Anda di halaman 1dari 2

Museum Bank Indonesia

Museum Bank Indonesia adalah sebuah museum di Jakarta, Indonesia yang terletak
di Jl. Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat (depan stasiun Beos Kota). Museum Bank
Indonesia menempati bangunan yang berusia tua dan memiliki sejarah panjang dalam dunia
perbankan di Indonesia.1 Museum ini dulunya merupakan sebuah rumah sakit Binnen
Hospitaal, lalu kemudian digunakan menjadi sebuah bank yaitu De Javashe Bank (DJB) pada
tahun 1828. Lalu setelah kemerdekaan yaitu pada tahun 1953, bank ini di-nasionalisasikan
menjadi bank sentral Indonesia atau Bank Indonesia. Penggunaan gedung ini sebagai kantor
Bank Indonesia tidak berlangsung lama. Pada tahun 1962, Bank Indonesia pindah ke gedung
yang baru. Sejak saat itu, gedung tersebut praktis kosong dan tidak digunakan lagi, padahal
gedung tersebut merupakan gedung yang mempunyai nilai sejarah tinggi yang terancam
kerusakan apabila tidak dimanfaatkan dan dilestarikan. Melihat nilai historis yang tersirat
pada gedung ini, pemerintah akhirnya menetapkan bangunan tersebut sebagai bangunan cagar
budaya. Di samping itu, BI juga memiliki benda-benda dan dokumen-dokumen bersejarah
yang perlu dirawat dan diolah untuk dapat memberikan informasi yang sangat berguna bagi
masyarakat.2

Dilandasi oleh keinginan untuk dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat


mengenai peran BI dalam perjalanan sejarah bangsa, termasuk memberikan pemahaman
tentang latar belakang serta dampak dari kebijakan-kebijakan BI yang diambil dari waktu ke
waktu secara objektif, Dewan Gubernur BI saat itu telah memutuskan untuk membangun
Museum Bank Indonesia dengan memanfaatkan gedung BI Kota yang perlu dilestarikan.
Pelestarian gedung BI Kota tersebut sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Khusus
Ibukota Jakarta yang telah mencanangkan daerah Kota sebagai daerah pengembangan kota
lama Jakarta. Bahkan, BI diharapkan menjadi pelopor dari pemugaran/revitalisasi gedung-
gedung bersejarah di daerah Kota. Museum ini diresmikan pada 21 Juli 2009 oleh Presiden
Susilo bambang Yudoyono dan telah dibuatkan prasastinya di lantai satu gedung, atau dekat
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Bank_Indonesia
2
http://wartakota.tribunnews.com/2012/10/31/sejarah-bangunan-museum-bank-indonesia
dengan tempat pelayanan pengunjung. Jika Anda berkunjung ke museum di waktu sekarang-
sekarang ini, Anda pasti akan terkejut melihat apa yang akan Anda jumpai di dalam museum
ini. Museum Bank Indonesia, saat ini, disajikan dalam bentuk cyber museum. Beberapa alat
peraga sudah menggunakan teknologi modern, seperti misalnya LCD, informasi
menggunakan layar sentuh, parabolic speaker dan sebagainya.Inilah yang membedakan
museum ini dengan museum yang lain. Dalam Cyber Museum Bank Indonesia ini diceritakan
mengenai perjalanan panjang BI dalam bidang kelembagaan, moneter, perbankan, dan sistem
pembayaran yang dapat diikuti dari waktu ke waktu, sejak periode DJB hingga periode BI
semasa berlakunya Undang-Undang No.11 tahun 1953, Undang-Undang No.13 tahun 1968,
Undang-Undang No.23 tahun 1999, dan Undang-Undang No.3 tahun 2004 saat ini.

Museum ini menyajikan informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah
bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga
terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953 dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia,
meliputi pula latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat sampai
dengan tahun 2005. Selain itu terdapat pula fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa
sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara
lain berupa koleksi uang numismatik yang ditampilkan juga secara menarik. Salah satu dari
sekian banyaknya koleksi di museum tersebut, ada yang menarik perhatian saya yaitu uang
kertas bernominal Rp.1/2 yang di tahun 1946, sebelum RIS. Uang itu ditarik kembali 4 tahun
setelah di terbitkan yaitu tahun 1950. Yang membuatnya unik menurut saya yaitu
nominalnya, tidak seperti di negara -negara lain. Uang ini berdominan hijau dengan dibagian
depan terdapat ornamen kepala banteng. Peresmian Museum Bank Indonesia dilakukan
melalui dua tahap, yaitu peresmian tahap I dan mulai dibuka untuk masyarakat (soft opening)
pada tanggal 15 Desember 2006 oleh Gubernur Bank Indonesia saat itu, Burhanuddin
Abdullah, dan peresmian tahap II (grand opening) oleh Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono, pada tanggal 21 Juli 2009.3

3
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Bank_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai