Anda di halaman 1dari 9

PENELITIAN

Simbol dalam Arsitektur Masjid


dieh: Fajriyanto

InFaJrlyantoJahirdiKotagedel April 1d65Alumni


Fakultas-Teknik Jurusan Arsitektur UGM, tahun
1989 saat ini menjabat sebagal Kepala STUDIO
Perehcanaan dan Perancangan Arsitektur dl Unl-
versltas Islam Indonesia dan menjadi Dosen tetap
pada Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur di Uni-
versltas Islam Indonesia sejak tahun 1990.

Pendahuluaii terkandung di dalamny'a. Sehingga


Masjid adalah fasilitas dan wadah pembahasan arsitektur masjid meiupakan
yangdigunakanumatlslam untukberibadah upaya untuk mengenai, mempelajari dan
kepada Allah SWT, serfakegiatanlain yang menggali ajaran Islam dan budaya
berhubungan dengan sosial keagamaan. masyarakat muslim, serta untuk
Masjidmeriipakanbangunan yangpertama pengembangannya.
kali didirikan Nabi Muhammad saw untuk Ajaran Islam secara gamblang
membina dan menggalang umat Islam memang tidak memberikan ketentuan-
menjadi insan yang bertaqwa*. Sehingga ketentuan dalam membangunmasjid secara
masjid sangatlah akrab keberadaannya fisik apalagi yang berupa simbol-simbol
dengan umat Islam. Bahkan masjid dapat fisik yang harus diungkapkan dalam
dijadikan sebagai tolokukureksistehsi umat bangunan. Namun bentuk arsitektur masjid,
Islam di suatii daerah. merupakan refleksi budaya suatu
Membahas Arsitektur Islam, maka masyarakatmusliih dalammengejawatahan
tidak dapat lepas dari kajian mengenai ajaran-ajaran Islam. Sehingga masjid akan
arsitekturmasjid. Sebabmasjidmerupakan terusberkembang sebagai penceraiinan dari
bangunan agamani' yang terus dibangun kehidupan manusia berdasarkan ajaran Is
oleh umat Islam dipenjunl dunia. Sejak lam serta interaksi dengan lingkungannya.
zaman Rasululloh sampai sekarang, Arsitektur masjid kemudiari juga menjadi
pembangunan masjid terus dilaksanakan bukti dari tampilnya kebudayaan Islam di
dan menjadi pusat gerak^ Islamiy^. tengah perkembangan masyarakat dunia.
Membahas arsitektur masjid,
dip^dang dari segi fisik bangunannya, Perkembangan Arsitektur Masjid
tentu tidak dapat dilepaskan dari bentuk Masjid pertama yang dibangun oleli
dan simbol-simbol yang tersirat RasuluUah saw. adalah masjid Quba, yang
didalamnya. Simbol menipakan ungkapan dibangun dengan sangat sederhana sek^i.
untukmengekspresikanmakna-makriay^g Denah masjidberbentuk segi empat, dengan

