86
Fajriyanto, Simbol Dalam ArsitekturMasjid
87
UNISIA NO. 20 TAHUNXIIITRIWULAN 4 -1993
88
Fajriyanto, Simbol Dalam Arsitektur Masjid
masyarakat- mengehali masjid dari mengambil bentuk bam atau berbeda sama
-bentuknyayang menggunakan kubah. sek^i denganbentuksebelumnya. Filosofi
d^ atapsusuntigaadalah sebagai lambang
Ungkapan Simbol pada Arsitektur keabadian Tuhan dan keesaan Tuhan. -
Masjid dijawa .'
- " Islam merupakan agama yang
mempunym sifat>toleransi yang cukup
besar, sepanjang tidak berteptangandengan
hukum-hukum yangtelahdisyariatkanoleh
^ AlIahSWT.Sehlnggapadasaati«nyebaran
agama Islam kepenjiihi dunia, masyarakat
muslim tidakmerusak bangunan-baiigunan
yang telahadasebelumnya. Halinilah yang
memuhgkinkanteijadinyaprosesakultUrasi
antaraajaranIslam denganbudayadaerah. ^Maspd Besar Mataram Yogyakartd, atap tajug
menyampaikanpesansimbol masjid. (sumber-.
Proses akulturasi inljuga teijadi di- Rabarja) , - •
Indonesia. Sehitigga pada masa awal
penyebaran Islam, bangunm-bangunan Pada masjid Jawa terdapat mang
ib'adah yang berupa masjid .mempunyai tengah yang dikelilingi serambi pada tiga
bentuk sesuai dengan arsitektur daer^. sisinya. Konsep seperti ini sebenamya telah
Dengan demikian tidak merusak tatanan
adapadamasjidQuba.masjidpertamayang
^lingkungan fisik yang sudah ada, bahkaii dibangun RasuluIIoh saw.' Namiin pada
lebih memperkaya kebudayaan suku. masjid Quba, mang tengah bempalaparigan
daerah.Dan pada dasamya Islam meniang yang dikelilingi serambi pada sisi-sisinya.
tidak menentukan tatanan fisik ataupun - P.enggunaan atap tajug untuk
bentuk bangunan yang hams mengikuti • bangunan masjid, kemudian memasyarakat
suatu model bentuk tertentu. dan menjadi model dalam merabangun
, MasjidJawaadalahsalahsatucontoh bentuk masjid dan bahkansampai sekarang.
sukses dari proses akulturasi ini. Dan Sehingga sejalan dengan perkembangan
kemudian masjid ini menjadi pola dasar waktu dan melalui proses adaptasi, atap
dari bentuk-bentukmasjid inimenjadi pola tajug akhimya menjadi simbol, sebagai
dasar dari bentukrbentuk masjid lain di unsur pengenal dan identitas untuk-
, Jawa, khususnyaJawa Tengah bangunan masjid diJawa, khususriya Jawa
Masjid Jawa mempunyai-atap yang Teng^.
berbentuk tajug yang terdiri dari 3 susun Penggunaan atapkubahdanelemen-
atap. Bentuk atap seperti ini sebenamya elemen lengkung mempakan dari bentuk
telah digunakan oleh-masyarakat Jawa. masjid yang ada di Timur Tengah.
sebelum Islam masuk sebagai bangunan Pemakaian elemen-elemen ini temyata
.agamani, yaitu pada masa agama Hindu. - diterima juga Oleh masyarakat, sehingga"
Namunsetelah ajaran Islam masuk, maka pemakaian kubah dan elemen lengkung.
fungsi, tatanan mang dan filospfinya yangtelah memasyarakat dan menjadi simbol
kemudiah disesuaikan dengan ajaran Islam baru -maupuh pelengkap, dari simbol
dan kebutuhah masyarakat, tanpa hams > sebelumnya padamasyarakat Jawa.
