Abstract
The manuscript is a work of human hands made by way of writing, which is about every-
day life, be it regarding behavior toward other human beings, to nature and to God the
creator. This paper reviews the content and the message contained in the text of bark or
kaghas to be conveyed by the ancestors. The goal is to know the content and the message
contained in that text. While the targets to be achieved is to know the content and the mes-
sage contained in the text. The data collection is done by the following ways: observation,
interview to find out the history, after the data is collected, the good data analysis descrip-
tive analysis (explanation of the state of the manuscript) and conducted an analysis to deter-
mine the content of the manuscript by the method of philology. Containing about life in an-
cient times that its moral message is very useful for the next generation, whether it is about
farming, spells or rajah that are used in hunting or farming, and warnings to everyone to be
careful in doing things, so they were spared from a life-threatening disaster.
Abstrak. Naskah merupakan sebuah hasil karya tangan manusia yang dilakukan dengan
cara menulis, yang isinya mengenai kehidupannya sehari-hari, baik itu mengenai perilaku
terhadap manusia lain, terhadap alam dan terhadap Tuhan sang pencipta. Tulisan ini
membahas tentang isi dan pesan yang terkandung dalam naskah kulit kayu atau kaghas yang
ingin disampaikan oleh para leluhur. Tujuannya untuk mengetahui isi dan pesan yang
terkandung di dalam naskah itu. Sedangkan sasaran yang hendak dicapai yaitu untuk
diketahuinya isi dan pesan yang terkandung dalam naskah tersebut. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: observasi lapangan, wawancara untuk mencari
tahu sejarah, setelah data terkumpul, dilakukan analisis data baik itu analisis deskriptif
(penjelasan tentang keadaan naskah) dan dilakukan juga analisis untuk mengetahui isi
naskah dengan metode filologi. Berisikan mengenai kehidupan pada zaman dahulu yang
pesan moralnya sangat berguna untuk generasi penerus, baik itu tentang bercocok tanam,
mantra-mantra atau rajah yang digunakan dalam berburu atau bercocok tanam, dan
peringatan-peringatan kepada semua orang agar berhati-hati dalam melakukan segala hal,
sehingga mereka terhindar dari bencana yang mengancam jiwa.
1
Pada Konsep ulu dan ilir di mana air mengalir dari ulu yang tempatnya tinggi (perbukitan atau dataran tinggi)
menuju ke ilir yang datarannya lebih rendah.
2
Ka-Ga-Nga diambil berdasarkan ketiga huruf awal atau pertama dalam urutan abjadnya .
42
Wahyu Rizky Andhifwani. Naskah Ulu Kulit Kayu Lubuk Sepang
43
Siddhayatra Vol. 22 (1) Mei 2017: 41-52
44
Wahyu Rizky Andhifwani. Naskah Ulu Kulit Kayu Lubuk Sepang
Gambar 1. Naskah Ulu Koleksi Ibu Nelly Herawati (Sumber: Balai Arkeologi Sumatera Selatan)
adat-istiadat suku Gumay–Lembak. Suku ini tulisan jelas, namun beberapa halaman
memiliki rumah adat yang disebut “Balai tulisannya memudar. Tinta yang digunakan
Buntar”. Ketiga naskah tersebut diberikan berwarna hitam, tetapi ada beberapa kalimat
kode naskah yaitu KH yang berarti Kaghas/ menggunakan warna merah. Naskah terdiri
kulit kayu, NEL merupakan kode si pemiliki dari satu kuras/bundel dengan jumlah
yaitu Nelly dan angka yang menandakan halaman 28. Namun, tidak seluruh halaman
urutan naskah (Andhifani 2016, 12). berisi tulisan. Terdapat dua halaman kosong
dan dua halaman lainnya berisi gambar yang
2.2. Pembahasan diikuti dengan tulisan dengan aksara ulu.
2.2.1. Naskah KH-NEL-01 Gambar yang terdapat dalam naskah berupa
Naskah dengan kode KH-NEL-01ini gambar dengan motif flora, fauna dan
ditulis dengan menggunakan aksara ulu geometris. Naskah ini tidak berbingkai.