86
Fajriyanto, Simbol Dalam ArsitekturMasjid

dinding-dinding sebagai pembatasnya. pasti masjid dijadikan sebagai sarana


Disepanjang bagiaii dalam dinding dibuat keagamaan. Pada saat itu tercatatlah kota-
semacam serambi yang langsung kota yang kemudian memberikari bukti
berhubungan dengan lapangan teibuka pada adanya perkembangan masjid yang cukup
bagian tengah masjid, menonjol. Perkembangannya adalah
Sedangkan pintu masuk dilengkapi dimulai dari jazirah Arab, sampai ke
dengan tanda atau geitang yang terdiri dari Mesopotania, kemudian Turkestan, Afrika
tumbuhan.batu-batu yang diambil dari Utara, lalu menyeberang ke Jibraltar terns
sekeliling tempatitu.meterial-materi^ yang menuju ke Spanyol dan Perancis Selatan.
digunakan adalah bahan-bahan apa adanya Miilai abad kesebelas, gerakan
sekedar yang terdapat disekeliling tempat penyebaran agama Islam dipelori oleh
itu, sehingga amat sederhana bahan-bahan bangsa Turki. sebagai hasil dari gerakan
yang dipergunakan. Materialnya ad^ah bangsaTurki ini, masjid berkembangpesat
batu-batu alam atau batu-batu gunung, di kawasan Asia Kecil dengan penampilan
pohon, datian dan daun kurma. Disini yangkhas. Akibatdari teijadinyapembauran
teilihat suatu kaitan alamiah yang wajar adat kebiasaan asli Turki, maka dengan
denganalam lingkungannya,dimanabahan- sendi rinya teijadi pula penambahan bentuk-
bahan bangunan dipergunakan sesuai bentuk pada m^Jid.
dengan sifat-sifat alamiahnya. Akibat lainnya adalah timbulnya
Masjid Quba merupakan masjid kemungkinan baru dalam penampilan
lapangan, karena yang menjadi unsur- bentuk- masjid, yaitu dengan
utamanya adalah lapangan di bagian tengah dipergunakannya lengkungan-lengkuhgan
yang dikelilingnya "dinding sebagai yangtemtamaditempatkanpadapintu-pintu
pembatasnya. M^JidinikemudianmenJadi masuk, untukmemperoleh kesan mangyang
pola dasar yang utama bagi masjid-masjid lebih luas dan tinggi. Pehggunaan kubah
yang dibangun kemudian. sebagai atap dan pemakaian bentuk
Perkembangan masjid yang benar- .lengkung pada pintu, mempakan pengamh
benar dianggap sebagai permualaan dari kebudayaan Persia. Namun pemakain
perkembangan, terjadi pada kurun waktu bentuk-bentuk pada masa-masa kemudian
sesudah wafatnya Nabi Muhammad saw, bahkan sampai sekarang senahtiasa
pada saat sahabat-sahabat nabi sebagai dihubungkan dengan ciri simbolis khas
khalifah. Langkah ' pertama yang bangunanIslam,yangsebenariiyahanyalah
dilakukannya adalah pemugaran dan semata-mata terjadi karena tuntutan
penyempumaan pada masjid yang 'telah perkembangan arsitektur belaka. -
ada. Sedangkan perkembangan Pada setiap dekade masa
pembangunan masJid-masJid bam teijadi perkembangan masjid selalu memberikan
sekitar tahun enamratusan sampai abad gambarannya masing-masing. Usaha
kedelapan. perluasan bangunan dan perbaikan masjid
Perkembanganmasjidadalahsejalan menjadi salah satu kegiatan tokoh-tokoh
dengan perkembangan agama Islam, karena yang ada pada masa memegang kekuasaan.
masjid mempakan fasilitas untuk membina Khalifah yang dikenal sebagai pembangun
masyarakat Islam. Sehingga dimana terjadi masjid adalah Al-Walid dari dinasti
gerakan dakwah Islamiyah, maka sudah Umayyah. Olehnya mulai diperkenalkan

