.
Humas?
Bagaimana bentuk kerja sama
4
sebagai seorang guru dengan
kehumasan di MAN ini?
Bagaimana cara kepala
madrasah memimpin dalam
5 menggerakkan dan mendorong
stakeholders dan masyarakat
dalam pengembangan
madrasah?
Apakah kegiatan PR di
6 madrasah ini sudah berjalan
dengan baik? Apa saja kendala
yang dihadapi?
Tuntutan apa saja yang
diinginkan masyarakat
7
terhadap madrasah ini dan
bagaimana madrasah
meresponya?
Menurut bapak apa yang menarik
8
perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?
PEDOMAN WAWANCARA

Nama Responden :
Jabatan : Orang Tua Siswa MAN
Kategori : Manajemen PR dalam Pengembangan Perilaku Organisasi
Waktu Wawancara :
Tempat wawancara :
No Pertanyaan Jawaban
Dalam masalah apa biasanya Bapak/Ibu
sebagai orang tua siswa di MAN ini
1
berkomunikasi/berkoordinasi dengan
humas di sekolah untuk mengembangkan
program madrasah?
Prinsip apa saja yang digunakan sekolah
2 sebagai pijakan dalam melaksanakan
hubungan dengan orang tua siswa di MAN
ini?
Apa saja program-program persatuan
3
orang tua siswa (POS) yang berhubungan
dengan kehumasan di MAN ini?
Strategi apa yang digunakan bid. Humas
4
agar hubungan sekolah dengan orang tua
siswa dapat harmonis?
Apa saja yang diinginkan Bapak/Ibu
5 sebagai orang tua siswa terhadap
madrasah ini dan bagaimana madrasah
meresponya?
Apa saja yang diinginkan madrasah
6 terhadap Bapak/Ibu sebagai orang tua
siswa di MAN ini dan bagaimana
Bapak/Ibu meresponya?
Dalam mendukung program
pengembangan madrasah, apa saja yang
7
sudah disumbangkan (materi, saran, ide,
tenaga) oleh Bapak/Ibu sebagai orang tua
siswa di MAN ini?

Bagaimana cara PR/humas dalam


menggerakkan dan mendorong
8
masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pengembangan madrasah? Apakah sudah
maksimal? Seharusnya bagaimana?
Lampiran 3

PEDOMAN OBSERVASI

No Situasi yang Diamati Keterangan


Keadaan Fisik: Setting yang dianggap
a. Suasana lingkungan Madrasah Aliyah perlu akan diambil
1
Negeri di Prov. Jambi gambar/
b. Kantor-kantor, penataan dan ruang kelas dokumentasinya
Agnda-agenda dan rapat-rapat: Jika sudah terlewat
a. Penerimaan siswa baru maka diganti dengan
b. Upacara hari-hari besar wawancara dan
nasional/keagamaan dokumentasinya
2
c. Rapat internal madrasah, karyawan dan
guru
d. Rapat internal para pimpinan
e. Kegiatan seremonial dan rapat lainnya
Suasana proses belajar mengajar: Setting yang dianggap
a. PBM di Madrasah perlu akan diambil
3
b. Kegiatan praktikum gambar/
c. Kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler dokumentasinya
Aspek yang diamati dari uraian indikator: Setting yang dianggap
a. Tema 1: Manajemen Public Relations perlu akan diambil
1) Perencanaaan komunikasi kelompok gambar/
kecil dokumentasinya
2) Penyelenggaraan special event
(kegiatan khusus public relations)
3) Penggunaan media
4) Evaluasi program madrasah melalui
4
kegiatan public relations
b. Tema 2: Perilaku Organisasi
1) Komunikasi timbal balik dari
masyarakat
2) Menyesuaikan kebutuhan
masyarakat
3) Adanya dukungan masyarakat
4) Tujuan yang Jelas.
Lampiran 4

PEDOMAN DOKUMENTASI

Jenis
Bentuk Dokumen Ket.
Dokumen/Kode
Profil MAN 1 Kota Jambi, MAN 1 Batanghari dan
MAN 1 Tebo, Struktur Pengurus, Data Pengurus
dll.
Data Kesiswaan
1. Jumlah kelas dan siswa
2. Jumlah pendaftaran dan yang diterima tiga
tahun terakhir
3. Data Alumni
4. Prestasi-prestasi siswa
Data Ketenagaan
Dokumen 1. Kepala Sekolah
Tertulis 2. Waka. Bidang
3. Karyawan atau tenaga TU (tingkat pendidikan,
(sesuai dengan
tugas, dll)
bentuk Sarana dan prasarana
dokumen) 1. Denah lokasi dan bangunan sekolah (letak
geografis)
2. Gedung dan ruangan yang ada
3. Fasilitas penunjang
4. Sarana pembelajaran lainya (mushallah,
laboratorium, klinik kesehatan, perpustakan
dll)

Kegiatan manajemen public relations dalam


pengembangan perilaku organisasi di MAN 1
Kota Jambi, MAN 1 Batanghari dan MAN 1 Tebo
Foto/Gambar/ Kegiatan-kegiatan madrasah khususnya kegiatan
Video Klip/
Manajemen Public Relations dalam
Rekaman
Pengembangan Perilaku Organisasi
Kondisi Lingkungan MAN 1 Kota Jambi, MAN 1
Batanghari dan MAN 1 Tebo
Denah Lokasi MAN 1 Kota Jambi, MAN 1
Batanghari dan MAN 1 Tebo
Lampiran 5

DAFTAR KODING WAWANCARA

NO NAMA INFORMAN JABATAN KODE

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA JAMBI


H. Muhammad Aman, Ww.1.1/KMKJ/11.05.18
1.1 Kepala Madrasah
M.Pd.I Ww.1.2/KMKJ/07.01.19

Nazaruddin, S.Pd Ww.1.1/WB.Hum.KJ/08.05.18


1.2 Waka Bid. Humas
Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
Surya Apriyandi, S.Pd Waka Bid. Kesiswaan/
1.3 Ww.1.1/WB.Kesis.KJ/19.01.19
Guru Ekonomi
Suparno, SH Kepala Tata Usaha Ww.1.1/KTU.KJ/11.05.18
1.4 (TU) Ww.1.2/KTU.KJ/16.01.19
1.5 Purnomo, S.Pd Staf Tata Usaha (TU) Ww.1.1/STU.KJ/07.05.18
1.6 Jihan Nabila Staf Tata Usaha (TU) Ww.1.1/STU2.KJ/19.01.19
1.7 Rohmiyah, M.Pd.I Guru Bahasa Arab Ww.1.1/GBA.KJ/26.01.19
Guru Bahasa Inggris
1.8 Munifatuzzuhroh, S.Pd dan Kepala Ww.01/GBIng.KJ/16.01.19
Laboratorium Bahasa
Sri Wahyuni, S.Pd.I Guru Pendidikan
1.9 Ww.1.1/GPK.KJ/19.01.19
Kewarganegaraan
Samiyah Orang Tua Siswa Desi
1.10 Ww.1.1/OTDK.KJ/26.01.19
Komariyah/ XII/ PIS
Orang Tua Siswa dari
1.11 Aidah Rostika Sri Okta Prida/ XII/ PIS Ww.1.1/OTSOP.KJ/26.01.19

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BATANGHARI


NO NAMA INFORMAN JABATAN KODE
Ww.2.1/KMB/14.05.18
2.1 Drs. Raden Akhmad Kepala Madrasah Ww.2.2/KMB/19.05.18
Ww.2.3/KMB/28.01.19
Drs. M. Ali Alhamidi, Ww.2.1/WB.Hum.B/19.05.18
2.2
S.Pd, M.Pd
Waka Bid. Humas Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
Feri Heriyadi, S.Ag., Waka. Bidang
2.3 Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
M.Ud Kurikulum
Dr. Jamilah, M.Pd.I Waka. Bidang Ww.2.1/WB.Kesis.B/22.01.19
2.4
Kesiswaan
Hawani, S.Pd.I Kepala Tata Usaha Ww.2.1/KTU.B/28.01.19
2.5
(TU)
2.6 Abdul Muthalib Staf Tata Usaha (TU) Ww.2.1/STU.B/14.05.18
2.7 Dra. Suparti Guru Bahasa Indonesia Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
2.8 Rohmi, S.Pd.I Guru Al Qur’an Hadits Ww.2.1/GQH.B/28.01.19
2.9 Azizah, S.Hi Guru Geografi Ww.2.1/GG.B/31.01.19
2.10 Melda, S.Pd Guru Seni Budaya Ww.2.1/GSB.B/28.01.19
Orang Tua Siswa dari
2.11 Sri Warti Raden Muhammad Ww.2.1/OTRMR.B/31.01.19
Rizki/ XII/ PIS
Oang Tua Siswa dari
2.12 Sarin Sumijo Khoirudi/ IX/ PIS Ww.2.1/OTK.B/31.01.19

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 TEBO


NO NAMA INFORMAN JABATAN KODE
Ww.3.1/KMT/24.05.18
3.1 Purwadi, S.Pd, M.Pd. Kepala Madrasah
Ww.3.2/KMT/18.02.19
Ww.3.1/WB.Hum.T/24.05.18
3.2 Drs. A. Rahman, M.Pd Waka. Bidang Humas
Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
Waka. Bidang Ww.3.1/WB.Kur.T/18.02.19
3.3 Slamet, S.Ag, M.Pd.I
Kurikulum
3.4 Nur’aini, A.Md Staf Tata Usaha (TU) Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
3.5 Yanti Staf Tata Usaha (TU) Ww.3.1/STU.T/21.05.18
Guru Bimbingan Ww.3.1/GBK.T/20.02.19
3.6 Dia Yuniarti, S.Kom.I
Konseling (BK)
3.7 Sri Lestari, S.E Guru Ekonomi Ww.3.1/GE.T/20.02.19
Orang Tua Siswa dari
3.8 Abdullatip Ww.3.10/OTF.T/21.02.19
Febriyanto/ XII/ PMIA
Guru dan Oang Tua
3.9 Fauzana Yanti, S.Pd Siswa dari Muti’ah Ww.3.1/OTMR.T/21.02.19
Rafifah/ XII/ PIS
Lampiran 6

DAFTAR KODING OBSERVASI

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA JAMBI

KODE KETERANGAN
NO
Observasi pertama terkait Lokasi dan
Kondisi Madrasah Aliyah Negeri 1
Kota Jambi yang dilihat dari sarana
1. Obs.1.1/LKMKJ/07.05.18
dan prasarana serta suasana
lingkungan madrasah pada hari
Senin tanggal 7 Mei 2018
Observasi ke-1.2 terkait Suasana
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
2. Obs.1.2/SMGS.KJ/08.05.18 Jambi, Guru dan siswa yang dilihat
dari keseharian pada hari Selasa
tanggal 08 Mei 2018
Observasi ke-1.3 terkait Pergantian
Nama Madrasah Aliyah Negeri 1
3. Obs.1.3/PNM.KJ/11.05.18 Kota Jambi yang dilihat dari
dokumentasi madrasah pada tanggal
11 Mei 2018
Observasi ke-1.4 terkait Keadaan
Orang Tua Siswa Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Jambi yang dilihat
4. Obs.1.4/KOTS.KJ/26.01.19
secara langsung melalui wawancara
pada hari Sabtu tanggal 26 Januari
2019
Observasi ke-1.5 terkait Peran
Manajemen Public Relations di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
5. Obs.1.5/PMPR.KJ/26.01.19 Jambi berupaya menjalin hubungan
yang harmonis dengan masyarakat
pada hari Sabtu tanggal 26 Januari
2019
Observasi ke-1.6 terkait
Kepemimpinan Kepala Madrasah
Aliyah Negeri 1 Kota Jambi yang
dilihat dari keseharian dalam
6. Obs.1.6/KKM.KJ/07.01.19 berperan dan melaksanakan tugas
kepala madrasah untuk mencapai
tujuan, pada hari Senin tanggal 07
Januari 2019
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BATANGHARI

KODE KETERANGAN
NO
Observasi pertama terkait Lokasi dan
Kondisi Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari yang dilihat dari sarana
7. Obs.2.1/LKMB/14.05.18
dan prasarana serta suasana
lingkungan madrasah pada hari
Senin tanggal 14 Mei 2018
Observasi ke-2.2 terkait Suasana
Madrasah Aliyah Negeri 1
8. Obs.2.2/SMGS.B/19.05.18 Batanghari, Guru dan siswa yang
dilihat dari keseharian pada hari
Sabtu tanggal 19 Mei 2018
Observasi ke-2.3 terkait Pergantian
Nama Madrasah Aliyah Negeri 1
9. Obs.2.3/PNM.B/19.05.18 Batanghari yang dilihat dari
dokumentasi madrasah pada tanggal
19 Mei 2018
Observasi ke-2.4 terkait Keadaan
Orang Tua Siswa Madrasah Aliyah
10. Obs.2.4/KOTS.B/31.01.19 Negeri 1 Batanghari yang dilihat
secara langsung melalui wawancara
pada tanggal 31 Januari 2019
Observasi ke-2.5 terkait Peran
Manajemen Public Relations di
Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari berupaya menjalin
11. Obs.2.5/PMPR.B/31.01.19
hubungan dengan lembaga lain
(STAI Muara Bulian) pada hari Kamis
tanggal 31 Januari 2019

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BATANGHARI

KODE KETERANGAN
NO
Observasi pertama terkait Lokasi dan
Kondisi Madrasah Aliyah Negeri 1
Tebo yang dilihat dari sarana dan
12. Obs.3.1/LKMT/21.05.18
prasarana serta suasana lingkungan
madrasah pada hari Senin tanggal
21 Mei 2018
Observasi ke-3.2 terkait Suasana
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo,
13. Obs.3.2/SMGS.T/24.05.18 Guru dan siswa yang dilihat dari
keseharian pada hari Kamis tanggal
24 Mei 2018
14. Obs.3.3/PNM.T/24.05.18 Observasi ke-3.3 terkait Pergantian
Nama Madrasah Aliyah Negeri 1
Tebo yang dilihat dari dokumentasi
madrasah pada tanggal 24 Mei 2018
Observasi ke-3.4 terkait Keadaan
Orang Tua Siswa Madrasah Aliyah
15. Obs.3.4/KOTS.T/21.02.19 Negeri 1 Tebo yang dilihat secara
langsung melalui wawancara pada
tanggal 21 Februari 2019
Observasi ke-3.5 terkait Peran
Manajemen Public Relations di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
berupaya menjalin kerja sama
16. Obs.3.5/PMPR.T/18.02.19 dengan lembaga lain (SMAN 18
Kabupaten Tebo) mengundang
Kepala Sekolah sebagai pembina
upacara pada hari Senin tanggal 18
Februari 2019
Lampiran 7

DAFTAR KODING DOKUMENTASI

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA JAMBI

KODE KETERANGAN
NO
Dokumentasi Ke-1.1 tentang brosur
1. Dok.1.1/BM.KJ/2018-2019 MAN 1 Kota Jambi pada Tahun
Pelajaran 2018-2019
Dokumentasi Ke-1.2 tentang Profil
Madrasah (Website) MAN 1 Kota
Dok.1.2/PMW.KJ/08.05.18 Jambi dalam
2.
http://man1kotajambi.mdrsh.id
(diakses pada tanggal 08 Mei 2018,
Jam. 14.15)
Dokumentasi Ke-1.3 tentang Profil
Dok.1.3/PMTU.KJ/11.05.18 Madrasah yang didapat dari Tata
3.
Usaha (TU) MAN 1 Kota Jambi pada
hari jum’at, tanggal 11 Mei 2018
Dokumentasi Ke-1.4 tentang
Dok.1.4/DP.KJ/tgl.bln/th Dokumentasi Pribadi yang diambil
4.
pada pelaksanaan observasi di MAN
1 Kota Jambi.
Dokumentasi Ke-1.5 tentang
Dokumentasi Kegiatan Madrasah
5. Dok.1.5/KMW.KJ/05.01.19 yang didapat dari Website MAN 1
Kota Jambi pada tanggal 5 Januari
2019.

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BATANGHARI

KODE KETERANGAN
NO
Dokumentasi Ke-2.1 tentang brosur
6. Dok.2.1/BM.B/2018-2019 MAN 1 Batanghari pada Tahun
Pelajaran 2018-2019
Dokumentasi Ke-2.2 tentang Profil
Madrasah (Website) MAN 1
Dok.2.2/PMW.B/08.05.18 Batanghari dalam
7.
http://man1batanghari.mdrsh.id
(diakses pada tanggal 08 Mei 2018,
Jam. 15.00)
Dokumentasi Ke-2.3 tentang Profil
Dok.2.3/PMTU.B/19.05.18 Madrasah yang didapat dari Tata
8.
Usaha (TU) MAN 1 Batanghari pada
hari sabtu, tanggal 19 Mei 2018
Dokumentasi Ke-2.4 tentang
Dok.2.4/DP.B/tgl.bln/th Dokumentasi Pribadi yang diambil
9.
pada pelaksanaan observasi di MAN
1 Batanghari.
Dokumentasi Ke-2.5 tentang
Dokumentasi Kegiatan Madrasah
10. Dok.2.5/KMW.B/05.01.19 yang didapat dari Website MAN 1
Batanghari pada tanggal 5 Januari
2019.

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 TEBO

KODE KETERANGAN
NO
Dokumentasi Ke-3.1 tentang brosur
11. Dok.3.1/BM.T/2018-2019 MAN 1 Tebo pada Tahun Pelajaran
2018-2019
Dokumentasi Ke-3.2 tentang Profil
Madrasah (Website) MAN 1 Tebo
12. Dok.3.2/PMW.T/08.05.18/h. dalam http://man2tebo.mdrsh.id
(diakses pada tanggal 08 Mei 2018,
Jam. 15.50)
Dokumentasi Ke-3.3 tentang Profil
Dok.3.3/PMTU.T/24.05.18 Madrasah yang didapat dari Tata
13.
Usaha (TU) MAN 1 Tebo pada hari
kamis, tanggal 24 Mei 2018
Dokumentasi Ke-3.4 tentang
Dok.3.4/DP.T/tgl.bln/th Dokumentasi Pribadi yang diambil
14.
pada pelaksanaan observasi di MAN
1 Tebo.
Dokumentasi Ke-3.5 tentang
Dok.3.5/KMW.T/05.01.19 Dokumentasi Kegiatan Madrasah
15.
yang didapat dari Website MAN 1
Tebo pada tanggal 5 Januari 2019.
CATATAN LAPANGAN
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1
KOTA JAMBI
Lampiran 8

TRANSKRIP WAWANCARA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA JAMBI
(1.1)
Nama : H. Muhammad Aman, M.Pd.I
Jabatan : Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Hari, Tanggal, Jam : Jum’at, 11 Mei 2018, Pkl. 09.20 s.d 10.10 WIB
Tempat : Ruang Kepala Madrasah
Kode : Ww.1.1/KMKJ/11.05.18
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi

Peneliti : “Assalamu’alaikum Pak....” (Peneliti berdiri di depan pintu ruang kepala


madrasah yang diantar oleh staf TU)
Informan : “Wa’alaikumussalam... silahkan masuk bu...”.
Peneliti : “Ya pak..., sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengganggu
aktivitas bapak. Dan perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari
mahasiswa Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS), saya ingin
melakukan penelitian di MAN 1 Kota Jambi ini pak dan untuk surat izin
penelitiannya sudah saya berikan di ruang TU pak.
Informan : “Oiya.., penelitiannya ini tentang apa bu..?”.
Peneliti : “Penelitiannya ini mengenai manajemen public relations atau humas
pak, dan jika bapak ada waktu saya mau wawancara awal mengenai
humas madrasah ini pak..”.
Informan : “Iya, silahkan bu…, apa yang bisa saya bantu untuk penelitian ini”.
Peneliti : “Sudah berapa lama bapak bekerja di madrasah ini?”
Informan : “Saya mulai bekerja di madrasah ini pada bulan April tahun 2015 bu,
jadi kepala madrasah 3,1 tahun..”.
Peneliti : “Sekarang nama MAN ini MAN Olaak Kemang atau MAN 1 Kota Jambi
ya pak?
Informan : “Sekarang sudah MAN 1 Kota Jambi bu”.
Peneliti : “Mulai tahun berapa perganti nama MAN 1 Kota Jambi ini pak?
Informan : “Mulai tahun 2017 dan SK nya itu ada bu..”
Peneliti : “Waka Bid. Humas terbentuk dari tahun berapa pak?”.
Informan : “Semenjak saya bekerja di madrasah ini waka bidang humas sudah
ada..”.
Peneliti : “Berapa orang tenaga Humas di madrasah ini pak?”.
Informan : “Hanya satu yang menjadi tenaga Humas karena tidak boleh lebih dari
1, tetapi dalam pelaksanaannya ada yang membantu dari pihak guru dan
waka lainnya”.
Peneliti : “Program humas apa saja yang telah direncanakan oleh bapak sebagai
waka. Bidang humas?”.
Informan : “Mengadakan pertemuan dengan komite untuk menunjang program
sekolah”.
Peneliti : “Jika rapat tentang kegiatan humas adakah perwakilan dari wali
siswa?”.
Informan : “Iya ada dengan komite, membahas tentang kebijakan-kebijakan
madrasah misalnya tentang biaya diluar dari pemerintah dikelola untuk
apa saja”.
Peneliti : “Lembaga apa saja yang bekerjasama dengan madrasah pak?”.
Informan : “Kita bekerjasama dengan BNN, Kesehatan Kota terkait masalah P3K,
Bank BRI, Bank BNI itu terkait gaji dan bekerjasama dengan POS terkait
beasiswa (BSM)”.
Peneliti : “Media massa apa saja yang diajak kerjasama oleh madrasah pak?”.
Informan : “Madrasah bekerjasama dengan Koran Jambi Ekspres, Koran
Idependen, Tabloid Media Pendidikan dan juga bekerjasama dengan
Jambi TV serta Radio”.
Peneliti : “Bagaimana kerjasama madrasah dengan tokoh masyarakat, agama
dan lainnya pak?”.
Informan : “Pro aktif bu, dalam artian mengundang para komite dan di dalam
komite tersebut sebagiannya adalah kiayi atau tokoh masyarakat serta
tokoh agama”.
Peneliti : “Menurut bapak apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini pak?”.
Informan : “Yang menarik perhatian masyarakat mengapa mereka memilih
madrasah ini adalah pertama: karena MAN 1 Kota Jambi satu-satunya
MAN yang ada di seberang Kota. kedua: Kesehariannya sama dengan
sekolah lain dan yang membedakannya adalah MAN ini unggul dengan
paskibraka, marawis serta footsal. Dan yang ketiga: sekolah negeri
dengan biaya yang sangat minim tetapi bisa bersaing”.
Peneliti : “Apa kendala yang ada dalam kegiatan program humas ini pak?”.
Informan : “Kalau kendala pasti ada bu, dalam rapat komite banyak lika liku tetapi
pada akhirnya sepakat dengan keputusan yang ditetapkan”.
Peneliti : “Bagaimana mengatasi kendala tersebut pak?”.
Informasi : “Pihak madrasah hanya memberikan pengertian dan pandangan yang
terbaik untuk kedepannya”.
Peneliti : “Baiklah pak... mungkin cukup dulu untuk yang pertama ini, dan nanti
saya kembali lagi terkait tentang humas secara keseluruhan ya pak..
Terimakasih atas waktunya pak”.
Informan : “O..iya bu..”.
Peneliti : “Wassalamu’alaikum pak...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(1.1)
Nama : H. Muhammad Aman, M.Pd.I
Jabatan : Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 7 Januari 2019, Pkl. 08.05 s.d 09.00 WIB
Tempat : Ruang Kepala Madrasah
Kode : Ww.1.2/KMKJ/07.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi

Peneliti : “Assalamu’alaikum Pak....” (Peneliti berdiri di lapangan bersama kepala


madrasah)
Informan : “Wa’alaikumussalam...”.
Peneliti : “Apa kabar pak...”.
Informan : “Alhamdulillah baik”.
Peneliti : “Saya ingin melakukan wawancara lanjutan mengenai public relations
pada bulan mei kemarin serta melihat kegiatan madrasah pada hari
jum’at ini pak”.
Informan :”Silahkan dilihat-lihat, seperti biasa setiap hari jum’at madrasah kita ini
melaksanakan kegiatan sholat dhuha satu minggu sekali, setelah sholat
dhuha diadakan tausyiah/ceramah yang petugasnya ialah dari siswa
yang dilakukan bergilir”.
Peneliti : “Oiya pak, selain melihat kegiatan saya ingin menanyakan terkait jadwal
wawancara, kapan bapak ada waktu untuk wawancara?”.
Informan : “Sekarang bisa kalau mau wawancara, karena siang nanti madrasah
ada rapat”.
Peneliti : “Alhamdulillah kalau bisa sekarang”. (Peneliti dan bapak kepala
madrasah menuju ruang kepala madrasah)
Informan : “Ayo silahkan masuk bu”.
Peneliti : “Baik pak, terima kasih”.
Informan : “Silahkan bu…, apa yang bisa saya bantu untuk penelitian ini”.
Peneliti : “Menurut bapak, mengapa manajemen public relations/ humas
diperlukan dalam madrasah?
Informan : “Karena madrasah ingin selalu menjaga hubungan baik dengan
masyarakat serta mempublikasikan berita yang positif tentang program
yang diadakan madrasah dan prestasi siswa atau guru. Selain itu, era
sekarang adalah era media untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan
madrasah, kebutuhan komunikasi yang dilakukan madrasah lebih
kompleks sehingga dibutuhkan manajemen public relations atau humas
untuk mengembangkan dan menjalankan rencana komunikasi tersebut.
Baik melalui media cetak, media audiovisual, internet maupun
komunikasi tatap muka secara langsung”.
Peneliti : “Bagaimana perencanaan program public relations di madrasah ini
setiap kegiatannya pak?”
Informan : “Biasanya perencanaan itu diatur diawal tahun dan tengah semester,
dan untuk rutinitasnya kondisional saja buu.., karena kita di madrasah ini
ada komite juga yang pastinya ada sosialisasi disetiap kegiatan. Ketika
ada kegiatan atau program apapun kita bisa selalu komunikasi bersama
mereka khususnya orang tua, kita undang ke madrasah, dan
disosialisasikan serta bagaimana tanggapan, saran, ataupun idenya dari
mereka, setelah itu kita laksanakan uji coba programnya, kemudian
dalam proses pelaksanaannya kita undang kembali untuk
pengevaluasian refleksinya, kemudian tahap berikutnya adalah
perencanaan ulang, implementasi serta dievaluasi lagi apa refleksinya
kemudian di implementasikan lagi terus seperti itu bu..”.
Peneliti : “Apakah dalam perencanaan kegiatan di madrasah ini melibatkan guru-
guru, pihak luar sekolah, seperti masyarakat atau lainnya?”.
Informan : “Humas itu kan sudah menjadi programnya para waka-waka, dan para
waka menyusun program apa saja yang dibuat dalam 1 tahun ajaran
minimallah dalam 1 semester untuk setelah itu dirapatkan program-
program tersebut, disetujui oleh kepala sekolah dan selanjutnya ketika
pada pelaksanaannya baru melibatkan para guru dan lainnya”.
Peneliti : “Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah ini
dan bagaimana madrasah meresponya pak?”
Informan : “Tuntutanya yang pastinya berkenaan dengan fasilitas madrasah,
contohnya: madrasah pernah dituntut oleh masyarakat untuk
mengadakan parkiran motor, karena madrasah kita ini rawan dengan
banjir bu… dan sebagai solusinya kita adakan rapat atau musyawarah
dengan komite dan hasilnya kita sampaikan kepada orang tua siswa
dengan nominal yang sangat ringan”.
Peneliti : “Menurut bapak yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”
Informan : “Selain madrasah yang tertua keunikan madrasah kita ini terletak pada
kegiatan ekstra nya dan itu juga ditopang oleh orang tua siswa,
contohnya marawis sangat menonjol di madrasah ini, dan pada tahun
ajaran 2017-2018 ini madrasah sudah membuat program ekskul yang
namanya tahfizh qur’an yang mana pembinanya memang dari Yaman
dan seorang hafizh. Nah program ini berjalan karena berkat mitra kerja
antara humas dengan komite, karena semuanya itu berjalan kan dengan
uang komite”.
Peneliti : “Menurut bapak apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?”.
Informan : “Yang menarik perhatian mereka adalah masyarakat beranggapan
bahwa pertama madrasah di MAN ini yang termurah. Kedua masyarakat
mengetahui Man ini adalah MAN tertua di Kota Jambi. Ketiga bahwa
MAN ini pulangnya jam 3 jadi para orang tua siswa merasa tenang mulai
jam 07.15 hingga jam 3 sore itu anaknya di madrasah, karena belajarnya
itu seperti full day school walaupun madrasah ini bukan full day school
tetapi pulangnya jam 3 sore. Karena para orang tua siswa berfikir dengan
sedikitnya jam pulang di rumah berarti sedikit pula waktu anak bermain di
rumah, selain itu masyarakat sudah melihat sebelum-sebelumnya anak-
anak yang sekolah di MAN ini di masyarakat akhlaknya lebih baik dari
sekolah-sekolah lain”.
Peneliti : “Media apa saja yang sering digunakan humas untuk menyalurkan
informasi dalam kegiatan humasnya pak?”
Informan : “Adapun media yang dipakai untuk menyalurkan informasi dalam
kegiatan humasnya adalah media cetak, media visual, dan audiovisual ya
seperti: penyebaran brosur, pertemuan-pertemuan, papan nama, siaran,
pameran dan lain-lain. Kita mengadakan pertemuan-pertemuan yang
telah direncanakan di awal tahun pelajaran atau persemester, dan dalam
pelaksanaan misalnya kegiatannya dua minggu lagi maka waka humas
menghubungi komite untuk musyawarah guna memfokuskan kegiatan
yang akan dilaksanakan”.
Peneliti : “Peralatan (camera, digital, LCD, monitor dll) apa saja yang digunakan
untuk menunjang kegiatan public relations?”
Informan : “Peralatan yang kami gunakan seperti: camera, digital, video, LCD,
monitor dan lain-lain”.
Peneliti : “Apakah ada team work yang berkerjasama dalam pelaksanaannya
(panitia khusus)? Siapa saja di dalamnya (kepala sekolah, waka, guru,
masyarakat, orang tua siswa)?”
Informan : “Biasanya yang menghandle di setiap kegiatan itu para waka, nah para
waka bekerjasama dan ada kepanitiaannya tersendiri yang terdiri dari
waka, guru, OSIS dan lain-lain”.
Peneliti : “Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program public
relations tersebut? Dan bagaimana cara mengatasi kendala tersebut
pak?”
Informan : “Adapun kendalanya adalah belum ada jaringan internet di madrasah ini
bu.., maksudnya wifi yang tersambung kemadrasah akan tetapi kalau
guru-gurunya sudah pakai semua, dan sebagai solusinya kami
menghubungi pak gubernur, DDPR Provinsi, kakanwil ternyata belum
juga terpasang hingga hari ini dan bukan terkendala biaya tetapi
terkendala pada jaringannya belum ada, jadi bagaimana kami ingin
mempubikasikan atau mengexpos berita-berita madrasah keluar karena
jaringannya tidak ada”.
Peneliti : “Media massa (TV, Radio, Koran dll) apa saja yang diajak kerjasama
madrasah ini?”
Informan : “Media massa yang bekerjasama dengan madrasah ini ada koran,
tabloid bulanan, tabloid harian independen dan lain-lain”.
Peneliti : “Bagaimana bentuk evaluasi (observasi, perekaman, diskusi, kuesioner,
pendapat dll) untuk setiap kegiatannya?”
Informan : “Bentuk evaluasi dari kegiatan humasnya melalui pendapat-pendapat
dan diskusi bu.. terkadang diadakan di forum terbuka bagaimana
kegiatan yang sudah terlaksana kemarin apakah sudah baik atau ada
yang harus dibenahi atau ditambah kegiatannya”.
Peneliti : “Kalau melihat dari kegiatan-kegiatan public relation yang sudah ada,
apa implikasi positif yang dirasakan madrasah ini ya pak?”
Informan : “Implikasinya adalah selain meningkatnya jumlah santri dan juga
terhubungnya kemitraan yang baik antara sekolah dengan orang tua,
masyarakat, pemerintah dan lain-lain”.
Peneliti : “Bagaimanakah cara bpk/ibu dalam mengambil keputusan, apakah
melalui prosedur (terencana/terprogram) atau tidak terprogram (langsung
mengambil keputusan)?”
Informan : “Adapun cara pengambilan keputusan di madrasah ini misalnya dalam
pengambilan keputusan pada kegiatan komite atau humas, jadi cara
mereka merangkumkan keptusannya itu kepala sekolah sifatnya
memberikan saran-saran saja dan mengetahui karena kegiatannya itu
kegiatan-kegiatan komite. Dan jika pada kegiatan yang sifatnya resmi
memang sudah diprogramkan melalui rapat terlebih dulu bu.. maksudnya
sudah ada jadwal dan terprogram gitu”.
Peneliti : “Untuk menghasilkan ide-ide baru dalam pengambilan keputusan dalam
pemecahan masalah, adakah teknik yang digunakan oleh bapak?”
Informan : “Contohnya pengambilan keputusan pada rapat banyak pendapat-
pendapat atau persepsi, jadi untuk menentukan keputusan tersebut
dipilihlah mana suara terbanyak itulah yang dipilih, yang lebih banyak
dominannya bu…”.
Peneliti : “Hal-hal apasaja yang dikomunikasikan dalam organisasi madrasah pak?”.
Informan : “Terkait dengan pekerjaan harus selalu kita komunikasikan dengan para
guru dan staf atau karyawan, nanti siapa yang mau mengerjakan, kan ada
tanggung jawabnya masing-masing, kita koordinir saling komunikatif dalam
pembagian tugas. Dan kita berkomunkasi tidak selalu formal bu.. terkadang
bentuknya informal.. terkadang kita lagi ngobrol biasa ternyata ada ide
bagus tentang pengembangan madrasah, langsung kita agendakan dan
laksanakan bu.., kalau formalkan harus dalam forum rapat dan biasanya
melalui surat, memo intruksi atau laporan gitu”
Peneliti : “Bagaimana cara bapak memimpin stakeholders agar tetap unggul dari
madrasah2 lainnya?”.
Informan : “Jadi begini bu… saya memimpin madrasah ini dengan membangun
kebersamaan, karena menurut saya kebersamaan itu sangat penting
sebab dengan kebersamaan anggota lebih terbuka dan tidak sungkan-
sungkan untuk memberikan ide-ide, saran-saran demi pengembangan
madrasah. Jadi bu… lebih ke mitra kerja bukan atasan dan bawahan”.
Peneliti : “Bagaimana struktur organisasi di madrasah ini pak?”
Informan : “Mendesain struktur organisasi madrasah ini dengan cara menyesuaikan
keahlian stakeholder bu… Insya Allah sudah sesuai dengan bidangnya
masing-masing walaupun belum 100% tetapi sudah di posisikan”.
Peneliti : “Baiklah pak... Terimakasih atas waktunya”.
Informan : “Iya bu sama-sama..”.
Peneliti : “Wassalamu’alaikum pak...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(1.2)
Nama : Nazaruddin, S.Pd
Jabatan : Waka. Bidang Humas MAN 1 Kota Jambi
Hari, Tanggal, Jam : Selasa, 8 Mei 2018, Pkl. 10.05 s.d 11.15 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.1.1/WB.Hum.KJ/08.05.18
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi

Peneliti : “Assalamu’alaikum pak...”