Pasemah (tidak terlalu banyak aksara ulu Keistimewaan lain yang dimiliki oleh
yang tertulis, lebih dominan aksara Arab) di naskah ini adalah penggunaan garis pada
atas media yang dibuat dengan beberapa halaman, yang kemungkinan
menggunakan kulit kayu yang disebut berfungsi pembatas antar paragraf dalam
dengan kaghas. Kondisi naskah dalam suatu tulisan. Panjang ukuran ruang naskah
keadaan utuh dan kokoh, baik bagian 16 cm dan ukuran lebar naskah 15 cm.
sampul dan isi. Sampul naskah berwarna Panjang ukuran ruang tulis naskah yaitu 14
hitam, sedangkan media tulis berwarna cm dan lebar ukuran tulis naskah 15 cm,
krem. Naskah ini merupakan tulisan tangan, serta tebal naskah 1,2 cm. Ukuran panjang
asli dan belum pernah diteliti, serta dibahas aksara kecil ialah 0,5-0,7 cm dengan jarak
isinya. Bekas pena tajam dengan kualitas antar baris 1-2 cm.
45
Siddhayatra Vol. 22 (1) Mei 2017: 41-52
46
Wahyu Rizky Andhifwani. Naskah Ulu Kulit Kayu Lubuk Sepang
Gambar 2. Dari atas ke bawah: Aksara Ulu 1 dan 2 dalam Naskah KH-NEL-01
(Sumber: Balai Arkeologi Sumatera Selatan)
juga selalu berhati-hati jika berada di rumah. bilal bernama Rijal yang masih belajar.
Aksara ulu yang tertulis di naskah KH-
NEL-01 ini sangat sedikit sekali. Hanya dua 2.2.2. Naskah KH-NEL-02
kalimat yang tertulis, itupun mengenai “i ni Naskah tulis tangan dengan mengguna-
pa ra ra/ja u rang ba pa ra t”5 dan “i ni bi kan aksara ulu di atas media dari kulit kayu
la l ri ja l pa la ja r”. Kemungkinan ini masih dalam keadaan utuh dan kokoh.
maksud penulis seperti ini “ini para raja(?) Seperti naskah KH-NEL-01, sampulnya
urang baparat” dan “ini bilal rijal palajar”. terbuat dari kayu berwarna hitam dengan
Dan bila diinterpretasi seperti berikut: “ini media tulis berwarna krem. Naskah ini
para raja urang baparat” bisa diinterpretasi merupakan naskah asli dan belum pernah
ini para raja orang berempat atau ini para diteliti, serta dibahas isinya. Bekas pena
orang yang sedang melakukan sebuah rapat tajam dengan kualitas tulisan jelas. Tinta
(?). “i ni bi la l ri ja l pa la ja r” bisa yang digunakan berwarna hitam. Naskah
diinterpretasi ini seorang bilal bernama Rijal terdiri dari satu kuras/bundel terdiri dari 19
yang juga seorang pelajar atau bisa juga ini halaman. Naskah ini mempunyai tiga
5
Ataukah penggambaran ada empat orang raja yang sedang melakukan rapat membahasa suatu masalah berk-
enaan dengan desa tersebut.
47
Siddhayatra Vol. 22 (1) Mei 2017: 41-52
halaman kosong dan dua halaman lainnya hari bulan bintan kala
tampak ada bekas tulisan, namun sudah Ramalan tiga hari bulan dan duwa puluh
pudar sehingga hanya meninggalkan sisa- dan tujuh likur naas...samalam anam
sisa tinta dengan beberapa aksara yang likur bintang kala
sudah sulit untuk dikenali. Teks pada Sawal malam dalapan dan duwa puluh
halaman pertama berjumlah tujuh baris, dan anambalas naas...bintang kala
se da ngka n t e ks pa da a khi r ha l a ma n Dul ka idah malam dua dan dalapan dan
berjumlah delapan baris tulisan. Pada salawi naas...
sejumlah halaman terdapat gambar berupa
l i n gka ra n m a t a h a ri se da n g be r si na r Penafsiran sementaranya sebagai berikut.