87
UNISIA NO. 20 TAHUNXIIITRIWULAN 4 -1993

penambahan'minaret', yangbefu pa menara, dengan simbol sebagai metafora, simbol


yang di^rgunakan untuk menyampaikan sebagai tersamar yang menyatakan peran
adzan.. dari suatu bentuk, dan simbol sebagai unsur
pengenal
Simbol Sebagai Bahasa dalam Arsitektur
Membahas masalah simbpl dalam 1. Simbol sebagai metafora
arsitektur,-. maka tidak dapat lepas dari Masyarakat cenderung untuk nielihat
permasalahan bentuk, karena bentuk suatu bangunan dengan
memberikan citra visual kepada peiigamat. • membandingkan antara bangunan yang
Bentuk dalam arsitektur adalah suatii unsur diamati dengan bangunan atau benda
yang tertuju pada jiwa dari akal budis lain. Cara ini ditangkap dalam persepsi
manusia. Benda dan ukurannya saling untuk memahami simbol" dan -bentuk-
bekeijasamauntukmenghasilkannilai-nilai bangunan modem ,-yang semakin
dan emosi. Dengan demikian bentuk kompleks
merupakan suatu media atau alat ^ Sebagaicontoh adalah bangunan Sydney
komunikasi untukmenyampaikan arti yang - Opera House, di Australia. Bangun^
dikandungolehbentukitusendiri atau untuk yang mempunyai atap berbentuk 'Shells'
menyampaikan pesan tertentu dari arsitek ini dapatdipersepsikan sebagai tigakura-
kepada masyarakat, atau kepada penerima. kurayang sedang bergendongan. Namim
Dengan kata lain bentuk merupakan bahasa adapula yang memberikan persepsi
dalam arsitektur, yangmelalui bentukdapat sebagai perahu yang sedang
disampaikanperan dan arti yang teikandung membentangk^ layamya.
didalam bangunan kepada masyarakat.
Simbol merupakan salah satu" yang 2. Simbol sebagai tersamar yang
mewujudkan .bentuk, di sampihg fungsi, menyatakan peran dari suatu bentuk
bahan dan struktur. Simbol besar Dalam konteks ini fungsi merupakan
perananannya dalam mengungkapkan suatu yang • dominan - dalanl
makna-makna yang terkandung dalam mengungkapkan bentuk ^ngunan.
bangunan. Melalui simbol-smbol inilah Sehingga simbol yang tersirat dalairi
' bangunan menjadi lebihbennakna, mampu bentuk adalah merupakan fungsi atau
menyampaikan atau berkomunikasi dengan ' kebutuhan kegiaxan didalamnya
pengamat. Sehingga simbol dapatberperan
sebagai b^asa dalam arsitektur, 3. Simbol sebagai unsur pengenal
Didalam kehidiipan bermasyarakat, dalam hal ini simbol berfungsi sebagai
manusia membutuhkan identitas baikbagi pengenal kepada masyarakat, baik
dirinya maupun benda-benda di secara fiingsional maupun lambangnya.
sekelilingnya. Identitas ini merupakan ,Caraini ditempuh dengan menggunakan
kebutuhan manusia akan aktualisasi diri. bentuk-bentuk yang telahdikenalumum
Identitasdapatditampilkansecaragamblang . oleh masyarakat, sebagaitanda atau ciri
maupun dengan simbol-simbdl. suatu bangunan. Sehingga- bentuk
MenurutSuwondo B. Sutedjo (1982) merupakan simbol dari bangunan-
ada beberapa cara mengungkapkan simbol bangunan tertentu. Contohnya adalah
dalam bentuk bangunan. Dianiaranya adalah pcmakaiankubah pada masjid.Sehingga