Informan : “Wa’alaikumussalam...”.
Peneliti : “Sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengganggu aktivitas
bapak. Dan perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari mahasiswa
Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS), saya melakukan
penelitian di MAN 1 Kota Jambi terkait dengan manajemen public
relatioans atau bidang humas pak, dan untuk surat izin penelitiannya
sudah diterima oleh bapak kepala madrasah”.
Informan : “Oiya.., kemarin sudah dikasih tau oleh bapak kepala madrasah tentang
penelitian ini”.
Peneliti : “Dan terima kasih atas waktu yang diberikan kepada saya. Apakah bisa
kita mulai wawancaranya sekarang pak?”.
Informan : “Iya, silahkan bu…, apa yang bisa saya bantu untuk penelitian ini”.
Peneliti : “Sudah berapa lama bapak bekerja di madrasah ini?”
Informan : “Saya asli penduduk sini dan mulai bekerja di madrasah ini pada tahun
1988, kalau lamanya bekerja di MAN ini sudah 28 tahun dan 4 tahun lagi
pensiunnya bu..”. “Ceritanya dulu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota
Jambi didirikan pertama kali pada tahun 1968. Dan MAN 1 Kota Jambi ini
memisahkan diri dengan Pondok Pesantren As’ad (PONPES AS’AD)
yang pada waktu itu bernama Pendidikan Guru Agama (PGA). Setelah
satu tahun kemudian tepatnya pada tahun 1977 kalau dak salah ya bu..
diganti dari PGA (Pendidikan Guru Agama) menjadi MAAIN (Madrasah
Aliyah Agama Islam Negeri) pada tahun 1977. Hingga kemudian nama
MAN ini diganti lagi menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Olak
Kemang Kota Jambi pada tahun 1980 hingga sekarang, karena MAN ini
terletak dikelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi”.
Peneliti : “Waka Bid. Humas terbentuk dari tahun berapa pak?”.
Informan : “Waka Bid. Humas terbentuk lebih kurang dari tahun 1990 bu..”.
Peneliti : “Berapa orang tenaga Humas di madrasah ini pak?”.
Informan : “Hanya saya bu yang menjadi tenaga Humas, tetapi untuk
pelaksanaannya nanti bisa melibatkan pihak guru yang lain atau komite”.
Peneliti : “Program humas apa saja yang telah direncanakan oleh bapak sebagai
waka. Bidang humas?”.
Informan : “Mengadakan pertemuan dengan wali siswa, kerjasama dengan komite
untuk menunjang program sekolah bisa berupa dana dan masukan-
masukan untuk kebaikan madrasah ini. Setiap tahun ada pertemuan
tentang keuangan karna setiap tahunnya meningkat. Humas juga
mempunyai program sosial kemasyarakatan berupa bakti sosial yang
dilaksanakan dalam bentuk pemberian dana santunan untuk setiap ada
bencana alam, musibah, sakit, melahirkan, bagi guru yang pindah dan
pensiunan, semuanya pasti ada santunan dari dana sosial guru. Jika
bantuan bencana alam misalnya tsunami ada santunan hingga keluar
kota”.
Peneliti : “Jika rapat tentang kegiatan humas adakah perwakilan dari wali
siswa?”.
Informan : “Kita selalu melibakan wali siswa sebagai komite dalam rapat bu,
misalnya terkait tentang pemilihan pengurus komite, karena komite
dibentuk dengan masa jabatan 3 tahun jika anakanya lulus maka habis
masa jabatannya, seperti parkiran motor madrasah itu dari komite bu..
Dan ada lagi misalnya pertemuan ketika pembagian raport pasti ada
arahan dari kepala madrasah terlebih dahulu terkait tentang nilai, tentang
pembelajaran, prestasi siswa, dan kondisi anaknya di sekolah dan lain-
lainnya.”.
Peneliti : “Lembaga apa saja yang bekerjasama dengan madrasah pak?”.
Informan : “Kita bekerjasama dengan pihak Kepolisian terkait Badan Narkotika
Nasional BNN, pihak Kesehatan Kota terkait masalah P3K dan pihak
kesehatan kota ini sering datang, dan bekerjasama dengan POS terkait
beasiswa (BSM)”.
Peneliti : “Media massa apa saja yang diajak kerjasama oleh madrasah pak?”.
Informan : “Saya sering mendatangkan Jambi TV dan terkadang pihak Jambi TV
sudah otomatis datang sendiri ke madrasah bu, biasanya setiap tahun
sebelum bulan puasa pihak Jambi TV datang ke madrasah untuk meliput
dan ditayangkan ketika bulan puasa. Madrasah juga bekerjasama
dengan Radio yang diisi oleh Glora OSIS terkait promosi, solawat,
drama, dan lain-lain, saya sebagai waka bidang humas yang
mengantarkan mereka ke lokasi setiap tahunnya. Selain itu madrasah
bekerjasama dengan Koran Jambi Ekspres, Koran Idependen, Tabloid
Media Pendidikan bu”.
Peneliti : “Bagaimana kerjasama madrasah dengan tokoh masyarakat, agama
dan lainnya pak?”.
Informan : “Baik, contohnya madrasah bekerjasama dengan lembaga adat untuk
menanggulangi anak-anak tauran dari luar sekolah dan lain-lain”.
Peneliti : “Menurut bapak apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini pak?”.
Informan : “Hampir 60 % siswa kita dari Muara Jambi atau luar kota, Animo
masyarakat yang pertama adalah sekolah negeri yang termurah di
bandingkan dengan sekolah-sekolah lain, komite hanya Rp.25.000,-.
Yang kedua jarak dekat dan vasilitasnya mendudkung. Dan yang ketiga
melihat keberhasilan para alumni sudah banyak yang berhasil, contohnya
ada yang jadi gubernur, bupati, lurah, paskibraka itu banyak yang dari
MAN Olak Kemang dan lain-lain”.
Peneliti : “Media apa saja yang sering digunakan humas untuk menyalurkan
informasi dalam kegiatan humasnya?”.
Informan : “Madrasah membagikan brosur melalui siswa ataupun guru-guru dan
memajang spanduk di persimpangan jalan”.
Peneliti : “Apa kendala yang ada dalam kegiatan program humas ini pak?”.
Informan : “Kalau kendala pasti ada bu, salah satunya adalah sulitnya mengatur
waktu/jadual pertemuan dengan wali siswa agar tidak mengganggu
aktivitas kegiatan belajar mengajar. Selain itu sebagian masyarakat
beranggapan bahwa pendidikan itu tidak terlalu penting, sebagian
masyarakat kurang antusias terhadap pendidikan (yang penting anak
sekolah dan bisa baca tulis sudah cukup).”.
Peneliti : “Bagaimana mengatasi kendala tersebut pak?”.
Informasi : “Solusinya yaa…: untuk sementara kita musyawarah dengan ketua
komite terlebih dulu dan kemudian baru di musyawarahkan kembali ke
forum yang lebih besar. Kalau kemarin itu membahas tentang pengadaan
komputer. Untuk masyarakat yang kurang antusias kita kerjasama
dengan komite agar bisa melobi masyarakat akan pentingnya
pendidikan. Pertemuan ini 2x 1 tahun, awal tahun dan akhir tahun”.
Peneliti : “Bagaimana keseharian kepala madrasah dalam mengelola madrasah
ini pak?”.
Informan : “Alhamdulillah ya bu… Kepala madrasah sangat bertanggung jawab
penuh dan memberi contoh yang baik kepada anggotanya seperti datang
duluan, selalu mengontrol dan memberi motivasi kepada seluruh warga
di madrasah”.
Peneliti : “Oiya pak, ketika saya mau menuju ke madrasah ini agak kesulitan
mencari lokasinya karena tidak ada papan nama atau panah penunjuk
jalan di lorong atau di persimpangan jalan untuk menuju madrasah”.
Informan : “Iya belum ada papan nama ataupun panah penunjuk jalan, nanti akan
saya programkan melalui mahasiswa KKN di setiap tahun”.
Peneliti : “Baiklah pak... mungkin cukup dulu untuk yang pertama ini, dan nanti
saya kembali lagi terkait tentang humas secara keseluruhan ya pak..
Terimakasih atas waktunya pak”.
Informan : “O..ya. Sama-sama...”
Peneliti : “Wassalamu’alaikum pak...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(1.2)
Nama : Nazaruddin, S.Pd
Jabatan : Waka. Bidang Humas MAN 1 Kota Jambi
Hari, Tanggal, Jam : Rabu, 16 Januari 2019, Pkl.10.30 s.d 11.50 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.1.2/WB.Hum.KJ/16.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi

Peneliti : “Assalamu’alaikum pak...”


Informan : “Wa’alaikumussalam... Iya, silahkan masuk bu.., apa yang bisa saya
bantu bu”.
Peneliti : “Begini pak, saya ingin melakukan wawancara lanjutan di MAN 1 ini”.
Informan : “Iya, silahkan bu…, apa yang bisa saya bantu untuk penelitiannya”.
Peneliti : “Langsung ya pak.., mengapa manajemen public relations/ humas
diperlukan dalam madrasah?
Informan : “Karena madrasah memerlukan dukungan dari pihak luar seperti orang
tua siswa, masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah. Maka dari itu,
madrasah selalu memberikan penerangan kepada masyarakat tentang
tujuan-tujuan, program, kebutuhan dan keadaan madrasah. Dan dengan
adanya manajemen public relations madrasah juga bisa mengetahui
dengan jelas apa kebutuhan, harapan dan tuntutan masyarakat terhadap
madrasah. Dengan adanya pengertian masyarakat akan pentingnya
pendidikan anak-anaknya tersebut, maka akan mudah pula untuk
menjalin kerja sama.
Peneliti : “Bagaimana perencanaan program public relations di madrasah ini
setiap kegiatannya?”
Informan : “Biasanya perencanaan diatur diawal tahun kalau kesepakatan kami
waka dan kepala madrasah, kami buat sendiri-sendiri dulu dan dalam
pembuatan rencana tidak harus di madrasah bisa di rumah kemudian
yang nantinya ada rapat khusus kepala dan waka kemudian kita bahas
apa yang perlu ditambahkan dan apa yang perlu kita kurangi sehingga
setelah dirapatkan rencana itu direvisi, setelah direvisi rencana program
itu baru masuk ke kepala madrasah”.
Peneliti : “Apakah bapak menyusun rencana program humas di MAN 1 Kota
Jambi ini melalui program rutin (jangka pendek) dan program Insidentil
(jangka panjang)?”.
Informan : “Saya sudah punya program humas bu.., akan tetapi saya masih
mengingklut pada program-program yang lain dalam artian dengan
rutinitas yang sudah berjalan, yang jelas kita menjalankan program
rutinitas tahunan yang memuat agenda-agenda dalam bentuk acara apa
saja. Salah satu program yang sudah terlaksana adalah seperti kemarin
kita berkoordinasi dengan Danramil kita undang pada pelaksanaan
Upacara bendera hari Senin tanggal 24 April 2018 dan program lainnya.
Dalam penyusunan program humas ini menyesuaikan dengan program-
program Waka. lainnya, kita saling bantu bu..”.
Peneliti : “Kira-kira, apa rencana bapak ke depan dalam hal pengembangan
program public relations di madrasah yang sudah ada ini?”
Informan : “Untuk kegiatan-kegiatan, kita ada program Insidentil yang berkegiatan
seminar-seminar, pertemuan, serta analisis untuk kebutuhan anak di
madrasah, dan semua ini adalah salah satu kiat ataupun cara untuk
mempererat silaturrahmi. Sebagian rencana progam humas ini adalah
mempromosikan kegiatan-kegiatan madrasah di media massa, pasang
spanduk dan lain-lain. Dan ke depannya saya sudah berencana untuk
memasang papan panah penunjuk jalan menuju MAN 1 Kota Jambi ini
agar mempermudah masyarakat menemukan letak lokasnya”.
Peneliti : “Menurut bapak, apa yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”
Informan “Pembeda atau keunikan MAN 1 Kota Jambi dengan MAN yang lainnya
adalah MAN tertua se-Kota Jambi pada tahun 58, kalau dahulu bukan
MAN tetapi MAIN (Madrasah Aliyah Islam Negeri), kemudian
keunikannya lagi MAN ini kelebihannya alumni-alumninya banyak yang
berhasil, termasuk guru-gurunya banyak alumni MAN ini, uniknya lagi
waktu itu salah satu programnya yakni mengkaji kitab kuning, adapun
baru 4 tahun ini program dari Kepala Madrasah sholat dhuha secara
berjamaah di lapangan dilaksanakan satu minggu sekali setiap hari
jum’at pagi, selesai sholat dhuha ada kultum petugasnya dari siswa itu
sendiri dilakukan scara bergilir, setelah sholat dhuha anak-anak masuk
kelas dan dilanjutkan baca al-Qur’an sebelum proses Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM).
Peneliti : “Dalam masalah apa biasanya public relations berkomunikasi dengan
para orang tua siswa untuk mengembangkan madrasah?”
Informan : “Bukan hanya dengan orang tua saja, tetapi sekaligus dengan para
pemuka-pemuka masyarakat, misalnya dari Camat, Danramil kita
berkoordinasi terus dua bulan sekali, terkadang ada juga masukan-
masukan dari media kalau perlu kita undang langsung ke sini untuk
menjadi Pembina upacara, memberikan pengarahan yang berkenaan
dengan kenakalan-kenakalan remaja, narkoba, kedisiplinan dan lain-lain.
Semua itu kerjanya Humas bu…, Ada juga upacara gabungan kemarin
dari kapolda kita undang untuk memberikan pengarahan yang memang
itu programnya Kapolda. Mereka datang kita sambut dan kita sebagai
Humas yang mendampingi walaupun kepala madrasah terkadang tidak
ada di tempat kegiatan kita tetap jalan. Karena ini adalah memang
tugasnya humas.”
Peneliti : “Apa saja program-program komite yang berhubungan dengan public
relations di madrasah ini pak?”
Informan : “Program komite diantranya memperhatikan pembangunan-
pembangunan fisik yang ada di lingkungan madrasah misalnya
mushollah, pembuatan block halaman parkir, terkadang dananya bukan
dari pemerintah. Semua itu yang punya kerja adalah komite, Komite
mengundang orang tua dalam rangka membicarakan atau musyawarah
tentang halaman becek dikarenakan hujan, diantara hasil musyawarah
itu disepakatilah pembuatan block atau halaman harus disemen,
Alhamdulillah berhasil dan disepakati secara seksama. Jadi madrasah
menginformasikan kepada komite dan komite menghubungi para orang
tua siswa untuk diajak musyawarah atau rapat, agar menemukan solusi
atas permasalahan-permasalahan yang ada. Komite itu terdiri dari pihak
orang tua siswa yang dipilih oleh para orang tua siswa itu sendiri, terdiri
dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Jadi, ketika ada kegiatan-kegiatan
madrasah komite selalu ikut memantau. Mereka (komite) dipilih pada
waktu rapat tahunan dengan jangka waktu 3 tahun, selama anaknya
masih ada di madrasah akan tetapi pemilihan ini setiap tahunnya
diadakan pemilihan.”
Peneliti : “Media massa apa saja yang diajak kerjasama MAN 1 Kota Jambi ini
pak?”.
Informan : “Untuk media kita melalui brosur kemudian kita ekspos dalam media
massa, media cetak/ koran, media-media pendidikan, terkadang kita
panggil ke madrasah, misalnya pada acara hari ulang tahun
kemerdekaan, hari besar nasional, hari besar Islam. Kemudian kalau
masih ada dana yang memungkinkan kita panggil juga dari pihak media
elektro seperti TVRI dan RRI, terkadang pihak RRI mengundang kita
untuk mengisi acara dan kita bekerja sama dengan waka kesiswaan,
saya sebagai penghubung dan waka kesiswaan menyiapkan siswa yang
akan diutus dan nantinya saya yang mendampingi siswa-siswa ke RRI”.
Peneliti : “Kapan pelaksanaan evaluasi program kegiatan Humas madrasah ini
pak?”.
Informan : “Madrasah ini ada rapat setiap 1 bulan sekali yang dinamakan rapat
bulanan dan terkadang tidak menutup kemungkinan jika ada hal-hal yang
penting kita juga mengadakan rapat langsung untuk musyawarah bu…
adapun dalam rapat tersebut yang salah satunya membahas tentang
laporan kepada kepala madrasah hasil dari pelaksanaannya, dan
laporannya berbentuk tertulis atau diketik sebagai bahan evaluasi untuk
perbaikan program-program berikutnya. Selain rapat 1 bulan sekali
madrasah ini juga mengadakan rapat di setiap akhir tahun pelajaran yang
mana bersifat membahas keseluruhan perencanaan program kegiatan
yang akan datang”.
Peneliti : “Bagaimana bentuk evaluasi (observasi, perekaman, diskusi, kuesioner,
pendapat dll) untuk setiap kegiatannya?”
Informan : “Untuk evaluasinya, biasanya kita para waka. Bidang dan guru diminta
pendapat dalam forum rapat setiap di akhir kegiatan untuk didiskusikan
bersama bagaimana hasil dan kendala disetiap kegiatannya, bagaimana
agar lebih baik lagi untuk kegiatan-kegiatan berikutnya.”
Peneliti : “Kalau melihat dari kegiatan-kegiatan public relation yang sudah ada,
apa implikasi positif yang dirasakan madrasah ini ya pak?”
Informan : “Bagus, direspon, ada peningkatan disetiap tahun, dan kesemuanya itu
tergantung kepada komitenya. Kita para waka hanya menyampaikan
aspirasi dari madrasah, kita sampaikan kepada komite dan kita lihat juga
kondisi di lapangan, lihat kemampuan lalu kita adakan pertemuan
dengan para orang tua siswa. Jika komite mampu, cukup dengan komite
saja penyelesaiannya”.
Peneliti : “Bagaimanakah cara bapak dalam mengambil keputusan, apakah
melalui prosedur (terencana/terprogram) atau tidak terprogram (langsung
mengambil keputusan)?”
Informan : “Untuk mengambil keputusan, dipilihlah suara terbanyak atau voting
melalui prosedur yang sudah terprogram”.
Peneliti : “Bagaimana langkah-langkah bpk/ibu dalam mengambil keputusan?
Apakah dengan mengenali masalah berdasarkan persepsi/pendapat
orang lain (staf/karyawan dll) untuk mencari alternative pilihan?”
Informan : “Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan itu, kita
langsung dalam forum rapat. Akan tetapi sebelum rapat komite dimulai,
komite mengadakan pertemuan atau rapat terlebih dahulu dengan
madrasah guna meminta persetujuan kepala madrasah. Kemudian dilihat
apa saja kekurangan-kekurangan atau kebutuhan madrasah, setelah itu
dilihat juga kemampuan madrasah dana yang ada. Mislanya untuk
pembangunan mushollah, anggaran dari pemerintah itu tidak ada. Maka
komite dan pihak madrasah bermusyawarah untuk menentukan nominal
iuran yang akan disepakati.”
Peneliti : “Hal-hal apasaja yang dikomunikasikan dalam organisasi madrasah pak?”.
Informan : “Yang biasanya dikomunikasikan tentunya untuk peningkatan kinerja, dan
pelayanan kepada masyarakat, kalau yang kinerja itu bertujuan untuk
menargetkan pekerjaan agar cepat selesai, kalau tidak dapat tatap muka
secara langsung bisa komunikasi melalui telpon atau WA bu.. sekarangkan
sudah canggih”.
Peneliti : “Adakah kendala/ hambatan yang dihadapi ketika bpk/ibu
berkomunikasi dengan stakeholder dan apasolusinya? (Khususnya
tentang kegiatan public relations).
Informan : “Kendala atau masalah di keuangan, kemampaun ekonomilah bu…
seperti contohnya tadi, barusan kita rapat dengan para orang tua siswa
membahas tentang persiapan Ujian Nasional, terkendala di pengadaan
laptop, laptop madrasah hanya ada 32 laptop masih butuh 28 laptop,
maka dari itu kita undang para orang tua siswa untuk musyawarah
mencari jalan keluar atau solusinya,mungkin ada kerelaan untuk
meminjamkan laptop kepada madrasah dengan catatan madrasah
membuat surat perjanjian jika rusak. Hasil rapat tersebut dapatlah 15
laptop dan masih kurang 15 laptop lagi. Karena siswa kita kelas XII nya
berjumlah 194 dibagi 3 sesi. Nah, itu salah satu kendala madrasah kita
bu…”.
Peneliti : “Bagaimana cara bapak kepala madrasah memimpin stakeholders agar
tetap unggul dari madrasah2 lainnya?”.
Informan : “Saya sudah lama di madrasah ini bu, pak Aman ini kepala Madrasah
ke 8. Adapun gaya kepemimpinannya sangat bertanggung jawab, dalam
artian kalau katanya A yang dikerjakannya harus A juga, kemudian sholat
dhuha itu mulai ada ketika pak Aman menjabat kapala madrasah,
kemudian kedisiplinan guru-guru dan siswa-siswa cukup keras dalam
artian tegas, tetapi kerasnya tidak kaku.”
Peneliti : “Baiklah pak... Terimakasih atas waktunya pak”.
Informan : “Iya.. Sama-sama bu...”
Peneliti : “Wassalamu’alaikum pak...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(1.3)
Nama : Surya Apriyandi, S.Pd
Jabatan : Waka Bid. Kesiswaan/ Guru Ekonomi
Hari, Tanggal, Jam : Sabtu, 19 Januari 2019, Pkl. 10.30 s.d 11.20 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.1.1/WB.Kesis.KJ/19.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi

Peneliti : “Assalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam... silahkan masuk bu... Bisa diperkenalkan dulu,
dari mana dan keperluannya apa...!”
Peneliti : “Nama saya Cittra Juniarni dari Pasca UIN STS Jambi yang dulu
pernah datang ke sini dalam rangka riset pendahuluan pada bulan maret
2018, nah sekarang saya melakukan penelitian lanjutannya pak. Dan
surat Izin Penelitiannya sudah saya serahkan di bagian TU pak”. “Maaf
sebelumnya pak, siapa nama lengkap bapak beserta gelarnya?”
Informan : “Nama saya Surya Apriyandi, S.Pd dan saya adalah Waka Bid.
Kesiswaan di MAN 1 Kota Jambi ini, dan saya juga mengajar mata
pelajaran Ekonomi bu...”
Peneliti : “Oo, iya pak, dalam hal ini saya meneliti terkait public relations/ humas
terkhusus pada manajemen humas dalam pengembangan perilaku
organisasi yang ada di MAN 1 Kota Jambi ini pak...”
Informan : “Humas itu ada bidangnya sendiri bu... dan Waka Bid. Humas
sekarang sedang keluar, berhubung waka bid. Humas lagi keluar, jika
kiranya ada informasi yang bisa saya bantu, monggo saya persilahkan
buu...”
Peneliti : “Kapan kira-kira Bapak ada waktu untuk wawancara?”
Informan : “Sekarang aja nggak apa-apa bu..”
Peneliti : “Saya mulai sekarang ya pak, bagaimana kerjasama dalam
pemprograman Waka. Bid. Kesiswaan dan Waka. Bid. Kehumasan di
madrasah ini pak?”
Informan : “Program secara umum ada pada bidangnya masing-masing, saya
buat sendiri, waka bid. Humas buat sendiri, waka bid. Kurikulum juga
buat sendiri kemudian kepala madrasah juga. Nah, ini semuakan di
bawah naungan kepala madrasah yang nantinya semua itu dipilah,
dianalisis lagi dalam perencanaannya, ke pelaksanaannya hingga
selesai. Begini bu.., ada hal-hal tertentu yang memang kegiatan
kesiswaan itu harus dibantu oleh humas, karena butuh publikasi di
media sosial tentang kesiswaan untuk menunjang program kerja.
Terkadang waka humas lebih sering membantu waka kesiswaan dan
sebaliknya juga, yaa... adanya kerjasama itu bu..”.
Peneliti : “Dibidang apa biasanya terjadi tumpang tindih tugas dengan public
relations/humas di madrasah ini pak?”
Informan : “Terkadang terjadi tumpang tindih diawal-awal tahun pembelajaran,
tetapi lebih sifatnya membantu atau bekerjasama dalam pembagian
tugas. Contohnya: jadwal-jadwal pelaksana upacara bendera belum ada
belum sempat trus penunjukan pembinanya juga belum sempat, nah di
sini humas yang mencarikan atau menggantikan menjadi pembina tanpa
harus ada jadwalnya dulu, sifatnya lebih membantu bu.., dan kami juga
terkadang membantu humas jika humas belum sempat
mempublikasikan dimedia, jadi di sini bukan tumpang tindih saja tetapi
saling membantu.”
Peneliti : “Apa saja program-program kesiswaan yang berhubungan dengan
PR/kehumasan?”
Informan : “Sebagian besar kita ini berhubungan dengan humas buu.., seperti
contohnya pada kegiatan keagamaan untuk mencari penceramah kita
butuh beliau untuk membantu, karena beliau sangat dekat dengan
masyarakat untuk mencari ustd siapa yang kita undang ke madrasah.
Kedua: seperti forum komunikasi mahasiswa atau jambi kota sebrang
(FKM/ JKS) yakni sebuah organisasi mahasiswa yang salah satu
program kerjanya memberikan motivasi kepada siswa untuk masuk ke
perguruan tinggi dengan kiat-kiat dan cara-cara tertentu, nah di sini kita
butuh humas jika ada tamu undangan dari program kesiswaan agar
kegiatan-kegiatan bisa dipublikasikan dimedia.”
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
dan mendorong stakeholders dan masyarakat dalam pengembangan
madrasah?”
Informan : “Kalo berbicara tentang kepemimpinan kepala madrasah ini bu, beliau
itu sangat support diberbagai kegiatan-kegiatan, seperti kegiatan ekstra
kususnya footsal, di MAN ini disetiap tahunnya mengadakan liga footsal
khusus untuk madrasah di samping itu ikut kegiatan-kegiatan luar.
Terakhir kemarin juara 2 footsal tingkat SMA/MAN se-Kota Jambi
sehingga kepala madrasah sangat senang dan support. Kemudian
beliau support juga dengan kegiatan keagamaan. Selain itu kerjanya
harus cepat (jangan menunda-nunda) asal positf kerjakan tugas-tugas.
Beliau juga sangat tegas, dalam artian kalo keputusannya A harus
jalankan A walaupun dalam pelaksanaannya di tengah jalan ada
kendala harus tetap dilaksanakan, cari solusinya kata beliau”. Nah, di
samping beliau itu orangnya disiplin beliau juga punya toleransi
(bijaksana) beliau lebih suka kita melapor izin dari pada dikit-dikit
menghilang, pokoknya kalau kemana izin melalui telpon atau SMS saja
tidak apa-apa jangan menghilang lebih baik lapor.”
Peneliti : “Bagaimana cara pembagian tugas-tugas dalam organisasi madrasah
yang telah bapak kepala madrasah lakukan, apakah sudah sesuai
dengan keahlian/ bidangnya (kualifikasi)?”
Informan : “Struktur madrasah ini banyak pembagiannya bu.., ada kepala
madrasah, waka. bidang kesiswaan, waka. bidang kurikulum, waka.
bidang humas, waka. bidang sanpras, ada kaur tata usaha (TU) beserta
staf-stafnya, ada juga wali kelas dan jajaran komite. Semua itu termasuk
di dalam struktur kepengurusan organisasi madrasah. Dan kepala
madrasah bertugas sesuai dengan tupoksinya yakni mengatur dan
membina stakeholders di madrasah ini.”
Peneliti : “Menurut bapak apa yang menjadi keunikan atau pembeda
(keunggulan) madrasah ini dari madrasah2 lainnya?.”
Informan : “Madrasah ini mempunyai program sholat dhuha yang tujuannya untuk
mendidik dan petugasnya dari siswa yang sudah dibuatkan jadwal
khusus: setelah sholat dhuha kegiatanny bergilir atau diselang seling
seperti tausiyah, sholawatan, piadato.”
Peneliti : “Menurut bapak apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?”
Informan : “Semuanya sesuai dengan adat, budaya dan orang tua siswa lebih
senang ke kegiatan keagamaan. Perkembanagn teknologi sudah
semakin maju sehingga ada hal-hal yang negative dilakukan oleh siswa,
hal ini adalah salah satu yang menjadikan minat atau menarik perhatian
masyarakat menyekolahkan anaknya di MAN ini agar madrasah
membentengi anak dengan banyaknya pelajaran keagamaan dan
teladan dari para guru”.
Peneiti : “Baiklah pak… saya pamit dulu. Terimakasih atas waktunya…”
Informan : “Oke…”
Peneliti : “Wassalamu’alaikum pak..”.
Informan : “Wa’alaikumussalam.”
TRANSKRIP WAWANCARA
(1.4)

Nama : Suparno, SH
Jabatan : Kepala Tata Usaha (TU) MAN 1 Kota Jambi
Hari, Tanggal, Jam : Jum’at, 11 Mei 2018, Pkl. 08.25 s.d 09.10 WIB
Tempat : Ruang Kepala Tata Usaha (TU)
Kode : Ww.1.1/KTU.KJ/11.05.18
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi

Peneliti : “Assalamu’alaikum pak...” (Peneliti berdiri di depan pintu ruang kepala


tata usaha yang diantar oleh bpk. Purnomo (staf TU))
Informan : “Wa’alaikumussalam... Iya bu.. silahkan masuk buu..”.
Peneliti : “Sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengganggu aktivitas
bapak. Dan perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari mahasiswa
Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS), saya ingin melakukan
penelitian di MAN 1 Kota Jambi terkait dengan manajemen public
relatioans atau bidang humas pak, dan untuk surat izin penelitiannya
sudah diterima oleh bapak kepala madrasah 2 minggu yang lalu”.
Informan : “Oiya.., kemarin sudah dikasih tau oleh bapak kepala madrasah tentang
penelitian ini”.
Peneliti : “Iya pak, terima kasih atas waktu yang diberikan kepada saya. Apakah
bisa kita mulai wawancaranya sekarang pak?”.
Informan : “Iya, silahkan bu…, apa yang bisa saya bantu untuk penelitian ini”.
Peneliti : “Sudah berapa lama bapak bekerja di madrasah ini?”
Informan : “Saya mulai bekerja di madrasah ini pada tahun 2010, kalau lamanya
bekerja di MAN ini 9 tahun 5 bulan bu..”.
Peneliti : “Waka Bid. Humas terbentuk dari tahun berapa pak?”.
Informan : “Waka Bid. Humas terbentuk lebih kurang dari tahun 1990 bu..”.
Peneliti : “Berapa orang tenaga Humas di madrasah ini pak?”.
Informan : “Hanya satu bu yang menjadi tenaga Humas, tetapi untuk
pelaksanaannya nanti biasanya melibatkan pihak guru yang lain atau
komite”.
Peneliti : “Jika rapat tentang kegiatan humas adakah perwakilan dari orang tua
siswa?”.
Informan : “Kita selalu melibakan wali siswa sebagai komite dalam rapat bu,
misalnya terkait tentang pemilihan pengurus komite, karena komite
dibentuk dengan masa jabatan 3 tahun jika anakanya lulus maka habis
masa jabatannya, seperti parkiran motor madrasah itu dari komite bu..
Dan ada lagi misalnya pertemuan ketika pembagian raport pasti ada
arahan dari kepala madrasah terlebih dahulu terkait tentang nilai, tentang
pembelajaran, prestasi siswa, dan kondisi anaknya di sekolah dan lain-
lainnya.”.
Peneliti : “Lembaga apa saja yang bekerjasama dengan madrasah pak?”.
Informan : “Kita bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN),
bekerjasama dengan pihak Bank BTN untuk masalah BSM, dan
bekerjasama dengan POS terkait beasiswa (BSM) juga”.
Peneliti : “Media massa apa saja yang diajak kerjasama oleh madrasah pak?”.
Informan : “Setahu saya, Madrasah ini bekerjasama dengan Koran Jambi Ekspres,
Koran Idependen, Tabloid Media Pendidikan bu”.
Peneliti : “Bagaimana kerjasama madrasah dengan tokoh masyarakat, agama
dan lainnya pak?”.
Informan : “Yang jelas dengan komite, yang dibahas masalah kependidikan, dana,
kemajuan suatu organisasi yang bernaung di bawah kepala madrasah
yang terdiri dari orang tua siswa”.
Peneliti : “Menurut bapak apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini pak?”.
Informan : “Dilihat dari jarak yang dekat dan vasilitasnya cukup mendudkung bu..”.
Peneliti : “Media apa saja yang sering digunakan humas untuk menyalurkan
informasi dalam kegiatan humasnya?”.
Informan : “Madrasah membagikan brosur melalui siswa”.
Peneliti : “Bagaimana sikap dan inisiatif guru dan karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya?”.
Informan : “Alhamdulillah ya bu… yang jelas antusiasnya tinggi, ikhlas beramalnya
sudah berjalan”.
Peneliti : “Baiklah pak... mungkin cukup dulu untuk yang pertama ini, dan nanti
saya kembali lagi terkait tentang humas secara keseluruhan ya pak..
Terimakasih atas waktunya pak”.
Informan : “O..ya. Sama-sama...”
Peneliti : “Wassalamu’alaikum pak...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(1.4)
Nama : Suparno, SH
Jabatan : Kepala Tata Usaha (TU) MAN 1 Kota Jambi
Hari, Tanggal, Jam : Rabu, 16 Januari 2019, Pkl.08.15 s.d 09.00 WIB
Tempat : Ruang Kepala Tata Usaha (TU)
Kode : Ww.1.2/KTU.KJ/16.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi

Peneliti : “Assalamu’alaikum pak...” (Peneliti berdiri di depan pintu ruang kepala


tata usaha)
Informan : “Wa’alaikumussalam... Iya bu.. silahkan masuk buu..”.
Peneliti : “Saya Cittra dari UIN STS Jambi kemarin yang ingin melakukan
wawancara lanjutan di MAN 1 ini pak”.
Informan : “Iya, silahkan bu…, apa yang bisa saya bantu untuk penelitian ini”.
Peneliti : “Dalam masalah apa biasanya kegiatanTU berkoordinasi dengan
PR/humas untuk pengembangan madrasah atau meningkatkan
partisipasi masyarakat (orang tua siswa)?”
Informan : “Biasanya dengan penerimaan siswa baru, Ujian Nasional (UN) terkait
dengan mengumpulkan orang tua siswa untuk peminjaman laptop”.
Peneliti : “Lembaga apa saja yang bekerjasama dengan madrasah pak?”.
Informan : “Kita bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN),
bekerjasama dengan pihak Bank BTN untuk masalah BSM, dan
bekerjasama dengan POS terkait beasiswa (BSM) juga”.
Peneliti : “Media massa apa saja yang diajak kerjasama oleh madrasah pak?”.
Informan : “Setahu saya, Madrasah ini bekerjasama dengan Koran Jambi Ekspres,
Koran Idependen, Tabloid Media Pendidikan bu”.
Peneliti : “Bagaimana kerjasama madrasah dengan tokoh masyarakat, agama
dan lainnya pak?”.
Informan : “Yang jelas dengan komite, yang dibahas masalah kependidikan, dana,
kemajuan suatu organisasi yang bernaung di bawah kepala madrasah
yang terdiri dari wali siswa”.
Peneliti : “Bagaimna pelaksanaan evaluasi program kegiatan public relations di
madrasah ini pak?”
Informan : “Evaluasi perlu dilakukan bu, karena dari evaluasi nantinya kita jadi tahu
kekukarangan kami, dan dari situ kami akan mendapatkan masukan-
masukan yang membangun untuk kegiatan yang lebih baik dan tentunya
agar tidak melakukan kesalahan yang sama kembali. Begini bu, biasanya
disetiap kegiatan itu kan di SK kan oleh kepala madrasah, kemudian
yang tertuang di dalam SK itu tertera bahwa panitia atau yang
bersangkutan untuk melaporkan kepada kepala madrasah hasil dari
pelaksanaannya, dan laporannya berbentuk tertulis untuk bahan evaluasi
sebagai perbaikan kedepannya kelak”.
Peneliti : “Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program public
relations tersebut? Dan bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?”.
Informan : “Kendalanya adalah karena MAN 1 kota Jambi ini di pinggiran kota jadi
jaringan belum masuk belum adanya jaringan internet sehingga untuk
menyebarkan informasi dan kegiatan-kegiatan madrasah ke masyarakat
terhambat. Salah satu upaya madrasah untuk mengadakan jaringan
internet/telpon pada tahun 2018 pihak madrasah mengajukan surat
permohonan kepada Telkom dan tembusannya kepada kemenag kota,
kakanwil kemenag prov. Jambi, dan DPRD.”
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
dan mendorong stakeholders dan masyarakat dalam pengembangan
madrasah?”
Informan : “Salah satunya dengan cara rapat koordinasi antara Waka.
Keseluruhan, guru, dan staf. Kepala madrasah juga sangat mensupport
ataupun memotivasi disetiap kegiatan yang positif, orangnya terbuka dan
tiak kaku. Selain itu kepala madrasah sering datang duluan di pagi hari,
beliau sering mengontrol kedisiplinan guru dan siswa, siapa yang datang
duluan dan siapa yang sering terlambat. Kepala madrasah kita ini
orangnya tegas bu..”.
Peneliti : “Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah ini
dan bagaimana madrasah meresponya?”
Informan : “Masyarakat ingin madrasah ini berkualitas yang baik khususnya di
bidang sarana prasarananya bu.., dan madrasah meresponnya dengan
cara diadakanlah rapat orang tua siswa, komite dan madrasah
bagaimana baiknya untuk kedepannya kelak.”
Peneliti : “Menurut bapak apa yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”
Informan : “Secara umum tidak ada bedanya, tetapi dari 5 tahun terakhir ini
diadakan sholat dhuha disetiap pagi yang dikontrol oleh guru yang
dibantu oleh osis dalam pelaksanaannya, kemudian 1 tahun ini baru
terbentuk tahfidz al Qur’an.”
Peneliti : “Menurut bapak apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini pak?”.
Informan : “Kalo menurut saya, khususnya di kota sebrang ini Islam sangat kental
ya bu, selain itu karena MAN 1 ini madrasah neger di kota sebrang.”
Peneliti : “Bagaimana cara pembagian tugas-tugas dalam organisasi madrasah
yang telah bapak kepala madrasah lakukan, apakah sudah sesuai
dengan keahlian/ bidangnya (kualifikasi)?”
Informan : “Cara pembagian tugasnya disesuaikan dengan keahliannya bu..,
seperti petugas operator dipilih yang ahli dibidang komputer, guru
mengajar disesuaikan dengan kualifikasinya masing-masing.”
Peneliti : “Baiklah pak... Terimakasih banyak atas waktunya pak”.
Informan : “O..ya. Sama-sama bu...”
Peneliti : “Wassalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(1.5)

Nama : Purnomo, S.Pd


Jabatan : Staf Tata Usaha (TU) MAN 1 Kota Jambi
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 7 Mei 2018, Pkl. 09.20 s.d 09.45 WIB
Tempat : Ruang Staf Tata Usaha (TU)
Kode : Ww.1.1/STU.KJ/07.05.18
Tema Wawancara : Menyerahakan Surat Izin Penelitian Awal

Peneliti : “Assalamu’alaikum Pak....” (Peneliti berdiri di depan pintu ruang tata


usaha)
Informan : “Wa’alaikumussalam... Ada keperluan apa bu..”.
Peneliti : “Perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari mahasiswa Pascasarjana
UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS), saya ingin melakukan penelitian di
MAN 1 Kota Jambi terkait dengan manajemen public relatioans atau
bidang humas pak. Kepala madrasahnya ada pak?”.
Informan : “Iya kepala madrasahnya ada bu, tapi mengikut prosedurnya harus ada
surat dari kampusnya terlebih dulu baru bisa menemui kepala
madrasah”.
Peneliti : “Baik pak, saya akan mengikut prosedur yang ada di madrasah ini”.
Informan : “Surat dari kampusnya ada buu?”
Peneliti : “Ada pak, ini surat izin penelitiannya”.
Informan : “Baik bu, surat ini akan segera kami proses yang nantinya akan kami
beri kabar selanjutnya jika surat ini sudah disetujui oleh kepala
madrasah”.
Peneliti : “Iya saya tunggu kabar selanjutnya ya pak”.
Informan : “Di dalam surat penelitiannya ada no Hp nya kan bu..?”.
Peneliti : “Iya ada pak.. kalo begitu saya pamit pulang dan terimakasih atas
bantuannya.. Wassalamu’alaikum”.
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(1.6)
Nama : Jihan Nabila
Jabatan : Staf Tata Usaha (TU) MAN 1 Kota Jambi
Hari, Tanggal, Jam : Sabtu, 19 Januari 2019, Pkl. 08.15 s.d 08.50 WIB
Tempat : Ruang Staf Tata Usaha (TU)
Kode : Ww.1.1/STU2.KJ/19.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi

Peneliti : “Assalamu’alaikum Ibu....”


Informan : “Wa’alaikumussalam...”.
Peneliti : “Perkenalkan bu, nama saya Cittra Juniarni dan saya dari Pascasarjana
UIN STS Jambi yang melakukan penelitian di madrasah ini. Jika ibu tidak
keberatan saya meminta waktu sedikit untuk mewawancarai Ibu
mengenai manajemen public relations dalam pengembangan perilaku
organisasi yang ada di MAN I Kota Jambi ini, kiranya ibu bersedia...”
Informan : “Silahkan bu, apa yang bisa saya bantu...”
Peneliti : “Dalam masalah apa biasanya kegiatanTU berkoordinasi dengan
PR/humas untuk pengembangan madrasah atau meningkatkan
partisipasi masyarakat (orang tua siswa)?”
Informan : “Biasanya dengan penyebaran brosur untuk mempromosikan
madrasah, penerimaan siswa baru, pada kegiatan palang merah remaja
(PMR), pramuka, dan ketika mengumpulkan orang tua siswa untuk
peminjaman laptop yang digunakan untuk pelaksanaan ujian nasional
(UN) karena madrasah kita terkendala dengan kurangnya laptop”.
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
dan mendorong stakeholders dan masyarakat dalam pengembangan
madrasah?”
Informan : “Menurut saya kepala MAN ini sangat tegas bu.. apalagi terkait dengan
kedisiplinan guru dan siswa. Kepala madrasah orangnya ramah
contohnya dengan guru berinteraksi langsung, mudah bergaul, terbuka,
dan sering turun langsung mengontrol kegiatan2 madrasah dari
perencanaannya hingga ke pelaksanaannya bu..”
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”
Informan : “MAN ini adalah MAN tertua di Kota Jambi bu.. selain itu ada kegiatan
baca Al Qur’an sebelum KBM dimulai dan sholat dhuha disetiap pagi
yang dikontrol oleh guru dibantu oleh OSIS, setelah sholat dhuha ada
kegiatan ceramahnya yang diisi oleh siswa perwakilan kelas.”
Peneliti : “Baiklah Ibu... mungkin cukup sekian. Terimakasih atas waktunya”
Informan : “O..ya bu sama-sama…”
Peneliti : “Wassalamu’alaikum Ibu...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(1.7)
Nama : Rohmiyah, M.Pd.I
Jabatan : Guru Bahasa Arab
Hari, Tanggal, Jam : Sabtu, 26 Januari 2019, Pkl. 08.40 s.d 09.45 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.1.1/GBA.KJ/26.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi

Peneliti : “Assalamu’alaikum Ibu...”


Informan : “Wa’alaikumussalam... Ya, ada keperluan apa bu?” (sembari beliau
menghampiri kursi dan duduk di hadapan peneliti).
Peneliti : “Perkenalkan bu, nama saya Cittra Juniarni dan saya dari Pascasarjana
UIN STS Jambi yang melakukan penelitian di madrasah ini. Jika ibu tidak
keberatan saya meminta waktu sedikit untuk mewawancarai Ibu
mengenai manajemen public relations dalam pengembangan perilaku
organisasi yang ada di MAN I Kota Jambi ini, kiranya ibu bersedia...”
Informan : “Iya boleh, silahkan...”
Peneliti : “Sudah berapa lama ibu mengajar di MAN I Kota Jambi ini bu?”
Informan : “Saya mengajar Bahasa Arab, dan saya di madrasah ini dari tahun
2005”
Peneliti : “Sudah lama ya buu, berarti sudah 14 tahun ibu mengajar di madrasah
ini.”
Informan : “Iya sudah lama bu, kalo orang tua dulu bilangnya MAN 40 karena jika
dilihat dari sejarah MAN ini adalah MAN ke 40 se-Indonesia,.
Peneliti : “Lanjut ya bu, dalam masalah apa biasanya para guru berkoordinasi
dengan PR/humas untuk pengembangan madrasah atau meningkatkan
partisipasi masyarakat (orang tua siswa)?”
Informan : “Biasanya ada kegiatan-kegiatan seperti perayaan hari besar Islam,
perpisahan dan itu semua adalah sebagian dari program-program humas
dan kami selaku guru ikut terlibat dalam kepanitiaan atau
pelaksanaannya.”
Peneliti : “Program humas apa saja yang telah direncanakan oleh waka. Bidang
humas di MAN ini bu?”.
Informan : “Setahu saya ya bu, Waka. Humas sering mengadakan pertemuan
dengan komite untuk menunjang program madrasah seperti membahas
tentang kebijakan-kebijakan madrasah misalnya tentang biaya di luar dari
pemerintah yang akan dikleola untuk apa saja.” Selain itu humas juga
menjalin kerjasama dengan BNN, Kesehatan Kota terkait masalah P3K,
Bank BRI, Bank BNI itu terkait gaji dan bekerjasama dengan POS terkait
beasiswa (BSM)”.
Peneliti : “Bagaimana kerjasama madrasah dengan tokoh masyarakat, agama
dan lainnya bu?”.
Informan : “Misalnya kegiatan perpisahan, madrasah mengundang aparat
keamanan, tokoh-tokoh masyarakat, kepala sekolah se-Kota Jambi. Dan
jika perayaan hari besar Islam madrasah mendatangkan penceramah.”
Peneliti : “Apa faktor pendukung yang ada dalam pelaksanaan perencanaan ini
bu?”.
Informan : “Karena kita dari awal sudah melibatkan mereka (orang tua), otomatis
sudah satu visi dan misi serta gampang untuk pelaksanaannya bu.. jadi
kita itu sudah berjalan secara bersinergis. Kemudian kita terkadang
sebagai guru berkunjung kerumahnya anak-anak dan inilah yang menjadi
salah satu keunggulan kita... orang tua santri itu mudah diajak
komunikasi”.
Peneliti : “Strategi apa saja yang ibu gunakan agar pihak madrasah dan orang
tua tetap terjalin dengan harmonis?”.
Informan : “Menjaga komunikasi dengan baik, melibatkan mereka agar tetap selalu
berpartisipasi untuk mendukung semua kegiatan madrasah... maka dari
itu kita harus berbagi tugas dalam mendidik anak di rumah maupun di
madrasah, bahkan tidak menutup kemungkinan kita yang pergi ke
rumahnya dengan program home visit tadi... ataupun mereka yang harus
ke sekolah”.
Peneliti : “Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah
bu?”
Informan : “Keinginan masyarakat tidak muluk-muluk bu, masyarakat hanya ingin
anaknya pintar dibidang keagamaan di samping ilmu-ilmu umum, seperti
bagaimana akhlak siswa, disiplin guru juga menjadi teladan siswa, dan
sebagian orang tua siswa menyerahkan anak sepenuhnya untuk dididik”.
Peneliti : “Bagaimanakah cara bpk/ibu dalam mengambil keputusan , apakah
melalui prosedur (terencana/terprogram) atau tidak terprogram (langsung
mengambil keputusan)?”
Informan : “Biasanya pengambilan keputusannya melalui rapat ya buu, kepala
madrasah tidak melibatkan guru secara langsung tetapi melibatkan para
waka yang disesuaikan dengan kegiatannya atau sesuai masalahnya”.
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
dan mendorong stakeholders dan masyarakat dalam pengembangan
madrasah?”.
Informan : “Biasanya di setiap awal tahun kepala madrasah selalu mengingatkan
kami para guru untuk membuat perangkat pengajaran, seperti RPP,
silabus serta melaksanakan tugas yang telah direncanakan sebelumnya.
Selain itu kepala madrasah salalu memberi motivasi kepada seluruh
stakeholders untuk disiplin karena guru juga menjadi teladan bagi siswa.”
Peneliti : “Oh..begitu. baiklah Bu, terima kasih atas semua informasinya.”
Informan : “Owh..nggak apa-apa.. O ya... nanti saya minta hasil wawancaranya
yaa.. Saya mau lihat hasil wawancara kita hari ini”. (sembari tersenyum)
Peneliti : “O..iya Ibu.. Terimakasih atas sarannya. (sembari peneliti menyalami
beliau dan keluar dari ruang guru). Wassalamu’alaikum...
Informan : “Wa’alaikumussalam...” (Beliau menyambutnya dengan kembali jabatan
tangannya).
TRANSKRIP WAWANCARA
(1.8)
Nama : Munifatuzzuhroh, S.Pd
Jabatan : Guru Bahasa Inggris dan Kepala Laboratorium Bahasa
Hari, Tanggal, Jam : Rabu, 16 Januari 2019, Pkl. 09.10 s.d 09.45 WIB
Tempat : Ruang Laboraturium Bahasa
Kode : Ww.01/GBIng.KJ/16.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi

Peneliti : “Assalamu’alaikum Ibu...”


Informan : “Wa’alaikumussalam... Ya, ada yang bisa saya bantu bu?”
Peneliti : “Perkenalkan bu, nama saya Cittra Juniarni dan saya dari Pascasarjana
UIN STS Jambi yang melakukan penelitian di madrasah ini. Jika ibu tidak
keberatan saya meminta waktu sedikit untuk mewawancarai Ibu
mengenai manajemen public relations dalam pengembangan perilaku
organisasi yang ada di MAN I Kota Jambi ini, kiranya ibu bersedia...”
Informan : “Iya boleh, silahkan..”
Peneliti : “Sudah berapa lama ibu mengajar di MAN I Kota Jambi ini bu?”
Informan : “Saya menjadi guru Bahasa Inggris di MAN I ini mulai tahun 2010, dan
sekarang saya dipercayai untuk menjabat sebagai kepala laboraturium
bahasa.”
Peneliti : “Sudah lama ya buu, berarti sudah 8 tahun ibu mengajar di madrasah
ini.”
Informan : “Iya sudah lama bu..”
Peneliti : “Lanjut ya bu, dalam masalah apa biasanya para guru berkoordinasi
dengan PR/humas untuk pengembangan madrasah atau meningkatkan
partisipasi masyarakat (orang tua siswa)?”
Informan : “Kita sebagai guru pastinya berperan dalam pelaksanaan kegiatan
humas ya bu, karena Waka. Humas memberitahukan kepada guru
terlebih dahulu untuk ikut andil dalam pelaksanaannya. Misalnya dalam
kegiatan pembagian raport ataupun membahas Ujian Nasional (UN),
tentang pembelajaran, dan tentang perpisahan di adakan rapat dengan
orang tua siswa juga”.
Peneliti : “Apakah ada kendala ketika pelaksanaan program humas ini Bu?”.
Informan : “Kendala kecil: kurangnya personil manakala ada kegiatan/acara besar,
akan tetapi masih berjalan dengan lancar sebagaimana yang telah
direncanakan. Dalam perencanaan serta pelaksanaanya sudah terbilang
bagus akan tetapi kita harus lebih memaksimalkannya lagi terkhusus
pencitraan madrasah agar masyarakat luas tahu banyak tentang MAN 1
Kota Jambi ini, karena humas harus menjadi ujung tombak madrasah,
madrasah harus membangun komunikasi intern dan ekstern”.
Peneliti : “Apakah Ibu terlibat ketika dalam pelaksanaan evaluasi program humas
tersebut dan bagaimana bentuk pengevaluasiannya Bu?”.
Informan : “Kami sebagai guru tidak begitu terlibat, fleksibel aja buu, tergantung
dengan kegiatannya. Hasil evaluasi yang dilakukan pihak madrasah baru
kemudian dikomunikasikan dengan orang tua siswa, dan bentuk
pengevaluasiannya dilakukan saat rapat rutin tiap bulan, namun tidak
menutup kemungkinan dilakukannya rapat dadakan sesuai dengan
kebutuhan, kerjasama dan komunikasi yang berlanjut, dan yang sudah
terjadwal di ruang guru dilakukan setiap akhir semester atau pertahun”.
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
dan mendorong stakeholders dan masyarakat dalam pengembangan
madrasah?”.
Informan : “Jika ingin MAN ini berkembang di berbagai bidang, tentunya tidak bisa
membebankan 1 orang saja bu, jadi seluruh stakeholders harus terlibat.
Biasanya kepala madrasah kasih pengarahan kepada sakeholders
bagaimana menjalankan tugasnya masing-masing.”
Peneliti : “Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah ini
dan bagaimana madrasah meresponya?”
Informan : “Masyarakat menginginkan agar anaknya memiliki kemampuan ilmu
agama dan ilmu umum serta mempunyai akhlak yang baik. Selain itu
madrasah juga menjadi tali sambung dari orang tua.”
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?”
Informan : “Menurut saya ya, pertama: hanya MAN I ini yang ada di sebrang,
kedua: biaya lebih ringan karena negeri, ketiga: jam pulangnya lebih
lama karena para orang tua siswa merasa lebih aman jika waktu anaknya
terpakai dengan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat, keempat:
kegiatan ekstrakurikulernya lebih menonjol.”
Peneliti : “Baiklah Ibu... mungkin cukup sekian. Terimakasih atas waktunya”
Informan : “O..ya. Sama-sama... sukses ya!”
Peneliti : “Amiinn...Wassalamu’alaikum Ibu...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(1.9)
Nama : Sri Wahyuni, S.Pd.I
Jabatan : Guru Pendidikan Kewarganegaraan
Hari, Tanggal, Jam : Sabtu, 19 Janari 2019, Pkl. 09.20 s.d 09.55 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.1.1/GPK.KJ/19.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi

Peneliti : “Assalamu’alaikum Ibu...”


Informan : “Wa’alaikumussalam... Ya, ada yang bisa saya bantu bu?”
Peneliti : “Perkenalkan bu, nama saya Cittra Juniarni dan saya dari Pascasarjana
UIN STS Jambi yang melakukan penelitian di madrasah ini. Jika ibu tidak
keberatan saya meminta waktu sedikit untuk mewawancarai Ibu
mengenai manajemen public relations dalam pengembangan perilaku
organisasi yang ada di MAN I Kota Jambi ini, jika ibu bersedia saya
mengikut jadwal ibu saja”
Informan : “Owh mau wawancara, iya boleh silahkan saja bu..”
Peneliti : “Sudah berapa lama ibu mengajar di MAN I Kota Jambi ini bu?”
Informan : “Alhamduillah baru 3 tahun saya mengajar di MAN I ini bu.”
Peneliti : “Dalam masalah apa biasanya para guru berkoordinasi dengan
PR/humas untuk pengembangan madrasah atau meningkatkan
partisipasi masyarakat (orang tua siswa)?”
Informan : “Biasanya kita dilibatkan untuk berpartisipasi pada kegiatan perayaan
hari besar Islam (PHBI), masalah persiapan Ujian Nasional (UN) terkait
peminjaman laptop kepada orang tua siswa, kegiatan Pramuka dan lain-
lain. Nah kita sebagai guru ikut berpartisipasi dan yang bertanggngjawab
yakni para Waka. atau dibidangnya masing-masing.”
Peneliti : “Kalau melihat dari kegiatan-kegiatan public relation yang sudah ada,
apa implikasi positif yang dirasakan madrasah ini ya pak?”
Informan : “Implikasi dari adanya program public relation atau humas adalah
adanya peningkatan jumlah siswa, dan masyarakat lebih mengenal MAN
1 Kota Jambi ini secara keseluruhan.”
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
dan mendorong stakeholders dan masyarakat dalam pengembangan
madrasah?”.
Informan : “Cara kepala madrasah memimpin sangat tegas khususnya pada
kedisiplinan, orangnya ramah , mudah bergaul, terbuka, biasa turun
langsung di lapangan dan guru dikontrol tugas-tugasnya, dengan kami
para guru sering berinterasi langsung”.
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?”
Informan : “Yang menarik perhatian para masyarakat adalah dari segi
keagamaannya yakni siswa sudah bermasyarakat dalam memimpin
yasin, tahlil, do’a, baca al Qur’an sebelum kegiatan KBM disetiap pagi
dan lain-lain. Selain itu kedisiplinanya terkait belajarnya.”
Peneliti : “Baiklah bu... Terimakasih atas waktunya ya”
Informan : “O..ya. Sama-sama bu..”
Peneliti : “Wassalamu’alaikum Ibu...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(1.10)

Nama : Samiyah
Jabatan : Orang Tua Siswa Desi Komariyah/ XII/ PIS
Hari, Tanggal, Jam : Sabtu, 26 Januari 2019, Pkl. 11.20 s.d 11.40 WIB
Tempat : Ruang Tamu Madrasah
Kode : Ww.1.1/OTDK.KJ/26.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi

Peneliti : “Assalamu’alaikum Ibu...”


Informan : “Wa’alaikumussalam...”
Peneliti : “Boleh saya minta waktunya untuk tanya-tanya sebentar bu..”
Informan : “Boleh.. silahkan bu..”
Peneliti : “Ibu orang tua siswa di MAN ini ya bu?”.
Informan : “Iya, saya orang tua siswa di MAN ini...”
Peneliti : “Nama anak ibu siapa dan kelas berapa?”
Informan : “Nama anak saya Desi Komariyah dan sekarang kelas XII jurusan PIS”.
Peneliti : “Alamat Ibu di mana?”
Informan : “Saya asli orang sini bu.. rumah tidak jauh dari madrasah ini bisa jalan
kaki”
Peneliti : “Hmm... Apakah madrasah sering mengikutsertakan ibu dalam
mengadakan kegiatan madrasah?’
Informan : “Iya sering sekali dan pasti kita dilibatkan... bisa lewat SMS, telepon
atau surat. Saya punya catatan nama dan nomor Hp guru ataupun staf
madrasah yang bisa dihubungi, jadi kita sebagai orang tua selalu tau
informasi perkembangan anak di madrasah, kita orang tua dikasih surat
bahwa ada pertemuan di madrasah, kalau masalah waktu dan tempatnya
sudah ditentukan oleh madrasah bu..”.
Peneliti : “Apakah Ibu sering terlibat jika madrasah sedang merencanakan
kegiatan ataupun pelaksanaannya?”
Informan : “Pada perencanaan ataupun pelaksanaan kegiatannya itu ada yang
melibatkan dan ada yang tidak melibatkan bu...”.
Peneliti : “Biasanya Ibu dilibatkan dalam hal apa saja terkait kegiatan-kegiatan di
madrasah?”.
Informan : “Seperti hari ini ya bu.. saya diundang untuk menghadiri rapat tentang
masalah ujian mengadakan komputer, walaupun kita tidak ada kita
usahankan agar ada. Selain itu pertemuan ketika ambil rapot yang mana
kita orang tua siswa dikasih tau mengenai perkembangan anak, agar kita
selalu memotivasi semangat belajar anak dan memikirkan kebutuhan-
kebutuhan yang diperlukan anak serta informasi tentang pergantian
kurikulum.
Peneliti : “Untuk mendukung program pengembangan madrasah, partisipasi apa
saja yang Ibu berikan sebagai orang tua siswa MAN 1 Kota Jambi ini
bu..?”.
Informan : “Partisipasi yang kami berikan sebagai orang tua adalah memberikan
saran, ide, menyalurkan pendapat ataupun menilai tentang kegiatan-
kegiatan yang ada pada madrasah ini, misalnya apa yang kurang dari
kegiatannya atau apa saja yang harus dibenahi ketika tedapat kendala,
dan saya do’akan selalu semoga MAN 1 Kota Jambi ini selalu lebih maju
dan berkembang”.
Peneliti : “Aamiin, semoga terkabul ya bu do’anya, terima kasih bu atas
waktunya”.
Informan : “Iya... sama-sama...”.
Peneliti : “Wassalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(1.11)
Nama : Aidah Rostika
Jabatan : Oang Tua Siswa dari Sri Okta Prida/ XII/ PIS
Hari, Tanggal, Jam : Sabtu, 26 Januari 2019, Pkl. 11.40 s.d 12.05 WIB
Tempat : Ruang Tamu Madrasah
Kode : Ww.1.1/OTSOP.KJ/26.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi

Peneliti : “Assalamu’alaikum Ibu...”


Informan : “Wa’alaikumussalam...”
Peneliti : “Ibu orang tua siswa di MAN 1 Kota Jambi ini ya bu”.
Informan : “Iya, saya orang tua siswa di madrasah ini bu, ada apa ya bu...”
Peneliti : “Perkenalkan bu, nama saya Cittra Juniarni dari Pascasarjana UIN STS
Jambi yang melakukan penelitian di MAN 1 ini bu, jika ibu berkenan saya
ingin bertanya-tanya tentang MAN 1 Kota Jambi ini bu..?”.
Informan : “Boleh saja, silahkan mau tanya-tanya tentang apa bu...”
Peneliti : “Apakah sekolah sering mengikutsertakan ibu dalam mengadakan
kegiatan madrasah?’
Informan : “Iya sering sekali bu... biasanya pihak sekolah menghubungi kita lewat
telpon, SMS dan jika kegiatannya resmi ada surat yang dikirimkan oleh
pihak madrasah untuk orang tua siswa di rumah”.
Peneliti : “Apakah Ibu sering terlibat jika madrasah sedang merencanakan
kegiatan ataupun pelaksanaannya?”
Informan : “Penilaian saya, untuk perencanaan program-program di madrasah ini
sudah sangat tertata rapi bu... dan orang tua siswa di MAN 1 ini
kebanyakan tinggal mengikuti program yang telah di susun oleh
madrasah, akan tetapi ada juga kegiatan-kegiatan tambahan yang
disusun oleh perwakilan dari para orang tua siswa yakni komite, dan
kebetulan saya adalah pengurus komite bu.. biasanya kami terlibat
menyusun rencana atau musyawarah dengan pihak madrasah tentang
tidak ada tempat parkiran, halaman becek untuk diblock atau disemen,
selanjutnya di informasikan kepada seluruh orang tua siswa di MAN 1 ini
bagai mana untuk pemecahan masalah atau solusi terbaiknya. Selain itu,
seperti hari ini kami baru selesai menghadiri pertemuan antar orang tua
siswa dengan madrasah membahas tentang masalah pengadaan
komputer atau laptop untuk ujian nasional (UN), dan ada lagi misalnya
pertemuan ketika pembagian raport pasti ada arahan dari kepala
madrasah terlebih dahulu terkait tentang nilai, tentang pembelajaran,
prestasi siswa, dan kondisi anaknya di madrasah ini”.
Peneliti : “Menurut ibu, bagaimana cara kepala madrasah memimpin madrasah?”
Informan : “Menurut saya kepala MAN ini baik dan ramah bu.. apalagi terkait
dengan pembelajaran siswa sangat disiplin. Contohnya saja ketika
sebelum pembagian raport bapak kepala memberikan arahan bagaimana
cara memotivasi agar anak menjadi lebih serius dalam belajar dan agar
anak berakhlak baik”.
Peneliti : “Baiklah ibu... terima kasih atas waktunya...”. “Wassalamu’alaikum...”
Informan : “Iya... sama-sama... Wa’alaikumussalam...”
Lampiran 9

CATATAN LAPANGAN OBSERVASI


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA JAMBI

Manajemen Public Relations Dalam Pengembangan Perilaku Organisasi Pada


Madrasah Aliyah Negeri Di Provinsi Jambi

Hari dan Tanggal : Senin, 07-05-2018


Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Waktu : 08.30-09.15 WIB

1. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Jambi merupakan MAN


tertua di Kota Jambi bahkan di Provinsi Jambi
2. Bangunan gedungnya secara fisik berbentuk panggung atau
bertiang dikarenakan berada di dataran rendah jadi berakibat
rawan kebanjiran
3. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Jambi beralamat di jl.
KH. Hasan Anang Kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau
Teluk Kota Jambi. Adapun batas-batas tanah Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) 1 Kota Jambi adalah: a. sebelah barat
berbatasan dengan Jl. KH. Hasan Anang dan berhadapan
dengan Pondok Pesantren AS’AD gedung baru; b. Sebelah
timur berbatasan dengan area persawahan; c. Sebelah utara
berbatasan dengan tanah pekarangan; d. Sebelah selatan
berbatasan dengan tanah pekarangan.
4. Pada tahun 2017 MAN Olak Kemang diganti menjadi MAN 1
Kota Jambi.

Hari dan Tanggal : Jum’at, 11-05-2018


Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Waktu : 07.45-09.30 WIB

1. Saat observasi awal, peneliti telah di sunguhkan dengan


pemandangan yang sangat religius. Dimana seluruh siswa dan
sebagian guru berkumpul dilapangan untuk melaksanakan
kegiatan sholat dhuha secara berjamaah.
2. Selesai sholat dhuha dilanjutkan dengan kultum yang mana
petugasnya dari siswa itu sediri dilakukan secara bergilir
3. Setelah sholat dhuha anak-anak dipersilakan masuk kelas dan
dilanjutkan membaca al-Qur’an sebelum proses kegiatan belajar
mengajar (KBM) dan kegiatan ini dilakukan secara rutin satu
minggu sekali setiap hari jum’at pagi.
4. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi merupakan lembaga
pendidikan Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam sebagai
pola kehidupan yang dijalankan seperti pembiasaan sholat
dzuhur dan sholat dhuha berjama’ah, tadarusan yang dibina oleh
guru jam pertama disetiap pagi sebelum melakukan kegiatan
belajar mengajar.