(Andhifani 2016, 13). Pada tanggal 14 dan 28 Bulan Muharam
Panjang ukuran ruang naskah 14 cm dan ketika bintang
lebar ukuran ruang naskah adalah 12,5 cm. Pada tanggal 1 dan 20... Bulan Sapar
Panjang ukuran ruang tulis naskah yaitu ketika bintang
12,5 cm dan lebar ukuran tulis naskah 10,5 Pada tanggal 10 dan 15…Bulan Rabiul
cm, serta tebal naskah 3,5 cm. Ukuran Awal ketika bintang
panjang aksara kecil ialah 0,5 cm dengan Pada tanggal 16 dan 28…Bulan Rabiul
jarak antar baris 1 cm. Akhir ketika bintang
1. Aksara Arab Melayu berisi bulan-bulan Pada tanggal 10, 14, 16, dan 28 Bulan
Hijriyah, misalnya tertulis Jumadil Awal ketika bintang
Al ma ra m a m pa t ba la s dan duwa pu Pada tanggal 10dan 14 Bulan Jumadil
lu h da la pa n ba la s...bin tang ka la6 Akhir 11 ketika bintang bulan…
Sa pa r sa ha ri bu lan dan duwa pu lu Pada tanggal 10, 14 dan 29 Bulan Raja
h...bin tang ka la naas…
Ra bi l a wal sa pu luh dan li ma ba Pada tanggal 4 dan 28 Bulan Sa’ban…5
las...bin tang ka la hari ketika bintang bulan…
Ra bi a hir duwa lapan balas...dan anam Pada ta nggal 3, 20, da n 27 Bulan
balas bin tang ka la Ramadhan naas…malam tanggal 26
Jamadil awal sapuluh dan ampat balas bintang kala
dan dalapan likur naas sa anam balas Pada tanggal 8 malam, 16 dan 20 Bulan
bintang kala Sawal naas…bintang kala
Jamadil Lahi r sapuluh dan ampat Pada tanggal 2 malam, 8 dan 25 Bulan
balas...sabalas bintang kala bulan... Zul Kaidah naas…7
Rajab sapuluh dan lima balas sambilan 2. Aksara Ulu
likur naas... Aksara yang terdapat pada gambar 3
Sahaban apat dan dalapan likur...lima bagian atas dimana aksara ini dapat dibaca
6
Lihat http://kbbi.web.id/kala “waktu; ketika; masa”. Atau definisi “kala” itu merupakan “kalah” dalam arti
“bintang tidak bersinar penuh” (?).
48
Wahyu Rizky Andhifwani. Naskah Ulu Kulit Kayu Lubuk Sepang
7
Kemungkinan ini merupakan tanggal-tanggal yang harus diperhatikan oleh masyarakat atau keluarga mereka.
Tanggal-tanggal tersebut merupakan tanggal-tanggal yang tidak baik untuk melakukan sesuatu baik itu ber-
cocok tanam ataupun dalam hal berpergian atau kegitan lainnya.
8
Tanah hidup dan tanah mati merupakan interpretasi kesuburan tanah. Bila tanah hidup kemungkinan
tanahnya subur da bias untuk dilakukan bercocok tanam, dan bila tanah mati kemungkinan tanahnya
cenderung tandus dan sangat tidak cocok bila dilakukan kegiatan bercocok tanam.
9
Hewan sahajapi kemungkinan sapi (?).
49
Siddhayatra Vol. 22 (1) Mei 2017: 41-52
Gambar 4. Aksara Ulu 4 dalam Naskah KH-NEL-02 (Sumber: Balai Arkeologi Sumatera Selatan)
dalam tipe naskah yang berhubungan ditulis dengan menggunakan aksara ulu
dengan hal gaib (?), misal dalam aksara Pasemah di atas media yang dibuat dengan
Arab kita baca mengenai nama bulan menggunakan kaghas . Na skah dal am
hijriyah, yang dipakai dalam penandaan hari keadaan utuh dan kokoh, baik bagian
baik dan hari buruk. Kemungkinan gunanya sampul dan isi. Sampul naskah berwarna
sebagai rajah10 dalam kehidupan sehari-hari hitam, sedangkan media tulis berwarna
mereka. Juga terlihat pada aksara ulunya krem. Naskah ini merupakan tulisan tangan,
yang mengunakan kalimat yang bertolak asli dan belum pernah diteliti, serta dibahas
belakang atau saling bertentangan, misal di isinya. Penanda awal kalimat berbentuk
hulu tanah mati, di hilir tanah hidup. Tafsir bunga. Naskah terdiri dari satu kuras/bundel
penulis, kemungkinan ini menunjukkan berjumlah 40 halaman dan tidak memiliki
pertanda waktu dalam hal ini siang dan halaman kosong. Gambar yang terdapat
malam, jika di hulu siang (hidup), berarti di dalam naskah berupa gambar dengan motif
hilir malam (mati), begitupun sebaliknya di m a nusi a ka ngka ng, fl ora ,fa una , da n
hulu malam (mati), di hilir siang (hidup)11. lingkaran. Jumlah halaman akhir adalah dua
Nama-nama hewan yang ada dalam gambar baris aksara ulu. Naskah ini tidak berbingkai
sulit untuk ditafsirkan karena nama-nama dan tidak memiliki garis pengarah. Bekas
tersebut kemungkinan merupakan nama- pena tajam dengan kualitas tulisan jelas,
nama hewan lokal di daerah tersebut.12 nam un bebe ra pa ha lama n tul i sannya
memudar. Tinta yang digunakan berwarna
2.2.3. Naskah KH-NEL-03 hitam (Andhifani 2016, 13).
Naskah dengan kode KH-NEL-03ini Panjang ukuran ruang naskah 10,7 cm
10
Pengertian Rajah dalam http://kbbi.web.id/rajah adalah suratan (gambaran, tanda, dan sebagainya) yang
dipakai sebagai azimat (untuk penolak penyakit dan sebagainya).