88
Fajriyanto, Simbol Dalam Arsitektur Masjid

masyarakat- mengehali masjid dari mengambil bentuk bam atau berbeda sama
-bentuknyayang menggunakan kubah. sek^i denganbentuksebelumnya. Filosofi
d^ atapsusuntigaadalah sebagai lambang
Ungkapan Simbol pada Arsitektur keabadian Tuhan dan keesaan Tuhan. -
Masjid dijawa .'
- " Islam merupakan agama yang
mempunym sifat>toleransi yang cukup
besar, sepanjang tidak berteptangandengan
hukum-hukum yangtelahdisyariatkanoleh
^ AlIahSWT.Sehlnggapadasaati«nyebaran
agama Islam kepenjiihi dunia, masyarakat
muslim tidakmerusak bangunan-baiigunan
yang telahadasebelumnya. Halinilah yang
memuhgkinkanteijadinyaprosesakultUrasi
antaraajaranIslam denganbudayadaerah. ^Maspd Besar Mataram Yogyakartd, atap tajug
menyampaikanpesansimbol masjid. (sumber-.
Proses akulturasi inljuga teijadi di- Rabarja) , - •
Indonesia. Sehitigga pada masa awal
penyebaran Islam, bangunm-bangunan Pada masjid Jawa terdapat mang
ib'adah yang berupa masjid .mempunyai tengah yang dikelilingi serambi pada tiga
bentuk sesuai dengan arsitektur daer^. sisinya. Konsep seperti ini sebenamya telah
Dengan demikian tidak merusak tatanan
adapadamasjidQuba.masjidpertamayang
^lingkungan fisik yang sudah ada, bahkaii dibangun RasuluIIoh saw.' Namiin pada
lebih memperkaya kebudayaan suku. masjid Quba, mang tengah bempalaparigan
daerah.Dan pada dasamya Islam meniang yang dikelilingi serambi pada sisi-sisinya.
tidak menentukan tatanan fisik ataupun - P.enggunaan atap tajug untuk
bentuk bangunan yang hams mengikuti • bangunan masjid, kemudian memasyarakat
suatu model bentuk tertentu. dan menjadi model dalam merabangun
, MasjidJawaadalahsalahsatucontoh bentuk masjid dan bahkansampai sekarang.
sukses dari proses akulturasi ini. Dan Sehingga sejalan dengan perkembangan
kemudian masjid ini menjadi pola dasar waktu dan melalui proses adaptasi, atap
dari bentuk-bentukmasjid inimenjadi pola tajug akhimya menjadi simbol, sebagai
dasar dari bentukrbentuk masjid lain di unsur pengenal dan identitas untuk-
, Jawa, khususnyaJawa Tengah bangunan masjid diJawa, khususriya Jawa
Masjid Jawa mempunyai-atap yang Teng^.
berbentuk tajug yang terdiri dari 3 susun Penggunaan atapkubahdanelemen-
atap. Bentuk atap seperti ini sebenamya elemen lengkung mempakan dari bentuk
telah digunakan oleh-masyarakat Jawa. masjid yang ada di Timur Tengah.
sebelum Islam masuk sebagai bangunan Pemakaian elemen-elemen ini temyata
.agamani, yaitu pada masa agama Hindu. - diterima juga Oleh masyarakat, sehingga"
Namunsetelah ajaran Islam masuk, maka pemakaian kubah dan elemen lengkung.
fungsi, tatanan mang dan filospfinya yangtelah memasyarakat dan menjadi simbol
kemudiah disesuaikan dengan ajaran Islam baru -maupuh pelengkap, dari simbol
dan kebutuhah masyarakat, tanpa hams > sebelumnya padamasyarakat Jawa.

8Q
UNISIA NO. 20 TAHUN Xill TRIWULAN 4 -1993

Pada masjid Jawa, yang uniumnya kemegahah (kerajaan, pemerintahan)