Hari dan Tanggal : Kamis, 24-01-2019


Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Waktu : 08.00-10.30 WIB

1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi mempunyai kegiatan


ektrakurikuler yang namanya tahfizh qur’an yang mana
pembinanya memang dari Yaman dan seorang hafizh. Para siswa
dididik dan dilatih untuk mampu mengaktualisasikan nilai tersebut
dalam setiap tindakan dan perilaku secara individual maupun
hubungan sosial dengan sekitarnya. Nilai-nilai tersebut sangat
diperjuangkan dan dipelihara dalam jati diri para siswa yang itu
bukan sebuah ilustrasi sesaat tetapi sampai kepada titik
kebiasaan dan bahkan sebuah keharusan bagi mereka dalam
beraktivitas.
2. Membudayakan sikap dan perilaku yang Islami bagi komponen
sekolah, hal ini tampat di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
siswa-siswi apabila bertemu dengan guru selalu menyapa dengan
salam dan mencium tangan gurunya sebagai tanda penghormatan
dan patuh kepada guru serta memberi salam kepada tamu.
3. MAN 1 Kota Jambi rutin melaksanakan rapat 1 bulan sekali dan
mengadakan rapat di setiap akhir tahun pelajaran yang mana
bersifat membahas keseluruhan perencanaan program kegiatan
yang akan dating sebagai bahan evaluasi program-program
madrasah yang telah dilaksanakan. Adapun bentuk metode
evaluasi program madrasah di MAN 1 Kota Jambi terdapat 3
bentuk yaitu metode observasi, metode pol pendapat, dan metode
diskusi panel. Terdapat implikasi positif setelah dilaksanakannya
evaluasi program madrasah di MAN 1 Kota Jambi yaitu
peningkatan jumlah siswa, dan masyarakat lebih mengenal MAN 1
Kota Jambi ini secara keseluruhan.
Hari dan Tanggal : Senin, 07-05-2018
Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Waktu : 10.00-11.30 WIB
1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi sangat berkembang pesat
terutama dilihat dari gedung yang bagus, tertata dan memakai
pintu gerbang yang besar.
2. Kemudian madrasah ini juga nyaman ditambah lagi dengan
warga madrasah yang ramah antar sesama dan memiliki
semangat dalam mengajar.
3. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Aliyah Negeri
1 Kota Jambi sudah cukup memadai. Dengan kondisi seperti ini
terlihat bahwa guru bisa mengajar dengan maksimal di sekolah
dan siswa bisa belajar dengan optimal di kelas. Sarana dan
prasarana yang dimaksud di sini adalah alat-alat yang
dipergunakan atau diperlukan dalam memperlancar jalannya
proses pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi,
baik itu berupa gedung ataupun alat-alat lainnya yang menunjang
tercapainya tujuan pendidikan.

Hari dan Tanggal : Senin, 07-01-2019


Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Waktu : 08.00-13.30 WIB
1. Antusiasisme masyarakat dalam mendukung kemajuan madrasah
ini tercermin dari munculnya ide-ide atau gagasan-gagasan ketika
dalam forum rapat, mereka tidak segan-segan mengajukan
pendapat. Salah satu contohnya dalam rangka membicarakan atau
musyawarah tentang halaman becek dikarenakan hujan,
disepakatilah pembuatan block atau halaman harus disemen.
Kegiatan ini adalah termasuk salah satu program komite ialah
memperhatikan pembangunan-pembangunan fisik yang ada di
lingkungan madrasah misalnya pembangunan masjid, pembuatan
block halaman parkir, dan dananya dari kesepakatan bersama .
2. Adanya hubungan dan kerja sama yang baik antara pihak
madrasah dan masyarakat di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
Jambi, hal ini terlihat ketika masyarakat menghadiri undangan dari
pihak madrasah terkait membahas tentang masalah pengadaan
komputer atau laptop untuk ujian nasional (UN). Madrasah
terkendala pengadaan laptop, madrasah hanya memiliki 32 laptop
dan masih butuh 28 laptop lagi, maka madrasah mengundang para
orang tua siswa untuk musyawarah mencari jalan keluar atau
solusi.
3. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi juga mengadakan pertemuan
dengan orang tua siswa, kerjasama dengan komite untuk
menunjang program madrasah bisa berupa dana dan masukan-
masukan untuk kebaikan dan kemajuan madrasah.
4. Antusiasisme masyarakat juga terlihat dari makin meningkatnya
jumlah siswa dari tahun ketahun.
Hari dan Tanggal : Senin, 07-01-2019
Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Waktu : 09.00-13.30 WIB
1. Adapun yang memotivasi orang tua untuk menyekolahkan
anaknya di madrasah ini di antaranya adalah MAN 1 Kota Jambi
adalah sekolah negeri yang termurah di bandingkan dengan
sekolah-sekolah lainnya, komite hanya Rp.25.000,-
2. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi pulangnya jam 15.00 jadi
para orang tua siswa merasa tenang mulai jam 07.15 hingga jam
3 sore itu anaknya di madrasah, karena belajarnya itu seperti full
day school walaupun madrasah ini bukan full day school tetapi
pulangnya jam 3 sore. Karena para orang tua siswa berfikir
dengan sedikitnya jam pulang di rumah berarti sedikit pula waktu
anak bermain di rumah;
3. Fasilitas dan kegiatan Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
mendukung sesuai dengan keinginan masyarakat, dan orang tua
melihat keberhasilan para alumni sudah banyak yang berhasil,
contohnya ada yang jadi gubernur, bupati, lurah, paskibraka itu
banyak yang dari madrasah ini, bahkan gubernur dan kepala
madrsahnya sekarangpun adalah alumni dari Madrasah Aliyah
Negeri 1 Kota Jambi ini.

Hari dan Tanggal : 07 s/d 15 Januari 2019


Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Waktu : 08.00-13.30 WIB

1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi mempererat hubungan


silaturrahmi dengan orang tua, madrasah sering mengadakan
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, seperti peringatan hari besar
Islam (PHBI), misalkan dalam rangka memperingati 10 Muharram
MAN 1 Kota Jambi memberikan santunan pada anak yatim, safari
ramadhan dan tidak menutup kemungkinan juga pihak madrasah
berkunjung kerumah dengan program home visit, memberikan
bantuan jika ada masyarakat atau orang tua siswa mendapatkan
musibah dan setiap perpisahan, orang tua siswa selalu diundang.
2. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi menyelenggarakan Special
Event dengan beberapa kegiatan meliputi promosi: (seminar,
pertemuan, pameran, school visit, home visit, group discustion);
3. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi mempunyai program sosial
kemasyarakatan yakni berupa bakti sosial yang dilaksanakan
dalam bentuk pemberian dana santunan untuk anak yatim dan
santunan setiap ada bencana alam, musibah, sakit, melahirkan,
bagi guru yang pindah dan pensiunan, semuanya ada santunan
dari dana sosial guru, peringatan hari besar Islam (PHBI),
peringatan hari besar nasional;
4. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi ada Jaringan dan kemitraan
bekerjasama dengan perguruan tinggi, puskesmas, polsek.
Adapun peralatan dalam penyelenggaraan special event di MAN 1
Kota Jambi memakai alat camera, digital, video, LCD, monitor,
dan lain-lain.
5. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi menggunakan berbagai
media meliputi media cetak: meliputi buku kontak, brosur, surat,
spanduk, koran, tabloid, papan nama, majalah pendidikan dan
lain-lain; Media audio: meliputi siaran radio, dan telpon; dan Media
audiovisual: Jambi TV (TVRI); d) media internet: meliputi wesite
madrasah.

Hari dan Tanggal : 07 s/d 15 Januari 2019


Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Waktu : 09.00-13.30 WIB
1. Komunikasi Timbal Balik dari Masyarakat, masyarakat menghadiri
undangan madrasah ketika diundang oleh pihak madrasah,
masyarakat memberikan ide dan masukan-masukan ketika diminta
pendapat, adanya respon dari masyarakat terhadap madrasah
dengan adanya peningkatan jumlah siswa, dan masyarakat lebih
mengenal Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi ini secara
keseluruhan.
2. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi menyesuaikan kebutuhan
masyarakat; a) bentuk pengoptimalan dalam berperan MAN 1 Kota
Jambi memberikan solusi dari berbagai tuntutan masyarakat yang
mana madrasah berupaya untuk membangun fasilitas yang lebih
baik; b) adanya solusi dari pihak madrasah terkait tuntutan dan
kebutuhan masyarakat, masyarakat menginginkan anaknya
memiliki nilai-nilai keagamaan berupa memimpin do’a, mengaji,
memimpin baca surah Yasiin, mengerjakan sholat, bisa khutbah,
dan lain-lain. Sebagai solusi madrasah mengatur jadwal rutinitas
sholat dhuhur berjama’ah, sholat sunnah dhuha di setiap hari jum’at
pagi, membaca Al Qur’an setiap sebelum melaksanakan kegiatan
belajar mengajar. Solusi lainnya Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
Jambi membuat program ekstrakurikuler yang namanya tahfizh
qur’an yang mana pembinanya memang dari Yaman dan seorang
hafizh dan program ini berjalan karena berkat mitra kerja antara
humas dengan komite.
Hari dan Tanggal : 30 Januari s/d 15 Februari 2019
Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi
Waktu : 08.00-13.30 WIB
1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Jambi mendapatkan dukungan
dari masyarakat yang berupa materi/ finansial (panambahan teras
mushollah, mengadakan pembuatan block halaman, parkiran
motor), tenaga, pemikiran, ataupun ide-ide serta saran dalam
menyalurkan pendapat, ada juga dukungan yang sifatnya tidak
nampak namun hasilnya jelas yaitu partisipasi masyarakat dalam
bentuk do’a.
2. Pembinaan yang dilakukan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 di
Kota Jambi melaui kegiatan manajemen public relations dalam
mewujudkan visi madrasah yakni mewujudkan lulusan yang ber-
Imtaq serta menguasai Iptek, mencapai tujuan madrasah dengan
melibatkan seluruh stakeholders serta masyarakat untuk
membimbing siswa bersama agar menjadi lulusan yang beriman,
bertaqwa serta berkarakter; membimbing siswa agar memiliki
tekad yang kuat untuk menguasai ilmu dan keterampilan dibidang
agama maupun pengetahuan umum; menyiapkan siswa agar
dapat siap terjun ke masyarakat.
CATATAN LAPANGAN OBSERVASI
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA JAMBI

Tema 1 : Manajemen Public Relationas

No Aspek yang diamati dari uraian indikator Keterangan

1 Upaya madrasah dalam perencanaan komunikasi Terlaksana


kelompok kecil
2 Sistem organisasi public relations Terlaksana

3 Upaya madrasah dalam penyelenggaraan special Terlaksana


event (kegiatan khusus public relations)
4 Beberapa media yang digunakan madrasah Terlaksana

5 Upaya madrasah mengevaluasi program public Terlaksana


relations

Tema 2 : Perilaku Organisasi

No Aspek yang diamati dari uraian indikator Keterangan


1 Komunikasi timbal balik dari masyarakat Terlaksana

2 Upaya madrasah menyesuaikan kebutuhan Terlaksana


masyarakat
3 Adanya bentuk dukungan dari masyarakat Terlaksana

4 Upaya Kepala Madrasah untuk mencapai Tujuan Terlaksana


yang jelas
CATATAN LAPANGAN
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1
BATANGHARI
TRANSKRIP WAWANCARA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BATANGHARI
(2.1)
Nama : Drs. Raden Akhmad
Jabatan : Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 14 Mei 2018, Pkl. 11.25 s.d 12.10 WIB
Tempat : Ruang Kepala Madrasah
Kode : Ww.2.1/KMB/14.05.18
Tema Wawancara : Penjadwalan Wawancara

Peneliti : “Assalamu’alaikum Pak....” (Peneliti berdiri di depan pintu ruang kepala


madrasah yang diantar oleh staf TU)
Informan : “Wa’alaikumussalam... silahkan masuk bu...”.
Peneliti : “Ya pak..., sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengganggu
aktivitas bapak. Dan perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari
mahasiswa Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS), saya
melakukan penelitian di MAN 1 Batanghari ini pak dan untuk surat izin
penelitiannya sudah saya berikan di ruang TU pak.
Informan : “Oiya.. diperbolehkan, penelitiannya ini tentang apa bu..?”.
Peneliti : “Terima kasih pak atas diperbolehkannya saya bisa melakukan
penelitian di MAN 1 Batanghari ini, penelitiannya ini mengenai public
relations pak..”.
Informan : “Oiya, barusan saya sudah membaca surat ijin penelitiannya, berarti ini
terkait waka. Bid. Humas ya bu?, dan kebetulan untuk waka.bid. Humas
sedang izin keluar untuk beberapa hari ini bu… sebentar saya telpon
dulu ya bu kapan pak Ali bisa datang ke madrasah”.
Peneliti : “O..iya pak..”. (peneliti menunggu)
Informan : “Alhamdulillah pak Ali bisa datang hari sabtu jam 9, ibu bisa datang
kesini lagi hari sabtu untuk bertemu dengan pak Ali…, nama Waka. Bid.
Humas madrasah ini pak Ali Alhamidi”.
Peneliti : “Oiya pak Alhamdulillah dan terimakasih banyak atas waktu yang
diberikan, saya akan datang ke madrsah hari sabtu jam 9”.
Informan : “Iya, pada hari sabtu ya”.
Peneiti : “Ya pak, terimakasih banyak dan saya pamit pulang dulu pak...
Wassalamu’alaikum”.
Informan : “Sama-sama. Wa’alaikumussalam...”.
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.1)
Nama : Drs. Raden Akhmad
Jabatan : Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Sabtu, 19 Mei 2018, Pkl. 09.10 s.d 09.55 WIB
Tempat : Ruang Kepala Madrasah
Kode : Ww.2.2/KMB/19.05.18
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari

Peneliti : “Assalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam... Silahkan masuk bu…”.
Peneliti : “Iya terimakasih pak..”.
Informan : “Ibu yang datang kemarin mau meneliti di madrasah ini ya ?”.
Peneliti : “Iya pak..”.
Informan : “Pak Ali belum datang bu, tadi katanya baru mau menuju ke madrasah,
tapi belum datang. Tunggu saja bu di sini tidak apa-apa”.
Peneliti : “Iya pak, selagi menunggu pak Ali belum datang dan jika bapak
berkenan bisakah saya bertanya-tanya tentang madrasah ataupun
tentang humas di madrasah ini pak”.
Informan : “Iya boleh, mau wawancara dengan saya juga ya?”.
Peneliti : “Iya pak, bapak sebagai kepala madrsah adalah salah satu informan
dari penelitian ini. Langsung saja ya pak..”.
Informan : “Iya, silahkan..”.
Peneliti : “Bagaimana sejarah berdirinya MAN 1 Batanghari ini pak?”.
Informan : “Sebelum namanya MAN 1 Batanghari madrasah ini bernama MAS
Muara Bulian yang menginduk ke MAN Olak Kemang Kota Jambi bu..
Dan pertama kali berdiri masih berstatus swasta pada tahun 1993. Kalau
terkait sejarah yang lebih lengkapnya nanti bisa lihat di profil madrsasah
ini bu. Nanti bisa minta di bagian TU ya”.
Peneliti : “Iya pak nanti saya minta di bagian TU. Mulai tahun berapa pergantian
nama madrsaha ini pak sehingga menjadi MAN 1 Batanghari?”.
Informan : “Sebenarnya pergantian nama madrasah ini sudah lama, kalo di
keluarkannya SK pada bulan Desember 2017 dan berlakunya baru di
tahun 2018 ini bu”.
Peneliti : “Sudah berapa lama bapak bekerja di Madrasah ini?”.
Informan : “Saya mulai diangkat menjadi guru pada tahun 1994 di MTs N Terusan
dan menjadi kepala madrasah pada tahun 2002-2006, dan pada tahun
2006-2010 sebagai kepala madrasah MTs Muara Bulian. Saya bekerja di
MAN 1 Batanghari mulai pada bulan Januari 2010 sampai dengan
sekarang bu”.
Peneliti : “Wahh, berarti sudah banyak sekali pengalaman bapak sebagai kepala
madrasah ya pak”.
Informan : “Iya buu…Alhamdulillah..”.
Peneliti : “Lanjut ya pak..”.
Informan : “Iya silahkan bu..”.
Peneliti: : “Waka. bidang Humas terbentuk dari tahun berapa ya pak?”.
Informan : “Semenjak saya menjadi kepala madrasah sudah ada waka. Bidang
Humas bu”.
Peneliti : “ Lembaga apa saja yang bekerjasama dengan MAN 1 Batanghari
pak?”.
Informan : “Bekerjasama dengan Pabrik karet (terkait cara pengolahan,
pembuatan, limbah), dengan SMK untuk membatik (prakarya), ada dari
pihak Pertamina, penyuluhan dari Polres, Badan Narkotika Nasional
(BNN), Dinas KB, Puskesmas, dan yang sering itu Saka Kencana
(Pramuka).
Peneliti : “Media massa apa saja yang diajak bekerjasama dengan madrasah
pak?”.
Informan : “Masih sebatas koran bu, Koran Jambi Ekspres, dan yang lainnya
seperti pemasangan baliho-baliho atau spanduk-spanduk saja..”.
Peneliti : “Apa faktor penghambat/kendala yang ada dalam kegiatan program
Humas pak?”.
Informan : “Sulitnya mengatur jadwal pertemuan dengan komite, dan sebagian
orang tua siswa tidak ingin diajak musyawarah tentang kemajuan
madrasah buktinya: masyarakat enggan belajar mengenai Teknologi,
masyarakat tidak menerima Teknologi (pendaftaran lewat online/website,
melihat tentang perkembangan madrasah dll)”.
Peneliti : “Bagaimana pola komunikasi yang berkembang di madrsaha ini pak?”.
Informan : “Alhamdulillah ya bu, adanya hubungan kerja yang harmonis. Karena
segala sesuatu seluruh masalah kita bicarakan bersama-sama
(musyawarah), saya mengadakan rapat 1 bulan sekali. Dalam rapat
biasa ada perbedaan pendapat tetapi itu biasa di dalam organisasi
karena tujuannya untuk kebaikan madrasah”.
Peneliti : “Oiya pak yang penting semuanya untuk kebaikan dan kemajuan
madrasah. Bolehkah saya meminta brosur penerimaan siswa baru untuk
tahun ini pak?”.
Informan : “Kalau brosur belum dicetak bu, tetapi mulai pendaftaran dibuka tanggal
28 Mei ini”.
Peneliti : “Oiya pak terima kasih banyak atas informasi yang diberikan”.
Informan : “Ya, sama-sama bu…”.
Peneliti : “Pak Ali nya belum datang ya pak?”
Informan : “Iya bu belum, tunggu aja di sini tidak apa-apa. (tidak lama kemudian)
Itu pak Ali bu sudah datang”.
Peneliti : “Oiya pak.., saya menemui pak Ali dulu. Wassalamu’alaikum…”.
Informan : “Wa’alaikumussalam..”.
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.1)
Nama : Drs. Raden Akhmad
Jabatan : Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 28 Januari 2019, Pkl. 08.40 s.d 09.35 WIB
Tempat : Ruang Kepala Madrasah
Kode : Ww.2.3/KMB/28.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari

Peneliti : “Assalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam... Silahkan masuk bu…”.
Peneliti : “Iya terimakasih pak..”.
Informan : “Silahkan duduk bu…, apa yang bisa saya bantu untuk penelitiannya”.
Peneliti : “Iya pak saya ingin melakukan penelitian lanjutan, jika bapak berkenan
kapan saya bisa melakukan wawancara”.
Informan : “Iya boleh, tapi sambilan saya tanda tangan berkas-berkas gak apa-apa
ya bu?”.
Penelitian : “Iya gak apa-apa pak”.
Informan : “Silahkan bu..”.
Peneliti : “Bagaimana perencanaan program public relations di madrasah ini
setiap kegiatannya pak?”.
Informan : “Untuk perencanaanya kita selalu dalam forum rapat atau musyawarah
bu… bagaimana baiknya, dan pastinya kita mencari donatur dari luar
seperti lessing, deler Honda, dari xl, telkomsel dll yang dijalankan oleh
OSIS dan didampingi oleh waka humas dan waka kesiswaan.
Peneliti : “Apakah rencana program humas di MAN 1 ini melalui program rutin
(jangka pendek) dan program Insidentil (jangka panjang)?”.
Informan : “Dalam perencanaannya diawal tahun dan pelaksanaannya kondisional,
jika dalam hal komunikasi dengan masyarakat atau orang tua sesuai
dengan kebutuhan. Kita tidak bisa bilang persemester, jika kita tiba-tiba
ada kebutuhan dengan mereka para orang tua ya kita undang untuk
datang ke madrasah bu, apakah sudah cukup dengan surat ya kita
dengan surat, ada banyak media untuk berkomunikasi dengan mereka,
untuk lebih intennya lagi disetiap kelas itu kan ada no Hp wali kelas untuk
orang tua, jadi sebenarnya untuk komunikasinya itu adalah setiap hari”.
Peneliti : “Apakah perencanaan kegiatan MAN 1 ini melibatkan pihak luar
sekolah, seperti masyarakat (orang tua) atau lainnya?”.
Informan : “Pastinya ada, akan tetapi kondisional saja... terkadang kita melibatkan
mereka dan ada yang sifatnya keputusan madrasah”.
Peneliti : “Mereka para orang tua itu, termasuk dalam bentuk pelibatan yang
bagaimana ya bu, apakah dalam bentuk pemberian saran, pendapat atau
ide?”.
Informan : “Iya bisa juga, kita undang mereka... bagaimana enaknya untuk
memutuskan bersama... dan terkadang yang menjadi kesepakatan yang
telah dibuat kemari-kemarin, itu yang kita pakai dan dari generasi ke
generasi seperti itu bu, tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada hal-
hal yang lebih baik dan bagus itu yang kita pakai”
Peneliti : “Untuk perencanaan awal semesternya bagaimana pak? Apakah ada
program-program yang telah ditetukan?”.
Informan : “Ada sebagian yang sudah menjadi kebiasaan-kebiasaan yang telah
kami lakukan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan ada beberapa
perubahan-perubahan karena disetiap tahun dan setiap angkatan
berbeda-beda karakternya, jadi program kita itu saangat fleksibel sekali
sesuai situasi dan kondisi..”.
Peneliti : “Langkah-langkah apa yang digunakan oleh bid. humas dalam
merencanakan program kerja humas untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat?”
Informan : ”Kalau untuk perencanaannya, yang pertama dilakukan adalah Analisis
kebutuhannya ataupun asessement. Misalnya, kita ingin memprogram
kegiatan apa saja, yang dibutuhkan dalam kegiatannya kan sudah
dirancang-rancang terlebih dahulu, terus tingkat levelnya (rombel)
berapa?, misalnya kelas X kegiatannya apa berarti selain ada tim
pelaksananya, yang dibutuhkan lebih banyak mendampingi kan wali
kelas X. Nah disini targetnya apa? Kapan pelaksanaanya dan siapa saja
dalam tim sukses pelaksanaannya?”. Intinya kita mengundang lewat
surat, meyediakan waktu untuk para orang tua yang ingin datang ke
madrasah (well come setiap hari) ntah itu sifatnya bertanya, bisa juga
lewat SMS, telpon dan yang intinya kita membuka selebar-lebarnya
dalam melibatkan para orang tua siswa untuk terlibat banyak hal
mengenai anaknya”.
Peneliti : ”Menurut bapak, mengapa perencanaan program humas di MAN 1 itu
perlu dilaksanakan?”.
Informan : “Jika tidak ada perencanaan! Tidak bisa melaksanakan kan bu... segala
sesuatu itu kan diawali dengan perencanaan dulu, teorinya kan begitu
bu...”.
Peneliti : “Apa faktor penghambat/kendala yang ada dalam pelaksanaan
perencanaan ini? dan bagaimana mengatasi kendala tersebut?”.
Informan : “Tidak ada, karena kita sudah ada no Hp untuk berkomunikasi antara
pihak madrasah dengan orang tua siswa disetiap harinya, jadi jika ada
masalah kecil orang tua siswa sudah bisa menerima. Akan tetapi bukan
berarti tidak terlepas dengan maslah ya, masalah itu pasti ada... yang
terpenting bagaimana kita mengtasi masalah yang ada”.
Peneliti : “Bagaimna pelaksanaan evaluasi program kegiatan Humas di MAN
ini?”.
Informan : “Evaluasi rutin dilakukan rapat guru terkadang mingguan dan bulanan,
dan yang sudah terjadwal yang dilakukan setiap akhir semester atau
pertahun. Yaa... biasanya setelah proses pelaksanaannya kita diskusi
atau rapat guna untuk perencanaan kedepannya lagi. Bergulir.. setelah
perencanaan, pelaksanaan, dievaluasi untuk perbaikan pemprograman
berikutnya”.
Peneliti : “Bagaimana cara bpk/ibu meningkatkan komunikasi dalam organisasi?
(menggunakan tindak lanjut untuk memastikan pesan sudah diterima,
saling percaya dl)
Informan : “Untuk meningkatkan komunikasi dalam madrasah ini kita harus
bekerjasama saling berkoordinasi, karena semuanya saling keterkaitan
bu…, satu orang dapat informasi langsung diinformasikan dengan yang
lainnya”.
Peneliti : “Bagaimana cara bapak memimpin stakeholders agar tetap unggul dari
madrasah2 lainnya?”.
Informan : “Saya sebagai kepala madrasah ini berupaya melakukan kerjasama
dengan guru, pegawai, stakeholders yang ada kemudian dengan
orangtua siswa atau komite untuk kemajuan madrasah ini dan
diusahakan selalu bersama-sama karena kepala madrasah ini hanya
mendorong, memotivasi memanaj untuk kemajuan madrasah”.
Peneliti : “Bagaimana desain sturktur organisai madrasah ini pak?”.
Informan : “Cara mengatur struktur organisasi tersebut sesuai dengan bidangnya
masing-masing bu… dan yang menjadi pertimbangan saya jika kerjanya
bagus dan sesuai dengan keahliannya kita teruskan pada jabatan yang
lama. Contohnya di madrash ini ada waka kurikulum, humas, dan sarpras
semuanya tidak diganti setiap tahun karena memang tidak ada aturan
untuk mengganti struktur organisasi di setiap tahunnya dan menurut saya
posisi atau penempatannya sudah disesuaikan dengan keahliannya
masing-masing.
Peneliti : “Lembaga apa saja yang bekerjasama dengan MAN 1 Batanghari
pak?”.
Informan : “Bekerjasama dengan Pabrik karet (terkait cara pengolahan,
pembuatan, limbah), dengan SMK untuk membatik (prakarya), ada dari
pihak Pertamina, penyuluhan dari Polres, Badan Narkotika Nasional
(BNN), Dinas KB, Puskesmas, dan yang sering itu Saka Kencana
(Pramuka).
Peneliti : “Media massa apa saja yang diajak bekerjasama dengan madrasah
pak?”.
Informan : “Masih sebatas koran bu, Koran Jambi Ekspres, dan yang lainnya
seperti pemasangan baliho-baliho atau spanduk-spanduk saja..”.
Peneliti : “Oiya pak terima kasih banyak atas informasi yang diberikan, saya mau
lanjut wawancara sm pak Ali..”.
Informan : “Ya silahkan bu, pak Ali ada di ruang guru…”.
Peneliti : “Baik pak, Wassalamu’alaikum…”.”.
Informan : “Wa’alaikumussalam..”.
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.2)
Nama : Drs. M. Ali Alhamidi, S.Pd, M.Pd
Jabatan : Waka. Bidang Humas MAN 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Sabtu, 19 Mei 2018, Pkl. 10.15 s.d 11.05 WIB
Tempat : Ruang Kepala Madrasah
Kode : Ww.2.1/WB.Hum.B/19.05.18
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari

Peneliti : “Assalamu’alaikum pak...”


Informan : “Wa’alaikumussalam...”.
Peneliti : “Sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengganggu aktivitas
bapak. Dan perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari mahasiswa
Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS), saya melakukan
penelitian di MAN 1 Batanghari ini terkait dengan manajemen public
relatioans atau bidang humas pak, dan untuk surat izin penelitiannya
sudah diterima oleh bapak kepala madrasah”.
Informan : “Oiya.., kemarin sudah dikasih tau oleh bapak kepala madrasah tentang
penelitian ini, dan mohon maaf bu sudah menunggu lama”.
Peneliti : “Oiya pak tidak apa-apa, selagi menunggu saya juga sudah wawancara
kepada kepala madrasah terkait humas di madrasah ini. Dan terima
kasih atas waktu yang diberikan kepada saya. Apakah bisa kita mulai
wawancaranya pak?”.
Informan : “Iya, silahkan bu…, apa yang bisa saya bantu untuk penelitian ini”.
Peneliti : “Sudah berapa lama bapak bekerja di madrasah ini?”
Informan : “Saya mulai bekerja di madrasah ini pada tahun 2014 dan langsung
diangkat menjadi waka. bidang Humas bu..”.
Peneliti : “Berapa orang tenaga Humas di madrasah ini pak?”.
Informan : “Untuk mewakili tenaga humas di madrasah ini saya dan pak Hamzah,
pak Hamzah itu staf humas nya bu”.
Peneliti : “Program humas apa saja yang telah direncanakan oleh bapak sebagai
waka. Bidang humas?”.
Informan : “Kalau untuk sekarang komite hanya struktur saja bu, dan akan saya
rencanakan untuk kedepannya bahwa komite harus ikut mengelola juga”.
“Dan saya sudah merencanakan program umum dan program khusus
yang sifatnya koordinasi. Program umum yakni koordinasi dengan kepala
madrasah dan kepala tata usaha; koordinasi dengan wakil kepala
madrasah dan unsure pimpinan lainnya; koordinasi dengan pemerintah
daerah khususnya masalah pendidikan; koordinasi dengan organisasi
masyarakat dan aparatur pemerintah; koordinasi dengan tokoh
masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda dilingkungan madrasah.
Adapun program khususnya yakni memberikan informasi kepada warga
madrasah; menjalin silaturrami dengan warga madrasah melalui kegiatan
sosial; menjalin kerjasama dengan komite madrasah tentang masalah
pendidikan; menjalin kerjasama dengan dinas penidikan dan kantor
kemenag; menjalin kerjasama dengan alumni madrasah; menjalin
kerjasama dengan kantin madrasah tentang perilaku hidup sehat dan
bersih; melaksanakan tugas yang diberikan kepala madrasah; serta
menyususn laporan”.
Peneliti : “Jika rapat tentang kegiatan humas adakah perwakilan dari wali
siswa?”.
Informan : “Yang diikuti hanya rapat komite, dan yang diundang seluruh wali siswa
kelas X, XI, dan XII.
Peneliti : “Rapat tersebut membahas tentang apa saja pak?”.
Informan : “Rapatnya dalam bingkai koordinasi tentang pembelajaran, prestasi
siswa, kebijakan MAN dan lain-lain bu. Rapatnya 6 bulan atau 1 tahun
sekali untuk program insidentilnya dan yang bersifat mendadak pasti kita
undang”.
Peneliti : “Media massa apa saja yang diajak kerjasama oleh madrasah?”.
Informan : “Hanya Koran Jambi Ekspres bu”.
Peneliti : “Bagaimana kerjasama madrasah dengan tokoh masyarakat, agama
dan lainnya pak?”.
Informan : “Madrasah bekerjasama dalam bingkai koordinasi dengan tokoh
masyarakat, tokoh agama, pegawai syarah, dan tokoh pemuda di
lingkungan madrasah bu”.
Peneliti : “Apa saja faktor pendukung program humas pak?”.
Informan : “Madrasah didukung oleh masyarakat, pihak pemerintah daerah,
kemenag bu.. Contohnya: hasil dari kerjasama dalam bingkai koordinasi
dengan pemerintah daerah adalah madrasah mendapatkan jalan aspal
untuk menuju madrasah”.
Peneliti : “Menurut bapak apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini pak?”.
Informan : “Iya bu, siswa kita tidak hanya dari Batanghari saja tetapi ada yang dari
Bungo, Sarolangun. Dan menurut saya yang membuat menarik adalah
kegiatan-kegiatan seperti kegiatan drum band, kegiatan keagamaan,
pramuka dan lain-lain bu. Selain itu lulusan madrasah ini tanpa tes ketika
untuk melanjutkan ke UNJA atau UIN”.
Peneliti : “Media apa saja yang sering digunakan humas untuk menyalurkan
informasi dalam kegiatan humasnya?”.
Informan : “Bisa dari siswa ke siswa kita bagikan brosur dan menyebar kalender
madrasah”.
Peneliti : “Bolehkah saya meminta brosur penerimaan siswa baru untuk tahun ini
pak?”.
Informan : “Kalau brosur belum dicetak bu, mulai pendaftaran dibuka tanggal 28
Mei ini dan siapa yang datang mendaftar kita siap untuk melayani”.
Peneliti : “Baiklah pak... mungkin cukup dulu untuk yang pertama ini, dan nanti
saya kembali lagi terkait tentang humas ya pak.. Terimakasih atas
waktunya pak”.
Informan : “O..ya. Sama-sama...”
Peneliti : “Wassalamu’alaikum pak...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.2)
Nama : Drs. M. Ali Alhamidi, S.Pd, M.Pd
Jabatan : Waka. Bidang Humas MAN 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Kamis, 31 Januari 2019, Pkl. 08.55 s.d 09.45 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.2.2/WB.Hum.B/31.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari

Peneliti : “Assalamu’alaikum pak...”