8Q
UNISIA NO. 20 TAHUN Xill TRIWULAN 4 -1993
90
Fajriyanto, Simbol Dalam Arsitektur Masjid
Disamping itu fungsi masjid juga berada dipinggir jalan besar (utama), -
berhubungan dengan ilmu pengetahuan, cenderung dimanfaatkan olehorang-orang
kesenian dan filsafat.'Pada perkembangan yang lewat dalam perjalananyangbersifat
selanjutnya, masji dtelah bergeserke fungsi insidental. Sehingga masjid hanya ramai
tunggal, yaitu sebagai tempat beribadah pada saat tertentu, misalnya hari jum'at dan
dan tabligh ajaran Islam. setelah itu lengang. Hal ini menunjukkan
Perubahan fungsi masjid ini bahwa lokasi masjid berperanan dalam"
berdampak pada kedudukannya dalam menjadikan masjid sebagaipusat orientasi
struktur sosiaP budaya masyarakat. lingkungan ketetanggaan.
Sehingga yang narapak sekarang masjid Simbolmempakah suatu perlambang
hanya befkedudukan sebagai sebuah elemen ' yang berperan sebagai bahasa untuk
dari suatu lingkungan urban dan bukan menunjukkari fungsi danidentitasnya. Pada
• sebagai pembentukurban atau sebagai pusat saatsekarang, mewujudkan suatu ekspresi
gerejayangdahulu hanyaberfungsi sebagai bentuk arsitektur yang islami merupakan
tempatperibadatanumatNasrani,sekarang suatu debat yang berkepanjangan. Masjid
cenderung menuju ke suatu kompleks'- sebagai bangunanarsitekturyangterpenting
bangunan yang multi fungsi. Hal ini dalam mengungkapkan identitas muslim,
dimaksudkanuntukmenarikminatgenerasi selaiu menjadi perhatian yang utama.
muda untuk kembali ke gereja. Perdebatannya umumnya berkisar pada
MenurutSidi Gazalba(1962),masjid mempertemukanantaratradisi danmodem
sehahisnya berfungsi sebagai pusat dal^. mendesain arsitekturmasjid.
kebudayaan. Upaya kearah itu, Menurut Hasan Udin Khan (1991)
sesungguhnya merupakan suatu langkah secara arsitektural bangunan masjid yang
yangcukup maju, meskipun hal.itu bukanlah dibangun selama kurun waktu 40 tahun
suatu pekeijaan yang mudah, apalagi di yang lalu, terbagai dalam empat kategori
tengahmasyarakatyangheterogen. Namun pokok sebagai berikut: .
melihat kondisi saat ifii, terdapat hal yang - Vernakuler, dimana bangunan masjid
lebih penting uhtuk menjadikan masjid diteijemahkah dengan bahasa arsitektur
sebagai pusatoiientasi. Kedudukan masjid tradisional dan cara ini sampai sekarang
seharusnya berperan ' sebagai masih digunakan.
pengorganisasian ruang dan bangunan - Historis, dimana beberapa modelnya
dalam lingkungan, sebagai dasar dan menunjukkan kembali ke gaya-gaya •
manifestasi dalam penataan lingkungan. historis yang spesifik, sebagai siimber
Sehingga masjid menjadi simbol , didalam mendesain. Beberapa masjid
kedamaian, pemersatu dan orientasi suatu
menggunakan lebih dari satu gayadan hadir
kawas^. , dengan suatu gaya campuran.
Menarik diamati, bahwa banyak • - Klasik Kontemporer^ dalam istilah barat
masjid di Yogyakarta yanghadirditengah disebutsebagaipost-modemsebagaimana
komunitas, lebih dapat berperan sebagai ditulis oleh William Curtis. Pendekatan ini
ruang pemersatu dari lingkungan menggunakan referensi gaya historis yang
ketetanggaan,. menjadi tempat kegiatan secara umum dianggap sebagai 'klasik'
sosialkemasyarakatansertatempat bermain dalam Islam, namun menghadirkan
anak-anak. Sedangkan lokasi masjid yang kesadaran untuk mencari inteiprestasi
91
UNISIANO. 20 TAHUN Xm TRIWULAN 4 -1993
92
Fajriyanto, SimbolDalamArsitektur Masjid
Masjid Said Naum, Jakarta contob pendekatan modem dengan MasjidSberefudin, Ytigoslatna
cardaddptast. menunjukkan snatu
penafsiran modem dalam
arsitektur masjid
93
UNISIA NO. 20 TAHUNXIIITRIWULAN 4 • 1993
94