dibangun dan didanai oleh masyarakat, merupakan suatu tindakan yang kcliru.
umuinnya bentuk kubah berukuran kecil Meskipun secara fisik, masjid tampak
yang diletakkan di puncak atap tajug. mengagunikan dengan penyelesaian
Pemakaian Kubah pada alapini sebenamya arsilekturyang estetis, nainun secara esensi
hanyalah menggantikan mustaka yang mengandung kekosongan. Hal ini dapat
bcrarti kepala, yang terlelak pada atap dihubungkan dengan firman Allah swt.
masjid Jawa tradisional. Mustaka pada dalam surat At-TaubaH ayat 108 - 109 :
masjid Jawa tradisional umumnya terbuat " Sesung'guhfiyamasjidyang didirikan
dari bahan seng, mempunyai bentuk dari atas dasar taqwd,sejakharipertama adalah
seiiliran dari berbagai daun. Padaumumnya lebih patut kamu sholat didalamnya.
masyarakat mengartikan bahwa pemakaian Didalamnya ada orang-orang yang ingin
ragam bias mustaka itu mengingatkan pada membersihkan diri. Dan Allah menyukai
unsur-unsur kehinduan, sehingga orang-orang yang bersih. Maka apakah
masyarakat menggantikan dengan kubah orang-orang yang mendirikan masjidriya
berbentukkecil. Masyarakat padaumumnya diatas dasar taqwa kepada Allah dan
menginterprestasikan bahwa bentuk itu keridaan-(Nya) itu yang baikm, ataukah
menunjukkan unsur keislaman (Dakung, orang-orang yang mendirikan
1981) bangunannya ditepi jurang yang runtuh,
lalu bangunnya itu jatuh bersama-sama
Diskusi : Simbol Sebagai Karakter dengan dia ke dalam neraka jahanam ?
Pembentuk Arsitektur Masjid Dan Allah tidak memberikan petunjuk
Didalam Islam, fungsi merupakan kepada orang-orang yang zalim"
suatu yang lebih diutamakan daripada
Pembahasan simbol dialam arsitektur
simbol-simbol. Pada bangunan masjid
pertama yang didirikan RasuluUoh saw. masjid disini bukanlah ditujukan untuk
adalah berpangkal pada prinsip melebihkan simbol dan bentuk arsitektur
fungsionalisme" untuk mencukupi masjid dari segi fungsi danmotivasi. Akan
kebutuhah akan sarana ibadah (Abdul tctapi lebih ditujukari untuk nienggali
Rochym, 1983).Pelaksanaankonstruksinya kebudayaan Islam.
alamiyah dengan penyelesaian yang Sebagaimana diketahui Islam
sederhana, tapi dapat secepatnya sebagai agama, berpengaruh terhadap-
digunakan.Bentuk-bentuk tambahan perilaku dan kehidupanmasyarakatmuslim,
sebagai simbol-simbol kelengkapan masjid yang akhimya akan membentuk sistem
bukanlah tujuan utama yang mengandung sosialdankebudayaan masyarakatmuslim.
unsur agama sebagai suatu halyang mutlak Sehingga masjid sebagai wadah kegiatan
diperlukan. keagamaan masyarakat muslim merupakaii
Molivasi dalam mcmbangun masjid pencerminan dart sistem sosial dan
adalah suatu hal yang mutlak diutamakan. kebudayaan masyarakat peridukungnya.
dibanding dengan simbol dan bentuk Pada masa awal lahimya Islam,
masjid. Pembangunan masjid yang masjid disampingberfungsi sebagai tempat
ditujukan untuk menunjukkan suatu ibadah, juga pemahberfungsi sebagaipusat
perlambang atau simbol kekuasaan. kegiatan politik, administrasi danpcradilan.