Informan : “Wa’alaikumussalam, bu Cittra ya.. silahkan duduk bu.., apa yang bisa
saya bantu untuk penelitian ini”.
Peneliti : “Saya ingin melakukan wawancara lanjutan, jika bapak berkenan”.
Informan : “Sekarang saja bu, kebetulan saya baru selesai ngurusin untuk anak-
anak pramuka”.
Peneliti : “Baik pak, bagaimana perencanaan program public relations di
madrasah ini setiap kegiatannya?”.
Informan : “Perencanaan program humas dilakasanakan di awal tahun dan untuk
program rutinitasnya terkadang perencanannya 2 bulan sebelum
kegiatan”.
Peneliti : “Apakah perencanaan kegiatan di madrasah tersebut melibatkan pihak
luar sekolah, seperti masyarakat (orang tua) atau lainnya?”.
Informan : “Kalau kegiatannya yang bersifat ekstra memang dari siswa kita sendiri
bu… dan jika kegiatannya bersifat lomba-lomba kita juga mengundang
kelompok kerja madrasah, maksudnya MAN Batanghari memiliki
kelompok kerja madrasahnya bisa dikatakan seperti system pertandingan
persahabatan”.
Peneliti : “Apakah Bpk/Ibu menyusun rencana program public relations di
madrasah ini melalui program rutin (jangka pendek) dan program
Insidentil (jangka panjang)?”.
Informan : “Adapun program kerja rutin misalnya memberikan informasi kepada
warga madrasah tentang ujian nasional /UAMBN, ada juga contohnya
besok hari minggu di STAI kita unjuk gelar untuk mengisi acara di STAI,
nah kegiatan ini harus di informasikan ke pihak madrasah dan siswa
untuk latihan sebagai persiapannya. Adapun rapat komite membahas
tentang menetapkan program kerja tahunan, terkait penerimaan siswa
baru. Kalau rapat rutinnya setiap bulan ada juga rapat tahunan 2 kali
dalam setahun”.
Peneliti : “Menurut bapak apa yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”.
Informan : “Yang menjadi keunikan atau pembeda madrasah ini dengan yang lain
sholat berjamaah, setiap hari jum’at kita melaksanakan pemberian materi
keagamaan kalau pagi guru yang menjadi pemateri, kalau hari senin
ba’da zhuhur guru juga, dan hari selasa, rabu dan kamis siswa yang
menjadi pemateri bergantian perkelas”.
Peneliti : “Media (brosur, pertemuan, buletin, papan nama, siaran, pameran dll)
apa saja yang sering digunakan public relations untuk menyalurkan
informasi dalam kegiatan humasnya?”.
Informan : “Media yang digunakan untuk menyalurkan informasi kalau untuk intern
bisa dengan pengeras suara, melalui WA group karena HUMAS
mempunyai WA group disetiap kelas, melalui rapat-rapat. Kalau untuk
eksternnya madrasah ini melalui Website”.
Peneliti : “Kalau melihat dari kegiatan-kegiatan public relation yang sudah ada,
apa implikasi positif yang dirasakan madrasah?”.
Informan : “Implikasi yang dirasakan madasah setelah adanya kegiatan-kegiatan
humas ini adalah implikasi positif contohnya informasi lebih cepat
disalurkan, lebih terarah, terkoordinir dan dimengerti seluruh warga
madrasah, masyarakat lebih mengenal dengan kegiatan dan
keunggulan-keunggulan madrasah”.
Peneliti : “Bagaimana cara bapak memimpin stakeholders agar tetap unggul dari
madrasah2 lainnya?”.
Informan : “Kalau secara manajemen, kepala madrasah ini sudah melaksanakan
tupoksi tugas-tugas madrasah dengan baik, orangnya tenang, fleksibel
dan elastis saja, jika sesuai dengan ketentuan-ketentuan dilaksanakan
tanpa ada pembatas dan pembeda”.
Peneliti : “Bagaimana struktur organisasi di madrasah ini?”.
Informan : “Yang mendesain struktur organisasi madrasah ini dari kepala
madrasah sendiri bu… yang mana sudah ditetapkan dan diposisikan
sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing”.
Peneliti : “Baiklah pak... Terimakasih atas waktunya”.
Informan : “O..ya. Sama-sama...”
Peneliti : “Wassalamu’alaikum pak...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.3)
Nama : Feri Heriyadi, S.Ag., M.Ud
Jabatan : Waka. Bidang Kurikulum MAN 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Selasa, 22 Januari 2019, Pkl. 09.30 s.d 10.20 WIB
Tempat : Ruang Wakil Kepala
Kode : Ww.2.1/WB.Kur.B/22.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari

Peneliti : “Assalamu’alaikum Pak....”


Informan : “Wa’alaikumussalam... silahkan masuk bu...”.
Peneliti : “Ya pak..., sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengganggu
aktivitas bapak. Dan perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari
mahasiswa Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, saya
melakukan penelitian di MAN 1 Batanghari ini pak dan untuk surat izin
penelitiannya sudah diterima oleh bapak kepala madrasah”.
Informan : “Penelitiannya ini tentang apa bu..?”.
Peneliti : “Penelitiannya mengenai public relations pak. Bapak juga termasuk
salah satu informan saya, jika bapak ada waktu saya mau wawancara
sekarang”.
Informan : “Iya boleh bu, di sini saja ya..”
Peneliti : “Terima kasih pak atas kesediaannya, saya mulai ya pak”.
Informan : “Silahkan bu..”.
Peneliti : “Dibidang apa biasanya pembagian tugas dengan PR di madrasah?”.
Informan : “Secara konseptual ada bagian-bagian atau tugas masing-masing kalau
humas ada intern dan keluar, kalau kurikulum lebih ke silabus, KBM.
Tetapi biasanya kita saling bantu dalam hal: sosialisai masalah program;
pengurus sosial seperti melihat yang sakit, melahirkan, bencana;
hubungan dengan masyarakat lain seperti: pelepasan atau perpisahan”.
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
stakeholders dan masyarakat dalam pengembangan madrasah?”.
Informan : “Baik bu, dalam artian bisa membawa situasi, otoriter tidak, tetapi
sedang-sedang saja, loyal dalam bekerja”.
Peneliti : “Apa saja kendala yang dihadapi?”.
Informan : “Kendala: keterbatasan pengalaman, dalam artian keterbatasan waktu
untuk selalu belajar karena saya kemarin memegang bagian humas juga
bu..”.
Peneliti : “Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah ini
dan bagaimana madrasah meresponya”.
Informan : “Tuntutan yang signifikan itu masalah akhlak, karena masyarakat
sangat antusias dengan keilmuan keagamaan dan agama jadi harus
unggul, keterampilannya yang menonjol: drum band, pramuka, sering
mewakili dari batang hari ke provinsi”.
Peneliti : “Menurut bapak apa yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”.
Informan : “Dari sisi kurikulum: mata pelajarannya kita input hasil dari seleksi-
seleksi dan outputnya banyak lulus di Perguruan Tinggi yang terkenal
mampu untuk bersaing”.
Peneliti : “Apa saja program-program komite atau dari pihak luar yang
berhubungan dengan public relations di madrasah ini pak?”.
Informan : “Komite terdiri dari orang tua, Guru dan TU, dan di dalam kepengurusan
struktural komite ada ketua, sekretasis, bendahara dan anggota.
Program komite: 1. ada dipertemuan awal siswa terkait seragam siswa:
abu-abu, pramuka; 2. ada pro aktif dalam artian mohon bantuan
lapangan pengecoran, pengaspalan jalan, dari pemerintah daerah yang
dilobi oleh komite, penaggulangan banjir (buat Parit); 3. ada dalam
kegiatan-kegiatan hari besar Islam dan nasional, lurah, RT. Pemuka
masyarakat dan pemuka agama. 4. pembina upacara dari Polres;
kedisiplinan dan tata tertib lalu lintas, BNN; narkoba kenakalan remaja
dan pergaulan bebas, kemenag; lebih ke pernikahan dini, KPU;
sosialisasi tentang mata pilih”.
Peneliti : “Media (brosur, pertemuan, buletin, papan nama, siaran, pameran dll)
apa saja yang sering digunakan public relations untuk menyalurkan
informasi dalam kegiatan humasnya?”.
Informan : “Brosur, web, WA, internet, siaran untuk penerimaan siswa baru (Radio-
BHP: Batang HAri Permai, Radio Bahana Batanghari, RSPD: Radio
Siaran Pemerintah Daerah), pameran 1 stand dengan kemenag photo-
photo kegiatan madrasah, tropi, penghargaan..., safari romadhan
menampilkan ceramah dari siswa dan siswi sekaligus sosialisasi
madrasah untuk wilayah bulian”.
Peneliti : “Peralatan (camera, digital, LCD, monitor dll) apa saja yang digunakan
untuk menunjang kegiatan public relations?”.
Informan : “Camera, berupa materi bantuan-bantuan”.
Peneliti : “Kalau melihat dari kegiatan-kegiatan public relation yang sudah ada,
apa implikasi positif yang dirasakan madrasah pak?”.
Informan : “Madrasah dapat menunjukkan program pembinaan kemasyarakatan
dan menambah keyakinan orang tua untuk memasukkan anaknya ke
MAN 1 Batanghari ini bu..”.
Peneliti : “Bagaimana bentuk evaluasi (observasi, perekaman, diskusi, kuesioner,
pendapat dll) untuk setiap kegiatannya?”
Informan : “Mengadakan rapat antar kepala sekolah, waka, TU dan guru (Intern)”.
Peneliti : “Bagaimana langkah-langkah bpk/ibu dalam mengambil keputusan?
Apakah dengan mengenali masalah berdasarkan persepsi/pendapat
orang lain (staf/karyawan dll) untuk mencari alternative pilihan?”.
Informan : “Langkah-langkah pengambilan keputusan melaui persetujuan di dalam
rapat (terbuka), dan di dalam rapat tersebut didiskusikan guna mencari
keputusan terbaik yang diambil bersama, tetapi jika ada yang meragukan
kita melakukan voting terbanyak dan kembali pada kebijakan pimpinan”.
Peneliti : “Bagaimana cara pembagian tugas dalam organisasi madrasah yang
telah bapak lakukan, apakah sudah sesuai dengan keahlian/ bidangnya
(kualifikasi)?”.
Informan : “Struktur organisasi jika lebih dari 8 rombel bisa dijadikan 4 waka sesuai
dengan keahlian atau kualifikasi yang diampuh”.
Peneliti : “Baiklah pak... Terimakasih atas waktunya”.
Informan : “Iya sama-sama bu..”.
Peneliti : “Wassalamu’alaikum pak...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.4)
Nama : Dr. Jamilah, M.Pd.I
Jabatan : Waka. Bidang Kesiswaan MAN 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Selasa, 22 Januari 2019, Pkl. 10.35 s.d 11.25 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.2.1/WB.Kesis.B/22.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari

Peneliti : “Assalamu’alaikum bu...”


Informan : “Wa’alaikumussalam.. silahkan duduk bu.., ya ada apa bu..”.
Peneliti : “Saya ingin melakukan wawancara lanjutan di madrasah ini bu, jika ibu
berkenan”.
Informan : “Sekarang saja bu, sambilan gk apa-apa ya”.
Peneliti : “Baik bu.., saya mulai ya bu..”.
Informan : “Ya silahkan..”.
Peneliti : “Sejauhmana pembagian tugas antara kegiatan kesiswaan dan PR?
Informan : “Menginformasikan tentang hasil rapat, tata tertib sekolah”.
Peneliti : “Apa saja program-program kesiswaan yang berhubungan dengan
PR/kehumasan?”.
Informan : “Program-program sosialisasi yang narasumbernya dari luar yang
terkait program OSIS dari kemenag, rapat-rapat koordinasi”.
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
dan mendorong stakeholders dan masyarakat dalam pengembangan
madrasah?”.
Informan : “Gaya kepemimpinan Lissez Faire, dibiasakan untuk berkreasi sendiri,
memotivasi tentang melaksanakan sesuai aturan”.
Peneliti : “Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah ini
dan bagaimana madrasah meresponya?”.
Informan : “Pengetahuan, sikap dan keterampilan. Bisa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat”.
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”.
Informan : “Prestasi akademik dan non akademik, MAN pertama di Batanghari,
semua kegiatan ekstra, yang membedakan belajar agama ada umumnya
juga”.
Peneliti : “Baik bu, terimaksih banyak atas waktunya bu..”.
Informan : “Ya sama-sama bu”.
Peneliti : “Wassalamu’alaikum”.
Informan : “Wa’alaikumussalam”.
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.5)
Nama : Hawani, S.Pd.I
Jabatan : Kepala Tata Usaha (TU) MAN 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 28 Januari 2019, Pkl. 09.50 s.d 10.25 WIB
Tempat : Ruang Kepala Tata Usaha (TU)
Kode : Ww.2.1/KTU.B/28.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari

Peneliti : “Assalamu’alaikum bu...”


Informan : “Wa’alaikumussalam...”.
Peneliti : “Perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari Pascasarjana UIN Sultan
Thaha Saifuddin (STS) Jambi, saya melakukan penelitian di MAN 1
Batanghari ini terkait dengan manajemen public relatioans atau bidang
humasnya bu.., dan untuk surat izin penelitiannya sudah diterima oleh
bapak kepala madrasah”.
Informan : “Oiya.., kemarin sudah dikasih tau oleh bapak kepala madrasah tentang
penelitian ini, kira-kira apa yang bisa saya bantu bu..”.
Peneliti : “Saya ingin melakukan wawancara bu, apakah ibu ada waktu?”.
Informan : “Iya sekarang bisa, kita wawancara diruangan saya saja ya agar lebih
fokus”.
Peneliti : “Baik bu..”. (Peneliti dan kepala TU menuju ruangan)
Informan : “Iya, silahkan bu..”.
Peneliti : “Sudah berapa lama ibu bekerja di madrasah ini?”
Informan : “Saya mulai bekerja di madrasah ini pada tahun 2010, kalau lamanya
bekerja di MAN ini 9 tahun lebih bu.., sudah 4 sekolah saya menjabat
sebagai kepala TU”.
Peneliti : “Jika rapat tentang kegiatan humas adakah perwakilan dari orang tua
siswa?”.
Informan : “Kita selalu melibakan orang tua siswa sebagai komite dalam rapat bu,
misalnya pertemuan ketika pembagian raport pasti ada arahan dari
kepala madrasah terlebih dahulu terkait tentang nilai, tentang
pembelajaran, prestasi siswa, dan kondisi anaknya di sekolah dan lain-
lainnya.”.
Peneliti : “Media massa apa saja yang diajak kerjasama oleh madrasah?”.
Informan : “setahu saya koran bu”.
Peneliti : “Media apa saja yang sering digunakan public relations untuk
menyalurkan informasi dalam kegiatan humasnya?”.
Informan : “Brosur, web, WA, internet, siaran untuk penerimaan siswa baru (Radio-
BHP: Batang HAri Permai, Radio Bahana Batanghari, RSPD: Radio
Siaran Pemerintah Daerah), pameran 1 stand dengan kemenag photo-
photo kegiatan madrasah, tropi, penghargaan”.
Peneliti : “Kalau melihat dari kegiatan-kegiatan public relation yang sudah ada,
apa implikasi positif yang dirasakan madrasah pak?”.
Informan : “Madrasah dapat menunjukkan program pembinaan kemasyarakatan
dan menambah keyakinan orang tua untuk memasukkan anaknya ke
MAN 1 Batanghari ini bu..”.
Peneliti : “Hal-hal apa saja yang dikomunikasikan dalam organisasi madrasah
buk?”.
Informan : “Yaaa laporan pendataan, pekerjaan rutin itu bu.. pekerjaan rutin harian,
kalau bagian sini kan tugasnya pendataan bu, pendataan profil, sejarah,
tentang kesiswaan, guru dan lain-lain. Dan jika ibu memerlukan data-data
tersebut bisa nanti kita kasih langsung atau bisa melalui WA atau email
ya bu..”.
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?”.
Informan : “Iya bu, siswa kita tidak hanya dari Batanghari saja tetapi ada yang dari
Bungo, Sarolangun. Dan menurut saya yang membuat menarik adalah
kegiatan-kegiatan seperti kegiatan drum band, kegiatan keagamaan,
pramuka dan lain-lain bu. Selain itu lulusan madrasah ini tanpa tes ketika
untuk melanjutkan ke UNJA atau UIN”.
Peneliti : “Bagaimana sikap dan inisiatif guru dan karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya?”.
Informan : “Alhamdulillah ya bu… yang jelas antusiasnya tinggi, ikhlas beramalnya
sudah berjalan”.
Peneliti : “Baiklah Ibu... Terimakasih atas waktunya”
Informan : “O..ya. Sama-sama... sukses ya!”
Peneliti : “Amiinn...Wassalamu’alaikum Ibu...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA

(2.6)

Nama : Abdul Muthalib


Jabatan : Staf Tata Usaha (TU) MAN 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 14 Mei 2018, Pkl. 11.10 s.d 11.20 WIB
Tempat : Ruang TU
Kode : Ww.2.1/STU.B/14.05.18
Tema Wawancara : Penyerahan Surat Izin Penelitian Awal

Peneliti : “Assalamu’alaikum Pak....” (Peneliti berdiri di depan pintu ruang tata


usaha yang diantar oleh satpam madrasah)
Informan : “Wa’alaikumussalam... Silahkan masuk bu.. Ada keperluan apa bu..”.
Peneliti : “Sebelumnya, perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari mahasiswa
Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS), saya ingin melakukan
penelitian di MAN 1 Batanghari ini terkait dengan manajemen public
relatioans atau bidang humas pak”.
Informan : “Surat dari kampusnya ada buu?”
Peneliti : “Ada pak, ini surat izin penelitiannya”.
Informan : “Baik tunggu sebentar ya bu, surat ini akan kami ajukan langsung
kepada kepala madrasah agar bisa langsung diproses”.
Peneliti : “Iya pak.” (peneliti menunggu)
Informan : “Ibu, bisa langsung ke ruangan kepala madrasah sekarang”.
Peneliti : “Baik pak, saya menemui kepala madrasah dulu dan terima kasih
banyak atas bantuannya pak.. Wassalamu’alaikum”.
Informan : “Iya sama-sama. Wa’alaikumussalam...”.
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.7)
Nama : Dra. Suparti
Jabatan : Guru Bahasa Indonesia
Hari, Tanggal, Jam : Selasa, 22 Januari 2019, Pkl. 11.30 s.d 12.45 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.2.1/GBInd.B/22.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari

Peneliti : “Assalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”.
Peneliti : “Sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengganggu aktivitas ibu.
Perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari Pascasarjana UIN Sultan
Thaha Saifuddin (STS) Jambi, saya melakukan wawancara terkait public
relations dan untuk surat izin penelitiannya sudah diterima oleh bapak
kepala madrasah”.
Informan : “Iya boleh bu, kebetulan saya baru selesai mengajar”.
Peneliti : “Terima kasih atas waktunya bu.. Apakah bisa kita mulai
wawancaranya?”.
Informan : “Iya, silahkan bu…”.
Peneliti : “Sudah berapa lama ibu bekerja di madrasah ini?”
Informan : “Saya mulai bekerja di madrasah ini pada tahun 1995 dibulan Maret
nanti genap 24 tahun, saya termasuk perintis di madrasah ini”.
Peneliti : “Sudah lama sekali ya bu, saya lanjut ya bu.., Bagaimana perencanaan
program public relations di madrasah ini setiap kegiatannya ya bu?”.
Informan : “Perencanaan biasanya mencari donatur dari lessing, deler
Honda,Yamah dari XL, Telkomsel. Madrasah menyiapkan proposal untuk
diajukan ke deler Honda Yamaha yang dijalankan oleh OSIS yang
didampingi oleh waka humas kemudian waka kesiswaan. Dan ini
termasuk program humas bu… karena madrasah mengundang sekolah-
sekolah lain”.
Peneliti : “Untuk perencanaan kegiatan, biasanya kapan pelaksanaannya?”.
Informan : “Pelaksaan perencanaannya di awal tahun dan untuk program rutinitas
dilaksanakan kondisional aja bu… contohnya pada kegiatan ulang
tauhun MAN, isra mikraj, maulid nabi dan perencanaan lanjutan
maksudnya perencanaan persiapan untuk dilaksanaknnya 1 atau 2 bulan
sebelum hari H nya”.
Peneliti : “Apakah perencanaan kegiatan di madrasah tersebut melibatkan pihak
luar sekolah, seperti masyarakat (orang tua) atau lainnya?”.
Informan : “Dalam perencanaan persiapan untuk dilaksanakannya ini seperti
komite, ketua RT, pemuka masyarakat. Dan mengapa kita melibatkan
mereka karena secara tidak langsung agar dapat memberi tahu bahwa di
madrasah ini melaksanakan kegiatan-kegiatan ekspo dll”.
Peneliti : “Langkah-langkah apa yang digunakan waka. Humas dalam
merencanakan program kerja public relations untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat?”.
Informan : “Adapun langkah-langkah untuk perencanaannya, pertama pihak humas
dan kesiswaan mengundang guru untuk rapat bahwa madrasah kita akan
melaksanakan kegiatan ekspo yang mana kegitan itu ingin mengenalkan
madrasah ini mengundang seluruh SMP, MTs terutama kelas IX nya
setelah itu dibentuklah kepanitiaan atau team work nya. Nah barulah kita
mengundang komite, ketua RT, pemuka masyarakat agar mereka
mengetahui kegiatan madrasah dan agar masyarakat tidak bertanya-
tanya lagi tentang kegiatan di madrasah”.
Peneliti : “Menurut Ibu, mengapa perencanaan program public relations di
madrasah itu perlu dilaksanakan?”.
Informan : “Pelaksanaan program humas ini memang harus diaksanakan karena
dalam suatu kegiatan madrasah ini yang mengekspos adalah kegiatan
waka humas, jadi waka humas harus bergerak untuk membuat langkah-
langkah dan guru hanya memberikan informasi dan mengusulkan
kegiatan-kegiatan apa saja yang sebaiknya direncanakan dan
dilaksanakan oleh waka humas”.
Peneliti : “Di mana biasanya pelaksanaan perencanaannya?”.
Informan : “Pelaksanaan perencanaan ini dilaksanakan di ruangan guru, secara
terbuka untuk mengumpulkan informasi dan ide-ide, setelah itu
dirapatkan kembali oleh para waka mana yang harus ditambah dan
dikurang dalam perencanaannya untuk disetujui oleh kepala madrasah”.
Peneliti : “Apa faktor penghambat/kendala yang ada dalam pelaksanaan
perencanaan ini? dan bagaimana mengatasi kendala tersebut?”.
Informan : “Adapun kendalanya pada dana karena untuk pelaksanaannya itukan
butuh perlengkapan dan perlengkapan itu kembali lagi masalahnya
dana”.
Peneliti : “Apa faktor pendukung yang ada dalam pelaksanaan perencanaan ini?”.
Informan : “Adapun faktor pendukung khususnya untuk mempengaruhi motivasi
anak ya, motivasi anak yang tinggi kemudian guru memberikan informasi
lalu anak ternotivasi sehingga kegiatannya terlaksana dengan baik”.
Peneliti : “Apakah Bpk/Ibu menyusun rencana program public relations di
madrasah ini melalui program rutin (jangka pendek) dan program
Insidentil (jangka panjang)?”.
Informan : “Dalam perencanaan ini ada program rutin dan program jangka
panjangnya, waka humas memang sudah ada perencanaan untuk satu
tahun ini kegiatannyaa apa saja… kalau ibu ini tau secara garis besarnya
saja sebagai guru”.
Peneliti : “Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah ini
dan bagaimana madrasah meresponya?”.
Informan : “Tuntutan masyarakat menginginkan anaknya berakhla baik, jauh dari
hal-hal negative, karena masyarakat beranggapan sekolah di madrasah
ini sudah terlihat anak-anaknya baik”.
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”
Informan : “Keunikan madrasah ini kebetulan Alhamdulillah madrasah ini adalah
madrasah yang pertama berdiri di Batanghari, masyarakat merasa anak-
anaknya bisa bermanfaat dimasyarakat contohnya anak-anak bisa
mengisi acara di masjid seperti bisa ceramah, bisa do’a dan minimal
anak-anak faham agama”.
Peneliti : “Kalau melihat dari kegiatan-kegiatan public relation yang sudah ada,
apa implikasi positif yang dirasakan madrasah?”.
Informan : “Implikasi positif setelah adanya program humas ini yang jelas
madrasah dikenal secara umum, kemudian mempunyai informasi yang
lebih bagi mereka yang sudah melihat di MAN ini, informasi lebihnya
mungkin dari bidang olah raga, bidang kesenian, kemudian bidang
agamanya, contohnya seperti MTQ setiap tahunnya kalau ada syarhil
diambil dari MAN ini”.
Peneliti : “Bagaimana bentuk evaluasi (observasi, perekaman, diskusi, kuesioner,
pendapat dll) untuk setiap kegiatannya?”.
Informan : “Untuk bentuk evaluasinya dilihat disetiap akhir kegiatannya dan akhir
tahun secara keseluruhan kemudian dilihat bagaimana kegiatannya kita
observasi mana yang belum atau kita harus mengadakan kegiatan baru.
Dan evaluasinya itu ada juga yang berbentuk laporan-laporan secara
tertulis kemudian dilihat apakah kegiatannya itu untuk tahun ini
bertambah lebih maju dan baik atau malah sebaliknya tambah berkurang.
Misalnya tahun ini kegiatan apa saja di MAN ini yang terlaksana dan apa
saja yang belum terlaksana semuanya itu kita diskusikan secara
bersama”.
Peneliti : “Bagaimana cara bapak memimpin stakeholders agar tetap unggul dari
madrasah2 lainnya?
Informan : “Gaya kepemimpinan kepala madrasah MAN ini sangat tenang, dalam
artian beliau memberikan tugas dengan secara pengertian. Misalnya ada
guru yang menjalankan tugas dengan kurang baik atau terlambat dengan
waktu yang sudah ditentukan, beliau mengadakan musyawarah, beliau
mengingatkan untuk kemajuan madrasah ini, dimohon bapak ibu kita
harus bersama-sama bagaimana madrasah kita ini harus lebih maju dan
beiau tidak otoriter langsung panggil guru yang bersalah, akan tetapi
secara bersama-sama dikumpulkan nanti ada usul, pendapat-pendapat
yang ditanggapi sebaiknya kita bersama-sama untuk kemajuan
madrasah ini”.
Peneliti : “Bagaimana struktur organisasi di madrasah ini bu?”.
Informan : “Untuk mendesain struktur organisasi ada pembagian-pembangiannya
sendiri yang pastinya ditetapkan melalui forum rapat terlebih dahulu
untuk menyesuaikan bidang keahliannya masing-masing ada kepala
marasah, kepala TU, kemudian waka kurikulum, waka humas, waka
sarana prasarana, waka kesiswaan, kemudian ada pembina agama, ada
waka labor seperti labor kimia, labor biologi, labor fisika, labor bahasa,
kemudian ada bagian UKS”.
Peneliti : “Apakah stakeholder mau menerima tugas/ pekerjaan yang diarahkan
oleh kepala madrasah secara efektif dan efesien?”
Informan : “Stakeholder selalu memperhatikan apa yang di instruksikan oleh kepala
madrasah, seperti bagian humas bagaimana mengekspos kegiatan-
kegiatan madrasah ini keluar dan bagaimana tanggapan-tanggapannya,
seperti bagian sarana harus meperhatikan semua peralatan yang ada di
MAN ini, kemudian bagian kesiswaan memperhatikan siswa hadir, siswa
yang terlambat, siswa yang bermasalah, siswa yang berprestasi dan lain
sebagainya kemudian bagian kurikulum yang membidangi tentang proses
kegiatan belajar mengajar”.
Peneliti : “Baik ibu, terima kasih banyak atas informasi dan bantuannya, saya
menemui guru yang lainnya dulu bu..”.
Informan : “Iya sama-sama.. semoga lancar ya”.
Peneliti : “Iya bu.. Aamiin.. Wassalamu’alaikum”.
Informan : “Wa’alaikumussalam...”.
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.8)
Nama : Rohmi, S.Pd.I
Jabatan : Guru Al Qur’an Hadits MAN 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 28 Januari 2019, Pkl. 10.40 s.d 11.10 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.2.1/GQH.B/28.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari

Peneliti : “Assalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”.
Peneliti : “Perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari Pascasarjana UIN Sultan
Thaha Saifuddin (STS) Jambi, saya melakukan wawancara terkait public
relations jika ibu ada waktu”.
Informan : “Iya boleh silahkan..”.
Peneliti : “Terima kasih atas waktunya bu. Sudah berapa lama ibu bekerja di
madrasah ini?”
Informan : “Saya mulai bekerja di madrasah ini dari tahun 2008 lebih kurang 10
tahun bu..”.
Peneliti : “Dalam masalah apa biasanya para guru berkoordinasi dengan
PR/humas untuk pengembangan madrasah?”.
Informan : “Pemberitahuan kesiswa tentang PHBI; israk mikraj, maulid nabi,
menyambut ramadhan, 1 muharram. Semua kegiatan ini dirangkum
menjadi satu, dikhusus harinya biasanya pada bulan Agustus, September,
November, digabung dan perayaannya pada saat ulang tahun Madrasah
adapun kegiatan-kegiatannya olahraga, hari guru. Karena kalau tidak
digabung akan mengganggu KBM”.
Peneliti : “Apakah Ibu terlibat ketika dalam pelaksanaan evaluasi program humas
tersebut dan bagaimana bentuk pengevaluasiannya Bu?”.
Informan : “Evaluasi program kegiatan public relations atau humas juga dipandang
sebagai usaha melakukan perbaikan yang berkesinambungan dan
keinginan MAN 1 Batanghari ini untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya
merupakan tujuan dari setiap proses yang dijalankan”.
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
stakeholders dan masyarakat untuk pengembangan madrasah?”.
Informan : “Bagus, tetapi bapaknya kurang dapat menanggapi ketika ada masalah
mudah panik, setiap ada apa-apa pasti mengadakan rapat terlebih dahulu
untuk mengambil keputusan”.
Peneliti : “Bagaimana langkah-langkah bpk/ibu dalam mengambil keputusan?”.
Informan : “Kepala sekolah dan waka-waka setelah itu baru keguru dan diadakan
rapat terbuka.”.
Peneliti : “Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah ini
dan bagaimana madrasah meresponya?”.
Informan : “Lihat sasarannya masing-masing mayoritas kepada kelulusan SNPTN,
ingin anaknya lebih bagus akhlaknya. Memang yang masuk MAN ini bukan
orang kaya semua, tetapi pendidikan agamanya bisa dikatakan kuat juga.
Selain itu terjangkau dengan pembiayaan gratis tidak ada biaya, jika ada
pungutan tambahan musyawarah terlebih dahulu dengan orang tua siswa”.
Peneliti : “Terima kasih atas waktu dan informasinya bu.. Wassalamu’alaikum…”.
Informan : “Wa’alaikumussalam..”.
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.9)
Nama : Azizah, S.Hi
Jabatan : Guru Geografi MAN 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Kamis, 31 Januari 2019, Pkl. 10.05 s.d 10.25 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.2.1/GG.B/31.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari

Peneliti : “Assalamu’alaikum…”
Informan : “Wa’alaikumussalam... Silahkan masuk bu.. Ada keperluan apa bu..”.
Peneliti : “Perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari mahasiswa Pascasarjana
UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, saya melakukan penelitian di
MAN 1 Batanghari ini terkait dengan manajemen public relatioans atau
bidang humas bu, jika ibu ada waktu saya ingin wawancara bu”.
Informan : “Oiya boleh silahkan bu..”
Peneliti : “Dalam masalah apa biasanya para guru berkoordinasi dengan
PR/humas untuk pengembangan madrasah?”.
Informan : “Safari ramadhan menampilkan syahril qur’an, ceramah, puisi. Bakti
sosial; sumbangan untuk yang sakit, duka tetangga sekitar madrasah
berupa uang, materi sumbangan sukarela, takziah, dan kami sebagi guru
mengawasi ikut berpartisipasi.”.
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
dan mendorong stakeholders dan masyarakat dalam pengembangan
madrasah?”.
Informan : “Sudah sesuai dengan tugas-tugas dan fungsinya sebagai kepala
sekolah. Tetapi tidak hanya kepala madrasah untuk memajukan
madrasah akan tetapi keseluruhan, jadi kita sebagai guru juga harus ikut
andil”.
Peneliti : “Apakah kegiatan PR di madrasah ini sudah berjalan dengan baik? Apa
saja kendala yang dihadapi?”.
Informan : “Sudah baik, akan tetapi perlu ditingkatkan lagi”.
Peneliti : “Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah ini
dan bagaimana madrasah meresponya?”.
Informan : “Tuntutan masyarakat terhadap madrasah ini lebih pada keagamaan,
berguna di masyarakat, contohnya azan, do’a dan khotib”.
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”.
Informan : “Kalau dari sejarah madrasah tertua, selain itu madrasah tetap
mengedepankan shalat zuhur berjamaah”.
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?”.
Informan : “Madrasah ini lebih banyak pada ilmu keagamaannya”.
Peneliti : “Baiklah bu.. Terimakasih atas waktunya bu”.
Informan : “Iya sama-sama bu..”.
Peneliti : “Wassalamu’alaikum…”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.10)
Nama : Melda, S.Pd
Jabatan : Guru Seni Budaya MAN 1 Batanghari
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 28 Januari 2019, Pkl. 11.05 s.d 11.50 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.2.1/GSB.B/28.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari

Peneliti : “Assalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam… ingin wawancara juga ya”.
Peneliti : “Iya bu, jika ibu sedang tidak sibuk..”.
Informan : “Iya boleh, silahkan..”.
Peneliti : “Terima kasih banyak atas waktunya bu”.
Peneliti : “Dalam masalah apa biasanya para guru berkoordinasi dengan
PR/humas untuk pengembangan madrasah atau meningkatkan
partisipasi masyarakat (orang tua siswa)?”.
Informan : “Karena saya guru Seni Budaya pasti berhubungan dengan PTA:
penerima tamu ambalan, termasuk di pramuka mengenalkan madrasah
mulai dari drumband, pioneling, kompangan dan menari. Semua kegiatan
ada pertunjukan hasil karya madrasah itu dipajang sebagai ajang promosi
madrasah.
Peneliti : “Bagaimana Bapak/Ibu berbagi tugas sebagai seorang guru dengan
kehumasan di sekolah?”.
Informan : “Semua guru, OSIS, pramuka-dari sekolah-sekolah lain. Terkait
orangtua yang diundang membahas; penerimaan Raport, komite sekolah;
masalah baju, buku-buku, diserahkan kesepatan orang tua karena tidak
boleh pungli”.
Peneliti : “Apa saja program-program kegiatan guru yang berbenturan dengan
waka bid. Humas?”.
Informan : “Isra’ mikraj; kegiatannya digabung dengan ulang tahun madrasah
seperti nasyid, syahril, tilawah, pidato bahasa arab dan lain-lain”.
Peneliti : “Bagaimana bentuk kerja sama sebagai seorang guru dengan
kehumasan di MAN ini?”.
Informan : “Rapat komite di awal tahun”.
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
dan masyarakat dalam pengembangan madrasah?”.
Informan : “Orangnya baik, mengerti dengan guru-guru, jiwa sosialnya tinggi,
orangnya tidak, terlalu monoton dengan kehendaknya sendiri, lebih
mengutamakan kesejahteraan guru”.
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”
Informan : “Ilmu umum dan keagamaan beserta kegiatan ekstra, dalam kegiatan
ekstra lebih menonjol. Ada pembelajaran agamanya, karena masyarakat
memikirkan akhiratnya juga, setiap sholat zhuhur berjamaah”.
Peneliti : “Baik bu, saya kira cukup dan terima kasih banyak atas waktu dan
informasinya.. Wassalamu’alaikum…”.
Informan : “Iya sama-sama bu.. Wa’alaikumussalam...”.
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.11)

Nama : Sri Warti


Jabatan : Orang Tua Siswa dari Raden Muhammad Rizki/ XII/ PIS
Hari, Tanggal, Jam : Kamis, 31 Januari 2019, Pkl. 10.45 s.d 11.25 WIB
Tempat : Rumah Informan
Kode : Ww.2.1/OTRMR.B/31.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari

Peneliti : “Assalamu’alaikum Ibu...”


Informan : “Wa’alaikumussalam...”
Peneliti : “Boleh saya minta waktunya untuk tanya-tanya sebentar bu terkait MAN
1..”
Informan : “Boleh.. silahkan bu..”
Peneliti : “Ibu orang tua siswa di MAN ini ya bu?”.
Informan : “Iya, saya orang tua siswa di MAN ini...”
Peneliti : “Nama anak ibu siapa dan kelas berapa?”
Informan : “Nama anak saya Raden Muhammad Rizki dan sekarang kelas XII
jurusan PIS”.
Peneliti : “Apakah madrasah sering mengikutsertakan ibu dalam mengadakan
kegiatan madrasah?’
Informan : “Kita orang tua terkadang diikutsertakan untuk menghadiri pertemuan
terkait seragam siswa seperti seragam abu-abu, pramuka; ada juga
diundang dalam musyawarah untuk mengadakan kegiatan-kegiatan
seperti kegiatan drum band, pramuka, gerak jalan, menerima raport dan
perpisan. Selain itu kita juga menghadiri rapat komite yang membahas
tentang permohonan pengaspalan jalan kepada pemerintah daerah, dan
Alhamdulillah sekarang jalannya sudah bagus tidak rusak lagi”.
Peneliti : “Apa saja yang diinginkan Bapak/Ibu sebagai orang tua siswa terhadap
madrasah ini dan bagaimana madrasah meresponya?”.
Informan : “Kami sebagai orang tua siswa pastinya selalu mendo’akan agar
madrasah ini terus lebih baik lagi dari segi mutu dan sarana
prasarananya terus meningkat.
Peneliti : “Untuk mendukung program pengembangan madrasah, partisipasi apa
saja yang Ibu berikan sebagai orang tua siswa MAN 1 Batanghari ini
bu..?”.
Informan : “Kami selalu memotivasi anak agar selalu belajar dengan sungguh-
sunggu, kalau ada PR kita pantau suruh kerjakan jangan ditunda-tunda,
dari segi keagamaannya Alhamdulillha anak saya semenjak sekolah di
MAN ini sudah rajin tidak diingatkan lagi dia sudah otomatis mengerjakan
sholat”.
Peneliti : “Apa yang menarik perhatian ibu untuk memilih madrasah ini?
Informan : “Rumah saya kan didepan madrasah ini jadi saya tau kegiatan-kegiatan
madrasah, jaraknya dekat dari rumah dan anak mudah dikontrol. Selain
itu kedisiplinan di madrasah ini sangat bagus bu, satpamnya ada jadi
anak tidak bisa keluar madrasah begitu saja dan madrasah ini lebih
banyak pada ilmu keagamaannya bu, selain rajin sholat anak juga
pandai mimpin do’a, ceramah sedikit-sedikit (kultum)”.
Peneliti : “Saya rasa cukup bu, terima kasih atas waktunya”.
Informan : “Iya... sama-sama...”.
Peneliti : “Wassalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(2.12)
Nama : Sarin Sumijo
Jabatan : Oang Tua Siswa dari Khoirudi/ IX/ PIS
Hari, Tanggal, Jam : Kamis, 31 Januari 2019, Pkl. 11.30 s.d 11.55 WIB
Tempat : Rumah Informan
Kode : Ww.2.1/OTK.B/31.01.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari

Peneliti : “Assalamu’alaikum pak...”


Informan : “Wa’alaikumussalam...”
Peneliti : “Bapak orang tua siswa di MAN 1 sebrang jalan itu ya pak?”.
Informan : “Iya, saya orang tua siswa di MAN 1 bu, ada apa ya bu...”
Peneliti : “Perkenalkan pak, nama saya Cittra Juniarni dari Pascasarjana UIN
STS Jambi yang mengadakan penelitian di MAN 1, jika bapak berkenan
saya ingin bertanya-tanya tentang MAN 1 Batanghari ini pak..?”.
Informan : “Boleh saja, silahkan mau tanya-tanya tentang apa bu...”
Peneliti : “Apakah madrasah sering mengikutsertakan bapak dalam mengadakan
kegiatan madrasah?’
Informan : “Iya kami pernah diundang bu, membahas tentang seragam anak,
pernah juga diundang mengenai kegiatan maulid Nabi, pramuka”.
Peneliti : “Apakah Ibu sering terlibat jika madrasah sedang merencanakan
kegiatan ataupun pelaksanaannya?”
Informan : “Berhubung anak kami baru kelas IX sepertinya memang belum
dilibatkan bu, tetapi kami sering melihat kegiatan-kegiatan madrasah
diluar saja, kan kelihatan dari sini bu, karena jarak madrasah dan rumah
tidak berjauhan”.
Peneliti : “Apa saja yang diinginkan Bapak/Ibu sebagai orang tua siswa terhadap
madrasah ini dan bagaimana madrasah meresponya?”.
Informan : “Yang penting itu anak pinter dibidang agama selain bisa sholat anak
juga bisa do’a, mimpin yasin”.
Peneliti : “Apa yang menarik perhatian bapak untuk memilih madrasah ini?
Informan : “Sebenarnya anak saya ingin sekolah di Jawa bu, tetapi saya tidak
mengizinkan karena jaraknya jauh dan susah dipantau. Kalau ada
sekolah dekat dan bagus kenapa mau cari yang jauh dan kita juga belum
tau kualitasnya bagaimana. Jadi kami memutuskan sekolah di MAN 1
aja, selain jaraknya dekat kualitasnya bagus juga. Dan kebanyakan anak
yg sekolah di MAN 1 ini anaknya sopan, pintar do’a, mimpin yasin”.
Peneliti : “Baiklah pak.. terima kasih banyak atas waktunya, kami pamit pulang
dulu pak”.
Informan : “Iya sama-sama, hati-hati di jalan bu..”.
Peneliti : “Iya pak.. Wassalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP OBSERVASI
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BATANGHARI

Manajemen Public Relations Dalam Pengembangan Perilaku Organisasi Pada


Madrasah Aliyah Negeri Di Provinsi Jambi

Hari dan Tanggal : Senin, 14-05-2018


Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Waktu : 07.45-09.30

1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari terletak dilokasi yang strategis


yakni pintu masuk kota Muara Bulian persisnya di jalan poros Jambi -
Muara Bulian, ini lah yang membuat Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari semakin mudah dikenali oleh setiap orang yang mengunjungi
kota Muara Bulian. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari beralamat di
Jalan Gajah Mada RT 09 Kampung Tengah Kelurahan Teratai
Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari. Letak geografis
Madrasah Aliyah Negeri Muara Bulian yakni berbatasan dengan berikut:
sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Raya dan pemakaman (TPU),
sebelah barat berbatasan dengan A. Bakar, sebelah utara berbatasan
dengan Priyono, sebelah timur berbatasan dengan Tempat Pemakaman
Umum (TPU).
2. Suasana mistis sempat menghampiri perasaan peneliti ketika melakukan
observasi awal di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari, karena tepat di
depan gedung madrasah atau di samping gapura jalan masuk menuju
madrasah terdapat Tempat Pemakaman Umum (TPU).
3. Namun perasaan mistis itu seketika hilang setelah memasuki ruangan
kantor kepala madrasah dan di sambut langsung oleh kepala madrasah
secara terbuka dan penuh dengan keramahanyang merupakan salah
satu penerapan dari visi misi Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari yaitu
“Teladan dalam Perilaku, Unggul dalam Prestasi”.

Hari dan Tanggal : Jum’at, 18-05-2018


Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Waktu : 08.45-11.30 WIB
1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari mempunyai sarana dan prasarana
seperti alat-alat yang dipergunakan atau diperlukan dalam
memperlancar jalannya proses pembelajaran, baik itu berupa gedung
ataupun alat-alat lainnya yang menunjang tercapainya tujuan
pendidikan.
2. Hasil pengamatan peneliti madrasah ini dari tahun ke tahun peminatnya
cukup banyak, ini terbukti dari jumlah siswanya selalu bertambah karena
Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari ini merupakan madrasah pertama
dan tertua di Batanghari ini, sehingga siswa berlomba-lomba untuk
melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari.
3. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari berusaha memfungsikan dan
mengatur manajemen public relations dengan berusaha menjalin
hubungan dengan lembaga-lembaga lain diluar madrasah dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikannya.

Hari dan Tanggal : Senin, 14-5-2018


Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Waktu : 08.15-10.30 WIB

1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari jumlah karyawan (TU) berjumlah 10


orang yang membantu dalam pelaksanaan belajar mengajar. Dari jumlah
10 orang karyawan (TU) tersebut ada 4 orang berstatus PNS dan 6 orang
non PNS, 5 orang memiliki kualifikasi pendidikan S1 dan 5 orang lainnya
masih pendidikan menengah atas, jika dilihat dari kualifikasi
pendidikannya, tenaga kependidikan yang dimiliki oleh Madrasah Aliyah
Negeri 1 Batanghari sudah memenuhi standar kualifikasi pendidikan
sebagai tenaga kependidikan.
2. Keadaan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari pada tahun
ajaran 2018-2019 ini yakni sebanyak 295 orang siswa. Hal ini terdiri dari
kelas X (sepuluh) sebanyak 100 orang siswa, kelas XI (sebelas) sebanyak
98 orang siswa, dan kelas XII (dua belas) sebanyak 97 orang siswa.

Hari dan Tanggal : Senin, 04-02-2019


Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Waktu : 08.30-13.00 WB
1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari yang merupakan cerminan
perilaku dan keyakinan mereka terhadap nilai-nilai yang ada baik berupa
penampilan diri (self-performance), penataan ruang dan lingkungan
sekitar madrasah, pemahaman serta tata letak kantor, kelas, dan
fasilitas lainnya; yang mana dibalik semuanya tersebut terdapat nilai-nilai
yang tersembunyi sebagai pendorong semangat mereka dalam belajar,
beribadah, bekerja dan berkehidupan lainnya.
2. Terlihat dari kegiatan umum seperti drum band, pramuka dan lainnya di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari.
3. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari memiliki penilaian atau pencitraan
yang positif dari masyarakat, hal ini dilihat secara nyata oleh masyarakat
terutama orang tua ialah di bidang keagamannya anak-anak sudah bisa
adzan, memimpin membaca yasin dan tahlil, kultum ketika bulan
ramadhan sholat zhuhur berjamaah di madrasah sehingga orangtua
merasa lebih tenang karena kegiatan anak-anak di Madrasah Aliyah
Negeri 1 Batanghari mengarah ke hal-hal yang positif dan ini semua
akan berdampak membekas pada jiwa anak didik /siswa.
Hari dan Tanggal : 28 Januari s/d 22 Februari 2019
Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Waktu : 08.00-13.00 WIB

1. Berbagai kegiatan madrasah ketika akan melaksanakan kegiatan ekspo


yang mana kegiatan itu ingin mengenalkan madrasah ini, para praktisi
public relations melibatkan masyarakat banyak terutama mengundang
seluruh SMP atau MTs terutama kelas IXnya. Karena event ini
merupakan kegitan yang cukup besar maka akan memerlukan biaya
yang cukup besar pula, maka dari itu madrasah mencari donatur dan
menjalin kerjasama juga seperti dengan lessing, deler Honda, Yamaha,
dari XL, Telkomsel dan lain sebagainya. Disini madrasah menyiapkan
proposal yang dijalankan oleh OSIS di damping oleh waka humas
kemudian waka kesiswaan semua ini adalah termasuk dari program
public relations.
2. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari menyelenggarakan kegiatan
special event sebagai penambah daya tarik masyarakat terutama orang
tua untuk menyekolahkan anaknya di madrasah ini, sebagaimana terlihat
dari tahun ketahun mengalami peningkatan jumlah siswa dan siswanya
ini tidak hanya dari Batanghari saja tetapi ada yang dari bungo dan
sarolangun.
3. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari menyelenggarakan Special Event
(Kegiatan Khusus Public Relations) berupa promosi: (seminar,
pertemuan, pameran, school visit, home visit, group discustion);
4. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari juga mempunyai program sosial
kemasyarakatan: Bakti sosial, peringatan hari besar Islam (PHBI),
peringatan hari besar nasional;
5. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari mempunyai jaringan dan
kemitraan yang bekerjasama dengan, perguruan tinggi, puskesmas,
polsek, PT. Indihome/Pt. Telkomsel. Adapun peralatan dalam
penyelenggaraan Special Event di MAN 1 Batanghari memakai alat
camera digital, LCD, monitor, dan lain-lain.

Hari dan Tanggal : 11 s/d 15 Februari 2019


Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Waktu : 08.00-13.00 WIB

1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari dalam melaksanakan program-


program yang telah direncanakan oleh waka humas semua warga
madrasah dan masyarakat di ikut sertakan, baik itu kepala sekolah
ataupun para guru, para orang tua siswa sampai ke tokoh masyarakat dan
bahkan melibatkan pemerintah setempat. Perencanaan persiapan untuk
dilaksanaknnya 1 atau 2 bulan sebelum hari H, analisis kebutuhan yang
perencanaan ini dilaksanakan di ruangan guru, secara terbuka untuk
mengumpulkan informasi dan ide-ide,
2. Ketika hendak mengadakan rapat, terlebih dahulu waka humas
berkoordinasi dengan kepala madrasah, setelah ada kecocokan dengan
kepala madrasa bisa berlanjut ke komite dahulu dan apabila memang
diperlukan harus mendatang para orang tua siswa maka barulah di
undang baik itu secara langsung ataupun secara resmi dengan melalui
surat. Adapun hasil dari rapat itu berdasarkan kesepakatan bersama
maka madrasah berkoordinasi dengan pemerintah sehingga madrasah
mendapatkan jalan aspal untuk menuju madrasah.

Hari dan Tanggal : 28 Januari s/d 22 Februari 2019


Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Waktu : 08.00-13.00 WIB
1. Media lain yang dipakai oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
untuk menjalin komunikasi ataupun silaturrahmi dengan masyarakat
khususnya para orang tua siswa adalah mengundang melalui surat atau
menghubungi orang tua siswa guna untuk mengetahui perkembangan
anak di madrasah serta selalu melibatkan mereka para orang tua siswa
agar tetap selalu berpartisipasi untuk mendukung semua kegiatan
madrasah.
2. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari menggunakan beberapa Media
antara lain media cetak: meliputi buku kontak, brosur, surat, spanduk,
dan lain-lain;
3. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari menggunakan media audio:
meliputi telpon dan siaran radio (RRI)
4. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari menggunakan media Internet
(Online): Email, Website, Media Sosial (FB, WA, IG), Blog, Youtube
(video pendek).
5. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari rutin melaksanakan rapat 1 bulan
sekali Batanghari dilaksanakan dalam rapat guru yang dilaksanakan 1
miggu atau 1 bulan sekali dan evaluasi terjadwal yang dilakukan setiap
akhir semester atau pertahun yang mana bersifat membahas
keseluruhan perencanaan program kegiatan yang akan datang.
6. Bentuk metode evaluasi program madrasah di MAN 1 Batanghari
terdapat 4 bentuk metode yaitu metode observasi, metode pol
pendapat, metode diskusi panel dan metode perekaman.
7. Terdapat implikasi positif setelah dilaksanakannya evaluasi program
madrasah di MAN 1 Batanghari yaitu informasi lebih cepat disalurkan,
lebih terarah, terkoordinir dan dimengerti seluruh warga madrasah dan
masyarakat, masyarakat lebih mengenal dengan kegiatan dan
keunggulan-keunggulan madrasah sehingga menambah keyakinan
orang tua untuk memasukkan anaknya ke MAN 1 Batanghari.
Hari dan Tanggal : 22 s/d 26 Februari 2019
Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Waktu : 08.00-12.30 WIB
1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari mempunyai komunikasi timbal
balik dari masyarakat, adanya rasa simpati masyarakat terhadap
program madrasah ketika madrasah memberi informasi kepada
masyarakat tentang program dan kebutuhan madrasah,
2. Masyarakat memikirkan semua kebutuhan anak (siswa) di setiap
kegiatan madrasah, baik itu melalui pertemuan, rapat, telpon, SMS, buku
penghubung antara pihak madrasah dengan orang tua siswa, adanya
respon dari masyarakat terhadap madrasah dengan adanya peningkatan
jumlah siswa, dan masyarakat memberikan penilaian/ pencitraan yang
baik pada madrasah (masyarakat merasa anak-anaknya berakhlak yang
baik dan bisa bermanfaat dimasyarakat).
3. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari menyesuaikan Kebutuhan
Masyarakat; bentuk pengoptimalan dalam berperan MAN 1 Batanghari
memberikan solusi dari berbagai tuntutan masyarakat yang mana
madrasah berupaya untuk membangun fasilitas yang lebih baik;
4. Adanya solusi dari pihak madrasah terkait tuntutan dan kebutuhan
masyarakat, masyarakat menginginkan anaknya memiliki nilai-nilai
keagamaan berupa memimpin do’a, mengaji, memimpin baca surah
Yasiin, mengerjakan sholat, bisa khutbah, dan lain-lain. Sebagai solusi
madrasah mengatur jadwal rutinitas sholat dhuhur berjama’ah, sholat
sunnah dhuha di setiap hari jum’at pagi, membaca Al Qur’an setiap
sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Hari dan Tanggal : Jum’at, 29 Februari 2019


Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghari
Waktu : 08.00-13.00 WIB
1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Batanghar mendapatkan dukungan dari
masyarakat. Dukungan dari masyarakat pada Madrasah Aliyah Negeri 1
Batanghari adalah berbentuk materi/ finansial (pengecoran lapangan,
pengaspalan jalan dari pemerintah daerah yang dilobi oleh komite,
penaggulangan banjir (buat Parit));, tenaga, pemikiran, ataupun ide-ide
serta saran dalam menyalurkan pendapat, ada juga dukungan yang
sifatnya tidak nampak namun hasilnya jelas yaitu partisipasi masyarakat
dalam bentuk do’a.
2. Pembinaan yang dilakukan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 di
Batanghari melaui kegiatan manajemen public relations dalam
mewujudkan visi madrasah yakni Teladan dalam Perilaku dan Unggul
dalam Prestasi, mencapai tujuan madrasah dengan melibatkan seluruh
stakeholders serta masyarakat untuk membimbing siswa bersama agar
menjadi lulusan yang memiliki kompetensi dasar keislaman sesuai
dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
berciri khas agama Islam (kompetensi dasar sesuai dengan imtaq dan
iptek);
3. Mencapai tujuan agar menjadi siswa berprestasi dibidang akademik dan
non akademik;
4. Mencapai agar menjadi siswa yang memiliki akhlak yang terpuji, dan
berkepribadian muslim dan muslimah agar dapat beradaptasi di tengah-
tengah masyarakat.
CATATAN LAPANGAN OBSERVASI
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BATANGHARI

Tema 1 : Manajemen Public Relationas

No Aspek yang diamati dari uraian indikator Keterangan

1 Upaya madrasah dalam perencanaan komunikasi Terlaksana


kelompok kecil
2 Sistem organisasi public relations Terlaksana

3 Upaya madrasah dalam penyelenggaraan special Terlaksana


event (kegiatan khusus public relations)
4 Beberapa media yang digunakan madrasah Terlaksana

5 Upaya madrasah mengevaluasi program public Terlaksana


relations

Tema 2 : Perilaku Organisasi

No Aspek yang diamati dari uraian indikator Keterangan


1 Komunikasi timbal balik dari masyarakat Terlaksana

2 Upaya madrasah menyesuaikan kebutuhan Terlaksana


masyarakat
3 Adanya bentuk dukungan dari masyarakat Terlaksana

4 Upaya Kepala Madrasah untuk mencapai Tujuan Terlaksana


yang jelas
CATATAN LAPANGAN
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 TEBO
TRANSKRIP WAWANCARA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 TEBO
(3.1)
Nama : Purwadi, S.Pd, M.Pd.
Jabatan : Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
Hari, Tanggal, Jam : Kamis, 24 Mei 2018, Pkl. 09.30 s.d 10.15 WIB
Tempat : Ruang Kepala Madrasah
Kode : Ww.3.1/KMT/24.05.18
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo

Peneliti : “Assalamu’alaikum Pak....” (Peneliti berdiri di depan pintu ruang kepala


madrasah yang diantar oleh staf TU)
Informan : “Wa’alaikumussalam... silahkan masuk bu...”.
Peneliti : “Sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengganggu aktivitas
bapak. Dan perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari mahasiswa
Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS), saya ingin melakukan
penelitian di MAN 1 Tebo ini pak dan untuk surat izin penelitiannya sudah
saya berikan di ruang TU kemarin pak”.
Informan : “Iya surat penelitiannya sudah saya terima bu, penelitiannya ini tentang
apa bu..?”.
Peneliti : “Penelitiannya ini mengenai manajemen public relations atau humas
pak, dan jika bapak ada waktu saya mau wawancara awal mengenai
humas madrasah ini pak..”.
Informan : “Iya, silahkan bu…, apa yang bisa saya bantu untuk penelitian ini”.
Peneliti : “Waka Bid. Humas terbentuk dari tahun berapa pak?”.
Informan : “Semenjak saya bekerja di madrasah ini waka bidang humas sudah ada
bu.. dan saya perjelas ya bu… MAN 1 tebo semula bernama MAN pulau
temiang yang rasanya nama itu tidak terlupakan sepanjang hayat,
sehingga mulai tahun kemarin tahun 2017 berubah menjadi MAN 1
Tebo”. “
Peneliti : “Iya pak, berapa orang tenaga Humas di madrasah ini pak?”.
Informan : “Hanya satu yang menjadi tenaga Humas karena tidak boleh lebih dari
1, tetapi dalam pelaksanaannya ada yang membantu dari pihak guru dan
waka lainnya”.
Peneliti : “Program humas apa saja yang telah direncanakan oleh bapak sebagai
waka. Bidang humas?”.
Informan : “Menyusun program kerja kehumasan; yaa.. mengadakan pertemuan
dengan orang tua siswa; menjalin kerja sama dengan masyarakat dan
instansi pemerintah”.
Peneliti : “Jika rapat tentang kegiatan humas adakah perwakilan dari wali
siswa?”.
Informan : “Iya ada dengan komite, membahas tentang kebijakan-kebijakan
madrasah”.
Peneliti : “Lembaga apa saja yang bekerjasama dengan madrasah ini pak?”.
Informan : “Madrasah ini bekerjasama dengan pihak Polres terkait sosialisasi
tentang penerimaan anggota polri kepada siswa/siswi kelas XII MAN 1
Tebo, dan yang sering itu Saka Kencana (Pramuka). Selain itu madrasah
bekerjasama dengan Koran Tribun Jambi, Indikator.id. Media yang
digunakan untuk menarik perhatian masyarakat adalah penyebaran
brosur melalui siswa dan guru serta website secara online, kalender dan
pemasangan baliho atau spanduk”.
Peneliti : “Media massa apa saja yang diajak bekerjasama dengan madrasah
pak?”.
Informan : “Masih sebatas koran bu, dan yang lainnya seperti pemasangan baliho-
baliho atau spanduk-spanduk saja..”.
Peneliti : “Menurut bapak, apa yang menarik perhatian masyarakat sehingga para
orang tua memilih madrasah ini sebagai pendidikan anak mereka?”
Informan : “Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo sangat mengutamakan siswa untuk
mampu membaca al Qur’an dan pernyataan ini diperjelas dari
pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) hingga
melaksanakan tes tertulis dan diakhiri dengan tes baca Al-Qur’an dan
praktek ibadah. PPDB di MAN 1 Tebo melakukan seleksi secara ketat
buu…, salah satunya dari penerimaan persyaratan menggunakan
SKHUN asli dan mengutamakan siswa/i yang bisa membaca Al-Qur’an.
Dan harapan saya terhadap siswa adalah mampu berkompetisi dengan
sekolah atau madrasah lainya. Madrasah tidak perlu banyak dalam
jumlah siswa namun madrasah mencari siswa yang berkualitas”.
Peneliti : “Apa faktor penghambat/kendala yang ada dalam kegiatan program
Humas pak?”.
Informan : “Sulitnya mengatur jadwal pertemuan dengan komite”.
Peneliti : “Bagaimana mengatasi kendala tersebut pak?”.
Informasi : “Pihak madrasah hanya memberikan pengertian dan pandangan yang
terbaik untuk kedepannya”.
Peneliti : “Bagaimana pola komunikasi yang berkembang di madrasah ini pak?”.
Informan : “Alhamdulillah ya bu, adanya hubungan kerja yang harmonis. Karena
segala sesuatu seluruh masalah kita bicarakan bersama-sama
(musyawarah)”.
Peneliti : “Baiklah pak... mungkin cukup dulu untuk yang pertama ini, dan nanti
saya kembali lagi terkait tentang humas secara keseluruhan ya pak..
Terimakasih atas waktunya pak”.
Informan : “O..iya bu..”.
Peneliti : “Wassalamu’alaikum pak...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(3.1)
Nama : Purwadi, S.Pd, M.Pd.
Jabatan : Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 18 Februari 2019, Pkl. 08.15 s.d 09.10 WIB
Tempat : Ruang Kepala Madrasah
Kode : Ww.3.2/KMT/18.02.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo

Peneliti : “Assalamu’alaikum Pak....”


Informan : “Wa’alaikumussalam... silahkan masuk bu...” Apa yang bisa saya bantu
untuk penelitian ini”.
Peneliti : “Saya ingin wawancara lanjutan, dimohon kesediannya untuk
wawancara pak”.
Informan : “Iya silahkan bu...”.
Peneliti : “Menurut bapak, mengapa manajemen public relations/ humas
diperlukan dalam madrasah?
Informan : “Manajemen public relations atau humas di madrasah memang
diperlukan bu, karena madrasah perlu memberikan informasi dan
menyampaikan program dan kegiatan madrasah kepada masyarakat
khususnya orang tua atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
Selain itu, manajemen public relations atau humas ini bukan untuk
membina hubungan dengan pihak luar saja bu.., tetapi penting juga untuk
memberikan informasi ke dalam, baik kepada kepala madrasah maupun
sesama staf dan guru sendiri. Dengan adanya humas, madrasah akan
menciptakan suasana yang nyaman dan adanya keterbukaan serta
adanya hubungan yang harmonis antara pihak madrasah dan
masyarakat”.
Peneliti : “Apakah perencanaan kegiatan di madrasah tersebut melibatkan pihak
luar sekolah, seperti masyarakat (orang tua) atau lainnya?”.
Informan : “Alhamdulillah, respon dari komite, komite itukan perwakilan dari orang
tua yang akan membawa informasi ke orang tua siswa secara
keseluruhan. Kemarin kita mengadakan pergeseran pertemuan biasanya
1 tahun sekali dan sekarang sudah perjenjang. Misalnya kelas X hari ini
terus kelas XI hari lain dan kelas XII hari lainnya lagi agar lebih fokus
pada pembahasan, jika memungkinkan natinya ada pertemuan
perjurusan, madrasah kita punya dua 2 jurusan MIA dan PIS. tahun ini
kita akan membuka jurusan IIB yakni bahasa”.
“Trus kita well come bu…, secara umum namanya kita satuan kerja
(satker) itu punya biaya atau anggaran. Diawal tahun bahkan diakhir
tahun saya sudah membicarakan dahulu masalah anggaran ini saya
catat dan kemudian saya tawarkan program-program apa saja yang akan
dilaksanakan, di bulan apa, dan saya juga punya visi misi tetapi saya
tidak akan ngotot dengan agenda-agenda saya karena kita sifatnya
partisipan atau manajemen partisipan karena peran serta seluruh warga
itu lebih kuat dan kekuatan bersama itu yang kita harapkan. Misalnya
keunggulan yang diajukan apa 1,2,3 hingga 10 tentunya setelah ketemu
10 (sepuluh) itu didiskusikan lagi, dibicarakan lagi di rapat umum atau
rapat terbuka bersama guru-guru sebagai penajaman. Contohnya di
tahun kemaren ingin bikin tower dan lain-lain, tetapi sekarang yang akan
dibangun kantin sehat. Bukan berarti pendapat-pendapat yang lain tidak
dianggap akan tetapi ini adalah keputusan bersama yang sudah
dipertimbangkan sesuai dengan situasi dan kondisi serta ketersediaan
anggaran madrasah. Nah, setelah program yang akan direalisasikan
ketemu kita bicarakan kembali bersama para waka karena waka bukan
hanya perancang tetapi pelaksana. Hidup matinya madrasah dari waka,
waka hebat kepala ngikut tapi kalau kepala hebat belum tentu jalan”.
Peneliti : ”Dengan begitu kan pastinya ada perencanaan dulu pak, dan
bagaimana ketika perencanaan itu tidak sesuai dengan apa yang kita
rencanakan?”.
Informan : “Nah... itu dia.. ada satu yang perlu diingat bahwa sebagus-bagusnya
ide ataupun perencanaan adalah yang dilakasnakan, jika ternyata
perencanaan itu tidak bisa dilaksanakan dengan baik dengan berbagai
faktor, maka itu semua tidak bisa dipaksakan. Perencanaan itu adalah
pedoman atau panduan dalam pelaksanaannya, agar ketika kita
melaksanakan tidak bingung serta tau apa tujuan yang ingin kita capai,
kemudian pada pelaksanaannya nanti kita bisa melihat situasi dan
kondisi seperti apa di lapangan. Ketika kita berbicara perencanaan pasti
ada yang namanya pelaksanaan serta pengendaliannya. Apapun
planning nya jika tidak dilaksanakan ya percuma... sebagus apapun
pelaksanaannya kalau tidak ada evaluasi dan organisasi yang terstruktur,
semua itu tidak tercapai dengan maksimal apa yang telah direncanakan”.
Peneliti : “Di mana pelaksanaan perencanaannya pak, di ruang guru ataukah di
ruangan bapak (kepala madrasah)?”.
Informan : “Bisa jadi ketika rapat di ruang guru, di ruangan saya.. ruang kepala
madrasah. “Kita di MAN ini punya tradisi setiap akhir semester bu,
seperti raker (rapat kerja), dan biasanya pada saat itulah kita
merumuskan perencanaan-perencanaan dan pemprograman tahun
depan agar lebih bagus lagi. Program yang ada di evaluasi terus
menerus sebagai bentuk perbaikan berkelanjutan setelah itu
merencanakan lagi dan begitu seterusnya, bahkan kita ada kumpul-
kumpul diakhir semester ntah itu sifatnya pelatihan, dan itu semua akan
di evaluasi untuk perencanaan berikutnya. Yang saya maksud dengan
kondisional begitu ya itu bu, tidak mesti program yang kita punya dari
tahun ke tahun itu kita pakai kembali dan terkadang program yang lalu
belum tentu cocok dan tepat, maka dari itu kita harus selalu
mengevaluasi dan merancang jadwal kembali”.
Peneliti : “Apa saja program-program public relations yang direncanakan oleh
waka bid. humas?”.
Informan : “Program komite pengembangan jalan dan pengecoran tempat parkir,
memang komite kita ini peduli bu… guru kita ini semuanya tidak PNS,
berdasarkan hasil kesepakatan komite maka mendapatkan tunjangan
mengajar. Semua rapat program pengelolaan dari komite, tentunya saya
juga punya keinginan bu… keinginan saya berdasarkan kebutuhan bukan
kemauan”. “Terlebih dahulu kami mengadakan ratas (rapat terbatas)
dengan komite, misalkan pak kami butuh ini tolong sampaikan kepada
orang tua siswa. Ya merekalah yang menjadi penghubung antara
sekolah dengan orang tua siswa, dan sekali lagi saya tegaskan Purwadi
(Kepala Madrasah) tidak harus ada ditempat dan kemarin waktu rapat
komite itu saya tidak bisa hadir tapi keputusannya tetap jalan diwakili
oleh pak Slamet karena beliau adalah pengawas komite”.
Peneliti : “Menurut bapak yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”.
Informan : “Madrasah kita mengembangkan program olah raga (kesehatannya),
olah rasa (seni), olah dzikir (anak dibentengi dengan mengingat Allah;
sholat berjamaah, siraman rohani, ada yasinan dan tahlilan yang
diselenggarakan disetiap hari jum’at). Nah madrasah kita
mengembangkan yang ini, tidak hanya pintar dan sehatnya saja”.
Secara konprehensif kita melestarikan hal-hal yang baik dan
mengadopsi, memfilter hal-hal yang baik, karena kita sudah ada jaringan.
Selain itu akhlakul karimah harus dikedepankan, budaya bersih, memang
tidak mudah ya bu… tetapi tetap kita coba mulai tahun ini dengan cara
kita sediakan tempat-tempat sampah dan ada pada titik-titik rawan atau
hambatan itu justru saya sentuh, saya akan membuat kebun sekolah
kalau bahasa kerennya itu bu garden high school MAN 1 Tebo. Yang
kemaren itu ada tempat sampah yang tidak dikelola dan sekarang akan
dikelola akan kita tanami sayur-sayuran. di belakang ruangan itu ada
sebelas petak per tiga meter sepanjang 15 meter dan itu nanti kita bagi
disetiap kelas ada tanggung jawabnya masing-masing. Saya bukan
mengharapkan panennya bu… tetapi lebih pada prosesnya kalau jagung
berbuah nanti pasti dimakan orang meskipun bukan kita yang makannya
pasti akan dimakan orang.
Peneliti : “Apakah ada team work yang berkerjasama dalam pelaksanaannya
(panitia khusus)?”.
Informan : “Bisa seperti ini bukan semata-mata karena saya, tapi atas kerja sama
dengan kawan-kawan, dan sering saya katakan, siapapun disini jangan
merasa kalau tidak ada saya semua kegiatan tidak akan jalan, adanya
saya atau tanpa saya semua kegiatan harus berjalan. Kalau nanti saya
pergi atau pindah dari sini, madrasah ini mati, tidak dan sekali lagi tidak.
Mohon maaf ini adalah organisasi bukan milik perorangan, bukan
personal tapi team work”.
Peneliti : “Lembaga apa saja yang diajak kerjasama dengan madrasah ini?”.
Informan : “Saya undang Kapolsek untuk Pembina upacara, saya undang kepala
SMA 18 sebagai Pembina upacara. Silahkan Tanya sekolah atau
madrasah mana yang mengundang kepala sekolah lain untuk menjadi
Pembina upacara bahkan kemaren saya undang senam bersama.
Bersama itu indah, dengan masyarakat tentunya tokoh-tokoh masyarakat
kita rangkul, seperti kalau di bulan puasa kita ada kegiatan safari
romadhon..”.
Peneliti : “Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah ini
dan bagaimana madrasah meresponya?”.
Informan : “Kita itu ingin memenangkan hati masyarakat, bukan menginginkan
juara, juara itu nomor dua bu… untuk memenangkan hati masyarakat
supaya cinta kepada kita itu butuh expos dan salah satu yang sudah
mulai berjalan dan kita kembangkan adalah budaya lokal kita yaitu tari
klik lang. Tari klik lang ini bu yang sudah sampai dan dikenal oleh
masyrakat”.
“Terlebih dahulu memang kita harus melihat kondisi sosial masyarakat,
bahkan di internal kita, yang namanya masyarakat itu tentu inginnya
sesuatu yang baik tanpa celah, tapi terkadang kurang berani
bertanggung jawab, apakah dengan surat, biasanya hanya melalui lisan.
Tapi itu sudah saya buka dengan melalui Dumas (pengaduan
masyarakat) bahkan dengan kawan-kawan sudah saya sampaikan. Tapi
yang namanya pengaduan tanpa adanya tulisan di tempat yang
disediakan (Dumas) saya anggap angin lalu, tapi bukan berarti semua
informasi yang kita dapatkan itu bukan suatu bentuk kebaikan akan tetapi
supaya ada rasa tanggung jawab. Kita buka catatan Dumas berarti,
misalkan oh data hari ini, nomor sekian, namanya siapa, sebagai apa
dan pengaduannya apa. Setiap pengaduan itu jangan diartikan buruk
bu… terkadang ada pengaduan masyarakat itu misalakan; hei pak anak
bapak itu ternyata di MTQ kemarin juara ini ya… malahan saya nggak
tau bu… jadi yang namanya pengaduan masyarakat itu tidak selalu
negative, baik itu hal baik ataupun kritik kita tampung dengan yang
namanya surat Dumas. Bukan kotak saran bu, tapi langsung kita bikin
semacam buku agenda”.
Peneliti : “Iya kotak saran pak..”.
Informan : “Wah mantap juga ya, sebagai masukan ini akan menjadi ide saya
melalui kotak saran. Insya Allah, mohon maaf ya bu saya catat dulu.
Saya punya catatan sendiri (kepsek menunjukkan buku catatannya)
seperti ini bu, hari jum’at bulan juni 2018 jam 08.30 hingga selesai yang
dibahas adalah jaringan dan yang ini misalnya hari sabtu oh.. jaringan
bermasalah lagi. Hari ini karena ibu mengingatkan tentang kotak saran
maka saya catat dan masuk dalam catatan saya”.
Peneliti : “Menurut bapak yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya”.
Informan : “Keunikan kita terletak pada SLOGAN, sesuatu itukan punya slogan bu,
yang pertama rohnya itu ialah visi dan misi, setelah itu baru semboyan
atau slogan. Adapun slogan kita yaitu belajar, berkarya, berbakti dan
peduli untuk meraih prestasi. Prestasi ini pengertiannya luas bu… kita
menghambakan diri kepada sang pencipta itu merupakan suatu prestasi
jadi tiada hari tanpa prestasi. Kemudian prinsipnya semua peserta didik
di dunia ini objek, subjek dan mereka orang-orang hebat paling tidak
menjadi kebanggaan keluarganya.”. Mengedepankan keunggulan lokal,
salah satu keunggulan asli lokal kita ialah tari klik lang.
Peneliti : “Peralatan (camera, digital, LCD, monitor dll) apa saja yang digunakan
untuk menunjang kegiatan public relations?”.
Informan : “Biasanya di tebo ulu ini yang punya Aula ada dua, satu di kantor camat
dan dua di MAN 1 Tebo. Tapi untuk pasilitas kelengkapannya itu ada di
Aula MAN 1 tebo ini bu… panggungnya ada, kursinya ada, sound
sistemnya ada, lampu dan kipasnya juga ada, sehingga setiap ingin
mengadakan kegiatan kemasyarakatan biasanya dilaksanakan disini.
Bahkan reses dari DPR RI itu dilaksanakan di aula kita ini. Satuan
pendidikan inikan wahana (sarana) bu… dalam artian miliknya
masyarakat akan tetapi diatur regulasinya (pengaturan) itu aja, kalau
untuk masyarakat sangat saya support.
Peneliti : “Bagaimana cara bapak memimpin stakeholders agar tetap unggul dari
madrasah2 lainnya?”
Informan : “Insya Allah bu… saya itu menerapkan best school manajemen.
Pimpinan itu tidak ada, yang ada hanya rekan kerja. Saya kawannya pak
slamet dan pak slamet kawan saya. Tapi yang namanya anggaran,
kuasa anggaran penggunaan anggaran harus ke saya dan transfaran
bu…, selanjutnya untuk penentuan keputusan kembali ke saya sebagai
kepala madrasah”.
Peneliti : “Bagaimana cara pembagian tugas-tugas dalam organisasi madrasah
yang telah bapak lakukan, apakah sudah sesuai dengan keahlian/
bidangnya (kualifikasi)?”.
Informan : “Pembagian tugas-tugas di madrasah ini kita melihat apa yang
dibutuhkan oleh madrasah, biasanya bu… untuk merangcang pembagian
tugas atau struktur organisasi kita pilih mana orang yang pas
dibidangnya. Contohnya madrasah kita membutuhkan konseling atau
konselor, kemudian Alhamdulillah ada lulusanan yang tugas semulanya
tenaga kependidikan yang basicnya konseling alumni dari UIN juga kita
tarik menjadi tenaga pendidik khusus menangani bimbingan konseling
dengan harapan bisa mengkafer permasalahan-permasalahan yang
ada”.
Peneliti : “Baiklah pak.. Saya mau lanjut wawacara sama pak Rahman dan pak
Slamet dulu. Terimakasih banyak atas waktunya pak.
Wassalamu’alaikum pak...”
Informan : “O..iya bu sama-sama.. Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(3.2)