11
Hidup dan mati merupakan kiasan dari matahari. Hidup artinya matahari hidup atau matahari bersinar yang
rentang waktunya dari pagi hingga sore. Sedangkan mati merupakan matahari mati atau waktu matahari
tidak bersinar yaitu malam hari.
12
Hewan-hewan lokal yang digambarkan sangatlah susah untuk dideskripsikan, karena bahasa lokal hewan-
hewan tersebut yang dulunya digunakan, sekarang ini bahasa tersebut sudah tidak terpakai lagi oleh
masyarakat daerah tersebut. Yang hanya bisa dideskripsikan yaitu hewan tersebut berkaki empat dan
mempunyai ekor .
50
Wahyu Rizky Andhifwani. Naskah Ulu Kulit Kayu Lubuk Sepang
dan ukuran lebar naskah 10,2 cm. Panjang hancur. Ada juga kecenderungan bahwa
ukuran ruang tulis naskah ialah 10 cm dan n a s ka h -n a sk a h t e r se b ut c e n de run g
lebar ukuran tulis naskah 9,5 cm, serta tebal dikeramatkan, walau masyarakat yang
naskah 2,5 cm. Ukuran panjang aksara kecil mengeramatkan naskah itu tidak mengetahui
ialah 0,3-0,5 cm dengan jarak antar baris 0,5 isi dari naskah itu sendiri.
cm. Naskah yang dimiliki Ibu Nelly Herawati
Salah satu kalimat dalam naskah tersebut ini merupakan naskah yang cukup tua. Kulit
ialah. kayu/kaghas yang digunakan sangatlah baik,
ba ra ka t du a ka ri pa da walau salah satu diantara tiga naskah itu
a lu ta ra ra bi bu rung bang(?) ku da ku tulisannya sudah mulai tidak terlihat (kabur).
ta ra ba ban ra lu...du wa ta...da Naskah tersebut banyak berceritakan
ri la...t mbi...li di kehidupan pada zaman dahulu yang pesan
ti wang(?)nga ra s di ka ya ka ra ni ma moralnya sangat berguna untuk generasi
Naskah ini sangat sulit untuk ditrasliterasi penerus, baik itu tentang bercocok tanam,
ke dalam bahasa sekarang. Kata-katanya mantra-mantra atau rajah yang digunakan
sebagian besar tidak bunyi (tidak bisa dalam berburu atau bercocok tanam, dan
disatukan atau tidak membentuk suatu kata). peringatan-peringatan kepada semua orang
Kalimat terjemahan di atas merupakan salah agar berhati-hati dalam melakukan segala
satu dari sekian banyak halaman dalam hal, sehingga mereka terhindar dari bencana
naskah itu. Kemungkinan bila di tafsir bebas yang mengancam jiwa.
berarti “berangkat dua kali ke utara burung,
orang dan kuda(?)....”. Untuk sementara 3.2. Saran
dapat diyatakan bahwa naskah ini berisi Agar naskah ini keberadaannya tetap
mantra-mantra karena naskah ini tidak bisa terjaga baik dari segi aksara maupun bahan
dibunyikan aksaranya. yang digunakan, perlu kerjasama yang baik
antara pemerintah dengan masyarakat. Agar
3. Penutup tidak punah, perlu dilakukan pelatihan
3.1. Simpulan dalam penulisan aksara ulu. Selain itu,
Naskah merupakan salah satu dalam proses penyimpanan naskah ulu itu
peninggalan nenek moyang yang sangat harus ditempatkan pada tempat khusus yang
perlu untuk dilestarikan. Hal itu dikarenakan kelembabannya dapat terjaga dengan baik.
isi dari naskah-naskah lama mengandung
pesan moral dan ajaran yang baik dan perlu 3.3. Ucapan Terima Kasih
bagi generasi mendatang. Sebagian besar Terima kasih kepada Allah SWT atas
naskah daerah dalam penyimpanannya ada ridhonya penulis dapat naskah ulu di
ya n g s a n ga t b a i k d a n ya n g b u r u k . wilayah kerja Balai Arkeologi Sumatera
Penyimpanan naskah yang buruk Selatan. Terima kasih juga kepada keluarga
menyebabkan naskah itu lambat laun akan besar Ibu Nelly Herawati yang telah
51
Siddhayatra Vol. 22 (1) Mei 2017: 41-52
52