90
Fajriyanto, Simbol Dalam Arsitektur Masjid

Disamping itu fungsi masjid juga berada dipinggir jalan besar (utama), -
berhubungan dengan ilmu pengetahuan, cenderung dimanfaatkan olehorang-orang
kesenian dan filsafat.'Pada perkembangan yang lewat dalam perjalananyangbersifat
selanjutnya, masji dtelah bergeserke fungsi insidental. Sehingga masjid hanya ramai
tunggal, yaitu sebagai tempat beribadah pada saat tertentu, misalnya hari jum'at dan
dan tabligh ajaran Islam. setelah itu lengang. Hal ini menunjukkan
Perubahan fungsi masjid ini bahwa lokasi masjid berperanan dalam"
berdampak pada kedudukannya dalam menjadikan masjid sebagaipusat orientasi
struktur sosiaP budaya masyarakat. lingkungan ketetanggaan.
Sehingga yang narapak sekarang masjid Simbolmempakah suatu perlambang
hanya befkedudukan sebagai sebuah elemen ' yang berperan sebagai bahasa untuk
dari suatu lingkungan urban dan bukan menunjukkari fungsi danidentitasnya. Pada
• sebagai pembentukurban atau sebagai pusat saatsekarang, mewujudkan suatu ekspresi
gerejayangdahulu hanyaberfungsi sebagai bentuk arsitektur yang islami merupakan
tempatperibadatanumatNasrani,sekarang suatu debat yang berkepanjangan. Masjid
cenderung menuju ke suatu kompleks'- sebagai bangunanarsitekturyangterpenting
bangunan yang multi fungsi. Hal ini dalam mengungkapkan identitas muslim,
dimaksudkanuntukmenarikminatgenerasi selaiu menjadi perhatian yang utama.
muda untuk kembali ke gereja. Perdebatannya umumnya berkisar pada
MenurutSidi Gazalba(1962),masjid mempertemukanantaratradisi danmodem
sehahisnya berfungsi sebagai pusat dal^. mendesain arsitekturmasjid.
kebudayaan. Upaya kearah itu, Menurut Hasan Udin Khan (1991)
sesungguhnya merupakan suatu langkah secara arsitektural bangunan masjid yang
yangcukup maju, meskipun hal.itu bukanlah dibangun selama kurun waktu 40 tahun
suatu pekeijaan yang mudah, apalagi di yang lalu, terbagai dalam empat kategori
tengahmasyarakatyangheterogen. Namun pokok sebagai berikut: .
melihat kondisi saat ifii, terdapat hal yang - Vernakuler, dimana bangunan masjid
lebih penting uhtuk menjadikan masjid diteijemahkah dengan bahasa arsitektur
sebagai pusatoiientasi. Kedudukan masjid tradisional dan cara ini sampai sekarang
seharusnya berperan ' sebagai masih digunakan.
pengorganisasian ruang dan bangunan - Historis, dimana beberapa modelnya
dalam lingkungan, sebagai dasar dan menunjukkan kembali ke gaya-gaya •
manifestasi dalam penataan lingkungan. historis yang spesifik, sebagai siimber
Sehingga masjid menjadi simbol , didalam mendesain. Beberapa masjid
kedamaian, pemersatu dan orientasi suatu
menggunakan lebih dari satu gayadan hadir
kawas^. , dengan suatu gaya campuran.
Menarik diamati, bahwa banyak • - Klasik Kontemporer^ dalam istilah barat
masjid di Yogyakarta yanghadirditengah disebutsebagaipost-modemsebagaimana
komunitas, lebih dapat berperan sebagai ditulis oleh William Curtis. Pendekatan ini
ruang pemersatu dari lingkungan menggunakan referensi gaya historis yang
ketetanggaan,. menjadi tempat kegiatan secara umum dianggap sebagai 'klasik'
sosialkemasyarakatansertatempat bermain dalam Islam, namun menghadirkan
anak-anak. Sedangkan lokasi masjid yang kesadaran untuk mencari inteiprestasi

91
UNISIANO. 20 TAHUN Xm TRIWULAN 4 -1993

kembali dari model-model ini. Pada masjid dengan komunitasnya telah


beberapa kasus hal ini menuju kesuatu membangun sebuah ciri yang khas. Masjid
eklektism (memilihdan berbagai sumber) ini menjadi kebanggaan dari masyarakat
dan beberapa diantaranya menjadi suatu dilingkungannya.
sintesa yang cukup menarik.
- Modern, dimana desain, image, dan Berdasaiican uraian tersebut, ada
teknologi meriunjukkansuatu keteiputusan beberapa hal yang perlu diperhatikan
hubungan dengan masa lalu, untuk didalam mendesain masjid dari segi bentuk
memperlihatkan identitas muslim yang dan simbolnya, yaitu:
modem. Biasanya karya ini' adalah hasil .
dari arsitek-arsitekyangdididiksecarafor-
mal (menurut pengertian Barat) serta - Ungkapan bentuk simbol sudah
pemberi tugas yang berpendidikan. Jadi semestinya berdasarkan motivasi untuk
usahamerupakansesuatuyangmenentukan. mengagungkan kebesaran Allah SWT,
Namunungkapansimboldanbentuk dengan cara mengkaji Al-Qur'an dan
dalam arsitetur masjid temyata sangat Sunnah Rosul, menjauhkan dari
dipengaruhi juga oleh sumber pendanaan interprestasi yang rnenjurus kearah
dan pengambil keputusan dalam kemusyrikan.
membangun masjid, Sumber dana yang - Masjid hams dapat menampung darisegi
berbeda-beda, misalnya swadaya fungsi, sebagai saranaibadahummatislam.
masyarakat, pemerintah, intitusi atau suatu Dalam konteks ini mencakup aspek-aspek
lembaga, nampak memperlihatkan suatu kenyamananpemakai mang,sepertibesaran
ungkapan simbol yang berbeda-bedaterasa ruang, pencahayaan, penghawaan,
dipaksakaa Sebagai contoh adalahlahimya kelembaban danaspek-aspek fisiklainnya.
gaya resmi yang diharikan melalui desain - Desain masjid sebaiknya menyesuaikan
masjid yang terstandar, yang didanai oleh dengan sosial budaya dan konteks
Yayasan Amal Bhakti Pancasila. Desain lingkungannya, serta menggunakan mate
masjid ini telah menyebar di seluruh In rial - material lokal. .
donesia. Sehingga menurut Yuswadi - Bentuk kubah, minaret dan lengkung
Saliya (1991), mungkin membentuk suatu bukrnilahmempakan suatu kehamsan yang
pengertian umum bagaimana sebuah mutlak digunakan. Namun terfapat juga
masjid hams dilihat,diberi nama, dipandang kesempatanbagi arsitekuntukmenafsirkan
dari segi simbol-simbol yangdiberikan. kembali bentuk kubah, minaret dan
Memberikan ungkapan simbol- lengkung apabila elemen tradisional
simbol bam dalam arsitektur masjid.agar.. 'tersebut diterima arsitek.
dapatditerima danmemberikan kebanggaan - Pencapaian bentuk dan simbol dapat
suatumasyarakatyangmemilikinyaadalah dilakukan dengan berbagai pendekatan,
yaknt vernakuler, historis, klasik
-tugas yang tidak mudah. Contoh yag cukup
menarik untuk dipelajari, yaitu masjid kontemporer dan modem. Tetapi tidak
SKerefudin, di Visoko, Yugoslavia, boleh lepas dari esensi masjid itu sendiri, •
pemenang Aga Khan Award tahun 1983. yakni sebagai sarana beribadah kepada
Masjid ini menunjukkan interprestasi Allah yang bersifat vertikal dan kegiatan
modem dari arsitektur masjid, dimana kemasyarakatan yang bersifat horizontal;

92
Fajriyanto, SimbolDalamArsitektur Masjid

Masjid Said Naum, Jakarta contob pendekatan modem dengan MasjidSberefudin, Ytigoslatna
cardaddptast. menunjukkan snatu
penafsiran modem dalam
arsitektur masjid

93
UNISIA NO. 20 TAHUNXIIITRIWULAN 4 • 1993

Daftar Pustaka Kerajaan diJawa. Yogyakarta:


Abdul Rochym, Sejarah Arsiteklur Islam-^ Skripsi Jurusan Arkeologi
Sebuah Tinjauan. Bandung : Fakultas Sastra UGM, 1987.
Angkasa, 1983. - Sidi Gazalba, Mesjid Pusat Ibadat dan
Jencks, Charles, TheLanguage ofPost-Modern Kebudayaan Islam. Djakarta :
Architecture, New York: Rizzoli Pustaka Antara, 1962
International Publications Inc, Sugiarto Dakung, Arsilektur Tradisional
1987 Daerah Istimewa Yogyakarta.
Proceedings of an International Seminar Spon-? Jakarta: lYoyeklnventarisasi dan
sored by the Aga Khan Award Dokumentasi Kebudayaan
for Architecture and Indonesian Daerah, 1981/1982
Institute of Architects. Expres Suwondo B. Sutedjo, Dipl. Ing. Peran, Kesan
sions of Islam in Buildings. In dan Pesan Bentuk-bentuk
donesia ; 15 -19 Oktober 1990 Arsilektur, Jakarta: Djambatan,
Raharja, Bentuk Arsilektur Mesjid-mesjid- 1982 .

94

Anda mungkin juga menyukai