Nama : Drs. A. Rahman, M.Pd


Jabatan : Waka. Bidang Humas MAN 1 Tebo
Hari, Tanggal, Jam : Kamis, 24 Mei 2018, Pkl. 10.20 s.d 11.05 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.3.1/WB.Hum.T/24.05.18
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo

Peneliti : “Assalamu’alaikum pak...”


Informan : “Wa’alaikumussalam...”.
Peneliti : “Sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengganggu aktivitas
bapak. Dan perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari mahasiswa
Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS), saya ingin melakukan
penelitian di MAN 2 Tebo ini terkait dengan manajemen public relatioans
atau bidang humas pak, dan untuk surat izin penelitiannya sudah
diterima oleh bapak kepala madrasah”.
Informan : “Oiya.., kemarin sudah dikasih tau oleh bapak kepala madrasah tentang
penelitian ini”.
Peneliti : “Terima kasih atas waktu yang diberikan kepada saya. Apakah bisa kita
mulai wawancaranya pak?”.
Informan : “Iya, silahkan bu…, apa yang bisa saya bantu untuk penelitian ini”.
Peneliti : “Berapa orang tenaga Humas di madrasah ini pak?”.
Informan : “Untuk mewakili tenaga humas di madrasah ini saya sendiri bu, tetapi
dalam pelaksanaannya ada yang membantu dari pihak guru dan waka
lainnya”.
Peneliti : “Program humas apa saja yang telah direncanakan oleh bapak sebagai
waka. Bidang humas?”.
Informan : “Mengadakan pertemuan dengan komite untuk menunjang program
sekolah”.
Peneliti : “Jika rapat tentang kegiatan humas adakah perwakilan dari wali
siswa?”.
Informan : “Iya ada dengan komite, membahas tentang kebijakan-kebijakan
madrasah”.
Peneliti : “Lembaga apa saja yang bekerjasama dengan madrasah ini pak?”.
Informan : “Kita bekerjasama dengan kepolisisan terkait sosialisasi tentang
penerimaan anggota polri kepada siswa/siswi kelas 3 MAN 2 tebo”.
Peneliti : “Media massa apa saja yang diajak bekerjasama dengan madrasah
pak?”.
Informan : “Masih sebatas koran bu, dan yang lainnya seperti pemasangan baliho-
baliho atau spanduk-spanduk saja..”.
Peneliti : “Apa faktor penghambat/kendala yang ada dalam kegiatan program
Humas pak?”.
Informan : “Sulitnya mengatur jadwal pertemuan dengan komite”.
Peneliti : “Bagaimana mengatasi kendala tersebut pak?”.
Informasi : “Pihak madrasah hanya memberikan pengertian dan pandangan yang
terbaik untuk kedepannya”.
Peneliti : “Bagaimana keseharian kepala madrasah dalam mengelola madrasah
ini pak?”.
Informan : “Alhamdulillah ya bu… Kepala madrasah selalu mengontrol dan
memberi motivasi kepada seluruh warga di madrasah”.
Peneliti : “Baiklah pak... mungkin cukup dulu untuk yang pertama ini, dan nanti
saya kembali lagi terkait tentang humas ya pak.. Terimakasih atas
waktunya pak”.
Informan : “O..ya. Sama-sama...”
Peneliti : “Wassalamu’alaikum pak...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(3.2)

Nama : Drs. A. Rahman, M.Pd


Jabatan : Waka. Bidang Humas MAN 1 Tebo
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 18 Februari 2019, Pkl. 09.20 s.d 10.10 WIB
Tempat : Ruang Waka
Kode : Ww.3.2/WB.Hum.T/18.02.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1Tebo

Peneliti : “Assalamu’alaikum pak...”


Informan : “Wa’alaikumussalam...”.
Peneliti : “Sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengganggu aktivitas
bapak. Dan perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari mahasiswa
Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS), saya ingin melakukan
penelitian di MAN 1 Tebo ini terkait dengan manajemen public relatioans
atau bidang humas pak, dan untuk surat izin penelitiannya sudah
diterima oleh bapak kepala madrasah”.
Informan : “Oiya.., kemarin sudah dikasih tau oleh bapak kepala madrasah tentang
penelitian ini”.
Peneliti : “Terima kasih atas waktu yang diberikan kepada saya. Apakah bisa kita
mulai wawancaranya pak?”.
Informan : “Iya, silahkan bu…, apa yang bisa saya bantu untuk penelitian ini”.
Peneliti : “Berapa orang tenaga Humas di madrasah ini pak?”.
Informan : “Untuk mewakili tenaga humas di madrasah ini saya sendiri bu, tetapi
dalam pelaksanaannya ada yang membantu dari pihak guru dan waka
lainnya”.
Peneliti : “Program humas apa saja yang telah direncanakan oleh bapak sebagai
waka. Bidang humas?”.
Informan : “Dalam perencanaannya diawal tahun, jika dalam hal komunikasi
dengan orang tua sesuai dengan kebutuhan saja. Kita tidak bisa bilang
persemester, jika kita tiba-tiba ada kebutuhan dengan mereka para orang
tua ya kita undang untuk datang ke sekolah bu, apakah sudah cukup
dengan surat ya kita dengan surat, ada banya media untuk
berkomunikasi dengan mereka, untuk lebih intennya lagi disetiap kelas
itu kan ada buku penghubung (nomor kontak) untuk orang tua, jadi
sebenarnya untuk komunikasinya itu adalah setiap hari. Biasanya yang
dibahas adalah untuk menunjang program madrasah, adapun program-
program yang direncanakan oleh humas melalui masyarakat adalah
membangun kantin sehat, membangun miniature kakbah, memperbaiki
teras musholla penambahan guru honor”.
Peneliti : “Jika rapat tentang kegiatan humas adakah perwakilan dari wali
siswa?”.
Informan : “Iya ada dengan komite, membahas tentang kebijakan-kebijakan
madrasah dan perbaikan madrasah kedepannya bagaimana, agar tetap
maju dan selalu berkembang”.
Peneliti : “Langkah-langkah apa yang Bpk/Ibu gunakan dalam merencanakan
program kerja public relations untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
(orang tua)?”.
Informan : “Ketua, sekretaris, seksi-seksi, perwakilan orang tua, tokoh masyarakat,
merencanakan program madrasah, atau program public relations atau
humas ini biasanya dirapatkan oleh kepala madrasah, para waka bu…
setelah itu hasilnya disampaikan atau dibahas lagi di rapat terbuka yang
dihadiri oleh kepala madrasah, para waka, guru dan tenaga
kependidikan/staf. Jika dalam rapat tersebut diharuskan orang tua siswa
datang, ya… kita undang juga bu… karena biasanya ada pembahasan
yang orang tua siswa harus tau terkait tentang perkembangan anak
dalam belajar, nilai anak, persiapan UN dan dibutuhkan juga masukan-
masukan ataupun ide dari wali murid dan tokoh masyarakat”.
Peneliti : “Media (brosur, pertemuan, buletin, papan nama, siaran, pameran dll)
apa saja yang sering digunakan public relations untuk menyalurkan
informasi dalam kegiatan humasnya?”.
Informan : “Media yang digunakan untuk mempromosikan madrasah ini dengan
menyebar brosur, pemasangan baleho atau spanduk, menampilkan
prestasi-prestasi siswa (pameran), dan sekarng sudah zaman tekhnologi
ya bu… kita juga punya facebook dan What Up. Selain itu kita juga
berkunjung ke SMP atau MTs untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan
atau program madrasah ini bu..”.
Peneliti : “Peralatan (camera, digital, LCD, monitor dll) apa saja yang digunakan
untuk menunjang kegiatan public relations?”.
Informan : “Peralatan yang digunakan ketika pelaksanaannya yang pasti itu ada
kamera digital, kamera video (untuk pembuatan you tube), infokus, LCD,
microphone atau pengeras suara dan lain-lain”.
Peneliti : “Lembaga apa saja yang bekerjasama dengan madrasah ini pak?”.
Informan : “Kita bekerjasama dengan kepolisisan terkait sosialisasi tentang
penerimaan anggota polri kepada siswa/siswi kelas 3 MAN 1 tebo”.
Peneliti : “Media massa apa saja yang diajak bekerjasama dengan madrasah
pak?”.
Informan : “Masih sebatas koran bu, dan yang lainnya seperti pemasangan baliho-
baliho atau spanduk-spanduk saja..”.
Peneliti : “Bagaimana bentuk evaluasi (observasi, perekaman, diskusi, kuesioner,
pendapat dll) untuk setiap kegiatannya?”.
Informan : “Biasanya kita mengevaluasi kegiatan itu terkadang dalam bentuk
lomba bu… karena dengan adanya lomba itu madrasah mengundang
dari pihak luar, jadi dari situlah kita minta pendapat atau penilaian dari
masyarakat tentang kegiatan-kegiatan yang ada di madrasah ini, bisa
juga penilaiannya dilihat dari minimnya pernikahan dini, karena siswa
sudah mendapatkan pencerahan dari pihak puskesamas (bisa dikaitkan
observasi secara kseluruhan)”.
Peneliti : “Kalau melihat dari kegiatan-kegiatan public relation yang sudah ada,
apa implikasi positif yang dirasakan madrasah?”.
Informan : “Nilai implikasi positif dari kegiatan-kegiatan humas ini masyarakat lebih
megetahui tentang keunggulan-keunggulan madrasah, mengetahui
bahwa madrasah ini bisa bersaing dengan sekolah-sekolah lain, karena
dengan demikian masyarakat menyadari dan tergerak untuk
memasukkan anaknya ke MAN ini, jumah siswa meningkat disetiap
tahun”.
Peneliti : “Apakah ada team work yang berkerjasama dalam pelaksanaannya
(panitia khusus)? Siapa saja di dalamnya (kepala sekolah, waka, guru,
masyarakat, orang tua siswa)?”.
Informan : “Iya bu… disetiap kegiatannya kita selalu bekerjasama satu sama lain,
kondisional aja bu… kita lihat situasi dan kondisinya, bisa dikatakan
saling membantu, tapi yang jelas jika kegiatannya harus dibentuk
kepanitaiaan pasti ada tim atau panitianya tersendiri”.
Peneliti : “Bagaimana langkah-langkah bpk/ibu dalam mengambil keputusan?
Apakah dengan mengenali masalah berdasarkan persepsi/pendapat
orang lain (staf/karyawan dll) untuk mencari alternative pilihan?”.
Informan : “Yang jelas bu… setiap ada kegiatan atau ada tawaran dari luar kita
para waka dan kepala madrasah mengadakan musyawarah terlebih
dahulu untuk mebahas atau menentukan keputusan yang akan diambil,
bagaimana pendapat kepala dan terkdang komite juga diikutkan dalam
pengambilan keputusan tersebut jika diperlukan”.
Peneliti : “Bagaimana cara bapak kepala madrasah memimpin stakeholders agar
tetap unggul dari madrasah2 lainnya?”.
Informan : “Saya lihat beliau memberi tugas yang sudah ditetapkan dan diberi
kepercayaan sepenuhnya, kemudian kepala madrasah tidak lepas dari
mengontrol tugas-tugas yang telah diberikan kepada kita, walaupun tidak
kepala langsung yang mengontrol pasti beliau memberikan amanah
kepada waka untuk mengontrol tugas tersebut, contoh misalnya
dipertengahan kegiatan, kepala turun langsung dan bertanya apa
hambatan atau kendala-kendala dalam pelaksanaannya. Dan diakhir
kegiatan tetap dipinta pertangung jawaban dan laporan secara tertulis”.
Peneliti : “Bagaimana cara bpk/ibu meningkatkan komunikasi dalam organisasi?
(menggunakan tindak lanjut untuk memastikan pesan sudah diterima,
saling percaya dl)”.
Informan : “Cara meningkatkan komunikasi dalam organisasi ya bu… pertama
silaturrahmi seluruh anggota madrasah harus tetap terjalin sehingga tidak
ada pemisah atau jarak kemudian terkadang beliau menawarkan apa
kegiatan-kegiatan berikutnya yang bagus, selain itu dengan diadakan
kegiatan seperti perpisahan, pentas seni, olahraga bersama dan bahkan
madrasah membangun miniature kakbah. Madrasah membangun
miniature kakbah sebagai sarana pembelajaran untuk praktek ibadah
manasik dan boleh digunakan oleh masyarakat juga”.
Peneliti : “Bagaimana cara pembagian tugas-tugas dalam organisasi madrasah
yang telah kepala madrasah lakukan, apakah sudah sesuai dengan
keahlian/ bidangnya (kualifikasi)”.
Informan : “Adapun pembagian tugas dalam madrasah ini disesuaikan dengan
keahlian dibidangnya masing-masing, dan dijalankan dengan saling
memberi informasi jika ada hambatan”.
Peneliti : “Apa faktor penghambat/kendala yang ada dalam kegiatan program
Humas pak?”.
Informan : “Sulitnya mengatur jadwal pertemuan dengan komite, karena tidak
setiap orang tua siswa ada waktu memenuhi undangan madrasah”.
Peneliti : “Bagaimana mengatasi kendala tersebut pak?”.
Informasi : “Pihak madrasah hanya memberikan pengertian dan pandangan yang
terbaik untuk kedepannya”.
Peneliti : “Baiklah pak... nanti saya kembali lagi minta dokumen kegiatan program
humas ya pak.. Terimakasih atas waktunya pak”.
Informan : “O..ya. Sama-sama bu...”
Peneliti : “Wassalamu’alaikum pak...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(3.3)

Nama : Slamet, S.Ag, M.Pd.I


Jabatan : Waka. Bidang Kurikulum MAN 1 Tebo
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 18 Februari 2019, Pkl. 10.13 s.d 10.45 WIB
Tempat : Ruang Waka
Kode : Ww.3.1/WB.Kur.T/18.02.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo

Peneliti : “Assalamu’alaikum pak...”


Informan : “Wa’alaikumussalam...”.
Peneliti : “Sebelumnya saya minta maaf karena sudah mengganggu aktivitas
bapak. Dan perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari mahasiswa
Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS), saya ingin melakukan
penelitian di MAN 1 Tebo ini terkait dengan manajemen public relatioans
atau bidang humas pak, dan untuk surat izin penelitiannya sudah
diterima oleh bapak kepala madrasah”.
Informan : “Oiya.., kemarin sudah dikasih tau oleh bapak kepala madrasah tentang
penelitian ini”.
Peneliti : “Terima kasih atas waktu yang diberikan kepada saya. Apakah bisa kita
mulai wawancaranya pak?”.
Informan : “Iya, silahkan bu…, apa yang bisa saya bantu untuk penelitian ini”.
Peneliti : “Tuntutan apa saja yang diinginkan masyarakat terhadap madrasah ini
dan bagaimana madrasah meresponya?”.
Informan : “Yang jelas tuntutan masyarakat lebih mengarah pada nilai-nilai
keagamaan karena kita ini MAN sekolah agama, jadi para orang tua
menginginkan anak-anaknya ahli di bidang umum maupun di bidang ke
agamaan. Contohnya anak bisa mengaji, bisa do’a, mempin yasin. Di
madrasah ini ada kegaiatan keagamaannya seperti muhadharah pidato,
hafalan ayat-ayat pendek dan untuk laki-laki harus bisa khutbah,
kemudian penyelenggaraan jenazah (memandikan, mengkafani,
menshalatkan hingga menguburkannya) semua itu kami terapkan dalam
rangka memenuhi tuntutan masyarakat, kemudian ada kegiatan rabana,
berzanji dan lain-lain. Kesemuanya ini di luar dari jadwal pelajaran
karena kegiatan ini kegiatan ekstrakurikulernya bu..”.
Peneliti : “Menurut bapak yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”.
Informan : “Yang menarik perhatian masyarakat adalah karena keunggulan dari
kegiatan-kegiatan madrasah ini bu… seperti, madrasah ini punya
kompetensi lulusan yang terdiri dari pertama hafal ayat-ayat pendek juz
30, kedua hafal asma’ul husnah, ketiga bisa khutbah, ke empat bisa
sholat jenazah, kelima bisa protokol atau pembawa acara. Nah,
kesemuanya ini adalah merupakan keunggulan madrasah yang diujikan
dan ada panitianya tersendiri. Kalau seperti kegaitan ekstrakurikuler itu
tergantung dari siswanya dilihat dari minat dan bakat siswa, ada yang
ikut rebana, tari klik lang, kompangan, pramuka dan lainnya”.
Peneliti : “Media apa saja yang sering digunakan public relations untuk
menyalurkan informasi dalam kegiatan humasnya?
Informan : “Media yang sering digunakan untuk berhubungan dengan masyarakat,
biasanya untuk PPDB itu kita mamakai brosur, pemasangan baleho,
papan nama dan sekarang karena sudah ada media sosial kan bu…
sudah ada facebook (FB), instagram dan lain-lain”.
Peneliti : “Apa saja program-program persatuan orang tua siswa (POS) yang
berhubungan dengan public relations di madrasah?”.
Informan : “Adapun program-program yang direncanakan oleh humas melalui
masyarakat adalah membangun kantin sehat, membangun miniature
ka’bah, memperbaiki teras mushollah penambahan guru honor, bakti
sosial”.
Peneliti : “Media massa (TV, Radio, Koran dll) apa saja yang diajak kerjasama
madrasah ini?”.
Informan : “Media massa yang bekerja dengan MAN ini ada Koran jambi ekspres,
Koran mingguan, Koran jambar pos (jambi barat) dan Koran media
pendidikan”.
Peneliti : “Lembaga apa saja yang diajak kerjasama dengan madrasah ini?”.
Informan : “MAN ini juga bekerjasama dengan lembaga seperti polsek membahas
tentang kedisiplinan, keamanan, tata tertib lalu lintas, narkoba, tentang
hukum pergaulan bebas. Bekerjasama juga dengan perguruan tinggi
untuk mensupport minat belajar siswa ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Setelah itu madrasah ini juga bekerjasama dengan puskesmas yang
membahas tentang kesehatan, pernikahan dini, akibat dan dampak dari
pergaulan bebas. Dan madrasah ini juga selalu bekerjasama dengan
pemerintah kecamatan terkait dengan kemajuan program madrasah ini”.
Peneliti : “Kalau melihat dari kegiatan-kegiatan public relation yang sudah ada,
apa implikasi positif yang dirasakan madrasah?”.
Informan : “Kalau untuk dampak positif yang dirasakan oleh madrasah banyak
sekali ya bu, seperti misalnya: yang dulunya masyarakat hanya tau letak
madrasah sekarang sudah banyak yang tau kondisi di dalam Madrasah
Aliyah Negeri 1 Tebo, baik dari segi kurikulumnya, prestasinya sampai
bentuk kegiatan pembelajarannya. Kedua, yang jelas dari evaluasi
program kegiatan humas membuat kami selalu berusaha untuk menjadi
lebih baik lagi. Ketiga, jumlah siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
meningkat dari tahun kemaren, ini membuktikan bahwa tingkat
kepercayaan dan partisipasi masyarakat juga meningkat”. “Menurut saya
untuk hal mempromosikan madrasah memang harus selalu ditingkatkan,
dengan tujuan agar masyarakat luas bisa mengetahui Madrasah Aliyah
Negeri 1 Tebo tidak hanya dari cover luarnya saja, tetapi juga
mengetahui secara detail”.
Peneliti : “Bagaimana keseharian kepala madrasah dalam mengelola madrasah
ini pak?”.
Informan : “Alhamdulillah ya bu… Kepala madrasah selalu mengontrol dan
memberi motivasi kepada seluruh warga di madrasah, orangnya
semangat dan ramah”.
Peneliti : “Bagaimana cara pembagian tugas-tugas dalam organisasi madrasah
yang telah kepala madrasah lakukan, apakah sudah sesuai dengan
keahlian/ bidangnya (kualifikasi)”.
Informan : “Cara penyusunan struktur organisasi madrasah ini di sesuaikan
dengan bidangnya masing-masing bu.., struktur organisasi terdiri dari
kepala madrsah sebagai pimpinan, dibawahnya ada beberapa waka.
bidang yakni waka. bidang kurikulum, waka bidang kesiswaan, waka.
bidang humas, waka. bidang sanpras, ada juga kaur tata usaha (TU) dan
ada beberapa staf dibawahnya, setelah itu ada guru dan wali kelas.
Semuanya itu disusun dengan baik, maksudnya disesuaikan dengan
kualifikasi ijazah atau dengan bidangnya masing-masing bu.., untuk lebih
jelasnya lagi bisa dilihat di ruang guru ada gambar struktur organisai
MAN ini secara langsung”.
Peneliti : “Baiklah pak... Terimakasih atas waktunya”.
Informan : “Ya sama-sama bu...”
Peneliti : “Wassalamu’alaikum pak...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(3.4)
Nama : Nur’aini, A.Md
Jabatan : Staf Tata Usaha (TU) MAN 1 Tebo
Hari, Tanggal, Jam : Rabu, 20 Februari 2019, Pkl. 07.40 s.d 09.15 WIB
Tempat : Ruang Tata Usaha (TU)
Kode : Ww.3.1/STU2.T/20.02.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo

Peneliti : “Assalamu’alaikum Bu....” (Peneliti berdiri di depan pintu ruang tata


usaha)
Informan : “Wa’alaikumussalam... Silahkan masuk, ada keperluan apa bu..”.
Peneliti : “Perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari mahasiswa Pascasarjana
UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS), saya melakukan penelitian di MAN 1
Tebo terkait dengan manajemen public relatioans atau bidang humas
bu”.
Informan : “Iya kepala madrasah kemarin sudah bilang kalau ada ibu yang mau
penelitian di MAN ini, apa yang dibutuhkan bu..”.
Peneliti : “Selain surat balasan dari madrasah saya ingin wawancara jika ibu
berkenan”.
Informan : “Saya juga diwawancarai ya bu, silahkan bu”.
Peneliti : “Iya bu, karena ibu adalah salah satu informan saya. Saya lanjut ya bu,
apa saja program-program persatuan orang tua siswa (POS) yang
berhubungan dengan public relations di madrasah ini?”.
Informan : “Biasanya seperti sekarang kelas XII persiapan UN, disetiap tahun itu
memang diadakan rapat komite, terkadang memang dijadwalkan
misalnya wali murid kelas X dulu setelah itu sebulan kemudian baru
walimurid kelas XI kelas XII secara bergantian. Dari pengurus komite
yang merencanakan rapat yang mana minta persetujuan madrasah
kemudian madrasah mengeluarkan surat undangan untuk seluruh oang
tua siswa. Yang telah diprogramkan oleh komite untuk tahun ini
dianggarkan membangun kantin sehat kalau tahun kemaren membangun
miniature kakbah dan teras mushollah dan yang menggalang dananya ini
komite semua bu… terserah komite mau bayar berapa sesuai dengan
kesepakatan mereka”.
Peneliti : “Media (brosur, pertemuan, buletin, papan nama, siaran, pameran dll)
apa saja yang sering digunakan public relations untuk menyalurkan
informasi dalam kegiatan humasnya?”.
Informan : “Kalau MAN ini untuk mempromosikannya kebetulan madrasah ini
unggul di tari klik lang, tari Klik Lang MAN I tebo sering diundang pada
acara-acara pesta, nikahan, seperti baru-baru ini ada peresmian bank 9
Jambi untuk tari sekapur sirihnya diabil dari siswa MAN I Tebo ini. selain
menyebarkan brosur dan tari klik lang di madrasah ini ada juga kegiatan
rabana, kompangan dan kegiatan-kegiatan safari romadhon madrasah ini
menugaskan siswa siswi turun ke desa-desa untuk mengisi kegiatan-
kegiatan ramadhon yang didampingi guru, kegiatan safari ramadhan ini
terdiri dari ceramah atau tausyiah, mengaji ada juga pembacaan asma’ul
husnah dilantunkan dengan nada-nada yang indah. Adapun kegiatan
humas lainnya namanya donggala sebagai bakti sosialnya bu…
donggala itu adalah penggalangan dana jika ada bencana alam, ada
musibah, misalanya ada orang tua siswa yang meninggal dunia, yang
menjalankan kegiatan penggalangan ini adalah pengurus OSIM
(organisasi siswa intra madrasah).” “Madrasah ini pernah juga
mengadakan pameran-pameran pada waktu ulang tahun kabupaten
Tebo, nah pada kegitan itu hasil karya seni dari siswa siswi, piala-piala,
penghargaan madrasah diperlihatkan semua ke masyarakat.”
Peneliti : “Langkah-langkah apa yang Bpk/Ibu gunakan dalam merencanakan
program kerja public relations untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
(orang tua)?”.
Informan : “Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam merencanakan
program kerja public relations di madrasah ini ya… dirapatkan terlebih
dahulu bu… setelah itu baru dikeluarkan SKnya. Begini bu… biasaya
diadakan rapat kecil terlebih dahulu yang terdiri dari kepala madrasah
dan para waka, setelah itu baru diadakan rapat terbuka secara
keseluruhan yang terdiri dari kepala madrasah, para waka, tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan, terkadang kita undang juga orang tua
siswa bila diperlukan dalam rapat tersebut. Dalam rapat biasanya ada
yang melibatkan kepala madrasah ada juga yang tidak bu… tergantung
dengan apa yang dibahas di dalam rapat lihat situasinya”.
Peneliti : “Peralatan (camera, digital, LCD, monitor dll) apa saja yang digunakan
untuk menunjang kegiatan public relations?”.
Informan : “Contohnya pada kegiatan pertemuan antara pihak madrasah dengan
orang tua siswa ya bu… kita menggunakan peralatan seperti infokus,
LCD, kamera digital sebagai untuk dokumentasinya”.
Peneliti : “Apakah ada team work yang berkerjasama dalam pelaksanaannya
(panitia khusus)? Siapa saja di dalamnya (kepala sekolah, waka, guru,
masyarakat, orang tua siswa)?”.
Informan : “Kalau di MAN ini ada teamwork atau panitianya masing-masing
disetiap kegiatannya bu…”.
Peneliti : “Apakah ada dukungan dari masyarakat dalam pelaksanaannya?”.
Informan : “Masyarakat sering mendukung kegiatan-kegiatan dalam bentuk
motivasi memberikan masukan-masukan atau ide-ide melalui komite dan
komite menyampaikan kepada madrasah sebagai bahan pertimbangan
agar lebih baik lagi”.
Peneliti : “Lembaga apa saja yang diajak kerjasama dengan madrasah ini?”.
Informan : “Seperti kemarin itu ya bu… lembaga yang diajak kerjasa dengan
madrasah ini Ganesa Operation (GO) itu diperuntukkan les kelas XII, trus
bekerjasama dengan Polsek terkait keamanan, narkoba, tata tertib,
tentang hukum-hukum pergaulan bebas, madrasah ini juga bekerjasama
dengan puskesmas bu… karena ada PIK remaja (organisasi siswa untuk
kesehatan madrasah) yang membahas sosialisasi tentang produksi
kesehatan, akibat dan dampak dari pergaulan bebas. Selain itu
madrasah juga bekerjasama dengan PT. Indihome atau PT. Telkom
untuk pemasangan Wifi atau jaringan.
Peneliti : “Media massa (TV, Radio, Koran dll) apa saja yang diajak kerjasama
madrasah ini?”.
Informan : “Media massa yang diajak bekerjasama dengan madrasah ini ada
Koran bute (bungo tebo) ekspres, Koran jambar (Jambi Barat) pos,
media pendidikan (tabloid), Koran independen. Nah, adapun yang dimuat
di dalam media massa tersebut tentang prestasi madrasah ini seperti:
prestasi kimia tingkat nasional (olimpiade sains madrasah), olimpiade
biologi dan fisika tingkat provinsi. Selain prestasi yang diekspos, ada juga
kegiatan-kegiatan seperti lomba drumband, pemilihan OSIM (Organisasi
Siswa Intra Madrasah), hari besar Islam (lomba kultum, asmaul husnah,
sholawat, pidato bahasa arab), hari besar nasional (puisi, pidato dan lain
sebagainya)”.
Peneliti : “Bagaimana bentuk evaluasi (observasi, perekaman, diskusi, kuesioner,
pendapat dll) untuk setiap kegiatannya?”.
Informan : “Kalau untuk evaluasi disetiap kegiatan, biasanya melalui masukan-
masukan dari masyrakat yang disampaikan secara langsung, misalnya
ada masyarakat yang datang silaturrahmi untuk menyampaikan
pendapatnya sebaiknya mushollah madrasah ini ditambah terasnya atau
diadakan parkiran dan lain sebagainya. Selain itu madrasah juga melihat-
lihat apa yang kurang atau kegiatan yang sudah terlaksana ini
terkendalanya dimana, nah ini didiskusikan bersama-sama untuk
perbaikan madrasah ke depan”.
Peneliti : “Kalau melihat dari kegiatan-kegiatan public relations yang sudah ada,
apa implikasi positif yang dirasakan madrasah?”.
Informan : “Implikasi positif yang dirasakan madrasah kalau dilihat-lihat ya bu…
ketika penerimaan peserta didik baru (PPDB) peminatnya makin banyak,
jumlah siswa meningkat disetiap tahun, dan masyarakat lebih mengenal
tentang keunggulan-keunggulan, prestasi-prestasi madrasah ini”.
Peneliti : “Apakah dalam mengambil keputusan bpk/ibu melakukan musyawarah
terlebih dahulu kepada stakeholder lainnya?”.
Informan : “Begini bu… madrasah ini sering mengadakan rapat minimal satu bulan
sekali dan ada juga rapat tahunan, dan di dalam rapat tersebut terkadang
dilakukan musyawarah untuk mengambil keputusan yang dipimpin oleh
kepala madrasah. Contohnya ketika untuk menentukan panitia saja
dimusyawarahkan terlebih dahulu bu…”.
Peneliti : “Bagaimana langkah-langkah bpk/ibu dalam mengambil keputusan?
Apakah dengan mengenali masalah berdasarkan persepsi/pendapat
orang lain (staf/karyawan dll) untuk mencari alternative pilihan?
Informan : “Langkah-langkah untuk mengambil keputusan biasanya kita lihat
situasi dan kondisinya, bagaimana pendapat-pendapat yang dilontarkan
di dalam rapat tersebut, dan tidak menutup kemungkinan juga terkadang
dipilihlah voting atau suara terbayak”.
Peneliti : “Baiklah bu.. nanti saya kembali lagi jika surat balasan dari madrasah
sudah selesai.. Terimakasih atas waktunya. Wassalamu’alaikum bu...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(3.5)

Nama : Yanti
Jabatan : Staf Tata Usaha (TU) MAN 1 Tebo
Hari, Tanggal, Jam : Senin, 21 Mei 2018, Pkl. 09.10 s.d 09.25 WIB
Tempat : Ruang Tata Usaha (TU)
Kode : Ww.3.1/STU.T/21.05.18
Tema Wawancara : Penyerahan Surat Izin Penelitian Awal

Peneliti : “Assalamu’alaikum Bu....” (Peneliti berdiri di depan pintu ruang tata


usaha)
Informan : “Wa’alaikumussalam... Silahkan masuk, ada keperluan apa bu..”.
Peneliti : “Perkenalkan nama saya Cittra Juniarni dari mahasiswa Pascasarjana
UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS), saya ingin melakukan penelitian di
MAN 1 Tebo terkait dengan manajemen public relatioans atau bidang
humas bu”.
Informan : “Surat dari kampusnya ada buu?”
Peneliti : “Ada bu, ini surat izin penelitiannya”.
Informan : “Baik bu, surat ini akan segera kami proses yang nantinya akan kami
beri kabar selanjutnya jika surat ini sudah disetujui oleh kepala
madrasah”.
Peneliti : “Terima kasih banyak atas bantuannya bu, dan saya tunggu kabar
selanjutnya ya bu”.
Informan : “Iya sama-sama, ini memang sudah tugas kami buu.., nomor hp ibu
Citra ada tercantum di surat penelitiannya kan bu..?”
Peneliti : “Iya nomor hp saya sudah ada disurat penelitiannya bu.., kepala
madrasahnya ada bu..”
Informan : “Iya ada bu, tapi bapak kepala madrasah untuk hari ini belum bisa
ditemui bu, karena agenda beliau hari ini padat sekali”.
Peneliti: : “O..Iya bu tidak apa-apa, saya ingin menanyakan terkait jadwal
wawancara bu, kalau bisa langsung tanyakan kapan beliau (kepala
madrasah) ada waktu untuk wawancara ya buu, karena mengingat jarak
dan waktu”
Informn : “Insya Allah, nanti saya tanyakan langsung terkait penjadwalan
wawancaranya bu”.
Peneiti : “Ya bu, terimakasih banyak bu... Wassalamu’alaikum”.
Informan : “Sama-sama. Wa’alaikumussalam...”.
TRANSKRIP WAWANCARA
(3.6)
Nama : Dia Yuniarti, S.Kom.I
Jabatan : Guru Bimbingan Konseling (BK) MAN 1 Tebo
Hari, Tanggal, Jam : Rabu, 20 Februari 2019, Pkl. 10.15 s.d 10.50 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.3.1/GBK.T/20.02.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo

Peneliti : “Assalamu’alaikum Ibu...”


Informan : “Wa’alaikumussalam...”
Peneliti : “Saya dari UIN STS Jambi bu, sekarang lg mengadakan penelitian di
MAN ini jika ibu tidak keberatan saya meminta waktu sedikit untuk
mewawancarai Ibu mengenai manajemen public relations yang ada di
MAN ini, kiranya ibu bersedia...”
Informan : “Iya boleh, silahkan...”
Peneliti : “Sudah berapa lama ibu mengajar di MAN I Tebo ini bu?”
Informan : “Saya Guru Bimbingan Konseling (BK), dan saya di madrasah ini dari
tahun 2012 lebih kurang 8 tahun”
Peneliti : “Lanjut ya bu, dalam masalah apa biasanya para guru berkoordinasi
dengan PR/humas untuk pengembangan madrasah atau meningkatkan
partisipasi masyarakat (orang tua siswa)?”
Informan : “Biasanya ada kegiatan-kegiatan seperti perayaan hari besar nasional,
hari besar Islam, perpisahan dan itu semua adalah sebagian dari
program-program humas di setiap satu tahun sekali dan kami selaku
guru ikut terlibat dalam kepanitiaan atau pelaksanaannya.”
Peneliti : “Program humas apa saja yang telah direncanakan oleh waka. Bidang
humas di MAN ini bu?”.
Informan : “Waka. Humas sering mengadakan pertemuan dengan komite untuk
menunjang program madrasah seperti membahas tentang kebijakan-
kebijakan madrasah misalnya tentang biaya di luar dari pemerintah yang
akan dikleola untuk apa saja. Selain itu humas juga menjalin kerjasama
dengan Ganesa Operation (GO) itu diperuntukkan les kelas XII, trus
bekerjasama dengan Polsek, madrasah ini juga bekerjasama dengan
puskesmas bu”.
Peneliti : “Bagaimana kerjasama madrasah dengan tokoh masyarakat, agama
dan lainnya bu?”.
Informan : “Misalnya kegiatan perpisahan, madrasah mengundang aparat
keamanan, tokoh-tokoh masyarakat, kepala sekolah lainnya. Dan jika
perayaan hari besar Islam madrasah mendatangkan penceramah.”
Peneliti : “Media massa apa saja yang diajak kerjasama madrasah ini bu?”.
Informan : “Media massa yang diajak bekerjasama dengan madrasah ini ada
Koran bute (bungo tebo) ekspres, Koran jambar (Jambi Barat) pos,
media pendidikan (tabloid), Koran independen”.
Peneliti : “Bagaimana bentuk evaluasi untuk setiap kegiatannya?”.
Informan : “Kalau untuk evaluasi biasanya dinilai setelah selesai kegiatannya bu,
diadakan rapat apa kurangnya dan bagaimana baiknya, apa yang harus
ditambah dalam pelaksanaannya kedepan, dan khususnya pada pada
panitia pelaksana harus bikin laporan disetiap kegiatannya”.
Peneliti : “O..iya Ibu.. Terimakasih.. (sembari peneliti menyalami beliau dan
keluar dari ruang guru). Wassalamu’alaikum...
Informan : “Wa’alaikumussalam...” (Beliau menyambutnya dengan kembali jabatan
tangannya).
TRANSKRIP WAWANCARA
(3.7)
Nama : Sri Lestari, S.E
Jabatan : Guru Ekonomi
Hari, Tanggal, Jam : Rabu, 20 Februari 2019, Pkl. 09.35 s.d 10.05 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.3.1/GE.T/20.02.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo

Peneliti : “Assalamu’alaikum Ibu...”


Informan : “Wa’alaikumussalam... Ya, ada yang bisa saya bantu bu?”
Peneliti : “Perkenalkan bu, nama saya Cittra Juniarni dan saya dari Pascasarjana
UIN STS Jambi yang melakukan penelitian di madrasah ini. Jika ibu tidak
keberatan saya ingin mewawancarai Ibu mengenai manajemen public
relations dalam pengembangan perilaku organisasi yang ada di MAN I
Tebo ini, kiranya ibu bersedia...”
Informan : “Iya boleh, silahkan..”
Peneliti : “Sudah berapa lama ibu mengajar di MAN I Tebo ini bu?”
Informan : “Saya menjadi guru Ekonomi di MAN I ini mulai tahun 2011 sedah 9
tahun”.
Peneliti : “Dalam masalah apa biasanya para guru berkoordinasi dengan
PR/humas untuk pengembangan madrasah atau meningkatkan
partisipasi masyarakat (orang tua siswa)?”
Informan : “Sebagai guru pastinya kita berperan juga dalam pelaksanaan kegiatan
humas ya bu, karena Waka. Humas memberitahukan kepada guru
terlebih dahulu untuk ikut andil dalam pelaksanaannya. Misalnya dalam
kegiatan pembagian raport ataupun membahas Ujian Nasional (UN),
tentang pembelajaran, dan tentang perpisahan di adakan rapat dengan
orang tua siswa juga. Dan biasanya saya berkunjung ke sekolah-sekolah
(school visitation) untuk meningkatkan mutu sekolah dilibatkan sebagai
pendamping study banding, dari mengikuti lomba hingga meraih prestasi
siswa”.
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”.
Informan : “Keunikan MAN lingkungan nyaman, MAN tertua yang pertama kali di
Tebo”.
Peneliti : “Bagaimana cara kepala madrasah memimpin dalam menggerakkan
dan mendorong stakeholders dan masyarakat dalam pengembangan
madrasah?”
Informan : “Kepala madrasah itu orangnya baik, tidak membeda-bedakan,
pelayanannya baik, sering memotivasi. Kita mengerjakan sesuia tupoksi
atau tugas pokok masing-masing. Selain itu kepala madrasah salalu
memberi bimbingan dan dorongan kepada seluruh stakeholders untuk
disiplin dan untuk selalu ikhlas dalam bekerja”.
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?”.
Informan : “Yang menarik perhatian masyrakat untuk menyekolahkan anaknya di
madrasah ini lebih pada nilai-nilai keagamaannya, akhlak anak dan
tingkat kedisiplinannya. Selain itu jarak rumah dekat dengan madrasah
ini, mudah dijangkau dan MAN juga sudah Negeri”.
Peneliti : “Baiklah Ibu... mungkin cukup sekian. Terimakasih atas waktunya”
Informan : “O..ya. Sama-sama... sukses ya!”
Peneliti : “Amiinn...Wassalamu’alaikum Ibu...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(3.8)

Nama : Abdullatip
Jabatan : Orang Tua Siswa dari Febriyanto/ XII/ PMIA
Hari, Tanggal, Jam : Kamis, 21 Februari 2019, Pkl. 10.35 s.d 10.55 WIB
Tempat : Rumah Informan
Kode : Ww.3.10/OTF.T/21.02.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo

Peneliti : “Assalamu’alaikum pak...”


Informan : “Wa’alaikumussalam...”
Peneliti : “Boleh saya minta waktunya untuk tanya-tanya sebentar pak..”
Informan : “Boleh.. silahkan bu..”
Peneliti : “Bapak orang tua siswa di MAN 1 ini ya pak?”.
Informan : “Iya, saya orang tua siswa di MAN ini...”
Peneliti : “Nama anak bapak siapa dan kelas berapa?”
Informan : “Nama anak saya Febriyanto dan sekarang kelas XII jurusan PMIA”.
Peneliti : “Hmm... Apakah madrasah sering mengikutsertakan bapak dalam
mengadakan kegiatan madrasah?’
Informan : “Iya sering sekali dan pasti kita dilibatkan diundang oleh madrasah...
bisa lewat SMS, telepon atau melalui surat. Jadi kita sebagai orang tua
selalu tau informasi tentang perkembangan anak di madrasah, kita orang
tua dikasih surat bahwa ada pertemuan di madrasah, biasanya
membahas tentang masalah iuran; untuk sumbangan BPKS, OSIS,
Pramuka, iuran tahunan Rp. 50.000 per orang tua siswa untuk ujian
nasional (UN). Perpisahan; menampilkan keterampilan siswa seperti
seni, rabana, pencak silat, puisi, kompangan yang ditampilkan di dalam
acara. PHBI; Maulid Nabi, isra mikraj, 1 muharam, Hari besar Nasional
dan lain-lain”.
Peneliti : “Apakah kegiatan di madrasah tersebut melibatkan pihak luar
madrasah, seperti masyarakat (orang tua) atau lainnya?”.
Informan : “Tempat acaranya di aula madrasah yang diundang kemenag, kepala
sekolah terdekat, camat, komite, koramil, kepolisian”.
Peneliti : “Menurut bapak yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya”.
Informan : “Madrasah tertua di Tebo yang unggul di madrasah keagamaannya”.
Peneliti : “Menurut bapak apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?”
Informan : “Karena belajarnya double; umum ada, agamanyapun lebih diutamakan.
Berakhlak sudah terlihat. Madrasah mempasilitasi (dibiayai dari BOS),
baju Batik, baju olah raga, peralatan alat tulis untuk semua siswa dikasih
peralatan melalui dana BOS.
Peneliti : “Untuk mendukung program pengembangan madrasah, partisipasi apa
saja yang bapak berikan sebagai orang tua siswa MAN 1 Tebo ini bu..?”.
Informan : “Partisipasi yang kami berikan sebagai orang tua adalah memberikan
saran, ide, menyalurkan pendapat ataupun menilai tentang kegiatan-
kegiatan yang ada pada madrasah ini, misalnya apa yang kurang atau
apa saja yang harus dibenahi ketika tedapat kendala, dan saya do’akan
selalu semoga MAN 1 Tebo selalu lebih maju”.
Peneliti : “Aamiin, semoga terkabul ya pak do’anya, terima kasih atas waktunya”.
Informan : “Iya... sama-sama...”.
Peneliti : “Wassalamu’alaikum...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP WAWANCARA
(3.9)
Nama : Fauzana Yanti, S.Pd
Jabatan : Guru dan Oang Tua Siswa dari Muti’ah Rafifah/ XII/ PIS
Hari, Tanggal, Jam : Kamis, 21 Februari 2019, Pkl. 09.10 s.d 09.40 WIB
Tempat : Ruang Guru
Kode : Ww.3.1/OTMR.T/21.02.19
Tema Wawancara : Manajemen Public Relations (Humas) dalam Pengembangan
Perilaku Organisasi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo

Peneliti : “Assalamu’alaikum Ibu...”


Informan : “Wa’alaikumussalam...”
Peneliti : “Perkenalkan bu, nama saya Cittra Juniarni dari Pascasarjana UIN STS
Jambi yang mengadakan penelitian di MAN 1 ini bu, jika ibu berkenan
saya ingin bertanya-tanya tentang madrasah terkait tentang public
relations dalam penembangan perilaku organisasi?”.
Informan : “Boleh saja..”.
Peneliti : “Apakah ibu mempunyai anak di MAN 1 Tebo ini Bu?”.
Informan : “Iya, anak saya bernama Muti’ah Rafifah kelas XII jurusan PIS”
Peneliti : “Apakah ibu ikut terlibat dalam perencanaan program public relations/
humas?”.
Informan : “Iya terlibat juga, akan tetapi ada kegiatan tertentu saja....”.
Peneliti : “Apakah madrasah sering mengikutsertakan ibu dalam mengadakan
kegiatan madrasah?’
Informan : “Iya sering sekali bu... biasanya pihak madrasah menghubungi kita para
orang tua lewat telpon, SMS dan jika kegiatannya resmi ada surat yang
dikirimkan oleh pihak madrasah untuk orang tua siswa di rumah, seperti
tahun ajaran baru diundang mengenai KBM untuk sosialisasi terkait
jadwal mata pelajaran agar orang tua tidak khawatir pulangnya 15.30
jum’at 11.30. Ada lagi membahas tentang peraturan madrasah,
kedisiplinan sosialisasi tentang keamanan untuk siswa di sosialisasikan
kepada orang tua”.
Peneliti : “Dalam mendukung program pengembangan madrasah, apa saja yang
sudah disumbangkan (materi, saran, ide, tenaga) oleh Ibu sebagai guru
sekaligus orang tua siswa di MAN ini?”.
Informan : “Para orang tua biasanya mengutarakan ide-ide ketika rapat, sosialisasi
dengan orang tua tentang SPP berapa sanggup bayarnya. Dan komite
rapat satu kali dalam satu semester, diantaranya membahas tentang
keuangan, diinformasikan atau sesuai kerelaan kemampuan orang tua,
madrasah tidak memberatkan orang tua karena biaya yang dikeluarkan
untuk anaknya sendiri. Musyawarah terkait perpisahan harus diadakan
atau tidak”.
Peneliiti : “Menurut bapak apa yang menjadi keunikan/pembeda (keunggulan)
madrasah ini dari madrasah2 lainnya?”
Informan : “Keunikannya termotivasi anak dibangun dengan ilmu keagamaan.
Lebih banyak tentang keagamaannya, muhadoroh, tartil qur’an dan lain-
lain”.
Peneliti : “Menurut ibu apa yang menarik perhatian para masyarakat untuk
memilih madrasah ini?”.
Informan : “SPP/iuran, sekolah negeri yang biayanya kecil ya di MAN 1 Tebo”.
Peneliti : “Baiklah Ibu... mungkin cukup sekian. Terimakasih atas waktunya”
Informan : “O..ya. Sama-sama... sukses ya, makasih oleh-olehnya”
Peneliti : “Amiinn...Wassalamu’alaikum Ibu...”
Informan : “Wa’alaikumussalam...”
TRANSKRIP OBSERVASI
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 TEBO

Manajemen Public Relations Dalam Pengembangan Perilaku Organisasi Pada


Madrasah Aliyah Negeri Di Provinsi Jambi

Hari dan Tanggal : Senin, 21-05-2018


Lokasi : Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo
Waktu : 08.00-13.00 WIB
1. Pada mulanya Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo bernama Madrasah Aliyah
Negeri Pulau Temiang. Berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA)
nomor 681 tahun 2016, sejak tahun 2017 MAN Pulau Temiang resmi
berubah nama menjadi MAN 1 Tebo.
2. MAN 1 Tebo sangat mengutamakan siswa untuk mampu membaca al-
Qur’an dan pernyataan ini diperjelas dari pendaftaran Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) dimulai dengan tes tertulis dan berakhir
dengan tes baca al-Qur’an skaligus praktek ibadah.
3. Madrasah ini sangat berkembang pesat, hal ini peneliti melihat terutama
dari gedung yang bagus, tertata dan memakai pintu gerbang yang besar.
Kemudian madrasah ini juga nyaman ditambah lagi dengan warga
madrasah yang ramah antar sesama dan memiliki semangat dalam
mengajar.

Hari dan Tanggal : Jum’at, 25-05-2018


Lokasi : Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo
Waktu : 08.00-13.00 WIB
1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo merupakan satuan pendidikan yang
berciri khas Islam mengedepankan kebersihan dan keindahan
lingkungannya, dan menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan karena kebersihan sebagian dari iman. Dengan
menata ruang kelas dan lingkungan dengan taman-taman memberikan
dampak kenyamanan siswa sehingga mereka merasa nyaman dan betah
menganggap ini seperti di rumah sendiri. Kenyataannya dalam
persaingan sehat yang sangat kompetitif terlihat dari satuan pendidikan
dalam merebut hati calon peserta didik dan orangtua serta masyarakat
harus disiapkan dari sekarang, untuk itu semua warga Madrasah Aliyah
Negeri 1 Tebo harus bersinergi sebagai sebuah team yang harus saling
menopang dengan satu tujuan yang sama yaitu memajukan lembaga
2. Terlihat ketika peneliti mengunjungi Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo siswa
sedang memanfaatkan musholla dengan optimal, yaitu digunakan untuk
sholat dhuha dan sholat zhuhur berjamaah. Fungsi masjid tidak hanya
digunakan untuk ibadah sholat saja, akan tetapi digunakan juga untuk
berkumpul jika ada kegiatan seperti Kerohanian Islam atau biasa disebut
ROHIS, bincang-bincang tentang hal-hal Islami, kajian Islam dan
kegiatan tahsin Al-Qur’an. Secara nonformal membahas materi pelajaran
setelah siswa pulang sekolah atau sewaktu istirahat dan waktu luang.
Fungsi musholla di MAN 1 Tebo adalah untuk membentuk akhlak dan
moral siswa.

Hari dan Tanggal : Kamis, 24-05-2018


Lokasi : Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo
Waktu : 09.00-12.30 WIB
1. Keadaan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo pada tahun ajaran
2018-2019 ini yakni sebanyak 311 orang siswa. Hal ini terdiri dari kelas X
(sepuluh) sebanyak 120 orang siswa, kelas XI (sebelas) sebanyak 98
orang siswa, dan kelas XII (dua belas) sebanyak 93 orang siswa. Dari
hasil pengamatan peneliti madrasah ini dari tahun ke tahun peminatnya
sangat meningkat drastis, ini terbukti dari jumlah siswanya selalu
bertambah karena MAN 1 Tebo ini merupakan madrasah pertama dan
tertua di kabupaten Tebo ini, sehingga siswa berlomba-lomba untuk
melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo.
2. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo
sudah cukup memadai. Dengan kondisi ini diharapkan guru bisa
mengajar dengan maksimal di madrasah dan siswa bisa belajar dengan
optimal di kelas. Sarana dan prasarana yang diamati adalah alat-alat
yang dipergunakan atau diperlukan dalam memperlancar jalannya proses
pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo, baik itu berupa gedung
ataupun alat-alat lainnya yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Hari dan Tanggal : Senin, 18-02-2019
Lokasi : Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo
Waktu : 08.00-10.00 WIB

1. Peneliti mengamati salah satu bentuk rasa kepedulian komite dengan


madrasah dan berdasarkan kesepakatan bersama guru yang belum PNS
mendapatkan tunjangan mengajar dari komite, karena tidak semua guru
di MAN 1 Tebo berstatus PNS. Adapun program komite yang lainnya
ialah pembangunan miniature kakbah, pengembangan kantin sehat,
penambahan teras mushollah dan pengecoran tempat parkir.
2. Di MAN 1 Tebo terdapat miniatur kakbah tepat berada di tengah
lapangan madrasah, yang mana sering dimanfaat oleh masyarakat untuk
praktek manasik haji dan umroh, ini adalah salah satu yang membuat
masyarakat tertarik pada MAN 1 Tebo karena suasanya sangat religius.
Selain dari pada itu yang sering digunakan oleh masyarakat ialah MAN 1
Tebo memiliki Aula yang lengkap dengan panggungnya, kursi, sound
system, lampu dan kipasnya juga tersedia. Semua pasilitas ini terbuka
untuk masyarakat umum.

Hari dan Tanggal : 18 s/d 21 Februari 2019


Lokasi : Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo
Waktu : 08.00-13.00 WIB

1. Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo terlihat menyelenggarakan Special


Event (Kegiatan Khusus Public Relations) berupa promosi: seminar,
pertemuan, pameran, school visit, home visit, group discustion.
2. Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo mengadakan kegiatan sosial
kemasyarakatan seperti bakti sosial, peringatan hari besar Islam
(PHBI), peringatan hari besar nasional.
3. Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo juga mengadakan kerjasama jaringan
dan kemitraan bekerjasama dengan lembaga Ganesa Operation (GO),
perguruan tinggi, puskesmas, polsek, PT. Indihome/Pt. Telkomsel.
Adapun peralatan dalam penyelenggaraan special event (kegiatan
khusus public relations) di MAN 1 Tebo memakai alat digital, kamera
video shoting (untuk pembuatan you tube), infokus, LCD, microphone
atau pengeras suara, sound sistem dan lain-lain.
4. Disetiap upacara bendera, tidak jarang MAN 1 Tebo mengundang dari
pihak luar madrasah untuk menjadi Pembina upacara, seperti Kapolsek
dan bahkan mengundang Kepala SMA 18 sebagai Pembina upacara.
5. Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo menggunakan berbagai media berupa
media cetak: meliputi buku kontak, buku Dumas (buku pengaduan
masyarakat), papan nama, brosur, surat, spanduk, kliping, dan lain-lain;
b) media audio: meliputi siaran radio, dan telpon; c) Media Internet
(online): meliputi Email, Website, Media Sosial (FB, WA, IG), Blog,
Youtube (video pendek).
6. Media lain yang dipakai oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo untuk
menjalin komunikasi ataupun silaturrahmi dengan masyarakat
khususnya para orang tua siswa adalah mengundang melalui surat atau
menghubungi orang tua siswa guna untuk mengetahui perkembangan
anak di madrasah serta selalu melibatkan mereka para orang tua siswa
agar tetap selalu berpartisipasi untuk mendukung semua kegiatan
madrasah.

Hari dan Tanggal : Kamis, 21-02-2019


Lokasi : Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo
Waktu : 08.00-12.30 WIB
1. Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo rutin melaksanakan rapat yang
dilaksanakan dalam rapat guru 1 miggu atau 1 bulan sekali dan evaluasi
terjadwal yang dilakukan setiap akhir semester atau pertahun yang mana
bersifat membahas keseluruhan perencanaan program kegiatan yang
akan datang.
2. Setelah diamati terlihat bentuk metode evaluasi program madrasah di
MAN 1 Tebo terdapat 4 bentuk metode yaitu metode observasi, metode
pol pendapat, metode diskusi panel dan metode perekaman.
3. Terdapat implikasi positif setelah dilaksanakannya evaluasi program
madrasah di MAN 1 Tebo yaitu masyarakat lebih megetahui tentang
keunggulan-keunggulan dan prestasi madrasah, mengetahui bahwa
madrasah ini bisa bersaing dengan sekolah-sekolah lain, karena dengan
demikian masyarakat menyadari dan tergerak untuk memasukkan
anaknya ke MAN 1 Tebo, jumah siswa meningkat disetiap tahun.

Hari dan Tanggal : Kamis, 21-02-2019


Lokasi : Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo
Waktu : 08.00-12.30 WIB
1. Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo mempunyai komunikasi timbal balik dari
masyarakat, masyarakat menghadiri undangan madrasah ketika
diundang oleh pihak madrasah, masyarakat memberikan ide, saran dan
masukan-masukan ketika diminta pendapat.
2. Adanya rasa simpati masyarakat terhadap program madrasah ketika
madrasah memberi informasi kepada masyarakat tentang program dan
kebutuhan madrasah,
3. Adanya respon dari masyarakat terhadap madrasah dengan adanya
peningkatan jumlah siswa.
4. Masyarakat memberikan penilaian/ pencitraan yang baik pada madrasah
(masyarakat lebih mengenal kegiatan dan keunggulan-keunggulan
madrasah, prestasi-prestasi madrasah, masyarakat merasa anak-
anaknya berakhlak yang baik dan bisa bermanfaat dimasyarakat).

Hari dan Tanggal : 18 s/d 20 Februari 2019


Lokasi : Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo
Waktu : 08.00-13.00 WIB
1. Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo terlihat telah menyesuaikan kebutuhan
masyarakat, adapun bentuk penyesuaiannya dengan pengoptimalan
dalam berperan MAN 1 Tebo memberikan solusi dari berbagai tuntutan
masyarakat yang mana madrasah berupaya untuk membangun fasilitas
yang lebih baik
2. Adanya solusi dari pihak madrasah terkait tuntutan dan kebutuhan
masyarakat, masyarakat menginginkan anaknya memiliki nilai-nilai
keagamaan berupa memimpin do’a, mengaji, memimpin baca surah
Yasiin, mengerjakan sholat, bisa khutbah, dan lain-lain. Sebagai solusi
madrasah mengatur jadwal rutinitas sholat dhuhur berjama’ah, sholat
sunnah dhuha di setiap hari jum’at pagi, membaca Al Qur’an setiap
sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Solusi lain
mengembangkan program kompetensi lulusan yang terdiri dari pertama
hafal ayat-ayat pendek juz 30, kedua hafal asma’ul husnah, ketiga bisa
khutbah, ke empat bisa sholat jenazah, kelima bisa protokol atau
pembawa acara.

Hari dan Tanggal : 20 s/d 21 Februari 2019


Lokasi : Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo
Waktu : 08.00-13.00 WIB
1. Madrasah Aliyah Ngeri 1 Tebo mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Dukungan dari masyarakat pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Tebo adalah
berbentuk materi/ finansial (membangun kantin sehat, membangun
miniature kakbah, membangun teras musholla, pengecoran tempat
parkir, penambahan guru honor), tenaga, pemikiran, ataupun ide-ide
serta saran dalam menyalurkan pendapat, ada juga dukungan yang
sifatnya tidak nampak namun hasilnya jelas yaitu partisipasi masyarakat
dalam bentuk do’a.
2. Pembinaan yang dilakukan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 di Tebo
melaui kegiatan manajemen public relations dalam mewujudkan visi
madrasah yakni Terwujudnya Insan Berakhlakul Karimah Berlandaskan
Ajaran Islam dan Berdaya saing pada Era Global, mencapai tujuan
madrasah dengan melibatkan seluruh stakeholders serta masyarakat
untuk membimbing siswa bersama agar menjadi lulusan yang memiliki
pemahaman terhadap nilai ajaran Islam dan budaya bangsa serta dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata yakni beriman dan bertaqwa
(Imtaq); dan memiliki pemahaman sesuai dengan tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek); agar menjadi
siswa yang cerdas, berprestasi dibidang akademik dan non akademik;
agar menjadi siswa yang memiliki akhlak yang terpuji, agar dapat
beradaptasi di tengah-tengah masyarakat.
CATATAN LAPANGAN OBSERVASI
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 TEBO

Tema 1 : Manajemen Public Relationas

No Aspek yang diamati dari uraian indikator Keterangan

1 Upaya madrasah dalam perencanaan komunikasi Terlaksana


kelompok kecil
2 Sistem organisasi public relations Terlaksana

3 Upaya madrasah dalam penyelenggaraan special Terlaksana


event (kegiatan khusus public relations)
4 Beberapa media yang digunakan madrasah Terlaksana

5 Upaya madrasah mengevaluasi program public Terlaksana


relations

Tema 2 : Perilaku Organisasi

No Aspek yang diamati dari uraian indikator Keterangan


1 Komunikasi timbal balik dari masyarakat Terlaksana

2 Upaya madrasah menyesuaikan kebutuhan Terlaksana


masyarakat
3 Adanya bentuk dukungan dari masyarakat Terlaksana

4 Upaya Kepala Madrasah untuk mencapai Tujuan Terlaksana


yang jelas
CURRICULUM VITAE

CittraJuniarni: lahir di Kayuagung pada tanggal 17 Juni 1989,


putri kedua dari tiga bersaudara. Ayah bernama Syafarudin dan Ibu
Ismiati. Menikah dengan Almujahid, M.Ag pada tanggal 31
Desember tahun 2015, dan telah dikaruniai dua orang putri
bernama Safiratunnisa’ Al’abqariyyah (3 tahun 6 bulan) dan
Hafizhatul Firdaus (1 tahun 6 bulan).
Riwayat Pendidikan: S3 Manajemen Pendidikan Islam (MPI) di
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin (UIN STS) Jambi 2016 s/d 2020,
memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) dari Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim (UIN MALIKI) Malang pada tahun 2014, memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Islam pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Qur’an Al Ittifaqiah (STITQI)
Indralaya pada tahun 2011, menyelesaikan Madrasah Aliyah di MA Al Ittifaqiah pada
tahun 2007, menyelesaikan Madrasah Tsanawiyah di MTs Al Ittifaqiah pada tahun
2003 dan memperoleh ijazah Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2001 di SDN 17
Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Mangawali karir sebagai tenaga pengajar di Pondok Pesantren Al Ittifaqiah pada
tahun 2007 s/d 2012, Dosen di Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang pada
tahun 2014 s/d Sekarang, Dosen Tetap di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Qur’an Al
Ittifaqiah (STITQI) Indralaya pada tahun 2014 s/d sekarang.
Karya ilmiah yang telah dipublikasikan antara lain: 1) Partisipasi Orang Tua
dalam Pendidikan Baca Tulis Al Qur’an, terbit pada Jurnal Taujih STITQI Indralaya. 2)
Mengembangkan Kreatifitas Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Peran, terbit pada
Jurnal I’tibar STITQI Indralaya. 3) Tingkat Kesiapan dan Pemahaman Lembaga
Pendidikan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi Menuju Smart Madrasah,
terbit pada Jurnal Ta’dib Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. 4)
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Perspektif Islam, terbit pada Jurnal Taujih
STITQI Indralaya. 5) Perkembangan Agama Pada Anak Usia Dini terbit pada Jurnal
I’tibar, terbit pada Jurnal Taujih STITQI Indralaya. 6) Konsep Pendidikan dalam
Perspektif Al Qur’an, terbit pada Islamic Journal of Dakwah Education, Universitas
Abdurrab Riau. 7) Motivasi Orang Tua Memilih Pendidikan Anak di Pondok Pesantren
Al Ittifaqiah, Hasil Penelitian. 8) E-Readiness dan E-Literacy pada Lembaga Pendidikan
dalam Menuju Smart School di SMA Al Izzah Batu Jawa Timur, Hasil Penelitian. 9)
Public Relation Management in Developing Organizational Behavior (International
Journal of Educational Review) 10) Corruption Prevention Through Islamic Law
Aproaches (International Journal: TEST Engineering & Management) 11) Buku:
Manajemen Public Relations dan Perilaku Organisasi; Teori dan Aplikasi, Ponorogo:
WadeGroup. 12) Buku: Manajemen Pendidikan Islam, Purwokerto: Pena Persada. 13)
Buku: Manajemen Perpustakaan Sekolah, Purwokerto: Pena Persada.

Anda mungkin juga menyukai